Kasus: teror

  • PDIP Tuding Penetapan Tersangka Hasto sebagai Teror & Pembunuhan Karakter

    PDIP Tuding Penetapan Tersangka Hasto sebagai Teror & Pembunuhan Karakter

    Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Bidang Reformasi Sistem Hukum Nasional PDI Perjuangan (PDIP) Ronny Talapessy mengatakan, pihaknya menduga penetapan tersangka Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto oleh KPK adalah sebuah teror kepada Hasto.

    Hal ini dia sampaikan dalam konferensi pers yang diselenggarakan langsung di Gedung DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (24/12/2024) malam.

    “Kami menduga memang kasus ini lebih terlihat seperti teror terhadap Sekjen DPP PDI Perjuangan dan keseluruhan proses ini sangat kental aroma politisasi hukum dan kriminalisasi,” ujar Ronny.

    Ronny melanjutkan, terdapat tiga indikasi partainya berpandangan demikian. Pertama, katanya, ada upaya pembentukan opini publik yang terus menerus mengangkat isu Harun Masiku, baik melalui aksi demo di KPK maupun narasi sistematis di media sosial.

    “Kedua, adanya upaya pembunuhan karakter terhadap Sekjen DPP PDI Perjuangan melalui framing dan narasi yang menyerang pribadi,” tuturnya.

    Terakhir, tambah Ronny, adanya pembocoran surat pemberitahuan dimulainya penyidikan (SPDP) kepada media massa/publik yang sebenarnya bersifat rahasia. Bahkan, imbuhnya, surat tersebut belum diterima oleh yang bersangkutan.

    “Ini adalah upaya cipta kondisi untuk mendapatkan simpati publik. Semua dapat dilihat dan dinilai oleh publik,” sebutnya.

    Lebih jauh, Ronny turut menyebut bahwasanya penetapan Hasto ini mengonfirmasi pernyataan dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri yang mengatakan bahwa partainya akan diacak-acak.

    “Penetapan Sekjen DPP PDI Perjuangan ini mengonfirmasi keterangan ketua umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri pada tanggal 12 Desember 2024, bahwa PDI Perjuangan akan diawut-awut atau diacak-acak menjelang kongres tentang PDI Perjuangan,” pungkas dia.

  • Hasto Kristiyanto Tersangka KPK, PDI-P: Kasus Ini seperti Teror
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        24 Desember 2024

    Hasto Kristiyanto Tersangka KPK, PDI-P: Kasus Ini seperti Teror Nasional 24 Desember 2024

    Hasto Kristiyanto Tersangka KPK, PDI-P: Kasus Ini seperti Teror
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    PDI-P
    menilai penetapan tersangka terhadap Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P
    Hasto Kristiyanto
    dalam kasus suap Harun Masiku tak ubahnya seperti teror.
    Pasalnya, Ketua DPP PDI-P Ronny Talapessy menilai pemanggilan Hasto oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini dimulai ketika Sekjen partai banteng moncong putih itu bersuara kritis terkait kontroversi di Mahkamah Konstitusi pada akhir 2023.
    “Kemudian sempat terhenti, lalu muncul lagi saat selesai Pemilu, hilang lagi. Kami menduga memang kasus ini lebih terlihat seperti teror terhadap Sekjen DPP PDI Perjuangan,” kata Ronny dalam konferensi pers di DPP PDI-P, Jakarta Pusat, Selasa (24/12/2024) malam.
    Ronny juga mengeklaim keseluruhan proses penetapan tersangka ini sangat kental dengan aroma politisasi hukum dan kriminalisasi. Hal ini terlihat dari sejumlah indikasi.
    Salah satu indikasinya adalah adanya upaya pembentukan opini publik yang terus menerus mengangkat isu Harun Masiku, baik melalui aksi-aksi demo di KPK maupun narasi sistematis di media sosial.
    Pembentukan opini ini patut dicurigai dimobilisasi oleh pihak-pihak tertentu yang berkepentingan. Kemudian, terdapat upaya pembunuhan karakter Sekjen PDI-P.
    “Adanya upaya pembunuhan karakter terhadap Sekjen DPP PDI Perjuangan melalui
    framing
    dan narasi yang menyerang pribadi,” ucap dia.
    Tak cuma itu, indikasi juga terbukti dengan adanya pembocoran Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) yang bersifat rahasia kepada media massa/publik sebelum surat itu diterima Hasto.
    SPDP itu bocor ke publik sebelum KPK mengumumkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka pada Selasa sore.
    “Ini adalah upaya cipta kondisi untuk mendapatkan simpati publik. Semua dapat dilihat dan dinilai oleh publik,” beber Ronny.
    Diberitakan sebelumnya, Hasto Kristiyanto ditetapkan sebagai tersangka kasus suap terkait pergantian antarwaktu anggota DPR periode 2019-2024 serta perintangan penyidikan.
    Ketua KPK Setyo Budiyanto mengatakan KPK memiliki bukti bahwa Hasto bersama orang kepercayaannya terlibat suap yang diberikan eks caleg PDI-P Harun Masiku kepada eks Komisioner KPU Wahyu Setiawan.
    Surat perintah penyidikan (Sprindik) penetapan tersangka Hasto diterbitkan Komisi Antirasuah dengan nomor Sprin.Dik/153/DIK.00/01/12/2024 tanggal 23 Desember 2024.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Israel Ngeri Lihat Foto Pasukan Otoritas Palestina Pakai RPG Lawan Saudara Sendiri, Selundupan Iran? – Halaman all

    Israel Ngeri Lihat Foto Pasukan Otoritas Palestina Pakai RPG Lawan Saudara Sendiri, Selundupan Iran? – Halaman all

    Foto Pasukan Otoritas Palestina Pakai RPG Lawan Saudara Sendiri Bikin Merinding Israel

    TRIBUNNEWS.COM – Gambar-gambar yang beredar secara daring, menunjukkan pasukan Otoritas Palestina (PA) menggunakan roket dan pelontarnya (RPG) dilaporkan menimbulkan kengerian di pihak Israel.

    Media Israel, Ynet, Selasa (24/12/2024) mengabarkan, foto-foto Pasukan PA menggunakan RPG itu membuat sejumlah pihak di Israel menyerukan adanya tindakan militer dari pasukan Israel (IDF) guna meningkatkan keamanan di Yudea dan Samaria.

    Sebagai informasi, Pasukan Keamanan PA tengah menggelar kampanye militer bertajuk operasi ‘Membela Tanah Air’ yang secara ironis menargetkan kelompok milisi pembebasan Palestina, utamanya Brigade Jenin, sayap militer gerakan Palestine Islamic Jihad (PIJ).

    Operasi keamanan PA ini menimbulkan perlawanan, berujung bentrok antar-sesama entitas Palestina.

    Di tengah kampanye militer PA itu, muncul foto yang beredar di media sosial pada Senin (23/12) yang menunjukkan pasukan PA memegang RPG selama tindakan keras terhadap faksi milisi Palestina di kamp pengungsi Jenin.

