Kasus: serangan siber

  • Hacker Acak-acak Sistem Perusahaan, Pintu Masuknya dari Chrome

    Hacker Acak-acak Sistem Perusahaan, Pintu Masuknya dari Chrome

    Jakarta

    Sistem komputer sejumlah perusahaan jadi korban peretasan, dan pintu masuknya ada di browser extension Chrome.

    Aksi peretasan ini terjadi pada pertengahan Desember lalu, yang diakui oleh salah satu perusahaan yang menjadi korban, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Sabtu (28/12/2024).

    Salah satu korbannya ini adalah Cyberhaven, perusahaan perlindungan data asal California, Amerika Serikat, yang sudah mengkonfirmasi adanya peretasan tersebut pada Jumat (27/12).

    “Cyberhaven mengkonfirmasi adanya serangan siber yang terjadi pada malam Natal, yang berdampak pada extension Chrome kami,” kata Cyberhaven dalam pertanyaannya.

    Mereka juga mengutip pernyataan publik dari sejumlah ahli keamanan siber yang menyebut serangan ini adalah bagian dari serangan massal yang mengincar pengembang extension Chrome dari berbagai perusahaan.

    Sejauh ini belum diketahui seluas apa serangan massal yang mengincar extension Chrome tersebut.

    Extension browser lazimnya dipakai pengguna internet untuk mengkustomisasi pengalaman browsing mereka. Misalnya, ada extension yang otomatis mengaktifkan kupon diskon di situs ecommerce.

    Dalam kasus Cyberhaven, extension Chrome itu membantu mereka memantau dan mengamankan aliran data kliennya yang menggunakan aplikasi berbasis web.

    Jaime Blasco, pendiri perusahaan keamanan siber Nudge Security, menyebut pihaknya sudah menemukan sejumlah extension Chrome lain yang sudah diacak-acak seperti extension milik Cyberhaven.

    Blasco menyebut extension yang terdampak itu ada yang terkait dengan kecerdasan buatan (AI) dan juga virtual private network. Ia menyebut aksi peretasan ini menjadi kesempatan untuk menyedot data sensitif sebanyak-banyaknya dari komputer korban.

    “Saya hampir yakin kalau ini bukan sengaja ditujukan untuk Cyberhaven. Jika saya harus menebak, ini adalah (serangan) acak,” jelas Blasco.

    (asj/asj)

  • Premium
                    
                                                
                    2 jam yang lalu
                
                            
            
                                    KALEIDOSKOP 2024: Ancaman Serangan Siber dari PDNS hingga Perbankan

    Premium 2 jam yang lalu KALEIDOSKOP 2024: Ancaman Serangan Siber dari PDNS hingga Perbankan

    Premium

    2 jam yang lalu

    KALEIDOSKOP 2024: Ancaman Serangan Siber dari PDNS hingga Perbankan

  • Awas Ada Maling di Aplikasi Android Ini, Cek HP Segera Hapus

    Awas Ada Maling di Aplikasi Android Ini, Cek HP Segera Hapus

    Jakarta, CNBC Indonesia – Serangan siber dikabarkan marak menyasar sistem Android. Beberapa aplikasi diam-diam bisa meretas data pribadi hingga mencuri uang milik korban.

    Menurut laporan Malware Fox, Android menjadi tujuan para hacker karena mengadopsi program open-source. Membuat aplikasi di dalamnya bisa dikustomisasi, tidak seperti iOS.

    “Mudah bagi penjahat siber untuk menginfiltrasi perangkat Android menggunakan aplikasi berbahaya. Program malware seperti Trojans, Adware, Spyware, Keylogger, dan banyak lagi,” tulis laporan tersebut, dikutip Kamis (26/12/2024).

    Sejumlah aplikasi terdeteksi mengandung Trojan. Selain itu juga diketahui memiliki malware hingga spyware yang bisa sangat berbahaya untuk ponsel pengguna Android.

    Hindustan Times melaporkan 19 aplikasi berbahaya yang berhasil teridentifikasi. Jika Anda masih memilikinya di dalam HP, sebaiknya langsung hapus atau uninstall.

    Sejumlah aplikasi pun terdeteksi memiliki fitur yang mengancam keamanan penggunanya dan harus dihindari, berikut daftar aplikasi berbahaya tersebut:

    Fare Gamehub and Box (Trojan)
    Hope Camera-Picture Record (Trojan)
    Same Launcher and Live Wallpaper (Trojan)
    Amazing Wallpaper (Trojan)
    Cool Emoji Editor and Sticker (Trojan)
    Simple Note Scanner (Spyware)
    Universal PDF Scanner (Spyware)
    Private Messenger (Spyware)
    Premium SMS (Spyware)
    Blood Pressure Checker (Spyware)
    Cool Keyboard (Spyware)
    Paint Art (Spyware)
    Color Message (Spyware)
    Vlog Star Video Editor (Malware)
    Creative 3D Launcher (Malware)
    Wow Beauty Camera-Picture (Malware)
    Gif Emoji Keyboard (Malware)
    Instant Heart Rate Anytime (Malware)
    Delicate Messenger (Malware)

    (dem/dem)

  • Japan Airlines Kena Serangan Siber, Penerbangan Terganggu

    Japan Airlines Kena Serangan Siber, Penerbangan Terganggu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Japan Airlines (JAL) melaporkan serangan siber yang menyebabkan penundaan penerbangan domestik dan internasional, Kamis (26/12/2024).

    Akibat masalah dengan sistem check-in bagasi, maskapai tersebut telah menunda lebih dari selusin penerbangan di beberapa bandara Jepang meski tidak ada pembatalan massal atau gangguan besar.

    “Kami mengidentifikasi dan mengatasi penyebab masalah tersebut. Kami sedang memeriksa status pemulihan sistem,” kata maskapai penerbangan terbesar kedua di Jepang setelah All Nippon Airways (ANA), dikutip AFP.

    “Penjualan untuk penerbangan domestik dan internasional yang berangkat hari ini telah ditangguhkan. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan,” tambahnya di platform media sosial X.

    Mengutip laman yang sama, gangguan jaringan dimulai pada pukul 7:24 pagi. Kemudian pada pukul 8:56 pagi, perusahaan mengisolasi sementara router (perangkat untuk bertukar data antar jaringan) yang menyebabkan gangguan.

    Saham JAL turun sebanyak 2,5% dalam perdagangan pagi setelah berita tersebut muncul. Maskapai penerbangan tersebut merupakan perusahaan Jepang terbaru yang terkena serangan siber.

    Sementara itu, badan antariksa Jepang JAXA mengatakan pada tahun 2023 bahwa serangan siber banyak dilakukan oleh entitas yang tidak dikenal. Tetapi, tambahnya, tidak ada informasi sensitif tentang roket atau satelit yang diakses.

    Pada tahun yang sama, Pelabuhan Nagoya, salah satu pelabuhan tersibuk di Jepang, lumpuh oleh serangan ransomware yang disalahkan pada Lockbit. Ini merujuk sebuah organisasi kejahatan siber yang berbasis di Rusia.

    Pusat Kesiapan Insiden dan Strategi Keamanan Siber Nasional Jepang (NISC), badan yang bertanggung jawab atas pertahanan terhadap serangan siber, dilaporkan disusupi oleh peretas pada tahun 2023 selama sembilan bulan. Pada tahun 2022, pemerintah mengatakan serangan siber menjadi penyebab gangguan pada pemasok Toyota yang memaksa produsen mobil terlaris itu menghentikan operasi di pabrik domestik selama sehari.

    (sef/sef)

  • Japan Airlines Diserang Hacker, Penerbangan Terganggu

    Japan Airlines Diserang Hacker, Penerbangan Terganggu

    Jakarta, CNN Indonesia

    Maskapai Japan Airlines mengumumkan tengah diserang peretas (hacker). Mereka mengakui serangan itu akan berdampak pada penerbangan beberapa waktu ke depan.

    Juru Bicara Japan Airlines mengatakan ada kemungkinan jadwal penerbangan terganggu. Namun, mereka sedang berupaya menangkal serangan tersebut.

    “Kami bisa memastikan kami sedang menjadi sasaran serangan siber dan sedang menangani situasi ini,” kata juru bicara tersebut kepada AFP, Kamis (26/12).

    Dia menambahkan, “Ada kemungkinan berdampak pada penundaan dan pembatalan penerbangan.”

    Juru bicara itu tak memberi detail mengenai serangan hacker itu. Ia juga tidak menjelaskan soal rincian penundaan penerbangan yang akan dilakukan.

    Japan Airlines (JAL) adalah maskapai terbesar kedua di Jepang. Mereka hanya kalah dari maskapai All Nippon Airways (ANA).

    Serangan hacker terhadap Japan Airlines menambah deretan perusahaan Jepang yang terkena serangan siber.

    Pada 2022, Pemerintah Jepang mengungkap serangan hacker di balik gangguan distribusi Toyota. Saat itu, serangan siber membuat operasi produksi Toyota terhenti selama satu hari.

    Juni lalu, situs berbagi video populer Jepang, Niconuco, juga jadi sasaran hacker. Serangan siber itu masuk kategori serangan berskala besar.

    (dhf/sfr)

  • Geng Ransomware Clop Akui Bertanggung Jawab atas Peretasan 66 Perusahaan

    Geng Ransomware Clop Akui Bertanggung Jawab atas Peretasan 66 Perusahaan

    Bisnis.com, JAKARTA – Geng ransomware Clop, yang dikenal dengan serangan siber berskala besar, mengklaim telah membobol data dari sedikitnya 66 perusahaan.

    Serangan ini dilakukan dengan mengeksploitasi celah pada alat transfer file yang banyak digunakan, yang dibuat oleh perusahaan perangkat lunak Cleo Software.

    Melansir dari Techcrunch, Rabu (25/12/2024) Clop mencantumkan sebagian nama perusahaan yang terkena dampak di situs web gelap atau dark web miliknya. Pihak TechCrunch telah mencoba mengakses sebagian data tersebut, namun geng tersebut belum memberikan tanggapan terhadap permintaan komentar.

    Geng cybercriminal ini mengatakan bahwa mereka berencana untuk merilis lebih banyak nama perusahaan yang diretas dalam waktu dekat. Perilisian ini bertujuan untuk memaksa para korban untuk membayar uang tebusan agar file-file sensitif mereka yang dicuri tidak dipublikasikan.

    Serangan ini adalah bagian dari serangkaian peretasan massal yang dilakukan oleh Clop, yang telah menargetkan alat transfer file sebelumnya. 

    Dalam beberapa tahun terakhir, geng ini juga bertanggung jawab atas peretasan yang menargetkan perusahaan-perusahaan besar yang mengandalkan sistem serupa, termasuk Accellion, GoAnywhere, dan MOVEit.

    Clop dikenal dengan kemampuannya mengeksploitasi celah di alat transfer file untuk mengakses data yang sering kali bersifat sangat sensitif. Serangan-serangan ini menunjukkan betapa rentannya infrastruktur teknologi perusahaan terhadap ancaman dunia maya yang terus berkembang.

    Banyak perusahaan yang terlibat dalam serangan ini kemungkinan akan menghadapi tekanan besar, baik dalam hal reputasi maupun potensi dampak finansial.

    Sebab, data-data yang dibobol oleh Clop biasanya mencakup informasi pribadi, keuangan, dan rahasia dagang yang sangat berharga. 

  • Sederet Perusahaan Ternama AS yang Ambruk di 2024

    Sederet Perusahaan Ternama AS yang Ambruk di 2024

    Jakarta

    Tahun 2024 merupakan tahun yang berat bagi sejumlah perusahaan ternama di dunia. Hal itu diakibatkan kondisi inflasi yang terus meningkat hingga penurunan penjualan sehingga menyebabkan beberapa perusahaan mengajukan kebangkrutan.

    Dilansir dari CNN, Selasa (24/12/2024), setidaknya 19 perusahaan telah memangkas 14.000 pekerja karena kebangkrutan. Hal itu berdasarkan Challenger, Gray & Christmas yang merupakan sebuah perusahaan jasa penempatan kerja.

    Ada lebih dari 7.100 penutupan toko hingga akhir November 2024 menurut perusahaan riset CoreSight. Jumlah itu melonjak 69% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

    Pengajuan kebangkrutan tidak selalu berarti bisnis tersebut bangkrut. Perusahaan cenderung untuk menghentikan beberapa operasi, mengatasi utang yang menumpuk dan menghemat biaya dengan menutup lokasi.

    Berikut beberapa perusahaan ternama asal Amerika Serikat (AS) yang mengalami kebangkrutan tahun 2024:

    1. Big Lots

    Big Lots mengajukan kebangkrutan pada September 2024. Pengecer diskon tersebut baru-baru ini mengumumkan bahwa kesepakatan mereka untuk menjual diri kepada perusahaan ekuitas swasta telah gagal dan akan segera menutup 963 lokasi yang tersisa.

    2. Bowflex

    Produsen peralatan gym tersebut mengajukan kebangkrutan pada Maret 2024. Bowflex berhasil bangkit dari kebangkrutan setelah menjual asetnya senilai US$ 37,5 juta kepada perusahaan yang berbasis di Taiwan.

    3. Express

    Ritel pakaian ini mengajukan kebangkrutan pada April 2024 setelah terus-menerus berjuang. Hampir 100 lokasi tutup setelah gagal menarik konsumen dengan produknya.

    4. Joann

    Peritel kain dan kerajinan tangan ini mengajukan kebangkrutan pada Maret 2024. Saham Joann dihapus dari Nasdaq meski berhasil memangkas utangnya dan tetap membuka semua 850 tokonya.

    5. LL Flooring

    Mantan Lumber Liquidators mengajukan kebangkrutan pada Agustus 2024 setelah awalnya mengumumkan penutupan 94 tokonya. Sebuah perusahaan ekuitas swasta membeli dan menyelamatkan perusahaan itu.

    6. Party City

    Ritel perlengkapan pesta itu mengajukan kebangkrutan baru-baru ini. Party City akan menutup sekitar 700 toko pada awal tahun depan akibat menghadapi tekanan inflasi dan utang US$ 800 juta.

    7. Red Lobster

    Restoran seafood ini mengajukan kebangkrutan pada Mei 2024. Setelah menutup lebih dari 100 lokasi, Red Lobster bangkit dari kebangkrutan pada September 2024 berkat pemilik dan kepemimpinan baru yang telah mengubah menu.

    8. Spirit Airlines

    Maskapai penerbangan murah berwarna kuning itu bangkrut pada November 2024 karena kerugian yang terus meningkat, utang yang tidak terjangkau, hingga meningkatnya persaingan. Perusahaan berencana keluar dari kebangkrutan pada awal 2025 dengan restrukturisasi utang.

    9. Stoli

    Produsen Vodka ini mengajukan kebangkrutan pada Desember 2024. Perusahaan terhambat oleh permintaan yang melambat hingga serangan siber besar yang mengacaukan operasinya.

    10. TGI Fridays

    Restoran ini mengajukan kebangkrutan pada November 2024 setelah bertahun-tahun mengalami penurunan pelanggan. TGI Fridays mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dampak dari pandemi COVID-19 adalah pendorong utama tantangan keuangannya.

    11. True Value

    Toko perangkat keras ini mengajukan kebangkrutan pada Oktober 2024 setelah menghadapi tantangan pasca pandemi. Saat ini pihaknya terus mengeksplorasi opsi strategis.

    12. Tupperware

    Tupperware mengajukan kebangkrutan pada September 2024 setelah bertahun-tahun popularitas menurun dan kesulitan keuangan. Produsen wadah makanan itu akhirnya dijual ke firma ekuitas swasta untuk menjaga operasional.

  • 6 Juta Orang Jadi Korban Penipuan, Dunia Makin Ngeri!

    6 Juta Orang Jadi Korban Penipuan, Dunia Makin Ngeri!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sekelompok peretas berhasil membobol informasi 6 juta orang di Amerika Serikat (AS). Para hacker menyerang Ascension, raksasa layanan kesehatan AS, dengan ransomware dan berhasil mencuri seluruh informasi pelanggan, seperti informasi medis, informasi identitas pribadi, data pembayaran, dan banyak lagi yang dikompromikan.

    Ascesion kini telah merilis rincian baru tentang serangan ransomware tersebut, dan mengajukan formulir baru ke Kantor Jaksa Agung Maine.

    Serangan siber tersebut terjadi pada 7 dan 8 Mei, yang menyebabkan gangguan signifikan dalam operasi klinis. Karyawan tidak dapat mengakses catatan kesehatan elektronik dan portal pasien, dan beberapa fasilitas bahkan terpaksa mengalihkan ambulans, dan perawatan elektif dihentikan sementara.

    Dalam pengajuannya, perusahaan mengatakan sebanyak 5.599.699 orang terkena dampak dari insiden tersebut, dan dalam pembaruannya, mereka menambahkan bahwa informasi yang diambil oleh penjahat juga termasuk:

    – Informasi medis (nomor rekam medis, tanggal layanan, jenis tes laboratorium, atau kode prosedur)

    – Informasi pembayaran (informasi kartu kredit atau nomor rekening bank)

    – Informasi asuransi (ID Medicaid/Medicare, nomor polis, atau klaim asuransi)

    – Identifikasi pemerintah (nomor Jaminan Sosial, nomor identifikasi pajak, nomor SIM, atau nomor paspor)

    – Dan informasi pribadi lainnya (tanggal lahir atau alamat).

    Walaupun ada jutaan data pelanggan jadi korban, perusahaan mengaku bahwa tidak ada bukti data yang diambil dari sistem mereka.

    “Meskipun data pasien terlibat, tetap tidak ada bukti bahwa data diambil dari Electronic Health Records (EHR) dan sistem klinis lainnya, di mana catatan lengkap pasien kami disimpan dengan aman,” menurut keterangan Ascesion, dikutip dari TechRadar, Selasa (24/12/2024).

    Perusahaan mengatakan bahwa mereka akan mulai memberi tahu orang-orang yang terkena dampak, dan berharap masalah ini akan selesai dalam waktu tiga minggu.

    Saat data pribadi dicuri, ada banyak hal yang bisa dilakukan oknum penipu. Mulai dari membobol rekening, mencuri identitas, hingga kejahatan lainnya. Untuk itu, terus berhati-hati di internet!

    (fab/fab)

  • 12 Perusahaan Ternama AS Tumbang Sepanjang 2024

    12 Perusahaan Ternama AS Tumbang Sepanjang 2024

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Sebanyak 12 perusahaan ternama di Amerika Serikat (AS) terpaksa mengajukan kebangkrutan sepanjang 2024.

    Dilansir CNN, Faktor utama yang mendorong kebangkrutan ini adalah inflasi yang terus meningkat, perubahan tren konsumen, dan berbagai tekanan ekonomi lainnya.

    Menurut data firma Challenger Gray & Christmas pengajuan kebangkrutan ini turut berdampak pada pemutusan hubungan kerja terhadap lebih dari 14 ribu karyawan.

    Sektor ritel menjadi salah satu yang paling terdampak, dengan lebih dari 7.100 toko ditutup hingga akhir November 2024.

    Beberapa perusahaan yang mengajukan kebangkrutan mencakup berbagai sektor, seperti ritel, restoran, hingga maskapai penerbangan.

    Meski mengajukan kebangkrutan, beberapa perusahaan menggunakan proses ini untuk melakukan restrukturisasi utang dan mempertahankan bisnis mereka.

    Pengajuan kebangkrutan Bab 11 memungkinkan perusahaan mengurangi biaya operasional, menutup sebagian lokasi, dan mencari peluang baru untuk bertahan di tengah tekanan ekonomi.

    Berikut adalah beberapa di antaranya:

    1. Big Lots

    Diskon ritel ini menutup 963 lokasi setelah gagal menjual bisnisnya ke firma ekuitas swasta.

    2. Bowflex

    Produsen peralatan gym rumahan bangkit dari kebangkrutan setelah menjual asetnya senilai $37,5 juta atau senilai Rp606,5 miliar (prediksi kurs Rp16.180 per dolar AS).

    3. Joann

    Pengecer kain dan kerajinan tangan menjaga 850 toko tetap buka meski menjadi perusahaan swasta.

    4. Party City

    Ritel perlengkapan pesta akan menutup 700 toko akibat tekanan inflasi dan utang sebesar US$800 juta atau setara dengan Rp12,9 triliun.

    5. Red Lobster

    Restoran seafood ini menutup lebih dari 100 lokasi tetapi berhasil bangkit dengan kepemimpinan baru.

    6. Spirit Airlines

    Maskapai hemat ini berencana keluar dari kebangkrutan awal 2025 dengan restrukturisasi utang.

    7. Tupperware

    Merek wadah makanan ini dijual ke firma ekuitas swasta untuk menjaga operasional.

    8. Express

    Ritel pakaian ini menutup hampir 100 lokasi setelah gagal menarik konsumen dengan produk yang tepat.

    9. LL Flooring

    Mantan Lumber Liquidators ini menutup 94 toko tetapi terselamatkan oleh pembelian dari firma ekuitas swasta.

    10. Stoli Group USA

    Produsen vodka terkenal ini terhambat oleh serangan siber dan permintaan yang melemah, tetapi terus beroperasi setelah restrukturisasi.

    11. TGI Fridays

    Restoran kasual ini mengajukan kebangkrutan setelah menghadapi tantangan pasca-pandemi dan terus mengeksplorasi opsi strategis.

    12. True Value

    Toko perangkat keras ini menjual operasinya ke pesaing karena tekanan dari pasar perumahan yang melemah.

    (lau/sfr)

  • 5 Tips Aman Bertransaksi Menggunakan E-Wallet

    5 Tips Aman Bertransaksi Menggunakan E-Wallet

    Jakarta, FORTUNE – E-wallet telah menjadi solusi praktis dalam kehidupan sehari-hari, memudahkan pengguna untuk berTransaksi, menyimpan uang dan melakukan berbagai transaksi hanya dengan satu aplikasi.

    Oleh karena itu, pemilihan e-wallet yang sudah terverifikasi dan memiliki reputasi baik perlu diperhatikan, apalagi layanan ini rentan dengan persoalan keamanan digital untuk membantu melindungi aset finansial Anda.

    Meski menawarkan kenyamanan, pengguna tetap harus berhati-hati agar terhindar dari risiko kejahatan siber atau kebocoran data. Indonesia Cyber Crime Combat Center menuliskan sejumlah tips bertransaksi dengan e-wallet secara aman. Berikut ini, Fortune Indonesia akan mengulasnya untuk Anda.

    1. Batasi Nilai Top-Up

    Salah satu langkah awal untuk menjaga keamanan transaksi dengan e-wallet adalah membatasi jumlah uang yang Anda isi (top-up). Hal ini penting untuk mencegah kerugian besar jika terjadi penyalahgunaan akun.

    Cara tersebut juga akan membantu Anda mengelola keuangan secara lebih bijaksana dan menghindari pemborosan.

    Pastikan Anda melakukan top-up melalui saluran yang terpercaya, seperti mobile banking, ATM, atau mitra resmi e-wallet. Hindari top-up dari sumber yang tidak jelas untuk mengurangi risiko salah transfer atau penipuan.

    2. Selalu Perbarui Aplikasi

    Penyedia layanan e-wallet secara rutin merilis pembaruan aplikasi untuk meningkatkan fitur keamanan dan memperbaiki celah keamanan (bug). Oleh karena itu, Anda perlu memastikan aplikasi selalu dalam versi terbaru. Mengabaikan pembaruan dapat membuat akun Anda rentan terhadap serangan siber yang memanfaatkan kelemahan sistem lama.

    Aktifkan pembaruan otomatis jika memungkinkan, atau periksa secara berkala di toko aplikasi agar tidak ketinggalan pembaruan yang penting.

    3. Gunakan Kombinasi PIN yang Unik

    Keamanan PIN adalah hal mendasar yang harus diperhatikan. Pilih angka yang unik dan sulit ditebak. Hindari menggunakan nomor yang mudah dikenali, seperti tanggal lahir, nomor telepon, atau urutan angka sederhana seperti 1234.

    Pastikan Anda memilih kombinasi yang hanya Anda ketahui. Namun, hindari membuat PIN yang terlalu rumit sehingga sulit diingat, karena ini dapat menyebabkan Anda sering lupa PIN dan kesulitan mengakses akun.

    4. Rahasiakan PIN dan Kode OTP

    PIN dan kode OTP (One-Time Password) adalah dua kunci utama untuk mengakses dan melakukan transaksi di e-wallet Anda. Rahasiakan selalu keduanya. Jangan pernah membagikan PIN atau OTP kepada siapa pun, bahkan jika orang tersebut mengaku dari pihak layanan pelanggan.

    Kode OTP biasanya dikirimkan melalui SMS atau email dan hanya berlaku untuk waktu tertentu. Jika ada orang yang mencoba meminta OTP Anda, waspadalah karena itu adalah indikasi penipuan.

    5. Periksa Riwayat Transaksi Secara Berkala

    Lakukan pengecekan rutin pada riwayat transaksi Anda untuk memastikan tidak ada aktivitas yang mencurigakan. Jika menemukan transaksi yang tidak Anda lakukan, segera laporkan ke pihak penyedia layanan e-wallet melalui call center atau fitur layanan pelanggan yang tersedia.

    Langkah ini penting untuk mencegah kerugian lebih lanjut dan memastikan bahwa akun Anda tetap aman dari akses tidak sah.

    Bertransaksi menggunakan e-wallet memang memberikan banyak kemudahan, tetapi keamanan tetap harus menjadi prioritas utama. Dengan mengikuti tips di atas, Anda dapat meminimalkan risiko dan menjaga akun e-wallet tetap aman.