Kasus: Teroris

  • Pembebasan Bersyarat, Napiter di Lapas Tuban Hirup Udara Bebas

    Pembebasan Bersyarat, Napiter di Lapas Tuban Hirup Udara Bebas

    Tuban (beritajatim.com) – Satu orang narapidana kasus terorisme (Napiter) di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Tuban bebas bersyarat Kamis, (21/11/2024).

    Diketahui, napiter tersebut sudah masuk kategori hijau atau tingkat radikalisme, ekstrimisme dan kekerasan yang sudah rendah, sehingga mendapat hak integrasi berupa pembebasan bersyarat.

    Kalapas Tuban Edi Kuhen mengatakan Napiter tersebut berinisial T yang dikenai pidana penjara selama 5 tahun. Kini napiter tersebut mendapat dapat menghirup udara bebas diluar lapas dengan pembebasan bersyarat.

    Salah satu syarat utama dan sebelumnya telah dipenuhi ketiganya adalah ikrar setia kepada NKRI, aktif mengikuti program rehabilitasi dan deradikalisasi serta telah mengikuti program pembinaan dengan baik selama di Lapas.

    “Hal ini sesuai dengan arahan Kakanwil Kemenkumham Jatim, Heni Yuwono bahwa setiap napiter diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri serta diberikan hak-haknya sesuai dengan prosedur,” ujar Edi Kuhen.

    Edi Kuhen juga menyampaikan bahwa napiter tersebut juga telah menjalani proses pengamatan dan evaluasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) dan siap untuk kembali ke masyarakat.

    “kami berharap berbagai program pembinaan ini bisa mengembalikan mereka ke masyarakat dengan mental dan moral yang lebih baik,” terang Edi sapanya.

    Oleh karena itu, keberhasilan program pembinaan tidak hanya bergantung pada fasilitas dan metode yang diterapkan, tetapi juga pada kesungguhan dan niat baik dari para narapidana untuk berubah. [ayu/aje]

  • Hamas-Turki Sambut Baik Surat Perintah ICC Tangkap Netanyahu, AS Menolak

    Hamas-Turki Sambut Baik Surat Perintah ICC Tangkap Netanyahu, AS Menolak

    Jakarta

    Dunia bereaksi atas langkah Pengadilan Kriminal Internasional atau International Criminal Court (ICC) menerbitkan surat perintah penangkapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Sekutu Israel seperti Amerika Serikat geram, sementara kelompok Hamas menyambut baik putusan itu.

    Dilansir AFP, Kamis (21/11/2024), pengadilan juga mengeluarkan surat perintah untuk mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant serta kepala militer Hamas Mohammed Deif.

    Surat perintah dikeluarkan ICC sebagai tanggapan atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang dalam konflik berdarah yang dipicu oleh serangan kelompok militan Palestina pada tanggal 7 Oktober 2023 dan pembalasan Israel.

    AS Menolak

    Amerika Serikat menegaskan pihaknya menolak secara fundamental keputusan ICC. Gedung Putih menilai ICC tak memiliki yurisdiksi atas konflik tersebut.

    “Kami tetap sangat prihatin dengan tindakan terburu-buru Jaksa Penuntut untuk meminta surat perintah penangkapan dan kesalahan proses yang meresahkan yang menyebabkan keputusan ini. Amerika Serikat telah menjelaskan bahwa ICC tidak memiliki yurisdiksi atas masalah ini,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional.

    Mike Waltz selaku penasihat keamanan nasional yang baru di bawah pemerintahan Presiden terpilih AS Donald Trump, membela Israel dan menjanjikan “tanggapan yang kuat terhadap bias antisemit ICC & PBB pada bulan Januari.”

    Komentarnya mencerminkan kemarahan besar di kalangan Partai Republik, dengan beberapa menyerukan Senat AS untuk memberikan sanksi kepada ICC, yang beranggotakan 124 warga negara yang secara teori diwajibkan untuk menangkap individu yang tunduk pada surat perintah.

    Untuk diketahui, baik Amerika Serikat maupun Israel bukanlah anggota ICC dan keduanya telah menolak yurisdiksinya.

    Hamas: Ini Keadilan

    “(Ini) merupakan langkah penting menuju keadilan dan dapat mengarah pada pemulihan bagi para korban secara umum, tetapi tetap terbatas dan simbolis jika tidak didukung dengan segala cara oleh semua negara di seluruh dunia,” kata anggota biro politik Hamas Bassem Naim dalam sebuah pernyataan.

    Uni Eropa Sebut Surat Penangkapan Bersifat Mengikat

    Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Joseph Borrell mengatakan surat perintah itu bersifat “mengikat” dan harus dilaksanakan.

    “Ini bukan keputusan politik. Ini adalah keputusan pengadilan, pengadilan keadilan, pengadilan keadilan internasional. Dan keputusan pengadilan harus dihormati dan dilaksanakan,” katanya saat berkunjung ke Yordania.

