Kasus: PHK

  • Wakil Wali Kota Surabaya Tanggapi Laporan Warga Terkait Klinik Bersalin

    Wakil Wali Kota Surabaya Tanggapi Laporan Warga Terkait Klinik Bersalin

    Surabaya (beritajatim.com) – Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, baru-baru ini mengunjungi sebuah klinik bersalin setelah menerima laporan dari Daniel Lukas Rorong, seorang aktivis sosial.

    Laporan tersebut menyebutkan bahwa Siti, seorang ibu dari Tambak Asri, Krembangan, Surabaya, beserta bayinya, terhambat untuk pulang karena masalah administrasi persalinan di klinik bersalin setempat.

    Menindaklanjuti laporan itu, Armuji segera bersama Lurah setempat mendatangi klinik untuk memastikan kondisi ibu dan bayi tersebut. Setelah memastikan keduanya dalam keadaan baik, Armuji bertanya langsung kepada Ibu Siti untuk mengetahui lebih jauh mengenai persoalan yang terjadi. “Bagaimana ceritanya?” tanya kepada Siti yang ditemani suaminya.

    Selain memastikan kondisi ibu dan bayi yang sehat, Armuji juga menyempatkan diri menggendong bayi yang baru beberapa hari dilahirkan. Tak berhenti di situ, Armuji pun mendatangi penanggung jawab klinik untuk membahas penyelesaian masalah ini. Karena penanggung jawab tidak berada di tempat, percakapan dilakukan melalui video call. “Saya tidak ingin dowo-dowo ulo, kalau memang perlu menyelesaikan administrasi, saya selesaikan,” tegas politisi kawakan PDIP Surabaya ini.

    Dari percakapan tersebut, terungkap bahwa ada miskomunikasi terkait penahanan pasien karena ibu dan bayi tersebut belum memasuki jadwal pulang yang ditentukan. Kepala klinik juga menjelaskan bahwa mereka memiliki kewenangan untuk membebaskan biaya persalinan bagi pasien yang tidak mampu membayar. Keberpihakan Armuji terhadap warga Surabaya sangat terlihat saat ia berbicara dengan kepala klinik tersebut.

    Tak hanya masalah administrasi yang diselesaikan, Armuji juga memberikan bantuan pribadi kepada pasangan suami istri tersebut untuk membayar uang kost. “Ini buat bayar kost,” ujar Armuji singkat, memberikan sejumlah uang kepada keluarga tersebut. Pasangan ini sangat merasa terbantu oleh langkah Armuji, terlebih sang suami baru saja di PHK dari pekerjaannya sebagai tenaga cleaning service.[asg/kun]

  • Pakar hingga DPR Bakal Kupas Tuntas Outlook Ekonomi dan Peran APBN 2025

    Pakar hingga DPR Bakal Kupas Tuntas Outlook Ekonomi dan Peran APBN 2025

    Jakarta

    Situasi ekonomi global dan domestik pada 2025 diperkirakan akan menghadapi tantangan besar. Ketidakpastian ekonomi global akibat konflik geopolitik, ketegangan dagang, dan perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia akan mempengaruhi stabilitas ekonomi Indonesia.

    Melihat kondisi tersebut, Direktur & Founder Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan tahun 2025 pertumbuhan ekonomi cukup menantang jadi proyeksinya hanya mencapai 4,7% year on year.

    “Kalau ingin capai 5,2% maka kunci nya pulihkan konsumsi rumah tangga khususnya kelompok menengah, porsi sektor industri manufaktur terhadap PDB harus di atas 21%, lindungi UMKM dari banjir impor terutama saat perang dagang AS China, pangkas anggaran harus terarah dan efektif tidak kontra produktif karena belanja pemerintah dibutuhkan untuk dorong pertumbuhan,” kata Bhima kepada detikcom, Selasa (4/2/2025).

    Untuk memperkuat ikat pinggang ekonomi dalam negeri, peran APBN juga dibutuhkan. Di sisi lain, terdapat kebijakan pemangkasan APBN untuk berbagai keperluan. Lantas, apakah kondisi itu akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia?

    Bhima mengatakan efisiensi anggaran pemerintah terkait belanja seremonial maupun ATK hingga sewa kendaraan merupakan langkah positif untuk tingkatkan ruang fiskal. Misalnya soal belanja rapat dan seminar memang bisa digantikan dengan rapat online, jauh lebih murah dan efektif.

    “ATK juga bisa digantikan dengan tanda tangan dokumen secara digital dan ramah lingkungan juga tidak boros kertas. Selama ini beban belanja birokrasi cukup disorot karena menyumbang pelebaran defisit APBN dan tambahan utang pemerintah,” ucapnya.

    Di sisi lain efek negatif ke bisnis, Meeting, Incentives, Convention and Exhibition juga signifikan. Menurutnya sebagian besar pelaku usaha MICE andalkan pendapatan dari event pemerintah. Bahkan paska pandemi kondisi pendapatan dari sektor MICE belum sepenuhnya pulih.

    “Khawatir ada risiko phk di sektor jasa akomodasi dan makan minum imbas efisiensi belanja pemerintah. Dampak ekonomi dari berkurangnya pendapatan sektor MICE mencakup potensi kehilangan lapangan kerja 104.000 orang. Sementara dari sisi PDB setidaknya potensi MICE terancam hingga Rp 103,9 triliun,” jelasnya.

    Dihubungi terpisah, Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 diproyeksikan berada di kisaran 4,8% – 5%, lebih rendah dari target pemerintah yang sebesar 5,2%.

    “Hal ini mencerminkan tantangan besar yang dihadapi perekonomian Indonesia, baik dari sisi eksternal, seperti kebijakan proteksionisme AS dan pelemahan permintaan dari negara tujuan ekspor utama, maupun domestik, di mana pelemahan konsumsi kelas menengah dan kebijakan fiskal yang berpotensi menekan daya beli turut menambah beban,” ungkapnya.

    Untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, Yusuf mengatakan pemerintah perlu mengambil langkah-langkah strategis, salah satunya dengan mereformulasi kebijakan fiskal agar lebih pro-pertumbuhan dan mendukung daya beli masyarakat, khususnya kelas menengah.

    “Penyesuaian kebijakan pajak, seperti peninjauan kembali kenaikan PPN, perlu dipertimbangkan agar tidak semakin menekan daya beli. Selain itu, pengembangan infrastruktur harus difokuskan pada penciptaan efek pengganda ekonomi, dengan meningkatkan konektivitas dan efisiensi distribusi barang untuk menurunkan biaya produksi dan meningkatkan daya saing,” terangnya.

    Yusuf mengatakan pemerintah juga perlu mendorong sinergi antara BUMN, swasta, dan UMKM untuk menciptakan ekonomi inklusif yang memperkuat daya tahan ekonomi domestik, mengurangi ketergantungan pada impor, dan memperluas pasar domestik.

    “Untuk mendukung ini, kebijakan moneter yang cenderung ketat harus ditinjau agar memberikan ruang bagi konsumsi dan investasi, dengan langkah-langkah seperti penurunan suku bunga,”pungkasnya.

    Kondisi ekonomi dan peran APBN 2025 akan dikupas tuntas oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) hingga pakar nasional. Pembahasan oulook ekonomi akan dilakukan bersama Chairman CT Corp Chairul Tanjung dan Ketua Komisi XI Mukhamad Misbakhun dalam acara “OUTLOOK EKONOMI DPR : Bedah APBN 2025 Membangun Kepercayaan Pasar “.

    Dimoderatori Pemimpin Redaksi detikcom, Alfito Deannova, pada Panel Discussion bertema “Program Pemerintah Pro Pasar”, Chairul Tanjung atau akrab disapa CT akan membahas bagaimana kebijakan APBN 2025 dapat mendorong pertumbuhan sektor swasta dan meningkatkan investasi domestik.

    CT juga akan berbagi insight tentang seberapa penting insentif pajak dan penyederhanaan regulasi untuk meningkatkan daya tarik investasi hingga pentingnya kolaborasi pemerintah dan sektor swasta untuk memastikan kebijakan pro pasar berjalan efektif.

    Di tengah tren inflasi, CT akan membagikan tips bagaimana pengusaha menyikapi tren agar tidak mengurangi daya beli masyarakat. CT juga akan membahas seputar faktor dan kunci apa saja yang diperlukan dalam membangun kepercayaan investor terhadap ekonomi Indonesia di tengah tantangan global.

    Sementara itu Mukhamad Misbakhun akan berbicara seputar peran PPN dan Pajak Progresif, Evaluasi kebijakan PPN, dampaknya pada daya beli masyarakat, dan upaya meringankan beban kelas menengah ke bawah.

    Misbakhun juga akan membeberkan subsidi tepat sasaran sebagai strategi mengoptimalkan subsidi energi, pupuk, dan pangan agar lebih efektif membantu masyarakat rentan. Kemudian, langkah-langkah DPR dalam mendukung pemerintah menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok melalui inflasi.

    Tak hanya itu, Misbakhun juga akan membahas stabilitas nilai tukar dan dampaknya pada harga barang di mana DPR mendorong kebijakan moneter yang dapat meredam pelemahan Rupiah terhadap dolar AS. Selanjutnya, akan dibahas mengenai PPN dan Penerimaan Negara yang membahas sejauh mana kenaikan PPN bisa berkontribusi terhadap APBN tanpa menekan konsumsi masyarakat.

    Seluruh pembahasan menarik ini dapat disaksikan melalui “OUTLOOK EKONOMI DPR : Bedah APBN 2025 Membangun Kepercayaan Pasar”, yang akan digelar pada 5 Februari 2025 di Astor Ballroom St. Regis Jakarta pukul 12:00 – 15:00 WIB.

    Acara tersebut juga bakal diisi dengan sejumlah pakar yang berkompeten lainnya, yakni Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Mohamad Hekal Bawazier dan Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad.

    Outlook Ekonomi DPR dipersembahkan oleh Komisi XI DPR RI bersama detikcom dan didukung oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Pertamina (Persero), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

    (ada/rrd)

  • Google Kirim Email ke Pegawai, Tawarkan Karyawan Resign Sukarela

    Google Kirim Email ke Pegawai, Tawarkan Karyawan Resign Sukarela

    Jakarta, CNBC Indonesia – Google diketahui telah melakukan beberapa kali PHK di masa lalu. Namun kali ini, raksasa teknologi memilih untuk meminta para pegawainya untuk resign secara sukarela.

    Ini dilakukannya pada divisi baru bernama Platforms and Devices. Divisi yang dibuat tahun lalu menggabungkan seluruh produk Android termasuk Pixel, Chromes, Chrome Os, hingga Photos.

    Memo permintaan ini telah disebarkan kepada seluruh karyawan di Amerika Serikat (AS). Laman 9to5Google melaporkan memo dikeluarkan oleh SVP divisi Platforms and Devices, Rick Osterloh.

    “Ini terjadi setelah kami menyatukan dua organisasi besar tahun lalu,” kata dia dikutip dari The Verge, Senin (3/1/2025).

    “Ada momentum luar biasa pada tim ini dan banyaknya pekerjaan penting yang dilakukan, kami ingin semua orang berkomitmen pada misi kami dan berfokus pada pembuatan produk hebat dengan kecepatan dan efisiensi,” jelas Osterloh menambahkan.

    The Verge menuliskan program resign sukarela ini menawarkan pesangon bagi mereka yang ingin melakukannya. Nampaknya program ini baru ditawarkan untuk divisi Platforms and Devices, belum diperluas ke divisi lain seperti tim Search atau AI DeepMind.

    Google memang telah memberikan sinyal efisiensi sejak tahun lalu. Kepala keuangan Alphabet, induk perusahaan Google, Anat Ashkenazi menjelaskan dia akan memprioritaskan ‘efisiensi biaya’ pada seluruh biaya.

    Dia mengatakan para pemimpin telah melakukannya. Namun nampaknya bisa mencari peluang lain melakukan efisiensi. “Saya pikir organisasi manapun bisa melangkah lebih jauh dan saya akan mencari peluang tambahan,” ujarnya.

    Salah satu alasan melakukan pemotongan biaya adalah melancarkan ambisi Google untuk mengembangkan teknologi AI.

    (dem/dem)

  • Nissan Bertahan dari Bangkrut: Tawarkan Pesangon, Potong Jam Kerja Pabrik

    Nissan Bertahan dari Bangkrut: Tawarkan Pesangon, Potong Jam Kerja Pabrik

    Jakarta

    Nissan tengah melakukan upaya efisiensi perusahaan untuk menghindari kebangkrutan di pasar otomotif. Upaya yang tengah dilakukan antara lain penawaran buyout kepada pekerja, dan pemangkasan waktu produksi di pabrik.

    Buyout biasanya dilakukan perusahaan dengan menawarkan paket pesangon sukarela kepada karyawan terpilih. Paket ini biasanya mencakup tunjangan dan gaji untuk jangka waktu tertentu. Buyout kerap digunakan untuk mengurangi biaya atau menghindari atau menunda PHK.

    Melansir dari Reuters, Nissan akan menawarkan paket buyout kepada para pekerja di pabrik perakitan kendaraannya di Amerika Serikat, antara lain Smyrna, Tennessee, dan Canton, Mississippi, dan pabrik mesin di Decherd, Tennessee.

    Produsen mobil terbesar ketiga di Jepang berdasarkan volume itu akan memangkas satu dari dua shift di jalur produksi untuk SUV Rogue di Smyrna mulai bulan April, dan untuk sedan Altima di Canton mulai bulan September.

    Langkah-langkah ini dilakukan memangkas biaya sebesar US$2,6 miliar secara global.

    Nissan belum mengatakan berapa banyak pekerja AS yang menerima tawaran buyout. Perusahaan berpotensi memangkas hingga sekitar 1.500 pekerjaan dengan langkah tersebut, surat kabar Nikkei melaporkan sebelumnya pada hari Kamis.

    “Kami berkomitmen untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memastikan kelangsungan hidup dan pertumbuhan jangka panjang perusahaan,” kata juru bicara Nissan.

    “Ini termasuk menyesuaikan kapasitas produksi dan struktur biaya kami agar sesuai dengan kondisi pasar saat ini.”

    Sebelumnya, Nissan telah memangkas produksi di pabrik Kyushu sebesar sepertiga pada Agustus 2024 akibat melemahnya permintaan di AS untuk beberapa model lama, termasuk Rogue.

    “Nissan tidak berencana untuk melakukan PHK yang tidak disengaja,” kata juru bicara Nissan menambahkan. Di sisi lain perusahaan sudah mempekerjakan lebih dari 11.700 pekerja di tiga pabrik AS pada akhir 2024.

    Pada bulan November, perusahaan mengumumkan rencana untuk memangkas 9.000 pekerjaan di seluruh dunia dan mengurangi kapasitas maksimum 25 jalur produksi kendaraannya karena mengalami penurunan penjualan di China dan Amerika Utara.

    Kurang dari dua bulan setelah perusahaan meluncurkan rencana itu, Nissan dan Honda Motor membuka lembaran baru. Mereka memulai pembicaraan tentang merger yang berpotensi menciptakan grup mobil terbesar ketiga di dunia dengan output tahunan 7,4 juta kendaraan.

    (riar/rgr)

  • Untung-Rugi Perang Dagang AS vs Kanada cs ke Ekonomi RI

    Untung-Rugi Perang Dagang AS vs Kanada cs ke Ekonomi RI

    Jakarta

    Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menandatangani perintah kenaikan tarif impor terhadap Kanada, Meksiko, dan China. Dinamika perekonomian global dinilai akan berdampak secara tidak langsung terhadap ekonomi Indonesia.

    Ekonom Universitas Paramadina Wijayanto Samirin mengatakan, secara tidak langsung Indonesia tidak akan mendapat manfaat maupun kerugian akibat meningkatnya tensi perang dagang global. Akan tetapi, dinamika perekonomian ini berpotensi memengaruhi nilai tukar rupiah.

    Pada titik tertentu, Wijayanto menilai, Foreign Direct Investment (FDI) atau nilai transaksi investasi langsung yang terjadi lintas batas negara dalam periode waktu tertentu, akan terhambat.

    “Dinamika ekonomi global berpotensi membuat nilai tukar Rp dan harga komoditas global tidak stabil, serta aliran FDI dan portfolio investment terhambat; hal ini akan berdampak bagi ekonomi kita,” kata Wijayanto kepada detikcom, Minggu (2/2/2025).

    Ia mengatakan, hal krusial yang akan terjadi akibat perang dagang ini ketika pemerintah Indonesia hendak melakukan refinancing atau proses penggantian pinjaman yang sudah ada dengan pinjaman baru.

    “Yang paling krusial, ini terjadi di saat kita perlu melakukan refinancing utang dan menerbitkan utang baru sebesar Rp 1.575 triliun di tahun 2025 dan nilai yang hampir sama di tahun 2026,” terangnya.

    Akibatnya, kata Wijayanto, Indonesia kemungkinan harus menaikkan suku bunga. Bahkan, ia menilai adanya kemungkinan terburuk, yakni terjadi reversal, di mana asing justru melepas Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

    Adapun Bank Indonesia (BI) sebelumnya merilis premi CDS RI 5 tahun per 30 Januari 2025 sebesar 74,74 bps, naik dibanding dengan 24 Januari 2025 sebesar 72,93 bps.

    Sementara berdasarkan data transaksi 30 Januari 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp 0,82 triliun, terdiri dari jual neto sebesar Rp 0,40 triliun di pasar saham, jual neto Rp 0,43 triliun di pasar SBN, dan beli neto Rp 5 miliar di SRBI.

    Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen hingga 30 Januari 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp 1,72 triliun di pasar saham, beli neto sebesar Rp 2,11 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp 12,93 triliun di SRBI.

    Indonesia tidak akan mendapatkan manfaat ataupun mudharat langsung dari perang dagang tersebut. Tetapi dinamika ekonomi global berpotensi membuat nilai tukar Rp dan harga komoditas global tidak stabil, serta aliran FDI dan portfolio investment terhambat; hal ini akan berdampak bagi ekonomi kita.

    “Kita kemungkinan harus menaikkan suku bunga; bahkan kemungkinan terburuk adalah terjadi reversal, di mana asing justru melepas SBN dan SRBI, boro-boro menambah kepemilikan,” jelasnya.

    Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE), Mohammad Faisal mengatakan, pengenaan tarif impor AS pada Kanada dan Meksiko dianggap cukup mengejutkan sejumlah pihak. Pasalnya, pada periode era kepemimpinan pertamanya, Trump sempat menggandeng Kanada dan Meksiko untuk menekan impor produk China ke AS.

    Meski begitu, keputusan Trump dinilai terbaca lantaran pada masa kampanye presiden 2024 lalu, ia berkomitmen untuk menaikkan tarif terhadap tiga negara tersebut. Ia menduga, langkah itu diambil untuk menekan defisit perdagangan akibat banjirnya produk impor Kanada dan Meksiko.

    “Defisit dengan Meksiko malah meningkat, dengan Vietnam meningkat, dengan Kanada meningkat. Nah jadi pada botom line-nya adalah Trump ini ingin menyasar pada negara-negara yang berkontribusi terhadap peningkatan trade defisit yang mana sekarang bukan hanya China,” kata Faisal kepada detikcom.

    Faisal menilai, kondisi ini bisa menjadi peluang bagi produk ekspor Indonesia untuk lebih bersaing. Apalagi, Indonesia tidak masuk sebagai negara utama yang dikenakan kenaikan tarif impor AS.

    Di sisi lain, produk impor Indonesia ke AS memiliki kemiripan dengan Vietnam. Faisal menduga, ke depan AS juga akan memberlakukan hal yang sama pada produk-produk impor Vietnam dengan kenaikan tarifnya.

    “Mungkin next saya rasa mungkin juga Vietnam ya (dikenakan kenaikan tarif). Nah ini semestinya negara-negara lain yang yang belum dikenakan tarif atau mungkin akan ditarif tapi lebih kecil. Nah ini bisa lebih “diuntungkan” untuk bisa, artinya peluang untuk bersaing di pasar Amerika-nya, di produk ekspornya itu meningkat,” terang Faisal.

    “Apalagi dalam banyak hal produk ekspor kita di ke Amerika itu banyak kesamaan dengan Vietnam dan juga China. Nah jadi semestinya dari sisi harga bisa menjadi lebih bersaing ya produk-produk ekspor Indonesia di pasar Amerika,” tambahnya.

    Namun begitu, Faisal menekankan kewaspadaan pemerintah. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan AS juga akan menaikkan tarif impor untuk Indonesia. Apalagi, Indonesia merupakan pengguna fasilitas Penyedia Sistem Komunitas (CSP).

    Seandainya telat diantisipasi, Faisal menilai industri tekstil seperti pakaian jadi dan alas kaki akan terdampak. Pada titik tertentu, imbas ini akan mendorong terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) di industri tersebut.

    “Sehingga kalau kemudian nanti ada peningkatan tarif perdagangan, ini perlu diantisipasi dengan bagaimana skenarionya nanti untuk pengalihan penyaluran produk-produk ekspor yang dari Amerika juga ke negara-negara yang lain alternatif atau ke pasar dalam negeri Malang begitu ya supaya tidak terjadi shock pada industri bersangkutan yang bisa berpotensi malah meningkatkan gelombang PHK mungkin di khawatirkan,” tutupnya.

    Untuk diketahui, Presiden AS Donald Trump pada hari Sabtu memerintahkan tarif sebesar 25% pada impor Kanada dan Meksiko dan 10% pada barang-barang dari China mulai hari Selasa, dengan risiko memicu perang dagang baru yang menurut para ekonom dapat memperlambat pertumbuhan global dan memicu kembali inflasi.

    Dikutip dari Reuters, Trump menandatangani tiga perintah eksekutif terpisah mengenai tarif setelah bermain golf di Florida pada Sabtu (1/2/2025). Dalam perintah tersebut, ia berjanji untuk mempertahankan bea masuk hingga keadaan darurat nasional atas narkoba fentanil dan imigrasi ilegal ke AS berakhir.

    (kil/kil)

  • Pentingnya Dana Darurat Supaya Hidup Nggak Melarat

    Pentingnya Dana Darurat Supaya Hidup Nggak Melarat

    Jakarta

    Ekonomi Indonesia belakangan ini masih dihantui berbagai persoalan, mulai dari pemutusan hubungan kerja (PHK) massal diberbagai lini sektor, penurunan daya beli hingga kelas menengah yang turun.

    Oleh karena itu, kondisi ini harus selalu diwaspadai oleh masyarakat Indonesia dengan menyiapkan dana darurat. Hal ini penting dilakukan lantaran kita tidak pernah tahu kapan akan menghadapi situasi tidak terduga, misalnya terkena PHK, sakit ataupun kondisi lainnya yang membutuhkan biaya.

    Mengutip unggahan akun Instagram @sikapiuangmu OJK Minggu (2/2), sebaiknya hindari untuk membeli barang hanya karena ingin ikut tren atau takut ketinggalan (FOMO). Fokuskan pengeluaran pada barang yang benar-benar kamu butuhkan, bukan karena dorongan sementara untuk mengikuti tren. Dibandingkan ikutan FOMO, lebih baik dana tersebut ditabung untuk masa depan.

    “Hari gini kayaknya udah nggak trend deh buat FOMO dan foya-foya setiap saat. Lebih keren kalau Sobat bisa bijak dalam mengatur keuangan demi masa depan yang sejahtera, salah satunya dengan menyiapkan dana darurat,” tulis keterangan dalam IG @sikapiuangmu dikutip Minggu (2/2/2025).

    “Yuk sisihkan pendapatanmu untuk menabung dana darurat. Nggak ada yang pernah tahu situasi apa yang bisa kita hadapi dalam hidup yang penuh gebrakan ini,” tambahnya.

    Perlu dipahami, dana darurat sebaiknya tidak boleh digabungkan dengan tabungan, karena sifatnya adalah pendukung keadaan darurat.

    Berikut Tips Kumpulkan Dana Darurat:

    1. Tentukan Tujuan Utama Memiliki Dana Darurat

    – Menetapkan jumlah dana darurat yang dibutuhkan
    – Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah dana darurat

    2. Rencana Pengeluaran dan Penghematan

    – Membuat daftar pengeluaran bulanan
    – Mengidentifikasi area penghematan untuk mengalokasikan ke dana darurat

    3. Pilih Metode Tabungan yang Tepat

    – Memilih rekening tabungan atau investasi yang sesuai
    – Keuntungan dan kerugian dari setiap opsi tabungan
    – (Hyperlink to Allo Grow’s product & promo page)

    4. Automatisasi Proses Menyisihkan Dana Darurat

    – Menggunakan fitur otomatisasi dari bank atau aplikasi keuangan
    – Atau menyisihkan jumlah yang pasti setiap bulannya

    5. Review Secara Berkala

    – Mengadaptasi rencana sesuai dengan perubahan kehidupan atau keuangan

    Memiliki dana darurat adalah langkah penting dalam memastikan kestabilan keuangan kita dan dana darurat juga memberikan ketenangan pikiran dan keamanan finansial dalam menghadapi ketidakpastian masa depan.

    Cobalah untuk perlahan sisihkan uang dana darurat. Idealnya, jumlah dana darurat adalah 1 tahun pendapatan, namun jika masih terasa berat, kamu bisa mulai perlahan dari 3 bulan pendapatan sampai 6 bulan pendapatan.

    Jika setiap bulannya kamu sudah berhasil menyisihkan uang untuk dana darurat, dan masih ada uang yang bisa ditabung, pastikan kamu menabung di tempat yang minim risiko namun tinggi keuntungan.

    (kil/kil)

  • Badai PHK Google Bakal Berlanjut di 2025, Karyawan Bikin Petisi

    Badai PHK Google Bakal Berlanjut di 2025, Karyawan Bikin Petisi

    Bisnis.com, JAKARTA – Google bakal melakukan efisiensi besar-besaran pada 2025. Hal ini terungkap dari tawaran program “keluar sukarela” bagi karyawan yang bekerja di divisi perangkat keras Android dan Pixel.

    Melansir dari The Verge, Minggu (2/2/2025) program ini menawarkan paket pesangon bagi siapa saja yang memilih untuk resign secara sukarela.

    Sebelumnya, Google menggabungkan tim Android dan perangkat kerasnya pada 2024 lalu di bawah kepemimpinan Rick Osterloh, Senior Vice President (SVP) Platform dan Perangkat.

    Osterloh dalam memo yang diterima karyawan menyatakan bahwa meskipun ada momentum positif, perusahaan ingin memastikan bahwa setiap anggota tim yang tersisa memiliki komitmen yang kuat untuk membangun produk yang berkualitas dengan kecepatan dan efisiensi yang tinggi.

    Program keluar sukarela ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi beban kerja, tetapi juga bisa menjadi langkah persiapan bagi perusahaan untuk melakukan pengurangan karyawan lebih lanjut jika tidak cukup banyak yang menerima tawaran tersebut.

    Ini adalah langkah yang pernah diambil oleh Google di masa lalu, meskipun belum ada pengumuman pemutusan hubungan kerja (PHK) resmi untuk tahun 2025.

    Pada Oktober 2024, CFO Alphabet, Anat Ashkenazi, mengungkapkan fokus pada efisiensi biaya di seluruh perusahaan. Dirinya menambahkan meskipun Google telah melakukan banyak langkah untuk merestrukturisasi dan mengurangi biaya, masih ada ruang untuk efisiensi lebih lanjut.

    “Langkah-langkah pemotongan biaya sebagian dirancang untuk mengimbangi Google yang menggelontorkan begitu banyak uang untuk AI,” ujarnya.

    Untuk saat ini, program keluar sukarela ini hanya diterapkan di divisi platform dan perangkat, dan belum diperluas ke tim lainnya seperti pencarian atau divisi AI DeepMind.

    Hal ini menandakan bahwa meskipun langkah efisiensi sedang diterapkan, Google berusaha untuk mempertahankan stabilitas dalam divisi yang lebih strategis.

    Petisi Karyawan

    Sementara itu, karyawan Google khawatir dengan adanya risiko PHK massal. Mereka mengedarkan petisi internal berjudul ‘Job Seecurity’ untuk merespons langkah efisiensi perusahaan pada tahun ini.

    Petisi tersebut diketahui telah mengumpulkan lebih dari 1.250 tanda tangan yang mencerminkan rasa tidak nyaman yang lebih luas di dalam Google.

    Hal ini dilaporkan terjadi di tengah periode yang menantang bagi perusahaan, yang ditandai dengan serangkaian peluncuran produk yang memalukan, protes karyawan, dan PHK yang sedang berlangsung yang dimulai sejak 2023 dan diperkirakan akan terus berlanjut.

    Untuk diketahui, Google melakukan sejumlah rangkaian PHK massal terhadap karyawannya pada 2024. Pada awal 2024, Google melakukan PHK ratusan karyawan yang bekerja di divisi asisten digital, perangkat keras, dan tim engineering.

    Selain itu, beberapa tim lain juga mengalami perubahan pekerjaan dan adanya penghapusan sejumlah posisi secara global. Tindakan ini pun berdampak pada sekitar 630 pekerja dari tim periklanan dan AR, termasuk 4 Vice President, dan 25 Direktur.

    Namun, hanya selang seminggu setelah PHK pertama, Google kembali PHK 100 karyawan yang berada di tim Youtube.

    Kemudian pada April 2024, Business Insider melaporkan bahwa karyawan di beberapa tim Google di departemen real estate dan keuangan telah terkena PHK. Tim keuangan yang terkena dampak termasuk perbendaharaan Google, layanan bisnis, dan operasi kas pendapatan.

    Selanjutnya, pada Juni 2024, induk perusahaan Google yakni Alfabet melakukan PHK terhadap setidaknya 100 karyawan dari beberapa tim di unit cloud Google.

  • Dunia Tahun Ini Kembali Gelap, Sri Mulyani: Tekanannya Bertubi-Tubi

    Dunia Tahun Ini Kembali Gelap, Sri Mulyani: Tekanannya Bertubi-Tubi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah Indonesia membeberkan bahwa tekanan ekonomi global akan sangat besar pada tahun ini, hal itu dinilai bisa memberikan dampak langsung terhadap Indonesia.

    Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati memastikan, pemerintah akan konsisten menjaga kesehatan iklim ekonomi di dalam negeri saat besarnya tekanan ekonomi global tersebut. Termasuk untuk menjaga daya beli masyarakat Indonesia.

    “Tekanan sangat bertubi-tubi dan sangat besar dari berbagai faktor, entah itu faktor musim el nino, geopolitik, policy Fed Fund Rates, pelemahan ekonomi di RRT (China),” ungkap Sri Mulyani saat konferensi pers APBN 2024 di Kantor Pusat Kementerian Keuangan, Jakarta, dikutip Minggu (2/2/2025).

    Sri Mulyani menyebutkan berbagai tekanan yang dapat mempengaruhi ekonomi domestik itu di antaranya berbagai permasalahan politik dan peperangan yang masih terus berlangsung hingga kuartal IV-2024.

    “Kami tau tekanan ini luar biasa, tapi berbagai upaya dilakukan untuk melindungi masyarakat dan daya belinya,” kata Sri Mulyani.

    “Di kuartal IV ini kita lihat beberapa policy dan lingkungan global juga tetap dinamis dan ini mengantarkan kita di 2025,” tegasnya.

    Menurut Sri Mulyani, sebetulnya untuk tekanan ekonomi dari Asia ada secercah harapan, setelah pemerintah China mulai fokus memulihkan pelemahan ekonominya dengan meluncurkan berbagai paket stimulus, baik dari sisi moneter maupun fiskal. China merupakan salah satu negara mitra perdagangan terbesar Indonesia.

    Masalahnya, negara yang memiliki kapasitas ekonomi terbesar di dunia, yakni Amerika Serikat tengah mendapat sorotan pelaku pasar keuangan dan ekonomi setelah hasil Pilpres 2024 kembali dimenangkan Presiden Donald Trump yang terkenal memiliki kebijakan negatif terhadap lingkungan stabilitas perdagangan global maupun pasar keuangan.

    “Makanya ini periode pemerintah Presiden Trump yang kedua disebutnya 2.0 yang semua orang kemudian melihat pada saat beliau jadi presiden banyak kebijakan-kebijakan yang mempengaruhi tidak hanya ekonomi AS, tapi juga ekonomi dunia, termasuk penetapan tari dan berbagai kebijakan yang sangat inward looking atau nasionalistik,” tutur Sri Mulyani.

    Di benua Eropa pun masih banyak permasalahan yang terjadi di negara-negara kawasannya, seperti Prancis, Jerman, hingga Inggris.

    Permasalahan ketiga negara besar di Eropa itu terletak pada APBN mereka yang tak menemukan titik kesepakatan dengan pihak parlemen untuk disepakati menunjang aktivitas pemerintahannya.

    “Jadi di Eropa, kondisi tidak membaik, dua ekonomi terbesar di Eropa, Prancis dan Jerman mengalami krisis, kalau saya tambahkan dengan UK (United Kingdom) sebetulnya. Di Inggris telah terjadi pergantian kekuasaan, ini juga karena masalah budget dan ekonomi yang melemah, Jerman sekarang mengalami tekanan yang sama, dan di Prancis juga mengalami tekanan politik akibat kondisi ekonomi yang tidak membaik,” ungkap Sri Mulyani.

    Sebagaimana diketahui, untuk menghadapi berbagai tekanan itu pemerintah telah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi untuk awal tahun ini yang terdiri dari 12 paket kebijakan, seperti Pemberian Bantuan Pangan berupa beras sebanyak 10 kilogram per bulan kepada masyarakat desil 1 dan 2 selama 2 bulan (Januari dan Februari 2025), dengan sasaran sebanyak 16 juta Penerima Bantuan Pangan (PBP).

    Lalu, Diskon sebesar 50% untuk pelanggan dengan daya terpasang listrik hingga 2200 VA selama 2 bulan (Januari-Februari 2025), dengan menyasar sebanyak 81,42 juta pelanggan, mencakup konsumsi 9,1 Twh/bulan yang setara 35% total konsumsi listrik nasional.

    Adapula PPN DTP Properti bagi pembelian rumah dengan harga jual sampai dengan Rp5 miliar dengan dasar pengenaan pajak sampai dengan Rp2 miliar. Skema insentif tersebut diberikan sebesar diskon 100% untuk bulan Januari – Juni 2025 dan diskon 50% untuk bulan Juli – Desember 2025.

    PPN DTP Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) atau Electric Vehicle (EV) dengan rincian sebesar 10% atas penyerahan EV roda empat tertentu dan EV bus tertentu dengan nilai TKDN paling rendah 40%, dan sebesar 5% atas penyerahan EV bus tertentu dengan nilai TKDN paling rendah 20% sampai dengan kurang dari 40%.

    PPnBM DTP EV sebesar 15% atas impor KBLBB roda empat tertentu secara utuh (Completely Built Up/CBU) dan penyerahan KBLBB roda empat tertentu yang berasal dari produksi dalam negeri (Completely Knock Down/CKD).

    Pembebasan Bea Masuk EV CBU sebesar 0%, sesuai program yang sudah berjalan, maupun Pemberian insentif PPnBM DTP sebesar 3% untuk kendaraan bermotor bermesin hybrid.

    Insentif PPh Pasal 21 DTP untuk pekerja dengan gaji sampai dengan Rp10juta/bulan yang berlaku untuk sektor padat karya seperti tekstil, pakaian jadi, alas kaki, dan furnitur.

    Optimalisasi Jaminan Kehilangan Pekerjaan dari BPJS Ketenagakerjaan sebagai buffer bagi para pekerja yang mengalami PHK dengan memberikan dukungan berupa manfaat tunai 60% flat dari upah selama 6 bulan, manfaat pelatihan Rp2,4 juta, kemudahan akses informasi pekerjaan, dan akses Program Prakerja.

    Diskon sebesar 50% atas pembayaran iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) selama 6 bulan bagi sektor industri padat karya yang diasumsikan untuk 3,76 juta pekerja.

    Perpanjangan masa berlaku PPh Final 0,5% juga kembali diberikan sampai dengan tahun 2025 bagi Wajib Pajak Orang Pribadi (WP OP) UMKM yang telah memanfaatkan selama 7 tahun dan berakhir di tahun 2024. Untuk WP OP UMKM lainnya tetap dapat menggunakan PPh Final 0,5% selama 7 tahun sejak pertama kali terdaftar sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2022, dan untuk UMKM dengan omzet di bawah Rp500 juta/tahun maka akan diberikan pembebasan PPh.

    Terakhir, ialah berupa pembiayaan Industri Padat Karya untuk revitalisasi mesin guna meningkatkan produktivitas dengan skema subsidi bunga sebesar 5% dan range plafon kredit tertentu.

    (mkh/mkh)

  • Pegawai Google Ketakutan Kena PHK, Ajukan Petisi

    Pegawai Google Ketakutan Kena PHK, Ajukan Petisi

    Jakarta

    Bekerja di Google dulu merupakan impian karena menjanjikan kesejahteraan dan kenyamanan, tapi saat ini mungkin situasinya sudah berbeda. Raksasa internet itu kerap melakukan PHK.

    Maka baru-baru ini, karyawan Google menyebarkan petisi internal berjudul ‘keamanan kerja’ menjelang pemangkasan biaya yang diperkirakan terjadi tahun ini dan mungkin saja termasuk PHK lanjutan. Dikutip detikINET dari CNBC, petisi tersebut telah ditandatangani oleh lebih dari 1.250 karyawan.

    Ini adalah tanda terbaru pergolakan karyawan di Google. “Kami, para karyawan Google yang bertanda tangan di bawah ini dari kantor-kantor di seluruh AS dan Kanada, prihatin dengan ketidakstabilan di Google yang mempengaruhi kemampuan kami melakukan pekerjaan yang berkualitas tinggi dan berdampak,” kata petisi tersebut.

    “Putaran PHK yang terus berlanjut membuat kami merasa tidak aman tentang pekerjaan kami. Perusahaan jelas berada dalam posisi keuangan yang kuat, membuat kehilangan begitu banyak kolega yang berharga tanpa penjelasan menjadi lebih menyakitkan,” tambah mereka.

    CFO baru Google Anat Ashkenazi mengatakan di Oktober 2024 bahwa salah satu prioritas utamanya adalah mendorong lebih banyak penghematan karena Google memperluas pengeluarannya untuk infrastruktur kecerdasan buatan pada tahun 2025.

    “Setiap organisasi selalu dapat mendorong sedikit lebih jauh dan saya akan mencari peluang tambahan,” katanya saat itu. Tak lama setelah pernyataan Ashkenazi, karyawan mendesak para eksekutif untuk kejelasan tapi tidak diberi rincian lebih lanjut tentang rencana Ashkenazi.

    Petisi tersebut meminta CEO Google Sundar Pichai untuk menawarkan pembelian saham pegawai sebelum melakukan PHK, menjamin pesangon bagi karyawan yang diberhentikan dan tidak memberikan peringkat ulasan kinerja rendah dengan tujuan memberhentikan karyawan.

    Google memberhentikan lebih dari 12.000 karyawan pada tahun 2023, sekitar 6% dari tenaga kerjanya secara global. Pemutusan hubungan kerja tersebut bagian dari serangkaian upaya untuk mengurangi biaya dan fokus pada kecerdasan buatan. Sejak itu, terjadi lagi beberapa putaran PHK.

    (fyk/fyk)

  • 15 Pekerjaan Terancam PHK Massal, Ganti Profesi Sebelum Telat

    15 Pekerjaan Terancam PHK Massal, Ganti Profesi Sebelum Telat

    Jakarta, CNBC Indonesia – Forum Ekonomi Dunia (WEF) dalam risetnya yang berjudul Future of Work 2023 mengungkapkan bahwa sekitar 83 juta lapangan pekerjaan diramal akan hilang. Khususnya dalam kurun waktu 2023-2027.

    Sejumlah profesi diperkirakan akan punah akibat perkembangan teknologi yang semakin pesat, sehingga berpotensi menyebabkan gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.

    Berdasarkan laporannya, 23% tenaga kerja di sejumlah industri akan mengalami perubahan signifikan hanya dalam kurun waktu lima tahun.

    Risiko perkembangan teknologi tak hanya terkait hilangnya pekerjaan. Namun, bakal ada beberapa pekerjaan baru yang akan muncul selama periode tersebut.

    Salah satu industri yang akan mengalami perubahan drastis adalah media, hiburan, dan olahraga. Sekitar 23% pekerjaan bakal lenyap karena tergantikan dengan kemunculan profesi baru.

    Hal serupa juga akan terjadi pada lebih 23% pekerjaan di bidang pemerintahan, komunikasi digital dan teknologi informasi, real estat, layanan keuangan, serta transportasi dan rantai pasok.

    Berdasarkan laporan WEF, dikutip Sabtu (1/2/2025), berikut 15 daftar pekerjaan yang perlahan menuju punah hingga periode 2027 mendatang:

    1. Teller bank

    2. Petugas pos

    3. Kasir dan loket

    4. Data entry

    5. Sekretaris dan administrasi

    6. Staf pencatat stok (stock-keeping)

    7. Staf akuntansi, pembukuan, dan payroll

    8. Legislator dan pejabat pemerintahan

    9. Staf statistik, asuransi, dan keuangan

    10. Sales door-to-door, pedagang kaki lima, dan penjual koran

    11. Satpam

    12. Manajer kredit dan pinjaman

    13. Penyelidik dan pemeriksa klaim

    14. Penguji software

    15. Relationship manager

    (fab/fab)