Kasus: teror

  • Siapa yang Takut Suara Kritis Media?

    Siapa yang Takut Suara Kritis Media?

    PIKIRAN RAKYAT – Kantor redaksi Tempo diguncang insiden mengejutkan setelah menerima kiriman sebuah kepala babi pada Rabu 19 Maret 2025 sore. Peristiwa ini sontak memicu keprihatinan berbagai pihak dan dinilai sebagai bentuk teror terhadap kebebasan pers.

    Kronologi Kiriman Mengerikan

    Paket misterius tersebut tiba di kantor Tempo sekitar pukul 16.15 WIB. Kotak kardus yang dilapisi styrofoam itu diterima oleh satuan pengamanan kantor. Uniknya, paket tersebut ditujukan kepada seorang wartawan Tempo, Francisca Christy Rosana, yang akrab disapa “Cica”.

    Cica sendiri merupakan jurnalis di desk politik sekaligus host siniar (podcast) Bocor Alus Politik. Siniar ini kerap membahas isu-isu sensitif dan tajam, dengan episode terakhir menyoroti banjir besar yang melanda Jakarta, Bekasi, dan Bogor.

    Pada Kamis 20 Maret 2025 sekira pukul 15.00 WIB, Cica yang baru kembali dari liputan bersama rekannya, Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran, menerima kabar ada paket atas namanya. Dia pun membawa kotak tersebut ke ruang kerja.

    Hussein lantas membuka kotak itu. Namun, begitu bagian atas kardus dibuka, tercium bau busuk menyengat. Setelah styrofoam terbuka seluruhnya, mereka terkejut mendapati kepala babi di dalamnya. Kondisinya mengenaskan, kedua telinganya terpotong.

    Menyadari situasi yang janggal dan berbahaya, Cica, Hussein, dan beberapa rekan jurnalis lainnya segera membawa kotak tersebut ke luar gedung.

    Pemimpin Redaksi: Ini Teror Pers!

    Pemimpin Redaksi Tempo, Setri Yasra mengecam keras tindakan ini. Dia menyebut pengiriman kepala babi sebagai bentuk teror nyata terhadap kebebasan pers dan independensi jurnalisme.

    “Kami sedang menyiapkan langkah-langkah selanjutnya sebagai respons atas kejadian ini,” ucapnya dalam siaran pers yang diterima Pikiran-Rakyat.com pada Kamis 20 Maret 2025 sore.

    Setri Yasra menegaskan bahwa Tempo akan terus melaporkan kebenaran, meski menghadapi ancaman dan intimidasi. Dia juga meminta aparat penegak hukum segera mengusut tuntas insiden ini dan mengungkap pelaku di balik aksi teror tersebut.

    “Kami tidak akan mundur. Tempo berdiri di sisi kebenaran dan akan terus mengabdi pada kepentingan publik,” katanya.

    Dugaan Motif dan Konteks Ancaman

    Sejumlah pihak menduga teror ini berkaitan dengan pemberitaan kritis Tempo, khususnya siniar Bocor Alus Politik yang kerap membongkar isu-isu sensitif. Meski demikian, pihak redaksi enggan berspekulasi lebih jauh.

    Hussein Abri, rekan Cica yang turut menyaksikan langsung isi paket, mengaku terkejut dan geram.

    “Ini bukan cuma ancaman buat Cica, tapi juga ke seluruh jurnalis yang bekerja menyuarakan kebenaran. Ini upaya membungkam pers,” ujarnya.

    Sementara itu, Wakil Pemimpin Redaksi Tempo, Bagja Hidayat pun menyatakan dukungan penuh bagi seluruh awak redaksi.

    “Kami akan memperkuat pengamanan dan memastikan semua jurnalis bisa bekerja tanpa rasa takut. Jurnalisme tak boleh dibungkam,” tuturnya.

    Solidaritas dan Seruan Publik

    Insiden ini memicu gelombang solidaritas dari berbagai organisasi jurnalis dan aktivis kebebasan pers. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) mengecam keras aksi teror ini dan mendesak aparat untuk bertindak cepat.

    “Ancaman ini sangat serius. Kami menuntut polisi bergerak cepat mengusut pelaku dan menjamin keamanan wartawan Tempo,” ujar Ketua AJI Indonesia, Sasmito Madrim.

    Sementara itu, di media sosial, tagar #SolidaritasUntukTempo dan #LawanTerorPers ramai digaungkan oleh netizen. Banyak warganet menyuarakan dukungan untuk Tempo dan Cica agar tetap berani melawan ancaman.

    ‘Jurnalisme Tidak Akan Mati’

    Peristiwa kiriman kepala babi ini menjadi pengingat keras bahwa perjuangan menjaga kebebasan pers di Indonesia masih penuh tantangan. Namun, satu hal yang pasti: ancaman semacam ini tak akan mampu membungkam jurnalis yang berdiri di sisi kebenaran.

    Seperti kata Setri Yasra, “Tempo lahir dari semangat melawan ketidakadilan. Teror boleh datang, tapi kebenaran tak akan pernah padam”.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • KRONOLOGI Kantor Tempo Dikirimi Paket Isi Kepala Babi yang Ditujukan ke Jurnalis: Diterima Sore Hari

    KRONOLOGI Kantor Tempo Dikirimi Paket Isi Kepala Babi yang Ditujukan ke Jurnalis: Diterima Sore Hari

    TRIBUNJAKARTA.COM – Ancaman terhadap kebebasan pers kembali terjadi. 

    Kantor Tempo menerima teror berupa kiriman kepala babi pada Rabu (19/3/2025).

    Paket itu dialamatkan kepada Fransisca Christy Rosana atau Cica, wartawan desk politik dan host siniar Bocor Alus Politik.

    Dikutip Kompas TV, Kronologi kejadian bermula saat satuan pengamanan Tempo menerima paket tanpa nama pengirim pada pukul 16.15 WIB.

    Paket yang dibungkus kardus dan dilapisi styrofoam tersebut baru diterima Cica keesokan harinya pukul 15.00 WIB, sepulangnya dari tugas liputan bersama rekan wartawan Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran.

    “Sudah tercium bau busuk ketika kardus dibuka,” ungkap Hussein yang membantu membuka paket tersebut, dilansir dari rilis Tempo, Kamis (20/3).

    “Baunya makin menyengat dan terlihat masih ada darahnya.”

    Setelah dibuka sepenuhnya, terlihat kepala babi dengan kondisi kedua telinga terpotong.

    Pimpinan Redaksi Tempo Setri Yasra menyatakan teror ini diduga terkait dengan karya jurnalistik Tempo.

    “Kami mencurigai ini sebagai upaya teror dan langkah-langkah yang menghambat kerja jurnalistik,” tegasnya.

    Setri mengingatkan bahwa intimidasi terhadap pers bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers yang mengatur perlindungan pers dan wartawan di Indonesia.

    “Kebebasan pers itu tidak boleh diteror, diganggu, dan diintimidasi oleh alasan apa pun. Karena setiap media menjalankan fungsinya yang sudah diatur oleh undang-undang,” jelasnya.

    Tak ada pesan

    Wakil Pimpinan Redaksi Tempo Bagja Hidayat menambahkan kepala babi itu ditujukan kepada jurnalis Tempo Francisca Christy alias Cica.

    Tidak ada surat berisi kalimat ancaman terhadap jurnalis perempuan itu. 

    “Enggak ada (kalimat ancaman) sih. Jadi telinganya terpotong, tulisan sih nama Cica aja,” katanya Bagja saat dihubungi, Kamis (20/3/2025) seperti dikutip Kompas.com. 

    Menindaklanjuti hal itu, Bagja mengatakan pihaknya telah menerapkan SOP keamanan terhadap Cica.

    Kini, pihaknya bakal berdiskusi dengan Koalisi Kebebasan Pers untuk menentukan langkah mereka selanjutnya setelah mendapatkan momen ini.

    “Nanti kami akan diskusi dengan Koalisi Kebebasan Pers untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya,” tambah dia.

    Sebelumnya, kantor Tempo mendapatkan kirim paket berisikan kepala babi di kantornya, Jalan Palmerah, Jakarta Barat, Rabu (19/3/2025) sore.

    Wakil Pemimpin Redaksi Tempo Bagja Hidayat menjelaskan paket itu diterima oleh sekuriti kantor dengan nama Cica sebagai penerima, tertulis di kardus itu.

    Ketika menerima paket tersebut, Cica segera membawanya ke lantai atas kantor untuk dibuka.

    Namun menimbulkan bau busuk, paket itu segera dibawa turun kembali oleh rekan kantornya.

    Bagja menyebut, tidak ada liputan spesial yang dilakukan oleh Cica belakangan ini.

    “Kemarin kan liputan banjir, hari ini liputan revisi UU TNI. Semua media, tidak ada yang spesial,” kata dia. (Kompas.com dan Kompas TV). 

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Tempo Dapat Teror Kiriman Kepala Babi, Ditujukan untuk Jurnalisnya

    Tempo Dapat Teror Kiriman Kepala Babi, Ditujukan untuk Jurnalisnya

    Bisnis.com, JAKARTA – Kantor Media Tempo mendapatkan kiriman kepala babi, Rabu (19/3/2025). Kepala babi itu ditujukan untuk salah satu wartawannya, Fransisca Christy Rosana. 

    Berdasarkan keterangan resmi Tempo, kiriman kepala babi itu dibungkus dengan kotak kardus yang dilapisi styrofoam. Kotak itu ditujukan kepada “Cica”, yang merupakan nama panggilan akrab Fransisca Christy Rosana. 

    Cica dikenal sebagai wartawan desk politik Tempo dan juga penyiar siniar ‘Bocor Alus Politik’ yang tayang di kanal YouTube Tempo.

    Pemimpin Redaksi Tempo Setri Yasra mengatakan, kiriman paket berisi kepala babi itu merupakan bentuk teror terhadap kebabasan pers. 

    “Kami sedang menyiapkan langkah-langkah selanjutnya sebagai respons atas kejadian ini,” ujarnya, dikutip dari siaran pers, Kamis (20/3/2025). 

    Berdasarkan kronologinya, paket tersebut diterima satuan pengamanan Tempo kemarin sore pukul 16.15 WIB. Namun, paket itu baru diterima Cica pada pukul 15.00 WIB hari ini, Kamis (20/3/2025). 

    Saat itu, Cica disebut baru pulang dari liputan bersama rekan wartawannya, Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran. Cica langsung membawa kotak kardus tersebut ke kantor usai mendapatkan kabar soal penerimaan paket itu. 

    Kotak itu awalnya dibuka oleh Hussein. Dia langsung mencium bau busuk ketika baru membuka bagian atas kardus tersebut.

    Ketika styrofoam terbuka, Hussein melihat isinya kepala babi. Dia dan Cica serta beberapa wartawan membawa kotak kardus itu keluar gedung. 

    Setelah kotak kardus dibuka seluruhnya, terpampang di sana kepala babi. Kedua telinganya terpotong.

    Sebelum peristiwa tersebut, peristiwa serupa yang diduga teror turut dialami oleh rekan Cica, yang tidak lain yakni Hussein. Keduanya diketahui merupakan host dari siniar ‘Bocor Alus Politik’.

    Pada 2024 lalu, mobil milik Hussein dirusak oleh orang tak dikenal saat berada di daerah Depok, Jawa Barat. 

  • Tempo Mendapat Kiriman Kepala Babi

    Tempo Mendapat Kiriman Kepala Babi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kantor Tempo mendapat kiriman kepala babi pada 19 Maret 2025. Kepala babi tersebut dibungkus kotak kardus yang dilapisi styrofoam.

    Kotak berisi kepala babi tersebut ditujukan kepada “Cica”. Di Tempo, Cica adalah nama panggilan Francisca Christy Rosana, wartawan desk politik dan host siniar Bocor Alus Politik.

    Paket tersebut diterima satuan pengamanan Tempo pada 19 Maret 2025 pukul 16.15 WIB. Cica baru menerima pada pukul 15 pada Kamis, 20 Maret 2025.

    Cica baru pulang dari liputan bersama Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran. Karena mendapat informasi ada paket kiriman untuknya, ia membawa kotak kardus tersebut ke kantor.

    Hussein yang membuka kotak itu. Ia mencium bau busuk ketika baru membuka bagian atas kardus tersebut.

    Ketika styrofoam terbuka, Hussein melihat isinya kepala babi. Ia dan Cica serta beberapa wartawan membawa kotak kardus di keluar gedung. Setelah kotak kardus sudah dibuka seluruhnya, terpampang di sana kepala babi. Kedua telinganya terpotong.

    Pemimpin Redaksi Tempo Setri Yasra mengatakan kiriman paket berisi kepala babi tersebut sebagai bentuk teror terhadap kebebasan pers.

    “Kami sedang menyiapkan langkah-langkah selanjutnya sebagai respons atas kejadian ini,” kata Setri.

  • 8 Update Perang Gaza: Netanyahu Warning Hamas-Laut Merah Membara

    8 Update Perang Gaza: Netanyahu Warning Hamas-Laut Merah Membara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Eskalasi mulai terbentuk kembali di Timur Tengah. Hal ini terjadi setelah Israel melanggar keputusan gencatan senjata dengan milisi penguasa Gaza Palestina, Hamas.

    Hal ini pun memancing aksi dari sekutu Hamas yang ada di kawasan. Selain itu, langkah ini juga mengaburkan prospek perdamaian dan juga pembebasan tawanan antara Hamas dan Israel.

    Berikut perkembangan terbaru eskalasi itu sebagaimana dirangkum beberapa sumber, Rabu (19/3/2025).

    1. Netanyahu Warning Hamas

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan bahwa serangan pada Selasa, “baru permulaan”. Hal ini, tegasnya, akan terus berlanjut hingga Israel mencapai tujuan perangnya yakni menghancurkan Hamas dan membebaskan seluruh sandera yang ditahan oleh kelompok militan tersebut.

    Negosiasi gencatan senjata lebih lanjut, kata Netanyahu dalam pidato televisi Selasa malam, akan berlangsung “di bawah tembakan”. Ini adalah pernyataan pertamanya setelah serangan yang menewaskan lebih dari 400 orang dalam satu hari, menjadi hari paling berdarah sejak awal perang pada 2023.

    “Hamas sudah merasakan kekuatan tangan kami dalam 24 jam terakhir, dan saya ingin berjanji kepada Anda-dan kepada mereka-bahwa ini baru permulaan,” ujar Netanyahu, sebagaimana dikutip The Guardian.

    Hal sama juga dikatakan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant. Ia memperkirakan bahwa perang di Gaza bisa berlangsung selama beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan.

    “Hamas harus memahami bahwa aturan permainan telah berubah,” kata Menteri Pertahanan Israel lainnya, Israel Katz, dalam kunjungannya ke pangkalan udara.

    “Gerbang neraka akan terbuka dan mereka akan menghadapi kekuatan penuh IDF di udara, laut, dan darat jika Hamas tidak membebaskan sandera.”

    2. Israel Turunkan Perintah Evakuasi

    Militer Israel telah mengeluarkan perintah evakuasi bagi wilayah utara dan timur Gaza, mengindikasikan kemungkinan serangan darat dalam waktu dekat. Adapun sejauh ini, erangan dilaporkan terjadi di Gaza utara serta di kota-kota Deir al-Balah dan Khan Younis di bagian tengah.

    “Salah satu serangan dilaporkan menewaskan 17 anggota satu keluarga di Rafah, termasuk lima anak, orang tua mereka, serta seorang pria dengan tiga anaknya,” menurut laporan tenaga medis di rumah sakit setempat.

    Di rumah sakit al-Shifa di Kota Gaza, para penyintas mengadakan pemakaman darurat bagi puluhan jenazah yang berjejer di halaman. Para ibu meratapi tubuh anak-anak mereka yang berlumuran darah sementara pesawat tempur terus berdengung di langit.

    Dokter berjuang keras menangani arus korban yang terus berdatangan. Per;u diketahui, korban tewas termasuk pejabat tinggi Hamas, pemimpin politik tertinggi di Gaza dan beberapa menteri, selain banyak perempuan dan anak-anak.

    3. Israel Klaim Hamas Ingin Menculik Warga

    Juru bicara militer Israel Letkol Nadav Shoshani menyatakan bahwa serangan ini diluncurkan setelah intelijen menemukan rencana Hamas untuk melakukan serangan baru, menculik atau membunuh warga sipil atau tentara Israel. Hamas juga disebut menolak membebaskan lebih banyak dari 59 sandera yang masih ditahan di Gaza, yang menurut Israel merupakan pelanggaran terhadap kesepakatan gencatan senjata yang mulai berlaku pada Januari.

    “Hamas bisa saja memilih jalur lain. Mereka bisa memilih untuk membebaskan semua sandera, tetapi mereka malah memilih penolakan, teror, dan perang,” kata Shoshani dalam sebuah pernyataan.

    4. Laut Merah Makin Panas

    Di sisi lain, makin beringasnya Israel membuat kelompok Houthi makin reaktif. Milisi penguasa Yaman itu mengatakan akan makin gencar menyerang kapal-kapal pengiriman, terutama Israel, di Laut Merah.

    Ini menjadi dukungan baru Houthi terhadap warga Palestina di Gaza. Pernyataan serangan baru dikeluarkan di tengah tekanan militer Amerika Serikat (AS) untuk menyerang lagi Yaman dan Iran.

    “Tidak akan ada pembicaraan tentang pengurangan operasi sebelum mengakhiri blokade bantuan di Gaza. Iran tidak ikut campur dalam keputusan kami, tetapi yang terjadi adalah Iran terkadang menjadi penengah, tetapi tidak dapat mendikte sesuatu,” kata Jamal Amer, menteri luar negeri kelompok tersebut, seperti dikutip Reuters.

    Houthi telah melancarkan lebih dari 100 serangan yang menargetkan pengiriman ke Israel sejak November 2023, dengan mengatakan mereka bersolidaritas dengan Palestina atas perang Israel dengan Hamas, sekutu regional Iran lainnya, di Gaza. Mereka menghentikan operasi ketika gencatan senjata Gaza mulai berlaku pada Januari.

    5. Menlu Jerman: Perdamaian Arab Buyar

    Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan sebelum kunjungannya ke Lebanon bahwa dimulainya kembali pertempuran membahayakan upaya positif negara-negara Arab, yang bersama-sama ingin menempuh jalur damai bagi Gaza, bebas dari Hamas. Ia mengatakan perdamaian Arab dalam bencana.

    “Semua pihak dalam konflik harus menunjukkan pengekangan diri, menghormati hukum humaniter, dan kembali berunding,” tuturnya.

    6. Israel ‘Serang’ PBB

    Serangan Israel yang tak pandang mulu menyerang PBB. di Deir el-Balah, pasukan Israel menargetkan salah satu wisma tamu PBB tempat para pekerja kemanusiaan internasional tinggal.

    Akibatnya, empat pekerja yang terluka dibawa ke Rumah Sakit Al-Aqsa dengan ambulans. Dokter di Rumah Sakit Al-Aqsa membawa mereka ke unit gawat darurat dan mencoba memberi mereka obat.

    Ini bukan satu-satunya serangan yang terjadi dalam satu jam terakhir. Pasukan Israel juga menargetkan sebuah rumah di Nuseirat.

    Situasinya semakin memburuk, dengan ledakan terus-menerus. sirene ambulans makin sering terdengar.

    Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Israel juga menyerang Kepala PBB Antonio Guterres. Ia dituding mengalami ‘kebangkrutan moral’ setelahmengatakan bahwa ia ‘marah’ dengan serangan udara Israel yang baru di Gaza.

    “Kami marah karena Anda (Antonio Guterres) menjadi Sekretaris Jenderal PBB,” tulis juru bicara Kementerian Luar Negeri Oren Marmorstein di X.

    Marmorstein menuduh kepala PBB tidak menyebutkan usulan AS untuk memperpanjang fase pertama gencatan senjata. Penolakan Hamas untuk memperpanjang fase pertama terjadi karena Hamas tetap berkomitmen untuk melaksanakan kesepakatan yang disepakati di semua fasenya.

    “Memang, kami marah dengan kebangkrutan moral Anda.”

    7. Tokoh Ekstrim Israel Kembali Jadi Menteri

    Sementara itu, tokoh sayap kanan anti-Palestina Israel, Itamar Ben-Gvir akan kembali ke posisi yang pernah dipegangnya sebelumnya, Menteri Keamanan Dalam Negeri. Ada suara bulat untuk pemulihan jabatannya.

    Ben-Gvir sendiri sebelumnya menduduki jabatan itu sebelum mundur karena kesepakatan gencatan senjata pertama Israel-Hamas. Ia merupakan tokoh yang menolak berdamai dengan Hamas, sambil terus melakukan sejumlah kunjungan provokatif ke Masjid Al Aqsa di Tepi Barat

    8. Warga Israel Pendemo Netanyahu Ditangkap

    Polisi Israel telah menahan Brigadir Jenderal Angkatan Udara Israel yang sudah pensiun, Amir Haskel, seorang aktivis anti pemerintah terkemuka. Menurut media setepat, ini terjadi saat ia melakukan unjuk rasa di kediaman pribadi Netanyahu di Yerusalem.

    Haskel menggunakan megafon untuk menuduh PM “menghancurkan gencatan senjata dan kesempatan untuk menyelamatkan para sandera”. Ketika ia ditangkap, ia dibawa ke kantor polisi Moriah.

    (sef/sef)

  • Balap Liar di Jalan Poros Peterongan Jombang, Arena Berbahaya yang Tak Tersentuh Razia Polisi

    Balap Liar di Jalan Poros Peterongan Jombang, Arena Berbahaya yang Tak Tersentuh Razia Polisi

    Jombang (beritajatim.com) – Suara knalpot motor meraung-raung memecah kesunyian pagi buta di Jalan Raya Bongkot hingga Tugusumberjo, Kecamatan Peterongan, Jombang. Di tengah kabut tipis yang masih menyelimuti jalan, para remaja dengan sepeda motor berderu kencang, menjadikan jalan umum sebagai lintasan balap liar tanpa izin.

    Ironisnya, menurut Choirul Anam (40), warga Tugusumberjo yang telah lama menyaksikan fenomena ini, aksi ugal-ugalan tersebut tak pernah tersentuh razia polisi. “Selama Ramadan ini, balap liar semakin ramai setelah sahur. Paling parah setiap hari Minggu, meski di hari biasa masih ada, tapi jumlahnya sedikit,” ungkap Choirul, Rabu (19/3/2025).

    Choirul menambahkan bahwa aksi berbahaya ini tak hanya mengganggu ketenangan warga, tetapi juga mengancam keselamatan pengguna jalan lain, terutama para pedagang sayur atau pedagang lijo yang berangkat kulakan ke pasar pada pagi buta. Mereka, yang berjuang mencari nafkah dengan membawa barang dagangan, harus berhati-hati di tengah lintasan balap liar.

    “Dari jembatan Bongkot mereka berkumpul, lalu berbaris beberapa sepeda motor. Kemudian melesat ke arah selatan hingga perempatan Dusun Gading, depan Kecamatan Peterongan, lalu putar balik lagi. Ini berbahaya!” tegas Choirul.

    Warga setempat berharap pihak kepolisian segera turun tangan untuk membubarkan aksi nekat ini sebelum ada korban jiwa. Balap liar mungkin tampak menyenangkan bagi para remaja yang terlibat, tetapi bagi warga sekitar, ini adalah teror yang selalu menghantui setiap pagi. [suf]

  • Rusia Kutuk Israel Kembali Serang Gaza, Buat 413 Orang Tewas

    Rusia Kutuk Israel Kembali Serang Gaza, Buat 413 Orang Tewas

    Jakarta CNBC Indonesia – Rusia mengutuk pemboman Israel yang kembali di Jalur Gaza. Serangan itu menjadi yang paling mematikan sejak gencatan senjata berlaku antara Israel dan Hamas, Januari.

    Hingga kini serangan yang terjadi Selasa (18/3/2025) telah menewaskan ratusan orang. Menurut kementerian kesehatan Gaza, setidaknya 413 orang tewas dalam serangan terbaru itu.

    “Moskow sangat menyesalkan dimulainya kembali operasi militer Israel di Jalur Gaza,” kata kementerian luar negeri Rusia, dikutip AFP.

    “Rusia mengutuk keras tindakan apa pun yang menyebabkan kematian warga sipil dan penghancuran infrastruktur sosial.”

    Kremlin mengatakan sebelumnya bahwa mereka khawatir serangan tersebut akan menyebabkan eskalasi spiral. Pemerintah Presiden Vladimir Putin mengaku memantau situasi dengan sangat cermat.

    “Kami menunggu situasi kembali damai,” kata juru bicara Dmitry Peskov kepada wartawan.

    Sebelumnya, (PM) Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan operasi itu diperintahkan setelah “penolakan berulang Hamas” untuk membebaskan sandera yang ditawan selama serangan Oktober 2023. Operasi itu sendiri dikatakan diketahui oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

    Sejak melancarkan serangan ke Ukraina, Rusia telah menjalin hubungan yang lebih erat dengan Iran, yang mendukung Hamas dan Hizbullah, sambil mempertahankan hubungan yang umumnya baik dengan Israel. Pengaruh Moskow di kawasan itu sebenarnya sedikit berkurang sejak sekutunya Bashar al-Assad digulingkan oleh pemberontak Suriah tahun lalu.

    Sebelumnya, Qatar, Mesir, dan AS memediasi fase awal gencatan senjata, yang mulai berlaku pada 19 Januari. Fase ini sebagian besar menghentikan pertempuran selama lebih dari 15 bulan di Gaza.

    Fase pertama itu berakhir pada awal Maret, dan meskipun kedua belah pihak sejak itu menahan diri dari perang habis-habisan, mereka belum dapat menyetujui langkah selanjutnya untuk perundingan gencatan senjata. Israel juga telah melakukan serangan hampir setiap hari di Gaza, tetapi tidak dalam skala operasi hari Selasa.

    Dalam sebuah posting di Telegram pada dini hari Selasa, tentara Israel mengatakan bahwa mereka “melakukan serangan besar-besaran terhadap target teror milik organisasi teroris Hamas di Jalur Gaza”. Israel memerintahkan semua sekolah yang dekat dengan wilayah tetangga Gaza ditutup, karena pemerintah mengatakan akan meningkatkan aksi militer terhadap Hamas.

    Hamas merespons hal itu seraya mengatakan Israel memutuskan untuk mengorbankan sanderanya dengan meluncurkan kembali operasi militer besar-besaran di Jalur Gaza. Langkah Negeri Zionis tersebut telah menghancurkan periode tenang sejak gencatan senjata bulan Januari.

    (sef/sef)

  • Bupati Bandung Punya Mesin Pengolah Sampah Jadi Oksigen, Solusi Cerdas Atasi Masalah Sampah

    Bupati Bandung Punya Mesin Pengolah Sampah Jadi Oksigen, Solusi Cerdas Atasi Masalah Sampah

    PIKIRAN RAKYAT – Masalah sampah seakan tak pernah selesai dan menjadi teror bagi kepala daerah. Namun tidak untuk Kabupaten Bandung karena kini memiliki teknologi pengolah sampah menjadi oksigen. Artinya pengolahan sampah tidak lagi menjadi sesuatu yang membahayakan bagi masyarakat sekitar.

    Bupati Bandung, Dadang Supriatna bangga wilayahnya memiliki mesin teknologi revolusioner dalam pengolahan sampah dan pengurangan emisi karbon bernama Bandung Bedas Green Techno atau mesin “Jaleuleu” Bedas.

    Bandung Bedas Green Techno ini merupakan sebuah inovasi teknologi terbaru dalam pengolahan sampah, hasil karya pemuda Kabupaten Bandung yang didukung penuh dan dibiayai langsung oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna.

    Bila umumnya proses pembakaran sampah akan menghasilkan karbon yang malah berkontribusi terhadap efek rumah kaca, penemuan teknologi Bandung Bedas Green Techno ini justru mampu menghasilkan udara segar atau oksigen hampir 20,9 persen atau setara dengan oksigen di kawasan pegunungan.

    “Pada hari ini kami persembahkan sebuah penemuan luar biasa yakni Bandung Bedas Green Teknologi, yakni sebuah mesin pembakaran sampah yang menghasilkan oksigen. Sampahnya habis dan tidak ada residu, namun hasil pembakarannya malah menghasilkan oksigen,” ujar Bupati Dadang Supriatna saat soft launching Bandung Bedas Green Techno di Gedung BLK Manggahang, Baleendah, Selasa (18/3/2025).

    Jaleuleu Bedas bukan sekadar mesin pemusnah sampah biasa. Teknologi ini membawa terobosan besar dalam pengelolaan sampah global dengan
    tanpa menghasilkan emisi berbahaya dan bahkan menghasilkan oksigen dalam proses pembakarannya.

    Keunggulan ini menjadikannya sebagai solusi visioner yang ditawarkan Bupati Bandung Dadang Supriatna untuk dapat mengubah paradigma dunia dalam mengatasi krisis sampah dan emisi karbon.

    Solusi untuk Atasi Krisis Iklim

    Mesin pengolah sampah menjadi oksigen kini hadir di Kabupaten Bandung.

    Inovasi terbesar dari Jaleuleu Bedas
    adalah kemampuannya menghasilkan
    oksigen murni 20,8% dalam proses
    pembakarannya. Angka tersebut jelas belum pernah ada dalam teknologi
    pengelolaan sampah lainnya.

    “Ini bukan hanya netral karbon, tetapi
    berkontribusi pada keseimbangan
    atmosfer dan meningkatkan kualitas
    udara global,” jelas Bupati Bedas.

    Kang DS menjelaskan diperlukan waktu selama tiga tahun untuk menyempurnakan teknologi Bandung Bedas Green Techno ini sampai akhirnya mesin Jaleuleu Bedas mampu mengolah sampah menjadi oksigen.

    “Teknologi Bandung Bedas Green Techno ini akan menjadi penemuan besar yang dapat berkontribusi dan menjadi solusi perubahan iklim. Tidak ada asap, tidak ada karbon,” tutur Dadang Supriatna.

    Setelah soft launching ini, Bupati yang akrab disapa Kang DS itu mengatakan, pihaknya saat ini tengah memproses pengusulan hak cipta atau hak paten mesin yang menggunakan teknologi revolusioner yakni graphene tersebut.

    “Setelah hak paten keluar, kami akan persembahkan penemuan teknologi ini kepada Pak Presiden. Saya optimistis teknologi ini akan menjadi solusi masalah sampah, bukan hanya di Kabupaten Bandung tapi juga di Indonesia,” ungkap Kang DS.

    Keunggulan Jaleuleu Bedas

    Pemerintah Kabupaten Bandung menghasilkan alat pengolah sampah penghasil oksigen untuk mengurangi emisi karbon.

    Selain mampu menghasilkan oksigen dari proses pembakaran, Bandung Bedas Green Techno atau Jaleuleu Bedas ini juga memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki teknologi lainnya.

    Pertama, dibandingkan metode lain seperti incinerator dan pirolisis yang masih berpotensi menghasilkan dioksin, furan, dan polutan lainnya, Jaleuleu Bedas tidak menghasilkan emisi berbahaya berkat suhu pembakaran ultra-tinggi (1.200-1.500°C).

    “Hasil pembakaran ini tidak menghasilkan emisi berbahaya. Tidak ada sisa gas beracun atau partikulat mikro yang bisa mencemari udara dan merusak kesehatan masyarakat,” ungkap Kang DS.

    Keunggulan lain mesin revolusioner berteknologi graphene ini adalah memiliki efisiensi hampir sempurna. 99 persen sampah hilang dan terurai menjadi energi, dengan residu hanya 0,5-1% yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti bahan konstruksi dan lainnya.

    Ketiga, Jaleuleu Bedas ini bisa mengolah semua jenis sampah, termasuk organik, anorganik, plastik, bahkan limbah medis tanpa perlu pemilahan rumit.

    “Insya Allah ini akan sangat bermanfaat untuk bangsa dan negara kita. (TPA) Bantargebang akan selesai. Sarimukti akan selesai. Sampah di Indonesia akan selesai dengan teknologi ini,” tandas Kang DS sambil tersenyum lebar.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Israel Gempur Gaza, Hamas Bilang Netanyahu Korbankan Sandera

    Israel Gempur Gaza, Hamas Bilang Netanyahu Korbankan Sandera

    Gaza City

    Kelompok Hamas menuding Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memutuskan untuk mengorbankan para sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza, dengan kembali melancarkan serangan besar-besaran terhadap daerah kantong Palestina tersebut.

    Tudingan ini dilontarkan setelah militer Israel melancarkan serangan udara terbaru terhadap sejumlah area di Jalur Gaza pada Selasa (18/3) waktu setempat, ketika upaya untuk memperpanjang gencatan senjata mengalami kebuntuan.

    Otoritas pertahanan sipil Gaza melaporkan lebih dari 220 orang tewas akibat serangan udara Israel tersebut, yang menghancurkan masa relatif tenang di wilayah itu sejak gencatan senjata disepakati pada 19 Januari lalu.

    Atas serangan udara terbaru Israel itu, Hamas menuduh Netanyahu membatalkan perjanjian gencatan senjata, yang membuat nasib 59 sandera yang masih ditahan di Jalur Gaza tidak jelas.

    “Keputusan Netanyahu untuk melanjutkan perang adalah keputusan untuk mengorbankan tahanan pendudukan (sandera-red) dan menjatuhkan hukuman mati kepada mereka,” kata pejabat senior Hamas, Izzat al-Rishq, dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Selasa (18/3/2025).

    Dia menyebut Netanyahu menggunakan pertempuran di Jalur Gaza sebagai “sekoci penyelamat” politik untuk mengalihkan perhatian dari krisis internal dalam pemerintahannya.

    Kantor Netanyahu sebelumnya menyebut serangan udara terbaru itu diperintahkan setelah “Hamas berulang kali menolak untuk membebaskan sandera kami, serta penolakannya terhadap semua usulan yang telah diterimanya dari Utusan Presiden Amerika Serikat (AS) Steve Witkoff dan dari para mediator”.

    Seorang pejabat Israel mengatakan kepada AFP bahwa operasi itu “akan terus berlanjut selama diperlukan, dan akan diperluas melampaui serangan udara”.

    Dalam sebuah posting di Telegram pada Selasa dini hari waktu setempat, militer Israel mengatakan pihaknya saat ini “melakukan serangan besar-besaran terhadap target teror milik organisasi Hamas di Jalur Gaza”.

    Rentetan serangan terbaru Israel itu, menurut laporan Reuters, melanda sejumlah lokasi di wilayah Jalur Gaza, termasuk Gaza bagian utara, Gaza City, Deir al-Balah, Khan Younis, dan Rafah di selatan wilayah tersebut.

    Serangan ini disebut jauh lebih luas skalanya dibandingkan rentetan serangan drone yang rutin dilancarkan militer Israel, dan diklaim menargetkan individu atau kelompok kecil yang diduga ekstremis di Jalur Gaza, menyusul upaya gagal untuk memperpanjang gencatan senjata Gaza.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Israel Bombardir Gaza, Korban Jiwa Bertambah Jadi 220 Orang

    Israel Bombardir Gaza, Korban Jiwa Bertambah Jadi 220 Orang

    Gaza City

    Otoritas pertahanan sipil Jalur Gaza melaporkan lebih dari 220 orang tewas akibat serangan udara terbaru Israel terhadap wilayah itu pada Selasa (18/3) waktu setempat. Bombardir terbaru ini disebut sebagai serangan Israel yang paling mematikan sejak gencatan senjata Gaza diberlakukan 19 Januari lalu.

    “Lebih dari 220 martir telah dipindahkan ke rumah-rumah sakit di Jalur Gaza, kebanyakan dari mereka adalah anak-anak, wanita dan orang lanjut usia, sebagai akibat dari agresi tersebut,” kata juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmud Basal, seperti dilansir AFP, Selasa (18/3/2025).

    Basal mengatakan bahwa operasi militer terbaru Israel masih berlangsung di Jalur Gaza dan berdampak pada sekolah-sekolah serta kamp-kamp yang menampung para pengungsi Palestina.

    Rentetan serangan Israel, menurut laporan Reuters, melanda sejumlah lokasi di wilayah Jalur Gaza, termasuk Gaza bagian utara, Gaza City, Deir al-Balah, Khan Younis, dan Rafah di selatan wilayah tersebut.

    Serangan ini disebut jauh lebih luas skalanya dibandingkan rentetan serangan drone yang rutin dilancarkan militer Israel, dan diklaim menargetkan individu atau kelompok kecil yang diduga ekstremis di Jalur Gaza, menyusul upaya gagal untuk memperpanjang gencatan senjata Gaza yang disepakati pada 19 Januari lalu.

    Serangan udara terbaru itu diperintahkan setelah “Hamas berulang kali menolak untuk membebaskan sandera kami, serta penolakannya terhadap semua usulan yang telah diterimanya dari Utusan Presiden Amerika Serikat (AS) Steve Witkoff dan dari para mediator,” kata kantor Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.

    Seorang pejabat Israel mengatakan kepada AFP bahwa operasi itu “akan terus berlanjut selama diperlukan, dan akan diperluas melampaui serangan udara”.

    Dalam sebuah posting di Telegram pada Selasa dini hari waktu setempat, militer Israel mengatakan pihaknya saat ini “melakukan serangan besar-besaran terhadap target teror milik organisasi Hamas di Jalur Gaza”.

    Atas serangan udara terbaru Israel tersebut, kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza menuduh Netanyahu telah membatalkan perjanjian gencatan senjata, yang membuat nasib 59 sandera yang masih ditahan di daerah kantong Palestina itu tidak jelas.

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu