Kasus: teror

  • Ukraina Kembali Dapatkan Jet Tempur F-16 dari Denmark – Halaman all

    Ukraina Kembali Dapatkan Jet Tempur F-16 dari Denmark – Halaman all

    Ukraina kembali menerima pesawat tempur F-16 dari anggota NATO yaitu Denmark

    Tayang: Sabtu, 7 Desember 2024 18:36 WIB

    Angkatan Udara Ukraina via Defence Express

    Pesawat Jet F-16 Angkatan Udara Ukraina di langit Ukraina pada Agustus 2024 

     

    TRIBUNNEWS.COM — Ukraina kembali menerima pesawat tempur F-16 dari anggota NATO.

    Negara penyumbang jet tempur tersebut adalah Denmark yang sebelumnya telah menyumbangkan pesawat yang sama.

    Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pengiriman pesawat tersebut menjadi gelombang kedua pesawat F-16 dari Denmark.

    “Ini adalah contoh kepemimpinan dalam membela kehidupan yang membedakan Denmark,”kata Zelensky dalam unggahan Telegramnya dikutip dari Pravda.

    Pesawat dari gelombang pertama, yang disediakan oleh rakyat Denmark, telah mencegat rudal Rusia, menyelamatkan nyawa rakyat dan infrastruktur Ukraina. 

    “Sekarang, perisai udara kami telah diperkuat lebih lanjut. Jika semua mitra bertekad seperti itu, teror Rusia sudah bisa dibuat mustahil.

    Saya sangat berterima kasih kepada Mette (Frederiksen, PM Denmark), timnya, dan seluruh bangsa Denmark,” ujarnya.
     
    Meski jet tempur  F-16 telah dimiliki oleh Ukraina, namun jumlahnya masih dirahasiakan. Hal ini terkait dengan keamanan, karena Ukraina selalu menjadi sasaran serangan Rusia.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’15’,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Oposisi Anti-Rezim Assad Merangsek ke Damaskus, Negara-Negara Minta Warganya Tinggalkan Suriah – Halaman all

    Oposisi Anti-Rezim Assad Merangsek ke Damaskus, Negara-Negara Minta Warganya Tinggalkan Suriah – Halaman all

    Oposisi Anti-Rezim Assad Merangsek ke Damaskus, Negara-Negara Minta Warga Negara Tinggalkan Suriah

    TRIBUNNEWS.COM – Perkembangan situasi lapangan di Suriah dilaporkan terus meningkat.

    Hal itu seiring pengumuman faksi-faksi oposisi bersenjata Suriah yang menyatakan kemajuannya menuju kota Homs dan kendalinya atas desa terakhir di pinggiran kota strategis terakhir tersebut.

    Pihak oposisi bersenjata menyatakan, ‘para pejuangnya dalam perjalanan menuju ibu kota, Damaskus’.

    Sementara oposisi melaju, Kementerian Pertahanan Suriah membantah penarikan pasukannya dari Kota Homs.

    Mereka menyatakan, kalau pasukan pemerintah Suriah, bersama dengan pesawat Rusia, menargetkan lokasi pertemuan faksi oposisi, yang mereka gambarkan sebagai kelompok teroris.

    Adapun pihak oposisi bersenjata menegaskan kendali pasukannya atas seluruh kota Daraa di selatan, faksi lokal di Suwayda.

    Oposisi mengatakan kalau mereka pada gilirannya telah mengambil kendali markas keamanan dan militer Suriah.

    Faksi oposisi dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF) bahakan mengumumkan penempatan kekuatan mereka di Deir ez-Zor di bagian timur Suriah.

    Pertempuran Sengit di Homs

    Dalam perjalanan menuju Homs, faksi oposisi yang menamai serangan mereka dengan operasi “Pencegahan Agresi” mengeluarkan seruan, yang menurut mereka merupakan seruan terakhir, kepada pasukan rezim di kota Homs untuk membelot dari rezim pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

    “Mereka juga menyiarkan gambar saat pasukan mereka memasuki kota Rastan dan Talbiseh, yang dianggap sebagai gerbang utara Homs dan 12 kilometer dari pusat kota Homs,” tulis laporan Khaberni, Sabtu (7/12/2024).

    Departemen Operasi Militer – yang memimpin operasi Pencegahan Agresi – menegaskan kendalinya atas desa terakhir di pinggiran kota Homs.

    Mereka juga mengindikasikan kalau faksi Oposisi di Rastan mengantisipasi kedatangan faksi lain oposisi di sana, dengan menyerang posisi tentara Suriah dalam persiapan untuk masuknya mereka ke wilayah tersebut.

    Di pihak berlawanan, media resmi pemerintah mengatakan kalau tentara Suriah mengebom rumah sakit lapangan dan kelompok bersenjata di kota Talbiseh di pedesaan Homs dengan peluru artileri. 

    Kantor berita resmi Suriah (SANA) juga mengutip sumber militer yang mengatakan kalau tidak ada kebenaran atas laporan tentang penarikan tentara Suriah dari Kota Homs.

    Laporan itu menambahkan kalau tentara Suriah tetap ada di Homs dan pedesaannya, serta dikerahkan di “garis pertahanan yang tetap dan kokoh,”.

    Laporan SANA menambahkan kalau tentara Suriah telah diperkuat dengan kekuatan tambahan yang besar yang dilengkapi dengan berbagai jenis peralatan dan senjata.

    SANA mengatakan bahwa tentara Suriah menargetkan, dengan artileri, rudal, dan pesawat tempur gabungan Suriah-Rusia, kendaraan yang mereka gambarkan sebagai teroris dan pertemuan mereka di pedesaan utara dan selatan Hama.

    Serangan tentara Suriah ini diklaim menyebabkan puluhan kematian dan cedera di antara barisan faksi oposisi.

    “Pesawat-pesawat tempur Suriah dan Rusia mencoba memperlambat kemajuan pasukan oposisi, membom Jembatan Rastan di pedesaan utara Homs, dan melancarkan sejumlah serangan di kota tersebut, dan sekitarnya menjadi sasaran pemboman artileri setelah oposisi bersenjata mengumumkan kendali atasnya,” tulis laporan itu dilansir Khaberni.

