Kasus: serangan siber

  • Bali Pulih dari Blackout, PLN Jawab Isu Serangan Siber – Halaman all

    Bali Pulih dari Blackout, PLN Jawab Isu Serangan Siber – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – PT PLN (Persero) berhasil memulihkan seluruh sistem kelistrikan di Bali yang sebelumnya mengalami gangguan pada Jumat (2/5/2025) sekitar pukul 16.00 WITA. 

    Dalam waktu kurang dari 12 jam, tepatnya Sabtu (3/5/2025) pukul 03.30 WITA, pasokan listrik ke seluruh pelanggan PLN di Bali sudah kembali normal.

    Beredar kabar bahwa pemadaman listrik di Bali disebabkan serangan siber. 

    Menanggapi isu tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa indikasi awal menunjukkan gangguan terjadi pada sistem penyaluran kabel laut. 

    “Secara teknis, indikasi gangguan terpantau terjadi pada sistem penyaluran kabel laut, namun kepastian penyebabnya masih terus ditelusuri dan bukan akibat dari serangan siber atau yang lainnya,” ujar Darmawan, Sabtu (3/5/2025). 

    Darmawan menambahkan bahwa timnya di lapangan tetap siaga untuk memastikan pasokan listrik sudah pulih sepenuhnya, termasuk di lokasi-lokasi penting seperti rumah sakit, bandara, pelabuhan, dan pusat keramaian.

    “Kami terus berupaya secara maksimal sekaligus mengevaluasi dan melakukan penguatan sistem kelistrikan agar seluruh  pelanggan dapat terus menikmati listrik andal seperti biasanya,” jelas Darmawan.

    Ia juga menyampaikan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan berterima kasih atas kesabaran serta pengertian para pelanggan.

    Selain serangan siber, beredar pula mati listrik di Bali akibat terganggunya saluran listrik bawah laut dari PLTU Paiton Jawa Timur menuju ke Bali.

    Namun hal ini dibantah PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali, di mana indikasi awal gangguan terjadi dari PLTU Celukan Bawang.

    “Indikasi awal gangguan terjadi di PLTU Celukan Bawang Unit #2 yang menyebabkan terhentinya pasokan listrik di sebagian wilayah Bali,” ujar Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Bali, I Wayan Eka Susana, Jumat (2/5/2025).

    Dampak Bali Blackout

    Dampak dari pemadaman listrik atau Bali Blackout ini terasa luas, dengan kemacetan hampir di semua ruas jalan, termasuk Jalan Raya Ubud, Jalan Raya Andong, dan Jalan Raya Sayan, bahkan hingga ke jalan-jalan kecil di Ubud. 

    Titik kemacetan terparah terjadi di simpang SPBU Tebongkang akibat matinya lampu lalu lintas, yang membuat kendaraan dari semua arah melaju bersamaan.

    Selain itu, banyak warga yang mencari tempat dengan penerangan seperti Clandy’s dan Pepito. 

    Akibatnya, area parkir dan tempat duduk di sana penuh sesak, bahkan sebagian orang duduk di emperan.

    Sebagian dari artikel ini telah tayang di Tribun Bali dengan judul Kurang dari 12 Jam, PLN Berhasil Pulihkan 100 Persen Kelistrikan Bali.

    (Tribunnews.com/Widya) (Tribun-Bali.com/Zaenal Nur Arifin)

  • Kurang dari 12 Jam, PLN Berhasil Pulihkan 100 Persen Kelistrikan Bali – Halaman all

    Kurang dari 12 Jam, PLN Berhasil Pulihkan 100 Persen Kelistrikan Bali – Halaman all

    PT PLN (Persero) akhirnya berhasil memulihkan seluruh sistem kelistrikan di Bali yang sebelumnya mengalami gangguan pada Jumat (2/5)

    Tayang: Sabtu, 3 Mei 2025 07:00 WIB

    Endrapta Pramudhiaz

    MATI LISTRIK DI BALI – Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam konferensi pers di PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (31/12/2024) malam. PT PLN (Persero) akhirnya berhasil memulihkan seluruh sistem kelistrikan di Bali yang sebelumnya mengalami gangguan pada Jumat (2/5) 

    TRIBUNNEWS.COM, BALI – PT PLN (Persero) akhirnya berhasil memulihkan seluruh sistem kelistrikan di Bali yang sebelumnya mengalami gangguan pada Jumat (2/5) sekitar pukul 16.00 WITA. 

    Kurang dari 12 jam atau pada Sabtu (3/5) pukul 03.30 WITA, seluruh pelanggan PLN di Bali telah menikmati listrik secara normal kembali.

    Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo yang memimpin langsung pemulihan sistem di lokasi menjelaskan bahwa ratusan personel PLN langsung merespons dengan sigap seketika gangguan terjadi dan terus bersiaga pasca aliran listrik di Bali kembali pulih secara normal.

    “Hingga saat ini, personel kami di lapangan tetap bersiaga untuk terus menjaga dan memastikan pasokan listrik di Bali telah 100 persen pulih, termasuk pada tempat-tempat vital di sektor pelayanan umum seperti rumah sakit, bandara, pelabuhan, dan pusat-pusat keramaian,”

    “Kami terus berupaya secara maksimal sekaligus mengevaluasi dan melakukan penguatan sistem kelistrikan agar seluruh  pelanggan dapat terus menikmati listrik andal seperti biasanya,” jelas Darmawan.

    Darmawan juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan mengapresiasi pengertian dari pelanggan.

    “Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Dan kami juga mengapresiasi kesabaran dan pengertian seluruh pelanggan kami,” kata Darmawan.

    Dirinya juga menambahkan bahwa indikasi sementara gangguan pada sistem penyaluran listrik.
     
    “Secara teknis, indikasi gangguan terpantau terjadi pada sistem penyaluran kabel laut, namun kepastian penyebabnya masih terus ditelusuri dan bukan akibat dari serangan siber atau yang lainnya,” tutup Darmawan.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’1′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Aplikasi Berbasis AI Jadi Penyebab 51 Miliar Serangan Web di Asia Pasifik dan Jepang – Page 3

    Aplikasi Berbasis AI Jadi Penyebab 51 Miliar Serangan Web di Asia Pasifik dan Jepang – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Laporan terbaru Akamai Technologies bertajuk ‘State of Apps and API Security 2025: How AI Is Shifting the Digital Terrain’ mengungkapkan lonjakan signifikan serangan siber terhadap aplikasi web di kawasan Asia Pasifik dan Jepang (APJ).

    Tercatat peningkatan 73% (year-over-year), kawasan ini menjadi yang paling rentan secara global. Lonjakan ini seiring dengan masifnya adopsi kecerdasan buatan (AI) yang memperluas celah keamanan.

    “Lonjakan serangan web dan API di kawasan APJ mencerminkan lebih dari sekadar adopsi digital yang cepat di kawasan itu, tetapi juga menegaskan kebutuhan mendesak akan perkembangan pesat keamanan siber seiring dengan meningkatnya integrasi AI ke dalam ekosistem perusahaan,” ujar Director of Security Technology and Strategy Akamai Technologies APJ, Reuben Koh, melalui keterangan resminya, Jumat (2/5/2025).

    Karena pelaku ancaman meningkatkan serangan mereka, ia menambahkan, baik dari segi skala maupun kecanggihannya, strategi keamanan harus beradaptasi sesuai dengan kondisi tersebut.

    Sepanjang 2024, kawasan APJ tercatat mengalami 51 miliar serangan siber, naik tajam dari 29 miliar di tahun sebelumnya. Lonjakan ini terkait erat dengan pesatnya pengadopsian aplikasi-aplikasi berbasis AI, yang memperluas permukaan serangan dan meningkatkan kompleksitas serangan siber.

    Australia, India, dan Singapura menjadi target utama dengan total serangan masing-masing 20,3 miliar, 17,3 miliar, dan 15,9 miliar.

    Sektor jasa keuangan dan perdagangan paling banyak disasar, sejalan dengan adopsi teknologi AI yang pesat di kedua industri ini.

     

  • Serangan Hacker Makin Ganas di Era AI, Bagaimana Cara Melawannya? – Page 3

    Serangan Hacker Makin Ganas di Era AI, Bagaimana Cara Melawannya? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Lanskap ancaman siber kian kompleks seiring maraknya pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) oleh peretas.

    Laporan Cisco 2025 Cybersecurity Readiness Index mengungkap, 86% perusahaan di dunia mengalami insiden keamanan (serangan hacker) terkait AI dalam setahun terakhir.

    Executive Vice President dan Chief Product Officer di Cisco, Jeetu Patel, menilai lanskap ancaman keamanan siber belum pernah sedinamis dan sekompleks seperti saat ini, dengan attacker yang semakin diperkuat oleh AI untuk melancarkan serangan dan eksploitasi baru.

    “Untuk melawannya, operasional keamanan yang kekurangan staf dan pemimpin IT membutuhkan kekuatan AI mereka sendiri. Cisco melanjutkan misinya untuk mengamankan AI dan memanfaatkan AI untuk keamanan dengan model dan tools open source baru, agen AI baru dan kemajuan IoT, dan semua aspek dalam Cisco Security Cloud,” ia menjelaskan, dikutip Kamis (1/5/2025).

    Cisco memperkenalkan berbagai inovasi, termasuk integrasi AI pada Cisco XDR untuk mempercepat respons terhadap serangan siber atau hacker. Fitur Instant Attack Verification menggunakan AI untuk mengotomatisasi investigasi dan validasi ancaman.

    Sementara itu, XDR Forensics secara otomatis memberikan visibilitas mendalam pada aktivitas endpoint, dan XDR Storyboard memvisualisasikan serangan kompleks agar lebih mudah dipahami.

     

  • Setelah Spanyol-Portugal Mati Lampu, Jerman Siaga

    Setelah Spanyol-Portugal Mati Lampu, Jerman Siaga

    Jakarta

    Mati lampu di suatu area itu jarang terjadi di Eropa, apalagi di Jerman. Bisa terhitung jari kejadian seperti itu. Oleh sebab itu ketika itu terjadi di Spanyol dan Portugal yang tidak jauh dari Jerman, insiden menyisakan kecemasan warga di negara ini.

    Di awal minggu ini, di beberapa negara Eropa, terutama di Spanyol dan Portugal mengalami pemadaman listrik besar-besaran: Tanpa lampu lalu lintas, tanpa kereta api, tanpa ATM, tanpa internet.

    Akibatnya, roda kehidupan di sebagian besar wilayah kacau-balau. Penyebabnya masih belum jelas, dan penyelidikan sedang dilakukan untuk memastikan apakah serangan siber telah terjadi pada infrastruktur vital tersebut.

    Otoritas Jerman, negara yang juga berada di Eropa, berusaha menenangkan warganya sendiri: Pemadaman listrik serupa tidak perlu dikhawatirkan di Jerman. “Pemadaman listrik dalam skala besar dan berlangsung lama tidak mungkin terjadi di Jerman,” ujar Badan Jaringan Jerman.

    Jaringan listrik Jerman dirancang dengan sistem redundansi yang canggih, yang berarti jika satu saluran rusak, saluran lainnya dapat segera menggantikannya.

    Namun, ketidakpastian tetap membayangi. Seberapa aman pasokan energi dan air, transportasi, komunikasi, kesehatan, dan keuangan?

    Dengan kata lain, seberapa kokoh perlindungan terhadap infrastruktur kritis yang begitu penting bagi kelangsungan hidup masyarakat modern?

    Serangan siber di Jerman

    Polisi juga tidak luput dari dampaknya. Pada waktu yang bersamaan, surat kabar Berlin “Taz” melaporkan bahwa mereka menjadi target serangan siber “besar-besaran” pada hari pemilihan federal tanggal 23 Februari, yang membuat situs web tersebut tidak dapat diakses selama beberapa jam.

    Dan ini hanya merupakan satu dari sekian banyak kasus yang terjadi. Serangan terhadap infrastruktur penting telah berulang kali terjadi: Kabel data di Laut Baltik rusak, jaringan lumpuh, dan jaringan teknologi informasi (TI) perusahaan disusupi.

    Para ahli memperkirakan sekitar 80 persen infrastruktur penting di Jerman dikuasai oleh pihak swasta, seperti perusahaan-perusahaan industri.

    Namun, otoritas publik pun semakin sering menjadi sasaran serangan para peretas, termasuk di parlemen Jerman Bundestag dan kementerian federal di Berlin.

    Serangan-serangan ini menyasar lembaga-lembaga yang menjadi sendi-sendi penting demokrasi.

    Investasi besar untuk infrastruktur: Jembatan, sekolah, jalanan dan hal vital lainnya

    Pemerintah Jerman yang akan datang kini merencanakan investasi besar dalam infrastruktur, dengan dana khusus baru sebesar 500 miliar euro.

    Investasi ini akan digelontorkan selama dua belas tahun dan difokuskan pada sektor-sektor seperti transportasi, digitalisasi, dan infrastruktur energi.

    Tahun lalu, pemerintahan koalisi sebelumnya telah berusaha untuk memperkenalkan undang-undang yang bertujuan untuk memperkuat perlindungan terhadap infrastruktur penting.

    Namun, karena perpecahan dalam koalisi yang prematur, Bundestag tidak sempat meloloskan undang-undang tersebut.

    Menteri Dalam Negeri Jerman saat ini, Nancy Faeser, telah menyerukan perlindungan yang lebih baik terhadap infrastruktur penting menyusul pemadaman listrik yang terjadi di Spanyol dan Portugal.

    Dalam wawancara dengan jaringan media Jerman Redaktionsnetzwerk, dia menyatakan, “Kita harus lebih memperkuat ketahanan dan perlawanan kita. Kita harus mengurangi ketergantungan kritis dan risiko keamanan di mana pun di area infrastruktur kritis.”

    Inilah yang kemungkinan besar akan tertulis dalam perjanjian koalisi pemerintahan masa depan CDU/CSU dan SPD.

    Mengingat meningkatnya ancaman terorisme, kejahatan terorganisir, serangan siber hibrida, dan perang agresi Rusia terhadap Ukraina, perlu ada penguatan dalam hal keamanan siber, perlindungan sipil dan bencana, serta pertahanan sipil.

    Sebagai contoh, Kantor Federal untuk Keamanan Informasi (BSI) akan diperluas menjadi pusat komando untuk keamanan siber.

    Untuk menghindari ketergantungan lebih lanju, seperti pada Cina, akan ada upaya pengembangan teknologi chip dan semikonduktor domestik.

    Di masa depan, hanya komponen yang diproduksi oleh “negara tepercaya” yang akan diizinkan untuk dipasang pada infrastruktur penting.

    Selain itu, perusahaan kecil dan menengah akan diberikan layanan konsultasi preventif, karena mereka juga semakin rentan terhadap serangan siber.

    Komitmen terhadap perlindungan infrastruktur penting juga harus ditingkatkan di Uni Eropa. Proyek ProtectEU baru-baru ini dipresentasikan di Strasbourg.

    Dalam presentasinya, komisaris keamanan yang bertanggung jawab membicarakan tentang meningkatnya rasa ketidakpastian di kalangan penduduk, yang semakin khawatir tentang ancaman terorisme dan serangan hibrida.

    “Frekuensi dan kecanggihan tindakan permusuhan yang merusak keamanan Uni Eropa telah meningkat,” demikian kata rencana strategis tersebut.

    Aktor-aktor jahat telah memperluas persenjataan mereka secara signifikan. Kampanye hibrida, seperti sabotase terhadap infrastruktur penting, pembakaran, serangan siber, campur tangan pemilu, manipulasi informasi dari luar negeri, dan penciptaan tekanan migrasi secara artifisial, semakin gencar dilakukan.

    Lembaga-lembaga Uni Eropa pun tidak luput dari serangan tersebut

    Uni Eropa berencana untuk menyatukan informasi intelijen mengenai potensi serangan masa depan melalui Kapasitas Analisis Intelijen Tunggal (SIAC).

    Otoritas kepolisian Europol akan diperluas, dan pertukaran data antar negara anggota akan dilakukan.

    Tujuan bersama otoritas dan pemerintah di Eropa serta Jerman adalah jelas: Mereka ingin melindungi infrastruktur penting dengan lebih baik dari serangan, serta melakukannya dengan cara yang lebih tepat waktu dan efektif.

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Jerman

    Diadaptasi oleh Ayu Purwaningsih

    Editor: Yuniman Farid

    Lihat Video ‘Penyebab Mati Listrik Massal di Spanyol-Portugal Masih Misteri’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 86% Perusahaan Global Alami Insiden Keamanan Terkait AI

    86% Perusahaan Global Alami Insiden Keamanan Terkait AI

    Bisnis.com, JAKARTA — Cisco, perusahaan teknologi multinasional, mengungkap terjadi gap antara adopsi kecerdasan buatan (AI) di perusahaan dengan kesiapan menangkal serangan siber.

    Temuan utama dari laporan terbaru Cisco, “2025 Cybersecurity Readiness Index” menunjukkan bahwa mayoritas perusahaan di global, yaitu 86%, melaporkan telah mengalami insiden keamanan yang terkait dengan AI dalam 12 bulan terakhir. 

    Kondisi ini menandakan bahwa adopsi AI yang pesat diiringi juga oleh serangan siber yang makin komplek, yang membuat perusahaan kesulitan untuk menangkal. 

    Executive Vice President dan Chief Product Officer Cisco Jeetu Patel  menyatakan lanskap ancaman keamanan siber saat ini sangat dinamis dan kompleks, dengan para penyerang yang makin memanfaatkan AI untuk melancarkan serangan dan eksploitasi baru. 

    “Untuk menghadapinya, tim operasional keamanan yang kekurangan staf dan para pemimpin TI membutuhkan kekuatan AI mereka sendiri,” kata Patel dikutip, Kamis (1/5/2025).

    Cisco, lanjut Patel, melanjutkan misinya untuk mengamankan AI dan memanfaatkan AI untuk keamanan melalui model dan tools open source baru, agen AI inovatif, kemajuan IoT, dan integrasi di seluruh aspek Cisco Security Cloud. 

    Sebagai bagian dari upaya ini, Cisco memperkenalkan peningkatan signifikan pada kemampuan deteksi dan respons ancamannya melalui integrasi Cisco XDR (Extended Detection and Response) dengan Splunk Security. 

    Tim keamanan saat ini seringkali kewalahan dengan ribuan peringatan ancaman setiap harinya. Cisco XDR mengatasi tantangan ini dengan mengkonsolidasikan telemetry dari berbagai sumber, termasuk jaringan, endpoint, cloud, email, dan lainnya. Dengan memanfaatkan agen AI, Cisco XDR mampu memprioritaskan peringatan yang paling relevan bagi organisasi.

    Melalui sejumlah fitur baru, Cisco XDR akan memberikan respons yang lebih tegas dan didukung oleh AI untuk menghentikan serangan dengan lebih cepat. 

    Fitur “Instant Attack Verification” yang baru mengintegrasikan data dari platform Splunk, endpoint, jaringan, intelijen ancaman, dan sumber lainnya. 

    Patel menekankan laporan Cybersecurity Readiness Index 2025 dari Cisco menjadi peringatan penting bagi perusahaan di seluruh dunia untuk segera memperkuat postur keamanan siber, terutama dalam menghadapi ancaman yang semakin canggih dan didukung oleh AI. 

    Inovasi dan kemitraan yang diumumkan oleh Cisco diharapkan dapat menjadi langkah maju yang signifikan dalam membantu organisasi mengatasi kompleksitas keamanan di era AI.

  • AS Dalam Bahaya Besar, FBI Warning China Makin Ganas

    AS Dalam Bahaya Besar, FBI Warning China Makin Ganas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Amerika Serikat (AS) berada dalam bahaya karena serangan siber bertubi-tubi dari China. Pejabat FBI memberikan peringatan terkait peningkatan serangan dari China yang menargetkan infrastruktur kritis AS.

    Peringatan terbaru ini menyusul kebocoran tingkat tinggi yang dikaitkan dengan kelompok hacker bekingan pemerintah China. Menurut laporan, peretasan yang dilakukan telah menyusup ke sektor-sektor penting di AS seperti telekomunikasi, energi, dan perairan.

    Biasanya, penyerangan canggih ini tak terdeteksi hingga periode waktu yang lama, dikutip dari TechSpot, Rabu (30/4/2025).

    Dalam wawancara dengan The Register, Deputi Asisten Direktur FBI, Cynthia Kaiser, menjelaskan bagaimana kelompok siber yang dibekingi pemerintah China menggunakan kecerdasan buatan (AI) dalam berbagai tahap operasi penyerangan.

    Ia mengatakan upaya penyerangan China ke AS tak selalu berhasil. Namun, AI meningkatkan kecepatan dan efisiensi aksi penyerangan tersebut.

    Dampak praktis AI dalam serangan siber sudah terlihat jelas. Setelah penyerang menyusup ke suatu jaringan, AI membantu mereka memetakannya dengan lebih efektif dan mengidentifikasi langkah selanjutnya.

    Kaiser juga menekankan pentingnya pertahanan yang kuat, dengan menyatakan bahwa perusahaan harus memblokir akses yang tidak sah terlebih dahulu dan membatasi pergerakan penyerang di dalam jaringan.

    Insiden baru-baru ini menunjukkan skala dan tingkat ancaman dari penyerangan China. Misalnya, kelompok Volt Typhon yang berhasil memanfaatkan ratusan router lama untuk menciptakan botnet yang menyusup ke infrastruktur AS untuk melancarkan serangan siber yang destruktif.

    Sementara itu, kelompok Salt Typhoon membobol setidaknya 9 perusahaan telekomunikasi AS dan jaringan pemerintah pada tahun lalu. Serangan yang lebih baru menargetkan lebih dari 1000 perangkat Cisco.

    Kaiser mencatat kelompok-kelompok peretas ini kebanyakan memperoleh akses ke infrastruktur kritis AS dengan metode dasar, seperti menargetkan perangkat lawas yang sudah tidak mendapat dukungan pembaruan.

    Ia menambahkan para penyerang biasanya mengeksploitasi kerentanan yang tidak diperbaiki untuk menyusup ke sistem.

    Para agen federal telah mengobservasi bagaimana serangan Volt Typhon sangat taktis bergerak dalam sistem internal, beralih dari jaringan bisnis ke teknologi operasional.

    “Itu juga yang kami lihat pada Salt Typhoon. Penyerang mampu bergerak secara lateral dan bernavigasi, membutuhkan waktu untuk mendapatkan akses yang mereka inginkan,” kata Kaiser.

    Meskipun terjadi perubahan dalam pemerintahan dengan pemangkasan pegawai federal, Kaiser menegaskan bahwa pendekatan FBI tidak berubah. Badan tersebut terus menanggapi pelaku negara dan penjahat siber yang bermotivasi finansial untuk menyerang infrastuktur AS.

    FBI terus memantau bagaimana AI diadopsi ke dalam operasi siber. Badan itu menganalisa negara mana yang mengadopsinya dan seberapa sering AI muncul di berbagai tahap proses serangan.

    Menurut Kaiser, China dan kelompok penjahat siber telah menunjukkan penggunaan taktik berbasis AI yang paling luas.

    Selain penyerangan digital, AI memungkinkan bentuk-bentuk penipuan baru. Kaiser menyoroti bagaimana teknologi deepfake memungkinkan penyerang dengan menipu karyawan.

    Misalnya, penyerang mungkin menyamar sebagai CEO di aplikasi perpesanan yang populer atau pengaturan tepercaya lainnya dan meminta transfer uang atau rapat daring yang mendesak.

    Kaiser menekankan bahwa banyak orang, termasuk dirinya, mungkin menuruti permintaan tersebut tanpa mempertanyakan keasliannya. Penjahat memanfaatkan taktik ini untuk menipu bisnis hingga jutaan dolar.

    Untuk itu, semua pihak harus makin berhati-hati dengan penipuan yang tersebar di ranah digital, terutama saat AI berkembang kian pesat.

    (fab/fab)

  • Google Stop Dukungan untuk Android 12, Pengguna Diminta Update Demi Keamanan – Page 3

    Google Stop Dukungan untuk Android 12, Pengguna Diminta Update Demi Keamanan – Page 3

    Kalau ponsel kamu tidak lagi mendapat pembaruan resmi dari produsen atau Google, maka ganti perangkat ke model terbaru jadi solusi yang masuk akal, meskipun mungkin terasa berat jika kamu masih puas dengan performa HP lama.

    Tapi di tengah meningkatnya serangan siber dan eksploitasi celah keamanan, terutama terhadap aplikasi-aplikasi finansial, menggunakan ponsel dengan OS yang sudah tidak didukung jelas sangat berisiko.

    Sebagai gambaran, distribusi terbaru Android menunjukkan kalau saat ini Android 14, yang dirilis Oktober 2023, baru digunakan di 27,4 persen perangkat aktif. 

    Sementara untuk Android 15, versi paling baru yang sudah stabil, baru ada di 4,5 persen ponsel Android.

    Untuk cek apakah ada update yang tersedia di HP kamu, tinggal masuk ke Settings > System > Software update, lalu ikuti petunjuk di layar.

    Kalau ternyata perangkat kamu sudah tidak mendapatkan dukungan sama sekali, mungkin sudah waktunya mempertimbangkan ganti HP.

  • Pemicu Blackout di Spanyol-Portugal Masih Abu-abu

    Pemicu Blackout di Spanyol-Portugal Masih Abu-abu

    Jakarta

    Pemadaman listrik total atau blackout terjadi di sebagian besar Spanyol dan Portugal. Meskipun kini pasokan listrik mulai kembali pulih, tapi penyebab pemadaman massal di Spanyol dan Portugal itu masih abu-abu.

    Dirangkum dari kantor berita AFP dan Reuters, Selasa (29/4/2025), insiden mati listrik besar-besaran ini memicu kepanikan warga Spanyol dan Portugal yang terdampak. Peristiwa ini juga berimbas pada jaringan kereta api, telepon, hingga internet yang mati total.

    Perdana Menteri (PM) Spanyol Pedro Sanchez mengatakan pihaknya tidak punya informasi konklusif tentang alasan pemadaman ini. Menurutnya, tidak ada hipotesis yang dapat dikesampingkan. Dia juga memperingatkan publik untuk tidak berspekulasi karena risiko informasi yang salah.

    Sebagai informasi, hanya sekitar 35 persen kapasitas listrik Spanyol yang telah pulih. Sementara, Ibu kota Portugal, Lisbon, masih tanpa listrik, karena listrik kembali mengalir ke sekitar 750.000 pelanggan di negara itu.

    “Orang-orang terkejut, karena hal ini belum pernah terjadi di Spanyol,” kata seorang pekerja konstruksi berusia 19 tahun, Carlos Candori.

    Carlso juga harus keluar dari sistem metro yang lumpuh di Madrid imbas pemadaman listrik tersebut. Dia pun menyebut bahkan tidak ada sinyal telepon di negara tersebut.

    “Tidak ada sinyal (telepon), saya tidak bisa menelepon keluarga, orang tua saya, tidak ada apa-apa, saya bahkan tidak bisa pergi bekerja,” katanya.

    Blackout picu kepanikan

    Pemadaman listrik di Spanyol dan Portugal (Foto: REUTERS/Violeta Santos Moura)

    Di Madrid dan tempat lain, pelanggan yang panik bergegas menarik uang tunai dari bank, dan jalan-jalan dipenuhi orang banyak yang berusaha sia-sia untuk mendapatkan sinyal di ponsel mereka. Antrean panjang terbentuk untuk taksi dan bus.

    Dengan lampu lalu lintas yang padam, polisi mencoba mengatur lalu lintas di jalan yang menjadi sangat padat. Pihak berwenang menghimbau pengendara untuk tidak menggunakan jalan raya, tetapi saluran komunikasi terbatas.

    Beberapa orang terjebak di dalam lift atau di dalam garasi dan 286 operasi penyelamatan dilakukan untuk membebaskan mereka yang terjebak di dalam lift di wilayah Madrid, kata pihak berwenang regional.

    PM Spanyol Sanchez meminta orang-orang untuk menunjukkan “tanggung jawab dan kesopanan” dan mengatakan pihak berwenang bertujuan untuk memulihkan listrik secara nasional “segera”.

    Operator kereta api Spanyol Adif mengatakan kereta api dihentikan di seluruh negeri.

    Pembangkit listrik tenaga nuklir Spanyol juga secara otomatis mati sebagai tindakan pencegahan keselamatan, dengan generator diesel menjaganya dalam “kondisi aman”, kata Dewan Keselamatan Nuklir Spanyol (CSN) dalam sebuah pernyataan.

    Pasokan listrik mulai pulih

    Foto: Mati listrik massal terjadi di Spanyol dan Portugal (dok CNN)

    Pasokan listrik mulai kembali pulih di sebagian besar wilayah Spanyol dan Portugal setelah pemadaman massal yang memicu kepanikan. Pemadaman massal dalam skala sebesar ini tergolong sangat langka di kawasan Eropa.

    Operator listrik Spanyol, REE, mengumumkan bahwa pasokan listrik telah pulih hampir 90 persen di daratan utama Spanyol pada Selasa (29/4) pagi. Lampu juga dilaporkan kembali menyala di Madrid, ibu kota Spanyol, dan Lisbon, ibu kota Portugal.

    Pasokan listrik di area Basque dan Barcelona disebut kembali pulih sejak Senin (28/4) sore, dan sebagian pasokan listrik di Madrid mulai pulih pada malam harinya.

    Wali Kota Madrid, Jose Luis Martinez-Almeida, mengumumkan via media sosial X dengan menyertakan video bahwa penerangan jalan di ibu kota Spanyol belum sepenuhnya pulih, sehingga dia menyarankan warga tetap berada di rumah.

    Di wilayah Portugal, pasokan listrik telah secara bertahap kembali pulih di berbagai area di negara tersebut pada Senin (28/4) malam, termasuk pusat kota Lisbon. Operator jaringan listrik setempat, REN, menyebut sebanyak 85 gardu listrik, dari total 89 gardu listrik, telah kembali beroperasi.

    Menurut operator jaringan listrik nasional, pasokan listrik telah pulih untuk sekitar 6,2 juta rumah tangga di wilayah Portugal, dari total 6,5 juta rumah tangga.

    Penyebab pemadaman massal diselidiki

    Sementara itu, penyebab pemadaman massal yang sangat langka dan mengejutkan publik itu belum diketahui secara jelas.

    PM Portugal, Luis Montenegro, menyebut sumber pemadaman itu “mungkin ada di Spanyol”. Montenegro juga mengatakan “tidak ada indikasi” serangan siber yang menyebabkan pemadaman massal tersebut.

    Namun PM Spanyol, Pedro Sanchez, mengatakan “semua penyebab potensial” sedang dianalisis dan memperingatkan publik untuk “tidak berspekulasi” karena risiko “informasi yang keliru”.

    Sanchez mengatakan sekitar 15 gigawatt listrik, setara 60 persen daya yang dikonsumsi secara nasional pada saat itu, “tiba-tiba menghilang” dalam waktu sekitar lima detik saja. Dia mengatakan bahwa para teknisi tengah menyelidiki mengapa penurunan daya secara mendadak itu bisa terjadi.

    “Ini ada sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya,” katanya.

    Halaman 2 dari 3

    (fas/azh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Eropa Barat Gelap Gulita Gara-gara Cuaca Ekstrem, Spanyol dan Portugal Paling Parah – Halaman all

    Eropa Barat Gelap Gulita Gara-gara Cuaca Ekstrem, Spanyol dan Portugal Paling Parah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pemadaman listrik besar-besaran terjadi di beberapa wilayah Eropa Barat, terutama di Spanyol dan Portugal pada Senin (28/4/2025).

    Akibatnya, aktivitas warga terganggu karena kereta api dan kereta bawah tanah terhenti, lampu lalu lintas padam, toko-toko tutup, dan beberapa penerbangan dibatalkan.

    Reaksi di seluruh wilayah beragam, mulai dari penimbunan bahan pangan, kebingungan, hingga bertahan dengan cara hidup tanpa listrik.

    Terdapat masalah yang meluas dalam menghubungkan ke internet dan jaringan telepon di seluruh Spanyol dan Portugal. Kurangnya akses terhadap informasi membingungkan banyak orang

    Dikutip dari The New York Times, setelah listrik padam, antrean panjang terlihat di luar ATM.

    Lampu lalu lintas dan rambu jalan listrik berhenti berfungsi, otoritas lalu lintas Spanyol melalui media sosial X meminta warga untuk “sebisa mungkin menghindari berkendara” — meskipun banyak yang tidak dapat mengakses pesan tersebut.

    Tak lama setelah pemadaman listrik, rekaman di media berita Spanyol menunjukkan kekacauan di Madrid.

    Karena tidak ada lampu lalu lintas yang berfungsi, kendaraan menghalangi jalan-jalan kota yang lebar dan rindang, dan polisi lalu lintas bertindak seadanya, melakukan yang terbaik untuk menjaga agar keadaan tetap berjalan.

    Menjelang sore, para penumpang meninggalkan kendaraan mereka, dan memilih berjalan kaki.

    Red Eléctrica de España (REE), perusahaan listrik Spanyol mengatakan Spanyol dan Portugal terkena “el cero” – angka nol.

    Perdana Menteri Portugal, Luís Montenegro, mengatakan bahwa masalah tersebut bermula di Spanyol.

    Perusahaan listrik Portugal, Redes Energéticas Nacionais (REN) mengatakan bahwa “fenomena atmosfer langka” telah menyebabkan ketidakseimbangan suhu yang parah yang menyebabkan penutupan yang meluas.

    “Karena variasi suhu ekstrem di pedalaman Spanyol, terjadi osilasi anomali pada saluran tegangan sangat tinggi (400 kV), fenomena yang dikenal sebagai ‘getaran atmosfer terinduksi’.”

    “Osilasi ini menyebabkan kegagalan sinkronisasi antara sistem kelistrikan, yang menyebabkan gangguan beruntun di seluruh jaringan Eropa yang saling terhubung,” kata REN, dikutip dari The Guardian.

    Risiko yang ditimbulkan pada sistem kelistrikan akibat variasi besar dalam suhu atmosfer sudah diketahui dalam industri, meskipun masalah pada skala ini jarang muncul.

    “Karena variasi suhu, parameter konduktor berubah sedikit,” kata Taco Engelaar, direktur pelaksana di Neara, penyedia perangkat lunak untuk perusahaan listrik.

    “Hal ini menciptakan ketidakseimbangan dalam frekuensi,” lanjutnya.

    Sementara itu, Georg Zachmann, seorang peneliti senior di Bruegel, sebuah lembaga riset di Brussels, mengatakan sistem tersebut telah mengalami “pemutusan daya secara berjenjang dari pembangkit listrik” – termasuk satu di Prancis – ketika frekuensi jaringan turun di bawah standar Eropa yaitu 50 Hz.

    Presiden Dewan Eropa, António Costa mengatakan “tidak ada bukti bahwa pemadaman ini adalah serangan siber”.

    Wakil presiden senior Komisi Eropa, Teresa Ribera juga mengatakan kepada Radio 5 Spanyol bahwa tidak ada bukti tindakan yang disengaja yang menyebabkan pemadaman tersebut.

    Namun, dewan keamanan nasional Spanyol bersidang pada hari Senin untuk menilai pemadaman listrik tersebut.

    Perdana Menteri Portugal mengatakan masih terlalu dini untuk memastikan penyebab pemadaman listrik tersebut.

    Listrik Mulai Menyala

    Listrik mulai pulih di beberapa wilayah di semenanjung Iberia pada Senin malam setelah pemadaman listrik besar-besaran yang mengakibatkan sebagian besar wilayah Spanyol dan Portugal lumpuh.

    Dikutip dari Reuters, listrik di Spanyol mulai kembali menyala di daerah Basque dan Barcelona pada Senin sore, dan di beberapa bagian ibu kota Madrid pada Senin malam.

    Sekitar 61 persen listrik telah pulih pada Senin malam, menurut operator jaringan listrik nasional.

    Enagas mengatakan pihaknya telah mengaktifkan sistem darurat untuk memenuhi permintaan selama pemadaman listrik.

    Sementara operator jaringan listrik Spanyol REE, Eduardo Prieto mengatakan mengembalikan sistem ke normal akan memakan waktu “beberapa jam”.

    Dalam sebuah video yang diunggah di X, Wali Kota Madrid Jose Luis Martinez-Almeida mengatakan penerangan jalan kota belum pulih sepenuhnya sehingga ia menyarankan orang-orang untuk tetap tinggal di rumah.

    “Sangat penting bahwa layanan darurat dapat bersiaga,” katanya melalui X.

    Listrik juga berangsur pulih di berbagai kota di Portugal pada Senin malam, termasuk pusat kota Lisbon.

    Operator jaringan listrik REN mengatakan 85 dari 89 gardu listrik telah kembali beroperasi.

    (*)