Kasus: pengangguran

  • Melesat 5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Jatim Ungguli Provinsi Kang Dedi Mulyadi

    Melesat 5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Jatim Ungguli Provinsi Kang Dedi Mulyadi

    Surabaya (beritajatim.com) – Provinsi Jawa Timur yang dipimpin Khofifah Indar Parawansa mencatatkan pertumbuhan impresif di triwulan I tahun 2025. Berdasarkan data BPS per 5 Mei 2025, pertumbuhan ekonomi Jatim tercatat menyentuh angka 5 persen secara y-o-y.

    Angka ini tercatat lebih unggul dari nasional yang sebesar 4,87 persen. Serta, Jatim juga mengungguli Provinsi Jabar yang dipimpin Kang Dedi Mulyadi (KDM) sebesar 4,98 persen, Jateng yang dipimpin Ahmad Lutfi sebesar 4,96 persen dan juga Daerah Khusus Jakarta yang dipimpin Pramono Anung sebesar 4,95 persen.

    “Alhamdulillah di triwulan pertama tahun 2025, ekonomi Jatim tumbuh sebesar 5 persen. Angka tersebut meningkat dibandingkan capaian triwulan I-2024 sebesar 4,81 persen, juga lebih tinggi dibandingkan capaian Nasional sebesar 4,87 persen,” tegas Gubernur Khofifah di sela-sela kunjungan misi dagang di Balikpapan, Kamis (8/5/2025).

    Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur Senin (5/52025), pertumbuhan tertinggi pengungkit ekonomi Jatim di periode ini terjadi pada lapangan usaha pengadaan listrik dan gas yang tumbuh sebesar 10,40 persen.

    Selain itu, dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi Jatim juga diungkit dari lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan yang tumbuh sebesar 14,17 persen.

    Pertumbuhan ekonomi ini mencatatkan Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Jatim pada Triwulan 1 – 2025 Atas Dasar Harga Berlaku mencapai Rp 819,30 triliun atau naik sebesar 16,850 triliun dibanding Triwulan 4 – 2024.

    Yang mana PDRB Jatim didominasi oleh Industri Pengolahan (31,42 persen), Perdagangan (18,70 persen), Pertanian (10,22 persen), konstruksi (8,49 persen) serta Akomodasi dan Makanan Minuman (6,24 persen).

    “Kita tentu bersyukur ekonomi Jawa Timur mampu tumbuh di atas rata-rata nasional, dan ini menunjukkan bahwa pondasi ekonomi kita semakin kuat, khususnya sektor industri pengolahan, perdagangan dan pertanian,” jelas Khofifah.

    Lebih lanjut, Khofifah memastikan pertumbuhan ekonomi yang dicapai Jawa Timur adalah pertumbuhan ekonomi inklusif. Bahwa pertumbuhan ekonomi Jatim dirasakan seluruh lapisan masyarakat sehingga berdampak pada pengurangan kemiskinan dan pengangguran.

    “Seiring dengan ekonomi yang terus tumbuh, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jawa Timur alhamdulillah juga terus menurun. Masih dari data BPS, TPT Jatim pada Februari 2024 tercatat sebesar 3,74 persen, di Februari 2025 turun menjadi 3,61 persen. Angka ini di bawah angka TPT Nasional,” jelasnya.

    Ke depan, Khofifah menegaskan, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berkomitmen memperkuat konektivitas dan aksesibilitas antarwilayah, hilirisasi industri khususnya sektor agro untuk mendukung ketahanan pangan serta memperluas pasar UMKM melalui perdagangan antar pulau maupun luar negeri.

    “Misi Dagang antar Provinsi akan terus kita lakukan untuk membangun jejaring pasokan bahan baku dan pasar bagi UMKM kita, pembangunan infrastruktur jalan lintas selatan dan jalan tol kita percepat penyelesaiannya,” pungkasnya. [tok/aje]

  • Bupati Jombang Luncurkan Pelatihan Kerja di Desa Bawangan, Dorong UMKM dan Kurangi Pengangguran

    Bupati Jombang Luncurkan Pelatihan Kerja di Desa Bawangan, Dorong UMKM dan Kurangi Pengangguran

    Jombang (beritajatim.com) – Upaya pengentasan kemiskinan dan pengurangan pengangguran terus dilakukan Pemerintah Kabupaten Jombang. Salah satu langkah strategisnya diwujudkan lewat Launching Pelatihan Kerja yang dilaksanakan di Desa Bawangan, Kecamatan Ploso, pada Kamis (8/5/2025). Pelatihan ini mencakup bidang kuliner, membatik, serta merangkai bunga atau floris.

    Bupati Jombang H Warsubi, yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut menyampaikan optimisme bahwa pelatihan ini akan berdampak signifikan terhadap peningkatan ekonomi masyarakat. “Jika UMKM Jombang bisa maju, maka perekonomian Jombang bisa meningkat, pengangguran juga berkurang,” ungkap Warsubi.

    Diketahui, angka pengangguran di Jombang saat ini tercatat mencapai 28.700 jiwa. Pemerintah daerah berharap, pelatihan ini mampu menjadi solusi konkret yang berkelanjutan.

    Dalam kesempatan itu, Bupati yang akrab disapa Abah ini juga mengapresiasi hasil karya batik khas Bawangan. Batik tersebut memiliki motif unik yang menggambarkan kekhasan lokal berupa bawang merah, daun tembakau, dan daun ploso, serta dipadukan dengan pewarna alami yang cerah.

    “Kalau batik Bawangan ini dibuat dengan kualitas yang bagus. Standarnya juga disesuaikan, maka kita akan mudah mencarikan pasar. Misalnya kita jadikan itu seragam dinas pemkab, kita jadikan souvenir bagi tamu daerah yang datang ke Jombang,” jelasnya.

    Kepala Desa Bawangan, Bachtiar Effendi, menyampaikan bahwa potensi desa-desa di Jombang sangat besar dan perlu sentuhan akhir yang tepat agar berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Ia menekankan pentingnya dukungan dari pemerintah daerah untuk memfasilitasi proses pemasaran produk UMKM.

    “Proses pemasarannya ini yang kami harapkan dibantu dari Pemda. Bagaimana agar UMKM yang ada di kabupaten Jombang terus hidup dan nyaman serta mendapat perhatian sehingga bisa bertumbuh dengan luar biasa,” tambahnya.

    Sebagai bentuk dukungan konkret, pemerintah juga menyalurkan bantuan modal usaha kepada tujuh kelompok masyarakat (Pokmas) yang telah aktif menjalankan kegiatan usaha di Jombang.

    Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Jombang, Isawan Nanang Risdiyanto, menegaskan komitmen dinasnya dalam mendukung program 100 hari kerja Bupati Warsubi dan Wakil Bupati Salmanudin Yazid, khususnya dalam pengembangan sumber daya manusia yang unggul.

    “Sehingga dapat menumbuhkan peran serta masyarakat melalui Pokmas dalam menyukseskan pemerintah Jombang dalam mengentaskan pengangguran,” pungkas Isawan.

    Harap Pemerintah Daerah Populerkan Batik Jombang

    Bupati Jombang Warsubi bersama istri sedang membatik di Desa Bawangan

    Sementara itu, maestro pembatik Jombang, Karsam, yang juga diundang sebagai fasilitator pelatihan membatik, berharap agar Pemerintah Kabupaten Jombang dapat semakin memperhatikan dan mendukung eksistensi para pembatik lokal.

    “Saya berharap pemerintah daerah bisa mengayomi para pembatik yang ada di Jombang yang tergabung dalam Persatuan Batik Jombang Arum. Sehingga, teman-teman di Jombang bisa bersaing dengan daerah lain,” ujarnya.

    Karsam juga mengingatkan bahwa batik Jombang sudah dikenal hingga ke mancanegara sejak masa pemerintahan Bupati Suyanto, terutama lewat motif Candi Rimbi yang berada di Dusun Pulosari, Desa Pulosari, Kecamatan Bareng. Ia menambahkan, keunggulan batik Jombang terletak pada pemanfaatan pewarna alami dari daun jati, daun mangga, dan mahoni.

    “Kekuatan batik Jombang ada pada warna alam yang digunakan. Ini bisa jadi kekuatan atau ikon tersendiri jika pemerintah kabupaten Jombang mau memfasilitasi dan turut mempopulerkan Batik Jombang ini,” ungkapnya.

    Dengan langkah-langkah konkret yang telah dilakukan, pelatihan kerja ini diharapkan menjadi fondasi penting dalam membangun kemandirian ekonomi masyarakat dan memperkuat daya saing UMKM lokal. [suf]

  • Pemprov Jakarta Evaluasi Efektivitas "Job Fair" dalam Menekan Angka Pengangguran
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Mei 2025

    Pemprov Jakarta Evaluasi Efektivitas "Job Fair" dalam Menekan Angka Pengangguran Megapolitan 8 Mei 2025

    Pemprov Jakarta Evaluasi Efektivitas “Job Fair” dalam Menekan Angka Pengangguran
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta mulai mengevaluasi efektivitas program
    bursa kerja
    (
    job fair)
    dan pelatihan melalui Mobile Training Unit (MTU). Evaluasi ini bertujuan untuk terus menekan angka
    pengangguran
    di Jakarta.
    Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekda Provinsi Jakarta Suharini Eliawati mengatakan,
    job fair
    masih menjadi salah satu metode utama untuk menjembatani pencari kerja dengan perusahaan.
    Namun, ia mengakui bahwa efektivitas pelaksanaan job fair masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pemprov Jakarta.

    Job fair
    tentu menjadi salah satu upaya yang sekarang ini dilakukan oleh teman-teman. Alhamdulillah, pemerintah pusat, Kemnaker juga ikut menyelenggarakan Minggu kemarin,” kata Eliawati di Hotel Movenpick Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (8/5/2025).
    “Tapi, begitu ada
    job fair
    yang sesungguhnya, yang mendaftar berapa, kemudian yang mendapatkan pekerjaan berapa, itu menjadi PR kita,” sambungnya.
    Eliawati menjelaskan, evaluasi menyeluruh tengah dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) Jakarta, 
    termasuk terhadap program pelatihan melalui MTU.
    Dari evaluasi itu, ia menyoroti pentingnya melihat dampak lanjutan dari pelatihan-pelatihan keterampilan yang diselenggarakan.
    “Dengan adanya MTU, itu pun demikian. Setelah 14 hari pelatihan, masyarakat atau peserta latihan, itu evaluasinya seperti apa? Apakah mereka selesai begitu saja? Atau kemudian mereka benar-benar bisa mendapatkan pekerjaan? Atau malah membuka peluang pekerjaan? Itu sedang dilakukan,” jelas dia.
    Lebih lanjut, Eliawati menegaskan pentingnya memastikan program-program pengurangan pengangguran benar-benar dipahami oleh masyarakat, tidak hanya diikuti karena keinginan sesaat.
    Ketika ditanya mengenai target penciptaan lapangan kerja tahun ini, Eliawati menyebut bahwa Pemprov Jakarta memang memiliki target, tetapi ia belum dapat memaparkan secara rinci karena data teknis masih dipegang oleh dinas terkait.
    “Tentu ada ya (target), tapi saya enggak pegang datanya. Boleh nanti kita ngomong ke teman-teman Disnakertransgi untuk data-data teknisnya,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga "Liar" Tempati Kampung Baru karena Tak Sanggup Bayar Kontrakan di Jakarta Mahal
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Mei 2025

    Warga "Liar" Tempati Kampung Baru karena Tak Sanggup Bayar Kontrakan di Jakarta Mahal Megapolitan 8 Mei 2025

    Warga “Liar” Tempati Kampung Baru karena Tak Sanggup Bayar Kontrakan di Jakarta Mahal
    Tim Redaksi
    DEPOK, KOMPAS.com –
    Warga
    Kampung Baru
    , Harjamukti, Cimanggis, Kota
    Depok
    , menyambut kedatangan Gubernur Jawa Barat
    Dedi Mulyadi
    di lokasi, Kamis (8/5/2025).
    Kunjungannya kali ini berkaitan polemik keberadaan
    warga liar
    yang menghuni wilayah tersebut.
    Salah satunya warga bernama Hutapea mengatakan awalnya tinggal di kontrakan, kawasan Cakung, Jakarta Timur.
    Namun, dirinya dan suami memutuskan pindah ke Kampung Baru karena tidak menyanggupi bayar sewa kontrakan di Cakung mahal.
    “Karena ada kendala, enggak sanggup bayar kontrakan, akhirnya kita datang lah ke sini (Kampung Baru),” kata Hutapea kepada Dedi, Kamis.
    Harga sewa tempat tinggal di Kampung Baru murah namun harus membangunnya sendiri.
    Saat ditanya Dedi sumber uang untuk membangun rumah, penghasilan sang suami yang bekerja proyek menjadi andalan Hutapea kala itu.
    “Ya tadinya kan kerja, suami ada proyek. Tapi sekarang proyek enggak ada,” ujarnya.
    Kini, sang suami pengangguran dan Hutapea mencari barang rongsokan yang dijual kembali ke agen dengan penghasilan tak menentu.
    “Kalau kita cuma Rp 20.000-30.000, Pak dalam sehari,” ujar Hutapea.
    Meski demikian, penghasilannya di Depok masih jauh lebih baik dibandingkan mengurus tanah di kampung halaman yang memerlukan waktu minimal sebulan sebelum panen.
    Adapun Kampung Baru merupakan tempat kejadian perkara (TKP) pembakaran mobil polisi dan pengeroyokan tim Polres Depok oleh anggota organisasi masyarakat (ormas), Jumat (18/4/2025).
    Lahan tersebut diduga ditempati ribuan jiwa warga yang bukan ber-KTP Depok.
    Lahan itu disebut milik Pemkot seluas 1,5 hektare dan milik Setneg seluas 3,5 hektare
    Warga Kampung Baru juga diduga menempati lahan milik perusahaan properti dan bagian kecil milik BUMN tanpa izin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • IHSG Dibuka Menguat, LQ45 Ikut Menanjak

    IHSG Dibuka Menguat, LQ45 Ikut Menanjak

    Jakarta: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat pada perdagangan Kamis pagi, 8 Mei 2025. IHSG naik 19,75 poin atau 0,29 persen ke level 6.945,98.
     
    Sejalan dengan IHSG, indeks saham unggulan LQ45 juga turut menanjak sebesar 2,54 poin atau 0,33 persen ke posisi 779,59.
    Pasar cenderung mendatar, menanti kepastian global
    Meski dibuka menguat, analis memperkirakan IHSG hari ini bergerak mendatar. Hal ini tak lepas dari sikap wait and see investor terhadap kondisi global, khususnya keputusan The Fed yang kembali menahan suku bunga acuan di kisaran 4,25–4,5 persen.
     
    “IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran level 6.850 sampai 6.970 pada perdagangan Kamis,” ujar Senior Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan dilansir Antara, Kamis, 8 Mei 2025.
     

    The Fed tahan suku bunga
    Keputusan The Federal Reserve sesuai ekspektasi pasar. Namun, pernyataan dari Ketua The Fed Jerome Powell masih menyisakan kekhawatiran.

    Powell menegaskan risiko lonjakan inflasi akibat kebijakan tarif impor tinggi yang diterapkan pemerintah AS. Ia juga mengingatkan potensi naiknya angka pengangguran serta perlambatan pertumbuhan ekonomi, bahkan ancaman kontraksi.

    Pertemuan AS-Tiongkok di Swiss jadi sorotan
    Dari sisi positif, pelaku pasar menyambut baik rencana pertemuan dagang antara AS dan Tiongkok. Delegasi dari kedua negara dijadwalkan bertemu di Swiss pada Sabtu dan Minggu, 10–11 Mei 2025.
     
    Investor berharap, pertemuan ini dapat meredakan tensi dagang yang selama ini menekan sentimen pasar global. Jika hasilnya positif, kekhawatiran atas inflasi dan perlambatan ekonomi global bisa sedikit mereda.
    Cadangan devisa April 2025
    Dari dalam negeri, pelaku pasar menanti rilis data cadangan devisa (cadev) oleh Bank Indonesia untuk periode April 2025. Meski dampaknya relatif terbatas terhadap pergerakan indeks, data ini tetap menjadi salah satu indikator penting kondisi ekonomi nasional.

    Konflik India-Pakistan dan dinamika global
    Selain itu, ketegangan geopolitik antara India dan Pakistan turut membayangi sentimen pasar, terutama jika konflik berkembang lebih luas dan mengganggu stabilitas kawasan.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Harga Emas Pegadaian Hari Ini Naik hingga Rp26.000 per Gram, Simak Rinciannya! – Page 3

    Harga Emas Pegadaian Hari Ini Naik hingga Rp26.000 per Gram, Simak Rinciannya! – Page 3

     Harga emas turun lebih dari 1% pada Rabu (waktu AS), tertekan oleh penguatan dolar AS dan optimisme terkait pembicaraan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Dikutip dari CNBC, kamis (8/5/2025), harga emas spot turun 1,1% menjadi USD 3.390,26 per ons.

    Sementara kontrak berjangka emas AS turun 0,7% ke level USD 3.399,1 per ons.

    Dolar AS menguat 0,2% terhadap mata uang utama lainnya. Dolar yang lebih kuat membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang asing lainnya. Penguatan dolar ini menjadi salah satu faktor utama yang menekan harga emas.

    Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) mempertahankan suku bunga acuannya pada pertemuan Rabu sore. The Fed tetap pada pernyataan sebelumnya bahwa mereka tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga, namun menambahkan bahwa mereka memantau ketidakpastian ekonomi secara ketat.

    “Ketidakpastian mengenai prospek ekonomi semakin meningkat,” kata pernyataan The Fed.

    “Komite memperhatikan risiko terhadap dua mandat utamanya, dan menilai bahwa risiko meningkatnya pengangguran serta inflasi juga semakin besar.”

    Konsensus pasar saat ini menunjukkan tidak akan ada pemangkasan suku bunga sebelum bulan Juli. Suku bunga tinggi biasanya membebani harga emas karena emas tidak memberikan imbal hasil bunga.

  • Harga Emas Antam Hari Ini 8 Mei 2025 Lebih Murah, Simak Lengkapnya – Page 3

    Harga Emas Antam Hari Ini 8 Mei 2025 Lebih Murah, Simak Lengkapnya – Page 3

    Harga emas turun lebih dari 1% pada Rabu (waktu AS), tertekan oleh penguatan dolar AS dan optimisme terkait pembicaraan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Dikutip dari CNBC, kamis (8/5/2025), harga emas spot turun 1,1% menjadi USD 3.390,26 per ons.

    Sementara kontrak berjangka emas AS turun 0,7% ke level USD 3.399,1 per ons.

    Dolar AS menguat 0,2% terhadap mata uang utama lainnya. Dolar yang lebih kuat membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang asing lainnya. Penguatan dolar ini menjadi salah satu faktor utama yang menekan harga emas.

    The Fed Tahan Suku Bunga, Soroti Risiko EkonomiBank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) mempertahankan suku bunga acuannya pada pertemuan Rabu sore. The Fed tetap pada pernyataan sebelumnya bahwa mereka tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga, namun menambahkan bahwa mereka memantau ketidakpastian ekonomi secara ketat.

    “Ketidakpastian mengenai prospek ekonomi semakin meningkat,” kata pernyataan The Fed.

    “Komite memperhatikan risiko terhadap dua mandat utamanya, dan menilai bahwa risiko meningkatnya pengangguran serta inflasi juga semakin besar.”

    Konsensus pasar saat ini menunjukkan tidak akan ada pemangkasan suku bunga sebelum bulan Juli. Suku bunga tinggi biasanya membebani harga emas karena emas tidak memberikan imbal hasil bunga.

  • Harga Minyak Turun Imbas Isu Perdagangan AS-China – Page 3

    Harga Minyak Turun Imbas Isu Perdagangan AS-China – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Harga minyak dunia melemah pada Rabu (waktu setempat) di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi yang disoroti oleh Federal Reserve (The Fed). Sentimen harga minyak lainnya, menanti pertemuan dagang antara Amerika Serikat dan China akhir pekan ini.

    Dikutip dari CNBC, Kamis (8/5/2025), Harga minyak Brent turun sebesar USD 1,03 atau 1,66% ke level USD 61,12 per barel, sementara minyak West Texas Intermediate (WTI) melemah USD 1,02 atau 1,73% menjadi USD 58,07 per barel.

    The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan, namun menyatakan bahwa ketidakpastian terhadap prospek ekonomi telah meningkat. Dalam pernyataannya, The Fed juga menilai risiko inflasi dan pengangguran lebih tinggi kini makin nyata.

    Sentimen negatif juga diperburuk oleh keputusan OPEC+ untuk mempercepat peningkatan produksi minyak, yang memicu kekhawatiran akan kelebihan pasokan global di tengah tekanan permintaan akibat tarif AS yang semakin membebani ekonomi global.

    Pertemuan Dagang AS-China Dinanti, Namun Ekspektasi Tetap Rendah

    Pertemuan antara AS dan China yang dijadwalkan berlangsung di Swiss menjadi fokus investor. Ini dianggap sebagai langkah awal untuk meredakan perang dagang yang telah mengganggu perekonomian dunia. Namun, analis menilai peluang tercapainya terobosan signifikan masih rendah.

    “Meski pertemuan ini bisa menjadi tanda mencairnya hubungan, ekspektasi untuk hasil konkret tetap tipis,” ujar Thiago Duarte, analis pasar dari Axi.

    Menurutnya, tanpa konsesi besar dari China, kecil kemungkinan akan terjadi deeskalasi lebih lanjut. Investor juga menantikan arah kebijakan The Fed selanjutnya, dengan ekspektasi suku bunga tetap di kisaran 4,25%–4,50% hingga pertemuan berikutnya pada 29-30 Juli.

     

  • Harga Emas OTW USD 4.000 per Ons, Kapan Saatnya Beli? – Page 3

    Harga Emas OTW USD 4.000 per Ons, Kapan Saatnya Beli? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Harga emas turun lebih dari 1% pada Rabu (waktu AS), tertekan oleh penguatan dolar AS dan optimisme terkait pembicaraan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Dikutip dari CNBC, kamis (8/5/2025), harga emas spot turun 1,1% menjadi USD 3.390,26 per ons.

    Sementara kontrak berjangka emas AS turun 0,7% ke level USD 3.399,1 per ons.

    Dolar AS menguat 0,2% terhadap mata uang utama lainnya. Dolar yang lebih kuat membuat emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang asing lainnya. Penguatan dolar ini menjadi salah satu faktor utama yang menekan harga emas.

    The Fed Tahan Suku Bunga, Soroti Risiko Ekonomi

    Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) mempertahankan suku bunga acuannya pada pertemuan Rabu sore. The Fed tetap pada pernyataan sebelumnya bahwa mereka tidak terburu-buru untuk memangkas suku bunga, namun menambahkan bahwa mereka memantau ketidakpastian ekonomi secara ketat.

    “Ketidakpastian mengenai prospek ekonomi semakin meningkat,” kata pernyataan The Fed.

    “Komite memperhatikan risiko terhadap dua mandat utamanya, dan menilai bahwa risiko meningkatnya pengangguran serta inflasi juga semakin besar.”

    Konsensus pasar saat ini menunjukkan tidak akan ada pemangkasan suku bunga sebelum bulan Juli. Suku bunga tinggi biasanya membebani harga emas karena emas tidak memberikan imbal hasil bunga.

     

  • Satgas Pemberantas Premanisme Resmi Dibentuk, Yakin Bakal Efektif? – Page 3

    Satgas Pemberantas Premanisme Resmi Dibentuk, Yakin Bakal Efektif? – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Jenderal (Purn) Moeldoko merasa geram dengan tingkah polah ormas yang mengganggu dunia investasi. Mantan Panglima TNI itu menegaskan, gangguan ormas ini tak bisa ditolerir karena dapat mempengaruhi lapangan pekerjaan di Indonesia.

    “Jadi siapa pun tidak boleh ganggu, makanya saya katakan kalau ada preman ganggu habisin saja. Karena preman ini akan mengganggu segitu banyak orang yang mencari pekerjaan,” ucap Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) ini di JiExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa 29 April 2025 lalu.

    Gangguan ormas pada investasi otomotif dialami dua produsen baru, BYD dan Vinfast. Kedua merek itu memperoleh gangguan kala membangun pabrik perakitan mobil listrik di Subang, Jawa Barat.

    BYD mendirikan pabrik di kawasan Subang Smartpolitan, Subang, Jawa Barat dengan nilai investasi Rp11,7 triliun. Perusahaan meyakini fasilitas manufaktur itu siap beroperasi 2026. Sementara Vinfast juga telah memulai pembangunan pabrik di Subang dengan dana tahap awal sebesar US$200 juta atau Rp3,2 triliun sejak 2024.

    Merespons situasi ini, Kemenko Polkam menggelar rapat koordinasi lintas kementerian, Selasa 6 Mei 2025. Pertemuan membahas tentang pembentukan Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme dan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).

    Rapat melibatkan lintas kementerian dan instansi yaitu Kementerian Sekretaris Negara, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Kementerian Hukum, Kementerian Luar Negeri, Kementerian HAM, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi, UMKM, Kementerian Perdagangan, Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, Kejaksaan Agung, TNI, Polri, Kantor Staf Kepresidenan, Kantor Komunikasi Kepresidenan, BIN, serta BSSN.

    “Pemerintah menegaskan komitmen dalam menjaga stabilitas nasional dan kepastian hukum dengan membentuk Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme dan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) yang meresahkan masyarakat dan mengganggu investasi,” kata Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Jenderal (Purn) Budi Gunawan, Rabu 7 Mei 2025.

    Budi menegaskan, pemerintah tidak akan ragu-ragu dalam menindak tegas segala bentuk premanisme dan aktivitas ormas yang meresahkan masyarakat. Gangguan ini berpotensi mengganggu jalannya investasi maupun kegiatan usaha.

    Kriminolog Universitas Indonesia (UI) Arthur Josias Simon Runturambi mengapresiasi pembentukan tim terpadu untuk menanggulangi aksi premanisme. Namun, ia mengingatkan pentingnya kejelasan definisi dan target dari operasi tim tersebut agar tidak menimbulkan resistensi di masyarakat.

    “Saya sih mengapresiasi dulu ya. Ada tim terpadu yang melibatkan banyak pihak. Harapannya tentu bisa mengurangi aksi-aksi premanisme yang meresahkan, terutama yang mengganggu investasi,” ujar Simon dalam keterangannya, Rabu (7/5/2025).

    Meski begitu, ia menyoroti perlunya penjelasan mengenai apa yang dimaksud dengan premanisme agar tidak terjadi salah sasaran di lapangan. Menurutnya, premanisme memiliki bentuk yang beragam, mulai dari aksi jalanan hingga kejahatan yang lebih terorganisir.

    “Pertama identifikasi dulu. Maksudnya premanisme ini apa? Kalau premanisme jalanan, itu kan sifatnya situasional. Tapi kalau yang saya maksud adalah bentuk organized crime, ini yang lebih bahaya,” tegasnya.

    Simon menyebutkan, tidak sedikit organisasi yang berbadan hukum tetapi melakukan pelanggaran di bidang ekonomi maupun politik. Oleh karena itu, ia menilai perlu kejelasan jenis premanisme mana yang menjadi fokus tim terpadu tersebut.

    “Tim ini harus menjelaskan kategori mana yang jadi target. Supaya masyarakat tidak bingung dan bisa ikut membantu. Kalau tidak jelas, malah bisa jadi bumerang,” katanya.

    Ia juga mengingatkan adanya potensi resistensi dari organisasi kemasyarakatan (ormas) bila langkah tim tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Resistensi tersebut bisa datang bukan hanya dari ormas, tapi juga dari masyarakat jika tindakan yang diambil dirasa tidak adil.

    “Kalau yang disebut-sebut ternyata berbeda dengan realitasnya, itu bisa timbul resistensi. Bahkan masyarakat bisa balik mendukung ormas. Ini harus diantisipasi sejak awal supaya tidak kontraproduktif,” ujarnya.

    Selain soal sasaran, Simon juga menekankan pentingnya kewenangan dan daya tekan tim terpadu untuk memastikan lembaga terkait—baik di tingkat Polres maupun pemerintah daerah—melaksanakan tugasnya.

    “Tim ini harus punya power. Misalnya, bisa mendorong Polres atau Pemkot untuk segera selesaikan kasus premanisme yang terjadi di wilayahnya. Bukan hanya struktur besar yang tak bergerak,” jelasnya.

    Ia menduga aksi premanisme yang mengganggu investasi tidak terjadi secara kebetulan. Simon menduga ada kebocoran informasi atau kurangnya koordinasi antara pemerintah dan pihak investasi, sehingga memberi celah bagi pihak-pihak tertentu untuk mencari keuntungan.

    “Jangan sampai informasi investasi bocor lewat jalur belakang, lalu jadi ajang cari cuan. Ini yang sangat merugikan. Satgas pemberantasan premanisme ini seharusnya juga bisa masuk ke lembaga-lembaga yang terkait investasi untuk mengamankan dari awal,” ungkapnya.

    Terkait efektivitas satgas ini, Simon menyebut itu akan bergantung pada seberapa rinci tugas dan fungsi (tupoksi) yang dijelaskan kepada publik.

    “Mereka harus bisa menjabarkan kembali tupoksi mereka. Jelaskan mana yang meresahkan, mana yang tidak, mana yang kasat mata. Klasifikasikan dulu. Baru bisa efektif,” tutupnya.

    Sementara itu, Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah menilai pembentukan satgas ini sebagai langkah positif. Namun, ia mengingatkan bahwa fungsi pembinaan ormas sebenarnya sudah diatur di bawah kewenangan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) di tingkat daerah.

    “Ini langkah yang baik, tapi saya khawatir Satgas ini malah menimbulkan kerancuan. Ormas-ormas yang berbau premanisme bisa saja tidak lagi mengakui kewenangan Kesbangpol atau Kemendagri. Padahal pembinaan itu domain mereka,” ujar Trubus saat diwawancarai Liputan6.com, Rabu (7/5/2025).

    Ia juga menekankan pentingnya kejelasan kriteria dalam membedakan ormas yang bersifat premanisme dan yang tidak. Jika tidak hati-hati, langkah penindakan berisiko menimbulkan diskriminasi.

    “Kita kan juga kriteriannya harus jelas, jangan kemudian nanti ada diskriminatif, kan. Ada yang merasa diperlakukan seperti preman, padahal mereka tidak preman,” kata Trubus.

    Trubus juga mengingatkan bahwa ormas di Indonesia sangat beragam, tidak hanya ormas politik, tetapi juga keagamaan. Jika pendekatan Satgas tidak tepat, dikhawatirkan bisa memicu ketegangan yang lebih luas, termasuk dengan ormas besar seperti Muhammadiyah atau Nahdlatul Ulama.

    “Ya, karena itu juga harus dipikirkan, jangan sampai, karena Ormas itu kan tidak hanya Ormas ini. Ada juga Ormas keagamaan juga, tidak hanya Ormas politik,” ucap Trubus

    “Itu kan nanti (bisa) melebar kemana-mana. Artinya, bisa menyinggung yang besar-besar kayak Muhammadiyah, PBNU, itu nanti jadi muncul ini lagi,” sambungnya

    Ia  menyarankan agar pemerintah lebih fokus memperkuat lembaga yang selama ini memang memiliki kewenangan membina organisasi masyarakat, yakni Kesbangpol dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) atau juga Polri.

    Trubus menegaskan, dengan ketidaktegasan pemerintah dalam menghadapi ormas dan kelompok premanisme yang meresahkan bukan semata soal kelemahan hukum, melainkan karena adanya keterkaitan antara sebagian ormas dengan elite kekuasaan.

    Secara regulasi, kata dia, sebenarnya sudah ada dasar hukum yang kuat untuk menindak ormas bermasalah. Salah satunya tercantum dalam Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan, khususnya Pasal 59

    “Kalau lihat di Undang-Undang 16, mengenai Ormas. Pasal 59 itu sudah jelas di situ. (Bahwa) Ormas dilarang (untuk melakukan tindakan kekerasan). (Namun) jika dilanggar dikasih sanksinya itu harus sanksi yang tidak hanya administrasi,” jelas Trubus.

     

    Ia juga menyoroti bahwa banyak ormas saat ini justru memiliki backing kuat dari partai politik atau elite kekuasaan. Karenanya, ada dugaan keterkaitan langsung antara sejumlah anggota parlemen dengan ormas-ormas bermasalah tersebut.

    “Selama ini mereka dipelihara oleh elite itu untuk mempertahankan kekuasaannya, (agar nantinya) terpilih kembali ke depannya. Bahkan banyak juga diduga orang-orang yang duduk di parlemen, di DPR, DPRD misalnya,” kata Trubus.

    Trubus juga menyoroti pentingnya penguatan sistem pengawasan terhadap organisasi kemasyarakatan (ormas), terutama dalam aspek keuangan. Ia menilai pengelolaan dana ormas perlu diaudit secara ketat mengingat banyak anggotanya yang berasal dari kalangan pengangguran dan rentan dimanfaatkan.

    “Jadi, buka ke publik. Maksudnya, kita mulailah pendekatan yang namanya transparansi publik dan akuntabilitas publik. Bertanggung jawab publik itu seperti apa,” dia menandaskan.