Kasus: PHK

  • Komunikasi Buruk dan Keterlambatan Kerja Jadi Pemicu Gelombang PHK Gen Z pada 2024

    Komunikasi Buruk dan Keterlambatan Kerja Jadi Pemicu Gelombang PHK Gen Z pada 2024

    Jakarta, Beritasatu.com – Survei dari platform konsultasi pendidikan dan karier, Intelligent mengungkap, enam dari 10 perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) generasi Z atau gen Z karena beragam masalah pada 2024

    Melansir Euro News, Sabtu (11/1/2025), Alasan pemecatan terkait dengan kurangnya motivasi karyawan, kurang profesional, dan komunikasi yang buruk.

    Selain itu, beberapa pekerja Gen Z mereka kesulitan mengelola beban kerja, sering terlambat, dan tidak berpakaian atau berbicara dengan pantas.

    Selain itu, laporan juga mengungkap banyak dari gen z yang mengeluh mengenai bagaimana cara menyesuaikan diri di tempat kerja. Para pemberi kerja menyebut akan ragu untuk memberikan pekerjaan untuk gen z.

    Hal ini diungkap dari survei lebih dari 1.000 human resources development (HRD) manager yang mengurus masalah perekrutan karyawan baru.

    Satu dari enam pemberi kerja enggan memberikan pekerjaan untuk gen Z terutama karena reputasi mereka yang merasa berhak atas sesuatu dan mudah tersinggung.

    Selain itu, laporan itu juga mengungkap gen z tidak memiliki etos kerja yang kuat, kesulitan berkomunikasi, tidak baik dalam bekerja, dan secara umum tidak siap dalam menghadapi tuntutan dunia kerja.

    Sementara, laporan terpisah pada April 2024 mengungkap, pekerja gen Z terlalu bergantung pada dukungan orang tua selama pencarian kerja mereka.

    Menurut survei yang dilakukan oleh ResumeTemplates, hampir 1.500 pencari kerja muda memberikan tanggapan. Hasilnya, 70% dari mereka mengaku meminta bantuan orang tua dalam proses pencarian kerja.

    Sebanyak 25% lainnya bahkan membawa orang tua mereka ke wawancara, sementara banyak lainnya meminta orang tua mereka mengirimkan lamaran kerja dan menulis resume untuk mereka.

    Dosen senior Haas School of Business di University of California, Berkeley Holly Schroth menjelaskan, fokus gen Z hanya pada kegiatan ekstrakurikuler untuk meningkatkan daya saing perguruan tinggi saja.

    Namun, mereka tidak mendapatkan pengalaman kerja sehingga menyebabkan harapan yang tidak realistis  tentang tempat kerja dan cara menghadapi atasan.

    “Mereka (gen Z) tidak mengetahui keterampilan dasar untuk berinteraksi sosial dengan pelanggan, klien, dan rekan kerja, maupun etika di tempat kerja,” kata Schroth dalam menanggapi PHK gen Z.
     

  • Pernah Populer, 9 E-commerce Ini Tutup Layanan di Indonesia

    Pernah Populer, 9 E-commerce Ini Tutup Layanan di Indonesia

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – E-commerce jadi salah satu sektor yang berkembang pesat di Indonesia . Para pemainnya juga terus bertambah seiring berjalannya waktu.

    Namun ini bukan berarti semua e-commerce bisa bertahan. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah e-commerce menutup layanannya.

    Ada juga yang memilih bisnis baru. Salah satunya dilakukan oleh Bukalapak awal tahun ini.

    Salah satu e-commerce yang mengantongi titel unicorn pertama kali mengumumkan menutup layanan marketplace. Bukalapak kini memilih menjual seperti pulsa, token listrik, dan membayar BPJS.

    Sementara itu, sejumlah e-commerce lain memilih menutup seluruh layanannya. Ada berbagai alasan yang terungkap, termasuk tidak bisa bersaing dengan pemain-pemain lainnya.

    Berikut 9 e-commerce yang akhirnya memutuskan menutup layanan:

    1. Blanja.com

    Perusahaan yang didirikan Telkom dengan e-Bay menutup layanan 1 September 2020. Alasan penutupan adanya perubahan strategis dari e-commerce yang dulunya bernama Plasa.com.

    2. Elevania

    Elevania tutup layanan pada 2023 setelah hampir 10 tahun beroperasi. Perusahaan ini adalah hasil patungan dari XL Aciata dengan SK Planet yang berasal dari Korea Selatan.

    3. Qlapa

    Qlapa jadi korban dari sulitnya bersaing di sektor e-commerce yang dihuni nama besar seperti Tokopedia dan Bukalapak. Layanan ini resmi ditutup 2019 atau empat tahun setelah dirilis.

    4. Rakuten

    E-commerce asal Jepang ini menutup layanan setelah lima tahun diluncurkan. Alasan Rakuten tutup karena adanya pergeseran model bisnis yang tidak sesuai dengan konsep awal.

    5. Cipika

    Cipika bertahan tiga tahun sebelum akhirnya menutup layanan pada 2017. Perusahaan dari Indosat ini dinilai memiliki perkembangan yang lambat.

    6. Multiply

    Layanan ini awalnya sebuah media sosial. Namun Multiply Commerce berpindah dari AS ke Indonesia, yang akhirnya perkembangannya tidak signifikan dan Nasper menghentikan aliran dananya.

