Kasus: serangan siber

  • Segera Hapus! Aplikasi Android Ini Bisa Maling Data Pribadi

    Segera Hapus! Aplikasi Android Ini Bisa Maling Data Pribadi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Serangan siber melalui smartphone sering kali menargetkan perangkat berbasis Android. Banyak aplikasi pada sistem operasi ini yang ternyata berbahaya dan berpotensi mencuri data pribadi pengguna.

    Menurut laporan dari Malware Fox, Android menjadi sasaran utama karena menggunakan program open-source, yang memungkinkan aplikasi di dalamnya untuk dimodifikasi dengan mudah, berbeda dengan sistem operasi iOS yang lebih tertutup.

    “Mudah bagi penjahat siber untuk menginfiltrasi perangkat Android menggunakan aplikasi berbahaya. Program malware seperti Trojans, Adware, Spyware, Keylogger, dan banyak lagi,” tulis laporan tersebut, dikutip Sabtu (18/1/2025).

    Sejumlah aplikasi terdeteksi mengandung Trojan. Selain itu juga diketahui memiliki malware hingga spyware yang bisa sangat berbahaya untuk ponsel pengguna Android.

    Hindustan Times melaporkan 19 aplikasi berbahaya yang berhasil teridentifikasi. Jika Anda masih memilikinya di dalam HP, sebaiknya langsung hapus atau uninstall.

    Foto: Infografis/Daftar 24 Aplikasi Berbahaya/Edward Ricardo
    INFOGRAFIS, Daftar 24 Aplikasi Berbahaya

    Berikut daftar aplikasi berbahaya tersebut:

    Fare Gamehub and Box (Trojan)
    Hope Camera-Picture Record (Trojan)
    Same Launcher and Live Wallpaper (Trojan)
    Amazing Wallpaper (Trojan)
    Cool Emoji Editor and Sticker (Trojan)
    Simple Note Scanner (Spyware)
    Universal PDF Scanner (Spyware)
    Private Messenger (Spyware)
    Premium SMS (Spyware)
    Blood Pressure Checker (Spyware)
    Cool Keyboard (Spyware)
    Paint Art (Spyware)
    Color Message (Spyware)
    Vlog Star Video Editor (Malware)
    Creative 3D Launcher (Malware)
    Wow Beauty Camera-Picture (Malware)
    Gif Emoji Keyboard (Malware)
    Instant Heart Rate Anytime (Malware)
    Delicate Messenger (Malware).

    (wur)

  • Indonesia Nomor Satu, Ramai Diserbu Penipu Asing Kuras Rekening

    Indonesia Nomor Satu, Ramai Diserbu Penipu Asing Kuras Rekening

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ancaman ransomware menyebar luas dan makin mengkhawatirkan. Pada tahun 2031, ransomware diprediksi akan merugikan korban sebesar US$265 miliar (Rp 4.343 triliun) per tahun, menurut laporan dari Cybersecurity Ventures.

    Berasal dari tahun 1980-an, ransomware adalah bentuk malware yang digunakan penjahat siber untuk mengunci file di komputer seseorang dan meminta tebusan uang untuk membukanya.

    Pertengahan 2024 lalu, Indonesia mendapat serangan ransomware yang melumpuhkan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS). Firma keamanan siber Kapersky mengungkap serangan ransomware memang banyak menargetkan bisnis di kawasan Asia Tenggara.

    Indonesia menjadi wilayah dengan angka serangan tertinggi dibandingkan negara-negara tetangga. Tercatat ada 32.803 serangan ransomware terhadap Indonesia yang terdeteksi dan berhasil diblokir pada paruh pertama tahun 2024.

    Diikuti oleh Filipina dengan 15.208 serangan ransomware dan Thailand dengan 4.841 kasus. Malaysia berada di posisi keempat dengan 3.920 serangan berbahaya, kemudian Vietnam dengan 692 serangan, dan Singapura dengan 107 serangan.

    Ancaman yang ditimbulkan oleh ransomware bergantung pada varian virusnya. Hal pertama yang perlu dipertimbangkan adalah ada dua kategori utama ransomware yakni ransomware locker yang memengaruhi fungsi dasar komputer, dan ransomware crypto yang membuat file individual tetap terenkripsi.

    Serangan siber ini semakin canggih dengan kemunculan tren Ransomware-as-a-Service (RaaS), di mana pelaku kejahatan siber dapat membeli malware sesuai kebutuhan mereka.

    Menurut Yeo Siang Tiong, General Manager Kaspersky untuk Asia Tenggara, hal ini membuka banyak kemungkinan bagi pelaku kejahatan siber untuk membuat serangan mereka lebih efektif mengonfigurasi opsi penyebaran jaringan dan fungsi penghentian pertahanan.

    “Menjadi lebih berbahaya jika penyerang memiliki kredensial istimewa yang valid pada infrastruktur yang ditargetkan,” kata dia dikutip dari keterangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia, Kamis (16/1/2025).

    Untuk itu, sangat penting bagi bisnis untuk mempertimbangkan teknologi keamanan siber yang memberikan efektivitas anti-ransomware absolut dalam pengujian pihak ketiga. Karena tidak semua solusi keamanan siber dibuat sama.

    Cara Terhindar dari Serangan Ransomware

    1. Amankan Layanan dari Jarak Jauh

    Hindari mengekspos layanan desktop jarak jauh (RDP, MSSQL) ke jaringan publik. Gunakan kata sandi kuat, autentikasi dua faktor, dan aturan firewall.

    2. Perbarui Perangkat Lunak Secara Berkala

    Bisnis perlu memastikan semua perangkat memiliki pembaruan terbaru untuk menutup celah kerentanan.

    3. Backup Data Secara Rutin

    Gunakan strategi pencadangan offline secara berkala. Pastikan Anda dapat mengaksesnya dengan cepat dalam keadaan darurat saat dibutuhkan.

    4. Tingkatkan Edukasi Karyawan

    Pelatihan keamanan siber dapat membantu mencegah kesalahan manusia.

    Demikian tips agar terhindar dari serangan ransomware yang bisa menguras rekening. Semoga informasi ini bermanfaat!

    (fab/fab)

  • Deepfake AI Bakal Jadi Momok Keamanan Siber Tahun Ini

    Deepfake AI Bakal Jadi Momok Keamanan Siber Tahun Ini

    Jakarta

    Teknologi deepfake selama ini dikenal sebagai teknologi untuk membuat video lucu-lucuan dengan wajah selebriti. Namun, deepfake diprediksi akan menjadi momok yang lebih besar untuk keamanan siber pada tahun 2025.

    Palo Alto Networks, perusahaan keamanan siber asal Amerika Serikat, baru saja membagikan prediksinya tentang ancaman keamanan siber di Asia Pasifik dan Indonesia. Regional Vice President Palo Alto Networks ASEAN Steven Scheurmann mengatakan video dan audio deepfake bisa dibuat dengan lebih mudah berkat teknologi AI generatif yang makin canggih.

    Steven mencontohkan kasus penipuan yang dialami sebuah perusahaan multinasional di Hong Kong tahun lalu. Penipuan itu memanfaatkan video deepfake yang meniru CFO perusahaan untuk mengecoh seorang karyawan, yang menyebabkan perusahaan rugi hingga ratusan juta dolar Hong Kong.

    “Jadi contohnya, organisasi target menerima salah satu email dengan pesan suara dari Pak Steven yang mengatakan, “Hei Arthur, tolong urusin ABC, aku sudah approve ini, please go ahead,” kata Steven dalam media briefing online, Selasa (14/1/2025).

    “Dan suaranya akan sama seperti suara saya yang sangat realistis, dan Anda tentu akan percaya dan tentu bilang, “Oke, tidak masalah, Pak Steven sudah bilang oke bolehlah kita lanjut.” Jadi deepfake sudah pasti akan menjadi mainstream,” sambungnya.

    AI bantu percepat serangan siber Foto: Screenshot/detikINET

    Dalam kesempatan yang sama, Technical Solutions Manager, Palo Alto Networks Indonesia Arthur Siahaan mengatakan deepfake akan terlihat dan terdengar semakin realistis sehingga orang yang awam akan semakin sulit mengetahui keasliannya.

    Tidak hanya dalam bentuk deepfake, penjahat siber juga memanfaatkan AI untuk menjalankan serangan lainnya seperti ransomware. Laporan Palo Alto menemukan sekitar tahun ini pengembangan ransomware hanya membutuhkan waktu tiga jam, dan pada tahun 2026 diprediksi makin cepat lagi hanya dalam 15 menit.

    Karena itu, Country Manager, Palo Alto Networks Indonesia Adi Rusli mengimbau perusahaan dan organisasi untuk memanfaatkan AI dalam melawan serangan siber berbasis AI. Ia mencontohkan AI dapat digunakan untuk monitoring, deteksi anomali, hingga analisis saat terjadi insiden keamanan.

    “Jadi sebisa mungkin kita lift pekerjaan yang repetitif ke automation atau ke tahapan AI sehingga nantinya para security analyst di organisasi dapat fokus ke sesuatu yang lebih high value, seperti misalkan threat hunting dan lain sebagainya,” ujar Adi.

    (vmp/vmp)

  • Tren Komunikasi Bisnis di Tahun 2025 untuk Jangkau Gen Z dan Milenial – Halaman all

    Tren Komunikasi Bisnis di Tahun 2025 untuk Jangkau Gen Z dan Milenial – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Komunikasi bisnis juga bertransformasi di tahun 2025 untuk menjangkau generasi digital native.

    Data Badan Pusat Statistik menunjukkan komposisi penduduk di Indonesia kini didominasi oleh Generasi Z dan Milenial.

    Direktur Magpie Public Relations Ibnu Haykal mengungkap 8 tren komunikasi bisnis yang akan mendominasi di tahun 2025.

    “83 persen generasi milenial menginginkan brand yang lebih ethical. Mereka akan lebih loyal kepada perusahaan yang membantu mereka berkontribusi terhadap permasalahan sosial dan lingkungan,” ungkap Ibnu Haykal dikutip, Selasa (14/1/2025).

    Berikut delapan tren komunikasi bisnis yang mendominasi pada tahun 2025:

    1. Millennials

    Tenaga Kerja Global Generasi ini memiliki karakteristik unik, seperti tech-savvy, mengutamakan work-life balance, dan peduli terhadap isu sosial. 83 persen millennials menginginkan brand yang lebih etis dan bertanggung jawab sosial.

     Oleh karena itu, strategi komunikasi perlu disesuaikan untuk menjangkau nilai-nilai dan preferensi millennials, dengan menekankan keaslian, storytelling, dan engagement.

    2. Metaverse

    Metaverse kian populer di kalangan millennials dan Gen Z. Platform imersif ini menawarkan peluang baru untuk branding, engagement, dan customer experience. 40 persen perusahaan global berencana meluncurkan inisiatif di metaverse pada tahun 2025.

    Brand perlu mengembangkan strategi untuk membangun kehadiran yang relevan di metaverse, menciptakan pengalaman imersif, dan menawarkan value yang menarik minat millennials.

     3. Keaslian

    Millennials sangat menghargai keaslian dan transparansi dalam komunikasi. 70 persem konsumen lebih percaya pada brand yang autentik dan menyampaikan pesan yang jujur. Brand perlu menghindari taktik marketing yang terlalu dibuat-buat dan fokus pada menciptakan konten yang genuine dan bermakna bagi millennials.

     Storytelling yang powerful dan human-centered akan lebih beresonansi dengan generasi ini.

    4. AI for PR

    Secara Efektif AI dapat membantu brand memahami preferensi dan perilaku millennials melalui analisis data dan social listening.

    AI juga dapat digunakan untuk mempersonalisasi pesan, mengotomatiskan tugas, dan menciptakan pengalaman yang lebih relevan bagi millennials. 80 persenbisnis telah mengadopsi atau berencana mengadopsi AI dalam komunikasi pada tahun 2025.

    5. Video Pendek

    70 persen pengguna internet menonton video online setiap minggu. Brand perlu memanfaatkan platform video pendek seperti TikTok dan Instagram Reels untuk menciptakan konten yang menarik, informatif, dan engaging bagi millennials.

    6. Hyperlocal

     Brand perlu memperhatikan relevansi lokal dalam komunikasi mereka untuk menjangkau millennials di Indonesia secara efektif.

    Hal ini meliputi penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, mempertimbangkan dialek atau bahasa daerah jika relevan, dan menciptakan konten yang sesuai

    dengan konteks budaya Indonesia. Brand juga dapat bermitra dengan influencer lokal dan media daerah di Indonesia.

    7. CEO

    CEO activism dan employee advocacy menjadi strategi yang sangat efektif. Millennials cenderung mempercayai informasi dari individu yang mereka kenal atau kagumi, termasuk CEO dan karyawan perusahaan.

    CEO yang aktif menyuarakan pendapat tentang isu-isu sosial dan lingkungan dapat meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan terhadap brand.

    8. Komunikasi Krisis

    Benteng Terakhir Melawan Serangan Siber Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat 403.990.813 insiden lalu lintas anomali pada tahun 2023, menunjukkan betapa rentannya organisasi di tanah air.

    Kerugian akibat kejahatan siber di seluruh dunia mencapai angka fantastis, yaitu USD 8 triliun pada tahun 2023, semakin menggarisbawahi urgensi penanganan serangan siber.

    Dalam situasi darurat seperti ini, komunikasi krisis bukan hanya pilihan, melainkan keharusan. Komunikasi krisis yang efektif menjadi kunci untuk mengatasi dampak negatif dari serangan siber dan menjaga kepercayaan publik. Respon cepat, proaktif, transparan, dan langkah-langkah konkret sangat diperlukan untuk memulihkan citra dan bisnis yang terdampak.

  • Eropa-Inggris-NATO Rapat Mendadak Pertahanan Luar Biasa, Ada Apa?

    Eropa-Inggris-NATO Rapat Mendadak Pertahanan Luar Biasa, Ada Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Para pemimpin Uni Eropa (UE) bersama dengan Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer dan Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte, akan berkumpul di Belgia pada 3 Februari mendatang. Melansir AFP mereka akan berkumpul untuk “retret” pertahanan luar biasa.

    Ini dilakukan dua minggu setelah Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali ke Gedung Putih. Pembicaraan disebut akan berlangsung di titik krusial.

    Para pendukung utama Ukraina dalam perang dengan Rusia itu, akan mengamati janji Trump untuk segera mengakhiri konflik setelah resmi dilantik. Trump juga menuntut anggota NATO untuk meningkatkan pengeluaran pertahanan mereka.

    “Eropa perlu memikul tanggung jawab yang lebih besar untuk pertahanannya sendiri,” tulis Kepala Dewan Eropa Antonio Costa pada Senin dalam sebuah surat yang mengundang kepala negara dan pemerintahan UE ke pembicaraan di Kastil Limont, satu jam di luar Brussels, dikutip Selasa (15/1/2025).

    “Saya yakin kita memiliki penilaian yang sama tentang ancaman yang dihadapi Eropa,” kata Costa kepada negara-negara anggota.

    Ia menyebut dengan agresi Rusia terhadap Ukraina yang menandakan kembalinya “perang intensitas tinggi” ke benua itu,  ancaman dari serangan hibrida dan serangan siber terhadap negara-negara anggota juga meningkat. Ia mengingatkan prospek geopolitik untuk blok tersebut akan tetap menantang di masa mendatang.

    “Perdamaian di Eropa bergantung pada Ukraina yang memenangkan perdamaian yang komprehensif, adil, dan abadi,” tambahnya.

    Pembicaraan akan difokuskan pada penentuan prioritas untuk meningkatkan kemampuan pertahanan Eropa, tentang cara mempercepat pembiayaan swasta dan memobilisasi dana publik yang lebih baik untuk pertahanan. Termasuk cara memperdalam kemitraan termasuk dengan mitra Eropa non-UE.

    Dalam hal kerja sama UE-Inggris, pertahanan dan keamanan dipandang sebagai bidang tempat London dan Brussels dapat bekerja sama lebih erat. Perlu diketahui, Inggris mengincar akses ke program UE untuk meningkatkan produksi senjata.

    “Inggris adalah mitra utama bagi Uni Eropa, khususnya di bidang pertahanan,” tegas Costa.

    (sef/sef)

  • Kecerdasan Buatan (AI) Makin Canggih, Risiko Lonjakan Deepfake Bayangi RI

    Kecerdasan Buatan (AI) Makin Canggih, Risiko Lonjakan Deepfake Bayangi RI

    Bisnis.com, JAKARTA – Palo Alto Networks, perusahaan keamanan siber global, menyebut serangan siber yang menggunakan metode deepfake bakal lebih masif pada 2025 imbas perkembangan kecerdasan buatan (AI)

    Deepfake sendiri adalah teknologi yang menggunakan kecerdasan buatan untuk membuat gambar, video, atau suara palsu yang terlihat sangat nyata.

    Regional Vice President Palo Alto Networks Asean Steven Scheurmann menyampaikan bahwa masifnya penggunaan deepfake dikarenakan peretas hanya perlu menggunakan AI untuk mengubah suara mereka menjadi suara seseorang yang dikenal oleh korban.’

    Kemudahan yang dihadirkan oleh AI membuat peretas dapat menyasar sasaran mereka lebih banyak dibandingkan tanpa AI. 

    “Video deepfake memang makin canggih, tapi suara tetap yang termudah saat ini,” kata Steven dalam acara Media Briefing Palo Alto, Selasa (14/1/2025).

    Adapun, berdasarkan laporan VIDA dampak dari penipuan deepfake terhadap bisnis di Indonesia membuat 55% bisnis mengalami kehilangan data dan informasi. Serta, 48% kehilangan kemitraan, 46% mengalami gangguan operasional, dan penipuan deepfake berimbas pada reputasi perusahaan sebanyak 45%.

    Riset tersebut juga menunjukkan, seiring dengan semakin canggihnya penipu, penipuan peniruan identitas (67%) dan serangan rekayasa sosial atau social engineering alias soceng (42%) menjadi semakin sulit dideteksi.

    Senada dengan Steven, Technical Solutions Manager Palo Alto Networks Arthur Siahaan mengatakan bahwa saat ini para hacker atau peretas terus memanfaatkan teknologi untuk melakukan aksinya.

    Salah satunya dengan memanfaatkan generatif AI untuk metode deepfake. Arthur menyebut metode deepfake yang dipakai oleh peretas sudah berkembang dan agak sulit untuk dibedakan.

    Sehingga, pada 2025 Palo Alto menyarankan perusahaan untuk menerapkan keamanan secara menyeluruh dan tidak terpaku kepada firewall.

    “Jadi keamanan data itu penting dan tidak hanya di pagar rumah, tapi juga di dalam rumahnya itu sendiri, kita harus ada security yang mengamankan kita semua,” ujarnya.

    Di sisi lain, Country Manager Palo Alto Networks Indonesia, Adi Rusli, menuturkan bahwa deepfake merupakan metode lama yang saat ini masih sering digunakan karena adanya perkembangan teknologi.

    Adi menyebut yang akan dihadapi saat ini bukan hanya SMS scam dan email scam, tapi sudah masuk ke era voice scam dan video scam.

    “Jadi itu adalah perkembangan alami dari cara-cara yang bisa dipakai, bagaimana mereka bisa bukan sekadar SMS scam ataupun email scam, phishing, dan lain-lain. Tapi sudah menggunakan suara,” tutur Adi.

  • Platform Makin Terpadu dan Gempuran Deepfake AI

    Platform Makin Terpadu dan Gempuran Deepfake AI

    Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan keamanan siber global, Palo Alto Networks, memprediksi lima tren keamanan siber yang akan terjadi pada 2025 di kawasan Asia Pasifik dan Indonesia.

    Regional Vice President Palo Alto Networks Asean, Steven Scheurmann, menyampaikan bahwa pihaknya melihat infrastruktur siber akan berpusat pada satu platform keamanan terpadu tahun ini.

    Steven menilai penggunaan berbagai produk dan alat keamanan yang dilakukan oleh pihak swasta maupun pemerintah masih lambat dalam mendeteksi ancaman siber yang datang, sehingga diprediksi organisasi akan beralih ke satu platform terpadu untuk mendapatkan ramalan yang lebih akurat, respons yang lebih cepat, dan yang paling penting menjadi lebih proaktif.

    “Masalahnya saat ini adalah ketika terjadi insiden, waktu respons sangat lambat. Tujuan platform terpadu adalah untuk menghindari respons yang reaktif dan lebih proaktif,” kata Steven dalam acara Media Briefing Palo Alto, Selasa (14/1/2025).

    Prediksi kedua, Steven mengatakan pada 2025 serangan siber yang menggunakan deepfake akan menjadi mainstream atau masif dilakukan.

    Deepfake sendiri adalah teknologi yang menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membuat gambar, video, atau suara palsu yang terlihat sangat nyata.

    Masifnya penggunaan deepfake pada 2025 dikarenakan penggunaan generative AI yang saat ini mudah diakses oleh semua orang.

    “Ini sangat realistis dan sulit dideteksi. Serangan deepfake ini akan menyebar, mulai dari misinformasi politik hingga penipuan finansial,” ucapnya.

    Ilustrasi serangan sibePerbesar

    Untuk prediksi ketiga, Palo Alto melihat quantum security akan menjadi ancaman serius pada 2025. Quantum security, kata Steven adalah topik baru pada sektor ancaman siber.

    Meskipun saat ini belum ada pelanggaran keamanan dengan quantum security, ancaman ini mungkin akan menjadi masalah di masa depan. Sebab, peretas bisa saja mengumpulkan data sekarang dan mendekripsinya di masa depan dengan teknologi quantum.

    Oleh karena itu, Steven menyarankan kepada masyarakat untuk memiliki arsitektur keamanan quantum dan kebijakan untuk mengantisipasi ancaman baru ini.

    Lebih lanjut, untuk prediksi keempat Steven menyebutkan bahwa transparansi menjadi salah satu hal penting di era perkembangan AI.

    Steven menjelaskan, di era penggunaan AI yang masif, perusahaan atau organisasi perlu memberikan informasi terkait bagaimana data dan informasi masyarakat dijaga atau dilindungi oleh mereka.

    “Di beberapa negara seperti Amerika, Australia, dan Singapura, sudah ada regulasi yang mewajibkan pelaporan tentang bagaimana data digunakan, dilindungi, dan dibagikan,” ujar Steven.

    Kemudian, untuk prediksi kelima atau terakhir, Steven melihat bahwa keamanan produk dan integritas dalam lingkungan cloud harus menjadi prioritas.

    Steven menjelaskan di era yang semua sudah terhubung secara digital keamanan rantai pasokan menjadi hal yang harus menjadi fokus utama yang dilakukan oleh semua perusahaan.

    “Di negara seperti Singapura, hampir semua sistem sudah saling terhubung, mulai dari rekam medis hingga data paspor. Oleh karena itu, keamanan rantai pasokan sangat penting,” pungkasnya.

  • Sempat Molor, Pusat Data Nasional Rp 2,7 T Dioperasikan Maret 2025

    Sempat Molor, Pusat Data Nasional Rp 2,7 T Dioperasikan Maret 2025

    Jakarta

    Proyek pengadaan Pusat Data Nasional (PDN) Cikarang yang sempat molor dipastikan akan beroperasi pada Maret 2025. Hal itu diungkapkan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid seiring dengan pelantikan pejabat Eselon I dan II Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

    Meutya melakukan perombakan di jajaran Kementerian Komdigi sebagai tindak lanjut dari perubahan nama Kementerian Komunikasi dan Informatika menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital.

    “PDN adalah salah satu prioritas, betul, dan kita harapkan nanti itu di bawah Ibu Mira, di bawah perempuan PDN kita, salah satunya adalah insya Allah tolong mohon doa itu mungkin akhir Maret sudah bisa running,” ujar Meutya di Kantor Kementerian Komdigi, Jakarta, Senin (13/1/2025).

    Sebagai informasi, Mira Tayyiba kini menjabat sebagai Direktur Jenderal Teknologi Pemerintah Digital Komdigi. Sebelumnya, perempuan berambut pendek ini menduduki kursi Sekretaris Jenderal yang kini dialihkan kepada Ismail.

    “Dan, dengan demikian kita berterimakasih, kita bisa memiliki sistem PDN yang mudah-mudahan bisa berjalan lebih baik dari sebelumnya per akhir Maret ini. Jadi, yang kami lakukan selama dua bulan ini adalah mempersiapkan hal tersebut bisa berjalan menuju target di bulan Maret,” ungkap Meutya.

    Diberitakan sebelumnya, PDN pertama pemerintah yang berada di Cikarang, Jawa Barat, tadinya akan dioperasikan pada Agustus 2024. Namun serangan siber terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 Surabaya mempengaruhi PDN Cikarang dan molor hingga Maret 2025.

    Proyek PDN Cikarang dibangun sejak tahun 2022 di atas luas lahan kurang lebih 15.994 m2. Pembangunan proyek ini bersumber dari pinjaman dari Pemerintah Prancis dengan total nilai EUR 164.679.680 atau sekitar Rp 2,7 Triliun dengan waktu pengerjaan 24 bulan.

    PDN Cikarang dibangun dengan kapasitas prosesor 25.000 Cores, memory 200 TeraByte, storage 40 PetaByte, mechanical electrical 20 Mega Watt pada kesempatan operasi optimal.

    (agt/fyk)

  • PDN Senilai Rp2,7 Triliun Ditargetkan Beroperasi Maret 2025, Mundur Lagi

    PDN Senilai Rp2,7 Triliun Ditargetkan Beroperasi Maret 2025, Mundur Lagi

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menuturkan pembangunan pusat data nasional (PDN) bakal rampung dan siap beroperasi pada akhir Maret 2025.

    Setelah rampung, PDN akan langsung dioperasikan untuk mendukung sejumlah layanan pemerintahan. 

    “PDN kita Salah satunya adalah Insya Allah tolong mohon doa Itu mungkin di akhir Maret sudah bisa running,” kata Meutya di Komdigi, Senin (13/1/2025).

    Diketahui, PDN nantinya akan memiliki peran sebagai tempat menampung data-data dari berbagai instansi pemerintah. PDN juga akan melakukan pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.

    Selain itu, PDN juga berfungsi untuk emastikan data dapat dipulihkan jika terjadi kerusakan atau kehilangan data.

    Sebelumnya, menuturkan operasional pusat data nasional(PDN) kemungkinan akan molor dari target awal Januari 2025. Pemerintah membuka opsi untuk memperpanjang sewa PDNS. 

    Diketahui saat ini pemerintah menyewa 3 PDNS yang terletak di Surabaya, Banten, dan Batam. Adapun PDNS 1 Surabaya, beberapa waktu mendapat serangan siber yang membuat ratusan data pemerintah di dalamnya terkunci berbulan-bulan.

    Adapun, PDN pertama di Cikarang yang menelan investasi senilai Rp2,7 triliun akan mulai beroperasi pada awal 2025.

    “Untuk PDN memang kami perlu sampaikan dari sekarang kemungkinan ada keterlambatan dari rencana di bulan Januari operasional,” kata Meutya saat Raker dengan Komisi I DPR, Selasa (5/11/2024).

    Dengan kemungkinan terlambat operasional PDN, Meutya meminta adanya tambahan waktu dan anggaran dari Komisi I DPR RI.

    Sebab, anggaran untuk PDN sebelumnya tidak diperhitungkan untuk perpanjangan, dengan asumsi bahwa PDN akan beroperasi tepat waktu.

    “Jadi memang betul PR banyak sekali. Kalau ada keterlambatan berarti kami mungkin nanti akan memohon kepada Komisi 1 untuk PDNS. Kemarin anggaranya belum kami masukkan untuk perpanjangan PDNS,” ujarnya.

  • Membaca Peluang dan Tantangan Perekonomian Global 2025

    Membaca Peluang dan Tantangan Perekonomian Global 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Tahun 2025 adalah tahun yang penuh dengan agenda politik global berupa pemilihan umum (pemilu)–melanjutkan peristiwa yang sama di tahun 2024 lalu. Risiko politik sangat akut untuk pasar keuangan global pada tahun ini, dengan sekitar 40 negara mengadakan pemilu. Dengan semua itu, muncul lingkungan pasar baru, dengan berbagai implikasinya secara ekonomi dan politik.

    Dalam beberapa tahun terakhir, para pengambil kebijakan dan pemimpin bisnis global telah menguasai kemampuan untuk tetap nyaman dengan ketidakpastian tentang masa depan. Ketahanan ini menjadi pertanda baik saat tahun 2025 mulai ditapaki.

    Lanskap makroekonomi global makin sulit diprediksi, sebab —salah satu alasannya—keterpilihan Donald Trump menjadi presiden Amerika Serikat (AS), masa jabatan keduanya di Gedung Putih. Yang lain, sebut saja risiko geopolitik—disebut juga sebagai ancaman terbesar bagi bisnis untuk tahun ketiga berturut-turut sejak 2022—akan terus mengganggu pasar dan rantai pasokan global.

    Risiko geopolitik telah menjadi fitur permanen dari lanskap makroekonomi global. Ada 56 konflik bersenjata yang saat ini terjadi, jumlah tertinggi sejak Perang Dunia II, menurut lembaga think tank Institute for Economics & Peace.

    Pada tahun ini, kalangan institusi pemerintah dan swasta di berbagai negara berharap melihat beberapa perubahan yang dapat berdampak pada aktivitas ekonomi yang lebih luas, termasuk penyesuaian arah kebijakan untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi lebih tinggi, berkesinambungan dan inklusif dalam artian mampu menyerap tenaga kerja lebih besar.

    PELUANG PERTUMBUHAN

    Ekonomi global diproyeksikan tetap cukup tangguh meskipun masih dibayangi risiko geopolitik yang belum bergeser. Prognosis pertumbuhan global sebesar 3,1%—3,2% untuk tahun 2024, akan berlanjut lebih baik pada proyeksi 3,2%—3,3% di tahun ini atau setidaknya 3,0%—3,1% sekiranya eskalasi risiko geoolitik berlanjut dan ekonomi China terus melemah.

    Kemampuan negara per negara untuk beradaptasi dan menghadapi tekanan ekonomi—baik karena efek pandemi Covid-19, perang di Ukraina dan Timur Tengah hingga isu fragmentasi global—menjadi modal berharga dalam mengarungi tahun 2025 yang menantang.

    Perang Rusia-Ukraina adalah salah satu sumber risiko bagi kawasan Eropa, karena potensi pengurangan dukungan AS untuk Ukraina akan menempatkan beban lebih besar di kawasan tersebut. Mengingat ruang fiskal terbatas, tekanan ini dapat memaksa bank sentral Eropa (ECB) bergerak lebih cepat pada penurunan suku bunga acuan yang akan memperlebar perbedaan suku bunga dengan AS.

    Ekonomi AS diproyeksikan mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan yang stabil pada 2025 (berkisar 2%), sambil menavigasi perubahan politik, setelah kinerja tahun 2024 yang tangguh (berkisar 2,5%) di tengah suku bunga acuan yang masih tinggi (5,25%—5,50%).

    Tumpuan untuk tahun ini ada pada konsumsi yang kuat, kebijakan fiskal longgar, dan suku bunga acuan lebih rendah. Terbukti Indeks Manajer Pembelian (PMI) Manufaktur tercatat 49,3 pada Desember lalu, atau 0,9 lebih tinggi dibandingkan dengan 48,4 pada November. Alhasil, perekonomian AS secara keseluruhan berlanjut dalam fase ekspansi untuk bulan ke-56 setelah pada April 2020 mengalami kontraksi.

    Sementara kawasan euro terus berjuang menghadapi hambatan ekonomi, terutama di Jerman, di mana sektor industri bermanuver untuk mempertahankan daya saing. Reformasi struktural mungkin penting untuk menghidupkan kembali kawasan utama ini. Pertumbuhan ekonomi tidak merata dan lemah, meskipun lebih kuat dari tahun 2024.

    Ekonomi Jerman—negara produsen yang dikenal amat efisien dengan tenaga kerja terampil dan ekspor manufaktur kelas atas—terus berjuang meningkatkan pertumbuhan. Sektor otomotif yang melemah menjadi simbol utama kejatuhan ekonomi terbesar di Eropa ini, karena dihadapkan pada tiga tantangan struktural. Pertama, ketergantungan yang berlebihan pada permintaan eksternal. Kedua, demografi yang tidak menguntungkan. Ketiga, produktivitas yang stagnan.

    Sebagai ekonomi terbesar ketiga di dunia dan merupakan seperempat dari produk domestik bruto (PDB) kolektif Uni Eropa, Jerman memiliki dampak sangat besar pada kesehatan ekonomi Eropa. Efek limpahan dari pertumbuhan yang lemah di Jerman akan menjadi hambatan, bahkan jika negara-negara di Eropa lainnya terus tumbuh.

    Krisis energi yang dipicu oleh perang di Ukraina disebut sebagai sumber kesengsaraan Jerman. Meskipun pandangan ini benar untuk sebagian besar pada tahun 2022 dan 2023, namun bukti terkini menunjukkan narasi yang berbeda pada tahun 2024 dan 2025.

    Perekonomian Jerman sangat bergantung pada ekspor. Meskipun harga energi tetap tinggi, tetapi sekarang neraca perdagangan Jerman dan ukuran daya saing globalnya telah kembali mendekati level terakhir sebelum krisis energi.

    Ekonomi negara ini telah menunjukkan kemampuan beradaptasi yang luar biasa dalam menemukan alternatif untuk sumber energi minyak dan gas Rusia. Krisis energi tidak lagi menjadi penyebab kelesuan Jerman. Sebaliknya, kelemahan ekonomi Jerman pada paruh kedua 2024 sebagian besar dapat dikaitkan dengan penurunan signifikan dalam permintaan eksternal, terutama dari China.

    Sebagian besar kawasan Eropa akan terus menghadapi tantangan pada 2025 di tengah ketidakpastian politik domestik dan peristiwa global, seperti ancaman tarif pemerintahan baru AS dan perlambatan ekonomi China. Faktor-faktor ini kemungkinan terus membebani kinerja pasar, terutama di sektor manufaktur otomotif dan perbankan.

    Untuk Inggris, perekonomian diperkirakan tumbuh 2% tahun ini, didorong oleh penurunan inflasi dan potensi pelonggaran suku bunga kebijakan didukung oleh kebijakan fiskal yang berfokus pada pemulihan melalui pengembangan inovasi dan teknologi digital berkelanjutan.

    Ketegangan perdagangan global yang sedang dan akan terus berlangsung antara AS dan China dapat mengganggu ekspor Inggris, di tengah laporan serangan siber terus meningkat, karena para sindikat hacker jahat menemukan cara baru untuk mencuri data dan mendatangkan kerugian.

    KAWASAN ASIA

    Di belahan lain, negara-negara di Asia relatif sehat, meskipun pertumbuhan di level regional agak moderat. Secara keseluruhan, rata-rata pertumbuhan tahunan PDB Asia—kecuali Jepang—akan moderat ke 3,9% pada 2025 dari sebelumnya 4,3% pada 2024.

    Pertumbuhan ekonomi Jepang diperkirakan meningkat menjadi 1,1% pada 2025 (dari sebelumnya minus 0,2% pada 2024) didorong oleh upah dan konsumsi yang lebih tinggi, dengan prospek kenaikan suku bunga acuan yang sudah diantisipasi sejak awal 2025.

    Perekonomian Asean dan India akan unggul karena dorongan belanja infrastruktur yang kuat, manfaat dari relokasi rantai pasokan, dan integrasi perdagangan-investasi yang lebih besar dengan China. Namun, outlook pertumbuhan untuk tahun ini diperkirakan sedikit melambat dibandingkan dengan 2024 karena kebijakan moneter ketat dan prospek ekonomi yang moderat untuk mitra dagang utama mere—yaitu AS, kawasan euro, dan China.

    India dan Indonesia kemungkinan mengalami pertumbuhan yang tetap terjaga karena demografi yang menguntungkan dan risiko tarif oleh AS yang lebih rendah. India diperkirakan tumbuh 6,5% dan Indonesia berkisar 5,1%. Kedua negara ini diperkirakan tetap mampu mempertahankan posisinya sebagai dua negara dengan pertumbuhan tercepat di dunia.

    Sedangkan China—dengan perkiraan pertumbuhan 4,5%—kemungkinan menanggung beban kebijakan tarif AS sehingga menuntut pemerintahnya bersiap menghadapi potensi kejatuhan dengan menyediakan stimulus tambahan agar ekonomi domestik melalui jalur konsumsi tetap bergerak ke depan.

    Bank sentral China (PBoC) diperkirakan tetap melanjutkan kebijakan moneter longgar, disinergikan dengan kebijakan fiskal ekspansif, untuk menjadi sumber pendorong terbesar pertumbuhan di tahun 2025. Suku bunga acuan yang rendah dimaksudkan untuk menggerakkan dunia usaha sekaligus memacu tingkat permintaan konsumsi domestik tanpa harus khawatir inflasi melonjak karena baseline inflasi yang amat rendah di bawah 1% .

    Pemerintah China mematok target pertumbuhan ekonomi tahun ini sebesar 5%, tetapi para ekonom melihat proyeksi realistis adalah 4,5% untuk tahun ini dan 4,2% untuk 2026. Maklum, tantangan struktural China masih belum terselesaikan. Pasar real estat terus menderita kelebihan pasokan rumah yang tidak terjual atau belum selesai, menekan harga dan menciptakan efek spiral bagi bank-bank kreditur dan pemegang hipotek.

    Itulah sebabnya garis besar kebijakan ekonomi diarahkan agar mampu menahan perlambatan (disebut dengan countercyclical policy) untuk meningkatkan konsumsi dan permintaan domestik.

    CATATAN PENUTUP

    Dengan prognosis pertumbuhan ekonomi dunia berkisar 3,1%—3,2% tahun ini—ditandai tetap terjaganya momentum pertumbuhan Asia dan membaiknya ekonomi Eropa—menjadi pemicu bagi para pengambil kebijakan di setiap negara untuk menyiapkan bauran kebijakan strategis yang terarah, terukur, adaptif dan reviewable.

    Dengan melandainya inflasi global secara keseluruhan, momentum pelandaian suku bunga kebijakan juga terbuka luas, meskipun dibayang-bayangi oleh tertahannya ritme penurunan suku bunga acuan The Fed seiring dengan menguatnya ekonomi AS di bawah pemerintahan Presiden Trump yang condong “proteksionis”.

    Ekonomi Indonesia sendiri berpeluang melanjutkan momentum pertumbuhan pada rentang 5,0%—5,2% tahun ini (setelah tumbuh pada angka prognosis 5,0% tahun lalu) dengan ekspektasi inflasi sedikit menguat ke kisaran 2,0%—2,5% (setelah inflasi yang amat rendah 1,57% di tahun 2024).

    Dukungan sektor keuangan —terutama perbankan—juga akan menjadi pendorong utama aktivitas pembiayaan sektor riil dengan proyeksi pertumbuhan kredit/pembiayaan berkisar 10%—12% dan dana pihak ketiga (DPK) berkisar 6%—8%. Investasi langsung—domestik (PMDN) dan asing (PMA)—diproyeksikan meningkat ke kisaran Rp1.900 triliun—Rp2.000 triliun sehingga membuka peluang perluasan lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja lebih besar.

    Kelanjutan proyek-proyek strategis nasional juga menjadi ladang pembiayaan bagi lembaga keuangan dan sebagai sumber kegiatan investasi bagi investor dan pelaku usaha sehingga berpotensi menaikkan purchasing manager indeks (PMI) manufaktur Indonesia ke atas level 50 (zona ekspansi) secara berkesinambungan.