Kasus: serangan siber

  • Hacker Bobol Fintech Lewat Sistem Pembayaran B2B, Potensi Kerugian Rp2,1 Triliun

    Hacker Bobol Fintech Lewat Sistem Pembayaran B2B, Potensi Kerugian Rp2,1 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan teknologi finansial asal Puerto Rico, Evertec Inc., mengungkap adanya upaya peretasan besar-besaran terhadap anak usahanya di Brasil, Sinqia S.A., dengan potensi kerugian mencapai US$130 juta atau sekitar Rp2,1 triliun.

    Dalam pengumuman resmi ke Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC), Evertec menyebut bahwa peretas berhasil menyusup ke sistem Pix—platform pembayaran real-time milik Bank Sentral Brasil—pada 29 Agustus 2025.

    Pix sendiri merupakan metode pembayaran digital yang sangat populer di Brasil sejak diluncurkan pada 2020, dengan transaksi yang berlangsung 24 jam penuh.

    “Setelah insiden terdeteksi, Sinqia segera menghentikan semua pemrosesan transaksi di lingkungan Pix dan bekerja sama dengan tim forensik siber eksternal untuk menanggulangi serangan,” ungkap perusahaan dilansir dari Bleeping Computer, Rabu (3/9/2025).

    Serangan siber ini difokuskan pada transaksi antarperusahaan (B2B) yang melibatkan dua institusi keuangan yang menjadi klien Sinqia. Media lokal Brasil sempat menyebut HSBC sebagai salah satu pihak yang terdampak, namun pihak bank memastikan bahwa dana maupun data nasabah tidak terpengaruh.

    Investigasi awal menunjukkan bahwa peretas menggunakan kredensial akun vendor TI yang dicuri untuk memperoleh akses ke lingkungan Pix milik Sinqia. Sejauh ini, Evertec menegaskan tidak ada bukti kebocoran data pribadi pelanggan.

    Evertec menambahkan bahwa sebagian dana sudah berhasil direbut kembali. Sayangnya, perusahaan tidak menyebutkan berapa total dana yang berhasil diamankan dan berapa yang raib.

    Adapun dampak yang ditimbulkan akibat serangan tersebut beragam, diantaranya reputasi dan layanan finansial. 

    Sebagai langkah pencegahan, Bank Sentral Brasil telah mencabut izin akses Sinqia ke Pix. Saat ini perusahaan tengah berkoordinasi dengan otoritas untuk memulihkan layanan, dengan memberikan detail teknis serta jaminan pengamanan tambahan. 

  • Google Bantah 2,5 Miliar Akun Gmail Diretas, Tapi Tetap Imbau Pengguna Update Password – Page 3

    Google Bantah 2,5 Miliar Akun Gmail Diretas, Tapi Tetap Imbau Pengguna Update Password – Page 3

    Lebih lanjut, sebanyak 1,8 miliar pengguna Gmail terancam terkena serangan siber.

    Ancaman tersebut menggunakan kecerdasan buatan dalam menjerat individu agar menyerahkan data mereka sendiri, misalnya kata sandi. 

    Menurut para ahli keamanan siber, mayoritas pengguna tak tahu bahwa ancaman ini tengah terjadi. 

    Mengutip Gizchina, Sabtu (19/7/2025), mulanya hal ini karena Google Gemini AI, sebuah fitur yang kini ada di Gmail dan layanan Google lainnya. 

    Lewat email penipuan yang dikirimkan ke email pengguna, ketika pengguna mengklik “summarize this email” atau “ringkas pesan ini”, Gemini menangkap instruksi tersembunyi alih-alih teks yang dilihatnya.  

    Hal ini pun menghasilkan AI membuat peringatan keamanan yang menipu atau pesan kritis. 

    Spam ini mengklaim bahwa peretas telah mengompromikan akun Gmail pengguna. Bahkan, peretas disebut dapat memberikan nomor telepon “dukungan Google” palsu dan meminta pengguna meneleponnya untuk meminta bantuan. 

    Meski begitu, nomor telepon yang diberikan adalah nomor penipu, bukan nomor pihak Google.  

  • Review Tecno Pova 7, Hape 2 Jutaan Futuristik Baterai Jumbo

    Review Tecno Pova 7, Hape 2 Jutaan Futuristik Baterai Jumbo

    Jakarta

    Pasar smartphone Rp 2 jutaan makin panas dengan kehadiran Tecno Pova 7, perangkat terbaru yang tampil beda lewat desain futuristik ala pesawat luar angkasa. Tidak hanya mengandalkan tampilan unik, ponsel ini juga dipersenjatai baterai jumbo 7.000 mAh, layar luas dengan refresh rate tinggi, hingga fitur gaming yang menjanjikan performa stabil.

    Menyasar generasi muda, khususnya mereka yang hobi nge-game dan butuh daya tahan ekstra, Tecno mencoba menghadirkan paket komplet dengan harga ramah di kantong. Lantas, seberapa tangguh pengalaman sehari-hari menggunakan Pova 7?

    Berikut ulasan detikINET setelah lebih dari sebulan pemakaian:

    Desain Ala Luar Angkasa

    Tecno Pova 7 hadir dengan konsep Interstellar Spaceship Design. Bagian belakangnya terlihat futuristik dengan modul kamera berbentuk segitiga yang jadi identitas khas seri Pova 7. Unit yang kami pegang, Magic Silver, memadukan warna perak yang elegan dengan aksen-aksen harmonis.

    Tecno Pova 7 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Meski berbahan polikarbonat, ponsel ini terasa kokoh. Dimensinya 160,0 x 75,2 x 8,9 mm dengan bobot 225,5 gram, jadi memang terasa berat saat digenggam. Untungnya, Tecno menyertakan silicon case di paket penjualan. Jadi, kamu enggak perlu khawatir ponsel tergores atau terbentur.

    Tak cuma itu, Tecno Pova 7 juga sudah punya sertifikasi IP64 yang tahan debu dan percikan air, serta fitur NFC untuk kemudahan transaksi. Oh ya, buat kamu yang suka pakai earphone kabel, lubang headphone jack 3,5 mm masih tersedia di bagian bawah. Plus, ada IR Blaster yang bisa kamu pakai untuk mengontrol perangkat elektronik seperti AC dan TV.

    Layar

    Tecno Pova 7 dilengkapi layar IPS LCD 6.78 inci dengan resolusi Full HD+ (2460 x 1080 piksel). Layar ini menawarkan pengalaman visual yang mulus berkat refresh rate 120Hz. Scrolling media sosial, nonton video, atau main game jadi lebih nyaman di mata.

    Tecno Pova 7 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Saat kami uji, responsivitas layarnya sangat baik. Bahkan saat membuka banyak aplikasi sekaligus, multitasking terasa lancar tanpa lag. Saat digunakan di bawah sinar Matahari terik pun layarnya masih bisa terlihat, meski tidak terlalu terang.

    Ada juga speaker stereo ganda dengan Dolby Atmos dan Hi-Res Audio yang bikin suara game makin hidup. Meski suara bass-nya kurang ‘nendang’, kualitasnya tetap oke di volume tinggi.

    OS

    Tecno Pova 7 menjalankan HiOS 15 berbasis Android 15. HiOS sebuah antarmuka khusus yang dikembangkan oleh Tecno. HiOS 15 juga menyertakan fitur-fitur berbasis kecerdasan buatan (AI) seperti AI Eraser 2.0, AI Writing, AI Portal, dan Circle to Search, yang akan mempermudah aktivitas pengguna sehari-hari.

    Tecno Pova 7 5G Foto: Virgina Maulita Putri/detikINET

    Tecno Pova 7 akan mendapatkan 2 kali pembaruan sistem operasi (OS)Ini berarti kamu bisa mendapatkan pembaruan hingga Android 17. Selain pembaruan OS, Tecno juga akan memberikan pembaruan keamanan selama 3 tahun untuk Tecno Pova 7. Pembaruan keamanan ini penting untuk menjaga ponsel tetap aman dari celah keamanan dan serangan siber.

    Performa

    Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Di sektor dapur pacu, Tecno Pova 7 mengandalkan MediaTek Helio G100 Ultimate yang dikombinasikan dengan RAM hingga 16GB (8GB + 8GB extended) dan penyimpanan internal 256GB. Kombinasi ini menjamin performa stabil untuk berbagai aktivitas, mulai dari multitasking hingga gaming berat.

    Kami coba memainkan game populer seperti Mobile Legends dan PUBG Mobile, hasilnya cukup memuaskan dengan pengaturan grafis tinggi. Selama penggunaan intens, suhu ponsel juga tetap terjaga.

    Ponsel ini juga punya segudang fitur gaming canggih seperti Game Space dan Game Assistant untuk mengoptimalkan performa. Sensasi bermain juga makin seru berkat Z-Axis Linear Motor yang memberikan efek getar realistis.

    Baterai Jumbo

    Ini dia daya tarik utama dari Tecno Pova 7. Baterai 7.000 mAh-nya benar-benar di atas rata-rata. Selama pengujian, kami bisa bebas bermain game, streaming video, dan scrolling media sosial seharian penuh tanpa perlu khawatir kehabisan daya. Tecno mengklaim baterai ini bisa bertahan hingga 1.800 siklus pengisian, atau setara empat tahun pemakaian, dengan kesehatan baterai tetap di atas 80%.

    Tecno Pova 7 Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Saat baterai habis, kamu enggak perlu nunggu lama. Teknologi pengisian daya 45W Flash Charge-nya mampu mengisi daya hingga penuh dalam waktu singkat. Jadi, waktu tunggu kamu bisa lebih efisien.

    Kamera

    Tecno Pova 7 dibekali dua kamera belakang, yaitu kamera utama 108MP dan kamera makro 2MP. Jangan terkecoh dengan desainnya yang sekilas terlihat seperti tiga kamera ya! Bagian yang ketiga itu sebenarnya adalah flash.

    Secara subjektif, hasil foto kamera utamanya sudah bagus untuk kelas harganya. Dalam kondisi cahaya melimpah, gambar yang dihasilkan tajam dan detailnya lumayan jelas, bahkan saat di-zoom. Warna yang dihasilkan juga natural dan tidak berlebihan. Untuk foto di malam hari, kualitasnya masih tergolong baik, meski ada sedikit penurunan detail.

    Fitur AI Eraser 2.0 dan Circle to Search berbasis AI juga sangat membantu untuk mengoptimalkan hasil jepretan dan mencari informasi dengan cepat.

    Tecno Pova 7 Foto: Josina/detikINET

    Opini detikINET

    Tecno Pova 7 adalah pilihan yang sangat menarik di segmen harga Rp 2 jutaan. Dengan desain futuristik, baterai super jumbo 7.000 mAh, dan dukungan pengisian cepat 45W, ponsel ini jelas jadi jagoan buat kamu yang butuh hape tahan lama untuk main game atau aktivitas intens lainnya. Performa Mediatek Helio G100 Ultimate dan kamera 108MP-nya juga tidak mengecewakan.

    Jadi, tertarik untuk punya hape gaming futuristik dengan baterai segila ini?

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Alasan Driver Ojol Gelar Aksi Bagikan Mawar”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • Safenet Sorot 6 Penindasan Digital Selama Aksi Demonstrasi di RI

    Safenet Sorot 6 Penindasan Digital Selama Aksi Demonstrasi di RI

    Jakarta, CNBC Indonesia – Organisasi masyarakat sipil untuk memperjuangkan hak digital, Southeast Asia Freedom of Expression (SAFEnet) menyoroti praktik represi digital selama aksi demonstrasi satu minggu terakhir. Disebutkan aksi tersebut sebagai bentuk pembatasan kebebasan berekspresi.

    “Sebagai organisasi yang memperjuangkan hak-hak digital, SAFEnet melihat situasi sebagai pembatasan kebebasan berekspresi, otoritarianisme digital, serta militerisasi ruang siber Indonesia,” kata SAFEnet dalam keterangan resminya di akun Instagram resmi, dikutip Senin (1/9/2025).

    Dalam unggahan tersebut, SAFEnet memberikan beberapa pelanggaran serius pada hak digital masyarakat. Mulai dari kriminalisasi pada aktivis mahasiswa Universitas Riau Khariq Anhar, beredarnya kontak WhatsApp pegiat koalisi masyarakat sipil yang disebut anggota DPR membuat adanya spam, pelecehan dan gangguan keamanan, serta intimidasi digital pada mereka yang menyuarakan kritikan pada media sosial, termasuk ancaman, doksing, kekerasan online berbasis gender, dan serangan siber lainnya.

    Gangguan akses internet dan informasi di ruang digital juga disinggung oleh SAFEnet, termasuk terkait moderasi konten, pembatasan konten, pemadaman listrik di beberapa wilayah seperti Jakarta dan Bandung, serta dugaan sabotase kabel optik server dengan dibakar.

    Dimatikannya fitur Livestream Tiktok pada Sabtu malam juga berdampak karena menjadi salah satu cara dokumentasi demo dan merekam tindakan tindakan brutal penegak hukum. SAFEnet juga menyoroti kebijakan itu juga berdampak pada aspek ekonomi. Sebab pengusaha UMKM yang mengandalkan fitur tersebut kesulitan untuk mengakses.

    Adanya indikasi pengalihan isu dari kekerasan polisi, dengan menyasar ke DPR dan pelabelan kelompok anarkis pada peserta aksi. Muncul juga narasi untuk melakukan tindakan kekerasan pada etnis Tionghoa dan militer yang sepertinya ikut mencari panggung.

    Terakhir SAFEnet menyoroti adanya praktik overmoderasi konten di sejumlah platform media sosial, yakni Meta, Tiktok dan Youtube. Kejadian ini tak lama setelah Kementerian Komunikasi dan Digital menyebut akan memanggil platform digital untuk moderasi konten.

    SAFEnet mendesak pemerintah serta kepolisian menyetop bentuk represi digital pada penanganan demonstrasi. Perusahaan media sosial juga diminta menghormati HAM dan tindak tunduh pada pemrintaan moderasi konten serta pembatasan fitur yang bertentangan dengan HAM.

    Berikut adalah 6 represi digital yang disorot Safenet:

    Kriminalisasi terhadap Khariq Anhar, aktivis mahasiswa dari Universitas Riau dan pengelola akun media sosial Aliansi Mahasiswa Penggugat (AMP) menggunakan Pasal 32 Ayat (1) dan/atau Pasal 35 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (sebagaimana diubah dari waktu ke waktu, untuk selanjutnya disebut “UU ITE”). Khariq ditangkap pada 28 Agustus 2025 di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta setelah melakukan kampanye mengenai aksi protes bulan Agustus melalui akun Instagram AMP.
    Beredarnya kontak WhatsApp sejumlah pegiat koalisi masyarakat sipil yang secara keliru dipresentasikan sebagai milik sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, sehingga menimbulkan spam, pelecehan, sampai gangguan keamanan kepada mereka yang terdampak. Lebih lanjut, ditemukan berbagai macam intimidasi secara masif di ruang digital mulai dari pengancaman, pengungkapan data pribadi, kekerasan berbasis gender online, dan berbagai serangan digital lainnya yang menargetkan individu-individu yang menyampaikan kritik di media sosial.
    Adanya gangguan terhadap akses internet dan informasi di ruang digital. Moderasi konten, pembatasan akses terhadap sejumlah fitur, dan pemadaman listrik yang terjadi di beberapa bagian wilayah Jakarta dan Bandung yang menjadi titik sentral aksi menyebabkan hambatan arus informasi bagi masyarakat secara umum serta memperbesar potensi ancaman fisik kepada para peserta aksi. Selain itu, ditemukan dugaan sabotase kabel optik server dengan pembakaran yang berpotensi mengganggu jaringan internet serta memengaruhi arus komunikasi dan informasi di Jakarta. Pola ini serupa dengan pola-pola gangguan akses internet pada sejumlah demonstrasi selama beberapa tahun belakangan, di mana peserta kesulitan untuk terhubung ke Internet selama aksi berlangsung.
    Ditangguhkannya fitur siaran langsung milik TikTok, yang telah menjadi saluran alternatif untuk mendokumentasikan jalannya demonstrasi di jalanan berbagai kota di Indonesia dan merekam tindakan brutal aparat penegak hukum, atas alasan keamanan. Penangguhan ini selain membatasi akses informasi dan komunikasi, juga berimbas pada aspek ekonomi, di mana pengusaha UMKM yang mengandalkan fitur siaran langsung untuk berjualan telah terdampak.
    Terdapatnya indikasi adanya operasi informasi yang bertujuan mengalihkan perhatian publik dari isu kekerasan polisi. Narasi yang disebarkan berupaya mengarahkan fokus massa untuk menyasar DPR, alih-alih menuntut pertanggungjawaban atas brutalitas polisi. Pada saat yang sama, peserta aksi semakin sering dilabeli sebagai kelompok anarkis, sebagai upaya untuk mendelegitimasi tuntutan mereka. Selain itu, juga terdapat narasi hasutan untuk melakukan tindak kekerasan kepada etnis Tionghoa yang memunculkan trauma peristiwa 1998. Militer juga tampak mencari panggung. Narasi dari sejumlah akun media sosial, termasuk @PuspenTNI, yang menyatakan bahwa Tentara Nasional Indonesia hadir sebagai penengah, pencair suasana, dan turun ke titik-titik demonstrasi untuk mengamankan demonstrasi. Padahal, TNI tidak memiliki tugas pokok dan fungsi untuk mengamankan atau mencairkan suasana di titik-titik demonstrasi.
    Dikeluarkannya pernyataan dari Kementerian Komunikasi dan Digital mengenai rencana pemanggilan perwakilan Meta dan TikTok pada 26 Agustus 2025 untuk mendiskusikan pemberantasan konten yang dilabeli pemerintah sebagai disinformasi, fitnah, dan ujaran kebencian (DFK). Hanya dalam beberapa hari, moderasi konten berlebihan (overmoderation) terjadi di platform milik kedua perusahaan tersebut, antara lain Instagram, YouTube, dan TikTok. Sejumlah akun ditangguhkan dan banyak unggahan terkait kekerasan polisi diturunkan dengan dalih “penghasutan dan kekerasan”. Selain itu, beberapa pengguna X (Twitter) juga mendapatkan notifikasi permintaan penurunan konten dari Komdigi. Padahal, konten-konten yang disebarkan merupakan ekspresi yang sah, termasuk dugaan video perintah penembakan dari Kapolri terhadap massa aksi.

    Pernyataan Komdigi

    Sejumlah pengguna internet juga sempat menduga pembatasan akses media sosial X saat aksi demonstrasi memanas beberapa hari lalu dilakukan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Pihak Kementerian telah membantah duggaan tersebut.

    “Perlu diketahui tidak ada arahan dari Komdigi maupun pemerintah untuk menurunkan atau membatasi akses terhadap platform media sosial pada saat aksi di DPR tanggal 28 Agustus,” kata Direktur Pengawasan Ruang Digital Kementerian Komdigi, Alexander Sabar kepada awak media Jumat lalu.

    Sementara itu, Menteri Komdigi Meutya Hafid menyebut penonaktifan fitur live Tiktok dilakukan sukarela oleh pihak platform. Dia mengharapkan kebijakan itu tak berlangsung lama.

