Kasus: phising

  • Polsek Kelapa Gading ajak pelajar waspadai kejahatan siber

    Polsek Kelapa Gading ajak pelajar waspadai kejahatan siber

    Jakarta (ANTARA) – Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra mengajak pelajar di Jakarta Utara untuk mewaspadai aksi kejahatan siber yang menjadikan remaja sebagai target utama.

    “Fenomena kejahatan siber bagi kalangan remaja yaitu love scamming,” kata Kapolsek Kelapa Gading Kompol Seto Handoko Putra di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, love scamming adalah penipuan berkedok asmara dengan menggunakan akun palsu dan mengganggu seseorang di sosial medial tersebut hingga terjebak dalam hubungan tersebut,

    “Korban akan dimanfaatkan oleh pelaku ini,” kata dia.

    Seto meminta agar pelajar di Jakarta Utara jangan sampai menjadi korban aksi pidana ini, sehingga dapat melakukan upaya pencegahan dan lainnya. Selain itu, jangan juga sampai terlibat aksi atau menjadi pelaku love scamming atau kejahatan siber lainnya.

    “Masa depan para pelajar masih panjang dan kerjakan hal yang positif untuk meraih masa depan gemilang,” kata lulusan Akademi Kepolisian tahun 2010 ini.

    Seto menjelaskan berdasarkan usia, aksi kejahatan siber ini menyasar orang yang berumur dari 13 tahun hingga 18 tahun dan hampir 99,16 persen orang dalam usia tersebut terhubung ke internet. Selanjutnya, kelompok usia 19-36 tahun memiliki penetrasi internet sebesar 87,3 persen.

    Menurut dia, karakter dari kejahatan siber ini tanpa batas dan dapat dilakukan oleh siapapun dan mereka biasanya memiliki pemimpin dan terstruktur.

    “Kejahatan ini juga tidak memiliki pola,” kata dia

    Dia menambahkan, ada beragam ancaman bentuk pidana siber seperti ransomware atau perangkat perusak yang diciptakan untuk merusak sistem komputer, pencurian data, penyamaran dengan teknik social engineering. Kemudian crypto hijacking, kejahatan pencurian intelektual properti hingga hoaks dan ujaran kebencian.

    “Aksi kejahatan di dunia siber berupa penipuan kartu kredit, hack, email phising, fitnah, pornografi dan lainnya,” kata Seto.

    Ia menegaskan pihak kepolisian bekerja sama dengan pihak meta (platform media sosial) untuk melakukan pelacakan akun-akun pelaku kejahatan siber melalui telepon akun yang didaftarkan.

    “Segala aktivitas di sosial media akan meninggalkan jejak dan kami akan melakukan pengungkapan kasus kejahatan dari sana,” ujarnya.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • 2 Juta Warga RI Sudah Jadi Korban! Hapus Segera 15 Aplikasi Ini di HP

    2 Juta Warga RI Sudah Jadi Korban! Hapus Segera 15 Aplikasi Ini di HP

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebanyak 15 aplikasi yang tersedia di toko aplikasi Google Play Store ternyata berbahaya dan bisa menguras rekening sampai ludes. Dengan begitu artinya tidak semua aplikasi di Google Play Store aman.

    Berdasarkan laporan terbaru dari firma keamanan siber McAfee, banyak aplikasi pinjaman online (pinjol) palsu yang beredar dan diminati pengguna HP Android.

    Secara total, 15 aplikasi berbahaya itu sudah diinstal sebanyak 8 juta kali. McAfee mengatakan aplikasi-aplikasi itu mencuri data personal dan keuangan dari para korban.

    Oknum penjahat siber akan mudah mengakses aplikasi keuangan korban dan menguras saldo rekening di dalamnya.

    Kebanyakan aplikasi berbahaya itu mengincar korban di Amerika Selatan, Asia Selatan, dan Afrika. Dari 15 daftar aplikasi berbahaya tersebut, 3 aplikasi di antaranya tersedia di Indonesia dan telah diinstal 2 juta pengguna.

    McAfee mengatakan aplikasi-aplikasi berbahaya ini menggunakan nama, logo, dan desain yang mirip dengan aplikasi keuangan resmi. Mereka juga mempromosikan iklan palsu di media sosial.

    Adapun aplikasi pinjol palsu ini diistilahkan ‘SpyLoan’. Jika Anda telanjur menginstal aplikasi-aplikasi tersebut, segera hapus sebelum rekening dikuras habis dan identitas dicuri.

    Hal ini menambah panjang penipuan daring. Pasalnya semakin banyak modus penipuan melalui ponsel. Modus tersebut terjadi usai pengguna menginstal Android atau file Android Package Kit (APK).

    Ada banyak jenis APK yang kerap kali dikirimkan oknum tidak bertanggung jawab untuk mengelabui para korban atau dikenal sebagai phising, seperti resi paket dan undangan pernikahan.

    Berikut daftar aplikasinya, dikutip dari TomsGuide, Sabtu (14/11/2024):

    – Préstamo Seguro-Rápido, Seguro (1 juta download)

    – Préstamo Rápido-Credit Easy (1 juta download)

    – Get Baht Easily – Quick Loan (1 juta download)

    – RupiahKilat-Dana cair (1 juta download)

    – Borrow Happil – Loan (1 juta download)

    – Happy Money (1 juta download)

    – KreditKu – Uang Online (500.000 download)

    – Dana Kilat – Pinjaman Kecil (500.000 download)

    – Cash Loan-Vay tiền (500.000 download)

    – RapidFinance (100.000 download)

    – PrêtPourVous (100.000 download)

    – Huayna Money – Préstamo Rápido (100.000 download)

    – IPréstamos: Rápido Crédito (100.000 download)

    – ConseguirSol-Dinero Rápido (100.000 download)

    – ÉcoPrêt Prêt En Ligne (100.000 download)

    Secara umum, aplikasi pinjol palsu menjanjikan pinjaman yang cepat dan fleksibel. Modus menjerat korban dilakukan dengan mempromosikan tingkat bunga rendah dan syarat mudah.

    Dengan begitu, calon korban akan terdorong untuk men-download aplikasi pinjol palsu, lalu mengisi data personal dan keuangan mereka.

    Setelah data sensitif dikantongi, penjahat siber di balik aplikasi berbahaya akan meneror korban dan meminta mereka membayar uang pinjaman dengan bunga super tinggi, sehingga korban terlilit utang yang tak mampu dibayar.

    Modus penipuan online yang beredar di internet makin beragam. Untuk itu, temuan ini mengingatkan sekali lagi bahwa masyarakat harus kritis dan jangan mudah terbuai rayuan promosi yang muncul di internet.

    (pgr/pgr)

  • Waspada Dapat Telepon dari Maling M-Banking, Ini Ciri-Cirinya

    Waspada Dapat Telepon dari Maling M-Banking, Ini Ciri-Cirinya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kejahatan dengan metode penipuan vishing masif terjadi akhir-akhir ini. Vishing sendiri adalah phising suara yang bertujuan memancing korban menyerahkan akses atau informasi yang bisa digunakan membajak HP atau aplikasi mobile.

    Korban phising dipancing untuk mengklik link tertentu atau mendownload file yang menanamkan malware di HP.

    Untuk itu Anda mesti waspada jika menerima telepon dari orang asing. Paling tidak kenali dulu ciri khas vishing yang biasa dilakukan oleh para penjahat.

    Berikut tanda telepon dari penipu yang harus diwaspadai:

    1. Mengaku dari pemerintah atau perusahaan besar

    Waspadai telepon dari orang yang mengaku mewakili lembaga pemerintah atau perusahaan besar. Penipu berperan sebagai orang yang mempunyai otoritas untuk mengintimidasi korban. Berhati-hatilah terhadap penelepon yang mengaku dari lembaga seperti FBI, atau perusahaan besar seperti Amazon, Apple, Microsoft, atau Netflix.

    2. Menawarkan kesepakatan atau hadiah

    Jangan percaya siapapun yang mengatakan Anda telah terpilih untuk mendapatkan sebuah hadiah. Jika Anda tidak mengikuti lotere atau mengikuti suatu program undian, kemungkinan besar itu adalah penipuan.

    3. Tidak tahu nama Anda

    Penelepon menggunakan sapaan yang umum tanpa menyebut nama orang yang dihubungi. Petugas resmi yang menelepon untuk meminta informasi atau meminta uang seharusnya tahu nama lawan bicara mereka.

    4. Penipu mengklaim ada utang yang belum dibayar

    Para pelaku penipuan menggunakan taktik intimidasi klasik dengan utang yang belum dibayar. Mereka lalu akan mengancam dengan denda atau hukuman penjara.

    Jika ragu, tutup telepon dan hubungi perusahaan atau agensi secara langsung untuk mengetahui apakah ancaman tersebut dapat dipercaya.

    5. Meminta informasi sensitif

    Pelaku biasanya meminta data yang bersifat pribadi seperti nomor KTP atau nomor kartu kredit. Jangan pernah memberikan apa yang mereka minta untuk alasan apapun.

    6. Perangkat terinfeksi malware

    Korban akan diberi tahu bahwa perangkat yang digunakan telah terinfeksi malware atau virus. Jika Anda diberitahu hal ini selama panggilan telepon, jangan pernah menginstal perangkat lunak akses jarak jauh seperti AnyDesk atau TeamViewer.

    7. Meminta informasi pribadi yang seharusnya sudah diketahui

    Perusahaan asuransi yang menghubungi seharusnya sudah punya informasi soal nomor klaim. Begitu juga pihak sekolah seharusnya tahu nama anak dari orang tua yang mereka hubungi.

    Jangan tertipu oleh seseorang yang meminta Anda untuk “memverifikasi” informasi Anda.

    8. Ada jeda saat menjawab telepon

    Para penipu menggunakan teknologi panggilan otomatis yang baru menghubungkan korban dengan mereka saat Anda menjawab.

    (mkh/mkh)

  • Google Sudah Kasih Peringatan ke Pengguna Android, Jangan Diabaikan

    Google Sudah Kasih Peringatan ke Pengguna Android, Jangan Diabaikan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Peringatan oleh Google yang sering muncul di layar pengguna android ternyata bukan main-main. Peringatan itu terkait konten-konten berbahaya berisi malware atau phising yang tengah dilihat pengguna.

    “Anda akan melihat peringatan jika konten yang ingin Anda lihat berbahaya atau menipu. Situs-situs ini sering disebut situs ‘phising’ atau ‘malware’,” kata Google, dikutip Minggu (2/2/2025).

    Dari situs-situs berbahaya itu, para pelaku serangan siber mencoba mencuri informasi dari korbannya. Berikutnya mereka akan menipu korban atau menjual informasi pada pihak lain.

    Pengguna diminta untuk selalu memperhatikan peringatan yang diberikan Google. Pesan itu bersifat otomatis dan deteksi phising atau malware diaktifkan secara default.

    Setidaknya ada lima peringatan yang kerap diabaikan oleh pengguna Android terkait hal tersebut. Berikut informasinya, dirangkum dari The Sun, dikutip Minggu (2/2/2025):

    1. “The site ahead contains malware”

    Website yang Anda kunjungi mungkin akan menginstall software berbahaya alias malware ke komputer

    2. “Deceptive site ahead”

    Website yang Anda kunjungi kemungkinan besar adalah phishing

    3. “Suspicious site”

    Website yang Anda kunjungi mencurigakan dan kemungkinan berbahaya

    4. “The site ahead contains harmful programs”

    Website yang Anda kunjungi mungkin akan menjebak Anda menginstall program yang bisa menyebabkan masalah ketika menggunakan internet

    5. “This page is trying to load scripts from unauthenticated sources”

    Website yang Anda kunjungi berbahaya.

    Aplikasi di luar Play Store

    Peringatan lain dari Google adalah soal menginstal aplikasi dari luar Play Store yang biasanya berbentuk file apk atau sideloading. Tidak seperti iPhone, Google memang sudah lama mengizinkan aplikasi diunduh dan diinstal di luar toko resmi.

    Namun, CEO Google Sundar Pichai memperingatkan para pengguna HP Android untuk tidak melakukan sideloading di perangkat mereka.

    Pembahasan soal sideloading sudah lama menjadi kontroversi. Kubu terpecah menjadi dua, di satu sisi banyak yang menyatakan sideloading memberikan kebebasan dan fleksibilitas bagi pengguna untuk bebas mengakses aplikasi buatan pengembang yang tak tersedia secara resmi.

    Namun, di sisi yang lain menilai sideloading berisiko mendatangkan bahaya. Sebab, aplikasi yang tersedia di toko aplikasi resmi sudah melalui proses penyaringan, sehingga lebih aman.

    Pichai memberikan peringatan ke semua pengguna HP Android bahwa aplikasi sideloading memiliki risiko yang tinggi karena rentan terinfeksi malware.

    Peringatan tersebut sejalan dengan alasan Apple tak mau memberikan izin sideloading. Apple juga menjadikan pernyataan Google sebagai ‘senjata’, dan menyatakan Google saja tahu seberapa besar potensi bahaya yang ditimbulkan oleh aplikasi sideloading.

    Debat soal sideloading bertumpu pada satu hal, yakni bagaimana menciptakan keseimbangan antara kebebasan pengguna dan keamanan pengguna.

    Meski sideloading berisiko mendatangkan virus bahaya, tetapi mekanisme itu dianggap memberikan kebebasan akses bagi pengguna ke semua aplikasi. Selain itu, sideloading juga mengizinkan pengguna untuk mengakses aplikasi beta yang belum resmi.

    Poin tambahan lainnya, sideloading juga turut mendukung para developer aplikasi independen yang tak mau terikat pada sistem aplikasi resmi di Google Play Store atau Apple App Store.

    (mkh/mkh)

  • Cara Pulihkan Akun Facebook yang Dibajak Meski Tak Lagi Bisa Diakses

    Cara Pulihkan Akun Facebook yang Dibajak Meski Tak Lagi Bisa Diakses

    Jakarta

    Meskipun akun Facebook sudah tidak bisa diakses, bukan berarti kamu tidak bisa mengembalikannya. Ada beberapa cara dari Facebook yang perlu kamu coba.

    Kamu punya akun Facebook yang tak bisa dibuka lagi? Jika akunmu tak bisa dibuka karena diretas orang lain, baiknya hati-hati dengan niat buruk peretas untuk menyebarkan informasi palsu, melakukan penipuan, atau mengakses data pribadimu.

    Pembajakan akun ini bisa terjadi karena berbagai alasan. Bisa karena kata sandi yang lemah, masuk ke akun dari perangkat yang tidak aman, atau terkena serangan phishing. Jika kamu mendapati tanda-tanda bahwa akun Facebook telah diretas, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memulihkan akses dan mengamankan akun dari si pembajak.

    Meskipun akun Facebook sudah tidak bisa diakses, bukan berarti kamu tidak bisa mengembalikannya. Ada beberapa cara dari Facebook perlu dicoba, yang mungkin bisa membantumu memulihkan akun yang dibajak.

    Tanda-tanda Akun Facebook Dibajak

    Sebagai representasi dari identitas penggunanya, akun Facebook perlu dijaga keamanannya agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Tapi, jika akun sudah dibajak, segera lakukan tindakan pemulihan. Pahami dulu ciri akun yang telah diretas berikut, dikutip dari laman ExpressVPN:

    1. Tidak Bisa Masuk ke Akun

    Berapa kalipun kamu mencoba untuk masuk ke akun facebookmu, sayangnya tidak berhasil. Bahkan sekalipun kamu yakin kata sandi yang dimasukkan sudah benar.

    2. Ada Email Aktivitas Mencurigakan

    Hati-hati, cek lagi emailmu mungkin ada hal yang mencurigakan dari akun facebook milikmu. Salah satunya, adanya permintaan reset kata sandi yang tidak pernah diminta.

    3. Ada Pesan Tak Biasa Ditemukan oleh Teman Mutual

    Cek juga ke teman-teman yang terkoneksi denganmu di Facebook. Apakah mereka melihat atau menerima adanya pesan mencurigakan yang dikirim dari akun tersebut? Biasanya dimulai dari perubahan pada profil, yang tidak dilakukan oleh kamu sebagai pemilik akun.

    4. Akun Jadi Sasaran Empuk Penipuan

    Biasanya, akun yang diretas jadi sasaran empuk untuk penipuan dengan berbagai modus. Ada yang melalui link phising, sampai mengontak ke teman mutual sebagai target penipuan di Facebook. Selain itu, kerap muncul unggahan, komentar, atau pesan yang tidak dikenali oleh pemilik akun.

    Cara Pulihkan Akun Facebook yang Dibajak

    Jika merasa akun telah diretas, laman resmi Facebook menyediakan beberapa cara yang bisa kamu lakukan. Berikut langkah-langkahnya:

    Jika kamu yakin akunmu telah dibobol oleh orang lain atau virus, klik tombol “Akun Saya Dibobol” dari link www.facebook.com/hacked. Di situ, Facebook akan membantumu kembali masuk ke akun, sehingga kamu dapat kembali memegang kendali. Nantinya, akan ada beberapa pertanyaan yang bisa kamu jawab.

    Jika belum berhasil, Facebook juga menyarankanmu untuk pergi ke laman berikut https://free.facebook.com/help/?wtsid=rdr_0qDYppqPeLb9D6JNS&refid=69&_rdr.

    2. Amankan Alamat Email yang Terhubung

    Karena akun Facebook umumnya terkait dengan alamat email, langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengamankan email tersebut. Ubah kata sandi email dan aktifkan autentikasi dua faktor (2FA) untuk mencegah akses ilegal.

    3. Ganti Kata Sandi Facebook

    Jika masih bisa mengakses akun, segera ubah kata sandi melalui pengaturan. Gunakan kata sandi yang kuat dengan kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Hindari menggunakan kata sandi yang sudah pernah dipakai sebelumnya.

    Berdasarkan laman Hacked, berikut cara mengganti kata sandi Facebook:

    Buka halaman login Facebook.Pilih “Lupa kata sandi?”.Masukkan alamat email atau nomor telepon yang terhubung, lalu klik “Cari”.Pilih metode masuk melalui email atau Google, kemudian klik “Lanjutkan”.Masukkan kode verifikasi yang dikirim melalui SMS atau email, lalu tekan “Lanjutkan”.Masukkan kata sandi baru dan klik “Lanjutkan”.

    4. Periksa Aktivitas Login

    Cek riwayat login akun Facebook untuk memastikan tidak ada perangkat asing yang masuk. Jika menemukan aktivitas mencurigakan, segera keluarkan perangkat tersebut dari daftar akses.

    5. Tinjau Postingan dan Aktivitas Lainnya

    Periksa apakah ada unggahan, komentar, atau pesan yang tidak dikenali. Jika menemukan aktivitas yang tidak dilakukan sendiri, hapus konten tersebut dan laporkan ke Facebook.

    Cara Memulihkan Akun Jika Kamu Tak Punya Akses Lagi

    Jika kamu tidak memiliki akses ke alamat email atau nomor ponsel yang terkait dengan akun Facebook milikmu, coba langkah-langkah ini untuk memulihkan akun:

    1. Ingat Akses atau Nomor Lain

    Coba gunakan nomor ponsel atau alamat email lainnya, yang mungkin pernah kamu cantumkan ke akunmu.

    2. Cek Apakah Ada Typo

    Periksa kembali apakah kamu telah memasukkan nomor ponsel atau email dengan benar saat login? Jika memasukkan nomor ponsel, jangan lupa sertakan kode negaranya. +62 adalah kode negara Indonesia.

    3. Login di Perangkat Lama

    Jika berhasil, baru ikuti langkah-langkah untuk mereset kata sandimu. Jika tidak berhasil, coba cari akunmu di perangkat yang pernah kamu gunakan untuk login sebelumnya.

    Di perangkat yang biasanya kamu gunakan untuk login, ketikkan alamat ini: facebook.com/login/identify. Masukkan alamat email atau nomor ponsel.Jika tidak berhasil, coba masukkan nama akun atau nama penggunamu. Gunakan link www.facebook.com/(nama akun).Jika sudah menemukan akunmu, pilih ‘Tidak lagi memiliki akses ke sini?’, ‘Lupa akun?’, atau ‘Pulihkan’. Ikuti petunjuk setelahnya. Sebab, kamu mungkin diminta untuk memberikan informasi kontak baru.

    Ikuti petunjuk untuk mengonfirmasi bahwa akun yang coba kamu pulihkan itu, benar-benar milikmu. Setelah berhasil melewati semua pemeriksaan keamanan, ikuti petunjuk untuk mereset kata sandi. Cobalah pilih sesuatu yang mudah diingat, tetapi sulit ditebak oleh orang lain.

    Cara Melaporkan Akun Facebook yang Dibajak

    Jika masih bisa mengakses akun tetapi menemukan ada aktivitas yang mencurigakan, segera laporkan ke Facebook dengan langkah berikut:

    Buka laman Facebook.com/hacked.Klik “Akun Saya Dibobol”.Masukkan kata sandi lama untuk verifikasi.Pilih alasan pelaporan, seperti unggahan mencurigakan, akses ilegal, atau akun palsu yang menggunakan nama dan fotomu.

    Dengan langkah-langkah ini, semoga bisa membantu mengembalikan akunmu. Jika menemukan tanda-tanda akun Facebook milikmu diretas, segera lakukan pemulihan ya agar akun tetap aman!

    (aau/fds)

  • Diduga Dibajak, Nomor WA Sekda Tuban Kirim Pesan Phising

    Diduga Dibajak, Nomor WA Sekda Tuban Kirim Pesan Phising

    Tuban (beritajatim.com) – Nomor Whatsapp milik Sekretaris Daerah (Sekda) Tuban Budi Wiyana tiba-tiba mengirim pesan undangan digital dengan format APK, diduga nomor tersebut dibajak.

    Diketahui, pesan tersebut dikirim ke group Pers Tuban pada pukul 16.45 Rabu 29 Januari 2025, di dalam group tersebut berisi Forkopimda dan insan pers.

    Namun, karena berisi Phising, di dalam group tidak berani membuka file tersebut. Bahkan, nomor Sekda yang diduga dibajak ini langsung menutup komentar di group Whatsapp Pers Tuban dan hanya admin yang dapat mengirim pesan.

    Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo-SP) Kabupaten Tuban, Arif Handoyo saat dikonfirmasi membenarkan jika nomor WhatsApp Sekda Tuban telah dibajak orang yang tidak bertanggungjawab.

    “Iya, ini masih dicek lagi,” ujar Arif Handoyo.

    Hingga berita ini ditayangkan, Sekda Tuban masih belum bisa dihubungi karena kontak telah dibajak dan belum bisa ditemui. [ayu/ian]

  • Kenali 5 Modus Penipuan Lewat Aplikasi WhatsApp

    Kenali 5 Modus Penipuan Lewat Aplikasi WhatsApp

    Liputan6.com, Yogyakarta – Penipuan online lewat aplikasi WhatsApp masih marak terjadi di Indonesia meski fitur keamanan platform digital terus diperbarui. Para pelaku kejahatan siber berevolusi dengan memanfaatkan file APK berbahaya yang dikirim secara acak ke pengguna, bertujuan untuk mengambil alih perangkat dan akun finansial korban.

    Modus operandi yang kerap digunakan adalah mengirimkan file APK secara acak ke nomor-nomor WhatsApp potensial korban. Para pelaku berharap penerima akan mengklik, mengunduh, dan menginstal aplikasi berbahaya tersebut tanpa menyadari risikonya.

    Praktik ini mirip dengan teknik phishing yang umum ditemui melalui email. Taktik pembobolan ini semakin mengkhawatirkan seiring meningkatnya ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap aplikasi WhatsApp untuk berbagai keperluan sehari-hari.

    Para penipu memanfaatkan kelengahan pengguna dengan harapan korban akan memberikan akses secara tidak sadar, yang kemudian dapat digunakan untuk mengambil alih perangkat atau membajak akun-akun finansial. Mengutip dari berbagai sumber, berikut lima modus penipuan WhatsApp:

    1. Surat Peringatan Pajak

    Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan mengingatkan masyarakat, khususnya wajib pajak untuk waspada dalam menerima surat elektronik atau email yang berisikan surat peringatan pajak. Menurut Dirjen Pajak Suryo Utomo, banyak beredar email yang bersifat phising yang dapat membahayakan keamanan data wajib pajak.

    Salah satu tanda email yang patut dicurigai adalah alamat pengirimnya. Surat pemberitahuan resmi dari DJP selalu menggunakan alamat email resmi dengan domain @pajak.go.id, bukan email perorangan.

    Apabila masih ragu, wajib pajak dapat menghubungi kontak resmi DJP melalui email, kring pajak maupun media sosial untuk memverifikasi keaslian surat yang diterima. Modus penipuan menggunakan link phising ini semakin beragam dan dapat mengancam keamanan data pribadi serta saldo elektronik pengguna.

    Para penipu tidak hanya memanfaatkan nama institusi pajak, tetapi juga menggunakan berbagai cara seperti mengirimkan informasi palsu tentang paket dari ekspedisi hingga undangan pernikahan. Praktik berbahaya ini berpotensi menguras saldo mobile banking korban jika tidak diwaspadai.

     

  • Didukung Komdigi platform S.id tembus 1,5 juta pengguna

    Didukung Komdigi platform S.id tembus 1,5 juta pengguna

    Penggunaan platform ini didominasi oleh sektor pendidikan (33 persen), personal branding (21 persen), ….

    Jakarta (ANTARA) – Platform digital S.id yang mendapat dukungan dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) melalui PANDI (Pengelola Nama Domain Indonesia/id. Registry) telah menembus 1,5 juta pengguna sejak pertengahan Januari 2025.

    “Tahun 2025 memberi harapan baru bagi digital platform S.id. Sejak pertengahan Januari, tembus 1,5 juta pengguna aktif dengan total tautan pemendek sebanyak 15,3 juta, sedangkan microsite mencapai 1,43 miliar pengunjung (visitor),” kata Direktur PT Aidi Digital Global (ADG) Atmaji Sapto Anggoro selaku pengembang platform digital S.id di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, hal itu menunjukkan bahwa platform S.id makin mendominasi di tingkat lokal Indonesia dan penggunanya global.

    Dari jumlah 1,5 juta pengguna, kata Atmaji, sebanyak 80 persen adalah dari Indonesia. Namun, pengguna dari luar negeri sekitar 636.000 adalah berasal dari 191 negara. Lima besar negara pengguna utama setelah Indonesia adalah Vietnam, India, Amerika, Hong Kong, dan Banglades.

    Dengan capaian baru tersebut, sebagai platform, S.id yang menawarkan aplikasi pemendek URL (unicode resource locator) dan microsite (biolink) makin mendapat tempat bagi generasi kiwari. Dengan membuka link S.id, para esaider (sebutan untuk pengguna S.id), pengguna langsung bisa berkreasi dan berekspresi secara digital.

    Disebutkan pula, dari total 15.3 juta tautan yang dibuat di S.id, sebanyak 14,5 juta (95,38 persen) merupakan tautan pendek (shortener). Sementara itu, microsite menyumbang 706.000 tautan (4,6 persen).