    Operasi di Selatan Suriah

    Di bagian selatan negara itu, “Ruang Operasi Selatan”, yang didirikan di provinsi Daraa, Quneitra, dan Suwayda, mengumumkan kendalinya atas seluruh kota Daraa di barat daya, setelah konfrontasi dengan pasukan rezim dan kelompok militer yang didukung oleh Iran.

    Departemen Operasi Militer mengatakan, mereka telah menguasai jalan raya internasional Amman-Damaskus, kota Izraa, salah satu kota terbesar di wilayah tersebut, dan sekitar 50 desa dan kota kecil pasukan rezim di kota tersebut.

    Mereka menyatakan kalau para pejuangnya telah memasuki perbatasan Nassib dengan Yordania.

    Pihak oposisi juga mengumumkan penyitaan kendaraan militer dan amunisi, dan menegaskan bahwa mereka telah menguasai Brigade ke-52 di pedesaan timur Daraa.

    Pihak oposisi menyiarkan gambar orang-orang yang merobohkan patung mendiang Presiden Suriah Hafez al-Assad, yang dibangun kembali pada tahun 2018.

    Di kota As-Suwayda, faksi-faksi lokal mengatakan dalam sebuah pernyataan pagi ini bahwa mereka mengambil kendali Departemen Intelijen Angkatan Udara rezim Assad di kota tersebut, serta Cabang Keamanan Kriminal dan Resimen Pasukan Khusus ke-405 setelah peristiwa pembelotan anggota rezim.

    Faksi lokal di Suwayda mengatakan sebelumnya kalau mereka telah mengambil alih markas polisi di kota dan penjara pusat.

    Faksi-faksi lokal tersebut menjelaskan bahwa mereka menyerang pasukan rezim Assad di pos pemeriksaan Shahba, di utara kota Suwayda.

    Situs-situs media melaporkan pernyataan yang dikeluarkan oleh “Ruang Operasi Resolusi Pertempuran,” yang mengumumkan pembentukan faksi militer di Suwayda, memberikan waktu kepada pasukan rezim dan cabang keamanan untuk mengevakuasi posisi mereka tanpa perlawanan.

    Di Deir ez-Zor, bagian timur negara itu, Pasukan Demokratik Suriah (SDF) mengatakan bahwa anggota Dewan Militer Deir ez-Zor telah dikerahkan di kota Deir ez-Zor dan wilayah barat Sungai Eufrat.

    Organisasi tersebut menambahkan dalam pernyataannya bahwa gerakan-gerakan ini dilakukan untuk melindungi masyarakat, mengingat perkembangan yang terjadi di Suriah merupakan ancaman terhadap keamanan masyarakat dan kawasan.

    Reuters mengutip sumber-sumber militer Suriah yang mengatakan bahwa pasukan SDF, yang merupakan tulang punggung Unit Perlindungan Rakyat Kurdi, mengambil alih perbatasan Albukamal dengan Irak.

    Seorang prajurit Tentara Nasional Suriah (SNA) berpose dengan bendera di pesawat setelah menguasai Bandara Militer Kuwairis, sebelah timur Aleppo, saat Operasi Dawn of Freedom, yang diluncurkan untuk mencegah koridor teror PKK/YPG (PKK yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS, dan UE serta YPG yang dianggap Turki sebagai perpanjangan PKK di Suriah) antara Tel Rifat dan Manbij berlanjut, di Aleppo, Suriah pada 01 Desember 2024. Sebagai bagian dari operasi tersebut, SNA telah merebut desa-desa milik Tel Rifat, yaitu Shagoreet, Tebnah, Al-Malikiyah, Kafr Kalbin, Kafr Naya, Miskan, Al-Ghuz, Tatmuras, Tal Anab, Mazraat Hamad, Zouyan, Maaranaz, dan Bukit Zouyan. Mustafa Bathis / Anadolu (Mustafa Bathis / ANADOLU / Anadolu via AFP)

       

    Negara-Negara Minta Warganya Tinggalkan Suriah

    Sejumlah negara meminta warganya untuk meninggalkan Suriah mengingat kekuatan oposisi semakin maju dan menguasai lebih banyak kota di negara tersebut.

    Departemen Luar Negeri AS meminta warga AS yang berada di wilayah Suriah untuk segera meninggalkan negaranya “selagi opsi perjalanan komersial masih tersedia.”

    Kementerian tersebut menyampaikan peringatan keamanan dalam unggahan yang diposting di media sosial.

    “Situasi keamanan di Suriah masih bergejolak dan tidak dapat diprediksi, dengan bentrokan aktif antara faksi-faksi bersenjata di seluruh negeri.”

    Hal serupa juga disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri Kanada kepada warganya untuk segera meninggalkan Suriah.

    Yordania juga meminta warganya yang tinggal dan berada di Suriah untuk segera meninggalkan negaranya, dengan alasan kekhawatiran keamanan akibat “perkembangan” di negara tetangga tersebut.

    Kementerian Luar Negeri Yordania mengatakan bahwa sebuah kelompok krisis telah dibentuk yang mencakup berbagai lembaga negara di Kerajaan untuk berupaya mengevakuasi warga Yordania dari Suriah dan memastikan mereka kembali dengan selamat ke tanah air mereka “secepat mungkin.”

    Pada saat yang sama, Kedutaan Besar Irak di Damaskus meminta warga negaranya yang ingin meninggalkan Suriah untuk mengunjungi kedutaan mereka negara tersebut guna mendaftarkan nama mereka guna memfasilitasi prosedur kepulangan mereka ke negara tersebut.

    Sebelumnya, Kedutaan Besar Rusia di Damaskus telah mendesak warganya di Suriah untuk meninggalkan negara tersebut “karena situasi politik dan militer yang memburuk.”

    Pada tanggal 27 November, faksi oposisi bersenjata Suriah mulai menyerang pasukan pemerintah dari Kegubernuran Idlib di barat laut negara itu, dan mampu menguasai sebagian besar wilayah negara tersebut. 

     

    (oln/anadolu/khbrn/*)
     

  • FBI Siapkan Rp794 Juta soal Info Pelaku Penembakan Bos Asuransi AS

    FBI Siapkan Rp794 Juta soal Info Pelaku Penembakan Bos Asuransi AS

    Jakarta, CNN Indonesia

    Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat menawarkan hadiah imbalan sebesar US$50 ribu (sekitar Rp794 juta), untuk siapa pun yang memberikan informasi terkait pelaku penembakan bos asuransi UnitedHealthcare, Brian Thompson.

    FBI menawarkan imbalan besar tersebut untuk informasi yang mengarah pada penangkapan dan pemidanaan orang yang bertanggung jawab atas kematian Thompson pada Rabu (4/12).

    FBI juga telah merilis poster “mencari informasi”, yang menampilkan gambar tersangka penembakan.

    “Kami meminta bantuan masyarakat untuk mengidentifikasi tersangka tak dikenal yang bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut,” demikian laporan FBI, dikutip CNN.

    Siapa pun yang memiliki informasi tentang kasus ini diminta untuk menghubungi saluran informasi FBI atau saluran informasi Departemen Kepolisian kota New York.

    Masyarakat juga bisa menghubungi kantor FBI setempat atau mengirimkan informasi secara daring ke tips.fbi.gov.

    Pada Rabu lalu, Chief Executive Office (CEO) perusahaan asuransi kesehatan UnitedHealthcare Brian Thompson, tewas ditembak orang tak dikenal di Midtown Manhattan, New York.

    Thompson dibunuh saat sedang berjalan menuju hotel lokasi konferensi investor tahunan di Hotel Hilon Midtown, Polisi meyakini penembakan ini merupakan pembunuhan berencana.

    Para petinggi UnitedHealth Group, perusahaan induk dari UnitedHealthcare, sendiri dikabarkan telah menerima ancaman teror beberapa waktu belakangan.

    Brian Thompson adalah CEO UnitedHealthcare yang telah bekerja di salah satu perusahaan asuransi kesehatan terbesar di AS tersebut selama 20 tahun lebih.

    Ia telah menjadi kepala eksekutif divisi asuransi sejak 2021 pada saat divisi itu sedang mencapai masa-masa emasnya. Divisi asuransi perusahaan ini melaporkan pendapatan $281 miliar pada tahun lalu.

    Selama Thompson menjabat kepala eksekutif UnitedHealthcare, laba perusahaan meningkat pesat, dengan pendapatan dari operasi mencapai $16 miliar pada 2023 dari sebelumnya $12 miliar pada 2021.

    Menurut Presiden Aetna sekaligus mantan kepala eksekutif di UnitedHealthcare, Steve Nelson, Thompson adalah orang terpintar di perusahaan tersebut. Ia telah bekerja dengannya selama 10 tahun dan menyaksikan betapa cerdas dan ramahnya Thompson kepada karyawan-karyawannya.

    Thompson adalah orang yang memimpin divisi yang banyak dipertanyakan dan dikritik anggota parlemen kongres serta regulator federal. Divisinya dituduh secara sistematis menolak otorisasi untuk prosedur dan perawatan kesehatan.

    UnitedHealthcare di samping itu telah diawasi federal karena perusahaan induknya pernah menjadi korban serangan siber. Informasi pribadi, termasuk data kesehatan lebih dari 100 juta orang AS, bocor ke publik akibat serangan tersebut.

    UnitedHealth Group memiliki dominasi yang luas di hampir setiap segmen perawatan kesehatan. Grup itu merupakan salah satu perusahaan terbesar di AS dengan pendapatan $372 miliar tahun lalu.

    Namun, ukuran dan ruang lingkupnya yang besar telah menarik perhatian Kementerian Kehakiman yang saat ini sedang menyelidiki apakah perusahaan telah terlibat dalam perilaku anti-persaingan.

    UnitedHealth Group baru-baru ini mengusulkan untuk mengakuisisi perusahaan perawatan rumah besar, yang diendus oleh Kementerian Kehakiman sebagai suatu langkah anti-persaingan.

    Pada 2023, UnitedHealth Group juga tersandung kasus penolakan klaim asuransi terhadap lansia gegara kecerdasan buatan (AI).

    (dna/dna)

    [Gambas:Video CNN]

  • Alasan Tentara Suriah Tarik Mundur Pasukan dari Hama, Oposisi Kini Kuasai Distrik Strategis di Homs  – Halaman all

    Alasan Tentara Suriah Tarik Mundur Pasukan dari Hama, Oposisi Kini Kuasai Distrik Strategis di Homs  – Halaman all

     

    Alasan Tentara Suriah Tarik Mundur Pasukan dari Hama, Oposisi Kini Kuasai Distrik Strategis di Homs 

    TRIBUNNEWS.COM – Suriah mengklaim menarik mundur pasukannya keluar dari Hama untuk menyelamatkan nyawa warga sipil.

    Hal itu dikatakan Menteri Pertahanan Suriah Ali Mahmoud Abbas dalam pidatonya kepada rakyat negara itu dilansir MNA, Jumat (6/12/2024).

    Pernyataan ini dinyatakan sekaligus sebagai bantahan kalau Tentara Suriah kehilangan Kota Hama yang kini dikuasai oposisi bersenjata karena kalau dalam pertempuran.

    “Kami memiliki posisi yang baik di medan perang. Angkatan bersenjata kami telah ditarik (mundur) kembali demi menyelamatkan nyawa,” katanya seperti dikutip kantor berita SANA.

    Menurut menteri tersebut, tentara memindahkan pasukannya keluar dari kota Hama “untuk menyelamatkan nyawa warga sipil.”

    Menteri tersebut memperingatkan bahwa oposisi bersenjata berupaya mengambil keuntungan dari situasi saat ini dalam upaya media mereka dan melakukan kampanye disinformasi terhadap rakyat Suriah dan angkatan bersenjata.

    “Organisasi-organisasi ini mungkin menggunakan pernyataan atau perintah palsu yang mengatasnamakan Komando Umum angkatan bersenjata, serta rekaman audio atau video yang dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan,” katanya.

    Menteri tersebut meminta warga sipil dan personel militer di Suriah untuk “memahami bahaya dari kampanye menyesatkan ini, tidak mempercayainya dan hanya mengikuti apa yang dipublikasikan melalui saluran nasional resmi.”

    Pejuang oposisi Suriah berdiri di depan Universitas Aleppo, setelah pemberontak yang menentang Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan mereka telah mencapai jantung Aleppo, Suriah, 30 November 2024. (Tehran Times)

    Oposisi Anti-Rezim Kuasai Distrik Strategis Homs

    Setelah merebut Kota Hama, kelompok-kelompok anti-rezim di Suriah telah merebut distrik Rastan dan Talbiseh di provinsi Homs, wilayah yang memiliki kepentingan strategis yang berfungsi sebagai pintu gerbang ke ibukota Damaskus, menurut laporan Anews.

    Kelompok-kelompok yang dipimpin oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS), telah bentrok dengan pasukan rezim Suriah sejak 27 November.

    Setelah merebut kendali pusat kota di Hama awal pekan ini, mereka sekarang membuat kemajuan signifikan di Homs.

    Sebelumnya pagi ini, kelompok-kelompok anti-rezim berhasil menguasai Rastan dan Talbiseh, distrik-distrik utama yang terletak di sepanjang jalan raya M5, yang menghubungkan Aleppo, Hama, dan Homs ke Damaskus.

    Perkembangan Situasi di Suriah

    Bentrokan antara pasukan rezim Suriah dan kelompok anti-rezim pertama kali meletus pada 27 November 2024 di pedesaan barat Aleppo.
    Pada 30 November, pasukan oposisi telah menguasai sebagian besar pusat kota Aleppo dan mendirikan dominasi di seluruh provinsi Idlib.
    Pada 5 Desember, setelah pertempuran sengit, pasukan anti-rezim merebut pusat kota Hama dari kendali rezim.
    Sementara itu, pada 1 Desember, oposisi Tentara Nasional Suriah meluncurkan Operasi Fajar Kebebasan melawan kelompok teror PKK/YPG di distrik Tel Rifaat di pedesaan Aleppo, membebaskan daerah itu dari unsur-unsur teroris.

     

    (oln/mna/Anews/*)

  • Pemberontak Islamis Suriah Berjanji Bersikap Toleran? – Halaman all

    Pemberontak Islamis Suriah Berjanji Bersikap Toleran? – Halaman all

    Usai menduduki Kota Aleppo dan mengusir pasukan Presiden Suriah Bashar Assad, milisi Islam Sunni Hay’at Tahrir al-Sham atau HTS, berjanji tidak akan merundung minoritas di wilayah yang kini berada di bawah kendali mereka.

    HTS, yang telah ditetapkan sebagai organisasi teroris asing oleh Amerika Serikat (AS) dan Dewan Keamanan PBB, bercokol di utara Suriah serta di Aleppo, kota terbesar kedua di Suriah, dan kini dikabarkan mulai bergerak ke arah Hama.

    “Ketika berhasil mengambil alih Aleppo, mereka meyakinkan anggota kelompok minoritas bahwa mereka akan mengizinkan mereka hidup berdampingan,” kata Chrissie Steenkamp, ​​seorang profesor madya Perubahan Sosial dan Politik di Universitas Oxford Brookes Inggris, kepada DW.

    “HTS memang suka menggambarkan diri mereka sebagai pihak yang tidak terlalu menindas kelompok minoritas dan agama lain,” kata Steenkamp. Sebagai konsekuensi dari perang saudara di Suriah selama hampir 14 tahun, tidak ada statistik yang akurat tentang minoritas etnis dan agama di Suriah.

    Namun, perkiraan yang ada sangat mirip, yaitu populasi Suriah yang berjumlah hampir 25 juta orang terdiri dari sekitar 70% Muslim Sunni, 13% Muslim Syiah yang sekitar 10% di antaranya adalah Alawi, serta minoritas Kurdi, Kristen, dan Druze di negara tersebut.

    Ruang bagi kebebasan beragama

    Selama lima tahun terakhir, HTS, yang diterjemahkan menjadi “Organisasi Pembebasan Levant,” bertindak sebagai pemerintahan de facto di benteng oposisi utama terakhir Suriah di wilayah barat laut, Idlib, dengan sekitar empat juta warga Suriah yang sebagian besar pengungsi.

    “Selama ini, HTS telah membuka diri bagi minoritas agama,” kata Jerome Drevon, analis International Crisis Group yang telah bertemu dengan para pemimpin HTS, kepada DW.

    Misalnya, komandan HTS telah bertemu dengan perwakilan Kristen untuk menyampaikan kekhawatiran mereka, katanya.

    “Masalah utamanya adalah tentang perumahan, karena banyak rumah warga Kristen di wilayah Idlib telah disita oleh para pengungsi dari tempat lain di Suriah,” jelasnya, seraya menambahkan bahwa “HTS telah mengembalikan rumah dan tanah tersebut kepada pemiliknya yang beragama Kristen.”

    Sejak 2018, umat Kristen di wilayah Idlib juga dapat merayakan hari raya keagamaan mereka seperti Paskah atau Natal. “Hak-hak mereka telah membaik secara signifikan,” kata Drevon, menyoroti proses serupa dengan minoritas Druze.

    Sasaran strategis hanya untuk Suriah

    HTS pro-Turki, yang didirikan pada tahun 2011, awalnya terkait dengan militan al-Qaeda. Namun, kelompok tersebut terpecah lagi karena HTS tidak berupaya membangun kekhalifahan global.

    “Mereka ingin mengambil alih rezim Suriah dan menciptakan rezim baru sebagai gantinya,” kata Drevon kepada DW.

    “Untuk ini, mereka telah menyatakan kesiapan mereka untuk menciptakan hubungan strategis dengan Turki, Irak, dan hanya beberapa hari yang lalu, mereka bahkan memiliki komunike yang mengatakan bahwa mereka dapat memiliki hubungan dengan Rusia juga,” tambahnya.

    Rusia, serta Iran, adalah sekutu utama Assad sementara Turki termasuk di antara pendukung kelompok pemberontak oposisi. “Namun, semua ini tidak mengubah fakta bahwa ada banyak jihadis di jajaran HTS,” kata analis Timur Tengah Guido Steinberg kepada media Jerman ARD awal minggu ini.

    “Oleh karena itu, kita harus berasumsi bahwa HTS juga bertindak seperti kelompok jihadis yang melakukan tindakan kekerasan terhadap minoritas agama dan etnis,”

    Menurut asumsinya, kekuasaan HTS bisa membuahkan “rejim teror bagi penduduk, terutama di distrik Aleppo yang juga dihuni oleh warga Kristen dan Kurdi.”

    Kelam catatan HAM

    Hiba Zayadin, seorang peneliti senior di Divisi Timur Tengah dan Afrika Utara dari Human Rights Watch, meragukan bahwa HTS menganut corak Islam yang toleran.

    “Ketakutan yang mungkin dirasakan oleh kaum minoritas termasuk Syiah, Kurdi, dan Alawi saat ini, berasal dari catatan hak asasi manusia yang buruk dari HTS dan faksi-faksi Tentara Nasional Suriah yang didukung Turki, yang telah bergabung dengan HTS dalam operasinya baru-baru ini,” kata Zayadin kepada DW.

    “Pelanggaran sebelumnya terhadap kedua kelompok tersebut termasuk penganiayaan terhadap umat minoritas agama dan etnis termasuk kekerasan, pemindahan paksa, serta penghancuran warisan budaya dan agama,” tambahnya.

    Namun, kaum minoritas dan aktivis politik atau pembangkang Suriah tidak hanya terancam di wilayah yang diperintah oleh pemberontak Islam. “Di wilayah yang dikuasai pemerintah, mereka yang dianggap menentang rezim, termasuk karena mereka berasal dari wilayah yang sebelumnya atau saat ini dikuasai oposisi atau yang merupakan bagian dari sekte terpinggirkan, termasuk Sunni dan Kurdi,” kata Zayadin.

    “Mereka berisiko mengalami penahanan sewenang-wenang, penghilangan paksa, dan penindasan yang berkelanjutan,” imbuhnya. Dia tidak melihat banyak harapan untuk fajar baru hak asasi manusia di Suriah.

    “Dinamika sektarian secara signifikan membentuk pengalaman hidup kelompok etnis dan agama yang sering terperangkap dalam siklus ketakutan, pengungsian, dan penindasan,” katanya.

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris

  • Kepolisian New York Buru Pelaku Penembakan CEO UnitedHealthcare – Halaman all

    Kepolisian New York Buru Pelaku Penembakan CEO UnitedHealthcare – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kepolisian New York (NYPD) sedang memburu seorang pelaku penembakan yang menewaskan CEO UnitedHealthcare, Brian Thompson, pada Rabu (4/12/2024) pagi di Midtown Manhattan.

    Polisi telah merilis dua foto tersangka yang dicari untuk diinterogasi, BBC melaporkan.

    Penembakan terjadi sekitar pukul 06:45 EST di luar hotel Hilton, tempat Thompson dijadwalkan berbicara di konferensi investor.

    Menurut NYPD, tersangka yang mengenakan topeng hitam dan jaket krem tampaknya telah menunggu selama lima menit sebelum menyerang.

    Thompson ditembak di punggung dan kaki, dan dinyatakan meninggal di rumah sakit setengah jam kemudian.

    Kepala Detektif NYPD, Joseph Kenny, menyatakan bahwa senjata tersangka tampak macet, tetapi ia berhasil memperbaikinya dan terus menembak.

    Rekaman CCTV menunjukkan tersangka menggunakan peredam suara pada pistolnya, yang dianggap mengejutkan oleh Walikota New York, Eric Adams.

    Penyidik menggunakan teknologi pengenalan wajah dan menguji tiga selongsong peluru yang ditemukan di lokasi kejadian.

    lihat foto
    Brian Thompson, CEO perusahaan asuransi UnitedHealthcare, tewas setelah ditembak oleh orang tak dikenal pada Rabu (4/12/2024), di luar Hotel Hilton di Midtown Manhattan.

    Selain itu, ditemukan selongsong peluru dengan pesan samar yang diyakini merujuk pada taktik penolakan klaim oleh perusahaan asuransi.

    Polisi juga telah mengunjungi toko senjata di Connecticut untuk melacak asal senjata yang digunakan.

    Sumber penegak hukum menyebutkan bahwa tersangka diduga menggunakan identitas palsu untuk menginap di sebuah hostel.

    Tersangka terlihat di Starbucks beberapa menit sebelum penembakan, meskipun ia mengenakan topeng.

    Penyidik berharap dapat menemukan kecocokan menggunakan perangkat lunak pengenalan wajah.

    Ancaman terhadap Thompson

    Istri Thompson, Paulette, mengungkapkan kepada NBC News bahwa suaminya pernah menerima beberapa ancaman, meskipun tidak memberikan rincian lebih lanjut.

    Sumber internal menyebutkan bahwa UnitedHealth Group, perusahaan induk UnitedHealthcare, juga menerima ancaman teror terhadap para petinggi perusahaan.

    UnitedHealthcare, sebagai perusahaan asuransi kesehatan terbesar di AS, telah berjuang menghadapi dampak dari peretasan data besar-besaran yang terjadi pada unit Change Healthcare.

    Thompson telah menjabat sebagai CEO UnitedHealthcare sejak April 2021 dan telah bekerja di perusahaan tersebut sejak 2004.

    Penyelidikan atas insiden ini masih berlangsung, dengan pihak kepolisian New York terus mencari pelaku dan mengungkap motif di balik penembakan ini.

    Di kampung halaman Thompson, Maple Grove, Minnesota, terdapat insiden mencurigakan di rumahnya pada tahun 2018, tetapi tidak ada aktivitas kriminal yang terdeteksi.

    Penyidikan terus berlanjut dengan harapan menemukan pelaku dan mengungkap motif di balik penembakan yang mengejutkan ini.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Oposisi Anti-Rezim Assad Merangsek ke Damaskus, Negara-Negara Minta Warganya Tinggalkan Suriah – Halaman all

    Tentara Suriah Umumkan Penarikan Pasukan dari Hama saat Kelompok Bersenjata Menyerbu Kota – Halaman all

    Tentara Suriah Umumkan Penarikan Pasukan dari Hama saat Kelompok Bersenjata Menyerbu Kota

    TRIBUNNEWS.COM- Tentara Arab Suriah telah ditarik dari Hama dan dipindahkan ke luar kota setelah kota itu dibanjiri oleh kelompok bersenjata.

    Tentara Arab Suriah telah mengerahkan kembali pasukannya di Hama setelah pertempuran sengit dengan kelompok militan yang melancarkan serangkaian serangan besar-besaran terhadap kota itu, Komando Umum Angkatan Darat dan Angkatan Bersenjata mengatakan pada hari Kamis.

    Menurut pernyataan tersebut, militer terlibat dalam konfrontasi sengit selama beberapa hari terakhir untuk menangkal serangan gencar yang dilakukan oleh organisasi militan. 

    Kelompok-kelompok ini menyerang dari berbagai arah, memanfaatkan jumlah yang sangat banyak, berbagai peralatan militer, dan unit-unit bunuh diri.

    Meskipun mengalami kerugian besar, kelompok militan berhasil menembus beberapa wilayah kota. 

    Pernyataan tersebut mencatat bahwa pengerahan kembali tentara tersebut ditujukan untuk melindungi nyawa warga sipil dan menghindari pertempuran di kota yang dapat membahayakan penduduk.

    “Menghadapi bentrokan yang semakin intensif dan gugurnya beberapa prajurit kami, kelompok militan berhasil menembus beberapa titik di Hama,” demikian bunyi pernyataan tersebut. 

    “Untuk melindungi nyawa warga sipil dan mencegah terjadinya pertempuran di dalam kota, unit militer kami yang ditempatkan di sana telah ditempatkan kembali di luar kota.”

    Komando Umum menekankan komitmen berkelanjutan untuk merebut kembali wilayah yang disusupi oleh organisasi militan, menegaskan kembali tekadnya untuk memenuhi tugas nasional untuk melindungi wilayah Suriah.

    Hama, kota strategis di Suriah bagian tengah, telah menjadi sasaran serangan berulang kali oleh kelompok bersenjata yang berusaha mengganggu stabilitas wilayah yang dikuasai pemerintah. 

    Eskalasi baru-baru ini menggarisbawahi tantangan terus-menerus yang dihadapi oleh Tentara Suriah dalam upayanya yang berkelanjutan untuk memulihkan stabilitas di seluruh negeri.

    Serangan teror yang dilancarkan oleh Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan kelompok pemberontak lainnya, termasuk Tentara Nasional yang didukung Turki, telah disertai dengan tuduhan kekuatan asing memberikan dukungan, dengan klaim dukungan Ukraina dan Turki yang memicu eskalasi. 

    Khususnya, Ukraina dituduh menyediakan militan HTS dengan drone FPV dan drone peledak lainnya, serta pengetahuan untuk melakukan serangan terkoordinasi antara pasukan darat dan operator drone. 

    Sementara itu, pemerintah Suriah terus menggalang dukungan regional dan internasional untuk melawan serangan gencar tersebut. 

    Selain itu, faksi-faksi Perlawanan dan sekutu lainnya terus menyediakan personel dan peralatan kepada pemerintah Suriah untuk menggagalkan tujuan para militan dan pendukungnya.

     

    SUMBER: AL MAYADEEN

  • 7 Contoh Kekerasan Psikis yang Memengaruhi Kesehatan Mental

    7 Contoh Kekerasan Psikis yang Memengaruhi Kesehatan Mental

    YOGYAKARTA – Kekerasan psikis adalah jenis tindak kekerasan yang menyebabkan kerugian psikologis pada seseorang (korban). Olok-olok atau hinaan verbal, penyebaran rumor, intimidasi termasuk contoh kekerasan psikis yang sering dijumpai.

    Meski luka kekerasan psikis tidak terlihat secara kasat mata dan sulit diidentifikasi, tindakan tersebut memberikan dampak yang cukup serius terhadap korban. Kekerasan psikis bisa membuat seseorang merasa takut, tidak berdaya, menggalami gangguan tidur, hingga depresi.

    Pengertian Kekerasan Psikis

    Dikutip dari laman European Institute for Gender Equality, kekerasan psikis diartikan sebagai tindak kekerasan yang dapat merusak integritas psikologis orang lain melalui paksaan atau ancaman.

    Kekerasan psikis tidak hanya memengaruhi kesehatan mental dan jaringan sosial seseorang, namun juga menghilangkan kesempatan mereka untuk mengembangkan diri secara pribadi, sosial, dan ekonomi di masa mendatang,

    Menurut Setyawan dalam buku bertajuk Pendekatan Pelayanan Kesehatan Dokter Keluarga (2019), kekerasan psikis bisa memberikan dampak yang cukup serius, di antaranya:

    Ketakutan dan perasaan terteror.Gangguan tidur, gangguan makan, atau disfungsi seksual.Gangguan tubuh ringan, seperti sakit kepala atau gangguan pencernaan tanpa indikasi medis.Fobia atau depresi temporer.Gangguan stres pasca trauma.Gangguan fungsi tubuh, seperti tiba-tiba lumpuh atau buta tanpa indikasi medis.

    Contoh Kekerasan Psikis

    Berikut ini adalah contoh kekerasan psikis yang memengaruhi kesehatan mental korban:

    Olok-Olok atau Hinaan Verbal

    Olok-olok merupakan tindakan yang memandang rendah dan menertawan seseorang, baik dengan lisan maupun isyarat.

    Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mengolok-olok berarti mempermainkan dengan perkataan atau mengejek. Sedangkan memperolok berarti mempermain-mainkan dengan tindakan atau ucapan.

    Contoh perbuatan olok-olok yakni memanggil seseorang dengan nama-nama seperti “gendut”, “si bodoh”, “kacamata” dan lain sebagainya.

    Penyebaran Rumor

    Penyebaran rumor juga termasuk salah satu contoh kekerasan psikis. Tindakan ini dilakukan dengan menyebarkan informasi palsu atau tidak benar tentang seseorang agar reputasinya rusak.

    Contohnya yakni menyebarkan gossip bahwa seseorang melakukan sesuatu yang memalukan atau negatif, padahal tidak benar.

    Teror

    Yang dimaksud dengan teror adalah tindakan yang menimbulkan ketakutan ekstrem dan terus menerus terhadap seseorang.

    Misalnya, mengirim pesan ancaman terus menerus melalui media sosial

    Mempermalukan Seseorang di Depan Publik

    Mempermalukan seseorang di depan publik bisa membuat korban merasa malu atau terhina di hadapan banyak orang.

    Contohnya, berbuat iseng kepada orang lain hingga ditertawakan banyak orang.

    Pemerasan

    Pemerasan adalah tindakan memaksa atau menekan seseorang untuk mendapatkan sesuatu. Pemerasan bisa dilakukan oleh individu maupun kelompok.

    Salah santu contoh pemerasan adalah meminta karyawan untuk bekerja lembur tanpa kompensasi tambahan atau meminta imbalan tertentu untuk memberikan promosi atau hak-hak pekerjaan tertentu.

    Pengabaian

    Contoh kekerasan psikis yang berikutnya adalah pengabaian. Ini adalah tidakan tidak memperhatiikan atau tidak memberikan respons terhadap keberadaan atau kebutuhan seseorang.

    Contohnya, guru yang tidak pernah memberikan kesempatan pada siswa tertentu untuk berbicara atau berpartisipasi di kelas

    Intimidasi

    Intimidasi adalah tindakan menakut-nakuti atau mengancam seseorang atau pihak lain untuk memaksa atau memengaruhi mereka

    Perbuatan ini sering kali dilakukan dengan niat jahat, yaitu untuk menyakiti, merendahkan, atau menghancurkan kepercayaan diri korban. Intimidasi dapat menimbulkan sejumlah akibat psikis pada korbannya, seperti depresi berat yang dapat berakhir dengan bunuh diri.

    Demikian informasi tentang contoh kekerasan psikis yang memengaruhi kesehatan mental. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.

  • Siapa Saling Berperang di Suriah?

    Siapa Saling Berperang di Suriah?

    Jakarta

    Sudah empat tahun terakhir perang saudara di Suriah seakan membisu, dengan garis konflik yang tidak lagi bergeser. Satu-satunya ketegangan tercipta di barat laut. Di Aleppo, pasukan pemerintahan diktator Bashar al Assad berusaha menghalau pemberontakan yang merongrong lewat serangan-serangan kecil.

    Namun pada Rabu (27/11) pekan lalu, gerilyawan Hay’at Tahrir al-Sham, HTS, melancarkan serangan besar-besaran terhadap Aleppo. Hanya butuh waktu dua hari bagi milisi sokongan Turki itu untuk memukul mundur serdadu pemerintah di seluruh penjuru kota dan desa-desa di sekitar.

    Target strategis selanjutnya adalah kota Hama yang berjarak 138 kilometer di selatan Aleppo, dan terletak di jalur utama menuju ibu kota Damaskus.

    “Bala bantuan bersenjata berat dari pemerintahan Assad tiba di Hama pada hari Minggu dan mulai bergerak ke utara, merebut kembali beberapa kota dan desa,” kata analis Nanar Hawach dari International Crisis Group, dalam wawancara dengan DW.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Dia berspekulasi bahwa serangan balasan besar-besaran akan segera terjadi. Menurutnya, fase berikutnya dari “perang saudara Suriah akan dimulai lagi dengan intensitas tinggi dalam beberapa minggu dan bulan ke depan.”

    Siapa yang beroposisi di Suriah?

    HTS, yang bermazhabkan Ahlu Sunnah, saat ini menjadi kekuatan oposisi terbesar di Suriah. Kelompok yang didirikan oleh pembelot ISIS ini ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat pada tahun 2018 dan berbaiat kepada kelompok teror Al-Qaeda.

    Kekuatan oposisi terbesar lain adalah Tentara Nasional Suriah alias SNA yang juga didukung Turki. Belum lama ini, mereka meluncurkan Operasi Fajar Kebebasan di wilayah timur laut yang dikendalikan Pasukan Demokratik Suriah Kurdi, SDF.

    Turki memandang SDF sebagai organisasi teroris, dan telah berulang kali melakukan serangan di wilayah yang mereka kuasai. Ankara juga menguasai beberapa wilayah Suriah di dekat perbatasan dan kemungkinan besar berharap bahwa kemajuan SNA akan memperluas zona penyangga di mana mereka dapat mendeportasi pengungsi Suriah.

    Siapa dukung rejim Assad?

    Di bawah dinasti Assad, Suriah bergabung ke dalam poros Moskow-Teheran yang saling melindungi kepentingan bersama. “Tentu saja kami akan terus mendukung Bashar al-Assad dan menjaga kontak pada tingkat yang tepat untuk menganalisis situasi,” kata juru bicara pemerintah Rusia Dmitry Peskov.

    Moskow telah mendukung Assad sejak perang saudara pecah pada tahun 2011 dan terlibat secara langsung sejak tahun 2015. Serangan udara Rusia terhadap kantung oposisi di Suriah membuka jalan bagi pasukan pemerintah untuk kembali berjejak di sebagian besar wilayah, kecuali di sepanjang wilayah utara.

    Hubungan baik antara Moskow dan Damaskus sudah terbina sejak era Uni Soviet. Dari sudut pandang Presiden Rusia Vladimir Putin, intervensi militer memperkuat pengaruh strategis di kawasan, dan mempermudah kerja sama dengan Iran, yang kini menjadi sekutu penting Rusia.

    Bagi Iran, rezim Assad adalah sekutu penting dalam apa yang disebut “Poros Perlawanan,” yang juga mencakup Hizbullah di Lebanon. Mirip dengan Kremlin, Presiden Iran Masoud Pezeshkian, dalam percakapan telepon dengan Assad, juga menjanjikan dukungan untuk memadamkan pemberontakan.

    Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di London melaporkan, pada hari Senin (2/12), bahwa sekitar 200 pejuang milisi Syiah dari Irak telah memasuki Suriah dengan truk pickup di bawah komando Iran untuk mendukung serangan balasan tentara di dekat Aleppo.

    Sejumlah kelompok bersenjata Syiah di Irak juga mulai mendesak pemerintah secara terbuka untuk mengirimkan pasukan ke negeri jiran.

    Kenapa sekarang bereskalasi?

    “Serangan HTS yang pro-Turki adalah konsekuensi dari melemahnya fron Iran di Timur Tengah,” kata pakar Timur Tengah dan penasihat PBB Lorenzo Trombetta kepada DW.

    Kekuatan Hizbullah, yang beroperasi dari Lebanon, melemah setelah setahun berperang melawan Israel. Kelompok ini dibiayai, diperlengkapi dan dilatih oleh Iran, sementara Amerika Serikat, Jerman dan negara-negara lain mengklasifikasikannya sebagai kelompok teroris. Baru sepekan silam, Hizbullah menyepakati gencatan senjata dengan Israel.

    Israel juga telah menyerang Iran secara langsung dalam beberapa bulan terakhir dan memperluas serangannya terhadap posisi Iran di Suriah. Jalur pasokan antara Suriah dan Lebanon juga terkena dampaknya.

    Sekutu utama kedua Assad, Rusia, terikat secara militer oleh perang agresi di Ukraina. Di sana, Putin secara besar-besaran mengintensifkan upaya perang – mungkin untuk menciptakan fakta yang menguntungkannya selama pergantian pemerintahan di AS.

    HTS dan SNA kemungkinan akan mencoba hal serupa dalam fase pergolakan di Suriah saat ini. Dari sudut pandang pakar ICG Nanar Hawach, dampak apa yang akan terjadi masih belum pasti – hanya satu hal yang pasti: “Sayangnya, warga sipillah yang menanggung beban paling berat dari bentrokan ini.”

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Jerman

    (ita/ita)

  • Apresiasi Indonesia Nihil Aksi Terorisme, Menko Polkam: Hasil Kerja Kolaboratif Luar Biasa
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        3 Desember 2024

    Apresiasi Indonesia Nihil Aksi Terorisme, Menko Polkam: Hasil Kerja Kolaboratif Luar Biasa Nasional 3 Desember 2024

    Apresiasi Indonesia Nihil Aksi Terorisme, Menko Polkam: Hasil Kerja Kolaboratif Luar Biasa
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam)
    Budi Gunawan
    mengatakan bahwa tidak adanya kasus
    terorisme
    yang terjadi di Indonesia selama dua tahun terakhir merupakan capaian kerja bersama semua pihak.
    “Ini merupakan capaian besar yang patut kita apresiasi bersama,” kata Budi Gunawan saat jadi pembicara kunci dalam acara Peluncuran Dokumen I-KHub BNPT Counter Terrorism and Violent Extremism (CT/VE) Outlook Tahun 2024 di Auditorium Perpustakaan Nasional Indonesia, Jakarta, Selasa (3/11/2024), dikutip dari
    Antaranews
    .
    “Hasil kerja kolaboratif yang sangat luar biasa dari seluruh pihak, baik pada aspek pencegahan maupun penegakan hukum,” ujarnya lagi.
    Namun, Budi Gunawan mengatakan, bukan berarti aktivitas terorisme hilang dari Indonesia.
    Oleh karena itu, mantan Kepala Badan Intelijen Negara ini meminta agar semua pihak tetap mengantisipasi perkembangan jaringan terorisme di dalam negeri.
    “Meskipun saat ini seolah-olah sel teror itu sedang tidur, namun dari hasil pengalaman saya di dunia intelijen, terorisme ini semakin bermetamorfosis, lebih canggih dengan memanfaatkan berbagai ruang siber untuk menyebarkan pahamnya secara global,” katanya.
    Menurut Budi Gunawan, langkah antisipasi dan pencegahan tetap perlu dilakukan untuk mempertahankan situasi seperti saat ini. Terutama, guna mencegah terjadinya gelombang terorisme yang berpotensi mengancam keamanan dan keselamatan warga.
    “Tugas kita ke depan adalah bagaimana mempertahankan kondisi ini, sehingga kehadiran negara dapat memberikan rasa aman bagi seluruh masyarakat,” ujarnya.
    Untuk diketahui, Indonesia telah berhasil mencapai
    zero terrorist attack
    sejak tahun 2023.
    Peringkat Indonesia dalam Global Terrorism Index juga membaik sehingga masuk ke dalam kategori
    low impacted
    dari sebelumnya
    medium impacted
    .
    Sementara itu, pengamat terorisme dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi pernah mengatakan bahwa terorisme atau ekstrimisme tidak akan hilang.
    Menurut Fahmi, ekstremisme kekerasan tidak akan hilang selama akar masalahnya tidak benar-benar dituntaskan oleh pemerintah, yakni kekecewaan atau keputusasaan akibat deprivasi relatif atau adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan.
    Dia mengatakan, terorisme dan ektremisme kekerasan adalah bentuk kejahatan berlandaskan kebencian (hate crimes) atau balas dendam yang tumbuh karena kekecewaan atau keputusasaan karena adanya kesenjangan tadi.
    “Selama akar masalah ini tidak benar-benar hilang, maka potensi teror atau kekerasan ekstrem juga tidak akan hilang,” kata Fahmi melalui pesan tertulis kepada Kompas.com pada 8 Juli 2024.
    Selain itu, dia menyebut bahwa ideologi bisa dilarang atau diberantas, tapi tidak ada jaminan bahwa ideologi bisa benar-benar dihilangkan dan tidak lagi memiliki penganut.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.