Kasus: Teroris

  • Tentara Israel Tembak Mati Remaja 13 Tahun di Tepi Barat

    Tentara Israel Tembak Mati Remaja 13 Tahun di Tepi Barat

    Jakarta

    Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan seorang remaja berusia 13 tahun meninggal di dekat kota utama Ramallah di Tepi Barat, Palestina. Korban tewas usai ditembak oleh tentara Israel.

    Dilansir AFP, Rabu (10/7/2024), peristiwa itu terjadi pada Selasa (9/7) waktu setempat. Remaja yang menjadi korban kekejaman tantara Israel itu bernama Ghassan Gharib Zahran.

    “Ghassan Gharib Zahran “menjadi syahid akibat peluru pendudukan” di Deir Abu Mishal, dekat Ramallah, kata pernyataan Kementerian Kesehatan Palestina.

    Tentara Israel berdalih tembakan kepada korban itu sebagai bentuk respons. Israel mengklaim korban melemparkan batu ke kendaraan militer Israel yang melintas di daerah Deir Abu Mishal.

    “Pasukan “mebalasnya dengan melepaskan tembakan… yang menyebabkan salah satu teroris terluka”, kata militer Israel dalam pernyataan terpisah.

    Sepupu Ghassan Gharib Zahran, Munther Zahran, mengatakan korban meninggal usai terkena “peluru di perut” saat dia berada di jalan utama di Deir Abu Mishal.

    “Jalan tersebut digunakan oleh pemukim dan tentara terus memantaunya,” tambahnya.

    (ygs/ygs)

  • Napiter Jamaah Islamiyah Jatim Bebas dari Lapas Kediri

    Napiter Jamaah Islamiyah Jatim Bebas dari Lapas Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – HS, narapidana terorisme di Lapas Kelas II A Kediri mendapatkan pembebasan bersyarat. Dia merupakan terorisme jaringan Jamaah Islamiyah (JI) Jawa Timur.

    Plt Kepala Lapas Kelas II A Kediri Budi Ruswanto mengatakan, HS mendapatkan pembebasan bersyarat setelah berperilaku baik dan tertib mengikuti seluruh program pembinaan yang dilaksanakan oleh lapas. Dia telah menunjukkan komitmennya untuk berubah dan kembali ke pangkuan ibu pertiwi.

    “Kami mengamati setiap perkembangan napiter tersebut. HS dengan secara konsisten telah mengkuti program pembinaan yang kami selenggarakan dengan baik, dan puncaknya napiter tersebut melaksanakan Ikrar Setia Kepada NKRI pada beberapa bulan yang lalu. Napiter tersebut juga telah menjalani proses pengamatan dan evaluasi oleh BNPT. Dan saat ini HS telah mendapatkan hak integrasinya serta siap untuk kembali ke masyarakat,” ujar Budi, pada Selasa 9 Juli 2024.

    HS dinyatakan bersalah karena melanggar Pasal 15 JO Pasal 7 UU RI Nomor 15 Tahun 2024 tentang Tindak Pidana Terorisme, dengan Vonis 5 Tahun Penjara dengan denda Rp 50.000.000 subsider 3 bulan. Selama menjalani masa pidananya di Lapas Kelas IIA Kediri, HS mengikuti seluruh program pembinaan yang diselenggarakan lapas berupa keterampilan, keagamaan, kemandirian, dan HS juga menunjukkan sikap kooperatif dengan baik.

    Puncak dari keberhasilan program pembinaan ini ditandai dengan pelaksanaan Ikrar Setia Kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) pada 5 Maret 2024. Ikrar ini menunjukkan bahwa napiter tersebut telah menyesali dan tidak mengulangi kesalahannya. Dan hal ini merupakan salah satu syarat penting yang harus dipenuhi untuk mendapatkan hak Remisi, dan Integrasi.

    Masih kata Budi, sesuai arahan KaKanwil Kemenkumham Jawa Timur Heni Yuwono, semua narapidana, khususnya teroris diharapkan dapat memanfaatkan setiap kesempatan yang ada di lapas untuk memperbaiki diri.

    Program pembinaan ini dirancang agar mereka bisa kembali ke masyarakat dengan mental dan moral yang lebih baik sehingga keberhasilan program pembinaan tidak hanya bergantung pada fasilitas dan metode yang diterapkan, tetapi juga pada kesungguhan dan niat baik dari para narapidana untuk berubah. [nm/kun]

  • Sikap Berbeda Pemenang Pilpres Iran

    Sikap Berbeda Pemenang Pilpres Iran

    Jakarta

    Calon presiden (capres) reformis Iran, Masoud Pezeshkian, memenangkan pemilihan presiden (pilpres). Pezeshkian menyampaikan sikap yang berbeda dengan para pendahulunya.

    Seperti dilansir AFP dan Press TV, Sabtu (6/7/2024), juru bicara kantor pusat pemilu Iran, yang berada di bawah Kementerian Dalam Negeri Iran, Mohsen Eslami dalam pernyataannya menyebut penghitungan suara telah selesai dilakukan pada Sabtu (6/7/2024), setelah pemungutan suara digelar sehari sebelumnya.

    Hasil penghitungan itu, sebut Eslami, menunjukkan bahwa dari total 30.530.157 suara yang telah dihitung, Pezeshkian memperoleh lebih dari 16 juta suara (tepatnya 16.384.403 suara), sedangkan Jalili meraup lebih dari 13 juta suara (13.538.179 suara).

    Selisih suara di antara kedua capres pada akhirnya mencapai lebih dari dua juta suara.

    Dengan hasil tersebut, maka menurut Eslami dalam pernyataannya, Pezeshkian telah menang atas Jalili dalam pilpres putaran kedua. Dia akan menjabat sebagai Presiden baru Iran untuk menggantikan mendiang Presiden Ebrahim Raisi.

    Data penghitungan akhir itu dirilis otoritas Teheran pada Sabtu (6/7) pagi, sekitar pukul 06.45 waktu setempat. Disebutkan bahwa jumlah partisipasi pemilih dalam putaran kedua mencapai 49,8 persen.

    Pilpres Iran digelar lebih awal setelah Raisi meninggal dunia dalam kecelakaan helikopter pada 19 Mei lalu. Pilpres putaran pertama yang digelar pada 28 Juni lalu tercatat sebagai pemilu dengan jumlah pemilih yang rendah.

    Sikap Berbeda Presiden Baru

    Dibanding pemimpin-pemimpin Iran sebelumnya, Pezeshkian ini agak beda. Dia adalah politikus reformis yang mau memperbaiki hubungan dengan kubu negara-negara Barat.

    Dilansir AFP, Senin (7/7/2024), Pezeshkian memenangi Pilpres melawan tokoh ultrakonservatif Saeed Jalili. Kabar pilpres tersebut disampaikan kementerian dalam negeri Iran pada Sabtu (6/7) waktu setempat.

    Juru bicara Uni Eropa Nabila Massrali mengucapkan selamat kepada Pezeshkian atas terpilihnya dia, dan menambahkan bahwa blok beranggotakan 27 negara itu “siap untuk terlibat dengan pemerintahan baru sejalan dengan kebijakan keterlibatan kritis Uni Eropa”.

    Pezeshkian adalah seorang ahli bedah jantung berusia 69 tahun. Satu-satunya pengalaman pemerintahannya adalah menjadi menteri kesehatan sekitar dua dekade lalu.

    Dia menyerukan “hubungan konstruktif” dengan negara-negara Barat untuk “mengeluarkan Iran dari isolasinya”. Dia mendukung menghidupkan kembali perjanjian nuklir tahun 2015 antara Iran dan negara-negara besar.

    Washington secara sepihak menarik diri dari perjanjian tersebut pada tahun 2018, menerapkan kembali sanksi dan menyebabkan Iran secara bertahap mengurangi komitmen terhadap perjanjian tersebut. Kesepakatan itu bertujuan untuk mengekang aktivitas nuklir, yang menurut Teheran bertujuan damai.

    Sikap AS

    Musuh Iran, Amerika Serikat, pada Senin mengatakan tidak ada bedanya apakah Pezeshkian atau Jalili yang menang. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel, mengatakan tidak ada harapan bahwa pemungutan suara tersebut akan “mengarah pada perubahan mendasar dalam arah Iran” atau peningkatan hak asasi manusia.

    Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, mengatakan hasil Pilpres Iran tersebut merupakan “pesan yang jelas mengenai tuntutan perubahan dan pertentangan” dari rakyat Iran. Katz mendesak komunitas global untuk menunjuk Korps Garda Revolusi Islam sebagai organisasi teroris dan menuntut “pembatalan” program nuklir Iran.

    Dalam Pilpres Iran, semua capres yang maju telah terlebih dahulu disetujui oleh Dewan Wali Iran, dan Pezeshkian adalah satu-satunya reformis yang diizinkan untuk mencalonkan diri.

    Pakar politik Ali Vaez, dari lembaga pemikir International Crisis Group, mengatakan di X bahwa Pezeshkian akan menghadapi tantangan dalam menerapkan platformnya karena “berlanjutnya dominasi konservatif terhadap lembaga-lembaga negara lain dan batasan otoritas presiden”.

    Janji Pezeshkian

    Pezeshkian berjanji untuk melonggarkan pembatasan internet yang sudah berlangsung lama dan “sepenuhnya” menentang patroli polisi yang mewajibkan jilbab bagi perempuan, sebuah isu penting sejak kematian Mahsa Amini dalam tahanan polisi pada tahun 2022.

    Warga Kurdi Iran berusia 22 tahun itu telah ditahan karena dugaan pelanggaran aturan berpakaian, dan kematiannya memicu kerusuhan nasional selama berbulan-bulan.

    Di Pilpres Iran, Pezeshkian meraup lebih dari 16 juta suara, sekitar 54 persen. Pesaingnya, Jalili, meraup lebih dari 13 juta, sekitar 44 persen dari sekitar 30 juta suara yang diberikan, kata juru bicara otoritas pemilu Mohsen Eslami. Jumlah pemilih yang berpartisipasi mencapai 49,8 persen, tambah Eslami, naik dari rekor terendah sekitar 40 persen pada putaran pertama.

    “Saya tidak memberikan janji palsu dalam pemilu ini,” kata Pezeshkian di makam Imam Khomeini di Tehran selatan.

    Halaman 2 dari 3

    (rdp/rdp)

  • Pakar Sebut PDNS 2 Kena Ransomware Serangan Terorisme Siber

    Pakar Sebut PDNS 2 Kena Ransomware Serangan Terorisme Siber

    Jakarta

    Serangan ransomware ke Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 turut menyisakan satu pertanyaan penting, apakah serangan siber ini dapat dikategorikan sebagai serangan terorisme siber?

    Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2022 tentang Pelindungan Infrastruktur Informasi Vital seperti pada Pasal 1 Ayat 1, PDNS termasuk ke dalam definisi infrastruktur informasi vital.

    PDNS 2 di Surabaya, Jawa Timur, diketahui terkena serangan ransomware yang berdampak pada 282 instansi pemerintah, baik kementerian, lembaga, serta pemerintah daerah (K/L/D) terganggu.

    “Sehingga gangguan, kerusakan, dan/atau kehancuran yang dialami oleh infrastruktur informasi vital PDNS 2 ini dapat dikategorikan sebagai serangan terstruktur terhadap pemerintah atau negara,” Wakil Ketua Tim Insiden Keamanan Internet dan Infrastruktur Indonesia (Indonesia Security Incident Response Team on Internet and Infrastructure/ID-SIRTII) Muhammad Salahuddien Manggalany dalam keterangan tertulisnya.

    Terkait bagaimana penetapan suatu insiden siber di tingkat nasional sebagai suatu serangan terorisme siber, begitu juga siapa yang harus memutuskan dan bertanggungjawab untuk melaksanakan mitigasinya, Salahuddien mengungkapkan semua itu belum ada rujukannya di dalam peraturan perundangan yang terkait.

    Hanya saja, lebih lanjut Salahuddien mengatakan, diskursus tentang terorisme siber masih terus berkemabng di kalangan akademisi dan praktisi di bidang keamanan siber.

    “Definisi dan karakteristik terorisme siber sendiri juga dinamis mengikuti perubahan motivasi, modus, jenis target, dan dampak berbagai serangan siber. Berbeda dengan kriminalisme siber (cyber crime), belum ada konsensus di tingkat global yang menyepakati definisi terorisme siber secara universal,” tuturnya.

    Namun demikian, berdasarkan hasil kajian dan riset dari seluruh dunia, para hali berusaha menyusun suatu taksonomi tentang terorisme siber, berdasarkan enam kategori: aktor pelaku, motivasi, tujuan, sarana, dampak, dan korban.

    Kesulitan utama untuk menetapkan apakah suatu serangan siber, termasuk ke dalam kategori terorisme atau kriminal biasa terutama karena aksi tersebut dilakukan dengan dua motivasi, yaitu kepentingan ideologi atau politik serta untuk mendapatkan keuntungan ekonomi. Sehingga, otoritas harus dapat mengungkap dan membuktikan dua motivasi di balik serangan siber tersebut.

    “Serangan Siber jenis Ransomware adalah salah satu modus utama serangan Terorisme Siber dimana tujuan teror dan keuntungan ekonomi penyerang dapat sekaligus dicapai dalam satu kali aksi,” kata Salahuddien.

    Disampaikannya, secara teknis, serangan ransomware ke PDNS 2 sudah memenuhi semua kriteria di dalam taksonomi terorisme siber.

    “Tinggal bagaimana otoritas mengungkap dan membuktikan adanya aktor yang memiliki motivasi ideologi dan politik di balik kelompok kriminal Brain Cipher yang meminta tebusan USD 8 juta,” ucapnya.

    “Apabila terbukti ada Aktor yang memiliki motovasi ideologi dan politik di balik serangan siber tersebut, justru akan mengakibatkan tantangan baru yang lebih kompleks dalam sistem penegakan hukum kita,” sambungnya.

    Sebagaimana diketahui, Undang-Undang mengatur bahwa terorisme merupakan ruang lingkup tugas Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang diketahui belum memiliki kemampuan Kontra Terorisme Siber. Demikian juga pengampu dan penyelenggara layanan di semua sektor Infrastruktur Informasi Vital (IIV) juga belum memiliki protokol Kontra Terorisme Siber, termasuk tentu saja PDNS 2.

    “Manajemen krisis siber untuk mitigasi serangan siber yang telah ditetapkan sebagai Terorisme Siber, berbeda dengan prosedur respon insiden siber yang dikategorikan sebagai kriminal siber biasa,” imbuh Salahuddien.

    Penindakan terhadap Terorisme Siber selain melalui penegakan hukum siber juga dimungkinkan menggunakan protokol retaliasi, artinya otoritas – dalam hal ini BNPT – dapat melakukan serangan ofensif (offensive) terhadap Aktor Teroris dan sumber dayanya sebagai pembalasan.

    “Karena ini menyangkut suatu kepentingan yang sangat luas dan kemungkinan dampak jangka panjang, apabila pemerintah mempertimbangkan pilihan yang akan menetapkan insiden serangan ransomware ke PDNS sebagai aksi terorisme siber, maka harus melalui persetujuan DPR terlebih dahulu dan mendengarkan masukan masyarakat, khususnya para praktisi keamanan siber,” pungkasnya.

    (agt/fyk)

  • Serangan Udara Israel Tewaskan 4 Orang di Tepi Barat

    Serangan Udara Israel Tewaskan 4 Orang di Tepi Barat

    Jakarta

    Serangan udara Israel menewaskan empat orang di Tepi Barat yang diduduki. Militer Israel mengklaim mereka adalah “sel teroris” yang memasang alat peledak.

    Serangan tersebut terjadi di kamp Nur Shams, yang mengalami peningkatan kekerasan dalam beberapa pekan terakhir, seiring dengan peningkatan serangan tentara Israel dan para pemukim Israel.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (3/7/2024), Kementerian Kesehatan Otoritas Palestina mengatakan empat orang “tewas akibat bombardir pendudukan terhadap kamp Nur Shams” di dekat kota Tulkarem di Tepi Barat utara.

    Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan di Telegram bahwa salah satu pesawatnya “menyerang sel teroris di daerah Nur Shams saat mereka memasang alat peledak”.

    Menurut kantor berita resmi Palestina Wafa, korban tewas semuanya adalah laki-laki, berusia 20 hingga 25 tahun, yang tewas dalam serangan pesawat tak berawak Israel di dekat pusat kamp.

    Kekerasan di Tepi Barat sebelumnya memang telah meningkat. Kekerasan tersebut semakin meningkat setelah serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober yang memicu perang di Gaza.

    Sebelumnya pada hari Senin lalu, menurut pejabat-pejabat Palestina, seorang wanita dan anak-anak tewas dalam serangan Israel di kamp Nur Shams, dan empat orang lainnya terluka.

    Pada bulan April lalu, serangan Israel selama dua hari menyebabkan 14 orang tewas di Nur Shams, kata Bulan Sabit Merah Palestina pada saat itu.

    Setidaknya 556 warga Palestina telah dibunuh oleh tentara dan pemukim Israel di Tepi Barat sejak konflik di Gaza dimulai, menurut penghitungan Kementerian Kesehatan Palestina.

    Setidaknya 15 warga Israel tewas dalam serangan warga Palestina di Tepi Barat pada periode yang sama, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Netanyahu Marah Direktur RS Al-Shifa Dibebaskan: Kesalahan Serius!

    Netanyahu Marah Direktur RS Al-Shifa Dibebaskan: Kesalahan Serius!

    Tel Aviv

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengecam pembebasan direktur Rumah Sakit (RS) Al-Shifa, Mohammed Abu Selmia, dari tahanan, yang disebutnya sebagai “kesalahan serius”. Netanyahu mengakui dirinya tidak diberitahu soal pembebasan tersebut.

    Seperti dilansir Al Jazeera, Rabu (3/7/2024), Abu Selmia yang merupakan direktur rumah sakit terbesar di Jalur Gaza itu dibebaskan bersama 54 tahanan Palestina lainnya pada Senin (1/7). Dia ditangkap tujuh bulan lalu saat pasukan Israel menyerbu RS Al-Shifa setelah menuding Hamas menggunakannya sebagai markas.

    Sejumlah laporan yang belum terkonfirmasi menyebut pembebasan puluhan tahanan Palestina, termasuk Abu Selmia, itu bertujuan untuk mengosongkan ruang di penjara-penjara Israel yang penuh sesak.

    Pembebasan Abu Selmia itu dengan cepat memicu kemarahan dan kritikan di Tel Aviv. Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, yang kontroversial menyebut pembebasan itu sebagai “kelalaian keamanan”.

    Netanyahu, yang berada di bawah tekanan dari mitra koalisi garis keras Israel, mengatakan dirinya tidak diberitahu soal rencana pembebasan puluhan tahanan Palestina tersebut. Dia mengungkapkan bahwa dirinya telah memerintahkan Shin Bet, badan intelijen domestik Israel, untuk menyelidiki masalah tersebut.

    “Pembebasan direktur RS Shifa merupakan kesalahan serius dan kegagalan moral,” sebut Netanyahu dalam pernyataannya.

    “Tempat bagi orang ini, yang bertanggung jawab atas pembunuhan dan penahanan para korban penculikan kita, adalah di penjara,” tegasnya.

    Dalam pernyataannya, Netanyahu menyebut keputusan itu dibuat “tanpa sepengetahuan eselon politik”.

    Netanyahu saat ini sedang menunggu hasil penyelidikan Shin Bet terhadap pembebasan direktur RS Al-Shifa tersebut.

    Usai dibebaskan, Abu Selmiya menarik perhatian global dengan mengklaim bahwa para tahanan Palestina dari Jalur Gaza secara rutin dilecehkan dan disiksa dalam tahanan Israel.

    Kecaman terhadap pembebasan Abu Selmia juga dilontarkan oleh mantan anggota kabinet perang Israel, Benny Gantz, yang menyebut siapa saja yang memerintahkan pembebasan itu harus diberhentikan.

    Dia menyerukan kepada Netanyahu untuk “menutup beberapa kantor pemerintah untuk memberikan ruang dan anggaran bagi para tahanan”.

    Dalam tanggapannya, Shin Bet membela pembebasan puluhan tahanan Palestina telah mendapatkan persetujuan dari militer Israel.

    “Untuk membebaskan ruang di pusat penahanan,” sebut Shin Bet dalam pernyataannya.

    Dijelaskan juga oleh Shin Bet bahwa pihaknya “menentang pembebasan teroris” yang terlibat dalam serangan terhadap warga sipil Israel “sehingga diputuskan untuk membebaskan beberapa tahanan Gaza yang mewakili bahaya yang lebih kecil”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Israel Tak Akan Biarkan ‘Angin Kekalahan’ di Perang Gaza

    Israel Tak Akan Biarkan ‘Angin Kekalahan’ di Perang Gaza

    Tel Aviv

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menegaskan negaranya tidak akan menyerah pada “angin kekalahan” dalam perang yang terus berkecamuk melawan Hamas di Jalur Gaza. Netanyahu menegaskan kembali tujuan perang Tel Aviv untuk mengalahkan Hamas.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Rabu (3/7/2024), pemerintahan sayap kanan Netanyahu bersumpah untuk menghancurkan Hamas dan memulangkan semua sandera yang ditahan di Jalur Gaza setelah serangan mematikan pada 7 Oktober tahun lalu.

    Namun, Israel menghadapi tekanan internasional untuk meredakan serangan militernya di wilayah Jalur Gaza.

    Sumpah kemenangan terbaru disampaikan Netanyahu setelah laporan media terkemuka Amerika Serikat (AS), New York Times (NYT), yang mengutip sumber-sumber menyebut Tel Aviv siap mencapai kesepakatan tanpa mencapai semua tujuannya dalam perang.

    “Saya berada di sini untuk memperjelas: Ini tidak akan terjadi. Perang akan berakhir setelah Israel mencapai semua tujuannya, termasuk penghancuran Hamas dan pembebasan semua sandera kita,” tegasnya.

    Ditekankan oleh Netanyahu bahwa militer Israel memiliki “segala cara untuk mencapai” target-targetnya di Jalur Gaza.

    “Kita tidak akan menyerah pada angin kekalahan, baik di New York Times maupun di mana saja. Kita terinspirasi oleh semangat kemenangan,” cetusnya.

    Perilaku Israel dalam perang melawan Hamas di Jalur Gaza telah memicu ketegangan dengan sekutu utamanya, AS.

    Dalam komentarnya pada 24 Juni lalu, Netanyahu mengatakan bahwa “perang dalam fase intens akan segera berakhir di Rafah”. Pernyataan itu semakin meningkatkan spekulasi mengenai perubahan taktik militer Israel.

    Namun ketika mengunjungi pasukan Israel pada Senin (1/7) waktu setempat, Netanyahu berusaha menegaskan kembali tekad pemerintahannya.

    “Saya melihat pencapaian yang sangat besar dalam pertempuran yang berlangsung di Rafah. Kita sedang bergerak maju menuju akhir tahap pemusnahan pasukan teroris Hamas,” tegasnya.

    Militer Israel melanjutkan beberapa operasinya di Jalur Gaza bagian utara dan area-area lainnya, yang sebelumnya diklaim telah diambil alih dari kelompok militan setempat. Tel Aviv juga merilis perintah evakuasi terbaru kepada warga sipil yang ada di area sekitar Khan Younis dan Rafah di Jalur Gaza bagian selatan.

    Serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu dilaporkan menewaskan sekitar 1.200 orang, yang kebanyakan warga sipil. Lebih dari 250 orang diculik dan disandera Hamas di Jalur Gaza, dengan Tel Aviv memperkirakan masih ada sekitar 116 sandera yang ditahan usai puluhan dibebaskan pada November lalu.

    Militer Israel melancarkan rentetan serangan terhadap Jalur Gaza untuk membalas Hamas, dengan laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza menyebut sedikitnya 37.925 orang, yang sebagian besar warga sipil, tewas.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Pesawat Israel Mendarat Darurat di Turki, Dilarang Isi Bahan Bakar!

    Pesawat Israel Mendarat Darurat di Turki, Dilarang Isi Bahan Bakar!

    Ankara

    Pesawat maskapai nasional Israel, El Al, melakukan pendaratan darurat di bandara Turki pada Minggu (30/6) untuk mengevakuasi seorang penumpang untuk alasan medis. Namun, pesawat maskapai Tel Aviv itu tidak diizinkan mengisi ulang bahan bakar di Bandara Antalya, Turki, sebelum melanjutkan penerbangan.

    Seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (1/7/2024), maskapai El Al dalam pernyataannya menuduh para pekerja di Bandara Antalya menolak untuk mengisi ulang bahan bakar pesawat dengan nomor penerbangan LY5102 tersebut sebelum lepas landas untuk terbang ke Tel Aviv.

    Pendaratan darurat itu terpaksa dilakukan saat pesawat mengudara dari Warsawa di Polandia menuju ke Tel Aviv di Israel.

    “Para pekerja lokal menolak untuk mengisi bahan bakar pesawat perusahaan itu meskipun hal tersebut karena alasan medis,” demikian pernyataan maskapai El Al.

    Disebutkan bahwa satu penumpang yang mengalami gangguan kesehatan itu telah dievakuasi dari pesawat.

    Menurut maskapai El Al, pesawat kemudian lepas landas ke Rhodes di Yunani di mana “pesawat akan mengisi bahan bakar sebelum lepas landas ke Israel”.

    Hubungan antara Turki dan Israel semakin memburuk sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu, dengan semua penerbangan langsung antara kedua negara dibatalkan sejak saat itu.

    Lihat juga Video ‘Hamas: Negosiasi Gencatan Senjata di Gaza Belum Ada Kemajuan’:

    Sejumlah sumber diplomatik Turki mengonfirmasi bahwa pesawat maskapai Israel itu diizinkan melakukan pendaratan darurat untuk mengevakuasi satu penumpang yang sakit.

    “Bahan bakar disediakan ke pesawat karena pertimbangan kemanusiaan, namun karena prosedur terkait akan segera diselesaikan, kapten memutuskan untuk pergi atas kemauannya sendiri,” sebut sumber diplomatik Turki tersebut.

    Laporan surat kabar Israel, The Times of Israel, menyebut pesawat maskapai El Al berada di landasan Bandara Antalya selama beberapa jam sebelum lepas landas ke Yunani.

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menjadi pengkritik tajam terhadap operasi militer Israel di Jalur Gaza, dan sering menyatakan dukungan terhadap kelompok Hamas sedang berperang melawan militer Tel Aviv. Erdogan bahkan menyebut Hamas sebagai “pembela tanah air mereka”.

    Oleh beberapa negara seperti Israel, Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa, kelompok Hamas telah ditetapkan sebagai organisasi teroris.

    Lihat juga Video ‘Hamas: Negosiasi Gencatan Senjata di Gaza Belum Ada Kemajuan’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • 2 Pria Ditahan Usai Serangan di Kedutaan Besar Israel di Serbia

    2 Pria Ditahan Usai Serangan di Kedutaan Besar Israel di Serbia

    Jakarta

    Dua pria ditahan pada Minggu (30/6) waktu setempat sehubungan dengan serangan di luar Kedutaan Besar Israel di Beograd, Serbia.

    Pelaku penyerangan menyerang seorang petugas polisi Serbia dengan panah ketika dia sedang bertugas di depan kedutaan Israel pada Sabtu pagi waktu setempat. Polisi tersebut kemudian menembak mati penyerang.

    Pihak otoritas mengungkapkan polisi yang menjadi korban, Milos Jevremovic, telah menjalani operasi dan tak berada dalam kondisi serius.

    Dilansir kantor berita AFP, Senin (1/7/2024), polisi mengatakan bahwa penyerang, berasal dari Mladenovac, dekat Beograd, tinggal di Novi Pazar, pusat sejarah dan politik minoritas Muslim Bosnia di Serbia.

    Indikasi awal menghubungkan serangan tersebut dengan orang-orang yang dicurigai terkait dengan cabang Islam Wahhabi yang mendominasi di Arab Saudi, kata pihak berwenang.

    Mereka menambahkan bahwa sejumlah orang yang dikenal oleh dinas keamanan diduga terkait dengan serangan tersebut.

    “Pencarian dilakukan di beberapa lokasi di Serbia, puluhan orang diinterogasi, dan dua orang ditahan,” kata Menteri Dalam Negeri Ivica Dacic kepada stasiun televisi pemerintah RTS pada hari Minggu (30/6) waktu setempat.

    Jaksa akan menentukan apakah mereka terkait dengan “serangan teroris yang ditargetkan” itu.

    “Apa yang tidak dapat disangkal tentang orang-orang itu adalah bahwa mereka adalah anggota gerakan Wahhabi,” imbuh Dacic.

    Dacic mengatakan bahwa keamanan telah ditingkatkan ke tingkat tertinggi di seluruh negeri dan operasi polisi terus berlanjut.

    “Ini adalah operasi terhadap ekstremis dan teroris, orang-orang yang terlibat langsung dalam serangan itu, tetapi juga terhadap mereka yang ada indikasi bahwa mereka mungkin termasuk dalam kelompok-kelompok teroris,” katanya.

    Sementara itu, Presiden Serbia Aleksandar Vucic meyakinkan masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan keamanan mereka.

    “Warga bisa tenang, Serbia kuat melawan terorisme,” ujarnya.

    Presiden menekankan adanya kerja sama yang baik dengan komunitas Islam di Serbia. Dia menambahkan bahwa negaranya sekarang “berjuang melawan ekstremisme radikal”.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • AS Tingkatkan Kewaspadaan di Beberapa Pangkalan Militer di Eropa

    AS Tingkatkan Kewaspadaan di Beberapa Pangkalan Militer di Eropa

    Jakarta

    Militer Amerika Serikat telah menaikkan tingkat kewaspadaan di beberapa pangkalan militer di Eropa ke tingkat tertinggi kedua.

    Media-media Amerika, ABC News dan CNN melaporkan pada Minggu (30/6) bahwa pangkalan-pangkalan militer Amerika, yang berlokasi di seluruh Eropa, dinaikkan ke tingkat siaga “Charlie”. Demikian dilaporkan kedua media AS tersebut mengutip pejabat-pejabat yang tidak disebutkan namanya.

    Dilansir kantor berita AFP, Senin (1/7/2024), tingkat kewaspadaan tersebut ditetapkan ketika “sebuah insiden terjadi atau informasi intelijen diterima yang menunjukkan kemungkinan adanya tindakan teroris atau menargetkan personel atau fasilitas,” kata Angkatan Darat AS di situs webnya.

    Tingkat tertinggi “Delta” diterapkan ketika serangan teroris telah terjadi atau “akan terjadi”.

    Komando Eropa AS (USEUCOM) tidak mengkonfirmasi perubahan status tersebut ketika dihubungi oleh AFP, namun mengatakan: “kami tetap waspada.”

    Sementara itu, Pentagon mengatakan bahwa “karena kombinasi berbagai faktor yang berpotensi berdampak pada keselamatan dan keamanan anggota militer AS dan keluarga mereka yang ditempatkan di kawasan Eropa, Komando Eropa AS melipatgandakan upayanya untuk menekankan kewaspadaan selama bulan-bulan musim panas.”

    Departemen Luar Negeri AS saat ini menyarankan warga Amerika di Jerman, tempat USEUCOM bermarkas, untuk meningkatkan kewaspadaan akibat terorisme.

    Meskipun tidak ada ancaman spesifik yang disebutkan, negara-negara Eropa telah meningkatkan kewaspadaannya sejak kelompok pria bersenjata pada bulan Maret lalu, menewaskan hampir 150 orang di pinggiran Moskow, ibu kota Rusia. Serangan tersebut diklaim dilakukan oleh kelompok Negara Islam (ISIS).

    Otoritas Prancis juga telah meningkatkan kewaspadaannya menjelang Olimpiade Paris, sementara Jerman saat ini menjadi tuan rumah turnamen sepak bola internasional.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)