Kasus: pengangguran

  • Rupiah Unjuk Gigi, Ini Gegaranya

    Rupiah Unjuk Gigi, Ini Gegaranya

    Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat menguat menjelang rilis data ketenagakerjaan Non-Farm Payroll Amerika Serikat (AS).
     
    Pada akhir perdagangan Jumat, rupiah naik 17 poin atau 0,11 persen menjadi Rp15.845 per USD dari sebelumnya sebesar Rp15.862 per USD.
     
    “Rupiah menjelang rilis data NFP Amerika malam nanti waktu Indonesia diperkirakan menguat seiring dengan penurunan indeks dolar AS,” kata analis Bank Woori Saudara Rully Nova dilansir Antara, Jumat, 6 Desember 2024.
    Non-Farm Payroll diperkirakan naik dan akan menjadi pertimbangan bank sentral AS atau The Fed untuk prospek pemangkasan suku bunga kebijakannya, Fed Funds Rate (FFR) Desember 2024.
     
    Namun, lanjut Rully, data klaim pengangguran AS meningkat pada pekan yang berakhir 30 November, yakni naik 9 ribu menjadi 224 ribu.
     
     

     

    Cadangan devisa Indonesia

    Sementara dari domestik, Bank Indonesia (BI) merilis data cadangan devisa Indonesia pada akhir November 2024, yang tercatat sebesar USD150,2 miliar, sedikit menurun dibandingkan posisi pada akhir Oktober 2024 sebesar USD151,2 miliar.
     
    Posisi cadangan devisa tersebut tetap tinggi setara dengan pembiayaan 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
     
    Bank Indonesia memandang cadangan devisa memadai untuk mendukung ketahanan sektor eksternal.
     
    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia pada Jumat meningkat ke level Rp15.848 per USD dari sebelumnya sebesar Rp15.892 per USD.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (AHL)

  • Putin Mulai Pusing, Ekonomi Rusia Makin Anjlok-Perang Lawan Inflasi

    Putin Mulai Pusing, Ekonomi Rusia Makin Anjlok-Perang Lawan Inflasi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Institut Studi Perang (ISW) mengungkapkan saat ini Kremlin khawatir tentang apa yang akan terjadi pada ekonomi Rusia, meskipun Presiden Vladimir Putin berupaya untuk membicarakan pertumbuhan negara itu di tengah inflasi yang tinggi.

    Meskipun Rusia telah mengatasi ketidakstabilan keuangan yang disebabkan oleh sanksi Barat, negara itu telah menikmati pertumbuhan yang relatif tinggi, didorong oleh pengeluaran militer yang memecahkan rekor.

    Putin mengakui masalah kenaikan harga ketika ia mengatakan pada forum bank VTB di Moskow pada Rabu (4/12/2024) tentang “perlunya untuk mengekang inflasi” dan “perang melawan inflasi,” menurut transkrip di situs web Kremlin.

    Namun, presiden Rusia juga menonjolkan hal positif ketika ia mengatakan ekonomi akan tumbuh sebesar 4% pada akhir tahun ini dan membanggakan pertumbuhan PDB sebesar 4,1% pada tahun hingga Oktober, yang sebagian didorong oleh manufaktur.

    ISW mengatakan komentar tersebut menunjukkan Putin “kemungkinan besar berusaha untuk memposisikan stabilitas ekonomi” setelah kepala Bank Sentral Elvira Nabiullina mengisyaratkan suku bunga acuan, yang sudah mencapai rekor 21%, bisa naik lebih tinggi lagi bulan ini.

    Dalam pidatonya, presiden Rusia membanggakan tingkat pengangguran sebesar 2,3%, meskipun ISW mengatakan presiden Rusia “gagal untuk mencatat” rekor rendah pengangguran karena banyak yang berperang di Ukraina dan “Rusia menderita kekurangan tenaga kerja yang signifikan,” yang telah memicu inflasi.

    Surat kabar bisnis Kommersant melaporkan pada Kamis, inflasi di Rusia mencapai 9%, lebih dari dua kali lipat target Bank Sentral sebesar 4%. Angka minggu ini menunjukkan harga pada November telah naik sebesar 1,51%.

    Hal ini menambah berita buruk bagi ekonomi Rusia dengan warga yang mengeluh tentang kenaikan biaya, terutama untuk produk pokok seperti kentang, susu, dan mentega.

    Media pemerintah Rusia RBC melaporkan bagaimana data Bank Sentral menunjukkan tabungan warga Rusia telah jatuh ke titik terendah dalam sejarah dan bisa turun lebih jauh lagi.

    Minggu lalu, rubel mencapai titik terendah dalam 32 bulan sebesar 114 terhadap dolar AS, yang mendorong Bank Sentral untuk menghentikan pembelian asing di pasar mata uang domestik selama sisa tahun 2024.

    Hal ini mengikuti tahap terbaru sanksi AS terhadap Rusia yang menargetkan puluhan lembaga keuangan termasuk Gazprombank, yang telah digunakan untuk pembeli asing pembayaran gas Rusia.

    (dce)

  • Harga Minyak Mentah Turun Lebih dari 1 Persen karena Kekhawatiran Kelebihan Pasokan

    Harga Minyak Mentah Turun Lebih dari 1 Persen karena Kekhawatiran Kelebihan Pasokan

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga minyak mentah dunia turun lebih dari 1% pada Jumat (6/12/2024). Penurunan ini memperpanjang kerugian mingguan karena para analis memprediksi adanya kelebihan pasokan pada tahun mendatang akibat lemahnya permintaan.

    Hal ini terjadi meskipun OPEC+ memutuskan untuk menunda kenaikan produksi minyak mentah dan memperpanjang pemangkasan produksi yang besar hingga akhir 2026.

    Dilansir dari Reuters, minyak mentah Brent turun 97 sen atau 1,4% mencapai US$ 71,12 per barel, sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat (AS) melemah US$ 1,10 atau 1,6% mencapai US$ 67,20 per barel. Sealma sepekan, harga Brent terpangkas lebih dari 2,5%, sementara WTI merosot 1,2%.

    Faktor Penekan Harga Minyak
    Peningkatan jumlah rig minyak dan gas yang beroperasi di AS pekan ini menjadi salah satu faktor yang mendorong harga minyak mentah turun. Produksi minyak dari negara produsen minyak mentah terbesar dunia tersebut terus meningkat.

    Pada Kamis (5/12/2024), organisasi negara-negara pengekspor minyak dan sekutunya yang dikenal sebagai OPEC+ mengumumkan penundaan kenaikan produksi minyak selama tiga bulan hingga April 2024, dan memperpanjang pemangkasan penuh hingga akhir 2026.

    Menurut Direktur Energi Berjangka Mizuho, Bob Yawger, pelemahan permintaan global, terutama dari China sebagai importir utama minyak mentah, telah membebani pasar dan membuat harga minyak mentah turun.

    Analis dari HSBC Global Research mengatakan keputusan OPEC+ untuk menunda kenaikan produksi mencerminkan tantangan permintaan yang masih lesu. HSBC memproyeksikan surplus pasar minyak akan mencapai 0,2 juta barel per hari pada tahun depan, lebih kecil dari prediksi sebelumnya sebesar 0,5 juta barel per hari.

    Laporan pasar tenaga kerja AS yang menunjukkan peningkatan perekrutan, tetapi disertai kenaikan tingkat pengangguran, turut memperpanjang tekanan yang membuat harga minyak mentah turun.

  • Wall Street Kembali Capai Rekor Tertinggi Didukung Data Ketenagakerjaan yang Solid

    Wall Street Kembali Capai Rekor Tertinggi Didukung Data Ketenagakerjaan yang Solid

    Jakarta, Beritasatu.com – Indeks utama Wall Street kembali mencapai rekor tertinggi pada Jumat (6/12/2024), didukung oleh data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan pasar kerja cukup solid untuk mendukung perekonomian.

    S&P 500 mencatat kenaikan 0,2% dan mencapai rekor tertinggi sepanjang masa yang sebelumnya dicapai pada Rabu (4/12/2024). Indeks ini juga menutup minggu ketiga berturut-turut dengan hasil positif, menandai salah satu tahun terbaiknya sejak kejatuhan dot-com pada 2000. Nasdaq Composite juga melonjak 0,8% dan mencetak rekor baru, sementara Dow Jones Industrial Average turun tipis 123,19 poin atau 0,3%.

    Dampak Data Ketenagakerjaan Terbaru
    Rekor tertinggi Wall Street didorong oleh laporan ketenagakerjaan AS yang menunjukkan kenaikan jumlah pekerja melampaui ekspektasi bulan lalu, meskipun tingkat pengangguran meningkat menjadi 4,2% dari sebelumnya 4,1%. Data ini memperkuat keyakinan bahwa Federal Reserve (The Fed) akan kembali memangkas suku bunga pada pertemuan berikutnya.

    “Data ini cukup mendukung langkah pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada Desember 2024,” ujar Lindsay Rosner, kepala investasi multisektor di Goldman Sachs Asset Management mengomentari rekor tertinggi Wall Street yang didukung oleh data ketenagakerjaan AS, dikutip dari AP.

    Namun, data ketenagakerjaan terbaru juga menimbulkan kekhawatiran. Peningkatan upah rata-rata pekerja, meskipun menjadi kabar baik bagi pekerja, dapat menambah tekanan inflasi.

    Secara keseluruhan, S&P 500 naik 15,16 poin menjadi 6.090,27. Dow turun 123,19 poin menjadi 44.642,52, dan Nasdaq Composite naik 159,05 poin menjadi 19.859,77.

    Pada saat Wall Street kembali mencapai rekor tertinggi, di pasar lainnya, indeks CAC 40 Prancis naik 1,3% setelah Presiden Emmanuel Macron mengumumkan rencana menunjuk perdana menteri baru. Di Asia, indeks saham lebih beragam. Hang Seng Hong Kong naik 1,6%, Shanghai Composite meningkat 1%, sementara Kospi Korea Selatan melemah 0,6%.

  • Puan ingatkan Pemerintah kendalikan harga komoditas jelang Tahun Baru

    Puan ingatkan Pemerintah kendalikan harga komoditas jelang Tahun Baru

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Puan ingatkan Pemerintah kendalikan harga komoditas jelang Tahun Baru
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 06 Desember 2024 – 23:10 WIB

    Elshinta.com – Ketua DPR RI Puan Maharani mengingatkan Pemerintah untuk mengendalikan kenaikan harga komoditas kebutuhan pokok menjelang momentum Hari Raya Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.

    “Kami mengimbau Pemerintah untuk mengendalikan harga-harga kebutuhan pokok demi memastikan masyarakat dapat menikmati momen Natal dan pergantian tahun tanpa kekhawatiran kenaikan harga-harga komoditas,” kata Puan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (6/12). 

    Salah satu yang menjadi sorotan Puan adalah harga minyak goreng rakyat atau MinyaKita yang belakangan dikeluhkan masyarakat sebab melesat tinggi dari harga eceran tertinggi (HET).

    “Kita hargai upaya Pemerintah dalam mengatasi persoalan kenaikan harga minyak goreng rakyat, tapi juga harus dipastikan pasokan MinyaKita merata ke seluruh daerah, bahkan sampai ke wilayah 3TP (tertinggal, terdepan, terluar dan perbatasan),” ujarnya.

    Selain masalah harga MinyaKita yang melebihi HET, Puan mengingatkan soal adanya manipulasi minyak goreng yang dilakukan oleh oknum nakal dengan menjualnya ke luar luar negeri dalam bentuk minyak jelantah atau memperdagangkannya sebagai minyak goreng curah dengan harga lebih tinggi.

    Hal itu dilakukan karena harga minyak bekas atau jelantah untuk bahan baku biodiesel di pasar internasional cukup tinggi, yakni berkisar Rp18.000 per liter. Kecurangan tersebut menyebabkan stok minyak goreng rakyat yang seharusnya melimpah menjadi tidak bisa dirasakan oleh masyarakat.

    “Kecurangan-kecurangan seperti ini harus jadi perhatian Pemerintah, penegak hukum, dan stakeholders terkait lainnya. Akibat permainan oknum-oknum tak bertanggung jawab, masyarakat jadi kesulitan mendapat minyak goreng murah,” tuturnya.

    Untuk itu, dia meminta adanya intervensi untuk mengatasi manipulasi atau penyelewengan minyak seperti itu “Kelangkaan juga membuat harga minyak jadi lebih tinggi. Ujung-ujungnya, rakyat lagi yang menjadi korban,” katanya.

    Selain itu, Puan mengingatkan soal kenaikan harga sejumlah barang komoditas, meski Perum Bulog menyatakan pasokan dan harga beras menjelang Natal dan Tahun Baru 2024/2025 cukup aman. Misalnya, bawang merah, tepung terigu curah, cabai rawit merah, hingga telur ayam ras.

    “Momen akhir tahun biasanya terjadi kenaikan harga kebutuhan-kebutuhan pokok masyarakat. Ini yang harus menjadi perhatian Pemerintah agar bagaimana bisa menjaga tren kenaikan harga-harga komoditas,” ucapnya.

    Puan lantas mengingatkan pentingnya kerja sama Pemerintah dengan produsen untuk meningkatkan produksi bahan pangan dan memastikan distribusinya merata sebagai salah satu upaya menjaga stabilitas harga komoditas.

    Saat ini, rakyat menghadapi gejolak perekonomian yang masih cukup membebani. Mulai dari, daya beli masyarakat menurun, fenomena PHK massal yang meningkatkan jumlah pengangguran, hingga inflasi.

    “Kalau harga-harga kebutuhan pokok semakin tinggi, tentunya hal ini akan semakin memberatkan beban hidup rakyat. Maka sudah menjadi tanggung jawab Pemerintah menjawab tantangan-tantangan tersebut demi kesejahteraan masyarakat,” katanya.

    Dia mendorong pula adanya pemantauan dan evaluasi berkala terhadap tren harga dan permintaan barang komoditas utama demi memastikan kebijakan tetap efektif dan relevan dengan kondisi pasar.

    Menurut dia, pemerintah harus meningkatkan kerja sama dalam pengawasan harga dan penanggulangan inflasi di tingkat lokal, khususnya untuk mendukung masyarakat kelas menengah ke bawah.

    “Dengan langkah-langkah ini, kami berharap pemerintah dapat melindungi kepentingan masyarakat di momen-momen akhir tahun,” urainya.

    Terakhir, Puan menekankan pentingnya Pemerintah membuat kebijakan yang efektif agar tidak ada dampak terhadap kehidupan masyarakat yang membuat beban hidup mereka semakin berat.

    “Kemudian pastikan semua dalam kondisi stabil, baik perekonomian, sosial, politik, dan keamanan sehingga masyarakat dapat merasakan momen Natal dan Tahun Baru dengan nyaman dan tenteram,” kata dia.

    Sumber : Antara

  • Apakah Prancis akan Terjerumus ke dalam Krisis Ekonomi? – Halaman all

    Apakah Prancis akan Terjerumus ke dalam Krisis Ekonomi? – Halaman all

    Presiden Emmanuel Macron membubarkan parlemen bulan Juni lalu setelah dalam pemilihan parlemen Uni Eropa partainya hanya memperoleh setengah dari jumlah suara yang diraup partai sayap kanan Rassemblement National, yang menempati posisi pertama.

    Macron lalu menunjuk Michel Barnier sebagai perdana menteri baru, sekalipun tidak ada dukungan mayoritas di parlemen.

    Pada hari Rabu (04/12) partai oposisi mengajukan mosi tidak percaya dan menjatuhkan pemerintahan Barnier. Hal ini sekarang menyebabkan krisis pemerintahan di Prancis, dan dapat menjerumuskan negara tersebut ke dalam krisis ekonomi yang parah.

    Perekonomian Prancis sebenarnya tampak berjalan cukup baik akhir-akhir ini. Tahun ini diperkirakan akan tumbuh sebesar 1,1 persen – sebagai perbandingan, perekonomian Jerman diperkirakan akan menyusut sebesar 0,2 persen. Angka inflasi juga berkisar dua persen – dua tahun lalu masih di atas lima persen. Tingkat pengangguran mencapai 7,4 persen – angka yang cukup baik untuk Prancis.

    Namun, angka-angka yang relatif positif ini tidak dapat menyembunyikan kelemahan mendasar dalam perekonomian Perancis, menurut Denis Ferrand, kepala lembaga penelitian ekonomi Rexecode yang berbasis di Paris. “Sejak 2019, perusahaan Prancis – dan Eropa – telah kehilangan daya saing yang signifikan dibandingkan dengan Cina,” katanya kepada DW. “Di Eropa, biaya produksi meningkat rata-rata 25 persen, di Cina hanya sebesar tiga persen.”

    Krisis struktural

    “Kami melakukan survei terhadap 1.000 pimpinan perusahaan kecil dan menengah di Prancis setiap kuartal mengenai perilaku investasi mereka – 45 persen ingin menundanya, 18 persen tidak berinvestasi sama sekali. Tren seperti ini sudah terlihat jelas pada awal tahun ini, tetapi pemilu parlemen yang lebih awal telah meningkatkan tren tersebut secara drastis,” kata Ferrand.

    Survei yang dilakukan perusahaan konsultan Inggris Ernest & Young (EY) terhadap 200 pimpinan perusahaan internasional pada pertengahan November lalu juga menunjukkan, sekitar setengah dari mereka telah mengurangi atau menunda rencana investasi di Prancis. Padahal menurut EY, Prancis telah menjadi negara Eropa yang paling banyak menarik investasi internasional sejak tahun 2019.

    Philippe Druon, pengacara kebangkrutan di firma hukum Paris Hogan Lovells, juga membenarkan sikap menahan diri para investor. “Saat ini sangat sulit menemukan pembeli bagi perusahaan-perusahaan yang sedang dalam proses kebangkrutan. Saat ini saya punya 60 kasus yang sedang dalam pengerjaan, dan ini merupakan jumlah yang sangat besar,” katanya kepada DW. “Jumlah kebangkrutan mendekati jumlah krisis keuangan internasional tahun 2008.” Menurut perkiraan, sekitar 65.000 perusahaan diperkirakan akan mengajukan kebangkrutan tahun ini – dibandingkan dengan sekitar 56.000 tahun lalu.

    “Ini juga merupakan efek mengejar ketinggalan – perusahaan sekarang harus membayar kembali pinjaman yang diberikan selama pandemi Corona – tetapi tidak hanya itu,” kata Philippe Druon. “Ini juga merupakan krisis struktural, misalnya di sektor otomotif dengan peralihan ke mobil listrik, tetapi juga di sektor real estate, di mana permintaan perkantoran berkurang setelah ada kerja dari rumah.” Selain itu, tingginya suku bunga di pasar modal akan membuat investasi menjadi lebih sulit untuk dibiaya.

    “Sebuah kesalahan besar”

    Setelah mosi tidak percaya berhasil menjatuhkan pemerintahan Barnier, anggaran dari tahun 2024 kemungkinan akan diterapkan untuk tahun depan. “Tetapi anggaran itu yang meningkatkan defisit anggaran kita sampai lebih dari enam persen,” kata Anne-Sophie Alsif, ekonom kepala di firma konsultan BDO.

    “Keputusan Macron untuk membubarkan parlemen adalah kesalahan besar – sekarang Prancis hanya bisa diperintah dengan membentuk pemerintahan koalisi, tapi itu tidak pernah dilakukan di Prancis. Situasi politik kami sangat tidak stabil,” ujar Alsif. Sejak tahun 1960-an, Prancis memang tidak mengenal pemerintahan koalisi.

    Christopher Dembik, penasihat investasi di perusahaan Swiss Pictet Asset Management cabang Paris, sebaliknya mengatakan, isu kebangkrutan Prancis terlalu berlebihan. “Adalah berlebihan untuk mengatakan bahwa Prancis sedang menghadapi krisis keuangan,” katanya kepada DW. “Itu berarti Prancis tidak lagi mampu membiayai kembali utangnya – seperti Yunani pada tahun 2009.”

    Menurut dia, kecenderungan seperti itu belum terlihat di pasar keuangan: “Manajer dana investasi Amerika mengatakan kepada saya bahwa mereka telah lama memperhitungkan risiko politik dalam perhitungan mereka, dan spread – yaitu perbedaan suku bunga pada obligasi pemerintah 10 tahun dibandingkan dengan Jerman – sekitar 80 poin, Perancis hanya membayar bunga 0,8 poin persen lebih banyak dibandingkan Jerman.

    Namun, ekonom Dennis Ferrand kurang yakin bahwa negaranya tidak akan terjerumus ke dalam krisis keuangan. “Sejauh ini, Prancis selalu mengandalkan fakta, negaranya ‘terlalu besar untuk gagal’, yaitu terlalu besar bagi negara-negara Eropa lainnya untuk membiarkannya bangkrut,” katanya. “Tetapi Brussels perlahan-lahan kehilangan kesabaran terhadap ketidakmampuan Prancis mengurangi utangnya.” Utang Prancis sekarang sudah lebih tinggi dari produk domestik brutonya.

    Diadaptasi dari artikel DW bahasa Jerman

  • Skema Bansos Mau Diubah, Ini Bantuan Buat Pengangguran dan Korban PHK

    Skema Bansos Mau Diubah, Ini Bantuan Buat Pengangguran dan Korban PHK

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pemerintah Indonesia tengah memutar otak dalam mencarikan pekerjaan untuk pengangguran alias orang miskin usia produktif dan menampung korban pemutusan hubungan kerja (PHK).

    Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko mengatakan akan ada perubahan skema bantuan sosial (bansos). Ia menegaskan bantuan ke depan bakal disalurkan dengan pendekatan pemberdayaan dan pembangunan.

    “Bagi mereka yang punya kapasitas produktif, kita arahkan (mendapatkan pekerjaan dan penghasilan),” kata Budiman dalam Konferensi Pers di Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Jumat (6/12).

    “Kementerian Sosial pun sudah sangat ingin ada banyaknya graduasi. Lulus dari status miskin ekstrem dan miskin menjadi calon kelas menengah, atau calon wirausaha, atau calon pekerja upahan,” tegasnya.

    Ia menekankan pemberian bansos ke depan bakal lebih spesifik untuk kelompok-kelompok tertentu yang memang tidak mampu. Misal, untuk difabel, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), serta lanjut usia (lansia).

    Budiman mengklaim aspirasi serupa juga dikantongi dari Kementerian Ketenagakerjaan. Ia menyebut masalah ketenagakerjaan di Indonesia terlalu besar jika hanya diurus Kemnaker.

    “Ada persoalan-persoalan teknis di lapangan, ketika di sebuah industri ada PHK, di sebuah wilayah ada PHK. Bagaimana menampung orang yang terkena PHK?” beber Budiman soal isi rapat koordinasi dengan stakeholder terkait.

    “Kira-kira Kementerian Desa atau desa-desa di sekitar pabrik, di kawasan industri yang ada PHK itu, kira-kira bagaimana desa akan bergerak,” sambungnya.

    Ia juga mencontohkan kasus lain, seperti pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Budiman mengatakan pelaku UMKM mesti diberdayakan, termasuk dalam proyek-proyek jalan tol.

    Anak buah Presiden Prabowo Subianto itu menyebut UMKM bisa diberi porsi untuk berdagang di rest area sepanjang jalan tol. Upaya ini diklaim bakal melibatkan Kementerian UMKM.

    (skt/pta)

  • Wall Street Akhiri Rekor Menanti Data Pekerjaan AS

    Wall Street Akhiri Rekor Menanti Data Pekerjaan AS

    New York: Indeks saham berjangka AS turun sedikit pada Kamis malam setelah Wall Street mengakhiri rekor tertingginya.
     
    Para investor menunggu sebelum data nonfarm payrolls November.
     
    Data klaim pengangguran yang lebih tinggi dari perkiraan juga tidak banyak membantu meredam spekulasi pasar tenaga kerja pulih dengan tajam pada November.
     
    Namun, dengan ketahanan dalam pekerjaan yang menandakan laju penurunan suku bunga yang lebih lambat oleh Federal Reserve.
     
    Mengacu laman Investing.com, Jumat, 6 Desember 2024, S&P 500 ditutup turun 0,2 persen menjadi 6.075,11 poin, sementara NASDAQ Composite turun 0,2 persen menjadi 19.702,73 poin pada hari Kamis. Dow Jones Industrial Average turun 0,6 perse menjadi 44.765,71 poin, dengan ketiga indeks turun dari rekor tertingginya.
     

    Nonfarm payrolls ditunggu untuk isyarat suku bunga lebih lanjut
    Fokus saat ini tertuju pada data nonfarm payrolls untuk November akan dirilis Jumat.
     
    Pembacaan diperkirakan akan menunjukkan pasar tenaga kerja pulih secara tajam dari gangguan terkait cuaca di Oktober, dengan perkiraan pertumbuhan gaji sebesar 202 ribu, dibandingkan dengan 12 ribu pada bulan sebelumnya.
     
    Kekuatan di pasar tenaga kerja diperkirakan akan memberi Federal Reserve lebih banyak ruang untuk memangkas suku bunga nantinya.
     
    Sejumlah pejabat The Fed, termasuk Ketua Jerome Powell, mengatakan kekuatan dalam ekonomi memungkinkan bank untuk lebih berhati-hati ketika mempertimbangkan pelonggaran di masa depan.
     
    Sebagian besar mempertahankan taruhan mereka pada penurunan suku bunga 25 basis poin oleh The Fed pada Desember. Namun keraguan telah muncul tentang pelonggaran di masa depan, terutama karena investor juga melihat kebijakan inflasi di bawah Presiden terpilih Donald Trump.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Rupiah Kuat Menanti Rilis Cadangan Devisa

    Rupiah Kuat Menanti Rilis Cadangan Devisa

    Jakarta: Rupiah terpantau kuat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini. Nilai tukar rupiah terhadap mata uang negeri Paman Sam itu naik 75 persen.
     
    Mengacu data Bloomberg, Jumat, 6 Desember 2024 rupiah naik 0,47 persen menjadi Rp15.862 per USD pada pagi ini, sehingga menjauhi perkiraan sebelum-sebelumnya yang tembus mencapai Rp16 ribu per USD.
     
    Sementara berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah menguat 25 poin atau 0,16 persen menhadi Rp15.829 per USD.
     
    Pada perdagangan hari ini rupiah ditaksir akan bergerak dikisaran Rp15.824 hingga Rp15.877 per USD.
     

    Menanti rilis cadangan devisa
    Melansir Antara, rupiah meningkat di tengah pasar menunggu rilis data cadangan devisa Indonesia.
     
    “Investor menantikan data cadangan devisa Indonesia siang ini,” kata analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong.
     
    Rupiah juga dibuka menguat terhadap dolar AS yang melemah setelah data klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan, yakni sebesar 224 ribu dibanding perkiraan 215 ribu.
     
    Lukman memperkirakan rupiah berada di rentang Rp15.800 per USD sampai dengan Rp15.900 per USD.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Rupiah Tersenyum ke Rp15.851 Jelang Akhir Pekan

    Rupiah Tersenyum ke Rp15.851 Jelang Akhir Pekan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Nilai tukar rupiah bertengger di Rp15.851 per dolar AS Jumat (6/12). Mata uang Garuda menguat 10,5 poin atau 0,07 persen dari perdagangan sebelumnya.

    Mata uang di kawasan Asia bergerak bervariasi. Yen Jepang menguat 0,05 persen, baht Thailand melemah 0,07 persen, yuan China melemah 0,12 persen, peso Filipina menguat 0,12 persen, dan won Korea Selatan melemah 0,64 persen.

    Dolar Singapura melemah 0,13 persen dan dolar Hong Kong terpantau stagnan pada pembukaan perdagangan pagi ini.

    Sementara, mata uang utama negara maju kompak berada di zona merah. Tercatat euro Eropa melemah 0,13 persen, poundsterling Inggris melemah 0,11 persen, dan franc Swiss melemah 0,06 persen.

    Mengikuti dolar Australia melemah 0,46 persen, dan dolar Kanada juga melemah 0,14 persen.

    Analis Mata Uang Doo Financial Futures Lukman Leong memperkirakan rupiah bakal lanjut menguat karena data pengangguran yang baru dirilis Amerika lebih rendah dari perkiraan.

    “Rupiah diperkirakan akan dibuka menguat terhadap dolar AS yang melemah setelah data klaim pengangguran AS yang lebih lemah dari perkiraan. Investor menantikan data cadev Indonesia siang ini,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com.

    Hari ini, Lukman memperkirakan rupiah bergerak di rentang Rp15.800 per dolar AS – Rp15.900 per dolar AS.

    (agt/agt)