    “Meskipun PA mengumumkan foto tersebut tidak diambil di Jenin, investigasi keamanan Israel menyimpulkan sebaliknya dan menetapkan kalau RPG tersebut merupakan hasil sitaan PA dari operasi keamanannya dan bukan senjata yang secara aktif digunakan pasukan PA,” tulis laporan Ynet, Selasa.

    Investigasi pihak keamanan Israel, kata laporan Ynet, menunjukkan kalau RPG yang digambarkan kemungkinan besar “memiliki kemampuan operasional yang rendah dan tidak digunakan selama tindakan keras terhadap sesama saudara-Palestinanya tersebut”.

    Personel keamanan Otoritas Palestina tampak memegang RPG dalam bentrokan yang terjadi di Jenin melawan faksi milisi pembebasan Palestina di Tepi Barat.

    Diduga Selundupan Iran

    Laporan media Israel tersebut juga membangun hipotesis kalau keberadaan RPG ini menunjukkan kebenaran adanya penyelundupan senjata ke Tepi Barat, wilayah pendudukan Israel yang dipenuhi tembok pembatas dan pagar keamanan.

    Media Israel menduga, senjata-senjata yang mampu menembus Tepi Barat datang dari Iran melalui perbatasan Yordania.

    “Keberadaan senjata tersebut merupakan tanda lain penyelundupan senjata ke Yudea dan Samaria, kemungkinan besar melalui Yordania dari Iran,” tulis laporan itu.

    Laporan itu mendalilkan, Pasukan keamanan PA biasanya menggunakan senapan AK-47, senapan mesin, dan senapan runduk.

    “Meskipun PA meminta lebih banyak senjata dari Israel tahun lalu, permintaan tersebut ditolak. Diyakini pasukan Israel akan menyita RPG tersebut,” tambah laporan tersebut.

    Seorang pejabat senior PA membantah keaslian gambar-gambar tersebut, dengan menuduh bahwa gambar-gambar tersebut merupakan bagian dari kampanye hasutan oleh para pesaing mereka seperti kelompok Hamas atau Jihad Islam Palestina untuk mengobarkan perlawanan publik terhadap PA.

    “Foto-foto ini tidak diambil di Jenin, dan pasukan PA tidak menggunakan RPG dalam operasi tersebut,” kata pejabat tersebut kepada Ynet.

    Menanggapi foto-foto tersebut, Yossi Dagan, kepala Dewan Daerah Samaria, meneyrukan agar militer Israel (IDF) segera melancarkan serangan ke Jenin.

     “Saya menuntut menteri pertahanan dan perdana menteri untuk segera melancarkan operasi darat di Jenin, serupa dengan yang dilakukan di Gaza dan wilayah utara, untuk mencegah terulangnya kejadian 7 Oktober di Yudea dan Samaria serta Israel bagian tengah,” kata Dagan.

    Ia menambahkan, “Bukanlah suatu kebetulan bahwa Jenin telah menjadi ibu kota teror. Jika para teroris merasa cukup percaya diri untuk mengacungkan RPG dan senjata berat, itu berarti mereka sedang menguji kita. Kita harus menanggapi dengan tangan besi untuk menghentikan ancaman ini terhadap Samaria—dan dari Samaria hingga kota-kota di Israel bagian tengah.”

    Personel keamanan Otoritas Palestina tampak memegang RPG dalam bentrokan yang terjadi di Jenin melawan faksi milisi pembebasan Palestina di Tepi Barat. (Ynet/Tangkap Layar)

    Hamas-PIJ-FPLP: Otoritas Palestina Antek Israel

    Terkait kampanye militer PA di Tepi Barat, Tiga faksi milisi gerakan pembebasan Palestina, Hamas, Jihad Islam Palestina (PIJ), dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina (FPLP) mengelurkan pernyataan bersama terkait situasi konflik yang berkembang menjadi perang saudara tersebut.

    Ketiga faksi milisi Palestina itu satu suara dan menyatakan penegasan legitimasi perlawanan bersenjata terhadap Otoritas Palestina (PA) di Tepi Barat.

    Pernyataan bersama itu mengindikasikan kalau kampanye operasi keamanan yang diluncurkan Otoritas Palestina di Tepi Barat yang diduduki Israel “hanya menguntungkan musuh Zionis.”

    Pernyataan tripartit ini ditandatangani oleh Hamas, Jihad Islam, dan FPLP.

    “Pernyataan tersebut menekankan kalau perlawanan bersenjata itu sah dan “tidak diperbolehkan untuk melukainya atau menargetkan pemiliknya (milisi perlawanan Palestina), termasuk para pahlawan dan pejuang perlawanan”,” kata laporan Khaberni, dikutip Selasa (24/12/2024).

    Selain itu, ketiga faksi Palestina meminta dinas keamanan dan pimpinan Otoritas di Ramallah untuk menjauhkan diri dari tindakan apa pun yang mungkin mengancam kesatuan Palestina atau mempengaruhi perdamaian sipil.

    Pernyataan Palestina menambahkan kalau senjata milisi perlawanan adalah hanya untuk dan ditujukan menghadapi genosida Israel di Gaza dan untuk menghadapi serangan pendudukan Israel di Tepi Barat yang diduduki.

    Ketiga faksi tersebut menekankan, menjaga darah warga Palestina adalah prioritas utama dan merupakan garis merah, serta memperingatkan agar tidak terlibat dalam perselisihan dan bentrokan. 

    Pernyataan tersebut berbunyi, “Kami mengikuti dengan rasa sakit dan keprihatinan atas kejadian di Jenin dan kampnya serta meningkatnya kampanye menyedihkan yang dilakukan oleh pihak keamanan Otoritas Palestina.”

    Pernyataan Hamas, Jihad Islam, dan Front Populer menambahkan, “Kami ingin menahan peristiwa di Jenin dengan cara yang melestarikan darah Palestina dan melindungi perlawanan.”

    Faksi-faksi tersebut mengatakan bahwa mereka mengikuti dengan rasa sakit dan keprihatinan yang besar atas peristiwa yang terjadi di kota Jenin dan kampnya “melalui eskalasi kampanye keamanan yang dilakukan oleh dinas keamanan Otoritas Palestina.”

    Pasukan keamanan Otoritas Palestina menangkap seorang pemuda di Tepi Barat. Aksi penangkapan ini memicu bentrokan antara milisi Brigade Tulkarem, sayap militer Brigade Al-Quds dari PIJ dan pasukan keamanan Otoritas Palestina di wilayah Kegubernuran Tulkarem, Tepi Barat, Minggu (31/3/2024). (khaberni/HO)

    Aksi Kontrol PA Bak Israel

    Al Jazeera, melaporkan, dari sudut pandang warga Jenin, yang menyebut kendali dan kontrol yang diterapkan pasukan Otoritas Palestina mirip cara-cara represif yang dilakukan Israel.

    Laporan itu menulis kesaksian Nahida al-Sabbagh yang telah bertahan dalam pertempuran di kamp pengungsi Jenin, tempat tinggalnya, sejak Sabtu, dua pekan lalu.

