Kasus: phising

  • Marak Penipuan Berkedok Saldo e-Wallet Via Link, Begini Cara Antisipasinya

    Marak Penipuan Berkedok Saldo e-Wallet Via Link, Begini Cara Antisipasinya

    Jakarta

    Modus penipuan melalui pesan singkat, baik SMS maupun aplikasi pesan instan masih terus beredar hingga kini. Penipu seringkali mencatut nama perusahaan atau merk yang akrab di telinga masyarakat untuk menyebarkan phishing, yaitu tautan ke situs palsu untuk menjebak korban.

    Berdasarkan data layanan CekRekening.id Kemenkominfo (sekarang Komdigi) periode 2017-2024, telah diterima sekitar 572 ribu laporan dari masyarakat terkait tindak pidana informasi dan transaksi elektronik (ITE). Di mana 528.415 ribu di antaranya, merupakan penipuan transaksi online.

    Modus yang digunakan pelaku pun beragam, salah satunya phising dengan iming-iming saldo e- wallet. Dikutip dari berbagai sumber, berikut cara mengantisipasinya:

    1. Cermati Pengirim Pesan

    Modus penipuan dapat dilakukan melalui berbagai aplikasi, salah satunya melalui WhatsApp. Cara tersebut dinilai efektif untuk mengantisipasi adalah dengan memperhatikan nomor akun yang menghubungi korban.

    Jika ada panggilan oleh akun bisnis WhatsApp yang mengaku sebagai perwakilan dari penyelenggara undian berhadiah, maka diharapkan untuk memperhatikan nomor tersebut sesuai dengan situs dan media sosial resmi pihak penyelenggara.

    Jika nomornya berbeda, apalagi nomor tersebut meminta data pribadi dan informasi lainnya, dianjurkan untuk tidak menggubrisnya dan dapat melaporkan akun tersebut ke pihak WhatsApp agar segera ditangani.

    2. Waspadai Jika Meminta Informasi Pribadi

    Kebanyakan penyelenggaraan undian hadiah mewajibkan para pemenangnya untuk melakukan verifikasi data pribadi. Melalui tahap ini, peserta undian rentan terhadap aksi penipuan yang berkedok verifikasi data pribadi, hingga pemungutan biaya sebelum mendapatkan hadiah.

    Oleh karenanya, diharapkan untuk memperhatikan dengan seksama segala bentuk informasi dan syarat ketentuan yang berlaku saat mendaftarkan diri untuk mengikuti suatu program terutama yang bersifat daring. Jika ada panggilan oleh akun bisnis WhatsApp yang mengaku sebagai perwakilan dari penyelenggara undian berhadiah, maka diharapkan untuk memperhatikan nomor tersebut sesuai dengan situs dan media sosial resmi pihak penyelenggara.

    Jika nomornya berbeda, apalagi nomor tersebut meminta data pribadi dan informasi lainnya, dianjurkan untuk tidak menggubrisnya dan dapat melaporkan akun tersebut ke pihak WhatsApp agar segera ditangani. Informasi yang biasanya dibutuhkan oleh penyelenggara untuk proses verifikasi antara lain:

    – Nama lengkap

    – Nomor telepon

    – Nomor identitas (KTP/SIM)

    – Alamat sesuai kartu identitas

    – Bukti nomor undian.

    Jika pihak penyelenggara meminta untuk menyebutkan identitas yang bersifat sensitif seperti pin ATM, nomor kartu kredit, nama ibu kandung, atau memungut biaya maka dipastikan hal tersebut mengarah ke modus penipuan berkedok undian berhadiah.

    3. Hubungi Pihak Penyelenggara

    Jika menemukan atau menerima informasi yang meragukan, segera hubungi pihak penyelenggara undian berhadiah. Selain melalui telepon, SMS atau chat WhatsApp, pelaku umumnya menggunakan saluran komunikasi konvensional dalam bentuk surat yang dikirimkan berisi tata cara klaim hadiah.

    Surat yang dikirimkan ini dibuat seolah menyerupai pengumuman resmi. Segeralah hubungi call center pihak penyelenggara untuk melaporkan adanya potensi modus penipuan dan mencegah diri terjebak ke dalam penipuan.

    Apabila telah terlanjur memberikan informasi pribadi yang berkaitan dengan data pribadi, perbankan, atau pengiriman sejumlah uang segera hubungi pihak yang berwajib agar dapat ditindaklanjuti.

    4. Perhatikan Link yang Diberikan

    Modus ‘phising’ akan mengarahkan calon korbannya ke alamat situs web palsu yang mirip dengan situs web yang asli. Untuk itu, menyamakan dengan situs resmi dari penyelenggara undian dianggap penting untuk menghindari hal-hal yang dapat merugikan Anda.

    Contohnya, apabila tautan resmi menyebut dana.id, maka beberapa penipu mengubahnya dengan dana.co. Tautan ini dapat disinyalir berpotensi penipuan.

    Selain itu, jangan lupa untuk memperhatikan domain web yang tertera. Dalam melangsungkan aksinya, kebanyakan pelaku menggunakan tautan yang berakhiran ‘blogspot.com’ atau domain lain yang dapat dibuat secara gratis.

    Salah satu penipuan phising yang paling marak yaitu DANA Kaget. Maka dari itu, DANA memiliki tiga langkah jitu untuk menghindari penipuan phising lewat kampanye #AwasJebakanBadman.

    Monitor

    Sadari dan deteksi jika ada aktivitas mencurigakan yang menghubungi. Link DANA Kaget yang asli selalu diawali dengan https://link.dana.id.

    Jika bukan diawali dengan domain tersebut maka detikers harus waspada. Selain itu, cek juga nomor pengirim.

    Biasanya penipu menggunakan nomor HP umum, bukan nomor khusus.

    Konfirmasi

    Periksa kembali aktivitas mencurigakan tersebut apakah benar dari sumber terpercaya. Gunakan fitur DANA Protection untuk mengonfirmasi link tersebut.

    Caranya, cukup copy tanpa meng-klik link kemudian paste yang dicurigai. Kemudian, klik ‘Cari’ dan akan muncul apakah link DANA Kaget tersebut asli atau palsu.

    Lapor

    Jika hasil konfirmasi menunjukkan link tersebut adalah palsu, maka langsung klik ‘Laporkan’. Laporan tersebut terhubung dengan layanan dari Komdigi.

    Nah, itulah tadi telah diketahui cara mengantisipasi modus penipuan saldo e-wallet DANA Kaget. Jangan mudah mudah terkecoh dan selalu rahasiakan data pribadi detikers, ya!

    Tonton juga Video: Deretan Bank dan E-Wallet yang Paling Banyak Digunakan untuk Judol

    (hnu/ega)

  • Penipuan Berkedok Kartu Fisik Masih Berkeliaran di Medsos, Ini Cara Antisipasi Biar Nggak Jadi Korban – Page 3

    Penipuan Berkedok Kartu Fisik Masih Berkeliaran di Medsos, Ini Cara Antisipasi Biar Nggak Jadi Korban – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Jumlah pengguna e-wallet yang meningkat signifikan, menandakan masyarakat semakin terbuka terhadap transaksi digital. Fenomena ini tidak hanya didorong kemudahan dan kecepatan bertransaksi, tetapi juga semakin menjamurnya merchant yang menerima pembayaran non-tunai. Namun, di balik pertumbuhan pengguna e-wallet, ancaman kejahatan siber seperti penipuan dan phising juga turut meningkat. 

    Salah satu modus yang sering kali mengecoh pengguna adalah penipuan penawaran kartu fisik DANA. Padahal, aplikasi dompet digital DANA tidak pernah mengeluarkan kartu fisik. 

    Pelaku kejahatan memanfaatkan ketidaktahuan pengguna tentang layanan resmi DANA. Modus penipuan biasanya diawali dengan penawaran menggiurkan seperti iming-iming diskon besar, cashback menarik, hingga akses ke fitur premium. Penawaran tersebut dikirim melalui berbagai saluran komunikasi, seperti pesan singkat, media sosial, atau bahkan panggilan telepon.

    Untuk menyakinkan korban, pelaku menggunakan logo dan identitas DANA palsu. Dalam pesan tersebut, pelaku mengarahkan korban untuk mengisi form pengajuan kartu fisik melalui tautan palsu yang dirancang menyerupai situs resmi. Korban diminta memasukkan data pribadi seperti nomor DANA, nomor telepon, KTP bahkan PIN. Data inilah yang kemudian disalahgunakan pelaku untuk mengakses dan menguras saldo akun korban.

    Oleh karena itu, penting banget selalu waspada dan tidak mudah tergiur penawaran atau informasi dari pihak yang mengaku-ngaku DANA. Apalagi DANA sendiri tidak pernah menerbitkan kartu fisik dalam bentuk apapun. Jadi, kalau ada pesan penawaran kartu fisik DANA sudah pasti penipuan. Lantas, langkah apa yang dilakukan bila mendapatkan pesan penawaran kartu fisik DANA?

    Cara Proteksi Diri dari Modus Penipuan Kartu Fisik

    Biar gak kena Jebakan Badman yang satu ini, pengguna harus Monitor, Konfirmasi & Lapor. Karena DANA memang tidak pernah menerbitkan kartu fisik.

    MONITOR: Pengguna DANA harus menyadari jika ada oknum yang menghubungi dan bertindak mencurigakan, seperti menawarkan kartu fisik DANA. Jangan tergiur dengan promo atau penawaran spesial yang diberikan. 

    KONFIRMASI: Periksa kembali aktivitas mencurigakan tersebut apakah benar dari sumber terpercaya. Agar semakin yakin, pengguna bisa melakukan konfirmasi dengan copy nomor, link, atau sosial media yang menawarkan kartu fisik DANA dan paste di fitur yang ada di DANA Protection, di aplikasi DANA. Nantinya, pengguna bisa mengetahui asli atau palsunya nomor, link, atau sosial media tersebut.

    LAPOR: Laporkan oknum penipuan yang menghubungi. Pengguna bisa mengirimkan laporan melalui fitur DANA Protection. Nantinya, pengguna akan langsung dihubungkan dengan layanan dari Komdigi.

    Maraknya kasus penipuan dan phising mendorong DANA untuk meningkatkan edukasi kepada para pengguna lewat campaign #AwasJebakanBadman dengan Monitor, Konfirmasi & Lapor. Supaya memiliki kebiasaan aman menggunakan dompet digital, pengguna juga bisa menerapkan tips di bawah ini.

    Abaikan iklan kartu fisik DANA karena itu penipuan.
    Jangan asal klik link atau isi form yang mengatasnamakan kartu fisik DANA.
    Jangan download & install aplikasi DANA dari link yang dibagikan di grup pesan instan, seperti WhatsApp, Telegram & lainnya.
    Selalu rahasiakan PIN & Kode OTP kamu, jangan pernah dibagikan ke siapa pun termasuk DANA. 
    Segera ganti PIN jika terlanjur mengklik link tidak jelas, atau terlanjur membagikan PIN & Kode OTP. 
    Akun resmi media sosial DANA Cuma yang bercentang biru. Jangan terkecoh akun serupa lainnya.

    Selalu waspada terhadap modus penipuan yang semakin canggih dan tingkatkan literasi digital. Ayo gunakan DANA secara cerdas dan aman! Selalu verifikasi setiap transaksi, aktifkan fitur keamanan, dan laporkan aktivitas mencurigakan.

    Download DANA sekarang dan rasakan kemudahan transaksi digital yang cepat, aman, dan bebas drama.

     

    (*)

  • Waspada! Modus Baru Penipuan Fake BTS Menyamar Jadi Aktivasi 3D Secure Kartu Kredit

    Waspada! Modus Baru Penipuan Fake BTS Menyamar Jadi Aktivasi 3D Secure Kartu Kredit

    Jakarta: Modus penipuan dengan teknik Fake BTS makin canggih. Kalau dulu pelaku mengaku-ngaku dari bank lewat pesan soal penukaran poin, kini mereka beralih ke skema baru yang tak kalah menipu: aktivasi 3D Secure untuk kartu kredit.
     
    Kelihatannya sih meyakinkan, karena pesan datang dari nomor yang terlihat resmi. Tapi jangan buru-buru percaya ya karena itu jebakan phising yang sedang menyamar!
    Apa itu fake BTS?
    Fake BTS (Base Transceiver Station) adalah alat yang digunakan oleh pelaku untuk menyamar sebagai menara sinyal operator seluler. Dengan alat ini, pelaku bisa mengirim SMS seolah-olah berasal dari bank seperti BCA atau instansi resmi lainnya.
     
    Dari luar, SMS ini tampak sah. Tapi isinya mengandung tautan jebakan yang mengarahkan korban ke situs palsu. Situs ini dibuat mirip seperti situs resmi bank untuk mencuri data nasabah.
     

    Modus penipuan terbaru
    Modus terbaru yang digunakan adalah iming-iming “aktivasi 3D Secure” demi keamanan transaksi kartu kredit. Begini biasanya kronologinya:

    Pelaku menggunakan Fake BTS untuk menyamar sebagai pengirim SMS resmi.
     
    Mereka mengirim pesan berisi informasi mendesak, seperti:
     
    “Aktivasi 3D Secure untuk perlindungan transaksi kartu kredit Anda. Klik link berikut untuk menghindari pemblokiran.”
     
    Karena panik dan merasa ini peringatan dari bank, korban mengklik link tersebut.
     
    Di situs palsu itu, korban diminta mengisi data kartu kredit: nomor kartu, tanggal kedaluwarsa, CVV, kode OTP, dll.
     
    Semua data itu digunakan pelaku untuk melakukan transaksi ilegal di situs-situs online.

    Cara sederhana agar terhindar dari fake BTS
    Jangan Langsung Percaya Nomor Pengirim
    Nomor bisa dipalsukan. Fokuslah pada isi pesan. Jika isi SMS mengandung link mencurigakan dan ajakan klik segera, itu indikasi kuat penipuan.
     
    Hindari Klik Link dari SMS Acak
    Bank, termasuk BCA, tidak pernah meminta kamu klik link dan isi data pribadi via SMS. Kalau ragu, lebih baik langsung hubungi layanan resmi bank.
     
    Rahasiakan Data Pribadi Perbankan
    Jangan pernah memberikan informasi sensitif seperti:
    – Nomor kartu kredit
    – CVV/CVC
    – Tanggal kadaluarsa
    – Kode OTP
     
    ke siapapun, bahkan jika mengaku dari bank.
     
    Jika kamu menerima SMS mencurigakan, jangan langsung panik. Simpan nomornya, blokir, dan laporkan ke pihak bank atau otoritas yang berwenang.
     
    Ingat, keamanan keuanganmu dimulai dari kebiasaan kecil yang bijak. Jangan beri celah untuk para penipu mengambil datamu!
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Modus Phising Email Berkedok CEO Marak Serang Dunia Usaha

    Modus Phising Email Berkedok CEO Marak Serang Dunia Usaha

    Bisnis.com, JAKARTA – Penipuan terhadap perusahaan melalui email palsu alias phising berkedok CEO sedang marak. Selama beberapa pekan terakhir, Kaspersky mendeteksi serangkaian upaya serangan canggih menggunakan kedok tersebut.

    Hasil deteksi mengatakan serangan bertujuan menipu departemen keuangan organisasi tertentu agar membayar faktur palsu menggunakan email yang meniru korespondensi antara CEO organisasi dan perusahaan kontraktor layaknya layanan konsultasi.

    Beberapa pelaku insiden diduga mendesak departemen keuangan untuk membayar faktur palsu terlampir. Korespondensi palsu dengan CEO perusahaan korban digunakan sebagai ‘bukti’ bahwa permintaan pembayaran itu sah. 

    “Dalam serangan ini, nama perusahaan mitra fiktif hanya dicantumkan di kolom nama pengirim, dan alamat email yang sebenarnya berbeda serta berubah dari satu email ke email lainnya,” tulis Kaspersky dalam siaran resmi, Senin (26/5/2025).

    Insiden lainnya menampilkan email serupa yang meniru komunikasi antara CEO dan perusahaan kontraktor untuk meminta pembayaran mendesak atas faktur palsu, tetapi kali ini faktur itu sendiri tidak dilampirkan.

    Analis spam di Kaspersky Anna Lazaricheva mengatakan serangan ini menonjol lantaran perhatian terhadap detail yang sangat cermat serta eksploitasi hubungan tepercaya. Dengan rangkaian email meyakinkan yang menyamar sebagai eksekutif tingkat tinggi, penyerang mengandalkan rasa sungkan karyawan untuk mempertanyakan permintaan yang tampaknya asli. 

    “Perusahaan harus memprioritaskan pelatihan karyawan dan sistem verifikasi email yang kuat untuk melawan ancaman yang terus berkembang ini,” kata Lazaricheva.

    Agar terhindar, Kaspersky merekomendasikan sejumlah langkah. Pertama, periksa alamat email pengirim dan jangan mengandalkan nama pengirim yang ditampilkan. Sebab, alamat email asli mungkin tidak ada hubungann dengan perusahaan dan orang yang ditampilkan sebagai pengirim.

    Kedua, buka email dan klik tautan hanya jika yakin dapat mempercayai pengirimnya, serta pastikan alamat pengirimnya sah.

    Ketiga, jika pengirimnya sah, tetapi isi pesannya tampak aneh, sebaiknya periksa pengirimnya melalui cara komunikasi alternatif.

    Keempat, periksa ejaan URL situs web jika menduga tengah dihadapkan pada halaman phishing. URL mungkin berisi kesalahan yang sulit dikenali pada pandangan pertama, seperti angka 1 sebagai ganti I atau 0 sebagai ganti O. Kelima, Gunakan solusi keamanan yang terbukti saat menjelajahi web.

  • Modus Telepon Penipu Mudah DIketahui, Kenali Tanda Vishing

    Modus Telepon Penipu Mudah DIketahui, Kenali Tanda Vishing

    Jakarta, CNBC Indonesia – Vishing jadi salah satu modus penipuan yang banyak dilakukan pelaku kejahatan siber. Mereka akan menggunakannya agar bisa membajak HP atau menguras rekening para korbannya.

    Vishing sendiri merupakan phising suara dengan tujuan membuat korbannya menyerahkan akses atau informasi pribadi. Korban akan dipancing mengklik link atau download file dengan malware di dalamnya agar tujuan pelaku didapatkan.

    Jadi Anda perlu tetap waspada jika mendapati telepon dari orang yang tidak dikenal. Ada sejumlah ciri-ciri yang bisa Anda pelajari agar tidak terjebak kejahatan vishing.

    Berikut beberapa ciri dari kejahatan vishing:

    1. Mengaku dari Pemerintah atau Perusahaan Besar

    Salah satu yang patut diwaspadai jika Anda mendapatkan telepon yang mengaku berasal dari pemerintah atau perusahaan besar. Para pelaku akan berusaha mengintimidasi korbannya untuk mendapatkan yang diinginkan.

    2. Menawarkan Kesepakatan atau Hadiah Tertentu

    Anda juga jangan langsung percaya dengan tawaran hadiah tertentu. Karena bisa saja itu kejahatan yang menggunakan modus vishing.

    3. Tidak Tahu Nama Anda

    Anda patut curiga jika orang yang menelepon tidak tahu nama. Biasanya mereka akan menggunakan sapaan umum untuk menyebut nama orang yang dihubungi.

    4. Klaim Utang yang Belum Dibayar

    Ciri lainnya adalah penelepon yang menyebut ada utang yang belum dibayar. Mereka akan menggunakan intimidasi untuk mengancam dengan denda atau hukuman penjara.

    5. Meminta Informasi Sensitif

    Jangan pernah memberikan informasi pribadi yang sensitif seperti nomor KTP atau kartu kredit pada orang lain. Karena bisa jadi ini menjadi cara mereka mengumpulkan data dan melakukan kejahatannya.

    Perusahaan layanan seperti asuransi atau sekolah juga seharusnya sudah mengantongi beberapa informasi. Jika tidak maka jangan sampai tertipu untuk melakukan verifikasi informasi.

    6. Perangkat Terinfeksi Malware

    Jangan langsung percaya jika Anda mendapatkan telepon yang mengaku perangkat terinfeksi malware atau virus. Anda juga jangan langsung menginstall software jarak jauh seperti AnyDesk atau TeamViewer.

    7. Ada Jeda Saat Menelepon

    Waspada jika Anda mendapati telepon yang dilakukan memiliki jeda. Karena para pelaku menggunakan panggilan otomatis untuk menghubungkan korban.

    (dem/dem)

  • Modus Lama Tapi Korban Baru, Kenapa Masih Banyak yang Terjebak Phising? – Page 3

    Modus Lama Tapi Korban Baru, Kenapa Masih Banyak yang Terjebak Phising? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Dari dulu sampai sekarang, yang namanya phishing masih aja jadi senjata andalan para penjahat dunia mayan untuk meraup keuntungan finansial. 

    Modusnya sih itu-itu aja, ngaku-ngaku jadi pihak resmi, minta data pribadi, dan ujung-ujungnya ngerampok data atau duit. 

    Sayangnya, walaupun udah sering diomongin dan di-blow up di ruang publik, masih banyak aja yang jadi korban phising. Kenapa, ya?

    Memang, banyak orang berpikiran nggak bakal mungkin kena tipu. Tapi kenyataannya, siapa pun bisa lengah, apalagi kalau dalam kondisi kayak gini, lho.

    Lagi Letih Atau Buru-Buru

    Nah, saat kondisi dalam keadaan terlalu Letih atau Buru-Buru ngelakuin suatu hal, beberapa orang pasti lengah. Apalagi kalau kondisinya hectic banget, pastinya beberapa orang nggak sempat mikir panjang, jadi langsung klik aja deh.

    Kurang Update Modus Penipuan yang Baru

    Hal ini juga bisa jadi faktor kenapa banyak orang yang masih terjebak phising. Yup, kurang update modus penipuan baru bikin sebagian orang mudah terjebak phising. 

    Pasalnya, makin hari, penjahat siber makin kreatif dan canggih. Kadang mereka bikin situs palsu yang mirip banget sama aslinya, jadi banyak orang kena tipu. 

    Kurang Kritis

    Terakhir, banyak orang yang kena jebak phising karena kurang kritis sama modus tersebut. Terkadang, beberapa orang nggak cek alamat email, link, atau keanehan bahasa di pesan masuknya.

    Cara Sederhana Biar Tak Tertipu

    Korban phishing nggak cuma orang awam saja, lho. Tapi, banyak juga profesional, bahkan orang IT, yang pernah kena jebakan ini.

    Mereka pun bisa terjebak dalam modus penipuan online berbentuk phising seperti oknum yang mengatasnamakan Customer Service DANA. 

    Nah, agar tak terjebak modus penipuan itu, kamu bisa ikuti tips ini #AwasJebakanBadman dari DANA!

    Monitor

    Sadari dan deteksi jika ada yang menghubungimu dan mengaku sebagai Customer Service DANA. Yang perlu diingat, DANA sudah tidak memiliki Customer Service via WhatsApp. 

    Selain itu, DANA hanya melayani keluhan dan aduan via DIANA di aplikasi DANA, email help@dana.id, call center DANA 1500 445, serta sosial media resmi DANA Indonesia. Jadi jika ada yang mengaku sebagai Customer Service DANA di WhatsApp, atau platform lain yang tidak disebut di atas, berarti itu modus Customer Service palsu. 

    Konfirmasi

    Lakukan konfirmasi melalui fitur DANA Protection di aplikasi DANA. Di fitur ini, kamu bisa cek apakah nomor, link, atau akun sosial media yang menghubungimu itu benar dari DANA atau bukan. Caranya gampang, kamu tinggal copy paste nomor, link, atau akun sosial media tersebut saja di bagian yang telah disediakan. 

    Setelah itu nanti akan ketahuan asli atau tidaknya. Yang perlu diingat juga, Customer Service DANA tidak pernah menghubungi pengguna DANA terlebih dahulu tanpa adanya laporan. 

    Jadi, jika ada yang mengaku Customer Service DANA dan menghubungimu tanpa ada laporanmu, berarti Customer Service tersebut palsu. 

    Lapor

    Laporkan oknum yang menghubungi jika terbukti dari sumber yang tidak terpercaya. Kamu bisa melaporkannya via fitur DANA Protection di aplikasi DANA. 

    Di DANA Protection, sudah disediakan tombol report yang akan langsung mengarahkanmu ke layanan dari Komdigi. Selain itu, kamu juga bisa mengirim laporan ke email help@dana.id atau call center DANA 1500 445 dan social media resmi DANA Indonesia.

    Jangan lupa juga untuk langsung block dan report nomor atau social media palsu yang menghubungi sesegera mungkin.

    Kalau sudah paham bagaimana tips aman biar nggak terjebak phising, kamu bisa memberikan kenyamanan dalam setiap transaksi dengan DANA. 

    So, saatnya unduh dan gunakan aplikasi DANA sekarang juga agar transaksi keuangan sehari-hari makin nyaman, cepat, dan praktis!

     

    (*)

  • 7 Tanda HP Terinfeksi Malware, Ini Tips Aman-Cegah Jadi Korban Phising

    7 Tanda HP Terinfeksi Malware, Ini Tips Aman-Cegah Jadi Korban Phising

    Daftar Isi

    Ciri-ciri HP Terinfeksi Malware

    Cara Melindungi HP dari Malware:

    Jakarta, CNBC Indonesia – Semakin pesatnya kemajuan teknologi di dunia membuat peranan ponsel pintar (smartphone) alias HP (handphone) semakin penting dan sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.

    Namun, seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi, ancaman keamanan seperti malware juga semakin berkembang.

    Malware sendiri merupakan salah satu bentuk virus yang dapat menjangkiti sistem perangkat, termasuk di HP.

    Virus ini dapat menyusup ke dalam perangkat HP melalui berbagai cara, mulai dari tautan mencurigakan, iklan, hingga melewati aplikasi. Jika dibiarkan, maka akan merusak sistem, mencuri data pribadi, hingga membuat kecepatan kerja HP makin melambat.

    Lalu bagaimana jika virus tersebut sudah menjangkiti HP anda? Berikut rangkumannya.

    Ciri-ciri HP Terinfeksi Malware

    Umumnya, malware akan menyerang, merusak, atau menonaktifkan komputer, sistem komputer, jaringan, tablet, termasuk HP.

    Malware hadir dalam berbagai bentuk dan menggunakan taktik yang berbeda untuk melakukan serangannya.

    Mengutip F-Secure, berikut adalah tanda-tanda jika HP anda terserang malware:

    1. Pesan Aneh Tiba-Tiba Muncul

    Jika Anda mulai menerima atau mengirim pesan yang tidak Anda kenali, terutama yang berisi tautan atau konten mencurigakan, ini bisa menjadi tanda bahwa malware telah menginfeksi perangkat Anda. Beberapa jenis malware bahkan dapat mengirim pesan tanpa sepengetahuan Anda.

    2. Iklan Pop-up yang Mengganggu

    Munculnya iklan pop-up yang berlebihan, terutama saat Anda tidak menggunakan aplikasi tertentu, bisa menjadi indikasi adanya adware atau malware yang menargetkan perangkat Anda.

    3. Tagihan Tak Terduga

    Jika Anda melihat adanya biaya yang tidak dikenali pada tagihan ponsel Anda, seperti pembelian dalam aplikasi atau langganan yang tidak Anda setujui, malware mungkin telah melakukan transaksi tanpa izin Anda.

    4. Kinerja Ponsel Menurun

    Ponsel yang tiba-tiba menjadi lambat, sering macet, atau aplikasi yang sering keluar sendiri bisa menjadi tanda bahwa malware sedang berjalan di latar belakang, mengonsumsi sumber daya sistem.

    5. Penggunaan Data yang Meningkat Drastis

    Lonjakan penggunaan data yang tidak biasa dapat menunjukkan bahwa malware sedang mengirim atau menerima data tanpa sepengetahuan Anda, yang tidak hanya menguras kuota data tetapi juga dapat membahayakan privasi Anda.

    6. Aplikasi Tak Dikenal Terinstal

    Jika Anda menemukan aplikasi yang tidak pernah Anda unduh atau instal, ini bisa menjadi tanda bahwa malware telah menginstal perangkat lunak tambahan tanpa izin Anda.

    7. Baterai Cepat Habis

    Penurunan daya tahan baterai yang signifikan, terutama jika ponsel menjadi panas saat disentuh, dapat menunjukkan bahwa malware sedang aktif di latar belakang, menjalankan proses yang menguras baterai.

    Cara Melindungi HP dari Malware:

    Untuk menjaga keamanan perangkat Anda dari ancaman malware, pertimbangkan langkah-langkah berikut:

    Selalu update sistem operasi (OS)
    Update perangkat lunak (software)
    Instal antivirus pada perangkat dan update selalu
    Telusuri internet dengan situs yang aman dan tidak menggunakan domain yang aneh-aneh
    Selalu waspada terhadap jenis penipuan dengan dukungan teknis, seperti mewaspadai adanya bentuk iklan pop-up
    Tidak mengirimkan data pribadi dan data sensitif menggunakan jaringan Wi-Fi publik yang tidak aman seperti di pusat perbelanjaan atau cafe
    Selalu waspada akan modus serangan phising seperti bijak dalam merespons kesalahan permintaan informasi pribadi, URL yang tidak cocok, dan link situs yang tidak biasa.

    (dce)

  • Ini 7 Hal yang Akan Terjadi Jika HP Terkena Malware, Waspada!

    Ini 7 Hal yang Akan Terjadi Jika HP Terkena Malware, Waspada!

    Jakarta

    Di zaman sekarang sehari-hari bisa menjadi sasaran empuk bagi malware (perangkat lunak berbahaya). Malware merupakan istilah untuk menggambarkan setiap program/kode berbahaya yang merusak sistem.

    Serangan malware bisa datang dari tautan mencurigakan, iklan, hingga lewat aplikasi. Kalau dibiarkan malware bisa merusak sistem, mencuri data pribadi, sampai membuat kinerja HP melambat drastis.

    Lalu, bagaimana kita tahu kalau HP sudah terinfeksi malware? Ketahui beberapa ciri HP terkena malware yang perlu diwaspadai.

    Ciri-ciri HP Terkena Malware

    Umumnya, malware akan menyerang, merusak, atau menonaktifkan komputer, sistem komputer, jaringan, tablet, termasuk HP (perangkat seluler). Malware hadir dalam berbagai bentuk dan menggunakan taktik yang berbeda untuk melakukan serangannya.

    Mengutip F-Secure, berikut adalah tanda untuk tahu jika HP atau perangkat terkena malware secara umum:

    Ada pesan mencurigakan. HP yang disusupi malware juga bisa mengirim pesan sendiri, ini termasuk tanda bahaya utama.Ada iklan yang agresif dan lebih banyak iklan dari biasanya.Ada biaya yang tidak dikenali.Kinerja sistem HP lambar.Penggunaan data seluler meningkat pesat.Ada aplikasi aneh di HP, padahal kita tidak menginstal aplikasi tersebut.Daya tahan baterai cepat atau tiba-tiba menurun.HP bisa menjadi terlalu panas, karena ada program jahat yang menjalankan banyak proses di latar belakang pada perangkat. Sebab itu ponsel menjadi panas saat disentuh.Cara untuk Melindungi Perangkat dari Serangan Malware

    Dilansir University Derby, berikut merupakan hal-hal yang dapat dilakukan untuk melindungi perangkat dari serangan malware:

    Selalu perbarui sistem operasi (OS)Memperbarui perangkat lunakInstal antivirus (‘AV’) pada perangkat dan selalu perbaruiJelajahi internet dan web dengan amanSelalu terhadap penipuan dukungan teknis, seperti mewaspadai bentuk iklan- iklan pop-up.Tidak mengirim data sensitif lewat jaringan Wi-Fi publik yang tidak aman , seperti di mall atau cafe.Selalu waspada serangan phising, seperti berhati-hati dalam kesalahan merespon permintaan informasi pribadi, URL yang tidak cocok,maupun link dari alamat yang tidak biasa.

    (khq/fds)

  • 6 Tanda Nomor WhatsApp Diblokir Orang Lain Terlihat Jelas

    6 Tanda Nomor WhatsApp Diblokir Orang Lain Terlihat Jelas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pengguna WhatsApp atau WA mungkin sudah tahu bahwa ada fitur blokir yang bisa digunakan. Biasanya tujuan pemblokiran ini dilakukan agar nomor yang bersangkutan tidak bisa menghubungi mereka lagi.

    Itu artinya, pengguna yang diblokir tidak dapat lagi mengirim pesan ataupun melakukan panggilan dengan pengguna yang memblokirnya.

    Anda dapat mengetahui beberapa ciri telah diblokir oleh orang lain. Namun tanda-tanda tersebut dibuat ambigu, WhatsApp beralasan untuk privasi pengguna.

    “Kami sengaja membuat ini ambigu untuk melindungi privasi Anda saat Anda memblokir seseorang. Dengan demikian kami tidak bisa memberitahu Anda jika Anda diblokir oleh orang lain.” jelas WhatsApp.

    Berikut 6 tanda nomor WhatsApp Anda telah diblokir seseorang:

    1. Tidak Ada Foto Profil

    Salah satu ciri Anda telah diblokir adalah tidak bisa melihat foto profil orang tersebut. Namun ini juga bisa jadi pertanda lain, misalnya pengguna yang dimaksud memang sengaja menyembunyikan atau tidak menggunakan foto profil. Selain itu juga karena nomor kontak Anda tidak disimpan.

    2. Ceklis Satu

    Pengguna bisa mengetahui pesannya telah terkirim adalah dengan melihat tanda ceklis dua. Jika ceklis berubah menjadi biru artinya pesan telah dibaca.

    Jadi jika kedua tanda tersebut tidak ada, bisa jadi Anda telah diblokir. Namun kemungkinan lainnya, chat memang tidak terkirim karena tidak ada akses internet.

    3. Status Last Seen

    Pertanda lain adalah Anda tidak bisa Last Seen orang tersebut. Fitur tersebut muncul untuk memberikan informasi kapan pengguna aktif di WhatsApp.

    Hilangnya status Last Seen juga bisa karena pengguna telah menonaktifkan fitur. Jadi bukan hanya Anda yang tidak bisa melihat statusnya.

    4. Tidak Bisa Ditelepon

    Anda juga tidak bisa menelepon seseorang jika telah diblokir. Status telepoin akan menjadi ‘memanggil’ bukan ‘berdering’.

    Tapi jangan dulu panik, karena orang tersebut bisa saja tidak sedang terhubung internet. Mungkin karena tidak memiliki paket data atau ada di wilayah jaringan yang sulit mengakses internet.

    5. Tidak Bisa Melihat Status WA

    Status WhatsApp orang juga tidak bisa dilihat jika telah diblokir. Namun ini juga bisa karena pengguna itu telah mengaktifkan fitur Privat Status pada beberapa orang saja.

    6. Tidak Bisa Diundang ke Grup

    Pertanda lain adalah terkait dengan grup WhatsApp. Anda tidak bisa mengundang ke grup jika pengguna tersebut telah memblokir kontak Anda.

    Blokir dari notifikasi

    WhatsApp juga telah meluncurkan fitur baru bernama Block Shortcut. Menurut laporan WABetaInfo, fitur ini memungkinkan pengguna memblokir kontak yang tidak dikenal langsung di bilah notifikasi tanpa harus membuka percakapan.

    Fitur ini dirancang untuk menambahkan lapisan keamanan ekstra bagi pengguna dan menghemat waktu mereka saat hendak memblokir kontak yang tidak diinginkan.

    Ini merupakan langkah penting dalam mencegah serangan spam dan phising, karena pengguna dapat dengan cepat memblokir kontak yang tidak dipercaya sebelum mereka dapat mengakses informasi sensitif apa pun.

    Nah, itu dia tanda-tanda WhatsApp Anda diblokir orang lain. Semoga informasi ini membantu!

    (fab/fab)

  • Ditopang Tren Belanja Masyarakat dan Smartphone, Adopsi Perbankan Digital Makin Meluas di Indonesia – Halaman all

    Ditopang Tren Belanja Masyarakat dan Smartphone, Adopsi Perbankan Digital Makin Meluas di Indonesia – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Industri jasa keuangan terutama perbankan di Indonesia kini menyambut gegap gempita perkembangan ekonomi digital yang terakselerasi dengan cepat di Indonesia.

    Menurut Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital CELIOS, salah satu faktor pendorong kuatnya ekonomi digital di Indonesia adalah tren spending (belanja) masyarakat yang semakin meningkat.

    “Habit masyarakat sekarang berubah, sudah sangat jarang masyarakat yang pergi ke kantor cabang bank. Maayarakat cenderung menggunakan mobile banking, apps ketimbang ke kantor cabang untuk bertransaksi,” ungkap Nailul Huda di acara diskusi UOB Media Editors Circle: The Next Level of Digital Banking: How Tech Innovations and Digital Transactions Transforming Our Financial Service di Jakarta, Kamis, 17 Juni 2025.

    Nailul Huda menjelaskan, pembayaran digital telah menjadi pendorong ekonomi digital di Indonesia dengan proyeksi transaksi mencapai Rp2.908,59 triliun di 2025.

    Angka proyeksi ini naik tajam dari Rp2.491,68 triliun di 2024, sekaligus mengindikasikan transaksi digital non-tunai yang makin meningkat tajam.

    “Nilai pembayaran digital melonjak dari Rp 473,44 triliun di 2019 menjadi proyeksi Rp 2.908,59 triliun di 2025. Ini mencerminkan adopsi teknologi pembayaran yang semakin meluas,” kata Nailul.

    Ke depan persaingan layanan perbankan digital yang disediakan oleh bank maupun oleh perusahaan teknologi (digital bank by techno players) maupun layanan digital yang ditawarkan oleh perbankan digital sendiri akan semakin ketat.

    “Tantangan ke depan adalah literasi finansial dan literasi digital serta keamanan transaksi,” ujar Nailul saat membawakan materi paparan bertajuk Inovasi AI dan Tren Bank Digital.

    Dia memaparkan, Digital Security index Indonesia saat ini berada di peringkat 49, masih jauh di bawah Singapura dan Thailand serta hanya sedikit di atas Vietnam.

    Karena itu dalam memanfaatkan layanan keuangan digital masyarakat harus selalu berhati-hati dan waspada.  “Ke depan masih ada potensi fraud ke depannya di dunia perbankan maupun non-perbankan,” kata Nailul.

    Soal cepatnya adopsi layanan keuangan digital oleh masyarakat Indonesia saat ini, Sonny Hendra Sudaryana dari Direktorat Jenderal Pengembangan Ekosistem Digital Kementerian Komunikasi dan Informasi (Komdigi) menunjuk contoh meluasnya penggunaan QR Code untuk bertransaksi.

    “Penggunaan QR code tumbuh 170,1 persen secara tahunan,” ujar Sonny.

    Dia mengatakan, Kementerian Komdigi terus mengupayakan penguatan ekosistem digital melalui konektivitas dan keamanan.

    Inisiatif Komdigi dalam menjaga keamanan di ekosistem digital antara lain melalui integrasi teknologi keamanan pada level perangkat.

    BEDAH TREN EKONOMI DIGITAL – Direktur Ekonomi Digital CELIOS Nailul Huda di acara diskusi UOB Media Editors Circle: The Next Level of Digital Banking: How Tech Innovations and Digital Transactions Transforming Our Financial Service di Jakarta, Kamis, 17 Juni 2025.

    “Komdigi mendorong penggunaan eSIM dengan keunggulan sistem embedded ke device dengan biometrik,” ungkapnya.

    Penggunaan e-SIM ketimbang simcard biasa, menurut Sonny, bisa mengurangi risiko fraud, serta bisa membantu tracking atas setiap transaksi yang terjadi. 

    Selain itu juga berguna untuk mendeteksi dan menelusuri terjadinya kasus scamming dan phising. Penggunaan eSIM juga diklaim lebih aman dari sisi pemakai karena otentifikasi multi-faktor yang lebih kuat.

    Dia menyebutkan, verifikasi biometrik menggunakan basis data di Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri untuk memastian keaslian identitas dan mencegah penyalahgunaan identitas.

    Pada pemakaian eSIM ini, ke depan satu nomor induk kependudukan (NIK) bisa digunakan maksimal 3 nomor per operator dan total 9 nomor pada 3 operator berbeda.

    “eSIM memungkinkan pengguna berpindah layanan seluler tanpa perlu mengganti kartu sim card fisik,” bebernya.

    Dia juga mengingatkan, tantangan pengembangan digital di Indonesia adalah tingkat maturity (melek digital) di setiap daerah di Indonesia yang berbeda-beda.

    Begitu juga dengan dukungan infrastrukturnya.

    Dari sisi perbankan, maraknya tren adopsi layanan keuangan digital direspon oleh Bank UOB Indonesia dengan peluncuran UOB TMRW di 2020.

    UOB TMRW merupakan bank digital UOB Indonesia. Untuk memacu adopsi layanan keuangan digital di UOB TMRW, UOB Indonesia mengoptimalkan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan  atau artificial intelligence (AI) dalam pengembangan layanan. 

    Glenn Natamihardja, Head of UOB TMRW UOB Indonesia, di acara diskusi ini mengatakan, fokus pemanfaatan AI di UOB TMRW adalah meningkatkan layanan ke nasabah. AI membantu mempercepat  proses layanan.

    Agen UOB TMRW ke depan bisa memanfaatkan AI untuk menemukan referensi-referensi yang diperlukan ketika pelanggan menghubungi UOB TMRW melalui call center atau chatbox.

    Glenn menjelaskan, kuatnya adopsi layanan keuangan digital Indonesia ditopang oleh fakta bahwa
    99,5 persen pengguna internet di Indonesia memiliki smartphone. 

    “Penggunan transaksi QR di kita naik 115 persen di 2024, pengguna perangkat digital tumbuh 23 persen, sementara transaksi bill payments tumbuh 37 persen, dan transfer transaksi online tumbuh 19 persen,” kata Glenn.

    Terkait dengan layanan keuangan digital ini, Glenn menyatakan, nasabah umumnya menginginkan layanan mobile banking yang simpel dan praktis tanpa perlu mengisi form ke kantor cabang. 

    Terkait profil nasabah pemakai layanan perbankan digital UOB TMRW, Glenn menyatakan mayoritas user-nya saat ini adalah individu dengan rentang usia 30 hingga 35 tahun. Ini sedikit meleset dari proyeksi awal ketika UOB Indonesia menghadirkan UOB TMRW yang mengincar segmen pemakai anak muda.

    Glenn juga menyoroti tren meluasnya pemakaian transaksi digital di masyarakat Indonesia yang turut memacu meningkatnya permintaan talent digital setiap tahunnya oleh industri.

    “Berdasarkan riset, demand digital talent mencapai 600 ribu orang per tahun,” ungkap Glenn.