Kasus: teror

  • Polisi bentuk tim untuk ungkap teror bom di sekolah internasional

    Polisi bentuk tim untuk ungkap teror bom di sekolah internasional

    Jakarta (ANTARA) –

    Polres Jakarta Utara bersama Polres Tangerang serta Direktorat Siber Polda Metro Jaya (PMJ) membentuk tim untuk mengungkap penebar teror bom di sekolah internasional North Jakarta Intercultural School (NJIS) Kelapa Gading, pada Rabu dini hari.

    “Kami akan bentuk tim yang harapannya dapat mengungkap kasus ini,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz di Jakarta, Rabu.

    Menurut dia, pihaknya masih bekerja untuk mengetahui siapa pelaku dan berasal dari mana nomor tersebut dan apakah ada kaitannya dengan ancaman serupa yang diterima sekolah internasional di Tangerang atau tidak.

    “Kami masih melakukan penyelidikan, semoga ini segera terungkap,” kata dia.

    Ia mengatakan ancaman teror bom ini terjadi di sekolah internasional yang ada di Kelapa Gading pada Rabu dini hari.

    Pihaknya langsung berkoordinasi dengan Brimob Polda Metro Jaya khususnya tim Gegana untuk mengirimkan personel tim penjinak bom (jibom) ke sekolah tersebut.

    “Langsung dilakukan sterilisasi dan hasilnya tidak ditemukan bom. Kami minta agar masyarakat tidak panik,” kata dia.

    Menurut dia, hingga saat ini proses belajar mengajar di sekolah internasional tersebut berjalan dengan baik, aman dan lancar.

    Sebelumnya sekolah internasional NJIS mendapatkan teror bom melalui pesan yang menyatakan bom telah diset pada lokasi sekolah tersebut dan akan aktif dalam waktu 45 menit.

    Mereka meminta tebusan 30.000 dolar Amerika Serikat melalui akun bitcoin.

    “Ancaman itu ada tapi tidak terjadi ledakan. Kami tetap antisipasi dengan melakukan penempatan personel dan pengamanan di sejumlah sekolah internasional di Jakarta Utara,” kata dia.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ancaman bom, Polisi minta para pihak tak panik

    Ancaman bom, Polisi minta para pihak tak panik

    Jakarta (ANTARA) – Polisi meminta para pihak mulai dari siswa, orang tua hingga sekolah internasional di Jakarta Utara untuk tidak panik dengan adanya ancaman bom ke sekolah internasional North Jakarta Intercultural School (NJIS) di Jalan Boulevard Bukit Gading Raya, Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

    “Kami minta semua tidak panik karena kami sudah melakukan sejumlah langkah bersama untuk menjaga situasi tetap aman dan kondusif,” kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz di Jakarta, Rabu.

    Ia mengatakan di Jakarta Utara terdapat enam sekolah internasional dan petugas telah melakukan pengamanan di sekolah-sekolah tersebut.

    “Kami melakukan pengamanan terbuka dan tertutup serta sudah menempatkan personel dan patroli di sekolah tersebut,” kata dia.

    Dirinya berharap jika masyarakat menerima ancaman segera melapor kepada petugas baik Bhabinkamtibmas yang tersebar di seluruh daerah atau menghubungi langsung nomor 110.

    “Kami akan memberikan respon cepat atas setiap laporan yang ada,” katanya.

    Sementara untuk sekolah NJIS, setelah menerima ancaman pada Rabu dini hari, Polres Metro Jakarta Utara langsung berkoordinasi dengan Gegana Polda Metro Jaya untuk mengirimkan personel penjinak bom (jibom) untuk melakukan penyisiran dan sterilisasi di sekolah tersebut.

    Ia mengatakan pada Rabu pagi, hasil dari penyisiran di lokasi tidak ditemukan barang mencurigakan terkait ancaman tersebut.

    “Ancaman ada tapi tidak terjadi ledakan sesuai ancaman yang diberikan, kami tetap lakukan langkah-langkah untuk mengantisipasi agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan,” katanya.

