Buruh Gelar Aksi 28 Agustus di Jakarta, Ini Titik Kumpul dan Rute Pergerakannya
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Puluhan ribu buruh dari berbagai wilayah di Indonesia akan menggelar aksi serentak, pada Kamis (28/8/2025).
Aksi nasional ini diprakarsai Partai Buruh bersama koalisi serikat pekerja, termasuk Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI).
Presiden KSPI sekaligus Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyampaikan, aksi akan dipusatkan di depan Gedung DPR dan Istana Kepresidenan Jakarta.
“Dari Cikarang (massa demonstrasi) lewat tol, dari Cikupa-Balaraja lewat tol, dari Bogor-Depok lewat Jalan Raya Bogor, dan dari Pulo Gadung-Sunter lewat jalan biasa arah DPR RI,” kata Said Iqbal, kepada Kompas.com, Rabu (27/8/2025).
Selain Jakarta, aksi serupa juga akan digelar di berbagai provinsi dan kota industri besar, antara lain Serang, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Banda Aceh, Batam, Bandar Lampung, Banjarmasin, Pontianak, Samarinda, Makassar, Gorontalo, dan sejumlah daerah lain.
Gerakan ini diberi nama HOSTUM (Hapus Outsourcing, Tolak Upah Murah).
Said Iqbal menegaskan, aksi dilakukan secara damai dan menjadi momentum bagi buruh menyampaikan aspirasi.
Beberapa tuntutan utama yang akan disuarakan yakni:
1. Naikkan upah minimum 8,5-10,5 persen pada 2026
Menurut Said, angka tersebut sejalan dengan formula yang ditetapkan Mahkamah Konstitusi melalui putusan Nomor 168, dengan mempertimbangkan inflasi 3,26 persen dan pertumbuhan ekonomi sekitar 5,1-5,2 persen.
2. Hapus sistem outsourcing
Buruh menolak praktik
outsourcing
yang dinilai kian meluas, termasuk di BUMN, meskipun putusan MK sudah membatasinya hanya untuk pekerjaan penunjang.
3. Reformasi pajak
Buruh menuntut kenaikan PTKP dari Rp 4,5 juta menjadi Rp 7,5 juta per bulan, serta penghapusan pajak atas THR dan pesangon.
4. Sahkan UU Ketenagakerjaan yang baru
Said menegaskan, setahun setelah putusan MK Nomor 168/PUU-XXI/2024, DPR dan pemerintah belum menunjukkan kemajuan signifikan. Padahal, aturan baru harus disahkan maksimal dua tahun setelah putusan keluar.
Selain empat isu utama tersebut, buruh juga akan menyoroti persoalan perlindungan pekerja digital platform, pekerja medis, transportasi, tenaga pengajar, hingga jurnalis.
Dalam aksi 28 Agustus, Partai Buruh dan koalisi serikat pekerja juga membawa isu lain, di antaranya pembentukan Satgas PHK, pengesahan RUU Perampasan Aset, pemberantasan korupsi, dan revisi RUU Pemilu untuk desain sistem pemilu 2029.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kasus: PHK
-

Taktik Perusahaan PHK Karyawan Diam-diam, Ini Dampaknya
Jakarta, CNBC Indonesia – Para pekerja kini semakin tertekan karena minimnya peluang pengembangan karier, kantor yang banyak pemangkasan karyawan demi memberi ruang bagi kecerdasan buatan (AI), sekaligus tuntutan untuk bekerja lebih banyak dengan sumber daya lebih sedikit.
Dalam iklim kerja yang sulit, banyak karyawan takut bersuara dan mempertaruhkan posisinya. Akibatnya, mereka memilih diam tetapi secara masif mulai melepaskan keterikatan dengan perusahaan. Fenomena ini disebut “quiet cracking.”
Laporan The Fortune menyebut, quiet cracking berbeda dengan “quiet quitting”. Jika quiet quitting dilakukan dengan sadar, quiet cracking terjadi tanpa disadari karena karyawan merasa lelah, tidak dihargai, tetapi tidak berani berhenti kerja di tengah kondisi pasar tenaga kerja yang sulit.
“Gejalanya mirip burnout, seperti kehilangan motivasi, merasa tidak berguna, hingga marah atau mudah tersinggung,” kata Martin Poduška, Pemimpin Redaksi sekaligus penulis karier di Kickresume, dikutip dari Fortune, Senin (25/8/2025).
Fenomena ini semakin meluas. Laporan TalentLMS 2025 mencatat, 54% pekerja mengaku tidak bahagia di kantor. Sementara itu, laporan Gallup 2025 menunjukkan tingkat keterlibatan karyawan global turun dari 23% menjadi 21% pada tahun lalu, penurunan yang mengakibatkan hilangnya produktivitas senilai US$438 miliar.
Menurut Poduška, quiet cracking sulit dikenali. “Anda mungkin sudah mengalaminya sekarang, tetapi tidak menyadarinya karena butuh waktu sebelum terlihat jelas,” ujarnya.
Kondisi ini bisa menjadi alarm bagi perusahaan. Pasalnya, budaya kerja yang buruk tidak hanya merugikan karyawan, tetapi juga bagi bisnis. Studi TalentLMS menunjukkan, 47% karyawan yang mengalami quiet cracking merasa manajer mereka tidak mendengarkan keluhan.
Untuk mencegahnya, perusahaan diminta lebih aktif mendengarkan, memberikan tugas baru, hingga menawarkan pelatihan. Data TalentLMS menunjukkan, 62% karyawan yang tidak mengalami quiet cracking mendapat pelatihan, dibanding hanya 44% dari mereka yang kerap mengalaminya.
“Pelatihan adalah tanda investasi dan keyakinan pada potensi karyawan. Ini memicu motivasi, membangun kemampuan, dan menciptakan budaya kerja yang sehat,” tulis laporan itu.
Di sisi lain, karyawan juga diminta lebih proaktif mengevaluasi diri. Jika peluang pengembangan karier tidak tersedia, Poduska menyarankan untuk berdiskusi dengan manajer atau mempertimbangkan mencari pekerjaan baru.
“Bagi sebagian orang, perubahan karier total mungkin menjadi solusi, sementara yang lain bisa cukup dengan pindah ke divisi berbeda. Ada pula yang hanya butuh tantangan baru untuk kembali bersemangat,” pungkas Poduska.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
-
Ekonom Prihatin Soal Isu PHK Ratusan Karyawan Tokopedia
Bisnis.com, JAKARTA — Center of Economic and Law Studies (Celios) menyayangkan sekaligus prihatin atas pemutusan hubungan kerja (PHK) yang menimpa ratusan karyawan Tokopedia.
Direktur Ekonomi Digital Celios, Nailul Huda menilai kasus ini menambah panjang daftar PHK di Indonesia, khususnya di sektor ekonomi digital. Sebelumnya, efisiensi serupa juga terjadi di Tokopedia setelah merger dengan TikTok pada 2024.
“Setelah merger, isu PHK masih akan tetap terjadi karena mereka akan menggabungkan unit bisnis yang sama yang ada di Tokopedia dan TikTok,” kata Huda kepada Bisnis, Selasa (26/8/2025).
Huda menjelaskan, sebelum merger TikTok juga telah memiliki TikTok Shop dengan beberapa divisi yang memiliki fungsi serupa dengan Tokopedia. Salah satu motif umum perusahaan melakukan merger atau akuisisi, menurutnya, memang untuk efisiensi.
Selain efisiensi, Huda menyebut PHK juga dapat dipicu kebutuhan ruang pendanaan guna mendukung strategi promosi. Persaingan e-commerce yang semakin ketat dengan dua pemain besar, yakni Shopee dan gabungan Tokopedia–TikTok Shop, membuat perang promo kian gencar.
“Keduanya saling bakar uang, terutama untuk meningkatkan GMV [Gross Merchandise Value]. GMV Shopee tahun 2024 mampu meningkat tajam sehingga menggendong pendapatan perusahaan induk [SEA Limited],” katanya.
Dia menambahkan, perang promo itu pula yang mendorong kedua platform mengenakan processing fee kepada penjual. Tujuannya untuk memperbesar ruang pendanaan promosi.
“Jika terus demikian [gencar promo], maka kebutuhan ruang pendanaan akan semakin tinggi. Maka, PHK bisa menjadi semakin masif dan itu tidak baik bagi keberlangsungan bisnis serta ekonomi secara umum,” kata Huda.
Sebelumnya, Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) juga mengomentari kabar PHK di Tokopedia. Sekretaris Jenderal idEA, Budi Primawan, mengatakan keputusan efisiensi biasanya didasari pertimbangan bisnis yang kompleks, termasuk penyesuaian strategi akibat dinamika industri dan perubahan model operasi.
“Namun mengenai informasi jumlah karyawan yang terdampak di Tokopedia, asosiasi tidak dalam posisi untuk mengonfirmasi angka pasti karena hal tersebut merupakan kewenangan internal perusahaan,” kata Budi kepada Bisnis, Senin (25/8/2025).
Budi menegaskan, tren efisiensi atau PHK tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di tingkat global. Menurutnya, industri digital dan e-commerce bersifat sangat dinamis sehingga perusahaan perlu menyesuaikan struktur, fokus investasi, dan pengelolaan sumber daya agar tetap kompetitif.
Dia menambahkan, faktor yang sering menjadi pertimbangan efisiensi antara lain konsolidasi bisnis, integrasi teknologi dan otomasi, serta kebutuhan menjaga profitabilitas.
“Dampaknya dalam jangka pendek tentu dirasakan pada ketenagakerjaan, namun di sisi lain langkah ini juga sering dipandang positif oleh investor sebagai upaya perusahaan menjaga kesehatan finansial,” ujarnya.
Meski demikian, Budi menilai potensi pasar Indonesia masih sangat besar sehingga e-commerce tetap menjadi sektor yang menarik bagi investor. Sebelumnya, Tokopedia dikabarkan melakukan PHK terhadap sekitar 420 karyawan dalam dua bulan terakhir sejak Juli 2025. Menanggapi kabar tersebut, juru bicara TikTok Shop enggan menyebutkan jumlah karyawan yang terdampak.
Namun, pihaknya menegaskan secara rutin mengevaluasi kebutuhan bisnis dan melakukan berbagai penyesuaian untuk memperkuat organisasi perusahaan serta meningkatkan layanan kepada pengguna.
“Kami terus berinvestasi di Tokopedia dan Indonesia, sebagai bagian dari strategi kami untuk mendorong pertumbuhan dan inovasi yang berkelanjutan,” kata juru bicara TikTok saat dikonfirmasi Bisnis pada Senin (25/8/2025).
Kabar PHK pada ratusan karyawan Tokopedia-TikTok di Indonesia sudah mencuat sejak Mei silam.
Melansir Bloomberg pada Jumat (30/5/2025), rencana PHK tersebut dilakukan guna memangkas biaya setelah mengambil alih operasi Tokopedia tahun lalu. Menurut orang-orang yang mengetahui masalah tersebut, raksasa media sosial China itu memangkas staf di seluruh tim e-commerce termasuk logistik, operasi, pemasaran, dan pergudangan.
Seorang sumber menyebut PHK direncanakan pada Juli 2025. Pengurangan tersebut membuat Tokopedia dan TikTok Shop memiliki sekitar 2.500 karyawan secara total di Indonesia.
Menurut laporan Bloomberg, setelah penggabungan TikTok Shop dan Tokopedia selesai awal tahun lalu, bisnis e-commerce ByteDance di Indonesia memiliki sekitar 5.000 karyawan. Jumlah yang ada saat ini berarti setengah dari jumlah karyawan tahun lalu.
Tahun lalu, perusahaan juga melakukan perampingan. Sepanjang 2024 hingga Mei 2025, Tokopedia tercatat melakukan satu kali gelombang PHK besar-besaran, yaitu pada Juni 2024. Kala itu, TikTok—Tokopedia melakukan perampingan terhadap 450 karyawannya, setelah ByteDance mengakuisisi 75% saham Tokopedia.
ByteDance banyak bergantung dari TikTok. Pada 2024, pendapatan ByteDance tumbuh 29% secara tahunan atau menyentuh US$155 miliar. Lebih dari seperempat pendapatan disumbangkan dari bisnis penjualan internasional TikTok Shop.
Adapun Indonesia menjadi negara pengguna TikTok terbesar di dunia, setelah Amerika Serikat. Pada Juli 2024, Statista melaporkan Indonesia memiliki sekitar 157,6 juta pengguna, melampaui Amerika Serikat yang memiliki 120,5 juta pengguna.
-

Bos Microsoft Cemas Banyak Orang Halu Karena AI, Ini Bahayanya
Jakarta –
Bos kecerdasan buatan (AI) Microsoft, Mustafa Suleyman, memperingatkan bahwa semakin banyak laporan tentang orang-orang yang menderita psikosis AI. Itu adalah istilah bagi orang yang sering minta pendapat pada AI dan percaya begitu saja hingga berdampak ke psikologi.
Mustafa menulis bahwa AI yang tampak sadar atau memberikan kesan memiliki perasaan seperti manusia, membuatnya khawatir. Ia menilai AI sudah memiliki dampak sosial besar meskipun teknologi tersebut tidak memiliki kesadaran dalam definisi manusia.
“Saat ini tidak ada bukti kesadaran AI. Namun, jika orang menganggapnya sebagai kesadaran, mereka akan mempercayai persepsi tersebut sebagai kenyataan,” tulisnya yang dikutip detikINET dari BBC.
Maka muncullah kondisi baru yang disebut ‘psikosis AI’, yaitu istilah non klinis untuk insiden di mana orang semakin bergantung pada chatbot AI seperti ChatGPT, Claude, dan Grok, lalu menjadi yakin bahwa sesuatu yang imajiner itu menjadi kenyataan.
Contohnya termasuk menjalin hubungan romantis dengan AI atau sampai pada kesimpulan bahwa mereka memiliki kekuatan super seperti dewa karena AI mengatakan demikian pada mereka.
Contohnya pria bernama Hugh dari Skotlandia yakin akan kaya setelah menggunakan ChatGPT untuk membantu mempersiapkan diri menghadapi PHK. Seiring waktu, AI memberi tahu ia bisa mendapat bayaran besar, bahkan mengatakan pengalamannya begitu dramatis sehingga sebuah buku dan film tentangnya akan menghasilkan lebih dari 5 juta poundsterling.
Pada dasarnya, AI memvalidasi apa pun yang ia katakan. “Semakin banyak informasi saya berikan, semakin AI tersebut akan berkata ‘oh, ini buruk, seharusnya Anda mendapat lebih dari ini. AI tidak pernah membantah apa pun yang saya katakan,” cetusnya.
Hugh tidak menyalahkan AI dan masih menggunakannya, namun ia punya saran. “Jangan takut dengan perangkat AI, mereka sangat berguna. Tapi bahaya jika terpisah dari kenyataan. Bicaralah dengan orang sungguhan, terapis atau anggota keluarga atau apa pun. Tetaplah membumi dalam kenyataan,” sarannya.
“Perusahaan tidak boleh mengklaim/mempromosikan gagasan bahwa AI mereka memiliki kesadaran. AI juga tidak boleh mengatakannya,” tulis Suleyman yang menyerukan adanya batasan soal ini.
Andrew McStay, profesor teknologi di Bangor Uni, menyebut semua itu baru permulaan. “Jika kita menganggap sistem seperti ini sebagai bentuk baru media sosial, sebagai AI sosial, kita dapat mulai memikirkan skala potensial dari semua ini. Meskipun hal-hal ini meyakinkan, itu tidak nyata,” katanya.
“Mereka tidak merasakan, mereka tidak mengerti, mereka tidak bisa mencintai, mereka tidak pernah merasakan sakit, mereka tidak pernah malu, hanya keluarga, teman, dan orang-orang tepercaya yang pernah merasakannya. Pastikan berbicara dengan orang-orang nyata ini,” demikian nasihatnya.
(fyk/rns)
-

Duh! PHK Mulai Melanda Rantai Pasok Komponen Mobil di Indonesia
Jakarta –
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengungkapkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) mulai melanda perusahaan komponen yang menjadi rantai pasok pabrikan mobil di Indonesia. Sebabnya penjualan mobil di Indonesia terus turun, di sisi lain mendapat tekanan impor mobil listrik.
Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara mengatakan mobil listrik saat ini sudah mengambil pangsa pasar hampir 10 persen.
“Sampai Juli 2025, itu market share BEV sudah 10 persen, 9,7 atau 9,8 persen, tepatnya,” kata Kukuh saat diskusi dalam forum yang bertajuk “Polemik Insentif BEV Impor” di Kemenperin, Jakarta, Senin (25/8/2025).
Hanya saja, mobil listrik yang dijual di Indonesia itu mayoritas statusnya masih diimpor utuh. Dengan catatan, pabrikan yang mengimpor mobil di Indonesia memiliki komitmen investasi.
Kukuh menegaskan lonjakan impor mobil listrik saat ini mengancam rantai pasok komponen lokal, terutama jika pemerintah tidak seimbang dalam upaya proteksi industri dalam negeri.
“Kaitannya dengan kandungan lokal tinggi itu tertekan, volume menurun, sementara muncul kendaraan listrik muncul, TKDN rendah, volume meningkat, ini yang akan mengganggu keseimbangan industri dalam negeri kita,” kata Kukuh.
Kebijakan pemerintah yang memberikan insentif untuk impor mobil listrik menuai polemik. Di satu sisi, langkah ini diyakini bisa mempercepat penetrasi kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia. Namun, di sisi lain, pelaku industri menilai insentif justru berpotensi menggerus daya saing industri otomotif lokal yang selama ini telah berinvestasi besar di Tanah Air.
“Ini dampaknya, jadi kandungan lokal ini berperan banyak untuk industri kendaraan bermotor kita. Karena ada tier 1 dan tier 2, dan sebagainya, pembuat komponen ini banyak sekali,” kata Kukuh.
Kukuh mengungkapkan dampak penurunan penjualan ini sudah terasa pada rantai pemasok. Angka penjualan terus menurun, ditambah impor mobil listrik dengan harga kompetitif, kini dampaknya mulai terlihat di lapangan.
“Kami mendapat banyak pertanyaan, walaupun ini bukan lingkupnya Gaikindo, karena komponen,” kata Kukuh.
“Perusahaan mengeluhkan, pak kalau terus-terusan volume-nya seperti ini. Kita berat. Karena supply semakin menurun,”
“Saya belum mengkonfirmasi angkanya, ada perusahaan yang mereka melakukan pemutusan hubungan kerja, karena volume penjual turun dalam negeri, supply mereka juga menurun,” terang dia lagi.
“Mereka masih tertolong karena masih mampu ekspor,” kata Kukuh.
Berdasarkan data wholesales (distribusi pabrik ke dealer) Gaikindo, pasar otomotif Indonesia sudah terdistribusi sebanyak 435.390 unit sepanjang Januari-Juli 2025, capaian itu menyusut 10,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Kalau kita lihat tahun 2024, total penjualan hanya 865 (ribu). Ini harus hati-hati jangan dibiarkan terus menurun,” kata Kukuh.
(riar/din)
-

Demo Jilid II, Buruh Siap Geruduk Gedung DPR/MPR pada Kamis 28 Agustus
GELORA.CO – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) sekaligus Presiden Partai Buruh Said Iqbal mengungkapkan, jika pihaknya tidak ikut serta dalam aksi demo di Gedung DPR RI pada Senin (25/8). Menurutnya, Partai Buruh, KSPI, serta Koalisi Serikat Pekerja akan menggelar aksi pada Kamis (28/8) nanti.
“Ribuan buruh akan melakukan aksi 28 Agustus 2025, serempak dilakukan di 38 provinsi,” ujarnya di Jakarta, Senin (25/8). Untuk Jabodetabek, aksi rencananya difokuskan di depan gedung DPR/MPR. Sementara, untuk yang berada di luar Jabodetabek aksi tersebut dilakukan di depan kantor gubernur masing-masing.
Dalam aksi tersebut, buruh akan mengangkat enam isu utama. Pertama, mendesak pemerintah menghapus outsourcing dan menolak upah murah. Iqbal menegaskan, outsourcing hanya untuk pekerjaan penunjang. Sayangnya, keberadaan PP No. 35 Tahun 2021 justru melegalkan outsourcing secara luas. Karenanya, dalam aksi nanti pihaknya akan meminta agar PP tersebut dicabut.
Kemudian, buruh meminta agar pemerintah menaikkan upah minimum 2026 sebesar 8,5-10,5 persen. Angka tersebut merujuk pada besaran inflasi dan angka pertumbuhan ekonomi yang dikeluarkan BPS. Di mana, pertumbuhan ekonomi disampaikan mencapai 5,1-5,2 persen.
“Perhitungan ini berdasarkan formula resmi yang ditetapkan dalam putusan Mahkamah Konstitusi No. 168, yakni inflasi, pertumbuhan ekonomi, dan indeks tertentum,” jelasnya.
Kedua, buruh meminta agar pemerintah bisa menyetop PHK. Salah satunya, dengan membentuk Satgas PHK seperti yang dijanjikan segera.
Kemudian, buruh juga meminta agar dilakukan reformasi pajak. “Buruh mendorong pemerintah untuk menaikkan penghasilan tidak kena pajak (PTKP) Rp 4,5 juta per bulan menjadi Rp7,5 juta rupiah per bulan,” tegasnya.
Selain itu, pemerintah didesak untuk menghapus pajak pesangon, menghapus pajak THR, dan menghapus pajak JHT. “Keempat, sahkan rancangan undang-undang ketenagakerjaan yang baru sesuai perintah Mahkamah Konstitusi paling lambat 2 tahun. Ini hampir 1 tahun tidak dibentuk semenjak dikeluarkannya putusan MK No. 168 tahun 2024 yang dimenangkan oleh Partai Buruh,” keluhnya.
Selanjutnya, Partai Buruh juga meminta pemerintah memberantas korupsi dengan mengesahkan RUU perampasan aset. Menurutnya, ini mendesak untuk disahkan mengingat betapa gawatnya praktik ini di Indonesia. terakhir, buruh ingin Undang-Undang Pemilu direvisi sesuai keputusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Di sisi lain, Iqbal pun turut mengkritisi gaji serta tunjangan anggota DPR yang mencapai Rp 3 juta per hari atau sekitar Rp 104 juta per bulan. Menurutnya, hal itu sangat menyayat hati, mengingat sangat berbanding terbalik dengan gaji pekerja/buruh. Contohnya, buruh outsourcing atau kontrak yang menerima gaji hanya sekitar Rp 5,2 juta per bulan. Di mana, ketika dibagi 30 hari, maka penghasilan mereka rata-rata hanya Rp 170 ribu.
“Ketidakadilan ini semakin jelas apabila kita menengok pekerja di sektor informal. Banyak buruh yang hanya menerima Rp 1,5 juta per bulan, yang jika dibagi 30 hari itu berarti sekitar Rp50 ribu per hari,” ungkapnya. “Bayangkan, seorang anggota DPR bisa menikmati Rp 3 juta lebih per hari, sementara pekerja informal pontang-panting di jalan hanya mengantongi beberapa puluh ribu,” pungkasnya. (*)
-
/data/photo/2016/10/01/101008211-780x390-780x390.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Order Sepi, Pabrik Pembuat Bola untuk Piala Dunia 2022 di Madiun PHK 842 Pekerja Surabaya 25 Agustus 2025
Order Sepi, Pabrik Pembuat Bola untuk Piala Dunia 2022 di Madiun PHK 842 Pekerja
Tim Redaksi
MADIUN, KOMPAS.com
– Lesunya ekonomi berdampak pada sepinya order perusahaan pembuat bola untuk Piala Dunia 2022 di Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Perusahaan yang berada di Desa Kedungrejo, Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun itu akan mulai bertahap memberhentikan pekerjanya.
Total pekerja yang akan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) mulai Agustus hingga Oktober 2025 sebanyak 842 orang.
Saat Piala Dunia 2022 di Qatar, Adidas menunjuk perusahaan produsen bola kaki asal Madiun, Indonesia, PT GWI, untuk membuat bola yang digunakan pada perhelatan Piala Dunia bernama Al Rihla.
Sekretaris Disnakerin Kabupaten Madiun, Ratnasari Wandanwulan, yang dikonfirmasi pada Senin (25/8/2025), menyatakan bahwa pihaknya sudah menerima surat pemberitahuan dari PT GWI terkait rencana pemutusan hubungan kerja ratusan karyawan pabrik yang pernah mendapatkan order bola Piala Dunia 2022 ini.
“Surat pemberitahuan PHK baru datang beberapa hari yang lalu. Nanti dari dinas akan berkunjung ke pabrik untuk melihat sejauh mana pemberian haknya. Selama ini tidak ada permasalahan, kami sudah menghubungi serikat buruh dan tidak ada masalah,” kata Ratna.
Berdasarkan surat dari PT GWI, pemutusan hubungan kerja (PHK) dilakukan karena penurunan order produksi dan restrukturisasi organisasi.
Untuk data detail karyawan yang terkena PHK akan diumumkan melalui serikat pekerja.
Ratna mengatakan, penurunan permintaan saat ini menyebabkan kapasitas produksi PT GWI berkurang drastis.
Untuk itu, bila PT GWI melakukan PHK, harus ada pesangon. “Bila melakukan PHK, harus ada pesangon atau kompensasi sesuai status pekerja,” kata Ratna.
Tak hanya itu, kata Ratna, pihaknya akan memeriksa pembayaran hak pekerja, termasuk jaminan hari tua (JHT) BPJS Ketenagakerjaan.
Bahkan, pengecekan akan dilakukan terhadap setiap orang yang mendapatkan PHK.
Selain itu, Disnakerin Kabupaten Madiun berupaya menyiapkan penyaluran tenaga kerja ke perusahaan lain yang membutuhkan.
Salah satunya adalah pabrik sepatu yang beroperasi di Desa Kuwu, Kabupaten Madiun.
Ia mendapatkan informasi bahwa pabrik itu tengah membuka lowongan sekitar 2.000 pekerja.
Terlebih, saat ini dari lowongan tersebut baru terisi sekitar 30 persen.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Ragam Upaya Pemerintah Menjaga Daya Beli Masyarakat
Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah mengakui masih ada pelemahan daya beli masyarakat pada 2025, sehingga menyiapkan sejumlah cara untuk menanggulanginya.
Juru Bicara Bidang Ekonomi Kantor Komunikasi Kepresidenan Fitrha Faisal Hastiadi mengatakan bahwa pemerintah tidak memungkiri bahwa fenomena itu masih dialami oleh masyarakat di Indonesia pada tahun ini.
Menurutnya, pelemahan daya beli ini disebabkan oleh berbagai hal, baik di sektor global maupun domestik. Turunnya permintaan global, menurutnya menjadi tolok ukur apakah industri Indonesi bisa ekspansif atau tidak sama sekali.
“Sektor konsumsi pada kuartal pertama 2025 tumbuh 4,89%. Memang belum lemah tapi melambat dibandingkan dengan pertumbuhan pada periode yang sama tahun lalu 4,98%. Artinya, ada memang gejala itu,” ujarnya dalam program Broadcash di kanal youtube Bisniscom, dikutip pada Senin (25/8/2025).
Meski demikian, pelemahan itu menurutnya senantiasa diwaspadai oleh pemerintah dan pada kuartal berikutnya, pemerintah berupaya membalikan keadaan untuk mengurangi dampak pelemahan tersebut. Salah satu upayanya adalah memberikan korting tarif listrik sebesar 50%.
Diskon ini, tuturnya, sangat sesuai dengan karakterisitik kelas menengah di Indonesia yang salah satu pengeluarannya adalah di sektor energi. Potongan tarif ini menurutnya sudah dilakukan di kuartal pertama dan terus dilanjutkan pada kuartal berikutnya.
Pada kuartal kedua, lanjtnya, pemerintah menggelontorkan Rp24,4 triliun sebagai bantalan dlaam rangka mengurangi efek pelemahan daya beli. Dana sebesar itu digunakan untuk memberikan bantuan sosial (bansos) sebesar Rp11,9 triliun untuk 18,2 juta keluarga penerima manfaat.
“Pemerintah sadar dengan adanya disrupsi global seperti tarif Trump, persoalan geopolitik, memukul permintaan global dan industri mengkerut, akibatnya ada PHK sehingga pemrintah memberikan bansos untuk masyarakat bawah,” terangnya.
Dia m,enjelaskan, selain bansos, ada juga bantuan subsidi upah sebesar Rp11,7 triliun yang diberikan kepada 18,7 juta penerima manfaat, plus Rp500.000 untuk para guru kontrak.
Selain itu, memanfaatkan momentum libur sekolah pada Juli 2025, pemerintah mengeluarkan juga paket bantuan tarif transportasi. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan mobilitas masyarakat pada musim liburan yang berimbas pada peningkatan pengeluaran di sektor belanja yang kemudian menggerakkan aktivitas ekonomi.
Di tengah pelemahan daya beli dan bantuan sosial yang digelontorkan oleh pemerintah, Fitrha juga melihat bahwa sebagian masyarakat untuk menahan belanja, khususnya ketika menerima tunjangan hari raya (THR), karena mengalokasikan pada sektor pendidikan sekolah.
“Ketika mendapatkan THR, masyarakat tidak segera membelanjakan karena akan digunakan untuk biaya sekolah anak. Hal ini terlihat di angka infalasi kuartal kedua, salah satu pengeluaran adalah pendidikan di samping transportasi,” tuturnya.
Menurutnya, pengeluaran-pengeluaran di sektor-sektor tersebut, dan juga sektor lainnya, mengindikasikan terjadinya arus balik dari pelemahan menjadi penguatan daya beli dan pemerintah berharap tren ini akan terus berlanjut hingga penghukung 2025.
/data/photo/2025/07/31/688ae7bcb0270.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
