Kasus: Teroris

  • Mahkamah Agung Israel Tolak Komponen Kunci Reformasi Netanyahu

    Mahkamah Agung Israel Tolak Komponen Kunci Reformasi Netanyahu

    Tel Aviv

    Mahkamah Agung Israel pada hari Senin (01/01) membatalkan komponen kunci dari perombakan peradilan dari Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu yang memicu perdebatan panas.

    Dalam keputusan dengan mayoritas suara tipis, delapan menolak dan tujuh setuju, pengadilan tertinggi akhirnya membatalkan undang-undang yang disahkan pada bulan Juli 2013, yang mencegah para hakim membatalkan keputusan pemerintah yang mereka anggap “tidak masuk akal.”

    Para penentang berpendapat, upaya Netanyahu untuk menghapus standar kelayakan itu akan membuka pintu bagi korupsi dan keputusan aparat tinggi pemerintahan yang perlu dipertanyakan.

    Keputusan hari Senin (01/01) itu menetapkan, amandemen konstitusi itu telah mencabut peluang pengadilan untuk mengambil tindakan terhadap keputusan-keputusan yang “tidak pantas” oleh pemerintah, perdana menteri atau bahkan menteri-menteri secara individual.

    Putusan tersebut menyatakan bahwa amandemen itu dapat “menyebabkan kerusakan serius dan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada karakteristik inti Negara Israel sebagai negara demokratis.”

    Kritikus pemerintah memuji keputusan tersebut

    Pemimpin oposisi Yair Lapid mengatakan di media sosial bahwa “Mahkamah Agung dengan setia memenuhi perannya dalam melindungi warga Israel, dan kami memberikan dukungan penuh.”

    Lapid mengatakan, keputusan tersebut “menutup tahun penuh dengan perselisihan yang telah mencabik-cabik kami dari dalam dan menyebabkan bencana terburuk dalam sejarah negara kami.”

    “Hanya pemerintah yang tidak masuk akal, yang bertindak tidak masuk akal, yang membuat langkah tidak masuk akal, yang menghapuskan standar kelayakan,” ungkap Eliad Shraga, ketua kelompok tersebut.

    Perpecahan di Israel

    Keputusan seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya dan merupakan pukulan telak bagi pemerintahan sayap kanan Netanyahu. Negara Israel kini bisa menghadapi krisis nasional, jika kabinet menolak untuk menerima keputusan tersebut.

    Amandemen konstitusi yang pertama kali dirilis setahun yang lalu itu, telah menghadapi tentangan keras di parlemen. Setelah negosiasi untuk berkompromi gagal, para penentang Netanyahu melancarkan protes besar-besaran di jalanan yang berlangsung selama berbulan-bulan, di mana ratusan ribu orang berunjuk rasa menentang rencana perubahan konstitusi tersebut.

    Para kritikus mengatakan, amandemen Netanyahu itu merupakan ancaman bagi demokrasi, sementara pemerintah berargumen bahwa pihaknya hanya ingin mengembalikan keseimbangan pada pengadilan yang terlalu berkuasa.

    Kontroversi yang telah berlangsung lama ini kemudian tersingkirkan setelah militan Hamas melancarkan serangan mematikan ke Israel selatan pada tanggal 7 Oktober lalu. Hamas dianggap sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat, Uni Eropa dan beberapa negara barat.

    Menteri Kehakiman Yariv Levin, yang dianggap sebagai kekuatan pendorong di balik reformasi tersebut, telah meminta pengadilan untuk menunda keputusan hingga perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung berakhir.

    Levin mengecam keputusan pada hari Senin (01/01) tersebut, dengan mengatakan, hal itu menunjukkan “kebalikan dari semangat persatuan yang dibutuhkan saat ini untuk keberhasilan tentara kita di garis terdepan.”

    Namun Levin tidak menjelaskan lebih lanjut apakah pemerintah akan mencoba menghidupkan kembali amandemen tersebut meskipun sudah ada keputusan pengadilan tertinggi, tapi dia menegaskan keputusan itu “tidak akan mematahkan semangat kami.”

    kp/as (Reuters, dpa, AFP)

    Lihat juga Video: Wakil Pemimpin Hamas Tewas, Israel Antisipasi Aksi Balas Dendam?

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel Makin Semena-mena, Serukan Warga Mulai Tempati Gaza Palestina

    Israel Makin Semena-mena, Serukan Warga Mulai Tempati Gaza Palestina

    Jakarta, CNN Indonesia

    Dua menteri senior Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyerukan pembangunan pendudukan di Jalur Gaza Palestina.

    Selain meminta warga Israel menempati Jalur Gaza, Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir dan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich juga mendorong warga Palestina di wilayah itu ber-emigrasi secara sukarela.

    Berbicara di rapat parlemen Israel (Knesset) pada Senin (1/1), Ben Gvir dan Smotrich memaparkan migrasi warga Palestina merupakan solusi konflik yang berkepanjangan ini.

    Kedua menteri juga menilai pemindahan warga Palestina secara sepihak ini merupakan jaminan keamanan dan stabilitas yang diperlukan oleh warga Israel terutama di wilayah selatan dekat perbatasan Jalur Gaza.

    Menurut Ben Gvir dan Smotrich, agresi Israel ke Jalur Gaza saat ini memberikan peluang bagi Tel Aviv untuk “mengusir” warga Palestina dari Gaza.

    “Perang memberikan kesempatan untuk berkonsentrasi mendorong migrasi penduduk Gaza,” kata Ben Gvir kepada wartawan dan anggota partai sayap kanan Otzma Yehudit.

    Ben Gvir juga menyebut kebijakan ini sebagai “solusi yang benar, adil, bermoral dan manusiawi.”

    “Kami tidak bisa menarik diri dari wilayah mana pun di Jalur Gaza. Saya tidak hanya tidak mengesampingkan permukiman Yahudi di sana, saya yakin itu juga merupakan hal yang penting,” ujarnya menambahkan.

    Sementara itu, Smotrich menganggap “solusi yang tepat terhadap konflik Israel-Palestina yang sedang berlangsung adalah “mendorong migrasi sukarela penduduk Gaza.

    “Solusi yang tepat terhadap konflik Israel-Palestina yang sedang berlangsung adalah “mendorong migrasi sukarela penduduk Gaza ke negara-negara yang setuju menerima para pengungsi,” kata Smotrich kepada anggota partai Zionisme Religius-nya.

    Ia bahkan memprediksi “Israel akan secara permanen mengontrol Jalur Gaza, termasuk melalui pendirian permukiman.

    Smotrich menegaskan kembali bahwa Tel Aviv tidak bisa membiarkan Gaza tetap menjadi “rumah kaca bagi 2 juta orang yang ingin menghancurkan Negara Israel”

    “Selama saya menjadi menteri keuangan, tidak ada satu syikal pun yang akan diberikan kepada teroris Nazi di Gaza,” ujar Smotrich seperti dikutip Times of Israel.

    Merespons hal itu, kelompok Hamas yang saat ini masih menguasai Jalur Gaza menilai keinginan Israel untuk mengusir warga Palestina di wilayah itu hanya lah “lamunan dan mimpi yang tidak akan terwujud.”

    “Rencana tersebut tidak akan pernah terwujud karena menghadapi ketabahan dan perlawanan yang berani dari rakyat Palestina,” bunyi pernyataan Hamas seperti dikutip Anadolu.

    (rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Putin: Rusia Bakal Intensifkan Serangan ke Ukraina

    Putin: Rusia Bakal Intensifkan Serangan ke Ukraina

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan Moskow bakal mengintensifkan serangan terhadap sasaran militer di Ukraina.

    Ancaman itu disampaikan setelah serangan Ukraina yang belum pernah terjadi sebelumnya pada akhir pekan di Kota Belgorod, Rusia.

    Serangan Ukraina pada Sabtu (30/12) lalu menewaskan 25 orang termasuk lima anak-anak. Serangan itu terjadi setelah Moskow melancarkan serangan besar-besaran ke kota-kota Ukraina.

    “Kami akan mengintensifkan serangan. Tidak ada kejahatan terhadap warga sipil yang luput dari hukuman, itu sudah pasti,” kata Putin saat berkunjung ke rumah sakit militer pada Senin (1/1), seperti dilansir AFP.

    Dia mengatakan Rusia akan terus menyerang apa yang disebutnya “instalasi militer”.

    “Kami melakukan hal itu hari ini dan besok kami akan terus melakukannya,” tegas Putin.

    Sementara itu, Kyiv mengatakan Rusia telah menargetkan negara itu dengan jumlah drone yang “mencapai rekor” pada Perayaan Tahun Baru.

    “Apa yang terjadi di Belgorod adalah aksi teroris,” kata Putin kepada tentara Rusia yang terluka dan duduk di dekatnya dengan piyama rumah sakit dan masker sanitasi.

    “Tidak ada cara lain untuk menyebutnya,” sambungnya.

    Dia menuduh pasukan Ukraina menargetkan “tepat di pusat kota, tempat orang-orang berjalan-jalan, sebelum Malam Tahun Baru” dan menuduh mereka “dengan sengaja menyerang penduduk sipil”.

    Berbicara mengenai situasi di medan perang, Putin mengatakan dia yakin “inisiatif strategis” dalam konflik yang berkepanjangan di Ukraina ada di pihak Rusia.

    Mengutip kantor berita TASS yang dikelola pemerintah Rusia, Putin mengklaim Moskow ingin mengakhiri konflik – yang telah berlangsung selama hampir dua tahun – “secepat mungkin” tetapi “hanya dengan syarat kami”.

    Sementara itu, Gubernur Belgorod Vyacheslav Gladkov mengatakan jumlah korban tewas telah meningkat menjadi 25. Ia juga mengatakan petugas medis tidak dapat menyelamatkan seorang balita yang terluka parah dalam serangan itu.

    “Hari ini di rumah sakit anak setempat, seorang gadis berusia empat tahun, yang berada dalam kondisi serius dengan luka parah di dada dan organ dalam, meninggal,” kata Gladkov.

    Kematiannya membuat jumlah anak-anak yang menjadi korban penyerangan tersebut menjadi lima. Serangan itu juga menyebabkan total 109 orang terluka, 45 di antaranya masih dirawat di fasilitas medis.

    “Ini merupakan kerugian yang tidak dapat diperbaiki bagi kita semua,” kata Gladkov.

    (sfr/sfr)

    [Gambas:Video CNN]

  • Geger Erdogan Vs Netanyahu Usai Disamakan dengan Hitler

    Geger Erdogan Vs Netanyahu Usai Disamakan dengan Hitler

    Ankara

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyamakan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu dengan Adolf Hitler. Netanyahu pun membalas pernyataan Erdogan itu.

    Dilansir AFP dan Reuters, Kamis (28/12/2023), Erdogan menyebut serangan tanpa henti Israel terhadap Jalur Gaza sama dengan perlakuan keji Nazi terhadap orang-orang Yahudi. Komentar itu disampaikan Erdogan saat dia menghadiri sebuah seremoni di Ankara pada Rabu (27/12) waktu setempat.

    Turki, yang mendukung solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina, mengkritik serangan udara dan darat Israel terhadap Jalur Gaza. Turki bahkan menyebut Israel sebagai ‘negara teror’ dan menyerukan agar pemimpin Israel diadili di pengadilan internasional.

    Mempertajam retorikanya, Erdogan menyatakan Turki akan menyambut baik para akademisi dan ilmuwan yang menghadapi persekusi karena pandangan mereka soal konflik di Jalur Gaza. Dia menuduh negara-negara Barat yang mendukung Israel, turut terlibat dalam apa yang disebutnya sebagai ‘kejahatan perang’.

    “Mereka biasa menjelek-jelekkan Hitler. Apa bedanya Anda dengan Hitler? Mereka akan membuat kita merindukan Hitler. Apakah yang dilakukan Netanyahu ini tidak kalah dengan apa yang telah dilakukan Hitler?” ucapnya.

    “Tidak ada bedanya antara tindakan Netanyahu dan Hitler,” ujar Erdogan dalam pernyataannya.

    Dia mengatakan Netanyahu lebih kaya dari Hitler karena mendapat dukungan dari Amerika Serikat (AS). Dia menyebut Israel telah membunuh lebih dari 20 ribu warga Palestina.

    Erdogan memang telah berulang kali mengecam Israel atas serangan ke Gaza yang diklaim sebagai balasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober lalu. Dia juga pernah mencap Netanyahu sebagai ‘penjagal Gaza’ dan menyebut Hamas sebagai ‘kelompok pembebasan’.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Netanyahu Tuding Erdogan Lakukan Genosida terhadap Kurdi

    Netanyahu membalas komentar Erdogan itu. Dia melontarkan tudingan terhadap Presiden Turki tersebut.

    Netanyahu menuduh Erdogan telah melakukan genosida terhadap Kurdi. Dia menyebut Erdogan tidak seharusnya menguliahi Israel.

    “Erdogan, yang melakukan genosida terhadap Kurdi dan memegang rekor dunia karena memenjarakan para jurnalis yang menentang rezimnya, merupakan orang terakhir yang bisa menceramahi soal moralitas kepada kami,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

    Netanyahu menuduh Erdogan memuji dan menjamu para pemimpin Hamas. Dia juga membela operasi militer Israel di Jalur Gaza dengan alasan melenyapkan Hamas. Dia menyebut Hamas telah ‘melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan’.

    “(Militer Israel) Bertempur untuk melenyapkan organisasi teroris yang paling menjijikkan dan brutal di dunia,” sebutnya.

    Kelompok Hamas melancarkan serangan mengejutkan terhadap wilayah Israel pada 7 Oktober lalu. Otoritas Tel Aviv menyebut serangan itu menewaskan sekitar 1.140 orang yang sebagian besar warga sipil. Selain itu, lebih dari 240 orang dibawa sebagai sandera oleh Hamas.

    Rentetan serangan udara dan darat Israel untuk membalas Hamas memicu kehancuran di Jalur Gaza. Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 21.110 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas akibat rentetan serangan Israel. Sealain itu, lebih dari 55.000 orang lainnya mengalami luka-luka.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Geger Erdogan Vs Netanyahu Usai Disamakan dengan Hitler

    Disamakan dengan Hitler oleh Erdogan, Netanyahu Bilang Begini

    Ankara

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu tidak berbeda dengan Adolf Hitler. Erdogan bahkan menyamakan serangan tanpa henti Israel terhadap Jalur Gaza dengan perlakuan keji Nazi terhadap orang-orang Yahudi.

    Netanyahu langsung menanggapinya dengan balik menuduh Erdogan telah melakukan genosida terhadap warga Kurdi.

    Seperti dilansir AFP dan Reuters, Kamis (28/12/2023), komentar Erdogan itu disampaikan saat dia menghadiri sebuah seremoni di Ankara pada Rabu (27/12) waktu setempat. Turki yang mendukung solusi dua negara dalam konflik Israel-Palestina, mengkritik serangan udara dan darat Israel terhadap Jalur Gaza.

    Ankara bahkan menyebut Israel sebagai “negara teror” dan menyerukan agar pemimpin Israel diadili di pengadilan internasional.

    Mempertajam retorikanya, Erdogan menyatakan Turki akan menyambut baik para akademisi dan ilmuwan yang menghadapi persekusi karena pandangan mereka soal konflik di Jalur Gaza. Dia juga menuduh negara-negara Barat yang mendukung Israel, turut terlibat dalam apa yang disebutnya sebagai “kejahatan perang”.

    “Mereka biasa menjelek-jelekkan Hitler. Apa bedanya Anda dengan Hitler? Mereka akan membuat kita merindukan Hitler. Apakah yang dilakukan Netanyahu ini tidak kalah dengan apa yang telah dilakukan Hitler?” ucapnya.

    “Tidak ada bedanya antara tindakan Netanyahu dan Hitler,” sebut Erdogan dalam pernyataannya.

    “Dia (Netanyahu-red) lebih kaya dari Hitler, dia mendapatkan dukungan dari Barat. Segala macam dukungan datang dari Amerika Serikat. Dan apa yang mereka lakukan dengan semua dukungan ini? Mereka membunuh lebih dari 20.000 warga Gaza,” ujarnya.

    Erdogan telah berulang kali mengecam Israel atas besarnya skala kematian dan kehancuran yang disebabkan oleh respons Israel terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober lalu. Dia sebelumnya mencap Netanyahu sebagai “penjagal Gaza” dan menyebut Hamas sebagai “kelompok pembebasan”.

    Netanyahu Balik Tuding Erdogan Lakukan Genosida terhadap Kurdi

    Netanyahu mengecam komentar Erdogan itu dan balik melontarkan tudingan terhadap Presiden Turki tersebut. Netanyahu menuduh Erdogan telah melakukan genosida terhadap Kurdi dan tidak seharusnya menguliahi Israel.

    “Erdogan, yang melakukan genosida terhadap Kurdi dan memegang rekor dunia karena memenjarakan para jurnalis yang menentang rezimnya, merupakan orang terakhir yang bisa menceramahi soal moralitas kepada kami,” tegasnya dalam sebuah pernyataan.

    Dalam komentarnya, Netanyahu menuduh Erdogan memuji dan menjamu para pemimpin Hamas. Dia juga membela operasi militer Israel di Jalur Gaza.

    “(Militer Israel) Bertempur untuk melenyapkan organisasi teroris yang paling menjijikkan dan brutal di dunia,” sebutnya, merujuk pada Hamas.

    Dia menambahkan bahwa Hamas telah “melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan”.

    Kelompok Hamas melancarkan serangan mengejutkan terhadap wilayah Israel pada 7 Oktober lalu, yang menurut otoritas Tel Aviv, menewaskan sekitar 1.140 orang yang sebagian besar warga sipil. Lebih dari 240 orang disandera dan ditahan di Jalur Gaza.

    Rentetan serangan udara dan darat Israel untuk membalas Hamas memicu kehancuran di Jalur Gaza. Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 21.110 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas akibat rentetan serangan Israel. Lebih dari 55.000 orang lainnya mengalami luka-luka.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Komisi Parlemen Turki Akhirnya Setujui Keanggotaan Swedia di NATO

    Komisi Parlemen Turki Akhirnya Setujui Keanggotaan Swedia di NATO

    Ankara

    Komisi luar negeri di parlemen Turki hari Selasa (26/12), akhirnya menyetujui keanggotaan Swedia dalam NATO.

    “Protokol (tentang aksesi Swedia ke NATO) disahkan oleh komisi,” kata anggota parlemen kubu oposisi dari partai CHP, Utku Cakirozer, yang merupakan anggota komisi luar negeri.

    Langkah ini membuka jalan bagi pemungutan suara penuh di parlemen, yang dikuasai partai dan aliansi pendukung Presiden Recep Tayyip Erdogan.

    Permohonan Swedia untuk bergabung dengan NATO telah terhenti selama berbulan-bulan terutama karena penentangan Turki. Keputusan menerima anggota baru memang hanya bisa diambil NATO dengan suara bulat.

    Setelah invasi Rusia ke Ukraina Februari 2022, Swedia dan Finlandia mengubah total posisinya sebagai negara tanpa blok militer yang sudah dianut selama puluhan tahun. Kedua negara mengajukan permohonan menjadi anggota NATO.

    Dua negara, yaitu Turki dan Hungaria awalnya menolak masuknya Swedia dan Finlandia sebagai anggota NATO. Namun keduanya akhirnya mengalah dalam kasus Finlandia, dan bulan April lalu Finlandia resmi diterima sebagai anggota ke-31 aliansi pertahanan NATO.

    Tapi Turki masih menolak keanggotaan Swedia, terutama setelah di negara itu terjadi aksi-aksi pembakaran Al-Quran.

    NATO berharap Swedia resmi jadi anggota “sesegera mungkin”

    Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg memuji hasil pemungutan suara di komisi parlemen Turki, dan mengatakan dia mengandalkan Turki dan Hongaria untuk menyelesaikan ratifikasi mereka “sesegera mungkin.”

    “Keanggotaan Swedia akan membuat NATO lebih kuat,” katanya dalam sebuah pernyataan.

    Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom, juga menyambut hasil itu. “Kami berharap dapat cepat menjadi anggota NATO,” katanya kepada stasiun televisi publik Swedia, SVT Nyheter.

    Presiden Erdogan bulan Juli lalu memperlunak sikapnya setelah Stockholm menindak kelompok Kurdi yang disebut Ankara sebagai teroris. Namun pada bulan Desember, Erdogan mengaitkan keanggotaan Swedia dengan keputusan Kongres AS untuk menyetujui penjualan jet tempur F-16 ke Turki.

    Dia juga menuntut sekutu NATO, termasuk Kanada, harus mencabut embargo senjata yang diterapkan terhadap Ankara. Tuntutan baru itu makin mempersulit keanggotaan Swedia di NATO.

    Pembelian pesawat tempur F-16 jadi hambatan baru?

    “Keanggotaan Swedia di NATO dan penjualan F-16 ke Turki akan ditangani melalui koordinasi sampai batas tertentu… karena sayangnya, tidak ada negara yang saling percaya,” kata Ozgur Unluhisarcikli, direktur lembaga think tank US German Marshall Fund di Ankara, kepada AFP.

    Angkatan udara Turki yang alutsistanya makin tua, menderita setelah dikeluarkan dari program gabungan pesawat tempur F-35 yang dipimpin AS pada tahun 2019. Hal ini merupakan pembalasan atas keputusan Erdogan mengakuisisi sistem pertahanan rudal canggih dari Rusia, yang dipandang NATO sebagai ancaman keamanan operasional.

    Pemerintahan Joe Biden telah berulang kali berjanji untuk melanjutkan penjualan F-16 senilai USD 20 miliar ke Turki, tetapi anggota parlemen di AS memblokir keputusan itu, dengan alasan kekhawatiran tentang dugaan situasi hak asasi manusia di Turki dan ketegangan jangka panjang dengan Yunani.

    Belakangan, retorika anti-Israel Erdogan setelah dimulainya perang dengan Hamas di Gaza menimbulkan kekhawatiran baru di Washington.

    “Meskipun permasalahannya tidak ada hubungannya, pernyataan Turki yang mendukung Hamas semakin memperumit proses pembelian F-16,” kata Ozgur Unluhisarcikli, direktur lembaga think tank US German Marshall Fund di Ankara, kepada kantor berita AFP.

    “Tetapi jika Biden dan Erdogan menunjukkan kemauan yang diperlukan, kita berharap prosesnya akan segera selesai,” pungkasnya.

    hp/as (ap, afp, rtr)

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Data Ngeri Ratusan Korban Jiwa dalam 24 Jam Serangan Israel di Gaza

    Data Ngeri Ratusan Korban Jiwa dalam 24 Jam Serangan Israel di Gaza

    Gaza City

    Israel terus menggempur Gaza, Palestina selama perang dengan Hamas. Serangan mengerikan itu mengakibatkan ratusan korban jiwa dalam 24 jam.

    Sebagaimana diketahui, panglima militer Israel Herzi Halevi mengatakan perang dengan Hamas di Gaza, Palestina tak akan berakhir dalam waktu dekat. Dia menyebut perang akan terjadi dalam beberapa bulan.

    Dilansir Kantor Berita AFP, Selasa (26/12/2023), perang Israel dengan kelompok militan Palestina Hamas di Jalur Gaza akan berlangsung “berbulan-bulan lagi,” kata panglima militer Israel Herzi Halevi.

    Perang “akan berlanjut selama berbulan-bulan lagi, dan kami akan bekerja dengan metode berbeda agar pencapaian kami dapat dipertahankan untuk waktu yang lama”, kata Halevi pada konferensi pers yang disiarkan televisi.

    “Tidak ada solusi ajaib, tidak ada jalan pintas untuk memberantas organisasi teroris secara menyeluruh kecuali bersikap keras kepala dan bertekad dalam memeranginya,” ucapnya.

    Israel Klaim Bunuh 100 Hamas

    “Markas bawah tanah Hamas di kamp Jabalia, terungkap dan dihancurkan dalam operasi (militer Israel). Operasi itu mencakup pertempuran sengit yang menewaskan lebih dari 100 teroris dan ratusan senjata ditemukan, disita, dan dihancurkan,” sebut juru bicara militer Israel, Peter Lerner, dalam pernyataannya seperti dilansir Al Arabiya, Selasa (16/12/2023).

    “Sebagai bagian dari operasi, dan berdasarkan informasi intelijen awal, pasukan mengungkap jaringan terowongan strategis yang berfungsi sebagai markas esar Hamas di Gaza bagian utara. Markas bawah tanah, yang terdiri atas dua tingkat — tingkat pertama sedalam sekitar 10 meter dan tingkat kedua sedalam puluhan meter,” tuturnya.

    Persenjataan yang disita, sebut Lerner, ditemukan di dalam markas bawah tanah Hamas tersebut. Menurut Lerner, pasukan Israel juga menemukan tempat pembuatan senjata dan tempat persembunyian darurat.

    Apa akibat gempuran yang dilakukan Israel? Baca halaman selanjutnya.

    241 Orang Tewas dalam 24 Jam

    Terbaru, Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan sedikitnya 241 orang tewas dalam 24 jam terakhir akibat serangan militer Israel.

    Dilansir BBC, Rabu (27/12/2023), Kementerian Kesehatan Gaza juga mengatakan 382 orang juga terluka dalam 24 jam yang sama. Presiden Palestina Mahmoud Abbas pun menyebut perang tersebut sebagai ‘kejahatan berat’ terhadap rakyatnya.

    Abbas menggambarkan perang di Jalur Gaza ‘lebih dari bencana’ dan ‘lebih dari perang pemusnahan’.

    Dia menyebutnya sebagai hal yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah rakyat Palestina. Berbicara di Ramallah kepada saluran TV Mesir dalam wawancara pertamanya sejak perang dimulai, Abbas mengatakan wilayah tersebut menjadi tidak dapat dikenali lagi dan memperingatkan bahwa Tepi Barat yang diduduki dapat meledak kapan saja.

    Pemimpin Palestina itu menuduh Washington memperpanjang perang dengan memveto rancangan resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata.

    Setidaknya 20.915 warga Palestina telah tewas akibat serangan Israel. Sebagian korban tewas ialah anak-anak dan perempuan.

    Perang dimulai pada 7 Oktober setelah Hamas melakukan serangan terhadap komunitas di Israel. Sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, tewas. Sekitar 240 orang dibawa kembali ke Gaza sebagai sandera, di mana sebagian sudah dibebaskan.

    Israel Dituding Curi Organ

    Sementara itu, dilansir Anadolu Agency, Rabu (27/12/2023), kantor media pemerintah yang berbasis di Gaza mengatakan pemeriksaan jenazah mengungkapkan bahwa bentuk jenazah yang diserahkan Israel berubah secara signifikan akibat pencurian organ vital dari jenazah.

    Otoritas Gaza menyebut bahwa tentara Israel menyerahkan jenazah tanpa nama dan menolak menyebutkan secara spesifik dari mana jenazah itu berasal. Mereka juga menuding tentara Israel mengulangi tindakan serupa selama perang yang sedang berlangsung di Gaza dan juga menggali jenazah dari kuburan.

    Pernyataan tersebut mengkritik apa yang dikatakannya sebagai ‘sikap diam organisasi-organisasi internasional yang beroperasi di Gaza, termasuk Komite Internasional Palang Merah, terhadap kejahatan mengerikan yang dilakukan oleh pendudukan (Israel)’. Pihak berwenang Israel belum mengomentari tuduhan tersebut.

    Pada Selasa pagi, pihak berwenang Israel melepaskan jenazah puluhan warga Palestina yang tewas dibunuh oleh tentara Israel. Kementerian Kesehatan di Gaza menerima jenazah tersebut melalui perbatasan Kerem Shalom di Jalur Gaza selatan.

    Kementerian Wakaf dan Agama di Gaza bertanggung jawab atas penguburan mereka di kuburan massal.

    “PBB telah memberi tahu kami sebelumnya tentang kedatangan sejumlah syuhada ke Jalur Gaza, yang diperkirakan berjumlah sekitar 80 jenazah,” kata Direktur Rumah Sakit Mohammed Yousef El-Najar di Rafah, Marwan Al-Hams.

    “Jenazah tiba di dalam wadah, ada yang utuh, ada yang sudah hancur, dan ada yang sudah membusuk,” tambahnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • DK PBB Setujui Resolusi Bantuan Kemanusiaan ke Gaza, Israel Bilang Gini

    DK PBB Setujui Resolusi Bantuan Kemanusiaan ke Gaza, Israel Bilang Gini

    New York

    Israel menyampaikan komentarnya setelah Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyetujui resolusi yang menuntut penyaluran bantuan keamanan skala besar ke Jalur Gaza. Israel menegaskan akan terus menginspeksi setiap bantuan kemanusiaan yang masuk ke daerah kantong Palestina tersebut.

    Resolusi yang disponsori Uni Emirat Arab telah disepakati Dewan Keamanan PBB dalam voting pada Jumat (22/12) waktu setempat, setelah mengalami penundaan beberapa hari. Hasil voting menunjukkan 13 negara anggota Dewan Keamanan PBB mendukung, sedangkan Amerika Serikat (AS) dan Rusia memilih abstain.

    Resolusi ini “menuntut” agar semua pihak dalam perang yang berkecamuk antara Israel dan Hamas untuk mengizinkan “pengiriman bantuan kemanusiaan dalam skala besar secara aman dan tanpa hambatan”.

    Resolusi ini juga menuntut agar “semua rute menuju dan di seluruh Jalur Gaza, termasuk perlintasan perbatasan” dibuka untuk penyaluran bantuan kemanusiaan, dan meminta penunjukan seorang koordinator kemanusiaan PBB untuk mengawasi dan memverifikasi bantuan negara ketiga ke Jalur Gaza.

    Seperti dilansir AFP, Sabtu (23/12/2023), Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Eli Cohen dalam tanggapannya menegaskan akan terus melakukan inspeksi atau pemeriksaan terhadap bantuan keamanan yang masuk ke Jalur Gaza.

    “Israel akan terus melakukan inspeksi, demi alasan keamanan, semua bantuan kemanusiaan ke Gaza,” tegas Cohen dalam pernyataannya.

    “PBB tidak bisa dipercaya untuk memantau bantuan yang masuk,” sebutnya.

    Tanggapan atas resolusi Dewan Keamanan PBB itu juga diberikan oleh Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan.

    “Fokus PBB hanya pada mekanisme bantuan ke Gaza tidak diperlukan dan tidak sesuai dengan kenyataan — Israel sudah mengizinkan pengiriman bantuan dalam skala yang diperlukan. PBB seharusnya fokus pada krisis kemanusiaan yang dialami para sandera,” ucap Erdan seperti dilansir Reuters.

    Cohen, dalam pernyataannya, menegaskan bahwa misi untuk menghancurkan Hamas di Jalur Gaza tidak berubah. Dia menyatakan Israel akan melanjutkan serangan udara dan darat terhadap Jalur Gaza hingga Hamas “dilenyapkan” dan sebanyak 129 sandera yang ditahan di sana berhasil dibebaskan.

    “Israel akan melanjutkan perang di Gaza,” tegasnya, sembari bersikeras menyebut perang tersebut sah dan adil.

    Militer Israel mengatakan bahwa operasi terus berlanjut di Gaza City, di mana pasukannya terlibat pertempuran sengit dengan para petempur bersenjata Hamas di jalanan setempat. Juru bicara militer Israel mengklaim pasukannya telah menghancurkan kompleks terowongan bawah tanah dan menyerang markas besar Hamas.

    “Meningkatkan pemantauan atau koordinasi bantuan PBB bukanlah solusi untuk semuanya,” sebut Cohen dalam pernyataannya seperti dilansir The Guardian.

    “Dan peningkatan pemantauan bantuan PBB tidak bisa dilakukan dengan mengorbankan inspeksi keamanan Israel. Israel tidak hanya memiliki hak, namun juga kewajiban untuk menjamin keamanan. Inilah sebabnya misi kami untuk melenyapkan Hamas tidak berubah. Dan inilah mengapa inspeksi terhadap bantuan tidak akan berubah,” tegasnya.

    “Sama seperti komitmen dewan ini untuk meningkatkan bantuan, dewan ini seharusnya juga berkomitmen untuk memblokir penyelundupan senjata dan mentransfer senjata kepada teroris Hamas. Dan sama seperti dewan ini berkomitmen memastikan bantuan menjangkau warga sipil Gaza, dewan ini juga seharusnya berkomitmen dalam memastikan…bantuan…tidak dialihkan…kepada teroris yang tidak peduli dengan penduduk sipil,” ujar Cohen.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Israel Sebut 1 Tentaranya Tewas Kena Serangan Roket dari Lebanon

    Israel Sebut 1 Tentaranya Tewas Kena Serangan Roket dari Lebanon

    Tel Aviv

    Militer Israel melaporkan salah satu tentaranya tewas akibat serangan roket dari wilayah Lebanon. Serangan yang sama melukai satu orang lainnya di dekat perbatasan, ketika serangan lintas perbatasan marak antara Israel dan Hizbullah.

    Seperti dilansir AFP, Sabtu (23/12/2023), militer Israel dalam pernyataannya menyebut tentara-tentaranya terkena serangan saat melakukan “aktivitas operasional” di daerah Shtula di Israel bagian utara.

    Perbatasan antara Israel dan Lebanon dilanda serangan lintas perbatasan yang meningkat, terutama antara militer Israel dan kelompok Hizbullah yang didukung Iran, sejak perang antara Israel-Hamas pecah pada 7 Oktober lalu. Situasi itu meningkatkan kekhawatiran akan semakin meluasnya konflik di kawasan.

    Hizbullah menyebut dua petempurnya tewas akibat serangan Israel pada Jumat (22/12) waktu setempat, ketika kelompok itu mengklaim beberapa serangan di area dekat perbatasan Israel.

    Militer Israel, dalam pernyataan terpisah, menyebut adanya laporan soal sirene yang berbunyi di dekat perbatasan di Manara, saat beberapa “peluncuran diidentifikasi dari Lebanon menuju Israel”.

    “Sejumlah peluncuran mortir diidentifikasi dari Lebanon menuju ke Metula (dekat perbatasan),” sebut pernyataan militer Israel.

    “Artileri IDF (Angkatan Bersenjata Israel) menyerang sumber tembakan,” imbuh pernyataan tersebut.

    Disebutkan juga dalam pernyataan militer Israel bahwa sebuah jet tempurnya, pada Jumat (22/12) waktu setempat, “menyerang infrastruktur dan situs militer milik organisasi teroris Hizbullah di Lebanon”.

    Hizbullah dalam pernyataannya menyebut kelompoknya bertindak untuk mendukung Hamas, yang sedang berperang melawan Israel di Jalur Gaza.

    Sejak perang berkecamuk pada awal Oktober, lebih dari 140 orang dilaporkan tewas di sisi perbatasan Lebanon, kebanyakan merupakan petempuran Hizbullah. Sementara lebih dari selusin korban tewas merupakan warga sipil, dengan tiga orang di antaranya adalah jurnalis.

    Di pihak Israel, setidaknya empat warga sipil dan delapan tentara tewas akibat serangan lintas perbatasan.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Densus 88 Sita Laptop dan HP Terduga Teroris Ngawi 

    Densus 88 Sita Laptop dan HP Terduga Teroris Ngawi 

    Ngawi (beritajatim.com) – Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror butuh waktu 3,5 jam untuk menggeledah rumah yang ditinggali SU (51) di Desa Semen, Paron, Ngawi, Jawa Timur, Sabtu (16/12/2023).

    Densus 88 lantas membawa laptop dan ponsel milik SU. Dua alat itu dibawa petugas sebagai barang bukti keterlibatan SU dalam tindakan terorisme.

    IAM (47), istri SU mengaku jika dirinya tak tahu menahu apa yang dilakukan suaminya. Dia bahkan tak tahu jika suaminya sudah ditangkap sampai petugas datang ke rumah untuk melakukan penggeledahan.

    “Ya berangkat anter anak. Abis itu kok gak balik-balik. Saya ga tahu kalau sudah diamankan,” katanya.

    Dia mengiyakan bahwa petugas memang menggeledah rumahnya. Penggeledahan berakhir saat petugas memutuskan membawa laptop dan ponsel suaminya.

    “Cuma bawa laptop dan hape saja,” katanya.

    Diketajui, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 menangkap seorang pria terduga teroris di Desa Semen Kecamatan Paron Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Sabtu (16/12/2023).

    Pria berinisial SU (51) warga asli Kecamatan Pasar Kemis Kabupaten Tangerang itu ditangkap di rumah tempatnya tinggal di Ngawi. Pria terduga teroris itu ditangkap saat perjalanan pulang usai mengantar sang buah hati ke sekolah TK.

    Bapak enam anak itu langsung dibawa ke Mapolsek Paron untuk diamankan. Kemudian, rumah SU digeledah oleh petugas sekitar pukul 09.00 WIB. Penggeledahan disaksikan oleh ketua RT dan kepala desa setempat. Di rumah, ada IAM (47), istri SU.

    Kamiji, tetangga, mengaku jika pasutri tersebut jarang srawung dengan lingkungan sekitar. Namun, dia kerap melihat ada sejumlah orang yang mendatangi rumah SU membawa mobil untuk berkumpul bersama.

    “Jarang keluar rumah paling antar anak sekolah dan bercocok tanam sering ada tamu dirumah itu kumpul-kumpul bawa mobil,” kata Kamiji.

    Kepala Desa Semen Suyanto mengatakan, dirinya tak tahu menahu jika ada teroris tinggal di desa yang dia pimpin. Dirinya pun hanya menemani petugas yang hendak melakukan penggeledahan.

    “Saya tidak tahu. Tiba-tiba ada yang katanya mau menggeledah, ya kami dampingi. Ternyata, yang rumahnya digeledah ini adalah terduga teroris,” kata Suyanto. [fiq/but]