    Amnesty International Sebut Netanyahu Buronan

    Amnesty International menyatakan bahwa kini Netanyahu resmi menjadi buronan. Pihaknya mendesak seluruh negara anggota ICC hingga sekutu Israel menunjukkan rasa hormat terhadap putusan tersebut.

    “Perdana Menteri Netanyahu sekarang resmi menjadi buronan,” kata Sekretaris Jenderal Amnesty Agnes Callamard dalam sebuah pernyataan.

    “Kami mendesak semua negara anggota ICC, dan negara-negara non-pihak termasuk Amerika Serikat dan sekutu Israel lainnya, untuk menunjukkan rasa hormat mereka terhadap keputusan pengadilan… dengan menangkap dan menyerahkan mereka yang dicari oleh ICC,” tambah Callamard.

    “Negara-negara anggota ICC dan seluruh masyarakat internasional tidak boleh berhenti sampai orang-orang ini diadili di hadapan hakim-hakim ICC yang independen dan tidak memihak.”

    Italia Akan Mengevaluasi

    Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani mengatakan pihaknya mendukung langkah ICC sambil terus mengevaluasi bersama.

    “Kami mendukung ICC, sambil selalu mengingat bahwa pengadilan harus memainkan peran hukum dan bukan peran politik. Kami akan mengevaluasi bersama dengan sekutu-sekutu kami apa yang harus dilakukan dan bagaimana menafsirkan keputusan ini,” kata Antonio.

    Argentina: Perbedaan Pendapat yang Mendalam

    Argentina “menyatakan perbedaan pendapatnya yang mendalam” dengan keputusan tersebut, yang “mengabaikan hak sah Israel untuk membela diri terhadap serangan terus-menerus oleh organisasi teroris seperti Hamas dan Hizbullah,” Presiden Javier Milei memposting di X.

    Turki: Keputusan Positif

    Turki menilai Keputusan ICC positif meskipun terlambat. Turki berharap keputusan pengadilan dapat mengakhiri genosida di Palestina.

    “(Itu) adalah keputusan yang terlambat tetapi positif untuk menghentikan pertumpahan darah dan mengakhiri genosida di Palestina,” kata Menteri Kehakiman Turki Yilmaz Tunc di X.

    “Penguasa Israel yang biadab, yang menargetkan saudara-saudari Palestina kita yang tidak bersalah… harus diadili sesegera mungkin atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan mereka.”

    (taa/lir)

  • Respons Surat Penangkapan, Netanyahu Tuding ICC Lakukan Antisemitisme

    Respons Surat Penangkapan, Netanyahu Tuding ICC Lakukan Antisemitisme

    Jakarta

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuduh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) melakukan anti-Semitisme. Hal tersebut merespons ICC yang menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap dirinya dan Mantan Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant.

    Dilansir AFP, Kamis (21/11/2024), Netanyahu juga membandingkan situasi ini dengan kasus terkenal yang terjadi di abad ke-19, di mana kapten tentara Yahudi Prancis Alfred Dreyfus dihukum secara keliru atas pengkhianatan.

    “Keputusan anti-Semit dari Pengadilan Kriminal Internasional dapat dibandingkan dengan pengadilan Dreyfus modern–dan akan berakhir dengan cara yang sama,” kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan.

    Netanyahu menganggap perang Israel terhadap Gaza adil dan menganggap wajar jika Israel menolak tudingan tak masuk akal.

    Netanyahu kemudian menuduh Kepala Jaksa ICC Karim Khan, yang meminta pengadilan menerbitkan surat penangkapan terhadap dirinya, sebagai upaya “untuk menyelamatkan dirinya dari tuduhan serius pelecehan seksual”. Untuk diketahui, Khan telah membantah tuduhan tersebut.

    Netanyahu mengatakan para hakim “didorong oleh kebencian anti-Semit terhadap Israel” dan bersumpah bahwa surat perintah penangkapan “tidak akan mencegah Negara Israel membela warganya”.

    Sementara, Presiden Israel Isaac Herzog menggambarkan langkah pengadilan tersebut sebagai “hari yang gelap bagi keadilan”.

    Menteri Luar Negeri Gideon Saar mengatakan ICC telah “kehilangan semua legitimasi” dengan “serangannya terhadap hak Israel untuk membela diri”.

    Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir mendesak pemerintah untuk menanggapi dengan mencaplok seluruh wilayah Tepi Barat yang diduduki yang diklaim Palestina sebagai bagian dari negara masa depan mereka.

    Pemimpin oposisi beraliran tengah Israel Yair Lapid juga mengkritik keputusan pengadilan tersebut.

    “Israel membela kehidupan warganya dari organisasi teroris yang menyerang, membunuh, dan memperkosa rakyat kami. Surat perintah penangkapan ini merupakan hadiah untuk terorisme,” kata Lapid dalam sebuah pernyataan.

    Seperti diketahui, Pengadilan Kriminal Internasional atau International Criminal Court (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant. ICC menilai keduanya diduga melakukan kejahatan perang sejak 8 Oktober 2023.

    “Majelis mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk dua orang, Tuan Benjamin Netanyahu dan Tuan Yoav Gallant, atas kejahatan terhadap kemanusiaan dan kejahatan perang yang dilakukan setidaknya sejak 8 Oktober 2023 hingga setidaknya 20 Mei 2024, hari ketika Jaksa Penuntut mengajukan permohonan surat perintah penangkapan,” kata ICC yang berpusat di Den Haag dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir AFP, Kamis (21/11/2024).

    Langkah ICC sekarang secara teoritis membatasi pergerakan Netanyahu karena salah satu dari 124 anggota nasional pengadilan tersebut akan diwajibkan untuk menangkapnya di wilayah mereka.

    Selain itu, ICC juga menerbitkan surat perintah penangkapan untuk kepala militer Hamas Mohammed Deif. Pada awal Agustus lalu, Israel mengklaim telah membunuh Deif dalam serangan udara di Gaza selatan pada bulan Juli, meskipun Hamas membantah kabar tewas pentolannya itu.

    (taa/dnu)

  • Ini Identitas dan Peran 8 Terduga Teroris Terkait NII yang Ditangkap Densus 88

    Ini Identitas dan Peran 8 Terduga Teroris Terkait NII yang Ditangkap Densus 88

    Jakarta, Beritasatu.com – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri berhasil menangkap delapan terduga teroris yang terhubung dengan kelompok Negara Islam Indonesia (NII) di berbagai wilayah di Indonesia.

    Juru Bicara Densus 88, Kombes Pol Aswin Siregar, mengungkapkan bahwa penangkapan ini dilakukan sebagai bagian dari penegakan hukum terhadap kelompok teroris NII yang beroperasi di Indonesia.

    “Dilaksanakan penegakan hukum terhadap delapan tersangka kelompok Negara Islam Indonesia (NII) di beberapa wilayah di Indonesia,” jelas Aswin dalam keterangannya, Kamis (21/11/2024).

    Aswin juga merinci identitas delapan terduga teroris tersebut, yaitu NAA, JN, ER, IS, SW, DYT, MA, dan SY. Setiap individu memiliki peran yang berbeda dalam struktur kelompok NII.

    NAA diketahui menjabat sebagai Komandan Jawatan (KJ) di Komando Perang Wilayah Besar (KPWB) III Sumatra. JN berperan sebagai Komandan Kompas B Imam Bonjol NII Fraksi MYT, sementara ER menjabat sebagai bendahara kelompok NII MYT Kompas B Imam Bonjol.

    IS merupakan sekretaris NII Komando Perang Setempat (Kompas) Sumbar. SW dikenal sebagai sosok yang pernah menghadiri Milad NII KPWB Sumatra dan mengikuti kegiatan pendidikan serta pelatihan askar (pasukan).

    Selanjutnya, DYT merupakan anggota kelompok NII Faksi MYT yang menjabat sebagai Kepala Staf KPWB 3 Sumatra Raya, sementara MA menjabat sebagai Panglima KPWB 3 Sumatra Raya. SY diketahui sebagai Imam NII Faksi MYT dan Ketua Komando Perang Seluruh Indonesia (KPSI).

    Menurut Aswin, penangkapan ini menunjukkan bahwa kelompok teror NII secara sistematis berusaha melakukan perekrutan anggota baru untuk memperkuat jaringan mereka di Indonesia.

  • Densus 88 Ringkus 8 Tersangka Terduga Teroris Jaringan NII

    Densus 88 Ringkus 8 Tersangka Terduga Teroris Jaringan NII

    Bisnis.com, JAKARTA – Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror Polri telah menangkap delapan tersangka teroris terkait dengan jaringan Negara Islam Indonesia (NII).

    Juru Bicara Densus 88, Kombes Aswin Siregar menyampaikan delapan tersangka itu tersebar di empat wilayah Indonesia.

    “Dilaksanakan penegakan hukum terhadap 8 tersangka kelompok NII di beberapa wilayah di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (21/11/2024).

    Aswin menambahkan, delapan teroris ini merupakan pejabat tinggi pada masing-masing kelompoknya. Misalnya, NAA sebagai Sekretaris Kepala Jawatan (KJ) Komando Perang Wilayah Besar (KPWB). NAA diringkus di Labuhanbatu, Sumatera Utara. 

    Kemudian, JN selaku Komandan Kompas B Imam Bonjol NII Fraksi MYT dan Bendahara Pok NII MYT Kompas B Imam Bonjol, berinisial ER ditangkap di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

    Selanjutnya, IS selaku Sekretaris NII Komando Perang Setempat (Kompas) Sumatera Barat dicokok di Payakumbuh. SW yang terlibat dalam Milad NII KPWB Sumatera ikut diringkus tim Densus di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.

    Adapun, MY sebagai sebagai Kepala Staf Komando Perang Wilayah Besar (KPWB) 3 Sumatera Raya dan MA sebagai Panglima KPWB 3 telah ditangkap. Keduanya dibekuk Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan.

    Selain itu, Aswin juga mengatakan bahwa pihaknya telah menangkap Imam NII faksi MYT dan Ketua Komando Perang Seluruh Indonesia (KPSI), SY di Bandung, Jawa Barat.

    Atas penangkapan ini, Aswin menyatakan bahwa bahwa kelompok teror secara sistematis masih berupaya merekrut dan menanamkan pemahaman yang keliru kepada masyarakat.

    “Dengan demikian, masyarakat hendaknya waspada dan mampu memilah agar tidak terpengaruh oleh propaganda serta paham-paham yang bertentangan dengan ideologi negara,” pungkasnya.

    Polri Tangkap 181 Teroris 

    Sebagai informasi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa pihaknya telah berhasil menangkap 181 tersangka teroris selama 2023-2024.

    Menurutnya, penangkapan ratusan tersangka ini merupakan hasil dari antara Korps Brimob dengan Densus 88 dalam menekan teroris di Tanah Air.

    “Terkait dengan penegakan hukum teroris, terima kasih bahwa rekan-rekan Brimob selama ini telah berkolaborasi dengan Densus dan selama 2023-2024 kita telah mengamankan kurang lebih 181 tersangka,” ujarnya di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Kamis (14/11/2024).

  • Kantor Politik Hamas Dikabarkan Pindah dari Qatar ke Turki, Benarkah?

    Kantor Politik Hamas Dikabarkan Pindah dari Qatar ke Turki, Benarkah?

    Ankara

    Kantor politik kelompok Hamas dikabarkan telah pindah dari Qatar ke Turki. Laporan itu langsung dibantah oleh otoritas Turki, yang menegaskan bahwa para pejabat Hamas hanya sesekali datang mengunjungi negara tersebut.

    Namun laporan itu telah memicu peringatan dari Amerika Serikat (AS) bahwa Turki tidak seharusnya menjamu kepemimpinan Hamas, yang oleh Washington ditetapkan sebagai organisasi teroris.

    Laporan soal pemindahan kantor politik Hamas itu, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (19/11/2024), mencuat setelah otoritas Qatar pekan lalu mengungkapkan pihaknya telah memberitahu Hamas dan Israel soal penangguhan upaya mediasi gencatan senjata dan pembebasan sandera di Jalur Gaza, hingga kedua pihak menunjukkan kemauan dan keseriusan.

    Otoritas Qatar juga membantah laporan media yang menyebut pihaknya telah meminta Hamas untuk segera meninggalkan negara tersebut. Hamas yang menguasai Jalur Gaza, diketahui selama ini memiliki kantor biro politik di Doha, ibu kota Qatar.

    Turki, yang merupakan salah satu anggota aliansi militer Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), selama ini mengkritik keras Israel atas rentetan serangannya di wilayah Jalur Gaza dan Lebanon. Otoritas Ankara juga tidak menganggap Hamas sebagai organisasi teroris.

    Seorang sumber diplomatik Turki, pada Senin (18/11) waktu setempat, membantah laporan yang menyebut Hamas telah memindahkan kantor politiknya ke negara tersebut. Ditegaskan oleh sumber diplomatik itu bahwa beberapa pejabat politik Hamas terkadang mengunjungi Turki.

    “Para anggota biro politik Hamas mengunjungi Turki dari waktu ke waktu. Klaim yang menyebut Biro Politik Hamas telah pindah ke Turki tidak mencerminkan kebenaran,” tegas sumber diplomatik Turki tersebut.

  • Arab Makin Panas! 80 Roket Serang Israel-Perang Melebar ke Negara Baru

    Arab Makin Panas! 80 Roket Serang Israel-Perang Melebar ke Negara Baru

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kekerasan masih terus terjadi di Arab. Serangan masih terus dilancarkan Israel ke Gaza dan Lebanon, sementara pembalasan masih dilakukan Hizbullah dan sejumlah proksi perlawanan di Timur Tengah.

    Akhir pekan lalu, Hizbullah terus menggempur Israel di tengah serangan rudal pemerintah Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu ke Beirut, Lebanon. Sabtu, kelompok bersenjata itu menembakkan 80 roket lebih ke wilayah utara Israel.

    Di sisi lain, sumber keamanan Lebanon mengatakan juru bicara Hizbullah, Mohammed Afif tewas dalam serangan Israel hari Minggu, di pusat kota Beirut. Sementara itu, analisis terbaru mengatakan bahwa perang Israel sebentar lagi bisa melebar ke negara baru yakni Irak.

    Berikut rangkuman CNBC Indonesia, Senin (18/11/2024).

    1.Hizbullah Tembak 80 Roket ke Israel

    Hizbullah masih terus melakukan perlawanan ke Israel. Akhir pekan lalu, serangan roket besar-besaran kembali dilakukan.

    “Hingga pukul 23.30, sekitar 80 proyektil yang ditembakkan oleh Hizbullah,” kata militer Israel, dikutip dari AFP.

    “Serangan menyeberang dari Lebanon ke Israel hari ini,” tambahnya.

    Salah satu serangan dilaporkan menembus kota Haifa. Ini juga menghantam sinagoge (rumah ibadah Yahud) dan menewaskan dua orang.

    Mengutip laman Yahudi, JFeed, sinagoge yang dihantam roket berada di wilayah Carmel. Sebuah mobil terbakar dan pemedaman listrik dilakukan di sekitarnya,

    “Beberapa orang mengalami luka ringan dan yang lainnya menderita syok,” tulis laporan itu.

    “Serangan merupakan insiden kedua di wilayah Haifa hari ini, yang terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di sepanjang perbatasan Lebanon,” tambahnya.

    Sebelumnya Jumat, Hizbullah juga menyerang wilayah Nahariya. Saluran 12 melaporkan bagaimana pasokan listrik area itu terganggu karena serangan pesawat nirawak (drone) yang dilakukan Hizbullah.

    “Pesawat nirawak itu dicegat oleh Angkatan Udara dan beberapa bagiannya mengenai sebuah gedung saat jatuh,” bunyi pemberitaan media tersebut.

    Saat serangan terjadi Israel membunyikan sirene di Nahariya. Tak hanya area itu, wilayah Galilea Barat juga mengalami serangan yang sama, di mana Al-Jazeera melaporkan ada sedikitnya sepuluh roket ditembakkan dari Lebanon.

    “Sirene juga bergema di beberapa lokasi di utara, termasuk Betzet, Rosh HaNikra, Lehman, Gesher HaZiv, Zona Industri Milouot Utara, Pantai Betzet, dan Sa’ar,” tambah laporan itu lagi.

    2.Gerakan Perlawanan Islam Irak Ikut Serang Israel

    Sementara itu, akhir pekan, Gerakan Perlawanan Islam Irak juga melaporkan serangan ke Israel. Mereka mengklaim menembakkan drone yang berhasil menghantam target vital di Eliat, wilayah pendudukan Israel.

    Namun sayangnya tak ada detail lokasi dan dampak yang dikonfirmasi. Pihak Israel juga tidak memberikan klarifikasi.

    3.Israel Bunuh Juru Bicara Hizbullah

    Israel dilaporkan membunuh juru bicara Hizbullah Mohammed Afif. Sumber keamanan Lebanon mengatakan, ia tewas dalam serangan di Beirut, Minggu.

    “Serangan di Ras al-Nabaa menewaskan pejabat hubungan media Hizbullah Mohammed Afif,” kata sumber itu meminta identitasnya dirahasiakan, mengutip AFP.

    Hal ini kemudian dikonfirmasi sekretaris jenderal cabang Partai Baath Ali Hijazi, yang terafiliasi dengan Hizbullah. Ia membenarkan Afif tewas saat sebuah roket menghantam gedung partai itu di Beirut.

    Militer Israel menolak berkomentar. Afif sendiri adalah bagian dari lingkaran dalam Kepala Hizbullah Hassan Nasrallah yang telah lama menjabat, yang tewas dalam serangan Israel pada September.

    Selama bertahun-tahun, Afif bertanggung jawab atas hubungan media Hizbullah. Ia memberikan informasi kepada jurnalis lokal dan asing, sering kali dengan kedok anonimitas.

    Kantor berita NNA mengatakan serangan oleh “pesawat musuh” itu menyebabkan “kerusakan besar”. Dikatakan salah satu penghuni gedung lain telah menerima panggilan peringatan yang mendesak evakuasi tetapi tidak ditanggapi dengan serius.

    4.Israel Kecam PBB

    Israel mengecam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Negeri Zionis menyebut laporan PBB yang menyebutkan bahwa perangnya di Gaza memiliki karakteristik genosida adalah “rekayasa anti-Israel”.

    “PBB memecahkan rekornya sendiri dalam hal laporan yang bias, yang menunjuk Israel dan rekayasa anti-Israel,” klaim kementerian luar negeri Israel Sabtu malam.

    Kementerian itu pun menyebut PBB melakukan klaim palsu. Bahkan Israel menyebut PBB telah digunakan teroris.

    “Laporan… tersebut merupakan contoh yang mengerikan dari transformasi PBB menjadi organisasi yang digunakan sebagai pion oleh teroris yang menyerang warga sipil di negara demokrasi,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dibagikan oleh juru bicara Oren Marmorstein di X.

    Sebelumnya, komite khusus PBB mengatakan dalam sebuah laporan bahwa Israel sengaja menyebabkan kematian, kelaparan, dan cedera serius di Jalur Gaza. Laporan juga menegaskan Israel telah menggunakan kelaparan sebagai metode perang.

    “Melalui pengepungannya di Gaza- penghalangan bantuan kemanusiaan, di samping serangan yang ditargetkan dan pembunuhan warga sipil dan pekerja bantuan- meskipun PBB telah mengajukan banding berulang kali, perintah yang mengikat dari Mahkamah Internasional dan resolusi Dewan Keamanan, Israel dengan sengaja menyebabkan kematian, kelaparan dan cedera serius,” bunyi laporan tersebut.

    Namun Israek mengatakan “kegiatannya diarahkan semata-mata untuk membongkar kemampuan teror Hamas”. Amerika Serikat (AS), pendukung terbesar Israel, juga menolak tuduhan komite PBB dan mengatakannya “tidak berdasar”.

    5.Paus Fransiskus Desak Penyelidikan Genosida Gaza

    Paus Fransiskus untuk pertama kalinya menanggapi klaim “genosida” Israel yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina di Gaza. Ini diutarakannya dalam sebuah buku yang akan segera terbit, mendesak penyelidikan lebih lanjut mengenai apakah tindakan Israel memenuhi definisi tersebut.

    Mengutip AFP, buku itu berjudul “Harapan Tidak Pernah Mengecewakan. Peziarah Menuju Dunia yang Lebih Baik”. Ini menjadi intervensi terbarunya terhadap perang yang telah berlangsung lebih dari setahun yang dipicu, sejak Oktober 2023.

    “Menurut beberapa ahli, apa yang terjadi di Gaza memiliki karakteristik genosida,” tulis Paus dalam kutipan yang diterbitkan pada hari Minggu di harian Italia, La Stampa.

    “Hal ini harus dipelajari dengan saksama untuk menentukan apakah (situasi) sesuai dengan definisi teknis yang dirumuskan oleh para ahli hukum dan organisasi internasional,” tegasnya.

    Paus asal Argentina itu sering menyesalkan banyaknya korban operasi Israel di Gaza. Namun seruannya untuk penyelidikan menandai pertama kalinya ia secara terbuka menggunakan istilah genosida dalam peperangan itu.

    6.Serangan Terbaru Israel di Gaza

    Serangan terbaru Israel menewaskan puluhan orang di Gaza, Minggu. Sebagian besar dari mereka berada di Gaza utara tempat PBB dan pihak lain mengecam kondisi kemanusiaan yang buruk.

    Badan pertahanan sipil Gaza mengatakan 34 orang tewas termasuk anak-anak, dan puluhan orang hilang. Ini setelah serangan udara Israel menghantam sebuah gedung hunian berlantai lima di Beit Lahia.

    “Mereka membombardir rumah-rumah dan menghancurkan Beit Lahia sepenuhnya,” kata seorang warga, Omar Abdel Aaal, dikutip AFP.

    “Peluang untuk menyelamatkan lebih banyak korban luka semakin berkurang karena penembakan terus-menerus dan penembakan artileri,” tambah juru bicara pertahanan sipil Mahmud Bassal kepada AFP.

    Hingga Minggu, jumlah korban tewas secara keseluruhan dalam lebih dari 13 bulan perang telah mencapai 43.846. Mayoritas korban tewas adalah warga sipil, menurut data kementerian, yang dianggap dapat diandalkan oleh PBB.

    7.Jet Tempur Israel Bom Beirut

    Ledakan besar mengguncang Beirut lagi, Minggu. Serangan Israel kembali terjadi untuk kedua kalinya Minggu, setelah sebelumnya serangan menewaskan juru bicara Hizbullah.

    Mengutip AFP, sasaran adalah distrik permukiman dan perbelanjaan pusat kota Beirut. Kementerian kesehatan mengatakan serangan itu menewaskan dua orang dan melukai 22 orang, menambah jumlah korban dalam serangan sebelumnya di mana satu orang tewas dan sembilan orang terluka.

    “Pesawat tempur Israel melancarkan serangan di wilayah Mar Elias,” kata NNA mengenai distrik padat penduduk yang juga menampung orang-orang yang mengungsi akibat konflik.

    Lina, 59 tahun, yang rumahnya di Mar Elias berjarak kurang dari 500 meter (1.600 kaki) dari lokasi serangan, mengatakan serangan itu mengenai jalan yang ia lalui “setiap hari untuk pergi bekerja”.

    “Itu wilayah pemukiman… Tidak ada tempat di negara ini yang aman lagi,” katanya, yang meminta identitasnya hanya disebutkan dengan nama depannya.

    NNA mengatakan serangan itu menargetkan pusat Jamaa Islamiya”, merujuk pada kelompok Muslim Sunni yang bersekutu dengan kelompok militan Palestina Hamas dan Hizbullah Lebanon. Namun, anggota parlemen Jamaa Islamiya Imad Hout mengatakan bahwa “tidak ada pusat atau lembaga yang berafiliasi dengan kelompok itu yang berlokasi di daerah yang menjadi sasaran serangan, dan tidak ada anggota kelompok yang menjadi sasaran”.

    8.Rumah Netanyahu Dilempar Bom Suar

    Rumah PM Israel Benjamin Netanyahu dilempar bom suar. Setidaknya dua bom suar mendarat di halaman luar kediamannya di pusat kota Caesarea.

    Saat insiden terjadi, Netanyahu tidak berada di rumah. Penyelidikan masih dilakukan meski diketahui tiga orang telah ditangkap.

    “Tiga tersangka ditangkap semalam karena keterlibatan mereka dalam insiden yang terjadi Sabtu malam,” kata polisi dalam sebuah pernyataan menambahkan bahwa para tersangka akan diinterogasi bersama dengan badan keamanan internal Shin Bet, AFP melaporkan.

    Sementara itu dugaan awal mengatakan bahwa pelemparan bom suar tersebut adalah warga Israel sendiri. Juru bicara parlemen Israel, Amir Ohana, menuduh pengunjuk rasa antipemerintah berada di balik insiden tersebut.

    “Tulisan itu terpampang di dinding, di jalan, dalam pesan-pesan yang menghasut, dan dalam demonstrasi,” katanya, merujuk pada protes antipemerintah yang meletus pada awal tahun 2023.

    “Jika kecurigaan itu benar dan aktivis berada di balik penembakan suar di kediaman perdana menteri, harus dikatakan dengan jelas: ini bukan protes, ini terorisme,” tambah mantan anggota kabinet perang Netanyahu dan tokoh oposisi Israel, Benny Gantz.

    9.Perang Israel Akan Melebar ke Negara Baru

    Perang Israel di Timur Tengah dikhawatirkan melebar ke negara baru. Irak, bisa jadi medan pertempuran berikutnya di Timur Tengah.

    Milisi Irak, kini rajin menggempur Israel, bahkan berjanji memberikan banyak kejutan ke Tel Aviv. Ini diyakini bisa berakhir seperti Lebanon, di mana serangan Hizbullah membawa peperangan melebar ke negeri itu.

    Mengutip The Economist, sebenarnya, Irak sebagai negara sudah melakukan banyak hal dengan cukup baik. Pendapatan minyak mulai membiayai infrastrukur dan kekerasan berada di level terendah,

    “Namun, upaya mereka terhambat oleh kurangnya kendali atas wilayah mereka sendiri,” tulis analisis laman itu.

    “Israel mengatakan Iran menyalurkan persediaan baru rudal jarak jauh dan pesawat tanpa awak peledak ke milisinya di sana. Iran sangat marah karena Amerika membiarkan Israel menggunakan wilayah udara Irak untuk mengebomnya,” tambahnya.

    “Irak bisa menjadi negara berikutnya yang akan ditarik ke dalam perang regional Israel,” muatnya lagi.

    (sef/sef)

  • Gempar Ledakan di Mahkamah Agung Brasil, Diselidiki sebagai Aksi Teroris

    Gempar Ledakan di Mahkamah Agung Brasil, Diselidiki sebagai Aksi Teroris

    Brasilia

    Ledakan di kompleks Mahkamah Agung Brasil sedang diselidiki sebagai “aksi teroris”. Motif di balik aksi itu masih gelap, namun otoritas setempat menduga ledakan itu ada hubungannya dengan pemberontakan terhadap Presiden Luiz Inacio Lula da Silva yang terjadi tahun lalu.

    Pelaku di balik insiden ledakan itu, yang tewas di luar gedung Mahkamah Agung dalam insiden pada Rabu (13/11) malam, diketahui merupakan anggota partai politik yang menaungi mantan Presiden Jair Bolsonaro. Demikian seperti dilansir AFP, Jumat (15/11/2024).

    Upaya serangan itu terjadi ketika Brasil bersiap menjadi tuan rumah KTT G20 yang dijadwalkan digelar pada Senin (18/11) dan Selasa (19/11) mendatang di Rio de Janeiro, dengan dihadiri pemimpin negara-negara besar seperti Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping.

    Pria yang diyakini sebagai satu-satunya pelaku, telah tewas dalam ledakan yang mengguncang pintu masuk gedung Mahkamah Agung pada Rabu (13/11) malam. Ledakan itu diduga berasal dari peledak yang dibawa pria tersebut.

    Satu ledakan lainnya berasal dari sebuah mobil yang diparkir di kompleks gedung Mahkamah Agung tersebut.

    Jenazah pria itu tergeletak semalaman, dengan pasukan penjinak bom berupaya memindahkan detonator yang dibawa pria itu sebelum tewas, sebelum akhirnya dievakuasi pada Kamis (14/11) pagi.

    Kepala Kepolisian Federal Brasil, Andrei Passos Rodrigues, dalam konferensi pers di Brasilia mengumumkan bahwa pelaku yang tewas itu bernama Francisco Wanderley Luiz, yang berusia 59 tahun. Disebutkan Rodrigues bahwa Luiz diduga merencanakan serangan sejak lama dan tampaknya bertindak sendirian.

  • Debat Pilkada Kudus Diwarnai Kericuhan, Satu Pendukung Paslon Terluka Lemparan Botol

    Debat Pilkada Kudus Diwarnai Kericuhan, Satu Pendukung Paslon Terluka Lemparan Botol

    Dalam debat yang berlangsung empat sesi tersebut, ada salah satu persoalan yang menarik dan unik untuk disimak. Yakni terkait aksi penangkapan salah seorang warga Kudus terduga teroris yang ditangkap tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri belum lama ini.

    Dalam sesi pertanyaan yang disampaikan panelis, mencuatnya persoalan tersebut menunjukkan bahwa wilayah Kudus masih saja menjadi tempat lalu lintas pelaku aksi terorisme di Indonesia.

    Panelis pun mempertanyakan bagaimana langkah kedua Paslon dalam upaya mencegah agar tidak ada lagi warga Kudus yang terlibat dalam jaringan terorisme.

    Mendapat giliran pertama merespon pertanyaan panelis, namun jawaban mengejutkan dan unik dilontarkan Cawabup Bellinda Sabrina Putri dari Paslon Nomor Urut 1.

    Bellinda mengatakan, bahwa terorisme adalah output atau aksi yang dilakukan oleh orang orang yang berpaham radikalisme. Untuk mencegah aksi terosrime dengan cara menbendung orang-orang yang beridelogi radikalisme itu.

    “Untuk membendung radikalisme caranya dari ,lingkungan kita utama keluarga dan orang tua, pendidikan informal dan sekolah dan guru. Jadi disini pemerintah perlu bekerja sama dengan guru di negeri dan swasta untuk menanggulanginya,” ujar Bellinda.

    Namun jika guru diberikan beban tambahan untuk ikut menanggulangi pencegahan aksi terorisme di sekolah, Bellinda berharap, kesejahteraan guru ditingkatkan lebih dahulu.

    “Jika nantinya kesejahteraan guru cukup, maka peran guru dapat maksimal dalam menanggulangi hal itu (aksi terorisme). Selain itu, perlunya pemerintah membentuk ekosistem positif di lingkungan social di Kudus,” imbuh Cawabup berusia 25 tahun yang berlatar belakang Sarjana Kedokteran ini dengan nada optimis.

    Berbeda dengan pandangan Paslon 01, Cawabup Mahawih dari Paslon 02 merespons bahwa penanganan persoalan terorisme membutuhkan peran semuanya tidak hanya peran pemerintah saja. Namun dibutuhkan terutama peran pentahelix dengan penanganan terpadu.

    “Memang faktanya aksi terorisme dan radikalisme marak. Persoalan-persoalan yang ada di Kudus itu komplek, sehingga perlu adanya penumbuhan wawasan kebangsaan, pembinaan dan edukasi organisasi kemasyarakatan pemuda di Kudus secara massif,” ujar Mawahib.

    Selain itu, kata Mawahib, pencegahan dilakukan sejak usia dini melalui lembaga lembaga pendidikan. Selain itu perlunya mendukung putra local Kudus yakni Abdul Mu’ti yang ditunjuk sebagai Menteri Pendikan Dasar dan Menengah, untuk mengembalikan pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP) di sekolah-sekolah.

    ( Arief Pramono)

  • Densus 88 Tangkap 181 Tersangka Terorisme

    Densus 88 Tangkap 181 Tersangka Terorisme

    Jakarta, Beritasatu.com – Densus 88 Antiteror berkolaborasi dengan Brimob Polri menangkap 181 tersangka kasus terorisme selama 2023 sampai 13 November 2024. Penangkapan ini bagian dari upaya pencegahan terhadap serangan teroris.

    Hal itu disampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat menghadiri syukuran HUT ke-79 Korps Brimob Polri di Mako Brimob, Kelapa Dua, Kota Depok, Jawa Barat, Kamis (14/11/2024).

    Listyo menyampaikan, presiden memerintahkan tidak boleh ada ledakan sekecil apa pun dalam penanganan terorisme. “Atau biasa yang kita kenal zero attack (tanpa serangan terbuka),” katanya seperti dikutip dari Antara.