Kasus: teror

  • BNPT Temukan 180.954 Konten Radikalisme di Medsos, Terafiliasi ISIS, JAD, HTI dan JAT

    BNPT Temukan 180.954 Konten Radikalisme di Medsos, Terafiliasi ISIS, JAD, HTI dan JAT

    BNPT Temukan 180.954 Konten Radikalisme di Medsos, Terafiliasi ISIS, JAD, HTI dan JAT
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (
    BNPT
    ) menemukan sebanyak 180.954 konten yang bermuatan radikalisme, intoleransi, dan ekstremisme selama 2024.
    Konten-konten tersebut terafiliasi dengan berbagai jaringan teroris, seperti Islamic State Iraq and Syria (ISIS), Jamaah Asharut Daulah (JAD), Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), dan Jamaah Asharut Tauhid (JAT).
    Kepala BNPT Komjen
    Eddy Hartono
    mengungkapkan bahwa konten yang ditemukan didominasi oleh propaganda dari jaringan teror yang terhubung dengan kelompok-kelompok tersebut.
    “Didominasi oleh propaganda jaringan teror yang terafiliasi dengan ISIS, HTI, JAT, dan JAD,” ujarnya dalam konferensi pers yang diadakan di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, pada Senin (23/12/2024).
    Untuk menanggulangi penyebaran
    konten radikalisme
    , BNPT bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Digital RI untuk memutus akses dan menurunkan konten-konten tersebut.
    Dari sisi platform, penggunaan
    media sosial
    Instagram mencatatkan angka tertinggi dengan 86.203 konten, diikuti oleh Facebook dengan 45.449 konten, dan TikTok dengan 23.595 konten.
    Selain itu, terdapat X/Twitter dengan 9.535 konten, WhatsApp dengan 8.506 konten, Telegram dengan 4.751 konten, dan media online sebanyak 3 konten.
    Eddy Hartono menyoroti penggunaan Telegram yang dianggap banyak dimanfaatkan oleh kelompok ekstremis dan teroris untuk menyebarkan propaganda, mengingat platform tersebut memungkinkan pembuatan grup dengan jumlah anggota yang tidak terbatas.
    “Kami sudah berkoordinasi dengan Komunikasi Digital termasuk oleh Telegramnya dalam konteks pendatang dihukum, kami bisa masuk ke Telegram,” ucapnya.
    Pemantauan konten di platform tersebut menjadi penting karena Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 menyatakan bahwa perencanaan perbuatan jahat sudah dapat dipidana.
    Selain itu, BNPT juga melakukan pemetaan daerah rawan radikalisme dan terorisme.
    “Namun karena sifatnya rahasia, belum bisa diumumkan. Ini untuk kami sendiri untuk melakukan langkah pencegahan,” tandasnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lewat Storyanto, GP Ansor Ingin Menjaga Semangat Kebinekaan Setiap Tahun

    Lewat Storyanto, GP Ansor Ingin Menjaga Semangat Kebinekaan Setiap Tahun

    Jakarta, Beritasatu.com – Gerakan Pemuda (GP) Ansor akan terus merawat gerakan dan semangat kebinekaan untuk menjaga persatuan bangsa. Komtmen itu terlihat dalam kegiatan bertajuk “Storyanto” di gedung Pimpinan Pusat GP Ansor di kawasan Kramat, Jakarta pada Minggu (22/12/2024) malam.

    Acara ini juga digelar dalam momentum hari ulang tahun (haul) mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, salah satu tokoh teladan nasional dalam hal kebinekaan. GP Ansor juga menggelar Riyanto Award, berdasarkan sosok anggota Banser bernama Riyanto yang gugur saat terjadi teror bom malam Natal di Gereja Pantekosta GSJPDI Eben Haezer, Mojokerto, Jawa Timur pada 2000 silam.

    “Kita akan menjadikan kegiatan ini sebagai acara tahunan untuk mengenang sahabat Riyanto dan bulan kemanusiaan Gus Dur, agar kita semua terus mengingat beliau dalam rangka merawat persatuan,” ujar Ketua umum GP Ansor Addin Jauharudin dalam sambutannya.

    Dalam acara GP Ansor merawat kebinekaan tersebut, hadir perwakilan keluarga Riyanto, yang menjadi penerima penghargaan Lifetime Achievement pertama Riyanto Award. Hadir juga putri Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, yang turut menerima penghargaan mewakili keluarga dalam memperjuangkan kebinekaan, toleransi, dan pluralisme.

    Selain kedua tokoh tersebut, sederet kader dan anggota Ansor maupun Banser juga menerima penghargaan atas upaya kemanusiaan di Indonesia. Addin berharap apresiasi ini dapat menumbuhkan serta menginspirasi kader serta anggota Banser dalam melakukan kebaikan di semua lini masyarakat.

