Kasus: pengangguran

  • Kurs rupiah jatuh melemah hingga capai Rp16.313 per dolar AS

    Kurs rupiah jatuh melemah hingga capai Rp16.313 per dolar AS

    Dolar AS menguat secara luas (sehingga melemahkan nilai tukar rupiah dan mata uang lainnya)

    Jakarta (ANTARA) – Nilai tukar (kurs) rupiah pada penutupan perdagangan hari ini ditutup melemah tajam hingga 215 poin atau 1,34 persen menjadi Rp16.313 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.098 per dolar AS.

    Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis, turut mengalami pelemahan ke level Rp16.277 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.100 per dolar AS

    “Dolar AS menguat secara luas (sehingga melemahkan nilai tukar rupiah dan mata uang lainnya), dengan kenaikan paling tajam terhadap dolar Australia, euro, poundsterling Inggris, dan yen Jepang,” ujar Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede ketika ditanya ANTARA di Jakarta, Kamis.

    Seperti diketahui, Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga 25 basis points (bps) dini hari tadi. Selain itu, Kepala The Fed Jerome Powell memberikan pernyataan sangat hawkish terhadap prospek suku bunga dengan mengindikasikan hanya akan terjadi pemangkasan sebesar 50 bps tahun depan, turun 75-100 bps dari yang diharapkan pada kuartal sebelumnya.

    Kemungkinan jeda dalam pemangkasan suku bunga untuk Januari 2025 juga naik menjadi 88 persen.

    The Fed memberikan pernyataan tersebut didasari atas proyeksi pertumbuhan ekonomi AS yang lebih tinggi dari 2 persen menjadi 2,5 persen. Untuk tahun 2025, menjadi 2,1 persen dari perkiraan sebelumnya 2 persen, dan dengan tetap mempertahankan proyeksi 2 persen untuk tahun 2026.

    Selain itu, inflasi inti Personal Consumption Expenditure (PCE) yang diperkirakan berkisar 2,4-2,8 persen, masih di atas target 2 persen. Kemudian, proyeksi pengangguran diturunkan menjadi 4,2 persen dari 4,4 persen untuk tahun 2024 dan 4,3 persen dari 4,4 persen untuk tahun 2025, sementara proyeksi tahun 2026 tetap stabil di 4,3 persen.

    Di ranah domestik, Bank Indonesia (BI) baru saja memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan 6,00 persen dengan alasan bahwa ketidakpastian semakin meningkat di pasar keuangan global. Hal ini bersumber dari rencana Donald Trump selaku Presiden terpilih AS untuk menerapkan kebijakan tarif bea masuk lebih luas dan lebih besar dari yang diantisipasi sebelumnya.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Hampir 100 Ribu Orang Teken Petisi Desak Prabowo Batalkan PPN 12%

    Hampir 100 Ribu Orang Teken Petisi Desak Prabowo Batalkan PPN 12%

    Bisnis.com, JAKARTA – Hampir 100.000 orang telah menandatangani petisi online yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto agar membatalkan kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) 12% pada Kamis (19/12/2024). 

    Mengutip dari situs change.org, Petisi tersebut diinisiasi oleh Bareng Warga dengan judul “Pemerintah, Segera Batalkan Kenaikan PPN!”. Mereka juga menggunakan hashtag #PajakMencekik dan #TolakKenaikanPPN. 

    Berdasarkan pantauan Bisnis pada pukul 09.20 WIB, sebanyak 95.949 orang telah menandatangani. Adapun, 41.653 orang telah memberikan tanda tangan per Kamis hari ini (19/12). 

    Dalam petisi tersebut dikatakan bahwa menaikan kembali PPN adalah kebijakan yang dapat memperdalam kesulitan masyarakat. Mereka menilai bahwa efek kebijakan tersebut dapat membuat harga berbagai kebutuhan menjadi naik, di tengah perekonomian masyarakat yang belum baik. 

    “Di soal pengangguran terbuka misalnya, menurut Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2024, angkanya masih sekitar 4,91 juta orang. Kemudian dari 144,64 juta orang yang bekerja, sebagian besar atau 57,94% bekerja di sektor informal. Jumlahnya mencapai 83,83 juta orang,” tulis petisi tersebut. 

    Mereka juga menyinggung soal upah yang masih terdapat masalah. Dengan mengutip data BPS per bulan Agustus, sejak 2020 dikatakan bahwa upah pekerja semakin mepet dengan rata-rata Upah Minimum Provinsi (UMP). Mereka juga menilai UMP sebagai acuan pendapatan yang layak patut diragukan. 

    Terlebih, mereka juga menilai bahwa naiknya PPN dapat mempengaruhi daya beli. Lantaran sejak Mei 2024 daya beli sudah menurun, dan jika PPN terus dipaksakan naik, maka daya beli dikatakan akan “terjun bebas”. 

    Atas alasan-alasan tersebut, pihaknya kemudian mengatakan agar Pemerintah perlu membatalkan kenaikan PPN yang tercantum dalam UU HPP. 

    “Sebelum luka masyarakat kian menganga. Sebelum tunggakan pinjaman online membesar dan menyebar ke mana-mana,” tulis petisi tersebut. 

  • The Fed Pangkas Suku Bunga 25 Bps, Ketiga Kali Tahun Ini

    The Fed Pangkas Suku Bunga 25 Bps, Ketiga Kali Tahun Ini

    Jakarta, CNN Indonesia

    Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan (Fed Fund Rate/ FFR)25 basis poin pada Rabu (18/12), waktu setempat. Pemangkasan ketiga kalinya untuk tahun ini itu membuat FFR berada di rentang 4,25-4,5 persen, atau terendah dalam dua tahun terakhir.

    Dilansir CNN, Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan pemangkasan suku bunga terbaru adalah “keputusan yang lebih sulit”.

    Ia mengungkapkan angka inflasi baru-baru ini adalah “faktor tunggal terbesar” dalam pikiran para pejabat selama pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pekan ini.

    Presiden The Fed Cleveland Beth Hammack adalah satu-satunya yang tidak setuju dengan keputusan pemangkasan tersebut dan lebih memilih untuk mempertahankan suku bunga pada level saat ini.

    The Fed sebelumnya mengisyaratkan dalam pernyataan kebijakannya bahwa bank sentral cenderung mempertahankan suku bunga tetap stabil di masa mendatang.

    Pasalnya, inflasi tetap jauh di atas target bank sentral sebesar 2 persen. Ekonomi AS juga terbukti sangat tangguh dalam menghadapi biaya pinjaman yang tinggi.

    Menurut perkiraan terbaru, The Fed hanya akan menurunkan suku bunga acuan dua kali tahun depan, turun dari empat kali yang mereka proyeksikan pada bulan September lalu.

    Para pejabat juga memproyeksikan pertumbuhan ekonomi yang sedikit lebih kuat, pengangguran yang sedikit lebih rendah, dan inflasi pada tahun 2025 akan lebih tinggi dari yang mereka perkirakan sebelumnya.

    The Fed juga memperkirakan ekonomi AS tahun depan akan menguat, tanpa resesi yang terlihat. Bank sentral juga memperkirakan inflasi akan mencapai target mereka dalam jangka waktu yang lebih lama dari yang mereka perkirakan sebelumnya, tidak akan menyentuh 2 persen hingga tahun 2027.

    Powell memuji ekonomi AS dalam konferensi pers pascapertemuan, dengan mengatakan kekuatannya telah menjadi “cerita” tahun ini. Ia menegaskan kemungkinan penurunan suku bunga yang lebih sedikit tahun depan seperti yang ditunjukkan oleh proyeksi.

    Hal itu mengguncang pasar dengan indeks Dow anjlok lebih dari 1.000 poin.

    Beberapa investor optimis dengan prospek pertumbuhan yang kuat tahun depan, yang dapat terwujud dari kebijakan Presiden terpilih Donald Trump.

    Pemerintahan yang baru berjanji untuk memperpanjang pemotongan pajak 2017 dan memangkas regulasi – kebijakan yang siap untuk meningkatkan pertumbuhan jika diberlakukan.

    Namun, ancaman Trump untuk mengenakan tarif besar-besaran pada barang-barang yang berasal dari Meksiko, Kanada, dan Tiongkok dapat menggagalkan ekonomi karena berisiko memicu inflasi.

    Sepanjang tahun ini, The Fed telah memangkas suku bunganya sebesar 100 bps dari 5,25-5,50 persen menjadi 4,25-4,50 persen. Pemangkasan sebelumnya dilakukan pada September lalu sebesar 50 bps dan November 25 bps.

    Sejak Maret 2022-Juli 2023, The Fed mengerek suku bunga acuan sebesar 525 bps. Kemudian, FFR ditahan di rentang 5,25-5,5 persen pada periode September 2023 – Agustus 2024.

    (sfr/sfr)

  • Efek Keputusan Kebijakan The Fed ke Rupiah dan Yuan Cs

    Efek Keputusan Kebijakan The Fed ke Rupiah dan Yuan Cs

    Bisnis.com, JAKARTA – Bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan, namun mengisyaratkan lebih sedikit penurunan lanjutan pada 2025.

    Melansir Reuters, Kamis (19/12/2024), Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memangkas suku bunga Fed Fund Rate (FFR) ke kisaran 4,25%-4,5%.

    “Aktivitas ekonomi terus berkembang dengan kecepatan yang solid dengan tingkat pengangguran yang ‘tetap rendah’ dan inflasi yang ‘tetap sedikit meningkat,” jelas FOMC dalam pernyataannya.

    Dalam konferensi pers setelah keputusan suku bunga, Powell mengatakan sikap kebijakan The Fed saat ini jauh lebih longgar setelah memangkas suku bunga hingga 100 bps dari puncaknya sepanjang 2024.

    “Oleh karena itu, kami dapat lebih berhati-hati dalam mempertimbangkan penyesuaian lebih lanjut terhadap suku bunga kebijakan kami,” jelas Powell, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (19/12/2024).

    Nilai tukar mata uang regional termasuk rupiah berisiko tertekan keputusan The Fed karena dolar AS menguat ke level tertinggi sejak 2022.

    Berdasarkan data Bloomberg, indeks dolar AS naik 0,9% pada hari Rabu. Lonjakan tersebut membuat mata uang utama lainnya melemah. Euro, pound, dan franc Swiss turun 1% terhadap dolar AS pada siang hari, sementara yuan offshore China turun ke level terendah sejak 2023.

    Indeks dolar AS naik lebih dari 7% sepanjang tahun ini. Dolar menguat terhadap semua mata uang utama di negara maju dan berada di untuk mencatat tahun terbaik sejak 2015.

    Analis valas Barclays Skylar Montgomery Koning mengatakan data ekonomi telah datang dengan kuat ditambah dengan ekspektasi the Fed menjadi lebih hawkish turut mendukung pergerakan dolar AS.

    Janji presiden terpilih Donald Trump untuk memberlakukan tarif yang keras terhadap banyak mitra dagang AS sebelumnya turut membantu reli dolar AS menjelang Pilpres. Reli juga berlanjut karena ekonomi AS terus meningkat melampaui banyak negara lain.

    Sementara itu, banyak bank sentral di seluruh dunia harus secara agresif memangkas suku bunga untuk membantu pertumbuhan ekonomi yang stagnan.

    Direktur pendapatan tetap dan valas Amundi US Inc Paresh Upadhyaya mengatakan setiap detail dari kebijakan The Fed tidak dapat disangkal lagi adalah sikap yang hawkish.

    “Semua ini berarti dolar AS yang lebih kuat secara tajam karena terus memperkuat pertumbuhan AS yang luar biasa,” jelasnya seperti dikutip Bloomberg.

    Indeks mata uang negara-negara berkembang tergelincir 0,4% ke level terendah sejak Agustus pada hari Rabu. Real Brasil melemah sekitar 3% terhadap dolar pada hari itu dan diperdagangkan pada rekor terendah karena para investor menjadi semakin khawatir akan krisis fiskal di negara tersebut.

    Analis valas Wells Fargo Brendan McKenna mengatakan ketika divergensi dalam jalur kebijakan moneter The Fed terungkap, bersama dengan beberapa faktor lainnya, dolar AS diperkirakan akan menguat secara signifikan selama 2025.

    Banyak analis Wall Street memperkirakan greenback ini akan mencapai puncaknya pada pertengahan tahun depan sebelum mulai menurun pada tahun 2025 karena penurunan suku bunga di seluruh dunia akan mulai menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi di luar AS.

    Jeda Pemangkasan

    The Fed mengindikasikan jeda penurunan suku bunga acuan dalam pertemuan kebijakan pada 2025 mendatang, dengan mengatakan akan bersikap hati-hati menilai data yang masuk, prospek yang berkembang, dan keseimbangan risiko.

    Perkiraan kuartalan baru menunjukkan beberapa pejabat memperkirakan penurunan suku bunga yang lebih sedikit untuk tahun depan dibandingkan dengan perkiraan mereka beberapa bulan yang lalu. Mereka sekarang melihat suku bunga acuan mencapai kisaran 3,75% hingga 4% pada akhir tahun depan, mengimplikasikan dua penurunan seperempat poin persentase, menurut estimasi median.

    Dot plot atau proyeksi suku bunga triwulanan terbaru The Fed menunjukkan sejumlah pejabat memperkirakan penurunan suku bunga lebih sedikit untuk tahun depan daripada yang mereka perkirakan beberapa bulan yang lalu, menimbang laju penurunan inflasi yang lebih lambat pada 2025.

    Para pejabat saat ini memperkirakan suku bunga acuan mencapai kisaran 3,75%-4% pada akhir 2025, menyiratkan dua kali penurunan masing-masing sebesar 25 bps, menurut perkiraan median. Hanya lima pejabat yang mengindikasikan preferensi untuk lebih banyak pemangkasan tahun depan.

    Imbal hasil obligasi dan dolar AS melonjak setelah keputusan The Fed, sehingga menekan harga emas. Suku bunga yang lebih rendah biasanya menguntungkan emas batangan.

     

  • Petisi Desak Prabowo Batalkan PPN 12 Persen Tembus 90 Ribu Orang

    Petisi Desak Prabowo Batalkan PPN 12 Persen Tembus 90 Ribu Orang

    Jakarta, CNN Indonesia

    Petisi yang berisi penolakan terhadap kebijakan Presiden Prabowo Subianto menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen menembus 90 ribu tanda tangan.

    Petisi ini berjudul “Pemerintah, Segera Batalkan Kenaikan PPN!”. Petisi tersebut sudah tayang di situs change.org sejak 19 November 2024.

    Per pagi ini pukul 06.39 WIB, sudah ada 90.153 orang yang menandatangani petisi tersebut. Inisiator petisi menargetkan 150 ribu tanda tangan untuk petisi tersebut.

    Pembuat petisi menolak kenaikan PPN 12 persen karena menyulitkan rakyat. Dia mengingatkan daya beli masyarakat sedang buruk.

    “Rencana menaikan kembali PPN merupakan kebijakan yang akan memperdalam kesulitan masyarakat. Sebab harga berbagai jenis barang kebutuhan, seperti sabun mandi hingga Bahan Bakar Minyak (BBM) akan naik. Padahal keadaan ekonomi masyarakat belum juga hinggap di posisi yang baik,” tulis Bareng Warga, inisiator petisi tersebut.

    Mereka mengingatkan masih ada 4,91 juta orang pengangguran per Agustus 2024 merujuk Badan Pusat Statistik (BPS). Lalu ada 83,83 juta orang yang pekerjaannya di sektor informal.

    Kemudian mereka mengkritik upah mininum yang tak memenuhi kebutuhan dasar. Berdasarkan data BPS 2022, standar hidup layak di Jakarta membutuhkan Rp14 juta per bulan. UMP Jakarta di tahun 2024 saja hanya Rp5,06 juta.

    “Atas dasar itu, rasa-rasanya Pemerintah perlu membatalkan kenaikan PPN yang tercantum dalam UU HPP. Sebelum luka masyarakat kian menganga. Sebelum tunggakan pinjaman online membesar dan menyebar ke mana-mana,” tulis inisiator petisi.

    Sebelumnya, pemerintah memastikan kenaikan PPN 12 persen akan berlaku pada 1 Januari 2025. Kenaikan PPN berlaku terhadap semua barang dan jasa, kecuali sembako.

    “Sesuai dengan amanah undang-undang tentang harmonisasi peraturan perpajakan, ini sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Tarif PPN tahun depan akan naik sebesar 12 persen per 1 Januari,” kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada jumpa pers, Senin (16/12).

    (dhf/fra)

    [Gambas:Video CNN]

  • Pacu Kontribusi Industri Padat Karya untuk Kue Perekonomian

    Pacu Kontribusi Industri Padat Karya untuk Kue Perekonomian

    Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah memberikan guyuran insentif untuk industri padat karya mulai dari insentif PPh21 ditanggung pemerintah (DTP) hingga fasilitas pembiayaan revitalisasi mesin. 

    Direktur Industri Tekstil, Kulit dan Alas Kaki Kemenperin, Adie Rochmanto Pandiangan mengatakan insentif khusus untuk industri padat karya tersebut diberikan guna mendorong industri untuk tetap berekspansi ditengah berbagai tekanan. 

    “Oleh sebab itu, perlu juga relaksasi bagi industri yang kolaps. Kalau tidak, industri lari lagi ke Vietnam, jadi itulah yang diambil pemerintah, apa yang dilakukan untuk balancing itu semua,” kata Adie di Yogyakarta, dikutip Rabu (18/12/2024). 

    Adie tak menampik bahwa industri padat karya merupakan sektor yang paling rentan terhadap pengangguran. Sektor-sektor industri yang banyak menyerap tenaga kerja itu tengah menghadapi pelemahan daya beli sehingga produk minim terserap di pasar. 

    Hal ini juga yang melatarbelakangi pemerintah memutuskan untuk menaikkan upah minimum provinsi (UMP) sebesar 6,5% tahun depan. Sementara itu, pemerintah juga berniat untuk menaikkan PPN 12% yang menjadi beban baru industri. 

    “Kalau itu naik berarti akan menghantam industri nya dengann biaya produksi naik, output pun pasti naik, sementara rata-rata itu kontraknya sekian tahun, gak bisa nilainya [harga] ditambahkan,” ujarnya. 

    Alhasil, pemerintah memberikan fasilitas revitalisasi mesin untuk mendorong produktivitas, meringankan kredit investasi dengan range plafon kredit yang bunga nya disubsidi 5% serta PPh21 DTP. 

    Dengan industri padat karya yang bisa bergerak lebih leluasa, diharapkan akan berdampak pada pencapaian pertumbuhan ekonomi 8%, sesuai dengan target Presiden Prabowo Subianto.

    Target Ekonomi Tumbuh 8%

    Badan Pembangunan Nasional atau Bappenas memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 8% seperti yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto akan tercapai pada 2029.

    Staf Ahli Bidang Sinergi Ekonomi dan Pembiayaan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Rd Siliwanti menjelaskan pihaknya sudah menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025—2029. Dalam dokumen tersebut, salah satu yang diproyeksikan adalah pertumbuhan ekonomi per tahunnya.

    Dia merincikan trajektori pertumbuhan ekonomi mencapai 5,3% pada 2025. Jumlah tersebut lebih tinggi dari asumsi pertumbuhan ekonomi dalam APBN 2025 sebesar 5,2%.

    “Sehingga untuk mencapainya tentu diperlukan extra effort [upaya],” ujar Siliwanti dalam FGD Bisnis Indonesia Economic & Financial Report 2014—2024 di Wisma Bisnis Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (18/12/2024).

    Selanjutnya diproyeksikan pertumbuhan ekonomi 6,3% pada 2026, 7,5% pada 2027, 7,7% pada 2028, dan 8% pada 2029. Bahkan, Bappenas memproyeksikan pendapatan nasional bruto mencapai US$7.920 per kapita pada 2029—tumbub dari US$5.000 per kapita pada 2024.

    Lalu, tingkat kemiskinan diproyeksikan menjadi 4,5—5% pada 2029. Angka tersebut turun dari 7—8% pada 2029.

    Ketimpangan antara si kaya dan si miskin turut diproyeksikan menipis: rasio gini dari 0,379—0,382 pada 2022 menjadi 0,372—0,375 pada 2029.

    Sementara itu, indeks modal manusia diproyeksikan meningkatkan dari 0,56 pada 2023 menjadi menjadi 0,59 pada 2029.

    Siliwanti mengakui sejumlah trajektori dan sasaran tersebut tidak mudah tercapai. Oleh sebab itu, lanjutnya, diperlukan berbagai strategi yang berfokus pada penciptaan sumber pertumbuhan baru dan merata di seluruh Indonesia.

    Dari sisi permintaan misalnya, yang perlu penguatan sektor riil, eksternal, fiskal, moneter, dan keuangan. Di sisi suplai, Siliwanti menekankan pentingnya peningkatan produktivitas pertanian untuk ketahanan pangan dan hilirisasi industri produktif.

    “Serta pembangunan industri baru, kawasan ekonomi khusus, dan perkembangan sektor pariwisata, ekonomi kreatif, dan ekonomi biru,” jelasnya.

    Tak lupa, Siliwanti menekankan reformasi struktural perlu dilanjutkan termasuk penyederhanaan birokrasi dan deregulasi untuk mempermudah perizinan usaha, mengurangi potensi korupsi, dan meningkatkan fleksibilitas pasar.

    Kebutuhan Industri Padat Karya

    Sejumlah insentif fiskal yang diberikan pemerintah kepada industri padat karya adalah untuk mendorong pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8% yang dicanangkan Presiden Prabowo.

    Tak dipungkiri, beberapa waktu belakangan industri padat karya dihantam banyak krisis sehingga rontok satu per satu. Efeknya adalah PHK massal terjadi yang berefek domino pada pelemahan daya beli masyarakat.

    Sebagaimana diketahui, industri tekstil menjadi salah satu industri padat karya yang banyak mengalami tekanan. Hal ini tercerminkan dari 38 pabrik tekstil yang telah berhenti beroperasi dalam 2 tahun terakhir. Sejak awal tahun hingga September 2024, sebanyak 46.000 pekerja industri TPT terkena PHK. Jumlahnya diproyeksi bertambah 30.000 pekerja hingga akhir tahun.

    Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menilai kebijakan insentif industri padat karya berupa PPh21 ditanggung pemerintah (DTP) dan subsidi kredit investasi dapat menjadi angin segar kendati yang paling diperlukan industri yaitu pengetatan laju impor. 

    Wakil Ketua Umum API David Leonardi mengatakan, pelaku usaha tengah menantikan pemulihan daya beli masyarakat untuk mendorong pesanan baru sehingga produktivitas industri tekstil dan produk tekstil (TPT) dapat terdongkrak. 

    “Jika berbicara tentang peningkatan produktivitas, lonjakan impor yang tinggi juga perlu ditekan, terutama karena kondisi pasar saat ini sedang tidak stabil,” kata David kepada Bisnis, (18/12/2024). 

    Menurut David, upaya pemerintah untuk meningkatkan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% dapat menekan kembali daya beli masyarakat. 

    Sementara itu, kenaikan upah minimum provinsi sebesar 6,5% belum mampu menjadi solusi yang efektif untuk meningkatkan daya beli, telebih dalam situasi ketidakpastian terkait keterbukaan lapangan pekerjaan.

    “Dalam menghadapi kondisi ekonomi seperti ini, kebijakan yang melindungi pasar dalam negeri dan disertai stimulus terhadap industri lokal menjadi solusi yang tepat untuk mendorong aktivitas produksi,” ujarnya. 

    Sebab, menurut dia, kebijakan perlindungan pasar domestik akan meningkatkan permintaan terhadap produk industri dalam negeri, yang pada akhirnya akan memicu peningkatan penyerapan tenaga kerja dan memberikan pendapatan kepada masyarakat sehingga daya beli meningkat. 

    “Selain itu, stimulus terhadap industri akan meringankan beban yang dihadapi oleh pelaku usaha sehingga level playing field Indonesia dapat lebih kompetitif,” jelasnya. 

    Dia pun berharap produk-produk Indonesia akan memiliki harga yang lebih bersaing dengan produk impor sehingga dapat memperkuat daya saing industri nasional. 

  • Top 5 News BisnisIndonesia.id: Tawar Insentif Industri Padat Karya hingga Tren Ritel Mal

    Top 5 News BisnisIndonesia.id: Tawar Insentif Industri Padat Karya hingga Tren Ritel Mal

    Bisnis,JAKARTA— Pemerintah mengguyur industri padat karya dengan sederet insentif agar bisa berekspansi. Namun, stimulus tersebut dinilai belum menyentuh aspek peningkatan daya tahan perusahaan.
    Insentif industri padat karya hingga Geliat Tren Ritel Mal menjadi berita pilihan yang dirangkum dalam Top 5 News Bisnisindonesia.ID edisi Kamis (18/12/2024). Berikut laporan selengkapnya:
    1. Rasa Tawar Insentif Industri Padat Karya
    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkap alasan pemerintah memberikan guyuran insentif untuk industri padat karya mulai dari insentif PPh21 ditanggung pemerintah (DTP) dan fasilitas pembiayaan revitalisasi mesin.
    Direktur Industri Tekstil, Kulit dan Alas Kaki Kemenperin Adie Rochmanto Pandiangan mengatakan insentif khusus untuk industri padat karya tersebut diberikan guna mendorong industri untuk tetap berekspansi di tengah berbagai tekanan.
    “Oleh sebab itu, perlu juga relaksasi bagi industri yang kolaps. Kalau enggak, industri lari lagi ke Vietnam, jadi itulah yang diambil pemerintah, apa yang dilakukan untuk balancing itu semua,” kata Adie, dikutip Rabu (18/12/2024).
    Adie tak menampik bahwa industri padat karya merupakan sektor yang paling rentan terhadap pengangguran. Sektor-sektor industri yang banyak menyerap tenaga kerja itu tengah menghadapi pelemahan daya beli sehingga produk minim terserap di pasar.
    Hal ini juga yang melatarbelakangi pemerintah memutuskan untuk menaikkan upah minimum provinsi (UMP) sebesar 6,5% tahun depan. Sementara itu, pemerintah juga berniat untuk menaikkan PPN 12% yang menjadi beban baru industri.
    “Kalau itu naik berarti akan menghantam industri nya dengann biaya produksi naik, output pun pasti naik, sementara rata-rata itu kontraknya sekian tahun, enggak bisa nilainya [harga] ditambahkan,” ujarnya.
    Alhasil, pemerintah memberikan fasilitas revitalisasi mesin untuk mendorong produktivitas, meringankan kredit investasi dengan range plafon kredit yang bunganya disubsidi 5% serta PPh21 DTP.
    2.Suara Emiten Bersiap soal Tangkal Dampak Tarif PPN 12%
    Tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% yang berlaku 1 Januari 2025 membuat sejumlah emiten bersiap menangkal dampaknya terhadap kinerja keuangan perusahaan.
    Emiten farmasi PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF), misalnya mengantisipasi dampak kenaikan tarif PPN terhadap harga obat-obatan yang dikenai PPN. Direktur Kalbe Farma Kartika Setiabudy mengatakan pada dasarnya saat ini perseroan masih menunggu kejelasan dari kebijakan tarif PPN pada 2025. Sebab, sebelumnya Presiden RI Prabowo Subianto menjelaskan bahwa kenaikan tarif PPN menjadi 12% hanya untuk barang mewah.
    Meski begitu, perseroan pun bersiap mengantisipasi dampak tarif baru bila menyentuh produk kesehatan. Dia mengatakan seiring dengan dinamika tarif PPN yang sedang belangsung, perseroan berupaya untuk mempertahankan harga obat-obatan.
    “[Harga] obat belum mengarah ke sana [kenaikan]. Obat yang pada umumnya generik saat ini pun harganya sudah terjangkau,” ujar Kartika dalam acara Media Plant Visit Kalbe Farma pada Rabu (18/12/2024).
    Di sisi lain, harga bahan baku obat-obatan saat ini, menurutnya, stabil. Fokus berikutnya, menurutnya, lebih pada sisi daya beli masyarakat. Seperti diketahui daya beli masyarakat yang lemah berimbas pada deflasi bulanan yang terjadi pada Mei hingga September 2024.
    Daya beli masyarakat yang lemah juga membuat laju pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) kuartalan melandai. Berdasarkan catatan Bisnis, PDB RI mencapai 5,11% secara tahunan (year-on-year/YoY) pada kuartal I/2024. Kemudian, melandai menjadi 5,05% YoY pada kuartal II/2024 dan mencapai 4,95% YoY pada kuartal III/2024.
    “Daya beli yang lemah juga jadi fokus,” tutur Kartika.
    Dia mengatakan dalam menjaga kinerja bisnis, saat ini perseroan berupaya untuk mempertahankan margin agar tetap bisa stabil. KLBF pun mengandalkan sejumlah produk dengan margin yang tinggi, di antaranya jenis produk konsumen.
    3.Jalur Lambat Pelonggaran Moneter
    Strategi pelonggaran moneter Bank Indonesia sepanjang 2024 ternyata tidak seagresif Federal Reserve (The Fed) lantaran dibayang-bayangi depresiasi rupiah.
    Bank Indonesia kembali menahan suku bunga acuan alias BI Rate di level 6% berdasarkan Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 17—18 Desember 2024. Artinya, Bank Indonesia telah menahan suku bunga selama 4 bulan berturut-turut.
    Hal ini dilakukan di tengah pelemahan rupiah yang membayangi. Mata uang rupiah ditutup menguat minor 0,02% atau 3 poin ke level Rp16.097,5 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini. Adapun indeks dolar AS bergerak ke level 106,96.
    Sepanjang 2024, Bank Indonesia hanya memangkas BI rate sekali pada September 2024. Sementara itu, The Fed yang biasa menjadi cerminan BI, setidaknya sudah memangkas suku bunga dua kali pada pertemuan September dan November. Adapun pertemuan terakhir di tahun ini masih ada peluang pemangkasan meski kecil.
    Menjaga stabilitas nilai tukar rupiah sudah menjadi fokus utama Bank Indonesia setelah inflasi berhasil terjaga di bawah target bank sentral 2,5±1% pada 2024 dan 2025.
    Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan BI akan terus memperhatikan pergerakan nilai tukar rupiah dan prospek inflasi, serta dinamika kondisi yang berkembang, dalam mencermati ruang penurunan suku bunga moneter lebih lanjut.
    4.Meneropong Prospek Properti Hunian Kala BI Rate Bertahan 6%
    Bank Indonesia menahan suku bunga acuan alias berada di level 6% berdasarkan Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 17—18 Desember 2024.
    Dalam pengumuman suku bunga BI hari ini, bank sentral juga menetapkan suku bunga deposit facility tetap sebesar 5,25% dan suku bunga lending facility tetap sebesar 6,75%.
    Keputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi dalam sasaran 2,5±1% pada 2024 dan 2025, serta untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
    Fokus kebijakan moneter diarahkan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak makin tingginya ketidakpastian perekonomian global akibat arah kebijakan Amerika Serikat dan eskalasi ketegangan geopolitik di berbagai wilayah.
    Berdasarkan Survei Harga Properti Residensial (SHPR) kuartal III/2024, penjualan properti residensial primer pada kuartal III/2024 mengalami penurunan sebesar 7,14% (Year–on–Year/YoY). Pada kuartal sebelumnya, penjualan properti residensial primer mengalami pertumbuhan sebesar 7,3% YoY.
    Penurunan penjualan terjadi pada tipe kecil sebesar 10,05% YoY dan tipe menengah sebesar 8,8% YoY. Namun demikian, untuk tipe besar masih mengalami pertumbuhan yang melambat yakni hanya 6,83% YoY dari kuartal sebelumnya yang bisa tumbuh 27,41% YoY.
    Secara kuartalan, penjualan properti residensial primer di kuartal III/2024 terkontraksi 7,62% (Quarter–to–Quarter/QtQ) dari kuartal sebelumnya yang juga terkontraksi 12,8%.
    5.Membaca Geliat Tren Ritel Mal Sekitar Jakarta
    Prospek properti ritel di Bodetabek dinilai sangat prospektif. Hingga kuartal IV/2024, dengan masuknya Living World Kota Wisata di Bogor, AEON Mall Deltamas di Bekasi, Pakuwon Mall Bekasi, Eastvara BSD, dan Hampton Square di Gading Serpong, total pasokan mengalami kenaikan sebesar 16,2% menjadi 3.256.356 meter persegi.
    Director of Strategic Consulting of Cushman & Wakefield Arief Rahardjo mengatakan total pasokan kumulatif mencapai 3.265.000 meter persegi pada 2024. Adapun terdapat lima proyek besar yang akan menambah pasokan ruang ritel sampai akhir tahun 2025 dan akan menambah total pasokan sebesar 5,0% menjadi 3.427.000 meter persegi.
    Beberapa proyek yang akan masuk ke pasar properti ritel diantaranya adalah Mall at Little Tokyo Jababeka, Summarecon Mall Bekasi 2, Living World Grand Wisata, Market Lane Sentul, dan Jakarta Premium Outlets Alam Sutera.
    Arief menuturkan penyerapan bersih pada tahun 2024 menurun dibandingkan tahun 2023 dengan tingkat hunian rerata berada di 70,9%. Melihat potensi pertumbuhan keluarga pada area Bodetabek, berbagai sektor ritel terus memperluas keberadaannya yang menyebabkan permintaan kumulatif diprediksi mencapai 2.410.000 meter persegi pada 2025.
    “Tingkat kekosongan diperkirakan meningkat sebesar 2,1% menjadi 29,7% pada 2025 akibat selesainya proyek-proyek ritel besar,” ujarnya, Rabu (18/12/2024).
    Adapun rerata harga sewa mengalami kenaikan dibandingkan kuartal sebelumnya menjadi Rp462.600 meter persegi per bulan atau tumbuh 2,4% YoY. Diproyeksikan akan mengalami kenaikan sebesar 0,5% di tahun 2025.

  • Powell Buka-Bukaan Alasan The Fed Hanya Isyaratkan 2 Kali Cut Rate Tahun Depan

    Powell Buka-Bukaan Alasan The Fed Hanya Isyaratkan 2 Kali Cut Rate Tahun Depan

    Bisnis.com, JAKARTA – Chairman Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan bank sentral AS akan lebih bersikap hati-hati dalam memutuskan pemangkasan suku bunga pada tahun mendatang, usai The Fed memangkas suku bunga acuan 25 basis poin (bps) pada Rabu (18/12/2024).

    Melansir Reuters, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memangkas suku bunga Fed Fund Rate (FFR) ke kisaran 4,25%-4,5%.

    “Aktivitas ekonomi terus berkembang dengan kecepatan yang solid dengan tingkat pengangguran yang ‘tetap rendah’ dan inflasi yang ‘tetap sedikit meningkat,” jelas FOMC dalam pernyataannya.

    Dalam konferensi pers setelah keputusan suku bunga, Powell mengatakan sikap kebijakan The Fed saat ini jauh lebih longgar setelah memangkas suku bunga hingga 100 bps dari puncaknya sepanjang 2024.

    “Oleh karena itu, kami dapat lebih berhati-hati dalam mempertimbangkan penyesuaian lebih lanjut terhadap suku bunga kebijakan kami,” jelas Powell seperti dikutip Bloomberg, Kamis (19/12/2024).

    Meskipun demikian, Powell menambahkan bahwa suku bunga masih “secara signifikan” menahan aktivitas ekonomi, dan The Fed berada di jalur yang tepat untuk terus memangkas. Namun, para pejabat harus melihat lebih banyak kemajuan pada inflasi sebelum melakukan penurunan suku bunga tambahan.

    Dot plot atau proyeksi suku bunga triwulanan terbaru The Fed menunjukkan sejumlah pejabat memperkirakan penurunan suku bunga lebih sedikit untuk tahun depan daripada yang mereka perkirakan beberapa bulan yang lalu, menimbang laju penurunan inflasi yang lebih lambat pada 2025.

    Para pejabat saat ini memperkirakan suku bunga acuan mencapai kisaran 3,75%-4% pada akhir 2025, menyiratkan dua kali penurunan masing-masing sebesar 25 bps, menurut perkiraan median. Hanya lima pejabat yang mengindikasikan preferensi untuk lebih banyak pemangkasan tahun depan.

    Proyeksi ini lebih rendah dari mayoritas ekonom dalam survei Bloomberg yang memperkirakan estimasi median suku bunga akan mengarah pada tiga kali pemangkasan tahun depan.

    Indeks S&P 500 melemah setelah pengumuman tersebut, sementara imbal hasil Treasury AS dan indeks doalr AS menguat. Imbal hasil obligasi bertenor dua tahun, yang lebih sensitif dibandingkan obligasi bertenor lebih panjang terhadap perubahan kebijakan The Fed, memimpin pergerakan Treasury dengan penguatan 8 basis poin menjadi 4,33%, level tertinggi sejak 25 November.

    Powell juga menjawab pertanyaan tentang bagaimana bank sentral dapat menanggapi potensi tarif dari pemerintahan Trump.

    Ia mengatakan bahwa beberapa pembuat kebijakan telah mulai mempertimbangkan dampak potensial dari tarif yang lebih tinggi yang mungkin akan diterapkan oleh Presiden terpilih Donald Trump. Namun ia mengatakan bahwa dampak dari proposal kebijakan tersebut pada saat ini masih sangat tidak pasti.

    “Kami hanya tidak tahu, sungguh, sangat tidak tahu sama sekali tentang kebijakan-kebijakan yang sebenarnya. Jadi masih terlalu dini untuk mencoba menyimpulkan apa pun,” jelas Powell.

  • The Fed Pangkas Suku Bunga 25 Bps, Isyaratkan Hanya Dua Kali di 2025

    The Fed Pangkas Suku Bunga 25 Bps, Isyaratkan Hanya Dua Kali di 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan 25 basis poin dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang berakhir Rabu (18/12/2024).

    Melansir Reuters, Kamis (19/12/2024), The Fed memangkas suku bunga acuan Fed Fund Rate (FFR) 25 bps ke kisaran 4,25%-4,50%.

    “Aktivitas ekonomi terus berkembang dengan kecepatan yang solid dengan tingkat pengangguran yang ‘tetap rendah’ dan inflasi yang ‘tetap sedikit meningkat,” jelas FOMC dalam pernyataannya.

    Namun The Fed mengindikasikan jeda penurunan suku bunga acuan dalam pertemuan kebijakan pada 2025 mendatang, dengan mengatgakan akan bersikap hati-hati menilai data yang masuk, prospek yang berkembang, dan keseimbangan risiko.

    Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bahwa lebih banyak penurunan suku bunga bergantung pada kemajuan lebih lanjut dalam menurunkan inflasi yang sangat tinggi. Pernyataan ini menunjukkan bahwa para pembuat kebijakan mulai memperhitungkan prospek perubahan ekonomi yang luas di bawah pemerintahan Trump yang akan datang.

    Referensi eksplisit Powell mengguncang Wall Street, membuat saham-saham turun tajam dan memacu penurunan estimasi pasar mengenai seberapa jauh suku bunga akan turun tahun mendatang.

    “Saya pikir kita berada di tempat yang baik, tetapi saya pikir dari sini ini adalah fase baru dan kami akan berhati-hati tentang pemotongan lebih lanjut,” kata Powell pada konferensi pers setelah berakhirnya pertemuan FOMC.

    The Fed dan Powell secara luas diperkirakan akan memberikan penurunan suku bunga “hawkish” dengan memperkirakan sekitar setengah dari pelonggaran kebijakan pada tahun 2025 dari 100 basis poin yang diproyeksikan oleh para pembuat kebijakan tiga bulan yang lalu.

    Namun, pada saat Powell selesai berbicara, pasar hanya memperkirakan akan terjadi satu kali pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada tahun mendatang.

    Memang, keputusan untuk menurunkan suku bunga menarik perbedaan pendapat dari Presiden Fed Cleveland Beth Hammack, yang bergabung dengan bank sentral awal tahun ini dan mengindikasikan bahwa ia lebih suka membiarkan suku bunga tidak berubah pada pertemuan minggu ini.

    Para gubernur bank sentral AS saat ini memproyeksikan bahwa mereka hanya akan menurunkan suku bunga dua kali, masing-masing sebesar 25 bps pada 2025.

    Ini berarti pelonggaran kebijakan tahun depan lebih sedikit 50 bps dari yang diantisipasi oleh para pejabat pada bulan September, dengan proyeksi inflasi The Fed untuk tahun pertama pemerintahan Trump yang baru melonjak dari 2,1% pada proyeksi sebelumnya menjadi 2,5% pada proyeksi saat ini, jauh di atas target 2% bank sentral.

    Progres penurunan inflasi yang lebih lambat menuju target The Fed sebesar 2%, diterjemahkan ke dalam laju penurunan suku bunga yang lebih lambat dan titik akhir yang sedikit lebih tinggi sebesar 3,1%, juga tercapai pada tahun 2027.

  • Eropa: Langka Tenaga Kerja, Warga Suriah Malah Dituntut Pulang? – Halaman all

    Eropa: Langka Tenaga Kerja, Warga Suriah Malah Dituntut Pulang? – Halaman all

    Setelah ambruknya rezim Bashar Assad di Suriah pada 8 Desember silam, pemerintah Jerman bergerak cepat menangguhkan semua permohonan suaka dari pengungsi Suriah yang masuk.

    Hanya 36 jam setelah pemberontak Suriah membebaskan Damaskus, lebih dari 47.000 permohonan suaka dari warga Suriah ditunda untuk waktu yang tidak terbatas. Dalam beberapa jam setelahnya, Prancis, Inggris, Italia, dan beberapa negara Uni Eropa lainnya mengikuti langkah Jerman.

    Keputusan tersebut meningkatkan kegugupan di antara lebih dari 1,5 juta warga Suriah yang telah menetap di Eropa sejak perang saudara dimulai pada tahun 2011.

    Isyarat paling mengkhawatirkan datang dalam dari Menteri Dalam Negeri Austria Gerhard Karner, yang menginstruksikan jajarannya untuk menyiapkan program “pemulangan dan deportasi yang tertib ke Suriah.” Sejumlah politisi Jerman telah membuat seruan serupa jelang pemilihan umum dini.

    Pemerintahan negara Uni Eropa berkesan memanfaatkan momen penggulingan Assad untuk menjawab keresahan pemilih di masing-masing negara terhadap tingginya angka migrasi.

    Bahkan sebelum jeda diumumkan, lebih dari 108.000 kasus suaka dari warga Suriah masih tertunda di seluruh negara Uni Eropa pada akhir Oktober, menurut Badan Suaka Uni Eropa, EUAA.

    Keputusan cepat itu terlihat kontras dengan pembukaan perbatasan di tengah puncak krisis migran Eropa 2015/16. Saat itu, warga Jerman menyambut pengungsi Suriah di stasiun kereta api dengan botol air dan makanan.

    Tidak ada perbaikan cepat untuk Suriah

    Perkembangan di Eropa dinilai meresahkan, mengingat kekacauan yang masih berlangsung di Suriah. Saat ini, kelompok pemberontak terbesar, Hay’at Tahrir al-Sham, HTS, masih berkutat membentuk pemerintahan sementara.

    Tuntutan pemulangan warga Suriah di Eropa dinilai kontraproduktif, karena besarnya kebutuhan tenaga kerja dan tingginya tingkat pendidikan pengungsi Suriah.

    Anastasia Karatzas, seorang analis kebijakan di lembaga pemikir European Policy Center, EPC, di Brussels, mencatat bahwa Uni Eropa baru-baru ini meningkatkan upaya untuk mengembalikan lebih banyak pengungsi ke Suriah sebelum Assad digulingkan.

    “Ada kebutuhan mendesak di seluruh UE untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja, tetapi juga untuk mengatasi eksploitasi tenaga kerja, terutama pekerja migran ilegal. Namun, kini ada risiko bahwa memprioritaskan pemulangan pengungsi dapat mengaburkan prioritas lainnya,” kata Karatzas kepada DW.

    Integrasi warga Suriah ‘lebih baik dari yang diharapkan’

    Mengintegrasikan sejumlah besar pencari suaka (terdapat 972.000 pengugsi Suriah di Jerman), dalam waktu yang singkat merupakan tantangan bagi penduduk dan pemerintah. Namun, Philipp Jaschke, seorang peneliti pasar tenaga kerja di Institut Penelitian Ketenagakerjaan , IAB, di Nuremberg, menganggap integrasi di Jerman „berlangsung jauh lebih baik dari yang diharapkan.”

    “Para pengungsi meninggalkan Suriah secara tiba-tiba. Banyak dari mereka mengalami pengalaman traumatis saat melarikan diri. Ketika mereka tiba, mereka sebagian besar tidak siap untuk pasar tenaga kerja Jerman, dan ada banyak hambatan institusional,” kata Jaschke kepada DW.

    Rintangan tersebut termasuk penundaan yang lama untuk keputusan suaka, belajar bahasa Jerman, menyelesaikan studi, dan memperoleh kualifikasi yang diakui sebelum memasuki dunia kerja, yang membutuhkan waktu bertahun-tahun. Sementara itu, prospek pekerjaan para pengungsi sering kali terbatas pada posisi yang tidak membutuhkan keterampilan tinggi.

    Survei IAB menunjukkan bahwa di negara asal, lebih dari 90% warga Suriah bekerja di bidang pekerjaan yang memerlukan pelatihan kejuruan atau gelar universitas di Jerman. Ketika mereka tiba di Jerman, sekitar sepertiganya awalnya bekerja di pekerjaan yang membutuhkan keterampilan rendah. Enam tahun kemudian, seperempat dari mereka masih bekerja di posisi tersebut.

    Berbagai alasan tingginya pengangguran

    Hingga September 2024, sekitar 287.000 warga Suriah bekerja di Jerman, menurut laporan IAB yang diterbitkan pada 13 Desember lalu. Tingkat pekerjaan rata-rata mereka telah menurun karena banyak dari mereka yang baru tiba dan masih dalam tahap awal proses integrasi.

    Namun, semakin lama pengungsi tinggal di Jerman, semakin besar kemungkinan mereka untuk mendapatkan pekerjaan. IAB menemukan bahwa sekitar 61% pengungsi Suriah membutuhkan tujuh tahun sebelum bisa bekerja.

    Meskipun tingkat pengangguran resmi warga Suriah sebesar 37% jauh lebih tinggi daripada tingkat pengangguran nasional Jerman sebesar 5,9% pada bulan November, faktor budaya dan faktor lainnya telah memainkan peran yang signifikan. Lebih banyak perempuan Suriah daripada laki-laki yang tidak bekerja. Banyak yang memegang peran keluarga tradisional di negara asal dan memiliki kemungkinan lebih rendah untuk memiliki pengalaman kerja sebelumnya. Mereka juga lebih mungkin menjadi ibu bagi anak-anak kecil.

    Karatzas dari EPC mengatakan, diskriminasi dan “kesulitan terus-menerus dalam pengakuan keterampilan dan kualifikasi” adalah isu lainnya, merujuk pada Eropa secara keseluruhan.

    Warga Suriah isi kesenjangan di pasar tenaga kerja

    Di Jerman, hampir 30% pengungsi perempuan bekerja di sektor layanan sosial dan budaya, termasuk pendidikan dan pengasuhan anak. Satu dari 10 bekerja di sektor ritel. Lebih dari seperlima pengungsi laki-laki bekerja di bidang logistik atau manufaktur. Warga Suriah juga memiliki peran penting di sektor perhotelan, perawatan kesehatan, dan konstruksi, menurut IAB.

    “Sektor-sektor ini mengalami kekurangan tenaga kerja yang parah,” kata Jaschke, dengan permintaan pekerja yang tinggi dan pasokan tenaga kerja yang relatif rendah. “Jadi, Jerman akan benar-benar rugi jika orang-orang ini pergi.”

    Mengenai pertanyaan tentang berapa banyak yang sekarang ingin kembali, survei yang dipimpin IAB baru-baru ini menemukan bahwa lebih dari 90% pengungsi kelahiran Suriah yang memasuki Jerman antara tahun 2013 dan 2019 menyatakan, mereka ingin tinggal secara permanen di Jerman. Namun, hal itu dapat berubah sebagai akibat dari perkembangan terbaru di Suriah.

    “Hampir 40% telah tinggal di sini sejak 2015 atau lebih lama. Mereka mencari nafkah di sini, membangun jaringan sosial, banyak yang membawa keluarga mereka, jadi kemungkinan besar banyak yang akan tinggal,” kata Jaschke kepada DW.

    Terlalu dini untuk bicarakan repatriasi?

    Mereka yang belum berintegrasi ke Eropa atau gagal mendapatkan pekerjaan, mungkin terdorong untuk pulang. Banyak lagi yang mungkin ingin membantu membangun kembali ekonomi Suriah dari perang saudara yang berlangsung hampir 14 tahun. Anggota parlemen konservatif Jerman Jens Spahn mengusulkan baru-baru ini, mereka harus ditawari dukungan untuk pulang dan berbicara tentang bonus relokasi sebesar €1.000 per orang, dan diangkut dengan pesawat sewaan pemerintah.

    Namun begitu, Frank Werneke memperingatkan terhadap upaya repatriasi skala besar. Ketua serikat pekerja jasa Jerman Verdi, itu berharap negara-negara UE akan “menanggapi situasi ini dengan kepala dingin.” Dalam wawancara dengan kantor berita Jerman DPA, Werneke mengatakan, penting bagi pemerintah transisi Suriah untuk terlebih dahulu menyusun “kondisi yang paling demokratis sebisa mungkin,” dengan mempertimbangkan kebutuhan banyak kelompok etnis dan agama di negara itu.

    Di tingkat Eropa, Karatzas khawatir bahwa sentimen anti-migran dapat memicu reaksi spontan dari banyak negara Uni Eropa dan memperingatkan mereka agar tidak membuat keputusan yang tergesa-gesa.

    “Kebijakan perlu dibuat untuk memastikan pemulangan dilakukan dengan cara yang dikelola dengan baik, berdasarkan bukti dan data tentang kontribusi para pengungsi terhadap pasar tenaga kerja.”

    Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris