Kasus: Praktik prostitusi

  • Markas Scam Online Diobrak-abrik Junta Myanmar

    Markas Scam Online Diobrak-abrik Junta Myanmar

    Naypyidaw

    Junta militer Myanmar kembali mengobrak-abrik markas penipuan daring atau scam online. Ada 300 orang yang ditangkap dalam operasi itu.

    Dilansir AFP, Rabu (19/11/2025), media lokal The Global New Light of Myanmar melaporkan operasi penggerebekan terhadap markas scam online Shwe Kokko di dekat perbatasan Thailand itu dilakukan pada Selasa (18/11) pagi waktu setempat. Junta militer menangkap lebih dari 300 orang yang semuanya warga negara asing (WNA).

    Markas scam online terdeteksi marak di wilayah perbatasan Myanmar yang dilanda konflik sejak kudeta militer tahun 2021. Bangunan-bangunan yang dijadikan markas itu menampung para pelaku penipuan yang menargetkan pengguna internet dengan modus penipuan asmara dan bisnis.

    Praktik scam online semacam itu mampu meraup keuntungan puluhan miliar dolar Amerika Serikat setiap tahunnya. Junta militer yang berkuasa di Myanmar telah dituduh menutup mata atas praktik scam yang meluas tersebut.

    Namun, junta Myanmar mulai melakukan penindakan keras sejak Februari lalu setelah dilobi oleh China yang merupakan pendukung militer utamanya. Menurut beberapa pemantau, operasi penggerebekan tambahan yang dimulai bulan lalu merupakan bagian dari upaya propaganda junta Myanmar. Hal tersebut dinilai dilakukan untuk melampiaskan tekanan dari Beijing tanpa terlalu merugikan keuntungan yang memperkaya sekutu milisi junta.

    “Selama operasi tersebut, sebanyak 346 warga negara asing yang saat ini sedang diselidiki telah ditangkap,” demikian dilaporkan The Global New Light of Myanmar.

    “Nyaris 10.000 ponsel yang digunakan dalam operasi judi online juga disita,” imbuh laporan tersebut.

    Sejak kudeta tahun 2021 yang memicu perang sipil, wilayah perbatasan Myanmar telah menjadi lahan subur bagi markas-markas scam dan judi online. Para analis menuding lokasi itu dikelola oleh ribuan pekerja sukarela serta orang-orang dari luar negeri yang menjadi korban perdagangan manusia.

    Belakangan, China semakin kesal dengan banyaknya warga negara mereka yang menjadi pelaku sekaligus korban penipuan. Junta militer Myanmar pun menyalahkan kelompok oposisi bersenjata karena membiarkan markas-markas penipuan beroperasi di bawah perlindungan mereka. Junta Myanmar mengklaim pihaknya telah mengambil tindakan setelah merebut kembali kendali teritorial.

    Laporan The Global New Light of Myanmar menyebut perusahaan bernama Yatai, yang dimiliki dan dikelola oleh seorang warga China-Kamboja, She Zhijiang, merupakan ‘entitas yang terlibat’ dalam mengelola area Shwe Kokko. She ditangkap di Thailand tahun 2022 lalu dan telah diekstradisi ke China pekan lalu di mana dia akan disidangkan atas rentetan tuduhan keterlibatan dalam judi online dan skema penipuan.

    She dan perusahaannya telah dijatuhi sanksi oleh AS dan Inggris. AS menyebut She mengubah sebuah desa di perbatasan Myanmar-Thailand menjadi area Shwe Kokko yang disebut sebagai ‘kota resor yang dibangun khusus untuk perjudian, perdagangan narkoba, prostitusi, dan penipuan yang menargetkan orang-orang di seluruh dunia’.

    Pada Oktober lalu, junta militer Myanmar lebih dulu menggerebek markas scam online di KK Park yang terletak tak jauh dari Shwe Kokko. Junta Myanmar mengklaim pasukannya menghancurkan lebih dari 600 bangunan di area KK Park.

    Penggerebekan di KK Park itu menyebabkan ribuan orang kabur ke perbatasan Thailand. Sebanyak 26 orang yang kabur merupakan WNI.

