Kasus: teror

  • 5 Tuntutan Aksi Jurnalis Semarang, Pecat Aparat Pelaku Kekerasan Terhadap Jurnalis 

    5 Tuntutan Aksi Jurnalis Semarang, Pecat Aparat Pelaku Kekerasan Terhadap Jurnalis 

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Jurnalis dan aliansi masyarakat sipil menggelar Aksi Kamisan di Mapolda Jateng, Jalan Pahlawan Kota Semarang, Kamis (17/4/2025).

    Massa menyinggung kekerasan terhadap jurnalis yang marak terjadi akhir-akhir ini.

    Massa aksi tiba di Mapolda Jateng sekitar pukul 16.50 WIB.

    Para aktivis yang hadir saat itu pun membawa poster bertuliskan ‘save journalist’, ‘jurnalis bukan teroris’, ‘journalist is not a crime, brutality is’.

    Tema yang diangkat sore ini yakni ‘Kalau Aparat Berani Nempeleng Jurnalis, Artinya Demokrasi Sedang Terancam’. 

    Koordinator Lapangan Aksi, Raditya Mahendra Yasa atau sering disapa Wendra menyinggung peristiwa kekerasan oleh ajudan Kepala Kepolisian Republik Infonesia (Kapolri) yang dialami salah satu pewarta foto dari Kantor Berita Antara Foto, Sabtu (5/4/2025) lalu.

    “Kejadian kemarin terakhir itu adalah riak-riak kecil bagaimana represi aparat terhadap kawan kami Makna.”

    “Itu adalah potret bagaimana kekerasan yang selalu dilakukan oleh aparat entah itu polisi, entah itu TNI, aparat negara, Pemda dan sebagainya,” kata Wendradi Mapolda Jateng, Kamis (17/4/2025).

    Anggota Pewarta Foto Indonesia (PFI) itu mengecam kekerasan jurnalis oleh ajudan Kapolri tersebut.

    Peristiwa kekerasan tersebut merupakan pelanggaran Pasal 18 ayat (1) UU RI Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

    “Sore ini, hanya ada satu kata. Angkat kamera kalian tinggi-tinggi kawan-kawan jurnalis. Kita akan teriakkan ‘Lawan! Lawan represi, lawan intimidasi, hidup jurnalis!’,” tegasnya.

    Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Semarang Aris Mulyawan, menyinggung soal kebebasan pers yang dinilai mulai terkikis. 

    “Jawa Tengah darurat kebebasan Pers. Jawa Tengah darurat keamanan bagi jurnalis. Akhir-akhir ini seperti kekerasan terhadap jurnalis terus meningkat,” kata Aris dalam orasinya.

    Ia mengungkapkan, kekerasan tak hanya dirasakan para jurnalis media main stream, tetapi juga anggota pers mahasiswa. 

    “Kekerasan tidak tidak hanya dialami oleh kawan-kawan jurnalis profesional. Kawan-kawan pers mahasiswa juga diintimidasi,” tegasnya.

    “Ketika jurnalis diintimidasi, ketika kebebasan berpendapat dibungkam, ketika kebebasan akademik dihabiskan, maka ini pertanda demokrasi di negeri ini sudah mati,” lanjutnya.

    Dalam aksi sore itu, dupa dinyalakan di atas makam buatan bertuliskan ‘RIP Demokrasi’. Bunga-bunga juga ditebar di atas makam tersebut sebagai simbol demokrasi yang telah mati. 

    “Kita sebagai pilar demokrasi di negeri ini tidak boleh diam. Sebelum kehancuran terjadi di negeri ini maka kita harus bersatu melawan penindasan, melawan ketidakadilan,” tegasnya.

    Pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Semarang, Fajar Muhammad Andhika turut menyampaikan orasinya. Ia menyinggung jurnalis sebagai pilar keempat demokrasi.

    “Jurnalis adalah pilar keempat dari demokrasi, sehingga apabila aparat kepolisian, negara, berani melakukan tindakan-tindakan represif, intimidatif, tandanya demokrasi kita sedang di terancam,” kata Dhika.

    “Itu tandanya demokrasi kita sedang di bawah bawah bayang-bayang otoriter. Di bawah bayang-bayang rezim militeristik,” imbuh dia.

    Adapun, kekerasan ini tak hanya mengancam jurnalis, tetapi juga angggota pers mahasiswa. Salah satu mahasiswa anggota LPM Justisia, UIN Walisongo, Dimas juga turut menceritakan pengalamannya didatangi anggota TNI saat diskusi di kampus. 

    “Jadi beberapa hari lalu teman-teman saya mengadakan diskusi tentang militerisme. Dan ada orang yang tidak dikenal masuk ke dalam forum tersebut,” kata Dimas dalam orasinya.

    Ia menyinggung pria berseragam TNI yang mendatangi kampus UIN untuk menanyakan identitas peserta disikusi ‘Fasisme Mengancam Kampus: Bayang-Bayang Militer bagi Kebebasan Akademik’, Senin (14/5/2025) lalu.

    Dimas mengungkapkan, salah satu anggota LPM Justisia mendapat teror dari orang tak dikenal usai berita soal kejadian tersebut diunggah di portal LPM. Ia ditanya siapa penulis berita tersebut.

    “Malamnya setelah LPM yang saya ikuti itu membuat berita, malamnya diteror. Besok siangnya dichat, ditelepon sama orang yang dikenal,” terangnya. 

    “Diancam kalau enggak ngaku, kan dia nanya siapa penulisnya, siapa ketuanya. Kalau enggak ngasih tahu katanya saya bakal ke kampus,” lanjutnya. 

    Aksi berlangsung hingga pukul 18.30 WIB di Mapolda Jateng. Aksi ditutup dengan pembacaan tuntutan aksi oleh Sekretaris Jenderal AJI Semarang, Iwan Arifianto. Tuntutan aksi tersebut, di antaranya:

    1. Pecat Aparat Pelaku Kekerasan Terhadap Jurnalis 

    2. Ciptakan Ruang Aman untuk Jurnalis 

    3. Aparat Harus Patuh dengan Undang-undang Pers

    4. Kapolri Bertanggungjawab kepada anggota yang melakukan kekerasan terhadap jurnalis 

    5. Meminta Perusahaan Media Melindungi Jurnalis Korban Kekerasan. (*)

  • Warga Prigen Pasuruan Resah, Kasus Penipuan Pinjol Rp2 M Belum Ada Tersangka

    Warga Prigen Pasuruan Resah, Kasus Penipuan Pinjol Rp2 M Belum Ada Tersangka

    Pasuruan (beritajatim.com) — Ratusan warga Desa Jatiarjo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, mulai menunjukkan keresahan atas lambannya penanganan kasus dugaan penipuan pinjaman online (pinjol) yang telah mereka laporkan ke Polres Pasuruan sejak Desember 2024. Hingga pertengahan April 2025, belum ada satu pun tersangka yang ditetapkan dalam perkara yang menjerat sekitar 230 warga dengan kerugian mencapai lebih dari Rp2 miliar.

    Kepala Desa Jatiarjo, Dardiri, menyampaikan kekecewaannya atas minimnya perkembangan kasus tersebut. Ia menuturkan bahwa seluruh bukti sudah diserahkan kepada penyidik sejak laporan dibuat, namun hingga kini belum ada kabar lebih lanjut dari pihak kepolisian.

    “Sudah cukup lama kita tidak ada kabar hasil laporan dari penyidik atas perkara yang dilaporkan, bukti sudah disetorkan semua ke penyidik saat itu,” kata Dardiri saat dihubungi, Kamis (17/4/2025).

    Keresahan warga semakin memuncak karena mereka terus menerima teror dari pihak penyedia pinjaman online. Dardiri menjelaskan bahwa pada awalnya warga hanya mengajukan kredit untuk kebutuhan rumah tangga. Namun, belakangan muncul tagihan atas pembelian barang-barang mewah yang tidak pernah mereka pesan.

    “Awalnya warga hanya kredit kebutuhan rumah tangga, tapi setelah diselidiki ada tagihan barang mewah yang dilakukan oknum yang membuatkan aplikasi. Saat ini warga terus diteror dari pihak terkait,” bebernya.

    Diduga, oknum yang membantu warga membuatkan aplikasi pinjaman justru memanfaatkan data mereka untuk mengajukan pinjaman fiktif dengan nilai besar. Dardiri mendesak Polres Pasuruan agar segera bertindak menuntaskan kasus ini demi keamanan dan ketenangan warga.

    “Warga hanya minta segera kasus ini terungkap, agar permasalahan dengan pihak peminjaman kredit segera ada penyelesaian,” tegasnya.

    Kerugian yang ditanggung masing-masing korban beragam, mulai dari belasan hingga puluhan juta rupiah. Dengan total kerugian lebih dari Rp2 miliar, kasus ini menjadi perhatian serius di wilayah Prigen.

    Warga berharap pihak kepolisian segera menetapkan tersangka dan membongkar jaringan pelaku di balik penipuan pinjol ini, agar tidak ada lagi korban yang dirugikan dan situasi di tengah masyarakat dapat kembali kondusif. [ada/beq]

  • WHO Ungkap Situasi Terbaru Rumah Sakit Al-Ahli Gaza Pasca Serangan Israel

    WHO Ungkap Situasi Terbaru Rumah Sakit Al-Ahli Gaza Pasca Serangan Israel

    JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengungkap kondisi terkini Rumah Sakit al-Ahli di Gaza yang mengalami kerusakan parah akibat serangan udara Israel. WHO menyebut situasi di rumah sakit tersebut sudah berada dalam kondisi tak terlukiskan.

    “Hari demi hari kami menyaksikan serangan terhadap rumah sakit, petugas medis, dan fasilitas kesehatan. Ini tidak dapat diterima,” ujar Dr. Margaret Harris, juru bicara WHO, kepada BBC.

    Menurut laporan, serangan rudal yang terjadi pada Minggu, 13 April tengah malam menghancurkan laboratorium genetika dua lantai dan merusak bangunan apotek serta ruang gawat darurat. Serangan itu merupakan yang kelima terhadap rumah sakit al-Ahli sejak konflik Gaza kembali memanas pada Oktober 2023.

    Keuskupan Anglikan Yerusalem, yang mengelola rumah sakit al-Ahli, menyatakan  militer Israel hanya memberikan waktu 20 menit bagi staf dan pasien untuk mengevakuasi diri sebelum serangan dilakukan. Meski tidak ada korban jiwa langsung dari serangan itu, seorang anak yang sebelumnya mengalami cedera kepala dilaporkan meninggal karena proses evakuasi yang terburu-buru.

    Direktur Jenderal WHO, Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengonfirmasi bahwa ruang gawat darurat, laboratorium, mesin X-ray, dan apotek di rumah sakit itu telah dihancurkan. Sebanyak 50 pasien terpaksa dipindahkan ke rumah sakit lain, namun 40 pasien dalam kondisi kritis tidak bisa dipindahkan.

    “Rumah sakit dilindungi berdasarkan hukum humaniter internasional. Serangan terhadap layanan kesehatan harus dihentikan. Sekali lagi kami tegaskan bahwa pasien, petugas kesehatan, dan rumah sakit harus dilindungi,” tegas Dr. Tedros.

    Sementara itu, militer Israel mengklaim serangan itu menargetkan pusat komando dan kendali teror milik Hamas, dan menyatakan bahwa tidak ada aktivitas medis yang berlangsung di gedung yang diserang. Mereka juga menyebut telah memberikan peringatan awal sebelum Israel melancarkan serangan yang disebut sebagai serangan presisi.

    Namun, klaim tersebut ditanggapi keras oleh pihak Gereja Inggris. Dalam pernyataan resmi, para uskup menyampaikan rasa kesedihan, kemarahan, dan keprihatinan atas serangan terhadap rumah sakit tersebut.

    “Israel belum memberikan bukti yang jelas dan meyakinkan bahwa rumah sakit digunakan untuk kepentingan militer,” tulis pernyataan resmi tersebut.

    Mereka juga mengecam pendeknya waktu evakuasi yang diberikan.

    “Waktu yang sangat terbatas bagi staf dan pasien untuk meninggalkan rumah sakit adalah bentuk pelanggaran terhadap hak asasi manusia dan martabat dasar manusia,” tambah pernyataan itu.

    Dr. Rik Peeperkorn, perwakilan WHO di Gaza, memperingatkan bahwa rumah sakit al-Ahli kini tidak mampu menerima pasien baru.

    “Al-Ahli adalah rumah sakit trauma utama di utara Wadi Gaza dan satu-satunya yang memiliki CT scan yang berfungsi di wilayah itu,” katanya.

    Ia juga menyoroti kelangkaan pasokan medis yang semakin parah akibat blokade Israel. WHO memiliki persediaan di gudang Deir al-Balah, Gaza selatan, namun distribusinya terhambat.

    “Kami punya sarung tangan dan gaun bedah di gudang, tapi tidak bisa kami kirim karena tidak difasilitasi,” ujar Dr. Peeperkorn.

    Seorang dokter ortopedi di al-Ahli, Dr. Ahmed al-Shurafa, mengatakan kondisi perawatan bagi pasien yang tersisa sudah jauh dari standar medis.

    “Kami tidak bisa melakukan operasi karena tidak ada lagi dukungan laboratorium, apotek, atau rujukan darurat. Pelayanan kami kini lebih mirip seperti penginapan,” ungkapnya.

    Serangan terhadap fasilitas kesehatan di Gaza mendapat kecaman internasional, terlebih setelah insiden sebelumnya yang juga menarget rumah sakit dan tenaga medis.

    WHO dan lembaga-lembaga kemanusiaan menyerukan penghentian serangan terhadap fasilitas kesehatan dan perlindungan terhadap warga sipil serta tenaga medis di wilayah konflik.

  • iPhone Seharga Rp 33 Triliun Meluncur Gegara Tarif Trump

    iPhone Seharga Rp 33 Triliun Meluncur Gegara Tarif Trump

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penyuplai utama Apple di India, Foxconn dan Tata, menerbangkan 600 ton iPhone senilai hampir US$2 miliar (Rp33,6 triliun) ke Amerika Serikat (AS) pada Maret 2025. Ini adalah pengapalan dalam jumlah terbesar yang dilakukan dalam sebulan.

    Penerbangan iPhone skala besar itu dilakukan sebagai respons atas kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan Presiden AS Donald Trump beberapa saat lalu. Namun, aturan itu kemudian ditangguhkan hingga 90 hari.

    Hanya China yang tetap dihantam dengan tarif resiprokal sebesar 145%, kecuali untuk smartphone, komputer, dan chip yang dipisahkan dan akan dikenakan tarif dengan skema penghitungan berbeda.

    Hal ini menunjukkan kepanikan luar biasa raksasa teknologi dalam menghadapi teror tarif Trump. Saat pertama kali diumumkan, penyuplai Apple di India langsung menggenjot produksi dan memesan pesawat kargo untuk menerbangkan 600 ton iPhone ke AS.

    Sebelum tarif resiprokal ditangguhkan selama 90 hari, India dikenakan tarif 26%. Memang tak setinggi China, tetapi tetap berdampak besar.

    Foxconn yang merupakan penyuplai utama Apple di India mengekspor iPhone senilai US$1,31 miliar pada Maret 2025. Nilai pengapalan itu setara dengan penggabungan Januari dan Februari, menurut data bea cukai yang dilihat Reuters, dikutip Rabu (16/4/2025).

    Adapun tipe iPhone yang dikapalkan adalah iPhone 13, 14, 16, dan 16e. Pengiriman terbaru ini membuat total pengapalan iPhone dari Foxconn India ke AS mencapai US$5,3 miliar sepanjang 2025.

    Sementara itu, nilai ekspor dan Tata yang merupakan penyuplai sekunder Apple sebesar US$612 juta pada Maret 2025. Angka itu lebih tinggi 63% ketimbang bulan sebelumnya dan sudah termasuk model iPhone 15 dan 16.

    Apple, Foxconn, dan Tata, tidak segera merespons permintaan komentar dari Reuters.

    Menurut data bea cukai, pengiriman iPhone dari Foxconn India ke AS pada Maret diterbangkan dari terminal bandara Chennai Air Cargo. Tujuannya beragam, termasuk Los Angeles dan New York. Chicago menjadi destinasi untuk mayoritas pengiriman iPhone dari India.

    Untuk mempercepat pengiriman, Apple melobi otoritas bandara India untuk memangkas waktu yang dibutuhkan dalam proses birokrasi bea cukai di bandara Chennai di negara bagian selatan Tamil Nadu, menjadi 6 jam dari 30 jam.

    Setidaknya 6 pesawat kargo digunakan dalam operasi tersebut, yang menurut salah satu sumber merupakan cara untuk memitigasi dampak tarif.