    “Mudah-mudahan setiap tahun kita bisa terus menggali informasi sosok-sosok banser teladan, inspiratif, dan pahlawan kemanusiaan yang saya yakin tersebar ke seluruh pelosok Indonesia,” ujar Addin.

    Addin mengungkapkan, inisiasi GP Ansor untuk membuat konten film hingga gim lokal berdasarkan kisah pahlawan nasional. Upaya ini dijalin berkat kerja sama dengan pengembang gim Lokapala serta pihak lain untuk menggaungkan semangat persatuan ke generasi muda.

    Dalam acara GP Ansor merawat kebinekaan itu, pihaknya juga meresmikan posko pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) serta menyiagakan Banser Tanggap Bencana (Bagana) untuk mewaspadai potensi bencana akibat cuaca ekstrem di pengujung tahun.

  • Akademisi sebut jatuhnya Al-Assad seperti reformasi 98 di Indonesia

    Akademisi sebut jatuhnya Al-Assad seperti reformasi 98 di Indonesia

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Program Studi Hubungan Internasional Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Robi Sugara, menilai jatuhnya Bashar Al-Assad merupakan bentuk reformasi Suriah layaknya reformasi 1998 yang terjadi di Indonesia, di mana masyarakat sudah jengah terhadap pemerintahan dan menginginkan adanya perubahan.

    Menurut dia, tergulingnya mantan Presiden Suriah itu sebenarnya merupakan protes dari masyarakat. Adapun Al-Assad turun takhta setelah kelompok anti rezim menguasai Damaskus, Ibu Kota Suriah, pada Minggu (8/12).

    “Bashar al-Assad itu kan sebenarnya sudah dikomplain oleh masyarakatnya. Ini betul transisi politik, transisi dari masyarakat yang sebetulnya memang diinginkan,” kata Robi dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Minggu.

    Namun, dia mengungkapkan kekhawatiran terhadap narasi yang berkembang di Indonesia, khususnya media sosial yang cenderung menganggap ini adalah kemenangan umat Muslim, kemenangan para mujahid.

    Pasalnya, dia menilai momentum ini bisa dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok ekstremis, radikal untuk mengembalikan semangat untuk memainkan narasi propaganda untuk menyesatkan masyarakat.

    “Tapi yang terpenting sebenarnya adalah memahami orang-orang Indonesia, orang-orang yang di luar Suriah, yang kemudian bisa jadi mereka akan terjebak kelompok teror yang mengatasnamakan agama untuk mengembalikan semangatnya, untuk regroup dan reorganisasi,” katanya.

    Menurut dia, Suriah telah melalui masa-masa yang sangat sulit setelah perjuangan panjang rakyatnya, yang tidak hanya melibatkan perlawanan fisik, tetapi juga pengaruh dari negara-negara besar, misalnya Turki, Qatar, Amerika dan Israel.

    Hal itu, kata dia, diindikasikan karena tidak ada perlawanan yang masif ketika Hayat Tahrir Al-Syam (HTS) atau organisasi pembebasan islamis masuk ke Damaskus hingga munculnya pemerintahan transisi dan dirangkulnya kelompok kelompok minoritas untuk bisa hidup berdampingan di Suriah.

    Dia memandang bahwa hal itu adalah bentuk diplomasi-diplomasi di tingkat elit yang ditunjukkan dengan hadirnya dunia internasional untuk menormalisasi hubungan dengan pemerintah Suriah yang baru.

    “Ini bukan kemenangan 100 persen yang dilakukan oleh perlawanan, tapi kemenangannya itu lewat jalur diplomasi. Jalur diplomasi adalah memanfaatkan negara-negara yang punya kepentingan dengan kelompok perlawanan itu dalam rangka mengganti rezim Suriah,” kata dia.

    Untuk itu, dia menyerukan pemerintah RI meluruskan narasi-narasi yang beredar di media sosial agar tidak menyesatkan masyarakat. Jangan sampai masyarakat disesatkan seperti pada masa munculnya ISIS, dan harus cermat dalam membaca situasi dan geopolitik yang terjadi di Timur Tengah.

    Selain itu, dia mengimbau pemerintah melakukan konsolidasi antara ulama-ulama moderat Indonesia dan ulama moderat di Suriah untuk membangun misi perdamaian, dan meredam suara kelompok garis keras. Menurutnya, banyak ulama Indonesia yang memiliki kedekatan dengan ulama Suriah.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Kembali ke NKRI, JI Serahkan Puluhan Kilogram Peledak, Detonator, hingga Granat

    Kembali ke NKRI, JI Serahkan Puluhan Kilogram Peledak, Detonator, hingga Granat

    loading…

    Kadensus 88 Antiteror Polri rjen Pol Sentot menyebut kelompok JI telah kembali ke pangkungan NKRI. Foto/SINDOnews/eka setiawan

    JAKARTA – Detasemen Khusus (Densus) 88/Antiteror Polri menyebut Jamaah Islamiyah (JI) telah menyerahkan alat, bahan, dan senjata terkait dengan asykari alias kemiliterannya. Penyerahan itu seiring dengan rangkaian kegiatan pembubaran JI dan deklarasi dari mantan anggota JI untuk setia kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    Logisik kemiliteran JI yang telah diserahkan, di antaranya; 6 pucuk senjata api (senpi), 2 magasin, 1 granat, 40 Kg bahan peledak, 942 butir peluru, 11 senjata tajam, 8 pistol airsoftgun dan 12 detonator.

    “Mereka (JI) dengan tulus menyerahkan albas atau logistik dan perlengkapan yang selama ini mereka simpan, termasuk senjata dan bahan-bahan lainnya,” kata Kadensus 88 Antiteror Polri Irjen Pol. Sentot Prasetyo saat “Sosialisasi dan Deklarasi Pembubaran JI dan Ikrar Setia eks-Anggota JI kepada NKRI” di Solo, Sabtu (21/12/2024) sore.

    Irjen Sentot menyebut apa yang telah dilakukan JI merupakan sebuah komitmen penuh keseriusan mereka kembali ke NKRI. “Di luar sana mungkin masih banyak pihak-pihak yang meragukan keputusan JI untuk benar-benar kembali ke pangkuan NKRI. Ini wajar mengingat masa lalu mereka penuh dengan aksi-aksi yang bertentangan dengan nilai-nilai kebangsaan,” sambungnya.

    Irjen Sentot menjelaskan, awalnya JI didirikan 1993 di Indonesia oleh belasan tokohnya. Di antaranya Abdullah Sungkar, Abu Bakar Baasyir dan Thoriquddin alias Abu Rusydan. Saat ini, Abdullah Sungkar telah meninggal dunia, Baasyir sudah bebas, sementara Abu Rusydan masih dalam penahanan pidana kasus teror keduanya, divonis 6 tahun dan baru menjalani separuh hukuman.

    Pada mulanya. JI ini didirikan dengan semangat mendirikan negara Islam di kawasan Asia Tenggara. JI kemudian mencuri perhatian besar setelah bertanggung jawab atas aksi Bom Bali I di 2022 yang menimbulkan lebih dari 200 korban tewas.

    “Ini jadi titik awal rangkaian aksi teror serupa di tahun-tahun sesudahnya dan setelah itu JI dikenal sebagai organisasi jaringan teroris global yang terafiliasi dengan Al-Qaeda (organisasi teror pimpinan Osama bin Laden),” sambungnya.

    Namun dengan pendekatan yang humanis dan persuasif, Densus berkolaborasi dengan otoritas lainnya, perlahan ideologi lama mereka terkikis. Salah satunya momentum berdiskusi dengan Para Wijayanto yang merupakan amir alias pimpinan terakhir JI pada 2019, seiring setelah penangkapannya. Para adalah amir JI terlama, 11 tahun menjabat, mulai 2008 sampai 2019.

  • Ribuan Eks Anggota Jamaah Islamiyah Deklarasi Pembubaran di Solo

    Ribuan Eks Anggota Jamaah Islamiyah Deklarasi Pembubaran di Solo

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sekitar 1.400 mantan anggota Jamaah Islamiyah (JI) berkumpul di Solo pada Sabtu (21/12) mendeklarasikan pembubaran Jamaah Islamiyah dan kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    Ribuan orang eks JI itu berasal dari Keresidenan Surakarta, Kedu dan Semarang. Mereka membaca bersama-sama deklarasi pembubaran dan salah satu isinya mendukung pembubaran Al-Jamaaj Al-Islamiyah di Bogor, Jawa Barat, pada 30 Juni 2024.

    Deklarasi ini dihadiri berbagai pejabat negara, di antaranya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, Plt Deputi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK, Warsito.

    Selain itu ada pula Kepala BNPT Irjen Pol Eddy Hartono, Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana dan Kepala Datasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri atau Densus 88 Irjen. Pol. Sentot Prasetyo.

    “Dengan penuh ketulusan mereka kini menyadari bahwa perjuangan yang sebenarnya bukanlah untuk melawan negara, tetapi justru untuk bersama-sama membangun bangsa dan negara,” ujar Sentot di di Convention Hall Terminal Tirtonadi, lokasi deklarasi, diberitakan Detik Jateng.

    “Hari ini telah hadir lebih kurang 1.400 perwakilan saudara kita dari mantan anggota Jemaah Islamiyah. Ada juga yang hadir secara daring dengan peserta kurang lebih 7.000 peserta dari 34daerah,” ungkap dia.

    Menurut Sentot pembubaran JI ini tak dilakukan pemerintah ataupun kepolisian melainkan karena kemauan sendiri. Dia juga bilang hal ini bukan karena tekanan atau paksaan tetapi disebabkan kajian mendalam dan refleksi panjang yang dilakukan para tokoh JI.

    “Proses ini diawali pada tahun 2019 melalui komunikasi dengan para Amin jamaah islamiyah saat itu yaitu ustaz Para Wijayanto diskusi ini dilakukan dengan tulus penuh kehangatan saling keterbukaan, saling tukar pikiran, dengan menggunakan berbagai macam literasi,” kata Sentot.

    “Tetapi tetap dengan tujuan untuk mengubah cara pandang ideologis mereka secara bertahap dan alhamdulillah kita pun berhasil Ini baru pertama kali di dunia organisasi teror sebesar jamaah islamiyah membubarkan diri atas kemauannya sendiri,” ujar dia lagi.

    (fea/fea)

    [Gambas:Video CNN]

  • Ribuan Mantan Anggota Jamaah Islamiyah Deklarasi Pembubaran di Solo

    Ribuan Mantan Anggota Jamaah Islamiyah Deklarasi Pembubaran di Solo

    SOLO – Ribuan orang mantan anggota Jamaah Islamiyah dari Keresidenan Surakarta, Kedu, dan Semarang mendeklarasikan pembubaran diri di Solo, Jawa Tengah, Sabtu.

    Deklarasi yang dibacakan bersama-sama tersebut, salah satunya mendukung (sami’na wa atho’na) terhadap pembubaran Al-Jamaaj Al-Islamiyah di Bogor, Jawa Barat, pada 30 Juni 2024.

    Selain itu, pada deklarasi tersebut, sekitar 1.400 orang perwakilan mantan anggota Jamaah Islamiyah siap kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan terlibat aktif mengisi kemerdekaan serta menjauhkan diri dari paham dan kelompok ekstrem atau tatharruf.

    Mereka juga menyatakan siap mengikuti peraturan hukum yang berlaku di NKRI, serta berkomitmen dan konsisten untuk menjalankan hal-hal yang merupakan konsekuensi logis.

    Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-Teror Polri Inspektur Jenderal Polisi Sentot Prasetyo mengapresiasi tokoh-tokoh yang telah berdedikasi mengajak mantan anggota Jamaah Islamiyah untuk berjihad yang sesungguhnya, yakni membela bangsa dan negara.

    “Bersama dengan ini kami telah melakukan sosialisasi pembubaran Jamaah Islamiyah di berbagai titik di seluruh Indonesia. Kami telah menyaksikan bahwa mereka telah menunjukkan komitmen untuk sepenuhnya kembali ke NKRI,” katanya.

    Sentot mengatakan deklarasi tersebut tidak hanya memberikan makna mendalam pada komitmen mereka, tetapi juga menjadi simbol nyata sinergi pemerintah dan masyarakat untuk merawat persatuan dan keutuhan negara dan bangsa.

    “Kegiatan yang kami laksanakan pada hari ini bukan sekadar seremonial pembacaan ikrar kembali ke NKRI, tetapi juga kegiatan ini adalah bukti nyata bahwa negara hadir dan dengan tangan terbuka menyambut kembalinya mereka yang menjadi bagian penting dari Indonesia yang kita cintai,” katanya.

    Ia menambahkan dengan deklarasi tersebut, para mantan anggota Jamaah Islamiyah datang dengan hati yang tulus dan berikrar kepada NKRI untuk ikut membangun negeri.

    “Setiap orang memiliki masa lalu, begitu juga dengan saudara-saudara kita yang mantan anggota Jamaah Islamiyah. Mereka telah menanggung konsekuensi atas perjalanan yang keliru pada masa lalu, termasuk dalam proses hukum. Yang lebih penting, melalui proses refleksi dan kesadaran sehingga kemudian menemukan kebenaran yang sejati,” katanya.

    Deklarasi pembubaran itu juga dihadiri Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, Plt. Deputi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Warsito, Kepala BNPT Irjen Polisi Eddy Hartono, dan Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana.

  • Soal JI, Densus 88 Sebut Pendekatan Humanis Mampu Redam Paham Radikal
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        21 Desember 2024

    Soal JI, Densus 88 Sebut Pendekatan Humanis Mampu Redam Paham Radikal Regional 21 Desember 2024

    Soal JI, Densus 88 Sebut Pendekatan Humanis Mampu Redam Paham Radikal
    Tim Redaksi
    SOLO, KOMPAS.com
    – Kepala
    Densus 88
    Antiteror Mabes Polri, Irjen Pol Sentot Prasetyo menegaskan,
    pendekatan humanis
    mampu meredam
    paham radikal
    tanpa harus menggunakan kekerasan.
    Pendekatan ini mencerminkan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia yang menjunjung tinggi kemanusiaan dan kesadaran bersama.
    Dalam sosialisasi dan deklarasi puncak pembubaran organisasi Jamaah Islamiyah (JI) di Solo, Jawa Tengah, pada Sabtu (21/12/2024), Sentot menyampaikan, pengalaman ini memberikan pelajaran berharga. Tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga negara-negara sahabat.
    “Melalui pengalaman ini kita telah menunjukkan bahwa paham radikal dan aksi kekerasan tidak bisa dilawan dengan
    hard approach
    atau cara-cara represif semata,” ujar Sentot.
    Pendekatan humanis
    yang diutamakan, seperti diskusi dan dialog, terbukti berhasil dengan kembalinya mantan anggota JI ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
    Menurut Sentot, pembubaran organisasi JI merupakan peristiwa bersejarah dan puncak dari proses panjang yang dimulai sejak 2019 melalui komunikasi intensif dengan para amir JI.
    “Ini baru pertama kali di dunia organisasi teror sebesar JI membubarkan diri atas kemauannya sendiri,” ungkapnya.
    Kapolri Jenderal Listyo Sigit menekankan, bubarnya JI adalah momentum untuk memperkuat bangsa.
    “Bersama-sama saling menjaga dan gabung untuk memperkuat dalam prosesnya kita bersama-sama saling meningkatkan dan pendampingan dengan
    stakeholder
    terkait,” kata Listyo Sigit.
    Sebagai bukti pembubaran organisasi terlarang ini, 92 pondok pesantren yang sebelumnya terafiliasi dengan JI akan dievaluasi oleh Kementerian Agama.
    Selain itu, berbagai alat dan senjata, termasuk senjata api, puluhan kilogram bahan peledak, dan berbagai logistik lainnya telah diserahkan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mandor Bangunan Tajudin Kaget Nomornya Dihubungi 150 Ribu Orang, Ternyata Gegara Kode Game: Berkah

    Mandor Bangunan Tajudin Kaget Nomornya Dihubungi 150 Ribu Orang, Ternyata Gegara Kode Game: Berkah

    TRIBUNJATIM.COM – Curhat seorang mandor bangunan bernama Tajudin viral di media sosial.

    Tajudin mengaku, nomornya mendadak dihubungi banyak orang yang tidak dikenalnya.

    Ponselnya sampai rusak saking tidak kuat menerima begitu banyaknya pesan masuk.

    Orang yang menghubunginya melalui WhatsApp bahkan mencapai ratusan ribu orang.

    Dalam curhatannya, Tajudin mengaku, semua ini terjadi karena kode game Fortnite yang ternyata sama persis dengan nomor HP miliknya.

    Sehingga para pecinta game, khususnya Fortnite, ramai-ramai menghubungi nomor Tajudin.

    Ada yang sekedar iseng, ada juga yang malah minta kode redeem game.

    Namun karena saking banyaknya, Tajudin kini meminta agar orang berhenti mengirimi pesan spam atau pesan tak penting ke nomornya.

    Pada 13 Desember 2024, melalui akun Facebooknya, Bang Tjud, mengkonfirmasi bahwa nomornya tidak terkait dengan game Fortnite.

    “Jangan hubungi nomor ini karena nomor HP saya bukan kode Fornite,” tulis Tajudin.

    Dia juga melampirkan foto sebuah acara The Game Awards di luar negeri.

    Pada acara ini mengumumkan kode game Fortnite yang ternyata sama persis dengan nomor HP Tajudin.

    Hal itu rupanya juga sudah dialami Tajudin tahun 2023 lalu, karena acara The Game Awards ini.

    “Hoax, saya yang punya nomor tersebut. Bahwasanya nomor saya di salah gunakan sama mereka dalam ajang The Game Awards,” kata Tajudin lagi.

    Seorang mandor bangunan bernama Tajudin viral di media sosial setelah curhat nomornya mendadak dihubungi banyak orang (Facebook/Bang Tjud)

    Tajudin pun menegaskan, dirinya tidak punya kode Fortnite apapun.

    “Saya tidak memiliki kode Fortnite apapun. Tolong jangan minta kode Fortnite ke saya dan jangan hubungi atau telepon saya, di-WA dll !!!” sambung dia.

    Tajudin juga melampiaskan kekesalannya dengan unggahan lainnya.

    Dia menyebut bahwa nomor HP-nya ini dijadikan kode game oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

    Meski begitu, Tajudin terus mengunggah ungkapan klarifikasi di media sosialnya.

    Diduga karena nomor tak dikenal yang menghubungi datang terus menerus dengan jumlah banyak.

    “Saya hanya mandor bangunan dan bukan pemenang kode Fortnite game,” ungkap Tajudin.

    Namun setelah akun Facebooknya ramai diserbu netizen, dia pun menjadikan hal ini kesempatan.

    Selain mengunggah soal klarifikasi nomor HP miliknya, dia juga sambil menjajakan usaha jasa mandor bangunannya.

    “Jangan hubungi nomor saya, kecuali mau renovasi atau bangun rumah,” tulisnya.

    Tajudin di media sosial juga mengungkapkan bahwa dirinya sudah dua tahun menjadi korban Fortnite Game ini.

    Karena terus dihujani spam atau dihubungi nomor tak dikenal tanpa kepentingan, dia sempat berpikir untuk ganti nomor.

    Namun hal itu urung dilakukan, mengingat relasinya di bidang pekerjaannya sudah cukup banyak menggunakan nomor lamanya tersebut.

    Dalam unggahan selanjutnya, Tajudin mengunggah perkembangan nomor HP miliknya yang mulai dikirimi pesan dan ditelepon banyak orang.

    “Sudah 500 orang menghubungi saya meminta Code Fortnite,” tulis Tajudin.

    “Orang Ke 10.000 yang menghubungi saya karena Code Fornite,” sambung dia di unggahan berikutnya.

    Ilustrasi (Android Central)

    Ketika orang yang menghubunginya mencapai 150 ribu orang, Tajudin mengaku, ponselnya sampai error.

    Meski begitu, dia bersyukur bahwa kejadian ini juga membawa berkah untuknya.

    Seperti membuat channel Facebooknya ramai dikunjungi orang dan banyak diberi bintang.

    “Enak jadi viral gara-gara code Fortnite serasa jadi artis banyak yang hubungi saya dari berbagai negara. Sudah 150.000 orang yang WA sampai ngeblank HP,” tulis Tajudin pada 15 Desember 2024.

    “Alhamdulillah berkah Fortnite Game bisa bawa anak jalan-jalan, terimakasih semuanya,” tulis Tajudin di unggahan lainnya.

    “Berkah kode Fortnite game. Barangkali ada yang mau bangun renovasi rumah Jabodetabek ready ya, kami siap selalu,” ungkap Tajudin.

    Sementara itu, mantan artis cilik Tina Toon kini menyesal setelah nomor teleponnya dipakai untuk jaminan pinjaman online (pinjol) orang yang tak bertanggung jawab.

    Diketahui Tina Toon kini menjabat sebagai anggota DPRD untuk DKI Jakarta.

    Sebelumnya, Tina Toon juga sempat berkampanye agar bisa menjadi anggota DPRD DKI Jakarta.

    Nahasnya, saat itu Tina Toon malah menyebarkan nomor teleponnya.

    Sebagai artis yang kini menjabat anggota DPR untuk DKI 2, Tina Toon bermaksud memaksimalkan kinerjanya dengan membuka layanan pengaduan bagi warga Jakarta.

    Tak hanya melalui media sosial, Tina Toon juga sempat menyematkan nomor telepon agar mempermudah warga yang ingin menghubunginya.

    Tapi kenyataannya, nomor telepon pengaduan justru disalahgunakan hingga menjadi jaminan pinjol oleh orang yang tak dikenal.

    “Salah satunya kan ada Instagram orang tuh bisa gampang menghubungi Tina Toon.”

    “Bahkan Tina Toon pada saat kampanye dia memasang satu nomor handphone khusus ya.”

    “Supaya orang kalau mau ngadu apa-apa bisa telepon,” kata Feni Rose saat berbincang dengan Tina Toon di acara Rumpi No Secret, episode Selasa (10/9/2024).

    “Tujuannya itu, (kenyataannya) jadi pernah dipakai buat pinjol,” keluh Tina Toon.

    Nomor ponsel Tina Toon pernah dipakai untuk pinjaman online (pinjol) oleh orang tak bertanggung jawab (Instagram – TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

    Tina Toon mengaku, penggunaan nomor telepon pengaduan ini selalu berjalan lancar sesuai fungsinya.

    Namun teror baru dirasakannya usai dia menyematkan nomor telepon tersebut untuk keperluan kampanye.

    “Padahal sebenernya nomor ini tuh udah dari semenjak yang aku periode pertama udah pasang, udah punya ini, di Instagram di bio tuh udah ada.”

    “Tapi pas kampanye itu jadi masif karena aku taruh di banner.”

    “Awal-awal masih aman-aman aja, karena kan yang masuk ada emang untuk laporan.”

    “Kadang-kadang ibu-ibu, ‘Selamat pagi’ dengan segala motivasi-motivasi banyak banget.”

    “Ada juga yang broadcast itu something yang biasa, bahkan ada yang jualan. Untungnya pas selesai tuh (kampanye) itu diteror,” cerita Tina Toon.

    Tina Toon sempat tak menggubris kala pertamakali mendapat pesan singkat penagihan.

    Tapi teror pun semakin mengganggu hingga akhirnya Tina Toon harus mengambil langkah tegas dengan menghilangkan nomor perngaduan tersebut.

    “Pertama WA-WA dulu ya, aku ignore aja kan, tapi lama-lama diteleponnya udah yang parah banget.”

    “Di bandara waktu itu ya di teleponnya sampai parah banget, terus aku tanya ini dari siapa?”

    “Pakai nomor aku, siapa yang ngejaminin? Jadi kita itu dianggap jaminan. Jadi yang minjem orang nomor kita dipakai untuk jaminan.”

    “Waktu itu oke aku pikir enggak masalah, eh ternyata ada lagi,” beber Tina Toon.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Erdogan Bertekad Basmi Petempur ISIS-Kurdi di Suriah Usai Assad Tumbang

    Erdogan Bertekad Basmi Petempur ISIS-Kurdi di Suriah Usai Assad Tumbang

    Ankara

    Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan sudah waktunya untuk menghancurkan kelompok-kelompok teroris yang menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup Suriah, setelah rezim Bashar al-Assad tumbang. Dia secara khusus menyebut kelompok radikal Islamic State (ISIS) dan para petempur Kurdi di Suriah.

    “Daesh, PKK dan afiliasi mereka — yang mengancam kelangsungan hidup Suriah — harus dibasmi,” cetus Erdogan saat berbicara kepada wartawan ketika kembali dari menghadiri pertemuan puncak di Kairo, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Sabtu (21/12/2024).

    Daesh merupakan nama Arab untuk menyebut ISIS, sedangkan PKK merupakan kependekan dari Partai Pekerja Kurdistan, yang telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat (AS), Uni Eropa dan beberapa negara lainnya.

    “Sudah waktunya untuk menetralisir organisasi-organisasi teroris yang ada di Suriah,” ujar Erdogan dalam pernyataannya.

    Turki menganggap Pasukan Pertahanan Suriah (SDF) sebagai organisasi teror karena didominasi oleh YPG, sebuah kelompok Kurdi yang disebut terkait dengan militan PKK yang telah melakukan pemberontakan selama puluhan tahun di negara tersebut.

    Namun, SDF yang didukung AS memimpin perang melawan ISIS di Suriah pada tahun 2019 lalu. Washington menganggap SDF sebagai kelompok yang “penting” untuk mencegah kebangkitan ekstremis di kawasan tersebut.

    “Mustahil bagi kami untuk menerima risiko seperti itu,” ujarnya, sembari menyatakan harapan agar pemimpin baru Suriah tidak akan memiliki untuk bekerja sama dengan kelompok ekstremis tersebut.

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

  • Linda, Ibu George Sugama Tegaskan Anaknya Tak Jahat, Akui Tidak Berniat Aniaya Ayu, Singgung Fitnah – Halaman all

    Linda, Ibu George Sugama Tegaskan Anaknya Tak Jahat, Akui Tidak Berniat Aniaya Ayu, Singgung Fitnah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.com – Ibu George Sugama Halim, Linda Pantjawati, tak terima anaknya dicap sebagai orang jahat pasca-kasus penganiayaan terhadap karyawan toko roti miliknya, Dwi Ayu Darmawati (19).

    Ia menegaskan George bukanlah orang jahat, seperti yang disebutkan publik.

    Karena itu, Linda meminta agar publik tak menghakimi putranya tersebut.

    Linda bahkan menyebut tudingan terhadap George sebagai fitnah.

    “George bukan orang yang jahat, jadi jangan men-judge dia jahat.”

    “Orang yang memfitnah itu jauh lebih jahat,” kata dia, dikutip dari YouTube Cumi-Cumi, Sabtu (20/12/2024).

    Lebih lanjut, Linda mengaku, baik George maupun keluarganya, tak pernah berniat menganiaya Ayu.

    Kendati demikian, ia memaklumi apabila publik merasa emosi saat melihat video penganiayaan George terhadap Ayu, yang beredar di media sosial.

    “Tidak ada niat sedikitpun saya ataupun anak saya dan keluarga saya untuk menganiaya karyawan.”

    “Semua pihak yang sudah melihat video ini (penganiayaan), mungkin terpancing emosinya,” urainya.

    Tetapi, sekali lagi Linda mengatakan, apa yang tampak dalam video, tak seperti yang terlihat di kenyataan.

    “Tapi, video ini, kalau saya menyelidiki kejadian sesungguhnya, tidak seperti apa yang dikata-katain di luar,” lanjut Linda.

    Keluarga George Bakal Laporkan Warganet yang Berkomentar Jelek

    Di kesempatan yang sama, kuasa hukum keluarga George Sugama Halim, Michael Pardede, menegaskan pihaknya bakal mengajukan laporan terkait komentar negatif warganet terhadap keluarga George dan toko roti Lindayes di Cakung, Jakarta Timur.

    Michael memperingatkan publik agar memakai hati nurani jika ingin berkomentar.

    “Kami akan melakukan pelaporan. Tolong orang-orang di luar, siap menghadapi laporan kami,” tegas Michael.

    “Intinya, tolong lah pakai hati nurani,” tekan Michael.

    Michael menyebut toko roti dan keluarga George tak berkaitan dengan kasus penganiayaan terhadap karyawan bernama Dwi Ayu Darmawati (19).

    Karena itu, ia meminta publik agar berfokus pada kasus pidana yang menjerat George.

    Bukan justru berkomentar tentang toko roti dan keluarga George.

    “Ini orang-orang yang memang melakukan usaha, jangan ke mana-mana. George (sedang) menjalani hukumannya,” ungkap Michael.

    “UU ITE ini nggak main-main. Setop gunakan jarinya ya, berpikir dengan nalar, jangan ganggu toko ini maupun keluarga sini,” tegas Michael lagi.

    Michael juga mewanti-wanti publik agar berhenti berkomentar negatif.

    Sebab, ia memastikan bakal melacak nomor-nomor warganet yang melakukan teror maupun berkomentar negatif terhadap toko roti dan keluarga George.

    “Pencet jari, ketik, ketik, ketik. Rugi lho (klien kami), orang-orang tua lho ini.”

    “Tolong hargai, dong! Jangan kalian anggap remeh. Akan dilacak semua nomor kalian,” pungkasnya.

    George Jalani Pemeriksaan Kejiwaan

    Sementara itu, George Sugama Halim telah menjalani pemeriksaan kejiwaan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (20/12/2024).

    Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko, mengungkapkan pemeriksaan itu dilakukan atas permintaan penyidik Polres Metro Jakarta Timur.

    Hery mengungkapkan pemeriksaan terhadap George dilakukan oleh tim dokter psikiatri.

    “Ada permohonan visum (pemeriksaan kejiwaan). Ini hari pertama (pemeriksaan),” ungkap Hery, Jumat, dilansir TribunJakarta.com.

    “(Pemeriksaan dilakukan) tim oleh dokter psikiatri,” imbuh dia.

    Terpisah, Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, mengatakan pihaknya belum menerima bukti medis terkait kejiwaan George.

    Padahal, sebelumnya, pihak keluarga mengatakan George hendak mencari pengobatan alternatif untuk kejiwaan, saat diamankan di Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (15/12/2024).

    Karena itu, kata Nicolas, dilakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap tersangka penganiayaan itu.

    “Sampai saat ini hanya omongan-omongan saja dari keluarga ataupun dari pihak pengacara seperti yang disampaikan di media ya,” ungkap Nicolas, Jumat.

    Soal kejiwaan George sebelumnya juga sempat disampaikan manajemen toko roti Lindayes.

    Dalam keterangan resmi yang diunggah di media sosial, pihak Lindayes mengatakan George memiliki keterbelakangan kecerdasan IQ dan EQ.

    Aksi penganiayaan yang dilakukan George Sugama Halim terhadap Dwi Ayu Darmawati terjadi pada 17 Oktober 2024.

    Saat itu, Ayu yang sedang bekerja di toko roti milik orang tua George, diminta pelaku untuk mengantarkan makanan yang sudah dipesan ke kamar pribadi pelaku.

    Namun, Ayu menolak permintaan tersebut sebab bukan merupakan tugasnya.

    Buntutnya, George melempar barang-barang, termasuk mesin EDC, loyang kue, hingga pajangan patung kepada Ayu.

    Akibat insiden itu, Ayu memutuskan berhenti dari tempat kerjanya.

    Ia juga mengalami trauma yang menyebabkan dirinya mengidap insomnia.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Hari Ini George Sugama Halim Mulai Jalani Pemeriksaan Kejiwaan di RS Polri Kramat Jati

    (Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJakarta.com/Bima Putra)