Kasus: serangan siber

  • Mendarat Darurat di Kualanamu, Begini Nasib 387 Penumpang

    Mendarat Darurat di Kualanamu, Begini Nasib 387 Penumpang

    PIKIRAN RAKYAT – Dua ancaman bom dalam sepekan terhadap penerbangan Saudia Airlines menggemparkan dunia penerbangan Indonesia. Kali ini, pendaratan darurat terjadi di Bandara Kualanamu, Sumatra Utara.

    Nasib ratusan penumpang, mayoritas jemaah haji, berada di bawah bayang-bayang teror digital lintas negara.

    Ancaman Bom via Email: Teror di Tengah Misi Haji

    Penerbangan Saudia Airlines dengan nomor SV-5276 yang membawa 442 jemaah haji Kloter 12 Debarkasi Jakarta-Bekasi menjadi sasaran ancaman bom pada Selasa 17 Juni 2025.

    Ancaman tersebut datang dalam bentuk surat elektronik dari pihak tak dikenal, menyebut akan meledakkan pesawat dengan nomor registrasi HZ-AK32 yang tengah terbang dari Jeddah menuju Jakarta.

    Akibat ancaman itu, pilot memutuskan untuk mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, pukul 10.44 WIB. Keputusan ini dinilai krusial untuk menyelamatkan seluruh penumpang dan awak pesawat.

    Polri Libatkan FBI, Telusuri Pelaku Teror Digital

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa Polri telah bekerja sama dengan FBI untuk melacak pelaku pengirim email ancaman tersebut.

    “Ya, kami tentunya bekerja sama dengan FBI,” ucapnya di Jakarta, Sabtu 22 Juni 2025.

    “Ini masuk wilayah hukum Indonesia, ataukah masih luar. Itu semuanya sedang kami lakukan pendalaman lebih lanjut,” ujar Listyo Sigit Prabowo menambahkan.

    Senada dengan Kapolri, juru bicara Densus 88 AKBP Mayndra Eka Wardhana mengatakan bahwa pihaknya tengah menyelidiki apakah pelaku merupakan warga negara asing (WNA) dan apakah ada potensi keterlibatan jaringan luar negeri.

    “Dari e-mail, kami akan melihat apakah ada ancaman potensi dari dalam negeri, atau dari luar negeri,” kata Mayndra.

    Ancaman Kedua, Pendaratan Darurat Terulang

    Belum sempat reda, ancaman bom kedua kembali mengguncang Saudia Airlines. Kali ini dialami oleh penerbangan SV-5688 rute Jeddah–Surabaya, yang membawa 387 penumpang, mayoritas jemaah haji asal Jawa Timur.

    Ancaman diterima pada Sabtu 21 Juni 2025 pagi, dan pesawat kembali melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu pukul 09.27 WIB.

    “Hari ini pukul 09.27 WIB telah mendarat satu penerbangan dialihkan di Bandara Internasional Kualanamu,” kata Nugroho, Plt Director of Operation and Service PT Angkasa Pura Aviasi.

    Sterilisasi dan Evakuasi: Kerja Cepat Gabungan Polda, TNI, dan Kopasgat

    Setelah pendaratan darurat, tim gabungan dari Polda Sumut, Jihandak Kodam I/Bukit Barisan, dan Kopasgat TNI AU langsung melakukan sterilisasi pesawat dan evakuasi penumpang. Prosedur keamanan diberlakukan penuh, mengingat sensitivitas rute haji dan jumlah penumpang yang besar.

    “Saat ini tim Jibom Sat Brimob Polda Sumut, TNI, dan pihak Bandara Kualanamu sedang melakukan proses sterilisasi pesawat dan evakuasi jemaah haji,” ujar Kompol Siti Rohani Tampubolon dari Polda Sumut.

    “Kami sedang mendata jemaah haji, dan proses evakuasi masih berjalan,” ucap Kolonel Inf Asrul Kurniawan Harahap dari Kodam I/Bukit Barisan.

    Densus 88 Dalami Pola Ancaman: Serangan Siber atau Terorisme Lintas Negara?

    Menurut Mayndra dari Densus 88, ancaman kali ini diteruskan dari AirNav Indonesia ke ATC Kuala Lumpur, kemudian disampaikan langsung ke pilot di udara. Langkah cepat diambil untuk mendarat di Kualanamu.

    “Kejadian tersebut saat ini masih dalam pendalaman oleh Tim Densus 88,” ucapnya.

    “Kami akan telusuri dari mana email berasal dan apakah pola ini menunjukkan keterkaitan dengan jaringan teror,” kata Mayndra menambahkan.

    Nasib Penumpang: Selamat, Tapi Trauma Tak Terelakkan

    Kedua insiden tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, trauma yang dialami para penumpang, terutama jemaah haji yang seharusnya berada dalam suasana ibadah yang damai, tak bisa diabaikan.

    Petugas bandara memastikan bahwa seluruh 387 penumpang dalam insiden SV-5688 dalam kondisi aman, meski harus menunggu berjam-jam untuk pemeriksaan ulang dan evakuasi bagasi.***

  • Dukungan Windows 10 Segera Disetop, Pengguna Wajib Evaluasi Perangkat

    Dukungan Windows 10 Segera Disetop, Pengguna Wajib Evaluasi Perangkat

    Jakarta

    Microsoft akan menghentikan seluruh dukungan untuk sistem operasi Windows 10 pada 14 Oktober 2025. Keputusan ini menandai berakhirnya pembaruan keamanan, perbaikan bug, dan dukungan teknis untuk sistem operasi yang masih digunakan oleh jutaan perangkat di seluruh dunia.

    Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi pengguna perangkat Windows 10. Tanpa pembaruan keamanan, sistem akan lebih rentan terhadap serangan siber dan berbagai celah keamanan lainnya. StatCounter mencatat, per Mei 2025, Windows 10 masih digunakan oleh sekitar 58% perangkat desktop secara global, menunjukkan masih besarnya ketergantungan terhadap sistem yang akan segera usang.

    Sebagai sistem operasi pengganti, Windows 11 menawarkan pendekatan keamanan berbasis hardware dengan dukungan teknologi seperti TPM 2.0, Secure Boot, dan fitur isolasi berbasis virtualisasi. Selain lebih aman, Windows 11 juga didesain untuk mendukung produktivitas modern, dengan tampilan lebih ringan dan responsif.

    Namun, tidak semua perangkat yang saat ini menggunakan Windows 10 memenuhi syarat untuk upgrade langsung ke Windows 11. Oleh karena itu, pengguna disarankan untuk mulai mengevaluasi apakah perangkat mereka masih relevan, atau sudah saatnya beralih ke perangkat baru.

    Berpindah ke perangkat baru saat ini bisa dilakukan dengan lebih nyaman. Sejumlah platform belanja digital telah menyediakan program tukar tambah perangkat, opsi cicilan tanpa kartu kredit, serta perlindungan tambahan untuk memberikan rasa aman kepada pengguna.

    Di Indonesia, Microsoft telah menunjuk beberapa mitra resmi yang menyediakan akses ke perangkat Windows 11 asli dan bergaransi. Salah satunya adalah Blibli, yang menawarkan sejumlah fitur unggulan seperti:

    Program trade-in untuk menukar perangkat lama dengan nilai tukar yang kompetitifOpsi pembayaran fleksibel, termasuk BTPL (Blibli Tiket Pay Later)Produk 100% original dan bergaransi resmiProteksi tambahan hingga 12 bulan untuk perangkat tertentu

    Langkah-langkah ini mempermudah proses migrasi ke perangkat baru, sekaligus memberi jaminan kualitas dan layanan purna jual yang dibutuhkan pengguna.

    (asj/asj)

  • Pensiunkan Windows 10, Microsoft Minta Pengguna Segera Berpindah

    Pensiunkan Windows 10, Microsoft Minta Pengguna Segera Berpindah

    Bisnis.com, JAKARTA — Microsoft akan menghentikan seluruh dukungan untuk sistem operasi Windows 10 pada 14 Oktober 2025. 

    Executive Vice President and Consumer Chief Marketing Microsoft Yusuf Mehdi mengatakan keputusan ini menandai berakhirnya pembaruan keamanan, perbaikan bug, dan dukungan teknis untuk sistem operasi yang masih digunakan oleh jutaan perangkat di seluruh dunia.

    Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi pengguna perangkat Windows 10. Tanpa pembaruan keamanan, sistem akan lebih rentan terhadap serangan siber dan berbagai celah keamanan lainnya. StatCounter mencatat per Mei 2025, Windows 10 masih digunakan oleh sekitar 58% perangkat desktop secara global, menunjukkan masih besarnya ketergantungan terhadap sistem yang akan segera usang.

    Microsoft pun telah menyiapkan sistem operasi pengganti yakni Windows 11. OS terbaru ini menawarkan pendekatan keamanan berbasis hardware berkat berbagai teknologi seperti teknologi TPM 2.0, Secure Boot, dan fitur isolasi berbasis virtualisasi. Teknologi-teknologi ini menawarkan keamanan lebih ketimbang versi sebelumnya. Apalagi, Windows 11 juga diklaim telah dirancang untuk mendukung produktivitas modern, yakni dengan tampilan lebih ringan juga tetap responsif. 

    Sayangnya, ada kenyataan yang dihadapi oleh pengguna Windows 10 sebelum mereka meng-update sistem operasinya ke Windows 11 tak semua perangkat yang kini menggunakan Windows 10 bisa di-upgrade OS ke Windows 11. 

    “Jika Anda memiliki perangkat yang menjalankan Windows 10, sebaiknya perbarui perangkat ke Windows 11 yang lebih baru,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (20/6/2025). 

    Namun, tidak semua perangkat yang saat ini menggunakan Windows 10 memenuhi syarat untuk upgrade langsung ke Windows 11. Oleh karena itu, pengguna disarankan untuk mulai mengevaluasi apakah perangkat mereka masih relevan, atau sudah saatnya beralih ke perangkat baru. Berpindah ke perangkat baru saat ini bisa dilakukan dengan lebih nyaman. Sementara, bagi yang perangkatnya tak memenuhi persyaratan teknis untuk dijalankan pada Windows 11. 

    “Kami menyarankan Anda pembeli program Pembaruan Keamanan Diperpanjang atau mengganti perangkat dengan perangkat yang mendukung Windows 11,” katanya. 

    Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk mengecek apakah perangkat laptop maupun PC mereka masih relevan atau sudah saatnya beralih ke perangkat baru. 

    Bagi pengguna yang ingin berpindah ke perangkat baru, kini sejumlah platform belanja digital menyediakan fitur tukar tambah, opsi cicilan tanpa kartu kredit, serta perlindungan tambahan untuk memberi rasa aman ke pengguna. 

    Microsoft di Indonesia juga memiliki sejumlah mitra resmi yang menyediakan akses ke Windows 11 asli dan bergaransi, termasuk Blibli. E-commerce ini menyediakan sejumlah fitur, mulai dari program trade-in atau tukar tambah perangkat lama ke baru, pembayaran dengan pay later, garansi resmi, hingga tambahan perlindungan hingga 12 bulan. 

  • Menkomdigi Tegaskan Ruang Siber jadi Medan Baru Pertahanan Nasional

    Menkomdigi Tegaskan Ruang Siber jadi Medan Baru Pertahanan Nasional

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menilai ruang siber yang menjadi medan tempur baru. Dia pun menyebut, kini ancaman terhadap kedaulatan bangsa tidak hanya datang dari darat, laut, dan udara saja.

    Oleh karena itu, Dalam kuliah umum di Lemhannas RI, Menkomdigi menyerukan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat ketahanan nasional di era digital.

    “Ruang siber adalah jantung pertahanan baru bangsa. Menjaganya berarti menjaga masa depan Indonesia,” tegas Meutya di hadapan peserta Program Pendidikan Pemantapan Pimpinan Nasional (P3N) Angkatan XXV dan Pendidikan Penyiapan dan Pemantapan Pimpinan Nasional (P4N) Angkatan LXVIII di Jakarta dikutip dari keterangan resmi, Jumat (20/6/2025).

    Dia menjelaskan, salah satu tantangan utama dalam ruang digital adalah penyebaran hoaks dalam tiga bentuk, yakni misinformation (informasi salah tanpa niat jahat), disinformation (informasi palsu yang sengaja disebarkan), dan malformasi (informasi benar yang digunakan untuk menyudutkan atau mencelakai pihak lain).

    “Hoaks bukan sekadar gangguan informasi, tapi bisa merusak ideologi, memperkeruh politik, dan menghancurkan kohesi sosial,” imbuh Meutya.

    Dia pun menyoroti ancaman serius dari serangan siber seperti ransomware dan kebocoran data. Salah satu contoh konkret adalah peretasan terhadap Bank Syariah Indonesia (BSI) oleh kelompok Lock Bit 3.0 yang menuntut tebusan senilai US$20 juta dan mengganggu layanan 15 juta nasabah.

    Meutya juga menekankan bahwa infrastruktur strategis negara, termasuk militer dan lembaga pemerintahan, menjadi sasaran empuk serangan siber. Oleh karena itu, penguatan sistem keamanan digital adalah keharusan.

    Untuk menghadapi tantangan tersebut, pihaknya telah menerbitkan sejumlah regulasi strategis, seperti Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Sistem Elektronik untuk Perlindungan Anak (PP TUNAS), Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2024 tentang revisi UU ITE, serta Perpres Nomor 47 Tahun 2023 tentang Strategi Keamanan Siber Nasional.

    Kendati, dia mengatakan bahwa regulasi saja tidak cukup. Meutya mengajak para peserta P3N dan P4N untuk menjadi penggerak edukasi literasi digital di berbagai sektor pemerintahan. 

    “Masyarakat perlu dipahami bahwa internet bisa jadi manfaat, bisa juga mudarat. Di sinilah pentingnya penyuluhan yang konsisten,” ujarnya.

    Menutup sambutannya, Meutya mengajak semua pihak menjaga kedaulatan digital Indonesia dengan semangat kolaboratif. 

    “Mari kita jaga Indonesia, tidak hanya dari darat, laut, dan udara, tetapi juga dari ruang maya,” katanya.

  • Alasan Pemilik Harus Restart iPhone dan HP Android Secara Rutin

    Alasan Pemilik Harus Restart iPhone dan HP Android Secara Rutin

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sering kali kita lupa atau malas mematikan ponsel, apalagi merestartnya. Restart HP secara rutin padahal bisa mencegah berbagai masalah mulai dari HP lemot hingga ancaman peretasan.

    Samsung melalui laman resmi mereka menyarankan agar pengguna menjadikan restart ponsel sebagai rutinitas harian, sedangkan Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat (NSA) menyarankan restart minimal seminggu sekali demi keamanan data.

    Menurut Samsung Filipina, restart berkala bisa menjadi solusi atas ponsel yang melambat atau mendadak freeze. Bahkan, sebelum pergi ke pusat servis, pengguna disarankan mencoba restart terlebih dahulu.

    Samsung juga menyediakan fitur restart otomatis yang bisa diatur sesuai jadwal, caranya:

    Buka Settings > Battery and device care
    Ketuk ikon titik tiga (More options)
    Pilih Automation
    Aktifkan Auto restart at set times
    Atur jadwal restart sesuai kebutuhan

    Ponsel akan restart otomatis dalam waktu satu jam dari jadwal yang ditentukan, asalkan: layar dalam keadaan mati, ponsel tidak sedang digunakan, baterai di atas 30%, kunci SIM tidak aktif.

    Intelijen AS Anjurkan Restart Rutin

    Bukan hanya vendor ponsel, lembaga intelijen Amerika Serikat pun mengimbau hal serupa. NSA merekomendasikan pengguna smartphone, terutama iPhone, untuk melakukan restart minimal seminggu sekali sebagai bagian dari praktik keamanan siber.

    Meski restart tidak menjamin ponsel bebas dari serangan siber kompleks, langkah sederhana ini bisa menghambat serangan berantai yang memanfaatkan banyak celah keamanan sekaligus.

    Seperti dijelaskan oleh Direktur Teknis NSA, Neal Ziring, bahwa restart dapat memaksa penyerang untuk mengulang dari awal rantai serangan.

    NSA juga memberikan saran lain seperti mematikan Bluetooth dan Wi-Fi saat tidak digunakan. Dan selalu memperbarui sistem operasi dan aplikasi

    NSA juga mengingatkan untuk menonaktifkan layanan lokasi, menggunakan sandi layar yang kuat, serta enghindari penggunaan aksesori tak dikenal, terutama kabel atau USB misterius

    Jadi walaupun terdengar sepele, restart ponsel secara rutin bisa menjadi langkah kecil dengan dampak besar.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • StormWall & IDCloudHost Rilis Pusat Perlindungan Siber di Jakarta

    StormWall & IDCloudHost Rilis Pusat Perlindungan Siber di Jakarta

    Bisnis.com, JAKARTA – StormWall menggandeng IDCloudHost memperluas jaringan filtering global melalui peluncuran scrubbing center terbaru di Jakarta.

    Melalui entitas lokal, StormWall ID menawarkan perlindungan menyeluruh terhadap serangan Denial-of-Service (DDoS) dan berbagai bentuk serangan siber kompleks lainnya.

    CEO dan Co-founder StormWall, Ramil Khantimirov, mengatakan dengan tambahan scrubbing center ini, sudah ada sembilan titik filtering global, yang berfungsi menyaring dan menstabilkan lalu lintas data sebelum mencapai infrastruktur milik pengguna.

    “Scrubbing center Jakarta ini mulai beroperasi pada Februari 2025, berlokasi di Cyber Buildings Jakarta pusat interkoneksi jaringan terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara,” kata Ramil dalam siaran pers, Kamis (19/6/2025).

    Dia menjelaskan Jakarta dipilih karena perannya yang sangat krusial dalam mendukung efisiensi pertukaran data dan kebutuhan infrastruktur digital yang terus berkembang di kawasan ini.

    Langkah ini juga menandai kehadiran resmi StormWall ID sebagai bagian dari komitmen jangka panjang untuk menghadirkan solusi perlindungan DDoS bagi bisnis di Indonesia.

    Dia menambahkan StormWall dan IDCloudHost telah menjalin kolaborasi sejak beberapa tahun terakhir, termasuk peluncuran scrubbing center sebelumnya di Singapura pada 2023. Keduanya berperan penting dalam memperkuat ketahanan siber di seluruh kawasan APAC, yang saat ini mengalami lonjakan serangan digital.

    Berdasarkan laporan tim analis StormWall, sepanjang 2024 serangan DDoS di Asia mengalami peningkatan drastis sebesar 92%. Indonesia tercatat sebagai salah satu negara yang paling sering menjadi target serangan siber, dengan satu dari sepuluh serangan di kawasan APAC menyasar perusahaan-perusahaan yang berbasis di Tanah Air.

    “Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia. Bagi bisnis di Indonesia dan negara-negara sekitarnya, infrastruktur yang stabil menjadi kunci utama dalam mendukung pertumbuhan,” ujarnya.

    Sementara itu, CEO IDCloudHost, Alfian Pamungkas Sakawiguna, menuturkan scrubbing center di Jakarta ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat pertumbuhan layanan cloud dan keamanan siber di Asia Tenggara.

    “Dengan menggabungkan solusi anti-DDoS canggih dari StormWall dan layanan cloud yang andal dari IDCloudHost, kami yakin dapat menjamin kontinuitas layanan serta keamanan jangka panjang bagi para pelanggan kami dari berbagai ancaman siber,” katanya.

  • Ulah Israel, Warga Iran Ramai-ramai Hilang Kontak

    Ulah Israel, Warga Iran Ramai-ramai Hilang Kontak

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Iran mendesak warganya untuk menghapus WhatsApp dari HP mereka. Alasannya karena aplikasi pesan milik Meta itu dituding menjadi alat mata-mata Israel dalam konflik terbaru kedua negara.

    Media pemerintah Iran menyampaikan peringatan tersebut pada Selasa (17/6).

    Meski tidak menyertakan bukti atas tuduhan tersebut, mereka mengklaim WhatsApp mengumpulkan data pengguna Iran untuk dikirimkan ke pihak Israel. Hal ini membuat warga Iran terancam hilang kontak dengan kerabat dan tak bisa terhubung dengan dunia luar.

    Meta langsung membantah tuduhan tersebut, dan dengan mengatakan mereka khawatir laporan palsu ini dijadikan alasan untuk memblokir layanan pesan instan tersebut padahal masyarakat sangat membutuhkannya.

    Sebelumnya, Iran sempat memblokir WhatsApp selama dua tahun usai protes besar terkait kematian Mahsa Amini. Akses baru dipulihkan Desember 2024.

    Namun, sejak serangan udara pertama Israel pada Jumat lalu, pembatasan akses layanan digital di Iran kembali diperketat. Banyak warga Iran yang terpaksa menggunakan aplikasi VPN untuk tetap bisa terhubung dengan dunia luar.

    Data dari NetBlocks dan Cloudflare menunjukkan pemadaman internet besar-besaran terjadi sejak Rabu (18/6) dengan penurunan konektivitas hingga 90%.

    Tekanan digital ini memicu lonjakan penggunaan VPN hingga 700% pada Minggu. Sayangnya, banyak pengguna melaporkan bahwa VPN mereka dibatasi atau hanya berfungsi sebagian. Proton VPN menyebut pemerintah juga memperketat kontrol terhadap layanan mereka.

    Juru bicara pemerintah Iran menyebut pembatasan ini bersifat “sementara dan terarah” untuk menangkal serangan siber. Namun, pakar keamanan menyebut langkah ini adalah bagian dari normalisasi sensor dan pemadaman akses masyarakat terhadap dunia luar.

    “Di Iran, pemadaman internet, pemblokiran VPN dan media sosial sudah menjadi hal normal dan kini menjadi alat kontrol rezim,” ujar Manajer Umum Proton VPN, David Peterson, dikutip dari TechRadar, Kamis (19/6/2025).

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Bursa Kripto Terbesar Iran Kehilangan Rp1,47 Triliun Usai Diretas Hacker Israel

    Bursa Kripto Terbesar Iran Kehilangan Rp1,47 Triliun Usai Diretas Hacker Israel

    Bisnis.com, JAKARTA— Kelompok peretas anti-Iran yang diduga memiliki keterkaitan dengan Israel mengklaim telah menyerang salah satu bursa kripto terbesar di Iran, Nobitex, pada 18 Juni kemarin. 

    Kelompok bernama Gonjeshke Darande, atau dikenal sebagai Predatory Sparrow, disebut sebagai pihak dibalik serangan tersebut.

    Melansir laman Reuters pada Kamis (19/6/2025) sekitar US$90 juta atau setara Rp1,47 triliun (kurs Rp16.345 per dolar AS) dilaporkan musnah dalam serangan siber tersebut. Para peretas juga mengancam akan membocorkan kode sumber (source code) dari platform tersebut.

    Ini adalah serangan kedua yang diklaim kelompok tersebut dalam dua hari terakhir, setelah sebelumnya mereka menyatakan telah menghancurkan data milik Bank Sepah, bank milik negara Iran, di tengah meningkatnya ketegangan dan serangan rudal antara Israel dan Iran.

    Sasaran mereka kali ini adalah Nobitex, bursa kripto yang disebut-sebut mendukung pemerintah Iran dalam menghindari sanksi internasional serta membiayai operasi ilegal di berbagai belahan dunia. 

    Dalam pernyataannya di media sosial, kelompok peretas itu menuduh Nobitex membantu aktivitas yang berkaitan dengan Pasukan Garda Revolusi Islam (IRGC).

    Hingga Rabu, situs web Nobitex tidak dapat diakses, dan pesan yang dikirim ke saluran bantuan mereka di Telegram belum mendapat tanggapan. Sementara itu, Gonjeshke Darande juga belum merespons permintaan komentar.

    Dalam pernyataan di platform X, Nobitex mengungkapkan bahwa mereka sengaja menonaktifkan situs dan aplikasi mereka guna meninjau akses tidak sah ke sistem internal mereka.

    Gonjeshke Darande dikenal sebagai kelompok peretas yang kerap meluncurkan serangan siber canggih terhadap Iran. Pada 2021, mereka mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang menyebabkan pom bensin di seluruh Iran lumpuh. 

    Lalu pada 2022, mereka menyerang sebuah pabrik baja yang memicu kebakaran besar dan menyebabkan kerusakan fisik yang nyata.

    Meski pemerintah Israel tidak pernah secara resmi mengakui keterkaitan dengan Gonjeshke Darande, sejumlah media Israel secara luas menyebut kelompok ini terkait dengan Israel.

    Menurut perusahaan analisis blockchain TRM Labs, serangan kemarin dimulai sejak dini hari dengan pemindahan dana dari Nobitex ke dompet kripto yang dikendalikan peretas. 

    Dompet tersebut juga memuat pesan-pesan anti-IRGC. Menurut analis dari Elliptic, struktur dompet kripto yang digunakan menunjukkan bahwa peretas tersebut tampaknya tidak dapat mengakses dana yang dicuri, sehingga aksi ini lebih merupakan pesan politik kepada Nobitex daripada motivasi finansial. 

    Elliptic juga menyampaikan bukti bahwa Nobitex pernah mentransfer dana ke dompet kripto milik kelompok-kelompok yang bermusuhan dengan Israel seperti Hamas, Jihad Islam Palestina, dan Houthi di Yaman.

    Kekhawatiran terhadap peran Nobitex dalam membantu Iran menghindari sanksi internasional sudah pernah disampaikan sebelumnya. 

    Dalam surat pada Mei 2024, Senator AS Elizabeth Warren dan Angus King menyoroti temuan Reuters pada 2022 yang menyebut Nobitex sebagai sarana evasi sanksi, dan meminta pemerintah AS mengambil tindakan.

    Kepala intelijen keamanan nasional di Chainalysis, Andrew Fierman, membenarkan kepada Reuters bahwa serangan ini bernilai sekitar US$90 juta dan sangat mungkin bermotif geopolitik, mengingat dananya tidak diambil, melainkan dimusnahkan.

    “Chainalysis sebelumnya telah mengamati aktor ransomware yang berafiliasi dengan IRGC menggunakan Nobitex untuk mencairkan hasil kejahatan, dan kelompok proksi IRGC lainnya juga memanfaatkan platform tersebut,” katanya. 

  • Mastel Ingatkan Urgensi Kedaulatan Jaringan, Belajar dari Kasus Starlink di Iran

    Mastel Ingatkan Urgensi Kedaulatan Jaringan, Belajar dari Kasus Starlink di Iran

    Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia diminta untuk lebih waspada dan sadar tentang pentingnya kedaulatan data dan jaringan telekomunikasi belajar dari kasus satelit orbit rendah Starlink di tengah konflik Iran versus Israel.

    Indonesia harus mampu mengatur seluruh lalu lintas (trafik) internet yang masuk dan keluar melalui media dan perangkat manapun. 

    Diketahui, pemerintah Iran kewalahan dalam mengatur trafik internet di dalam negeri di tengah gempuran rudah Israel. Pemerintah berupaya membatasi internet untuk mencegah kepanikan warga dan serangan siber dari hacker Israel, dengan memangkas 70%-80% trafik.

    Di tengah kerja keras tersebut, Starlink Elon Musk yang bermarkas di Florida, Amerika Serikat, justru membuka akses internet Iran.

    Starlink memiliki kemampuan untuk menyalurkan internet hingga 220 Mbps melalui ribuan satelit LEO mereka yang berada mengorbit ribuan kilometer di atas langit dunia termasuk di Iran dan Indonesia. 

    Mengenai hal tersebut, Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Sigit Puspito Wigati Jarot mengingatkan secara teknis, hal yang terjadi di Iran bisa terjadi juga di Indonesia, tetapi dengan tantangan yang berbeda dibandingkan Iran. 

    Kerangka Regulasi di Indonesia seperti UU Telekomunikasi, UU ITE dengan segala turunannya, bisa menjadi daya paksa untuk kepatuhan regulasi termasuk perizinan penyelenggaraan dan penggunaan frekuensi.
    “Pilihan upaya penegakkan regulasinya juga ada, tinggal seberapa efektif dapat dilakukan,” kata Sigit kepada Bisnis, Kamis (19/6/2025). 

    Ketergantungan Jaringan Asing

    Sigit juga menyoroti mengenai isu kedaulatan, baik kedaulatan digital maupun kedaulatan jaringan, dari perspektif kebijakan atas kejadian tersebut. 

    Dia menjelaskan secara sederhana, kedaulatan digital merujuk pada kemampuan suatu negara untuk mengontrol data, infrastruktur digital, dan aliran informasi di wilayahnya sesuai hukum nasional, tanpa dominasi asing. 

    Sementara itu kedaulatan jaringan, merujuk pada Kemampuan negara menguasai infrastruktur telekomunikasi (jaringan internet, satelit, kabel bawah laut) untuk memastikan keamanan, stabilitas, dan kontrol lalu lintas data. 

    “Kondisi saat ini, baik untuk digital maupun jaringan ketergantungan Indonesia masih sangat tinggi, sehingga tanpa kebijakan yang jelas, bisa berdampak pada tergadaikannya kedaulatan,” kata Sigit. 

    Dia menuturkan negara-negara lain melakukan upaya serius untuk mengupayakan dan menjaga kedaulatan ini, dengan pendekatan yang tentunya berbeda seusia dengan kondisi masing-masing. Misalnya pendekatan kedaulatan di AS, Uni Eropa dan China berbeda-beda. 

    AS, kedaulatan digital melalui dominasi teknologi, kemitraan inovasi swasta dan global governance. Maka untuk digital, AS akan selalu mengupayakan meminimalisir intervensi digital melanggengkan dominasi platform global, atas nama inovasi, kebebasan ekspresi dan lain sebagainya. 

    “Sementara, untuk jaringan, berupaya punya kontrol terhadap infrastruktur dengan penguasaan root DNS, cloud computing, juga infrastruktur telekomunikasi, termasuk diatasnamakan kepentingan nasional, keamanan siber, dan lain sebagainya,” kata Sigit.

    Sementara Uni Eropa, kedaulatan digital melalui regulasi ketat & perlindungan hak termasuk data dan privasi. Alat yang digunakan EU misalnya GDPR untuk perlindungan privasi data, DMA/DSA untuk regulasi persaingan usaha yang adil. 

    “Sedangkan untuk Jaringan, masing-masing negara mempunyai upaya sendiri untuk mengamankan infrastruktur kritisnya,” kata Sigit.

    Kemudian untuk China, kedaulatan melalui kendali total, isolasi digital dan kemandirian teknologi. China melihat Internet adalah wilayah kedaulatan nasional, harus dikontrol penuh oleh negara. Ini bisa dilihat dalam Great Firewall, kewajiban lokalisasi data, dan lain sebagainya. 

    Sedangkan secara jaringan, lanjutnya, China sudah mencapai taraf kemandirian, dengan kesuksesan Huawei-ZTE di perangkat telekomunikasi, BeiDou di satelit, Alicloud di cloud computing, dan lain sebagainya. Bahkan konon China sudah bersiap dengan scenario kill-switch atau ‘saklar pemutus’ jika terjadi krisis.

    Dengan merujuk pada tiga kasus di atas, Sigit menegaskan Indonesia harus punya kejelasan. Indonesia harus berdaulat dalam memilih cara membangun kedaulatannya baik kedaulatan digital maupun kedaulatan jaringan, setelah mendefinisikan kepentingan nasional dalam hal ini.  

    “Dapat menjadi agenda bersama untuk Komdigi, BSSN, Polkam, DPN, dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan lain sebagainya. Tentunya ini tidak serta merta, perlu langkah serius jangka menengah dan panjang,” kata Sigit.

  • Iran-Israel Lanjutkan Serangan, Trump Pertimbangkan Campur Tangan AS

    Iran-Israel Lanjutkan Serangan, Trump Pertimbangkan Campur Tangan AS

    Jakarta

    Iran dan Israel terus saling melancarkan serangan pada Rabu (18/06) malam, sementara Presiden AS Donald Trump menimbang sejauh mana AS akan terlibat.

    Pertikaian kedua negara memasuki hari keenam, menjadikannya konfrontasi paling sengit dalam sejarah mereka dan memicu kekhawatiran akan perang berlarut-larut yang bisa melanda Timur Tengah.

    Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan telah menyerang lebih dari 20 target militer di ibu kota Iran, Teheran, pada Rabu (18/06) malam.

    IDF menyebut telah menghantam “situs nuklir dan rudal kunci” di Teheran yang digambarkannya sebagai lokasi yang “memicu program senjata Iran dan serangan terhadap warga sipil Israel.”

    IDF menambahkan telah mengidentifikasi rudal yang diluncurkan dari Iran. Pertahanan udara ‘Iron Dome’ Israel diketahui efektif mencegat mayoritas rudal.

    Sebelumnya, Trump menyatakan “Bisa saja saya lakukan, bisa juga tidak,” saat ditanya apakah AS akan bergabung dalam serangan Israel ke Iran.

    Presiden AS itu menambahkan: “Tidak ada yang tahu apa yang ingin saya lakukan. Tapi saya bisa katakan ini: Iran sedang dalam banyak masalah dan ingin bernegosiasi.”

    Sejauh ini, AS belum meminta izin penggunaan pangkalan Inggris di Siprus atau Diego Garcia untuk kemungkinan serangan, lapor koresponden BBC Jonathan Beale.

    Pemimpin tertinggi Iran juga memperingatkan Trump tentang “kerugian yang tak terpulihkan” jika AS campur tangan dalam serangan Israel.

    Saling serang di dunia maya

    Getty ImagesDalam foto yang disediakan oleh Kantor Pemimpin Tertinggi Iran ini, Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei menyampaikan pidato di siaran televisi nasional pada 18 Juni 2025 di Teheran, Iran.

    Sebelumnya, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menyerukan “perang dimulai” melalui serangkaian unggahan di media sosial X.

    Dia juga menulis dalam unggahan berbeda bahwa Iran “tidak akan pernah berkompromi dengan Zionis”.

    “Kami tidak akan menunjukkan belas kasihan kepada Zionis,” demikian bunyi terjemahan unggahan tersebut.

    Unggahan Khamenei mengemuka setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyebut soal keberadaan dirinya.

    EPASistem pertahanan udara ‘Kubah Besi’ milik Israel menangkal gempuran rudal Iran ke Tel Aviv, pada Selasa (17/06).

    Trump menulis: “Kami tahu persis di mana sosok yang disebut ‘Pemimpin Tertinggi’ itu bersembunyi.”

    “Ia adalah target yang mudah, tetapi aman di sana – Kami tidak akan menghabisinya (membunuhnya!), setidaknya untuk saat ini.”

    Trump kemudian menulis dalam unggahan berikutnya: “MENYERAH TANPA SYARAT!”

    Sebelumnya, Trump mengatakan bahwa “semua orang harus segera mengungsi dari Teheran”.

    Baca juga:

    Hingga saat ini pertikaian antara Iran maupun Israel tidak menunjukkan tanda-tanda mereda.

    Justru sebaliknya, kedua kubu terus bertukar serangan rudal balistik.

    Kepala staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Abdolrahim Mousavi, memperingatkan penduduk Israel “terutama Tel Aviv dan Haifa perlu dievakuasi sesegera mungkin untuk menyelamatkan nyawa mereka”.

    Di sisi lain, tentara Israel memperingatkan penduduk di Distrik 18 Teheran bahwa akan ada serangan terhadap infrastruktur militer Iran di wilayah tersebut.

    Beberapa saat setelah peringatan disampaikan, ledakan telah dilaporkan terjadi di beberapa bagian ibu kota Iran, menurut laporan media Iran seperti disampaikan kantor berita Reuters.

    Getty ImagesAsap mengepul setelah Israel dilaporkan menyerang sebuah gedung yang digunakan oleh media pemerintah Iran di Teheran, pada 16 Juni 2025.

    Hingga Rabu (18/06) Kementerian Kesehatan Iran mengatakan sedikitnya 224 orang tewas dan lebih dari 1.200 orang terluka dalam serangan udara Israel sejak Jumat (13/06).

    Adapun Israel mengatakan sedikitnya 24 orang tewas akibat serangan Iran selama periode yang sama.

    Perhitungan berbeda disampaikan Organisasi nirlaba Aktivis Hak Asasi Manusia di Iran (HRANA) yang melacak korban sejak serangan dimulai pada Jumat (13/06).

    Menurut HRANA, sebanyak 224 warga sipil tewas, dengan 188 orang terluka.

    Sebanyak 109 anggota militer tewas dan 123 orang terluka, kata organisasi itu.

    HRANA juga mencatat sebanyak 119 orang tewas, dan 335 orang terluka, yang belum teridentifikasi.

    Total korban di Iran, menurut HRANA, mencapai 452 orang tewas dan 646 orang terluka.

    BBC

    Trump sebelumnya mengisyaratkan bahwa ia dapat mencapai kesepakatan diplomatik dengan Iran guna mengakhiri konflik. “Begitu saya meninggalkan tempat ini, kami akan melakukan sesuatu,” kata Trump merujuk KTT G7 di Kanada. KTT tersebut akan berakhir pada Selasa (17/06).

    Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, mengatakan di media sosial bahwa jika Trump “sungguh-sungguh dalam berdiplomasi” dan ingin menghentikan pertempuran, “Hanya perlu satu panggilan telepon dari Washington untuk membungkam” Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

    Namun, ia memperingatkan bahwa jika AS “terperosok” dalam konflik, hal itu akan “menghancurkan prospek solusi yang dinegosiasikan”.

    BBC EPAKawasan permukiman di Ramat Gan, dekat Tel Aviv, Israel, hancur akibat gempuran rudal Iran, pada Sabtu (14/06).

    Israel membuat klaim bahwa serangannya telah mengenai ratusan lokasi, termasuk markas besar Kementerian Pertahanan Iran, Organisasi Inovasi dan Penelitian Pertahanan, fasilitas nuklir Natanz, dan fasilitas nuklir Isfahan.

    Rudal Israel juga menghantam kilang minyak dan kapal tanker minyak Shahran, di Iran.

    Video yang dipublikasikan oleh warga Iran di media sosial dan telah diautentikasi oleh BBC Verify menunjukkan kebakaran besar di depot minyak sebelah barat laut ibu kota Teheran itu.

    EPATerjadi antrean kendaraan untuk mengisi bahan bakar di Teheran, kemarin.

    Dari pantauan video-video yang diunggah di media sosial dalam beberapa hari terakhir menunjukkan antrean bahan bakar dan lalu lintas saat orang-orang mencoba meninggalkan ibu kota.

    Di sisi lain, pesan-pesan Israel yang meminta orang-orang untuk mengungsi dari kota-kota merupakan bagian dari “operasi psikologis musuh”, kata juru bicara pemerintah Iran.

    Fatemeh Mohajerani juga menegaskan bahwa internet Iran telah “diperlambat” untuk “memerangi serangan siber” di negara tersebut.

    Menteri Pertahanan Israel telah memperingatkan bahwa penduduk Teheran akan “membayar harga” atas serangan Iran terhadap warga Israel dan meminta penduduk untuk mengungsi.

    Rencana membunuh Ayatollah Khamenei dan pergantian rezim

    Di tengah baku serang antara Israel dan Iran, muncul kabar bahwa Presiden AS Donald Trump menolak rencana Israel untuk membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menurut tiga pejabat AS kepada CBS News, mitra BBC di AS.

    Seorang pejabat AS mengatakan Israel memiliki kesempatan untuk membunuh Khamenei. Namun, Trump menyampaikan kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, bahwa itu bukan “ide yang bagus”.

    Para pejabat itu mengatakan percakapan antara Netanyahu dan Trump terjadi setelah Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Iran pekan lalu. Penolakan Trump terhadap usulan tersebut pertama kali dilaporkan oleh kantor berita Reuters.

    EPARudal balistik Iran menghantam kawasan permukiman di Rishon LeZion, dekat Tel Aviv, Israel, Sabtu (14/06).

    Selama wawancara dengan Fox News, Netanyahu tidak secara langsung mengonfirmasi atau membantah laporan Reuters.

    “Ada begitu banyak laporan palsu tentang percakapan yang tidak pernah terjadi dan saya tidak akan membahasnya,” katanya. “Tetapi saya dapat memberi tahu Anda bahwa saya pikir kami melakukan apa yang perlu kami lakukan. Saya pikir Amerika Serikat tahu apa yang baik untuk Amerika Serikat dan saya tidak akan membahasnya,” kata Netanyahu.

    Baca juga:

    Dalam wawancara dengan Fox News, Benjamin Netanyahu ditanya apakah perubahan rezim di Iran merupakan bagian dari upaya Israel.

    “Itu bisa jadi hasilnya, karena rezim Iran sangat lemah,” katanya.

    Netanyahu mengeklaim rezim Iran saat ini tidak “memiliki rakyat”, dan mengatakan “80% rakyat” ingin menggulingkan pemerintah Iran.

    Ia juga mengatakan, “rakyat Persia dan orang Yahudi telah memiliki persahabatan lama”, dan menambahkan, “keputusan untuk bertindak, untuk bangkit saat ini adalah keputusan rakyat Iran”.

    Netanyahu mengatakan bahwa, kalaupun Iran setuju untuk berhenti menembakkan rudal ke Israel sebagai bagian dari kesepakatan apa pun, itu tidak berarti Teheran akan berhenti mengembangkan kemampuan nuklir.

    “Masalahnya di sini bukan de-eskalasi. Masalahnya di sini bukan gencatan senjata. Masalahnya adalah menghentikan hal-hal yang mengancam kelangsungan hidup kita,” katanya.

    Sebagai pengingat, Iran telah berulang kali membantah bahwa mereka memiliki program senjata nuklir.

    Iran balas serangan Israel

    ReutersAsap membumbung di tengah serangan rudal Iran ke Tel Aviv, Israel, pada Jumat (13/06).

    Sebelumnya, Korps Garda Revolusi Iran membalas serangan Israel dengan melancarkan gempuran rudal balistik terhadap “puluhan target, pusat militer, dan pangkalan udara” di Israel. Iran menamai operasi itu “True Promise 3”.

    Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei memperingatkan bahwa pasukan Iran akan “bertindak dengan kekuatan” terhadap Israel.

    Dalam tulisan di media sosial X, ia memperingatkan Israel “tidak akan lolos tanpa cedera dari kejahatan ini”.

    Di Yerusalem dan Tel Aviv, terdapat laporan bunyi ledakan dan kilatan cahaya terang saat sistem pertahanan ‘Kubah Besi’ Israel berusaha mencegat serangan itu.

    Beberapa rudal Iran dilaporkan menghantam beberapa tempat, termasuk di Tel Aviv dan Ramat Gan, kota dekat Tel Aviv.

    Reuters Serangan rudal Iran menghantam bangunan di Ramat Gan, Israel, pada Jumat (13/06). Reuters Sejumlah korban luka-luka akibat serangan rudal Iran ke Kota Ramat Gan, Israel, pada Jumat (13/06). ReutersSistem pertahanan udara Kubah Besi menangkal sejumlah serangan rudal Iran di Tel Aviv, pada Jumat (13/06).

    Menurut juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Avichay Adraee, Iran meluncurkan kurang dari 100 rudal dalam dua gelombang ke Israel.

    Dalam sebuah posting di X, ia mengeklaim sebagian besar rudal Iran berhasil dicegat atau gagal mencapai target.

    “Ada sejumlah kecil bangunan yang terkena serangan, beberapa karena pecahan peluru dari operasi intersepsi,” tambahnya.

    Sebanyak 40 orang dirawat di rumah sakit Israel setelah serangan Irandua di antaranya dalam kondisi kritis.

    Israel gempur puluhan lokasi di Iran

    Militer Israel memulai serangan ke puluhan lokasi di berbagai wilayah Iran, pada Jumat (13/06).

    Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan serangan Israel “menyasar ke jantung program pengayaan nuklir Iran”. Dalam serangan itu, kepala Garda Revolusi Iran dilaporkan tewas.

    “Israel meluncurkan Operasi Rising Lion, operasi militer yang ditargetkan untuk menangkal ancaman Iran terhadap kelangsungan hidup Israel,” kata Netanyahu pada Jumat (13/06).

    “Operasi ini akan terus berlanjut sampai berapapun hari yang diperlukan untuk menghilangkan penyebarannya.”

    “Dalam beberapa bulan terakhir, Iran telah mengambil langkah-langkah yang belum pernah diambil sebelumnya, langkah-langkah untuk mempersenjatai uranium yang diperkaya ini,” tambahnya.

    “Jika tidak dihentikan, Iran dapat memproduksi senjata nuklir dalam waktu yang sangat singkat. Bisa jadi satu tahun. Bisa jadi dalam beberapa bulan, kurang dari satu tahun. Ini adalah bahaya yang jelas dan nyata bagi kelangsungan hidup Israel.”

    Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan serangan ke sejumlah lokasi di Iran mengungkap “sifat keji” Israel.

    Dia menambahkan, Israel “telah menyiapkan nasib pahit untuk dirinya sendiri, yang pasti akan diterimanya” dengan melakukan serangan ke Iran.

    Seorang juru bicara angkatan bersenjata Iran mengatakan bahwa AS dan Israel akan membayar “harga yang mahal” untuk serangan tersebut.

    “Angkatan bersenjata pasti akan menanggapi serangan Zionis ini,” kata juru bicara militer Iran, Abolfazl Shekarchi, sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.

    Presiden AS Donald Trump mengaku telah mengetahui rencana Israel menyerang Iran. Namun, dia menegaskan bahwa militer AS tidak berperan dalam operasi tersebut.

    “Iran tidak dapat memiliki bom nuklir dan kami berharap untuk kembali ke meja perundingan. Kita lihat saja nanti,” katanya kepada Fox News.

    “Ada beberapa orang dalam kepemimpinan yang tidak akan kembali,” katanya, seraya mencatat bahwa AS telah mengonfirmasi bahwa beberapa pemimpin Iran telah tewas dalam serangan tersebut.

    Kepala Garda Revolusi dan ilmuwan nuklir Iran dilaporkan tewas

    Kepala Garda Revolusi Iran, Hossein Salami, tewas dalam serangan Israel, demikian dilaporkan media pemerintah Iran.

    Ia termasuk di antara beberapa pemimpin senior yang tewas dalam serangan Israel.

    Hossein Salami mungkin adalah pemimpin Iran paling senior yang tewas dalam serangan Israel.

    Salami pertama kali bergabung dengan Garda Revolusi pada 1980 saat Perang Iran-Irak.

    Seiring dengan kenaikan pangkatnya di militer, ia makin dikenal karena retorikanya yang keras terhadap AS dan sekutu-sekutunya.

    Sejak tahun 2000-an, ia telah dikenai sanksi oleh Dewan Keamanan PBB dan AS atas keterlibatannya dalam program nuklir dan militer Iran.

    Dia menjabat sebagai kepala Garda Revolusi pada 2024 ketika Iran melancarkan serangan militer langsung pertamanya terhadap Israel, dengan mengerahkan lebih dari 300 pesawat nirawak dan rudal.

    Ketika ketegangan dengan Israel meningkat dalam beberapa hari terakhir, Salami mengatakan pada Kamis (12/06) bahwa Iran “sepenuhnya siap untuk segala skenario, situasi, dan keadaan”.

    “Musuh mengira mereka dapat melawan Iran dengan cara yang sama seperti mereka melawan warga Palestina yang tak berdaya yang dikepung Israel,” katanya. “Kami teruji dalam perang dan berpengalaman.”

    Selain Hossein Salami, media pemerintah Iran menyebutkan bahwa Mohammad Bagheri, kepala staf Angkatan Bersenjata Iran, tewas dalam serangan Israel.

    Korban berikutnya adalah Gholamali Rashid, komandan Markas Pusat Khatam-al Anbiyaperusahaan konstruksi yang bernaung di bawah Korps Garda Revolusi Iran.

    Dua ilmuwan nuklir senior juga tewas dalam serangan Israel.

    Salah satunya adalah Fereydoon Abbasi, mantan kepala Organisasi Energi Atom Iran (AEOI). AEOI bertanggung jawab atas fasilitas nuklir Iran.

    Abassi selamat dari upaya pembunuhan di Teheran pada 2010.

    Sosok berikutnya adalah Mohammad Mehdi Tehranchi, rektor Universitas Islam Azad di Teheran. Dia disebut-sebut terlibat dalam program senjata nuklir Iran.

    Lokasi mana saja yang menjadi target Israel?

    Seorang pejabat militer Israel mengatakan bahwa serangan itu diarahkan ke puluhan lokasi di berbagai wilayah Iran. Targetnya adalah lokasi rudal jarak jauh Iran dan segala fasilitas yang terkait dengan program nuklir, kata pejabat itu.

    Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengungkap puluhan pesawat tempur terlibat dalam “tahap pertama” terhadap “target nuklir” di berbagai wilayah Iran.

    Salah satu lokasi yang menjadi target, kata Netanyahu, adalah fasilitas pengayaan uranium di Kota Natanz, sekitar 225 km sebelah selatan Teheran, ibu kota Iran.

    Stasiun televisi pemerintah Iran melaporkan bahwa markas besar Garda Revolusi di Teheran turut menjadi sasaran serangan Israel.

    Media lokal juga melaporkan api dan asap keluar dari lokasi tersebut.

    Garda Revolusi Islam adalah cabang Angkatan Bersenjata Iran dan salah satu organisasi paling kuat di negara itu.

    BBC

    Iran telah lama menyatakan bahwa program nuklirnya hanya untuk tujuan sipil. Iran memiliki beberapa fasilitas nuklir, beberapa di antaranya telah menjadi sasaran serangan Israel.

    Namun, banyak negaraserta Badan Energi Atom Internasional (IAEA)tidak yakin bahwa program nuklir Iran hanya untuk tujuan sipil.

    Pekan ini, Dewan Gubernur IAEA secara resmi menyatakan Iran melanggar kewajiban nonproliferasinya untuk pertama kalinya dalam 20 tahun.

    Mereka mengutip “banyak kegagalan” Iran untuk memberikan jawaban lengkap tentang keberadaan bahan nuklir yang tidak dilaporkan serta persediaan uranium yang telah diperkaya.

    Laporan IAEA sebelumnya menyebut Iran telah memperkaya uranium hingga kemurnian 60%, cukup mendekati uranium tingkat senjata untuk membuat sembilan bom nuklir.

    Iran mengatakan resolusi itu “politis”.

    Berdasarkan keterangan sejumlah saksi mata sebagaimana dilaporkan kantor berita Reuters yang mengutip Nour Newslembaga pemberitaan di bawah pemerintah Iranledakan terdengar di timur laut Teheran.

    Reporter BBC juga mendapat informasi dari orang-orang di Teheran yang mengonfirmasi ledakan tersebut.

    Media pemerintah Iran melaporkan bahwa Israel telah menyerang area pemukiman di Teheran dan beberapa kota lainnya.

    Kantor berita Reuters mengutip stasiun TV pemerintah Iran yang menyebutkan bahwa sejumlah anak-anak termasuk di antara korban tewas.

    Kondisi darurat di Israel, AS mengeklaim tidak terlibat

    Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, juga menetapkan keadaan darurat di Israel.

    “Setelah serangan preventif terhadap Iran, serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap Israel dan penduduk sipilnya diperkirakan akan segera terjadi,” begitu bunyi pengumuman keadaan darurat tersebut.

    Akibat serangan itu, semua penerbangan di bandara internasional utama di Teheran telah ditangguhkan, menurut media pemerintah Iran.

    Bandara Internasional Imam Khomeini terletak sekitar 30 km di barat daya ibu kota Iran.

    Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio membuat klaim bahwa negaranya tidak terlibat dalam serangan tersebut.

    “Malam ini, Israel mengambil tindakan sepihak terhadap Iran. Kami tidak terlibat dalam serangan terhadap Iran dan prioritas utama kami adalah melindungi pasukan Amerika di kawasan tersebut,” kata Rubio.

    “Israel memberi tahu kami bahwa mereka yakin tindakan ini diperlukan untuk membela diri,” ujarnya.

    “Presiden Trump telah mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi pasukan AS dan tetap berhubungan erat dengan mitra regional kami. Saya tegaskan: Iran tidak boleh menargetkan kepentingan atau personel AS,” kata Rubio.

    Berita ini akan diperbarui secara berkala

    Tonton juga Video Ancaman Khamenei ke AS Jika Ikut Campur Konflik Iran-Israel

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini