Kasus: serangan siber

  • Allianz Life Indonesia Tegaskan Kebocoran 1,4 Juta Data Nasabah hanya Terjadi di AS

    Allianz Life Indonesia Tegaskan Kebocoran 1,4 Juta Data Nasabah hanya Terjadi di AS

    Bisnis.com, JAKARTA— PT Asuransi Allianz Life Indonesia menegaskan insiden kebocoran data yang menimpa Allianz Life Insurance Company of North America di Amerika Serikat (AS) tidak berdampak pada sistem dan operasional mereka di Indonesia.

    Head of Corporate Communications Allianz Indonesia, Wahyuni Murtiani, menekankan 

     Allianz Life Indonesia merupakan entitas yang terpisah dari Allianz Life AS, meskipun keduanya berada di bawah naungan grup Allianz SE yang berbasis di Jerman.

    “Insiden kebocoran data yang terjadi hanya berdampak pada Allianz Life Insurance Company of North America [Allianz Life US] yang beroperasi di Amerika Serikat,” kata Wahyuni kepada Bisnis pada Selasa (29/7/2025). 

    Wahyuni menambahkan Allianz Indonesia menggunakan sistem dan infrastruktur teknologi yang terpisah dari Allianz Life di AS. Dia menyebut Allianz Indonesia memiliki komitmen tinggi terhadap keamanan dan kerahasiaan data nasabah.

    Wahyuni mengatakan Allianz Indonesia menganggap kerahasiaan data nasabah merupakan hal yang perlu ditangani perusahaan dengan sangat serius. Hal tersebut ditunjukkan dengan sertifikasi ISO27701, yang menunjukkan kepatuhan terhadap perlindungan data nasabah.

    “Allianz Indonesia juga memiliki Data Privacy Officer, hingga mandatory training yang dilakukan secara berkala mengenai kerahasiaan data kepada seluruh karyawan Allianz Indonesia,” katanya.

    Sebelumnya diberitakan, Allianz Life AS mengonfirmasi adanya insiden peretasan yang menyebabkan data pribadi mayoritas nasabah, tenaga keuangan, dan karyawan perusahaan dicuri. 

    Insiden tersebut terjadi pada 16 Juli 2025, saat pelaku peretasan berhasil mengakses sistem manajemen hubungan pelanggan (CRM) berbasis cloud yang digunakan oleh perusahaan, melalui teknik rekayasa sosial.

    Juru bicara Allianz Life AS, Brett Weinberg, menyebut data yang dicuri mencakup informasi pribadi yang dapat diidentifikasi (personally identifiable information/PII).

    Dalam keterangannya kepada otoritas negara bagian Maine, perusahaan mengungkapkan saat ini mereka memiliki sekitar 1,4 juta nasabah. 

    Allianz Life AS telah melaporkan peretasan ini ke Biro Investigasi Federal (FBI), namun belum menyebutkan apakah ada tuntutan tebusan dari pelaku atau keterkaitan dengan kelompok peretas tertentu.

    Allianz Life AS menyatakan akan mulai mengirimkan pemberitahuan resmi kepada seluruh pihak terdampak mulai 1 Agustus 2025.

    Insiden ini menambah daftar panjang serangan siber terhadap sektor asuransi. Beberapa waktu lalu, penyedia asuransi kesehatan Aflac juga mengalami kejadian serupa. 

    Bahkan, menurut laporan tim keamanan Google, kelompok peretas Scattered Spider diduga aktif melakukan intrusi terhadap perusahaan asuransi dengan memanfaatkan rekayasa sosial untuk menembus sistem internal.

  • Xiaomi Bawa HyperOS 3 ke Puluhan HP Lawas, Ini Daftar Lengkapnya! – Page 3

    Xiaomi Bawa HyperOS 3 ke Puluhan HP Lawas, Ini Daftar Lengkapnya! – Page 3

    Secara tidak langsung, pembaruan ini telah menjawab kekhawatiran mendasar atas siklus hidup dukungan perangkat lunak yang sangat pendek. Bagi konsumen, janji atas pembaruan sistem operasi adalah cakupan dari faktor krusial yang harus ditepati demi keberlangsungan hidup perangkat.

    Bagaimana tidak, di era modern ini ancaman serangan siber sangat sering terjadi. Beberapa orang tentunya akan merasa was-was terhadap hal ini, karena ponsel adalah tempat pemnyimpanan data-data penting yang meliputi aspek kehidupan pribadi.

    Mengutip Liputan6.com, Jumat (25/7/2025), terdapat beberapa organisasi yang terindikasi sebagai sumber ancaman siber diantaranya Akira, Brain Cipher, DragonForce Ransomware, Kill Ransomware, LockBit Gang, Qilin Ransomware, RansomHub, dan Sarcoman Ransomware.

    Dengan hadirnya pembaruan ini, upaya pencarian celah yang biasa dilakukan oleh hacker akan menjadi lebih sulit. Karena sistem keamanan terbaru memiliki tingkat kerawanan pembobolan rendah.

    Dilansir dari Gizchina, terdapat sejumlah peningkatan yang dibawakan oleh HyperOS 3 ke dalam lini smartphones mereka, diantaranya peningkatan performa, desain visual baru, fitur AI, gaming dan multimedia.

  • Maskapai Nasional Ini Lumpuh, Puluhan Penerbangan Dibatalkan

    Maskapai Nasional Ini Lumpuh, Puluhan Penerbangan Dibatalkan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Maskapai nasional Rusia, Aeroflot, membatalkan lebih dari 40 penerbangan pada Senin (28/7/2025) waktu setempat setelah mengalami kegagalan sistem informasi (TI) yang diduga kuat akibat serangan siber. Kelompok peretas yang menamakan diri Silent Crow mengklaim bertanggung jawab atas insiden tersebut.

    Dalam pernyataan resminya, Aeroflot menyebut bahwa kegagalan sistem ini mengganggu operasional penerbangan secara signifikan. Namun maskapai tidak memberikan penjelasan rinci mengenai penyebab gangguan atau estimasi waktu pemulihan.

    “Para spesialis saat ini sedang berupaya meminimalkan dampak pada jadwal penerbangan dan memulihkan operasi layanan normal,” ujar Aeroflot dalam keterangannya, seperti dikutip Reuters.

    Kelompok Silent Crow, dalam pernyataan yang belum dapat diverifikasi, menyatakan bahwa mereka melancarkan serangan siber tersebut bersama kelompok Cyberpartisans BY dari Belarus. Aksi ini diklaim sebagai bentuk protes terhadap invasi Rusia ke Ukraina.

    “Jayalah Ukraina! Hidup Belarus!” tulis kelompok tersebut dalam unggahannya.

    Mereka juga mengklaim telah menembus sistem Aeroflot selama setahun terakhir, menghancurkan 7.000 server, serta mengambil alih komputer milik manajemen senior maskapai. Namun, tidak ada bukti yang disertakan dalam pernyataan tersebut. Selain itu, Silent Crow mengancam akan membocorkan data pribadi seluruh warga Rusia yang pernah menggunakan layanan Aeroflot.

    Dampak dari insiden ini langsung terasa di Bandara Internasional Sheremetyevo, Moskow, dengan antrean panjang dan kekacauan saat para penumpang diminta mengambil bagasi dan meninggalkan terminal. Laporan media lokal Baza menyebut situasi di bandara sangat kacau.

    Penerbangan yang dibatalkan mencakup rute domestik serta internasional ke Minsk, Belarus dan Yerevan, Armenia. Aeroflot telah mengimbau penumpang untuk memantau pembaruan informasi melalui saluran resmi maskapai.

    Sejak pecahnya perang Ukraina pada Februari 2022, gangguan penerbangan di Rusia bukan hal asing, namun biasanya disebabkan oleh penutupan bandara akibat ancaman drone, bukan serangan siber.

    Meski terdampak sanksi internasional dan pembatasan rute penerbangan, Aeroflot masih berada di peringkat 20 besar maskapai dunia berdasarkan jumlah penumpang. Pada 2024, Aeroflot Group mencatatkan lalu lintas penumpang mencapai 55,3 juta orang, menurut data di situs resminya.

    (sef/sef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Marak Pembobolan Data, Talenta Digital RI Jadi Sorotan

    Marak Pembobolan Data, Talenta Digital RI Jadi Sorotan

    Bisnis.com, JAKARTA — Sistem keamanan siber menjadi hal yang penting bagi Indonesia untuk mencegah serangan dan kebocoran data yang semakin canggih.

    Riset Positive Technologies menemukan sekitar 28% iklan di forum dark web di Asia Tenggara berkaitan langsung dengan Indonesia, menunjukkan bahwa nama Indonesia cukup sering disebut dalam aktivitas dunia maya ilegal.

    Selain itu, 62% serangan siber di Indonesia berfokus pada aktivitas pembobolan data, menjadi ancaman serius bagi privasi dan keamanan publik maupun institusi.

    Dalam periode 2023-2024, sektor manufaktur menjadi sasaran utama pelaku kejahatan siber, menyumbang 31% dari total serangan. Sektor ini diikuti oleh instansi pemerintah dan perusahaan keuangan, masing-masing sebesar 23%.

    Direktur Regional Positive Technologies untuk Asia Tenggara, Elena Grishaeva menyebut Indonesia telah membuat kemajuan besar dalam memperkuat infrastruktur digital dan meningkatkan literasi digital masyarakat dalam beberapa tahun terakhir.

    “Namun, pesatnya adopsi teknologi digital juga membawa tantangan baru. Ketahanan siber yang kuat di tingkat perusahaan, industri, maupun negara sangat bergantung pada pengembangan talenta profesional,” kata Elena dalam keterangannya, Senin (29/7/2025).

    Dia menambahkan selama setahun terakhir, Positive Technologies bekerja sama dengan berbagai institusi pendidikan untuk melatih spesialis keamanan siber baru dan memperkuat pertahanan, baik untuk Indonesia maupun kawasan Asia Tenggara.

    Sementara itu, Chief Hacking Officer Positive Technologies, Dmitry Serebryannikov, menambahkan bahwa misi mereka bukan sekadar berbagi pengetahuan, tetapi juga membantu para profesional keamanan siber di seluruh dunia untuk mengembangkan keterampilan dan keahlian mereka.

    “Acara seperti ini akan membangun komunitas ahli yang solid, yang bisa menghadapi ancaman siber secara bersama-sama—baik di Asia Tenggara maupun di tingkat global,” jelasnya dalam Positive Hack Talks Jakarta.

  • Menyongsong Era Komputer Kuantum: Mengamankan Aplikasi dan Data dari Ancaman Siber Baru – Page 3

    Menyongsong Era Komputer Kuantum: Mengamankan Aplikasi dan Data dari Ancaman Siber Baru – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Kedatangan era komputer kuantum membawa tantangan sekaligus peluang signifikan bagi dunia keamanan siber.

    Di tengah kemajuan teknologi yang pesat, organisasi atau perusahaan kini dituntut untuk mempersiapkan diri menghadapi pergesinan fundamental dalam cara mengamankan aplikasi dan data mereka.

    Kemampuan komputasi kuantum yang jauh melampaui komputer klasik diprediksi akan membuat metode kriptografi tradisional usang, membuka celah bagi serangan siber yang lebih canggih.

    “Ancaman post-quantum bukanlah masalah di masa depan yang jauh, justru menjadi pendorong bagi kita untuk segera memodernisasi keamanan siber,” ujar Chief Innovation Officer di F5, Kunal Anand, dalam keterangan resminya, Senin (28/7/2025).

    “Platform kami menjadikan adopsi Post-Quantum Cryptography (PQC) lebih praktis sehingga perusahaan dapat mempersiapkan aplikasi, API, dan model kepercayaan mereka untuk masa depan tanpa harus memperlambat laju bisnis,” klaimnya.

    Menurut laporan Gartner, kemajuan dalam komputasi kuantum diperkirakan akan membuat kriptografi asimetris tidak lagi aman pada tahun 2029, dan bahkan dapat sepenuhnya diretas pada tahun 2034.

    Proyeksi ini menggarisbawahi urgensi bagi departemen IT untuk segera mengadopsi solusi keamanan yang tahan terhadap ancaman kuantum, seperti PQC.

     

  • Data Pribadi 1,4 Juta Nasabah Allianz Life AS Diretas, Ada Celah di CRM

    Data Pribadi 1,4 Juta Nasabah Allianz Life AS Diretas, Ada Celah di CRM

    Bisnis.com, JAKARTA— Allianz Life Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi data pribadi mayoritas nasabah, tenaga keuangan, dan karyawannya telah dicuri dalam insiden peretasan yang terjadi pada pertengahan Juli 2025.

    Juru bicara Allianz Life AS, Brett Weinberg, menyampaikan insiden terjadi pada 16 Juli 2025, ketika pelaku peretasan berhasil mengakses sistem manajemen hubungan pelanggan (CRM) berbasis cloud milik pihak ketiga yang digunakan oleh perusahaan.

    Allianz life tidak menyebutkan vendor yang memegang sistem CRM perusahaan. 

    “Pelaku ancaman berhasil memperoleh data pribadi yang dapat diidentifikasi [personally identifiable information/PII] milik mayoritas nasabah Allianz Life, para profesional keuangan, serta sejumlah karyawan perusahaan, dengan menggunakan teknik rekayasa sosial,” kata Weinberg dikutip dari laman resmi TechCrunch pada Senin (28/7/2025). 

    Meski tidak menyebutkan jumlah pasti pihak yang terdampak, dalam keterangannya kepada otoritas negara bagian Maine, Allianz Life AS menyatakan saat ini memiliki sekitar 1,4 juta nasabah. 

    Sementara itu, induk usahanya, Allianz, tercatat melayani lebih dari 125 juta nasabah di seluruh dunia. Allianz Life menyatakan telah melaporkan insiden ini kepada Biro Investigasi Federal (Federal Bureau of Investigation/FBI).

    Perusahaan menegaskan sejauh ini tidak ditemukan indikasi adanya sistem internal lain yang ikut terdampak. Namun, perusahaan tidak memberikan keterangan apakah telah menerima tuntutan tebusan dari pelaku atau mengaitkan peretasan ini dengan kelompok peretas tertentu.

    Dalam laporan ke otoritas negara bagian, Allianz Life AS menyebutkan mereka akan mulai mengirimkan pemberitahuan resmi kepada para pihak yang terdampak mulai 1 Agustus 2025.

    Peretasan terhadap Allianz Life AS ini menambah daftar panjang serangan siber yang menargetkan industri asuransi dalam beberapa bulan terakhir. 

    Sebelumnya, penyedia asuransi kesehatan tambahan Aflac juga mengalami kejadian serupa. Peneliti keamanan dari Google bahkan melaporkan pada Juni lalu mereka mengamati serangkaian intrusi di sektor asuransi yang diduga dilakukan oleh kelompok peretas Scattered Spider.

    Kelompok Scattered Spider dikenal menggunakan teknik rekayasa sosial untuk mengecoh pusat bantuan (helpdesk) agar memberikan akses ke sistem internal perusahaan. 

    Sebelum menyasar industri asuransi, kelompok ini tercatat pernah menyerang sektor ritel di Inggris, serta industri penerbangan dan transportasi, bahkan sejumlah perusahaan teknologi besar di Silicon Valley.

  • Perusahaan 158 Tahun Bangkrut Akibat Password Gampang Ditebak

    Perusahaan 158 Tahun Bangkrut Akibat Password Gampang Ditebak

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hanya karena satu password yang mudah ditebak, sebuah perusahaan logistik berusia 158 tahun di Inggris terpaksa gulung tikar. KNP Logistics Group, yang beroperasi dengan nama dagang Knights of Old, bangkrut setelah diserang geng ransomware Akira.

    Serangan siber ini berhasil menjebol sistem internal perusahaan hanya lewat satu celah yakni kata sandi lemah milik seorang karyawan.

    Akibatnya, para peretas bisa masuk ke sistem, mengenkripsi data, hingga menghentikan seluruh operasional bisnis. Tak tanggung-tanggung, 730 dari total 900 karyawan pun langsung terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

    Padahal, KNP Logistics mengoperasikan sekitar 500 truk dan telah menerapkan perlindungan dasar siber serta memiliki asuransi senilai £1 juta. Namun, semua itu tidak cukup. Akibat lemahnya autentikasi dan ketiadaan verifikasi dua langkah (multi-factor authentication), seluruh jaringan internal lumpuh total.

    Dalam catatan tebusan yang ditinggalkan, geng Akira menyampaikan pesan ancaman yang berbunyi “Jika Anda membaca ini, artinya infrastruktur internal perusahaan Anda sudah mati, sebagian atau seluruhnya… Simpan air mata dan coba bangun percakapan.”

    Meski tidak ada nominal pasti, para negosiator memperkirakan tebusan yang diminta mencapai 5 juta euro (setara lebih dari Rp100 miliar). Karena tidak sanggup membayar dan kehilangan akses pada data keuangan penting, KNP tak bisa mencari pendanaan darurat dan akhirnya masuk ke proses administrasi pada September 2023.

    Hanya satu unit bisnisnya, Nelson Distribution, yang berhasil dijual dan menyelamatkan sekitar 170 pekerjaan.

    Paul Abbott, mantan pemilik bersama KNP, mengakui serangan tersebut dimulai dari serangan brute force terhadap satu akun karyawan dengan password lemah. Meski telah memiliki cadangan data dan alur kerja alternatif, peretas berhasil menghancurkan semua catatan krusial, membuat pemulihan mustahil dilakukan.

    Kejadian ini hanyalah satu dari banyak serangan siber besar yang melanda Inggris dalam beberapa tahun terakhir. Di 2025, sejumlah perusahaan besar lain juga menjadi korban, termasuk Marks & Spencer, Co-op, Pearson, dan bahkan kontraktor pertahanan nasional yang kehilangan lebih dari 4 TB data sensitif.

    Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris (NCSC) pun terus mendesak pelaku usaha agar tidak hanya mengandalkan asuransi, tetapi juga memperkuat pertahanan digital mereka, mulai dari segmentasi jaringan, pembaruan sistem, edukasi pengguna, hingga pemantauan siber secara real-time.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • APJII Sebut Amerika Serikat Lebih Mumpuni Lindungi Data Pengguna Ketimbang RI

    APJII Sebut Amerika Serikat Lebih Mumpuni Lindungi Data Pengguna Ketimbang RI

    Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebut Amerika Serikat lebih baik dalam hal pelindungan data pribadi pengguna Internet dibandingkan dengan Indonesia.

    Langkah pemerintah menyerahkan data warga RI ke AS sebagai bagian dari kesepakatan dagang untuk menurunkan beban tarif merupakan hal yang benar. 

    Sekjen APJII Zulfadly Syam mengatakan pada hakekatnya dari waktu ke waktu data masyarakat Indonesia sudah berada di AS sejak lama. Data personal, kebiasaan, agenda meeting dan lain-lain sudah ditempatkan di AS seiring dengan tingginya penggunaan aplikasi-aplikasi asal AS oleh warga Indonesia. 

    Adapun mengenai perlindungan data dengan maraknya data Indonesia di sana, menurutnya, AS sejauh ini lebih baik dari Indonesia. 

    “Menempatkan data di AS jauh lebih baik dari sisi perlindungan. Namun perlindungan yang ada menganut hukum-hukum di AS bukan hukum Indonesia,” kata Zulfadly kepada Bisnis, Minggu (27/7/2025). 

    Zulfadly mengatakan saat ini tingkat kesadaran masyarakat Indonesia terhadap keamanan siber masih rendah. Istilah ‘data adalah sumber minyak baru’ hanyalah jargon yang kerap disemburkan pemerintah.

    Faktanya kesadaran terhadap menjaga data dari serangan siber masih lemah. Sedangkan AS jauh lebih sadar terhadap urgensi menguasai dan menjaga data. 

    Sementara itu data di Indonesia sudah bocor. Indonesia termasuk salah satu negara dengan kebocoran data signifikan di dark web, dengan jutaan catatan pribadi terekspos.

    Data Global Surfshark 2004−2024 menyebut kebocoran data di Indonesia mencapai 157.053.913 kasus, lebih besar jika dibandingkan dengan negara di kawasan Asean. 

    “Itulah mengapa kami sebut data di AS lebih “terlihat” secure. Walaupun data-data tersebut tetapi diolah untuk kepentingan mereka,” kata Zulfadly. 

    Zulfadly juga menyampaikan bahwa AS bukan tidak memiliki regulasi Pelindungan Data Pribadi, tetapi mereka memiliki aturan berdasarkan negara bagian bukan secara nasional. Berbeda dengan Europe yang memiliki General Data Protection Regulation (GDPR)

    “Tapi so far mereka concern bagaimana melindungi dengan cybersecurity protection yang baik,” kata Zulfadly. 

    Berbeda, Ketua Indonesia Cyber Security Forum (ICSF) Ardi Sutedja menyebut AS bukan negara yang aman bagi data-data di Indonesia. Perusahaan-perusahaan dan lembaga pemerintahan di AS tidak kebal atas serangan siber dengan marakya pemberitaan kebocoran data di Negeri Paman Sam. 

    Pada Juli 2024, sebanyak 1,4 GB data vital Badan Keamanan Nasional (NSA) AS dikabarkan bocor. Data tersebut mencakup data pribadi karyawan dan proyek-proyek besar. 

    Kemudian, 3 hari lalu data peretas memanfaatkan celah di server perangkat lunak Microsoft yang menyebabkan data 400 perusahaan berhasil dicuri.

    “Tiap hari ada data bocor di AS,” kata Ardi. 

    Sebelumnya, Presiden Donald Trump mengumumkan kesepakatan dagang bersejarah antara Amerika Serikat (AS) dan Indonesia di berbagai sektor, termasuk di sektor digital terkait proses pengolahan data pribadi. 

    Di sektor tersebut, Donald Trump lewat keterangan resmi Gedung Putih menyebut AS dan RI menghapus hambatan perdagangan digital dengan berencana merampungkan komitmen mengenai perdagangan digital, jasa, dan investasi.

    Sejumlah komitmen diambil oleh Indonesia. Pertama, memberikan kepastian atas kemampuan memindahkan data pribadi keluar dari wilayah Indonesia ke AS melalui pengakuan bahwa AS memberikan perlindungan data yang memadai menurut hukum Indonesia.

    Kedua, menghapus tarif HTS (harmonized tariff schedule) atas produk tidak berwujud dan menangguhkan persyaratan deklarasi impor terkait.

  • Starlink Mendadak Mati Total di Berbagai Wilayah, Ada Apa?

    Starlink Mendadak Mati Total di Berbagai Wilayah, Ada Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Internet berbasis satelit, Starlink, mengalami kendala serius yang menyebabkan jaringan mati total di beberapa negara pada Kamis (24/7) kemarin. Reuters melaporkan ada kegagalan software internal yang menyebabkan puluhan ribu pengguna tak bisa mengakses internet.

    Pengguna di Amerika Serikat (AS) dan Eropa mengalami pemutusan akses internet sekitar pukul 15.00 waktu setempat, menurut situs Downdetector. Sebanyak 61.000 pengguna melaporkan kendala mengakses internet Starlink di situs pendeteksi gangguan jaringan tersebut.

    Starlink yang memiliki 6 juta pengguna di 140 negara tersebut akhirnya buka suara melalui akun X resminya. Layanan di bawah SpaceX milik Elon Musk tersebut mengatakan pihaknya secara aktif mengimplementasikan solusi untuk permasalahan yang ada.

    Layanan Starlink akhirnya kembali bisa beroperasi setelah mengalami kematian total selama 2,5 jam, menurut VP Starlink untuk Starlink Engineering, Michael Nicolls, dalam unggahannya di X.

    “Kelumpuhan jaringan disebabkan kegagalan layanan software internal yang mengoperasikan jaringan inti,” kata Nicolls. Ia juga meminta maaf atas ketidaknyamanan pengguna.

    Musk juga meminta maaf atas masalah pada Starlink yang berdampak pada beberapa pengguna di beberapa wilayah.

    “Maaf untuk gangguan ini. SpaceX akan akan memperbaiki akar permasalahannya untuk memastikan hal ini tidak terjadi lagi,” kata Musk di X.

    Gangguan tersebut merupakan kendala langka bagi bisnis internet satelit milik SpaceX. Para ahli berspekulasi apakah layanan tersebut, yang dikenal karena ketahanan dan pertumbuhannya yang cepat, diserang oleh gangguan, pembaruan software yang gagal, atau bahkan serangan siber.

    Doug Madory, pakar di firma analisis internet Kentik, mengatakan gangguan tersebut bersifat global dan gangguan sebesar itu tidak biasa.

    “Ini kemungkinan merupakan gangguan terlama yang pernah dialami Starlink, setidaknya selama menjadi penyedia layanan utama,” kata Madory.

    Seiring bertambahnya pengguna Starlink, SpaceX telah berfokus secara intensif dalam beberapa bulan terakhir untuk memperbarui jaringannya guna mengakomodasi permintaan kecepatan dan bandwidth yang lebih tinggi.

    Perusahaan yang bermitra dengan T-Mobile tersebut juga memperluas konstelasi dengan satelit yang lebih besar dan lebih kuat untuk menawarkan layanan pesan teks langsung ke ponsel, sebuah lini bisnis di mana pengguna ponsel dapat mengirim pesan teks darurat melalui jaringan di daerah pedesaan.

    SpaceX sudah meluncurkan 8.000 satelit Starlink sejak 2020 yang bersandar di jaringan orbit rendah Bumi (LEO). Inisiatif tersebut mampu mengalirkan internet di wilayah-wilayah remot yang sulit dijangkau infrastruktur darat.

    Menurut situs Downdetector, beberapa wilayah AS yang terpantau mengalami gangguan internet Starlink adalah Seattle, San Francisco, Phoenix, Dallas, Atlanta, Washington, New York, Chicago, Detroit, dan St. Louis.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Banyak Negara Lumpuh di 2025, Cek Daftar Lengkapnya

    Banyak Negara Lumpuh di 2025, Cek Daftar Lengkapnya

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dunia mengalami guncangan sepanjang 2025. Bukan cuma perang bersenjata yang masih terus berlangsung di beberapa negara, tetapi juga perang siber dan bencana alam yang kian mengkhawatirkan.

    Ada banyak juga insiden yang menyebabkan kelumpuhan akses telekomunikasi di beberapa wilayah. Faktor dan dampaknya beragam, mulai dari gangguan internet, krisis pasokan listrik, hingga kerusakan kabel optik dan isu teknis lainnya.

    Perusahaan teknologi Cloudflare merilis laporan terkait kelumpuhan internet sepanjang kuartal-II (Q2) 2025. Sebelumnya, Cloudflare mencatat tak ada negara yang memerintahkan pencabutan akses internet sepanjang Q1 2025.

    Namun, pembatasan yang diamanatkan negara kembali berlaku dengan ganas ketika Libya, Iran, Irak, Suriah, dan Panama memberlakukan pemutusan akses internet di Q2 2025.

    Di Iran, ada beberapa kali kasus internet lumpuh menyusul penyerangan besar-besaran di situs nuklir negara tersebut. Pembatasan sementara terjadi selama beberapa jam pada 13 Juni 2025, dilanjutkan gelombang kedua pada 17 Juni 2025.

    Alasannya adalah mitigasi terhadap ancaman serangan siber. Sehari setelahnya, internet kembali diputus untuk alasan yang sama.

    Pemutusan internet juga terjadi di beberapa penyedia jaringan Libya pada 16 Mei 2025 dan dilaporkan dilakukan oleh para pemimpin negara tersebut sebagai tanggapan atas protes publik terhadap Pemerintah Persatuan Nasional.

    Di Irak, pemutusan internet disebut-sebut sebagai upaya untuk mencegah kecurangan dalam ujian nasional. Pemutusan ini berlangsung selama beberapa jam setiap hari, mulai 20 Mei 2025 hingga 4 Juni 2025 untuk ujian sekolah menengah pertama, dan mulai 14 Juni 2025 hingga 3 Juli 2025 untuk ujian persiapan sekolah. Di wilayah Kurdistan, pemutusan dimulai pada 1 Juni 2025 dan berlangsung hingga 6 Juli 2025.

    Suriah juga memutus akses internet untuk mencegah kecurangan dalam ujian. Seperti Irak, Suriah telah melakukannya selama beberapa tahun.

    Namun, tahun ini pemerintah hanya memerintahkan pemutusan sementara akses seluler di wilayah dekat pusat ujian. Pemutusan ini dilakukan pada 21, 24, dan 29 Juni 2025 untuk “Sertifikat Pendidikan Dasar”, dan dijadwalkan antara 12 Juli 2025 dan 3 Agustus 2025 untuk Pendidikan Menengah.

    Di Panama, penangguhan layanan internet seluler dan rumah tangga yang diamanatkan pemerintah dimulai pada 21 Juni 2025 sebagai respons terhadap protes dan demonstrasi. Penangguhan ini seharusnya berakhir pada 25 Juni 2025, tetapi diperpanjang hingga 29 Juni 2025.

    Krisis Listrik

    Pemadaman listrik yang menghantam Spanyol dan Portugal pada 28 April 2025 juga membawa dampak pada akses internet. Pemadaman listrik disebabkan oleh beberapa kegagalan teknis, dengan lalu lintas internet turun sekitar 80% dalam beberapa jam berikutnya di Spanyol, dan hingga 90% di Portugal.

    Lalu lintas kembali ke tingkat yang diharapkan sekitar pukul 01.00 waktu setempat pada tanggal 29 April.

    Maroko juga terdampak oleh insiden di Spanyol. Perusahaan telekomunikasi Orange Maroc melaporkan bahwa lalu lintasnya terganggu setelah pemadaman yang memengaruhi koneksi internasional.

    Wilayah lain yang mengalami pemadaman listrik yang menyebabkan gangguan internet secara luas pada Q2 2025 antara lain Curacao, Maladewa, Makedonia Utara, Saint Kitts dan Nevis, serta Puerto Riko.

    Gangguan Infrastruktur Telekomunikasi

    Di tempat lain, kerusakan pada kabel fiber optik menjadi penyebab gangguan internet bagi beberapa operator. Digicel di Haiti mengalami gangguan layanan internet total pada 28 Mei 2025.

    Gangguan tersebut oleh kabel yang rusak di darat, bukan infrastruktur bawah laut. Airtel di Malawi juga mengalami gangguan internet selama 90 menit pada 24 Juni 2025, yang disebabkan oleh vandalisme yang terus-menerus pada jaringan fiber optik mereka.

    Pada 21 Mei, pembaruan router yang bermasalah menyebabkan gangguan bagi pelanggan Bell Canada di Ontario dan Quebec. Gangguan ini berlangsung cukup singkat, dengan lalu lintas kembali ke tingkat yang diharapkan hanya satu jam kemudian, tetapi lalu lintas turun hingga 70% selama periode tersebut.

    Pelanggan Lumen/CenturyLink di seluruh wilayah Amerika Serikat (AS) mengalami gangguan layanan internet yang meluas pada 19 Juni 2025, yang berlangsung selama beberapa jam.

    Cloudflare menyatakan bahwa gangguan ini kemungkinan disebabkan oleh masalah DNS, karena mereka mengklaim bahwa pengguna yang mengganti DNS resolver mereka ke versi 1.1.1.1 milik Cloudflare dapat terus mengakses layanan internet.

    Cloudflare melaporkan bahwa penyedia internet Rusia, ASVT, menjadi sasaran serangan penolakan layanan terdistribusi (DDoS) besar-besaran pada 28 Mei yang menyebabkan pemadaman internet total selama beberapa hari.

    Serangan tersebut mencapai 70,07 Gbps atau 6,92 juta paket/detik dan berlangsung selama kurang lebih 10 jam, meskipun lalu lintas jaringan tetap di bawah tingkat yang diharapkan sepanjang minggu berikutnya.

    Gangguan Tak Diketahui

    Selain gangguan-gangguan yang disebabkan faktor yang teridentifikasi, ada pula kelumpuhan akses internet yang disebabkan faktor tak terdeteksi sepanjang Q2 2025.

    Pada 1 April 2025, Telia Finlandia melaporkan gangguan yang meluas pada koneksi data jaringan seluler dan fixed-broadband, yang mengakibatkan pemadaman singkat yang hampir menyeluruh antara pukul 09.30 dan 10.15 waktu setempat.

    Pada 7 Mei 2025, SkyCable di Filipina mengalami pemadaman internet total, dengan lalu lintas di seluruh jaringan turun menjadi nol. SkyCable tidak mempublikasikan informasi apa pun terkait penyebab gangguan layanan selama 8 jam tersebut, menurut laporan Cloudflare.

    Penyedia layanan seluler Thailand, TrueMove H, juga mengalami pemadaman nasional pada 22 Mei 2025, tetapi juga tidak memberikan alasan resminya. Laporan di media lokal mengklaim bahwa hal itu disebabkan oleh kesalahan teknis, seperti masalah pada server DNS perusahaan.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]