Kasus: penganiayaan

  • Pelaku Penganiayaan Pendukung Paslon Pilkada Sampang Bukan 1 Orang

    Pelaku Penganiayaan Pendukung Paslon Pilkada Sampang Bukan 1 Orang

    Sampang (beritajatim.com) – Kapolda Jawa Timur, Irjen Imam Sugianto menyatakan bahwa pelaku penganiayaan terhadap Jimmy Sugito Putrasalah satu pendukung pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati nomer urut 2 H Slamet Junaidi-H Ahmad Mahfud (Jimad Sakteh) lebih dari satu tersangka.

    “Kita telah membentuk 4 tim untuk memburu pelaku lainnya,” ujar Imam

    Ia menambahkan, saat ini pihaknya telah mengamankan satu tersangka inisial FS warga setempat untuk dilakukan pemeriksaan di Polda Jatim.

    “Satu tersangka sudah kita amamkan di Polda Jatim, untuk peran tersangka masih kita dalami,” imbuhnya.

    Sekadar diketahui, sebelumnya salah satu pendukung pasangan calon Bupati dan calon Wakil Bupati nomer urut 2 H Slamet Junaidi-Ra Mahfud (Jimad Sakteh) menjadi korban penganiayaan. Korban dinyatakan meninggal karena mengalami sejumlah luka bacok senjata tajam.

    Pasca kejadian itu, jajaran Polda Jatim mengamankan satu orang tersangka dan saat ini telah menjalani pemeriksaan lebih lanjut. [sar/but]

  • Dipicu Pohon Pisang, Kakek di Tuban Bacok Kepala Tetangga

    Dipicu Pohon Pisang, Kakek di Tuban Bacok Kepala Tetangga

    Tuban (beritajatim.com) – Seorang kakek berinisial S (70), warga Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban, ditangkap oleh Satreskrim Polres Tuban setelah membacok tetangganya, M (69), dalam perselisihan yang diduga dipicu masalah pohon pisang.

    Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander, menjelaskan bahwa insiden tersebut bermula ketika korban meminta pelaku untuk menebang pohon pisang yang diduga tumbuh memasuki pekarangan korban. Permintaan itu tidak diindahkan oleh pelaku, sehingga terjadi adu mulut yang berujung pada tindakan kekerasan.

    “Korban mengalami dua luka bacok, satu di kepala dan satu di kaki,” kata AKP Dimas Robin Alexander, Selasa (19/11/2024).

    Pelaku menggunakan senjata tajam untuk menyerang korban. Barang bukti berupa senjata yang digunakan dan kaos yang dikenakan pelaku telah diamankan oleh pihak kepolisian.

    Kasat Reskrim Polres Tuban saat menggelar konferensi pers. [foto: Diah Ayu/beritajatim.com]Kondisi Korban

    Saat ini, korban masih menjalani perawatan intensif di RSUD Koesma Tuban akibat luka-luka yang dideritanya. Kasus ini ditangani lebih lanjut oleh pihak kepolisian, dengan pelaku dijerat Pasal 351 ayat 1 KUHP tentang penganiayaan, yang membawa ancaman hukuman hingga 2 tahun 8 bulan penjara.

    “Kasus ini menjadi perhatian kami, dan kami akan memprosesnya sesuai dengan hukum yang berlaku,” pungkas AKP Dimas.

    Kejadian ini menjadi pengingat bahwa konflik antarwarga harus diselesaikan melalui komunikasi yang baik, bukan dengan kekerasan. [ayu/but]

  • Galian Septic Tank Jakut TKP Temuan Tengkorak Manusia Dulunya Rawa

    Galian Septic Tank Jakut TKP Temuan Tengkorak Manusia Dulunya Rawa

    Jakarta

    Polisi masih menyelidiki penemuan tengkorak dan tulang belulang manusia di galian septic tank di kawasan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. Berdasarkan penuturan warga, lokasi galian tersebut dulunya merupakan rawa.

    “Dari hasil pemeriksaan sementara, menurut keterangan beberapa saksi masyarakat sekitar, bawah lokasi jalan yang digali menjadi septic tank dulunya merupakan rawa,” kata Kapolsek Pademangan Kompol Binsar Hatorangan Sianturi saat dihubungi, Selasa (19/11/2024).

    Binsar menyebut galian septic tank tersebut berukuran 5 meter dan memiliki kedalaman 2,1 meter. Dalam galian tersebutlah ditemukan tedan tulang belulang lainnya.

    “Lokasi penemuan tulang pada galian septic tank berukuran 5 meter x 1,5 meter dan kedalaman 2,1 meter. Tulang belulang Mr. X berupa tengkorak kepala satu dan tulang-tulang lainya,” ujarnya.

    Tak Ada Tanda Kekerasan

    Tengkorak tersebut pertama kali ditemukan pada Sabtu (16/11) pukul 14.30 WIB. Tengkorak dan tulang itu dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur (Jaktim) untuk diidentifikasi.

    “Untuk kerangka Mr X sudah dibawa ke kedokteran forensik RS Polri Kramat Jati,” kata Kapolsek Pademangan Kompol Binsar Hatorangan Sianturi saat dihubungi, Senin (18/11).

    Polisi pun telah melakukan olah TKP. Polisi memastikan tidak ada tanda-tanda bekas kekerasan pada kerangka manusia tersebut.

    “Hasil olah tempat kejadian perkara tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan penganiayaan pada tulang-tulang tersebut,” kata Binsar Hatorangan Sianturi, dilansir Antara.

    (wnv/mea)

  • Kriminal kemarin, aksi tawuran hingga kasus pria lepaskan tembakan

    Kriminal kemarin, aksi tawuran hingga kasus pria lepaskan tembakan

    Jakarta (ANTARA) –

    Sejumlah peristiwa berkaitan dengan keamanan menghiasi Jakarta yang terjadi pada hari Senin (18/11), mulai dari aksi tawuran antarwarga hingga polisi menetapkan pria lepaskan tembakan di Depok jadi tersangka.

    Berikut berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca kembali.

    Tawuran antarwarga kembali terjadi di Jakarta Timur

    Jakarta (ANTARA) – Tawuran dua kelompok warga kembali terjadi di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jakarta Timur melibatkan warga Kebon Singkong, Duren Sawit dengan warga Jagal, Cipinang, Pulogadung, Senin malam.

    Kedua kelompok tersebut saling serang menggunakan menggunakan batu, botol kaca, hingga saling lempar petasan.

    Baca selengkapnya di sini

    Pria yang lepaskan tembakan di Depok jadi tersangka

    Jakarta (ANTARA) – Pria berinisial P yang melepaskan tembakan ke udara ketika bersitegang dengan pengemudi mobil lain di Jalan Bandung Blok M, Cinere, Kota Depok, Jawa Barat, telah ditetapkan sebagai tersangka.

    “Sudah tersangka, dikenai Pasal 351 KUHP dengan penganiayaan biasa dan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan dan penggunaan senjata tajam,” kata Kapolres Metro Depok Kombes Polisi Arya Perdana saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    Polisi periksa tiga saksi KemenPPPA terkait kasus anak Nikita Mirzani

    Jakarta (ANTARA) – Polres Metro Jakarta Selatan memeriksa tiga orang saksi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) terkait kasus pencabulan yang dialami anak Nikita Mirzani, Lolly atau LM (17).

    “Kasus yang dilaporkan oleh NM, hari ini dari penyidik PPA memeriksa lima orang saksi yaitu dari Kementerian PPPA tiga orang,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi kepada wartawan di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    Polisi tak temukan tanda penganiayaan pada penemuan tulang manusia

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian tak menemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tulang belulang manusia yang ditemukan tukang gali tangki septik di Jalan Lodan Dalam Pademangan pada Sabtu (16/11).

    “Hasil olah tempat kejadian perkara tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan penganiayaan pada tulang-tulang tersebut,” kata Kapolsek Pademangan Kompol Binsar Hatorangan Sianturi di Jakarta, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    Kuasa hukum Tom Lembong hadirkan lima saksi ahli dalam praperadilan

    Jakarta (ANTARA) – Tim kuasa hukum mantan Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong siap menghadirkan lima saksi ahli dalam sidang gugatan praperadilan terkait kasus dugaan korupsi impor gula pada Kamis (21/11) mendatang.

    “Hari Kamis nanti kami mengajukan beberapa ahli, yaitu ahli tentang perdagangan gula untuk menjelaskan bahwa tidak benar ada informasi adanya surplus gula tersebut,” kata kuasa hukum Tom Lembong, Ari Yusuf Amir usai sidang gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: D.Dj. Kliwantoro
    Copyright © ANTARA 2024

  • Cinta Ditolak, Pemuda Cirebon Bacok Wanita dan Suaminya
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        18 November 2024

    Cinta Ditolak, Pemuda Cirebon Bacok Wanita dan Suaminya Bandung 18 November 2024

    Cinta Ditolak, Pemuda Cirebon Bacok Wanita dan Suaminya
    Tim Redaksi
    CIREBON, KOMPAS.com
    – Seorang pemuda berinisial MI (34), warga Kabupaten
    Cirebon
    , Jawa Barat, nekat membacok perempuan pujaan hatinya setelah emosi pelaku memuncak akibat penolakan cinta dan penghinaan yang diterimanya.
    Insiden tersebut terjadi pada Sabtu (2/11/2024) di Palimanan Timur, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon.
    Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni menjelaskan, buruh serabutan ini tinggal dekat dengan korban.
    MI sebelumnya telah mengungkapkan perasaannya kepada korban, namun cintanya ditolak.
    “Motifnya adalah karena yang bersangkutan kesal, karena dihina oleh si korban. Awalnya pelaku ini naksir ke korban, tetapi korban menolak cintanya,” ujar Sumarni dalam konferensi pers di Mapolresta Cirebon, Senin (18/11/2024) petang.
    Kemarahan MI semakin memuncak setelah mengetahui bahwa sang pujaan hati menikah dengan pria lain.
    Menurut pengakuan pelaku, penghinaan yang dilakukan korban dan suaminya semakin memperburuk keadaan.
    “Karena mereka saling bertemu, pelaku sering menatap korban, korban tidak berkenan dan mengejek, bahkan bicara ke keluarga pelaku, pelaku kulitnya hitam dan lain-lain. Karena tidak terima, kesal, pelaku ambil parang melukai korban dan suaminya,” tambah Sumarni.
    Akibat tindakan brutalnya, MI kini dihadapkan pada pasal 351 ayat 2 junto 351 ayat 4 tentang
    Penganiayaan
    Berat, yang mengancamnya dengan kurungan penjara selama 8 tahun.
    Pelaku kini ditahan untuk proses hukum lebih lanjut.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 'Koboi' Jalanan yang Umbar Tembakan di Depok Sempat Mengaku Keluarga TNI
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 November 2024

    'Koboi' Jalanan yang Umbar Tembakan di Depok Sempat Mengaku Keluarga TNI Megapolitan 18 November 2024

    Koboi Jalanan yang Umbar Tembakan di Depok Sempat Mengaku Keluarga TNI
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com
    – ‘Koboi’ jalanan di Depok berinisial PNM (39) yang menembakkan senjata api ke udara sempat mengaku keluarga TNI kepada korbannya berinisial AP.
    “Memang sempat ada perkataan pelaku di situ (TKP), ‘Saya ini keluarga TNI’. Ternyata bukan, pelakunya sipil,” ungkap Kapolres Metro Depok Kombes (Pol) Arya Perdana, Senin (18/11/2024).
    Pengakuan itu sengaja dilontarkan PNM untuk menakut-nakuti AP.
    Sehari-hari PNM diketahui bekerja sebagai wirausaha. Tetapi, Arya tidak mengetahui bidang usaha apa yang digeluti oleh PNM. 
    Soal bagaimana PNM mendapatkan izin menggunakan senjata api jenis SIG Sauer, Arya mengatakan, hal itu didapatkan melalui prosedur yang resmi.
    “Senjata jenis apapun sekarang ada suppliernya, bisa dibeli asalkan dia lulus tes dan bisa mendapatkan izin, maka boleh. Dia (PNM) membeli, lalu mendapatkan izin,” ujar Arya.
    “Jadi, tidak tergantung pada pekerjaan. Dokter boleh, pengacara boleh, siapapun boleh asalkan dia harus lulus tes, uji psikologi. Persyaratannya harus lengkap,” lanjut dia.
    Kini, PNM telah ditetapkan sebagai tersangka. Polisi mengenakan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan berat dengan ancaman hukuman pidana penjara lima tahun. 
    Selain itu PNM juga menjerat PNM dengan UU Darurat soal kepemilikan serta penggunaan senjata api di luar prosedur.
    Perkara ini bermula dari perselisihan di jalan antara PNM dan AP. Insiden itu terjadi setelah kendaraan keduanya nyaris bersenggolan di Jalan Bandung, Blok M, Depok.
    Meskipun perselisihan awal telah diselesaikan di lokasi, PNM diduga mencari AP beberapa jam kemudian.
    “Sekitar dua jam kemudian, diduga pelaku sengaja mencari korban dan ketemu di jalan. Pelaku mengikuti dan mengadang mobil korban,” ujat Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam, Sabtu (16/11/2024). 
    PNM kemudian mengadang mobil AP dan mengeluarkan senjata api. Ia menodongkan senjata ke arah AP dan kakaknya yang berada di dalam mobil, bahkan sempat memukul AP hingga korban mengalami luka di bibir.
    Setelah itu, PM melepaskan satu tembakan ke udara sebelum melarikan diri.
    “Pelaku meletuskan senjata api satu kali ke udara atau ke atas, lalu kabur,” tambah Ade Ary.
    Korban segera melaporkan insiden ini ke Polres Metro Depok. Polisi berhasil mengamankan PM dan kini tengah menyelidiki kasus ini lebih lanjut.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terlilit Utang Bank, Pria Tulungagung Nekat Rampok Minimarket

    Terlilit Utang Bank, Pria Tulungagung Nekat Rampok Minimarket

    Tulungagung (beritajatim.com) – Kasus perampokan sebuah minimarket di Desa Sidorejo, Kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung yang terjadi bulan September lalu terungkap.

    Tersangka diketahui berinisial DD (23) warga Desa Tiudan, Kecamatan Gondang, Tulungagung. Terungkapnya kasus ini berawal saat tersangka ditangkap polisi atas kasus penganiayaan.

    Kapolres Tulungagung, AKBP Muhammad Taat Resdi mengatakan, kasus perampokan minimarket terjadi pada 18 September 2024 sekitar 22.50 WIB di Desa Sidorejo, Kecamatan Kauman. Dalam aksinya, tersangka sempat terekam CCTV minimarket.

    Saat melakukan aksinya, tersangka mengancam pegawai minimarket menggunakan celurit dan memakai helm untuk menutupi wajahnya. Tersangka lalu mengambil sejumlah rokok dan uang tunai dari laci kasir.

    “Aksi perampokan dilakukan seorang diri, tersangka mengancam pegawai dengan celurit dan menggasak uang tunai serta rokok,” ujarnya, Senin (18/11/2024).

    Kasus ini terungkap setelah tersangka dilaporkan oleh tetangganya karena melakukan penganiayaan. Tersangka memukul lansia pemilik toko menggunakan botol sirup.

    Saat diperiksa, polisi curiga karena postur dan helm milik tersangka identik dengan pelaku perampokan minimarket yang terekam kamera CCTV. Setelah didalami tersangka akhirnya mengaku sebagai pelaku perampokan di minimarket tersebut.

    “Jadi setelah diperiksa, ternyata pelaku penganiayaan pasutri lansia ini adalah pelaku perampokan minimarket di Desa Sidorejo,” paparnya.

    Dari hasil pemeriksaan, tersangka nekat melakukan perampokan karena terlilit utang di bank mencapai RP 50 juta. Tersangka sebelumnya meminjam uang di bank untuk membuka usaha. Namun usaha tersebut gagal karena tersangka ditipu.

    Akibat perbuatannya ini tersangka dikenakan pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman 9 tahun. “Untuk kasus penganiayaanya juga masih berjalan, tersangka dikenakan pasal berbeda perampokan dan penganiayaan,” pungkasnya. [nm/suf]

  • Gegara Klakson, Sopir Taksi Online Dianiaya Pengendara Mobil di Tol, Baju sampai Compang-camping

    Gegara Klakson, Sopir Taksi Online Dianiaya Pengendara Mobil di Tol, Baju sampai Compang-camping

    TRIBUNJATIM.COM – Sopir taksi online dianiaya pengendara mobil Wuling warna putih bernomor polisi B 1715 BKX.

    Edwin Anunjaya menjadi korban penganiayaan saat melintasi tol Jakarta arah Tangerang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

    Tepatnya pada Minggu pagi, 17 November 2024.

    Saat itu, Edwin Anunjaya sedang membawa penumpang.

    Sementara pengendara mobil merek Wulling warna putih bernomor polisi B 1715 BKX berada di depannya mengambil ke arah kiri secara mendadak.

    Edwin pun berinisiatif untuk memberi klakson karena takut sopir kendaraan tersebut mengantuk atau sedang mabuk.

    “Maksudnya ingin tahu, nih, si pengemudi ini ngantuk apa mabuk. Tapi ternyata begitu saya kelakson dia marah,” ucapnya.

    “Tiba-tiba ngerem-ngerem gitu, kayak seakan pengin mundur gitu kan. Otomatis kan saya ikut ngerem,” lanjut dia.

    “Nah, ketika kita nyari aman ngambil ke kanan, dia ikut ke kanan,” ungkap Edwin Anunjaya, Senin, 18 November 2024.

    Kemudian, Edwin mengambil ke kiri, namun mobil Wuling tersebut masih terus mengikuti pergerakannya. 

    Edwin juga sudah berusaha meminta maaf jika memang klaksonnya membuat kaget.

    Ia sendiri merasa beruntung karena saat kejadian tersebut, kondisi lalu lintas masih sepi dari laju kendaraan.

    Jika saja arus kendaraan ramai, maka tidak menutup kemungkinan bakal terjadi kecelakaan.

    Edwin menduga, pengemudi mobil sedang mabuk karena ketika turun dari mobil sudah oleng dan sempat ditarik oleh wanita.

    Edwin Anunjaya, driver taksi online yang menjadi korban pengeroyokan oleh pengendara lain di Tol Jakarta arah Tangerang, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Minggu pagi, 17 November 2024 (Wartakotalive.com/Miftahul Munir)

    “Pengemudi lain pun sempet videoin juga mas, kita nyari aman kan.”

    “Karena saya, satu, juga di tengah tol, kedua, ya udah kata penumpangnya, ‘Sudah bang, sudah bang’,” ungkapnya.

    Meski dalam keadaan oleng, kata Edwin Ananjaya, pengemudi mobil tersebut menganiaya dirinya dan sempat dibantu oleh rekannya.

    Ia pun mengaku kaosnya sampai sobek dan kepalanya pusing usai dianiaya oleh pengendara Wuling.

    “Dua, dua, yang baju putih sama baju yang kuning. Dikeroyok, tanpa ampun.”

    “Kita sementara udah minta maaf segala macem, tapi dia arogan banget pukul saya.”

    “Seakan-akan tuh dia enggak mikir itu di tengah tol gitu lho, mas.”

    “Saya saja sendiri, istilah kita takut andai kata mobil belakang pada kenceng-kenceng, apa enggak selesai tuh, saya,” tegas Edwin Ananjaya.

    Namun hingga kini Edwin Ananjaya belum melapor ke polisi.

    Edwin Ananjaya mengaku baru melaporkan kasus penganiayaan tersebut ke manajemen aplikasi guna mengetahui langkah apa yang bakal diambil.

    Sebab, Edwin Ananjaya ingin mengikuti prosedur aplikator agar bisa didampingi oleh tim hukum dalam kasus penganiayaan ini.

    “Kalau saya tetap pakai prosedur, mas, karena kami kan ada wawancaranya ya, untuk sejauh ini baru cuma lapor sama pihak Gojek,” tuturnya.

    “Nah, kita tinggal tunggu konfirmasi pihak Gojek itu seperti apa, kita belum dikasih tahu,” tegas Edwin Anunjaya, Senin, 18 November 2024.

    Ilustrasi penganiayaan (Pixabay via Pexels)

    Menurut Edwin Anunjaya, dirinya tidak mengalami luka yang serius usai dianiaya oleh dua pengendara mobil merek Wuling warna putih.

    Namun ia mengalami pusing di kepala, dan pipinya terasa sakit meski tidak memar.

    Bukan itu saja, kaca spion mobilnya juga rusak akibat perbuatan para pelaku penganiayaan tersebut.

    “Mobil kaca spion saya saksinya pun penumpang saya tahu, kaca spion sampai ngeplek (copot menggantung) begitu.”

    “Akhirnya saya coba bawa ke bengkel, tadi pagi sempat kita service, kita benerin, supaya balik normal,” tegasnya.

    Meski dalam kondisi spion rusak dan mengalami penganiayaan, Edwin Ananjaya mengaku tetap mengantar penumpangnya sampai tujuan.

    Edwin Ananjaya merasa hal itu sudah jadi tanggung jawab dirinya sebagai driver taksi online.

    Ia juga tak ingin mengecewakan penumpangnya.

    “Karena kan memang dia (penumpangnya) juga kebetulan buru-buru, buru-buru memang mau tugas juga.”

    “Ya kita punya tanggung jawab sebagai taksi online, kita layanin dengan baik mas, kita antar sampai tempat,” ungkapnya.

    Sementara di Jawa Timur, seorang juru parkir di Kabupaten Banyuwangi mengaku ditodong dengan senjata api oleh pengemudi.

    Sang juru parkir bernama Fanani tersebut telah melapor ke polisi.

    Kejadian tersebut terjadi di Jalan Banterang Baru, Kelurahan Temenggungan, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi, Rabu (29/10/2024).

    Tepatnya di dekat Toko Abba Mart, tempat juru parkir tersebut bekerja.

    Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Andrew Vega, membenarkan adanya laporan soal dugaan penodongan senjata api tersebut.

    Polisi telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), meminta keterangan beberapa saksi, dan menghimpun informasi-informasi lainnya.

    “Saat ini kami sedang melakukan penyelidikan. Pengakuan korban, memang mengaku ditodong (senjata api),” kata Andrew, Kamis (31/10/2024).

    Suasana di lokasi tempat diduga penodongan senjata api oleh pengendara mobil kepada juru parkir (TribunJatim.com/Aflahul Abidin)

    Namun beberapa saksi di lokasi yang telah diperiksa polisi mengaku tak melihat langsung detik-detik penodongan tersebut.

    Maka dari itu, polisi masih mendalami kasus itu hingga saat ini.

    Menurut pengakuan sang juru parkir, pengemudi mobil yang diduga menodong dirinya mengendarai sedan BMW berwarna pink bernopol cantik.

    Menurut Andrew, CCTV di sekitar lokasi menunjukkan adanya kendaraan tersebut ketika kejadian.

    Tapi detik-detik penodongan tak terlihat dalam rekaman.

    “Kalau kendaraan itu memang ada di CCTV, sesuai dengan yang disebutkan pelapor. Tapi soal ada tidaknya penodongan itu yang masih kami dalami,” lanjutnya.

    Informasi yang dihimpun di lokasi kejadian, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu siang.

    Para saksi di lokasi mengaku mengetahui peristiwa adu mulut antara tukang parkir dan pengendara sedan pink.

    “Kejadian waktu itu ada mobil boks yang mau masuk ke area parkir, sedan pink itu mengantre untuk lewat,” kata salah satu saksi yang bernama Yanto.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Jumlah Saksi Kasus Pembunuhan Siswi MI di Kalibaru Banyuwangi Bertambah, Kini Jadi 17 Orang

    Jumlah Saksi Kasus Pembunuhan Siswi MI di Kalibaru Banyuwangi Bertambah, Kini Jadi 17 Orang

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

    TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Jumlah saksi yang diperiksa dalam kasus dugaan pembunuhan dan kekerasan seksual terhadap bocah 7 tahun di Kabupaten Banyuwangi terus bertambah.

    Terakhir, polisi telah memeriksa 17 orang saksi.

    Jumlah tersebut bertambah dibanding beberapa hari lalu. Sebelumnya, jumlah saksi yang diperiksa sebanyak 10 orang.

    Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra menjelaskan, 17 orang saksi itu terdiri dari keluarga korban, pengajar di tempat sekolah korban, warga sekitar dan beberapa ahli.

    Ahli yang dimaksud salah satunya psikolog forensik dan terapi.

    “Psikolog forensik untuk menggali sesuatu yang perlu digali secara psikologis,” kata Rama, Senin (18/11/2024).

    Selain itu, polisi juga berkoordinasi dengan laboratorium fotensik (labfor) pemeriksaan barang bukti yang dikirimkan Polresta Banyuwangi.

    Termasuk juga terkait otopsi yang telah dilakukan oleh dokter forensik.

    “Saat ini masih proses singkronisasi,” katanya.

    Nantinya, hasil yang keluar dari laboratorium forensik akan dipadukan dengan keterangan para saksi.

    “Saat ini tim masih bekerja. Kami mohon doanya semoga pelaku bisa segera terungkap,” lanjutnya.

    Diberitakan, seorang bocah di Banyuwangi berusia 7 tahun diduga menjadi korban kekerasan seksual dan Penganiayaan hingga merenggang nyawa.

    Korban adalah DCN, warga Desa Kalibaru Manis, Kecamatan Kalibaru. Korban merupakan siswi kelas I madrasah ibtidaiyah.

    Korban diduga mengalami kekerasan seksual dan kekerasan fisik dari tanda-tanda saat ia ditemukan.

    Kejadian tersebut terungkap saat orang tua korban curiga korban tak kunjung pulang setelah lewat jam usai sekolah, Rabu (13/11/2024).

    Di jam tersebut, korban biasanya telah sampai di rumah. Namun saat itu, korban tak kunjung tiba.

    Kecurigaan itu membawa orang tua korban menghubungi guru sekolah. Guru sekolah pun menjawab bahwa korban telah meninggalkan sekolah sejak jam sekolah berakhir. Jawaban itu membuat orang tua dan guru merasa curiga.

    Setelah itu, orang tua dan guru mencari keberadaan korban bersama-sama.

    Pencarian itu membuahkan hasil. Korban ditemukan tergeletak dwngan posisi terlentang di tempat yang tak jauh dari rumah korban. Jarak penemuan korban sekitar 200 meter dari rumahnya.

    Lokasinya berada di area sekitar kebun. Jalan korban pulang memang tergolong sepi sebab merupakan area kebun.

    Dugaan kekerasan seksual dan fisik dialami korban sebab kondisinya memprihatinkan saat ditemukan. Celana dalamnya tsrpelorot dan kepalanya berdarah.

  • Pengacara Diduga Mabuk sampai Tidur di Kantor Polisi, Dalih Tunggu Pelayanan Buka Mau Lapor Dianiaya

    Pengacara Diduga Mabuk sampai Tidur di Kantor Polisi, Dalih Tunggu Pelayanan Buka Mau Lapor Dianiaya

    TRIBUNJATIM.COM – Foto seorang pengacara tidur di kantor polisi viral beredar di media sosial.

    Disebutkan jika pengacara tersebut tertidur diduga usai mabuk di tempat hiburan malam.

    Tak ayal foto itupun menjadi perbincangan hangat di media sosial.

    Belakangan terungkap oknum pengacara tersebut berisinial M alias La Muru.

    Ia diketahui tidur di Kantor Polres Pulau Taliabu, Maluku Utara.

    Diketahui, La Muru merupakan Ketua Lembaga Bantuan Hukum Keadilan Pulau Taliabu.

    La Muru dikabarkan tertidur di kantor polisi sejak Sabtu (16/11/2024) dini hari.

    Diduga ia tertidur karena mabuk di tempat hiburan malam di Bobong.

    Informasi yang diperoleh Tribun Ternate, La Muru sempat cekcok dengan seorang warga.

    Sampai terjadi perkelahian di tempat hiburan malam tersebut.

    La Muru pun memberikan klarifikasinya melalui pesan di WhatsApp Group (WAG) Informasi Taliabu.

    Ia mengatakan bahwa berita yang tersebar di media sosial tak sesuai fakta.

    La Muru membenarkan sempat datang ke Polres Pulau Taliabu sekira pukul 04.44 WIT.

    Ia datang untuk melapor bahwa dirinya menjadi korban penganiayaan.

    Pengacara berinisial M tertidur di Kantor Polres Pulau Taliabu, Maluku Utara (TribunTernate.com/Istimewa)

    Namun ketika datang, belum ada pelayanan lantaran petugas belum ada di kantor.

    “Maka saya dibuatkan pengantar visum oleh anggota penjagaan. Kemudian saya pergi visum dan kembali.”

    “Karena komandan jaga (kanit) masih tidur dan belum bangun, saya menunggu sampai mereka bangun.”

    “Dan jam 06.00 WIT, barulah dibuatkan LP, karena saya menunggu buat laporan polisi,” ungkap La Muru.

    Sementara itu, sosok Usman tukang gali keliling di Kota Cimahi, Jawa Barat, viral di media sosial.

    Sosoknya viral setelah bertemu dengan seorang polisi di Cimahi, Bripka Rizky Hikmat Setiawan.

    Momen pertemuan mereka dibagikan melalui akun Instagram @bangrizky_goww.

    Melansir Tribun Jabar, dalam video yang diunggah, Bripka Rizky mengaku tidak sengaja bertemu dengan Usman saat patroli.

    Ia pun memanggil Usman dan mengajaknya untuk makan siang.

    Mulanya, pria berusia 70 tahun tersebut menolak ajakan Bripka Rizky.

    Hingga akhirnya Usman pun mengiyakan permintaan dari polisi tersebut.

    Sesampainya di tempat makan, Usman tampak begitu menikmati dan lahap dengan makanan yang dipesan oleh Bripka Rizky.

    Tiap hari Usman keliling jadi tukang gali, sudah seminggu tak ada kerjaan (Instagram/bangrizky_gowww)

    Ia pun mulai bercerita kisah hidupnya saat ditanya oleh Bripka Rizky.

    Usman sebenarnya hanya merantau ke Cimahi, ia mengaku berasal dari Majalengka, Jawa Barat. 

    “Aslinya Majalengka di sini nyari pekerjaan tinggal di belakang taman mutiara,” kata Usman, Jumat (15/11/2024).

    Ia merantau ke Cimahi sejak tahun 1991, sementara istri dan anaknya tetap tinggal di Majalengka.

    “Istri di Majalengka, di sini (Cimahi) sendirian,” lanjutnya.

    Sebelum berkeliling menjual jasa gali, Usman mengatakan, dirinya juga sempat mangkal.

    “Mangkal di Cimindi, cari pekerjaan,” katanya.

    Ketika mangkal, ia menunggu orang yang memintanya untuk melakukan pekerjaan.

    Ia juga terlihat membawa alat-alatnya, salah satunya cangkul.

    “Nyuruh biasanya apa?” tanya Bripka Rizky.

     “Yang nyuruh kadang-kadang ada, kadang-kadang enggak. Biasanya nyuruh ada galian septic tank,” kata Usman menerangkan.

    Sudah seminggu, pria yang berusia 70 tahun tersebut mengaku belum ada yang memakai jasanya.

    Bahkan untuk makan pun, ia terpaksa meminjam dulu pada temannya.

    Bripka Rizky pun memberi makanan dan sembako untuk persediaan Usman. 

    Ia juga memberikan uang yang disembunyikan nominalnya.

    “Ini untuk Abah makan malem dan ada sembako tuh, tah ieu aya artos kangge Abah, sing manfaat (ini ada uang untuk abah, semoga bermanfaat),” kata Bripka Rizky.

    Usman lantas sangat berterima kasih kepada Bripka Rizky yang telah membantunya. 

    Kisah Usman inipun viral dan telah ditonton 171 ribu dan dibanjiri komentar netizen.

    @fil***: sedih ya allah,ninggal bapak pas bade suapan pertama eta tangan na gemeter,rupina jiga nu teu acan tuang ti pagi panginten ya allah,yuswa tos 70 tapi alhamdulilah masih jagjag keneh k tinggal na,cing sehat nya bapak

    @ade***: Paaakk dari pas masih tinggal di bandung teh suka penasaran yg bawa itu kerja apa.. baru tau sekarang dan ya Allah sedih pak hatur nuhun pakpol udah ketemu udah bantuin. Sehat terus pak

    @mis***: Pak Usman sehat2 ya semoga Allah memberikan rezeky yang Tidak disangka2 aamiin , bang @bangrizky_goww semoga Allah membalas kebaikan Abang aamiin

    @ron***: Karunya bet ngahuleung panjang kitu pak SEMANGAT PEJUANG KELUARGA

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com