Kasus: pengangguran

  • Modantara: Penyeragaman komisi mitra pengemudi dapat hambat inovasi

    Modantara: Penyeragaman komisi mitra pengemudi dapat hambat inovasi

    Ketika niat melindungi justru membuat jutaan mitra kehilangan akses kerja fleksibel, kita perlu berhenti dan bertanya, siapa sebenarnya yang terlindungi?

    Jakarta (ANTARA) – Asosiasi Mobilitas dan Pengantaran Digital Indonesia (Modantara) menyebut penyeragaman komisi bagi mitra pengemudi daring dapat menghambat inovasi, mengancam layanan di daerah dengan margin rendah, serta memaksa efisiensi berlebihan yang berdampak pada kualitas pelayanan.

    “Dengan adanya wacana komisi tunggal 10 persen kepada seluruh platform tidak sesuai dengan dinamika industri. Platform memiliki model bisnis yang beragam, berdasarkan layanan, pasar, dan strategi pemberdayaan mitra yang berbeda-beda,” kata Direktur Eksekutif Modantara, Agung Yudha dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.

    Dia pun mengapresiasi aksi damai sejumlah mitra pengemudi ojek online (ojol) dan kurir digital di sejumlah daerah pada Selasa (20/5).

    Modantara menyatakan dukungan terhadap kebebasan berpendapat. Namun, dia mengingatkan sektor mobilitas dan pengantaran digital merupakan elemen vital dalam kehidupan masyarakat modern dan denyut perekonomian digital nasional.

    Agung menegaskan kebijakan yang akan berdampak besar terhadap jutaan mitra pengemudi dan pengguna layanan harus disusun berdasarkan data dan realitas ekonomi, bukan semata-mata dorongan politik.

    “Kami memahami keresahan mitra, namun solusi harus berpijak pada realitas ekonomi, bukan sekadar wacana politik. Ekosistem ini terbukti menjadi bantalan sosial saat krisis,” ujarnya.

    Oleh karena itu, lanjut dia, kebijakan yang mengaturnya harus berpijak pada data dan mempertimbangkan dampak jangka panjang.

    Modantara juga menyoroti wacana menjadikan mitra pengemudi menjadi pegawai tetap yang dianggap dapat menimbulkan dampak besar terhadap lapangan kerja dan perekonomian nasional.

    Seperti, hilangnya akses layanan bagi kelompok rentan seperti lansia dan penyandang disabilitas, penurunan pendapatan UMKM yang bergantung pada layanan pengantaran, lonjakan pengangguran informal akibat hilangnya fleksibilitas kerja hingga efek domino terhadap pertumbuhan ekonomi, penerimaan pajak, dan stabilitas sosial.

    Berdasarkan kajian Svara Institute (2023), perubahan status ini berpotensi menghapus 70 hingga 90 persen pekerjaan di sektor ini, serta menyebabkan penurunan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia hingga 5,5 persen atau sekitar Rp178 triliun.

    “Ketika niat melindungi justru membuat jutaan mitra kehilangan akses kerja fleksibel, kita perlu berhenti dan bertanya, siapa sebenarnya yang terlindungi?” kata Agung.

    Menurut dia, beberapa negara seperti Spanyol, Swiss, dan Inggris telah mengalami dampak serupa setelah menerapkan kebijakan hal itu, termasuk peningkatan tarif layanan hingga 30 persen, penurunan jumlah mitra aktif, serta hengkangnya sejumlah platform dari pasar.

    Terkait tuntutan penyesuaian tarif, Modantara mendukung upaya peningkatan kesejahteraan mitra, namun menolak pendekatan seragam yang tidak mempertimbangkan kondisi lapangan.

    Hal itu lantaran daya beli konsumen, biaya operasional, serta variasi wilayah layanan harus menjadi pertimbangan utama.

    “Kita harus memperhatikan biaya operasional dan taraf hidup mitra, namun tarif yang terlalu tinggi akan menurunkan minat konsumen, percuma tarif yang tinggi namun yang beli tidak ada,” tutur Agung.

    Regulasi tarif pengantaran

    Modantara menegaskan bahwa regulasi tarif pengantaran makanan dan barang berbasis aplikasi tidak dapat disamakan dengan logistik konvensional. Saat ini, layanan pengantaran berbasis aplikasi (On-Demand Service/ODS) masih tunduk pada UU Pos No. 38/2009 yang sudah tidak relevan.

    Modantara mendorong pembaruan ekosistem regulasi agar dapat mengakomodasi realitas lapangan yang melibatkan berbagai jenis kendaraan, variasi waktu dan jarak, serta pola permintaan yang fluktuatif.

    Modantara juga mengungkapkan bahaya kebijakan pendapatan minimum yang dipaksakan tanpa memperhatikan realitas pasar. Hal ini berisiko membatasi perekrutan mitra baru, meningkatkan harga layanan, serta mendorong platform meninggalkan wilayah-wilayah non-komersial.

    Sebagai alternatif, Modantara mendorong pendekatan kolaboratif berbasis insentif dan perlindungan sosial, seperti skema pembiayaan UMKM, insentif parkir dan perpajakan, serta pelatihan kewirausahaan.

    “Cara kerja, kecepatan, dan fungsi pengiriman ODS dengan logistik konvensional sangat berbeda, menyeragamkan tarif akan membatasi inovasi dan membunuh industri perlahan,” tegas Agung.

    Modantara pun berkomitmen untuk terus berdialog dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, mitra pengemudi, dan masyarakat sipil.

    “Ekosistem mobilitas digital yang sehat membutuhkan kebijakan yang adil, inklusif, dan berpijak pada realitas ekonomi,” kata dia.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pengangguran di Kabupaten Kediri Turun Hingga 11,9 Persen, Ini Sebabnya!

    Pengangguran di Kabupaten Kediri Turun Hingga 11,9 Persen, Ini Sebabnya!

    Kediri (beritajatim.com) – Angka pengangguran di Kabupaten Kediri mengalami penurunan signifikan dalam dua tahun terakhir. Berdasarkan data tahun 2023 hingga 2024, tingkat pengangguran turun sebanyak 11,9 persen menjadi 5,1 persen.

    Wakil Bupati Kediri, Dewi Maria Ulfa, menyebut bahwa Job Fair 2025 merupakan salah satu upaya strategis Pemerintah Kabupaten Kediri untuk menekan angka pengangguran, sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat.

    “Job Fair 2025 salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Kediri menekan angka pengangguran sekaligus meningkatkan kesejahteraan dan keluar dari kemiskinan ekstrem,” ujarnya saat membuka Job Fair 2025.

    Gelaran Job Fair 2025 berlangsung selama dua hari pada 20–21 Mei 2025 di Convention Hall Simpang Lima Gumul, Kediri. Sebanyak 45 perusahaan dari berbagai sektor ikut berpartisipasi, menyediakan lebih dari 2.000 lowongan pekerjaan bagi para pencari kerja.

    Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Kediri, Ibnu Imad, menyampaikan bahwa minat pencari kerja sangat tinggi. Tercatat sekitar 6.000 orang telah mendaftar secara online sebelum acara dimulai.

    “Tahun kemarin 1.500 lowongan, tahun ini 2.000 lowongan,” ungkap Ibnu.

    Bagi pelamar yang belum mendapatkan pekerjaan selama gelaran berlangsung, Pemkab Kediri menyediakan alternatif melalui platform digital.

    “Pelamar kerja yang belum mendapat kesempatan pekerjaan bisa melamar melalui aplikasi E-Kerjo,” tambahnya.

    Salah satu pencari kerja, Dinda Sherly, warga Nganjuk, mengungkapkan antusiasmenya mengikuti Job Fair Kediri 2025. Ini merupakan pengalaman pertamanya melamar pekerjaan di job fair tersebut.

    “Melamar ke Bank Jatim dan BRI. Sebelumnya pernah kerja sebagai admin di Nganjuk,” ujar Dinda yang tertarik dengan lowongan di sektor perbankan. [nm/aje]

  • Job Fair Kediri 2025 Buka Ribuan Peluang Kerja dan Magang ke Jepang

    Job Fair Kediri 2025 Buka Ribuan Peluang Kerja dan Magang ke Jepang

    Kediri (beritajatim.com) – Ribuan pencari kerja memadati Convention Hall Simpang Lima Gumul (SLG) dalam gelaran Job Fair Kediri 2025 yang berlangsung selama dua hari. Acara ini diikuti sekitar 45 perusahaan dari berbagai sektor, mulai dari perbankan, ritel, industri makanan, hingga program pemagangan internasional ke Jepang.

    Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa, hadir langsung dalam pembukaan acara dan menyampaikan optimismenya terhadap peran job fair dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

    “Job Fair tahun 2025 ini menjadi momentum penting. Kami berharap warga Kabupaten Kediri bisa memanfaatkan peluang ini semaksimal mungkin untuk mendapatkan pekerjaan dan meningkatkan taraf hidup mereka. Ada banyak pilihan pekerjaan, termasuk program magang ke Jepang, pembukaan franchise usaha, hingga lowongan di sektor perbankan seperti BRI dan PAM,” ungkapnya, Selasa (20/5/2025).

    Lebih dari sekadar jembatan antara pencari kerja dan perusahaan, kegiatan ini dinilai sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk mengurangi pengangguran dan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Kediri.

    “Dalam tiga tahun terakhir, kita sudah berhasil menurunkan angka pengangguran sekitar 11,9 persen. Tapi pekerjaan rumah kita masih panjang. Oleh karena itu, kami terus dorong inovasi, termasuk pembukaan lapangan kerja melalui franchise UMKM dengan modal terjangkau, bahkan mulai dari Rp5 juta,” jelas Dewi.

    Dari pantauan di lokasi, terlihat antusiasme pelamar sangat tinggi. Program pemagangan ke Jepang menjadi daya tarik tersendiri, terutama bagi warga Kecamatan Pelemahan. Banyak peserta melihatnya sebagai peluang emas untuk mendapatkan pengalaman kerja internasional sekaligus meningkatkan keterampilan.

    “Saya ingin coba magang ke Jepang, karena ada pelatihan dan bisa bantu ekonomi keluarga. Ini kesempatan langka,” ujar salah satu pelamar, Rudi Prasetyo.

    Selain program magang, booth milik Bank Jatim, BRI, dan sejumlah usaha waralaba lokal juga ramai dikunjungi. Para pelaku usaha turut membuka kesempatan franchise, memberikan peluang bagi masyarakat yang ingin memulai usaha secara mandiri.

    Dengan kombinasi peluang kerja, magang internasional, dan pembukaan usaha, Job Fair Kediri 2025 menjadi momentum penting bagi ribuan warga untuk membuka lembaran baru menuju masa depan yang lebih cerah. [ADV PKP/nm]

  • Sri Mulyani Targetkan Pertumbuhan 5,8% di 2026, DPR Ingatkan Risiko Eksternal

    Sri Mulyani Targetkan Pertumbuhan 5,8% di 2026, DPR Ingatkan Risiko Eksternal

    Jakarta (beritajatim.com) – Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran 5,2–5,8 persen pada 2026 sebagaimana disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam sidang paripurna DPR RI pada Senin, 20 Mei 2025. Penyampaian asumsi makro dan kebijakan fiskal RAPBN 2026 ini bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional.

    Dalam pemaparan tersebut, selain pertumbuhan ekonomi, pemerintah juga mengajukan asumsi inflasi sebesar 1,5–3,5 persen, nilai tukar rupiah Rp16.500–Rp16.900 per dolar AS, serta suku bunga SBN 6,6–7,2 persen. Sementara harga minyak mentah Indonesia (ICP) dipatok pada kisaran USD 60–80 per barel, dengan target lifting minyak bumi 600–605 ribu barel per hari, dan lifting gas bumi 953–1017 ribu barel setara minyak per hari.

    Namun, Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah mengingatkan bahwa target tersebut perlu dicermati dengan lebih realistis mengingat berbagai tantangan yang sedang dan akan dihadapi. Salah satunya adalah dampak perang tarif yang mengguncang perdagangan global dan mendorong praktik proteksionisme.

    “Kebijakan perang tarif telah mengguncang tata perdagangan global. Dan memperhadapkan perdagangan global dalam situasi yang proteksionis, yang sesungguhnya berlawanan dengan prinsip dan komitmen dari kerjasama perdagangan regional dan global yang mutualistik,” ujarnya.

    Ia juga menggarisbawahi bahwa pada tahun 2025 pemerintah menghadapi risiko shortfall pajak akibat menurunnya harga komoditas ekspor, tekanan terhadap sektor manufaktur, dan lesunya konsumsi rumah tangga. Kondisi ini diperkirakan akan berlanjut pada tahun depan dan dapat mengganggu pencapaian target pendapatan negara.

    “Pendapatan negara menjadi pilar penting untuk memastikan penganggaran berbagai program strategis, termasuk untuk pemenuhan kewajiban pembayaran pokok dan bunga utang yang jatuh tempo di tahun depan yang sangat besar,” tegas Said.

    Untuk itu, pemerintah diminta menetapkan target pendapatan yang realistis-optimistis, disertai dengan kebijakan ekstensifikasi perpajakan, antara lain melalui optimalisasi cukai, tarif minerba, dan sektor digital. Pemberlakuan sistem administrasi pajak berbasis core tax system juga dinilai perlu mempertimbangkan kesiapan literasi wajib pajak serta jaminan keamanan sistem.

    Selain aspek fiskal, DPR juga menyoroti lambatnya realisasi program ketahanan pangan dan energi. Program redistribusi lahan dinilai belum berjalan optimal, sementara sektor pertanian justru mengalami disrupsi dari sisi lahan, tenaga kerja, dan teknologi.

    Pemerintah didesak untuk menuntaskan redistribusi 4,5 juta hektare lahan bagi petani dan perkebunan rakyat, serta meningkatkan adopsi teknologi modern di sektor pertanian. Hal serupa juga berlaku untuk sektor energi, di mana pembangunan lima kilang minyak nasional termasuk proyek petrokimia di Tuban masih belum tuntas.

    Di sektor industri, DPR mencatat adanya pelemahan signifikan yang berdampak pada menyusutnya kelas menengah. Data BPS menunjukkan penurunan jumlah penduduk kelas menengah dari 57,33 juta orang pada 2019 menjadi 47,85 juta pada 2024, atau turun sebanyak 9,48 juta orang.

    “Pemerintah perlu merevitalisasi sektor industri dengan menyiapkan ekosistem industri yang menopangnya seperti tenaga kerja, dukungan pendanaan, riset dan pengembangan teknologi, serta dukungan fiskal,” tambah Said.

    Meski pemerintah mengklaim telah menyusun delapan program strategis nasional untuk 2026, DPR menilai target penurunan tingkat pengangguran dan gini rasio dalam RAPBN masih belum menunjukkan progres yang signifikan. Target tingkat pengangguran 4,44–4,96 persen dan gini rasio 0,377–0,380 dinilai tidak cukup untuk menunjukkan keberpihakan pada penciptaan lapangan kerja dan pengurangan kesenjangan sosial. [beq]

  • DPRD Bangkalan Pertanyakan Validitas Data BPS

    DPRD Bangkalan Pertanyakan Validitas Data BPS

    Bangkalan (beritajatim.com) – Komisi I DPRD Bangkalan menyoroti validitas data Badan Pusat Statistik (BPS) untuk kepentingan dasar pengambilan kebijakan daerah. Sekretaris Komisi I DPRD Bangkalan, Nur Hakim, menyampaikan bahwa rapat itu dilatarbelakangi oleh pentingnya data yang disajikan BPS agar sesuai dengan Undang-Undang serta akurat dan bebas dari manipulasi.

    “Kita mempertanyakan variabel-variabel yang menyebabkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Bangkalan masih rendah, angka kemiskinan tinggi, serta persoalan angkatan kerja yang stagnan. Ini semua berkaitan erat dengan data yang disajikan oleh BPS,” terangnya, Selasa (20/5/2025).

    Tidak hanya itu, Politisi PDIP tersebut menyoroti lemahnya koordinasi antara BPS dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Tenaga Kerja dan Dinas UMKM dalam pengumpulan data ketenagakerjaan. Menurutnya, OPD di Bangkalan dinilai kurang peduli terhadap pembaruan data statistik, sehingga berdampak pada kualitas data yang disajikan.

    “Pemkab dan OPD tidak pernah update data. Kami harap ke depan, terutama Dinas Kominfo dapat aktif dalam memperbarui data secara rutin,” imbuhnya.

    Selain itu, BPS juga menyampaikan sejumlah kendala dalam pelaksanaan survei dan sensus, termasuk tekanan dari kepentingan lokal serta keterbatasan sumber daya manusia yang kompeten.

    Hakim juga mengkritik data ketenagakerjaan yang stagnan antara tahun 2023 dan 2024, yang menunjukkan tidak adanya perubahan signifikan. Ia menduga adanya kesalahan dalam pendataan, karena angka pengangguran seharusnya mencerminkan kondisi lapangan yang dinamis. Pihaknya juga menegaskan komitmennya untuk mendukung Pemkab Bangkalan dalam menyusun kebijakan berbasis data yang valid.

    “Harapan kami semua kebijakan pemerintah daerah tidak meleset dari kebutuhan riil masyarakat. Untuk itu, data yang digunakan harus benar-benar mencerminkan kondisi lapangan,” pungkasnya. [sar/aje]

  • Bupati Jombang Wujudkan Komitmen Ciptakan Lapangan Kerja Melalui Program Pelatihan Keterampilan

    Bupati Jombang Wujudkan Komitmen Ciptakan Lapangan Kerja Melalui Program Pelatihan Keterampilan

    Jombang (beritajatim.com) – Komitmen Bupati Jombang, H Warsubi, dalam mengurangi angka pengangguran mulai menampakkan hasil nyata. Lewat berbagai program pelatihan keterampilan kerja, pemerintah daerah membuka akses bagi masyarakat untuk meningkatkan kapasitas diri dan menciptakan peluang kerja baru.

    Program pelatihan ini mencakup berbagai bidang strategis seperti memasak, digital marketing, menjahit upper sepatu, hingga pelatihan juru las.

    Warsubi menjelaskan bahwa pelatihan ini tidak hanya sekadar meningkatkan keterampilan, tetapi juga difokuskan untuk mencetak tenaga kerja yang kompeten dan memiliki daya saing tinggi di dunia industri.

    “Kami ingin mengurangi pengangguran dengan memberikan peluang kerja bagi mereka yang belum bekerja atau mencari pekerjaan,” ujarnya, Senin (19/5/2025).

    Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) menggandeng sejumlah lembaga pelatihan kerja (LPK) yang sudah memiliki jaringan kemitraan dengan industri. Peserta pelatihan tidak hanya diberi keterampilan teknis, namun juga diarahkan untuk mendapatkan sertifikasi resmi agar dapat langsung disalurkan ke perusahaan mitra.

    Di lokasi kegiatan, Kepala Disnaker Jombang, Isawan Nanang Risdiyanto, menuturkan bahwa salah satu pelatihan yang menjadi prioritas adalah digital marketing. Sebanyak 20 peserta dibekali kemampuan afiliasi untuk memasarkan produk-produk unggulan dari Kabupaten Jombang.

    “Jadi kami sudah memiliki program pelatihan digital marketing di Mojoagung. Mereka ini nanti akan kami sinergikan dengan teman-teman lainnya untuk mendukung promosi produk unggulan Kabupaten Jombang,” jelas Isawan.

    Sementara itu, Direktur LPK Bina Karya, Mahmudin, menjelaskan bahwa pelatihan keterampilan menjahit upper sepatu dilaksanakan selama minimal 20 hari atau 160 jam. Program ini menyasar 40 peserta yang nantinya akan siap bekerja di beberapa perusahaan industri alas kaki, salah satunya PT Pei Hai Internasional Wiratama Indonesia.

    Bupati Jombang Warsubi saat meninjau LPK

    “Kami memiliki mitra sejumlah 15 perusahaan yang siap menerima peserta yang sudah melakukan pelatihan-pelatihan di Lembaga Pelatihan kerja kami. Tanggal 18 April kemarin sudah ada 10 orang peserta yang sudah memiliki sertifikasi kami salurkan ke PT Pei Hai Internasional Wiratama Indonesia,” ungkapnya.

    Antusiasme peserta juga tampak dari kesaksian Arif Nur, warga Peterongan, yang mengaku sangat terbantu dengan pelatihan gratis dari LPK Bina Karya.

    “Kami diajarkan bagaimana menggunakan beberapa mesin jahit. Misalnya mesin jahit jarum 1, mesin jahit jarum 2, mesin jahit manual, mesin jahit digital. Selain itu, kami juga diajarkan bagaimana cara cutting, menjahit zigzag dan lain sebagainya,” tuturnya.

    Arif menyampaikan terima kasih atas perhatian dari Bupati Warsubi, Disnaker, dan LPK Bangun Karya yang telah memberikan pelatihan menjahit upper sepatu secara intensif. “Saya merasa terbantu sekali. Apalagi skill yang diajarkan ada banyak hal. Sehingga kami peserta pelatihan siap untuk langsung diterjunkan ke perusahaan,” pungkasnya.

    Langkah Bupati Warsubi ini dinilai strategis dan relevan dengan tantangan ketenagakerjaan masa kini. Selain menciptakan peluang kerja, program pelatihan ini juga mendukung pengembangan ekonomi lokal melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia. [suf]

  • AHY Perintahkan Kepala BPJK Demokrat Hillary Brigitta untuk Perkuat UMKM dan Ekonomi Kreatif

    AHY Perintahkan Kepala BPJK Demokrat Hillary Brigitta untuk Perkuat UMKM dan Ekonomi Kreatif

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), kembali menegaskan komitmennya terhadap pemberdayaan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta sektor ekonomi kreatif. Lewat program “UMKM HEBAT KUAT” yang tengah dibuka pendaftarannya untuk wilayah JABODETABEK, Partai Demokrat menunjukkan keseriusannya hadir menjawab kebutuhan masyarakat.

    Program ini tak lepas dari peran Hillary Brigitta Lasut (HBL) yang belum lama ini mendapat mandat penting dari AHY. Pada Minggu, 23 Maret 2025, AHY menunjuk HBL sebagai Kepala Badan Pembinaan Jaringan Konstituen (BPJK) dalam struktur terbaru DPP Demokrat. Jabatan strategis ini setara dengan posisi menteri atau wakil menteri di internal partai, dan menuntut HBL untuk bekerja maksimal membangun jaringan konstituen secara nasional.

    Penunjukan tersebut bukan tanpa alasan. AHY menaruh harapan besar agar Hillary mampu memaksimalkan seluruh potensi jaringan partai, termasuk dukungan kepala daerah dari Demokrat, untuk memperkuat mesin partai sekaligus menjadi solusi nyata atas persoalan masyarakat.

    Tak hanya bicara strategi politik, AHY secara khusus meminta BPJK untuk menginisiasi gerakan-gerakan inovatif dalam menjawab isu-isu riil seperti pengangguran, minimnya lapangan kerja, hingga keterbatasan kapasitas UMKM dan pelaku ekonomi kreatif. Melalui program “UMKM HEBAT KUAT”, Demokrat ingin menjadi bagian dari solusi yang membumi.

    “Ayo bergabung menjadi UMKM Binaan Partai Demokrat, yang memberi kesempatan bagi pelaku UMKM dan Ekonomi Kreatif dari seluruh Indonesia untuk merasakan kehadiran Partai Demokrat khususnya dalam menangani masalah keterbatasan skill dan sumber daya UMKM untuk berkembang, masalah pengangguran dan kebutuhan lapangan kerja,” ajak Hillary dalam unggahan Instagram terbarunya.

  • Personel gabungan patroli untuk cegah premanisme di kawasan industri

    Personel gabungan patroli untuk cegah premanisme di kawasan industri

    Jakarta (ANTARA) – Personel gabungan dari Satpol PP Jakarta Timur, TNI dan Polri meningkatkan patroli untuk mencegah premanisme di kawasan industri seperti Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP).

    “Kami lakukan patroli terhadap penekanannya di wilayah industri di Jakarta Timur,” kata Kabag Operasional Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Rahmat Eko Mulyadi di kawasan JIEP di Pulogadung, Jakarta Timur, Jumat.

    Dalam hal ini ada kawasan industri di Cakung, Pulogadung, khususnya JIEP. “Ini termasuk di dalamnya perusahaan atau teman usaha yang perlu dilakukan pengamanan,” katanya.

    Patroli ini sejalan dengan Operasi Berantas Jaya 2025 sebagai bentuk implementasi dari atensi Presiden Prabowo Subianto terkait mengamankan iklim investasi di Indonesia, khususnya di Jakarta Timur (Jaktim).

    Patroli ini juga sebagai salah satu upaya satuan tugas (satgas) preventif untuk memonitoring wilayah yang dinilai berpotensi terjadinya aksi premanisme seperti pungutan liar (pungli).

    Aksi premanisme yang dimaksud dilakukan melalui individu maupun kelompok ataupun secara bersembunyi dibalik kegiatan organisasi kemasyarakatan (ormas) ataupun bukan ormas.

    “Kaitannya dengan oknum-oknum yang diduga melakukan aksi premanisme. Makanya hari ini melakukan monitoring di kawasan PT JIEP,” ujar Eko.

    Selain itu, pihaknya terus melakukan monitoring dengan PT JIEP untuk memperkuat komunikasi bila ditemukan adanya tindakan yang mengganggu iklim investasi di kawasan industri.

    Jika hal itu terjadi, PT JIEP ataupun warga sekitar bisa langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cakung atau langsung Polres Metro Jakarta Timur.

    Menanggapi Operasi Berantas Jaya Polres Jakarta Timur tersebut, Dirut JIEP Satrio Witjaksono mengatakan, sejauh ini kawasan tersebut cukup kondusif dari gangguan preman.

    “Selama ini memang kawasan kami cukup kondusif. Jadi gangguan preman tidak ada. Ini lingkungan saja karena banyak pengangguran. Ini jadi meresahkan,” katanya.

    Pihaknya sudah melakukan berbagai cara untuk mengatasinya termasuk dengan Polri dan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). “Alhamdulillah di kawasan kami cukup baik,” kata Satrio.

    Satrio mengapresiasi kegiatan Operasi Berantas Jaya 2025 terkait aksi premanisme yang dilakukan di kawasannya. Menurut Satrio, giat ini bisa lebih meningkatkan keamanan dan kenyamanan warga sekitar.

    “Kami sangat senang dan memberikan apresiasi buat Polri kawasan kami tentunya tingkat keamanan lebih terjaga, tenang dan kondusif,” ujar Satrio.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pemprov DKI targetkan 1.530 orang dapat kerja pada tahun ini 

    Pemprov DKI targetkan 1.530 orang dapat kerja pada tahun ini 

    Pemprov DKI harus lebih ketat saat melakukan seleksi terhadap perusahaan-perusahaan yang ingin ikut serta dalam bursa kerja

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan 1.530 orang bisa mendapat pekerjaan melalui bursa kerja (job fair) yang mulai diadakan rutin setiap bulan di tingkat kecamatan.

    “Pada tahun 2024 ada 1.669 pencari kerja yang mendapat pekerjaan melalui job fair. Sementara target di tahun 2025, 1.530 orang bisa mendapat pekerjaan melalui job fair,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta, Syaripudin dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

    Dia mengatakan Pemprov DKI sudah berupaya membuat program bursa kerja untuk menekan angka pengangguran di Jakarta.

    Data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menunjukkan pengangguran di Jakarta pada tahun 2023 mencapai 354.496 orang.

    Sementara itu, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Wa Ode Herlina berpendapat Pemprov DKI harus lebih ketat saat melakukan seleksi terhadap perusahaan-perusahaan yang ingin ikut serta dalam bursa kerja.

    Dengan begitu, warga Jakarta yang mendapat pekerjaan lewat bursa mampu memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan perekonomian keluarga.

    “Kalau perusahaannya jelas, upah yang didapat setiap bulan juga pasti, stabil. Bukan menerima upah sesuai pencapaian target saja,” kata dia.

    Dia juga meminta Pemprov DKI Jakarta memastikan seluruh perusahaan yang ikut dalam bursa kerja memberikan upah sesuai Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Jakarta, sesuai Keputusan Gubernur DKI Nomor 829 Tahun 2024.

    Wa Ode berharap sosialisasi terkait jadwal bursa kerja lebih digencarkan. Bahkan, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain juga diminta untuk membantu penyebaran informasi melalui platform media sosial masing-masing.

    Dia berharap program bursa kerja bisa tepat sasaran untuk warga Jakarta yang belum memiliki pekerjaan.

    “Masih kurang sosialisasinya. Selain media sosial Disnakertrans, perlu juga SKPD lain bantu menginfokan. Bahkan RT/ RW juga harus membantu,” kata Wa Ode.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Sudin Ketenagakerjaan Jaktim selenggarakan pelatihan calon satpam

    Sudin Ketenagakerjaan Jaktim selenggarakan pelatihan calon satpam

    merupakan program rencana strategis Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi pengangguran

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) Jakarta Timur menyelenggarakan pelatihan satuan pengamanan (satpam) kualifikasi Gada Pratama yang bisa dipakai warga meningkatkan keterampilan untuk mendapatkan pekerjaan.

    “Pelatihan dilakukan guna memperdalam pendidikan dan pelatihan dasar wajib bagi calon anggota satpam. Dalam pelatihan ini, peserta akan belajar untuk mengetahui apa wewenang dan kewajiban seorang satpam,” kata Wakil Walikota Jakarta Timur Kusmanto di Jakarta, Jumat.

    Kusmanto mengapresiasi adanya pelatihan satpam ini karena merupakan program rencana strategis Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi pengangguran di wilayah Jakarta Timur. Salah satunya dengan menyerap pelatihan sehingga siap untuk bekerja oleh pasar kerja nasional.

    Selain itu, pengentasan pengangguran di Jakarta Timur merupakan komitmen Pemkot Jakarta Timur dalam mewujudkan Jakarta sebagai Kota Global.

    Oleh karena itu, Kusmanto meminta kepada seluruh peserta agar dapat memanfaatkan momentum pelatihan ini dengan sebaik-baiknya sehingga seluruh tahapan seleksi berjalan mudah.

    “Mereka nantinya akan mendapatkan sertifikat yang dapat dipergunakan sebaik-baiknya. Jadi dari pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan inteligensi peserta,” ujar Kusmanto.

    Lebih lanjut, Kusmanto berharap, pelatihan calon satpam ini bisa membentuk fisik peserta, mental, kedisplinan, dan keterampilan dalam menjalankan tugas sebagai satpam nantinya.

    Lebih lanjut, kegiatan ini merupakan salah satu upaya meningkatkan keterampilan, yang bagian upaya wujud nyata aspirasi masyarakat dan tentunya bermanfaat bagi warga setempat.

    “Tentunya dari pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sehingga terciptanya satuan pengamanan yang memiliki kompetensi yang baik dalam pelaksanaan tugasnya,” ucap Kusmanto.

    Adapun pelatihan ini diikuti 100 peserta warga Jakarta Timur dan dimulai 5-18 Mei mendatang di Kantor Walikota Jakarta Timur. Turut hadir dalam kegiatan yakni Kepala Suku Dinas Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Sudin Nakertransgi) Jakarta Timur Galuh Prasiwi dan Anggota DPRD DKI Jakarta Ghozi Zulazmi.

    Sebelumnya, Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Timur di Pondok Kelapa, Duren Sawit, menargetkan sebanyak 70 persen lulusan pelatihan bisa terserap di dunia kerja industri.

    “PPKD kini tidak hanya berfokus pada pelatihan, tetapi juga memastikan lulusan siap masuk ke dunia kerja. Ia menargetkan 70 persen lulusan terserap oleh industri, meningkat dari target sebelumnya yang hanya 20-30 persen,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) DKI Jakarta, Hari Nugroho saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (27/3).

    Hari menyebutkan, pihaknya telah mengubah sistem PPKD Jakarta Timur. Dahulu, PPKD memiliki program yang sama namun sekarang masing-masing memiliki program unggulan.

    Selain itu, pihaknya juga memodernisasi peralatan dan prasarana agar lulusan pelatihan kerja tak perlu lagi diragukan kemampuannya saat masuk ke dunia industri.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025