    Halaman 2 dari 2

    (haf/haf)

  • Tentara Gerebek Markas Penipuan Online, 350 Orang Ditangkap

    Tentara Gerebek Markas Penipuan Online, 350 Orang Ditangkap

    Jakarta, CNBC Indonesia – Militer Myanmar menggerebek pusat penipuan online besar di kawasan perbatasan Thailand, Shwe Kokko, dan menangkap hampir 350 warga negara asing.

    Langkah ini menjadi bagian dari operasi besar-besaran yang gencar dipublikasikan untuk menindak maraknya kompleks pasar gelap.

    Penindakan ini dilakukan di tengah sorotan internasional terkait “pabrik-pabrik penipuan” di perbatasan Myanmar yang rusak akibat perang berkepanjangan.

    Kawasan tersebut selama ini menjadi pusat kejahatan terorganisir yang menargetkan pengguna internet dengan penipuan asmara hingga bisnis, dengan nilai kerugian mencapai puluhan miliar dolar setiap tahun.

    Selama bertahun-tahun, junta Myanmar dituding membiarkan operasi penipuan tersebut. Namun sejak Februari, mereka mulai melakukan tindakan lebih tegas setelah mendapat tekanan kuat dari China, sekutu militer, yang geram karena banyak warganya terlibat sekaligus menjadi korban dalam jaringan kejahatan ini.

    Sejumlah analis menilai penggerebekan yang dilakukan sejak bulan lalu juga bertujuan sebagai propaganda politik. Operasi ini disebut untuk meredam Beijing tanpa mengganggu aliran keuntungan besar yang mengalir ke kelompok-kelompok milisi sekutu junta.

    Media pemerintah The Global New Light of Myanmar melaporkan bahwa pasukan militer menyerbu Shwe Kokko pada Selasa pagi. Dalam operasi tersebut, 346 warga negara asing yang sedang diselidiki berhasil ditangkap.

    “Nyaris 10.000 ponsel yang digunakan untuk operasi judi online disita,” tulis laporan tersebut, dikutip dari AFP, Rabu (19/11/2025).

    Junta juga menuding kelompok oposisi bersenjata memberi perlindungan bagi pusat-pusat penipuan tersebut. Namun mereka mengklaim kini dapat bertindak setelah merebut kembali sebagian wilayah dari kelompok pemberontak.

    Shwe Kokko sudah lama dikaitkan dengan She Zhijiang, pria berkewarganegaraan China-Kamboja yang dituduh sebagai gembong kriminal internasional.

    Ia ditangkap di Thailand pada 2022 dan baru diekstradisi ke China pekan lalu atas dugaan keterlibatan dalam operasi perjudian dan penipuan online.

    Menurut pemerintah AS, She mengubah sebuah desa kecil di perbatasan Myanmar-Thailand menjadi pusat kejahatan berskala global, lengkap dengan kasino ilegal, prostitusi, perdagangan narkoba, dan jaringan penipuan internasional. Ia dan perusahaannya, Yatai, sebelumnya telah dijatuhi sanksi oleh Inggris dan Amerika Serikat.

    Penggerebekan Shwe Kokko bukan yang pertama. Pada Oktober lalu, junta juga menyerbu pusat penipuan KK Park dan mengklaim tengah merobohkan lebih dari 600 bangunan di sana.

    Sejak awal tahun, Myanmar menyebut telah memulangkan sekitar 7.000 tersangka penipu, sementara Thailand memperketat blokir internet lintas batas untuk menahan operasional jaringan kriminal tersebut.

    Menurut laporan PBB, kerugian korban penipuan di Asia Tenggara dan Asia Timur mencapai US$37 miliar pada 2023. PBB memperkirakan kerugian global bisa jauh lebih besar karena sebagian besar.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

    Next Article

    Penipu Online Ramai di WhatsApp dan SMS, Ini Cara Lapornya

  • Prostitusi Muncul Lagi di Eks Dolly, Eri Cahyadi Minta Warga Ikut Awasi

    Prostitusi Muncul Lagi di Eks Dolly, Eri Cahyadi Minta Warga Ikut Awasi

    Surabaya (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya angkat bicara mengenai temuan praktik prostitusi yang kembali terjadi di bekas Lokalisasi Dolly, tepatnya di Putat Jaya Timur, Sawahan. Temuan ini didapatkan oleh aparat kepolisian saat patroli pada Sabtu malam (15/11/2025), meskipun penutupan lokalisasi Dolly telah dilakukan sejak lama.

    Menurut Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dalam patroli yang dilakukan aparat Polrestabes Surabaya, Pemkot juga turut andil mendampingi untuk bersama-sama menghapus penyakit masyarakat tersebut. “Kita tetap jalan terus. Jadi (penemuan kejadian) itu kita koordinasi dengan Polrestabes Surabaya,” kata Eri.

    Eri mengaku telah meminta warga Surabaya, khususnya yang tinggal di Putat Jaya Timur, untuk ikut memonitor dan menjaga wilayahnya agar tetap sehat serta terbebas dari aktivitas tercela. “Jadi mulai (eks lokalisasi) Moroseneng sampai Dolly, kita join dengan Polrestabes Surabaya terus. Itu tergantung warga. Makanya saya bilang, titip kepada warganya,” tegasnya.

    Terkait pelaku yang telah diamankan aparat kepolisian, Eri Cahyadi meminta agar mereka dijatuhi hukuman seberat-beratnya sesuai aturan hukum yang berlaku. “Tersangkanya harus dijatuhi sanksi berat. Yang seperti ini (prostitusi) haram,” pungkas Wali Kota Eri. (rma/kun)

  • Desak Penertiban Prostitusi Terselubung, DPRD Surabaya Ingatkan Keberhasilan Risma Tutup Dolly

    Desak Penertiban Prostitusi Terselubung, DPRD Surabaya Ingatkan Keberhasilan Risma Tutup Dolly

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, menyampaikan kekhawatirannya atas maraknya praktik prostitusi terselubung di berbagai titik di Kota Pahlawan. Kondisi ini dinilainya mengancam moral generasi muda dan mencederai reputasi Surabaya sebagai kota yang pernah berhasil menutup kawasan prostitusi terbesar di Asia Tenggara.

    “Kami berulangkali mengingatkan kepada Pemkot Surabaya melalui Satpol PP serta Bapemkesra yang menaungi lurah dan camat untuk tegas melakukan tindakan jika ada tempat-tempat yang ditengarai digunakan sebagai lokasi prostitusi,” ujar Yona di DPRD Surabaya, Senin (17/11/2025).

    Politisi Gerindra yang akrab disapa Cak Yebe ini menjelaskan bahwa praktik prostitusi kini muncul dalam banyak bentuk, baik konvensional maupun berbasis digital. Dia menyebut sejumlah titik yang masih beroperasi meski sudah sering ditertibkan, termasuk kawasan Moroseneng, yang pada Oktober 2025 dilaporkan masih memerlukan patroli intensif oleh Satpol PP Kecamatan Benowo dari pukul 23.00 hingga 04.00 WIB setiap hari.

    “Termasuk tempat-tempat pijat tradisional berizin Pelayanan Kesehatan Tradisional dan penginapan yang diduga dipakai untuk layanan prostitusi online,” jelasnya.

    Selain Moroseneng, kawasan eks lokalisasi Dolly juga kembali menjadi fokus penggerebekan pada 16 November 2025, petugas mengamankan dua pekerja seks komersial (PSK) dan dua muncikari di sekitar Gang Dolly Putat Jaya Timur III B.

    “Masih banyak lokasi rumah kos dan wisma yang meskipun tertutup secara formal, tetap digunakan untuk aktivitas prostitusi terselubung,” tegas Wakil Ketua DPC Gerindra Surabaya ini.

    Beberapa regulasi telah jelas mengatur sanksi terhadap aktivitas tersebut, mulai dari Pasal 296 KUHP (pidana hingga 1 tahun 4 bulan), Pasal 506 KUHP (kurungan hingga 1 tahun), UU ITE (hingga 6 tahun penjara atau denda Rp 1 miliar), serta UU TPPO (penjara 3–15 tahun dan denda Rp 120–600 juta).

    “Maraknya praktik prostitusi terselubung baik konvensional maupun melalui platform digital jelas melanggar regulasi,” tegasnya.

    Menurut Cak Yebe, Surabaya sebagai kota besar memang rentan terhadap aktivitas prostitusi, tetapi dia menegaskan bahwa situasi ini harus dijawab dengan langkah konsisten dari seluruh perangkat pemerintahan serta dukungan masyarakat.

    “Dibutuhkan kesadaran, komitmen, dan konsistensi semua pihak untuk bersama-sama menciptakan Surabaya bersih dari prostitusi. Tanpa itu semua pasti akan sia-sia,” ujar Cak Yebe.

    Apalagi, kata dia, prostitusi membawa dampak besar terhadap moral generasi muda dan wajah kota Surabaya secara keseluruhan. Dia mengingatkan penutupan Dolly pada era Tri Rismaharini sebagai simbol penting keberhasilan kota pahlawan menjaga marwahnya.

    “Dampak besar prostitusi adalah merusak moral generasi muda dan citra kota Surabaya. Penutupan Dolly dulu menjadi prestasi yang mengakhiri label Surabaya sebagai kota dengan wisata esek-esek terbesar di Indonesia,” pungkasnya. [asg/suf]

  • Petugas gabungan antisipasi prostitusi Taman Daan Mogot Jakbar

    Petugas gabungan antisipasi prostitusi Taman Daan Mogot Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Sebanyak 32 personel gabungan secara rutin melakukan patroli untuk mengantisipasi prostitusi sesama jenis di taman Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat.

    “Sebanyak 32 personel dikerahkan untuk berpatroli, yang terdiri dari anggota Polsek Cengkareng dan Satpol PP Jakbar,” kata Kapolsek Cengkareng Kompol Fernando Saharta Saragi di Jakarta, Senin.

    Fernando mengatakan, patroli itu dilakukan untuk menindaklanjuti aduan masyarakat terkait adanya dugaan prostitusi gay serta mengantisipasi potensi kerawanan di lokasi tersebut.

    “Kita mengantisipasi potensi aktivitas yang melanggar hukum dan menjaga keamanan di kawasan tersebut,” ujar Fernando.

    Patroli dilakukan agar warga merasa aman dan nyaman, terutama yang melintas atau beraktivitas di sekitar pertamanan.

    Dalam patroli yang dilaksanakan pada Minggu (16/11) itu, petugas melakukan penyisiran dan pemantauan di sejumlah titik yang dianggap rawan.

    “Sejauh ini, petugas belum menemukan adanya indikasi aktivitas mencurigakan sebagaimana yang dikhawatirkan,” katanya.

    Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Barat telah mengamankan dua orang pria yang diduga terlibat prostitusi gay di taman Jalan Daan Mogot KM 12, Cengkareng, Jumat (14/11) malam.

    Kepala Seksi Keamanan dan Ketertiban Satpol PP Jakarta Barat (Jakbar), Edison Butar Butar menyebutkan, dua orang itu kini diamankan di Panti Sosial Kedoya.

    “Semalam itu kita rencananya pulbaket (pengumpulan bahan dan keterangan) dulu. Ternyata, ada dua orang di situ (diduga terlibat prostitusi gay). Langsung kita ambil lah, dibawa ke Panti Sosial Kedoya,” ujar Edison saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (15/11).

    Selain menangkap dua orang itu, petugas Satpol PP juga memasang empat spanduk berisi larangan menggunakan lokasi tersebut sebagai tempat transaksi prostitusi.

    “Spanduk imbauan Perda DKI 8 Tahun 2007 Pasal 42. Dipasang di lokasi yang menjadi tempat transaksi prostitusi,” ujar Edison.

    Wali Kota Jakbar Uus Kuswanto pun telah menginstruksikan Satpol PP untuk menangkap pelaku prostitusi sesama jenis (gay) di taman Jalan Daan Mogot, Cengkareng.

    “Sudah diinstruksikan ke Kasatpol PP untuk monitor ke sana dan segera melakukan penertiban. Kalau memang ada para pelaku, ditangkap langsung dan ditindak sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku,” kata Uus di Jakarta, Jumat (14/11).

    Instruksi itu dikeluarkan setelah dirinya mendapat laporan warga yang mengeluhkan maraknya aktivitas homoseksual di lokasi tersebut.

    “Taman lajur pinggir Jalan Daan Mogot itu kan ruang publik ya. Jadi mesti dimanfaatkan sebagaimana mestinya. Tidak boleh itu prostitusi,” ujarnya.

    Uus pun telah meminta Kecamatan Cengkareng agar memasang spanduk anti aktivitas mesum atau prostitusi di lokasi tersebut sebagai bagian dari penertiban.

    “Saya juga sudah minta ke wilayah (Kecamatan Cengkareng) agar di lokasi itu dipasang spanduk supaya tidak terjadi lagi prostitusi sesama jenis itu atau hal-hal yang tidak baik lainnya,” kata dia.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Trump Desak Partai Republik Dukung Rilis Dokumen Epstein

    Trump Desak Partai Republik Dukung Rilis Dokumen Epstein

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat, atau yang kerap disebut Kongres, harus memberikan suara untuk merilis semua dokumen terkait mendiang pelaku kejahatan seksual Jeffrey Epstein.

    Ini merupakan contoh langka Trump menarik kembali pernyataannya karena adanya penolakan dari dalam Partai Republik sendiri.

    “Partai Republik di Kongres harus memberikan suara untuk merilis berkas Epstein, karena kita tidak punya apa pun untuk disembunyikan,” tulis Trump di platform Truth Social miliknya pada Minggu malam (16/11).

    “Sudah waktunya untuk melupakan rekayasa Demokrat yang dilakukan oleh kaum radikal kiri untuk mengalihkan perhatian dari kesuksesan besar Partai Republik,” tulisnya.

    Kongres akan memberikan suara terkait berkas Epstein

    Kongres dijadwalkan memberikan suara minggu ini mengenai apakah akan memublikasikan berkas yang berkaitan dengan penyelidikan federal atas perdagangan seks yang melibatkan Epstein, yang meninggal karena bunuh diri di penjara pada 2019 saat menunggu persidangan atas dakwaan tersebut.

    Finansier yang tercemar itu sebelumnya telah dihukum karena meminta layanan prostitusi dari seorang gadis di bawah umur.

    Para kritikus Trump menuduh bahwa ia mencoba menyembunyikan detail tentang dugaan pelanggarannya sendiri, sesuatu yang dibantah oleh presiden, dengan menentang pemungutan suara tersebut.

    Jika disahkan baik oleh Kongres maupun Senat, RUU tersebut akan memaksa Departemen Kehakiman untuk merilis semua dokumen dan komunikasi terkait Epstein.

    Nama siapa di dokumen Epstein yang belum terpublikasi?

    Pekan lalu, Komite Pengawasan Kongres AS merilis ribuan email dan dokumen lain milik properti Epstein.

    Itu merupakan salah satu dari banyak kumpulan berkas yang telah dipublikasikan tahun ini dalam kasus yang telah menjadi masalah politik bagi pemerintahan Trump.

    Dokumen-dokumen terbaru ini memunculkan seruan baru untuk meningkatkan transparansi terkait kasus tersebut.

    Dalam email pada 2019, Epstein menulis kepada seorang jurnalis bahwa Trump “tahu tentang para gadis tersebut.” Gedung Putih menuduh Demokrat membocorkan email-email itu secara selektif untuk mencoreng presiden.

    Trump tidak pernah dituduh melakukan kesalahan terkait Epstein, dan kemunculan nama seseorang dalam berkas penyelidikan tidak mengandung makna demikian.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Rahka Susanto

    Editor: Yuniman Farid

    Tonton juga Video Tudingan Baru soal Trump Terlibat Kasus Epstein Ditangkis Gedung Putih

    (ita/ita)

  • Diduga Ada Prostitusi Sesama Jenis di Taman Daan Mogot, DPRD Jakarta: Jangan Tunggu Viral dan Razia Baru Bergerak

    Diduga Ada Prostitusi Sesama Jenis di Taman Daan Mogot, DPRD Jakarta: Jangan Tunggu Viral dan Razia Baru Bergerak

    Sebelumnya, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Administrasi Jakarta Barat mengamankan dua pria yang diduga terlibat prostitusi sesama jenis di Taman Daan Mogot KM 12, Cengkareng. Keduanya ditangkap saat operasi dan monitoring malam yang dilakukan Satpol PP pada Jumat, 14 November 2025.

    “Dua orang diduga homoseksual dibawa ke Panti Sosial Kedoya,” kata Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Satriadi Gunawan dalam keterangan tertulis, Sabtu (15/11/2025).

    Satriadi menyampaikan, operasi pada Jumat itu dilakukan pada pukul 23.00 WIB yang dipimpin oleh Kepala Satpol PP Kecamatan Cengkareng, Sukarlan serta 12 personel lainnya. Pada operasi ini, Satpol PP juga melakukan pemasangan spanduk himbauan di lokasi yang dijadikan tempat prostitusi.

    “Kita kan selalu SOP-nya pasti tipiring-kan binaannya gitu loh. Kecuali kalau udah ada unsur pidana, misalkan ada pembunuhan atau apa, itu mungkin ranahnya kepolisian lah,” ucapnya.

    Menurut Satriadi, kegiatan pengawasan serta operasi semacam ini rutin dilakukan oleh pihaknya. Patroli serupa akan terus dilakukan terutama di tempat-tempat yang rawan untuk disalahgunakan.

    “Dia kan biasanya komunitas gitu namanya ya, jadi kayak janjian di satu tempat di situ yang punya potensi gitu kan,” kata dia.

  • Taman di Jakarta Harus Bebas Dari Prostitusi!

    Taman di Jakarta Harus Bebas Dari Prostitusi!

    Jakarta

    Dugaan adanya praktik prostitusi di area Taman Daan Mogot, mendapat sorotan tajam dari Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth. Kenneth menilai kasus tersebut merupakan bukti nyata lemahnya pengawasan ruang publik oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta khususnya Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) Jakarta, dan aparat terkait.

    “Dugaan adanya praktik prostitusi, apa pun bentuknya di ruang publik seperti Taman Daan Mogot adalah tamparan keras bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan seluruh aparat yang bertanggung jawab atas keamanan kota ini,” ujar Hardiyanto Kenneth dalam keterangannya, Sabtu (15/11/2025).

    Menurut anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta itu, taman kota seharusnya menjadi ruang aman bagi keluarga, anak-anak, serta warga yang beraktivitas. Namun pemberitaan mengenai adanya praktik kegiatan yang melanggar hukum di kawasan tersebut menunjukkan adanya kelalaian yang serius.

    “Taman yang seharusnya menjadi ruang aman untuk berolahraga dan beristirahat, justru diberitakan dimanfaatkan untuk aktivitas yang melanggar norma dan hukum. Ini tidak boleh dibiarkan,” tegasnya.

    Bang Kent, sapaan akrab Hardiyanto Kenneth, menekankan bahwa isu ini bukan perkara orientasi seksual atau identitas kelompok tertentu, melainkan persoalan ketertiban umum dan penegakan hukum yang melemah.

    Kent pun mendesak Pemprov DKI, Satpol PP, dan Kepolisian untuk segera melakukan langkah penertiban sekaligus penyelidikan secara menyeluruh. Ia menolak tindakan parsial atau razia sesaat yang tidak menyelesaikan akar masalah.

    “Tidak cukup hanya razia simbolik. Kita butuh tindakan konsisten, terukur, dan berbasis data,” ujarnya.

    “Saya tidak mau mendengar alasan klasik seperti kekurangan personel, pencahayaan kurang, atau patroli terbatas. Anggaran keamanan dan pengelolaan ruang publik Jakarta tidak kecil. Jika pengawasan taman saja tidak mampu dijalankan, bagaimana warga bisa yakin pemerintah mampu menjaga kota dengan 11 juta penduduk?” kata Kepala BAGUNA DPD PDI Perjuangan Jakarta itu.

    Selain menyoroti penanganan saat ini, Kent juga menekankan pentingnya pengawasan berkelanjutan agar kejadian serupa tidak kembali terulang. Ia menilai Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) Jakarta perlu mengubah pola pengawasan dari yang bersifat reaktif menjadi preventif.

    “Kita tidak hanya bicara penertiban sesaat. Pengawasan ruang publik harus dilakukan secara konsisten, terstruktur, dan berkelanjutan. Jangan tunggu viral dulu baru bergerak,” ujar Kent.

    Menurutnya, salah satu penyebab suburnya aktivitas ilegal di taman adalah kondisi area yang remang-remang dan minim penerangan.

    “Taman yang remang-remang itu harus segera dipasangi penerangan tambahan. Jangan ada lagi sudut gelap di ruang publik Jakarta. Penerangan itu bukan sekadar fasilitas, tetapi instrumen keamanan,” tegasnya.

    Kent mendesak Pemprov DKI melakukan audit menyeluruh terhadap kondisi penerangan di taman-taman kota, terutama yang berada di kawasan rawan.

    “Kalau lampu taman banyak yang mati atau pencahayaan tidak memadai, itu tanggung jawab pemerintah. Segera evaluasi, perbaiki, dan pastikan taman-taman kita terang dan aman. Dengan begitu, potensi pelanggaran hukum bisa ditekan sejak awal,” ujarnya.

    Ia juga meminta agar sistem pengawasan ditingkatkan, mulai dari patroli rutin, pemasangan CCTV, hingga koordinasi teknis antara dinas terkait, Satpol PP, dan aparat kepolisian.

    “Intinya jelas, jangan hanya menindak, tetapi harus mencegah. Jangan hanya reaktif, tetapi antisipatif. Warga harus merasa aman ketika menggunakan fasilitas publik yang dibiayai dari uang rakyat,” tuturnya.

    Menurutnya, publik bukan tempat transaksi gelap. Taman bukan tempat kegiatan ilegal. Warga Jakarta berhak atas ruang yang aman, bersih, dan bermartabat-bukan ruang yang setiap tahun menghadirkan persoalan yang sama tetapi tidak pernah ada penyelesaiannya.

    “Ini bukan kejadian baru, bukan kejadian langka, ini kejadian yang terus berulang, dan faktanya hingga hari ini pemerintah belum mampu menghadirkan solusi yang nyata,” bebernya.

    Kent pun melihat pola penanganan pemerintah hanya bersifat reaktif dan seremonial. Razia dilakukan, tapi masalah kembali muncul. Pengawasan lemah. Koordinasi minim. Tindakan tidak konsisten.

    “Selama pola ini tidak berubah, kejadian seperti ini akan terus berulang tanpa akhir. Tingkatkan patroli rutin, perbaiki penerangan, pasang CCTV, dan tindak tegas setiap pelanggaran yang terjadi. Tidak boleh ada toleransi terhadap aktivitas ilegal apa pun di ruang publik. Jakarta tidak boleh dibiarkan dikelola dengan pola yang gagal berulang kali,” pungkasnya.

    Perlu diketahui sebelumnya, aktivitas prostitusi pria sesama jenis dilaporkan kian merebak di area pertamanan Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar). Warga resah atas aktivitas tersebut.

    Seorang pedagang kaki lima (PKL), Acong, mengatakan aktivitas prostitusi itu kerap terjadi menjelang tengah malam.

    “Iya (prostitusi sesama jenis pria), orang-orang pada berhenti aja. Pada berhenti di situ motornya. (Aktivitas prostitusi dilakukan) di area yang gelap di sana. Itu benar (ada prostitusi sesama jenis pria),” kata Acong.

    Para pelaku prostitusi itu mulai berdatangan pukul 22.00 WIB. Aktivitas tersebut disebut terjadi hampir setiap malam. Prostitusi di ruang publik itu bahkan diklaim telah berlangsung lama. Namun sampai saat ini belum ada penertiban dari pihak berwajib.

    Acong meyakini pria-pria yang datang ke area taman dan terlibat aktivitas prostitusi tersebut bukan warga setempat. Selain membawa motor, ada juga pelaku yang datang menggunakan mobil ke lokasi tersebut.

    (mpr/ega)

  • Satpol PP kerahkan 10 petugas untuk awasi Taman Daan Mogot

    Satpol PP kerahkan 10 petugas untuk awasi Taman Daan Mogot

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) mengerahkan 10 personel untuk melakukan pengawasan di Taman Daan Mogot, Cengkareng Barat, usai lokasi tersebut diduga menjadi tempat praktik prostitusi sesama jenis.

    “Selanjutnya ke depan, kita akan menempatkan petugas malam hari, itu sekitar kurang lebih 10 orang. Kalau untuk siangnya, kita patroli saja, patroli rutin,” kata Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Satriadi Gunawan di Jakarta, Sabtu.

    Satriadi menjelaskan, pengamanan pada malam hari lebih ketat karena di lokasi tersebut berpotensi terjadi hal-hal yang kurang baik.

    Selain patroli malam, Satpol PP Jakarta Barat juga telah memasang empat spanduk imbauan Perda 8 Tahun 2007 Pasal 42 tentang Ketertiban Umum (Tibum) di titik-titik rawan taman tersebut.

    Spanduk berisi larangan dan sanksi bagi pelaku prostitusi dipasang pada Jumat (14/11) malam dalam kegiatan yang dipimpin Kasatpol PP Kecamatan Cengkareng, Sukarlan.

    Dalam operasi yang berlangsung pukul 23.00 WIB itu, Satriadi menjelaskan, petugas juga telah mengamankan dua pria yang diduga terlibat praktik asusila.

    Keduanya langsung dibawa ke Panti Sosial Kedoya untuk menjalani pembinaan sesuai prosedur.

    Satriadi menyebutkan, pihaknya kini melakukan koordinasi dengan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI terkait perbaikan fasilitas, termasuk penambahan lampu penerangan dan keberadaan pengamanan dalam (pamdal) taman.

    Pihaknya butuh dukungan dari Distambut karena mereka yang memegang aset dan pengamanan dalamnya.

    Patroli di taman-taman yang kondisinya gelap itu juga dilakukan secara bergerak (mobile) dengan intensitas menyesuaikan tingkat kerawanan.

    Untuk lokasi rawan, patroli dilakukan setiap satu jam. Sedangkan area yang dinilai aman dipantau dua jam sekali.

    Pengawasan ini akan terus dilakukan hingga kondisi taman kembali kondusif. “Kalau sudah tertib, personelnya nanti bisa kami kurangi,” kata Satriadi.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Satpol PP Patroli di Taman Daan Mogot Usai Dugaan Prostitusi Sesama Jenis

    Satpol PP Patroli di Taman Daan Mogot Usai Dugaan Prostitusi Sesama Jenis

    Jakarta

    Satpol PP DKI Jakarta melakukan pengawasan di Taman Daan Mogot, Cengkareng Barat, usai lokasi tersebut diduga menjadi tempat praktik prostitusi sesama jenis. Sebanyak 10 personel disiagakan setiap malam untuk melakukan patroli dan penertiban di area taman.

    “Untuk malam hari, kami turunkan sekitar 10 orang. Siangnya patroli rutin saja karena potensi pelanggarannya kecil,” kata Kasatpol PP DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, saat dihubungi, Sabtu (15/11/2025).

    Selain patroli malam, Satpol PP Jakarta Barat juga telah memasang empat spanduk imbauan Perda 8 Tahun 2007 Pasal 42 di titik-titik rawan taman tersebut. Spanduk berisi larangan dan sanksi bagi pelaku prostitusi dipasang pada Jumat (14/11) malam dalam giat yang dipimpin Kasatpol PP Kecamatan Cengkareng, Sukarlan.

    Petugas mengamankan dua pria yang diduga terlibat praktik asusila saat operasi malam. Kedua pria tersebut langsung dibawa ke Panti Sosial Kedoya untuk menjalani pembinaan.

    Satriadi menyebut pihaknya melakukan koordinasi dengan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI terkait perbaikan fasilitas. Termasuk, penambahan lampu penerangan dan keberadaan pamdal taman.

    Patroli di taman-taman gelap, kata Satriadi, dilakukan secara mobile dengan intensitas menyesuaikan tingkat kerawanan. Dia mengatakan untuk lokasi rawan, patroli dilakukan setiap satu jam, sedangkan area yang dinilai aman dipantau dua jam sekali.

    “Kalau sudah tertib, personelnya nanti bisa kami kurangi,” imbuhnya.

    Sebelumnya, aktivitas prostitusi pria sesama jenis dilaporkan kian merebak di area pertamanan Jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar). Warga resah atas aktivitas tersebut.

    Seorang pedagang kaki lima (PKL), Acong, mengatakan aktivitas prostitusi itu kerap terjadi menjelang tengah malam.

    “Iya (prostitusi sesama jenis pria), orang-orang pada berhenti aja. Pada berhenti di situ motornya. (Aktivitas prostitusi dilakukan) di area yang gelap di sana. Itu benar (ada prostitusi sesama jenis pria),” kata Acong di lokasi, dilansir Antara, Kamis (13/11).

    Menurut dia, aktivitas prostitusi sesama jenis di ruang publik itu sudah berlangsung lama. Namun sampai saat ini, belum ada penertiban dari pihak berwajib.

    (bel/amw)