Kasus: pengangguran

  • Rupiah melemah karena pasar yakin The Fed tahan suku bunga

    Rupiah melemah karena pasar yakin The Fed tahan suku bunga

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Rupiah melemah karena pasar yakin The Fed tahan suku bunga
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 21 Maret 2025 – 18:06 WIB

    Elshinta.com – Pengamat mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menyatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi keyakinan pasar bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi.

    “Dolar pulih dari kerugian pasca-Fed karena pasar semakin yakin bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama tahun ini, bahkan ketika mempertahankan proyeksi pemotongan 50 basis points (bps) pada tahun 2025. Pasar terlihat memperkirakan lebih sedikit peluang suku bunga turun dalam waktu dekat, terutama karena Fed tidak mengubah suku bunga minggu ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

    Salah satu pertimbangan The Fed melakukan pemotongan suku bunga ialah data klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan ketahanan di pasar tenaga kerja, yakni 223 ribu dari sebelumnya 221 ribu.

    Sebagian besar para investor disebut mengabaikan seruan berulang Presiden AS Donald Trump agar The Fed memangkas suku bunga.

    “Bank sentral tidak mengisyaratkan niat seperti itu selama pertemuannya baru-baru ini, menandai meningkatnya ketidakpastian atas ekonomi, tarif Trump, dan lintasan inflasi. Fed juga menaikkan perkiraan inflasi 2025 dan memangkas prospek pertumbuhannya,” ujar Ibrahim.

    Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini di Jakarta melemah sebesar 17 poin atau 0,10 persen menjadi Rp16.502 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.485 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga melemah ke level Rp16.501 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.481 per dolar AS.

    Sumber : Antara

  • Menekraf Ungkap Ambisi Lahirkan Startup Unicorn Baru di Era Prabowo

    Menekraf Ungkap Ambisi Lahirkan Startup Unicorn Baru di Era Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf) Teuku Riefky Harsya menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen untuk mendukung pertumbuhan perusahaan rintisan (startup) di Indonesia, termasuk upaya melahirkan unicorn baru.

    Dia mengaku bahwa meskipun tidak ada target spesifik yang ditetapkan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam lima tahun kepemimpinannya, tetapi pemerintah menekankan pentingnya industri kreatif dalam menciptakan lapangan pekerjaan berkualitas, terutama bagi generasi muda.

    “Secara khusus belum disebutkan, tetapi secara umum tentu, jelas pada misi ketiga cita-cita sendiri kan industri kreatif diharapkan juga dapat memberikan pekerjaan berkualitas, terutama kepada generasi muda,” ujarnya kepada Bisnis.com di kompleks Istana Kepresidenan, Jumat (21/3/2025).

    Belum lagi, Teuku melanjutkan bahwa pemerintah melihat bahwa saat ini pengangguran secara mayoritas berada di bawah usia 40 tahun.

    Oleh sebab itu, kata Teuku, industri kreatif sebetulnya dapat memberikan harapan juga lapangan pekerjaan untuk para generasi muda.

    Dia menambahkan bahwa anak-anak muda biasanya ingin bekerja di tempat yang sesuai dengan passion atau hobi mereka, dan ruang tersebut tersedia di industri atau ekonomi kreatif. Sehingga, pemerintah bakal meracik cara agar dapat mendukung munculnya lebih banyak unicorn baru di Indonesia.

    “Jadi tentu ke depan kita berharap mendukung lebih banyak lagi timbulnya unicorn-unicorn baru di Indonesia,” pungkas Teuku.

    Berdasarkan CB Insight, Indonesia memiliki 7 startup yang telah mencapai status unicorn, yaitu perusahaan rintisan dengan valuasi lebih dari US$1 miliar. Beberapa di antaranya adalah Traveloka, Akulaku, eFishery, DANA, Xendit, Ajaib, dan Kopi Kenangan. 

    Saat ini Indonesia merupakan salah satu negara dengan startup terbanyak di dunia pada awal 2024. Per Januari 2024 terdapat 2.562 startup di Indonesia. Jumlahnya paling banyak nomor satu di Asia Tenggara, peringkat ke-2 di skala Asia, dan peringkat ke-6 secara global.

  • Petaka Baru Muncul di China, ‘Anak dengan Ekor Busuk’ Merajalela

    Petaka Baru Muncul di China, ‘Anak dengan Ekor Busuk’ Merajalela

    Jakarta, CNBC Indonesia – Semakin banyak anak muda di China menghadapi kesulitan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang studinya. Hal ini lantaran mencari pekerjaan yang selaras dengan jurusan kuliah mereka bukanlah hal yang mudah.

    Laporan CNA berjudul “Mengapa Sarjana Muda Banyak Menganggur di China” mengungkap realitas ini. Di bursa kerja Lishuiqiao, Beijing, akhir pekan lalu, banyak pencari kerja yang mengaku kesulitan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang mereka pelajari di kampus.

    “Saya melihat prospeknya cukup suram. Pasar tenaga kerja sedang lesu, jadi saya akhirnya mengurungkan niat untuk mengejar posisi tertentu,” kata Hu Die, pencari kerja berusia 22 tahun yang merupakan sarjana desain dari Harbin University of Science and Technology kepada CNA, dikutip Sabtu (22/3/2025).

    Hal serupa dialami Li Mengqi, sarjana teknik kimia dari Institut Teknologi Shanghai. Setelah lulus delapan bulan lalu, ia masih menganggur karena belum menemukan pekerjaan yang sesuai dengan jurusannya.

    Sementara itu, Chen Yuyan, lulusan Guangdong Food and Drug Vocational College tahun 2022, akhirnya harus bekerja sebagai petugas sortir paket di sebuah agen kurir. Menurutnya, meskipun telah menempuh pendidikan vokasi, ia tetap kesulitan mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang layak karena banyak perusahaan menetapkan syarat yang sulit dipenuhi.

    “Banyak perusahaan mencari kandidat berpengalaman yang bisa langsung bekerja. Sebagai lulusan baru, kami belum punya cukup pengalaman. Mereka sering mengatakan tidak memiliki sumber daya untuk melatih karyawan baru, dan gaji yang ditawarkan sangat rendah,” ungkap Chen.

    Krisis Pasar Tenaga Kerja di China

    Pendiri Young China Group, lembaga think tank atau pemikir yang berbasis di Shanghai, Zak Dychtwald mengatakan, apa yang terjadi dengan Li, Hu, dan Chen merupakan gambaran krisis pasar kerja di China bagi para pemudanya, yang berharap bisa berkarir sesuai bidang keahliannya.

    “Salah satu masalah terbesar saat ini adalah ketimpangan antara kerja keras yang mereka lakukan saat kuliah dan pekerjaan yang menanti ketika lulus,” kata Zak Dychtwald.

    Asisten profesor Sosiologi di University of Michigan, Zhou Yun, mengamati meskipun lulusan dari sekolah-sekolah elite dan jurusan automasi ataupun AI banyak dicari, namun para sarjana masih kesulitan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian mereka akibat meningkatnya persaingan di bursa kerja.

    “Industri yang secara tradisional menjadi penyerap utama lulusan perguruan tinggi, seperti startup internet dan pendidikan, juga mengalami penyusutan dalam beberapa tahun terakhir. Jadi, ada alasan struktural yang mendalam di baliknya,” katanya.

    Memburuknya pasar kerja di China telah memunculkan istilah “anak dengan ekor busuk” di negara tersebut sebagai gambaran sarjana muda yang terpaksa bekerja dengan gaji rendah dan bergantung pada orang tua, lantaran tidak mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan mereka. Istilah ini diambil dari “gedung ekor busuk”, proyek perumahan yang mangkrak dan menjadi beban ekonomi China sejak 2021.

    Eli Friedman, profesor Global Labor and Work di Cornell University, menyoroti adanya pergeseran budaya yang memengaruhi sikap generasi muda terhadap pekerjaan.

    Ancaman Ekonomi

    Berbeda dengan generasi orangtua mereka, sarjana muda saat ini lebih enggan menerima pekerjaan berkualitas rendah atau tidak stabil, bahkan di tengah tekanan ekonomi. Bahkan, mereka juga enggan memulai usaha kecil untuk bisa mengembangkan bisnis.

    “Saat ini jika Anda berusia 22 atau 23 tahun dan baru lulus universitas di China, saya rasa Anda tidak akan mau berjualan barang-barang kecil di jalanan, lalu menabung dan menggunakannya untuk memulai bisnis kecil-kecilan. Secara budaya, saya rasa itu bukan lagi jalan yang dipilih kebanyakan orang,” kata Friedman.

    Pergeseran sikap ini telah melahirkan istilah “merunduk” atau tangping dalam bahasa Mandarin, ketika kaum muda memilih mundur dari persaingan kerja yang hiperkompetitif. Beberapa anak muda enggan “menerima pekerjaan apa pun yang tersedia” karena semakin kecewa dengan model tradisional pengembangan karir, menurut Friedman.

    Zhou dari University of Michigan menyoroti dampak psikologis mendalam akibat pengangguran berkepanjangan, terutama di kalangan lulusan yang sebelumnya dijanjikan masa depan yang stabil.

    “Ketidakmampuan mendapatkan pekerjaan tidak hanya menciptakan ketidakpastian ekonomi, tetapi juga menghilangkan martabat dan tujuan hidup. Bagi para lulusan, hal ini meruntuhkan narasi yang selama ini mereka yakini – bahwa pendidikan akan memberikan kehidupan yang lebih baik,” ujarnya.

    Tahun ini jumlah lulusan universitas di China akan mencapai rekornya, 12,22 juta orang, naik dari 9 juta orang pada 2021. Pemerintah China telah mengakui solusi untuk mengatasi tantangan lapangan pekerjaan di negara itu sangat mendesak.

    “Ketidakcocokan antara pasokan dan permintaan sumber daya manusia semakin mencolok,” kata Menteri Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial China, Wang Xiaoping, dalam konferensi pers pada 9 Maret lalu di sela-sela pertemuan tahunan Lianghui atau Dua Sesi.

    Laporan Kerja Pemerintah China 2025 merinci rencana untuk mengatasi pengangguran kaum muda, dengan menekankan perluasan peluang kerja, bantuan keuangan yang lebih terarah, dan dukungan baru bagi kewirausahaan.

    Langkah-langkah spesifik yang diusulkan meliputi pengembalian premi asuransi pengangguran, pemotongan pajak dan biaya, subsidi pekerjaan, serta dukungan langsung bagi industri padat karya.

    China telah menetapkan target untuk menciptakan lebih dari 12 juta pekerjaan baru di daerah perkotaan tahun ini, sebagaimana dirinci dalam Laporan Kerja Pemerintah pada Dua Sesi.

    Meskipun jumlah lulusan yang memasuki pasar kerja tahun ini mencapai rekor tertinggi, China masih menghadapi kekurangan tenaga kerja terampil, terutama di sektor manufaktur.

    Menurut laporan China Daily pada Juli lalu, yang mengutip panduan pengembangan tenaga kerja manufaktur dari Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi serta departemen terkait, China diperkirakan akan mengalami kekurangan sekitar 30 juta pekerja terampil di 10 sektor manufaktur utama pada tahun 2025.

    (fab/fab)

  • Siswa Kelas XI-5 SMA Pasundan 1 Bandung Berbagi Ratusan Takjil

    Siswa Kelas XI-5 SMA Pasundan 1 Bandung Berbagi Ratusan Takjil

    JABAR EKSPRES – Aksi positif ditunjukkan para siswa kelas XI-5 SMA Pasundan 1 Bandung. Dalam mengisi bulan suci ramadhan ini, para siswa kelas XI-5 membagi-bagikan ratusan takjil gratis kepada para pengguna jalan di kawasan Jalan Otto Iskandar Dinata, Kamis 20 Maret 2025.

    Adapun paket takjil yang dibagikan tersebut berupa nasi box, minuman dan camilan. Sasaran yang diutamakan adalah driver ojek online, pedagang kecil, petugas kebersihan dan tuna wisma.

    BACA JUGA: Pengangguran Capai 7,2 Juta Orang, Mayoritas Lulusan SMA dan SMK

    Wali Kelas XI-5 SMA Pasundan 1 Bandung, Fitrah mengungkapkan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan rutinan yang kerap dilakukan para siswa, tidak hanya saat bulan suci ramadhan, setiap minggunya para siswa rutin melaksanakan kegiatan Jumat Berbagi Berkah (JUBAH).

    Kegiatan ini kata dia, merupakan gagasan dari para siswa yang ingin berbagi keberkahan, khususnya di bulan ramadhan.

    BACA JUGA: Honor Akan Banjiri Pasar Smartphone Indonesia dengan Teknologi Canggih tapi Harga Murah meriah

    “Kegiatan ini adalah gagasan dari para siswa dengan dukungan dari orangtua siswa yang kemudian kami wujudkan melalui kegiatan Berbagi Berkah,”kata Fitrah ditemui wartawan.

    Sementara itu, Kepala SMA Pasundan 1 Bandung Drs. Cahya,M.Si memberikan apresiasinya atas kegiatan Berbagi Berkah yang dilakukan oleh siswa kelas XI-5 sebagai hasil dari program pembinaan budi pekerti berbasis islami yang sudah berjalan selama 2 tahun.

    BACA JUGA: Ini Dia, Asal-usul Anggaran Proyek Smart City Kota Bandung yang Dikorupsi!

    “Alhamdulillah kami merasa bangga dan mendukung kegiatan yang dilakukan oleh para siswa kepada masyarakat, yang kami anggap sebagai implementasi dari penanaman nilai budi pekerti dan nilai-nilai sosial berbasis islami yang dikembangkan di SMA Pasundan 1 Bandung,”ujarnya.

    Program penanaman nilai budi pekerti berbasis islami yang dilakukan oleh SMA Pasundan 1 Bandung itu diantaranya; Khatam Qur’an, Solat Dzuhur berjamaah, solat duha dan Jumat Berbagi Berkah.

    BACA JUGA: Dipersidangan Kasus Korupsi Smart City Kota Bandung Yana Mulyana dan Ema Sumarna Saling Serang!

    Selain pihak sekolah, kegiatan berbagi berkah ini pun mendapat dukungan dari orangtua siswa dan partisipasi dari Violia Azarah Frozen, Putri Kitchen, dan Aneka Kue LESTARI.

  • Dedi Mulyadi Nilai Kinerja Pemprov Jabar 2024 Baik namun Butuh Peningkatan
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        21 Maret 2025

    Dedi Mulyadi Nilai Kinerja Pemprov Jabar 2024 Baik namun Butuh Peningkatan Bandung 21 Maret 2025

    Dedi Mulyadi Nilai Kinerja Pemprov Jabar 2024 Baik namun Butuh Peningkatan
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat,
    Dedi Mulyadi
    , menilai capaian kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Barat pada tahun anggaran 2024 berada dalam kategori baik.
    Penjabat Gubernur, Bey Triadi Machmudin, memimpin Jabar pada periode tersebut.
    “Dari capaian-capaiannya, saya bisa sampaikan relatif baik walaupun ada beberapa yang harus ditingkatkan,” ujar Dedi Mulyadi usai rapat paripurna penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Jawa Barat tahun anggaran 2024 di Gedung DPRD Jabar, Bandung, pada Jumat (21/3/2025) dikutip dari
    Antara
    .
    Meskipun Dedi baru menjabat sebagai Gubernur Jabar pada 20 Februari 2025, ia menekankan bahwa
    LKPJ 2024
    tetap harus disampaikan kepada DPRD sebagai kewajiban konstitusi.
    LKPJ yang disampaikan akan diverifikasi oleh Panitia Khusus (Pansus) DPRD sebagai pengawas, yang kemudian akan memberikan catatan dan rekomendasi kepada
    Pemprov Jabar
    agar program, kebijakan, dan tata kelola keuangan dapat ditingkatkan.
    “Solusi-solusi akan dibangun pada RAPBD Perubahan ke depan, termasuk pergeseran anggaran yang sudah ditandatangani sebagai bagian untuk menutup kekurangan di 2024,” tambah Dedi.

    Dalam penyampaian LKPJ 2024, Dedi Mulyadi menguraikan berbagai indikator pembangunan berdasarkan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
    Pendapatan daerah terealisasi sebesar Rp 36,68 triliun atau mencapai 101,08 persen, sementara belanja daerah tercatat Rp 36,91 triliun atau terealisasi 96,31 persen.
    Pembiayaan daerah mencapai Rp 1,23 triliun, dengan pengeluaran pembiayaan sebesar Rp 618,80 miliar.
    Capaian indikator kinerja makro menunjukkan indeks pembangunan manusia sebesar 74,92 poin, laju pertumbuhan ekonomi 4,95 persen, persentase penduduk miskin 7,46 persen, dan tingkat pengangguran terbuka 6,75 persen.
    Indeks “gini ratio” tercatat 0,421 poin, dengan angka rata-rata lama sekolah 8,87 tahun dan angka harapan hidup 75,16 tahun.
    Prevalensi stunting mencapai 21,70 persen.
    Dedi juga menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2024, Pemprov Jabar meraih 151 penghargaan, yang terdiri dari 135 penghargaan pemerintah, 10 penghargaan non-pemerintah, enam penghargaan dari lembaga internasional, serta tujuh sertifikasi akreditasi nasional dan internasional.
    “Penghargaan ini merupakan pengakuan terhadap prestasi kolektif Pemda Provinsi dengan dukungan kuat DPRD, serta kerja sama dengan pemda kabupaten/kota, dunia usaha, akademisi, dan seluruh masyarakat Jawa Barat,” kata Dedi Mulyadi.
    Dedi juga mengingatkan bahwa di balik keindahan alam Jawa Barat terdapat potensi bencana yang mengancam jiwa penduduk.
    Oleh karena itu, diperlukan respons cepat dan sinergi dari semua pihak untuk menghadapi tantangan tersebut.
    “Saya menyadari bahwa perjalanan menuju kemajuan dan kesejahteraan selalu memerlukan kerja keras bersama, kesungguhan, serta tekad yang bulat,” tuturnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Geram, Janji Lapangan Kerja dari RDF Rorotan Tak Kunjung Ditepati
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        21 Maret 2025

    Warga Geram, Janji Lapangan Kerja dari RDF Rorotan Tak Kunjung Ditepati Megapolitan 21 Maret 2025

    Warga Geram, Janji Lapangan Kerja dari RDF Rorotan Tak Kunjung Ditepati
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Warga Rorotan menggelar aksi pada Jumat (21/03/2025) sore, menuntut perhatian terhadap dampak negatif dari uji coba yang dilakukan oleh Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan.
    Protes ini tidak hanya menyoroti masalah polusi dan bau menyengat yang dihasilkan oleh pabrik pengelolaan sampah tersebut, mereka juga kecewa dengan janji-janji yang diberikan sebelum pembangunan.
    Nuraini, salah satu warga Rorotan, terlihat membawa poster bertuliskan “Janjinya Manis, Nyatanya Sadis” dengan latar belakang karton merah jambu.
    “Dulu janjinya bebas polusi, aman, nyaman, tentram, dan bermanfaat, dan menguntungkan,” ucap ungkap Nuraini.
    Menurut dia, janji tersebut termasuk kesempatan kerja bagi warga sekitar. Saat itu, warga diminta untuk menandatangani surat persetujuan pembangunan RDF.
    “Mengurangi pengangguran katanya, menyerap pekerja,” tambahnya dengan suara lantang dari barisan depan massa aksi.
    Namun, kenyataannya, RDF yang berjanji akan mengurangi 80 persen pengangguran di wilayah tersebut tidak kunjung merealisasikan komitmennya. Hanya segelintir orang yang diterima untuk bekerja di pabrik itu.
    Imas, warga Rorotan lainnya menyatakan, hanya orang-orang tertentu yang mendapatkan prioritas dalam kesempatan kerja di RDF Rorotan.
    Saat ini, RDF Rorotan sedang menjalani uji coba pengelolaan sampah, namun proses tersebut justru memicu protes dari berbagai kalangan warga.
    Uji coba ini menyebabkan bau busuk dan polusi asap hitam yang menyebar ke kawasan perumahan.
    Lebih parahnya, terdapat laporan bahwa sekitar 11 anak mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), sementara tiga di antaranya mengalami infeksi mata akibat dampak dari RDF Rorotan.
    Gubernur Jakarta, Pramono Anung, telah menemui warga terdampak pada Kamis (20/03/2025).
    Dalam pertemuan tersebut, Pramono menawarkan sejumlah solusi, termasuk menanggung biaya pengobatan bagi warga yang terdampak, serta berjanji untuk mencari cara agar RDF Rorotan tidak lagi menimbulkan bau dan polusi.
    Namun, tawaran tersebut tidak memuaskan warga. Mereka tetap memilih untuk melanjutkan aksi unjuk rasa dan menuntut penutupan RDF Rorotan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rupiah melemah karena pasar yakin The Fed pertahankan suku bunga

    Rupiah melemah karena pasar yakin The Fed pertahankan suku bunga

    Dolar pulih dari kerugian pasca-Fed karena pasar semakin yakin bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama tahun ini…

    Jakarta (ANTARA) – Pengamat mata uang sekaligus Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuabi menyatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi keyakinan pasar bahwa Federal Reserve (The Fed) akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi.

    “Dolar pulih dari kerugian pasca-Fed karena pasar semakin yakin bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama tahun ini, bahkan ketika mempertahankan proyeksi pemotongan 50 basis points (bps) pada tahun 2025. Pasar terlihat memperkirakan lebih sedikit peluang suku bunga turun dalam waktu dekat, terutama karena Fed tidak mengubah suku bunga minggu ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat.

    Salah satu pertimbangan The Fed melakukan pemotongan suku bunga ialah data klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan ketahanan di pasar tenaga kerja, yakni 223 ribu dari sebelumnya 221 ribu.

    Sebagian besar para investor disebut mengabaikan seruan berulang Presiden AS Donald Trump agar The Fed memangkas suku bunga.

    “Bank sentral tidak mengisyaratkan niat seperti itu selama pertemuannya baru-baru ini, menandai meningkatnya ketidakpastian atas ekonomi, tarif Trump, dan lintasan inflasi. Fed juga menaikkan perkiraan inflasi 2025 dan memangkas prospek pertumbuhannya,” ujar Ibrahim.

    Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini di Jakarta melemah sebesar 17 poin atau 0,10 persen menjadi Rp16.502 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.485 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga melemah ke level Rp16.501 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.481 per dolar AS.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Perum Bulog Lebak-Pandeglang optimalkan penyerapan gabah petani 

    Perum Bulog Lebak-Pandeglang optimalkan penyerapan gabah petani 

    Lebak (ANTARA) – Perum Bulog Kantor Cabang Lebak-Pandeglang Banten terus mengoptimalkan penyerapan gabah kering panen (GKP) langsung ke petani dengan harga patokan pemerintah Rp6.500 per kilogram dan beras Rp12.000 per kilogram.

    Kepala Cabang Perum Bulog Lebak-Pandeglang Agung Trisakti dalam keterangannya di Warunggunung Lebak, Jumat menyatakan kini terus mengoptimalkan penyerapan gabah kering panen, terlebih diberbagai daerah memasuki musim panen.

    Data Bulog (Badan Urusan Logistik) setempat kini berhasil menyerap gabah dari hasil petani Lebak – Pandeglang setara beras sebanyak 4.300 ton untuk dijadikan stok cadangan beras pemerintah (CBP).

    Penyerapan gabah petani itu dipastikan mampu menggulirkan pertumbuhan ekonomi petani di pedesaan hingga miliaran rupiah sehingga secara langsung bisa mensejahterakan kehidupan mereka.

    Penyerapan gabah tersebut juga guna mendukung kebijakan Presiden Prabowo Subianto untuk menurunkan kasus kemiskinan dan pengangguran.

    Karena itu, Perum Bulog Lebak – Pandeglang hingga kini terus memaksimalkan penyerapan gabah dan beras untuk sebagai CBP.

    Sebab, stok CBP itu nantinya didistribusikan untuk bantuan pangan bagi masyarakat penerima program Keluarga Penerima Manfaat (KPM), Bantuan Penyediaan dan Stabilisasi Harga Pangan (SPHP), Bencana Alam dan Kerawanan Pangan.

    “Kami menyerap beras dari petani 4.300 ton itu disimpan di Gudang Warunggunung, Malingping dan Labuan,” katanya menjelaskan.

    Guna kelancaran penyerapan gabah dan beras petani, Bulog bekerja sama dengan PPL (petugas penyuluh lapangan) dari Dinas Pertanian.

    Sementara itu, sejumlah petani di Wanasalam Kabupaten Lebak mengaku bahwa petani merasa senang karena Bulog menerima GKP dengan harga baik, yakni Rp6.500 per kilogram.

    Sementara itu, harga gabah di tingkat tengkulak berada pada kisaran Rp5.000–Rp6.000 per kilogram.

    Harga tersebut jelas menguntungkan petani dengan harga beras yang diserap Bulog sebesar Rp6.500 per kilogram.

    Jika harga gabah dibeli pada harga Rp6.500 per kilogram dengan produksi rata-rata 6 ton per hektare, petani bisa memperoleh pendapatan sebesar Rp39 juta.

    “Dengan pendapatan Rp39 juta itu dipastikan petani bisa meraup keuntungan bersih Rp29 juta setelah dikurangi biaya produksi Rp10 juta per hektare,” kata Yana (55), petani Desa Parungpanjang Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak.

    Pewarta: Mansyur suryana
    Editor: Iskandar Zulkarnaen
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pelemahan Rupiah Berpotensi Berlanjut, Didorong Positifnya Data Ekonomi AS

    Pelemahan Rupiah Berpotensi Berlanjut, Didorong Positifnya Data Ekonomi AS

    JAKARTA – Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menyampaikan pergerakan rupiah berpotensi melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat, 21 Maret.

    Ariston menyampaikan Indeks dolar AS pagi ini bergerak lebih menguat ke level 103.81 jika dibandingkan dengan pergerakan pagi kemarin di level 103.30.

    “Naiknya indeks Dolar ini didukung oleh data ekonomi AS yang dirilis semalam yang hasilnya lebih bagus dari ekspektasi pasar,” ujarnya kepada VOI, Jumat, 21 Maret.

    Ariston menyampaikan bahwa data klaim tunjangan pengangguran mingguan yang dirilis menunjukkan di level 223 ribu atau lebih rendah dari ekspektasi, yaitu 224 ribu, yang mengindikasikan penurunan tingkat pengangguran.

    Selain itu, data indeks manufaktur di area Philadelphia tercatat sebesar 12,5, lebih tinggi dibandingkan dengan ekspektasi yang hanya 8,8.

    Sementara itu, data penjualan rumah yang sudah ada tercatat sebanyak 4,26 juta unit, melebihi ekspektasi yang sebesar 3,95 juta unit.

    Ariston menyampaikan selain itu pasar masih khawatir dengan kebijakan tarif Trump yang mendorong pasar masuk ke aset aman di emas dan dolar AS.

    “Isu ini masih belum hilang. Ditambah isu baru soal serangan-serangan Israel dan AS ke wilayah-wilayah negara lain dan prospek perdamaian Ukraina dan Rusia yang masih belum kelihatan,” jelasnya.

    Ia menyampaikan pergerakan rupiah pada Jumat, 21 Maret, berpotensi melemah terhadap dolar AS ke area level Rp16.550 per dolar AS dengan potensi support di Rp16.430 per dolar AS.

    Mengutip Bloomberg, pada hari Kamis, 20 Maret, Kurs rupiah spot di tutup naik 0,28 persen ke level Rp16.485 per dolar AS. Sementara itu, kurs rupiah Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) ditutup menguat 0,28 persen ke level harga Rp16.481 per dolar AS.

  • Presiden Tunisia Pecat PM di Tengah Hantaman Masalah Ekonomi

    Presiden Tunisia Pecat PM di Tengah Hantaman Masalah Ekonomi

    Jakarta

    Presiden Tunisia Kais Saied memecat Perdana Menteri (PM) Kamel Madouri pada Kamis (20/3) malam waktu setempat. Pemecatan ini dilakukan saat negara itu bergulat dengan sejumlah masalah ekonomi.

    Dilansir kantor berita AFP, Jumat (21/3/2025), menurut pernyataan resmi dari kantor kepresidenan, Madouri, seorang teknokrat yang baru diangkat sebagai PM pada Agustus lalu selama perombakan kabinet besar-besaran, digantikan oleh Sarra Zaafrani Zenzri, yang sebelumnya menjabat sebagai menteri pekerjaan umum.

    Sebelumnya, Saied telah menyatakan ketidakpuasannya dalam beberapa minggu terakhir dengan kinerja pemerintah.

    Tunisia yang terlilit utang besar, terperosok dalam kesulitan ekonomi dan keuangan yang serius, dengan pertumbuhan ekonomi yang lambat dan pengangguran yang tinggi.

    Presiden, yang memiliki kewenangan penuh untuk memberhentikan para menteri dan hakim, mengangkat Madouri sebagai perdana menteri pada Agustus 2024.

    Pada saat itu, ia juga mengganti 19 menteri lainnya, membenarkan keputusannya itu dengan menyebut soal “kepentingan tertinggi negara” dan keharusan “keamanan nasional”.

    Perombakan terbaru ini terjadi di tengah iklim politik yang tegang, dengan puluhan oposisi dipenjara, beberapa di antaranya selama dua tahun, serta pengusaha dan tokoh media.

    Namun, para pembela Saied mengatakan ia telah menepati janjinya untuk memerangi korupsi dan inefisiensi yang melanda Tunisia selama beberapa dekade.

    Namun, negara Afrika Utara dengan lebih dari 12 juta penduduk ini, mengalami kekurangan bahan pokok seperti susu, gula, dan tepung secara sporadis. Angka pengangguran pun tinggi.

    Pertumbuhan ekonomi tahunan Tunisia diproyeksikan hanya 1,6 persen untuk tahun 2025, menurut IMF.

    Utang saat ini berkisar sekitar 80 persen dari PDB, dibandingkan dengan 67 persen sebelum Saied menjabat pada tahun 2019.

    Saied terpilih kembali pada bulan Oktober 2024 dengan mayoritas lebih dari 90 persen, dalam pemilihan umum yang ditandai dengan jumlah pemilih kurang dari 30 persen.

    Pada bulan Februari, ia memberhentikan menteri keuangan Sihem Boughdiri Nemsia, menggantikannya dengan hakim Michket Slama Khaldi.

    Lihat juga Video ‘Toko ZARA di Tunisia Didemo Aktivis Pro-Palestina Imbas Kontroversi Iklan’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini