Kasus: teror

  • 10
                    
                        Unpar Bandung Terima Teror Bom Saat Wisuda
                        Bandung

    10 Unpar Bandung Terima Teror Bom Saat Wisuda Bandung

    Unpar Bandung Terima Teror Bom Saat Wisuda
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR)
    Bandung
    ,
    Jawa Barat
    , mendapatkan teror bom pada kegiatan wisuda yang akan dilangsungkan pada 15-November 2024.
    Dalam surat kaleng yang beredar di media sosial, peneror meminta agar pihak rektorat Unpar membatalkan kegiatan wisuda yang berlangsung di ruang auditorium lantai 2  pusat pembelajaran Arntz-Geise.
    Pasalnya, si peneror telah menyembunyikan beberapa bom panci yang di ruang tersebut. Apabila wisuda tetap berlangsung maka, bom akan diledakkan.
    “Jika kegiatan ini dilanjutkan, kami tidak segan untuk bertindak,” tulis ancaman dalam surat kaleng tersebut.
    Rektor Unpar Bandung, Prof Ir Tri Basuki Joewono membenarkan, kegiatan wisuda yang akan berlangsung pada 15-17 November 2024 mendapatkan teror bom.
    “Bahwa benar Unpar menerima surat kaleng berisi ancaman terhadap keamanan dan kelangsungan kegiatan di Unpar,” ujar dia dalam keterangan resminya, Jumat (15/11/2024).
    Untuk mengantisipasi hal tersebut, kata dia, pihak Unpar telah berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk melakukan pemeriksaan seluruh ruangan kampus.
    Ini dilakukan untuk memastikan keamanan pelaksanaan kegiatan di lingkungan kampus UNPAR, terutama kegiatan akademik dan non-akademik untuk tanggal 15-16 November 2024 bisa berjalan aman dan lancar. 
    “Secara khusus untuk pelaksanaan Wisuda yang dijadwalkan akan berlangsung di tanggal tersebut,” ucap Tri.
    Tidak hanya disitu, Unpar juga akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait, khususnya aparat keamanan untuk memastikan bahwa lingkungan kampus tetap aman.
    Tri pun mengimbau kepada seluruh civitas akademika Unpar tetap waspada dan saling mendukung kegiatan keamanan ini. 
    “Unpar pun mengimbau agar warga Unpar saling mendukung dan tetap tenang,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dankorbrimob Bantah Isu Pengepungan Gedung Kejagung: Tidak Ada yang Superior di Negara ini

    Dankorbrimob Bantah Isu Pengepungan Gedung Kejagung: Tidak Ada yang Superior di Negara ini

    Bisnis.com, JAKARTA – Komandan Korps Brimob (Dankorbrimob) Komjen Imam Widodo membantah Jaksa Agung ST Burhanuddin terkait pengepungan Gedung Kejagung oleh Brimob Polri. 

    Imam menyampaikan tidak ada pengepungan yang dilakukan oleh pihaknya ke Kejagung. Dia juga menyatakan bahwa isu itu hanya framing semata.

    “Tidak ada. Framing saja. Tidak ada,” ujar Imam di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Kamis (14/11/2024). 

    Jenderal Polisi bintang tiga itu menyatakan bahwa lembaga di Tanah Air harus saling menguatkan, sebab tidak ada lembaga yang superior di Indonesia.

    “Jadi kita ini sama dalam republik tercinta ini. Tidak ada yang superior, tapi kita saling menguatkan. Yang menjadi prioritas daripada bangsa ini semua kementerian/lembaga ini saling memperkuat. Itu saja sebenarnya. Jadi tidak ada namanya kita yang itu adalah framing sajalah,” tambahnya. 

    Sebagaimana diketahui, beredar isu mobilisasi korps Bhayangkara terhadap Kejaksaan Agung pada Mei 2024. Saat itu, Kejagung tengah mengusut kasus timah.

    Salah satu dugaan teror itu yakni saat Kejagung meringkus anggota Polri yang kedapatan telah menguntit Jampidsus.

    Dalam pemeriksaan, anggota tersebut disebut tengah melakukan pembuatan profil atau profiling hingga pengambilan foto terhadap Jampidsus Febrie. Setelahnya, anggota tersebut diserahkan ke Direktorat Paminal Polri.

    Dia juga membenarkan ada konvoi yang dilakukan satuan Brimob di sekitar gedung kantor pusat Korps Adhyaksa. Konvoi itu menurutnya masih terkait dengan peristiwa penguntitan terhadap Jampidsus, Febrie Adriansyah oleh oknum Densus 88.

    Isu itu kembali mencuat usai anggota Komisi III Benny K Harman yang meminta kejelasan mengenai insiden tersebut dalam rapat Komisi III DPR pada Rabu (13/11/2024).

    Jaksa Agung ST Burhanuddin mengatakan bahwa ada oknum anggota Brimob yang terlibat dalam pengepungan di Kejagung saat pengusutan kasus korupsi timah. 

    “Pengepungan Kejaksaan Agung dilakukan, jujur saja, dilakukan oleh oknum Brimob,” ujar Burhanuddin.

  • Mualem Center Aceh tanggapi tuduhan ancam relawan Cagub Bustami

    Mualem Center Aceh tanggapi tuduhan ancam relawan Cagub Bustami

    Ilustrasi – Tembak (ANTARA/Ardika/am)

    Mualem Center Aceh tanggapi tuduhan ancam relawan Cagub Bustami
    Dalam Negeri   
    Calista Aziza   
    Rabu, 13 November 2024 – 13:27 WIB

    Elshinta.com – Ketua Harian Mualem Center Aceh, Faisal Rizal Hasan membantah keras tuduhan atas pengancaman pembunuhan terhadap relawan pasangan calon Gubernur Aceh nomor urut 1 Bustami Hamzah – Fadhil Rahmi di Kabupaten Aceh Tamiang.

    “Terkait isu teror tim 1 di Aceh Tamiang sangat keliru dan lebih ke rekayasa. Relawan 1 sengaja menciptakan isu model begini seperti peristiwa tudingan-tudingan sebelumnya,” kata Faisal Rizal Hasan, di Banda Aceh, Selasa.

    Sebelumnya, Sekretaris Relawan Rumah Kita Bersama (RKB) Bustami – Fadhil Rahmi Kabupaten Aceh Tamiang, Safwan mengaku mendapat ancaman pembunuhan oleh sekelompok orang.

    Safwan mengaku ancaman tersebut karena ia menolak mengalihkan dukungan ke pasangan nomor urut 2 Muzakir Manaf – Fadhlullah (Mualem-Dek Fadh).

    Pengancaman itu terjadi di sebuah warung kopi di Kecamatan Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, Minggu (10/11) malam. 

    Terhadap insiden itu, Safwan telah membuat laporan resmi ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Aceh Tamiang, Senin (11/11).

    Faisal menega bahwa tuduhan tersebut sangat keliru. Malah sebaliknya, ia menduga isu sengaja dibuat untuk menciptakan seolah-olah kondisi Pilkada  Aceh tidak kondusif. 

    “Mualem Center Aceh menduga pengancaman tersebut rekayasa,” ujarnya.

    Faisal meminta kepada pasangan calon nomor urut 1 agar berpolitik dengan cerdas, damai dan berhenti melakukan rekayasa.

    “Rakyat tidak bodoh untuk tidak paham. Di beberapa kasus sebelumnya jelas sekali tak lebih mencari kasihan alias playing victim,” katanya.

    Ia juga menegaskan bahwa tim Mualem-Dek Fadh sejak awal menolak untuk mengotori demokrasi dengan cara melanggar hukum. Tetapi, jangan kemudian membuat tudingan yang tidak berdasar.

    “Kita meminta kepada timses Mualem – Dek Fadh berhati-hati dengan provokasi. Jangan terpancing isu-isu murahan begini,” demikian Faisal Rizal Hasan.

    Di sisi lain, Polres Aceh Tamiang menyatakan mengusut dugaan pengancaman terhadap relawan pasangan calon (paslon) gubernur dan calon wakil gubernur pada Pilkada 2024.

    Kapolres Aceh Tamiang AKBP Muliadi di Banda Aceh, mengatakan pihaknya telah menerima laporan terkait dugaan pengancaman terhadap Sekretaris Tim Relawan Rumah Kita Bersama (RKB) Aceh Tamiang. 

    “Pengancaman tersebut dilaporkan terjadi pada Minggu (10/11). Laporan tersebut sudah ditangani penyidik. Kami menangani dan mengusut laporan ini secara serius,” kata AKBP Muliadi.

    Sumber : Antara

  • Kapolri Blak-blakan soal Isu “Teror” ke Kejagung di Kasus Korupsi Timah

    Kapolri Blak-blakan soal Isu “Teror” ke Kejagung di Kasus Korupsi Timah

    Bisnis.com, JAKARTA — Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buka suara soal isu mobilisasi korps Bhayangkara ke Kejagung saat menangani kasus korupsi PT Timah Tbk. (TINS).

    Hal tersebut disampaikan Listyo saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Senin (11/11/2024).

    Awalnya, anggota Komisi III Fraksi Demokrat Benny Harman mempertanyakan soal isu mobilisasi dari Mabes Polri untuk “menekan” Kejaksaan RI saat menangani kasus timah.

    Padahal, kata Benny, seharusnya kepolisian justru mendukung Kejagung untuk memberantas korupsi dan menyelamatkan Sumber daya alam (ADN) timah di Bangka Belitung.

    “Pernyataannya adalah saat Kejaksaan Agung menangani kasus timah, Mabes Polri memobilisasi kekuatan untuk melawan Kejaksaan. Pertanyaan saya ada apa? Bukankah kepolisian harus berada dalam satu barisan untuk menyelamatkan SDA kita khususnya timah ini?” tanya Benny.

    Kemudian, Listyo mengatakan bahwa isu tersebut merupakan upaya untuk membenturkan kepolisian dengan Korps Adhyaksa. Dia juga menekankan isu tersebut kebetulan menyeruak saat penanganan kasus mega korupsi timah.

    “Bahwa pada saat penamganan timah kemudian ada mobilisasi, ini saya jawab pak. Menurut saya itu kebetulan saja pak dan kemudian ada berita yang di-framing,” kata Listyo.

    Namun demikian, Listyo menegaskan apabila ada anggotanya terlibat dalam kasus yang merugikan negara Rp300 triliun itu, maka dirinya meminta Kejagung untuk memproses anggotanya.

    “Tapi dalam hal ini saya sampaikan, kalau memang ada anggota saya yang terlibat dan tersangkut dalam peristiwa timah, Saya yang minta jaksa agung yang minta anggota saya diproses,” tambahnya.

    Dia juga mewanti-wanti kepada internal maupun pihak lainnya jangan macam-macam dalam kasus ini lantaran hal tersebut telah merugikan negara ratusan triliun. 

    “Jadi pak, itu hanya framing, saya tidak tahu. Tapi yang jelas itu bagian dari upaya membenturkan institusi. Dan kami dengan kejaksaan kompak dalam hal ini,” pungkasnya.

  • Fakta-fakta RI Darurat Judol, Hampir 100 Orang Dirawat Inap di RSCM

    Fakta-fakta RI Darurat Judol, Hampir 100 Orang Dirawat Inap di RSCM

    Jakarta

    Upaya pemerintah dalam memberantas judi online (judol) di Indonesia tampaknya harus melewati jalan berliku. Belakangan terungkap, kasus judol ini menyeret 11 oknum pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), serta 4 warga sipil.

    Pada kasus ini, Polda Metro Jaya menyita sejumlah barang bukti uang dengan total Rp 73,7 miliar. Uang tersebut terdiri dari Rp 35,7 miliar dan ada 2,9 juta dolar Singapura atau senilai Rp 35 miliar.

    Dampak Kecanduan Judi Online

    Psikiater dr Lahargo Kembaren, SpKJ menilai bahwa masyarakat Indonesia saat ini berada pada fase darurat kecanduan judi online. Hal ini didukung dengan data Indonesia merupakan salah satu negara dengan kasus judi online tertinggi.

    Menurut dr Lahargo, secara klinis perilaku ini dinamakan pathological gambling atau judi patologis. Kondisi ini terjadi ketika seseorang tidak lagi bisa mengontrol atau mengendalikan dorongan untuk berjudi, meski mereka jelas-jelas mengetahui dampak negatif yang bisa muncul.

    Dampak yang nantinya bisa muncul dari perilaku kecanduan judi online ini beragam. Mulai dari masalah keuangan, hingga munculnya perilaku-perilaku negatif yang merugikan diri sendiri dan orang lain.

    “Masalah keuangan, kerugian finansial sampai pada kebangkrutan karena habisnya tabungan dan aset untuk berjudi atau untuk membayar hutang akibat pinjaman yang dilakukan untuk modal berjudi dengan taruhan dalam jumlah yang sangat berlebihan dan tak masuk akal,” terang dr Lahargo kepada detikcom, Jumat (8/11/2024).

    “Kecanduan judi memunculkan perilaku manipulatif, agresif, berbohong, mencuri dan melakukan perilaku kriminal karena sulit menahan dorongan perilaku berjudi bahkan tidak jarang melakukan perilaku kekerasan yang merupakan dampak dari kecanduan judi yang dialami,” lanjut dia.

    Ciri-ciri Orang Kecanduan Judol

    Di wilayah DKI Jakarta sendiri, saat ini dilaporkan ada hampir 100 orang yang menjalani rawat inap di RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) akibat kecanduan judi online.

    Kepala Divisi Psikiatri RSCM Dr dr Kristiana Siste Kurniasanti, SpKJ mengatakan peningkatan pasien kecanduan judol ini meningkat pada awal tahun 2024.

    “Jumlahnya itu kalau yang dirawat inap pada mendekati angka 100 dan yang dirawat jalan itu dua kali lipat dari angka yang dirawat inap,” kata dr Kristiana dalam media briefing dikutip detikcom Jumat (8/11/2024).

    Sementara itu, dr Lahargo membeberkan ciri-ciri gangguan kejiwaan yang muncul dari mereka para pecandu judi online. Biasanya, mereka mengalami lima gejala dari 9 kriteria berdasarkan Diagnostic Statistical Manual (DSM V). Kriteria tersebut meliputi:

    Keinginan untuk berjudi dengan jumlah yang semakin bertambah besar untuk mendapatkan kenikmatan yang diharapkanMenjadi gelisah, sensitif dan mudah tersinggung saat berusaha mengurangi atau memberhentikan perilaku berjudiSelalu gagal dalam usaha mengurangi dan memberhentikan perilaku berjudiSelalu berpikir untuk bermain judi karena adanya sugesti pengalaman berjudi sebelumnya dan selalu berusaha untuk mendapatkan uang yang akan dipakai untuk berjudiMelakukan perilaku berjudi saat sedang stres, cemas, gelisah, bersalah dan tertekanSetelah kehilangan uang yang banyak karena berjudi kembali lagi melakukannya dengan harapan mendapatkan kembali uangnya yang hilang karena berjudiBerbohong, manipulatif bahwa telah terlibat dalam judiMengalami masalah dalam relasi, pekerjaan, akademik, karir, dan kesempatan karena perilaku judi yang dilakukanBergantung pada orang lain untuk mengatasi masalah finansial yang diakibatkan oleh judi

    Menurut dr Lahargo, mereka yang yang kecanduan judol akan mengalami adiksi dan sulit untuk berhenti. Hal ini karena adanya keseimbangan saraf otak yang terganggu.

    Keluarga Pecandu Juga Kena Getahnya

    dr Kristiana mengatakan pil pahit dari kecanduan judi online ini tidak hanya dirasakan oleh para pemain. Menurutnya, keluarga dari pecandu juga bisa merasakan efek buruknya.

    “Kadang yang terjadi gangguan depresinya pada keluarga duluan, tapi yang mengalami judi online justru tidak depresi. Dia merasa tidak bermasalah karena bisa mendapatkan uang dari keluarga,” kata dr Kristiana.

    “Misalnya judi online, ada hutang, ada pinjaman online, teror keluarga, keluarga sebisa mungkin melunasinya, sehingga pelaku ini merasa nggak masalah karena nggak diteror yang diteror keluarga, itu yang membuat keluarga depresi,” imbuhnya lagi.

    Permasalahan ini, lanjut dr Kristiana bisa menjadi sangat rumit. Pasalnya, pihak keluarga pecandu selain harus melunasi hutang-hutang tersebut, mereka juga harus membawa pecandu berobat. Hal ini agar perilaku judi online tidak kambuh lagi di kemudian hari.

    NEXT: Respons Menkes Budi soal Judi Online di RI

  • Bukan Cuma Pelaku Judol yang Kena Gangguan Jiwa, Keluarga Bisa Kena Dampaknya

    Bukan Cuma Pelaku Judol yang Kena Gangguan Jiwa, Keluarga Bisa Kena Dampaknya

    Jakarta

    Tak sedikit pasien yang mengalami rawat jalan imbas kecanduan judi online. RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) bahkan mencatat hampir 100 orang yang menjalani rawat inap akibat kecanduan judi online.

    Kepala Divisi Psikiatri RSCM Dr dr Kristiana Siste Kurniasanti, SpKJ, mengatakan judi online bisa berdampak pada kesehatan lantaran memicu adiksi atau kecanduan. Salah satu dampak buruknya, bisa memicu depresi. Terlebih jika sudah bermasalah dengan keuangan.

    Meskipun begitu, bukan hanya pelaku saja yang mengalami depresi. Keluarga dari penjudi online juga bisa mengalami kesehatan mental, seperti depresi. Hal ini dikarenakan orang terdekat seperti keluarga biasanya membantu melunasi hutang akibat judi online.

    “Kadang yang terjadi gangguan depresinya pada keluarga duluan, tapi yang mengalami judi online justri tidak depresi. Dia merasa tidak bermasalah karena bisa mendapatkan uang dari keluarga,” dr Kristiana.

    “Misalnya judi online, ada hutang, ada pinjaman online, teror keluarga, keluarga sebisa mungkin melunasinya. Sehingga pelaku ini merasa nggak masalah karena nggak diteror. Yang diteror keluarga, itu yang membuat keluarga depresi,” imbuhnya lagi.

    dr Kristiana mengatakan tatalaksana mengobati kecanduan judi online bukan berhenti dilunasi oleh keluarga, tetapi harus menjalani pengobatan lebih lanjut. Ia menyebut, keluarga juga perlu menjalani pengobatan untuk mengatasi dampak kesehatan mental yang dialami.

    “Jadi harus dibawa berobat. Menghindari depresi bukan berhenti melunasi hutang. Melunasi hutang saja itu tidak menghentikan perilaku judi, sehingga gangguan depresi pada keluarga bisa berlanjut dan semakin berat. Depresi pada keluarga ini harus dihindari, diobati, diringankan dengan berbagi beban pada tenaga profesional,” imbuhnya lagi.

    “Karena dengan keluarga saja tidak bisa setop kecanduan judinya. Benar, depresi itu lebih sering terjadi pada keluarga,” katanya lagi.

    Menurutnya, saat keluarga depresi, mereka tak bisa berpikir rasional dalam menolong anggota keluarga yang kecanduan judi online.

    “Artinya ketika diteror dan dipaksa langsung lemah dan berasa nggak mikir jadi mengabulkan keinginan pelaku judi online,” sambungnya.

    (suc/suc)

  • Netanyahu Pecat Menhan Israel Yoav Gallant, Kenapa?

    Netanyahu Pecat Menhan Israel Yoav Gallant, Kenapa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memecat Menteri Pertahanan Yoav Gallant yang dianggap sebagai figur penyeimbang dari unsur sayap kanan dalam pemerintahan koalisi Israel.

    Dalam sebuah pernyataan video pada Selasa (5/11/2024) malam waktu setempat, Netanyahu menyatakan bahwa “perbedaan signifikan dalam menangani pertempuran” di Gaza telah muncul.

    “Dalam situasi perang, diperlukan kepercayaan penuh antara perdana menteri dan menteri pertahanan … Dalam beberapa bulan terakhir, kepercayaan antara saya dan menteri pertahanan telah rusak,” katanya, sebagaimana dilansir The Guardian.

    Adapun keputusan ini memicu protes di seluruh negeri.

    Sebagai pengganti Gallant, Netanyahu menunjuk Menteri Luar Negeri Israel Katz dari partai Likud. Gideon Saar, pemimpin partai New Hope yang bergabung kembali dengan koalisi Netanyahu, akan mengisi posisi Menteri Luar Negeri.

    Katz menulis di platform X bahwa mereka akan bekerja sama “untuk membawa sistem keamanan menuju kemenangan melawan musuh dan mencapai tujuan perang, yaitu pengembalian seluruh sandera sebagai misi utama, penghancuran Hamas di Gaza, penumpasan Hizbullah di Lebanon, pembatasan agresi Iran, serta pemulangan warga di wilayah utara dan selatan dengan aman.”

    Tidak lama setelah pengumuman tersebut, ribuan pengunjuk rasa berkumpul di Tel Aviv, memblokir jalan utama kota tersebut. Sekitar 1.000 orang melakukan demonstrasi di luar kediaman Netanyahu di Yerusalem, sementara protes dan blokade jalan juga terjadi di beberapa lokasi lain di Israel.

    Gallant telah lama berbeda pendapat dengan Netanyahu, terutama sejak koalisi Netanyahu terbentuk pada akhir 2022. Ketegangan terjadi karena Gallant adalah satu-satunya pejabat senior pemerintah yang menentang rencana reformasi yudisial, yang dianggap kritis oleh sebagian besar pihak dan dianggap mengancam demokrasi Israel.

    Keputusan untuk memecat Gallant juga disinyalir dipengaruhi oleh dorongan Gallant baru-baru ini untuk memberlakukan wajib militer bagi komunitas Ultra-Ortodoks. Kebijakan ini mendapat perlawanan keras dari partai Ultra-Ortodoks di Knesset, yang merupakan sekutu lama Netanyahu.

    Gallant menyatakan bahwa pemecatannya didorong oleh perbedaan pandangan mengenai wajib militer bagi Ultra-Ortodoks, kewajiban moral Israel untuk memulangkan sandera, serta perlunya penyelidikan menyeluruh atas serangan teror yang terjadi pada 7 Oktober.

    Gallant, yang merupakan mantan jenderal, dipandang sebagai figur moderat dalam kabinet Netanyahu baik di Israel maupun internasional. Dia menyebutkan bahwa kemenangan militer Israel telah menciptakan kondisi untuk solusi diplomatik di Gaza. “Keamanan negara Israel akan selalu menjadi misi hidup saya,” tulisnya di platform X setelah Netanyahu mengumumkan pemecatannya.

    Keputusan ini memicu respons cepat dari komunitas internasional. Gedung Putih memberikan penghormatan pada Gallant sebagai “mitra penting” dan menyatakan bahwa Amerika Serikat akan “terus bekerja sama dengan Menteri Pertahanan Israel yang baru.”

    (luc/luc)

  • Polri ungkap identitas tiga terduga teroris yang ditangkap di Jateng

    Polri ungkap identitas tiga terduga teroris yang ditangkap di Jateng

    “Ketiganya merupakan anggota kelompok Anshor Daulah wilayah Jawa Tengah. Para pelaku diketahui memiliki rencana untuk melakukan aksi teror serta menyebarkan narasi provokasi dan propaganda di media sosial untuk melakukan aksi teror,”Jakarta (ANTARA) – Polri melalui Densus 88 Antiteror Polri mengungkapkan identitas tiga orang terduga teroris yang ditangkap pada Senin (4/11) kemarin di Jawa Tengah.

    Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa ketiga terduga teroris tersebut berinisial BI, ST, dan SQ. Ketiganya merupakan anggota kelompok Anshor Daulah wilayah Jawa Tengah.

    Ia mengatakan, tiga terduga teroris tersebut ditangkap di tiga kabupaten yang berbeda di Jawa Tengah. Tersangka BI ditangkap di Kabupaten Kudus, tersangka ST diamankan di Kabupaten Demak, dan tersangka SQ dibekuk di Kabupaten Karanganyar.

    “Ketiganya merupakan anggota kelompok Anshor Daulah wilayah Jawa Tengah. Para pelaku diketahui memiliki rencana untuk melakukan aksi teror serta menyebarkan narasi provokasi dan propaganda di media sosial untuk melakukan aksi teror,” ucapnya.

    Ketiga pelaku tersebut memiliki keterlibatan masing-masing. Keterlibatan tersangka BI adalah memiliki rencana untuk melakukan aksi teror. Sementara itu, tersangka SQ bertindak sebagai pemberi ideologi di kajian kecil kelompok Anshor Daulah Jawa Tengah dan melakukan provokasi serta propaganda untuk melakukan aksi teror. Sedangkan keterlibatan tersangka SQ adalah aktif mengunggah narasi propaganda terkait Daulah dan memprovokasi untuk melakukan aksi teror di media sosial.

    Trunoyudo mengungkapkan bahwa selain melakukan penegakan hukum, Densus 88 juga mengamankan sejumlah barang bukti dari para tersangka.

    Barang bukti yang berhasil disita diantaranya adalah 20 senjata tajam yang terdiri dari sembilan pisau dan 11 parang, satu buah busur dan tujuh anak panah, 30 buku yang mengarah pada radikalisme atau terorisme, satu buah tablet, dua unit ponsel, dan tiga buah spanduk Jamaah Anshorut Daulah (JAD).

    Ia menegaskan bahwa sesuai keputusan pengadilan, organisasi ini adalah kelompok terorisme. Oleh karena itu, ia mengimbau masyarakat agar semakin waspada dan tidak mengikuti kelompok yang akan mengajarkan paham-paham radikalisme.

    Terlebih, dengan adanya penegakan hukum yang dilakukan oleh Densus 88, hal ini membuktikan bahwa kelompok Anshor Daulah maupun JAD secara sistemis melakukan perekrutan dan memberikan pemahaman yang keliru kepada masyarakat.

    “Masyarakat hendaknya waspada dan mampu memilah agar tidak terpengaruh oleh propaganda di media sosial,” pungkasnya.

    Pewarta: Nadia Putri Rahmani
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2024

  • Potret Keberanian Prajurit Garuda di Lebanon usai Dibombardir Israel

    Potret Keberanian Prajurit Garuda di Lebanon usai Dibombardir Israel

    Bisnis.com, JAKARTA – Pasukan perdamaian Indonesia di Lebanon, Prajurit Garuda Satgas (Satuan Tugas) Yonmek TNI Konga XXIII-R/UNIFIL, terus bergiat dan memastikan tetap berada di posisi dengan melaksanakan SOP (Standard Of Operation) yang berlaku di Lebanon.

    Berdasarkan beberapa unggahan foto pada akun Instagram Pusat Penerangan TNI, @puspentni, pada Selasa (5/11/2024), terlihat sejumlah anggota pasukan yang tengah berjaga di tengah reruntuhan bangunan di Lebanon. Pasukan TNI juga terlihat melakukan sejumlah kegiatan seperti membersihkan puing-puing bangunan atau membagikan logistik.

    Dalam unggahan tersebut, di tengah eskalasi konflik di Lebanon, TNI mengatakan pasukan perdamaian masih tetap melakukan tugasnya sesuai SOP seperti patroli, penjagaan OP,  penjagaan TOC, penjagaan maingate dan pendistribusian logistik di AOR Indobatt, Lebanon Selatan.

    “Di tengah situasi konflik yang tak kunjung usai, suara ledakan roket, Air Strike, Artileri, Tembakan Tank Markava, Sonic Boom dan juga rentetan senjata mesin selalu terdengar di sekeliling wilayah AOR Indobatt, Tidak menyurutkan semangat para Prajurit Garuda Satgas Yonmek TNI Konga XXIII-R/UNIFIL dalam melaksanakan aktivitasnya,” demikian kutipan dalam unggahan Puspen TNI.

    Situasi di Lebanon yang memanas selama sebulan terakhir ini dengan adanya serangan terus-menerus yang menggempur wilayah Lebanon Selatan sehingga mengakibatkan jalur pendistribusian logistik menjadi rusak. Hal ini membuat para prajurit di tengah perjalanan langsung bahu membahu untuk membersihkan jalan supaya logistik bisa mencapai di seluruh jajaran Indobatt.

    Sebelumnya, mantan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memastikan Indonesia tidak akan gentar dengan upaya teror tentara Israel melalui serangan terhadap properti dan personel penjaga perdamaian PBB di Lebanon. 

    “Serangan merupakan upaya teror Israel kepada pasukan penjaga perdamaian dan masyarakat internasional. Indonesia menegaskan bahwa mereka yang teguh pada prinsip perdamaian tidak akan pernah gentar,” katanya.

    Sebagai negara kontributor pasukan perdamaian PBB terbesar nomor 5 di dunia dan terbesar di UNIFIL, kata Retno, Indonesia akan selalu mendukung misi perdamaian PBB sesuai mandat Undang-Undang Dasar 1945.

  • Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris di Jateng

    Densus 88 Tangkap 3 Terduga Teroris di Jateng

    Bisnis.com, JAKARTA — Detasemen Khusus atau Densus 88 Anti-teror Polri menangkap 3 terduga teroris di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng).

    Juru Bicara Densus 88, Kombes Pol Aswin Siregar mengemukakan bahwa 3 terduga teroris sekaligus tersangka itu merupakan anggota atau jaringan dari kelompok Jemaah Anshorut Daulah (AD).

    “Dilaksanakan penegakan hukum terhadap penegakan hukum terhadap 3 tersangka kelompok Anshor Daulah di wilayah Jawa Tengah,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (5/11/2024).

    Dia menambahkan, tiga tersangka ini berinisial BI, ST dan SG. Ketiganya diduga berperan melakukan provokasi dan propaganda terkait teror.

    Khusus, BI disebut akan melaksanakan aksi teror dan ST didapuk sebagai ideolog di kajian kecil kelompok Anshorut Daulah Jawa Tengah.

    “Pelaku diketahui memiliki rencana untuk melakukan aksi teror, serta menyebarkan narasi provokasi dan propaganda di media sosial untuk melakukan aksi teror,” tambahnya.

    Dalam penangankapan ini, turut disita 20 senjata tajam, satu busur dan tujuh anak panah, tiga spanduk hingga 30 buku yang berisi berisi tentang jihad yang mengarah ke radikalisme.

    “Penangkapan terhadap tersangka memberikan fakta bahwa kelompok teror secara sistemis berupaya melakukan perekrutan dan menanamkan pemahaman yang keliru di tengah masyarakat,” pungkasnya.