Teror dan Jebakan Pinjol, Iklan di Berbagai Platform Jadi Sorotan
Nasional
2 Desember 2025
Teror dan Jebakan Pinjol, Iklan di Berbagai Platform Jadi Sorotan
Nasional
2 Desember 2025
/data/photo/2025/11/10/6911646e2cdda.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Pelaku Ledakan SMAN 72 Sudah Keluar dari RS, tapi Masih Ditangani Psikolog
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto mengatakan, pelaku ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara saat ini sudah keluar dari RS Polri.
Namun, pelaku yang berstatus anak berkonflik dengan hukum (ABH) itu masih mendapat penanganan psikologis.
“ABH sudah keluar dari RS dan masih dilakukan penanganan psikis oleh dokter psikologis,” ujar Budi saat dikonfirmasi wartawan, Sabtu (29/11/2025).
Saat ini ABH sedang dititipkan di rumah aman yang merupakan hasil koordinasi antara Dinas Sosial
Jakarta
, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Balai Pemasyarakatan (Bapas) dan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor).
Sementara itu, hingga Sabtu ini, masih ada dua korban
ledakan SMAN 72
yang dirawat di rumah sakit.
“Satu orang masih dirawat di RS Yarsi, lalu satu orang lagi di RSCM,” ungkap Budi.
Sebelumnya, ledakan terjadi di masjid sekolah
SMAN 72
pada pukul 12.15 WIB pada Jumat (7/11/2025).
Ledakan terdengar saat siswa dan guru sedang melaksanakan shalat Jumat di masjid sekolah, yang berada dalam kompleks Kodamar TNI Angkatan Laut, Kelapa Gading.
Keterangan saksi menyebutkan, suara ledakan pertama terdengar ketika khotbah sedang berlangsung, lalu disusul suara ledakan kedua yang diduga berasal dari arah berbeda.
Ledakan itu mengakibatkan 96 orang luka-luka.
Polda Metro Jaya telah memastikan
pelaku ledakan di SMAN 72 Jakarta
tidak memiliki keterkaitan dengan jaringan teror mana pun.
“Tindakan dilakukan secara mandiri, tanpa keterkaitan dengan jaringan teror tertentu,” ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri dalam konferensi pers, Selasa (11/11/2025).
Hasil penyelidikan menunjukkan pelaku merupakan anak di bawah umur yang masih berstatus sebagai siswa aktif di SMAN 72 Jakarta.
ABH pelaku dikenal sebagai pribadi tertutup yang jarang bergaul.
“Berdasarkan keterangan yang kami himpun, ABH yang terlibat dalam kasus ledakan ini dikenal sebagai pribadi yang tertutup, jarang bergaul dan dia juga memiliki ketertarikan pada konten kekerasan serta hal-hal yang ekstrem,” ujar dia saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (11/11/2025).
Asep menegaskan, hasil penyelidikan menunjukkan ABH bertindak mandiri dan tidak terhubung dengan jaringan teror.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

Gaza –
Tentara Israel mengklaim menemukan 9 jasad militan Hamas dalam terowongan di Gaza, Palestina. Diketahui, saat ini pasukan Israel berupaya membongkar jaringan terowongan di Jalur Gaza bagian selatan.
“(Tentara Israel) menemukan sembilan teroris tambahan yang telah dieliminasi di infrastruktur teror bawah tanah,” pernyataan militer Israel dilansir AFP, Sabtu (29/11/2025).
“Sejauh ini, lebih dari 30 teroris yang berusaha melarikan diri dari infrastruktur teror bawah tanah di Rafah timur telah dieliminasi,” kata militer Israel.
Beberapa sumber mengatakan kepada AFP bahwa negosiasi sedang berlangsung mengenai nasib puluhan pejuang Hamas yang bersembunyi di terowongan Gaza selatan. Wilayah itu di bawah kendali militer Israel.
Pada Rabu (26/11), Hamas meminta negara-negara penengah untuk menekan Israel agar mengizinkan jalur yang aman. Ini pertama kalinya Hamas secara terbuka mengakui situasi tersebut.