    7. MatahariMall.com

    Sebelumnya e-commerce ini bernama Matahari.com sebelum diubah pada 2015. Perubahan itu membuat MatahariMall.com berfokus hanya berjualan produk dari Matahari, bukanlagi berasal dari pihak ketiga saja.

    8. Toko Bagus

    Toko Bagius sebenarnya tidak sepenuhnya tutup, namun berganti nama menjadi OLX pada 2014. Ternyata mereka tidak bisa bersaing dan sekarang fokusnya jual beli mobil bekas dengan nama OLX Autos.

    9. JD.id

    Penutupan layanan JD.id terjadi pada 2023, menyusul sebelumnya telah melakukan beberapa kali PHK dan menutup layanan logistik. Induk perusahaannya JD.com beralasan penutupan sebagai cara mereka berfokus pada pembangunan jaringan rantai pasok lintas negara.

    (luc/luc)

  • Perusahaan Ramai-ramai Pecat Gen Z di 2024

    Perusahaan Ramai-ramai Pecat Gen Z di 2024

    Jakarta

    Sejumlah perusahaan dilaporkan banyak memangkas pegawai dari kalangan Generasi Z atau Gen Z sepanjang 2024. Para pekerja dengan kelahiran 1997 hingga awal 2010 itu banyak kena pemutusan hubungan kerja (PHK) dari perusahaan.

    Berdasarkan laporan terbaru Intelligent, platform konsultasi pendidikan dan karier yang melakukan survei terhadap hampir 1.000 tim HR, menemukan bahwa satu dari enam pemberi kerja enggan merekrut kalangan Gen Z. Hal ini karena reputasi mereka yang dianggap manja dan mudah tersinggung.

    Sebanyak 6 dari 10 perusahaan yang disurvei juga melaporkan telah memecat lulusan universitas baru yang mereka rekrut tahun ini. Beberapa alasan yang dikemukakan meliputi kurangnya motivasi dari karyawan, kurangnya profesionalisme, serta keterampilan komunikasi yang buruk.

    “Banyak lulusan baru mungkin kesulitan memasuki dunia kerja untuk pertama kalinya karena ini bisa menjadi kontras besar dari apa yang biasa mereka alami selama perjalanan pendidikan mereka. Mereka sering kali tidak siap untuk lingkungan yang kurang terstruktur, dinamika budaya di tempat kerja, dan harapan untuk bekerja secara mandiri,” ujar Penasihat utama pendidikan dan pengembangan karier di Intelligent, Huy Nguyen dikutip dari euronews.

    “Meskipun mereka mungkin memiliki pengetahuan teoretis dari perguruan tinggi, sering kali mereka kurang memiliki pengalaman dunia nyata dan keterampilan lunak yang diperlukan untuk berhasil di lingkungan kerja,” tambahnya.

    Manajer perekrutan yang disurvei juga melaporkan bahwa beberapa pekerja Gen Z kesulitan mengelola beban kerja mereka, sering datang terlambat, serta tidak berpakaian atau berbicara dengan cara yang sesuai.

    Laporan terpisah pada April menemukan bahwa pekerja Generasi Z terlalu bergantung pada dukungan orang tua selama proses pencarian kerja. Menurut survei yang dilakukan oleh ResumeTemplates dan melibatkan hampir 1.500 pencari kerja muda, 70% mengaku meminta bantuan orang tua mereka dalam proses mencari kerja.

    Sebanyak 25% bahkan membawa orang tua mereka ke wawancara, sementara banyak lainnya meminta orang tua untuk mengajukan lamaran pekerjaan dan menulis CV untuk mereka.

    Dalam laporan tersebut, pemberi kerja menekankan bahwa beberapa kualitas utama yang mereka cari adalah inisiatif dan sikap positif. Para manajer juga menghargai pengalaman dunia nyata, baik melalui magang maupun pekerjaan, dan pada tingkat yang lebih rendah, keberadaan media sosial yang sesuai serta menghindari diskusi politik.

    “Lulusan baru yang memulai pekerjaan pertama mereka harus menunjukkan profesionalisme, bukan dengan menyesuaikan diri pada norma-norma yang ketinggalan zaman, tetapi dengan bersikap hormat dan berkomitmen pada pekerjaan mereka,” ujar Nguyen.

    Beberapa alasan yang dikemukakan untuk keputusan ini meliputi kurangnya motivasi karyawan, kurangnya profesionalisme, serta keterampilan komunikasi yang buruk, di antara faktor lainnya.

    Beberapa alasan mengapa Gen Z sulit mendapatkan pekerjaan dan gampang dipecat perusahaan

    1. Kurangnya motivasi atau inisiatif: 50%
    2. Kurangnya profesionalisme: 46%
    3. Keterampilan organisasi yang buruk: 42%
    4. Keterampilan komunikasi yang buruk: 39%
    5. Tantangan dalam menerima umpan balik: 38%
    6. Kurangnya pengalaman kerja yang relevan: 38%
    7. Keterampilan pemecahan masalah yang buruk: 34%
    8. Keterampilan teknis yang tidak memadai: 31%
    9. Tidak cocok dengan budaya perusahaan: 31%
    10. Kesulitan bekerja dalam tim: 30%

    (fdl/fdl)

  • Badai PHK Menggila, Tak Capai Target Langsung Dipecat

    Badai PHK Menggila, Tak Capai Target Langsung Dipecat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badai PHK masih terus mengguncang industri teknologi. Terbaru, Microsoft kembali memangkas karyawan di berbagai departemen.