    Pertempuran antara pejuang bersenjata Palestina setempat dari Brigade Jenin dan pasukan keamanan terus berlangsung di dekat rumahnya sepanjang waktu.

    Namun, identitas pasukan keamanan yang bentrok dengan para pejuang Palestina itulah yang paling mengejutkan Nahida.

    Mereka bukan orang Israel.

    Faktanya, mereka orang Palestina, dan mewakili Otoritas Palestina (PA) .

    “Kami tidak pernah membayangkan pasukan keamanan akan memperlakukan kamp seperti ini,” kata wanita Palestina berusia 52 tahun itu.

    Bentrokan di sekitar rumah keluarga al-Sabbagh di lingkungan kamp al-Mahyoub merupakan hasil dari kampanye berkelanjutan yang dilancarkan oleh aparat keamanan PA dengan nama “Melindungi Tanah Air”.

    Kampanye tersebut dibenarkan sebagai upaya untuk “mengejar penjahat” dan pelanggar hukum serta mencegah kamp tersebut menjadi medan pertempuran seperti Gaza , menurut Anwar Rajab, juru bicara pasukan keamanan PA.

    Rajab juga menggambarkan para pejuang di Jenin sebagai pro-Iran dan “tentara bayaran”, dan membantu upaya sayap kanan Israel untuk melemahkan PA.

    Mobil militer personel keamanan Otoritas Palestina dalam kampanye operasi Melindungi Tanah Air di Jenin yang menyebabkan pecahnya perang saudara antar-Palestina di Tepi Barat. (khaberni/tangkap layar)

    Brigade Jenin, target utama PA, memiliki hubungan dengan Jihad Islam Palestina yang didukung Iran, tetapi juga memiliki anggota yang berafiliasi dengan kelompok Palestina lainnya.

    “Apa yang mereka lakukan adalah menciptakan wilayah di luar kendali dan kedaulatan Otoritas Palestina,” kata Rajab kepada Al Jazeera, merujuk pada para pejuang milisi Palestina yang menjadi sasaran operasi PA. 

    “Hal ini terbukti dari penolakan mereka terhadap kehadiran PA dan aparatnya di dalam kamp, ​​[dengan demikian] melayani agenda kekuatan eksternal yang bertanggung jawab atas penghancuran Gaza, Lebanon, dan Suriah,” tambahnya.

    Serangan PA di kamp tersebut, yang dimulai pada tanggal 14 Desember, menyusul pengepungan selama 10 hari.

    Selama periode tersebut, pasukan keamanan PA membunuh seorang warga sipil tak bersenjata berusia 19 tahun, Rabhi al-Shalabi, di kamp saat ia mengendarai sepeda motor, sebuah adegan yang terekam kamera yang menyebabkan kemarahan luas. 

    Kemudian, pada hari serangan dimulai pada hari Sabtu, seorang anak berusia 13 tahun, serta seorang komandan di Brigade Jenin yang dicari oleh Israel, juga terbunuh.

    PA mengambil “tanggung jawab penuh” atas pembunuhan al-Shalabi, namun tidak ada tindakan segera yang diumumkan untuk menangkap petugas yang terlibat atau merujuk mereka ke jaksa penuntut umum untuk diselidiki, yang semakin meningkatkan kemarahan di jalanan.

    Pembenaran atas operasi tersebut gagal meyakinkan 24.000 pengungsi Palestina yang tinggal dalam setengah kilometer persegi (0,19 mil persegi) yang merupakan bagian dari kamp yang padat penduduk tersebut.

    Para penghuni kamp ini telah mengalami lebih dari setahun serangan dan penggerebekan Israel, dan banyak yang melihat operasi tersebut sebagai upaya untuk melenyapkan perlawanan Palestina, sejalan dengan koordinasi keamanan PA dengan Israel.

    Meskipun ini bukan kampanye PA pertama terhadap kamp Jenin, ini adalah yang pertama selama perang Israel di Gaza dan di tengah serangan Israel yang terus berlanjut terhadap kamp tersebut, yang telah diserbu lebih dari 80 kali selama setahun terakhir, mengakibatkan lebih dari 220 kematian dan ribuan orang terluka, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

    Fadi mengungkapkan kemarahannya atas apa yang ia ceritakan telah terjadi padanya.

    Pria berusia 42 tahun itu mengatakan pasukan keamanan menyerbu gedungnya dan memaksa penduduk sekitar untuk meninggalkan rumah mereka, menahan mereka di apartemennya.

    “Mereka menembaki saya, membuat anak-anak saya ketakutan, hanya karena saya berada di balkon. Dan mereka tidak berhenti di situ – mereka masuk paksa ke rumah saya,” kata Fadi, menceritakan bagaimana anak-anaknya dan anak-anak tetangganya ketakutan, dan bagaimana ia dicari oleh pasukan keamanan PA setelah muncul dalam sebuah video di media sosial yang menceritakan cobaan yang dialaminya.

    Fadi bersikeras bahwa terlepas dari klaim PA, kubunya sepenuhnya mendukung Brigade Jenin.

    “Siapa pun yang meragukan dukungan rakyat terhadap perlawanan di kamp itu harus berkunjung sekarang dan melihat masyarakat mendukungnya,” kata Fadi. “Tidak seorang pun di sini akan menyerah dalam perlawanan.”

    Pasukan Keamanan Otoritas Palestina (PA) melakukan tindakan represif terhadap demonstran Palestina yang menentang pendudukan Israel di Tepi Barat. (tangkap layar BBC)

    Otoritas Palestina Menolak Berkompromi

    PA memiliki kendali administratif parsial atas Tepi Barat yang diduduki – yang mana Jenin berada di bagian utara.

    Namun, Israel telah memiliki kendali militer penuh atas wilayah Palestina sejak 1967.

    Selama beberapa hari terakhir, kamp Jenin telah dikepung PA, tanpa ada pergerakan masuk maupun keluar, bersamaan dengan pemadaman listrik dan air.

    Situasi medis sangat buruk, ambulans tidak dapat masuk atau keluar, meskipun banyak korban luka akibat bentrokan yang sedang berlangsung antara kedua belah pihak.

    Meskipun situasi di dalam kamp sulit dan pertempuran sengit, pejabat keamanan PA tetap berkomitmen untuk melanjutkan operasi.

    Menteri Dalam Negeri PA Ziad Hab al-Reeh menegaskan kembali dalam sebuah pertemuan di kantor pusat provinsi Jenin pada hari Rabu bahwa operasi akan terus berlanjut hingga tujuannya tercapai.

    “Kami akan mengejar siapa pun yang mencoba merusak sumber daya rakyat kami dan menyabotase proyek nasional Palestina,” kata Hab al-Reeh.

    Beberapa penghuni kamp setuju dengan tujuan kampanye tetapi menolak metode yang digunakan oleh pasukan keamanan.

    Hani Hijazi, 54, yang tinggal di Jalan al-Sikka di bagian barat kamp, ​​mengatakan ia memahami perlunya pasukan keamanan beroperasi di dalam kamp dan mengatasi masalah yang muncul, tetapi tidak melalui metode yang menyebabkan kematian warga sipil yang tidak bersalah.

