Kasus: penganiayaan

  • Pengakuan MAS Dengar Bisikan Sebelum Bantai 1 Keluarga di Jaksel: “Biar Papa Mama Masuk Surga”

    Pengakuan MAS Dengar Bisikan Sebelum Bantai 1 Keluarga di Jaksel: “Biar Papa Mama Masuk Surga”

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, CILANDAK – ABG pria berinisial MAS (14) mengaku mendengar bisikan sebelum membunuh ayah dan nenek, APW (40) dan RM (40).

    Kepada polisi, MAS mengaku bisikan yang didengar yakni terkait dengan beban hidup kedua orangtuanya.

    “Ketika dia gelisah dia bilang ‘terlalu banyak beban orangtua, ya sudah biar saya yang mengambil alih. Biar papa mama masuk surga’,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal, Senin (9/12/2024).

    Ade Rahmat mengungkapkan, MAS hanya sekali mendengar bisikan tersebut yaitu beberapa jam sebelum menghabisi nyawa ayah dan neneknya.

    “Setelah itu dia lakukan pembunuhan. Iya (bisikan) pada malam itu saja, langsung eksekusi,” ungkap Kapolres.

    Di sisi lain, polisi telah memeriksa ibu MAS berinisial AP (40) yang juga ditikam anaknya hingga nyaris meregang nyawa.

    “Pada hari ini saksi kunci yang mengalami penganiayaan sang ibu sudah bisa diambil keterangan,” kata Ade Rahmat.

    Ade Rahmat menjelaskan, AP didampingi psikolog saat menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan.

    “Sang ibu diperiksa di polres. Sudah keluar dari RS tapi masih didampingi oleh psikolog karena sang ibu juga terguncang dengan peristiwa ini,” ujar Kapolres.

    AP diperiksa terkait kejadian yang menewaskan suami dan ibunya, serta untuk mengetahui motif anaknya melakukan pembunuhan.

    “Ya terkait kejadian dan hal yang secara pribadi, medis, dan psikiatris yang kita bisa gali terkait apa yang menyebabkan peristiwa ini bisa terjadi sehingga bisa ditemukan motif sesungguhnya,” ungkap Ade Rahmat.

    Adapun peristiwa pembunuhan ini terjadi di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

    Berdasarkan kesaksian kepala sekolah dan dua guru lainnya, pelaku MAS tergolong siswa yang berkelakuan baik dan ramah.

    “Tadi (pihak) sekolah sudah juga kami mintai keterangan. (Pelaku) anaknya baik, ramah,” ungkap Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi.

    Selain itu, lanjut Nurma, MAS juga termasuk siswa yang berprestasi di sekolahnya.

    “Kemudian cenderung memang pintar, dan itu yang kami dapat dari keterangan sekolah, karena memang keseharian dari anak berinteraksi dengan guru itu baik,” ujar dia.

    “Tidak ada gejala yang aneh kalau menurut keterangan dari guru. Terus dari guru BP juga tidak ada yang aneh-aneh,” imbuhnya.

    Dari informasi awal yang diperoleh polisi, pelaku tega menghabisi nyawa ayah dan neneknya setelah mendapat bisikan gaib.

    “Ya, interogasi awalnya dia merasa dia tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia lah, meresahkan dia seperti itu,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung seusai olah TKP, Sabtu (30/11/2024) sore.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
     
     
     
     
     

  • Gali Motif Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Cilandak Jaksel, Polisi Periksa Ibu MAS – Page 3

    Gali Motif Anak Bunuh Ayah dan Nenek di Cilandak Jaksel, Polisi Periksa Ibu MAS – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Polisi tengah menggali motif kasus pembunuhan yang dilakukan seorang anak inisial MAS (14) terhadap ayah kandungnya inisial APW (40) dan neneknya inisial RM (69) di perumahan kawasan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan (Jaksel). Hal ini dilakukan dengan memeriksa AP (40), ibu kandung MAS.

    AP turut menjadi korban luka dalam peristiwa berdarah tersebut hingga harus menjalani perawatan di rumah sakit. Dia selamat dari pembunuhan setelah berhasil melompati pagar dan melarikan diri dari rumahnya. 

    Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Ade Rahmat Idnal menerangkan, AP dikategorikan sebagai saksi kunci dalam kasus pembunuhan ini. Dia mengatakan, penyidik telah mengambil keterangan AP di Polres Metro Jaksel. Pemeriksaan dilakukan pada hari ini, Senin (9/12/2024)

    “Pada hari ini saksi kunci yang mengalami penganiayaan sang ibu sudah bisa diambil keterangan. Sang ibu diperiksa di polres,” kata dia kepada wartawan, Senin (9/12/2024).

    Ade mengatakan, AP sudah diizinkan untuk keluar dari Rumah Sakit Fatmawati. Kendati begitu, kondisi kesehatan dan mentalnya masih harus dipantau oleh tim dokter dan psikolog.

    “Sudah keluar dari RS tapi masih didampingi oleh psikolog karena sang ibu juga terguncang dengan peristiwa ini,” ujar dia.

    “Bisa (diajak bicara) tetapi harus didampingi oleh psikolog. Kita lihat kondisinya karena kita harus cepat melakukan pemberkasan. Karena ini, sistem peradilan anak tentu waktu kita terbatas,” dia menambahkan.

    Ade mengatakan, keterangan dari AP dinilai sangat membantu mengungkap kasus dugaan pembunuhan secara terang-benderang, bahkan kaitannya dengan motif.

    “Pemeriksaan terkait kejadian dan hal yang secara pribadi medis dan psikiatris yang kita bisa gali terkait apa yang menyebabkan peristiwa ini bisa terjadi sehingga bisa ditemukan motif sesungguhnya,” ucap dia

     

  • Pria di Depok Dianiaya Usai Salat di Masjid, Korban Awalnya Tegur Pelaku Soal Tas – Halaman all

    Pria di Depok Dianiaya Usai Salat di Masjid, Korban Awalnya Tegur Pelaku Soal Tas – Halaman all

    Seorang pria berinisial Y dianiaya selesai menunaikan ibadah Salat Isya dan duduk di pelataran masjid di Depok, Jawa Barat.

    Tayang: Senin, 9 Desember 2024 15:59 WIB

    Net

    Ilustrasi – Seorang pria berinisial Y membuat laporan polisi karena menjadi korban penganiayaan di Jalan Masjid Master, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Seorang pria berinisial Y membuat laporan polisi karena menjadi korban penganiayaan di Jalan Masjid Master, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.

    Y dianiaya oleh seseorang pada Minggu (8/12/2024) malam sekitar pukul 19.30 WIB.

     “Pelaku masih dalam penyelidikan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Senin (9/12/2024).

    Ade Ary menjelaskan, kejadian bermula saat korban baru selesai menunaikan ibadah Salat Isya dan duduk di pelataran masjid.

    Saat itu pelaku juga berada di tempat kejadian perkara (TKP).

    “Kemudian korban menegur terlapor yang mana korban mengingatkan bahwa ada tas korban pada saat terlapor melewati korban agar tidak terjatuh,” ujar Kabid Humas.

    Pelaku yang tidak terima kemudian mengambil tongkat dan memukul kepala korban sebanyak 10 kali. Setelah menganiaya korban, pelaku langsung pergi meninggalkan lokasi.

    Akibat penganiayaan tersebut, korban menderita luka sobek di bagian pelipis mata kanan dan sakit pada tangan kirinya.

    “Korban sudah melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Depok untuk penyelidikan lebih lanjut,” ujar Ade Ary.

    Penulis: Annas Furqon Hakim

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Sudah Pulih, Ibu MAS Saksi Kunci Pembunuhan Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Diperiksa Polisi

    Sudah Pulih, Ibu MAS Saksi Kunci Pembunuhan Ayah dan Nenek di Lebak Bulus Diperiksa Polisi

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, CILANDAK – Ibu berinisial AP (40) yang hampir tewas setelah ditikam anak kandungnya, MAS (14), berangsur membaik.

    AP juga sudah kembali ke rumah kakaknya setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Fatmawati, Cilandak, Jakarta Selatan.

    Hari ini, Senin (9/12/2024), AP diperiksa polisi sebagai saksi kunci terkait kasus pembunuhan yang menewaskan ayah dan nenek pelaku berinisial APW (40) dan RM (69).

    “Pada hari ini saksi kunci yang mengalami penganiayaan sang ibu sudah bisa diambil keterangan,” kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Rahmat Idnal di tempat kejadian perkara (TKP).

    Ade Rahmat menjelaskan, AP didampingi psikolog saat menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan.

    “Sang ibu diperiksa di polres. Sudah keluar dari RS tapi masih didampingi oleh psikolog karena sang ibu juga terguncang dengan peristiwa ini,” ujar Kapolres.

    AP diperiksa terkait kejadian yang menewaskan suami dan ibunya, serta untuk mengetahui motif anaknya melakukan pembunuhan.

    “Ya terkait kejadian dan hal yang secara pribadi, medis, dan psikiatris yang kita bisa gali terkait apa yang menyebabkan peristiwa ini bisa terjadi sehingga bisa ditemukan motif sesungguhnya,” ungkap Ade Rahmat.

    Adapun peristiwa pembunuhan ini terjadi di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

    Berdasarkan kesaksian kepala sekolah dan dua guru lainnya, pelaku MAS tergolong siswa yang berkelakuan baik dan ramah.

    “Tadi (pihak) sekolah sudah juga kami mintai keterangan. (Pelaku) anaknya baik, ramah,” ungkap Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi.

    Selain itu, lanjut Nurma, MAS juga termasuk siswa yang berprestasi di sekolahnya.

    “Kemudian cenderung memang pintar, dan itu yang kami dapat dari keterangan sekolah, karena memang keseharian dari anak berinteraksi dengan guru itu baik,” ujar dia.

    “Tidak ada gejala yang aneh kalau menurut keterangan dari guru. Terus dari guru BP juga tidak ada yang aneh-aneh,” imbuhnya.

    Dari informasi awal yang diperoleh polisi, pelaku tega menghabisi nyawa ayah dan neneknya setelah mendapat bisikan gaib.

    “Ya, interogasi awalnya dia merasa dia tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia lah, meresahkan dia seperti itu,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung seusai olah TKP, Sabtu (30/11/2024) sore.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Seorang Pria di Depok Jadi Korban Pengeroyokan, Korban Dituduh Selingkuh dengan Istri Seorang Pelaku – Halaman all

    Seorang Pria di Depok Jadi Korban Pengeroyokan, Korban Dituduh Selingkuh dengan Istri Seorang Pelaku – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, DEPOK- Seorang pria berinisial PD jadi korban pengeroyokan di Jalan BDB Cilangkap, Cilangkap, Tapos, Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (7/12/2024) malam.

    Pengeroyokan itu bermula ketika korban sedang berkumpul dengan tiga orang temannya di depan rumah.

    Tiba-tiba datang pelaku berinisial AC bersama dua rekannya menjemput paksa korban agar ikut bersamanya.

    “Setelah dijemput, sepanjang jalan pelaku memukuli korban,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam, Senin (9/12/2024).

    Ade melanjutkan, setiba di tempat pelaku yang tak jauh dari rumah korban, PD kembali dianiaya menggunakan tangan kosong dan benda tumpul.

    Menurut Ade, pelaku penganiayaan sempat ingin membuat laporan perselingkuhan istrinya dengan korban.

    “Awalnya pelaku menjemput ingin membawa korban ke Polsek Cimanggis atas dugaan perselingkuhan dengan istrinya,” terangnya.

    Beberapa waktu kemudian, keluarga PD berinisial A mendatangi kediaman pelaku untuk menjemput korban.

    Sesampai di sana, korban sudah alami patah tulang bagian tangan, memar di wajah dan badan.

    “Korban dibawa ke RS Simpang Depok karena mengalami patah bagian tangan korban dan luka di muka dan sakit nyeri pada badan,” ungkapnya.

    Tak terima atas perbuatan pelaku, A melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Depok guna diproses secara hukum. (m26)

    Penulis: Miftahul Munir

  • Perkara Menegur soal Tas, Pria Dipukul Pakai Tongkat 10 Kali di Pelataran Masjid Kawasan Depok

    Perkara Menegur soal Tas, Pria Dipukul Pakai Tongkat 10 Kali di Pelataran Masjid Kawasan Depok

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU – Seorang pria berinisial Y dianiaya di Jalan Masjid Master, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.

    Peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Minggu (8/12/2024) malam sekitar pukul 19.30 WIB.

    “Pelaku masih dalam penyelidikan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Senin (9/12/2024).

    Ade Ary menjelaskan, kejadian bermula saat korban baru selesai menunaikan ibadah Salat Isya dan duduk di pelataran masjid.

    Saat itu pelaku juga berada di tempat kejadian perkara (TKP).

    “Kemudian korban menegur terlapor yang mana korban mengingatkan bahwa ada tas korban pada saat terlapor melewati korban agar tidak terjatuh,” ujar Kabid Humas.

    Pelaku yang tidak terima kemudian mengambil tongkat dan memukul kepala korban sebanyak 10 kali. Setelah menganiaya korban, pelaku langsung pergi meninggalkan lokasi.

    Akibat penganiayaan tersebut, korban menderita luka sobek di bagian pelipis mata kanan dan sakit pada tangan kirinya.

    “Korban sudah melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Depok untuk penyelidikan lebih lanjut,” ujar Ade Ary.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Pria di Depok Dianiaya Usai Salat di Masjid, Begini Penjelasan Polisi

    Pria di Depok Dianiaya Usai Salat di Masjid, Begini Penjelasan Polisi

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

    TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU – Seorang pria berinisial Y dianiaya di Jalan Masjid Master, Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat.

    Peristiwa penganiayaan itu terjadi pada Minggu (8/12/2024) malam sekitar pukul 19.30 WIB.

    “Pelaku masih dalam penyelidikan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Senin (9/12/2024).

    Ade Ary menjelaskan, kejadian bermula saat korban baru selesai menunaikan ibadah Salat Isya dan duduk di pelataran masjid.

    Saat itu pelaku juga berada di tempat kejadian perkara (TKP).

    “Kemudian korban menegur terlapor yang mana korban mengingatkan bahwa ada tas korban pada saat terlapor melewati korban agar tidak terjatuh,” ujar Kabid Humas.

    Pelaku yang tidak terima kemudian mengambil tongkat dan memukul kepala korban sebanyak 10 kali. Setelah menganiaya korban, pelaku langsung pergi meninggalkan lokasi.

    Akibat penganiayaan tersebut, korban menderita luka sobek di bagian pelipis mata kanan dan sakit pada tangan kirinya.

    “Korban sudah melaporkan kejadian ini ke Polres Metro Depok untuk penyelidikan lebih lanjut,” ujar Ade Ary.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • Tegur Pria di Dekat Pelataran Masjid, Y Malah Dipukul Pakai Tongkat Berkali-kali – Halaman all

    Tegur Pria di Dekat Pelataran Masjid, Y Malah Dipukul Pakai Tongkat Berkali-kali – Halaman all

    Korban mengalami luka sobek pada bagian pelipis mata kanan dan sakit pada tangan kiri korban.

    Tayang: Senin, 9 Desember 2024 12:28 WIB

    net

    Ilustrasi – Pria inisial Y menjadi korban penganiayaan orang tak dikenal menggunakan tongkat di sebuah masjid, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, Minggu (8/12/2024) pukul 19.30 WIB. 

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pria inisial Y menjadi korban penganiayaan orang tak dikenal menggunakan tongkat.

    Peristiwa itu terjadi di sebuah masjid, Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat, Minggu (8/12/2024) pukul 19.30 WIB.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi menuturkan kronologi kejadian korban baru selesai melaksanakan solat isya dan duduk di pelataran masjid.

    Kemudian korban menegur pelaku, mengingatkan bahwa ada tas korban.

    “Terlapor (pelaku) tidak terima atas ucapan korban dan langsung memukul kepala korban menggunakan tongkat sebanyak 10 kali,” ucap Ade Ary kepada wartawan, Senin (9/12/2024).

    Terlapor yang sudah memukul kepala korban langsung pergi meninggalkan korban.

    Atas kejadian itu korban mengalami luka sobek pada bagian pelipis mata kanan dan sakit pada tangan kiri korban.

    “Selanjutnya atas kejadian tersebut korban melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Depok guna penyelidikan lebih lanjut,” ujar Kabid Humas Polda Metro.

    Terlapor saat ini masih dalam penyelidikan.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Cuma Menegur soal Tas, Pria di Depok Malah Dipukuli Tongkat sampai Babak Belur

    Cuma Menegur soal Tas, Pria di Depok Malah Dipukuli Tongkat sampai Babak Belur

    ERA.id – Seorang pria berinisial Y dipukul berkali-kali hanya karena menegur seseorang di kawasan Kota Depok, Minggu (8/12) kemarin malam.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan, kejadian berawal ketika Y salat Isya di sebuah masjid di dekat Terminal Depok. Sesudah salat, korban duduk di pelataran masjid.

    “Kemudian korban menegur terlapor yang mana korban mengingatkan bahwa ada tas korban pada saat terlapor melewati korban agar tidak terjatuh,” kata Ade kepada wartawan, Senin (9/12/2024).

    Pelaku rupanya tak terima ditegur Y. Dia langsung memukul kepala korban dengan tongkat.

    “Selanjutnya terlapor tidak terima atas ucapan korban dan langsung memukul kepala korban menggunakan tongkat sebanyak 10 kali,” jelasnya.

    Pelaku pergi meninggalkan korban usai menganiaya. Atas pemukulan itu, Y mengalami luka sobek pada pelipis mata kanannya dan luka memar pada tangan kiri.

    Pria ini lalu melaporkan kasus yang menimpanya ke polisi. Ade menyebut polisi masih mengusut perkara dugaan penganiayaan ini.

  • Masuk Pesantren Jumat, Pasien Rehabilitasi Narkoba Ditemukan Tewas di Kolam 2 Hari Kemudian – Halaman all

    Masuk Pesantren Jumat, Pasien Rehabilitasi Narkoba Ditemukan Tewas di Kolam 2 Hari Kemudian – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG – DD (35) ditemukan tewas tenggelam di kolam Pesantren Ar-Rahman Jalan Tegal Binangun RT 35, Kelurahan Plaju Darat, Kecamatan Plaju, Palembang, Minggu (8/12/2024) siang.

    DD adalah seorang pasien rehabilitasi asal Waintuba, Kecamatan Gunung Labuhan, Kabupaten Way Kanan, Lampung.

    Menurut keterangan pihak pesantren, DD masuk ke Pondok Pesantren Ar-Rahman pada Jumat (6/11/2023) untuk menjalani rehabilitasi karena ketergantungan narkoba dan gangguan jiwa.

    Salah seorang saksi, Habibi (38) mengatakan, pada Sabtu  (7/12/2024) sekitar pukul 21.30 WIB, dirinya masih melihat korban di depan kamar rehabilitasi. 

    Namun, saat seluruh pasien rehabilitasi bersiap untuk beristirahat malam, korban tidak terlihat.

    “Masih terlihat pak malam hari, namun pada saat semua pasien rehab akan istirahat, korban ini tidak terlihat lagi,” ujar Habibi kepada petugas.

    Pihak pesantren kemudian melakukan pencarian pada malam hari, namun korban tidak ditemukan.

    Pencarian dilanjutkan pada Minggu (8/12/2024) sekitar pukul 10.00 WIB.

    Saat itu saksi Wili menemukan korban dalam kondisi tertelungkup di kolam depan kamar korban.

    Melihat korban yang sudah tidak bernyawa, petugas pesantren langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

    Tak lama setelah itu, petugas Inafis dan reskrim dari Polrestabes Palembang tiba di lokasi untuk melakukan evakuasi.

    “Korban sudah kami evakuasi ke RS Bhayangkara Palembang,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Yunar Hotma Parulian Sirait melalui Kanit Inafis Iptu Agus Wijaya.

    Pihak pesantren menyebut tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan pada tubuh korban.