Kasus: Teroris

  • Israel Larang Sekjen PBB Masuk ke Negaranya, DK PBB Bilang Gini

    Israel Larang Sekjen PBB Masuk ke Negaranya, DK PBB Bilang Gini

    Jakarta

    Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengecam Israel atas keputusannya untuk menyatakan pemimpin badan dunia tersebut sebagai persona non grata dan melarangnya masuk ke Israel. DK PBB menyatakan bahwa setiap langkah untuk mendelegitimasi pekerjaannya adalah kontraproduktif.

    “Keputusan apa pun untuk tidak melibatkan Sekjen PBB atau Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah kontraproduktif, terutama dalam konteks meningkatnya ketegangan di Timur Tengah,” kata dewan yang beranggotakan 15 negara itu dalam pernyataan bersama yang dikeluarkan pada hari Kamis (3/10) waktu setempat. Para anggota DK PBB juga mendesak negara-negara “untuk menahan diri dari tindakan apa pun yang merusak pekerjaan dia (Guterres).”

    Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz pada Rabu lalu menyatakan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres merupakan “persona non grata” alias orang yang tidak disukai, sehingga tak boleh menginjakkan kaki di Israel. Hal ini disampaikan Katz setelah Iran meluncurkan ratusan rudal ke Israel, dan Guterres dianggap tidak cukup keras mengutuk Iran atas serangan itu.

    “Siapa pun yang tidak dapat dengan tegas mengutuk serangan kejam Iran terhadap Israel tidak pantas menginjakkan kaki di tanah Israel. Ini adalah Sekretaris Jenderal anti-Israel yang memberikan dukungan kepada teroris, pemerkosa, dan pembunuh,” kata Katz, dilansir Al Arabiya dan Bloomberg, Jumat (4/10/2024).

    Hal ini menandai yang terbaru dalam serangkaian perselisihan antara Israel dan PBB. Para pejabat Israel menuduh bahwa ribuan pekerja PBB memiliki hubungan dengan kelompok milisi Palestina, Hamas dan Jihad Islam. PBB mengatakan Israel belum menguatkan tuduhan itu dengan bukti-bukti.

    Israel juga telah berhenti mengeluarkan visa bagi pejabat PBB yang mencoba mengunjungi Gaza.

    Sementara negara-negara termasuk Prancis dan Inggris dengan cepat membela Guterres, pernyataan Dewan Keamanan tersebut merupakan pertama kalinya AS – sekutu utama Israel – mendukung pemimpin badan dunia tersebut.

    Guterres sendiri kemudian mengecam serangan Iran ke Israel, setelah ditetapkan “persona non grata” dan dilarang berkunjung ke negara Yahudi tersebut.

    “Seperti yang saya lakukan sehubungan dengan serangan Iran pada bulan April — dan seperti yang seharusnya terlihat jelas kemarin dalam konteks kecaman yang saya ungkapkan — saya sekali lagi mengutuk keras serangan rudal besar-besaran yang dilancarkan Iran terhadap Israel kemarin,” ucap Guterres saat berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, seperti dilansir BBC, Jumat (4/10/2024).

    “Serangan-serangan ini secara paradoks tampaknya tidak mendukung perjuangan rakyat Palestina, atau mengurangi penderitaan mereka,” sebutnya.

    Kecaman itu disampaikan Guterres saat berbicara di hadapan 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB yang menggelar pertemuan di New York, AS pada Rabu (2/10) waktu setempat, atau sehari setelah rentetan serangan rudal Iran menghujani Israel pada Selasa (1/10) malam.

    Tidak hanya mengecam Iran, Guterres juga melontarkan kritikan untuk Israel saat berbicara dalam forum Dewan Keamanan PBB tersebut. Dia menyebut operasi militer Israel di Jalur Gaza sebagai “operasi militer paling mematikan dan paling menghancurkan selam saya menjawab sebagai Sekretaris Jenderal”.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Sekjen PBB Kecam Serangan Iran Usai Dilarang Masuk ke Israel

    Sekjen PBB Kecam Serangan Iran Usai Dilarang Masuk ke Israel

    New York

    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengecam serangan Iran ke Israel, setelah ditetapkan “persona non grata” dan dilarang berkunjung ke negara Yahudi tersebut. Larangan berkunjung diumumkan Tel Aviv saat mengkritik respons awal Guterres untuk serangan Teheran.

    “Seperti yang saya lakukan sehubungan dengan serangan Iran pada bulan April — dan seperti yang seharusnya terlihat jelas kemarin dalam konteks kecaman yang saya ungkapkan — saya sekali lagi mengutuk keras serangan rudal besar-besaran yang dilancarkan Iran terhadap Israel kemarin,” ucap Guterres saat berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, seperti dilansir BBC, Jumat (4/10/2024).

    “Serangan-serangan ini secara paradoks tampaknya tidak mendukung perjuangan rakyat Palestina, atau mengurangi penderitaan mereka,” sebutnya.

    Kecaman itu disampaikan Guterres saat berbicara di hadapan 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB yang menggelar pertemuan di New York, Amerika Serikat (AS), pada Rabu (2/10), atau sehari setelah rentetan serangan rudal Iran menghujani Israel pada Selasa (1/10) malam.

    Tidak hanya mengecam Iran, Guterres juga melontarkan kritikan untuk Israel saat berbicara dalam forum Dewan Keamanan PBB tersebut. Dia menyebut operasi militer Israel di Jalur Gaza sebagai “operasi militer paling mematikan dan paling menghancurkan selam saya menjawab sebagai Sekretaris Jenderal”.

    Dalam pernyataannya, Guterres menyerukan bahwa siklus kekerasan dan aksi saling membalas yang kini terjadi di Timur Tengah harus dihentikan. “Ini adalah waktu yang tepat untuk menghentikan siklus eskalasi demi eskalasi yang semakin memuakkan, hal ini membuat masyarakat Timur Tengah semakin terpuruk,” ucapnya.

    “Setiap eskalasi menjadi dalih untuk eskalasi berikutnya. Siklus kekerasan saling membalas yang mematikan ini harus dihentikan. Waktu hampir habis,” tegas Guterres.

    Iran meluncurkan lebih dari 180 rudal balistik ke wilayah Israel pada Selasa (1/10) malam, dengan Tel Aviv mengklaim sebagian besar rudal berhasil dicegat. Teheran menyebut serangannya sebagai respons atas pembunuhan tokoh penting dan kejahatan Israel di Palestina juga Lebanon.

    Dalam pernyataan singkat yang dirilis Selasa (1/10), Guterres hanya menyampaikan kecaman untuk “konflik yang meluas di Timur Tengah” dan menyerukan gencatan senjata, tanpa secara spesifik menyebut serangan rudal Iran terhadap Israel.

    Hal itu menuai reaksi keras Israel, dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel Katz menetapkan Guterres sebagai “persona non grata” pada Rabu (2/10) waktu setempat, dan melarangnya untuk berkunjung ke negara tersebut.

    Katz, dalam pernyataannya, menuduh Guterres gagal untuk secara tegas mengutuk serangan rudal Teheran terhadap Tel Aviv. Dia juga menyebut Guterres sebagai “Sekretaris Jenderal yang anti-Israel, yang memberikan dukungan kepada teroris, pemerkosa dan pembunuh”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Konflik Israel-Hizbullah dalam Peta, Melacak Jejak Kekerasan di Lebanon

    Konflik Israel-Hizbullah dalam Peta, Melacak Jejak Kekerasan di Lebanon

    Jakarta

    Israel telah menginvasi Lebanon selatan dengan alasan menargetkan kelompok Hizbullah.

    Operasi darat Israel di Lebanon bermula pada Senin (30/09) malam, beberapa hari setelah serangan udara yang menewaskan pemimpin Hizbullah, kelompok milisi sokongan Iran di Lebanon.

    Hizbullah telah menembakkan ratusan roket ke Israel utara. sementara Lebanon telah menanggung gempuran Israel selama dua pekan,

    Lebih dari 1.000 orang tewas dan hampir satu juta warga meninggalkan rumah mereka, menurut otoritas Lebanon.

    Israel dan Hizbullah memiliki sejarah konflik selama beberapa dekade. Namun, pertempuran lintas batas antara Israel dan Hizbullah di Lebanon selama hampir setahun terakhir dipicu pertikaian di Gaza.

    Kami akan terus memperbarui peta-peta di artikel ini untuk menjelaskan konflik antara Israel dan Hizbullah serta jejak kekerasan di Lebanon imbas dari konflik tersebut.

    Di mana letak Lebanon?

    Lebanon adalah negara kecil dengan populasi sekitar 5,5 juta orang yang berbatasan dengan Suriah di utara dan timur, Israel di selatan, dan Laut Mediterania di barat.

    BBC

    Apa yang terbaru dari konflik Israel dan Hizbullah?

    Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pihaknya tengah melakukan “serangan darat terbatas, terlokalisasi, dan terarah” di Lebanon selatan untuk menghancurkan apa yang mereka klaim sebagai “infrastruktur teroris” milik Hizbullah.

    Pada hari kedua invasi mereka ke Lebanon, Rabu (02/10), pasukan Israel bertemu dengan anggota Hizbullah untuk pertama kalinya, kata Nick Beake dari BBC yang melaporkan di Israel utara.

    IDF menyebut pasukannya telah “melenyapkan teroris dan membongkar infrastruktur teroris melalui amunisi berpemandu dan pertempuran jarak dekat” di beberapa wilayah Lebanon selatan.

    Kemudian, IDF mengumumkan bahwa delapan tentaranya tewas dalam pertempuran. Enam orang dilaporkan disergap oleh anggota Hizbullah dan dua lainnya tewas oleh tembakan mortir.

    ReutersTank-tank Israel berada kawasan Israel utara pekan lalu

    Hizbullah mengatakan para anggotanya telah menembakkan rudal antitank ke arah pasukan komando Israel selama bentrokan di sebuah desa yang terletak di perbatasan.

    Hizbullah juga mengeklaim bahwa pasukan lain menjadi sasaran bahan peledak dan tembakan di pinggiran Kafr Kila, tiga tank Merkava Israel dihancurkan oleh rudal di dekat Maroun al-Ras, dan mengeklaim terjadi bentrokan di Adaisseh dan Yaroun.

    Operasi darat di Lebanon selatan amat berisiko bagi pasukan Israel. Tidak seperti wilayah pesisir Gaza yang datar, Lebanon selatan adalah wilayah perbukitan dan beberapa daerah pegunungan yang membuat tank sulit bergerak dan rentan disergap.

    Hizbullah juga diduga memiliki jaringan terowongan di wilayah tersebut. Kelompok itu telah mempersiapkan diri untuk menghadapi peperangan terbuka dengan Israel sejak perang 34 hari pada 2006.

    BBC

    IDF telah memerintahkan evakuasi warga yang tinggal di beberapa desa di Lebanon selatan. IDF mengatakan warga yang hingga kini masih tinggal di rumah mereka untuk “segera menuju ke utara Sungai Awali”yang bermuara sekitar 50 km dari perbatasan dengan Israel.

    Warga sipil Lebanon juga telah diperingatkan oleh IDF untuk tidak menggunakan kendaraan untuk bepergian ke selatan menyeberangi Sungai Litani, yang terletak sekitar 30 km di utara perbatasan.

    Sekitar satu juta orang tinggal di Lebanon selatan sebelum konflik meningkat hampir setahun yang lalu.

    Baca juga:

    Puluhan ribu orang telah melarikan diri ke utara sejak serangan udara Israel meningkat di wilayah tersebut pada akhir September.

    Sistem pertahanan udara Israel juga beraksi lagi pada Rabu (02/10), sehari setelah menangkis sebagian besar dari 180 rudal balistik yang diluncurkan Iran ke Israel sebagai balasan atas serangan yang menewaskan pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, serta seorang komandan tinggi Iran.

    Lebih dari 240 roket ditembakkan dari Lebanon selatan ke Israel utara sepanjang hari, menurut IDF.

    BBC

    Apa yang menjadi sasaran Israel?

    Invasi Israel di Lebanon selatan terjadi hampir dua pekan setelah serangan udara yang menyasar basis Hizbullah di negara itu.

    Lebanon selatan menjadi wilayah yang paling terdampak.

    Israel juga menargetkan bagian timur Lembah Bekaa dan wilayah pinggiran Beirut bagian selatan.

    BBC

    Israel mengeklaim telah menghantam lokasi-lokasi Hizbullah, termasuk tempat penyimpanan senjata dan amunisi. Nmun pejabat Lebanon berkata lebih dari 100 perempuan dan anak-anak tewas akibat serangan itu.

    Bagi warga sipil Lebanon yang mencoba melarikan diri dari Lebanon selatan, rute utama ke utara adalah jalan pesisir yang membentang di sepanjang negara itutapi daerah-daerah di sepanjang rute itu menjadi sasaran serangan udara dalam beberapa hari terakhir.

    Baca juga:

    Sebagian besar roket yang baru-baru ini ditembakkan oleh Hizbullah telah menargetkan daerah utara Israel. Tetapi beberapa roket telah mencapai lebih jauh ke selatan dan merusak rumah-rumah di dekat kota pesisir Haifa.

    Serangan Israel di Beirut telah difokuskan pada Dahieh, wilayah pinggiran selatan yang merupakan daerah padat penduduk dan dihuni pendukung Hizbullah.

    BBC

    Apa yang mungkin terjadi nanti?

    Israel kini terlibat dalam permusuhan dengan kelompok bersenjata dan militer beberapa negara di kawasan tersebut, termasuk Iran, Suriah, dan kelompok-kelompok sokongan Iran yang beroperasi di Lebanon, Gaza, Irak, Suriah, dan Yaman.

    Serangan rudal balistik Iran terhadap Israel merupakan eskalasi besar terbaru.

    Belum jelas apa yang akan terjadi selanjutnya, namun Israel berjanji untuk memberikan balasan atas serangan rudal balistik Iran.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggambarkan serangan itu sebagai “kesalahan besar” yang “akan dibayar Iran”.

    BBC

    (ita/ita)

  • Penembakan Guncang Tel Aviv Israel, 6 Orang Tewas-9 Luka

    Penembakan Guncang Tel Aviv Israel, 6 Orang Tewas-9 Luka

    Jakarta

    Setidaknya enam orang tewas dan sembilan orang lainnya luka-luka dalam aksi penembakan di Tel Aviv, Israel. Peristiwa ini terjadi pada hari Selasa (1/10) waktu setempat ketika ketika dua orang bersenjata turun dari trem dan melepaskan tembakan ke arah para pejalan kaki.

    Kedua pelaku kemudian ditembak mati oleh pasukan keamanan dan seorang warga sipil bersenjata.

    Dilansir kantor berita Reuters dan Al Arabiya, Rabu (2/10/2024), polisi menyebut insiden itu sebagai serangan teroris, tetapi tidak ada klaim tanggung jawab langsung dari faksi-faksi Palestina bersenjata atau kelompok militan lainnya.

    Rekaman yang disiarkan oleh saluran televisi Israel menunjukkan kedua pria bersenjata itu turun dari trem dan melepaskan tembakan ke arah orang-orang di peron. Selain enam orang yang tewas, setidaknya sembilan orang terluka dengan berbagai tingkat cedera, kata polisi.

    Layanan ambulans MDA mengatakan bahwa petugas medis memberikan perawatan di lokasi kepada sejumlah orang yang terluka dengan berbagai tingkat cedera, termasuk beberapa yang tidak sadarkan diri.

    Menteri Keuangan garis keras Israel Bezalel Smotrich, yang bertanggung jawab atas bidang kebijakan penting mengenai Tepi Barat yang diduduki, mengatakan para pelaku penembakan datang dari kota Hebron di Tepi Barat.

    Dalam sebuah pernyataan di platform media sosial X, ia mengatakan akan menuntut di kabinet agar anggota keluarga tersangka dideportasi ke Gaza dan rumah mereka dihancurkan.

    Hanya beberapa menit setelah serangan, sirene peringatan membuat warga Israel bergegas ke tempat perlindungan. Sirene serangan udara itu berbunyi saat Iran menembakkan rentetan rudal untuk membalas pembunuhan oleh Israel terhadap beberapa pemimpin terkemuka dari apa yang disebut aliansi Poros Perlawanan.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • AS akan Koordinasi dengan Israel untuk Sikapi Serangan Rudal Iran

    AS akan Koordinasi dengan Israel untuk Sikapi Serangan Rudal Iran

    Jakarta

    Pemerintah Amerika Serikat (AS) belum memiliki sikap khusus terkait serangan rudal Iran ke wilayah Israel. AS akan berkoordinasi dengan Israel untuk sikapi serangan rudal Iran itu.

    Dilansir CNN, Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Matthew Miller tidak mengatakan apakah program nuklir Iran merupakan target yang sah untuk pembalasan Israel setelah serangan rudal Iran. AS berencana untuk membahas konsekuensi tersebut dengan rekan-rekan Israel kami sebelum kami membicarakannya secara terbuka.

    “Ini bukan berarti saya mengesampingkan sesuatu dan bahwa saya mengesampingkan sesuatu, tetapi saya akan menjawab pertanyaan apa pun dengan cara ini, yaitu, kami ingin melakukan percakapan ini secara langsung dengan rekan-rekan Israel kami selama beberapa hari mendatang,” katanya dalam menanggapi pertanyaan dari CNN.

    Miller menggemakan Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan dalam menyatakan AS akan berkoordinasi dengan Israel dalam menanggapi serangan terhadap Israel, menyebutnya sebagai “eskalasi yang signifikan.” Dia juga berjanji bahwa akan ada konsekuensi.

    “Tentu saja harus ada konsekuensi bagi Iran atas serangan ini. Kami telah menjelaskan bahwa harus ada konsekuensi. Saya tidak akan membahas konsekuensinya hari ini, tetapi itu adalah hal-hal yang akan kami koordinasikan dengan rekan-rekan Israel kami,” kata Miller dalam jumpa pers hari Selasa.

    Ia mengatakan serangan rudal itu berhasil digagalkan sebagian karena koordinasi antara AS, Israel, dan mitra-mitranya. Miller tidak menyebutkan negara-negara lain mana saja.

    Ketika ditanya apakah Israel telah melakukan sesuatu yang meningkatkan eskalasi dalam beberapa minggu terakhir, Miller berpendapat Israel “tentu saja” telah “melakukan hal-hal yang memperluas konflik, tetapi jika Anda melihat tindakan yang telah mereka ambil, mereka membawa teroris ke pengadilan.”

    “Jika Anda melihat apa yang dilakukan Iran hari ini – kami telah memperingatkan selama beberapa waktu tentang ancaman yang ditimbulkan oleh Iran yang mempersenjatai dan mendanai kelompok-kelompok teroris di Timur Tengah, dan serangan hari ini hanya menunjukkan bahaya dari tindakan-tindakan tersebut,” kata Miller.

    “Apa yang Anda lihat adalah Iran melancarkan serangan antarnegara untuk melindungi dan mempertahankan kelompok teroris yang telah dibangun, dipelihara, dan dikendalikannya. Jadi ada perbedaan,” kata Miller.

    Miller juga mengatakan “gelombang serangan ini sudah berakhir,” seraya menambahkan bahwa ia tidak bermaksud gelombang serangan lainnya akan datang. Pandangan AS adalah bahwa akan “sangat meningkat” jika Iran melakukan serangan lebih lanjut di Israel.

    (aik/aik)

  • Pemimpin Hamas di Lebanon Tewas dalam Serangan Israel

    Pemimpin Hamas di Lebanon Tewas dalam Serangan Israel

    Jakarta

    Kelompok milisi Palestina, Hamas mengatakan bahwa pemimpinnya di Lebanon tewas pada hari Senin (30/9) dalam sebuah serangan Israel di selatan negara itu.

    “Fatah Sharif Abu al-Amine, pemimpin Hamas di Lebanon dan anggota kepemimpinan gerakan di luar negeri tewas dalam serangan udara di rumahnya di kamp Al-Bass di Lebanon selatan”, kata pernyataan Hamas, dilansir kantor berita AFP, Senin (30/9/2024).

    Hamas menyebut bahwa ia tewas bersama istri, putra, dan putrinya dalam “pembunuhan teroris dan kriminal”.

    Media resmi Lebanon, National News Agency melaporkan terjadinya serangan udara di kamp pengungsi Palestina, Al-Bass dekat kota Tyre tersebut. Disebutkan bahwa itu adalah “pertama kalinya” kamp pengungsi tersebut menjadi sasaran.

    Pernyataan itu muncul beberapa jam setelah Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP), sebuah kelompok sayap kiri sekuler, mengatakan tiga anggotanya tewas dalam serangan di distrik Kola, Beirut, Senin dini hari waktu setempat.

    Israel telah berulang kali menargetkan para pejabat Hamas di Lebanon sejak perang Gaza meletus hampir setahun yang lalu.

    Sebelumnya, serangan pada bulan Januari lalu, yang menurut seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat dilakukan oleh Israel, menewaskan wakil pemimpin Hamas, Saleh al-Aruri dan enam militan lainnya di benteng Hizbulah di Beirut selatan.

    Lihat Video ‘Detik-Detik Israel Serang Gudang Senjata Hizbullah’:

    Pada bulan Agustus lalu, serangan Israel terhadap sebuah kendaraan di kota Sidon, Lebanon selatan, menewaskan komandan Hamas, Samer al-Hajj.

    Kamp-kamp pengungsi Palestina resmi di Lebanon dibuat untuk warga Palestina yang terusir atau melarikan diri selama perang 1948 pada saat Israel didirikan.

    Berdasarkan konvensi yang telah lama berlaku, tentara Lebanon tidak memasuki kamp-kamp tersebut dan membiarkan faksi-faksi Palestina menangani keamanan di sana.

    Dalam beberapa bulan terakhir, Israel mengalihkan fokusnya dari Jalur Gaza ke Lebanon, dengan melancarkan rentetan serangan terhadap target-target sekutu regional Iran tersebut. Salah satu serangan Israel telah menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah di pinggiran selatan Beirut pada Jumat (27/9) malam waktu setempat.

    Saksikan juga Blak-blakan: Danny Pomanto, Dedikasi ‘Anak Lorong’ Untuk Kota Makassar

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Serangan Balasan Israel ke Houthi Tewaskan 4 Orang di Yaman

    Serangan Balasan Israel ke Houthi Tewaskan 4 Orang di Yaman

    Jakarta

    Houthi melaporkan serangan udara Israel di Yaman menewaskan empat dan melukai lebih dari 30 orang. Militer Israel mengatakan pihaknya menyerang sasaran-sasaran di wilayah yang didukung Iran termasuk Hodeida.

    Seperti dilansir AFP, Senin (30/9/2024), TV Al-Masirah yang dikendalikan Houthi mengatakan seorang pekerja pelabuhan dan tiga teknisi tewas dengan 33 orang terluka dalam “jumlah korban awal”, seraya menambahkan ambulans dan tim penyelamat masih mencari orang-orang yang hilang.

    Militer Israel mengatakan pihaknya menyerang beberapa sasaran Houthi di Yaman, termasuk pembangkit listrik dan pelabuhan laut. Serangan itu terjadi sehari setelah Houthi mengatakan mereka menargetkan Bandara Ben Gurion Israel dengan rudal.

    “Dalam operasi udara berskala besar hari ini, puluhan pesawat Angkatan Udara, termasuk jet tempur, pesawat pengisian bahan bakar, dan pesawat pengintai, menyerang target penggunaan militer rezim teroris Huthi di wilayah Ras Issa dan Hodeida di Yaman,” kata juru bicara militer Israel, Kapten David Avraham, dalam sebuah pernyataan kepada AFP.

    “IDF (militer) menargetkan pembangkit listrik dan pelabuhan yang digunakan untuk impor minyak,” kata pernyataan militer.

    Pada bulan Juli, Israel juga menyerang pelabuhan Hodeida, yang menurut seorang pejabat pelabuhan menyebabkan kerusakan setidaknya $20 juta, setelah serangan pesawat tak berawak Houthi menembus pertahanan udara Israel dan menewaskan seorang warga sipil di Tel Aviv. Hodeida adalah titik masuk utama untuk bahan bakar dan bantuan kemanusiaan ke Yaman yang dilanda perang.

    Lokasi yang menjadi sasaran pada Minggu (29/9) digunakan oleh Houthi, yang merebut ibu kota Yaman, Sanaa, pada tahun 2014, untuk “mentransfer persenjataan Iran ke wilayah tersebut dan pasokan untuk kebutuhan militer”, kata pernyataan itu.

    Lihat Video ‘Detik-Detik Israel Serang Gudang Senjata Hizbullah’:

    (rfs/rfs)

  • Pertama Kali Rudal Hizbullah Capai Tel Aviv, Tapi Ditembak Jatuh

    Pertama Kali Rudal Hizbullah Capai Tel Aviv, Tapi Ditembak Jatuh

    Tel Aviv

    Militer Israel mengakui pada Rabu (25/9) bahwa sebuah rudal yang ditembakkan oleh kelompok Hizbullah untuk “pertama kalinya” mencapai wilayah Tel Aviv, sebelum akhirnya ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara negara tersebut.

    “Ini pertama kalinya sebuah rudal Hizbullah mencapai wilayah Tel Aviv,” ucap seorang juru bicara militer Israel, seperti dilansir AFP, Rabu (25/9/2024).

    “Rudal itu dicegat oleh IDF (Angkatan Bersenjata Israel),” sebutnya.

    Dalam penjelasan terpisah, seorang juru bicara militer Israel lainnya, Letnan Kolonel Nadav Shoshani, menyebut ditembakkannya rudal jenis darat-ke-darat hingga mencapai Tel Aviv itu merupakan “eskalasi” dari pihak Hizbullah.

    “Hizbullah jelas-jelas berupaya memicu eskalasi situasi… ini hanya sebagian saja,” ujar Shoshani dalam pernyataannya.

    “Mereka… berusaha meneror lebih banyak orang,” cetusnya, merujuk pada kelompok Hizbullah yang bermarkas di Lebanon.

    Militer Israel, dalam pernyataannya, mengatakan pasukannya telah melancarkan serangan balasan terhadap posisi peluncur yang menembakkan rudal tersebut, tepatnya di area Nafakhiyeh, Lebanon bagian selatan.

    Pesawat-pesawat tempur Israel, sebut militer Tel Aviv, juga melancarkan serangkaian serangan pada malam hari terhadap target-target Hizbullah di Lebanon.

    “Sebagai bagian dari serangan tersebut, IAF (Angkatan Udara Israel-red) menyerang teroris yang beroperasi di dalam infrastruktur teroris, fasilitas penyimpanan senjata, peluncur dan target tambahan teroris Hizbullah,” demikian pernyataan militer Israel.

    Sebelumnya, Hizbullah mengklaim mereka telah menembakkan rudal balistik yang menargetkan markas besar badan mata-mata Israel, Mossad, di dekat Tel Aviv. Hizbullah menyebut Mossad bertanggung jawab atas rentetan ledakan pager dan walkie-talkie yang mengguncang Lebanon pekan lalu.

    Ini adalah pertama kalinya Hizbullah mengklaim serangan rudal balistik sejak dimulainya pertempurannya yang berlangsung hampir setahun dengan Israel. Pertempuran ini dimulai setelah kelompok Hamas melakukan serangan ke Israel pada tanggal 7 Oktober lalu.

    Dikatakan pula bahwa serangan itu dilakukan untuk mendukung rakyat Gaza dan “membela Lebanon dan rakyatnya”.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Kritik Pemerintah, Pria Arab Saudi Divonis 30 Tahun Penjara

    Kritik Pemerintah, Pria Arab Saudi Divonis 30 Tahun Penjara

    Jakarta

    Pengadilan Arab Saudi menjatuhkan hukuman penjara 30 tahun kepada seorang guru pensiunan karena mengkritik pemerintah di media sosial. Vonis ini dijatuhkan kurang dari dua bulan setelah hukuman mati pria itu dibatalkan.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (25/9/2024), hukuman mati terhadap Mohammed al-Ghamdi menyoroti apa yang digambarkan para kritikus sebagai peningkatan penindasan di bawah kepemimpinan Putra Mahkota Mohammed bin Salman, penguasa de facto kerajaan Teluk tersebut.

    Pangeran Mohammed membahas kasus tersebut dalam sebuah wawancara dengan Fox News yang ditayangkan pada bulan September 2023 lalu. Saat itu, Putra Mahkota Saudi itu mengatakan bahwa pemerintah “malu” atas hal itu dan menyatakan harapan bahwa putusan mati itu dapat diubah.

    Hukuman mati Ghamdi dibatalkan pada banding pada bulan Agustus lalu.

    Namun pengadilan banding menjatuhkan hukuman penjara 30 tahun kepadanya atas dakwaan yang sama, kata saudaranya, Saeed al-Ghamdi, seorang ulama Islam yang tinggal di Inggris, kepada AFP.

    Sebelumnya, Mohammed al-Ghamdi telah dijatuhi hukuman mati pada bulan Juli 2023 oleh Pengadilan Pidana Khusus, yang dibentuk pada tahun 2008 untuk menangani kasus-kasus terkait terorisme.

    Mantan guru tersebut, yang berusia 50-an tahun, ditangkap pada Juni 2022.

    Kasus terhadapnya sebagian besar bermula dari unggahan yang mengkritik pemerintah dan menyatakan dukungannya terhadap para tahanan seperti ulama-ulama yang dipenjara Salman al-Awda dan Awad al-Qarni, kata saudaranya, Saeed al-Ghamdi, sebelumnya.

    Akunnya di platform media sosial X hanya memiliki sembilan pengikut, kata Gulf Centre for Human Rights ketika masalah hukumnya terungkap tahun lalu.

    Dakwaan yang dihadapinya termasuk konspirasi terhadap kepemimpinan Saudi, melemahkan lembaga negara, dan mendukung ideologi teroris. Demikian diungkapkan sumber-sumber yang diberi pengarahan tentang rincian tersebut.

    “Perubahan keputusan dalam putusan ini membuktikan keadaan dramatis sistem peradilan kerajaan yang dipolitisasi,” tulis Saeed al-Ghamdi di X.

    “Saudara saya tidak bersalah untuk ditangkap dan diadili dengan cara ini,” tambahnya.

    Di bawah Pangeran Mohammed, Arab Saudi telah menjalankan agenda reformasi ambisius yang dikenal sebagai Visi 2030, yang dimaksudkan untuk mengubah kerajaan yang sebelumnya tertutup, menjadi tujuan wisata dan bisnis global.

    Namun, otoritas Saudi terus mendapat kecaman atas catatan hak asasi negara tersebut dan pembatasan kebebasan berbicara khususnya.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Paus Fransiskus Minta Rezim Myanmar Bebaskan Aung San Suu Kyi

    Paus Fransiskus Minta Rezim Myanmar Bebaskan Aung San Suu Kyi

    Jakarta

    Paus Fransiskus menyerukan pembebasan mantan pemimpin Myanmar dan penerima Nobel Perdamaian yang ditahan, Aung San Suu Kyi. Vatikan juga menawarkan suaka untuk anak lelaki Aung San Suu Kyi. “Vatikan adalah tempat yang aman,” kata Paus dalam percakapannya baru-baru ini dengan komunitas Jesuit di Asia.

    “Saya meminta pembebasan Aung San Suu Kyi dan siap menerima putranya di Roma. Saya menawarkan perlindungan di Vatikan dan akan menerimanya di wilayah kami,” katanya dalam percakapan pribadi selama tur 12 hari di Asia Tenggara baru-baru ini. Paus Fransiskus antara lain berkunjung ke Masjid Istiqlal di Jakarta.

    Aung San Suu Kyi telah ditahan oleh militer sejak pemerintahannya digulingkan dalam kudeta tahun 2021. Tidak jelas di mana wanita berusia 78 tahun yang sangat populer itu ditahan atau apakah dia diizinkan menerima pengunjung. Paus Fransiskus yang sekarang berusia 87 tahun pernah mengunjungi Myanmar pada Desember 2017.

    Dipenjara total selama 27 tahun

    Harian Italia Corriere della Sera menerbitkan kabar itu hari Selasa (24/9) dalam sebuah artikel yang ditulis Pastor Antonio Spadaro, seorang imam Jesuit yang berbasis di Roma yang menghadiri pertemuan tersebut dan menulis tentang pertemuan itu dengan izin Paus.

    “Masa depan (Myanmar) harus berupa perdamaian, berdasarkan penghormatan terhadap martabat dan hak semua orang, penghormatan terhadap tatanan demokrasi yang memungkinkan setiap orang berkontribusi demi kebaikan bersama,” kata Paus Fransiskus seperti dikutip Spadaro.

    Aung San Suu Kyi adalah putri pahlawan kemerdekaan Myanmar Aung San, yang mengenyam pendidikan di Inggris dan telah dipenjara di Myanmar selama total 27 tahun. Dia dipenjara dengan berbagai tuduhan, mulai dari pengkhianatan dan penyuapan hingga pelanggaran undang-undang telekomunikasi dan manajemen bencana, namun ia membantahnya.

    Para pendukungnya mengatakan, kasus-kasus yang dituduhkan tersebut bermotif politik untuk menjauhkannya dari publik, dan meredam kekuatan pro-demokrasi. Rezim militer di Myanmar bersikukuh bahwa Aung San Suu Kyi telah menjalani proses pengadilan seperti yang semestinya.

    Myanmar di tengah ‘perang saudara’

    Setelah satu dekade demokrasi dan reformasi ekonomi yang tentatif, Myanmar kini terjebak dalam “perang saudara”, antara gerakan perlawanan bersenjata yang bersekutu dengan separatis etnis minoritas, dan militer yang telah kehilangan kendali di sebagian besar wilayah negara itu.

    PBB pekan lalu melaporkan, pemerintah militer di Myanmar telah meningkatkan aksi pembunuhan dan penangkapan dalam upaya untuk membungkam lawan politik mereka ,dalam konflik yang terus meningkat. Tetapi militer Myanmar berkilah, mereka memerangi “teroris” yang bertekad menghancurkan negara itu.

    hp/as (reuters, afp)

    (ita/ita)