    Hijazi, seperti banyak orang lain di kamp tersebut, khawatir hal ini dapat meningkat menjadi konfrontasi yang lebih besar antara kedua belah pihak, yang berpotensi menyebabkan “perang saudara”.

    “Kedua belah pihak bertanggung jawab; pertikaian bukanlah solusi. Rekonsiliasi adalah solusinya,” kata Hijazi.

    Personel keamanan Otoritas Palestina. Dalam beberapa pekan belakangan, Otoritas Palestina terlibat bentrokan bersenjata dengan sejumlah milisi perlawanan Palestina seperti Brigade Al-Quds di Jenin dan Brigade Martir Al-Aqsa. (khaberni/tangkap layar)

    Pembenaran untuk Operasi ‘Tidak Benar’

    Di tengah meningkatnya peristiwa di kamp, ​​penduduk mempertanyakan waktu operasi PA.

    Brigade Jenin dibentuk pada tahun 2021, dan meskipun gerakan Jihad Islam mencakup bagian terbesarnya, semua faksi Palestina terwakili dalam sayap militernya, termasuk Brigade Martir Al-Aqsa, sayap militer Fatah – faksi Palestina yang mendominasi PA.

    Terlebih lagi, Israel telah berulang kali menyerbu kamp tersebut, dan pengejaran terhadap pejuang bersenjata belum berhenti.

    Kifah al-Omari, 51, seorang penduduk Bab al-Saha di pusat kamp, ​​bertanya-tanya kepada Al Jazeera mengapa PA akan campur tangan.

    Al-Omari duduk di luar rumahnya bersama keluarganya saat dia berbicara, menghangatkan dirinya dengan tungku kayu bakar karena pemadaman listrik di kamp dan kurangnya pemanas di rumah-rumahnya.

    “Kami, mereka yang hidup di tengah-tengah peristiwa ini, tahu betul bahwa semua pembenaran yang diberikan oleh PA tidak benar,” kata al-Omari. “Hal ini membuat kami berspekulasi tentang alasan sebenarnya di balik kampanye ini dan waktunya.”

    Seperti banyak warga Palestina lainnya, al-Omari tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa penyebabnya mungkin terkait dengan pengaturan politik besar di Tepi Barat dan Gaza yang diduduki, mempersiapkan PA untuk memperluas kendalinya atas Gaza jika terjadi kesepakatan untuk mengakhiri perang di daerah kantong itu.

    Pemerintah Israel telah berulang kali menekankan bahwa mereka tidak mempercayai PA untuk secara efektif melawan para pejuang perlawanan Palestina, dan banyak warga Palestina percaya bahwa operasi seperti yang terjadi di Jenin adalah upaya untuk membuktikan bahwa PA sebenarnya dapat membasmi para pejuang.

    Rajab, juru bicara pasukan keamanan PA, menolak tuduhan bahwa PA bekerja sama dengan Israel melawan pejuang perlawanan, dengan mengatakan bahwa PA telah “memberikan perlindungan bagi 200 warga Palestina yang menjadi sasaran likuidasi dan pembunuhan langsung oleh Israel”.

    “Ini adalah keputusan kedaulatan dari level tertinggi di dalam PA untuk mengerahkan seluruh daya upaya, sarana, dan metode kami guna mencegah malapetaka dan kerusakan lain di Tepi Barat, seperti yang terjadi di Jalur Gaza,” imbuhnya, dalam upaya lebih lanjut untuk membenarkan serangan tersebut.

    Namun al-Omari mengklaim bahwa tawaran dari penduduk setempat di kamp telah diajukan kepada PA untuk menyelesaikan situasi tanpa pertumpahan darah, tetapi tawaran tersebut ditolak.

    Sebaliknya, kata al-Omari, PA menuntut agar “para buronan menyerahkan diri dan senjata mereka”.

    “Tuntutan ini tidak disertai dengan jaminan atau tawaran apa pun untuk melindungi mereka atau kamp dari pasukan pendudukan Israel, itulah sebabnya para pejuang dan penghuni kamp menolaknya,” imbuh al-Omari.

     

    (oln/Ynet/khbrn/aja/*)

     

     

  • Benny Gantz Desak Israel Serang Langsung Iran

    Benny Gantz Desak Israel Serang Langsung Iran

    Jakarta, CNN Indonesia

    Mantan Menteri Pertahanan Israel sekaligus pemimpin tertinggi IDF, Benny Gantz, mendesak negaranya untuk segera menyerang Iran.

    Menurutnya, tindakan ini diperlukan guna mengakhiri rentetan serangan dan teror yang dilakukan Iran dan sekutu-sekutunya, Houthi Yaman, seperti yang terjadi belakangan ini.

    “Israel harus menargetkan Iran secara langsung,” kata Gantz kepada awak media dalam sidang parlemen Israel pada Senin (23/12) dilansir Times of Israel.

    “Hari ini, kita memiliki kesempatan untuk mengkatalisasi perubahan strategi terhadap Iran dan proksinya. Kita harus memanfaatkan kesempatan itu. [Jika tidak], ini akan menjadi kesalahan strategis yang bersejarah,” lanjutnya.

    Usulan Gantz untuk menyerang Iran ini juga disetujui oleh kepala Mossad, David Barnea. Ia menilai Israel memang harus segera menyerang Iran untuk mengakhiri semua pertikaian yang terjadi dengan para sekutunya.

    “Kita harus menyerang kepala [ular] itu, terhadap Iran. Jika kita hanya menyerang Houthi, belum tentu kita akan berhasil menghentikan mereka,” kata Barnea.

    Rencana penyerangan ini dikabarkan juga telah didengar oleh pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Khamenei.

    Dikutip Al Jazeera, Khamenei yakin bahwa Israel bakal segera melakukan serangan terhadap negaranya.

    Bahkan, media lokal Iran, Channel 12, melaporkan Khamenei saat ini tengah berdiskusi dengan para pejabatnya untuk bersiap jika Israel benar-benar menyerang Iran.

    Iran sendiri mulai terlibat konflik dengan Israel sejak 1 Oktober lalu.

    Saat itu, Iran mulai melancarkan serangan ke Israel dengan menggunakan ratusan rudal balistik dan rudal hipersonik. Serangan ini dilakukan dengan dalih membalas serangan Israel ke milisi Hizbullah di Lebanon.

    Menanggapi serangan tersebut, Negeri Zionis tidak tinggal diam. Mereka membalas serangan tersebut dengan menyerang pangkalan militer Iran yang ada di Teheran, Ilam, dan Khuzestan pada 26 Oktober lalu.

    Sejak saat itu, kedua negara saling bersitegang hingga saat ini.

    (gas/rds)

    [Gambas:Video CNN]

  • Kaprodi Anestesiologi FK Undip dan Tersangka Kasus Pemerasan Mahasiswi PPDS Terancam 9 Tahun Penjara – Halaman all

    Kaprodi Anestesiologi FK Undip dan Tersangka Kasus Pemerasan Mahasiswi PPDS Terancam 9 Tahun Penjara – Halaman all

    TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG – Tiga orang tersangka dalam dalam kasus pemerasan terhadap dr Aulia Risma Lestari, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah, terancam hukuman 9 tahun penjara.

    Tiga orang yang telah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus itu yakni; TEN (pria) Ketua Program Studi (Prodi) Anestesiologi Fakultas Kedokteran (FK) Undip, SM (perempuan) kepala staf medis kependidikan prodi Anestesiologi Undip, dan ZYA (perempuan) yang merupakan senior dari dr Aulia.

    Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengatakan ketiga tersangka itu dijerat tiga pasal berlapis, meliputi kasus pemerasan pasal 368 ayat 1 KUHP, penipuan pasal 378 KUHP, pasal 335 soal pengancaman atau teror terhadap orang lain.

    “Untuk ancaman hukumannya maksimal 9 tahun,” ujar Artanto dalam jumpa pers di Mapolda Jateng, Selasa (24/12/2024).

    Selain menetapkan tiga orang tersangka, penyidik di Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Tengah juga menyita sejumlah barang bukti.

    Barang bukti yang disita itu di antaranya adalah uang sebesar Rp97.770.000. 

    “Dari ketiga tersangka kami menyita barang bukti sebesar Rp97.770.000. Hasil dari rangkaian dari peristiwa tersebut,” kata Kombes Pol Artanto.

    Kombes Pol Artanto juga menjelaskan peran ketiga tersangka dalam kasus pemerasan yang berujung kematian dr Aulia Risma Lestari itu.

    Dijelaskan Artanto, dalam kasus ini TEN memanfaatkan senioritasnya di kalangan PPDS untuk meminta uang Biaya Operasional Pendidikan (BOP) yang tidak diatur dalam akademik.

    Sementara SM turut serta meminta uang BOP yang tidak diatur akademi dengan meminta langsung ke bendahara PPDS.

    Kemudian tersangka ZYA dikenal sebagai senior korban yang paling aktif membuat aturan, melakukan bullying dan makian. 

    Meski tiga orang telah menjadi tersangka, Artanto menyebut mereka belum ditahan karena masih menunggu keputusan penyidik. 

    Alasan lainnya, ketiga tersangka juga dinilai kooperatif. 

    “Iya belum (ditahan) itu pertimbangan penyidik. (Kapan ditahan?) Nanti nunggu penyidik,” katanya.

    Kasus pemerasan terhadap dr Aulia Risma Lestari ini sudah bergulir sejak 4 September 2024 ketika ibunda Risma Nuzmatun Malinah melaporkan kasus itu ke Polda Jawa Tengah. 

    Kasus ini menjadi perbincangan setelah dr Aulia Risma Lestari ditemukan tewas di kamar kosnya di Kota Semarang, pada Senin (12/8/2024).

    Dokter Aulia mengakhiri hidupnya diduga karena tak kuat menjalani PPDS Anestesi di Undip.

    Menurut sumber yang tak ingin disebutkan identitasnya, korban diduga mengakhiri hidup dengan menyuntikkan obat bius jenis Roculax ke tubuhnya sendiri.

    “Korban diduga melakukan bunuh diri dengan menyuntikkan Roculax di kamar kosnya,” katanya kepada TribunJateng.com, Rabu (14/8/2024).

    dr Aulia adalah seorang dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kardinah Kota Tegal yang sedang menjalani tugas belajar sebagai peserta PPDS Anestesi Undip.

    Tante Dokter Aulia, Vieta mengatakan, keponakannya kerap mendapat tekanan dari senior selama masa pendidikan dokter spesialis.

    Bahkan, dokter Aulia sering diminta membelikan rokok tengah malam dan menyiapkan makanan untuk senior dengan biaya pribadi.

    Belakangan beredar rekaman suara diduga Dokter Aulia saat menjalani PPDS Anestesi di Undip.

    Rekaman suara itu ditujukan untuk ayahnya, Mohamad Fakhruri (65). 

    Pesan suara itu dikirimkan Dokter Aulia melalui pesan WhatsApp.

    Dalam rekaman itu, terdengar suara tangisan Dokter Aulia yang tidak kuat menjalani PPDS.

    Kasus ini kemudian dilaporkan ke polisi selang hampir satu bulan sejak kematian dokter Aulia di kamar kosnya di Lempongsari, Kota Semarang, pada 15 Agustus 2024.

    Polisi lantas menetapkan tersangka selepas memeriksa sebanyak 36 saksi.

    Kuasa hukum keluarga Risma, Misyal Achmad mengaku cukup puas dengan penetapan tiga tersangka tersebut.

    Menurut dia, dari tiga tersangka itu Kaprodi adalah sosok yang paling harus bertanggung jawab karena dia dibayar oleh negara untuk mengawal pendidikan, tapi justru membiarkan hal-hal yang tidak pantas tersebut terjadi.

    Kemudian tersangka lainnya dari bagian keuangan itu yang mengumpulkan uang-uang dari mahasiswa PPDS. 

    Tersangka ketiga dari sesama residen atau senior korban saat menempuh pendidikan. 

    “Kami dari keluarga sudah cukup puas, tinggal nanti dikembangkan karena memang kalau saya lihat dapat informasinya itu ada lebih dari satu residen,” paparnya.

    Kendati demikian, pihaknya menyayangkan sikap pihak kepolisian yang belum menahan ketiga tersangka.

    Ia mengakui penahanan tersebut memang wewenang kepolisian, terutama untuk kasus dengan ancaman hukuman di bawah lima tahun.

    Namun, dia berharap para tersangka segera ditahan karena berpotensi menghilangkan barang bukti mengingat proses kasusnya cukup lama.

    “Kami berharap pihak Polda segera melakukan penahanan untuk menjaga supaya tidak ada barang bukti lainnya yang bisa ihilangkan,” katanya.

    Tribun telah mengkonfirmasi kejadian tersebut kepada Rektor Universitas Diponegoro (UNDIP), Suharnomo melalui layanan pesan singkat. 

    Namun, konfirmasi tersebut belum direspons.

  • Kaprodi Anestesiologi FK Undip dan Tersangka Kasus Pemerasan Mahasiswi PPDS Terancam 9 Tahun Penjara – Halaman all

    Breaking News: 3 Orang Jadi Tersangka Kasus PPDS Undip: Kaprodi, Kepala Staf Medis, Senior dr Aulia – Halaman all

    TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG – Polisi akhirnya menetapkan tiga tersangka dalam kasus pemerasan terhadap dr Aulia Risma Lestari, mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah.

    Tiga orang yang ditetapkan menjadi tersangka itu yakni; TEN (pria) Ketua Program Studi (Prodi) Anestesiologi Fakultas Kedokteran Undip, SM (perempuan) kepala staf medis kependidikan prodi Anestesiologi Undip, dan ZYA (perempuan) yang merupakan senior dari dr Aulia.

    “Iya ada tiga tersangka, mereka para senior korban,” kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jateng Kombes Pol Artanto di Mapolda Jateng, Selasa (24/12/2024).

    Kombes Artanto menjelaskan peran para tersangka dalam kasus ini yakni TEN memanfaatkan senioritasnya di kalangan PPDS untuk meminta uang Biaya Operasional Pendidikan (BOP) yang tidak diatur dalam akademik.

    Sementara tersangka SM turut serta meminta uang BOP yang tidak diatur akademi dengan meminta langsung ke bendahara PPDS.

    Tersangka ZYA dikenal sebagai senior korban yang paling aktif membuat aturan, melakukan bullying dan makian. 

    “Dari ketiga tersangka kami menyita barang bukti sebesar Rp97.770.000. Hasil dari rangkaian dari peristiwa tersebut,” sambung Artanto.

    Ketiga tersangka, kata Artanto, dijerat tiga pasal berlapis, meliputi kasus pemerasan pasal 368 ayat 1 KUHP, penipuan pasal 378 KUHP,  pasal 335 soal pengancaman atau teror terhadap orang lain.

    “Untuk ancaman hukumannya maksimal 9 tahun,” ujarnya. 

    Artanto menyebut, ketiga belum ditahan karena masih menunggu keputusan dari penyidik. Alasan lainnya, ketiga tersangka juga dinilai kooperatif. Iya belum (ditahan) itu pertimbangan penyidik. (Kapan ditahan?) Nanti nunggu penyidik.

    Kasus tersebut sudah bergulir sejak S september 2024 ketika ibunda Risma Nuzmatun Malinah melaporkan kasus itu ke Polda Jawa Tengah. 

    Kasus tersebut dilaporkan ke polisi selang hampir satu bulan sejak kematian Risma di kamar kosnya di Lempongsari, Kota Semarang, pada 15 Agustus 2024.

    Polisi menetapkan tersangka selepas memeriksa sebanyak 36 saksi.

    Kuasa hukum keluarga Risma, Misyal Achmad mengaku, cukup puas dengan penetapan tiga tersangka tersebut.

    Ketiganya adalah Kaprodi yang paling harus bertanggung jawab karena dia dibayar oleh negara untuk mengawal pendidikan, tapi justru membiarkan hal-hal yang tidak pantas tersebut terjadi.

    Kemudian tersangka lainnya dari bagian keuangan itu yang mengumpulkan uang-uang dari mahasiswa PPDS. 

    Tersangka ketiga dari sesama residen atau senior korban saat menempuh pendidikan. 

    “Kami dari keluarga sudah cukup puas tinggal nanti dikembangkan karena memang kalau saya lihat dapat informasinya itu ada lebih dari satu residen,” paparnya.

    Kendati demikian, pihaknya menyayangkan kepolisian yang belum menahan tiga tersangka.

    Ia mengakui penahanan tersebut memang wewenang kepolisian, terutama untuk kasus dengan ancaman hukuman di bawah lima tahun.

    Namun, dia berharap tersangka segera ditahan karena berpotensi dapat menghilangkan barang bukti mengingat proses kasusnya cukup lama.

    “Kami berharap pihak Polda segera melakukan penahanan untuk menjaga supaya tidak ada barang bukti lainnya yang bisa dihilangkan,” jelasnya.

    Tribun telah mengkonfirmasi kejadian tersebut kepada Rektor Universitas Diponegoro (UNDIP), Suharnomo melalui layanan pesan singkat. 

    Namun, konfirmasi tersebut belum direspon. 

  • Luigi Mangione Mengaku Tidak Bersalah atas Pembunuhan CEO UnitedHealth Brian Thompson – Halaman all

    Luigi Mangione Mengaku Tidak Bersalah atas Pembunuhan CEO UnitedHealth Brian Thompson – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Luigi Mangione, pria berusia 26 tahun, dituduh menembak mati CEO United Healthcare, Brian Thompson.

    Ia mengaku tidak bersalah atas tuduhan negara bagian New York yang menuduhnya melakukan “tindakan terorisme”, Al Jazeera dan Ap News melaporkan.

    Permohonan diajukan di pengadilan Manhattan pada hari Senin (23/12/2024).

    Ia muncul di pengadilan pada hari Senin dengan tangan diborgol dan mengenakan sweater merah marun di atas kemeja berkerah putih.

    Sambil mencondongkan tubuhnya ke mikrofon, ia berkata “tidak bersalah” ketika ditanya bagaimana ia mengaku terhadap dakwaan yang diajukan.

    Dakwaan tersebut memuat 11 tuduhan, termasuk tiga dakwaan pembunuhan, salah satunya pembunuhan sebagai “tindakan terorisme”.

    Ia menghadapi hukuman penjara seumur hidup jika terbukti bersalah atas dakwaan negara bagian, tetapi dapat menghadapi hukuman mati jika terbukti bersalah atas dakwaan federal.

    Selama sidang di pengadilan hari Senin, ia terkadang tersenyum saat berbicara dengan pengacaranya dan mengulurkan tangan kanannya setelah seorang petugas melepas borgolnya.

    Di luar gedung pengadilan, puluhan pendukung meneriakkan, “Bebaskan Luigi,” diiringi bunyi terompet.

    Natalie Monarrez, warga Staten Island berusia 55 tahun, mengatakan dia bergabung dalam demonstrasi karena dia kehilangan ibunya dan juga tabungan hidupnya akibat penolakan klaim asuransi.

    “Meskipun ekstrem, hal itu mengguncang perbincangan bahwa kita perlu menangani masalah ini,” katanya tentang penembakan tersebut.

    “Sudah cukup, orang-orang sudah muak.”

    Jaksa federal mengajukan tuntutan terhadap Mangione terkait pembunuhan Thompson pada Rabu (4/12/2024) di luar sebuah hotel di Midtown Manhattan.

    Mangione ditangkap di Pennsylvania pada Senin (9/12/2024) dan diekstradisi minggu lalu ke New York.

    Minggu lalu, Mangione, yang merupakan lulusan Universitas Pennsylvania yang bergengsi dan berasal dari keluarga berpengaruh di Maryland, muncul di pengadilan federal di New York untuk pertama kalinya.

    Dia tidak diminta untuk mengajukan pembelaan atas dakwaan federal.

    Dakwaan tersebut mencakup satu tuduhan penggunaan senjata api untuk melakukan pembunuhan.

    Selain itu, terdapat satu tuduhan penguntitan lintas negara bagian yang mengakibatkan kematian dan satu lagi penguntitan melalui fasilitas lintas negara bagian yang juga berujung pada kematian.

    Luigi Mangione, pria berusia 26 tahun, dituduh menembak mati CEO United Healthcare, Brian Thompson.

    Kejahatan Berat

    Pada konferensi pers minggu lalu, Jaksa Distrik Manhattan Alvin Bragg menyatakan bahwa penerapan undang-undang terorisme mencerminkan beratnya kejahatan tersebut.

    Ia menggambarkan pembunuhan itu sebagai tindakan yang menakutkan, terencana dengan baik, dan bertujuan menimbulkan keterkejutan, perhatian, serta intimidasi.

    “Dalam istilah paling mendasar, ini adalah pembunuhan yang dimaksudkan untuk menimbulkan teror,” tambahnya.

    Mangione ditahan di penjara federal Brooklyn bersama beberapa terdakwa terkenal lainnya, termasuk Sean “Diddy” Combs dan Sam Bankman-Fried.

    Luigi Mangione, pria berusia 26 tahun, dituduh menembak mati CEO United Healthcare, Brian Thompson.

    Seorang lulusan Ivy League dari keluarga terkemuka di Maryland, Mangione tampaknya telah menjauhkan diri dari keluarga dan teman-temannya dalam beberapa bulan terakhir.

    Ia sering memposting di forum daring tentang perjuangannya melawan nyeri punggung.

    Menurut perusahaan asuransi tersebut, Mangione tidak pernah menjadi klien UnitedHealthcare

    Thompson, seorang ayah dengan dua anak sekolah menengah atas, telah bekerja di perusahaan raksasa UnitedHealth Group selama 20 tahun dan menjadi CEO divisi asuransinya pada tahun 2021.

    Pembunuhan itu telah mendorong beberapa orang untuk menyuarakan kekesalan mereka terhadap perusahaan asuransi kesehatan di AS.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Penagih Pinjol Menyebarkan Data Pribadi Seseorang Bisa Dikenakan Pidana, Ini Hukumnya

    Penagih Pinjol Menyebarkan Data Pribadi Seseorang Bisa Dikenakan Pidana, Ini Hukumnya

    Jakarta, Beritasatu.com – Penagih pinjaman online (Pinjol) kerap melakukan teror dalam melakukan tagihan. Bahkan, penagih pinjol menyebarkan data pribadi orang tersebut sebagai ancaman. Lalu, apa hukum menyebarkan data pribadi tersebut?

    Pinjaman online semakin populer di kalangan masyarakat sebagai solusi cepat untuk kebutuhan finansial. Dengan hanya beberapa klik, seseorang dapat mengakses dana tunai dalam waktu singkat tanpa harus melalui proses yang rumit.

    Di balik kemudahannya terdapat risiko besar, terutama terkait dengan cara penagihan utang yang dilakukan oleh pihak ketiga. Salah satu isu yang semakin mencuat adalah tindakan penagih utang pinjol yang menyebarkan data pribadi debitur tanpa izin.

    Tindakan ini tidak hanya melanggar etika, tetapi juga dapat dikenakan sanksi pidana sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    Penyebaran data pribadi oleh penagih pinjol sering kali dilakukan dengan cara yang sangat agresif dan mengintimidasi. Mereka dapat menghubungi kontak di ponsel debitur, menyebarkan informasi sensitif di media sosial, atau bahkan mengancam untuk merusak reputasi debitur.

    Hal ini jelas melanggar hak privasi individu dan dapat menyebabkan dampak psikologis yang serius bagi korban. Masyarakat perlu memahami bahwa ada langkah-langkah hukum yang dapat diambil jika menjadi korban penyebaran data pribadi oleh penagih pinjol, berikut Informasinya.

    Pelanggaran Hukum oleh Penagih Pinjol

    Penyebaran data pribadi debitur oleh penagih utang, terutama melalui media sosial atau dengan menghubungi kontak di ponsel debitur, merupakan tindakan yang melanggar hukum.

    Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penagihan utang harus dilakukan dengan cara yang sopan dan tidak menimbulkan teror. Praktik intimidasi dan ancaman tidak dibenarkan dan dapat berujung pada sanksi pidana bagi pihak yang melakukannya.

    Berdasarkan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), pelaku yang terbukti menyebarkan data pribadi tanpa izin dapat dikenakan Pasal 32 ayat (1) tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) menyebutkan bahwa setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum dengan cara apa pun mengubah, menambah, mengurangi, melakukan transmisi, merusak, menghilangkan, memindahkan, menyembunyikan suatu informasi elektronik dan atau dokumen elektronik milik orang lain atau milik publik, dengan ancaman pidana penjara paling lama 8 tahun dan/atau denda maksimal Rp 2 miliar.

    Selain itu, tindakan ini juga dapat diancam dengan pasal-pasal lain, seperti Pasal 26 UU PDP juga menegaskan bahwa penggunaan data pribadi harus dilakukan dengan persetujuan dari pemilik data, dengan ancaman pidana paling lama 5 tahun dan atau denda paling banyak sebesar Rp 5 miliar.

    Langkah Hukum bagi Korban

    Jika anda atau seseorang yang anda kenal menjadi korban penyebaran data pribadi oleh penagih pinjol, ada beberapa langkah yang dapat diambil:

    Segera laporkan tindakan tersebut kepada kepolisian. Sertakan bukti-bukti seperti tangkapan layar percakapan atau rekaman suara jika ada.Jika pinjol tersebut terdaftar di OJK, Anda juga bisa melaporkan praktik tidak etis ini kepada OJK untuk mendapatkan perlindungan hukum.Pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan pengacara atau lembaga bantuan hukum untuk mendapatkan nasihat lebih lanjut tentang langkah-langkah hukum yang bisa diambil.

    Perlindungan Hukum bagi Debitur

    Penting untuk diketahui bahwa hanya pinjol yang terdaftar dan berizin di OJK yang memiliki perlindungan hukum yang lebih baik bagi debitur. Pinjol ilegal cenderung melakukan praktik-praktik merugikan dan tidak transparan. Oleh karena itu, sebelum meminjam, pastikan untuk memeriksa status legalitas pinjol tersebut.

    Dengan meningkatnya kesadaran akan hak-hak konsumen dan perlindungan data pribadi, diharapkan masyarakat dapat lebih berhati-hati dalam menggunakan layanan pinjaman online serta mengetahui langkah-langkah hukum yang dapat diambil jika terjadi pelanggaran.

  • Kubu MLB NU Mengaku Diintimidasi hingga Rahasiakan Tempat Pelaksanaan

    Kubu MLB NU Mengaku Diintimidasi hingga Rahasiakan Tempat Pelaksanaan

    Surabaya, CNN Indonesia

    Pelaksanaan Pra Muktamar Luar Biasa (MLB) PBNU telah usai digelar di Surabaya-Jombang, 17-21 Desember 2024. Presidium Penyelamat Organisasi dan Panitia Muktamar Luar Biasa Nahdlatul Ulama (PO & MLB NU) mengaku punya alasan sempat merahasiakan lokasi pelaksanaannya.

    Pra MLB NU itu diawali dengan focus group discussion (FGD) yang diikuti presidium, tokoh NU dan perwakilan PWNU se-Indonesia secara hybrid di Hotel JW Marriot, Selasa (17/12).

    Berikutnya presidium dan para delegasi PWNU melakukan sowan ke sejumlah kiai sepuh di Jawa Timur dan Jawa Tengah, Jumat (20/12). Pra MLB NU kemudian ditutup di Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang, Sabtu (21/12).

    Salah satu perwakilan PO & MLB NU yang juga didapuk menjadi pelaksana atau organizing committee MLB NU nanti, KH Imam Baehaqi mengatakan, alasan pihaknya sempat merahasiakan lokasi Pra MLB karena ada ancaman dan intimidasi yang dialami panitia.

    “PBNU itu menerapkan kepemimpinan yang otoriter bahkan punya dimensi kekerasan. Jadi sering kita itu beberapa kali pertemuan, baru diskusi, ya diskusi, konsolidasi MLB NU, mereka [diduga] sudah mengerahkan para Banser untuk membubarkan kita bahkan dengan sedikit kekerasan, intimidasi,” kata Baehaqi kepada CNNIndonesia.com, Senin (23/12).

    Bahkan, Baehaqi menyebut, Ketua Panitia Pra MLB KH Mas Maftuh diduga sempat mengalami teror. Sejumlah orang mendatangi kediamannya di Surabaya sehingga dia harus mengevakuasi diri ke tempat lain.

    “Ini aja Gus Maftuh waktu itu mengalami teror berkali-kali juga rumahnya itu banyak orang datang. mempertanyakan ini itu pelaksanaannya di mana segala macam, sampai terganggu lah. Akhirnya beliau sempat mengevakuasi diri tidak di rumah selama beberapa hari,” katanya.

    “Itu lah yang membuat kita buat keputusan Pra MLB ini agak rahasia tuh secara teknis ya, sementara secara gagasan kita terbuka gitu,” tambahnya.

    Ia pun menyayangkan mengapa pihak PBNU sampai harus mengerahkan kekuasaannya, bahkan sampai mengancam akan membubarkan forum Pra MLB. Hal itu juga sempat disampaikan PCNU Surabaya.

    “Harusnya PBNU kalau mereka memang merasa enggak salah, enggak perlu [melakukan intimidasi], enggak usah takut. Kami bukan memberontak, kami hanya ingin mengganti kepimpinan, bukan seluruh PBNU kami bubarkan, kami hancurkan, enggak,” katanya.

    Baehaqi yang juga merupakan Aktivis Jaringan Nahdliyin Pengawal Khitah (JPNK) NU ini menyebut, tak masalah ketika Pra MLB kemarin harus mereka gelar secara sembunyi-sembunyi. Dia pun menegaskan, MLB nanti akan mereka gelar terang-terangan dan terbuka.

    “Pra MLB ini kita kucing-kucingan enggak masalah, tetapi MLB-nya nanti terang-terangan, dengan agenda tunggal pergantian kepemimpinan,” ujar dia.

    Pelaksanaan MLB NU rencananya digelar paling cepat bulan Januari 2025, bertepatan dengan Harlah NU berdasar kalender Hijriyah maupun Masehi, dan selambat-lambatnya bulan Syawal 1446 Hijriah.

    Ada lima daerah yang diusulkan menjadi tempat penyelenggaraan MLB NU, yakni Surabaya, Bangkalan, Jombang, Semarang, Cirebon dan Daerah Istimewa Yogjakarta (DIY).

    Respons PBNU

    Sementara itu, Wakil Rais Aam PBNU Anwar Iskandar menilai wacana Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama (NU) yang direstui oleh tokoh-tokoh sepuh NU sebagai kebohongan semata.

    “Kalau di media diisukan ada pelaksanaan MLB di Surabaya dan akan ditutup di Jombang, dan dihadiri oleh setiap PW [pengurus wilayah], kemudian Cabang, kemudian akan silaturahim kepada sesepuh, maka itu sebuah kebohongan belaka,” ungkap Anwar dalam keterangannya, Senin (23/12).

    Anwar juga mengatakan wacana MLB NU ini tidak memenuhi syarat sebagaimana AD/ART organisasi NU.

    Ia kemudian membeberkan kecacatan dalam penyelenggaraan MLB ini. Pertama, MLB tidak melibatkan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Kedua, MLB harus diikuti 50 persen lebih dari Pengurus Cabang NU (PCNU) atau Pengurus Wilayah NU (PWNU) di seluruh Indonesia.

    “Dan nyatanya 100 persen dari cabang dan PW seluruh Indonesia menyatakan menolak adanya Muktamar Luar Biasa,” kata dia.

    (frd/isn)

    [Gambas:Video CNN]

  • Atheist Refugee Relief, LSM yang Sempat Dibahas Pelaku Teror di Jerman

    Atheist Refugee Relief, LSM yang Sempat Dibahas Pelaku Teror di Jerman

    Jakarta, CNN Indonesia

    Organisasi Atheist Refugee Relief kini menjadi perbincangan usai dikaitkan pelaku penabrakan pasar Natal di Jerman, Taleb Al Abdulmohsen.

    Al Abdulmohsen dilaporkan menabrakkan mobilnya ke sebuah pasar Natal di Jerman pada Jumat (20/12) hingga menyebabkan satu orang dan puluhan warga lainnya luka.

    Al Abdulmohsen dikabarkan pernah terlibat perselisihan dengan Organisasi Atheist Refugee Relief.

    Pada 2019, ia pernah melontarkan beberapa ujaran kebencian kepada organisasi tersebut hingga mereka memutuskan untuk melapor ke polisi.

    Pemerintah Arab Saudi sebelumnya telah memperingatkan otoritas Jerman tentang pelaku tabrakan kerumunan di Pasar Natal Jerman, sebelum insiden terjadi.

    Sumber Saudi mengatakan kepada Reuters bahwa Arab Saudi telah mengirimkan peringatan setelah penyerang memposting unggahan di akun X (sebelumnya Twitter) yang mengancam perdamaian dan keamanan.

    Der Spiegel melaporkan bahwa tersangka bersimpati dengan AfD/Alternative fur Deutschland (partai politik sayap kanan di Jerman), tapi majalah itu tidak mengatakan asal informasi tersebut.

    Profil Atheist Refugee Relief

    Atheist Refugee Relief merupakan lembaga swadaya masyarakat (LSM) asal Jerman yang dibentuk pada 2017. LSM ini dibentuk untuk membantu dan menampung pengungsi-pengungsi yang tidak punya agama atau ateis.

    LSM yang dalam bahasa Jerman disebut Säkulare Flüchtlingshilfe ini menyediakan beberapa layanan, seperti mencarikan para pengungsi tempat tinggal, menemani mereka ke kantor, dan menemani mereka ke dokter.

    Selain itu, organisasi ini juga menyediakan layanan bantuan hukum berupa penyediaan pengacara, menyediakan layanan kursus bahasa, hingga layanan terapi fisiologis dan psikologis.

    Atheist Refugee Relief adalah LSM yang mengedepankan prinsip ‘masyarakat terbuka’ untuk para anggotanya. Sebab, organisasi ini terbuka menerima siapa pun sebagai anggotanya tanpa pandang bulu.

    Selain itu, dilansir laman resminya, organisasi ini juga bekerja dengan mengedepankan prinsip kemanusiaan untuk menolong para pengungsi ateis yang ingin mencari suaka politik.

    (gas/bac)