    Pada awal 2024, Microsoft sudah merumahkan 1.900 karyawan. PHK massal Microsoft juga terjadi pada 2023, ketika raksasa software itu mengumumkan pemberhentian 10.000 karyawan.

    Berbeda dari PHK sebelumnya, kali ini Microsoft menegaskan perusahaan memilih karyawan yang diberhentikan berdasarkan kinerja.

    “Di Microsoft, kami fokus pada talenta yang memiliki performa tinggi,” kata juru bicara Microsoft melalui email kepada CNBC International, dikutip Jumat (10/1/2025).

    Kami selalu membantu karyawan untuk belajar dan bertumbuh. Ketika karyawan tidak menunjukkan kinerjanya, kami mengambil tindakan yang tepat,” ia menambahkan.

    PHK ini akan berdampak ke kurang dari 1% karyawan Microsoft, menurut sumber yang familiar dengan rencana tersebut.

    Microsoft memiliki 228.000 karyawan terhitung per akhir Juni 2024 lalu. Meski margin penghasilan perusahaan hampir 38% dan mendekati rekor tertingginya sejak awal 2000-an, namun kinerja saham Microsoft tidak secerah perusahaan lain pada tahun lalu.

    Saham Microsoft naik 12% sepanjang 2024, namun Nasdaq naik mencapai 29%.

    Di awal 2025, hubungan Microsoft dengan OpenAI dilaporkan merenggang. Microsoft membekingi raksasa kecerdasan buatan (AI) di balik layanan populer ChatGPT tersebut dengan pendanaan lebih dari US$13 miliar.

    Kemitraan itu membantu kapitalisasi pasar Microsoft meningkat dan melewati US$3 triliun pada tahun lalu.

    Kendati demikian, pada pertengahan tahun lalu, Microsoft menambahkan OpenAI dalam daftar kompetitornya. CEO Microsoft Nadella menggunakan frasa “ketegangan kerja sama” saat mendiskusikan hubungannya dengan OpenAI dalam sebuah podcast yang dirilis bulan lalu.

    (fab/fab)

  • Buruh Sritex Tunda Gelar Aksi Pada 14-15 Januari di Jakarta Usai Disambangi Wamenaker – Halaman all

    Buruh Sritex Tunda Gelar Aksi Pada 14-15 Januari di Jakarta Usai Disambangi Wamenaker – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Serikat Pekerja PT Sri Isman Rejeki Tbk atau Sritex batal menggelar aksi damai di Jakarta pada 14-15 Januari ini.

    Aksi batal digelar usai para buruh Sritex disambangi Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan.

    Koordinator Advokasi Serikat Pekerja Sritex Group Slamet Kaswanto mengatakan, pihaknya sudah sempat berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk melakukan aksi di Jakarta.

    Namun, setelah itu Wamenaker Immanuel mendatangi buruh Sritex di Sukoharjo, Jawa Tengah.

    Dalam kedatangannya, pria yang akrab disapa Noel itu meminta para pekerja mempercayakan pada pemerintah terkait dengan permasalahan pailit yang dihadapi Sritex.

    “Pak wamenaker datang ke Sritex, dialog dengan 500-an buruh Sritex di hall yang intinya menyampaikan untuk mempercayakan ke pemerintah terkait permasalahan pailit sritex ini,” kata Slamet kepada Tribunnews, Jumat (10/1/2025).

    Ia menyebut Noel juga memastikan pemerintah akan mengupayakan kelangsungan usaha Sritex dan para buruhnya.

    Slamet pun menyebut buruh Sritex menghormati apa yang dilakukan Noel, tetapi mereka tetap akan menyampaikan aspirasi, perlindungan, dan pertolongan kepada pemangku kebijakan.

    Mereka akan tetap menyampaikan aspirasi ke beberapa pihak, di antaranya Presiden Prabowo Subianto, DPR RI, Mahkamah Agung, dan kementerian/lembaga lainnya.

    Aspirasi itu akan disampaikan melalui perwakilan buruh yang melakukan audensi pada 14-15 Januari mendatang di Jakarta di kantor masing-masing kementerian/lembaga.

    “Aksi kami tunda sebagai bentuk kepercayaan kami kepada Presiden Prabowo dan pemerintah yang katanya concern penyelesaian permasalahan pailit Sritex ini,” ujar Slamet.

    Ia memastikan penundaan aksi ini bukan berarti batal karena mereka akan terus mengawal proses ini sampai dengan ditetapkannya pelaksanaan going concern dan putusan Peninjauan Kembali (PK) di MA.

    “Kami bisa datang lebih banyak lagi bersama keluarga buruh terdampak dan masyarakat UMKM sekitar pabrik,” ucap Slamet.

    Kunjungan Noel ke Sritex

    Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan meminta manajemen PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) menjamin tidak ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap karyawan mereka di tengah perusahaan dalam kondisi pailit.

    Permintaan itu ia layangkan ketika kembali menyambangi Sritex di Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (8/1/2025).

    “Fokus kita tetap memastikan tidak adanya PHK di Sritex dan kami meminta manajemen untuk menjamin hal tersebut,” kata Noel, sapaan akrabnya, dikutip dari siaran pers pada Kamis (9/1/2025).

    Ia juga menyampaikan bahwa pemerintah akan terus hadir untuk mendukung para pekerja Sritex.

    Selain itu, Presiden Prabowo Subianto disebut memberikan perhatian besar terhadap persoalan yang sedang dihadapi Sritex.

    “Sritex adalah simbol dari industri tekstil Indonesia dan masalah Sritex telah menjadi isu nasional,” ujarnya.

    Noel menambahkan, para pekerja dan manajemen Sritex menunjukkan semangat patriotisme yang patut dicontoh oleh pekerja lainnya.

    “Saya melihat perjuangan dan semangat patriotik dari para pekerja Sritex ini sangat luar biasa,” ucap Noel.

    Upaya Penyelamatan Sritex Rumit

    Penolakan kasasi oleh Mahkamah Agung terhadap status kepailitan Sritex menambah rumit upaya penyelamatan perusahaan tekstil tersebut dari kebangkrutan.

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya mendapatkan salinan putusan MA untuk menentukan going concern atau kelangsungan usaha Sritex.

    “Pemerintah dalam hal ini Kemenperin memang dihadapi dengan kesulitan terhadap keputusan yang diambil pengadilan yang mengesahkan pailit.”

    “Pailitnya disahkan, diperkuat status pailitnya, tentu mempersulit pemerintah, mempersulit Kemenperin, juga mempersulit Kemenaker, tapi faktanya seperti itu,” tutur Agus kepada wartawan di Kantor Kementerian Perindustrian, Jakarta Selatan, Jumat (3/1/2025).

    Dengan inkrahnya status pailit Sritex, Menperin menyebut masalah tersebut lebih rumit dari apa yang dapat dilihat banyak pihak saat ini.

    “Isu Sritex ini jauh lebih complicated dari apa yang ada di permukaan.”

    “Jauh lebih complicated dari apa yang ada. Yang menjadi prioritas dari pemerintah saat ini yang pertama agar bisa tetap produksi,” jelasnya.

    Jika tetap dapat berproduksi, maka tenaga kerja dari Sritex masih bisa berpenghasilan.

    Selain itu, akan sangat disayangkan apabila pasar tujuan ekspor Sritex dikuasai oleh negara lain.

    “Kalau Sritex bisa tetap produksi, maka tenaga kerjanya bisa tetap bekerja. Kami sangat khawatir kalau mereka tidak bisa produksi, apalagi sebetulnya kredibilitas dari produk-produk mereka cukup baik.”

    “Mereka banyak di ekspor, kalau mereka berhenti produksi, maka pasar yang selama ini diisi oleh Sritex bisa diisi produsen negara lain dan kita kehilangan market,” ucap Agus.

    Kemenperin memastikan pihaknya akan bertemu dengan kurator dalam waktu dekat.

    Mengenai kapan pertemuan tersebut berlangsung, waktunya saat ini tengah diatur.

    “Kita ingin tahu putusan going concern itu tadi, bahwa tetap produksi, tenaga kerja bisa kita selamatkan. Yang bisa memutuskan going concern atau tidak itu by law adalah kurator,” jelas Menperin.

    Sritex Ajukan PK

    Sritex melakukan konsolidasi internal dan memutuskan untuk melakukan upaya hukum Peninjauan Kembali (PK) setelah permohonan kasasinya ditolak Mahkamah Agung (MA).

    Permohonan kasasi mereka ajukan sebagai sikap keberatan atas putusan pailit yang dijatuhkan Pengadilan Niaga Semarang.

    “Upaya hukum ini kami tempuh agar kami dapat menjaga keberlangsungan usaha dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi 50 ribu karyawan yang telah bekerja bersama-sama kami selama puluhan tahun,” kata Direktur Utama Sritex Iwan Kurniawan Lukminto dikutip dari keterangan tertulis.

    “Langkah hukum ini kami tempuh tidak semata untuk kepentingan perusahaan, tetapi membawa serta aspirasi seluruh keluarga besar Sritex,” lanjutnya.

    Sebagaimana diketahui, putusan penolakan kasasi dengan Nomor Perkara : 1345 K/PDT.SUS-PAILIT 2024 tersebut telah dibacakan oleh Ketua Majelis Hakim Agung Hamdi dan dua anggota yakni Hakim Agung Nani Indrawati dan Lucas Prakoso pada Rabu, 18 Desember 2024.

    Selama proses pengajuan kasasi ke MA, ia mengatakan Sritex telah melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan usahanya, dan tidak melakukan PHK, sebagaimana pesan disampaikan pemerintah.

    Ia menyebut Sritex berupaya semaksimal mungkin menjaga situasi perusahaan tetap kondusif di tengah berbagai keterbatasan gerak akibat status pailit yang menimpa.

    Iwan mengungkap bahwa upaya yang mereka lakukan tidak mudah karena berkejaran dengan waktu dan keterbatasan sumber daya.

    “Pilihan untuk menempuh upaya hukum lanjutan berupa PK kami lakukan agar keluarga besar Sritex tetap dapat bekerja, bertahan hidup, dan menghidupi keluarganya di tengah situasi perekonomian yang sedang sulit,” ujar Iwan.

    Ia pun berharap pemerintah memberikan keadilan hukum yang mempertimbangkan kemanusiaan, dengan mendukung upaya Sritex untuk tetap dapat melanjutkan kegiatan usaha dan berkontribusi pada kemajuan industri tekstil nasional.

    MA Tolak Kasasi

    Perjalanan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) dan perusahaan-perusahaan terkait dalam Grup Sritex, yaitu PT Sinat Panjta Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya, untuk menghindari status pailit akhirnya menemui jalan buntu.

    Hal ini terjadi setelah Mahkamah Agung (MA) menolak upaya kasasi yang diajukan oleh Grup Sritex terhadap putusan pembatalan pengesahan perdamaian (homologasi) yang dikeluarkan oleh Pengadilan Negeri Semarang.

    Kasasi yang diajukan oleh Grup Sritex, yang diwakili oleh tim kuasa hukumnya, Aji Wijaya & Co, bertujuan untuk membatalkan putusan pailit yang ditetapkan oleh Pengadilan Negeri Niaga Semarang.

    Putusan tersebut merujuk pada pembatalan homologasi no.2/Pdt.Sus-Homologasi/2024/PN Niaga Smg jo. no.12/Pdt.Sus-PKPU/2021/PN Niaga Smg.

    Namun pada 18 Desember 2024, Mahkamah Agung memutuskan untuk menolak kasasi tersebut melalui Putusan No. 1345 K/Pdt. Sus-Pailit/2024, yang kini telah berkekuatan hukum tetap.

    “Amar putusan: tolak,” bunyi putusan yang dikutip dari laman resmi Mahkamah Agung, Kamis (19/12/2024).

    Putusan kasasi ini mempertegas keputusan Pengadilan Niaga Semarang sebelumnya, yang menguatkan status kepailitan bagi Grup Sritex.

    Dengan demikian, perusahaan-perusahaan dalam Grup Sritex kini harus menghadapi proses hukum yang lebih lanjut seiring dengan status pailit yang sudah tidak dapat dibatalkan lagi.

  • Bukalapak (BUKA) Tutup Penjualan Produk Fisik, Karyawan Kena PHK?

    Bukalapak (BUKA) Tutup Penjualan Produk Fisik, Karyawan Kena PHK?

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) memutuskan untuk menghentikan penjualan barang fisik di marketplace milik perseroan. Hal itu juga berisiko menimbulkan pemutusan hubungan kerja (PHK) para karyawan Bukalapak.

    Corporate Secretary Bukalapak, Cut Fika Lutfi pun mengakui bahwa rencana aksi korporasi berupa penghentian layanan produk fisik akan berdampak kepada sejumlah karyawan di seluruh ekosistem usaha perseroan.

    Kendati demikian, dia memastikan bahwa para karyawan Bukalapak yang terdampak aksi korporasi perseroan itu akan mendapatkan kompensasi sesuai aturan yang berlaku.

    “Dalam pelaksanaannya perseroan akan memastikan pemenuhan seluruh hak dan kompensasi para karyawan yang terdampak sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku,” jelas Cut Fika mengutip keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (10/1/2025).

    Dia mengatakan, proses penghentian layanan produk fisik akan dilakukan secara bertahap dan akan dimulai pada Februari 2025. Menurutnya, perubahan ini adalah langkah yang diperlukan untuk fokus pada lini bisnis yang telah dikembangkan dan yang memiliki pertumbuhan yang lebih besar.

    “Meskipun kami telah melakukan berbagai upaya terbaik, namun lini bisnis produk fisik pada aplikasi dan situs web Bukalapak terus menunjukkan penurunan kontribusi pendapatan dan pertumbuhan selama tiga tahun terakhir yang diakibatkan oleh perubahan dinamika pasar dan tantangan industri,” kata Cut Fika.

    Di lain sisi, biaya operasional untuk lini bisnis tersebut terus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Alhasil, perseroan memutuskan untuk menghentikan operasional penjualan produk fisik di marketplace Bukalapak.

    Selanjutnya, perusahaan berfokus pada penjualan produk virtual saja, seperti pulsa, voucer gim, dan token listrik. Meski demikian, penghentian layanan produk fisik diklaim tidak memiliki dampak yang merugikan terhadap kelangsungan usaha perseroan.

    “Layanan produk fisik pada aplikasi dan situs web Bukalapak memiliki kontribusi sekitar 3% dari seluruh pendapatan perseroan. Sebaliknya, penghentian layanan produk fisik mendukung upaya perseroan untuk mencapai EBITDA positif,” pungkasnya.

    Sebagai pengingat, BUKA tercatat melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Agustus 2021. Hingga saat ini, BUKA masih menjadi perusahaan dengan raihan dana penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) terbesar di lantai bursa sepanjang masa.

    Kala itu, BUKA berhasil meraup dana IPO sebesar Rp21,9 triliun. BUKA saat itu menawarkan sahamnya pada harga Rp850 per saham.

  • Daftar Konglomerat Pemilik Saham Bukalapak (BUKA), Cek!

    Daftar Konglomerat Pemilik Saham Bukalapak (BUKA), Cek!

    PT BUKAlapak.com Tbk (BUKA) resmi menutup layanan marketplace jual beli Produk Fisik dan fokus pada layanan Produk Virtual. Nantinya, Minggu, 9 Februari 2025 pukul 23:59 WIB akan menjadi tanggal terakhir pembeli dapat membuat pesanan di Bukalapak.

    “Kami ingin menginformasikan bahwa Bukalapak akan menjalani transformasi dalam upaya meningkatkan fokus pada Produk Virtual. Sebagai bagian dari langkah strategis ini, kami akan menghentikan operasional penjualan Produk Fisik di marketplace Bukalapak,” tulis Bukalapak di blog resminya, dikutip Jumat (10/1).

    Daftar pemilik Saham BUKA

    Dari data terbaru per Desember 2024, diketahui BUKA dimiliki publik sebesar 50,51%, PT Kreatif Media Karya (KMK) sebesar 24,62%, Citibank Hongkong 13,03%, dan The Northern Trust Company 9,44%.

    Sisanya, diketahui CEO Bukalapak Willix Halim memiliki total 1,40% saham BUKA, disusul CEO Komisaris BUKA yaitu Adi Wardhana Sariaatmadja memiliki 0,75%.

    Kemudian, mantan direktur Bukalapak yang mengundurkan diri pada 30 September 2024, Teddy Nuryanto Oetomo memiliki 0,15% saham BUKA. Selanjutnya ada Howard Nugraha Gani 0,04%, Natalia Firmansyah 0,03%, dan Victor Putra Lesmana 0,02%.

    Sebagai catatan, Bukalapak menetapkan harga pelaksanaan IPO sebesar Rp850 per saham dan menghasilkan dana sekitar Rp21,9 triliun dari aksi korporasi tersebut.

    Harga IPO tersebut berada di batas atas karena Bukalapak sebelumnya menawarkan kisaran harga Rp750–Rp850 selama periode bookbuilding.

    Selain menjadi unicorn pertama yang tercatat di BEI, penghimpunan dana oleh Bukalapak ini juga mencetak rekor IPO terbesar sepanjang sejarah di Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Kondisi keuangan Bukalapak

    Bukalapak mengumumkan kerugian periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp597,35 miliar untuk sembilan bulan pertama 2024. Kerugian ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp776,22 miliar.

    Dalam laporan keuangan, BUKA mencatatkan pendapatan neto sebesar Rp3,39 triliun pada Januari–September 2024. Naik jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,24 triliun, dengan pertumbuhan utama berasal dari segmen marketplace dan online to offline.

    Sementara itu, pendapatan BUKA tercatat Rp1,74 triliun hingga akhir September 2024, sedikit meningkat dari Rp1,73 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

    Pendapatan dari bisnis online to offline naik dari Rp1,59 triliun menjadi Rp1,66 triliun, tapi segmen pengadaan mencatatkan nol pendapatan tahun ini, berbeda dengan Rp11,09 miliar pada tahun lalu.

    Kenaikan beban pokok pendapatan dan beban operasi lainnya menyebabkan rugi usaha Bukalapak meningkat dari Rp1,29 triliun menjadi Rp1,32 triliun.

    Bukalapak ubah strategi bisnis

    Bukalapak mengungkapkan seiring penghentian layanan Produk Fisik, nantinya akan berdampak kepada sejumlah karyawan di seluruh ekosistem usaha perseroan.

    Dalam pelaksanaannya, perseroan akan memastikan pemenuhan seluruh hak dan kompensasi para karyawan yang terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    “Manajemen perseroan percaya bahwa dengan berfokus pada layanan Produk Virtual serta lini bisnis yang telah dikembangkan selama beberapa tahun terakhir, perseroan dapat memperkuat posisinya dalam ekosistem digital serta memberikan layanan terbaik kepada pengguna,” ujar manajemen Bukalapak.

    Langkah tersebut diyakini sebagai strategi jangka panjang Bukalapak untuk terus relevan dan kompetitif di industri agar dapat menciptakan nilai bagi para pemangku kepentingan perseroan, terutama pemegang saham BUKA.

    Adapun kontribusi layanan Produk Fisik disebutkan hanya sekitar 3% dari seluruh pendapatan Bukalapak sehingga penghentian layanan tersebut tidak memiliki dampak yang merugikan terhadap kelangsungan usaha.

    “Sebaliknya, penghentian layanan Produk Fisik mendukung upaya perseroan untuk mencapai EBITDA positif,” tulis manajemen.

    Penghentian layanan Produk Fisik juga merupakan bagian dari langkah berkesinambungan yang terus menerus dilakukan oleh Bukalapak untuk memastikan bahwa seluruh unit bisnis di dalam grup perseroan fokus pada tujuan untuk membangun perusahaan yang dapat menciptakan nilai di masa depan serta manfaat terbaik kepada para pemangku kepentingan.

  • Manfaat & Iuran Tetap Sama

    Manfaat & Iuran Tetap Sama

    Jakarta, FORTUNE – Polemik kenaikan usia penerima manfaat jaminan pensiun BPJS Ketenagakerjaan menjadi 59 tahun mulai 1 Januari 2025 telah mendapat tanggapan dari Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kemenaker, Indah Anggoro Putri.

    Dia mengatakan kebijakan ini telah diatur dalam Pasal 15 Peraturan Pemerintah (PP) No. 45 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Pensiun, yang telah diterapkan sejak 2015, dengan usia pensiun awal 56 tahun.

    Usia pensiun kemudian bertambah satu tahun setiap tiga tahun, dimulai pada 2019, menjadi 57 tahun, diikuti 58 tahun pada 2022, hingga mencapai 59 tahun pada 2025. Proses ini akan berlangsung hingga usia pensiun mencapai 65 tahun pada 2043.

    “Bahwa usia pensiun dalam peraturan ini bukan berarti usia pekerja wajib berhenti bekerja, melainkan usia di mana peserta dapat mulai menerima manfaat pensiun. Peserta yang masih bekerja setelah mencapai usia pensiun dapat memilih untuk menerima manfaat pensiun saat usia pensiun atau hingga tiga tahun setelahnya,” kata dia dalam keterangannya, Jumat (10/1).

    Filosofi dan dampak kebijakan

    Indah mengatakan kebijakan kenaikan usia pensiun ini didasari dua alasan utama: pertama, meningkatnya usia harapan hidup masyarakat Indonesia; dan kedua, menjaga ketahanan dana program pensiun.

    “Dampak kenaikan usia pensiun tidak mempengaruhi besaran manfaat yang akan diterima oleh pekerja serta tidak akan menambah beban iuran bagi pengusaha,” ujarnya.

    Kondisi kesehatan keuangan Program Jaminan Pensiun BPJS diproyeksikan akan defisit pada 2075. Besaran iuran yang berlaku saat ini adalah 3 persen dari upah, terdiri dari 2 persen kontribusi pengusaha dan 1 persen kontribusi pekerja, dengan manfaat bulanan pensiun minimum Rp393.500 dan maksimum Rp4.718.200.

    Selain itu, pemerintah tengah membahas harmonisasi seluruh program pensiun di Indonesia dengan Kementerian Keuangan sebagai leading sector. Hal ini merupakan bagian dari amanat Undang-Undang Penguatan dan Pengembangan Sektor Keuangan (UU P2SK) demi meningkatkan perlindungan pekerja di masa pensiun.

    Pembahasan ini mempertimbangkan kondisi bonus demografi dan populasi yang menua (ageing population) guna memberikan manfaat yang lebih baik.

    Dengan penerapan otomatis sesuai PP No. 45 Tahun 2015, kenaikan usia pensiun pada 2025 diharapkan dapat berjalan mulus dan memberikan perlindungan jangka panjang bagi para pekerja Indonesia.

    Sebelumnya, sejumlah serikat pekerja mengkhawatirkan kenaikan usia penerima manfaat jaminan pensiun BPJS Ketenagakerjaan yang per 1 Januari 2025 menjadi 59 tahun. Salah satunya adalah Presiden Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (ASPIRASI), Mirah Sumirat.

    Dia mengkhawatirkan ada masa tunggu yang cukup lama bagi pekerja untuk mencairkan manfaat jaminan pensiun. Apalagi, saat ini marak terjadi pensiun dini dan pemutusan hubungan kerja (PHK) di kalangan pekerja formal yang membuat mereka susah kembali bekerja ke sektor formal.

  • 50 Ribu Buruh Sritex dan Pedagang Bakal ‘Serbu’ Jakarta Jika Tuntutan Tak Sesuai Harapan – Halaman all

    50 Ribu Buruh Sritex dan Pedagang Bakal ‘Serbu’ Jakarta Jika Tuntutan Tak Sesuai Harapan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Persoalan nasib pekerja PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) sampai saat ini belum menemukan kejelasan secara pasti setelah perusahaan dinyatakan pailit. 

    Bahkan untuk menuntut keberlangsungan pekerja dan perusahaan, awalnya para buruh akan melakukan aksi damai ke Jakarta pada 14-15 Januari 2025.

    Namun, hal tersebut dibatalkan dan hanya mengutus 15 orang perwakilan setelah adanya kunjungan dari Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer Gerungan (Noel) ke Sritex dan meminta manajemen menjamin tidak ada Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada Rabu (8/1/2025).

    15 orang perwakilan buruh yang akan berangkat ke Jakarta untuk melaksanakan audiensi ke Mahkamah Agung (MA), Istana Negara, DPR RI dan dilanjutkan ke Kementerian.

    Koordinator Serikat Pekerja Sritex Group, Slamet Kaswanto menjelaskan apabila audensi di Jakarta tidak membuahkan hasil, para buruh Sritex akan melakukan aksi damai dengan jumlah besar. 

    “Cuma belum kami sampaikan. Apabila ini tidak sesuai yang kami harapkan (Audiensi gagal). Sesuai dengan saya jelaskan tadi, keluarga pekerja juga mau ikut, pekerja UMKM (sekitar pabrik Sritex) menyatakan kesiapannya untuk ikut, saya pastikan 50.000 orang bakal ke Jakarta,” terang Slamet dikutip dari TribunSolo, Jumat (10/1/2025).

    Slamet menyampaikan, saat ini pemerintah belum secara nyata membantu para buruh PT Sritex dalam status pailit ini. 

    Sebab, dengan status pailit ini para buruh Sritex terancam PHK.

    Para buruh akan membawa dua tuntutan, yakni keberlangsungan kerja karyawan dan kelangsungan usaha Sritex.

    “Namun demikian, kemarin kami sudah ke Kemenaker juga dan kemarin Pak Noel (Wamenaker) sebagai representasi dari negara sudah hadir,” paparnya.

    Saat bertemu dengan Wamenaker, Slamet bercerita pemerintah tetap siap untuk mendukung keberlangsungan usaha dengan bahasa “memaksa”.

    “Kata dari pak Noel (Wamenaker) negara sifatnya memaksa dan kami yakinkan, bentuk paksaan itu memang harus benar-benar dinyatakan secara real, bahwa kami ingin terus bekerja, keberlangsungan usaha di Sritex terus berjalan,” tandasnya. 

    (Anang Maruf Bagus Yuniar/TribunSolo) 

     

    Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Jika Audensi Tak Sesuai Harapan, 50 Ribu Buruh dan UMKM Sritex Sukoharjo Bakal Geruduk Jakarta

     

  • Aksi Boikot Produk Terafiliasi Israel Bikin Pangsa Pasar Unilever Makin Merosot – Halaman all

    Aksi Boikot Produk Terafiliasi Israel Bikin Pangsa Pasar Unilever Makin Merosot – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Suasana di Palestina yang memanas akibat eskalasi Israel berpengaruh buruk pada perusahaan yang diduga terafiliasi dengan negara di bawah pimpinan Benjamin Netanyahu.

    Indonesia sebagai negara dengan jumlah muslim terbanyak di Asia Tenggara memboikot produk yang dianggap memberikan dukungan diam-diam terhadap serangan militer Israel ke Gaza melalui aktivitas bisnis.

    Unilever menjadi satu dari sekian perusahaan yang terdampak dari aksi boikot tersebut. Pada Oktober 2024, pangsa pasar perusahaannya di Indonesia turun ke angka 34,9 persen pada kuartal ketiga, dari 38,5 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

    Bisnis Unilever di Indonesia menghasilkan 2,39 miliar dolar AS sepanjang tahun 2023, berkontribusi 3,8 persen terhadap penjualan grup secara global, dikutip dari Reuters.

    Unilever mengakui pada bulan Oktober bahwa boikot telah berdampak pada penjualan, meskipun belum memberikan rinciannya.

    PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR.JK), membuka tab baru pada bulan Oktober 2024 melaporkan penurunan 18,2 persen dalam penjualan pokok triwulanan menjadi Rp 8,4 triliun.

    Sekitar 87 persen dari 280 juta penduduk Indonesia beragama Islam dan kelompok, serta aplikasi pro-Palestina telah muncul yang mendesak orang untuk memboikot merek, termasuk yang dibuat oleh Unilever.

    Aplikasi ini memungkinkan pembeli di banyak negara untuk memindai kode batang produk dan merekomendasikan keputusan pembelian berdasarkan tindakan perusahaan induk terkait perang.

    Kemudian, minat masyarakat terhadap produk Unilever juga bergeser. Meskipun memiliki merek-merek besar termasuk deodoran Axe, es krim Cornetto dan bubuk penyedap Royco, Unilever telah berjuang untuk meningkatkan pangsa pasar selama hampir satu dekade karena pembeli beralih ke merek lokal yang lebih murah.

    Saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada 2020, produk kesehatan Unilever seperti Lifebuoy, Sunlight hingga Royco menempati 10 merek teratas pilihan konsumen.

    Sayangnya, pada tahun 2023 hanya Royco yang bertahan di 10 teratas dan bersaing ketat dengan produsen deterjen lokal seperti SoKlin dari Wings Group dan biskuit Roma dari Mayora Indah, menurut firma riset Kantar.

    Unilever juga menghadapi persaingan dari perusahaan kecantikan halal lokal Wardah, Aice yang membuat es krim, dan pemain internasional baru seperti Skintific dari Tiongkok.

    Di toko daring lokal, sebotol sabun cair ukuran 400 mililiter yang dibuat oleh merek Nuvo milik Wings Group dijual dengan harga sekitar 20 persen lebih murah daripada sabun cair Lifebuoy milik Unilever dengan ukuran yang sama.

    Sebotol deterjen cair SoKlin milik Wings ukuran 700 ml dijual dengan harga sekitar 7 persen lebih murah daripada deterjen Rinso milik Unilever.

    Konsumen Berubah

    Menurunnya masyarakat kelas menengah di Indonesia sejak 2019-2024 akibat PHK, juga menjadi faktor pendukung sulitnya Unilever mempertahankan pangsa pasar.

    Selain itu, perubahan cara belanja masyarakat yang memilih jalur online untuk mencari harga terbaik menambah sulit perusahaan ini.

    Presiden Unilever Indonesia Benjie Yap, mengatakan pihaknya sedang menghadapi situasi yang penuh dengan tantangan, tetapi perusahaan memahami dengan jelas langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasinya sambil terus beradaptasi dengan lanskap pasar yang berkembang pesat.

    “Penurunan pangsa pasar terjadi di hampir semua kategori karena beberapa hal, salah satunya adalah sentimen konsumen yang negatif,” kata Yap kepada Reuters.

    Unilever tengah berupaya untuk memberikan harga yang lebih konsisten, menempatkan produknya di toko yang lebih banyak dan lebih baik, serta meningkatkan cara mengelola inventaris, serta menjual dan mendistribusikan produk secara daring.

    Para pesaing menikmati pertumbuhan yang kuat di sebagian besar kategori Unilever, termasuk makanan kemasan, kecantikan dan perawatan rumah.

    Pasar perawatan rumah di Indonesia diperkirakan tumbuh tahun ini sebesar 11,5 persen menjadi 3,4 miliar dolar AS dan pasar makanan kemasan diperkirakan tumbuh sekitar 11,7 persen menjadi 21,8 miliar dolar AS, menurut data Euromonitor International.

    Sementara itu, penjualan pokok untuk unit perawatan rumah dan barang pribadi Unilever di Indonesia turun 20,8 persen pada kuartal ketiga. Penjualan pokok makanan dan minuman turun 13,3 persen.

    “Merek lokal dan asing memanfaatkan peluang ini, dengan meningkatkan promosi agresif, khususnya pada platform e-commerce,” kata Analis DBS Bank Cheria Widjaja.

    Bulan lalu, perusahaan pialang tersebut menurunkan peringkat bisnis Unilever di Indonesia dari hold menjadi fully valued.