Kasus: teror

  • Dokter Tifa Cs Mengaku Kena Teror, Dian Sandi PSI: Lapor Polisi, Jangan Curhat di Medsos

    Dokter Tifa Cs Mengaku Kena Teror, Dian Sandi PSI: Lapor Polisi, Jangan Curhat di Medsos

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dian Sandi Utama, angkat suara mengenai dugaan teror terhadap Roy Suryo dkk.

    Dikatakan Dian, jika dugaan teror yang diungkapkan Dokter Tifauzia Tyassuma benar, mestinya melapor ke pihak berwajib.

    “Ya sebaiknya lapor Polisi, jangan curhat di Medsos. Kalau tidak dilaporkan,” kata Dian kepada fajar.co.id, Senin (30/6/2025).

    Dian menduga, isu tersebut hanya upaya penggiringan opini sehingga dianggap menjadi korban dari orang dekat mantan Presiden Jokowi.

    “Bisa saja kita anggap itu hanya trik dia untuk menggiring opini publik seakan-akan pelakunya adalah pihak-pihak yang sedang dia persoalkan seperti kasus ijazah,” ucapnya.

    “Jangan salahkan saya kalau anggap dia sedang bersandiwara,” tambahnya.

    Dian bilang, Roy Suryo dkk semakin ke sini terus menunjukkan keraguan atas hasil penelitian dugaan ijazah palsu.

    “Memang lama-lama, orang-orang ini seperti orang stress, tidak jelas,” tandasnya.

    Sebelumnya diberitakan, Dokter Tifa mengungkap rentetan teror yang dialaminya pasca menyuarakan dugaan ijazah palsu mantan Presiden Jokowi.

    Tifa menyebut bahwa tekanan tidak hanya menimpa dirinya, tetapi juga anak-anak dan rekan-rekan dekatnya.

    “Anak-anak saya diteror, indekos mereka disatroni, dan diancam verbal akan disakiti,” ujar Tifa di X @DokterTifa (29/6/2025).

    Dikatakan Tifa, kartu identitas anaknya juga turut menjadi sasaran dengan disebarluaskan di Medsos.

    “Foto-foto KTM dan KTP mereka disebar di sosial media dengan ancaman setiap hari di WhatsApp,” ungkapnya.

  • Dokter Tifa Cs Mengaku Kena Teror, Dian Sandi PSI: Lapor Polisi, Jangan Curhat di Medsos

    3 Alumni UGM Alami Teror dan Ancaman, Diduga karena Mengungkap Kejanggalan Ijazah Jokowi

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Dugaan ijazah palsu mantan presiden Jokowi tampaknya akan terus jadi pembicaraan. Apalagi setelah muncul kabar bahwa tiga alumni UGM yang menyoroti kejanggalan ijazah tersebut mendapat ancaman dan teror.

    Informasi teror dan ancaman tersebut disampaikan ahli epidemologi molekuler, dr Tifauzia Tyassuma atau Dokter Tifa.

    Melalui akun Facebooknya, Tifauzia Tyassuma, Dokter Tifa menuliskan teror yang dirasakan anak-anaknya dan dirinya sendiri.

    “Anak-anak saya diteror. Kost mereka disatroni, dan diancam verbal akan disakiti. Sampai foto-foto KTM dan KTP mereka disebar di sosial media dengan ancaman setiap hari di WA. Selain tentu saja saya sendiri, ancaman sudah tidak terhitung,” tulis Dokter Tifa, dikutip Sabtu malam (28/6/2025).

    Dokter Tifa juga mengungkap bahwa dua rekannya yang lain juga mendapat teror setelah mengungkap kejanggalan ijazah Jokowi. Bahkan, mobil milik pakar digital forensik, Rismon Sianipar, dirusak oleh pelaku teror.

    “Bang Rismon Sianipar mobilnya dirusak berkali-kali. Mas KRMTRoySuryo dikirimi makhluk aneh-aneh dari dunia Astral. Sebetulnya siapa sih yang ketakutan ini?” tanya Dokter Tifa.

    Dia juga menyebut bahwa yang menyuruh meneror anak-anak dan pakai preman tentu saja pelaku penipuan dan kebohongan.

    “Kok banci sekali anak-anak pun diserang? Pakai preman dll. Yang serang pakai tangan orang lain itu yang melakukan kejahatan, penipuan, kebohongan,” ujarnya.

    “Yang diserang, tentu saja yang pegang kebenaran. Jangan terbalik, kecuali Termul pikirannya terbalik-balik. Btw, Siapa yang berobat alasannya liburan antar cucu ya?” tutup Dokter Tifa, seolah menyindir Jokowi yang baru-baru ini videonya viral mengaku mengantar cucu. (sam/fajar)

  • GASPOL! Hari Ini: Pemerkosaan Massal 1998, Pelaku Bukan Orang Biasa?
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        26 Juni 2025

    GASPOL! Hari Ini: Pemerkosaan Massal 1998, Pelaku Bukan Orang Biasa? Nasional 26 Juni 2025

    GASPOL! Hari Ini: Pemerkosaan Massal 1998, Pelaku Bukan Orang Biasa?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menurut kesaksian para korban, pelaku
    pemerkosaan
    massal 1998 memiliki ciri yang serupa: bertubuh tegap, bergerak cepat, dan tidak menggunakan alat kelamin, melainkan benda lain untuk menyiksa korban.
    Apa arti di balik pola yang sama ini?
    Ita F. Nadia dan Sandyawan Sumardi, dua mantan anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kerusuhan
    Mei 1998
    yang juga turut menjadi pendamping para korban pemerkosaan mengungkap temuan dan kesaksian para korban.
    Tim juga menemukan adanya kejanggalan soal kesimpulan akhir TGPF yang menyimpulkan bahwa
    pemerkosaan massal
    ini tidak terencana. Salah satu kejanggalan yang terjadi adalah pembunuhan terhadap salah satu korban yakni Ita Martadinata, sepekan sebelum dia dijadwalkan bersaksi di forum PBB.
    Selain itu, baik Ita maupun Sandyawan dan beberapa relawan lain, juga turut mendapatkan teror seperti penculikan hingga pengiriman granat.
     
    Simak cerita selengkapnya dalam Gaspol! hanya di Youtube Kompas.com. Klik link ini untuk menyaksikan!

    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Teror Bom di 2 Pesawat Saudia Airlines, Legislator: Harus Jadi Alarm Keras

    Teror Bom di 2 Pesawat Saudia Airlines, Legislator: Harus Jadi Alarm Keras

    Jakarta

    Anggota Komisi VIII DPR RI, Dini Rahmania, menyoroti dua pesawat Saudia Airlines tujuan Jakarta dan Surabaya yang mendarat darurat di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara (Sumut) usai menerima teror bom. Dini mengatakan hal itu bagian dari teror psikologis yang harus menjadi alarm pemerintah.

    “Meskipun dinyatakan sebagai hoaks, ancaman tersebut merupakan bentuk teror psikologis serius yang dapat mengganggu mental jemaah, mengancam keselamatan penerbangan, serta menciptakan keresahan nasional,” kata Dini kepada wartawan, Rabu (25/6/2025).

    Dini mengatakan kesehatan mental dan ketenangan jemaah harus menjadi prioritas oleh negara. Ia mengapresiasi respons cepat pihak Polda Sumut, Jihandak Brimob hingga TNI yang telah menangani kasus itu.

    Menurut Dini, kasus ini harus menjadi alarm keras bagi pemerintah. Dia mendorong adanya evaluasi secara menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang.

    “Namun, peristiwa ini harus menjadi alarm keras bagi seluruh pemangku kebijakan agar sistem keamanan penerbangan, khususnya untuk kloter haji, ditingkatkan secara menyeluruh,” katanya.

    Legislator NasDem ini merekomendasikan penambahan SOP pemeriksaan keamanan penerbangan secara berkala, terutama dalam hal deteksi dini terhadap ancaman bom. Ia menilai hal tersebut penting untuk diterapkan di semua embarkasi haji dari berbagai wilayah Indonesia.

    Sebelumnya, pada Selasa (17/6), pesawat Saudia Airlines rute Jeddah-Jakarta sempat mendarat darurat di Bandara Kualanamu usai menerima ancaman bom. Ada sekitar 442 penumpang jemaah haji di dalam pesawat itu. Setelah diperiksa, pesawat dinyatakan steril dari benda bermuatan bom.

    Kejadian serupa rupanya berlanjut pada Sabtu (21/6). Pesawat Saudia Airlines rute Muscat-Surabaya juga mendarat darurat di Bandara Kualanamu karena mendapatkan ancaman bom. Lagi-lagi, ancaman bom tersebut ternyata hoax dan pesawat dipastikan aman.

    (dwr/ygs)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Mahasiswa Papua Mengaku Dapat Teror, Dikirimi Biawak Hidup
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        25 Juni 2025

    Mahasiswa Papua Mengaku Dapat Teror, Dikirimi Biawak Hidup Surabaya 25 Juni 2025

    Mahasiswa Papua Mengaku Dapat Teror, Dikirimi Biawak Hidup
    Tim Redaksi
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Asrama dan kontrakan Aliansi Mahasiswa
    Papua
    (
    AMP
    ) di
    Surabaya
    diduga diteror selama sepekan, termasuk mendapat kiriman biawak hidup.
    Dugaan aksi
    teror
    ini diterima oleh AMP di Surabaya, mulai dari pemasangan poster bernarasi provokatif, ancaman pesan WhatsApp, dan pengiriman biawak hidup ke asrama.
    Salah satu anggota AMP Surabaya, Yogie mengatakan, teror ini terjadi pada tanggal 19 hingga 23 Juni 2025.
    Teror
    ini dimulai H-1 sebelum mereka menggelar aksi anti-militerisme dan investigasi di Papua, 20 Juni 2025.
    “Tanggal 19 pagi kami menemukan poster di beberapa titik di kontrakan dan asrama kawan-kawan AMP. Tulisan dan foto poster itu sama,” kata Yogie saat dihubungi
    Kompas.com
    , Rabu (25/6/2025).
    Setidaknya, ada belasan poster yang sama dengan berbagai ukuran tersebar di enam titik kontrakan dan asrama AMP di Surabaya.
    Poster tersebut bertulisan, “Masyarakat Surabaya Harus Tau!!! Aliansi
    Mahasiswa Papua
    Adalah Kelompok Separatis Jaringan Organisasi Papua Merdeka Tolak Tegas Aksi Makar Separatisme”.
    Kemudian, terdapat gambar bendera Bintang Kejora yang sering dikaitkan dengan OPM dalam poster tersebut dicoret silang (X).
    “Poster dengan narasi yang sama, berlanjut ditemukan pada Jumat hingga Minggu ada di beberapa titik,” ucapnya. 
    Berlanjut, sore harinya pada Kamis (19/6/2025), anggota AMP Surabaya mendapat pesan WA dari orang tak dikenal (OTK) yang mengancam agar mereka tidak melakukan aksi.
    Pada hari yang sama, Kamis sore sekitar pukul 16.30 WIB, seorang warga sekitar asrama mengaku diminta tolong oleh dua OTK untuk mengirimkan seekor biawak ke Asrama Kamasan Surabaya.
    “Ada salah satu warga yang datang di depan pintu satu, memanggil kawan-kawan yang ada dalam asrama, katanya ada yang titip biawak,” ucapnya.
    Warga tersebut juga menanyakan apakah anggota AMP memiliki kebiasaan mengonsumsi biawak.
    Anggota AMP yang merasa bingung pun lantas mencari tahu siapa yang mengirimkan biawak tersebut.
    “Kita tanya dari siapa, ternyata ada dua OTK yang mengantar. Warga itu tidak tahu (identitasnya). Terus kami keluar asrama sekitar 50 meter ada dua orang yang sedang duduk,” ujar Yogie.
    Anggota AMP pun menghampiri dua orang tersebut dan menanyakan asal muasal biawak. Kata Yogie, mereka beralasan mendapat biawak dari rawa-rawa yang berada di area asrama.
    Namun, anggota AMP curiga sebab di sekitar asrama tidak terdapat rawa-rawa. Biawak tersebut dalam keadaan hidup, bersih, panjang sekitar 4-5 meter, berat 50 kg terbungkus dalam karung.
    “Jadi kami curiga kalau biawak itu biawak peliharaan. Kemudian bentuknya teror karena esok paginya kan kami menemukan banyak poster di beberapa titik,” katanya.
    Biawak tersebut tidak disimpan oleh AMP. Namun, difoto kemudian dikembalikan ke alam bebas.
    Yogie mengatakan, pihaknya menduga bahwa pesan, poster dan biawak yang mereka terima adalah penolakan karena ramainya isu tentang Papua belakangan ini.
    “Kami menduga sepasca ada isu lingkungan soal eksploitasi di Raja Ampat, kemudian pengiriman militer di Papua yang skala besar,” ujarnya.
    Sebelumnya, pada tahun 2024, AMP di Surabaya juga menerima teror dengan pemasangan poster-poster bernarasi provokatif.
    Kendati demikian, hingga kini pihaknya belum melakukan pelaporan ke polisi.
    Anggota AMP Surabaya tengah mengumpulkan barang bukti untuk kemudian diserahkan ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya dan Kontras.

    Kabar dugaan teror yang terima anggota AMP ini turut diketahui Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya, Habibus Shalihin.
    “Kami dapat laporan memang dari kawan-kawan AMP by WA tadi sore. Jadi posisinya kami masih koordinasikan lagi,” kata Habibus saat dikonfirmasi, Senin (25/6/2025).
    Dalam waktu dekat, pihaknya masih akan berkoordinasi dengan anggota AMP Surabaya sebelum memberikan penyataan sikap.
    “Dalam waktu dekat kami akan melakukan penyikapan. Waktu sebelum demo kami koordinasi. Besok kami tindaklanjuti,” ujarnya. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Israel Tetapkan Bank Sentral Iran sebagai Organisasi Teror

    Israel Tetapkan Bank Sentral Iran sebagai Organisasi Teror

    Tel Aviv

    Otoritas Israel menetapkan Bank Sentral Iran sebagai “organisasi teror” setelah kedua negara menyepakati gencatan senjata untuk mengakhiri perang selama 12 hari. Langkah ini disebut Israel sebagai upaya menghentikan pendanaan untuk kelompok-kelompok militan yang didukung Iran di kawasan Timur Tengah.

    Kantor Kementerian Pertahanan Israel, seperti dilansir AFP, Rabu (25/6/2025), menyatakan Menteri Pertahanan Israel Katz “menandatangani perintah khusus yang menetapkan Bank Sentral Iran, dua bank Iran tambahan, (dan) sebuah perusahaan yang berafiliasi dengan Angkatan Bersenjata Iran… sebagai organisasi teroris”.

    “Sebagai bagian dari kampanye Israel yang lebih luas terhadap Iran,” sebut Kementerian Pertahanan Israel dalam pernyataannya.

    Langkah tersebut, menurut Kementerian Pertahanan Israel, bertujuan “untuk menargetkan inti sistem pendanaan teror rezim Iran, yang mendanai, mempersenjatai, dan mengarahkan teror di seluruh Timur Tengah”.

    Penetapan Bank Sentral Iran sebagai organisasi teror oleh otoritas Israel ini diumumkan sehari setelah gencatan senjata antara kedua negara mulai berlaku pada Selasa (24/6) waktu setempat, yang mengakhiri pertempuran udara yang sengit selama 12 hari sejak 13 Juni lalu.

    Israel dan Iran terkunci dalam konflik bayangan selama beberapa dekade, dengan Tel Aviv memerangi beberapa kelompok yang didukung Teheran di kawasan tersebut, termasuk Hamas di Jalur Gaza sejak Oktober 2023.

    Israel mengatakan bahwa rentetan serangan, yang dimulai pada 13 Juni, terhadap target-target nuklir dan militer di Iran dimaksudkan untuk mencegah musuh bebuyutannya itu memperoleh senjata nuklir. Teheran secara konsisten membantah tuduhan semacam itu dan menegaskan program nuklirnya bersifat damai.

    Tonton juga “Keji! Israel Tembaki Warga Gaza yang Tunggu Bantuan, 37 Tewas” di sini:

    Sebelumnya, Kepala Staf Militer Israel Eyal Zamir mengklaim rentetan serangan Tel Aviv terhadap Iran telah menghambat program nuklir negara itu “selama beberapa tahun”. Ditegaskan juga oleh Tel Aviv bahwa kampanye terhadap Teheran sekarang “memasuki fase baru”.

    “Kita telah menyelesaikan fase yang signifikan, tetapi kampanye terhadap Iran belum berakhir. Kita memasuki fase baru berdasarkan pencapaian fase saat ini,” ucap Zamir dalam pernyataan yang disampaikan setelah gencatan senjata mulai berlaku.

    “Kita telah menghambat proyek nuklir Iran selama beberapa tahun, dan hal yang sama berlaku untuk program rudalnya,” sebutnya.

    Israel sebelumnya mengklaim bahwa mereka telah menghilangkan “ancaman eksistensial ganda” dari Iran, yang merujuk pada program nuklir dan rudal negara itu.

    Tonton juga “Di Sidang Dewan HAM PBB, RI Minta Penindasan atas Palestina Disetop” di sini:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • ‘Putra Mahkota’ Iran Siap Ambil Alih Kekuasaan dari Khamenei

    ‘Putra Mahkota’ Iran Siap Ambil Alih Kekuasaan dari Khamenei

    Paris

    Reza Pahlavi, putra Shah terakhir Iran yang diasingkan sejak revolusi tahun 1979 silam, menawarkan diri sebagai pemimpin sementara untuk mengambil alih kekuasaan dari pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei. Pahlavi meminta negara-negara Barat untuk mendukung penuh perubahan rezim di Teheran.

    Pahlavi yang dijuluki “Putra Mahkota Iran” oleh para pendukungnya, seperti dilansir Politico, Selasa (24/6/2025), mengimbau masyarakat internasional untuk membantu rakyat Iran dalam menggulingkan Khamenei dan kediktatoran keagamaannya.

    Pahlavi, dalam wawancara di Paris, Prancis pada Senin (23/6) mengatakan bahwa dibutuhkan tindakan militer untuk menyingkirkan aparatus teror rezim tersebut dan juga langkah-langkah praktis untuk mendukung kelompok oposisi dengan internet dan komunikasi lebih baik, serta aksi massa secara besar-besaran.

    “Saya ada di sini pada hari ini untuk menyerahkan diri kepada rekan-rekan senegara saya untuk memimpin mereka di jalan perdamaian,” kata Pahlavi dalam konferensi pers pada Senin (23/6) waktu setempat.

    “Kami adalah orang-orang yang bangga, orang-orang tua, dan orang-orang tangguh … Inilah momen kita. Saya bersama Anda. Mari kita membangun Iran yang baru ini bersama-sama,” cetusnya.

    Pahlavi yang kini berusia 64 tahun, sudah menghabiskan 46 tahun terakhir di luar Iran setelah revolusi Islam menggulingkan monarki pada tahun 1979 silam. Pemerintahan Shah mencakup polisi keamanan negara yang ditakuti, dan Pahlavi menuai banyak kritikan dari para aktivis oposisi yang tidak ingin monarki kembali.

    Namun, dia juga memiliki basis pendukung yang bersemangat dari para penganut monarki di dalam dan di luar Iran, serta telah mengadvokasi perubahan rezim di Teheran selama beberapa dekade.

    Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Sekarang, Pahlavi melihat peluang terbaik yang pernah dimilikinya untuk mewujudkan tujuannya itu.

    Perang udara yang berlangsung antara Iran dan Israel sejak 13 Juni lalu, ditambah keterlibatan Amerika Serikat (AS) yang mengebom fasilitas nuklir Teheran pada akhir pekan, semakin memicu kekacauan di negara Syiah tersebut.

    Meskipun perubahan rezim bukan tujuan resmi bagi Israel atau AS, namun Pahlavi menilai aksi militer mampu mendorong kediktatoran Khamenei ke ambang kehancuran dan konsep perubahan rezim semakin menguat di masyarakat internasional.

    Dia menilai “peluangnya sangat besar” bahwa rezim Khamenei akan tumbang pada akhir tahun ini.

    Lebih lanjut, Pahlavi menilai sikap negara-negara Barat, terutama di Eropa, yang menyerukan deeskalasi konflik dan kembali ke meja perundingan adalah sebuah kesalahan.

    “Perundingan adalah sia-sia karena rezim ini telah membuktikan berkali-kali bahwa mereka tidak akan pernah mengubah perilakunya. Anda telah berunding cukup lama dengan rezim ini. Sudah saatnya kita berinvestasi pada rakyat Iran sebagai jaminan yang Anda untuk otoritas yang akan menjamin perdamaian bagi Anda, keamanan bagi dunia, dan yang terpenting kebebasan bagi negara saya sendiri,” ujarnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Perang Iran-Israel, Apakah Keterlibatan AS Bakal Picu Perang Dunia III?

    Perang Iran-Israel, Apakah Keterlibatan AS Bakal Picu Perang Dunia III?

    Jakarta

    Khalayak dunia, termasuk Indonesia, khawatir konflik Iran-Israel akan meningkat menjadi Perang Dunia III setelah Amerika Serikat menyerang tiga fasilitas nuklir Iran pada Minggu (22/06). Namun, para pengamat mengatakan Perang Dunia III belum tentu akan terjadi dan masyarakat diimbau “tidak perlu khawatir”.

    Meski AS sudah terlibat dalam konflik Iran-Israel, dosen hubungan internasional Universitas Padjajaran, Dina Sulaeman, menilai “belum ada eskalasi yang mengarah ke perang yang lebih besar”.

    Pengamat geopolitik dan hubungan internasional, Dian Wirengjurit, mengimbau warga “tidak perlu khawatir” sebab para pemimpin dunia akan melakukan “upaya diplomasi” agar konflik tidak meningkat dan memakan lebih banyak korban.

    Uni Eropa, Kerajaan Bersatu (United Kingdom/UK), Jepang, Prancis, Qatar, Arab Saudi, dan negara-negara lainnya, meminta Iran dan Israel untuk kembali ke jalur diplomasi.

    Pascaserangan AS, Iran meluncurkan serangan balasan ke Israel. Menteri luar negeri Iran juga tengah berada di Moskow untuk melakukan pembicaraan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin tentang “tantangan dan ancaman bersama”.

    Apakah serangan AS bisa memicu Perang Dunia III?

    Dua pakar geopolitik dan hubungan internasional, Dina Sulaeman dan Dian Wirengjurit, sama-sama memprediksi Perang Dunia III tidak akan pecah setelah AS menyerang Iran untuk membela Israel.

    Dian Wirengjurit, yang menjabat sebagai duta besar Indonesia untuk Iran pada 2012-2016, menilai “tidak mungkin” perang dunia sampai terjadi.

    Menurut dia, negara-negara lainnya apalagi yang berada di kawasan tidak akan rela wilayahnya dijadikan arena peperangan, apalagi mereka “tidak jadi pemain”.

    Api membubung ke langit setelah serangan Israel terhadap depot minyak Shahran pada 15 Juni 2025 di Teheran, Iran. (Getty Images)

    Oleh sebab itu, dia mengimbau masyarakat untuk tidak terlalu khawatir karena “dunia pun tidak akan diam saja” jika konflik dua negara ini terus meningkat.

    “Geopolitik itu bukan kayak membalikkan tangan. Kalau di sana perang, kita terseret perang. Kalau di sana krisis, kita terseret krisis. Kita aman tenteram puluhan tahun juga krisis terus terjadi setiap waktu,” ujarnya.

    Apa indikasi konflik akan pecah menjadi Perang Dunia III?

    Perang dunia akan terjadi ketika konflik sudah melibatkan “aktor” dari banyak negara di kawasan yang berbeda, kata Dina Sulaeman yang juga menjabat sebagai direktur Indonesia Center of Middle East Studies.

    Keterlibatan AS pun tidak mengindikasikan bahwa perang ini akan berkembang menjadi perang dunia.

    Apalagi, menurut Dina, serangan yang diluncurkan AS untuk membantu Israel dalam konflik dengan Iran hanya merupakan “serangan terbatas” dan “bukan serangan besar-besaran”.

    Dina dan Dian menyebut Perang Dunia III bisa terjadi ketika AS melakukan serangan besar-besaran dan negara-negara lain seperti Rusia dan China yang juga sekutu Iran mulai terlibat langsung.

    “Kalau misalnya betul-betul serangan yang besar-besaran dan Iran juga, misalnya, menutup Selat Hormuz, itu kepentingan Rusia maupun China akan terganggu. Nah, mungkin pada saat itu juga akan ada intervensi,” kata Dina.

    Lantas, apa arti keikutsertaan AS dalam konflik Iran-Israel?

    “Amerika Serikat sendiri doktrin kebijakan luar negerinya itu adalah mengamankan Israel, jadi keamanan nasional Amerika sama dengan keamanan nasional Israel. Itulah sebabnya pemerintah Amerika Serikat sejak lama, bukan hanya Trump saja, betul-betul berusaha menekan pemerintahan-pemerintahan yang terlihat berbahaya buat Israel,” kata Dina memaparkan.

    Sebelumnya, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berulang kali meyakinkan Presiden AS Donald Trump untuk menyerang Iran yang menurut Israel sedang mengembangkan senjata nuklir.

    Pada Minggu (22/06), Trump meluncurkan serangan ke tiga fasilitas nuklir Iran di Fordo, Natanz, dan Isfahan. Dia mengungkapkan alasannya menyerang fasilitas nuklir Iran melalui pidatonya.

    “Tujuan kami adalah untuk menghancurkan kapasitas pengayaan nuklir Iran dan menghentikan ancaman nuklir yang ditunjukkan oleh negara pendukung teror nomor satu di dunia,” kata Trump.

    Dia juga memperingatkan Iran untuk menghentikan perang dengan Israel, “Jika tidak serangan di masa depan akan jauh lebih besar dan lebih mudah”.

    Bagaimana situasi saat ini?

    Iran telah meluncurkan serangan balasan ke Israel dan Israel juga menyerang Iran.

    Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, langsung mengunjungi Moskow pada Senin (23/06), meminta Presiden Vladimir Putin agar memberikan lebih banyak bantuan dari Rusia pascaserangan AS.

    Dalam sambutannya yang disiarkan langsung di televisi, Presiden Putin mengatakan serangan AS “sama sekali tidak beralasan” dan “tidak dapat dibenarkan”.

    “Saya sangat senang Anda berada di Moskow hari ini. Ini memberi kita kesempatan untuk membahas semua topik yang sulit ini dan berpikir bersama bagaimana menemukan jalan keluar dari situasi saat ini,” Putin menambahkan.

    Awal tahun ini presiden Iran dan Rusia menandatangani “perjanjian kemitraan strategis komprehensif”. Namun, itu bukan aliansi militer dan tidak mewajibkan Rusia untuk membela Teheran.

    Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China menekankan bahwa “Teluk Persia dan perairan di sekitarnya merupakan rute perdagangan internasional yang penting”.

    Oleh sebab itu, China mendesak masyarakat internasional untuk “mengintensifkan upaya untuk mendorong de-eskalasi ketegangan”.

    Selain merapat ke Rusia, saat ini Iran juga tengah bersiap menutup Selat Hormuz, jalur perdagangan minyak paling vital di dunia sebagai langkah selanjutnya dalam konflik ini.

    Uni Eropa mendesak Iran untuk tidak memblokir Selat Hormuz. AS bahkan juga meminta China untuk membujuk Teheran agar tidak menutup rute pelayaran utama tersebut.

    Analis mengatakan bahwa bagi Iran, menutup Selat Hormuz merupakan bentuk “daya cegah”mirip dengan kepemilikan senjata nuklir.

    Artinya, pihak luar akan berpikir beberapa kali untuk bertikai dengan Iran karena Teheran mampu menutup Selat Hormuz yang kemudian akan mengganggu perekonomian.

    Bagaimana dampak konflik Iran-Israel untuk Indonesia?

    Indonesia akan merasakan dampak konflik Iran-Israel ketika Selat Hormuz benar-benar ditutup. Jika hal itu terjadi, suplai-suplai minyak dari Timur Tengah tidak bisa keluar dan masuk ke pasar internasional.

    Akibatnya, harga minyak dunia akan naik drastis, menyebabkan harga komoditas lainnya juga naik. Indonesia, sebagai negara pengimpor minyak, tentu akan merasakan dampaknya.

    Harga BBM dan komoditas lainnya juga pasti akan naik.

    Menurut Dian Wirengjurit, tidak ada hal yang bisa lakukan selain menghadapinya karena “tidak ada yang bisa menghindari” dampak ini.

    “Enggak ada yang bisa mengatasi kecuali di pusatnya sana, di Timur Tengahnya, damai, Hormuz dibuka, ya mengalir lagi,” ujar Dian.

    Yang bisa dilakukan hanya “mengetatkan ikat pinggang”.

    Di mana posisi Indonesia dalam konflik Iran-Israel?

    Indonesia belum menyampaikan sikap resmi terhadap konflik Iran-Israel. Namun, Presiden Prabowo Subianto sudah menyampaikan pendapatnya beberapa hari lalu.

    Prabowo menilai pengaruh Rusia lebih besar di kawasan itu, khususnya dengan pemerintah Iran. Dia menegaskan semua negara ingin mencari solusi dalam dan menurunkan suhu konflik yang semakin memanas.

    “Kita ingin semua turunkan suhu. Kita ingin cari penyelesaian jalan keluar yang damai untuk semua pihak,” kata Prabowo, dilansir dari Detik.com.

    Menurut para ahli, Indonesia memang tidak punya “pengaruh” yang cukup untuk berperan sebagai mediator perdamaian dalam konflik ini, tidak seperti Rusia dan China.

    Bahkan, Dian menyebut modal Indonesia sebagai negara Islam terbesar pun “sudah tidak laku”.

    “Kita enggak punya leverage [pengaruh], benahi dalam negeri kita dulu, baru kita bisa dianggap,” kata Dian.

    “Coba lihat China, faksi-faksi Palestina pun diundang ke Beijing datang, padahal dia bukan negara Islam, malah sosial komunis. Yang damaikan Iran sama Arab Saudi siapa? China. Kita yang katanya non-blok, OKI [Organisasi Kerja sama Islam] segala macam, mana? Enggak didengar,” dia menambahkan.

    Meski begitu, bukan berarti tidak ada yang bisa dilakukan oleh Indonesia.

    Menurut Dina Sulaeman keikutsertaan Indonesia dalam proses-proses perdamaian juga ada manfaatnyasemakin banyak suara yang bergabung dalam proses perdamaian tentu lebih baik.

    Dina juga bilang, Indonesia bisa melakukan tekanan ekonomi untuk menyelesaikan konflik Iran-Israel ini, yang disebut Dina akarnya berada di konflik Palestina-Israel.

    “Di level negara, bisa melakukan penundaan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan yang memang terbukti memberikan suplai logistik ke militer Israel, Cara ini pernah berhasil ketika dulu komunitas internasional berusaha melemahkan Rezim Apartheid Afrika Selatan Di tahun 80an,” ujar Dina.

    Namun, memberikan tekanan ekonomi itu juga “membutuhkan keberanian”, Dina mengingatkan. Sebab, akan ada dampak yang harus ditanggung.

    Meskipun Indonesia memiliki doktrin kebijakan luar negeri bebas aktif dan non-blok, Undang-Undang Dasar 1945 tetap mengamanatkan Indonesia menjaga perdamaian dunia dan melawan penjajahan.

    Jadi, menurut Dina, “kita harus tetap berpihak dalam membantu pihak-pihak yang memang sedang mengalami penjajahan”.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Dapat Teror Bom, Kemenhub Pastikan Pemulangan Jemaah Haji SV 5688 Berjalan Lancar

    Dapat Teror Bom, Kemenhub Pastikan Pemulangan Jemaah Haji SV 5688 Berjalan Lancar

    JAKARTA – Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) memastikan proses pemulangan jemaah haji kelompok terbang (kloter) 33 Debarkasi Surabaya dari Arab Saudi dengan pesawat Saudia Airlines nomor penerbangan SV 5688 berjalan lancar, aman dan selamat.

    Sekadar informasi, pesawat SV 5688 yang mengangkut 376 penumpang dan terbang dengan rute Jeddah–Muscat–Surabaya mendapat ancaman bom melalui sambungan telepon yang diterima oleh petugas Air Traffic Control (ATC) di Jakarta Area Control Center (ACC) dari Kuala Lumpur ACC pada 21 Juni lalu.

    Direktur Jenderal Perhubungan Udara Lukman F. Laisa mengatakan setelah mendapat teror bom, berdasarkan prosedur keamanan, pilot memutuskan untuk mengalihkan rute atau divert ke Bandar Udara Internasional Kualanamu, Medan untuk memastikan keselamatan penumpang dan kru.

    Pesawat mendarat darurat di Kualanamu pukul 09.27 WIB dan langsung ditangani dengan prosedur emergency treatment oleh petugas bandara, Tim Gegana Polri, TNI, Aviation Security, dan unsur lainnya. Pemeriksaan menyeluruh dilakukan terhadap penumpang, kru, kabin pesawat, serta kompartemen kargo.

    “Pada 16.30 WIB, pesawat diserahkan dari pihak Polda Sumatera Utara kepada otoritas bandara dengan status hijau, setelah dinyatakan aman dan tidak ditemukan indikasi bahan berbahaya apa pun,” tuturnya dalam keterangan resmi, Minggu, 22 Juni.

    Setelah mendapatkan status aman, pesawat diberangkatkan kembali menuju Surabaya pada Minggu dini hari 22 Juni pukul 03.30 WIB, dan mendarat dengan selamat di Bandar Udara Internasional Juanda pukul 08.00 WIB.

    Selama masa penanganan di Kualanamu, sambung Lukman, seluruh penumpang dan kru difasilitasi dengan akomodasi hotel, konsumsi, serta pendampingan pelayanan oleh tim bandara dan maskapai.

    “Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Hubud terus melakukan pengawasan dan koordinasi intensif dengan operator penerbangan, pengelola bandara, otoritas keamanan, dan pihak terkait lainnya untuk memastikan semua proses berjalan sesuai prosedur dan tetap mengedepankan keselamatan,” kata Lukman.

    Lukman menekankan seluruh proses penanganan insiden ini dilaksanakan dengan mengacu pada protokol kontinjensi keamanan penerbangan, sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 140 Tahun 2015 tentang Program Penanggulangan Keadaan Darurat Keamanan Penerbangan Nasional dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor PR 22 Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Penilaian Ancaman Keamanan Penerbangan.

    “Sama seperti penanganan pada Saudia Airlines SV 5276 rute Jeddah–Jakarta, langkah-langkah penanggulangan keadaan darurat keamanan penerbangan yang dilakukan telah sesuai dengan protokol yang berlaku. Setelah melalui penilaian menyeluruh, ancaman yang diterima diklasifikasikan sebagai hoaks oleh otoritas keamanan,” ucap Lukman.

    Sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi kejadian serupa, Ditjen Hubud telah menjalin koordinasi formal dengan Otoritas Penerbangan Sipil Arab Saudi atau General Authority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi untuk meningkatkan kolaborasi dalam pengamanan penerbangan, khususnya selama periode angkutan haji.

    “Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menyampaikan apresiasi terhadap semua unsur yang terlibat dalam penanganan cepat dan profesional atas insiden ini. Komitmen Ditjen Hubud tetap pada prioritas utama yakni menjaga keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang dalam setiap layanan penerbangan nasional maupun internasional,” tuturnya.

  • Dapat Teror Bom, Kemenhub Pastikan Pemulangan Jemaah Haji SV 5688 Berjalan Lancar

    Dapat Teror Bom, Kemenhub Pastikan Pemulangan Jemaah Haji SV 5688 Berjalan Lancar

    JAKARTA – Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) memastikan proses pemulangan jemaah haji kelompok terbang (kloter) 33 Debarkasi Surabaya dari Arab Saudi dengan pesawat Saudia Airlines nomor penerbangan SV 5688 berjalan lancar, aman dan selamat.

    Sekadar informasi, pesawat SV 5688 yang mengangkut 376 penumpang dan terbang dengan rute Jeddah–Muscat–Surabaya mendapat ancaman bom melalui sambungan telepon yang diterima oleh petugas Air Traffic Control (ATC) di Jakarta Area Control Center (ACC) dari Kuala Lumpur ACC pada 21 Juni lalu.

    Direktur Jenderal Perhubungan Udara Lukman F. Laisa mengatakan setelah mendapat teror bom, berdasarkan prosedur keamanan, pilot memutuskan untuk mengalihkan rute atau divert ke Bandar Udara Internasional Kualanamu, Medan untuk memastikan keselamatan penumpang dan kru.

    Pesawat mendarat darurat di Kualanamu pukul 09.27 WIB dan langsung ditangani dengan prosedur emergency treatment oleh petugas bandara, Tim Gegana Polri, TNI, Aviation Security, dan unsur lainnya. Pemeriksaan menyeluruh dilakukan terhadap penumpang, kru, kabin pesawat, serta kompartemen kargo.

    “Pada 16.30 WIB, pesawat diserahkan dari pihak Polda Sumatera Utara kepada otoritas bandara dengan status hijau, setelah dinyatakan aman dan tidak ditemukan indikasi bahan berbahaya apa pun,” tuturnya dalam keterangan resmi, Minggu, 22 Juni.

    Setelah mendapatkan status aman, pesawat diberangkatkan kembali menuju Surabaya pada Minggu dini hari 22 Juni pukul 03.30 WIB, dan mendarat dengan selamat di Bandar Udara Internasional Juanda pukul 08.00 WIB.

    Selama masa penanganan di Kualanamu, sambung Lukman, seluruh penumpang dan kru difasilitasi dengan akomodasi hotel, konsumsi, serta pendampingan pelayanan oleh tim bandara dan maskapai.

    “Kementerian Perhubungan melalui Ditjen Hubud terus melakukan pengawasan dan koordinasi intensif dengan operator penerbangan, pengelola bandara, otoritas keamanan, dan pihak terkait lainnya untuk memastikan semua proses berjalan sesuai prosedur dan tetap mengedepankan keselamatan,” kata Lukman.

    Lukman menekankan seluruh proses penanganan insiden ini dilaksanakan dengan mengacu pada protokol kontinjensi keamanan penerbangan, sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 140 Tahun 2015 tentang Program Penanggulangan Keadaan Darurat Keamanan Penerbangan Nasional dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor PR 22 Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Penilaian Ancaman Keamanan Penerbangan.

    “Sama seperti penanganan pada Saudia Airlines SV 5276 rute Jeddah–Jakarta, langkah-langkah penanggulangan keadaan darurat keamanan penerbangan yang dilakukan telah sesuai dengan protokol yang berlaku. Setelah melalui penilaian menyeluruh, ancaman yang diterima diklasifikasikan sebagai hoaks oleh otoritas keamanan,” ucap Lukman.

    Sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi kejadian serupa, Ditjen Hubud telah menjalin koordinasi formal dengan Otoritas Penerbangan Sipil Arab Saudi atau General Authority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi untuk meningkatkan kolaborasi dalam pengamanan penerbangan, khususnya selama periode angkutan haji.

    “Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menyampaikan apresiasi terhadap semua unsur yang terlibat dalam penanganan cepat dan profesional atas insiden ini. Komitmen Ditjen Hubud tetap pada prioritas utama yakni menjaga keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penumpang dalam setiap layanan penerbangan nasional maupun internasional,” tuturnya.