Kasus: pengangguran

  • Ini Tampang Pelaku Begal Payudara Siswi di Blitar

    Ini Tampang Pelaku Begal Payudara Siswi di Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Polres Blitar Kota akhirnya menangkap pelaku begal payudara yang selama ini meresahkan warga dan para siswi sekolah menengah pertama (SMP) di Kecamatan Wonodadi. Pelakunya tidak lain adalah Tamyis warga Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar.

    Tamyis yang merupakan pengangguran tersebut mengaku telah melakukan aksi tidak senonoh itu sebanyak 9 kali. Total ada lebih dari 3 siswi SMP yang melapor ke polisi sebagai korban dari Tamyis.

    “Benar, kami telah mengamankan Tamyis alias T, 27 tahun warga Srengat Kabupaten Blitar. Kami telah menetapkan pelaku sebagai tersangka dan dilakukan penahanan atas kasus begal payudara,” kata Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar, Senin (24/02/2025).

    Selama ini Tamyis selalu beraksi di jalanan depan salah satu SMP di Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar. Pria berusia 27 tahun itu selalu mengincar para siswi SMP yang istirahat atau pulang sekolah.

    Aksi begal payudara ini pun dilakukan Tamyis pada siang bolong. Saat beraksi pelaku mengendarai sepeda motor astrea grand lengkap dengan helmnya.

    “Korban mau kembali ke sekolah setelah istirahat, Tiba-tiba ada pengendara motor yang menyentuh bagian tubuh korban korban yang kaget langsung berteriak dan pelaku langsung kabur dengan sepeda motornya,” bebernya.

    Di hadapan polisi, pelaku mengaku memang sengaja mengincar para siswi SMP. Hal itu dilakukan Tamyis demi memuaskan hawa nafsunya.

    “Pengakuan pelaku sudah 9 kali melakukan hal itu di sekitar Kecamatan Wonodadi alasannya untuk kepuasan pribadi,” tandasnya.

    Atas perbuatan Tamyis akan dijerat dengan Pasal 76E Jo 82 ayat 1 UU RI No. 17 tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti UU No. 1 tahun 2016 tentang perubahan kedua atas UU No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak menjadi UU atau pasal 6 huruf (a) UU RI No. 12 tahun 2022 tentang tindak pidana kekerasan seksual atau pasal 281 KUHP. Adapun ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. [owi/beq]

  • Anak yang Bunuh Ibu Kandung di Semarang Akhirnya Ditangkap Polisi, Kini Ungkap Motif Pembunuhan – Halaman all

    Anak yang Bunuh Ibu Kandung di Semarang Akhirnya Ditangkap Polisi, Kini Ungkap Motif Pembunuhan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Imam Ghozali (36), pelaku pembunuhan terhadap ibu kandungnya, Salamah (61), di Semarang, Jawa Tengah, akhirnya ditangkap polisi pada Minggu (23/2/2025).

    Kepada polisi, Imam mengaku bahwa ia tega membunuh ibu kandungnya karena sakit hati.

    “Iya tersangka kami tangkap kemarin (Minggu, 23 Februari 2025), mengaku ke kami motifnya (membunuh) karena sakit hati,” kata Kasatreskrim Polrestabes Semarang AKBP Andika Dharma Sena, Senin (24/2/2025), dilansir dari TribunJateng.com.

    Pelaku kabur setelah menusuk ibunya hingga tewas di rumah korban di Jalan Gunungsari, Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Semarang, pada Selasa (18/2/2025) sekitar pukul 23.15 WIB.

    Hingga pada Minggu pagi kemarin, Imam berhasil dibekuk tim Polrestabes Semarang di wilayah Tanah Putih, Desa Karanganyar Gunung, Kecamatan Candisari yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya.

    Pria berusia 36 tahun itu ditangkap tanpa perlawanan.

    “Kami tangkap tersangka di daerah Tanah Putih, Kecamatan Candisari, Kota Semarang,” sebut Andika.

    Polisi kini masih melakukan interogasi terhadap Imam terkait kasus anak bunuh ibu kandung di Semarang ini.

    Tabiat Imam Ghozali

    Diberitakan sebelumnya, Moeh Ghozali, suami korban, mengungkapkan bahwa buah hati yang membunuh istrinya adalah anak pertama dari lima bersaudara.

    Pelaku sebelumnya pernah meminta rumah yang ditempatinya.

    “Adik-adiknya marah waktu itu. Kamu gimana wong tuo (orang tua) masih kok ngomong warisan,” ujar Moeh.

    Menurut Moeh, Imam memang sering membuat ulah ketika berada di luar rumah. Bahkan pelaku sempat akan dihajar massa.

    “Anak saya bilang katanya mau di massa. Minta tolong ke ketua RT tetapi tidak berani. Yang berani menghadapi saya,” beber Moeh.

    Dikatakan Moeh bahwa pelaku di usianya 36 masih menganggur dan kerjaannya hanya mabuk-mabukan serta mengonsumsi pil koplo.

    “Bahkan meminta warisan rumah untuk itu,” sebut Moeh.

    Moeh pun mengaku ikhlas jika anak sulungnya itu dihukum mati.

    “Saya tidak masalah jika dihukum seberat-beratnya. Jika perlu dihukum mati” ucapnya.

    Pernyataan serupa juga disampaikan oleh adik pelaku, SA.

    SA mengatakan bahwa Imam adalah seorang pengangguran dan sering meminta uang pada korban.

    Bahkan, pelaku sering marah-marah jika tidak diberi uang.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Terungkap Alasan Imam Ghozali Pria Semarang Bunuh Ibu Kandungnya, Kabur Tak Jauh dari Rumah

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

  • Makan Bergizi Gratis Jadi Berkah untuk Mak-mak, Gajian Per 10 Hari

    Makan Bergizi Gratis Jadi Berkah untuk Mak-mak, Gajian Per 10 Hari

    Banyuasin, Beritasatu.com – Program  makan bergizi gratis (MBG) tidak hanya menghadirkan kebahagiaan buat para anak-anak sekolah, tetapi juga para ibu rumah tangga (IRT). Pasalnya, para ibu rumah tangga senang bisa mendapatkan penghasilan secara mandiri dengan bekerja di dapur makan bergizi gratis. 

    Kegembiraan itu terlihat ketika para mak-mak mendapatkan gaji yang dibayarkan per 10 hari karena bekerja di dapur MBG.

    “Terima kasih Pak Prabowo, Gibran, dan masyarakat yang bayar pajak. Semenjak ada MBG, satu dapur MBG bisa membuka lowongan pekerja,” kata akun TikTok @IndahDil, dikutip Minggu (23/2/2025).

    Menurutnya, keberadaan dapur MBG dapat membuka kesempatan atau lowongan bagi para IRT yang sulit untuk mendaftar pekerjaan karena faktor batas usia dan kemampuan.

    “Ibu-ibu IRT ini mungkin mereka sudah susah cari pekerjaan lain, karena terbatas usia, skill, atau karena tidak punya kesempatan untuk kerja. Sekarang mereka sudah tidak nganggur lagi. Karena ada MBG, mereka bisa punya penghasilan bulanan dan tersenyum,” ucapnya.

    Beragam komentar positif disampaikan netizen yang menyebut program MBG membuka lapangan pekerjaan bagi para ibu rumah tangga. Salah satunya  mengungkapkan usaha katering seorang netizen yang dapat menyerap 40 tenaga kerja untuk kegiatan makan bergizi gratis.

    “Katering gue juga lagi proses ikut pengadaan MBG yang minimal menggunakan 40 karyawan, dari situ aja udah ada 40 orang pengangguran yang terserap, jadi semua berkesinambungan,” ujar akun TikTok @Kuro.

    Kemudian, ada juga seorang netizen yang menceritakan para IRT di dapur MBG wilayah Lamongan, Jawa Timur, termasuk ibunya sendiri yang saat ini bekerja sebagai data entry.

    “Emakku lulusan SD, kini juga dapat job bagian data. Lumayan katanya gajinya, daerah Lamongan, Jawa Timur,” ujar akun TikTok @Wahyu niey.

    Salah satu netizen di kolom komentar juga menyebutkan dampak MBG untuk lapangan pekerjaan IRT merupakan salah satu bentuk efisiensi yang diharapkan. Ia meminta para mahasiswa dapat melihat realita di akar rumput.

    “Mahasiswa tidak mengerti, justru karena efisiensi ini banyak banget dampak positifnya bisa buka loker bagi ibu-ibu, bapak-bapak yang sudah berumur,” kata akun @CantikSip.

    “Masih ada yang bilang Indonesia Gelap? Baru ini para lansia bisa produktif,” timpal komentar netizen lainnya.

  • Imam Ghozali Anak Bunuh Ibu Kandung di Semarang Tertangkap, Sang Ayah Ikhlas Anaknya Dihukum Mati  – Halaman all

    Imam Ghozali Anak Bunuh Ibu Kandung di Semarang Tertangkap, Sang Ayah Ikhlas Anaknya Dihukum Mati  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG – Kasus anak bunuh ibu kandung di Semarang, Jawa Tengah menemui titik terang.

    Imam Ghozali diduga melakukan penusukan terhadap ibunya sendiri Salamah (61) secara membabi buta di beberapa bagian tubuhnya hingga meregang nyawa.

    Pelaku berhasil ditangkap di rumah jalan Gunungsari RT 010 RW 009 Kelurahan Jomblang Kecamatan Candisari Semarang, Minggu (23/2/2025).

    Ia ditangkap di wilayah Candisari dan lokasinya tak jauh dari rumahnya.

    “Benar sudah tertangkap. Pelaku ditangkap di Karanganyar Gunung pagi tadi,” ujar Kapolsek Candisari Iptu Rudy.

    Kapolsek Candisari Iptu Rudy menuturkan Imam Ghozali ditangkap tim dari Polrestabes Semarang.

    Namun pihaknya tidak menerangkan secara detail soal penangkapan tersebut.

    “Untuk lengkapnya bisa konfirmasi ke Polrestabes Semarang,” ujarnya.

     

    Sang Ayah Iklas Imam Ghozali Dihukum Mati

    Moeh Ghozali sebagai orang tua meminta Imam Ghozali dihukum setimpal karena telah membunuh istrinya yang juga ibu kandung dari Imam Ghozali. 

    Dirinya ikhlas ketika anak pertamanya itu dihukum mati.

    “Saya tidak masalah jika dihukum seberat-beratnya. Jika perlu dihukum mati” tegasnya.

    Pada kasus pembunuhan ini Moeh Ghozali awalnya tidak mengetahui jika sang anak membunuh ibunya.

    Saat kejadian dirinya sedang bekerja.

    “Saya baru tahu pukul 07.30. Saya diberitahu teman saya  datang ke tempat kerjaan. Bahwa saya harus pulang karena istri di bunuh,” ujarnya kepada tribunjateng.com, Rabu (19/2/2025).

    Dia hanya mengetahui istrinya telah dibawa ke masjid kondisi dan akan disalatkan.

    Bahkan dia tidak tahu apa alasan anaknya membunuh ibunya.

    “Saya tidak tahu dimana lukanya apa penyebabnya,” ujarnya.

    Moeh menuturkan anaknya yang membunuh istrinya merupakan anak pertama dari lima anaknya.

    Pelaku sebelumnya pernah meminta rumah yang ditempatinya.

    “Adik-adiknya marah waktu itu. Kamu gimana wong tuo (orang tua) masih kok ngomong warisan,” imbuhnya.

    Menurutnya, pelaku sering membuat ulah ketika berada di luar rumah.

    Bahkan pelaku sempat akan dihajar massa.

    “Anak saya bilang katanya mau di massa. Minta tolong ke ketua RT tetapi tidak berani. Yang berani menghadapi saya,” katanya.

    Dikatakannya pelaku diusianya 36 masih menganggur.

    Kerjaannya hanya mabuk-mabukan dan mengkonsumsi pil koplo.

    “Bahkan meminta warisan rumah untuk itu,” ujarnya.

     

    Motif Anak Bunuh Ibu

    Peristiwa pembunuhan ini terjadi di rumah korban pada Selasa (18/2/2025) sekira pukul 23.15 WIB.

    Sejumlah saksi yang merupakan para tetangga korban sempat mendengar teriakan korban meminta tolong.

    Para tetangga lantas keluar rumah lalu melihat korban sudah bersimbah darah di teras rumahnya.

    Warga lantas melarikan korban ke rumah sakit Roemani Semarang.

    Selepas mendapatkan perawatan, korban dinyatakan meninggal dunia.

    “Soal motif masih kami dalami,” terang Andika.

    Informasi yang dihimpun Tribun, terduga pelaku melakukan pembunuhan lantaran tak dipenuhi permintaannya ketika meminta uang ke ibu korban.

    Pelaku yang pengangguran lantas marah kemudian melakukan penganiayaan pada korban dengan menggunakan pisau hingga korban alami sejumlah luka tusuk di tangan, punggung dan dada.

    Selepas membunuh ibunya pelaku kabur. (tribun network/thf/TribunSemarang.com)

  • Pemuda ini Garang Rusak Rumah Orang Tua, Tapi Tertunduk saat Ditangkap Polisi: Contoh

    Pemuda ini Garang Rusak Rumah Orang Tua, Tapi Tertunduk saat Ditangkap Polisi: Contoh

    TRIBUNJATIM.COM – Nasib pemuda di Garut, Jawa Barat kini tertunduk setelah ditangkap polisi.

    Diketahui, pria itu merusak rumah orang tuanya secara membabi-buta.

    Pemuda itu mengamuk hingga merusak barang-barang yang ada di rumah.

    Insiden itu terjadi di Kampung Babakan, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (21/2/2025) sore.

    Kapolsek Banjarwangi, Iptu Amirudin Latif, mengatakan insiden itu dipicu masalah sang anak dengan ayahnya sendiri.

    ‘Pemuda tersebut mengamuk dan merusak barang-barang di rumahnya karenakan berantem dengan bapaknya,” ujar Amir saat dihubungi Tribunjabar.id, Sabtu (22/2/2025).

    Ia menuturkan saat kejadian sang ayah berhasil melarikan diri ke luar rumah lantaran anaknya semakin menjadi-jadi dengan merusak seisi rumah dengan membawa senjata tajam.

    Masyarakat yang melihat aksi tersebut kemudian melaporkannya langsung ke nomor layanan Taros Kapolres Garut.

    “Kemudian kami langsung amankan ke Mapolsek,” ungkapnya.

    Amir yang  aktif membagikan kesehariannya di media sosial, juga sempat membagikan video momen kebersamaannya dengan terduga pelaku.

    Ia menyebut kejadian itu harus menjadi pelajaran penting bagi masyarakat agar bisa tetap menghormati sosok orang tua.

    “Ini contoh anak yang berani sama orang tua, merusak rumah rumah orang tua dan mengancam orang tua terpaksa kami amankan,” 

    “Ini pembelajaran bagi kita semua, seburuk apapun orang tua kita, itu adalah orang tua kita yang wajib kita hormati,” ungkapnya.

    Pemuda tersebut hanya bisa tertunduk kemudian memberi gestur sepakat dengan ucapan Amir.

    “Jangan seperti orang ini sekarang ya ada di sini,” ujarnya. 

    Ancam rusak rumah

    Ia mengancam orang tuanya akan merusak rumah.  

    Pria berusia 30 tahun itu mengamuk lantaran merasa jadi anak tiri.

    Atas perbuatannya, warga Kampung Babakan, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Banjarwangi, pun diamankan Polsek Banjarwangi pada Jumat (21/02/2025) siang. 

    Kapolsek Banjarwangi, Iptu Amiruddin Latif, menjelaskan pihaknya menerima laporan dari warga melalui aplikasi pesan “Taros Kapolres”.

    Laporan tersebut langsung ditindaklanjuti anggota kepolisian yang segera turun ke lokasi kejadian.

    “Pemuda tersebut ngamuk membawa golok dan merusak barang-barang di rumahnya karena berantem dengan orangtuanya,” ungkap Amir dalam sambungan telepon.

    Amir menambahkan pemuda yang sudah berkeluarga ini mengamuk karena merasa kesal dan dianaktirikan oleh orangtuanya, yang dianggap memperlakukan dia berbeda dibandingkan dengan kakak-kakaknya.

    “Jadi akumulasi kekesalannya itu, ditambah pengaruh minuman keras, jadi memuncak hingga merusak rumah dan mengancam orangtuanya,” jelasnya.

    Dari hasil pemeriksaan, diketahui pemuda tersebut sering berselisih paham dengan orangtuanya, terutama terkait urusan warung yang dijaganya.

    “Jadi sudah sering ribut, orangtuanya sering curiga urusan warung yang dijaga pemuda itu,” tambah Amir.

    Aksi nekat pelaku juga didorong pengaruh alkohol yang dikonsumsinya.

    “Jadi pemicunya karena miras, sekarang sudah diamankan di Mapolsek Banjarwangi,” tuturnya.

    Kasi Humas Polres Garut, Ipda Adi Susilo, menambahkan kanal informasi “Taros Kapolres” yang dibuka oleh Kapolres Garut, AKBP Muhammad Fajar Gemilang, telah membantu aparat kepolisian dalam merespons berbagai masalah gangguan keamanan dan ketertiban di masyarakat.

    “Jadi kalau ada gangguan keamanan dan ketertiban, masyarakat bisa melaporkan langsung lewat WhatsApp ‘Taros Kapolres’ ke nomor 081113404040 atau ke sosial media Polres Garut,” pungkasnya. 

    Sementara itu, seorang anak membuat onar juga pernah terjadi di Semarang, Jawa Tengah.

    Seorang ayah sudah pasrah meski sempat kaget istrinya dibunuh oleh anak kandung sendiri.

    Ayah bahkan mengungkap bagaimana tabiat dari sang anak.

    Ayah baru tahu peristiwa tragis itu ketika sedang berada di tempat kerjanya.

    Peristiwa itu diketahui terjadi di Semarang, Jawa Tengah.

    Pembunuhan tragis yang dilakukan anak terhadap ibu kandung itu terjadi di Jalan Gunungsari RT 010 RW 009, Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (18/2/2025).

    Sang anak bernama Imam Ghozali (36), seorang pengangguran yang sering buat onar diduga pencandu pil koplo.

    Imam Ghozali diduga membunuh ibunya, Salamah.

    Moeh Ghozali, suami Salamah dan ayah pelaku, mengungkapkan ia tidak mengetahui kejadian tersebut hingga pagi hari.

    “Saya baru tahu pukul 07.30. Saya diberitahu teman saya  datang ke tempat kerjaan. Bahwa saya harus pulang karena istri di bunuh,” ujarnya kepada tribunjateng.com, Rabu (19/2/2025).

    Moeh menjelaskan, pada saat kejadian, ia sedang bekerja dan tidak mengetahui alasan di balik tindakan anaknya tersebut.

    “Saya tidak tahu di mana lukanya dan apa penyebabnya,” tambahnya.

    Imam Ghozali merupakan anak pertama dari lima bersaudara.

    Menurut Moeh, Imam pernah meminta warisan rumah yang mereka tinggali.

    “Adik-adiknya marah waktu itu. Kamu gimana, wong tuo (orang tua) masih ada kok ngomong warisan,” ungkapnya.

    Moeh juga mengungkapkan Imam sering membuat ulah dan pernah terlibat keributan di luar rumah.

    “Anak saya bilang katanya mau di massa. Minta tolong ke ketua RT tetapi tidak berani, yang berani menghadapi saya” jelasnya.

    Moeh Ghozali menyatakan, ia ikhlas jika anaknya dihukum seberat-beratnya.

    “Saya tidak masalah jika dihukum seberat-beratnya. Jika perlu dihukum mati,” tegasnya.

    Sementara itu, kasus anak bunuh ibu kandung juga pernah terjadi di Sleman, Yogyakarta.

    Nasib nahas dialami ibu kandung yang dibunuh anaknya sendiri di Sleman, DI Yogyakarta.

    Pelakunya adalah seorang pria berinisial A.

    A ditangkap polisi setelah diduga melakukan kekerasan hingga menyebabkan ibu kandung berinisial MM meninggal.

    Ternyata, pelaku sudah menganiaya MM pada 29 Desember 2024 dan 1 Januari 2025.

    Hal itu seperti yang diungkap oleh Kapolresta Sleman, Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo.

    “Kemudian pada 7 Januari 2025, korban meninggal dunia,” kata Edy Setyanto dalam jumpa pers, Kamis (30/01/2025), dilansir Kompas.com. 

    Kronologi Kejadian

    Kasus pembunuhan terhadap ibu kandung di Sleman ini, terungkap setelah penemuan jenazah korban di sebuah kebun kosong pada 12 Januari 2025.

    Pelaku diduga melakukan kekerasaan terhadap ibunya hingga korban meninggal dunia pada 7 Januari 2025. 

    Usai membunuh ibunya, pria berinisial A sempat membiarkan jenazah korban tergeletak di tempat tidur selama beberapa hari. 

    “Setelah beberapa hari, pada 10 Januari 2025, pelaku kemudian membawa jenazah korban ke kebun kosong di sekitar rumah dan menutupnya dengan daun,” ungkap Edy Setyanto. 

    Kapolresta Sleman mengungkapkan, ada penemuan mayat pada Minggu (12/1/2025) sekitar pukul 16.40 WIB.

    “Saat ditemukan (di kebun kosong), mayat ditutup dedaunan dan dalam kondisi mulai membusuk,” kata Kombes Pol Edy Setyanto, Kamis.

    Setelah diketahui adanya laporan penemuan mayat itu, pihak kepolisian melakukan identifikasi.

    Jenazah pun dibawa ke RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi.

    Hasil autopsi menunjukkan adanya luka di leher bawah dan patah tulang rusuk, yang mengindikasikan adanya tindak kekerasan.

    “Kami curigai ada tindak kekerasan dan kami lakukan pemeriksaan,” jelas Edy. 

    Pelaku Tinggal Serumah dengan Korban

    Lebih lanjut, Edy menjelaskan, pelaku adalah anak kandung korban yang tinggal satu rumah dengan korban.

    Hal tersebut, diketahui dari hasil penyelidikan polisi. 

    “Pelaku anak kandung korban yang tinggal sama-sama dengan korban,” tuturnya.
     
    Sementara itu, dari hasil keterangan yang didapat, pelaku melakukan tindak kekerasan terhadap ibu kandungnya pada 29 Desember 2024.

    Di mana pelaku memukul bagian rusuk korban bagian kanan dan kiri.

    Akibatnya, korban meninggal dunia. 

    Pelaku lantas membawa korban ke kebun kosong yang berada di sekitar rumah. 

    Pelaku Merasa Jengkel

    Edy juga mengungkapkan, pelaku tega melakukan kekerasan terhadap ibu kandungnya karena merasa jengkel.

    “Motif pelaku merasa jengkel kepada korban karena korban merasa tidak sesuai terus saat dilayani oleh pelaku dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya.

    Edy menyebut, selama ini, korban dan pelaku tinggal serumah, hanya berdua.

    “Kakak-kakaknya (kakak pelaku) sudah berkeluarga dan tinggal bersama keluarganya. Pelaku ini tinggal bersama korban, jadi yang merawat korban selama ini adalah pelaku,” jelas Edy. 

    Pelaku Terancam Hukuman Paling Lama 15 Tahun

    Akibat perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 44 ayat (3) jo pasal 5 huruf (a) Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2024 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga.

    Adapun ancaman hukuman terhadap pelaku ini, paling lama 15 tahun penjara.

    “Ancaman hukuman paling lama 15 tahun penjara,” kata Edy.

    Penyidik juga berkoordinasi dengan pihak RSJ Grhasia, Pakem, Kabupaten Sleman untuk melakukan pemeriksaan kejiwaan pelaku.

  • PHK Massal Mengintai, Buruh Minta Prabowo Evaluasi Kinerja Menteri

    PHK Massal Mengintai, Buruh Minta Prabowo Evaluasi Kinerja Menteri

    Bisnis.com, JAKARTA – Partai Buruh dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) meminta Presiden Prabowo Subianto untuk mengevaluasi kinerja Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Perindustrian, dan Menteri Ketenagakerjaan, seiring adanya ancaman pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di industri elektronik.

    Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyampaikan, ketiga menteri tersebut harus bekerja secara maksimal untuk menggenjot daya saing industri nasional dan menghindari PHK puluhan hingga ratusan ribu buruh.

    “Bapak Presiden Prabowo Subianto harus segera mengevaluasi kinerja para menteri tersebut, bila tidak sanggup selayaknya diganti. Industri nasional harus diselamatkan agar terhindar dari PHK besar-besaran,” kata Said dalam keterangannya, dikutip Minggu (23/2/2025).

    Sebagai informasi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian saat ini dijabat oleh Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian dijabat oleh Agus Gumiwang Kartasasmita. Keduanya telah menempati posisi yang sama sejak 2019 atau pada saat Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) memimpin.

    Sementara itu, posisi Menteri Ketenagakerjaan saat ini diemban oleh Yassierli sejak Oktober 2024 atau pada saat dimulainya pemerintahan Prabowo.

    Desakan itu disampaikan kalangan buruh usai PT Sanken Indonesia memastikan sekitar 400-an buruh akan di PHK pada Juni 2025. Penyebabnya, perusahaan tak lagi beroperasi di Indonesia dan kembali beroperasi di Jepang.

    Iqbal menyebut, perusahaan elektronik itu sudah lebih dulu mem-PHK 500 pekerja. Dengan demikian, kata dia, tutupnya pabrik Sanken di Indonesia telah mengakibatkan sekitar 900 orang buruh kehilangan pekerjaan. 

    Kondisi ini lanjut dia, tentu akan menambah angka pengangguran di Tanah Air. Mengingat, sebelumnya industri tekstil, garmen, dan sepatu juga telah mengalami PHK massal di 2024.

    Said juga mengingatkan, di akhir Desember 2024 atau awal Januari 2025, perusahaan elektronik asal Jepang lainnya yaitu PT Yamaha Music Indonesia telah merumahkan 400 orang buruh di Cibitung, Bekasi dan 700 orang buruh di Jakarta. Dengan demikian, total buruh PT Yamaha Music Indonesia yang telah dirumahkan mencapai 1.100 orang pada awal 2025.

    Dia mengungkap, PHK massal di 2 perusahaan Jepang ini, dengan alasan relokasi produksi ke negara asalnya yaitu Jepang, dan ada sebagian di relokasi ke China.

    “Ini menjadi alarm ancaman PHK besar-besaran di Indonesia khususnya sektor elektronik elektrik,” ujarnya. 

    Untuk itu, pihaknya menuntut pemerintah agar segera mengambil langkah antisipasi terhadap ancaman PHK puluhan ribu buruh di sektor elektronik elektrik dan ratusan ribu buruh yang sudah ter-PHK di sektor tekstil, garmen, dan sepatu sepanjang 2024. 

    “Bila tidak ada solusi dan langkah-langkah yang jelas dari pemerintah, maka bisa dipastikan angka pengangguran akan meningkat, PHK terjadi di mana-mana, dan industri nasional terancam bangkrut,” pungkasnya. 

  • Berstatus Tersangka, Nikita Mirzani Santai

    Berstatus Tersangka, Nikita Mirzani Santai

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Nikita Mirzani mengaku biasa saja dengan penetapan status tersangka atas pelaporan Reza Gladys dengan dugaan pemerasan.

    “Gue santai saja dan enggak perlu panik. Jadi, status tersangka di gue ini ya sudah biasa saja,” kata Nikita Mirzani dikutip dari podcast Comic 8 Revolution, Sabtu (22/2/2025).

    Nikita Mirzani merasa sudah sering berhadapan dengan kasus hukum. Termasuk, soal penetapan tersangka atas pelaporan Reza Gladys dengan dugaan pemerasan.

    “Bermasalah dengan hukum bukan kali ini saja dan selalu berbeda terus. Namun, selama dua tahun ini memang gue enggak ada laporan dari seseorang dan tiba-tiba di 2025 ada seseorang yang melaporkan gue. Ya gue terima saja, tinggal bertarung pada pembuktian di pengadilan,” ucapnya.

    Nikita Mirzani mengaku bingung dengan tuduhan yang dilontarkan Reza Gladys kepadanya soal dugaan pemerasan.

    “Gue bingung uang siapa yang gue cuci dan berasa seperti pengangguran susah nyari uang sampai dituduh pemerasan,” tuturnya.

    “Belum ada sejarahnya, Nikita Mirzani melakukan pemerasan. Gue tidak pernah menipu orang, gue tidak pernah bawa kabur uang orang, gue tidak pernah melakukan kejahatan,” tutup Nikita Mirzani yang santai terhadap status tersangka atas pelaporan Reza Gladys.

  • Bentuk Ekspresi Pesimisme Masyarakat Ubah Jadi Optimisme

    Bentuk Ekspresi Pesimisme Masyarakat Ubah Jadi Optimisme

    loading…

    Pakar hukum Prof Henry Indraguna menyatakan ada banyak alasan di balik Demo Indonesia Gelap yang marak di berbagai kota. Foto: Ist

    JAKARTA – Demo Indonesia Gelap menjadi tema panas di berbagai kota. Pemicu utama diawali dari masalah ekonomi sampai kebebasan berbicara yang dianggap dibatasi dan gaya komunikasi yang kurang diterima akal sehat oleh rakyat.

    Menurut pakar hukum Prof Henry Indraguna, ada banyak alasan di balik peristiwa tersebut. “Salah satu alasan adalah masalah ekonomi. Ketika harga-harga barang naik, lapangan pekerjaan terbatas mengakibatkan banyak pengangguran. Lalu terjadi kesenjangan antara si kaya dan si miskin semakin lebar, tentu saja rakyat merasa tertekan sehingga demo yang dilakukan mahasiswa sebagai amplifikasi suara,” ujar Henry, Sabtu (22/2/2025).

    “Kondisi masyarakat yang sesungguhnya adalah reason yang wajar diteriakkan kepada penguasa,” tambahnya.

    Dia menyoroti kebijakan efisiensi anggaran yang dijadikan preferensi tepat untuk menyiasati cupetnya fiskal. Tentu kebijakan pemerintah ini memicu protes masyarakat yang tak berpihak kepada mereka, sebagai kelas berpenghasilan rendah bahkan susah hidup. Terlebih kalau pengeluaran sehari-hari makin berat. Ini terjadi ketika daya beli turun.

    Selain itu, penegakan hukum yang berkeadilan sosial juga menjadi masalah bangsa ini. Negara belum mampu berlaku adil untuk menghukum berat dan memiskinkan para perampok uang rakyat karena tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme.

    Sementara masih banyak rakyat yang belum mendapatkan penghidupan yang layak dan manusiawi sebagai warga bangsa yang bermartabat di negeri yang sudah merdeka 79 tahun ini.

    “Berbagai saluran untuk protes ternyata juga belum mendinginkan suasana. Selain itu persoalan penegakan hukum terutama korupsi, juga ikut memperburuk situasi. Sehingga rakyat menilai bahwa negara belum berlaku adil untuk melindungi segenap tumpah darah Indonesia seperti amanah konstitusi,” ungkap Henry.

    “Pemerintah kita lihat sudah berusaha sekuat kemampuan mewujudkan hal ini. Tentu ada perbedaan persepsi antara pemerintah dan masyarakat sehingga apa yang dilakukan pemerintah belum dianggap cukup bijaksana untuk berpihak kepada rakyatnya,” lanjutnya.

    Henry menawarkan beberapa solusi untuk meminimalisir unjuk rasa, agar tak sampai anarkistis dan malah merugikan kepentingan umum.

  • Pabrik Sanken Tutup, 900 Karyawan Kena PHK – Page 3

    Pabrik Sanken Tutup, 900 Karyawan Kena PHK – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal melihat adanya alarm darurat dari tutupnya pabrik PT Sanken Indonesia. Pasalnya, sekitar 900 orang telah dipastikan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

    Dia mengatakan sebanyak 400 orang bakal di-PHK pada Juni 2025. Setahun yang lalu pabrik di Cibitung, Bekasi ini telah merumahkan 500 karyawan.

    “Dengan demikian, ditutupnya pabrik Sanken di Indonesia telah mengakibatkan 900 orang buruh kehilangan pekerjaan dengan masa kerja rata-rata 15 tahun dengan usia pekerja 30-40 tahun yang bisa dipastikan akan sulit mencari kerja pasca di-PHK,” ungkap Said Iqbal dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/2/2025).

    Dengan begitu, dia mengatakan tingkat pengangguran akan bertambah. Tren serupa terjadi di induatri tekstil, garmen, san alas kaki. Iqbal mencatat ribuan buruh di industri tersebut harus kehilangan pekerjaannya sepanjang 2024.

    “400 orang buruh PT Sanken Indonesia yang merupakan anggota KSPI hingga saat ini masih bekerja sampai dengan Juni 2025. Manajemen perusahaan sudah memberitahu kepada karyawan dari satu tahun yang lalu bahwa perusahaan akan ditutup atau berhenti beroperasi pada bulan Juni 2025,” tuturnya.

    Dia bilang, serikat pekerja FSPMI-KSPI PT Sanken Indonesia masih terus berunding dengan manajemen perusahaan tentang besaran pesangon dan hak-hak lainnya yang akan diterima pekerja.

    PT Sanken Indonesia yang berasal dari Jepang ini telah setuju untuk memberikan pesangon karyawannya sebesar 2,6 kali peraturan undang-undang, atau 1,6 kali di atas 1 kali peraturan undang-undang.

    Tetapi serikat pekerja masih menegosiasikan di atas 3 kali peraturan undang-undang. Alasannya rata-rata usia pekerja akan sulit mencari pekerjaan baru pasca PHK. Kemudian, perusahaan selama beroperasi di Indonesia puluhan tahun mendapatkan keuntungan yang besar sekali.

    “Perundingan antara serikat pekerja FSPMI-KSPI dengan manajemen perusahaan masih terus berlangsung dan kedua belah pihak bersepakat tidak akan melibatkan pihak ketiga termasuk pemerintah dalam perundingan internal ini,” kata Said Iqbal.

     

  • Rupiah menguat karena klaim pengangguran AS lebih lemah dari perkiraan

    Rupiah menguat karena klaim pengangguran AS lebih lemah dari perkiraan

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah menguat karena klaim pengangguran AS lebih lemah dari perkiraan
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 21 Februari 2025 – 17:07 WIB

    Elshinta.com – Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong mengatakan penguatan nilai tukar (kurs) rupiah karena data klaim pengangguran dan manufaktur Amerika Serikat (AS) lebih lemah dari perkiraan.

    “Klaim pengangguran (tercatat) 219 ribu dari perkiraan 214 ribu, (dan) manufaktur 18,1 dari perkiraan 20,” ucapnya kepada Antara di Jakarta, Jumat.

    Di samping itu, dolar AS tertekan akibat kekhawatiran atas kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump tengah mereda, walaupun belum sepenuhnya hilang. Kebijakan tarif yang mereda karena Trump tidak akan agresif dan membuka kesempatan untuk berkompromi dengan negara-negara lain.

    Meninjau faktor dari dalam negeri, beberapa data disebut melemah, misalnya inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Januari 2025 menurun menjadi 0,76 persen year on year (yoy), lebih rendah dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 1,57 persen (yoy).

    “Data perdagangan pun lemah. Walau masih surplus, namun disebabkan oleh impor yang jauh lebih kecil dari perkiraan. Begitu pula dengan ekspor,” kata dia.

    Secara keseluruhan, Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada 2024 tercatat surplus sebesar 7,2 miliar dolar AS, meningkat dari tahun sebelumnya yang surplus 6,3 miliar dolar AS.

    Sebagai rincian, transaksi modal dan finansial pada 2024 tercatat surplus 16,4 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan surplus sebesar 9,9 miliar dolar AS pada 2023.

    Sementara itu, transaksi berjalan 2024 mencatat defisit sebesar 8,9 miliar dolar AS (0,6 persen dari produk domestik bruto/PDB), setelah mencatat defisit sebesar 2,0 miliar dolar AS (0,1 persen dari PDB) pada 2023.

    “Hal yang bisa mendukung rupiah adalah PP DHE (Peraturan Pemerintah Devisa Hasil Ekspor dari Barang Ekspor Sumber Daya Alam) 100 persen 1 tahun dan bank bullion yang dapat mendongkrak cadev (cadangan devisa). (Adanya bank bullion) diharapkan masyarakat bisa menyimpan emas di dalam negeri dan bukan di bank-bank asing di luar negeri seperti Singapura,” ungkap Lukman.

    Nilai tukar rupiah (kurs) pada penutupan perdagangan hari Rabu di Jakarta menguat 25 poin atau 0,15 persen menjadi Rp16.313 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.338 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini turut menguat ke level Rp16.300 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.344 per dolar AS.

    Sumber : Antara