    (fab/fab)

  • Bukan Cuma Tarif, Ini Teror Trump yang Bikin Ketar-ketir

    Bukan Cuma Tarif, Ini Teror Trump yang Bikin Ketar-ketir

    Jakarta, CNBC Indonesia – Teror Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tak hanya soal tarif impor baru. Namun juga terkait peraturan mengenai mata uang kripto.

    Trump memang telah menjanjikan akan merombak aturan soal kripto. Termasuk membatalkan sejumlah tindakan keras pada sektor tersebut saat pemerintahan Joe Biden sebelumnya.

    Namun kebijakan Trump yang akan membuat stablecoin bisa melakukan transaksi cross-border membuat khawatir Menteri Ekonomi Italia, Giancarlo Giorgetti. Bahkan, ia menyebut kebijakan itu lebih berbahaya dari kebijakan tarif baru AS.

    “Akhir-akhir ini, fokus umum mengenai dampak tarif perdagangan. Namun yang lebih berbahaya adalah soal kebijakan AS mengenai mata uang kripto khususnya soal stablecoin berdenominasi dolar,” kata Giorgetti, dikutip dari Reuters, Rabu (16/4/2025).

    Stablecoin dipatok dalam dolar. Ini akan membuat kripto bisa mempertahankan nilai yang konstan.

    Menurutnya, stablecoin akan memberikan kesempatan orang yang berinvestasi diterima secara luas untuk transaksi cross border. Mereka tidak memerlukan rekening bank di AS.

    Tawaran itu jelas akan menarik banyak warga negara dengan mata uang yang tidak stabil. Seraya mengingatkan bahwa tidak boleh meremehkan daya tarik masyarakat di wilayah Eropa.

    “Namun daya tarik untuk orang-orang di zona euro tidak boleh diremehkan,” jelasnya.

    Bank Sentral Eropa (ECB) diketahui tengah mengerjakan Euro Digital. Ini adalah cara mempromosikan pembayaran dan melindungi mata uang fiat dari stablecoin.

    Euro Digital bisa jadi solusi bagi warga Eropa untuk melakukan pembayaran baik offline dan online. Selain itu juga melakukan penukaran uang.

    “Euro Digital sangat penting meminimalkan kebutuhan warga negara Eropa menggunakan solusi asing mengakses layanan dasar seperti pembayaran,” dia menuturkan.

    (fab/fab)

  • Hasan Nasbi Bantah Mundur dari Kepala PCO: Saya Masih Berkantor!

    Hasan Nasbi Bantah Mundur dari Kepala PCO: Saya Masih Berkantor!

    Jakarta, Beritasatu.com – Hasan Nasbi membantah isu dirinya mengundurkan diri dari jabatan kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO). Hasan mengaku hari ini masih berkantor seperti biasa.

    “Saya masih berkantor seperti biasa,” kata Hasan Nasbi dikutip dari Antara, Rabu (16/4/2025).

    Isu yang menyebut Hasan Nasbi mundur sebagai kepala PCO juga dibantah oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya. Ia mempertanyakan sumber isu tersebut.

    “Wah isu dari mana? Ini masih ngantor seperti biasa, baru aja selesai rapat bareng,” kata Seskab Teddy menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Rabu (16/4/2025).

    Teddy tidak menjelaskan lebih lanjut agenda rapat yang dihadiri dirinya bersama Hasan Nasbi.

    Isu mundurnya Hasan sebagai kepala PCO beredar di kalangan wartawan sejak siang tadi. Tetapi sejauh ini belum jelas dari mana isu tersebut bermula.

    Isu itu muncul setelah sebelumnya Hasan Nasbi berkomentar mengenai teror kepala babi kepada redaksi Tempo.

    Pernyataan Hasan Nasbi terkait teror kepala babi itu juga sempat menjadi pertanyaan salah satu jurnalis senior saat mewawancarai Presiden Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

    Presiden Prabowo kemudian menyebut respons Hasan Nasbi sebagai kekeliruan. “Itu ucapan yang menurut saya teledor. Itu ya keliru itu. Saya kira beliau menyesal,” kata Prabowo.

  • Letkol Teddy Tepis Rumor Hasan Nasbi Dicopot: Masih Ngantor Seperti Biasa

    Letkol Teddy Tepis Rumor Hasan Nasbi Dicopot: Masih Ngantor Seperti Biasa

    loading…

    Seskab Letkol Teddy Indra Wijaya membantah rumor Hasan Nasbi mundur dari Kepala Presidential Communication Office (PCO) atau Kantor Komunikasi Kepresidenan. Foto/SindoNews

    JAKARTA – Sekretaris Kabinet (Seskab) Letkol Teddy Indra Wijaya membantah rumor Hasan Nasbi mundur dari Kepala Presidential Communication Office (PCO) atau Kantor Komunikasi Kepresidenan. Teddy mempertanyakan bergulirnya isu tersebut.

    “Wah isu dari mana,” kata Teddy saat dikonfirmasi wartawan, Rabu (16/4/2025).

    Teddy menerangkan, Hasan Nasbi masih berkantor seperti biasa. Bahkan, dia mengaku baru rampung rapat dengan Hasan Nasbi. “Ini masih ngantor seperti biasa, baru aja selesai rapat bareng,” pungkasnya.

    Diketahui, belakangan muncul dorongan agar Presiden Prabowo Subianto mencopot Hasan Nasbi dari Kepala PCO. Hal itu diakibatkan lantaran gaya komunikasi Hasan Nasbi dianggap buruk.

    Sorotan komunikasi Hasan Nasbi itu terkhusus saat merespons teror kepala babi di Kantor Tempo. Kala itu, Hasan Nasbi menyatakan agar kepala babi itu dimasak saja.

    (cip)

  • Hasan Nasbi berkantor seperti biasa, tepis isu dirinya mundur

    Hasan Nasbi berkantor seperti biasa, tepis isu dirinya mundur

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menyebut dirinya berkantor seperti biasa, saat merespons isu yang menyebut dirinya mundur dari jabatannya.

    “Saya masih berkantor seperti biasa,” kata Hasan Nasbi saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

    Isu yang menyebut Hasan Nasbi mundur sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan juga dibantah oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya.

    Teddy juga mempertanyakan sumber dari beredarnya isu tersebut.

    “Wah isu dari mana? Ini masih ngantor seperti biasa, baru aja selesai rapat bareng,” kata Seskab Teddy menjawab pertanyaan wartawan di Jakarta, Rabu.

    Teddy tidak menjelaskan lebih lanjut agenda rapat yang dihadiri dirinya bersama Hasan.

    Isu mundurnya Hasan sebagai kepala PCO beredar di kalangan wartawan sejak Rabu siang, tetapi sejauh ini belum jelas dari mana isu tersebut bermula.

    Isu itu muncul setelah sebelumnya Hasan berkomentar mengenai teror kepala babi yang dialami kepada redaksi Tempo.

    Pernyataan Hasan terkait teror kepala babi itu juga sempat menjadi pertanyaan salah satu jurnalis senior saat mewawancarai Presiden Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat.

    Presiden kemudian menyebut respons Hasan sebagai kekeliruan. “Itu ucapan yang menurut saya teledor. Itu ya keliru itu. Saya kira beliau menyesal,” kata Presiden.

    Pewarta: Genta Tenri Mawangi
    Editor: Rangga Pandu Asmara Jingga
    Copyright © ANTARA 2025

  • Hasan Nasbi Bantah Mundur sebagai Kepala PCO: Saya Masih Ngantor

    Hasan Nasbi Bantah Mundur sebagai Kepala PCO: Saya Masih Ngantor

    Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi membantah rumor yang mengatakan bahwa dirinya akan mundur dari Kabinet Merah Putih (KMP) milik Presiden Prabowo Subianto.

    Hasan membantah isu tersebut dan menyatakan bahwa dirinya masih menjalankan tugasnya seperti biasa. 

    “Saya masih ngantor seperti biasa,” ujarnya saat dikonfirmasi Bisnis melalui pesan teks, Rabu (16/4/2025).

    Sebelumnya, Hasan Nasbi memang disarankan mundur usai pernyataan kontroversialnya soal teror kepala babi. Direktur Lingkar Madani (LIMA) Ray Rangkuti mengkritik keras pernyataan Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi untuk meminta memasak kepala babi yang dikirimkan ke kantor Tempo. 

    Ray menyatakan bahwa ucapan Hasan tidak pantas diucapkan oleh pejabat negara yang seharusnya menjadi teladan dalam berbangsa dan bernegara.

    Menanggapi pernyataan kontroversial itu, Ray pun mengajukan sejumlah tuntutan sebagai langkah penyelesaian. Dia meminta agar Hasan Nasbi mengambil cuti atau bahkan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan.

    “Mungkin beliau sedang mengalami persoalan yang rumit. Dengan cuti, saudara Hasan Nasbi kiranya bisa lebih fokus untuk menyelesaikan persoalan rumit tersebut. Tapi jika memang posisi ini dirasa tidak lagi sesuai dan pas dengan beliau, memilih mundur merupakan jalan terhormat,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (21/3/2025). 

    Di sisi lain, Hasan Nasbi mengklarifikasi dan menjelaskan arti pernyataan ‘dimasak saja’ saat ditanya oleh wartawan mengenai sikap Istana terhadap teror yang menimpa jurnalis Tempo.

    Saat dikonfirmasi Bisnis, Hasan mengemukakan bahwa pernyataan ‘dimasak saja’ tidak dimaksudkan untuk melecehkan kebebasan pers, melainkan caranya untuk mengecilkan aksi teror tersebut.  

    Hasan mengaku hanya menyempurnakan respons dari salah seorang jurnalis Tempo Francisca Christy Rosana terhadap teror kepala babi tersebut yang diunggahnya melalui akun X agar peneror mengirimkan daging babi secara utuh dan bukan hanya kepala saja.

    Dia menyebut bahwa pernyataan kepala babi itu sebaiknya dimasak saja, justru dapat membuat peneror kehilangan tujuannya dalam menebar ketakutan dengan memperkecil aksi tersebut.  

    “Justru respons yang benar itu adalah dengan mengecilkan si peneror. Kalau dia tidak mendapatkan efek ketakutan yang diinginkan, maka KPI [Key Performance Indicator] penerornya tidak tercapai,” ujarnya kepada Bisnis melalui sambungan telepon, Sabtu (22/3/2025).

    Menanggapi kritik bahwa pernyataannya dianggap meremehkan kebebasan pers, Hasan menegaskan bahwa pemerintah tidak mengekang kebebasan media.

    Hal ini pun menurutnya sudah dilakukan melalui praktik sehari-hari.

    “Soal kebebasan pers, pemerintah tidak pakai teori lagi, tapi sudah pembuktian. Tidak ada media atau wartawan yang diperkarakan, tidak ada yang dilarang bikin berita, podcast, atau masuk ke Istana karena bersikap kritis,” tegas Hasan.

  • Penjara-penjara di Prancis Dibakar dan Ditembaki Kelompok Misterius

    Penjara-penjara di Prancis Dibakar dan Ditembaki Kelompok Misterius

    Jakarta

    Gelombang serangan melanda penjara-penjara di Prancis. Serangan yang dilakukan kelompok tak dikenal itu membakar mobil-mobil di luar beberapa penjara, meninggalkan prasasti misterius, dan menembaki fasilitas dengan tembakan otomatis.

    Dilansir kantor berita AFP, Rabu (16/4/2025), Menteri Kehakiman Gerald Darmanin dan Menteri Dalam Negeri Bruno Retailleau telah berjanji untuk mengintensifkan perang melawan narkotika dan kejahatan terkait narkoba dalam beberapa bulan terakhir.

    Sumber dari kantor kejaksaan dan kepolisian menyampaikan, sepanjang Minggu hingga Senin malam, mobil seorang sipir penjara dibakar di Seine-et-Marne di luar Paris dan tujuh kendaraan dibakar di tempat parkir pusat pelatihan staf penjara di Agen di Prancis barat daya. Secara keseluruhan, 21 kendaraan telah dicoret-coret dan atau dibakar sejak Minggu malam.

    Prasasti bertulisan ‘DDPF’, yang merupakan singkatan dari ‘hak-hak tahanan Prancis’, ditemukan di hampir semua lokasi, kecuali penjara dekat Toulon tempat para penyerang meninggalkan akronim misterius ‘DDFM’.

    Pihak berwenang Prancis menegaskan tidak akan menyerah dalam menangani teror tersebut. Disebutkan belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

    “Berbagai upaya dilakukan untuk mengintimidasi lembaga pemasyarakatan, mulai dari pembakaran kendaraan hingga tembakan senjata api otomatis,” tulisnya di X sebelumnya.

    Ia menegaskan Prancis menghadapi perdagangan narkoba dan mengambil tindakan yang secara serius akan mengganggu jaringan kriminal.

    (fca/fca)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini