Kasus: teror

  • Jokowi Ajak Rakyat Indonesia Bersatu Lawan Terorisme dalam Memori Hari Ini, 1 April 2021

    Jokowi Ajak Rakyat Indonesia Bersatu Lawan Terorisme dalam Memori Hari Ini, 1 April 2021

    JAKARTA – Memori hari ini, empat tahun yang lalu, 1 April 2021, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak seluruh rakyat Indonesia bersatu melawan terorisme. Ajakan itu diungkap Jokowi sebagai bentuk komitmen tiada tempat bagi terorisme di Indonesia.

    Sebelumnya, rakyat Indonesia dihehohkan oleh aksi seorang wanita misterius –belakangan diketahui berinisial ZA– mendatangi Mabes Polri dengan senjata api. Wanita itu mendatangi pos penjagaan dan menodongkan pistol ke petugas. Aksi wanita misterius lalu dilumpuhkan.

    Aksi teror tak dapat dianggap remeh. Terorisme kadang kala begitu mengancam banyak hal. Kedaulatan negara bahkan bisa terganggu. Kondisi itu membuat pemerintah berkerja keras untuk dapat mengungkap jaringan terorisme yang ingin melancarkan aksi di Indonesia.

    Masalah muncul. Tak semua rencana teror bisa dideteksi oleh aparat keamanan. Ambil contoh aksi teror yang dilakukan wanita misterius ke Mabes Polri pada 31 Maret 2021. Wanita yang mengenakan jilbab biru dan membawa map kuning tampak berjalan ke arah pos penjagaan.

    Potret wanita misterius kala melangsungkan aksi teror di Mabes Polri 31 Maret 2021. (Istimewa)

    Wanita tersebut mengeluarkan senjata api. Aparat keamanan yang menjaga langsung mengambil tindakan tegas. Wanita itu dilumpuhkan dengan tembakan. Aksi teror itu membawa kehebohan.

    Rakyat Indonesia mengecam aksi teror yang terjadi. Berbagai spekulasi terkait aksi teror pun bermunculan. Para ahli menduga bahwa wanita misterius yang melakukan teror tak terafiliasi dengan jaringan terorisme yang ada – istilahnya lone wolf.

    Wanita itu dianggap berkerja sendiri. Artinya aksi teror yang dilakukan cenderung sesuatu yang jarang terjadi di Indonesia — lone wolf dan oleh wanita pula. Namun, Polri diminta terus waspada.

    Mereka juga tak boleh kecolongan dan jangan memperlakukan aksi teror wanita misterius seperti teror biasa. Polri juga perlu memahami lebih dalam terkait aksi terorisme yang dilakukan kaum wanita.

    Joko Widodo (Jokowi) yang pernah menjadi Presiden Indonesia era 2014-2024. (ANTARA)

    “Jangan (anggap kasus ini) sebagai suatu yang biasa. Karena di Indonesia lone wolf masih sesuatu yang agak jarang terjadi. Jadi saya enggak setuju 100 persen dengan apa yang disampaikan Pak Boy Rafli bahwa perempuan terlalu lemah dan sebagainya. Mungkin sebagian, tapi kita lihat juga perempuan ingin dapat peran lebih aktif sendiri,” ungkap pengamat terorisme, Sidney Jones sebagaimana dikutip laman CNN Indonesia, 1 April 2021.

    Aksi wanita misterius yang mencoba menyerang Mabes Polri sampai ke telingga Presiden Jokowi. Presiden Jokowi pun mengutuk aksi penyerangan tersebut pada 1 April 2021. Ia lalu mengajak seluruh rakyat Indonesia bersatu melawan terorisme.

    Ajakan itu dianggap ampuh supaya mata rantai penyebaran terorisme di Nusantara bisa dipukul mundur. Jokowi pun tak tinggal diam. Ia segera memerintahkan jajarannya untuk serius melawan teror. Ia telah memerintahkan Kapolri, Panglima TNI, hingga Kepala BIN untuk meningkatkan kewaspadaan.

    “Saya minta kepada seluruh masyarakat di seluruh tanah air agar semuanya tetap tenang, tapi tetap waspada dan menjaga persatuan dan semuanya kita bersatu melawan terorisme. Saya tegaskan sekali lagi tidak ada tempat bagi terorisme di tanah air,” ujar Jokowi sebagaimana dikutip laman ANTARA, 1 April 2021.

  • Duh! Israel ‘Kesetanan’ Lagi, Serbu Ibu Kota Negara ini ketika Lebaran

    Duh! Israel ‘Kesetanan’ Lagi, Serbu Ibu Kota Negara ini ketika Lebaran

    Jakarta, CNBC Indonesia – Israel melancarkan serangan ke Ibu Kota Lebanon, Beirut, Selasa (1/4/2025), dalam upaya mereka melawan milisi Syiah, Hizbullah. Serangan tersebut dilakukan saat umat Islam di kota tersebut merayakan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriyah.

    Serangan itu terjadi tanpa peringatan sekitar pukul 3.30 pagi. Itu terjadi setelah Israel menyerang pinggiran selatan Beirut, benteng dukungan Hizbullah, Jumat lalu setelah mengeluarkan peringatan evakuasi. Serangan ini menewaskan 3 orang.

    “Serangan itu menargetkan seorang teroris Hizbullah yang baru-baru ini mengarahkan operasi Hamas dan membantu mereka dalam merencanakan serangan teror yang signifikan dan segera terhadap warga sipil Israel,” ujar Militer Israel bersama dengan badan keamanan domestik Shin Bet.

    Seorang fotografer AFP di lokasi kejadian mengatakan dua lantai teratas gedung bertingkat itu hancur dan puing-puing menutupi jalan. Warga yang panik keluar dari rumah mereka saat petugas penyelamat membantu yang terluka.

    Presiden Lebanon Joseph Aoun mengutuk serangan itu dan meminta sekutu internasional negaranya untuk mendukung “hak kami atas kedaulatan penuh”.

    Perdana Menteri Lebanon Nawaf Salam, mengatakan serangan itu merupakan “pelanggaran yang jelas” terhadap kesepakatan gencatan senjata yang sebagian besar mengakhiri lebih dari setahun permusuhan antara Israel dan Hizbullah.

    Israel terus melakukan serangan di Lebanon selatan dan timur dalam beberapa bulan sejak gencatan senjata 27 November. Tel Aviv mengklaim mereka menyerang apa yang mereka katakan sebagai target militer Hizbullah yang melanggar perjanjian gencatan senjata.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memperingatkan bahwa militer negara itu akan “menyerang di mana pun di Lebanon terhadap ancaman apa pun” sebagai tanggapan atas tembakan roket tersebut.

    Gencatan Senjata
    Hizbullah mulai menembakkan roket ke Israel pada 8 Oktober 2023. Ini dilakukan untuk mendukung sekutunya Hamas setelah serangan kelompok Palestina yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel selatan yang memicu perang di Gaza.

    Pada bulan September tahun lalu, Israel secara dramatis meningkatkan kampanyenya melawan Hizbullah, dengan membom benteng kelompok tersebut di Lebanon selatan dan timur serta pinggiran selatan Beirut, dan kemudian mengirim pasukan darat. Serangan ini bahkan menewaskan pimpinan tertinggi Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah.

    Namun aksi serangan ini akhirnya diakhiri via gencatan senjata. Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, Israel akan menyelesaikan penarikannya dari Lebanon pada tanggal 18 Februari setelah melewati batas waktu Januari, tetapi telah menempatkan pasukan di lima tempat yang dianggapnya “strategis”.

    Perjanjian tersebut juga mengharuskan Hizbullah untuk menarik pasukannya ke utara Sungai Litani, sekitar 30 km dari perbatasan Israel, dan membongkar infrastruktur militer yang tersisa di selatan.

    (tps/miq)

  • Sinopsis dan Daftar Pemain Film ‘Godaan Setan yang Terkutuk’, Tayang 15 Mei 2025

    Sinopsis dan Daftar Pemain Film ‘Godaan Setan yang Terkutuk’, Tayang 15 Mei 2025

    Liputan6.com, Yogyakarta – Maxima Pictures bekerja sama dengan Sinergi Pictures dan VLP Indonesia bakal merilis film horor berjudul Godaan Setan yang Terkutuk. Film ini disutradarai oleh Fahmy J Saad.

    Film ini mengangkat cerita dari ritual yang sangat dekat dengan masyarakat, yakni rukiah. Penonton akan melihat langsung proses rukiah yang dipimpin oleh tokoh agama dalan film ini.

    Jelang penayangannya, trailer film ini pun dirilis. Dalam trailer tersebut terdapat adegan saat seorang ustaz memberikan ceramah tentang strategi iblis dalam menggoda manusia. Dalam ceramah tersebut ia mengatakan bahwa iblis akan merusak keluarga yang bertakwa melalui ibunya.

    Film ini mengisahkan seorang ustaz rukiah bernama Ahmad. Ia harus menghadapi tantangan terbesar dalam hidupnya, yakni merukiah keluarganya sendiri.

    Hal ini berawal saat iblis mengintai istri dan anak-anaknya. Gangguan iblis pertama kali mengganggu istrinya dan kemudian menyasar juga ke kedua anak perempuannya. Gangguan tersebut bukan teror biasa, melainkan gangguan yang dapat membahayakan nyawa korbannya.

    Ahmad telah bertahun-tahun membantu orang-orang menghadapi gangguan makhluk gaib. Sebagai kepala keluarga sekaligus seorang ustaz, kini ia harus merukiah keluarganya sendiri.

    Ia pun terpaksa bertarung dengan kekuatan jahat yang tak kasat mata. Namun, semakin ia berusaha melawan, semakin kuat godaan yang datang.

    Ia pun harus bertarung dengan imannya sendiri. Ia mulai mempertanyakan sejauh mana batas kemampuannya sebagai seorang ustaz rukiah.

    Film Godaan Setan yang Terkutuk dibintangi oleh seperti Donny Alamsyah, Poppy Sovia, Azela Putri, Aline Fauziah, Claresta Taufan, dan Jefan Nathanio. Film ini mulai tayang di bioskop pada 15 Mei 2025.

    Penulis: Resla

  • Kejam! Israel Jatuhkan Bom Saat Warga Palestina Rayakan Idul Fitri, Puluhan Orang Tewas

    Kejam! Israel Jatuhkan Bom Saat Warga Palestina Rayakan Idul Fitri, Puluhan Orang Tewas

    GELORA.CO – Sukacita Idul Fitri 1446 Hijriah masih belum bisa dirasakan oleh masyarakat Palestina di Gaza. Mereka semua masih hidup di bawah bayang-bayang kekejaman Israel, yang sampai hari ini masih gencar melakukan serangan terhadap warga Gaza.

    Sekalipun sedang merayakan hari yang suci bagi umat Islam di seluruh dunia, hal tersebut tetap tidak membuat api kebencian Israel padam terhadap warga Palestina. Hal tersebut dibuktikan dengan Israel yang menjatuhkan serangan udara tepat saat masyarakat Palestina tengah merayakan Idul Fitri.

    Palestina, dan beberapa negara Arab diketahui merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1446 Hijriah lebih dulu. Pada Minggu (30/3), negara-negara Arab telah merayakan Idul Fitri.

    Melansir Times of Israel, setidaknya 16 orang, termasuk sembilan anak-anak dan tiga wanita, dilaporkan tewas dalam serangan udara Israel di Khan Younis, Gaza selatan pada hari Minggu, kata Rumah Sakit Nasser di kota tersebut, saat warga Palestina merayakan hari pertama Idul Fitri, hari raya Muslim yang biasanya menggembirakan yang menandai berakhirnya puasa Ramadhan selama sebulan.

    Badan pertahanan sipil Hamas mengklaim bahwa serangan sebelum fajar menghantam sebuah rumah dan tenda yang menampung para pengungsi. Tiga orang lainnya tewas dalam serangan di Deir al-Balah, Gaza tengah, Sabtu malam, menurut Rumah Sakit Martir Al-Aqsa.

    WAFA, kantor berita resmi Otoritas Palestina, juga melaporkan dua orang tewas dalam serangan terhadap sebuah rumah di Jabalia, di utara Jalur Gaza, dan beberapa orang terluka dalam serangan pesawat tak berawak di utara Rafah.

    Pasukan Pertahanan Israel tidak memberikan rincian spesifik mengenai serangan tersebut.

    Diketahui, sejak melanjutkan operasi di Jalur Gaza pada 18 Maret, IDF menyatakan bahwa mereka menargetkan pejabat politik senior Hamas dan komandan militer tingkat menengah, beserta infrastruktur kelompok teror tersebut, termasuk depot senjata dan peluncur roket. Anggota Jihad Islam Palestina dan kelompok teror lainnya juga menjadi sasaran.

    “Ini adalah Idulfitri yang penuh kesedihan,” kata Adel al-Shaer, warga Palestina di Gaza setelah menghadiri salat di luar ruangan di pusat kota Deir al-Balah.

    “Kami kehilangan orang-orang yang kami cintai, anak-anak kami, kehidupan kami, dan masa depan kami. Kami kehilangan siswa-siswa kami, sekolah-sekolah kami, dan lembaga-lembaga kami. Kami kehilangan segalanya,” ungkapnya.

    Sambil menangis, Al-Shaer mengatakan 20 anggota keluarga besarnya telah tewas, termasuk empat keponakan muda beberapa hari yang lalu, dalam serangan Israel sejak perang Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, ketika ribuan teroris yang dipimpin Hamas menyerbu Israel selatan untuk menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 orang. (*)

  • Motif 3 Pelaku Lempar Bom Molotov di Pos Lantas Ingin Makassar Rusuh, Rencana Disusun Saat Mabuk

    Motif 3 Pelaku Lempar Bom Molotov di Pos Lantas Ingin Makassar Rusuh, Rencana Disusun Saat Mabuk

    MAKASSAR – Jatanras Satuan Reskrim Polrestabes Makassar akhirnya menangkap tiga pelaku pelempar bom molotov di pos palu lintas (lantas) di perempatan Jalan Andi Pangeran Pettarani-Sultan Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan.

    “Ketiga pelaku ini masih pelajar, pengemudi ojol (ojek online) dan pedagang,” kata Kapolrestabes Makassar Kombes Arya Perdana saat rilis pengungkapan kasus di Makassar, Antara, Minggu, 30 Maret.

    Tiga tersangka tersebut masing-masing MRP (19) pelajar SMA, MS (19) pengemudi ojek daring dan FSD (18) pedagang.

    Aksi lempar berawal dari diskusi ketiganya saat melihat unjuk rasa mahasiswa menolak pengesahan Undang-undang Nomor 34 tahun 2024 tentang TNI di berbagai daerah, sedangkan di Kota Makassar tidak ada kejadian khusus.

    Alasan para pelaku yang sudah ditetapkan tersangka ini diduga ingin membuat Makassar ribut dengan menciptakan sesuatu hal di luar akal sehat mereka dengan melempari pos polisi lalu lintas dengan bom molotov.

    “Jadi pelaku ini memang berniat ingin membuat kerusuhan di Makassar. Salah satu pelaku berpikiran di kota lain sudah rusuh dengan adanya isu-isu nasional. Mereka berdiskusi sambil minum-minuman keras hingga mereka berpikiran untuk melakukan pelemparan bom molotov,” tuturnya.

    Aksi mereka tersebut pada Sabtu, 22 Maret 2025 sekitar pukul 01.00 WITA. Dari rekaman kamera pengintai atau CCTV terlihat melempari pos polisi itu dengan bom molotov, namun tidak berhasil membakar pos tersebut dan tidak ada korban jiwa.

    Tersangka MRP berperan menyiapkan bom molotov tersebut dua hari sebelum kejadian. Sedangkan MS dan FSD melakukan pelemparan ke pos polisi itu dengan mengendarai motor hingga mengenai tembok sisi kanan pos, lalu melarikan diri ke arah Kabupaten Gowa.

    Barang bukti yang diamankan satu unit motor, satu lembar jaket hoodie, satu tas warna hitam, sejumlah celana panjang dan jas hujan milik para pelaku. Ketiganya, kini telah menjalani penahanan di Tahti Polrestabes Makassar.

    Hasil interogasi dari para pelaku mengakui bekerja sama melakukan aksi kejahatan yang dianggap membuat teror untuk mengacaukan stabilitas keamanan di Makassar.

    Aksi ini, kata kapolres, atas inisiatif mereka, serta diduga ada unsur kesengajaan untuk membuat penghasutan.

    Dari perbuatan ketiga tersangka ini dikenakan Pasal 187 ayat (1), Pasal 406 dan Pasal 170 KUHPidana dengan ancaman pidana hukuman selama 15 tahun penjara.

  • Turki Masih Bergejolak, Ribuan Orang Protes Sejak 19 Maret atas Dipenjaranya Wali Kota Istanbul – Halaman all

    Turki Masih Bergejolak, Ribuan Orang Protes Sejak 19 Maret atas Dipenjaranya Wali Kota Istanbul – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ratusan ribu pengunjuk rasa kembali turun ke jalan di Istanbul, Turki, pada Sabtu (29/3/2025) untuk menentang keputusan pemerintah yang memenjarakan Wali Kota Istanbul Ekrem Imamoglu.

    Demonstrasi ini merupakan bagian dari gelombang protes nasional yang berlangsung sejak penangkapannya pada 19 Maret lalu.

    Imamoglu, yang dianggap sebagai pesaing utama Presiden Recep Tayyip Erdogan, ditahan atas tuduhan korupsi dan terorisme.

    Dakwaan terorisme sempat ditolak oleh pengadilan, tetapi ia tetap menghadapi tuntutan hukum.

    Penahanannya memicu kemarahan publik.

    Mengingat Ekrem Imamoglu baru saja memenangkan pemilihan pendahuluan simbolis sebagai calon presiden dari Partai Rakyat Republik (CHP).

    Dalam demonstrasi tersebut, surat dari Imamoglu dibacakan di hadapan massa yang memenuhi jalanan Istanbul.

    “Saya tidak takut, kalian ada di belakang saya dan di samping saya. Bangsa ini bersatu melawan penindas,” tulis Imamoglu dalam suratnya yang disambut sorak sorai pengunjuk rasa.

    Pada demonstrasi hari Sabtu, istri Imamoglu, Dilek Imamoglu, serta Wali Kota Ankara Mansur Yavas, turut berpidato di hadapan massa.

    CHP menyerukan pembebasan Imamoglu dan tahanan politik lainnya, termasuk Selahattin Demirtas, mantan kandidat presiden dan pemimpin Partai Kesetaraan Rakyat dan Demokrasi (DEM) yang pro-Kurdi.

    Pemerintah menepis tuduhan bahwa kasus ini bermotif politik.

    Ankara menegaskan bahwa peradilan di Turki tetap independen.

    Bahkan Presiden Erdogan mengecam aksi unjuk rasa dan menyebutnya sebagai upaya untuk menciptakan kekacauan.

    “Mereka yang menyebarkan teror di jalan dan ingin membakar negara ini tidak punya tujuan. Jalan yang mereka tempuh adalah jalan buntu,” kata Erdogan dalam pidatonya.

    Sebaliknya, para demonstran menilai pemenjaraan Imamoglu sebagai bentuk ketidakadilan dan ancaman terhadap demokrasi.

    “Saya berusia 25 tahun dan hanya mengenal satu pemerintahan – saya ingin melihat perubahan,” ujar seorang pengunjuk rasa kepada Al Jazeera.

    “Sebuah negara hanya kuat jika adil, tetapi saya tidak berharap banyak. Peradilan tidak independen,” tambah demonstran lainnya.

    Sejak 19 Maret, hampir 1.900 orang telah ditahan dalam aksi protes nasional.

    Sedikitnya 74 di antaranya menghadapi ancaman hukuman penjara hingga tiga tahun.

    Pemimpin CHP Ozgur Ozel yang mengorganisasi protes, menuding pemerintah berupaya mengintimidasi rakyat agar tidak lagi turun ke jalan.

    “Mereka menangkap ratusan anak-anak kami, ribuan pemuda kami… hanya untuk menakut-nakuti mereka,” katanya.

    Minggu ini, CHP berencana mengumpulkan tanda tangan untuk menuntut pemilihan awal guna menekan pemerintah agar membebaskan Imamoglu.

    Dengan meningkatnya tekanan dari publik dan oposisi, situasi politik di Turki diperkirakan akan semakin memanas dalam waktu dekat.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Teror Kepala Babi Tempo, Anita Wahid: Teror Juga Menimpaku Pada Zaman Orde Baru

    Teror Kepala Babi Tempo, Anita Wahid: Teror Juga Menimpaku Pada Zaman Orde Baru

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA– Wakil Indonesia untuk Komisi Hak Asasi Manusia (HAM) Antar pemerintah ASEAN (AICHR), Anita Hayatunnufus Wahid. Ikut menanggapi kasus teror yang menimpa pihak Tempo.

    Melihat berita tentang teror kepala babi yang baru-baru ini menggegerkan publik, ia kemudian membeberkan kasus yang sama menimpanya waktu masih SMP, zaman orde baru.

    “Jadi waktu itu belum ada handphone, jadi masuknya ke telepon rumah dan di dalam periode ini rentannya kurang lebih sekitar beberapa bulan itu, hampir setiap sore sekitar jam empat setengah lima sore itu ada telepon masuk ke rumah, dan biasanya gue yang ngangkat karena gue yang ada di rumah,” ungkap Anita, dilansir Instagram @anitwahid Minggu, (29/3/2025).

    Ia juga mengungkap bahwa, bukan hanya dirinya saja yang sering kena teror, tapi adiknya juga, Inayah.

    Lebih lanjut, ia menyebut isi dari telepon yang diterimanya saat itu adalah sebuah intimidasi, yang ditujukan ke keluarga intinya.

    “Setiap kali gue ngangkat telepon yang gue bilang halo, maka ada suara dari seberang yang suaranya adalah suara laki-laki, menggelegar, nadanya marah, mengintimidasi dan ngebentak gitu, terus dia akan ngomong heh bilang sama bapak kamu, suruh dia berhenti bicara, kalau nggak kamu akan saya kirimin kado yang bagus banget dan gede isinya kepala bapak kamu, dan ditutup sambil ketawa,” jelasnya.

    Hal yang sama kemudian dilakukan pelaku keesokan harinya, dengan ancaman, intimidasi , teror, dan nada bicara yang sama, hanya saja kadang-kadang potongan tubuh yang menjadi tujuan ancaman diubah-ubah.

  • Update Terbaru: Rusia Serang Rumah Sakit di Ukraina, Caplok 2 Desa

    Update Terbaru: Rusia Serang Rumah Sakit di Ukraina, Caplok 2 Desa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ukraina menuduh Rusia menyerang sebuah rumah sakit militer di Kota Kharkiv, kemarin. Serangan itu merusak bangunan RS dan melukai personel militer yang sedang menjalani perawatan.

    “Bangunan rumah sakit dan bangunan tempat tinggal di dekatnya rusak oleh pesawat nirawak (drone) Shahed,” demikian pernyataan tentara Ukraina dalam sebuah pernyataan dilansir AFP, Minggu (30/3/2025). “Menurut laporan awal, ada korban di antara personel militer yang sedang menjalani perawatan di sana.”

    Di sisi lain, Rusia mengeklaim telah merebut dua desa di Ukraina bagian timur dan bagian selatan, kemarin. Kementerian Pertahanan melaporkan, kedua desa tersebut adalah Desa Shchebraki di selatan Zaporizhzhia dan Panteleimonivka di timur Donetsk.

    Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, Rusia telah meluncurkan lebih dari 170 pesawat nirawak ke Ukraina tadi malam, menyerang target di wilayah Dnipropetrovsk, Kyiv, Sumy, Kharkiv, dan Khmelnytskyi. Ia mengatakan, empat orang tewas di Dnipro di mana serangan menghantam kompleks hotel dan 21 lainnya terluka termasuk seorang wanita hamil.

    “Rusia mengolok-olok upaya penjaga perdamaian di seluruh dunia. Rusia memperpanjang perang dan menebar teror karena masih belum merasakan tekanan nyata,” ujar Zelensky dilansir AFP, Minggu (30/3/2025).

    Menurut Gubernur Kharkiv Oleg Sinegubov, serangan Rusia di Kharkiv di timur laut Ukraina, Sabtu (29/3/2025), menewaskan satu orang dan melukai 14 orang lainnya.

    Seperti diketahui, selama beberapa pekan, Amerika Serikat (AS) telah berusaha untuk merundingkan gencatan senjata meliputi Laut Hitam dan serangan yang menargetkan infrastruktur di kedua negara. Meskipun kedua negara telah menyetujui gencatan senjata ini secara prinsip, implementasinya masih belum jelas dan Kyiv dan Moskow saling menuduh berusaha menggagalkannya.

    (miq/miq)

  • ISESS nilai teror media dan provokasi bentuk baru politik intimidasi

    ISESS nilai teror media dan provokasi bentuk baru politik intimidasi

    “Keduanya bukan sekadar kontroversi viral atau ungkapan kemarahan sesaat, tetapi bentuk nyata dari ekstremisme politik,”

    Jakarta (ANTARA) – Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) menilai teror terhadap media massa dan provokasi terbuka di media sosial terhadap Presiden RI merupakan bentuk baru dari politik intimidasi, yang menggunakan kekerasan simbolik serta digital untuk mengguncang institusi demokrasi.

    Co-Founder ISESS dan analis pertahanan dan keamanan Khairul Fahmi mengatakan dua peristiwa dalam waktu berdekatan belakangan tersebut mengganggu nalar sehat dalam kehidupan demokrasi di Indonesia.

    “Keduanya bukan sekadar kontroversi viral atau ungkapan kemarahan sesaat, tetapi bentuk nyata dari ekstremisme politik,” ujar Khairul dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu.

    Maka dari itu, menurutnya, Indonesia tidak sedang menghadapi kritik yang tajam atau oposisi biasa, melainkan sedang menghadapi aktor-aktor ekstrem di luar sistem demokrasi, yang beroperasi dengan memanfaatkan ruang digital dan keresahan publik.

    Ia berpendapat bahwa penyebar teror maupun provokasi itu tidak berpartisipasi dalam sistem politik formal, tetapi tumbuh subur dari instabilitas, kebencian, dan polarisasi.

    Adapun teror dimaksud, yakni adanya kiriman kepala babi ke kantor salah satu media massa, sebuah simbol kebencian yang menyasar kemerdekaan pers. Teror terhadap media, kata dia, mengancam pilar kebebasan berekspresi.

    Sementara provokasi dimaksud, sambung Khairul, yakni provokasi terbuka di media sosial terhadap Presiden, termasuk seruan “bunuh presiden” yang mengaitkan iring-iringan kendaraan Presiden dengan tragedi Presiden Ke-35 Amerika Serikat John Fitzgerald Kennedy (JFK).

    “Narasi kekerasan terhadap kepala negara mengguncang legitimasi pemerintahan yang sah,” tuturnya.

    Di media sosial, ia menyebutkan para penyebar provokasi hadir dalam bentuk troll (orang yang melakukan provokasi) dan akun anonim yang menyebarkan provokasi terukur.

    Seruan “bunuh presiden” yang dibungkus humor, meme, atau referensi budaya pop, kata Khairul, bukan sekadar satire, melainkan bagian dari simulasi kekerasan politik yang dirancang untuk viral, membentuk opini, dan memancing reaksi keras dari Negara.

    Sementara itu, dia melanjutkan, kelompok ekstrem menggunakan kekacauan tersebut sebagai pintu masuk untuk melemahkan sistem.

    Para kelompok ekstrem mungkin tidak sedang ingin menggantikan pemerintahan, tetapi menurut Khairul, mereka jelas ingin merusaknya dari dalam, dengan mendorong masyarakat kehilangan kepercayaan terhadap media, negara, dan demokrasi itu sendiri.

    “Keduanya harus segera diungkap dan ditindak, karena jika dibiarkan akan menjadi preseden buruk yang melemahkan pilar demokrasi kita,” ucap Khairul.

    Meski penegakan hukum menjadi keharusan, dirinya menekankan bahwa lebih dari itu, masyarakat membutuhkan ketegasan moral sebagai bangsa dengan menolak segala bentuk intimidasi dan ekstremisme, baik yang bersifat simbolik maupun digital.

    Demokrasi dinilai hanya akan bertahan jika masyarakat menjaga ruangnya tetap sehat serta bebas dari teror dan kebencian.

    Oleh karenanya, dia menegaskan bahwa menjaga demokrasi bukan semata tugas Negara, namun merupakan tanggung jawab kolektif semua pihak, termasuk masyarakat.

    “Karena kalau kita membiarkan ekstremisme berkembang di pinggiran demokrasi, maka pelan-pelan demokrasi itu sendiri akan runtuh, bukan karena kekuasaan otoriter, tapi karena kebisuan kita atas kekerasan yang dibiarkan,” kata dia menambahkan.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Makin Panas! Israel Bombardir Lebanon Usai Diserang Roket

    Makin Panas! Israel Bombardir Lebanon Usai Diserang Roket

    Beirut

    Israel kembali melancarkan serangan udara terhadap wilayah Lebanon bagian selatan pada Jumat (28/3). Gempuran ini dilancarkan setelah Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, mengancam Beirut atas serangan roket terbaru yang ditembakkan dari wilayah negara tersebut.

    Serangan ini semakin mengguncang gencatan senjata yang sudah rapuh antara Tel Aviv dan Hizbullah yang bermarkas di Lebanon.

    Serangan roket yang melanda Israel, seperti dilansir AFP, Jumat (28/3/2025), menjadi serangan kedua yang diluncurkan dari Lebanon sejak gencatan senjata berlaku pada November tahun lalu, dan kedua kalinya Hizbullah membantah terlibat serangan roket itu.

    “Jika tidak ada ketenangan di Kiryat Shmina dan komunitas Galilea, tidak akan ada ketenangan juga di Beirut,” tegas Katz dalam ancaman terbarunya, merujuk pada kota-kota di Israel yang menjadi target serangan roket dari Lebanon.

    Pernyataan militer Israel menyebut dua “proyektil” ditembakkan dari Lebanon ke Israel, dengan satu proyektil berhasil dicegat dan satu lainnya jatuh di dalam wilayah Lebanon. Pernyataan lanjutan militer Tel Aviv mengumumkan mereka “menyerang target teror Hizbullah di Lebanon bagian selatan”.

    Hizbullah, dalam pernyataannya, menegaskan “penghormatan pihaknya terhadap perjanjian gencatan senjata dan menyangkal keterlibatan apa pun dalam peluncuran roket hari ini dari Lebanon bagian selatan”.

    Menhan Katz menegaskan “pemerintah Lebanon bertanggung jawab langsung atas setiap serangan ke arah Galilea”.

    Lihat juga Video: Duh! Jet Tempur Israel Serang Lebanon Meski Tengah Gencatan Senjata

    Serangan udara terbaru Israel, menurut laporan kantor berita National News Agency (NNA), menghantam area di sekitar sejumlah desa di bagian selatan Lebanon, termasuk Naqura yang menjadi lokasi markas pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    NNA juga melaporkan gempuran Tel Aviv melanda area Jezzine di sebelah utara Sungai Litani, sekitar 30 kilometer di sebelah utara perbatasan Lebanon-Israel.

    Gencatan senjata yang berlangsung sejak November tahun lalu telah mengakhiri sebagian besar pertempuran antara Israel dan Hizbullah, meskipun Tel Aviv sesekali melancarkan serangan terhadap wilayah Lebanon bagian selatan.

    Serangan roket terhadap wilayah Israel pada Jumat (28/3) terjadi beberapa jam setelah gempuran Tel Aviv lainnya menewaskan sedikitnya enam orang di wilayah selatan Lebanon, dengan Israel mengklaim menargetkan anggota Hizbullah.

    Lihat juga Video: Duh! Jet Tempur Israel Serang Lebanon Meski Tengah Gencatan Senjata

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini