Kasus: Teroris

  • Pria Yordania Tembak Mati 3 Warga Israel di Perbatasan Tepi Barat

    Pria Yordania Tembak Mati 3 Warga Israel di Perbatasan Tepi Barat

    Jakarta

    Seorang pengemudi truk menyerang warga Israel di perbatasan antara Tepi Barat dengan wilayah yang diduduki oleh Yordania. Serangan ini mengakibatkan tiga penjaga keamanan dari kalangan sipil Israel meninggal dunia.

    Dilansir AFP, Minggu (8/9/2024), Kementerian dalam negeri Yordania melakukan investigasi awal kasus tersebut. Pria penyerang itu teridentifikasi adalah sebagai warga negara Yordania bernama Maher Diab Hussein al-Jazi.

    Serangan langka di perbatasan Jembatan Allenby terjadi di tengah meningkatnya kekerasan di Tepi Barat dengan serangan besar-besaran Israel dan serangan oleh warga Palestina, dan dengan latar belakang perang Israel-Hamas Gaza, yang sekarang memasuki bulan ke-12.

    Militer Israel mengatakan “seorang teroris” mencapai area penyeberangan, yang juga dikenal sebagai Jembatan Raja Hussein, dengan truk “dari Yordania”.

    Pengemudi “keluar dari truk dan melepaskan tembakan ke pasukan keamanan Israel yang beroperasi di jembatan”, kata pernyataan militer.

    “Tiga warga sipil Israel dinyatakan tewas akibat serangan itu,” katanya, mengklarifikasi kepada AFP bahwa mereka adalah “penjaga keamanan” dan bukan tentara atau polisi.

    Militer Israel menambahkan bahwa penyerang ditembak mati.

    Hamas memuji serangan itu tetapi tidak mengklaim bertanggung jawab atasnya, menambahkan bahwa itu “menegaskan penolakan masyarakat Arab terhadap pendudukan (Israel), kejahatannya, dan ambisinya di Palestina dan Yordania”.

    Penyeberangan, di Lembah Yordan, adalah satu-satunya pintu gerbang internasional bagi warga Palestina dari Tepi Barat yang tidak mengharuskan memasuki Israel, yang telah menduduki wilayah itu sejak 1967.

    (aik/aik)

  • Netanyahu Sebut Hamas Tolak Perundingan Gencatan Senjata Gaza

    Netanyahu Sebut Hamas Tolak Perundingan Gencatan Senjata Gaza

    Tel Aviv

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu menyebut kelompok Hamas telah menolak semua elemen proposal gencatan senjata di Jalur Gaza, yang akan memfasilitasi pembebasan para sandera. Netanyahu menuduh Hamas enggan memulai perundingan baru membahas gencatan senjata tersebut.

    “Hamas telah menolak semuanya… Saya berharap ada perubahan karena saya ingin para sandera itu dibebaskan,” ucap Netanyahu dalam konferensi pers pada Rabu (4/9), yang memicu keraguan untuk potensi kesepakatan gencatan senjata, seperti dilansir Kamis (5/9/2024).

    Pernyataan Netanyahu disampaikan sehari setelah Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan sudah “saatnya melakukan finalisasi kesepakatan itu”.

    “Kami berusaha mencari beberapa ruang untuk memulai perundingan,” tuturnya.

    “Mereka (Hamas-red) menolak untuk melakukan itu… Mereka mengatakan tidak ada yang perlu dibicarakan,” imbuh Netanyahu.

    Netanyahu mendapat tekanan tambahan dari dalam negeri dan luar negeri untuk mencapai kesepakatan yang mengatur pembebasan para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza, setelah otoritas Israel mengumumkan kematian enam sandera yang jenazahnya ditemukan di terowongan bawah tanah.

    Pada Senin (2/9) waktu setempat, Netanyahu menegaskan pasukan Tel Aviv akan mempertahankan kendali atas Koridor Philadelphi yang ada di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir. Dia juga bersumpah “tidak akan menyerah pada tekanan” atas masalah tersebut.

    Hamas, yang serangannya terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu memicu perang di Jalur Gaza, menuntut penarikan penuh pasukan Israel dari daerah kantong Palestina tersebut sebagai bagian dari perundingan gencatan senjata yang terhenti, yang dimediasi oleh Qatar, Mesir dan AS.

    Namun Netanyahu, dalam konferensi pers pada Rabu (4/9) waktu setempat, menegaskan posisinya soal Koridor Philadelphi, dengan mengatakan bahwa penyerahan kendali atas koridor itu akan memungkinkan Hamas menyelundupkan senjata dan sandera serta “para teroris” keluar dari Jalur Gaza.

    “Anda perlu sesuatu untuk menekan mereka, mencegah mereka, menekan mereka agar melepaskan sandera yang tersisa. Jadi jika Anda ingin membebaskan para sandera, Anda harus mengendalikan Koridor Philadelphi,” tegasnya.

    Ditambahkan juga oleh Netanyahu bahwa perdebatan soal Koridor Philadelphi bukanlah satu-satunya hal yang mencuat.

    Dia menyebut masih banyak hal yang belum terjawab, termasuk pertanyaan soal berapa banyak tahanan Palestina yang akan dibebaskan sebagai imbalan pembebasan sandera, apakah Israel bisa memveto pembebasan tahanan tertentu dan ke mana tahanan yang dibebaskan itu harus dibawa.

    “Semuanya belum terselesaikan,” ucapnya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Pasukan Israel Lanjutkan Penyerbuan di Tepi Barat, 5 Orang Tewas

    Pasukan Israel Lanjutkan Penyerbuan di Tepi Barat, 5 Orang Tewas

    Tepi Barat

    Otoritas medis Palestina melaporkan sedikitnya lima orang tewas dalam serangan yang menargetkan sebuah mobil di wilayah Tubas, Tepi Barat. Penyerangan ini terjadi saat operasi penyerbuan oleh militer Israel terhadap Tepi Barat terus berlanjut.

    “Lima orang tewas dan satu lainnya luka parah dalam serangan terhadap sebuah mobil di Tubas,” sebut Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir AFP, Kamis (5/9/2024).

    Militer Israel, secara terpisah, mengatakan pasukannya melakukan operasi dengan melibatkan pesawat tempur di wilayah Tepi Barat yang diduduki.

    “Melakukan tiga serangan yang ditargetkan terhadap teroris-teroris bersenjata (di Tubas)” demikian pernyataan militer Israel.

    Beberapa saksi mata menuturkan kepada AFP bahwa sejumlah besar tentara Israel menyerbu kamp pengungsi Faraa di Provinsi Tubas, di mana rentetan ledakan terdengar.

    Militer Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap wilayah Tepi Barat bagian utara sejak 28 Agustus lalu, yang disebut bertujuan untuk memerangi militan Palestina yang didukung Iran. Operasi penyerbuan Tel Aviv itu memicu kehancuran yang luas di Tepi Barat.

    Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 30 warga Palestina tewas dalam penyerbuan militer Israel. Terdapat anak-anak di antara korban tewas.

    Namun sebagian besar korban tewas diklaim sebagai anggota Hamas atau Jihad Islam yang bermarkas di Jalur Gaza.

    Satu tentara Israel dilaporkan terbunuh dalam operasi militer di Jenin, yang menjadi lokasi sebagian besar warga Palestina tewas saat penyerbuan berlangsung.

    Israel telah menduduki Tepi Barat sejak tahun 1967 silam, dan militer Tel Aviv telah meningkatkan serangan mematikan di wilayah tersebut sejak perang berkecamuk melawan Hamas di Jalur Gaza selama 11 bulan terakhir.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Warga Israel Mogok Massal Protes Kematian 6 Sandera, Bandara Ditutup

    Warga Israel Mogok Massal Protes Kematian 6 Sandera, Bandara Ditutup

    Tel Aviv

    Unjuk rasa secara nasional, yang diwarnai aksi mogok kerja massal, berlangsung di berbagai wilayah Israel mulai Senin (2/9) waktu setempat, setelah pasukan Tel Aviv menemukan enam jenazah sandera di terowongan bawah tanah di Jalur Gaza.

    Aksi itu dimaksudkan untuk menekan pemerintahan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu agar mencapai kesepakatan pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina yang ditahan di negara tersebut.

    Demikian seperti dilansir The Jerusalem Post dan Anadolu Agency, Senin (2/9/2024).

    Juru bicara serikat pekerja terbesar Israel, Histadrut, mengumumkan bahwa Bandara Ben Gurion akan ditutup pada Senin (2/9) pagi, mulai pukul 08.00 waktu setempat, dengan seluruh aktivitas lepas landas dan pendaratan akan dihentikan mulai jam tersebut.

    Penutupan Bandara Ben Gurion itu menjadi bagian dari aksi mogok kerja massal yang berlangsung secara nasional di Israel mulai pukul 06.00 waktu setempat.

    Saat ditanya berapa lama penutupan operasional Bandara Ben Gurion akan berlangsung, juru bicara Histadrut menjawab “tidak jelas”.

    Kepala Histradrut, Arnon Bar-David, mengumumkan pada Minggu (1/9) waktu setempat bahwa akan terjadi aksi mogok kerja massal secara luas, dan unjuk rasa besar-besaran, yang bertujuan menyerukan pemulangan para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza.

    Bar-David menyebut ratusan ribu orang akan turun ke jalanan dalam unjuk rasa besar-besaran di berbagai wilayah Israel.

    “Besok (2/9), mulai pukul 06.00 pagi, perekonomian Israel akan terhenti. Saya tidak akan membiarkan begitu saja pengabaian yang terjadi,” tegas Bar-David dalam pernyataan pada Minggu (1/9) waktu setempat.

    Pengumuman itu disampaikan saat ribuan warga Israel berdemo di berbagai wilayah negara tersebut, menyerukan pemulangan para sandera dari Jalur Gaza dan memprotes pengabaian pemerintah Tel Aviv terhadap para sandera.

    Mogok kerja massal dan unjuk rasa besar-besaran itu dilakukan beberapa jam setelah militer Tel Aviv mengumumkan enam jenazah sandera telah dievakuasi dari Jalur Gaza.

    Sebelumnya dilaporkan oleh militer Israel bahwa keenam jenazah sandera itu ditemukan di dalam terowongan bawah tanah yang ada di area selatan Rafah di Jalur Gaza, atau sekitar satu kilometer dari lokasi pasukan Israel menyelamatkan satu sandera lainnya dalam keadaan hidup pada Selasa (27/8) pekan lalu.

    Hamas menyebut para sandera itu tewas karena serangan pasukan Israel di area itu. Namun militer Israel membantah, dengan juru bicara militer Tel Aviv Letnan Kolonel Nadav Shoshani menyebut keenam sandera itu dibunuh oleh “teroris” Hamas.

    Laporan surat kabar Israel, Haaretz, yang mengutip sumber Israel menyebut tiga dari enam sandera yang tewas itu seharusnya dibebaskan pada tahap pertama kesepakatan pertukaran sandera-tahanan yang saat ini masih dinegosiasikan.

    “Mereka muncul dalam daftar yang diberikan pada awal Juli. Ada kemungkinan sebelumnya untuk memulangkan mereka dalam keadaan hidup,” ucap sumber Israel tersebut.

    Otoritas Israel memperkirakan ada lebih dari 100 sandera yang masih ditahan oleh Hamas dan militan lainnya di Jalur Gaza, dengan beberapa di antaranya diyakini telah terbunuh.

    Selama berbulan-bulan, Qatar dan Mesir bersama Amerika Serikat (AS) yang bertindak sebagai mediator telah berupaya keras mewujudkan kesepakatan antara Israel dan Hamas, untuk memastikan gencatan senjata dan pertukaran sandera-tahanan serta mengizinkan aliran bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza.

    Namun upaya mediasi itu terhenti karena penolakan Netanyahu untuk memenuhi tuntutan Hamas soal menghentikan perang di Jalur Gaza.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • 6 Sandera Tewas di Gaza, Netanyahu Bersumpah Balas Dendam ke Hamas!

    6 Sandera Tewas di Gaza, Netanyahu Bersumpah Balas Dendam ke Hamas!

    Tel Aviv

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu bersumpah akan “membalas dendam” ke kelompok Hamas setelah pasukan Tel Aviv menemukan enam jenazah sandera di terowongan bawah tanah di Jalur Gaza. Pejabat Hamas menyalahkan serangan udara Israel sebagai penyebab kematian para sandera itu.

    “Mereka yang membunuh para sandera, tidak menginginkan kesepakatan (untuk gencatan senjata di Gaza),” tegas Netanyahu dalam pernyataannya pada Minggu (1/9), seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (2/9/2024).

    Netanyahu kemudian melontarkan pesan khusus kepada para pemimpin Hamas atas kematian para sandera tersebut. “Kami akan memburu Anda, kami akan menangkap Anda, dan kami akan membalas dendam,” tegasnya.

    Dalam pernyataan sebelumnya, seorang pejabat senior Hamas, Izzat al-Risheq, seperti dikutip Al Jazeera, menyalahkan Israel atas kematian enam sandera yang jenazahnya ditemukan di terowongan bawah tanah di Jalur Gaza bagian selatan. Dia menyebut para sandera itu tewas karena serangan Israel di area itu.

    “Terbunuh oleh tembakan dan pengeboman pendudukan (Israel-red),” sebut pejabat Hamas tersebut.

    Namun militer Israel membantah tuduhan Hamas itu, dengan juru bicara militer Tel Aviv Letnan Kolonel Nadav Shoshani saat berbicara kepada wartawan mengungkapkan bahwa keenam sandera itu dibunuh oleh Hamas.

    “Menurut penilaian awal kami, mereka (para sandera) dibunuh secara brutal oleh para teroris Hamas,” sebutnya.

    “Kami mengetahui mereka dibunuh oleh para teroris Hamas. Kami mengetahui — saya bisa memberitahu Anda — tidak ada serangan yang terjadi secara real-time di dalam terowongan tersebut,” tegas Shoshani kepada para wartawan.

    Dia menyebut tuduhan Hamas soal para sandera tewas dibunuh pasukan Israel hanyalah “perang psikologis”.

    Shoshani mengatakan bahwa keenam jenazah sandera itu ditemukan di dalam terowongan bawah tanah yang ada di area selatan Rafah, atau sekitar satu kilometer dari lokasi pasukan Israel menyelamatkan satu sandera lainnya dalam keadaan hidup pada Selasa (27/8) pekan lalu.

    Netanyahu, dalam pernyataannya, menegaskan bahwa Israel “berjuang di semua front melawan musuh kejam yang ingin membunuh kita semua”. Dia menyinggung soal penembakan di dekat Hebron, Tepi Barat, pada Minggu (1/9) yang dilaporkan menewaskan tiga polisi Israel.

    Hamas belum mengklaim penembakan itu, namun menyebutnya sebagai “operasi heroik yang dilakukan kelompok perlawanan”.

    “Fakta bahwa Hamas terus melakukan kekejaman seperti yang dilakukan pada 7 Oktober, mengharuskan kita untuk melakukan segala hal yang kita bisa untuk memastikan Hamas tidak bisa lagi melakukan hal tersebut,” cetus Netanyahu dalam pernyataannya.

    Lihat Video ‘Warga Israel Marah ke Netanyahu, Tuntut Pemulangan Sandera di Gaza’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Gempuran Israel Targetkan Polisi Hamas di Sekolah Gaza, 11 Orang Tewas

    Gempuran Israel Targetkan Polisi Hamas di Sekolah Gaza, 11 Orang Tewas

    Gaza City

    Serangan udara Israel menargetkan sekelompok polisi Hamas yang berjaga di sebuah sekolah di Jalur Gaza, yang kini menjadi tempat penampungan para pengungsi Palestina. Sedikitnya 11 orang tewas dalam serangan yang terjadi pada Minggu (1/9) waktu setempat.

    Militer Israel mengklaim serangan udaranya itu menghantam pusat komando Hamas di Jalur Gaza. Demikian seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Senin (2/9/2024).
    “Sedikitnya 11 orang, termasuk seorang wanita dan seorang anak perempuan, tewas ketika serangan udara Israel menghantam sekolah Safad di Gaza City yang menampung para pengungsi,” tutur juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, saat berbicara kepada AFP.

    Disebutkan juga oleh Bassal bahwa beberapa orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan Israel tersebut.

    Seorang pejabat kesehatan Gaza lainnya, yang enggan disebut namanya, mengakui bahwa terdapat pos polisi Hamas di kompleks sekolah tersebut.

    Militer Israel, dalam pernyataannya, menyebut Angkatan Udaranya telah menyerang pusat komando Hamas yang ada di sekolah Safad di Jalur Gaza.

    “IAF (Angkatan Udara Israel-red) menyerang teroris-teroris Hamas yang beroperasi di dalam pusat komando dan kendali yang terletak di dalam area yang sebelumnya berfungsi sebagai sekolah Safad di Gaza City,” demikian pernyataan militer Israel mengenai serangannya tersebut.

    Lihat Video ‘Warga Israel Marah ke Netanyahu, Tuntut Pemulangan Sandera di Gaza’:

    Perang yang berkecamuk antara militer Israel dan kelompok Hamas meletus setelah militan Gaza itu menyerang Tel Aviv pada 7 Oktober tahun lalu. Serangan Hamas itu menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dan membuat lebih dari 250 orang lainnya disandera.

    Sejak saat itu, militer Israel tanpa henti mengebom Jalur Gaza dari udara, laut dan darat. Laporan terbaru otoritas kesehatan Gaza, yang dikuasai Hamas, menyebut sedikitnya 40.738 orang, kebanyakan warga sipil, tewas akibat rentetan serangan Israel selama 11 bulan terakhir.

    Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sebagian korban tewas di Jalur Gaza adalah perempuan dan anak-anak.

    Lihat Video ‘Warga Israel Marah ke Netanyahu, Tuntut Pemulangan Sandera di Gaza’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/zap)

  • Profil Manusia Rp 240 Triliun yang Kini Ditahan, Genius dan Glamor

    Profil Manusia Rp 240 Triliun yang Kini Ditahan, Genius dan Glamor

    Jakarta

    Pavel Durov, pendiri dan CEO Telegram yang kini sedang ditahan otoritas Prancis, boleh saja mengaku suka kehidupan sederhana. Tapi dengan harta yang melimpah ruah, ia tetap hidup dengan glamor. Berikut beberapa fakta mengenai pria kelahiran Rusia itu yang dikutip detikINET dari berbagai sumber:

    Lahir di Rusia

    Durov lahir tahun 1984 di Uni Soviet tapi pindah ke Italia saat berusia 4 tahun. Keluarganya pindah kembali ke Rusia setelah runtuhnya Uni Soviet, setelah ayah Durov menerima tawaran untuk bekerja di Universitas Negeri St. Petersburg.

    Durov mengatakan ia dan kakak laki-lakinya, Nikolai, pintar matematika sejak dini. Nikolai lebih pandai, ia pernah tampil di TV Italia untuk memecahkan persamaan kubik saat masih kecil dan memenangkan medali emas berulang kali di Olimpiade Matematika Internasional. Sedangkan Durov siswa terbaik di sekolahnya dan berkompetisi secara lokal.

    “Kami sangat senang coding,” kata Durov. Ketika keluarganya kembali ke Rusia, mereka membawa komputer IBM, membuat Durov punya privilege besar belajar pemrograman di saat komputer masih cukup langka di Rusia.

    Pendiri VKontakte dan Telegram

    Pavel Durov mengawali kiprahnya dengan mendirikan jejaring sosial populer di Rusia, VKontakte. Setelah lulus dari Saint Petersburg State University tahun 2006, ia mengembangkan bisnis teknologi untuk berhubungan dengan teman-temanya. Durov mengaku melakukan semuanya sendirian. “Jadi aku menamainya VKontakte atau terhubung dan aku membuat semuanya dari nol, semua kodenya, desain dan strategi marketing,” kisahnya.

    VKontakte tumbuh jadi jejaring sosial paling tenar di Rusia Awalnya semua berjalan baik-baik saja bagi Durov dan VKontakte. Tapi tahun 2011, dia memicu masalah dengan Kremlin karena menolak menutup halaman milik aktivis oposisi yang memprotes Vladimir Putin jadi presiden.

    Hasilnya, Durov diicar polisi dan dipaksa menjual VKontakte ke investor pro Kremlin. Dia dipecat dari CEO VKontakte dan terusir dari Rusia. “Aku bisa saja tetap tinggal di Rusia, melakukan beberapa kompromi, dan mungkin mengontrol kembali perusahaan. Namun aku tak mau melakukannya. Kompromi tak mengarahkan kalian kemana-mana. Kalian tak bisa bahagia jika melakukan sesuatu yang tak kalian yakini,” katanya.

    Setelah terusir dari Rusia, Durov bersama Nikolai mengembangkan Telegram yang diklaim layanan messaging teraman. Telegram diluncurkan tahun 2013. Citra aman itu membuat Telegram disukai teroris atau penjahat, bahkan sempat diancam pemblokiran di berbagai negara termasuk Indonesia. Seperti pendirinya, kantor Telegram berpindah-pindah. Pernah di Berlin dan sekarang di Dubai.

    Telegram memang belum dapat menyaingi WhatsApp soal ketenaran, tapi pertumbuhannya semakin pesat dan fiturnya lebih lengkap. Saat ini, pengguna Telegram telah menembus 950 juta user aktif bulanan.

    Tinggal di Dubai, ngaku sederhana tapi tetap glamor

    Setelah melanglangbuana ke berbagai negara, Durov memutuskan tinggal di Dubai, Uni Emirat Arab. Dubai juga jadi markas besar Telegram. Dengan kepandaian dan kekayaan ditaksir USD 15,5 miliar oleh Forbes atau di kisaran Rp 240 triliun, kedatangan Durov disambut hangat pemerintah Uni Emirat Arab, bahkan ia mendapat status kewarganegaraan di sana.

    Tahun lalu, ia diketahui pindah ke vila mewah dengan lima kamar tidur di Kepulauan Jumeirah, komunitas mewah pulau-pulau yang saling terhubung yang dibangun di atas danau buatan. Durov menyewa rumah baru tersebut sekitar USD 1 juta per tahun, menjadikannya salah satu transaksi sewa termahal di Kepulauan Jumeirah.

    Kepulauan Jumeirah kurang terkenal dibanding Palm Jumeirah yang berbentuk pohon palem, meski tak kalah mewah. Komunitas ini terdiri dari 46 klaster melingkar, masing-masing menampung sekitar 16 vila, semua dilengkapi taman dan kolam renang pribadi. Sejak pindah ke Dubai, Durov tinggal di berbagai properti sewaan yang terletak di dekat kantor pusat Telegram di Dubai Media City.

    Durov mengaku senang hidup sederhana. Memang, dia dikenal tak pernah menggembar-gemborkan gaya hidup mewah. Jika diperhatikan, penampilannya pun simpel dan hampir selalu mengenakan kaus berwarna gelap. Tahun 2017, di ulang tahun ke-33, Durov menyebut daftar semua hal yang ia tinggalkan demi kesehatan dan kesejahteraan fisik, mental, dan spiritual.

    Hal-hal yang ia tinggalkan termasuk alkohol, nikotin, narkoba, kafein, makanan cepat saji, gula, dan televisi. Belum lama ini, dia juga mengaku memakai ponsel sederhana, Galaxy A52. “Aku menggunakan Samsung seharga USD 180 ini sebagai perangkat utama dua tahun terakhir. Aku memilihnya karena ini salah satu ponsel yang paling banyak digunakan kalangan pengguna Telegram,” tulisnya di Telegram.

    Tapi tetap saja dia juga punya gaya hidup jetset. Ia diketahui memakai pesawat pribadi saat ditangkap di bandara Paris, Prancis. Jadi dia tinggal di properti mewah dan bepergian ke mana-mana dengan jet pribadi, yang belum diketahui jenisnya.

    Pacar jelita

    Durov dikenal privat dalam kehidupanpribadinya. Namun saat ditangkap di Paris, ia bersama dengan seorang wanita cantik yang misterius. Usut punya usut, wanita itu adalah gamer cantik asal Rusia yang bernama Juli Valivova.

    Diduga,Vavilova adalah kekasih Durov. Walaupun tidak pernah terekam berdua, banyak foto dan video dari keduanya yang berada di lokasi dan waktu yang sama. Vavilova saat ini juga tinggal di Dubai seperti Durov.

    Vavilova kerap memamerkan aksinya saat bermain Counter Strike di Twitch. Dalam biodatanya di YouTube, Vavilova menjelaskan dirinya adalah seorang streamer Twitch yang tinggal di Dubai. Selain game, ia pun punya minat besar terhadap kripto dan NFT.

    Sejumlah netizen menuding Vavilova adalah sosok yang membuat Durov bisa tertangkap karena mengungkap lokasi keduanya. Namun ada juga yang menyebut kalau lokasi Durov pun sebenarnya bisa dengan mudah ditelusuri oleh pihak berwajib tanpa “bantuan” Vavilova.

    (fyk/afr)

  • Apa Kabar Putusan ICJ yang Perintahkan Israel Cegah Genosida di Gaza?

    Apa Kabar Putusan ICJ yang Perintahkan Israel Cegah Genosida di Gaza?

    Jakarta

    Pada Januari silam, Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan Israel untuk mencegah pernyataan publik yang memicu genosida. Setengah tahun sesudah putusan itu, para kritikus mengeklaim Israel tidak melakukan tindakan yang cukup.

    “Bakar Gaza sekarang, tidak kurang dari itu!”

    Ketika Nissim Vaturi, wakil ketua parlemen Israe, Knesset menggunggah komentar tersebut di X pada November silam, platform tersebut kemudian memblokir akunnya dan memintanya menghapus unggahan tersebut.

    Nissim Vaturi melakukan apa yang diminta, dan akunnya telah diaktifkan kembali, namun dia tidak meminta maaf.

    Komentarnya adalah salah satu dari banyak pernyataan kontroversial yang dibuat oleh beberapa tokoh penting Israel ketika militer negara tersebut melakukan serangan udara dan operasi darat di Gaza.

    Tindakan Israel ini sebagai balasan atas serangan mematikan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.

    Pada hari terjadinya serangan, Nissim Vaturi menulis: “Sekarang kita semua memiliki satu tujuan yang samamenghapus Jalur Gaza dari muka bumi.”

    Unggahan tersebut yang masih terlihat di X dikutip dalam kasus Afrika Selatan melawan Israel di Mahkamah Internasional (ICJ).

    Dalam gugatannya, Afrika Selatan menuduh Israel melakukan genosida terhadap Palestina dalam perang di Gaza.

    Namun Israel menyebut tuduhan tersebut “sepenuhnya tidak berdasar” dan didasarkan pada “klaim yang bias dan salah”.

    Sebagai bagian dari keputusan sementara pada Januari, ICJ memutuskan bahwa Israel harus mencegah pernyataan publik yang memicu genosida.

    Meskipun pengadilan tidak mempunyai wewenang untuk menerapkan putusan ini, Israel setuju untuk menyerahkan laporan yang merinci tindakan yang telah diambil untuk menyelidiki dan mengadili kemungkinan terjadinya hasutan.

    Pengadilan mengonfirmasi bahwa laporan tersebut diterima pada Februari lalu, namun belum mengumumkan isinya kepada publik.

    Beberapa pakar hukum yakin Israel tidak berbuat banyak untuk menyelidiki kasus-kasus potensial.

    Baca juga:

    “Warga Israel yang memicu genosida atau menggunakan retorika genosida kebal dari tuntutan,” kata pengacara hak asasi manusia Israel, Michael Sfard.

    Sulit untuk membuktikan adanya hasutan untuk melakukan genosida, yang merupakan kejahatan berdasarkan hukum internasional dan hukum Israel.

    Genosida didefinisikan sebagai tindakan yang bertujuan untuk menghancurkansecara keseluruhan atau sebagiansuatu kelompok bangsa, etnis, ras atau agama.

    Namun membedakan antara menghasut genosida dan menghasut kekerasan atau rasismedan apa yang bisa dianggap sebagai kebebasan berpendapatbisa jadi rumit.

    BBC telah mempelajari beberapa pernyataan yang dibuat Israel sejak perintah ICJ untuk melihat apakah mereka dapat melanggar putusan tersebut dan berkonsultasi dengan ahli hukum untuk menilainya.

    Meskipun perintah ini ditujukan kepada Israel, BBC juga telah mengkaji bahasa yang digunakan dalam pidato sejumlah pejabat Hamas yang beberapa di antaranya menyebut akan mengulangi serangan mereka pada tanggal 7 Oktober.

    Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir mendukung kebijakan yang mendorong warga Gaza untuk pindah secara sukarela. (EPA)

    Sebuah organisasi hak asasi manusia pro-Palestina yang terdiri dari jaringan para ahli dan peneliti di seluruh dunia yang memantau konflik tersebut, Law for Palestine, telah menyelidiki kasus-kasus yang diyakini bahwa pejabat Israel dan tokoh masyarakat lainnya telah memicu genosida.

    Daftarnya mencakup beberapa pernyataan Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir.

    Ben-Gvir telah menganjurkan kebijakan untuk mendorong warga Palestina meninggalkan Gaza, dengan mengatakan bahwa orang Israel harus menetap di sana.

    Dia memimpin partai ultranasionalis yang banyak dikritik karena mendukung kebijakan anti-Arab yang diskriminatif secara rasial.

    Dia pernah dijatuhi hukuman sebelumnya oleh pengadilan Israelsebelum dia menjabat sebagai menterikarena menghasut rasisme dan mendukung terorisme.

    Baca juga:

    Seorang pria lanjut usia menggandeng tangan anggota keluarganya ketika dia berjalan melewati bangunan yang luluh lantak akibat pemboman Israel di kamp pengungsi Bureij, Gaza, 25 Agustus 2024. (Getty Images)

    Dua hari setelah keputusan ICJ pada Januari, ia menganjurkan kebijakan untuk mendorong warga Palestina meninggalkan Gaza dan menggantikan mereka dengan pemukim Israel.

    Dia mengatakan bahwa untuk menghindari terulangnya serangan Hamas terhadap Israel “kita harus kembali ke rumah dan mengendalikan wilayah [Gaza] mendorong migrasi dan memberikan hukuman mati kepada teroris”, serta mengusulkan bahwa setiap emigrasi harus dilakukan secara sukarela.

    “Kami menganggap seruan agar penduduk Gaza mengungsi sebagai bagian dari pembersihan etnis yang sedang berlangsung di Gaza,” kata pendiri Law for Palestine, Ihsan Adel.

    Dia meyakini seruan tersebut harus dianggap sebagai hasutan untuk melakukan genosida, dan bahwa genosida sedang terjadi sebuah tuduhan yang dibantah oleh Israel.

    Namun tidak semua orang setuju dengan penilaiannya.

    “Saya tentu saja tidak akan membela pernyataan-pernyataan seperti itu, namun pernyataan-pernyataan tersebut tidak akan mencapai tingkat genosida,” kata Anne Herzberg, penasihat hukum di LSM Monitor, yang melaporkan aktivitas LSM internasional dari perspektif pro-Israel.

    Baik Ben-Gvir maupun Vaturi tidak menanggapi permintaan tanggapan dari BBC.

    Kaitan antara apa yang dikatakan politisi dan apa yang dikatakan tentara Israel merupakan bagian inti dari gugatan Afrika Selatan di Mahkamah Internasional.

    Dalam video YouTube yang diunggah pada akhir 2023, sekelompok tentara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) terdengar meneriakkan: “Menempati, mengusir, dan menetap.”

    Dan militer Israel telah membuat video lain sejak keputusan ICJ pada Januari yang mengejek dan merayakan kehancuran Gaza.

    IDF mengatakan kepada BBC bahwa mereka memeriksa laporan video yang beredar di dunia maya dan jika ada dugaan tindak pidana, polisi militer akan menyelidikinya dan “dalam beberapa kasus yang diperiksa, jika disimpulkan bahwa ekspresi atau perilaku tentara dalam rekaman tersebut tidak pantas itu ditangani sebagaimana mestinya”.

    Pasukan Israel beroperasi di Jalur Gaza pada Juni 2024. (Reuters)

    Sorotan juga tertuju pada para pemimpin agama Israel.

    Rabbi Eliyahu Mali menarik perhatian setelah ia memberikan ceramah pada Maret silam di sebuah konferensi yeshiva Zionis Israel, sekolah agama Yahudi yang memiliki keyakinan kuat pada Negara Israel.

    Rabbi Mali adalah kepala yeshiva yang merupakan bagian dari jaringan yang menerima dana dari Kementerian Pertahanan Israel. Siswanya menggabungkan studi Taurat dengan dinas militer.

    Dia menggambarkan ceramahnya tersebut mengenai “perlakuan terhadap penduduk sipil di Gaza selama perang”.

    Rekaman dibagikan secara online. Setelah mengutip seorang sarjana Yahudi abad ke-12 tentang perang suci, Rabbi Mali berkata: “[Dan jika demikian] aturan dasar yang kita miliki ketika kita melakukan perang mitzvah, dalam hal ini Gaza, menurut kitab suci, ‘Jangan biarkan jiwa tetap hidup,’ penjelasannya sangat jelasjika Anda tidak membunuh mereka, mereka akan membunuh Anda.”

    Dalam Yudaisme, perang mitzvah adalah perang membela kedaulatan Yahudi dan dianggap wajib dan bukan pilihan.

    Kami menghubungi Rabbi Mali dan tanggapan yang dikirim atas namanya menyatakan bahwa kata-katanya “sangat disalahartikan karena kutipannya diambil di luar konteks”.

    Baca juga:

    Dikatakan bahwa ia telah menguraikan posisi pada zaman dahulu, namun ia telah “menjelaskan dengan jelas bahwa siapa pun yang mengikuti perintah Alkitab saat ini akan menyebabkan kerugian besar bagi tentara dan negara” dan bahwa berdasarkan hukum nasional “adalah dilarang untuk menyakiti penduduk sipil mulai dari anak-anak hingga orang tua”.

    BBC menyaksikan keseluruhan ceramah dan dalam beberapa kesempatan dia mengingatkan hadirin mengenai poin-poin tersebut, termasuk pada kesimpulannya, dan juga mengatakan di awal: “Anda harus melakukan persis seperti yang diperintahkan oleh perintah militer.”

    Namun, dalam ceramah tersebut, dia secara khusus menyebutkan masyarakat Gaza dengan mengatakan: “Saya pikir ada perbedaan antara penduduk sipil di tempat lain dan penduduk sipil di Gaza,” dan menambahkan klaim yang tidak berdasar bahwa “95% hingga 98% tertarik pada kematian kita, itu adalah mayoritas, itu mencengangkan.”

    Ketika seorang penonton bertanya tentang bayi, dia menjawab: “Sama Taurat mengatakan: ‘Jangan biarkan satu jiwa pun tetap hidup’ Hari ini dia masih bayi, besok dia laki-laki, besok dia menjadi pejuang.”

    Dalam ceramah tersebut, rabbi juga menceritakan apa yang ia katakan kepada putranya, yang pergi berperang setelah serangan 7 Oktober.

    Dia mengatakan putranya harus “membunuh segala sesuatu yang bergerak”.

    Dia menjelaskan posisinya dengan menambahkan bahwa komandan putranya telah mengatakan hal yang sama kepadanya dan bahwa dia menginstruksikan putranya untuk “mendengarkan perintah komandan”.

    Belakangan, dia menegaskan kembali bahwa dia tidak mengharapkan tentara melakukan apa yang ditetapkan dalam Taurat.

    Dia mengatakan bahwa jika hukum negara bertentangan dengan hukum Taurat, maka hukum negaralah yang harus dipatuhi dan “hukum negara hanya ingin membunuh teroris dan bukan penduduk sipil”.

    Eitay Mack, seorang pengacara dari kelompok Israel Tag Meir yang berkampanye melawan rasisme dan diskriminasi, mengatakan dia telah meminta polisi untuk menyelidiki rabbi tersebut atas dugaan hasutan untuk melakukan genosida, kekerasan dan terorisme.

    Ia mengaku masih menunggu kabar apakah pemeriksaan yang dimintanya akan dilakukan.

    EPASalah satu target Hamas pada 7 Oktober 2023 adalah festival musik Nova Israel.

    Klaim lain yang ditudingkan oleh Afrika Selatan pada sidang ICJ adalah tentang “pesan-pesan genosida yang secara rutin disiarkantanpa kecaman atau sanksidi media Israel”.

    Pada Februari, di saluran berita sayap kanan Channel 14, jurnalis Yaki Adamker mengatakan: “Warga Gaza, menurut saya, bisa mati kelaparan. Apa peduli saya terhadap mereka?”

    Pada April, seorang jurnalis Israel di saluran yang paling banyak ditonton di negara tersebut, Channel 12, Yehuda Schlesinger, menyuarakan sentimen serupa, dengan mengatakan: “Tidak ada orang yang tidak bersalah di Jalur Gaza, tidak ada. Mereka memilih Hamas, mereka menginginkan Hamas.”

    Bagi Anne Herzberg dari LSM Monitor, hal ini mungkin menunjukkan “kurangnya empati terhadap masyarakat di Gaza dan apa yang mereka alami,” namun “hal ini tidak menyerukan genosida”.

    BBC menghubungi kedua lembaga penyiaran tersebut tetapi tidak mendapat tanggapan.

    Terkait apakah pihak berwenang harus mengatur siaran dengan lebih ketat, pengacara hak asasi manusia Israel Michael Sfard memperingatkan bahwa “regulator, yaitu negara, harus memastikan bahwa siaran publik tidak dieksploitasi” oleh orang-orang yang melontarkan komentar provokatif.

    Meskipun keputusan ICJ tentang pencegahan hasutan genosida ditujukan kepada Israel, Hamas juga dituduh membuat pernyataan dengan “niat genosida”.

    Getty ImagesYahya Sinwar menjadi pemimpin Hamas setelah Ismail Haniyeh terbunuh di Iran pada bulan Juli.

    “Bahasa anihilasi dalam piagam Hamas sering diulang-ulang oleh para pemimpinnya,” kata Tal Becker, penasihat hukum Kementerian Luar Negeri Israel.

    Pada 2021, Yahya Sinwar , yang baru saja menjadi pemimpin umum Hamas mengatakan: “Kami mendukung penghapusan Israel melalui jihad dan perjuangan bersenjata, ini adalah doktrin kami.”

    Dan, baru-baru ini, beberapa pejabat Hamas menyatakan mereka ingin mengulangi serangan tanggal 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 orangsebagian besar warga sipildan 251 orang disandera.

    Pada November, anggota biro politik Hamas, Ghazi Hamad, mengatakan: “Kita harus memberi pelajaran kepada Israel dan kita akan melakukan ini lagi dan lagi.”

    Pada waktu yang hampir bersamaan, pemimpin Hamas di luar negeri, Khaled Mashaal, mengatakan bahwa 7 Oktober “membuka jalan raya menuju penghapusan Israel”.

    Hamas tidak menanggapi permintaan komentar BBC.

    Banyak yang ingin melihat kelompok tersebut yang disebut sebagai organisasi teroris oleh AS, Inggris, Uni Eropa dan negara-negara lain pertanggungjawaban.

    “Sangat jelas bahwa mereka mempunyai niat melakukan genosida, dan kami sangat sedikit mendengar tentang investigasi Hamas, dan saya pikir itu adalah bagian yang hilang dalam seluruh konflik ini,” kata Anne Herzberg dari LSM Monitor.

    Pelapor khusus PBB mengenai hak asasi manusia di wilayah pendudukan Palestina, Francesca Albanese yang kritiknya terhadap tindakan Israel sangat ditentang, khususnya di Israel dan Amerika Serikat setuju bahwa para pemimpin Hamas harus bertanggung jawab.

    Namun dia mengatakan: “Ketika menilai genosida, kita tidak hanya harus melihat kata-kata yang diucapkan para pemimpin, tetapi juga kapasitas untuk melakukan genosida, yang tampaknya tidak dimiliki oleh Hamas.”

    Getty ImagesPada bulan Januari, ICJ memutuskan bahwa Israel harus melakukan segala kemungkinan untuk mencegah genosida dan hasutan untuk melakukan genosida

    Berbeda dengan Israel, Hamas tidak bisa dibawa ke ICJ karena bukan sebuah negara. Namun badan lain, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), dapat meminta pertanggungjawaban individu.

    Pada Mei, jaksa penuntutnya mengajukan surat perintah penangkapan bagi para pemimpin Hamas Yahya Sinwar, Mohammed Deif dan Ismail Haniyeh (Haniyeh telah dibunuh di Iran dan Israel mengatakan mereka membunuh Deif di Gaza) karena kejahatan terhadap kemanusiaan, dan kejahatan perang.

    Dia juga meminta surat perintah untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant. Baik Hamas maupun Israel bereaksi keras.

    Mengenai apa yang dilakukan pihak berwenang Israel untuk mencegah dan mengadili orang-orang yang dicurigai menghasut kekerasan, jaksa agung dan jaksa negara Israel telah mengakui bahwa pernyataan apa pun yang menyerukan kekerasan yang disengaja terhadap warga sipil “dapat dianggap sebagai pelanggaran pidana, termasuk pelanggaran penghasutan”.

    Tepat sebelum sidang ICJ pada Januari mereka mengatakan bahwa beberapa kasus sedang diperiksa.

    Namun baru-baru ini, Haaretz melaporkan bahwa jaksa penuntut negara merekomendasikan agar tidak ada penyelidikan kriminal yang dilakukan terhadap tokoh masyarakat senior, termasuk menteri dan anggota Knesset, yang “mengundang untuk merugikan warga sipil di Jalur Gaza”. Keputusan akhir ada di tangan jaksa agung.

    BBC menghubungi pengacara negara Israel, komisaris polisi dan Kementerian Kehakiman untuk memberikan tanggapan.

    Hanya Kementerian Kehakiman yang menjawab, dengan mengatakan mereka harus menyeimbangkan “hak konstitusional atas kebebasan berpendapat sambil menjaga terhadap hasutan yang merugikan”.

    Mereka menambahkan: “Aparat penegak hukum terus-menerus bertindak untuk mengurangi pelanggaran hasutan, dan upaya ini telah diprioritaskan oleh jaksa agung Israel dalam beberapa bulan terakhir.”

    Dan ketika ICJ terus berupaya mencapai keputusan akhir dalam kasusnya, jumlah korban jiwa terus meningkatsejak Oktober, lebih dari 40.000 warga Palestina dilaporkan terbunuh di Gaza, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas.

    Apa itu genosida?Genosida: Tindakan yang dimaksudkan untuk menghancurkan secara fisik, secara keseluruhan atau sebagian, suatu kelompok bangsa, etnis, ras atau agama; termasuk melukai tubuh dan dengan sengaja menimbulkan kondisi kehidupan yang diperkirakan akan mengakibatkan kehancuran fisik; diakui sebagai kejahatan berdasarkan hukum internasional sejak tahun 1946Penghasutan untuk melakukan genosida: Konvensi Genosida PBB menyatakan bahwa penghasutan publik untuk melakukan genosida juga dapat dihukumPembersihan etnis: Suatu kebijakan yang dilakukan oleh suatu kelompok etnis atau agama untuk mengusir penduduk sipil dari kelompok lain dari suatu wilayah tertentu dengan kekerasan atau intimidasi.

    Sumber: Konvensi Genosida PBB dan Komisi Eropa

    (ita/ita)

  • Jerman dan Eropa Kembali Jadi Target Serangan Teror ISIS

    Jerman dan Eropa Kembali Jadi Target Serangan Teror ISIS

    Jakarta

    Milisi teroris Islamic State (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan pisau di Solingen. Menurut Amak, corong ISIS, serangan tersebut dilakukan sebagai “balas dendam untuk umat Islam di Palestina dan di tempat lain” dan menargetkan “sekelompok umat Kristiani.”

    “Ekstremis menggunakan konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah sebagai cara untuk mendapatkan momentum,” kata Thomas Mücke kepada DW. Dia bekerja untuk Violence Prevention Network (VPN), sebuah organisasi yang didedikasikan untuk mencegah ekstremisme dan melakukan deradikalisasi terhadap pelaku kekerasan.

    Sejak 7 Oktober 2023, ketika Hamas membunuh banyak warga sipil Israel, dan Israel merespons dengan serangan balasan di Jalur Gaza, Mücke telah melihat “peningkatan empat kali lipat” dalam jumlah serangan dan percobaan serangan di Eropa Barat dibanding tahun 2022.

    Serangan di Solingen, Jerman, menjadi salah satu serangan terbaru dari serangkaian serangan dan percobaan serangan ISIS yang terjadi di seluruh Eropa dalam beberapa minggu terakhir, meskipun tidak selalu jelas apakah kelompok radikal itu yang menjadi dalang di baliknya.

    Pada hari yang sama dengan serangan di Solingen, dua mobil meledak di luar sebuah sinagoga di La Grande-Motte, Prancis selatan.

    Di Austria, rangkaian konser penyanyi AS Taylor Swift yang awalnya dijadwalkan berlangsung di Wina pada awal Agustus akhirnya dibatalkan, menyusul penangkapan dua tersangka simpatisan ISIS. Menurut otoritas keamanan Austria, tersangka utama yang merupakan seorang warga Austria berusia 19 tahun dengan latar belakang Makedonia Utara itu, mengaku pada saat penangkapannya bahwa ia ingin “membunuh dirinya sendiri dan sekelompok besar orang.”

    Pada akhir Mei, seorang warga Afganistan yang tinggal di Jerman secara fatal melukai seorang petugas polisi dan melukai lima orang lainnya di Mannheim. Serangan itu ditujukan kepada ketua Pax Europa, sebuah gerakan yang kritis terhadap Islam. Meskipun tidak ditemukan hubungan langsung dengan ISIS dalam kasus ini, penyidik mengklasifikasikan serangan tersebut “bermotif agama.”

    Otoritas di Eropa telah mendokumentasikan tujuh serangan dan 21 percobaan atau rencana serangan di Eropa Barat sejak 7 Oktober 2023. Mücke menganggap peningkatan ini tidak mengejutkan: “ISIS mengidentifikasi Eropa Barat sebagai target serangan, jelas dengan niat untuk menyebarkan kengerian dan ketakutan serta memecah belah masyarakat sehingga mereka dapat merekrut lebih banyak orang untuk tujuan mereka.”

    Meski begitu, serangan paling serius yang diklaim oleh ISIS baru-baru ini terjadi bukan di Eropa Barat, melainkan di Moskow pada Maret 2024, ketika lebih dari 140 orang tewas dalam serangan teroris di sebuah gedung konser. “Tentara Negara Islam menyerang pertemuan besar umat Kristiani, menewaskan dan melukai ratusan orang,” lapor Amak.

    Radikalisasi melalui internet

    Organisasi teroris ISIS dikenal secara global sekitar 10 tahun silam ketika pemimpinnya saat itu, Abu Bakr al-Baghdadi, mengumumkan pendirian “kekhalifahan” di Timur Dekat dan Timur Tengah. ISIS kemudian mencapai puncak kekuasaannya pada tahun berikutnya, karena berhasil menguasai sebagian besar wilayah Suriah dan Irak. Video pembunuhan brutal dan pemenggalan kepala khususnya, diunggah secara online.

    “ISIS terus menyerukan serangan semacam itu dengan propaganda internetnya,” kata Mücke, “dan ada juga instruksi rinci tentang cara melakukan serangan, seperti menggunakan mobil untuk membunuh orang kafir di mana-mana.”

    Dalam satu kasus yang sangat mengerikan, seorang simpatisan ISIS mengendarai sebuah truk ke pasar Natal Berlin pada tahun 2016, yang kemudian menewaskan dua belas orang.

    Pada 2019, banyak yang percaya ISIS telah dikalahkan secara militer di Timur Tengah. Serangan ISIS di Eropa juga menurun untuk sementara waktu. Namun, dengan gelombang serangan baru ini, jihadisme tampaknya telah kembali.

    Mücke mengatakan bahwa para pelaku kini semakin muda, dengan dua pertiga dari mereka yang ditangkap di Eropa Barat adalah remaja. Dan metode yang digunakan untuk menarik mereka juga disesuaikan dengan usia mereka. “Internet memainkan peran besar dalam radikalisasi dan mobilisasi, serta dalam perekrutan.”

    Secercah harapan: deteksi dini radikalisasi

    Para ahli pesimis tentang prospek perbaikan dalam waktu dekat. Eskalasi konflik di Timur Tengah sejak 7 Oktober 2023 “akan terus mempengaruhi dinamika terorisme selama bertahun-tahun yang akan datang.”

    Di mata banyak ahli, menciptakan zona bebas pisau, seperti yang direncanakan oleh Menteri Dalam Negeri Jerman Nancy Faeser, tidak banyak berguna. Menurut mereka, seseorang yang berniat membunuh orang dengan pisau tidak mungkin terhalang oleh larangan semacam itu.

    Namun, Thomas Mücke dari Violence Prevention Network memiliki secercah harapan untuk dibagikan. “Sejak 7 Oktober, jumlah panggilan ke hotline konseling telah meningkat berkali-kali lipat. Dan itu memberi kami informasi yang kami butuhkan untuk mencoba mencegah radikalisasi pada tahap yang relatif awal.”

    Fakta bahwa para pelaku sekarang semakin muda juga merupakan kesempatan, katanya. “Pertama-tama, saya mengandalkan fakta bahwa orang yang menjadi radikal akan mengalami perubahan signifikan dalam karakter mereka dan ini akan diperhatikan oleh orang-orang di sekitar mereka,” katanya.

    “Dan penting bahwa perubahan ini dilaporkan secepat mungkin, bahwa bantuan dan dukungan perlu dicari, karena setiap kelompok ekstremis mencoba untuk menarik dan merekrut generasi muda khususnya; mereka adalah generasi berikutnya. Dan di sinilah kita masih memiliki kesempatan terbaik untuk membendung ekstremisme dan terorisme.” (rs/gtp/hp)

    (ita/ita)

  • Serangan Israel Tewaskan 8 Orang di Lebanon, Termasuk 1 Anak

    Serangan Israel Tewaskan 8 Orang di Lebanon, Termasuk 1 Anak

    Jakarta

    Otoritas Lebanon mengatakan serangan Israel menewaskan delapan orang, termasuk seorang anak, di distrik-distrik Lebanon selatan. Hizbullah mengatakan bahwa tujuh orang lainnya yang tewas adalah para petempur kelompok perlawanan di Lebanon tersebut.

    Itu adalah salah satu jumlah korban tertinggi dalam satu hari bagi kelompok yang didukung Iran itu sejak mulai saling melancarkan serangan lintas perbatasan dengan Israel. Serangan-serangan itu dilakukan untuk mendukung sekutunya, Hamas setelah serangan kelompok militan Palestina pada 7 Oktober terhadap Israel memicu perang Gaza.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (24/8/2024), Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan “serangan drone musuh Israel” menewaskan dua orang termasuk seorang “anak berusia tujuh tahun” di Aita al-Jabal, dan serangan “Israel” lainnya menewaskan enam orang di empat tempat lain di Lebanon selatan.

    Kantor berita pemerintah Lebanon, National News Agency mengatakan sebuah “drone” menargetkan sebuah rumah di Aita al-Jabal dengan “dua rudal berpemandu”.

    Hizbullah mengatakan tujuh petempurnya tewas akibat serangan Israel tersebut.

    Kelompok itu mengklaim telah melakukan 13 serangan terhadap posisi-posisi Israel sepanjang hari, termasuk beberapa “serangan roket”.

    Militer Israel mengatakan antara 90 dan 100 proyektil diidentifikasi melintas dari Lebanon ke Israel utara, beberapa di antaranya berhasil dicegat.

    Disebutkan bahwa pesawatnya “melenyapkan anggota-anggota sel teroris yang berencana untuk menembakkan proyektil dari daerah Tayr Harfa”.

    Seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah, mengatakan kepada AFP bahwa tiga petempur kelompok itu tewas dalam serangan itu.

    Militer Israel mengatakan pesawatnya juga “menyerang dan melenyapkan seorang teroris penting di unit roket dan rudal Hizbullah di Lebanon selatan” di Aita al-Jabal, yang mengidentifikasinya sebagai Mohammad Mahmoud Najem.

    Kemudian pada hari Jumat, kelompok itu berduka atas kematian Najem sebagai seorang petempur.

    Sebelumnya, pembunuhan seorang komandan tinggi Hizbullah dalam serangan udara Israel di ibu kota Lebanon, Beirut akhir bulan lalu memicu janji pembalasan oleh Hizbullah, dan menimbulkan kekhawatiran akan perang besar-besaran.

    Kekerasan lintas batas sejak perang Gaza dimulai telah menewaskan 601 orang di Lebanon, sebagian besar petempur Hizbullah, tetapi juga termasuk sedikitnya 131 warga sipil, menurut penghitungan AFP.

    Sementara otoritas Israel telah mengumumkan kematian sedikitnya 23 tentara dan 26 warga sipil sejak eskalasi dimulai, termasuk di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)