Kasus: penistaan agama

  • Kasus Penistaan Agama, Selebgram Isa Zega Minta Polisi Tunda Pemeriksaan

    Kasus Penistaan Agama, Selebgram Isa Zega Minta Polisi Tunda Pemeriksaan

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebgram Isa Zega meminta penundaan pemeriksaan terhadap dirinya, terkait kasus penistaan agama yang menyeretnya seusai saat beribadah umrah dengan menggunakan busana wanita di Polres Jakarta Selatan (Jaksel).

    “Seharusnya, Jumat (19/12/2024) penyidik sedianya akan memanggil inisial C alias Y (Isa Zega) untuk klarifikasi. Namun, saya sudah berkoordinasi dengan penyidik, dan ada penundaan yang diajukan melalui kuasa hukumnya,” ungkap Humas Polres Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi saat ditemui di Polres Jakarta Selatan, Kamis (19/12/2024).

    AKP Nurma Dewi menyebut, penyidik masih berkoordinasi dengan pihak Isa Zega untuk mencari jadwal ulang pemanggilannya itu.

    “Penundaan ini masih dalam pembahasan untuk menentukan kembali waktu, hari dan tanggal yang sesuai yang bersangkutan bisa hadir untuk klarifikasi,” tambahnya.

    AKP Nurma Dewi mengatakan, alasan yang diajukan Isa Zega menunda kehadirannya untuk klarifikasi lantaran Isa Zega memiliki pekerjaan yang tidak mungkin ditinggalkan.

    “Alasannya karena memang yang bersangkutan ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggal sehingga meminta penundaan pemanggilan klarifikasi,” tandas AKP Nurma Dewi terkait permintaan dari Isa Zega untuk ditunda diperiksa.

    Sebelumnya, Isa Zega dilaporkan Hanny Kristianto (HK) atas dugaan penistaan agama yang dilakukan oleh Isa Zega saat ibadah umrah dengan busana perempuan, Rabu (20/11/2024).

    Dalam laporannya, Hanny Kristianto mengaku, tidak terima agama Islam dilecehkan oleh Isa Zega yang diketahui seorang transgender karena menggunakan busana muslim perempuan saat menjalankan ibadah umrah di Tanah Suci Makkah, padahal Isa Zega lahir sebagai laki-laki dan bernama Sahrul Isa.

    Isa Zega diduga melanggar Pasal 156A KUHP tentang penistaan agama dan Pasal 45A UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara.

  • Tiga Laporan Polisi untuk Sukmawati Sukarnoputri

    Tiga Laporan Polisi untuk Sukmawati Sukarnoputri

    JAKARTA – Pernyataan Sukmawati Sukarnoputri yang membandingkan Nabi Muhammad dengan Presiden Soekarno mendapat sorotan negatif di masyarakat. Dia pun dilaporkan ke polisi akibat ucapannya tersebut. 

    Pernyataan itu terlontar ketika dia jadi pembicara forum diskusi dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November. Kala itu, dia membandingkan Soekarno dan Nabi Muhammad pada saat masa kemerdekaan.

    Tercatat, sudah ada tiga laporan polisi terkait dengan pidato putri dari Soekarno tersebut. Pekan lalu, 15 November, Sukmawati dilaporkan simpatisan Koordinator Bela Islam (Korlabi), Ratih Puspa Nusanti. Laporan itu pun terdaftar dengan nomor LP/7393/XI/2019/PMJ/Dit.Reskrimum.

    Kemudian, tepat dua hari berselang, giliran Pemuda Muslim Bima (FPMB) yang melaporkan Sukmawati ke Bareskrim Polri. Dalam laporan tersebut, satu compact disk (CD) berisi video rekaman pidato dan empat lembar printout tangkap layar video dijadikan alat bukti.

    Ketiga, pelaporan juga dilakukan Irvan Noviandana terhadap putri dari Proklamator Indonesia tersebut. Laporan itu tertuang dalam nomor LP/7456/XI/2019/PMJ/Dit.Reskrimum.

    Dari ketiga laporan tersebut, Sukmawati dijerat Pasal serupa, yakni, Pasal 156a Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang penistaan agama.

    Sukmawati mengatakan, pernyataannya tak memiliki maksud untuk membandingkan Nabi Muhammad dengan sosok ayah tercintanya. Sebab konteks pada pidatonya, lebih mengarah untuk mengajak para generasi muda lebih memahami nasionalisme dan patriotisme berkembang sejak kepemimpinan Sukarno.

    “Saya berbicara konteks nasionalisme kan tidak bisa dipisahkan dari dari perjalanan sejarah bangsa. Yang mempunyai rasa nasionalisme dan patriotisme itu kan mulai diajarkannya, mulai berkembang sejak dipimpin Bung Karno,” kata dia.

    Menurutnya, pihak-pihak yang melaporkannya tersebut tak mengetahui secara penuh pidatonya. Sehingga, disarankan terlebih dahulu untuk melihat atau menelaah apa yang telah diucapkannya.

    “Lebih baik betul-betul dicari video lengkap ‘Ibu Sukma nih sebenarnya bicaranya bagaimana sih?’,” kata dia.

  • Anak Abah dan Ahokers Sepakat Tak Mau Lagi Dipecah Belah, Pengamat: Perdamaiannya Masih Bersifat Semu
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 Desember 2024

    Anak Abah dan Ahokers Sepakat Tak Mau Lagi Dipecah Belah, Pengamat: Perdamaiannya Masih Bersifat Semu Megapolitan 5 Desember 2024

    Anak Abah dan Ahokers Sepakat Tak Mau Lagi Dipecah Belah, Pengamat: Perdamaiannya Masih Bersifat Semu
    Penulis
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Analisis Politik sekaligus Direktur Eksekutif Skala Data Indonesia Arif Nurul Imam menilai, perdamaian yang terjadi di antara
    Anak Abah
    dan
    Ahokers
    masih bersifat semu.
    Hal itu disampaikan Arif merespons soal Anak Abah dan Ahokers yang sepakat tak mau lagi dipecah belah usai sama-sama mendukung
    Pramono Anung-Rano Karno
    pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
    “Ahokers dan Anak Abah merupakan kelompok pendukung yang selama ini berseberangan secara politik. Mereka selama ini selalu berhadap-hadapan dalam banyak pertarungan politik. Karena itu, perdamaian ini saya kira masih bersifat semu karena berbasis kepentingan elektoral di Pilkada Jakarta,” jelas Arif kepada
    Kompas.com
    , Kamis (5/12/2024).
    Menurut Arif, perdamaian antara Anak Abah dan Ahokers seyogianya juga perlu melibatkan sosok para panglimanya masing-masing, yakni
    Anies Baswedan
    dan Basuki Tjahaja Purnama atau
    Ahok
    .
    Ia berpandangan, Anies dan Ahok perlu bertemu bersama di hadapan pendukungnya masing-masing dan mengajak mereka untuk bersatu demi membangun bangsa.
    “Kalau kemudian ini (perdamaian antara Anak Abah dan Ahokers) ditindaklanjuti dalam perdamaian yang lebih serius, tentu Anies dan Ahok akan bertemu dan kemudian bercakap-cakap, kemudian para pendukung di kedua kubu bisa berinteraksi secara intens dan cair dalam berelasi sosial,” kata Arif.
    Lebih lanjut, Arif menilai perdamaian antara Anak Abah dan Ahokers perlu diuji sampai sejauh mana akan berlangsung.
    “Kalau sekedar karena persamaan kepentingan Pilkada Jakarta, tentu ini hanya perdamaian semu. Karena perdamaian ini terkait momentum kepentingan elektoral. Tentu masih perlu diuji ini perdamaian semu atau perdamaian sejati,” imbuhnya.
    Sebelumnya diberitakan, Relawan “Anak Abah Plus” bernama Nova membantah adanya perpecahan antara pendukung Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama ketika sama-sama mendukung Pramono Anung-Rano Karno pada Pilkada Jakarta.
    “Kami (Anak Abah dan Ahokers) sudah sepakat untuk tidak mau lagi dipecah belah. Kami sudah merasakan bagaimana sulitnya membangun Jakarta ketika kami dipecah belah,” ujar Nova dalam jumpa pers di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2024).
    Nova berpendapat, Ahokers dan Anak Abah merupakan relawan yang berisi oleh orang-orang progresif serta memperjuangkan nasib kaum marjinal.
    “Dan itu yang mau ditutupi oleh oligarki. Sehingga dengan adanya kejadian ini, bagi kami, ini adalah sebuah karunia Tuhan untuk Indonesia bahwa ternyata kami disatukan kembali dengan niat untuk membangun Jakarta,” kata dia.
    Untuk diketahui, Ahokers merupakan relawan eks Gubernur Jakarta periode 2014-2017 Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Sedangkan Anak Abah merupakan relawan eks Gubernur Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan.
    Ahok dan Anies bertarung pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017. Akar rumput relawan mereka sempat bersitegang setelah Ahok tersandung kasus penistaan agama.
    Pada
    Pilkada Jakarta 2024
    ini, Ahokers dan Anak Abah bersatu setelah Anies Baswedan menyatakan dukungan kepada Pramono Anung dan Rano Karno.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tak Mau Lagi Dipecah Belah dengan Ahokers, Anak Abah: Sulit Membangun Jakarta Ketika Dipecah Belah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Desember 2024

    Tak Mau Lagi Dipecah Belah dengan Ahokers, Anak Abah: Sulit Membangun Jakarta Ketika Dipecah Belah Megapolitan 4 Desember 2024

    Tak Mau Lagi Dipecah Belah dengan Ahokers, Anak Abah: Sulit Membangun Jakarta Ketika Dipecah Belah
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Relawan ”
    Anak Abah
    Plus” bernama Nova menyampaikan, pihaknya telah bersepakat dengan
    Ahokers
    untuk tidak lagi terpecah belah setelah sama-sama mendukung pasangan
    Pramono Anung-Rano Karno
    pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024.
    Kesepakatan tersebut dilakukan agar proses pembangunan Jakarta ke depannya bisa berjalan lebih baik.
    “Kami (Anak Abah dan Ahokers) sudah sepakat untuk tidak mau lagi dipecah belah. Kami sudah merasakan bagaimana sulitnya membangun Jakarta ketika kami dipecah belah,” ujar Nova dalam jumpa pers di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2024).
    Nova berpendapat, Ahokers dan Anak Abah merupakan relawan yang berisi oleh orang-orang progresif serta memperjuangkan nasib kaum marjinal.
    Karena itu, ia merasa sangat bersyukur karena Anak Abah dan Ahokers saat ini sudah bersatu.
    “Dan itu yang mau ditutupi oleh oligarki. Sehingga dengan adanya kejadian ini, bagi kami, ini adalah sebuah karunia Tuhan untuk Indonesia bahwa ternyata kami disatukan kembali dengan niat untuk membangun Jakarta,” kata Nova.
    Di sisi lain, Nova memastikan, Anak Abah Plus bertekad mengawal proses rekapitulasi
    Pilkada Jakarta 2024
    yang kini sudah sampai di tingkat kota administrasi.
    Mereka memastikan bahwa Pilkada Jakarta 2024 telah dimenangkan oleh Pramono-Rano dalam satu putaran.
    “Tidak ada dua putaran. Karena kami sudah lihat rekapitulasi kecamatan. Hasilnya 50,07 persen dan kami akan kawal itu sampai pelantikan pada 7 Februari 2025,” tegas dia.
    Untuk diketahui, Ahokers merupakan relawan eks Gubernur Jakarta periode 2014-2017 Basuki Tjahaja Purnama alias
    Ahok
    . Sedangkan Anak Abah merupakan relawan eks Gubernur Jakarta periode 2017-2022
    Anies Baswedan
    .
    Ahok dan Anies bertarung pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017. Akar rumput relawan mereka sempat bersitegang setelah Ahok tersandung kasus penistaan agama.
    Pada Pilkada Jakarta 2024 ini, Ahokers dan Anak Abah bersatu setelah Anies Baswedan menyatakan dukungan kepada Pramono Anung dan Rano Karno selaku calon yang diusung oleh PDI-P, partai politik yang kini menaungi Ahok.
    (Penulis: Baharudin Al Farisi | Editor: Akhdi Martin Pratama)
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tak Mau Lagi Dipecah Belah dengan Ahokers, Anak Abah: Sulit Membangun Jakarta Ketika Dipecah Belah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Desember 2024

    “Anak Abah dan Ahokers Sepakat Tidak Mau Lagi Dipecah Belah” Megapolitan 4 Desember 2024

    “Anak Abah dan Ahokers Sepakat Tidak Mau Lagi Dipecah Belah”
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Relawan ”
    Anak Abah
    Plus” bernama Nova, membantah adanya perpecahan antara pendukung Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama ketika sama-sama mendukung Pramono Anung-Rano Karno pada
    Pilkada Jakarta
    .
    “Kami (Anak Abah dan
    Ahokers
    ) sudah sepakat untuk tidak mau lagi dipecah belah. Kami sudah merasakan bagaimana sulitnya membangun Jakarta ketika kami dipecah belah,” ujar Nova dalam jumpa pers di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2024).
    Nova berpendapat, Ahokers dan Anak Abah merupakan relawan yang berisi oleh orang-orang progresif serta memperjuangkan nasib kaum marjinal.
    “Dan itu yang mau ditutupi oleh oligarki. Sehingga dengan adanya kejadian ini, bagi kami, ini adalah sebuah karunia Tuhan untuk Indonesia bahwa ternyata kami disatukan kembali dengan niat untuk membangun Jakarta,” kata dia.
    Di sisi lain, Nova memastikan, Anak Abah Plus bertekad mengawal proses rekapitulasi yang kini sudah sampi di tingkat kota administrasi.
    “Tidak ada dua putaran. Karena kami sudah lihat rekapitulasi kecamatan. Hasilnya 50,07 persen dan kami akan kawal itu sampai pelantikan pada 7 Februari 2025,” tegas dia.
    Untuk diketahui, Ahokers merupakan relawan eks Gubernur Jakarta periode 2014-2017 Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Sedangkan Anak Abah merupakan relawan eks Gubernur Jakarta periode 2017-2022 Anies Baswedan.
    Ahok dan Anies bertarung pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2017. Akar rumput relawan mereka sempat bersitegang setelah Ahok tersandung kasus penistaan agama.
    Pada Pilkada Jakarta 2024 ini, Ahokers dan Anak Abah bersatu setelah Anies Baswedan menyatakan dukungan kepada Pramono Anung dan Rano Karno.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Meski Sudah Minta Maaf, Netizen Tetap Kecam Shella Saukia yang Fasilitasi Umrah Transgender Isa Zega

    Meski Sudah Minta Maaf, Netizen Tetap Kecam Shella Saukia yang Fasilitasi Umrah Transgender Isa Zega

    Jakarta, Beritasatu.com – Meski Shella Saukia sudah meminta maaf, netizen tetap mengecam selebgram sekaligus pengusaha itu yang memberangkatkan transgender Isa Zega beribadah umrah dengan menggunakan jasa travel miliknya.

    Netizen membandingkannya dengan kasus selebgram Lina Mukherjee yang harus mendekam di balik jeruji besi akibat kasus penistaan agama. Netizen meminta agar transgender Isa Zega juga merasakan hal yang sama.

    Bahkan netizen menduga Isa Zega menjadi brand ambassador produk kecantikan Shella Saukia. Selain menyerukan agar transgender Isa Zega untuk ditahan, netizen juga menyerukan boikot terhadap produk-produk dari Shella Saukia.

    “Cuma sekedar minta maaf, lalu sih Sahrul Isa (Isa Zega) melenggang bebas begitu saja?” tulis netizen dikutip dari akun Instagram @lambe_danu2 yang menggunggah ulang video permintaan maaf Shella Saukia, Minggu (1/12/2024).

    “Lagian endorse waria, apa mereka enggak paham apa pura-pura saja?” tulis netizen lainnya.

    “Masukin lah Isa Zega ke sel kalau enggak kita boikot produk SS,” tulis netizen.

    “Kalau om Sahrul enggak masuk bui, itu berarti Indonesia enggak adil. Masa Lina Mukherjee masuk penjara, Ahok masuk penjara. Lah ini sudah sampai Tanah Suci dan menyalahkan kodrat enggak masuk penjara kan aneh banget,” tulis netizen lagi.

    “Proses hukum harus tetap berjalan,” tulis netizen.

    Sebelumnya, anggota DPR Mufti Manam mendesak pihak kepolisian untuk segera menangkap selebgram Isa Zega, seorang transgender yang melakukan ibadah umrah. Alasannya pada saat melakukan umrah, Isa Zega menggunakan busana muslim perempuan dan memakai cadar. Hal ini menyalahi kodratnya sebagai laki-laki.

    Menurut Mufti, tindakan yang dilakukan Isa Zega, yang dikenal juga dengan nama Mami Online dinilai sebagai bentuk penistaan agama Islam.

    “Kami meminta kepada penegak hukum, kepolisian, dan pihak terkait untuk segera menangkap Isa Zega, agar tidak ada lagi individu seperti Mami Online yang melecehkan agama Islam,” ujar Mufti Manam melalui unggahan di Instagram miliknya, Selasa (19/11/2024).

  • Bandingkan Kasus Ahok dan Suswono, Denis Malhotra: Agama di Tangan Fasik Hanya Jadi Alat Politik

    Bandingkan Kasus Ahok dan Suswono, Denis Malhotra: Agama di Tangan Fasik Hanya Jadi Alat Politik

    FAJAR.CO.ID,JAKARTA — Pegiaw Media Sosial Denis Malhotra membandingkan kasus Ahok dan Suswono. Ahok diketahui dipenjarakan karena dianggap menistakan agama.

    “Ahok keselip lidah didemo ramai-ramai sampai masuk penjara dengan tudingan menista agama,” kata Denis dikutip dari unggahannya di X, Selasa (26/11/2024).

    Sementara itu, Suswono yang dianggap menistakan agama oleh sejumlah kalangan nasibnya tak sama dengan Ahok.

    “Suswono terang-terangan merendahkan rasulullah malah didukung menang pilkada,” ucapnya.

    Menurut Denis, hal tersebut karena agama di tangan orang fasik. Sehingga hanya jadi alat politik.

    “Benar kata para arif, agama di tangan orang fasik hanya menjadi alat politik,” ujarnya.

    Diketahui, dugaan penistaan agama Suswono bermula saat menghadiri kegiatan ormas Ormas Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar) di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan, Sabtu, 26 Oktober 2024.

    Ia awalnya menceritakan program Kartu Anak yatim sebagai kampanyenya di Pilgub Jakarta, menyampaikan program kesejahteraan sosial yang digodok pihaknya akan menyentuh semua kalangan, termasuk para janda yang miskin. Sementara untuk janda kaya, Suswono menyebut agar mereka menikahi pemuda pengangguran.

    Suswono pun mencontohkan kisah Nabi Muhammad yang menikah dengan Siti Khadijah.

    “Setuju ya? Coba ingat Khadijah. Tahu Khadijah? Dia kan konglomerat. Nikahi siapa? Ya Nabi (Muhammad) waktu itu belum jadi Nabi, masih 25 tahun. Pemuda kan? Nah, itu contoh (janda) kaya begitu,” ujar Suswono.

    Suswono pun dilaporkan ke Bawaslu oleh masyarakat Betawi Bangkit. Ia dianggap menistakan agama.
    (Arya/Fajar)

  • Kasus Penistaan Agama, Selebgram Isa Zega Minta Polisi Tunda Pemeriksaan

    Dilaporkan ke Polisi atas Dugaan Penistaan Agama, Transgender Isa Zega: Saya Tidak Takut!

    Jakarta, Beritasatu.com – Transgender Isa Zega mengaku tidak takut terhadap laporan atas dirinya ke polisi dengan dugaan penistaan agama yang dilakukan Hanny Kristianto.

    “Anda (Hanny Kristianto) kira saya takut atas pelaporan di kepolisian? Saya tidak ada takutnya dengan apa yang beredar di luar sana,” tegas transgender Isa Zega saat melakukan siaran langsung di Instagram miliknya, Selasa (25/11/2024).

    Isa Zega menegaskan, tidak akan mundur satu langkah demi menghadapi pelaporan dari Hanny Kristianto terkait dugaan penistaan agama.

    “Selagi di jalan kebenaran Allah dan berita yang dituduhkan akan terbantahkan kalau mami dipanggil nanti oleh pihak kepolisian, jadi tidak ada yang mami takuti,” lanjutnya.

    Sebaliknya, ia malah merasa bersyukur terhadap pelaporan yang dilayangkan Hanny Kristianto di polisi.

    “Aku bersyukur kalau dipanggil MUI, Kementerian Agama, bahkan sampai kepolisian. Kenapa? Mami malah senang mendapat kabar itu, supaya kalian tahu apa yang kalian beritakan tentang mami itu hoaks semua,” tambahnya.

    Isa Zega juga meminta kepada netizen tidak perlu heboh untuk mencari keberadaanya seusai dilaporkan ke polisi atas dugaan penistaan agama tersebut. Dia menegaskan tidak akan lari dari permasalahan tersebut. 

    “Aku pastikan bakal pulang dan tiba di Jakarta tanggal 29 November 2024, jadi kalian semua yang ada di luar sana enggak usah pada heboh-heboh mencari aku,” tandasnya.

  • Pastikan Tiba di Jakarta pada 29 November 2024, Transgender Isa Zega: Enggak Usah Kalian Heboh Cari Aku

    Pastikan Tiba di Jakarta pada 29 November 2024, Transgender Isa Zega: Enggak Usah Kalian Heboh Cari Aku

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebgram yang merupakan transgender Isa Zega meminta kepada netizen tidak perlu heboh untuk mencari keberadaanya seusai dilaporkan ke polisi atas dugaan penistaan agama. Ia menyebut tidak akan lari selangkah pun.

    “Aku pastikan bakal pulang dan tiba di Jakarta tanggal 29 November 2024, jadi kalian semua yang ada di luar sana enggak usah pada heboh-heboh mencari aku,” tegas transgender Isa Zega saat melakukan siaran langsung di Instagram miliknya, Senin (25/11/2024).

    Isa Zega memastikan kepada publik Tanah Air, jika dirinya tidak akan kabur dan akan menghadapi laporan yang dilakukan Hanny Kristianto di Polres Jakarta Selatan atas dugaan penistaan agama.

    “Rumah aku kan di Jakarta, semua harta benda di Jakarta dan aku tidak akan kabur,” ucapnya.

    “Enggak ada aku bakal ngumpet-ngumpet, kalau kabur pasti sudah tutup akun semua media sosial milik aku. Jadi tenang saja, enggak usah pada ketakutan,” tandasnya.

    Sebelumnya, selebgram sekaligus transgender Isa Zega dilaporkan ke Polres Jakarta Selatan oleh Hanny Kristanto buntut kasus dugaan penistaan agama saat Isa Zega beribadah umrah di Tanah Suci.

    “Bahwa benar, kemarin sudah datang seseorang laki-laki berinisial HK didampingi dengan pengacaranya datang ke Polres Jakarta Selatan dan yang dilaporkan yaitu berinisial SI atau IS terkait penistaan agama,” kata Humas Polres Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi dikutip dari channel YouTube, Kamis (21/11/2024).

  • Dilaporkan Usai Umroh Pakai Hijab, Selebgram Transgender Isa Zega Bakal Dipanggil Polisi

    Dilaporkan Usai Umroh Pakai Hijab, Selebgram Transgender Isa Zega Bakal Dipanggil Polisi

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU – Polisi akan memanggil selebgram Isa Zega yang dilaporkan terkait dugaan penistaan agama.

    Isa Zega yang diketahui seorang transgender dipolisikan setelah menjalani ibadah umroh dengan mengenakan hijab.

    “Yang jelas setelah melaporkan, kemudian ditindaklanjuti, laporan diterima, nanti pasti kita memanggil (saksi pelapor dan terlapor),” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi, Minggu (24/11/2024).

    Namun, Nurma mengaku belum mengetahui jadwal pemanggilan terhadap saksi-saksi termasuk Isa Zega.

    Mantan Wakapolsek Pasar Minggu itu menyebut waktu pemeriksaan saksi-saksi ada di penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan.

    “Yang pasti akan diundang untuk klarifikasi. Kita tanyakan apa-apa saja yang diketahui oleh yang kita panggil,” ujar dia.

    Adapun Isa Zega dilaporkan oleh seorang pria berinisial HK.

    Laporan HK teregistrasi dengan nomor LP/B/3622/XI/2024/SPKT/Polres Metro Jaksel/Polda Metro Jaya tertanggal 20 November 2024.

    “Iya betul kemarin sudah datang, seseorang laki-laki inisial HK, kemarin didampingi dengan pengacaranya ke Polres Jaksel. Yang dilaporkan penistaan agama,” kata Nurma, Kamis (21/11/2024).

    Dalam laporannya, jelas Nurma, HK turut menyerahkan bukti berupa konten video yang menampilkan Isa Zega sedang umroh dengan memakai hijab.

    “Kemarin (bukti) berupa konten yang dibawa, kemarin baru laporan polisi, nanti pasti dimintai keterangan, nanti pasti diundang oleh penyidik untuk klarifikasi,” ujar Nurma.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya