Kasus: pengangguran

  • Harga Emas Antam Hari Ini 23 Juni 2025 Betah Stabil, Cek Daftar Lengkapnya – Page 3

    Harga Emas Antam Hari Ini 23 Juni 2025 Betah Stabil, Cek Daftar Lengkapnya – Page 3

    Pada pekan ketiga Juni 2025, 16 analis berpartisipasi dalam Survei Emas Kitco News, dengan Wall Street kembali ke posisi netral secara keseluruhan setelah perkembangan geopolitik gagal meningkatkan harga emas batangan. 

    Sebanyak 6 pakar, atau 38%, memperkirakan harga emas akan naik selama minggu depan, sementara lima analis, atau 31%, memperkirakan penurunan harga logam kuning tersebut, dan lima analis lainnya, mewakili 31% sisanya, memperkirakan perdagangan emas akan bergerak menyamping minggu depan.

    Sementara itu, 258 suara diberikan dalam jajak pendapat daring Kitco, dengan Main Street mempertahankan mayoritas bullish-nya dari minggu lalu. 138 pedagang eceran, atau 54%, memperkirakan harga emas akan naik minggu depan, sementara 55, atau 21%, memperkirakan logam kuning akan turun. 65 investor sisanya, atau 25%, memperkirakan harga akan berkonsolidasi selama minggu depan.

    Sentimen ke Depan

    Setelah keputusan suku bunga bank sentral mendominasi lanskap berita ekonomi minggu ini, fokus minggu depan akan tertuju pada kesehatan konsumen AS, dengan data perumahan, inflasi, dan keyakinan yang akan dirilis.

    Senin akan dirilis S&P flash PMI untuk bulan Juni, sedangkan Selasa akan merilis indeks Keyakinan Konsumen terbaru beserta testimoni Ketua Fed Powell di hadapan Komite Layanan Keuangan DPR. Kemudian pada Rabu, pasar akan menerima Penjualan Rumah Baru untuk bulan Mei, sementara Powell memberikan testimoni di hadapan Komite Perbankan Senat.

    Kamis akan merilis klaim pengangguran mingguan, pesanan barang tahan lama, dan penjualan rumah tertunda untuk bulan Mei, serta PDB Q1 AS final. Minggu ini akan ditutup dengan rilis Inflasi Inti PCE untuk bulan Mei pada Jumat pagi. 

  • Warga: Jakarta Sudah 498 Tahun, tapi Banyak yang Masih Tinggal di Pinggir Kali
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 Juni 2025

    Warga: Jakarta Sudah 498 Tahun, tapi Banyak yang Masih Tinggal di Pinggir Kali Megapolitan 22 Juni 2025

    Warga: Jakarta Sudah 498 Tahun, tapi Banyak yang Masih Tinggal di Pinggir Kali
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Farida (70), menilai banyak warga
    Jakarta
    yang hidupnya jauh dari kata layak, meski kota ini sudah menginjak umur ke-498.
    “Jakarta udah 498 tahun, tapi banyak orang yang tinggal di pinggir kali, menyedihkan sekali kehidupannya,” ujar Farida saat diwawancarai Kompas.com di Monumen Nasional (Monas), Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (22/6/2025).
    Untuk itu, di Hari Ulang Tahun (HUT) Jakarta ke-498, Farida berharap Pemprov Jakarta lebih memperhatikan warganya.
    “Jakarta udah hampir setengah abad, tolong perhatikan kehidupan rakyat, kehidupan masyarakat Jakarta, hapuskan kemiskinan, jangan korupsi, uang rakyat itu banyak,” kata Farida. 
    Farida mengatakan, sudah seharusnya amggaran di Jakarta digunakan untuk menyejahterakan rakyatnya. Salah satunya di bidang pendidikan dan kesehatan.
    “Utamakan pendidikan, anak-anak bisa bersekolah, bekerja, jangan sampai ada pengangguran karena bisa meningkatkan kriminal,” jelas Farida.
    Tak hanya itu, Farida juga berharap, agar Pramono bisa memperhatikan seluruh rakyatnya, terutama kaum lansia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bos The Fed Jerome Powell Bawa Data Inflasi Lapor ke Kongres AS

    Bos The Fed Jerome Powell Bawa Data Inflasi Lapor ke Kongres AS

    Bisnis.com, JAKARTA — Bank Sentral AS (Federal Reserve) akan melaporkan pandangan ke Kongres AS pekan ini, yang akan memberikan sinyal arah kebijakan moneter.

    Melansir dari Bloomberg, Minggu (22/6/2025), setelah rilis data kunci pada Jumat dan pengumuman The Fed pekan ini mempertahankan suku bunga tetap, Jerome Powell akan menghadiri sidang dihadapan kongres di Capitol Hill selama dua har. Dia akan kembali menjelaskan alasan di balik pendekatan kebijakan moneter yang hati-hati dari bank sentral.  

    Ketua Fed kemungkinan akan menekankan tentang meskipun pemotongan suku bunga mungkin terjadi tahun ini, pejabat bank sentral ingin lebih jelas tentang dampak kebijakan perdagangan Gedung Putih terhadap ekonomi. 

    Para ekonom memperkirakan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (personal consumption expenditure/PCE) tanpa makanan dan energi akan naik 0,1% pada Mei untuk bulan ketiga berturut-turut. Hal ini akan menandai periode tiga bulan terlemah sejak pandemi lima tahun lalu.

    Pejabat bank sentral AS secara umum melihat penggunaan tarif yang diperluas oleh pemerintahan Trump akan memberikan tekanan naik pada harga, pada akhirnya. Namun, proyeksi ekonomi terbaru mereka juga menunjukkan bahwa pejabat melihat pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah dan tingkat pengangguran yang lebih tinggi tahun ini.

    Gubernur The Fed Christopher Waller pada Jumat mengatakan kepada CNBC bahwa dampak inflasi dari bea impor kemungkinan akan bersifat sementara, dan dia melihat ruang untuk melanjutkan penurunan biaya pinjaman mulai bulan depan. Keputusan kebijakan Fed berikutnya akan diumumkan pada 30 Juli.  

    Sejumlah Ekonom Bloomberg Estelle Ou, Anna Wong, Stuart Paul, Eliza Winger, dan Chris G. Collins menyampaikan bahwa indikator inflasi inti PCE yang menjadi acuan The Fed kemungkinan naik hanya 2 basis poin pada Mei, kenaikan moderat yang tidak memberikan kejelasan tentang risiko kenaikan inflasi dalam beberapa bulan ke depan.  

    “Hal ini kemungkinan akan membuat beberapa pejabat The Fed tetap menyeimbangkan kedua sisi mandatnya, daripada beralih fokus ke risiko kenaikan inflasi,” tulis ekonom tersebut.

    Bersama dengan data inflasi Mei, laporan pemerintah pada Jumat ini diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan moderat selama dua bulan berturut-turut dalam pengeluaran rumah tangga untuk barang dan jasa. 

    Dua bulan terakhir mencatat penurunan tajam dalam sentimen, sebagian terkait dengan kekhawatiran meningkat tentang dampak tarif yang lebih tinggi terhadap harga.

    Para ekonom juga akan memperhatikan data pendapatan pribadi dalam laporan tersebut untuk menilai kemampuan konsumen untuk terus berbelanja. Dalam tiga bulan hingga April, pertumbuhan pendapatan disposable yang disesuaikan dengan inflasi rata-rata 0,6%, yang terkuat dalam lebih dari dua tahun. 

    Data AS lainnya dalam minggu ini termasuk penjualan rumah existing dan baru pada Mei, serta dua survei kepercayaan konsumen Juni. Pada Kamis, pemerintah akan menerbitkan laporan indikator ekonomi awal yang mencakup perkiraan awal defisit perdagangan barang untuk Mei.

    Selain Powell yang menyampaikan laporan kebijakan semi-tahunan The Fed—dia akan bersaksi di depan panel DPR pada Selasa dan Komite Perbankan Senat pada Rabu—sejumlah bankir sentral lain, termasuk Presiden Federal Reserve New York John Williams, akan tampil di forum publik.

    Di utara, Statistik Kanada akan merilis data inflasi pertama dari dua data inflasi sebelum keputusan suku bunga Bank Kanada pada Juli. Pembuat kebijakan memantau inflasi inti yang lebih tinggi dari perkiraan dan telah memberi sinyal bahwa mereka akan tetap menahan diri kecuali tekanan harga mendasar mereda.  

    Data produk domestik bruto (PDB) berdasarkan sektor industri untuk April dan perkiraan awal untuk Mei kemungkinan akan menunjukkan penurunan ekspor dan investasi bisnis seiring penerapan tarif Trump. 

    Di tempat lain, rilis data inflasi di Asia, penampilan para kepala bank sentral zona euro dan Inggris, serta kemungkinan pemotongan suku bunga di Meksiko mungkin menjadi sorotan utama. 

  • Krisis Baru Melanda China, Muncul Fenomena Anak Ekor Busuk

    Krisis Baru Melanda China, Muncul Fenomena Anak Ekor Busuk

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kondisi ekonomi dunia sedang tidak baik-baik saja. Badai PHK di berbagai belahan dunia telah mencetak banyak pengangguran muda.

    China merupakan salah satu negara yang dihantam krisis angkatan kerja. Banyak generasi muda China yang kesulitan mencari kerja sesuai dengan bidang studi mereka saat kuliah.

    Hal ini terungkap dalam laporan CNA berjudul “Mengapa Sarjana Muda Banyak Menganggur di China”. CNA menemui beberapa pejuang pencari kerja di bursa kerja (job fair) Lishuiqiao, Beijing, beberapa saat lalu.

    “Saya melihat peluangnya cukup suram, pasar tenaga kerja sepi, akhirnya saya mengurungkan niat mengejar posisi tertentu,” kata Hu Die, pencari kerja berusia 22 tahun yang merupakan sarjana desain dari Harbin University of Science and Technology kepada CNA, dikutip Minggu (21/6/2025).

    Li Mengqi, sarjana teknik kimia dari Institut Teknologi Shanghai yang telah berusia 26 tahun, sudah 8 bulan menganggur setelah lulus kuliah. Isunya sama, ia tak menemukan pekerjaan yang sesuai dengan jurusannya saat menempuh pendidikan di universitas.

    Chen Yuyan, 26 tahun, lulusan Guangdong Food and Drug Vocational College pada 2022, bahkan akhirnya harus bekerja sebagai petugas sortir paket di sebuah cabang agen kurir.

    Menurutnya, meskipun telah mendapatkan pendidikan vokasi, sulit untuk memperoleh pekerjaan dengan standar gaji yang mencukupi. Sebab, banyak lowongan kerja yang mencantumkan syarat-syarat menyulitkan.

    “Banyak perusahaan mencari kandidat yang sudah berpengalaman-orang-orang yang bisa langsung bekerja. Sebagai lulusan baru, kami tidak punya cukup pengalaman. Mereka sering mengatakan tidak memiliki sumber daya untuk melatih karyawan baru, dan gaji yang ditawarkan sangat rendah,” ucap Chen.

    Krisis Lapangan Kerja di China

    Pendiri Young China Group, lembaga think tank atau pemikir yang berbasis di Shanghai, Zak Dychtwald mengatakan, apa yang terjadi dengan Li, Hu, dan Chen merupakan gambaran krisis pasar kerja di China.

    “Salah satu masalah terbesar saat ini adalah ketimpangan antara kerja keras yang mereka lakukan saat kuliah dan pekerjaan yang menanti ketika lulus,” kata Zak Dychtwald.

    Asisten profesor Sosiologi di University of Michigan, Zhou Yun, mengamati meskipun lulusan dari sekolah-sekolah elite dan jurusan automasi ataupun AI banyak dicari, namun para sarjana masih kesulitan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keahlian mereka akibat meningkatnya persaingan di bursa kerja.

    “Industri yang secara tradisional menjadi penyerap utama lulusan perguruan tinggi, seperti startup internet dan pendidikan, juga mengalami penyusutan dalam beberapa tahun terakhir. Jadi, ada alasan struktural yang mendalam di baliknya,” katanya.

    Bobroknya pasar kerja di China telah memunculkan istilah “anak dengan ekor busuk”. Istilah itu merupakan gambaran sarjana muda yang terpaksa bekerja dengan gaji rendah dan bergantung pada orang tua, lantaran tidak mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan mereka.

    Istilah ini diambil dari “gedung ekor busuk”, proyek perumahan mangkrak dan menjadi beban ekonomi China sejak 2021.

    Pergeseran Sikap Generasi Muda

    Eli Friedman, profesor Global Labor and Work di Cornell University, menyoroti adanya pergeseran budaya yang memengaruhi sikap generasi muda terhadap pekerjaan.

    Berbeda dengan generasi orang tua mereka, sarjana muda saat ini lebih enggan menerima pekerjaan berkualitas rendah atau tidak stabil, bahkan di tengah tekanan ekonomi. Mereka juga enggan memulai usaha kecil untuk bisa mengembangkan bisnis.

    “Saat ini, jika Anda berusia 22 atau 23 tahun dan baru lulus universitas di China, saya rasa Anda tidak akan mau berjualan barang-barang kecil di jalanan, lalu menabung dan menggunakannya untuk memulai bisnis kecil-kecilan. Secara budaya, saya rasa itu bukan lagi jalan yang dipilih kebanyakan orang,” kata Friedman.

    Pergeseran sikap ini telah melahirkan istilah “merunduk” atau tangping dalam bahasa Mandarin, ketika kaum muda memilih mundur dari persaingan kerja yang hiperkompetitif.

    Beberapa anak muda enggan “menerima pekerjaan apa pun yang tersedia” karena makin kecewa dengan model tradisional pengembangan karir, menurut Friedman.

    Zhou dari University of Michigan menyoroti dampak psikologis mendalam akibat pengangguran berkepanjangan, terutama di kalangan lulusan yang sebelumnya dijanjikan masa depan yang stabil.

    “Ketidakmampuan mendapatkan pekerjaan tidak hanya menciptakan ketidakpastian ekonomi, tetapi juga menghilangkan martabat dan tujuan hidup. Bagi para lulusan, hal ini meruntuhkan narasi yang selama ini mereka yakini, bahwa pendidikan akan memberikan kehidupan yang lebih baik,” ujarnya.

    Fenomena Sarjana Pengangguran

    Tahun ini jumlah lulusan universitas di China akan mencapai rekornya, 12,22 juta orang, naik dari 9 juta orang pada 2021. Pemerintah China telah mengakui solusi untuk mengatasi tantangan lapangan pekerjaan di negara itu sangat mendesak.

    “Ketidakcocokan antara pasokan dan permintaan sumber daya manusia makin mencolok,” kata Menteri Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial China, Wang Xiaoping, dalam konferensi pers pada 9 Maret lalu di sela-sela pertemuan tahunan Lianghui atau Dua Sesi.

    Laporan Kerja Pemerintah China 2025 merinci rencana untuk mengatasi pengangguran kaum muda, dengan menekankan perluasan peluang kerja, bantuan keuangan yang lebih terarah, dan dukungan baru bagi kewirausahaan.

    Langkah-langkah spesifik yang diusulkan meliputi pengembalian premi asuransi pengangguran, pemotongan pajak dan biaya, subsidi pekerjaan, serta dukungan langsung bagi industri padat karya.

    China telah menetapkan target untuk menciptakan lebih dari 12 juta pekerjaan baru di daerah perkotaan tahun ini, sebagaimana dirinci dalam Laporan Kerja Pemerintah pada Dua Sesi.

    Meskipun jumlah lulusan yang memasuki pasar kerja tahun ini mencapai rekor tertinggi, China masih menghadapi kekurangan tenaga kerja terampil, terutama di sektor manufaktur.

    Menurut laporan China Daily pada Juli lalu, yang mengutip panduan pengembangan tenaga kerja manufaktur dari Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi serta departemen terkait, China diperkirakan akan mengalami kekurangan sekitar 30 juta pekerja terampil di 10 sektor manufaktur utama pada tahun 2025.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Mengenal Iran, Negara yang Mempermalukan Israel

    Mengenal Iran, Negara yang Mempermalukan Israel

    JAKARTA – Iran yang memiliki wilayah yang membentang dari Laut Kaspia di utara ke Teluk Oman di selatan, kini tengah menjadi sorotan dan perhatian internasional. Apalagi setelah Israel melakukan serangan di negara terbesar kedua di Timur Tengah pada 13 Juni.

    Lanskap Iran beragam seperti sejarahnya, dengan akses utama ke saluran air yang kritis, termasuk Selat Hormuz, di mana 20 persen minyak dunia mengalir. Dengan populasi 92 juta, Iran adalah negara terbesar ke-17 di dunia berdasarkan populasi dan luas daratan. Produk domestik bruto (PDB) nominal Iran adalah $ 418bn, peringkatnya di urutan ke-36 dalam hal ukuran ekonomi. Ini memiliki tingkat pengangguran sekitar 7,2 persen.

    Tingkat melek huruf orang dewasa di negara ini adalah 89 persen, dengan melek pemuda mendekati 99 persen, meskipun tingkat ini bervariasi antara daerah pedesaan dan perkotaan. Dilansir dari Aljazeera, negara ini kaya akan minyak dan gas, peringkat sebagai produsen minyak terbesar kesembilan di dunia dan produsen gas alam terbesar ketiga.

    Iran merupakan negara terbesar kedua di Timur Tengah setelah Arab Saudi dan yang terbesar ke-17 di dunia, yang mencakup sekitar 1,65 juta kilometer persegi (636.000 mil persegi). Iran mencakup sekitar seperenam wilayah daratan yang setara di Amerika Serikat, hampir sama besarnya dengan negara bagian Alaska.

    Ini adalah sekitar seperenam ukuran Eropa, sekitar seperlima ukuran Australia, kira-kira setengah ukuran India dan sekitar 80 kali lebih besar dari Israel.

    Tiga Kota Besar di Iran

    Dengan 9,6 juta penduduk, Teheran telah menjadi ibu kota sejak 1795 dan merupakan kota terbesar di negara itu. Terletak di bawah Pegunungan Alborz, sejarah Teheran sudah ada sejak lebih dari 6.000 tahun.

    Mashhad, di timur laut, adalah kota terbesar kedua di Iran dengan 3,4 juta orang dan sejarah yang mencakup lebih dari 1.200 tahun. Ini adalah pusat agama dan budaya utama dan merupakan rumah bagi Kuil Imam Reza, yang membawa jutaan peziarah dari seluruh dunia.

    Isfahan, kota terbesar ketiga, adalah rumah bagi sekitar 2,3 juta orang. Lebih dari 2.500 tahun, kota ini pernah menjadi ibu kota Kekaisaran Safawi, yang berlangsung dari 1501 hingga 1722. Isfahan menjadi tuan rumah lembaga pendidikan utama dan merupakan pusat tekstil, baja dan manufaktur, bersama dengan industri nuklir dan kedirgantaraan.

    Iran didominasi Muslim Syiah, membentuk sekitar 90 persen dari populasi, sementara Muslim Sunni dan sekte Muslim lainnya menyumbang sekitar 9 persen. Sisanya 1 persen termasuk sekitar 300.000 Baha’i, 300.000 orang Kristen, 35.000 Zoroaster, 20.000 orang Yahudi, dan 10.000 orang Sabea Mandean menurut Minority Rights Group

  • PRIMA Magang PTKI siapkan mahasiswa hadapi dunia kerja

    PRIMA Magang PTKI siapkan mahasiswa hadapi dunia kerja

    Peluncuran Program PRIMA Magang PTKI (Professional Readiness through Internship and Mentorship for Academics), Jumat (20/6/2025) di Jakarta. Foto: Kemenag

    PRIMA Magang PTKI siapkan mahasiswa hadapi dunia kerja
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Sabtu, 21 Juni 2025 – 17:23 WIB

    Elshinta.com – Kementerian Agama Republik Indonesia resmi meluncurkan Program PRIMA Magang PTKI (Professional Readiness through Internship and Mentorship for Academics), Jumat (20/6/2025) di Jakarta. Program strategis ini diinisiasi Direktorat Jenderal Pendidikan Islam sebagai jawaban atas kesenjangan antara dunia akademik dan dunia kerja.

    PRIMA Magang hadir untuk memperkuat kompetensi, karakter, dan daya saing lulusan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), sekaligus menjadi pilar transformasi pendidikan tinggi keagamaan menuju Indonesia Emas 2045.

    Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, menegaskan PRIMA bukan sekadar program magang biasa, melainkan sebuah gerakan moral, spiritual, dan kolektif nasional untuk menjembatani kampus dengan dunia industri.

    “Ini adalah wujud nyata transformasi pendidikan keagamaan yang relevan dengan tantangan zaman. Lulusan PTKI harus bergerak dari teks ke konteks, dari ilmu ke keterampilan nyata, dari ruang kelas menuju kontribusi langsung kepada masyarakat dan bangsa,” ujar Menag dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Elshinta, Sabtu (21/6/2025).

    Menag menyebut PRIMA Magang dirancang selaras dengan ASTA CITA (Delapan Arah Pembangunan Nasional 2024–2029) dan ASTA PROTAS (Delapan Program Prioritas Transformasi Kementerian Agama 2025–2029). Program ini mendukung penguatan SDM, perluasan lapangan kerja, hilirisasi industri, digitalisasi tata kelola pendidikan, dan pemberdayaan ekonomi umat.

    Menag Nasaruddin juga mengajak semua pihak untuk mengawal PRIMA sebagai program yang berdampak nyata, bukan hanya simbolis. “Mari kita kawal PRIMA bukan hanya sebagai program magang, tapi sebagai gerakan nilai, sebagai bagian dari upaya kolektif menyiapkan generasi unggul yang profesional, religius, inovatif, dan mandiri,” ungkapnya.

    “Bangsa ini tidak hanya membutuhkan kecanggihan teknologi, tetapi juga kejujuran hati dan kekuatan nilai-nilai spiritual. Jangan remehkan mereka yang bekerja diam-diam tanpa pamrih — mereka adalah fondasi bangsa yang sesungguhnya,” tambah Menag.

    Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menjelaskan bahwa PRIMA Magang PTKI merupakan respons konkret terhadap tingginya angka pengangguran lulusan perguruan tinggi sebagaimana dirilis BPS tahun 2023. Ia menegaskan perlunya lulusan tidak hanya memiliki ijazah, tetapi juga keterampilan praktis, pengalaman kerja, dan kesiapan mental.

    Program PRIMA Magang dirancang dalam tiga tahapan utama:

    1.Pre-Internship & Bootcamp

    Meliputi pelatihan dasar seperti etos kerja, literasi digital, penggunaan AI dalam dunia kerja, serta psikotes untuk pemetaan potensi mahasiswa.

    2.Internship di Mitra Industri

    Mahasiswa akan magang di berbagai perusahaan atau instansi, baik secara umum maupun berbasis proyek, selama 2 hingga 10 bulan.

    3.Mentorship & Monitoring

    Setiap peserta akan dibimbing langsung oleh praktisi industri dan dosen kampus, dengan sistem evaluasi digital yang transparan dan real-time. “Kita harus membuka jendela dunia kerja seluas-luasnya. Mahasiswa PTKI harus belajar, mengamati, dan beradaptasi dengan ekosistem yang cepat berubah,” tegas Dirjen Amien.

    Selain itu, PRIMA juga didukung oleh kebijakan pendanaan mobilitas mahasiswa, pengembangan Career Development Center (CDC) di kampus, dan integrasi data akademik melalui SIAKAD.

    Hingga pertengahan Juni 2025:

    •Telah bergabung 70+ mitra industri

    •Tersedia 1.615 posisi magang di 26 provinsi dan 328 kota/kabupaten

    •160+ PTKI telah mendaftar

    •350+ mahasiswa sudah mendaftar melalui platform digital PRIMA

    Target hingga 2029:

    •15.000 mahasiswa peserta magang

    •300 mitra industri

    •600 PTKI terlibat

    Dirjen juga menyampaikan optimismenya bahwa ekosistem magang dan pelatihan seperti PRIMA akan membantu generasi muda menciptakan side income, bahkan side office, sehingga tidak lagi bergantung pada satu sumber penghasilan.

    “Kita ingin anak-anak muda kita menjadi agen perubahan. Bukan hanya pencari kerja, tetapi pencipta nilai dan solusi. Dunia kerja masa depan menuntut fleksibilitas, integritas, dan keberanian untuk berinovasi,” tegasnya.

    Ditambahkan pula, Kementerian Agama akan terus mendorong digitalisasi layanan kerja dan transparansi rekrutmen untuk menciptakan iklim kerja yang adil dan kompetitif. (Suw/Ter)

    Sumber : Radio Elshinta

  • Cari Kerja Sekarang Susah, Ini Profesi Paling Dibutuhkan di RI

    Cari Kerja Sekarang Susah, Ini Profesi Paling Dibutuhkan di RI

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sejumlah sektor masih membutuhkan banyak talenta dalam ekosistem digital. Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah menganalisa beberapa sektor yang membutuhkan talenta.

    Salah satunya di bidang pertanian dan peternakan yang membutuhkan intervensi terkait talenta digital.

    Kepala BPSDM Komunikasi dan Digital Kementerian Komunikasi dan Digital, Boni Pudjianto mengatakan kementerian mengindetifikasi beberapa sektor yang membutuhkan pasokan.

    “Yang terkait dengan agriculture, aquaculture.Jadi pertanian, peternakan, perikanan gitu ya. Health, education, logistics, tourism, finance, fintech. Itu area-area yang membutuhkan intervensi. Apalagi sekarang pertanian, itu dibutuhkan,” kata Boni di kantor Komdigi, Jumat (20/6/2025).

    Selain itu ada juga logistik yang membutuhkan talenta. Karena menurut Boni, tidak mungkin pasokannya hanya sumber lokal saja tapi berasal dari beberapa lokasi yang berbeda.

    Jika hal tersebut bisa dilakukan maka akan berdampak besar. “Jadi ini beberapa fokus. Komdigi mengadopsi area tersebut menjadi prioritas,” jelasnya.

    Dalam kesempatan itu, dia menjelaskan soal gap talenta digital. Menurutnya hal itu bisa diisi oleh lembaga pendidikan yang dirasa masih kurang.

    Salah satu yang bisa dihasilkan berasal dari vokasi. Karena orang dari lembaga pendidikan itu bisa memiliki skill yang bisa diserap oleh industri.

    “Vokasi ini sangat dibutuhkan karena mereka memiliki skill ya yang lebih cepat untuk bisa diserap di dalam kebutuhan industri,” jelasnya.

    Boni mengatakan gap digital ini butuh diisi. Jika tidak dikhwatirkan akan dihuni oleh masyarakat dari negara asing.

    “Kalau kita kurang apalagi ini digital, itu akan diisi oleh teman-temannya dari negara-negara tetangga,” ujar Boni.

    Foto: Kepala BPSDM Komunikasi dan Digital Kementerian Komunikasi dan Digital, Boni Pudjianto. (CNBC Indonesia/ Novina Putri Bestari)
    Kepala BPSDM Komunikasi dan Digital Kementerian Komunikasi dan Digital, Boni Pudjianto. (CNBC Indonesia/Novina Putri Bestari)

    12 Juta Talenta Digital Dibutuhkan Sampai 2030

    Dalam data yang dibagikan Boni, kebutuhan talenta digital terus mengalami peningkatan. Pada 2030 mencapai 12.092.110 orang naik dari kebutuhannya sudah terpenuhi 9.343.849 orang.

    Jumlah itu naik dari tahun 2025, yakni kebutuhannya 10.930.616 orang juta dan ketersediaannya menjadi 6.960.767 orang.

    “Nah gap itu yang dibagi sekarang berapa tahun ke depan Kalau enggak salah dihitungan yang ini adalah 6 tahun. 2025, 2026, 2027 sampai 2030.Gap itu dibagi ini, makanya kalau disitu nanti angkanya agak lain. Itu 450an sekian. Pertahunnya yang dibutuhkan,” kata Boni.

    Dari jumlah tersebut masih butuh 2.748.260 orang selama lima tahun lagi atau 458.032 orang per tahunnya.

    Jumlah ketersediaan itu juga terus naik dari 2023 hingga 2030, membuat gap talenta juga makin menipis. Misalnya tahun 2025 mencapai 3,9 juta orang.

    Pada 2030, kesenjangan talenta digital masih terjadi di banyak wilayah Indonesia. Tertinggi berada di Jawa Tengah berjumlah 604.093 orang dan Jawa Timur sebesar 499.723 orang.

    Namun pada beberapa wilayah mengalami kelebihan pasokan. Di Jakarta saja mencapai 225.014 orang dan Kepulauan Riau 28.496 orang.

    Badai PHK Cetak Pengangguran di Mana-mana

    Di tengah kekurangan talenta digital, sejumlah perusahaan di Indonesia diketahui baru saja melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran.

    Tak kurang dari 3 juta pekerja di industri tekstil yang terancam kehilangan pekerjaan. Selain itu, sebanyak 70% pengusaha hotel serta restoran Jakarta disebut berencana melakukan efisiensi pegawai.

    Direktur Ekonomi Digital Center of Economics and Law Studies (Celios) Nailul Huda menjelaskan adanya faktor daya beli dan permintaan yang berkurang. Saat permintaan berkurang maka akan berdampak pada produksi juga.

    “Permintaan barang industri manufaktur yang berkurang menyebabkan berkurangnya produksi,” kata Nailul kepada CNBC Indonesia beberapa saat lalu.

    Mengutip data S&P, angka Purchasing Managers Indonesia (PMI) di Indonesia memang menurun tajam. Dari sebelumnya 52,4 pada Maret 2025 merosot ke bawah 50, yakni angka 46,7 pada April dan Mei sebesar 47,4.

    Angka PMI di bawah 50, menurut dia, menjadi pertanda kinerja industri manufaktur memburuk karena tidak ada ekspansi. Penyebabnya bisa dikarenakan tidak ada tambahan produksi industri manufaktur untuk dalam negeri.

    “Dampak yang bisa terjadi ke depan adalah utilitas industri manufaktur akan semakin menurun. Bahkan untuk industri tekstil dan produk tekstil, utilitas industri bisa menurun hingga di bawah 50%,” jelasnya.

    Hal ini bisa membuat PHK meningkat tajam, bahkan akan ada pelemahan industri mencapai 1,2 juta orang, menurut Nailul.

    Selama ini, AI digadang-gadang sebagai faktor utama pekerjaan punah dan memicu PHK massal. Namun, Nailul mengatakan penyebab gelombang PHK baru-baru ini dipicu perang tarif Amerika Serikat (AS) dan pelemahan permintaan domestik akibat daya beli yang belum membaik.

    “Pertama, dari perang tarif AS yang mengakibatkan penurunan permintaan produk secara global, termasuk dari Indonesia. Akibatnya produksi dalam negeri akan berkurang. Potensi PHK akan meningkat,” kata Nailul.

    “Kedua, pelemahan permintaan domestik yang disebabkan oleh daya beli yang belum membaik. Daya beli masih sangat terbatas untuk di masyarakat kelas menengah ke bawah,” dia menambahkan.

    Bursa Kerja Diserbu

    Pada akhir Mei lalu, puluhan ribu orang rela mengantri demi ribuan lowongan pekerjaan di Job Fair Bekasi Pasti Kerja 2025 yang digelar Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi, Jawa Barat di President University Convention Center Jababeka, Cikarang.

    Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa menyebut pelamar yang datang ke bursa kerja tersebut diperkirakan tembus 25 ribu orang. Kepadatan yang terjadi membuat pelamar berdesak-desakan bahkan sampai ada yang pingsan.

    “Dari informasi, memang ada beberapa orang yang pingsan. Tadi kalau penyampaian Pak Bupati, ada 25 ribu lebih (pelamar datang),” ujar Mustofa dikutip dari CNN.

    Sebanyak 25 ribu pelamar tersebut rela mengantri dan berdesak-desakan demi mendapatkan 2.000 lowongan pekerjaan.

    “Artinya ke depan kita harus membuka bursa lowongan pekerjaan berikutnya dengan kapasitas lebih dari 2.000 lowongan pekerjaan,” kata Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang seperti dikutip pada Selasa (28/5/2025).

    Perhelatan bursa pekerjaan memang selalu ramai dan diminati. Namun, kali ini disorot karena saat ini Indonesia dihantam badai PHK yang menyebabkan pengangguran membludak dan persaingan mendapat kerja makin susah.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Koperasi sebagai katalis kesejahteraan sosial

    Koperasi sebagai katalis kesejahteraan sosial

    Jakarta (ANTARA) – Melalui Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, pemerintahan Presiden Prabowo masih mempercayakan gerakan koperasi dalam mendorong kesejahteraan masyarakat, utamanya di perdesaan.

    Pengalaman di masa lalu telah memberikan kita pelajaran, meski tidak semua program top-down akan mencatatkan kisah sukses. Koperasi sebagai peta jalan menuju kesejahteraan rakyat adalah keniscayaan.

    Merujuk UU Nomor 25 tahun 1992 Pasal 4 tentang perkoperasian, koperasi memiliki banyak fungsi dan peran, di antaranya berperan aktif dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia dan masyarakat, memperkukuh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional, serta membangun, mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial.

    Oleh karena itu, koperasi berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya mengurangi angka pengangguran. Koperasi berperan dalam mendorong kemandirian ekonomi masyarakat.

    Melalui koperasi, masyarakat Indonesia dapat mengembangkan usaha mereka dengan lebih mudah.

    Koperasi juga memberikan pelatihan, pendampingan, serta akses permodalan yang membantu anggotanya untuk lebih mandiri secara keuangan.

    Gagasan Bung Hatta

    Konsep koperasi di tanah air tidak bisa dilepaskan dari figur Bung Hatta. Bung Hatta sendiri mempelajari ilmu koperasi di Skandinavia.

    Saat sedang menempuh pendidikan di sekolah ekonomi di Rotterdam, Belanda. Pada 1925 beliau mengunjungi Denmark dan Swedia, untuk belajar tentang koperasi.

    Menurutnya, koperasi cocok diterapkan di negara-negara yang sedang merintis perekonomian rakyat.

    Dalam berbagai kesempatan, Bung Hatta menekankan pentingnya koperasi sebagai instrumen untuk mencapai kemandirian ekonomi.

    Koperasi, menurut Bung Hatta, adalah bentuk ekonomi yang sesuai dengan budaya gotong royong Indonesia, di mana kesejahteraan bersama menjadi tujuan utama, bukan keuntungan pribadi.

    Prinsip keadilan sosial dalam paham kerakyatan Bung Hatta mengacu pada distribusi sumber daya dan kekayaan yang adil di antara seluruh rakyat.

    Negara-negara di kawasan Skandinavia adalah contoh klasik negara yang menganut konsep welfare state (negara kesejahteraan), sistem ini menekankan peran proaktif pemerintah dalam menyediakan perlindungan sosial dan layanan pokok bagi warganya.

    Dengan menyediakan akses yang lebih merata terhadap kesehatan, pendidikan, perumahan, dan perlindungan sosial, welfare state bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mengurangi ketidaksetaraan dalam masyarakat.

    Negara kesejahteraan sebagai sebuah sistem kesejahteraan sosial yang memberi peran lebih besar kepada negara (pemerintah) untuk mengalokasikan sebagian dana publik, demi menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar warganya.

    Negara berbasis kesejahteraan ditujukan untuk menyediakan pelayanan-pelayanan sosial bagi seluruh penduduknya, sebaik dan sedapat mungkin.

    Negara kesejahteraan berupaya untuk mengintegrasikan sistem sumber dan menyelenggarakan jaringan pelayanan yang dapat memelihara dan meningkatkan kesejahteraan warga negara secara adil dan berkelanjutan.

    Negara kesejahteraan adalah adanya suatu negara, dimana pemerintahan negara dianggap bertanggungjawab untuk menjamin standar kesejahteraan hidup minimum bagi setiap warga negaranya.

    Oleh karena itu, negara kesejahteraan sangat erat kaitannya dengan kebijakan sosial (social policy) yang dibanyak negara mencakup strategi dan upaya-upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan warganya, terutama melalui perlindungan sosial (social protection) yang mencakup jaminan sosial baik berbentuk bantuan sosial dan asuransi sosial, maupun jaring pengaman sosial (social safety nets).

    Secara umum sejahtera diartikan sebagai keadaan “aman, sentosa, dan makmur”. Sehingga arti kesejahteraan meliputi kemanan, keselamatan dan kemakmuran. Adapun istilah rakyat (sosial) dalam arti sempit berkait dengan sektor pembangunan sosial atau pembangunan kesejahteraan rakyat, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan warga.

    Terutama yang dikategorikan sebagai kelompok yang tidak beruntung dan kelompok rentan (kelompok yang berpotensi untuk menjadi miskin).

    Dalam hal kebijakan pembangunan kesejahteraan rakyat pada umumnya menyangkut program-program atau pelayanan-pelayanan sosial untuk mengatasi masalah-masalah sosial seperti, kemiskinan dan keterlantaran.

    Rumusan kebijakan publik yang berkait dengan kesejahteraan rakyat, dapat diartikan sebagai suatu sistem kebijakan pemerintah yang terorganisasi dari pelayanan-pelayanan dan lembaga-lembaga sosial, yang dirancang untuk membantu dan mendorong individu-individu dan kelompok-kelompok dalam masyarakat agar dapat mencapai tingkat hidup dan kesehatan yang maksimal.

    Oleh karena itu, dalam konteks ini diperlukan peran dan fungsi Negara/ state (sebagai analog lembaga legal-formal yang dipercaya oleh rakyat untuk mengelola potensi ekonomi) yang menghasilkan dan membagikan kembali hak-hak rakyatnya untuk kesejahteraan rakyat.

    Jika hal ini dapat dilakukan, maka kebijakan publik untuk kesejahteraan rakyat merefleksikan bahwa Negara atau pemerintahan, telah melaksanakan azas pemerintahan yang demokratis, yaitu dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk (kesejahteraan) rakyat.

    Sinergi dengan BUMDes

    Kehadiran Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih tidak menafikan eksistensi BUMDes, sehingga idealnya ada sinergi. Berdasarkan fakta di lapangan, sejumlah BUMDes telah memiliki pendapatan hingga miliaran rupiah.

    Merujuk laman bumdes.kemendesa.go.id, jumlah BUMDes yang telah berbadan hukum mencapai 24.030 unit, 1.166 mendaftar badan hukum, dan 25.765 terverifikasi nama.

    Sebanyak 45,233 yang aktif menjalankan usaha telah membuka lapangan pekerjaan bagi 20.369.834 orang, dengan omzet Rp4,6 triliun.

    Selain itu, BUMDes juga berkontribusi signifikan dalam meningkatkan pendapatan asli desa sebagai salah satu sumber pendapatan APBDesa sebesar Rp 1,1 triliun pada 2017-2021.

    Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan usaha berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera.

    Akan tetapi tidak sedikit tentangan dan hambatan yang dialami pergerakan koperasi ini.

    Kondisi empiris mengungkapkan bahwa banyak sekali koperasi yang ada di Indonesia, tidak dapat mensejahterakan anggotanya, bahkan banyak yang mengalami kegagalan seiring dengan waktu sehingga bubar dengan sendirinya akibat berbagai faktor.

    Kondisi organisasi koperasi yang kuat akan mendorong juga penguatan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), namun jika koperasi tidak sehat maka menjadi suatu kesia-sian UMKM bergabung dalam wadah ini.

    Hadirnya koperasi juga diharapkan dapat meningkatkan rasa solidaritas antar anggota. Hal ini disebabkan koperasi didirikan atas dasar prinsip kebersamaan dan kekeluargaan, sehingga para anggota dapat saling mendukung dalam mengembangkan usaha serta meningkatkan kesejahteraan bersama.

    Dengan membangun koperasi yang sehat, masyarakat dapat lebih mandiri dalam meningkatkan ekonomi mereka.

    Dukungan untuk membangkitkan koperasi harus terus diperkuat agar masyarakat bisa merasakan manfaatnya secara langsung.

    Keberadaan mereka sebagai anggota tentu mendorong terciptanya demokrasi politik yang kondusif.

    Mereka sebagai anggota memiliki hak yang sama untuk memberikan pendapat dalam upaya kemajuan usaha koperasi.

    Anggota sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam rapat anggota berhak menentukan kebijakan yang akan ditempuh.

    Demokrasi politik yang berorientasi pada kepentingan bersama dinilai mampu menciptakan kebijakan yang berorientasi pada kepentingan bersama pula.

    Sehingga dapat menciptakan langkah-langkah strategis dalam mencapai kesejahteraan bersama. Nilai-nilai gotong royong dan kekeluargaan pada koperasi akan hidup dalam setiap pengambilan keputusan dalam rapat anggota.

    Dalam perjalanannya tentu saja ada koperasi yang bermasalah. Sebagaimana kritik yang pernah disampaikan Bung Hatta sendiri, berdasarkan pengamatan beliau di lapangan.

    Bung Hatta melihat, masih banyak koperasi yang hanya mengejar keuntungan semata. Misal menaikkan harga barang seenaknya, atau melakukan intimidasi terhadap masyarakat yang tidak membeli di koperasi dengan menyebutnya “tidak setia kawan”.

    Padahal menurutnya tujuan koperasi bukan itu. Sebagaimana prinsipnya, koperasi harus bersifat sukarela.

    “Koperasi menyusun tenaga yang lemah yang tersebar itu menjadi suatu organisasi yang kuat. Kekuatan koperasi terletak pada persekutuannya yang berdasarkan tolong-menolong serta tanggung jawab bersama.

    Tidak hanya itu, Bung Hatta juga menemukan ada koperasi yang melakukan persekutuan tidak adil, dengan hanya menjual barang koperasi kepada anggotanya saja.

    Menurut Bung Hatta, bentuk koperasi demikian tidak menunjukkan persekutuan ekonomi dan sosial yang bijak bagi seluruh masyarakat. Juga tidak mendidik perasaan sosial.

    “Tujuan utama koperasi adalah untuk memenuhi kebutuhan para anggotanya. Keuntungan memang diperlukan untuk perkembangan koperasi lebih lanjut, namun untuk mencapai keuntungan tidak perlu mengorbankan tujuan yang utama,” terang Bung Hatta.

    *) Penulis adalah Dosen UCIC, Cirebon.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kolaborasi Plan Indonesia dan Standard Chartered Gagas Pembekalan Perempuan Muda Terpinggirkan dan Disabilitas

    Kolaborasi Plan Indonesia dan Standard Chartered Gagas Pembekalan Perempuan Muda Terpinggirkan dan Disabilitas

    PIKIRAN RAKYAT – Plan International UK dan Standard Chartered mengumumkan kelanjutan kemitraan tiga tahun untuk pembekalan keterampilan bagi lebih dari 6.000 perempuan usia muda terpinggirkan dan penyandang disabilitas di seluruh Asia melalui keterampilan, jaringan, dan kepercayaan diri yang mereka butuhkan untuk mendapatkan pekerjaan yang bermakna dan layak.

    Program ini akan dilaksanakan oleh Plan International salah satunya di Indonesia dan didanai oleh Standard Chartered Foundation, sebagai bagian dari Futuremakers by Standard Chartered.

    Selama tiga tahun, program ini juga akan bekerja sama dengan para pemberi kerja dan pembuat kebijakan untuk membangun lebih banyak lingkungan kerja yang akan mendorong kesempatan yang sama bagi perempuan muda dan penyandang disabilitas.

    Menurut Organisasi Perburuhan Internasional, 79 juta kaum muda di seluruh dunia menganggur, 72 juta di antaranya adalah perempuan usia muda. Di Asia Tenggara saja, diperkirakan 19 juta kaum muda tidak memiliki pekerjaan, pendidikan, atau pelatihan (NEET).

    Jumlah tersebut lebih tinggi di Asia Timur, dengan perkiraan 20 juta kaum muda NEET, dan jumlah ini diprediksi akan merangkak naik pada tahun 2025, meningkat dari 20,4 juta pada tahun 2024 menjadi 20,6 juta tahun ini. Kesenjangan gender juga masih menjadi perhatian.

    Direktur Eksekutif Plan Indonesia Dini Widiastuti menyebutkan bahwa program ini menitikberatkan pada transformasi kaum muda agar bisa memasuki sektor kerja yang padat karya.

    “Survei kami yang melibatkan 474 pemberi kerja menunjukkan bahwa di tengah kondisi ekonomi ini, perusahaan masih melakukan perekrutan. Namun, tentu saja mereka menekankan pentingnya penguasaan soft skills dan technical skills yang relevan dengan dinamika pasar kerja saat ini, di antaranya analytical & critical thinking, problem solving, UI/UX, programming, dan banyak lainnya. Inilah yang ingin kami bangun agar kaum muda tetap memiliki kesempatan terhadap ketenagakerjaan dan kewirausahaan,” ujar Dini pada peluncuran Futuremakers Youth Employability Programme di Jakarta, Kamis, 19 Juni 2025.

    Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Kemnaker Estiarty Haryani mengatakan dari pihak pemerintah kerja sama dalam konteks menyiapkan balai pelatihan untuk peningkatan kompetensi dan juga produktivitas.

    “Artinya kami dari Kementerian Ketenagakerjaan ada balai-balai peningkatan kompetensi dan juga produktivitas. Nah di sinilah, sarana prasarana yang ada di pemerintah itu akan dilakukan bersama-sama pelaksanaannya target-targetnya tadi yang disampaikan oleh Bu Dini,” kata Estiarty.

    Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Keluarga dan Kependudukan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Woro Srihastuti mengatakan Indonesia menuju dalam bonus demografi di mana jumlah usia produktif yang banyak dan hal ini harus dioptimalkan. Meski terdapat tantangan yang dihadapi seperti angka pengangguran mengalami peningkatan 0,08 juta pada 2025 dibandingkan tahun sebelumnya.

    “Kemudian juga masih ada pemuda-pemuda kita yang masuk di dalam kelompok NEET. NEET ini adalah Not in Education, Employment and Training. Jadi artinya ini yang harus kita garap,” katanya.

    “Nah apa yang dilakukan dengan Future Makers ini adalah salah satu bentuk konkret bagaimana kita berkolaborasi. Tidak hanya pihak pemerintah tetapi juga disini ada pihak swasta,” ujarnya.

    Head Corporate Affairs and Brand & Marketing Standard Chartered Indonesia Puni Ayu Anjungsari mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan komitmen secara global sebesar 30 juta dolar AS, sementara untuk di Indonesia telah dialokasikan sebesar lebih dari 1 juta dolar AS untuk jangka waktu lima tahun mendatang.

    “Dan pendekatan yang akan kita lakukan adalah terus-menerus mendampingi plan dalam hal persiapan sampai dengan nanti program ini berakhir,” ujarnya.

    “Jadi mulai dari menentukan programnya. Kemudian nanti kita juga akan memantau terus dari sisi hasil-hasilnya. Monitoring dan evaluation juga akan terus kita dampingi,” katanya.***

  • Buka Jakarta Fair Kemayoran 2025 Resmi Dibuka, Target Transaksi Tembus Rp7,5 Triliun

    Buka Jakarta Fair Kemayoran 2025 Resmi Dibuka, Target Transaksi Tembus Rp7,5 Triliun

    Bisnis.com, JAKARTA – Pameran Jakarta Fair Kemayoran 2025 resmi dibuka langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, Kamis (19/5/2025), disusul dengan pesta kembang api meriah 

    Jakarta Fair tahun ini berlangsung pada 19 Juni hingga 13 Juli 2025. Menghadirkan sebanyak 2.550 perusahaan dengan 1.550 stan yang memeriahkan gelaran akbar ini.

    Pembukaan Jakarta Fair 2025 diawali dengan sambutan dari Direktur Utama PT JIEXPO sekaligus Ketua Umum Panitia Penyelenggara Jakarta Fair Kemayoran 2025, Hartati Murdaya dan diresmikan secara langsung oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung.

    “Jakarta Fair atau yang dikenal juga sebagai Pekan Raya Jakarta merupakan warisan tradisi yang tumbuh bersama-sama sejarah perkembangan Kota Jakarta. Dimulai dari pameran sederhana pada waktu itu di kawasan Monas,kini Jakarta Fair berkembang menjadi ajang pameran modern, berskala nasional dan internasional yang menampilkan program produk-produk dari Indonesia,” ujar Pramono kala membuka acara. 

    Menurutnya, Jakarta Fair Kemayoran bisa menjadi salah satu kontributor besar terhadap PDB nasional. 

    “Jakarta mencatat konstribusi 16,85% terhadap PDB nasional pada 3 bulan tahun ini. Dengan pertumbuhan ekonomi 4,95% dan inflasi 2,07% dan tingkat pengangguran mengalami penurunan turun ke angka 6,18%. Setelah tahun 2024 Jakarta Fair berhasil mencatat transaksinya Rp7,5 triliun, saya berharap mudah-mudahan tahun ini transaksinya meningkat lebih dari Rp7,5 triliun dan yang pengunjung lebih dari 6,3 juta walaupun waktunya berkurang 7 hari,” imbuhnya. 

    Kemudian, acara akan dilanjutkan dengan perayaan Kembang Api spektakuler yang menjadi penanda bahwa event Jakarta Fair Kemayoran telah resmi dibuka. 

    Pesta Kembang Api merupakan salah satu tradisi yang selalu hadir saat gelaran Jakarta Fair Kemayoran yang selalu menjadi daya tarik para pengunjung.

    Setelahnya, pembukaan Jakarta Fair tahun ini akan semakin meriah dengan penampilan dari band Batas Senja. Grup band asal Bandar Lampung itu siap menghadirkan lagu-lagu andalannya seperti Alenia, Nyaman, Kemana Kita Hari ini, hingga Nanti Kita Seperti Ini.

    Sebagai informasi, harga tiket masuk Jakarta Fair Kemayoran 2025 tidak mengalami perubahan dari tahun sebelumya. Adapun tiket dijual secara offline maupun online melalui website resmi www.jakartafair.co.id

    Harga tiket masuk (HTM) Jakarta Fair 2025 tanpa konser dibanderol dengan harga:

    • Rp40.000 untuk Senin

    • Rp50.000 untuk Selasa – Jumat

    • Rp60.000 untuk Sabtu dan Minggu. 

    Sementara, untuk harga tiket masuk dan tiket konser bervariasi tiap harinya, mulai dari harga Rp80.000 sampai Rp120.000, bergantung pada pengisi acara yang tampil. 

    Adapun, untuk tiket masuk + tiket konser VIP dibanderol dengan harga mulai dari Rp100.000 sampai Rp150.000.