Kasus: serangan siber

  • Bertemu China, Menhan RI Tegaskan Prinsip Non Blok

    Bertemu China, Menhan RI Tegaskan Prinsip Non Blok

    PIKIRAN RAKYAT – Dalam pertemuan 2+2 antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah China tanggal 21 April, Menhan RI Sjafrie Sjamsoeddin tegaskan Pemerintah Indonesia menjunjung tinggi prinsip non blok.

    Pertemuan bilateral ini mempertemukan Menhan dan Menlu setiap negara. Menhan RI Sjafrie tak menampik Indonesia secara budaya memang lebih dekat dengan China. Kedua negara berada di benua yang sama.

    Meski demikian, ia tetap tegaskan bahwa RI tetap menjunjung tinggi prinsip non blok. Beliau pun mengutarakan bahwa RI sangat menghormati AS dan China. Keduanya menjadi negara besar di kawasan.

    Menlu Sugiono pun mengutarakan harapan agar agar kedua negara ini bernegosiasi sehingga menguntungkan banyak pihak. Menhan Sjafrie pun mengutarakan hal senada. Menurutnya, hubungan keduanya yang harmonis dinantikan banyak pihak.

    Eskalasi Konflik AS dengan China

    Saat ini, seiring dengan penetapan tarif Trump awal April, hubungan kedua negara memanas. Trump menetapkan tarif resiprokal tertinggi untuk Negeri Tirai Bambu ini. Beijing lalu secara tegas membalasnya.

    Yun Sun, Direktur Program Tiongkok di Stimson Center, mengutarakan eskalasi ini menjadi Perang Dagang terbesar. “Apa yang kita lihat sekarang adalah perang dagang terbesar dalam sejarah,” katanya.

    Yun pun mengutarakan bahwa perang dagang kedua bisa memicu konflik lainnya. “Risiko perang dagang meluas ke ranah lain cukup tinggi,” ujarnya.

    Selain bidang ekonomi tersebut, kedua negara telah berkonflik di bidang lain. Salah satunya bidang teknologi siber. Kedua negara diketahui saling membalas serangan siber selama beberapa bulan terakhir.

    Permasalahan status Taiwan pun menjadi contoh konflik kedua negara di bidang politik internasional. China mengadakan latihan militer besar untuk mengamankan wilayah tersebut. Sedangkan AS bersekutu dengan Taiwan untuk melindungi wilayah tersebut dari klaim China.

    Di tengah tensi eskalasi, Beijing memang bersedia bernegosiasi. Namun, dengan catatan, AS perlu menghargai kesetaraan dan menghormati pihak lain. Trump pun yakin akan mencapai kesepakatan dengan negara berpenduduk terbanyak kedua dunia ini.

    Ujian Bagi Indonesia

    Ikang, pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Katolik Parahyangan, mengutarakan bahwa situasi global saat ini menjadi ujian untuk mempertahankan prinsip non blok.

    “Yang namanya tekanan dari salah satu pihak pasti ada. Apalagi ini kan isu yang strategis, ekonomi. Di sini ujian bagi Indonesia untuk mempertahankan prinsip itu,” ujarnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Keamanan Siber Berbasis AI Sudah Jadi Kebutuhan

    Keamanan Siber Berbasis AI Sudah Jadi Kebutuhan

    Bisnis.com, JAKARTA – Keamanan siber berbasis kecerdasan buatan (AI) dinilai bisa menjadi mitigasi risiko serangan siber seperti phishing hingga ransomware yang bisa menjadi penghambat perkembangan ekonomi digital di Indonesia.

    Country Director Fortinet Indonesia, Edwin Lim mengatakan Tanah Air merupakan salah satu ekonomi digital dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara, yang diramal mencapai lebih dari US$200 miliar pada 2030.

    Namun, lanjutnya, seiring dengan percepatan digitalisasi, risiko dunia maya juga kian meningkat. Perluasan platform digital, lingkungan komputasi awan (cloud), dan perangkat yang saling terhubung menciptakan permukaan serangan yang lebih luas bagi para pelaku kejahatan siber.

    Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mencatat hampir 330 juta anomali lalu lintas siber sepanjang tahun 2024. Jika tidak ditangani, insiden ini bisa menimbulkan gangguan sistem, kebocoran data, kerusakan reputasi, hingga hilangnya kepercayaan publik.

    “Pelaku kejahatan siber sekarang beroperasi dalam jaringan yang terorganisasi dengan baik, menggunakan alat canggih, layanan digital, dan teknik berbasis AI untuk menembus sistem keamanan tradisional,” ujarnya.

    Mulai dari serangan phishing yang sangat tertarget, penipuan menggunakan deepfake, hingga ransomware yang melumpuhkan infrastruktur penting—lanskap ancaman digital terus berkembang pesat.

    Lingkungan cloud, yang kini menjadi kunci bagi kelincahan dan skalabilitas bisnis, juga membawa tantangan baru. Konfigurasi yang salah, kontrol akses yang lemah, dan kebijakan keamanan yang terfragmentasi dapat dimanfaatkan sebagai celah masuk oleh penyerang.

    “Dalam kondisi saat ini, membangun dan menjaga kepercayaan digital tidak cukup dengan pendekatan reaktif. Diperlukan strategi keamanan siber yang terintegrasi—menggabungkan teknologi canggih, proses verifikasi yang kuat, dan intelijen ancaman secara real-time,” katanya.

    Solusi keamanan berbasis AI, contohnya, memiliki peran krusial dalam menganalisis data dalam jumlah besar, mendeteksi anomali, dan merespons ancaman dengan lebih cepat.

    Ke depan, lanjutnya, pengamanan ekonomi digital Indonesia memerlukan pendekatan menyeluruh—menggabungkan teknologi, kebijakan, pengembangan talenta, dan kolaborasi di setiap lini.

    “Keamanan siber saat ini bukan hanya kebutuhan teknis, tapi merupakan penentu utama kesejahteraan Indonesia ke depan,” ujarnya.

  • Perang Makin Panas, Warga AS Jadi Buronan di China

    Perang Makin Panas, Warga AS Jadi Buronan di China

    Jakarta, CNBC Indonesia – China menuduh Agen Keamanan Nasional AS (NSA) melancarkan serangan siber canggih selama gelaran Asian Winter Games pada Februari lalu. Serangan itu menargetkan industri-industri esensial.

    Kepolisian di Harbin, China, mengatakan 3 agen NSA yang diduga terlibat dalam upaya serangan siber tersebut masuk dalam daftar buronan. Selain itu, University of California dan Virginia Tech dikatakan terlibat dalam aksi penyerangan siber menurut hasil investigasi yang dilaporkan media bekingan pemerintah China, Xinhua.

    Adapun 3 agen NSA yang jadi buronan China tersebut masing-masing bernama Katheryn A. Wilson, Robert J. Snelling, dan Stephen W. Johnson. Ketiganya juga teridentifikasi beberapa kali melakukan serangan siber ke infrastruktur informasi kritis China, hingga terlibat dalam serangan siber pada Huawei dan perusahaan lain.

    Laporan itu tidak menjelaskan lebih lanjut seperti apa keterlibatan 2 universitas AS dalam aksi tersebut. Kedutaan AS di China tak merespons permintaan komentar via email.

    Kementerian Luar Negeri China mengonfirmasi penyerangan tersebut. Ia mengatakan Beijing telah meningkatkan perhatian terhadap upaya-upaya dari AS.

    “Kami meminta AS untuk bertanggung jawab dalam isu keamanan siber dan berhenti melakukan penyerangan ke China,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, dikutip dari Reuters, Rabu (16/4/2025).

    Laporan ini muncul di tengah ketegangan ekonomi antara AS dan China yang dipicu kebijakan tarif AS sebesar 145% ke China, lantas dibalas Xi Jinping dengan kebijakan tarif 125% ke AS.

    “NSA meluncurkan serangan siber ke industri-industri penting seperti energi, transportasi, konservasi air, komunikasi, dan institusi riset pertahanan nasional di provinsi Heilongjiang,” tertera dalam laporan Xinhua.

    “Penyerangan ini bertujuan melakukan sabotase terhadap infrastruktur informasi kritis China, menyebabkan masalah sosial, serta mencuri informasi penting dan rahasia,” laporan itu menambahkan.

    AS-China Saling Tuduh

    Sementara itu, Washington secara rutin menuduh China sebagai dalam penyerangan siber ke AS. Bulan lalu, pemerintah menuduh hacker China menargetkan Lembaga Intelijen Pertahanan AS, Kementerian Perdagangan AS, dan beberapa Kementerian Luar Negeri Taiwan, Korea Selatan, India, hingga Indonesia.

    Beijing membantah keterlibatannya dalam upaya espionase siber internasional.

    Setelah bertahun-tahun dituduh pemerintah AS dalam upaya serangan siber dan mata-mata, dalam 2 tahun terakhir beberapa organisasi China dan pemerintah setempat balik menuduh AS melancarkan upaya serupa.

    Pada Desember lalu, China mengatakan pihaknya menemukan 2 serangan siber AS yang ditujukan ke firma teknologi China. Upaya itu dikatakan menyebabkan pencurian data perdagangan rahasia sejak Mei 2023. Namun, China tidak menyebut secara spesifik lembaga yang terlibat.

    (fab/fab)

  • Tiongkok Tuding NSA Amerika Serikat Lakukan Serangan Siber Canggih – Page 3

    Tiongkok Tuding NSA Amerika Serikat Lakukan Serangan Siber Canggih – Page 3

    Meski begitu, tidak ada informasi lengkap tentang bagaimana dua universitas Amerika Serikat itu terlibat dalam serangan siber yang dimaksud.

    Sejauh ini, pihak Kedutaan Besar AS di Tiongkok belum memberikan komentar akan hal ini.

    Menanggapi hal ini, Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengonfirmasi serangan siber yang terjadi dan menyebut, pemerintahnya mulai ambil langkah tegas.

    “Kami mendesak Amerika Serikat untuk bertanggung jawab terkait masalah serangan siber dan menghentikan upaya provokasi dan serangan terhadap Tiongkok,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Lin Jian.

    Adapun tudingan akan serangan siber ini muncul seiring dengan hubungan dagang dua negara yang kini tengah memanas dan cenderung ke arah perang dagang. Bahkan, sebagai imbasnya, pemerintah Tiongkok mengeluarkan travel warning bagi turis asal negaranya yang hendak bepergian ke Amerika Serikat.

    Masih karena terimbas perang dagang, film-film Amerika Serikat yang diimpor ke Tiongkok juga ditangguhkan penayangannya.

  • Situs Suara.com Kena Serangan Siber, 285 Juta Serangan dalam 1,5 Jam

    Situs Suara.com Kena Serangan Siber, 285 Juta Serangan dalam 1,5 Jam

    Surabaya (beritajatim.com) – Situs berita Suara.com terkena serangan siber hingga mengakibatkan situs tidak bisa diakses dalam sementara waktu. Serangan yang teridentifikasi sebagai serangan DDos tersebut diketahui saat sejumlah awak Suara.com melaporkan situs sempat tidak bisa diakses.

    Belakangan diketahui, serangan tersebut terjadi sekira jam 17.50 WIB hingga 19.20 WIB.

    Pemred Suara.com, Suwarjono mengemukakan bahwa selama 1,5 jam serangan DDOs terjadi pada situs Suara.com.

    “Nyaris 285 juta serangan DDOS (terjadi) dalam 1,5 jam,” kata Suwarjono dalam keterangannya, Selasa (15/4/2025).

    Berdasarkan pelacakan yang dilakukan Tim IT, Suwarjono mengemukakan bahwa serangan dilakukan menggunakan bot dengan menggunakan IP dari sejumlah negara di Eropa dan ada juga dari Indonesia.

    “Serangan random dari berbagai region country,” ujarnya.

    Serangan tersebut paling banyak menggunakan IP address dari negara-negara di Eropa, seperti Belanda, Kroasia. Kemudian ada Indonesia, Rumania, Australia dan Amerika Serikat.

    Ia mengemukakan, sebelumnya situs Suara.com sempat mendapat serangan siber. Namun, saat ini merupakan yang terbesar.

    “Ini merupakan serangan siber terbesar terhadap Suara.com jika dibandingkan selama ini,” ujarnya.

    Ia juga mengemukakan, serangan siber seperti yang terjadi saat ini biasanya akan berulang dalam waktu yang tidak bisa dideteksi.

    “Metode serangan menggunakan random path, sehingga cache akan dilewatkan dan traffic langsung ke arah origin server,” lanjutnya.

    Selain itu, kanal liputan khusus (LiKS) Suara.com juga mendapat serangan siber secara massif dalam kurun waktu 72 jam terakhir.

    Berdasarkan jejak digital yang dilacak Tim IT Suara.com, serangan tersebut menyerang homepage laman LiKS. Suwarjono mengemukakan serangan tersebut merupakan satu rangkaian yang terjadi pada hari ini terhadap situs Suara.com.

    “Khusus soal LiKS diserang dalam 72 jam terakhir,” ujarnya.

    Suwarjono mengemukakan bahwa atikel-artikel yang ditulis dalam halaman LiKS menjadi jantung jurnalisme Suara.com dalam mengangkat banyak isu yang mengkritisi berbagai macam persoalan, baik politik, hukum, HAM, keamanan hingga ekonomi.

    Liputan khas di Suara.com tersebut selama ini menjadi salah satu kanal andalan untuk menyuarakan suara yang selama ini terpinggirkan baik dalam kasus pelanggaran HAM bahkan pihak-pihak yang selama ini dibungkam penguasa.

    “Tentunya hal tersebut menunjukan ada pihak-pihak yang mungkin tidak suka dengan artikel yang pernah diulas dalam LiKS,” katanya.

    “Kami sangat mengecam tindakan tersebut,” tegasnya. [ian]

  • UMKM Indonesia tumbuh pesat di tengah ketidakpastian global

    UMKM Indonesia tumbuh pesat di tengah ketidakpastian global

    Ilustrasi UMKM. (ANTARA/HO/23)

    UMKM Indonesia tumbuh pesat di tengah ketidakpastian global
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Senin, 14 April 2025 – 10:09 WIB

    Elshinta.com – Usaha kecil Indonesia tengah berada pada momentum transformasi yang luar biasa. Di tengah ketidakpastian global dan tekanan geopolitik, sektor ini justru menunjukkan semangat ekspansi yang kuat dan adaptasi teknologi yang signifikan. Berdasarkan survei tahunan CPA Australia, badan akuntansi profesional terbesar di dunia, tahun 2024 menjadi tahun terbaik dalam lima tahun terakhir bagi usaha kecil Indonesia dengan 83 persen pertumbuhan, meningkat dari 80 persen pada tahun sebelumnya.

    Optimisme pun berlanjut ke tahun 2025, dengan prediksi 87 persen pelaku usaha akan tumbuh, menempatkan Indonesia sebagai salah satu dari tiga negara dengan prospek pertumbuhan tertinggi di kawasan Asia-Pasifik. Angka-angka ini bukan sekadar statistik, tetapi cerminan dari vitalitas ekonomi domestik yang digerakkan oleh kekuatan wirausaha muda.

    Ketua Komite Penasihat CPA Australia di Indonesia Dr Hendro Lukman menilai optimisme ini dipengaruhi oleh fokus yang kuat pada teknologi dan ekonomi yang stabil.

    Dengan 85 persen pemilik usaha berusia di bawah 50 tahun, pelaku usaha kecil Indonesia tidak hanya mewakili generasi baru yang paham teknologi, tetapi juga menandai pergeseran paradigma bisnis dari sekadar bertahan hidup menjadi berorientasi inovasi dan ekspansi.

    Hal itu terlihat dari 37 persen yang berencana memperkenalkan produk, layanan, atau model bisnis baru di tahun ini. Mereka tidak sekadar mengadopsi teknologi sebagai alat bantu, melainkan menjadikannya tulang punggung model bisnis mulai dari penggunaan sistem pembayaran digital hingga strategi pemasaran daring.

    Transformasi digital ini juga menunjukkan hasil konkret. Sebanyak 68 persen usaha kecil yang berinvestasi dalam teknologi melaporkan peningkatan profit. Lebih dari 74 persen penjualan diperoleh melalui pembayaran digital seperti OVO, GoPay, Dana, atau ShopeePay.

    Angka ini melonjak jauh dari 54 persen sebelum pandemi, menandakan bahwa digitalisasi bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan kebutuhan utama. Hal ini membuat Indonesia menjadi salah satu negara dengan adopsi teknologi paling progresif di antara 11 negara yang disurvei (Australia, Tiongkok, Hong Kong, India, Indonesia, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Taiwan, dan Vietnam), bersaing dengan pusat-pusat inovasi seperti Tiongkok dan India.

    Serangan siber

    Namun, kemajuan ini tidak datang tanpa risiko. Meningkatnya kebergantungan pada teknologi membuat usaha kecil Indonesia semakin rentan terhadap serangan siber. Sebanyak 50 persen usaha kecil melaporkan kerugian akibat serangan siber pada tahun 2024, melampaui rata-rata kawasan sebesar 40 persen.

    Lebih mengkhawatirkan lagi, hanya 48 persen yang meninjau keamanan digital mereka dalam enam bulan terakhir. Di tengah lonjakan digitalisasi, langkah-langkah mitigasi dan perlindungan data menjadi sangat krusial. Tanpa ketahanan siber yang memadai, bukan hanya sistem internal yang terancam, tetapi juga kepercayaan pelanggan yang menjadi fondasi keberlangsungan usaha kecil.

    Di sisi lain, dinamika pembiayaan menunjukkan adanya dorongan kuat untuk ekspansi. Tiga dari empat usaha kecil mencari pembiayaan eksternal tahun lalu, dan 59 persennya bertujuan untuk mendukung pertumbuhan usaha, bukan sekadar mempertahankan operasional.

    Meskipun tantangan dalam mengakses pembiayaan masih menjadi isu, dengan lebih dari sepertiga pelaku usaha melaporkan hambatan dalam mendapatkan modal, dominasi perbankan sebagai sumber utama pembiayaan tetap menunjukkan stabilitas sistem keuangan nasional.

    Namun, agar pembiayaan benar-benar inklusif, peningkatan literasi keuangan menjadi keniscayaan. Banyak pelaku usaha belum memahami cara menyusun proposal bisnis yang solid atau memanfaatkan skema pembiayaan alternatif seperti modal ventura dan platform pinjaman digital.

    Otoritas Jasa Keuangan Indonesia telah merancang regulasi untuk mempermudah akses pembiayaan bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dinilai sebagai langkah positif untuk memperluas basis pertumbuhan sektor ini. Di sisi lain, CPA Australia turut mendukung upaya ini dengan meluncurkan Panduan Pengelolaan UMKM, perangkat edukasi yang bertujuan meningkatkan literasi keuangan pelaku usaha kecil.

    Kombinasi antara regulasi yang proaktif dan upaya peningkatan kapasitas akan menciptakan ekosistem yang memungkinkan usaha kecil tidak hanya bertahan, tetapi juga berekspansi secara berkelanjutan.

    Perang dagang

    Ancaman eksternal juga tidak bisa diabaikan. Tarif impor sebesar 32 persen terhadap produk Indonesia ke Amerika Serikat menciptakan tantangan baru bagi usaha kecil yang sedang merintis ekspor, meskipun implementasinya ditunda hingga beberapa bulan ke depan. Namun, alih-alih menjadi tembok penghalang, tarif ini dapat menjadi katalis bagi diversifikasi pasar.

    Pelaku usaha yang visioner melihat kebijakan ini sebagai panggilan untuk menjajaki pasar non-AS, seperti Timur Tengah, Asia Selatan, dan Afrika, yang mulai menunjukkan potensi konsumsi yang menjanjikan. Dengan pendekatan yang strategis dan berbasis riset pasar, hambatan ini dapat diubah menjadi peluang.

    Di tengah segala tantangan dan peluang, satu hal yang menonjol adalah daya tahan mental dan semangat maju para pelaku usaha kecil Indonesia. Mereka bukan sekadar penopang ekonomi nasional, melainkan simbol dari kebangkitan ekonomi berbasis rakyat.

    Mereka membuktikan bahwa ketika diberi ruang tumbuh dan akses terhadap teknologi, pembiayaan, serta perlindungan digital yang memadai, usaha kecil mampu menjadi penggerak utama ekonomi yang inklusif dan tangguh. Menteri Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Maman Abdurahman bahkan menyebut pengusaha UMKM sebagai simbol optimisme yang berperan untuk merawat harapan di tengah kondisi perekonomian yang diramalkan lesu oleh sejumlah pihak.

    “Sebagian dari kita mungkin melihat potensi pasar saat ini sedang lesu, tapi perspektif UMKM tidak seperti itu. Hal itu dibuktikan saat pandemi COVID-19 melanda. Pengusaha UMKM merupakan simbol optimisme,” ujar Menteri UMKM Maman.

    Menurut Menteri Maman, pengusaha UMKM terbukti mampu bertahan dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Maka tugas Pemerintah hanya tinggal mengamankan dan mendukung pengusaha UMKM demi pemerataan pertumbuhan ekonomi. Masa depan ekonomi Indonesia akan sangat ditentukan oleh kemampuan sektor usaha kecil dalam mempertahankan momentumnya, berinovasi tanpa henti, dan membangun jejaring yang memperluas pasar.

    Dalam konteks inilah, usaha kecil bukan sekadar sektor, mereka adalah fondasi masa depan.

    Sumber : Antara

  • Sektor Usaha Kecil Indonesia Catatkan Pertumbuhan Tertinggi di 5 Tahun Ini – Halaman all

    Sektor Usaha Kecil Indonesia Catatkan Pertumbuhan Tertinggi di 5 Tahun Ini – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sektor usaha kecil Indonesia mencatatkan tingkat pertumbuhan 83 persen di 2024, naik dari 80 persen di 2023, menjadikannya yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.

    Survei tahunan CPA Australia 2024 memperkirakan, 87 persen usaha kecil Indonesia akan terus tumbuh di 2025.

    Capaian ini menempatkan Indonesia di antara tiga pasar paling progresif dari 11 negara Asia-Pasifik yang disurvei, termasuk Australia, Tiongkok, dan Singapura.

    Di tengah ketidakpastian global, pelaku usaha kecil Indonesia menunjukkan kepercayaan diri yang kuat terhadap perekonomian nasional. 

    Sebanyak 76 persen dari mereka memperkirakan ekonomi Indonesia akan terus berkembang pada 2025, jauh melampaui rata-rata Asia-Pasifik yang hanya mencapai 67 persen.

    “Usaha kecil Indonesia adalah yang tercepat pertumbuhannya di kawasan ini,” ungkap Dr. Hendro Lukman, Ketua Komite Penasihat CPA Australia di Indonesia dalam keterangannya, Senin (14/4/2025).

    Ia menambahkan, kombinasi antara fokus pada teknologi dan stabilitas ekonomi domestik menjadi pendorong utama optimisme ini.

    Adopsi teknologi menjadi kunci sukses usaha kecil Indonesia.

    Pada 2024, 68 persen usaha kecil yang berinvestasi pada teknologi melaporkan peningkatan profitabilitas, menempatkan Indonesia di peringkat ketiga di antara 11 pasar yang disurvei.

    Transformasi digital juga terlihat dari maraknya penggunaan pembayaran digital seperti OVO, GoPay, ShopeePay, dan Dana.

    Sebanyak 74 persen usaha kecil mencatat bahwa lebih dari 10 persen penjualan mereka berasal dari kanal digital, melonjak signifikan dari 54 persen sebelum pandemi Covid-19.

    Inovasi menjadi ciri khas sektor ini. Pada 2025, 37 persen usaha kecil berencana meluncurkan produk, layanan, atau model bisnis baru yang unik, baik untuk pasar lokal maupun global.

    “Pengusaha muda Indonesia, yang 85 persen berusia di bawah 50 tahun, menunjukkan dinamisme luar biasa. Mereka tidak hanya mengadopsi teknologi, tetapi juga berpikir visioner dan berfokus pada kebutuhan pelanggan,” kata Dr. Hendro.

    Ancaman Siber

    Namun, di balik pesatnya digitalisasi, ancaman serangan siber menjadi bayang-bayang yang kian nyata.

    Survei CPA Australia mengungkapkan bahwa 50 persen usaha kecil Indonesia mengalami kerugian akibat serangan siber pada 2024, lebih tinggi dari rata-rata Asia-Pasifik sebesar 40 persen.

    Lebih mengkhawatirkan lagi, 54 persen usaha kecil memperkirakan ancaman ini akan meningkat pada 2025. Sayangnya, hanya 48 persen yang telah mengevaluasi keamanan siber mereka dalam enam bulan terakhir.

    “Minimnya kesiapan terhadap ancaman siber bisa menggerus kepercayaan pelanggan dan mengancam keberlanjutan bisnis,” tegas Dr. Hendro. Ia menyarankan usaha kecil untuk lebih proaktif, seperti dengan melakukan audit keamanan rutin dan mengedukasi karyawan tentang praktik digital yang aman.

    Tantangan Pembiayaan Eksternal

    Selain ancaman siber, akses pembiayaan tetap menjadi batu sandungan bagi banyak usaha kecil.

    Pada 2024, 75 persen usaha kecil mencari pembiayaan eksternal, dengan 59 persen di antaranya bertujuan untuk mendukung ekspansi bisnis.

    Meski begitu, lebih dari sepertiga di antaranya menghadapi kendala dalam mendapatkan dana, meskipun bank masih menjadi sumber utama pembiayaan.

    Hendro menekankan pentingnya literasi keuangan untuk mengatasi tantangan ini.

    “Peningkatan literasi keuangan akan membantu usaha kecil memahami opsi pembiayaan yang tersedia dan mengelola keuangan mereka dengan lebih baik,” ujarnya.

    CPA Australia meluncurkan Panduan Pengelolaan UMKM pada akhir 2024, yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan finansial pelaku usaha kecil.

    Langkah pemerintah juga patut diapresiasi. Rancangan regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mempermudah akses pembiayaan bagi UMKM diharapkan menjadi angin segar bagi sektor ini.

    “Regulasi ini, ditambah dengan inisiatif peningkatan kapasitas, akan membantu usaha kecil bertahan di tengah ketidakpastian global,” tambah Hendro.

    Tantangan Geopolitik 

    Di sisi lain, tarif impor sebesar 32 persen yang diberlakukan Amerika Serikat terhadap produk Indonesia menjadi tantangan baru bagi usaha kecil yang berorientasi ekspor.

    Hendro menyarankan pelaku usaha untuk mendiversifikasi pasar ke negara-negara ASEAN, Tiongkok, atau Eropa.

    “Usaha kecil yang sudah mengekspor ke AS perlu berkonsultasi dengan profesional untuk mengevaluasi dampaknya atau menjajaki pasar baru,” katanya.

    “Pengusaha kecil Indonesia dikenal memiliki visi jangka panjang dan keberanian mengambil risiko. Tarif ini mungkin hanya gangguan sementara bagi mereka,” tuturnya.

    Dengan momentum pertumbuhan yang kuat, usaha kecil Indonesia berada di jalur yang tepat untuk menjadi tulang punggung ekonomi nasional.

    Namun, keberhasilan mereka di 2025 akan bergantung pada kemampuan mengatasi ancaman siber, meningkatkan akses pembiayaan, dan menavigasi tantangan geopolitik.

    Dukungan dari pemerintah, asosiasi seperti CPA Australia, dan semangat inovatif para pengusaha muda menjadi kunci untuk mempertahankan optimisme ini.

    “Usaha kecil Indonesia bukan hanya bertahan, tetapi juga berkembang dengan cara yang menginspirasi. Mereka adalah cerminan ketangguhan dan semangat wirausaha bangsa ini. Dengan langkah yang tepat, sektor ini siap mencetak prestasi lebih besar di tahun mendatang,” katanya. (Eko Sutriyanto)

    FOTO : USAHA KECIL MENENGAH – Booth CPA Australia dalam sebuah acara. Survei tahunan CPA Australia 2024, sektor usaha kecil Indonesia mencatatkan tingkat pertumbuhan 83 persen pada tahun lalu, naik dari 80 persen di 2023, menjadikannya yang tertinggi dalam lima tahun terakhir (IST)

     

  • Cara Aktivasi MFA di ASN Digital BKN go id, Tips Tak Terblokir Saat Akses Layanan BKN

    Cara Aktivasi MFA di ASN Digital BKN go id, Tips Tak Terblokir Saat Akses Layanan BKN

    PIKIRAN RAKYAT – Di tengah pesatnya digitalisasi birokrasi, Aparatur Sipil Negara (ASN) Indonesia kini difasilitasi dengan satu portal layanan terintegrasi bernama ASN Digital, yang dapat diakses melalui laman asndigital.bkn.go.id.

    Melalui portal ini, berbagai layanan kepegawaian seperti MyASN, e-Kinerja, SIASN, Simpegnas, hingga i-Mutasi bisa diakses secara terpadu hanya dengan satu login.

    Namun, untuk menjaga keamanan data, ASN diwajibkan mengaktifkan fitur Multi-Factor Authentication (MFA).

    Tanpa aktivasi MFA, pengguna tidak akan bisa masuk ke sistem dan menikmati layanan-layanan tersebut.

    Apa Itu MFA dan Mengapa Itu Penting?

    MFA atau Multi-Factor Authentication adalah sistem keamanan berlapis yang mewajibkan pengguna melakukan dua tahap verifikasi saat login.

    Selain memasukkan username dan password, pengguna juga harus memasukkan kode OTP (One-Time Password) dari aplikasi autentikator.

    Langkah ini penting untuk melindungi data kepegawaian dari risiko pencurian identitas, pembobolan akun, dan serangan siber lainnya.

    Menurut Kepala BKN Zudan Arif Fakrulloh, data ASN merupakan aset strategis yang penting dalam proses pengambilan keputusan, sehingga keamanannya perlu dijaga dengan maksimal.

    Platform ASN Digital sendiri dirancang sebagai sistem login tunggal (single access login), agar ASN tidak perlu lagi membuka banyak aplikasi untuk mengakses layanan kepegawaian. Namun, keberhasilan login ini tetap bergantung pada aktivasi MFA.

    Panduan Lengkap Aktivasi MFA di ASN Digital Buka laman https://asndigital.bkn.go.id melalui browser di ponsel atau komputer. Klik tombol login dan masuk menggunakan username dan password MyASN. Setelah berhasil masuk, akan muncul notifikasi aktivasi MFA. Klik tombol “Aktifkan MFA (OTP)”. Pilih metode autentikasi yang tersedia: Free OTP (kode dikirim via SMS/email) Google Authenticator (lebih aman dan direkomendasikan) Jika memilih Google Authenticator, unduh aplikasi tersebut melalui Google Play Store atau App Store. Pindai barcode yang ditampilkan di laman ASN Digital menggunakan aplikasi Google Authenticator. Masukkan kode OTP dari aplikasi ke kolom verifikasi di situs ASN Digital. Lengkapi data perangkat yang digunakan, lalu klik tombol “Submit”. Setelah proses ini selesai, setiap login ke ASN Digital akan memerlukan kode OTP dari aplikasi autentikator yang telah disinkronkan.

    Dengan mengaktifkan MFA, ASN bisa mengakses seluruh layanan kepegawaian dengan lebih aman, cepat, dan efisien.

    Jadi, pastikan Sobat PR segera melakukan aktivasi agar tidak terblokir saat mengakses layanan BKN. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Dugaan kejahatan siber di Bank DKI, ini kata Francine PSI

    Dugaan kejahatan siber di Bank DKI, ini kata Francine PSI

    Bank DKI. Foto: Pemprov DKI Jakarta

    Dugaan kejahatan siber di Bank DKI, ini kata Francine PSI
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Sabtu, 12 April 2025 – 00:05 WIB

    Elshinta.com – Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jakarta Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Francine Widjojo, bersuara mengenai dugaan serangan siber terhadap Bank DKI dalam rapat Komisi B DPRD Provinsi DKI Jakarta, Kamis (10/4/2025).

    “Gangguan layanan Bank DKI dari 29 Maret sampai 10 April 2025, sudah hampir dua minggu. Tolong segera diselesaikan agar layanan Bank DKI kembali berfungsi normal,” tegasnya dalam rapat yang dihadiri oleh pimpinan-pimpinan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Jakarta, termasuk Direktur Utama (Dirut) Bank DKI, Agus Haryoto Widodo.

    Layanan transfer ke bank lain dari aplikasi mobile banking Bank DKI saat ini masih belum bisa digunakan. Francine mendesak agar pihak Bank DKI berkoordinasi intensif dengan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mencari solusi sebagai jalan keluar sehingga tidak merugikan nasabah serta tidak menganggu kelancaran bisnis maupun layanan operasional Bank DKI.

    Ia juga meminta supaya Bank DKI belajar dari insiden yang terjadi selama momen lebaran kemarin, khususnya mengenai keamanan Information Technology (IT). Kemudian, ia juga mendorong agar Bank DKI membentuk tim cepat tanggap yang segera dikerahkan apabila kejadian serupa terulang lagi di kemudian hari.

    “Belajar dari insiden ini, yang perlu menjadi prioritas adalah perbaikan keamanan, khususnya di IT-nya dan mitigasi risiko. Serta adanya tim cepat tanggap yang siaga kalau ada insiden seperti ini, sesuai amanat Peraturan Bank Indonesia Nomor 2 Tahun 2024,” sambungnya.

    Berkaitan penanganan masalah yang terjadi pada momen libur Lebaran 2025 lalu, Francine juga mendorong Bank DKI untuk memperbaiki komunikasi publiknya kepada para nasabah.

    “Perlu diperbaiki juga komunikasi publiknya. Karena dalam dua minggu insiden, komunikasi atau penjelasan kepada masyarakatnya minim. Bahkan, beberapa kali harus kami ingatkan agar dijelaskan ke masyarakat,” katanya.

    Ia juga menyinggung perlunya dilakukan audit terhadap Bank DKI oleh BPK dan OJK untuk memulihkan kepercayaan nasabah. Selain itu, hasil auditnya juga harus dilaporkan kepada Komisi B DPRD DKI Jakarta.

    “Informasinya ada audit forensik yang sudah dilakukan. Jika sudah ada hasil audit forensiknya agar diberikan ke Komisi B. Juga hasil audit IT kalau ada. Serta progres laporan ke Bareskrim yang sudah dilakukan oleh Bank DKI,” tandasnya.

    Penulis: Dedy Ramadhany/Ter

    Sumber : Radio Elshinta

  • Siapa Anonymous? Diduga Pelaku Hack Instagram Ridwan Kamil

    Siapa Anonymous? Diduga Pelaku Hack Instagram Ridwan Kamil

    PIKIRAN RAKYAT – Jagat maya mendadak dihebohkan dengan peretasan akun Instagram milik Mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, pada Jumat, 11 April 2025. Akun mantan Gubernur Jawa Barat yang memiliki lebih dari 21 juta pengikut itu tiba-tiba menampilkan unggahan mencurigakan berisi pesan bernada ancaman, diduga berasal dari pihak peretas.

    Unggahan tersebut menampilkan sebuah gambar disertai kalimat provokatif: “Eng Ing Eng kami kembali kawan, Ridwan Kamil tanggung jawab jangan lari… Selamat bermimpi buruk, ini baru permulaan dari kami.”

    Meski belum ada penjelasan resmi dari pihak Ridwan Kamil maupun tim pengelola media sosialnya, banyak pihak menduga bahwa peretasan ini berkaitan dengan polemik yang baru-baru ini mencuat ke publik.

    Seperti diketahui, Lisa Mariana sebelumnya menggelar konferensi pers dan mengaku sebagai mantan kekasih Ridwan Kamil. Ia juga menuntut pengakuan terhadap seorang anak yang disebut merupakan hasil hubungan mereka.

    Kasus ini menambah daftar kontroversi yang membayangi karier politik Ridwan Kamil, terutama menjelang dinamika politik nasional yang semakin menghangat. Hingga berita ini ditulis, akun Instagram Ridwan Kamil belum menunjukkan tanda-tanda pemulihan dari kendali peretas.

    Tim redaksi masih berusaha mengonfirmasi keaslian serangan siber tersebut serta kemungkinan langkah hukum yang akan ditempuh oleh pihak Ridwan Kamil.

    Anonymous Diduga Dalang Peretasan

    Meski pelaku belum secara jelas mengidentifikasi dirinya, gaya pesan yang ditampilkan mengingatkan pada jejak digital kelompok peretas internasional Anonymous. Kelompok ini dikenal luas sebagai entitas desentralistik yang bergerak di ranah “hacktivism” — gabungan antara aksi peretasan dan aktivisme.

    Anonymous merupakan kelompok peretas (hacker) yang dikenal dengan identitasnya yang disamarkan dan struktur yang tidak terorganisir secara formal. Menurut sejumlah laporan, kelompok hacktivist tersebut tidak memiliki pemimpin, struktur, atau keanggotaan formal. Siapa pun secara teknis dapat mengklaim sebagai bagian dari Anonymous—selama menyuarakan nilai-nilai kebebasan informasi, anti-penindasan, dan menolak sensor internet. Topeng Guy Fawkes yang kelompok tersebut pakai dalam setiap aksi menjadi simbol perlawanan terhadap otoritas yang dianggap menyalahgunakan kekuasaan.

    Anonymous pertama kali mencuat dari forum daring 4chan pada awal 2000-an. Sejak saat itu, mereka kerap terlibat dalam berbagai aksi digital terhadap institusi-institusi besar yang dianggap menyalahgunakan kekuasaan atau membatasi kebebasan internet. Salah satu ciri khas kelompok ini adalah penggunaan topeng Guy Fawkes yang identik dengan film V for Vendetta.

    Sepanjang dua dekade terakhir, Anonymous telah mengklaim sejumlah serangan siber besar, mulai dari operasi terhadap Church of Scientology dalam Project Chanology, peretasan situs pemerintah selama Arab Spring, hingga serangan DDoS terhadap entitas politik dan media di Afrika Selatan. Pada tahun 2020, mereka bahkan meretas situs resmi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menampilkan halaman yang mendukung Taiwan.

    Namun, aksi kelompok hactivist tersebut tak selalu disambut positif. Meskipun membawa pesan aktivisme, metode yang digunakan kerap melanggar hukum, seperti peretasan data pribadi, serangan DDoS, dan pembobolan situs pemerintah. Hal ini membuat mereka dicap sebagai pahlawan digital oleh sebagian, namun sebagai ancaman siber oleh yang lain.

    Meskipun belum ada konfirmasi apakah kelompok ini terlibat langsung dalam peretasan akun Ridwan Kamil, pola pesan dan narasi yang digunakan menyisakan pertanyaan terbuka. Jika benar ada keterkaitan, maka ini akan menjadi babak baru dalam keterlibatan Anonymous atau kelompok serupa dalam isu-isu domestik Indonesia.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News