    Sebab dampak kebijakan penonaktifan fitur Live Tiktok juga dirasakan bagi pelaku UMKM. Diharapkan fitur itu bisa segera berangsur normal saat kondisi Indonesia sudah mulai membaik.

    “Termasuk disampaikan bahwa live TikTok itu, kami pun melihat pemberitahuan yang dilakukan oleh TikTok. Bahwa mereka melakukan secara sukarela, untuk penurunan fitur live, dan kami justru berharap bahwa ini berlangsung tidak lama,” ujar Meutya dikutip dari Detik.com.

    “Jadi kalau kondisi berangsur baik, mudah-mudahan kita bisa kembali lagi fitur live TikTok dan pada saat ini negara, kami memahami bahwa ada UMKM yang terdampak yang berjualan secara live, tapi mudah-mudahan tetap bisa e-commerce tanpa live. Sekali lagi kita berdoa dan berharap mudah-mudahan kondisi membaik, sehingga fitur live TikTok bisa kembali,” imbuhnya.

    Dalam keterangan resminya, Juru Bicara Tiktok menjelaskan alasan penangguhan fitur Live sebagai langkah pengamanan tambahan untuk platform tetap menjadi ruang yang aman dan beradab.

    “Sehubungan dengan meningkatnya kekerasan dalam aksi unjuk rasa di Indonesia, kami mengambil langkah-langkah pengamanan tambahan untuk menjaga TikTok tetap menjadi ruang yang aman dan beradab. Sebagai bagian dari langkah ini, kami secara sukarela menangguhkan fitur TikTok LIVE selama beberapa hari ke depan di Indonesia. Kami juga terus menghapus konten yang melanggar Panduan Komunitas dan memantau situasi yang ada,” kata Juru Bicara Tiktok.

    Pantauan CNBC Indonesia, fitur Live belum juga bisa diakses hingga Senin pagi (1/9/2025).

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • IndoXXI dan LK21 Disusupi Malware Curi Data, Ini Cara Nonton Aman

    IndoXXI dan LK21 Disusupi Malware Curi Data, Ini Cara Nonton Aman

    Jakarta

    Menonton film dan serial secara online jadi hiburan favorit banyak orang. Tapi hati-hati, situs streaming ilegal seperti IndoXXI dan LK21 ternyata berbahaya. Laporan keamanan siber terbaru menyebutkan situs-situs ini sering disusupi malware pencuri data yang bisa merugikan pengguna.

    Bahaya di Balik IndoXXI dan LK21

    Meski menawarkan ribuan film gratis, IndoXXI dan LK21 punya risiko nyata yang mengintai:

    Pencurian Data Pribadi: Malware seperti trojan atau spyware dapat mencuri informasi sensitif seperti kata sandi, nomor kartu kredit, hingga detail rekening bank. Dalam kasus ekstrem, penjahat siber bahkan bisa menguras rekening atau menyalahgunakan identitas Anda. Microsoft melaporkan bahwa situs streaming ilegal telah menyebarkan malware ke lebih dari 1 juta pengguna melalui iklan berbahaya.Phishing dan Penipuan Identitas: Iklan di situs ini sering mengarahkan pengguna ke situs phishing yang meminta data pribadi seperti email atau OTP, yang kemudian disalahgunakan untuk kejahatan siber.Ransomware: Beberapa malware dapat mengunci file di perangkat Anda dan meminta tebusan untuk membukanya kembali.Kerusakan Perangkat: Virus dari situs ini dapat memperlambat kinerja perangkat, menghapus data, atau bahkan merusak sistem operasi.Pelanggaran Hukum: Mengakses konten bajakan di IndoXXI dan LK21 melanggar Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Di Indonesia, pelaku bisa dikenai denda hingga Rp1 miliar atau hukuman penjara hingga 4 tahun berdasarkan UU Hak Cipta.Kualitas Buruk: Film di situs ilegal sering kali buram, tanpa subtitle resmi, atau bahkan tidak lengkap, mengurangi pengalaman menonton.Aplikasi Tak Diinginkan (PUA): Perangkat Anda bisa secara diam-diam menginstal software yang memata-matai aktivitas online atau membuka celah untuk serangan siber lebih lanjut.Rekomendasi Link Aman Nonton Online 2025

    Daripada mempertaruhkan keamanan data dan melanggar hukum, beralihlah ke platform streaming legal yang menawarkan pengalaman menonton aman, berkualitas tinggi, dan mendukung industri kreatif. Berikut beberapa rekomendasi untuk tahun 2025:

    1. Netflix

    Love Untangle Foto: dok. Netflix

    Berlatar di Busan tahun 1998, Love Untangled adalah film komedi romansa Korea Selatan yang mengikuti perjalanan Park Se-ri (Shin Eun-soo), seorang remaja 19 tahun yang bertekad meluruskan rambut keritingnya demi mengungkapkan perasaan pada Kim Hyun (Cha Woo-min), cowok populer di sekolahnya. Dengan bantuan teman-temannya dan seorang siswa pindahan dari Seoul, Han Yoon-seok (Gong Myung), Se-ri meluncurkan “Operasi Cinta” yang penuh dengan momen kocak dan kekonyolan remaja.

    Namun, rencananya menjadi rumit ketika chemistry tak terduga muncul antara dirinya dan Yoon-seok, memicu cinta segitiga yang menggemaskan sekaligus tak terprediksi. Disutradarai oleh Namkoong Sun, film ini menghidupkan nostalgia era 90-an dengan detail seperti kaset, kamera 35mm, dan seragam longgar, menawarkan cerita yang ringan namun mengharukan tentang cinta pertama dan penerimaan diri.

    Jangan lewatkan The Thursday Murder Club, adaptasi novel Richard Osman yang disutradarai Chris Columbus, mengisahkan empat pensiunan di Coopers Chase—Elizabeth (Helen Mirren), Ron (Pierce Brosnan), Ibrahim (Ben Kingsley), dan Joyce (Celia Imrie)—yang membentuk klub untuk memecahkan kasus pembunuhan lama. Ketika kematian misterius terjadi di desa mereka, hobi ini berubah menjadi penyelidikan nyata yang penuh bahaya dan rahasia.

    Dengan pemeran seperti David Tennant dan Naomi Ackie, film ini memadukan komedi Inggris, misteri, dan persahabatan di usia senja. Film ini menawarkan hiburan ringan namun mendebarkan bagi penggemar novel dan penonton baru.

    Kamu bisa menonton keduanya melalui aplikasi di HP, tablet, laptop dan smart TV. Biayanya mulai dari Rp 54 ribu hingga Rp 186.000 per bulan.

    Link akses Netflix di sini.

    Pengepungan di Bukit Duri Foto: Dok. Internet

    2. Prime Video

    Pengepungan di Bukit Duri mengingkatkan kita pada tragedi kerusuhan 1998. Film ini mengisahkan Edwin (Morgan Oey), seorang guru keturunan Tionghoa yang mencari keponakannya di SMA Duri, sekolah khusus anak-anak bermasalah. Di tengah misinya, Edwin menghadapi murid-murid sadis, terutama Jefri (Omara Esteghlal), dan terjebak dalam kerusuhan rasial yang mengancam nyawanya.

    Bersama guru BK Diana (Hana Malasan), Edwin berjuang bertahan hidup di sekolah yang berubah menjadi medan perang. Film thriller karya Joko Anwar ini tayang di Prime Video mulai 15 Agustus 2025.

    Harga berlangganan Prime Video hanya Rp 14.500 per bulan untuk tiga bulan pertama, kemudian Rp 65.000 per bulan setelahnya. Kamu bisa akses Prime Video yang dapat ditonton di sini.

    3. Disney Plus Hotstar

    Film Thunderbolts Foto: Dok. Marvel Studios

    Thunderbolts (2025), film MCU ke-36, menyajikan kisah tim antihero yang dipimpin Yelena Belova (Florence Pugh), bersama Bucky Barnes (Sebastian Stan), Red Guardian (David Harbour), dan lainnya. Disutradarai Jake Schreier, tim ini menghadapi misi berbahaya dari Valentina Allegra de Fontaine (Julia Louis-Dreyfus), melawan Sentry, hasil eksperimen rahasia. Penuh aksi dan drama, film ini mengeksplorasi penebusan dan masa lalu kelam.

    Thunderbolts memukau lewat cerita emosional, aksi seru, dan tema kesehatan mental. Performa Pugh sebagai Yelena yang mencari identitas menonjol, didukung dinamika tim yang kuat. Film ini menawarkan pendekatan segar tanpa banyak cameo, menjadikannya tontonan wajib bagi penggemar MCU di Disney+ Hotstar.

    Adapun tarif berlangganan Disney+ Hotstar di Indonesia mulai dari paket Basic dikenakan tarif Rp 65 ribu (bulanan) Rp 450 ribu (tahunan), sementara Premium Rp 119 ribu (bulanan) dan Rp 799 ribu (tahunan). Untuk menonton Disney+ Hotstar bisa klik di sini.

    Star Trek: Section 31 Foto: HBO Max

    4. HBO Max

    Star Trek: Section 31 (2025) mengikuti Philippa Georgiou (Michelle Yeoh), eks-Kaisar Terran, yang direkrut Section 31, divisi rahasia Starfleet. Bersama timnya, termasuk Quasi (Sam Richardson) dan Rachel Garrett (Kacey Rohl), Georgiou menghadapi ancaman dari Mirror Universe yang mengincar Federasi dengan senjata mematikan.

    Film ini penuh aksi dan intrik spionase, berlatar di era “Lost Era” Star Trek.Meski menampilkan penampilan kuat dari Yeoh, film ini dikritik karena kurang mendalami moralitas Section 31 dan karakter yang terasa dangkal. Fokus pada aksi membuatnya terasa kurang seperti Star Trek klasik, namun tetap menarik dengan referensi warisan seri dan potensi cerita lebih lanjut.

    Harga berlangganan mulai dari Rp 49.000 per bulan atau Rp 349.000 per tahun. Akses HBO Max di sini.

    5. Apple TV+

    Invasion Season 3 Foto: Apple

    Invasion Season 3 baru saja tayang di Apple TV+, menghadirkan kelanjutan epik dari drama fiksi ilmiah karya Simon Kinberg dan David Weil. Setelah kehancuran kapal induk alien di musim sebelumnya, umat manusia berpikir damai telah kembali.

    Namun, musim ketiga ini mengungkap ancaman baru: alien “apex” dengan kecerdasan mematikan menyebar dengan cepat di Bumi. Untuk pertama kalinya, para karakter utama—Trevante Cole (Shamier Anderson), Mitsuki Yamato (Shioli Kutsuna), Aneesha Malik (Golshifteh Farahani), Jamila Huston (India Brown), dan Caspar Morrow (Billy Barratt)—bersatu dalam misi berisiko tinggi untuk menyusup ke kapal induk alien dan mengungkap rahasia masa depan umat manusia.

    Dengan aliansi baru, pengkhianatan, dan konflik emosional, musim ini memadukan aksi, ketegangan, dan drama mendalam dalam pertarungan melawan kepunahan. Serial ini terdiri dari 10 episode, dirilis mingguan setiap Jumat hingga 24 Oktober 2025.

    Layanan Apple TV+ disertakan selama tiga bulan saat kamu membeli perangkat Apple dan menukarkan penawarannya dalam 90 hari. Atau bisa berlangganan Rp 99.000 per bulan setelah percobaan gratis selama tujuh hari.

    6. CubMu

    CubMu adalah aplikasi hiburan digital yang menawarkan berbagai macam konten. Layanan ini menyediakan akses ke berbagai saluran TV lokal dan internasional, memungkinkan kamu untuk menonton acara favorit kapan saja dan di mana saja.

    Ribuan judul film dan serial TV dari berbagai genre tersedia di CubMu, baik produksi dalam negeri maupun mancanegara dari Cinema World. Bagi para penggemar anime, CubMu juga menawarkan koleksi anime populer yang siap memanjakan mata seperti Momentary Lily dan Dandadan.

    Kamu dapat mengunduh aplikasi CubMu secara gratis tinggal klik melalui Google Play Store (untuk pengguna Android) dan App Store (untuk pengguna iOS). Setelah mengunduh aplikasi, kamu dapat langsung menikmati berbagai konten hiburan yang tersedia. Agar bisa mengakses semua konten dapat berlangganan mulai dari Rp 3.000.

    Kamu bisa mengakses CubMu di sini.

    Halaman 2 dari 4

    Simak Video “Video: Staf Prabowo Bisa Ketipu Love Scam, Data Kepresidenan Aman?”
    [Gambas:Video 20detik]
    (afr/afr)

  • Pemimpin Uni Eropa Ingin ‘Rangkul’ Moldova dari Cengkraman Rusia

    Pemimpin Uni Eropa Ingin ‘Rangkul’ Moldova dari Cengkraman Rusia

    Jakarta

    Warga Moldova lelah mendengar bagaimana negara mereka dideskripsikan sebagai “negara kecil bekas Uni-Soviet”, “negara termiskin di Eropa”, atau “negara yang terjepit antara Rusia dan Barat”.

    Sejak beberapa tahun terakhir, pemerintah Moldova mengerahkan ‘seluruh upaya’ untuk memperbarui citra tersebut.

    Pemerintah mengatakan bahwa, Moldova — yang terletak di antara Ukraina dan Rumania (negara anggota Uni Eropa dan NATO)— adalah calon anggota Uni Eropa, mengorientasikan negaranya ke barat.

    Proyeksi tersebut dikuatkan ketika pada Rabu (27/8) tiga pemimpin Uni Eropa (UE), Kanselir Jerman Friedrich Merz, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Perdana Menteri Polandia Donald Tusk, berjejak di ibu kota Chisinau, demi merayakan hari kemerdekaan bersama presiden Maia Sandu.

    “Alternatif selain Eropa tidak ada. Tanpa UE, Moldova tetap terjebak di masa lalu,” kata Sandu dalam pidatonya. “Kami merasakan hal ini setiap kali bom dijatuhkan di negara tetangga. Perang Rusia di Ukraina menunjukkan setiap hari bahwa Eropa berarti kebebasan dan perdamaian. Rusia-Putin berarti perang dan kematian.”

    Tantangan di luar prediksi, jelang pemilu

    Kanselir Merz mengatakan kepada warga Moldova, fakta bahwa negara tersebut telah memilih jalur menuju UE tidak dapat diremehkan. Namun masih banyak ketidakpastian jelang pemilu.

    Pemerintah pro-Barat Moldova menghadapi tantangan demokrasi fluktuatif – disebabkan frustrasi warga saat menghadapi dampak ekonomi perang di negara tetangga, Ukraina.

    Namun, ada pula faktor lain di luar diprediksi yang berupaya mempengaruhi para pemilih Moldova. Seperti konglomerat buron pro-Rusia, Ilan Shor, yang menjanjikan hingga $3.000 (Rp 49 juta) per bulan kepada orang-orang yang menghadiri protes anti-pemerintah, menurut kantor berita Reuters.

    Shor, yang melarikan diri dari Moldova saat mengajukan banding atas vonis kasus penipuan bank di tahun 2019, mempublikasikan tawarannya dalam sebuah video daring.

    Presiden Maia Sandu menyebutkan upaya tersebut sebagai bagian dari ancaman yang lebih besar terhadap demokrasi Moldova. Ia merinci bentuk-bentuk gangguan lain, termasuk campur tangan pemilu, pendanaan ilegal, kampanye disinformasi, serangan siber, sabotase di tempat pemungutan suara luar negeri, serta upaya memecah belah masyarakat melalui penyebaran kebencian antar komunitas.

    Minggu-minggu yang menegangkan

    Moskow membantah terlibat dalam campur tangan pemilu di Moldova, tetapi para pemimpin Uni Eropa yang berkumpul di Chisinau tetap menaruh curiga.

    “Rusia terus-menerus berusaha merusak kebebasan, kemakmuran, dan perdamaian di Moldova,” ujar Merz seraya memperingatkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin ingin menarik Moldova ke dalam “lingkup pengaruh” Moskow.

    Victoria Olari, yang memantau disinformasi dan tren daring untuk Lab Penelitian Atlantic Council Digital Forensic mengatakan kepada DW dalam sambungan telepon bahwa ia memperkirakan upaya campur tangan Rusia akan meningkat selama beberapa minggu ke depan.

    Olari, yang tinggal di Chisinau, menggambarkan suasana jelang pemilu “menegangkan” namun juga ada rasa “optimis dan waspada.”

    “Ada tekad nyata rakyat Moldova untuk menjaga kedaulatan mereka,” jelas Olari, menambahkan bahwa kunjungan para pemimpin tinggi Uni Eropa yang menegaskan dukungannya terhadap Moldova telah membangkitkan harapan.

    Mimpi Eropa yang ditangkis Hungaria

    Solidaritas Eropa pada Moldova terasa manis tapi juga pahit— karena jalan ‘berliku’ Moldova untuk bergabung dengan UE.

    Moldova dan Ukraina sama-sama mengajukan permohonan untuk bergabung dengan Uni Eropa pada tahun 2022, setelah invasi besar-besaran Rusia.

    Permohonan aksesi kedua negara disinkronkan dengan reformasi dalam negeri negara tersebut untuk memperkuat undang-undang dan lembaga pemberantasan korupsi. Macron, Merz, dan Tusk memuji kemajuan Moldova dalam hal ini.

    Namun Budapest memveto setiap kemajuan terkait permohonan masuk Ukraina ke UE. Kedekatan Moldova dengan Ukraina berimbas stagnannya posisi Moldova untuk masuk ke Uni Eropa.

    “Pintu menuju Uni Eropa terbuka,” ujar Merz dalam pesan yang meyakinkan pada hari Rabu. “Kami akan melakukan apa pun yang kami bisa” untuk memajukan perundingan keanggotaan pada musim gugur, tegas Kanselir Jerman tersebut.

    Namun hal ini turut menghadirkan dilema politik bagi para pemimpin UE.

    Risiko ‘menunggu’ terlalu lama

    “Uni Eropa enggan menyerah pada tekanan Hungaria dengan memisahkan hubungan antara Moldova dan Ukraina. Hal ini bisa membuat Ukraina merasa ditinggalkan, terutama di tengah invasi besar-besaran Rusia,” jelas Amanda Paul, peneliti senior di European Policy Centre.

    Namun, jika Moldova “menunggu” terlalu lama di luar pintu Uni Eropa, risiko Moldova jatuh ke dalam pengaruh Rusia semakin besar, hal ini tidak hanya membahayakan keamanan dan stabilitas Moldova, tapi juga akan melemahkan keamanan dan stabilitas Eropa secara keseluruhan.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris
    Diadaptasi oleh Sorta Caroline
    Editor: Rizki Nugraha.

    Lihat juga Video ‘Trump: Zelensky Tak Sepenuhnya Polos’:

    (ita/ita)

  • Organsiasi RI Himpun Dark Data, Celah Keamanan Siber Terbuka

    Organsiasi RI Himpun Dark Data, Celah Keamanan Siber Terbuka

    Bisnis.com, JAKARTA – Dark data atau data yang tersimpan tanpa digunakan organisasi menjadi salah satu tantangan di tengah percepatan transformasi. 

    Chairman CISSReC Pratama Persadha menjelaskan bahwa dark data sering kali muncul tanpa disadari. Bentuknya beragam mulai dari log aktivitas pengguna, catatan komunikasi internal, arsip transaksi lama, hingga rekaman CCTV. 

    “Tingginya volume dark data di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari tren percepatan digitalisasi, sementara pengelolaan data belum sistematis. Akibatnya, data lama yang tidak berguna tetap disimpan tanpa kurasi atau pemusnahan,” imbuhnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (28/8/2025).

    Menurutnya, ancaman dark data bukan hanya persoalan teknis. Kebocoran data lama yang tersimpan di server lawas, misalnya, bisa menjadi sasaran empuk bagi peretas.

    “Dark data bisa berisi informasi sensitif, seperti identitas pelanggan atau detail transaksi. Ketika tidak dikelola dengan baik, ia menjadi liability yang sewaktu-waktu bisa dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan siber,” tambahnya.

    Ancaman dark data juga terlihat nyata dalam laporan Hitachi Vantara State of Data Infrastructure Survey. Survei yang melibatkan 50 responden IT di Indonesia menunjukkan, 24% data perusahaan di Indonesia teridentifikasi sebagai dark data—lebih dari dua kali lipat rata-rata global yang hanya 10%.

    Kondisi ini bukan hanya membuang potensi bisnis, tetapi juga menimbulkan risiko finansial dan keamanan. Penyimpanan data lama yang tidak berguna membuat biaya infrastruktur melonjak.

    Sementara dari sisi operasional, hanya 14% responden di Indonesia yang merasa datanya tersedia saat dibutuhkan, dan hanya 6% yang percaya pada hasil keluaran AI yang mereka gunakan.

    Ironisnya, di saat investasi pada kecerdasan buatan (AI) diprediksi naik 124% dalam dua tahun mendatang, manajemen data justru masih rapuh. Pertumbuhan kebutuhan penyimpanan diperkirakan melonjak 29,6%, mempertegas urgensi strategi tata kelola data yang lebih matang.

    Dark data bukan hanya persoalan perusahaan, tetapi juga menyangkut keamanan siber nasional. Kebocoran arsip data pribadi, misalnya, bisa dimanfaatkan untuk serangan siber lebih lanjut, mulai dari spear phishing hingga serangan APT (advanced persistent threat). Bahkan, Pratama menilai, Indonesia bisa menjadi “ladang emas” bagi aktor siber asing bila manajemen data tidak segera diperbaiki.

    Di sisi lain, Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) memberi tekanan tambahan bagi organisasi. Setiap kebocoran data pribadi, termasuk dari dark data yang tidak lagi relevan, berpotensi mendatangkan sanksi hukum dan kerugian reputasi.

    Meski gelap, Country Managing Director Hitachi Vantara Indonesia Ming Sunadi menilai bahwa dark data sejatinya menyimpan peluang. 

    Dengan tata kelola yang baik, perusahaan dapat menggali insight dari data lama, mendukung inovasi, hingga memperkuat strategi bisnis berbasis AI. 

    “Organisasi yang berorientasi pada data dan memprioritaskan tata kelola serta analitik berada dalam posisi yang lebih baik untuk mendorong inovasi dan tetap kompetitif,” ujarnya.

    Oleh sebab itu. langkah ini menuntut keseriusan semua pihak pemerintah memperkuat regulasi, perusahaan berinvestasi pada teknologi tata kelola data, dan masyarakat meningkatkan kesadaran akan pentingnya melindungi informasi pribadi. Tanpa itu semua, dark data akan terus menjadi “bom waktu” yang mengancam keamanan, kepercayaan publik, hingga kedaulatan digital Indonesia.

  • Top 3 Tekno : Jadwal Pertandingan Tim Indonesia di Turnamen IESF SEA Mobile Legends 2025 – Page 3

    Top 3 Tekno : Jadwal Pertandingan Tim Indonesia di Turnamen IESF SEA Mobile Legends 2025 – Page 3

    Jumlah serangan siber mengarah ke Indonesia diketahui mengalami penurunan signifikan pada semester I 2025. Walau tercatat ada penurunan, ancaman digital masih jauh dari kata reda.

    Data ini diungkap oleh laporan terbaru Awanpintar, platform pemantauan serangan siber dari Prosperita Group.

    Disebutkan, sejak Januari hingga Juni 2025 terdapat 133.439.209 serangan siber terjadi ke perangkat digital dengan alamat IP publik di Indonesia.

    Baca selengkapnya di sini

  • Waspada, Gambar Berpotensi jadi Pemicu Serangan Injeksi Prompt di Sistem AI

    Waspada, Gambar Berpotensi jadi Pemicu Serangan Injeksi Prompt di Sistem AI

    Bisnis.com, JAKARTA — Tim peneliti dari Trail of Bits mengumumkan temuan metode serangan siber baru yang dapat mencuri data pengguna melalui injeksi prompt atau prompt injection tersembunyi pada gambar yang diproses oleh sistem kecerdasan buatan (AI) sebelum disampaikan ke model bahasa besar (LLM).

    Serangan inovatif ini bekerja dengan menyisipkan instruksi berbahaya yang tak kasat mata ke dalam gambar resolusi penuh.

    Saat gambar tersebut di-downscale menggunakan algoritma pemrosesan tertentu seperti bicubic, pola tersembunyi bisa muncul dan membentuk instruksi teks yang larut bersama masukan pengguna.

    Hasilnya, model AI dapat menjalankan perintah yang tak disadari dan berpotensi membocorkan data tanpa diketahui pemilik akun.

    Bleeping Computer melaporkan, Selasa (26/8/2025) eksperimen para peneliti, yakni Kikimora Morozova dan Suha Sabi Hussain, menunjukkan serangan ini efektif pada berbagai produk AI Google termasuk Gemini CLI, Vertex AI Studio, serta fitur di Google Assistant dan Genspark. Bahkan, data Google Calendar bisa diekstrak ke email asing tanpa konfirmasi jika integrasi tool tak memiliki proteksi berlapis.

    Sebagai langkah mitigasi, Trail of Bits menyarankan penerapan pembatasan dimensi gambar, pratinjau hasil sebelum dikirim ke LLM, serta konfirmasi eksplisit dari pengguna untuk aktivitas yang berisiko tinggi.

    Rekomendasi lain adalah desain sistem AI yang lebih aman agar mampu menahan berbagai jenis prompt injection multimodal.

    Peneliti juga merilis Anamorpher, tools open source untuk membuat gambar ‘jahat’ sesuai algoritma downscaling terkait—memicu perhatian lebih serius bagi developer AI akan ancaman baru di ranah keamanan data pengguna.

    Sebelumnya, data Kaspersky terbaru menunjukkan peningkatan persentase objek berbahaya yang diblokir di komputer ICS pada sektor konstruksi dan manufaktur pada kuartal I/2025 untuk wilayah Asia Tenggara.

    Dibandingkan dengan rata-rata global, persentase komputer ICS yang diblokir objek berbahaya pada kawasan Asia Tenggara lebih tinggi. 

    Ditemukan persentase di sektor konstruksi 1,5 kali lebih tinggi. Disusul manufaktur 1,3 kali lebih tinggi, dan otomatisasi bangunan, tenaga listrik, serta teknik dan integrator ICS dengan persentase 1,2 kali lebih tinggi.

    Keseluruhan, kawasan Asia Tenggara menempati peringkat kedua secara global berdasarkan persentase komputer ICS yang diblokir objek berbahayanya, yaitu sebesar 29,1%.

    Managing Director untuk Asia Pasifik di Kaspersky Adrian Hia mengatakan seiring dengan perusahaan konstruksi merangkul teknologi digital, ada keseimbangan antara risiko dan peluang.

    “Bisnis harus memitigasi ancaman secara komprehensif melalui peluang baru untuk memperkuat lapisan perlindungan dan ketahanan mereka,” kata Hia

    Dia menambahkan, ke depan perangkat industri digital dapat menjadi target serangan siber karena langkah-langkah keamanan yang sudah ketinggalan zaman. Fasilitas jarak jauh yang mengandalkan peralatan jaringan yang murah sangat rentan terhadap eksploitasi.

    Untuk itu, merevisi langkah-langkah keamanan siber dari teknologi lama dan yang telah teruji waktu menjadi lebih penting dari sebelumnya.

  • RI Hadapi 9 Serangan Siber per Detik Semester I/2025, Mayoritas dari China

    RI Hadapi 9 Serangan Siber per Detik Semester I/2025, Mayoritas dari China

    Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia dibanjiri serangan siber hingga 9 percobaan per detik pada semester I/2025. Mayoritas serangan berasal dari China.

    Dalam laporan Indonesia Waspada: Ancaman Digital di Indonesia Semester 1 Tahun 2025 yang dirilis AwanPintar.id tercatat ada 133.439.209 serangan siber sepanjang semester I/2025 atau rata-rata 9 serangan per detik.

    Eskalasi serangan ini turun 94,66 persen dari 2.499.486.085 serangan yang terjadi pada Semester 1/2024. 

    “Penurunan drastis ini sudah dimulai sejak November dan Desember 2024. Sebagai catatan, pada 2024 tinggi karena terdapat peristiwa besar di Indonesia, yaitu pemilihan Presiden dan Wakil Presiden,” kata Founder AwanPintar.id Yudhi Kukuh, Selasa (26/8/2025).

    Yudhi menambahkan dari sisi jenis serangan siber, pada semester I/2025 didominasi oleh Generic Protocol Command Decode, yaitu serangan siber yang menggunakan teknik manipulasi atau mencampuradukan protokol jaringan.

    Serangan Generic Protocol naik 68,37% naik dari 27,10% pada semester 1/2024.

    Mesin pendeteksi serangan siber AwanPintar

    Salah satu teknik serangan seperti ini adalah DDoS yang memanfaatkan kelemahan untuk melumpuhkan atau mendapatkan hak akses. 

    Pelaku kejahatan siber memanfaatkan berbagai teknik, mulai dari brute force hingga rekayasa sosial, untuk mendapatkan akses penuh secara tidak sah ke akun pengguna. Serangan terhadap port komputer juga menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan. 

    Pelaku kejahatan siber secara aktif memindai dan mengeksploitasi port yang terbuka, membuka pintu bagi penyusupan dan eksfiltrasi data

    Dari sisi global, China menjadi negara penyumbang serangan siber terbesar ke Indonesia (12,87%) disusul Amerika Serikat (9,07%), Turki (7,53%), dan India (7,4%). Menurunnya dominasi Amerika Serikat mengindikasikan adanya pergeseran geografis dalam sumber malware global. 

    “Hal ini mungkin terkait dengan pengembangan infrastruktur baru atau pergeseran fokus kelompok penjahat siber,” kata Yudhi,

    Sementara itu, serangan yang berasal dari dalam negeri tercatat  9,19%. Kontribusi serangan dari dalam Indonesia meningkat yang menegaskan adanya infrastruktur domestik yang terkompromi, seperti botnet atau server yang disalahgunakan di dalam negeri, yang kini juga menjadi sumber penting penyebaran malware. 

    “Tren ini menunjukkan bahwa isu keamanan siber bukan hanya soal serangan lintas negara, tetapi juga terkait lemahnya kesadaran digital di tingkat lokal,” kata Yudhi. 

    Jambi

    Jika diurut lebih dalam, Kerinci (Jambi) muncul sebagai daerah penyerang teratas (16,69%) di Indonesia, lalu Jakarta (11,62%), Klaten (1,74%), Bandung (0,99%), dan Semarang (0,44%). Hal ini menunjukkan diversifikasi sumber serangan siber dari dalam negeri. 

    Ancaman siber tidak lagi terkonsentrasi di pusat-pusat metropolitan dan ini menekankan pentingnya keamanan siber merata di seluruh wilayah, tidak hanya terpusat pada kota-kota besar.

    Spam dan malware, melonjak di awal, turun di akhir semester. Persentase email spam tinggi di awal 2025 (23,04%) namun turun di akhir semester 1 2025 (11,7%). Begitu pun malware yang berada di angka 43% di awal tahun, turun menjadi 22,82% pada Juni 2025.

    Tren ini bisa disebabkan oleh peluncuran kampanye spam atau malware skala besar di awal tahun, peningkatan jumlah botnet yang aktif, atau adaptasi penyerang terhadap celah keamanan baru.

    Dia mengatakan dengan jutaan data ancaman siber yang diproses setiap harinya melalui detektor yang tersebar di jaringan internet nasional, AwanPintar.id® berperan sebagai garda depan dalam mendeteksi, menganalisis, dan menyebarkan intelligence siber di Indonesia. 

     “Temuan pada Semester 1/2025 mengingatkan kita bahwa ancaman siber di Indonesia semakin berlapis dan kompleks. Evolusi botnet Mirai yang menyasar perangkat IoT, ditambah dengan kerentanan CVE, menunjukkan bahwa kelemahan di dunia digital bisa datang dari mana saja,” ucap Yudhi.