    Sebelumnya sekolah internasional North Jakarta Intercultural School (NJIS) Kelapa Gading, Jakarta Utara mendapatkan teror bom melalui pesan yang menyatakan bom telah diset pada lokasi sekolah tersebut dan akan aktif dalam waktu 45 menit.

    Mereka meminta tebusan 30.000 dolar Amerika Serikat melalui alamat bitcoin mereka.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi selidiki sumber ancaman bom di sekolah internasional Jakut

    Polisi selidiki sumber ancaman bom di sekolah internasional Jakut

    Jakarta (ANTARA) –

    Polsek Kelapa Gading Jakarta Utara terus menyelidiki sumber ancaman teror bom ke sekolah internasional North Jakarta Intercultural School (NJIS) di Jalan Noulevard Bukit Gading Raya, Kelurahan Kelapa Gading Barat, Kecamatan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

    “Kami tetap melakukan langkah-langkah penyelidikan terhadap sumber ancaman untuk memastikan keamanan lingkungan pendidikan tetap terjaga,” kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra di Jakarta, Rabu.

    Ia mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang belum tentu benar.

    “Polri akan terus hadir untuk menjamin keamanan,” katanya.

    Sementara kegiatan belajar mengajar di sekolah NJIS pun dapat kembali berjalan normal.

    Kompol Seto menjelaskan ancaman bom pertama kali diterima pada Selasa (07/10) pukul 05.09 WIB melalui pesan singkat yang ditujukan ke nomor marketing sekolah.

    Menurut dia, pesan tersebut berisi ancaman ledakan jika tidak dilakukan pembayaran sejumlah uang melalui alamat Bitcoin yang tertera di pesan tersebut.

    Begitu mendapat laporan dari keamanan sekolah, personel kepolisian langsung bergerak ke lokasi untuk melakukan pengecekan awal dan berkoordinasi dengan satuan atas serta Tim Jibom Gegana.

    Lalu Rabu pagi sekitar pukul 08.00 WIB, Tim Penjinak Bom (Jibom) Polda Metro Jaya sebanyak 21 personel yang dipimpin AKP Mujadi melaksanakan penyisiran menyeluruh di area sekolah dan kegiatan ini dilaksanakan sebagai langkah responsif atas pesan ancaman bom yang diterima sekolah sehari sebelumnya.

    Ia mengatakan penyisiran dilakukan secara menyeluruh di sejumlah titik vital sekolah meliputi ruang penerimaan tamu, ruang kelas, laboratorium, ruang kepala sekolah, area luar ruangan, kantin, lobi dan area bermain.

    Tim Jibom menggunakan peralatan deteksi khusus seperti cermin pindai, detektor logam tangan, “kerbert”, EXHM 7000, “Red Eye”, “sekeer” dan “videoscope”.

    “Hasilnya tidak ditemukan adanya bahan peledak atau benda mencurigakan dan tim melaksanakan apel konsolidasi dan menyerahkan lokasi kembali kepada sekolah dalam kondisi aman,” katanya.

    Sebelumnya, sekolah internasional NJIS mendapatkan teror bom melalui pesan yang menyatakan bom telah diset pada lokasi sekolah tersebut dan akan aktif dalam waktu 45 menit.

    Mereka meminta tebusan 30.000 dolar Amerika Serikat yang dibayarkan ke alamat bitcoin mereka.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ancaman Bom di Sekolah Internasional, NJIS Diancam Bayar US.000 via Kripto

    Ancaman Bom di Sekolah Internasional, NJIS Diancam Bayar US$30.000 via Kripto

    Bisnis.com, JAKARTA — Polisi melaporkan ada ancaman Bom terjadi di sekolah internasional North Jakarta Intercultural School (NJIS), Jakarta Utara pada Rabu (8/10/2025) dini hari.

    Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko mengatakan pihaknya menerima laporan ancaman bom di sekolah tersebut. Selanjutnya, tim kepolisian melakukan pengecekan di sekolah tersebut sekitar 00.15 WIB.

    “Pada pukul 00.30 Wib kegiatan cek TKP teror Bom selesai, dengan hasil tidak ditemukan adanya benda-benda yang di curigai, situasi aman dan kondusif,” ujar Seto kepada wartawan, Rabu (8/10/2025).

    Seto mengemukakan, ancaman itu dilakukan melalui pesan WhatsApp. Dalam pesan itu, pengancam meminta pembayaran US$30.000 melalui mata uang kripto kepada sekolah.

    Pengancam juga menyatakan bakal meledakkan bom tersebut apabila uang puluhan dollar itu tidak dibayarkan. Adapun, pengancam terdeteksi merupakan pihak yang berlokasi di luar negeri 

    “Minta uangnya lewat kripto nilainya sekitar US$30.000,” pungkasnya.

    Sebelumnya, dua ancaman bom juga telah diterima oleh dua sekolah internasional, yakni Jakarta Nanyang School dan Mentari Intercultural School di Tangerang Selatan alias Tangsel pada Selasa (7/10/2025).

    Namun, setelah dilakukan pengecekan tim penjinak bom dari Gegana Polda Metro Jaya, hasilnya tidak ditemukan bom dari dua sekolah internasional tersebut.

  • Polisi Pastikan Tak Ada Bom di 3 Sekolah Internasional, Pengirim Teror Diburu

    Polisi Pastikan Tak Ada Bom di 3 Sekolah Internasional, Pengirim Teror Diburu

    Jakarta

    Tim Penjinak Bom (Jibom) Detasemen Gegana Polda Metro Jaya bergerak usai Jakarta Nanyang School dan Mentari Intercultural School di Tangerang Selatan (Tangsel) mendapatkan pesan teror bom. Tim Jibom Detasemen Gegana Polda Metro Jaya memastikan tidak ada bom di sekolah tersebut.

    “Melakukan penyisiran, pengamanan, puji Tuhan alhamdulillah hasilnya juga tidak ditemukan bahan peledak atau bom dan sejenisnya,” Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang, Selasa (7/10).

    Teror serupa juga terjadi di North Jakarta Intercultural School (NJIS), Kelapa Gading, Jakarta Utara (Jakut). Polisi juga memastikan tidak ada bahan peledak di sekolah tersebut.

    “Hasil sterilisasi aman, tidak ada bom,” kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko secara terpisah.

    Pengirim Pesan Teror Kini Diburu

    Polres Tangerang Selatan dan Polsek Kelapa Gading berkoordinasi dengan Direktorat Reserse Kriminal Umum dan Direktorat Siber Polda Metro Jaya untuk melakukan penyelidikan. Pelaku yang mengirim teror itu kini diburu.

    Dari tangkapan layar pesan yang diterima detikcom, peneror bom tersebut mengirimkan pesan melalui WhatsApp dari nomor telepon dengan kode +234 atau yang merupakan kode telepon Nigeria.

    Isi pesan yang dikirim ke tiga sekolah internasional tersebut juga sama. Pada intinya, si pengirim pesan mengaku memasang bom di sekolah dan meminta tebusan USD 30 ribu via kripto.

    “Bila kamu tidak mengirimkan uang tersebut, kami akan segera meledakkan perangkat itu. Telepon polisi kami akan meledakkan perangkat di tempat itu,” tulisnya lagi.

    (wnv/whn)

  • Polisi Sebut Ancaman Bom di 2 Sekolah Internasional Tak Terbukti

    Polisi Sebut Ancaman Bom di 2 Sekolah Internasional Tak Terbukti

    Bisnis.com, JAKARTA – Polisi mengungkap ancaman bom yang diterima pengelola di dua sekolah internasional, yakni Jakarta Nanyang School Pagedangan (Kabupaten Tangerang) dan Mentari Internasional School atau MIS (Kota Tangerang Selatan) pada Selasa (7/10/2025) ternyata tak terbukti. 

    Tim Gegana dari Polda Metro Jaya yang menyisir di sekitaran gedung sekolah tidak menemukan benda mencurigakan yang diduga bom, baik di Nanyang School maupun MIS. 

    “Hasilnya tidak ditemukan bahan peledak atau bom dan sejenisnya di Sekolah Mentari Interkultural School dan Jakarta Nanyang School,” kata Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Inkiriwang dilansir dari Antara, Selasa (7/10/2025). 

    Meski tidak menemukan benda yang dicurigai bom, Polri masih tetap akan mengusut pelaku yang memberi ancaman tersebut.

    “Jadi ancaman itu disampaikan ke WhatsApp maupun email ke pihak manajemen sekolah,” ujarnya.

    Victor menuturkan kiriman ancaman bom tersebut bermula dilaporkan di Jakarta Nanyang School, Pagedangan, Kabupaten Tangerang pada pagi hari dan berikutnya Sekolah Mentari Intercultural School di Pondok Aren, Tangsel.

    “Siang hari kami kemudian mendapatkan informasi melalui Kapolsek Pondok Aren, informasi yang serupa berupa teror, juga adanya diletakkan bom di Sekolah Mentari Intercultural School. Kami melakukan penyisiran, pengamanan, hasilnya juga tidak ditemukan bahan peledak atau bom dan sejenisnya,” ungkapnya.

    Dia menjelaskan, meski ada kejadian tersebut kegiatan belajar mengajar di dua sekolah itu dipastikan tidak terganggu. Namun, pihaknya menjamin situasi dan kondisi keamanan dalam kondisi terkendali.

    “Kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dengan baik, tidak terganggu, tetap berjalan dengan normal,” ucapnya..

    Pihaknya mengimbau kepada masyarakat jika mendapatkan informasi adanya gangguan Kamtibmas atau teror, segera dapat melaporkan ke pihak Kepolisian.

    “Kami akan segera turun dan menangani, untuk memastikan masyarakat dapat merasa aman dan nyaman dalam melaksanakan kegiatan,” pungkas AKBP Victor Inkiriwang.

  • 6
                    
                        Peneror Bom Sekolah Internasional di Tangerang Minta Tebusan Rp 497 Juta
                        Megapolitan

    6 Peneror Bom Sekolah Internasional di Tangerang Minta Tebusan Rp 497 Juta Megapolitan

    Peneror Bom Sekolah Internasional di Tangerang Minta Tebusan Rp 497 Juta
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    — Dua sekolah internasional di wilayah Tangerang, Banten, diteror ancaman bom melalui pesan WhatsApp dan
    e-mail
    oleh orang tak dikenal pada Selasa (7/10/2025).
    Pelaku meminta uang tebusan sebesar 30.000 dollar AS atau setara Rp 497,7 juta kepada pihak sekolah yang menjadi sasarannya.
    Dalam pesan ancaman itu, pelaku mengaku telah memasang bom di lingkungan sekolah dan memberi waktu 45 menit bagi pihak sekolah untuk mengirimkan uang ke alamat bitcoin yang disebutkan.
    “Pesan ini untuk semua orang, kami telah memasang bom di sekolah kalian. Bom tersebut akan meledak dalam 45 menit. Bila kamu tidak membayar kami 30.000 dolar AS ke alamat bitcoin kami,”
    tulis pelaku dalam pesan ancamannya.
    Pelaku, yang menggunakan nomor berkode +234, juga menegaskan bahwa bom akan segera diledakkan jika pihak sekolah melapor ke polisi.
    “Jika kamu tidak mengirimkan uang tersebut, kami akan segera meledakkan perangkat itu. Laporkan ke polisi, kami akan meledakkannya di tempat itu,”
    lanjut pesan tersebut.
    Dua sekolah yang menerima ancaman itu adalah Jakarta Nanyang School di Pagedangan, Kabupaten Tangerang, dan Mentari Intercultural School (MIS) di Tangerang Selatan.
    Polres Tangerang Selatan (Tangsel) bersama Tim Gegana Polda Metro Jaya langsung bergerak untuk menyelidiki dan memastikan kondisi keamanan dua sekolah internasional itu.
    “Itu pesan disampaikan ke WhatsApp maupun
    e-mail
    ke pihak manajemen kedua sekolah itu,” ujar Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Inkiriwang, dikutip dari
    Antara
    , Selasa (7/10/2025).
    Menurut Victor, pesan ancaman dikirim ke kedua sekolah dari nomor yang sama.
    Pihaknya kini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap identitas dan motif pelaku.
    “(Ancaman) dari nomor yang sama. Kami melakukan langkah-langkah penyelidikan secara intensif untuk mengungkap pelaku yang mengirimkan pesan teror bom ini. Nanti kita akan sampaikan hasilnya,” ujarnya.
    Dari hasil penyisiran di lokasi, polisi tidak menemukan bahan peledak atau benda mencurigakan di kedua sekolah tersebut.
    “Hasilnya tidak ditemukan bahan peledak atau bom dan sejenisnya di Sekolah Mentari Intercultural School dan Jakarta Nanyang School. Ancaman itu dikirim melalui WhatsApp dan
    e-mail,”
    kata Victor.
    Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Jakarta Nanyang School ataupun Mentari Intercultural School terkait ancaman bom tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Pastikan Dua Sekolah Internasional di Tangerang Aman Usai Teror Bom
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Oktober 2025

    Polisi Pastikan Dua Sekolah Internasional di Tangerang Aman Usai Teror Bom Megapolitan 7 Oktober 2025

    Polisi Pastikan Dua Sekolah Internasional di Tangerang Aman Usai Teror Bom
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
    Polisi memastikan kegiatan belajar mengajar di dua sekolah internasional di wilayah Tangerang Raya tetap berjalan normal setelah sempat diteror ancaman bom pada Selasa (7/10/2025).
    Dua sekolah yang menerima ancaman tersebut adalah Jakarta Nanyang School di Pagedangan, Kabupaten Tangerang, dan Mentari Intercultural School di Bintaro, Tangerang Selatan.
    “Kami menyampaikan bahwa kejadian ini tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar,” ujar Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Ingkiriwang saat ditemui di Mentari Intercultural School, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Selasa.
    Ancaman bom itu dikirim kepada pihak sekolah melalui pesan WhatsApp dan surat elektronik (email) di dua waktu berbeda.
    Untuk Jakarta Nanyang School, pesan diterima pada pagi hari, sedangkan ancaman terhadap Mentari Intercultural School muncul pada siang hari.
    Begitu mendapat laporan, polisi segera melakukan pengamanan dan penyisiran di lokasi bersama tim Gegana Brimob Polda Metro Jaya.
    “Kami dari Polres Tangerang Selatan bersama tim Gegana Polda Metro Jaya sudah melakukan olah TKP di dua lokasi,” kata Victor.
    Namun, hasil pemeriksaan menunjukkan tidak ada bahan peledak atau benda mencurigakan yang ditemukan di kedua sekolah.
    “Tidak ditemukan adanya bahan peledak atau bom sesuai informasi yang diterima,” imbuh dia.
    Victor menjelaskan, proses sterilisasi dilakukan oleh tim gabungan dari Polres Tangerang Selatan, Polsek Pagedangan, Polsek Pondok Aren, serta Gegana Brimob Polda Metro Jaya.
    Setelah dipastikan aman, kegiatan belajar mengajar di kedua sekolah kembali berlangsung seperti biasa.
    “Hasilnya tidak ditemukan bahan peledak. Proses sterilisasi berjalan dengan baik dan lancar. Kami menghimbau orangtua dan siswa untuk tidak panik,” ucap Victor.
    Sebelumnya, sebanyak enam mobil Gegana dari Polda Metro Jaya sempat terpantau berada di area Mentari Intercultural School, Bintaro, Tangerang Selatan.
    Kehadiran tim penjinak bom itu terkait laporan ancaman yang diterima pihak sekolah melalui pesan elektronik.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Pastikan Dua Sekolah Internasional di Tangerang Aman Usai Teror Bom
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Oktober 2025

    Dua Sekolah Internasional di Tangerang Terima Ancaman Bom via WhatsApp dan Email Megapolitan 7 Oktober 2025

    Dua Sekolah Internasional di Tangerang Terima Ancaman Bom via WhatsApp dan Email
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
    Polisi menyelidiki pelaku pengirim ancaman teror bom kepada dua sekolah internasional di wilayah Tangerang Raya pada Selasa (7/10/2025).
    Kedua sekolah itu adalah Jakarta Nanyang School di kawasan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, dan Mentari Intercultural School di Pondok Aren, Tangerang Selatan.
    “Jadi sementara kami dalami, kami lakukan langkah-langkah penyelidikan,” ujar Kapolres Tangerang Selatan AKBP Victor Ingkiriwang saat ditemui di Mentari Intercultural School, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Selasa.
    Adapun pesan ancaman tersebut diterima pihak sekolah melalui WhatsApp dan email yang ditujukan untuk sekolah. Polisi kemudian melakukan pengamanan dan pemeriksaan di dua lokasi tersebut.
    Alhasil, tidak ditemukan adanya bom yang dimaksud.
    “Tidak ditemukan adanya bahan peledak atau bom sesuai informasi yang diterima,” kata dia.
    Dalam pemeriksaannya, Victor menjelaskan, tim gabungan dari Polres Tangerang Selatan, Polsek Pagedangan, Polsek Pondok Aren, serta Gegana Brimob Polda Metro Jaya melakukan penyisiran dan sterilisasi di kedua sekolah.
    Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan benda mencurigakan, baik di Jakarta Nanyang School maupun Mentari Intercultural School.
    Dengan tidak ditemukan adanya bom, polisi memastikan kegiatan belajar mengajar di kedua sekolah tetap berjalan normal.
    “Hasilnya tidak ditemukan bahan peledak. Proses sterilisasi berjalan dengan baik dan lancar. Kami mengimbau orang tua dan siswa untuk tidak panik,” ucap Victor.
    Sebelumnya, sebanyak enam mobil Gegana dari Polda Metro Jaya terpantau berada di area Mentari Intercultural School, Bintaro, Tangerang Selatan.
    Kehadiran tim penjinak bom itu diduga terkait laporan adanya ancaman bom di lingkungan sekolah tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dua Sekolah Internasional di Tangsel Dapat Teror Bom via WA dan Email – Page 3

    Dua Sekolah Internasional di Tangsel Dapat Teror Bom via WA dan Email – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Dua sekolah internasional di Kota Tangerang Selatan, mendapat ancaman bom lewat kiriman pesan dari orang tidak dikenal, Selasa (7/10/2025). Tim gegana dari Polda Metro Jaya pun diterjunkan untuk melacak dan menggeledah di tiap sudut ruangan sekolah.

    “Kami mendapat laporan adanya teror berupa adanya info bom di TKP pertama, di Jakarta Nanyang School di Pagedangan Kabupaten Tangerang. Kemudian kami langsung mendatangi lokasi dan kordinasi dengan pihak sekolah, mengamankan parameter, serta menghubungi Jibom Gegana, dan Brimob PMJ,” ungkap Kapolres Tangsel AKBP Victor D H Inkiriwang.

    Petugas melakukan sterilisasi dan pengecekan seluruh lokasi di sekolah tersebut. Hasilnya, tidak ditemukan adanya bom atau bahan peledak.

    “Kami sudah melakukan pengamanan dan olah TKP,” tutur Victor.

    Siang harinya, petugas yang masih berada di Nanyang School mendapat laporan dari Kapolsek Pondok Aren bahwa ada teror serupa di Mentari Intercultural School di kawasan Bintaro.

    Petugas pun terbagi untuk segera melakukan pengecekan di sekolah internasional tersebut. Kali ini, bukan hanya Jibom Gegana dan Brimob yang bergerak, tapi juga bekerja sama dengan Direktorat Cyber PMJ dan Dirkrimum, untuk melakukan olah TKP.

    “Alhamdulillah hasilnya tidak ditemukan bahan peledak bom dan sejenisnya,” terangnya.

    Teror ini di dua sekolah internasional ini dalam proses penyelidikan, bersama dengan Direktorat Cyber dan Dirkrimum Polda Metro Jaya.

    “Sebab, pelaku mengirimkan baik melalui WA dan email ancaman teror bom, sementara didalami dan dilakukan langkah penyelidikan,” ucap Victor.

    Kapolres juga memastikan, selama proses sterilisasi dan penyelidikan, tidak mengganggu kegiatan belajar mengajar (KBM).

    “Dalam proses tadi pagi baik di Nanyang dan Nentari, KBM berjalan baik, kami imbau para ortu dan murid tidak panik dapat kegiatan normal, kami mengindahkan kaidah sekolah, kami pastikan keamanan sekolah siswa guru terjamin,” pungkasnya.