    Penggunaan platform ini didominasi oleh sektor pendidikan (33 persen), personal branding (21 persen), event (6 persen), online shop (5 persen), portfolio (3 persen), dan laman komunitas (3 persen). Dominasi ini, kata dia, mencerminkan peran besar S.id dalam mendukung pendidikan dan UMKM.

    “Kami bangga karena dalam kurun waktu 2 tahun setengah, apresiasi pengguna shortener (pemendek) link dan bio-link (microsite) terhadap kehadiran platform S.id makin massive (semarak),” kata Atmaji yang juga anggota Dewan Pers.

    Selaku pengembang platform digital, pihaknya tidak boleh berpuas diri sehingga akan terus meningkatkan keandalan platform S.id agar makin bermakna bagi peradaban digital nasional dan global.

    Platform S.id khusus untuk pemendek, menurut dia, sangat penting buat perusahaan yang akan mengiklankan produk atau branding sehingga mudah diingat pengguna. Misalnya, cukup menuliskan s.id/Merek-X tidak perlu menuliskan URL yang panjang dan ribet.

    Atmaji mengemukakan bahwa microsite saat ini cukup banyak membantu guru dan dosen yang memajang mata ajarnya di S.id tanpa harus capek-capek memikirkan hosting bila membuat domain.

    Selain guru, lanjut dia, pelaku UMKM dan penyelenggara event organizer atau wedding organizer sudah banyak yang familier dan memanfaatkan platform S.id.

    Aktivitas platform digital S.id. ANTARA/HO-Sapto Anggoro

    Sebagai platform digital yang terbuka, tempat pengguna bisa membuat konten secara mandiri (UGC/user generated content), kata dia, tentu banyak sekali tantangan, terutama menyangkut keamanan dan kenyamanan pengguna dari gangguan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab seperti judi online, pornografi, dan phising.

    Untuk itu, tim pengembang terus berupaya melakukan tindakan penapisan konten (blocking).

    Sebagai bukti keseriusan pengembang platform S.id melakukan teknis penapisan dengan metode pre-factum dan post-factum. Pre-factum dilakukan dengan mencatat banyak kode yang sudah dalam black-listed, sedangkan beberapa yang lolos dilakukan post-factum action sehingga akan memperkecil jumlah konten sampah demi kenyamanan pengguna.

    “Selama ini S.id berhasil memblokir lebih dari 26.000 akun yang terindikasi penyalahgunaan, menambahkan 500.000 daftar domain berbahaya, dan 205.000 tautan berbahaya ke dalam daftar blokir. Angka ini meningkat signifikan jika dibandingkan dengan tahun 2014. Dalam hal ini, S.id menambahkan 450.000 domain dan 100.000 tautan berbahaya,” katanya.

    Ancaman dari domain dan tautan berbahaya yang ditangani S.id mencakup berbagai kategori, sebesar 92 persen berupa phising, 0,1 persen spam, 1 persen scam, dan 2 persen konten judi daring.

    Untuk mendukung upaya ini, S.id menggandeng berbagai pihak kompeten seperti IDADX, NetCraft, PhishLabs, Phishtank, SURBL, VirusTotal, dan URLVoid.

    “Ke depan S.id akan terus dikembangkan kemanfaatannya, dan pengembang platform akan terus melakukan kreasi pengembangan aplikasi-aplikasi baru. Selain S.id, pengembang platform juga membuat aplikasi Klip.id dan 321. Klip adalah aplikasi frame yang cocok untuk gathering komunitas, sedang 321 aplikasi trivia game yang bisa jadi survei online,” katanya.

    Pengguna platform S.id sejak pertengahan 2022 sampai dengan sekarang, menurut dia, terus menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2023 pengguna platform S.id sebanyak 965.000, sedangkan sekarang mencapai 1,5 juta berarti tumbuh sekitar 60 persen.

    Pengguna microsite S.id pada tahun 2023 sebanyak 201.000, pada tahun 2024 menjadi 700.000 meningkat lebih dari tiga kali lipat. Pada saat ini tingkat kunjungan rata-rata 37 juta per hari.

    “Ini tentu menarik bagi para pihak yang ingin mempromosikan produk-produknya melalui kesempatan kerjasama bisnis dengan manajemen pengembang S.id.,” ujarnya.

    Pewarta: Agus Setiawan
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2025

  • Jangan Asal Beli Bitcoin cs! Ini 4 Risiko Investasi Aset Kripto

    Jangan Asal Beli Bitcoin cs! Ini 4 Risiko Investasi Aset Kripto

    Jakarta

    Aset uang kripto saat ini telah menjadi salah satu instrumen investasi yang cukup banyak diminati, terutama dari kaum muda semisal Gen Z. Meski begitu jenis investasi yang satu ini tergolong memiliki tingkat risiko yang relatif tinggi, karenanya penting untuk berhati-hati sebelum membeli aset ini.

    Agar terhindar dari potensi kerugian besar saat bertransaksi kripto, ada baiknya para investor memahami terlebih dahulu risiko dari kepemilikan aset digital tersebut. Melansir dari unggahan Instagram @ojkndonesia, Jumat (24/1/2025), berikut beberapa risiko berinvestasi di aset kripto.

    1. Risiko Fluktuatif

    Harga aset kripto dapat mengalami kenaikan ataupun penurunan dengan cepat dan tidak terduga. Kondisi ini membuat calon investor yang ingin memiliki aset digital tersebut harus siap dengan risiko kehilangan uang yang cukup besar.

    2. Risiko Kejahatan Siber dan Penipuan

    Aset kripto juga rentan terhadap kejahatan siber seperti peretasan dan skema phising. Terlebih mengingat aset ini hanya diperdagangkan secara digital.

    Selain itu, banyaknya asumsi bahwa aset kripto merupakan investasi dengan potensi keuntungan tinggi juga menarik banyak skema penipuan, termasuk skema pump-and-dump yang dapat mengakibatkan kerugian besar bagi pengguna.

    3. Risiko Pasar

    Pasar kripto sangat dipengaruhi oleh sentimen investor, berita global, atau perubahan ekonomi, yang semuanya dapat menyebabkan fluktuasi harga. Sehingga nilai dari aset ini bisa seketika jatuh dan membuat kerugian yang sangat besar tanpa terduga.

    4. Risiko Likuiditas

    Tidak semua aset kripto memiliki likuiditas yang tinggi. Terdapat beberapa jenis aset kripto yang sulit untuk dijual kembali ketika membutuhkan uang tunai. Hal ini bisa sangat menyulitkan saat membutuhkan dana mendesak.

    Demikian sejumlah risiko dari investasi kripto. Semoga detikers bisa berinvestasi dengan bijak dan nggak cuma ikut-ikutan alias FOMO.

    (fdl/fdl)

  • Polisi Sebut Pelaku AI Deepfake Catut Nama Prabowo, Gibran, hingga Sri Mulyani untuk Penipuan – Page 3

    Polisi Sebut Pelaku AI Deepfake Catut Nama Prabowo, Gibran, hingga Sri Mulyani untuk Penipuan – Page 3

    Oleh sebab itu, masyarakat tidak disarankan hanya mengandalkan satu teknologi atau parameter untuk mendeteksi penipuan.

    “Konten tersebut sah-sah saja dijadikan peringatan untuk meningkatkan awareness atau kesadaran atas ancaman AI, tetapi salah juga kalau melihat AI sebagai monster jahat yang harus ditakuti dan digunakan sebagai sarana penipuan,” ucap Alfons.

    Ia pun menyatakan, smartphone memang bisa membantu mengidentifikasi konten AI, seperti yang diiklankan oleh salah satu merek. Namun, penipuan tidak hanya menggunakan AI.

    Alfons menuturkan, malah berdasarkan kasus yang beredar saat ini, aksi penipuan tidak terindikasi menggunakan AI, melainkan memakai rekayasa sosial untuk menakuti hingga mengelabui korbannya.

    Untuk mencegah menjadi korban penipuan digital, Alfons pun memberikan beberapa hal yang harus dilakukan sebagai berikut:

    1. Amankan aset digital anda dengan baik. Jaga kredensial penting seperti email, media sosial dan finansial. Lalu, pastikan dilindungi dengan perlindungan Otentikasi Dua Faktor yang akan mengamankan akun anda sekalipun kredensialnya berhasil dicuri.

    2. Gunakan password yang unik, panjang dan berbeda untuk setiap akun. Simpan password menggunakan password manager supaya aman dan mudah dikelola.

    3. Pakai program anti phising pada ponsel seperti True Caller yang akan mengidentifikasi nomor telpon penipu dengan metode crowdsourcing. Jadi,nama penelpon akan tampil di ponsel anda sekali pun tidak disimpan di kontak.

    4. Gunakan sandi rahasia atau pertanyaan rahasia yang hanya anda ketahui dengan keluarga anda, jika mendapatkan telepon darurat atau permintaan transfer uang.

    5. Lakukan crosscheck dengan ketat serta pastikan tidak ditipu ketika melakukan transfer ke rekening yang tidak diketahui sebelumnya.