Gencatan senjata yang ditengahi AS antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada 10 Oktober. Berdasarkan ketentuannya, tentara Israel harus mundur ke belakang ‘Garis Kuning’ di Jalur Gaza, sebuah batas yang ditandai di permukaannya dengan blok beton kuning.
(isa/isa)

Damaskus –
Pasukan Israel menyerbu sebuah desa di wilayah Suriah bagian selatan, dalam operasi yang diklaim bertujuan menangkap anggota kelompok militan Jamaah Islamiyah asal Lebanon. Sedikitnya 10 orang tewas akibat penyerbuan pasukan Israel tersebut.
Militer Israel melaporkan enam tentaranya mengalami luka-luka dalam operasi di area tersebut.
Televisi pemerintah Suriah, seperti dilansir AFP, Jumat (28/11/2025), melaporkan korban tewas dalam serangan militer Israel terhadap desa bernama Beit Jin itu mencakup wanita dan anak-anak.
“Jumlah korban tewas akibat agresi Israel… telah bertambah menjadi 10 orang, termasuk sejumlah wanita dan anak-anak, sedangkan yang lainnya masih terjebak di bawah reruntuhan,” demikian dilaporkan televisi pemerintah Suriah.
Disebutkan juga bahwa puluhan keluarga telah meninggalkan desa Beit Jin untuk mencari tempat aman di area-area sekitarnya.
Militer Israel, dalam pernyataannya, menyebut operasi semalam di Suriah bertujuan untuk menangkap sejumlah tersangka dari kelompok Jamaah Islamiyah.
“Para tersangka beroperasi di area Beit Jin di selatan Suriah dan melancarkan serangan-serangan teror terhadap warga-warga sipil Israel,” demikian pernyataan militer Israel.
Militer Israel mengatakan bahwa setidaknya enam tentaranya terluka dalam operasi tersebut, dengan tiga tentara di antaranya mengalami luka parah.
Dalam pernyataan terpisah, seorang pejabat lokal Abdul Rahman Al-Hamrawi mengatakan kepada AFP bahwa Israel menyerbu desa di barat daya Damaskus, yang terletak di kaki Gunung Hermon, hingga memicu bentrokan.
“Tentara pendudukan Israel menyerbu Beit Jin untuk menangkap tiga pemuda dari desa tersebut, yang memicu bentrokan dengan penduduk yang mencoba melawan penyerbuan Israel,” sebutnya.
“Setelah bentrokan tersebut, pasukan pendudukan Israel menembaki area tersebut dengan artileri dan drone,” ujar Al-Hamrawi.
Setelah lengsernya rezim Bashar al-Assad di Suriah pada Desember 2024, dan kedatangan pemimpin Islamis baru di Damaskus, Israel melancarkan ratusan serangan di wilayah Suriah.
Tel Aviv dengan cepat mengirimkan pasukan ke zona penyangga yang menjadi area patroli Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang memisahkan pasukan Israel dan Suriah di Dataran Tinggi Golan sejak tahun 1974 silam.
Tonton juga video “Bentrok! Tentara Israel Adu Jotos-Lempar Kursi di Pangkalan Militer”
Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)

Washington DC –
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengecam penembakan dua tentara Garda Nasional AS yang terjadi hanya beberapa blok dari Gedung Putih di Washington DC pada Rabu (26/11). Trump menyebut penembakan yang melukai dua tentara Garda Nasional AS itu sebagai “aksi teror”.
Diungkapkan juga oleh Trump bahwa pelaku penembakan yang telah ditangkap merupakan seorang migran dari Afghanistan. Trump sedang berada di klub golfnya di Florida saat penembakan itu terjadi.
“Serangan keji ini merupakan aksi jahat, aksi kebencian, dan aksi teror,” kata Trump dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Kamis (27/11/2025).
“Itu merupakan kejahatan terhadap seluruh bangsa kita,” sebutnya.
Trump mengonfirmasi bahwa pria yang ditahan setelah penembakan yang terjadi di dekat Gedung Putih itu merupakan “seorang warga negara asing yang memasuki negara kita dari Afghanistan”.
Dia menyebut pelaku tiba di AS pada tahun 2021 “dengan penerbangan yang terkenal itu”, merujuk pada evakuasi warga Afghanistan yang kabur dari Taliban yang mengambil alih kekuasaan setelah AS menarik pasukannya usai 20 tahun perang.
Trump kemudian menjanjikan agar pemerintahannya “memeriksa ulang setiap orang asing yang masuk ke negara kita dari Afghanistan” selama masa kepresidenan pendahulunya, mantan Presiden Joe Biden.
“Kita harus mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menanggung pengusiran setiap orang asing dari negara mana pun yang tidak pantas berada di sini, atau menambah keuntungan bagi negara kita jika mereka tidak dapat mencintai negara kita, kita tidak menginginkan mereka,” tegasnya.
Laporan sejumlah media AS, seperti NBC dan The Washington Post, yang mengutip sejumlah pejabat penegak hukum dan orang-orang yang mengetahui penyelidikan itu menyebutkan bahwa pelaku penembakan merupakan seorang migran Afghanistan yang masuk ke wilayah AS pada tahun 2021 lalu dan pernah tinggal di Washington. Identitas migran Afghanistan itu belum diungkap ke publik.
Motif di balik penembakan itu belum diketahui secara jelas. Laporan NBC menyebut Biro Investigasi Federal AS (FBI) menyelidiki penembakan itu sebagai dugaan aksi terorisme.
Direktur FBI Kash Patel mengatakan bahwa dua tentara yang ditembak itu kini berada dalam “kondisi kritis”. Keduanya disebut sebagai bagian dari pengerahan pasukan anti-kejahatan militer di seluruh AS yang diperintahkan Trump.
Penembakan ini tercatat sebagai kekerasan paling serius terhadap Garda Nasional AS sejak Trump mulai memerintahkan pengerahan mereka ke jalanan kota-kota AS yang dikuasai Partai Demokrat tak lama setelah dia mulai masa jabatan keduanya pada Januari lalu.
Trump, dalam pernyataan via media sosial Truth Social, menggambarkan pelaku penembakan itu sebagai “binatang”. Dia menyebut pelaku juga “terluka parah, tetapi terlepas dari itu, akan membayar harga yang sangat mahal”.
CBS News dalam laporannya, dengan mengutip para pejabat penegak hukum AS, menyebut pelaku penembakan yang berjenis kelamin pria dan berusia 29 tahun itu menggunakan pistol untuk melakukan penyerangan tersebut.
Penembakan itu terjadi di stasiun metro Farragut West, yang berjarak hanya dua blok dari Gedung Putih, pada Rabu (26/11) sore ketika jalanan dan pusat bisnis di sekitarnya ramai orang. Asisten kepala Kepolisian Washington DC, Jeffrey Carroll, menyebut pelaku “menyergap” korban-korbannya.
“Dia datang dari sudut jalan, mengangkat lengannya yang menenteng senjata api, dan melepaskan tembakan ke arah sejumlah anggota Garda Nasional. Dia dengan segera ditahan oleh para anggota Garda Nasional lainnya dan para aparat penegak hukum,” tutur Carroll.
Lihat juga Video: Taliban Klaim Tewaskan 58 Tentara Pakistan dalam Baku Tembak
Halaman 2 dari 2
(nvc/zap)

Canberra –
Seorang politisi Australia memicu kemarahan publik atas aksinya mengenakan burqa di dalam ruang sidang parlemen pada Senin (24/11) waktu setempat. Para anggota parlemen Australia lainnya mengecam aksi itu sebagai aksi yang “rasis”.
Aksi kontroversial itu, seperti dilansir AFP, Senin (24/11/2025), dilakukan oleh Pauline Hanson, yang merupakan pemimpin Partai One Nation, yang beraliran anti-imigrasi, dan seorang Senator Australia yang mewakili Queensland. Hanson juga dikenal sebagai politisi anti-Islam sejak lama.
Dalam sidang Senat pekan ini, Hanson berupaya mengajukan rancangan undang-undang (RUU) yang akan melarang penggunaan penutup wajah sepenuhnya di Australia. Kebijakan itu telah dia kampanyekan selama beberapa dekade terakhir.
Ketika para anggota parlemen lainnya menghalanginya untuk mengajukan RUU tersebut, beberapa menit kemudian Hanson kembali ke ruang sidang dengan mengenakan burqa berwarna hitam dan duduk di kursinya.
Aksi Hanson itu disambut kemarahan dari rekan-rekan Senator lainnya. Pemimpin Partai Hijau di Senat Australia, Larissa Waters, mengecam aksi Hanson itu sama saja memberikan “jari tengah kepada orang-orang beriman”.
“Itu sangat rasis dan tidak aman,” kritik Waters.
Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, yang juga menjabat sebagai pemimpin pemerintahan di Senat, mengecam aksi Hanson itu sebagai tindakan yang “tidak sopan”.
“Kita semua di tempat ini memiliki hak istimewa yang besar untuk datang ke ruangan ini. Kita mewakili negara bagian kita, orang-orang dari setiap agama, dari setiap keyakinan, dari semua latar belakang. Dan kita harus melakukannya dengan sopan,” tegasnya.
Hanson menolak untuk melepaskan burqa yang dikenakannya, sehingga sidang Senat Australia pun terpaksa diskors.
Ini menjadi momen kedua bagi Hanson mengenakan burqa di dalam ruang sidang parlemen. Tahun 2017 lalu, dia memakai burqa penuh di dalam ruang sidang Senat untuk menyoroti apa yang disebutnya sebagai masalah keamanan yang ditimbulkan pakaian tersebut, yang dikaitkannya dengan teror.
Pada saat itu, Hanson menggambarkan Islam sebagai “budaya dan ideologi yang tidak sesuai dengan budaya dan ideologi kita”.
Partai One Nation yang dipimpin Hanson memiliki dukungan yang meningkat, saat oposisi konservatif utama negara itu dilanda pertikaian internal, dengan jajak pendapat bulan ini yang dilaporkan The Australian Financial Review menunjukkan mereka meraih rekor dukungan sebesar 18 persen.
Hal itu terjadi ketika seorang utusan pemerintah mengatakan pada September lalu bahwa Australia gagal mengatasi Islamofobia yang terus-menerus terjadi dan semakin intensif.
Halaman 2 dari 2
Simak Video “Video: Penghuni Vila Ungkap Suara Tembakan Sebelum WN Australia Tewas”
[Gambas:Video 20detik]
(nvc/ita)

Jakarta –
Israel kembali melakukan serangan udara ke Gaza. Badan Pertahanan Sipil Gaza melaporkan 21 orang tewas dan puluhan orang luka.
Dilansir AFP, Minggu (23/11/2025), beberapa serangan udara dilakukan Israel pada Sabtu, (22/11/2025) waktu setempat. Sementara, Hamas dan Israel kembali saling tuduh melanggar gencatan senjata yang rapuh.
Gencatan senjata diketahui ditengahi AS antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada 10 Oktober, setelah dua tahun perang. Militer Israel mengatakan seorang “teroris bersenjata” telah melintasi apa yang disebut Garis Kuning di Jalur Gaza, tempat pasukan Israel telah mundur, dan menembaki tentara Israel.
Menanggapi insiden di Gaza selatan, yang dikatakan berada di rute yang digunakan untuk pengiriman bantuan kemanusiaan di wilayah tersebut, militer Israel mengatakan “mulai menyerang target teror di Jalur Gaza”.
Juru bicara badan pertahanan sipil yang beroperasi di bawah otoritas Hamas, Mahmud Bassal mengatakan kepada AFP bahwa “21 martir malam ini dalam lima serangan udara Israel yang terpisah, yang jelas-jelas melanggar gencatan senjata di Gaza”.
(dek/dek)