Kasus: pengangguran

  • Harga Emas Pegadaian Hari Ini Rabu 17 Desember 2025, Termurah Dipatok Segini

    Harga Emas Pegadaian Hari Ini Rabu 17 Desember 2025, Termurah Dipatok Segini

    Sebelumnya, harga emas naik pada hari ini Selasa (Rabu waktu Jakarta) setelah laporan pekerjaan Amerika Serikat (AS) menunjukkan tingkat pengangguran naik bulan lalu dibandingkan September, memperkuat spekulasi tentang penurunan suku bunga oleh Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed) dan menyebabkan indeks dolar AS turun.

    Dikutip dari CNBC, Rabu (17/12/2025), harga emas spot naik 0,2% menjadi USD 4.310,21 per ons. Kontrak berjangka emas AS turun 0,1% menjadi USD 4.332,3.

    Dolar AS jatuh ke level terendah dalam dua bulan, membuat emas batangan yang dihargai dalam dolar AS menjadi lebih terjangkau bagi pembeli luar negeri. Imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun acuan juga sedikit menurun.

    “Data tersebut memberi The Fed lebih banyak alasan untuk memangkas suku bunga, dan jika mereka memangkas suku bunga, itu akan berdampak positif bagi emas… begitulah cara pasar menafsirkannya saat ini,” kata Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures, Bob Haberkorn.

    Pertumbuhan lapangan kerja di AS pulih pada bulan November, tetapi tingkat pengangguran berada di angka 4,6% di tengah ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh kebijakan perdagangan agresif Presiden Donald Trump. Survei Reuters terhadap para ekonom memperkirakan tingkat pengangguran sebesar 4,4%.

    Pekan lalu, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) mengumumkan penurunan suku bunga seperempat poin, dan komentar Ketua Jerome Powell yang menyertainya dianggap kurang agresif dari yang diperkirakan.

    Kontrak berjangka suku bunga AS masih memperkirakan dua pemotongan masing-masing sebesar 25 basis poin pada tahun 2026, dengan perkiraan pelonggaran sebesar 59 bps tahun depan. Emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung berkembang pesat dalam lingkungan suku bunga rendah.

     

  • Cerita dari Dapur MBG Karangasem yang Berdayakan Relawan dari Berbagai Latar

    Cerita dari Dapur MBG Karangasem yang Berdayakan Relawan dari Berbagai Latar

    Cerita dari Dapur MBG Karangasem yang Berdayakan Relawan dari Berbagai Latar
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Pukul 23.00 WIB, saat sebagian warga terlelap, dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Karangasem Selatan, Batang, Jawa Tengah, justru mulai ramai.
    Puluhan relawan berbaju seragam biru muda berdatangan, mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap, mulai dari masker,
    hair net
    , hingga sarung tangan.
    Di ruang pengolahan, terlihat jagung segar yang baru tiba sedang dipipil. Sementara di dapur utama, aroma bumbu mulai tercium dari panci-panci besar yang mengepul.
    Di sudut lain, tim
    quality control
    (QC) bersiap memastikan setiap hidangan memenuhi standar gizi dan kelayakan konsumsi sebelum didistribusikan.
    Menariknya, mereka yang bekerja keras di balik dapur tersebut berasal dari berbagai latar belakang.
    Bangkit dari keterbatasan, 47 relawan yang ada di SPPG itu diberdayakan untuk menyiapkan ribuan porsi makanan bergizi yang ditujukan kepada anak-anak penerima program
    MBG
    .
    Di antara mereka ada Martini, mantan pedagang
    chicken katsu
    yang kini menjadi bagian tim pengolahan. Setiap malam, perempuan tersebut bertugas mengolah bahan mentah menjadi hidangan siap santap, mulai dari memotong sayuran hingga memasak menu utama untuk ratusan porsi.
    Martini mengaku bergabung sebagai relawan MBG karena omzet dagangannya terus merosot hingga sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari.
    “Dulu saya berjualan
    chicken katsu
    di depan SDK
    Karangasem
    . Omzet jualan cenderung menurun sampai untuk kebutuhan sehari-hari saja susah, untuk kembali modal saja sudah alhamdulillah,” ujar Martini.
    Kini, perempuan itu rutin bekerja mulai pukul 23.00 hingga pagi hari. Meski harus meninggalkan fleksibilitas sebagai pedagang, Martini merasa mendapat lebih dari sekadar gaji tetap.
    “Di dapur ini, ibu-ibu rumah tangga seperti saya bisa meng-
    upgrade
    diri. Kami menggali potensi untuk lebih memahami masakan-masakan, baik masakan Nusantara maupun masakan dari luar,” katanya.
    Martini mengaku senang bisa bekerja di SPPG tersebut karena keluarganya mendukung penuh. Ia juga merasa wawasannya bertambah setelah bekerja di dapur MBG.
    Sementara itu, Fachri, relawan lain yang merupakan
    penyandang disabilitas
    dengan keterbatasan fisik pada kaki, juga merasa diterima tanpa diskriminasi di SPPG Karangasem Selatan. Ia bergabung dengan motivasi mulia—mengabdi untuk negara dan membantu masa depan anak-anak Indonesia.
    “Untuk fisik sih fleksibel aja. Di sini kan kami relawan sebagai tim, bukan individu. Maka dari itu, kami saling membantu bila ada yang dibutuhkan,” ujar Fachri.
    Lingkungan kerja yang inklusif membuat Fachri merasa nyaman. Semua relawan tidak ada memandang usia atau kondisi fisik, bekerja sebagai satu keluarga besar yang saling tolong-menolong.
    “Alhamdulillah, sampai sekarang tidak ada masalah sama sekali. Lingkungannya saling tolong-menolong satu sama lain dan kerjanya tim,” katanya.
    Mitra SPPG Karangasem Selatan Nurul Umam menjelaskan bahwa rekrutmen 47 relawan memang dirancang untuk memberdayakan masyarakat sekitar dari berbagai latar belakang. Beberapa di antaranya adalah mantan pengangguran, lulusan SMP, hingga penyandang disabilitas.
    “Kami ingin program ini (MBG) bisa dirasakan di semua kalangan. Jadi, selain relawan harus berkompetensi, mereka (yang punya keterbatasan) juga kami berikan kesempatan untuk bisa ikut bergabung,” jelas Nurul.
    Menurut Nurul, tidak ada perbedaan perlakuan atau fasilitas antara relawan satu dengan lainnya. Hanya saja, untuk relawan penyandang disabilitas, penempatan kerja disesuaikan dengan kemampuan dan keterampilannya.
    Proses rekrutmen relawan dilakukan melalui beberapa tahapan, mulai dari lamaran pekerjaan, wawancara, hingga tes kemampuan. Alhasil, tidak ada kendala berarti dalam penyiapan tim relawan.
    Setelah lolos seleksi, relawan mendapat pembekalan tentang standar operasional prosedur (SOP) dan keamanan pangan. SPPG Karangasem Selatan menerapkan protol ketat, termasuk kewajiban menggunakan APD lengkap dan menjaga sterilitas area pengolahan makanan.
    Kepala SPPG Karangasem Selatan Yafi Abdullah memberikan apresiasi terhadap kinerja para relawan. Ia menyebut Martini sangat baik dalam membantu relawan lain di tim pengolahan, sementara Fachri konsisten dan memiliki dedikasi tinggi.
    “Di SPPG ini, kami samakan semua (pekerjanya). Jadi, tidak ada perbedaan antara relawan yang satu dan yang lainnya. Mereka itu ibaratnya general, jadi biar saling berkomunikasi dan tidak ada perbedaan,” ujar Yafi.
    Di SPPG Karangasem Selatan, tiga relawan bahkan sudah memiliki sertifikat juru masak. Mereka bertugas memastikan setiap hidangan yang disiapkan memenuhi standar gizi dan kelayakan konsumsi.
    Keberadaan juru masak bersertifikat pun menjadi tulang punggung dalam menjaga kualitas makanan. Mereka dipercaya untuk memimpin pengolahan, mulai dari pemilihan bahan, teknik memasak, hingga QC sebelum makanan dikemas dan didistribusikan.
    Bagi para relawan,
    program MBG
    bukan sekadar pekerjaan. Martini berharap, program ini terus berjalan dan jangkauannya semakin luas agar dapat dinikmati oleh seluruh anak Indonesia.
    “Kami memasak dengan sepenuh hati. Harapannya, para orangtua dan anak-anak di luar sana membersamai kami, mendukung agar program ini lebih luas jangkauannya,” ujarnya.
    Fachri pun berharap MBG diperluas hingga ke pulau-pulau kecil yang belum terjangkau. Menurutnya, anak-anak di pelosok juga berhak menikmati
    makanan bergizi gratis
    .
    “Harapannya, (program MBG) bisa lebih diperluas, seperti di pulau-pulau kecil yang belum ada dapur MBG. Semoga di tahun depan semua bisa menikmati makanan bergizi gratis ini,” kata Fachri.
    Sementara itu, Nurul menyebut dampak program MBG sangat luar biasa, tidak hanya bagi anak-anak penerima, tetapi juga bagi ekonomi masyarakat sekitar.
    Program MBG turut menggerakkan sektor
    ekonomi lokal
    karena SPPG memprioritaskan penggunaan bahan baku dari petani dan peternak setempat. Hal ini membuka pasar baru bagi produk pertanian dan peternakan di Kabupaten Batang.
    “Dari beberapa masyarakat yang awalnya tidak kerja, sekarang bisa bekerja dan mendapatkan gaji untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Beberapa sektor lain seperti pertanian dan peternakan juga ikut berkembang dengan adanya program MBG,” ucap Nurul.
    Di balik setiap piring MBG yang sampai ke tangan anak-anak Indonesia, ada tangan-tangan relawan seperti Martini dan Fachri yang bekerja penuh dedikasi. Mereka tidak hanya menyiapkan makanan, tetapi juga merajut harapan untuk masa depan generasi penerus bangsa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gibran Gagal Wujudkan Janji 19 Juta Lapangan Kerja

    Gibran Gagal Wujudkan Janji 19 Juta Lapangan Kerja

    GELORA.CO -Janji kampanye Gibran Rakabuming Raka saat kampanye Pilpres 2024 untuk menciptakan 19 juta lapangan kerja hingga kini belum terwujud.

    “Realitas hari ini berkata lain,” sindir Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Gatot Nurmantyo dalam evaluasi akhir tahun KAMI yang ditayangkan Youtube Refly Harun, Selasa 16 Desember 2025. 

    Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) mencatat bahwa penyumbang pengangguran tak hanya dari SD, SMP, SMA, bahkan hingga ke lulusan S2 dan S3.

    Gatot mengatakan, dari data LPEM FEB UI, kategori penganggur dan putus asa dari jenjang pendidikan tinggi adalah sebanyak 45.000 lulusan S1 dan lebih dari 6.000 adalah mereka yang menamatkan kuliah program pascasarjana atau S2 dan S3.

    “Pendidikan tinggi tidak menjamin pekerjaan layak. Negara gagal menyediakan lapangan kerja,” kata Gatot. 

    Gatot melanjutkan, kondisi diperparah dengan masuknya tenaga kerja asing dalam jumlah besar, seperti di Kawasan Industri Strategis Morowali, Sulawesi Tengah.

    “Ini jadi perhatian serius, apakah negara memprioritaskan tenaga kerja Indonesia di negeri sendiri,” pungkas Gatot.

    Sumber: RMOL 

  • Harga Minyak Hari Ini 17 Desember 2025 Anjlok Parah

    Harga Minyak Hari Ini 17 Desember 2025 Anjlok Parah

    Liputan6.com, Jakarta – Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) turun hampir 3% pada hari Selasa (Rabu waktu Jakarta) dan ditutup pada level terendah sejak awal tahun 2021. Harga minyak anjlok karena ancaman surplus dan kemungkinan kesepakatan perdamaian di Ukraina membebani pasar.

    Dikutip dari CNBC, Rabu (17/12/2025), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 2,73%, atau USD 1,55, dan ditutup pada USD 55,27 per barel, terendah sejak Februari 2021 selama pandemi Covid-19. Patokan global Brent turun 2,71% atau USD 1,64, dan ditutup pada level USD 58,92.

    Harga minyak mentah AS telah turun sekitar 23% tahun ini dan mencatatkan kinerja terburuknya sejak 2018. Sementara Brent turun sekitar 21%, tahun terburuknya sejak 2020.

    Menurut asosiasi pengemudi AAA, harga bensin di AS telah turun di bawah USD 3 per galon ke level terendah dalam empat tahun terakhir, yang merupakan kabar baik bagi konsumen menjelang liburan.

    Penurunan harga minyak dapat menandakan perlambatan ekonomi. Pertumbuhan lapangan kerja di AS mencapai 64.000 pada bulan November tetapi menurun sebesar 105.000 pada bulan Oktober. Tingkat pengangguran mencapai angka tertinggi dalam empat tahun terakhir, yaitu 4,6%.

    Pasar minyak berada di bawah tekanan tahun ini karena anggota OPEC+ telah dengan cepat meningkatkan produksi setelah bertahun-tahun melakukan pemotongan produksi. Investor juga memperhitungkan kemungkinan risiko geopolitik yang lebih rendah karena Presiden AS Donald Trump menekan Ukraina untuk menerima perjanjian perdamaian dengan Rusia.

    Ancaman gangguan pasokan telah membayangi pasar minyak sejak Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina pada tahun 2022. Kyiv telah melancarkan serangan drone berulang kali terhadap infrastruktur minyak Rusia tahun ini. Sementara itu, AS dan sekutu-sekutu Eropanya telah menargetkan industri minyak mentah Rusia dengan sanksi.

     

  • Masif Cetak Talenta AI, Pengamat Ingatkan Minimnya Ruang Pemanfaatan

    Masif Cetak Talenta AI, Pengamat Ingatkan Minimnya Ruang Pemanfaatan

    Bisnis.com, BANDUNG— Pemerintah dan pelaku industri semakin agresif membangun ekosistem kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) melalui kolaborasi lintas sektor untuk mencetak talenta digital. 

    Namun, di tengah masifnya program pelatihan dan pengembangan talenta AI, pengamat mengingatkan risiko apabila penciptaan talenta tidak diiringi dengan kesiapan ekosistem dan ruang pemanfaatan yang nyata di industri.

    Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Edwin Hidayat Abdullah, mengatakan pengembangan ekosistem AI saat ini mengusung konsep kolaborasi tiga sektor, yakni pemerintah, universitas, dan industri bisnis.

    “Nah konsepnya semua sama antara Garuda Park Innovation Hub dan juga dengan AI Innovation Hub Telkomsel dan ITB adalah kolaborasi tiga sektor. Antara pemerintah, universitas dan juga industri bisnis,” kata Edwin usai acara peresmian AI Innovation Hub di Kampus ITB, Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/12/2025).

    Menurutnya, kolaborasi tersebut diharapkan dapat mendorong pengembangan talenta digital agar masyarakat Indonesia memiliki kemampuan digital yang memadai dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan nasional.

    Edwin menilai selama ini pemanfaatan AI di Indonesia masih didominasi untuk kebutuhan hiburan. Karena itu, diperlukan jembatan antara riset dan industri agar AI dapat menciptakan nilai tambah yang lebih luas.

    Dia menambahkan penguatan ekosistem digital menjadi salah satu titik intervensi penting untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah menargetkan kontribusi ekonomi digital yang lebih besar, seiring AI disebut sebagai gelombang baru ekonomi nasional. 

    “Ada yang bilang bahwa AI ini akan jadi the next wave-nya ekonomi Indonesia,” katanya.

    Namun, Edwin menekankan fokus utama pemerintah bukan semata mengejar angka kontribusi ekonomi. “Tapi sebenarnya bukan itu, yang paling penting adalah kita mendidik talenta ini,” ujarnya.

    Menurutnya pengembangan wadah ekosistem AI seperti  AI Innovation Hub yang dikembangkan bersama Telkomsel mampu menciptakan jutaan talenta digital dalam lima tahun ke depan. 

    “Targetnya dalam 5 tahun ke depan kita mencetak sekitar 4 juta techpreneur atau mereka yang bisa memanfaatkan teknologi digital dan bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan berdasar yang menggunakan teknologi,” kata Edwin.

    Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB periode 2025—2030 Irwan Meilano mengatakan kolaborasi dengan Telkomsel melalui AI Innovation Hub merupakan bagian dari langkah nasional ITB untuk menjadi kampus yang berdampak.

    Bahkan sebagai tindak lanjut, dia mengatakan ITB mewajibkan seluruh mahasiswa tingkat pertama mempelajari AI lintas program studi. 

    “Sekarang kami sudah mewajibkan seluruh mahasiswa ITB di tingkat pertama itu untuk belajar AI,” kata Irwan.

    ITB juga menyiapkan laboratorium praktis agar mahasiswa dapat bekerja secara kolaboratif lintas disiplin.  Selain itu, ITB akan membuka program konsentrasi khusus AI pada jenjang sarjana mulai tahun 2026. 

    Program tersebut dirancang dengan pendekatan multidisiplin agar AI dapat diterapkan di berbagai sektor. 

    Ekosistem Pemanfaatan Minim

    Namun pengamat telekomunikasi dari ITB Agung Harsoyo menilai persoalan utama bukan semata kekurangan talenta AI, melainkan belum siapnya ekosistem pemanfaatan.

    “Indonesia saat ini cenderung lebih mengutamakan mencetak talenta AI dibanding menyediakan ruang pemanfaatannya,” kata Agung.

    Dia menilai talenta yang sudah tercetak membutuhkan akses pada data, masalah nyata, dan kesempatan berkarya. “Masalah kita bukan [hanya] kekurangan talenta AI, tapi belum cukupnya ekosistem yang memberi kesempatan berkarya, memberi data, dan masalah nyata untuk mereka selesaikan,” ujarnya.

    Agung berharap sinergi antarpemangku kepentingan dapat diperkuat agar talenta AI benar-benar berdampak bagi industri dan negara.  Menurutnya, peran pemerintah menjadi krusial dalam menyatukan ekosistem berbasis AI lintas sektor. 

    “Misal Komdigi, dapat membuat sinergi-program dari para penyelenggara jaringan [berbasis AI], penyelenggara jasa [berbasis AI], penyelenggara sistem elektronik [berbasis AI], dan lain-lain,” katanya. 

    Sementara itu, pengamat telekomunikasi Heru Sutadi mengingatkan AI bukan hanya peluang, tetapi juga tantangan besar, terutama bagi tenaga kerja. Dia menilai perkembangan AI berpotensi menggeser banyak pekerjaan manusia. 

    “Karena dengan perkembangan artificial intelligence seperti sekarang ini, tentunya bagi masyarakat ini menjadi tantangan karena banyak pekerjaan yang kemudian diambil oleh AI,” kata Heru saat dihubungi Bisnis Selasa (16/12/2025).

    Menurut Heru, reskilling dan upskilling menjadi kunci agar masyarakat tidak tertinggal. Dia juga menyoroti risiko pengangguran jika tantangan tersebut tidak dijawab, terutama di tengah bonus demografi.  Heru mengingatkan agar pengembangan AI difokuskan pada kebutuhan nasional. 

    Dia juga mengingatkan agar target penciptaan techpreneur tidak menjadi tujuan utama. “Kalau pendekatannya kemudian, oh ini ada peluang membentuk techpreneur sekian juta segala macam, saya khawatir ini kita akan kembali mengulang persoalan atau kegagalan ketika kita mengembangkan startup,” ujarnya.

  • Warga Madiun Ikuti Program Transmigrasi ke Sidrap Sulawesi Selatan

    Warga Madiun Ikuti Program Transmigrasi ke Sidrap Sulawesi Selatan

    Madiun (beritajatim.com) – Satu kepala keluarga asal Kabupaten Madiun diberangkatkan mengikuti Program Transmigrasi menuju Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Provinsi Sulawesi Selatan.

    Keberangkatan dilakukan pada Senin (15/12/2025) dari Kantor Pusat Pemerintahan (Puspem) Kabupaten Madiun.

    Calon transmigran tersebut adalah Ulfatun Nadhifah (28), warga Desa Tanjungrejo, Kecamatan Kebonsari, yang berangkat bersama suaminya, Anton Ribowo (35). Keduanya mengikuti program ini dengan harapan memperoleh kehidupan yang lebih baik dibandingkan kondisi sebelumnya.

    “Tujuannya ingin mengubah hidup menjadi lebih baik, sekaligus untuk bekal masa tua dan pendidikan anak-anak,” ujar Ulfatun sebelum keberangkatan.

    Ulfatun mengaku telah menyiapkan kesiapan mental untuk tinggal di wilayah baru yang jauh dari keluarga. Ia juga membawa benih tanaman sebagai langkah awal untuk bertani di lokasi tujuan.

    Meski demikian, ia menyadari tantangan hidup di daerah baru tidak ringan. Namun, keputusan mengikuti transmigrasi diambil setelah mendapatkan restu dari orang tua dan keluarga.

    Anton Ribowo yang sehari-hari bekerja sebagai buruh bangunan, juga memiliki pengalaman di bidang pertanian dan peternakan. Pengalaman tersebut dinilai menjadi modal awal untuk beradaptasi di wilayah tujuan yang sebagian besar bergantung pada sektor pertanian.

    Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Madiun, Soedjiono, mengatakan program transmigrasi merupakan kebijakan pemerintah pusat dalam rangka mengurangi kesenjangan antarwilayah, menekan angka pengangguran, serta membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat.

    “Peserta yang diberangkatkan telah melalui proses seleksi serta pembekalan dari dinas terkait, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi,” kata Soedjiono.

    Menurutnya, Kabupaten Sidrap dipilih sebagai lokasi tujuan karena memiliki potensi di sektor pertanian. Namun, ia menegaskan bahwa keberhasilan program transmigrasi sangat bergantung pada kesiapan dan kemampuan peserta dalam beradaptasi dengan kondisi sosial maupun geografis setempat.

    “Transmigrasi adalah proses jangka panjang. Diperlukan kerja keras dan ketahanan untuk membangun kehidupan baru di tempat tujuan,” ujarnya.

    Kabupaten Sidenreng Rappang ditetapkan sebagai lokasi transmigrasi berdasarkan kebijakan kementerian terkait. Pemerintah Kabupaten Madiun berperan dalam fasilitasi dan pendampingan sesuai kewenangan yang dimiliki. (rbr/ted)

  • Angka Kemiskinan Bojonegoro 2025 Turun 0,20 Poin, BPS Catat Berkurang 2.430 Jiwa

    Angka Kemiskinan Bojonegoro 2025 Turun 0,20 Poin, BPS Catat Berkurang 2.430 Jiwa

    Bojonegoro (beritajatim.com) – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bojonegoro resmi mencatat penurunan jumlah penduduk miskin sebanyak 2.430 jiwa dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Tren positif ini didasarkan pada hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) per Maret 2025 yang dirilis pada Senin (15/12/2025).

    Secara persentase, angka kemiskinan di Bojonegoro mengalami penurunan sebesar 0,20 poin. Pada Maret 2024, angka kemiskinan tercatat sebesar 11,69 persen atau setara 147,33 ribu jiwa. Kini, angka tersebut menyusut menjadi 11,49 persen atau tersisa 144,90 ribu jiwa pada Maret 2025.

    Selain penurunan jumlah, kualitas hidup masyarakat prasejahtera di Bojonegoro juga menunjukkan tren membaik. Hal ini terlihat dari penurunan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) yang turun signifikan dari 1,99 menjadi 1,46, serta Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) yang menyusut dari 0,48 menjadi 0,27. Angka ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin semakin mendekati Garis Kemiskinan dan ketimpangan pengeluaran di antara mereka kian mengecil.

    Meski jumlah penduduk miskin berkurang, standar biaya hidup atau Garis Kemiskinan (GK) di Bojonegoro justru mengalami kenaikan. Per Maret 2025, GK tercatat naik sebesar 3,40 persen atau Rp18.842 menjadi Rp490.299 per kapita per bulan. Jika dikalkulasikan dengan rata-rata satu rumah tangga yang terdiri dari 4,5 orang, maka ambang batas kemiskinan per rumah tangga di Bojonegoro kini mencapai Rp2.451.495 per bulan.

    Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, menyebut penurunan angka kemiskinan ini sebagai capaian positif dari intervensi program yang berbasis data. Pernyataan tersebut disampaikannya saat membuka Bimbingan Teknis Pemutakhiran Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) kepada kader program Bojonegoro Membangun di Sekolah Model Terpadu Bojonegoro, Sabtu (13/12/2025).

    “Alhamdulillah, berdasarkan data BPS yang dirilis Desember ini, angka kemiskinan Bojonegoro turun dari 11,69 persen menjadi 11,49 persen,” ujar Nurul Azizah.

    Wabup menekankan bahwa keberhasilan menurunkan kemiskinan serta stunting (dari 14,2 persen menjadi 12 persen) dan kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi 73,54, tidak lepas dari peran data yang akurat di tingkat desa dan kelurahan. DTSEN dinilai sangat krusial untuk memastikan program bantuan pemerintah tepat sasaran.

    Sebagai langkah transparansi ke depan, Pemkab Bojonegoro berencana menerapkan penandaan khusus bagi penerima manfaat. “Ke depan, kami bahkan berkomitmen menerapkan pemasangan stiker keluarga miskin berbasis data valid sebagai bentuk transparansi,” tegasnya.

    Nurul Azizah menambahkan, pemerintah daerah akan terus fokus pada target RPJMD, terutama dalam menurunkan angka kemiskinan, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, dan menekan angka pengangguran agar pembangunan berjalan lebih efektif. [lus/beq]

  • Farhan: Kemiskinan Bandung Turun, tapi Ketimpangan Sosial Tinggi
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        15 Desember 2025

    Farhan: Kemiskinan Bandung Turun, tapi Ketimpangan Sosial Tinggi Bandung 15 Desember 2025

    Farhan: Kemiskinan Bandung Turun, tapi Ketimpangan Sosial Tinggi
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengatakan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat kemiskinan di Kota Bandung cenderung menurun pada 2025.
    Berdasarkan data 2024, tingkat kemiskinan di
    Kota Bandung
    tercatat sebesar 3,87 persen. Sementara pada 2025, angka tersebut turun menjadi 3,78 persen.
    “Untuk tahun 2025 tingkat kemiskinan turun jadi 3,78 persen. Tingkat pengangguran terbuka juga turun,” kata Farhan seusai menghadiri Forum Satu Data Indonesia Kota Bandung 2025 di Hotel Papandayan, Kota Bandung, Senin (15/12/2025).
    Meski demikian, Farhan membenarkan
    rasio gini
    di Kota Bandung masih tergolong tinggi, yakni di angka 0,4.
    Untuk diketahui, rasio gini merupakan ukuran statistik yang digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan distribusi pendapatan atau kekayaan di suatu wilayah dengan nilai antara 0 hingga 1.
    “(Angka) 0,4 itu masih tinggi karena standar nasional itu 0,3. Jadi
    ketimpangan sosial
    kita masih tinggi,” ujar Farhan.
    Ia menjelaskan, tingginya rasio gini di tengah penurunan angka kemiskinan menggambarkan kualitas kemiskinan di Kota Bandung menjadi lebih berat.
    “Jadi ada beberapa saudara kita yang bukan saja gagal untuk lebih sejahtera, malah makin miskin, walaupun jumlah kemiskinannya berkurang,” kata Farhan.
    Untuk merespons kondisi tersebut, Farhan menyebut Pemerintah Kota Bandung menggencarkan program Siskamling Siaga Bencana. Program ini tidak hanya bertujuan memetakan potensi bencana, tetapi juga untuk mengetahui kondisi kemiskinan riil di masyarakat.
    “Ini yang akan jadi fokus kita, terutama saat saya melakukan Siskamling Siaga Bencana, untuk memperhatikan kesejahteraan kelompok-kelompok marginal, karena ini kelompok yang paling rentan kalau sampai terjadi bencana. Biasanya korban pertamanya kelompok itu,” ujar Farhan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Harga Perak Antam Hari Ini 15 Desember 2025 Naik Rp 50

    Harga Perak Antam Hari Ini 15 Desember 2025 Naik Rp 50

    Sebelumnya pengamat ekonomi, mata uang, dan komoditas Ibrahim Assuaibi menilai, data pengangguran Amerika Serikat (AS) yang dirilis pada Oktober lalu menjadi salah satu pemicu utama fluktuasi tajam harga emas dunia.

    Menurutnya, kenaikan tingkat pengangguran yang cukup signifikan menunjukkan melemahnya kondisi pasar tenaga kerja Negeri Paman Sam.

    “Apa yang menyebabkan harga emas dunia maupun loga mulia terus mengalami fluktuatif yang kemungkinan besar akan menguat? Salah satunya adalah rilis data pengangguran di Amerika yang kemarin pengangguran cukup luar biasa di bulan Oktober,” kata Ibrahim dalam keterangannya, Minggu (14/12/2025).

    Ibrahim, mengatakan pelemahan sektor tenaga kerja ini menjadi sinyal bahwa ekonomi AS mulai kehilangan momentum pemulihan. Investor pun merespons kondisi tersebut dengan meningkatkan kepemilikan aset lindung nilai, salah satunya emas, guna mengantisipasi ketidakpastian ekonomi global.

    Situasi ini membuat harga emas dunia sempat bergerak naik signifikan, meski diiringi koreksi tajam di pasar Amerika. Pada penutupan terakhir, emas dunia berada di kisaran USD 4.300 per troy ons, sementara harga logam mulia di dalam negeri ditutup di level Rp 2.462.000 per gram.

    “Walaupun kemarin sempat mengalami kenaikan yang cukup signifikan, tetapi turunnya pun juga di pasar Amerika cukup signifikan juga. Akhirnya ditutup di USD 4.300. Kemudian logam mulianya ditutup di hari Sabtu di Rp 2.462.000,” jelasnya.

  • KEK Bisa Turunkan Angka Pengangguran, Contohnya di Kabupaten Batang

    KEK Bisa Turunkan Angka Pengangguran, Contohnya di Kabupaten Batang

    Liputan6.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. mengatakan sejumlah daerah yang memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)  dengan pengelolaan yang baik menunjukkan kinerja ekonomi bertumbuh signifikan, di antaranya Kabupaten Batang dan Kabupaten Kendal yang mampu mencatat pertumbuhan ekonomi di kisaran 8%-9%, jauh di atas rata-rata pertumbuhan provinsi maupun nasional.

    “Di Kabupaten Batang, kehadiran KEK Industriopolis Batang telah mendorong akselerasi investasi, penciptaan lapangan kerja, serta peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Airlangga dalam keterangan dikutip dari laman Kemenko Perekonomian, Minggu (14/12/2025).

    Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Kabupaten Batang pada 2024 mencapai 6,03% dan meningkat tajam pada 2025, dengan pertumbuhan triwulan III 2025 tercatat 8,52% (yoy), didorong terutama oleh konsumsi rumah tangga dan investasi yang kuat.

    “Pengalaman Kabupaten Batang dan Kendal menunjukkan bahwa KEK bukan hanya instrumen insentif investasi, tetapi juga katalis transformasi ekonomi daerah. KEK yang dirancang dengan baik, didukung infrastruktur, kemudahan berusaha, serta integrasi dengan tenaga kerja lokal, terbukti mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan,” ujarnya.

    Kajian akademik juga menunjukkan bahwa keberadaan KEK Batang memberikan multiplier effect yang signifikan terhadap perekonomian lokal, mulai dari peningkatan kesempatan kerja, penurunan tingkat pengangguran, hingga penurunan tingkat kemiskinan.

    Persentase penduduk miskin di Kabupaten Batang tercatat menurun dari 8,73% pada 2024 menjadi 7,79% pada 2025, seiring meningkatnya aktivitas ekonomi dan kesempatan kerja di sekitar kawasan.