Kasus: pengangguran

  • Kondisi Ekonomi RI Disebut Sedang Tidak Baik-baik Saja

    Kondisi Ekonomi RI Disebut Sedang Tidak Baik-baik Saja

    Jakarta

    Ekonom dan Direktur Ekonomi Digital CELIOS Nailul Huda mengungkapkan sejumlah fakta tentang perekonomian Indonesia yang sedang tidak baik-baik saja dalam beberapa tahun belakangan. Hal ini merespon kenaikan PPN 12% yang direncanakan oleh pemerintah Indonesia yang dituangkannya dalam surat terbuka.

    Dalam surat terbuka buat pemerintah tersebut, Nailul Huda mengungkapkan adanya perlambatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dalam beberapa tahun terakhir. Pertumbuhan konsumsi rumah tangga di tahun 2014 mencapai 5,15%. Sedangkan tahun 2023, pertumbuhan konsumsi rumah tangga berada di angka 4,8%.

    “Padahal klaim Pemerintahan Jokowi, inflasi berada di situasi terkendali rendah. Namun konsumsi rumah tangga kita terus merosot yang menandakan masyarakat enggan mengonsumsi barang lebih banyak,” katanya dalam keterangan Surat Terbuka untuk Pemerintah: Kenaikan Tarif PPN Menyesatkan yang dilihat detikcom, Minggu (22/12/2024).

    Bahkan dalam surat tersebut, Nailul Huda menceritakan bahwa ada masyarakat yang ingin menikmati kopi sachet saja, mereka harus berhutang ke warung tetangga.

    “Sedangkan warung tetangga tersebut mungkin juga tengah bingung mau nolak namun akan sepi pembeli, jika di-iya-kan bagaimana mereka akan mendapatkan modal hari itu. Saya yakin kondisi ini tidak terjadi di satu dua warung saja, namun terjadi di hampir setiap warung kecil tiap gang di Indonesia,” katanya.

    Kemudian, Nailul mengatakan bahwa masyarakat kelas menengah Indonesia tengah dalam kondisi memasang sabuk kencang-kencang karena pendapatan mereka naik terbatas. Sementara beban yang harus ditanggung mulai dari PPN naik dari 10% menjadi 11% dan kenaikan harga Pertalite sebesar 30% pada 2022 lalu.

    Ia menggambarkan kondisi keuangan masyarakat kelas menengah ‘lebih besar pasak daripada tiang”, yang mana pengeluaran masyarakat jauh lebih besar dibandingkan pendapatan mereka. Hal ini lantaran kenaikan gaji masyarakat kelas menengah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang meningkat lebih tinggi.

    “Rata-rata upah minimum regional tahun 2022 berapa? Hanya 1,09 persen. Bagaimana mereka bisa mencukupi kebutuhannya? Balik lagi kepada yang saya sampaikan di awal, yaitu berhutang,” katanya.

    Selanjutnya, pengangguran akibat korban pemutusan hubungan kerja (PHK) sebesar 64.751 orang di-PHK per 18 November 2024. Angka ini meningkat 11,7% dibandingkan November 2023 dan berpotensi bertambah lagi.

    Ia menjelaskan, faktor penyebabnya ialah faktor daya beli masyarakat tengah melemah. Bulan Mei hingga September 2024, Indonesia mengalami deflasi atau penurunan harga secara umum secara berturut-turut.

    Bahkan menurutnya, kondisi saat ini sama dengan krisis yang terjadi di 1997-1998. Di mana permintaan barang turun, yang mengakibatkan produksi juga disesuaikan. Produksi yang ambruk membuat perusahaan melakukan PHK demi efisiensi produksi.

    Ia pun tak luput menyinggung adanya rencana pemerintah yang menaikkan PPN 12% untuk barang mewah yang mulai diterapkan 1 Januari 2025. Hal ini kata Nailul, makin membuat kondisi perekonomian Indonesia semakin turun dengan beban biaya tambahan yang harus dikeluarkan oleh masyarakat.

    (kil/kil)

  • Ngamuk Karena Tidak Lulus, 8 Siswa SMK Ditusuk hingga Tewas

    Ngamuk Karena Tidak Lulus, 8 Siswa SMK Ditusuk hingga Tewas

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kasus mengerikan terjadi di Sekolah Kejuruan Seni dan Teknologi Wuxi (Wuxi Vocational College) di Yixing, China pada bulan lalu. 

    Seorang pria berusia 21 tahun melakukan penusukan massal. Sebanyak 8 orang tewas dan 17 terluka dalam insiden tersebut. Pelaku kemudian ditangkap di tempat kejadian dan belakangan diketahui sebagai mantan siswa sekolah tersebut.

    “Menurut penyelidikan awal, tersangka menyerang orang lain setelah tidak lulus ujian dan tidak menerima sertifikat kelulusannya, serta tidak puas dengan kompensasi magangnya,” kata Biro Keamanan Publik Yixing dalam sebuah pernyataan, mengutip Reuters, dikutip Sabtu (21/12/2024).

    Secara rinci, saksi mata mengatakan sempat melihat para siswa berlarian dengan membawa koper mereka. Tersangka disebut datang kala kelas masih berlangsung.

    “Mereka baru berusia 18, 19 tahun. Sungguh disayangkan dan menyedihkan,” kata seorang pria yang datang untuk meletakkan karangan bunga krisan di dekat salah satu gerbang sekolah, dengan nama belakangnya Duan.

    “Kita benar-benar harus memberikan bimbingan psikologis yang lebih baik kepada kaum muda,” tambahnya.

    Sementara itu seorang profesor Universitas Fudan, mengatakan kasus-kasus balas dendam tanpa pandang bulu terhadap masyarakat di China kini mulai terjadi. Ciri umumnya sama, di mana tersangka merasa kurang beruntung dan memiliki masalah kesehatan mental, di mana mereka percaya telah diperlakukan tidak adil dan tak memiliki cara untuk didengar.

    “Penting untuk membangun jaring pengaman sosial dan mekanisme konseling psikologis,” kata Qu mengunggah di platform media sosial China, Weibo.

    “Tetapi untuk meminimalkan kasus-kasus seperti itu, cara yang paling efektif adalah membuka saluran publik yang dapat memantau dan mengungkap penggunaan kekuasaan,” tambahnya.

    Wuxi Vocational College di China merupakan sekolah untuk mempersiapkan siswa guna bekerja di berbagai industri termasuk manufaktur kawat dan kabel, desain interior, pemasaran, dan bidang lainnya. Perguruan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengarahkan lebih banyak anak muda ke pelatihan khusus pekerjaan, bukan ke universitas yang kelebihan peminat karena pengangguran kaum muda yang meningkat.

    (mkh/mkh)

  • Survei: Publik Optimistis Ekonomi RI 2025 Dipimpin Prabowo Lebih Baik – Page 3

    Survei: Publik Optimistis Ekonomi RI 2025 Dipimpin Prabowo Lebih Baik – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Survei Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) mengungkap bahwa publik optimstis kondisi ekonomi Indonesia di tahun 2025 lebih baik di kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto.

    LPI mencatat bahwa tahun 2025 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan, baik pada skup domestik yang bertalian dengan kondisi perkembangan di kawasan, maupun internasional yang tentu akan berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap situasi di Indonesia.

    “Pada kluster ekonomi, mayoritas responden melihat bahwa kondisi perekonomian nasional pada 2025 Lebih Baik dengan 33,50% responden. Sedangkan responden yang menilai Jauh Lebih Baik sebesar 17.38%,” tulis survei itu yang dikutip Sabtu (21/12).

    Masih di kluster ekonomi, mayoritas responden juga berharap agar pemerintah dapat membuka lapangan pekerjaan atau mengentaskan pengangguran.

    Sebanyak 54,2% responden yang berharap agar hal itu dapat diwujudkan segera di tahun 2025. Sementara, sebagian lainnya berpandangan bahwa masih ada kesempatan untuk memanfaatkan kesempatan demografi (windows of demography) yang harapannya dapat menjadi bonus bukan petaka demografi.

    “Menyusul kemudian isu penguatan UMKM atau sektor informal sebesar 21,02% responden,” jelas LPI.

    Survei terbaru ini juga mengungkap mayoritas responden menilai bahwa program kerja kabinet Prabowo, yaitu Kabinet Merah Putih akan mampu menjadikan Indonesia lebih baik lagi.

    “Sebanyak 60,3% responden Cukup Yakin, dan 20,7% responden Sangat Yakin,” tulis survei tersebut.

     

  • Perang Dunia 3 Bisa Batal, 2 Tokoh Besar Dunia Ini ‘Mau’ Bertemu

    Perang Dunia 3 Bisa Batal, 2 Tokoh Besar Dunia Ini ‘Mau’ Bertemu

    Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan, bahwa ia siap untuk berunding dengan Presiden terpilih AS Donald Trump. Bahkan, menurutnya mau berdiskusi “kapan saja”.

    Di samping itu, Trump sendiri telah menyerukan dimulainya negosiasi, yang memicu kekhawatiran di Ukraina bahwa ia dapat memaksa Kyiv untuk menerima perdamaian dengan persyaratan yang menguntungkan Moskow. Namun, ia sendiri baru akan resmi memimpin 20 Januari 2025.

    “Saya tidak tahu kapan saya akan menemuinya,” kata Putin dalam sebuah konferensi peras akhir tahun Kamis, dimuat AFP, Jumat (20/12/2024).

    “Ia tidak mengatakan apa pun tentang hal itu. Saya belum berbicara dengannya selama lebih dari empat tahun. Tentu saja saya siap untuk itu. Kapan saja,” tambahnya.

    “Jika kita pernah mengadakan pertemuan dengan Presiden terpilih Trump, saya yakin kita akan memiliki banyak hal untuk dibicarakan,” jelasnya lagi menambahkan Rusia bersiap untuk “negosiasi dan kompromi”.

    Sebelumnya kekhawatiran akan perang dunia 3 (PD 3) muncul setelah pemerintah Presiden AS saat ini Joe Biden, mengizinkan Ukraina memakai senjata Army Tactical Missile System (ATACMS) milik Wahington untuk menyerang ke dalam Rusia. Hal tersebut kemudian membuat Putin mengubah doktrin nuklir, di mana Rusia akan mempertimbangkan serangan nuklir jika negara itu atau sekutunya Belarusia, menghadapi agresi dengan penggunaan senjata konvensional yang menimbulkan ancaman kritis terhadap kedaulatan dan (atau) integritas teritorial mereka.

    Kemenangan Rusia & Rudal Balistik Hipersonik

    Di kesempatan yang sama, pria berusia 72 tahun itu mengatakan pasukannya kini memegang kendali di medan perang.

    Klaimnya itu datang setelah muncul laporan serangan Rusia di timur laut Ukraina telah menewaskan tiga orang, ketika Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengadakan pembicaraan dengan para pemimpin Uni Eropa (UE) di Brussels, Belgia.

    “Kami benar-benar akan mengusir mereka,” ujar Putin menyebut pasukan Ukraina.

    “Benar-benar. Tidak mungkin dengan cara lain. Namun, pertanyaan tentang tanggal tertentu, maaf, saya tidak dapat mengatakannya sekarang,” tambahnya saat seorang wanita dari wilayah medan perang utama, Kurk, menanyakan kapan ia bisa kembali ke rumah mereka di sana.

    Ia pun mengulangi ancamannya untuk menyerang Kyiv dengan rudal balistik hipersonik baru Rusia, Oreshnik. Menurutnya senjata itu akan membuktikan “duel teknologi tinggi” antara Barat dan Rusia untuk menguji pertahanan udara mana yang paling kebal.

    “Biarkan mereka menetapkan beberapa target untuk diserang, katakanlah di Kyiv,” katanya.

    “Mereka akan memusatkan semua pertahanan udara mereka di sana. Dan kami akan meluncurkan serangan Oreshnik di sana dan melihat apa yang terjadi,” tambahnya.

    Ekonomi Rusia

    Di kesempatan yang sama, Putin juga berbicara soal update ekonomi Rusia. Negeri itu kini menghadapi inflasi tinggi, di tengah peningkatan besar pengeluaran negara dan kekurangan tenaga kerja akibat konflik.

    “Situasinya stabil, meskipun ada ancaman eksternal dengan menyebutkan pengangguran yang rendah dan pertumbuhan industri,” klaimnya.

    “(Namun) inflasi merupakan sinyal yang mengkhawatirkan,” tambahnya menyebut harga untuk makanan seperti mentega dan daging “tidak menyenangkan”.

    Ia mengklaim sanksi Barat ke Rusia merupakan faktor meski, tegasnya, tidak memiliki “signifikansi utama”. Ia berharap bank sentral, yang diperkirakan akan menaikkan suku bunga lagi pada hari Jumat untuk mendinginkan inflasi, akan mengambil keputusan yang “seimbang”.

    (pgr/pgr)

  • Pemprov Jateng dorong peningkatan implementasi ekonomi sirkular

    Pemprov Jateng dorong peningkatan implementasi ekonomi sirkular

    Foto: Joko Hendrianto/Radio Elshinta

    Pemprov Jateng dorong peningkatan implementasi ekonomi sirkular
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 20 Desember 2024 – 17:36 WIB

    Elshinta.com – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong kepada masyarakat untuk meningkatkan ekonomi sirkular dan energi baru terbarukan (EBT). Sebab, sektor tersebut dinilai mampu mengungkit pertumbuhan ekonomi daerah setempat. 

    “Ekonomi sirkular sudah banyak dikerjakan masyarakat dan perlu kita tingkatkan lagi,” kata Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana saat menghadiri acara Diseminasi Implementasi Ekonomi Sirkular dan Transisi Energi di Jawa Tengah di Wisma Perdamaian, Kota Semarang, Kamis (19/12). 

    Nana menyatakan, pemerintah memang perlu mewadahi pelaku ekonomi sirkular. Sebab, mereka adalah orang-orang kreatif dan inovatif yang mampu memanfaatkan potensi-potensi ekonomi yang ada di lingkungan sekitarnya. 

    Sebagai informasi, ekonomi sirkular merupakan model ekonomi yang menggunakan semua produk dan material yang dirancang untuk dapat digunakan kembali (redused), diproduksi kembali (remanufactured), didaur ulang (recycled), dan dipertahankan di dalam kegiatan ekonomi selama mungkin.

    “Kami ingin meningkatkan kembali peran pemerintah dalam rangka sebagai pembina, pembimbing, dan mewadahi kegiatan masyarakat. Saya rasa ekonomi sirkular ini perlu perhatian,” imbuh Nana, seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Joko Hendrianto. 

    Sebab, pengembangan ekonomi tersebut menjadi salah satu program prioritasnya selama menjabat sebagai Pj Gubernur.

    Sejauh ini, implementasi ekonomi sirkular dan pemanfaatan EBT di Jateng terbagi menjadi empat tema utama, meliputi pengelolaan sampah, sirkularitas sektor pangan (termasuk Food Loss and Waste), sirkularitas sektor non-pangan, dan pemanfaatan EBT.

    Untuk tema pengelolaan sampah, program-programnya diantaranya meliputi pengolahan sampah berbasis masyarakat, menyalurkan sampah elektronik ke pusat daur ulang tersertifikasi, mengubah sampah menjadi bahan bakar alternatif Refuse-Derived Fuel (RDF), dan lainnya. 

    Sedangkan program untuk sektor pangan diantaranya penerapan manajeman susut dan sisa pangan atau Food Loss and Waste (FLW). Pada sektor non pangan, seperti fashion dan tekstil, penerapannya melalui Substainable Fashion yang menggunakan bahan-bahan eco-friendly, daur ulang, dan upcycle dari sisa-sisa bahan seperti kayu dan tempurung kelapa. Adapun untuk pemanfaatan EBT, programnya diantaranya pembangkit listrik tenaga air (PLTA), pengembangan energi energi angin dan gelombang laut, pembangkit listrik tenaga surya, program desa mandiri energi, dan lainnya. 

    Pengembangan ekonomi tersebut, lanjut Nana, sangat bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan. Selain itu juga bisa mengurangi angka pengangguran. 

    Akademisi Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Sri Yunanto mengatakan, praktik ekonomi sirkular dan energi alternatif yang sudah ada ini harus dijaga keberlanjutannya. Oleh karena itu, peran dari pemerintah, swasta, dan instansi lainnya sangat dibutuhkan. 

    Menurut dia, kolaborasi pentahelik sangat diperlukan dalam menjaga dan meningkatkan implementasi yang ada di masyarakat.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Ada 1,35 Juta Lowongan di Luar Negeri untuk Pekerja Migran Indonesia

    Ada 1,35 Juta Lowongan di Luar Negeri untuk Pekerja Migran Indonesia

    Jember (beritajatim.com) – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengatakan, ada jutaan lowongan pekerjaan di luar negeri. Namun Indonesia hanya bisa memenuhi ratusan ribu lowongan untuk pekerja migran Indonesia.

    “Setahun ini job order yang ditawarkan ada 1,35 juta. Kita baru bisa memenuhi 287 ribu, masih ada satu juta lebih. Oleh karena itu menurut saya ini peluang untuk mengurangi pengangguran dalam negeri. Kedua, transfer knowledge kita juga bagus. Remiten devisa dari PMI terbesar kedua setelah migas, yakni Rp 227 triliun,” Karding, saat berkunjung ke Kabupaten Jember, Jawa Timur, Jumat (20/12/2024).

    Menurut Karding, sejumlah negara seperti Jepang, Arab Saudi, Uni Emirar Arab, Malaysia, Hongkong, Taiawan, membutuhkan tenaga kerja produktif. “Ini Eropa mulai banyak. Slovakia mulai banyak,” katanya.. Terbanyak adalah kebutuhan tenaga kesehatan, tukang las, pertanian, perkebunan, hotel, restoran.

    Kesopanan dan lenturnya sikap pekerja migran Indonesia dalam bekerja menarik minat negara lain. “Misalkan disuruh menambahkan waktu jam kerja 15 menit tidak langsung lari, Misalkan tukang masak, tiba-tiba disuruh mencuci mobil, orang Indonesia masih mau. Kalau pekerja Filipina, delapan jam ya delapan jam. Lebih dua menit saja tidak mau. Kalau mau, lembur,” kata Karding.

    Kementerian P2MI akan bekerja sama dengan balai latihan, sekolah kejuruan, sekolah vokasi, dan tempat-tempat latihan untuk mendidik calon pekerja migran Indonesia terampil. [wir]

  • Rupiah Menguat Tipis Mencoba Melawan Dolar AS

    Rupiah Menguat Tipis Mencoba Melawan Dolar AS

    Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada perdagangan akhir pekan ini terpantau menguat.
     
    Mengacu data Bloomberg, Jumat, 20 Desember 2024, rupiah menguat enam poin atau 0,04 persen menjadi Rp16.306,5 per USD.
     
    Sementara itu, berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah melemah 15 poin atau 0,09 persen menjadi Rp16.299 per USD.
     

     
    Melansir Antara, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, dolar AS tengah masuk tren penguatan pasca The Federal reserve memangkas suku bunga 25 basis points (bps).
     
    Kepala The Fed Jerome Powell juga memberikan pernyataan sangat hawkish terhadap prospek suku bunga dengan mengindikasikan hanya akan terjadi pemangkasan sebesar 50 bps tahun depan, turun 75-100 bps dari yang diharapkan pada kuartal sebelumnya.
     
    “Dolar AS menguat secara luas (sehingga melemahkan nilai tukar rupiah dan mata uang lainnya), dengan kenaikan paling tajam terhadap dolar Australia, euro, poundsterling Inggris, dan yen Jepang,” ujar dia.
     
    The Fed memberikan pernyataan tersebut didasari atas proyeksi pertumbuhan ekonomi AS yang lebih tinggi dari 2 persen menjadi 2,5 persen. Untuk tahun 2025, menjadi 2,1 persen dari perkiraan sebelumnya 2 persen, dan dengan tetap mempertahankan proyeksi 2 persen untuk tahun 2026.
     
    Selain itu, inflasi inti Personal Consumption Expenditure (PCE) yang diperkirakan berkisar 2,4-2,8 persen, masih di atas target 2 persen. Kemudian, proyeksi pengangguran diturunkan menjadi 4,2 persen dari 4,4 persen untuk tahun 2024 dan 4,3 persen dari 4,4 persen untuk tahun 2025, sementara proyeksi tahun 2026 tetap stabil di 4,3 persen.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Hidup Makin Susah, Pengusaha Makin Cemas Rupiah Melemah-PPN Naik

    Hidup Makin Susah, Pengusaha Makin Cemas Rupiah Melemah-PPN Naik

    Jakarta, CNBC Indonesia – Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) memperingatkan agar Indonesia waspada menyusul munculnya gejala Stagnasi Sekuler. Disebutkan, gejala itu terlihat pada pada pertumbuhan ekonomi kuartal III tahun 2024 yang hanya mampu tumbuh 4,95% secara tahunan (year on yeara/ yoy).

    Meski, APINDO melihat ada harapan dari pelaksanaan Pilkada serentak yang digelar pada 27 November 2024 lalu. Serta, dampak dari momen Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. APINDO memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2024 dapat ditutup di level 5% secara tahunan.

    Hal itu terungkap dalam dalam konferensi pers Outloook Ekonomi dan Bisnis APINDO 2025 di Jakarta, Kamis (19/12/2024). Dalam catatan APINDO, pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup tangguh di saat berbagai negara dialporkan justru mengalami pelemahan bahkan hingga krisis pada kondisi perekonomian domestik mereka.

    “Kondisi perekonomian Indonesia tahun ini cukup tangguh di tengah ketidakpastian ekonomi global. Dengan pertumbuhan ekonomi di atas 5% diproyeksikan dapat dipertahankan
    sepanjang tahun 2024,” kata Ketua Umum APINDO Shinta Kamdani dalam konferensi pers tersebut, dikutip Jumat (20/12/2024).

    Hanya saja, imbuh dia, APINDO memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 nanti belum akan melompat jauh. Dan diprediksi bakal stagnan, tumbuh di kisaran 4,90-5,20% secara tahunan.

    “Prediksi ini dibuat berdasarkan berbagai indikator. Seperti kondisi lingkungan strategis global yang belum stabil, inflasi global yang belum sepenuhnya terkendali, berlanjutnya penurunan kelas menengah akibat tekanan kenaikan PPN pada barang-barang
    tertentu, potensi layoff (PHK) akibat kenaikan UMP (upah minimum provinsi) yang tidak diimbangi dengan produktivitas, hingga berakhirnya era boom commodity (windfall) dari komoditas CPO dan batubara,” sebut Shinta.

    Tak hanya itu, APINDO pun menyoroti seriusnya pelemahan daya beli masyarakat. Indikatornya adalah deflasi yang terjadi berturut-turut sejak Mei hingga September 2024. Besarnya penurunan jumlah penduduk kelas menengah yang semakin besar, dari 57,33 juta orang pada 2019 menjadi 47,85 juta orang pada 2024.

    “Kelas menengah Indonesia berperan penting dalam mendongkrak konsumsi nasional. Hal ini akan diperparah dengan rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% per 1 Januari 2025,” cetusnya.

    Sebagai informasi, mengutip Corporate Finance Institute, Stagnasi Sekuler merujuk pada kondisi rendahnya pertumbuhan ekonomi, atau tidak ada pertumbuhan sama sekali. Kondisi di mana perekonomian stagnan dalam jangka waktu panjang.

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rupiah mengalami pelemahan di hadapan dolar AS. Seharian pada Kamis, 19 Desember 2024, nilai tukar rupiah berfluktuasi hingga sentuh level Rp16.130/US$ dan terjauh di posisi Rp16,300/US$.

    Melansir data Refinitiv, pada penutupan perdagangan (19/12/2024), rupiah anjlok hingga 1,24% ke level Rp16.285/US$. Pelemahan lebih dari 1% ini adalah yang terdalam sejak 7 Oktober 2024 yakni sebelumnya sebesar 1,26%. Pada awal perdagangan, data Refinitiv menunjukkan rupiah dibuka melemah 0,28% di angka Rp16.130/US$.

    Pelemahan rupiah tidak terlepas dari sentimen global yang didominasi kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) dan lonjakan indeks dolar AS (DXY). Pada perdagangan sebelumnya, DXY melesat 1% ke posisi 108,03, tertinggi sejak November 2022, akibat ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga AS yang lebih konservatif.

    The Fed dalam pernyataan terbarunya menyebutkan bahwa pemangkasan suku bunga acuan (Fed Funds Rate) pada 2025 kemungkinan hanya akan terjadi dua kali, lebih rendah dari proyeksi September yang mencapai 100 basis poin (bps).

    Hal ini diperkuat oleh pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, yang menegaskan perlunya kehati-hatian dalam penyesuaian kebijakan moneter. Ekspektasi ini memicu penguatan dolar AS dan memberi tekanan pada mata uang negara berkembang, termasuk rupiah.

    Dalam pandangan outlooknya, APINDO pun memproyeksikan, nilai tukar rupiah masih akan tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

    “Rata-rata nilai tukar Rupiah terhadap USD tahun 2025 diprediksi berada di kisaran 15.800-16.350 per dollar USD,” kata Shinta.

    “Nilai tukar Rupiah diproyeksikan masih akan tertekan pada paruh pertama 2025 karena kecenderungan penguatan Dolar AS dan akan menguat pada paruh kedua setelah pasar mampu mengantisipasi kebijakan Presiden Trump,” tambahnya.

    Hal senada disampaikan Ketua Umum Gabungan Pengusaha Ekspor Impor (GPEI) Benny Soetrisno. Dia juga memprediksi pelemahan rupiah masih akan berlangsung sampai awal tahun 2025 nanti.

    “Ini (pelemahan rupiah) bagian dari game moneter. GPEI mendorong ekspor komoditas industri yang berbahan baku lokal semakin banyak,” ujarnya lewat pesan singkat kepada CNBC Indonesia.

    Industri lokal yang menggunakan bahan baku impor dan bukan eksportir akan menjadi sektor paling terkena efek buruk pelemahan rupiah.

    “Kalau bahan baku impor dan barang jadi dijual di dalam negeri, ya rugi besar,” kata Benny.

    Sementara itu, Shinta menuturkan, kebijakan devisa hasil ekspor (DHE), local currency transaction (LCT), SRBI, dan SVBI belum dapat menjaga nilai tukar rupiah yang diakibatkan karena Indonesia adalah negara small open economy terutama pada produk minyak, pangan, digital services, dan TIK yang perlu menjadi perhatian khusus.

    “Volatilitas nilai tukar Rupiah sangat tinggi sepanjang 2024, sempat terdepresiasi hingga level 16.450 pada Juni 2024 (terburuk sejak pandemi tahun 2020) dan kembali menguat hingga level 15.300 pada kuartal III, namun pada akhir kuartal IV kembali turun ke hingga level 16.000 dan tren pelemahan ini diprediksi akan berlanjut hingga awal tahun depan,” sebut Shinta.

    Berdasarkan hasil konsensus pasar di Amerika Serikat dan dengan track record kepemimpinan Donald Trump di periode sebelumnya maka diproyeksikan The Fed akan menurunkan Fed Fund Rate sebanyak 3 kali di tahun 2025 dengan penurunan di kisaran 0,25% 0,5%.

    “Maka dari itu, APINDO menilai bahwa sebagai respon atas kebijakan tersebut maka Bank Indonesia akan menurunkan suku bunga paling banyak 2 kali di kisaran 0,25% 0,50% menjadi berada dalam kisaran 5,25% -5,75% di tahun 2025 nanti,” kata Shinta.

    Di sisi lain, tren “China De-risking” membuka peluang strategis bagi Indonesia untuk menarik investasi dan memperluas ekspor dengan menjadi alternatif dalam Global Value Chain (GVC).

    Konflik dagang AS-China menciptakan tren diversifikasi GVC di mana perusahaan global berupaya untuk mendiversifikasi suplai barang dan jasa dari satu perusahaan atau negara saja untuk menghindari risiko rantai pasok (China De-risking).

    “Produk yang mengalami peralihan perdagangan terbesar antara lain semikonduktor, produk elektronik, dan produk-produk terkait alat telekomunikasi Diversifikasi produksi oleh negara-negara maju menciptakan ruang bagi Indonesia untuk memaksimalkan potensi di sektor manufaktur mineral kritis, dan energi hijau,” ujarnya.

    Jakarta, CNBC Indonesia – APINDO mencatat, biaya ekonomi tinggi masih menjadi tantangan struktural yang menghambat daya saing Indonesia. Yang berasal dari tingginya biaya logistik, energi, tenaga kerja, dan pinjaman, menjadikan Indonesia salah satu negara dengan biaya berusaha tertinggi di ASEAN-5.

    Indonesia, jauh di bawah Singapura dan Malaysia dalam hal ketidakefisienan akibat biaya logistik. Di mana Indonesia mencapai 23,5% dari PDB, jauh lebih tidak efisien dibandingkan Malaysia (12,5%) dan Singapura (8%).

    “Meski dilaporkan turun menjadi 14,29% dari PDB pada 2023, Indeks Kinerja Logistik (LPI) menunjukkan penurunan dalam aspek ketepatan waktu dan efisiensi pengiriman internasional,” sebut Shinta.

    “Survei APINDO menunjukkan, 61,26% pelaku usaha kesulitan mengakses pinjaman, sementara 43,05% menilai suku bunga terlalu tinggi. Di sisi lain, sekitar 64,28% perusahaan menyatakan reformasi regulasi belum menjamin kemudahan dan kepastian usaha,” paparnya.

    Sementara, sambungnya, saat ini juga terjadi dominasi sektor informal dan rendahnya produktivitas. Hal ini berpotensi menghambat laju pertumbuhan ekonomi, di mana jumlah sektor informal mencapai 59,17% pada 2024, meningkat dari 55,88% pada 2019.

    “Kondisi ini menggarisbawahi ketidakefisienan struktural yang menghambat daya saing Indonesia dan harus menjadi perhatian pemerintah jika ingin mendorong laju pertumbuhan ekonomi ke depan,” tukasnya.

    Dengan sejumlah peluang dan tantangan yang dimiliki Indonesia saat ini, Shinta mengungkapkan Apindo merumuskan agenda strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, diantaranya, hilirisasi komoditas di sektor-sektor strategis, penguatan UMKM secara konsisten dan terarah dengan pendekatan pentahelix, penguatan ekosistem ekonomi digital, optimalisasi sektor hijau, dan pencapaian swasembada pangan.

    “Jadi, kita selalu mengatakan kunci utama adalah bagaimana Indonesia bisa memperbaiki high cost economy yang ada. Supaya kita bisa lebih kompetitif,” tegas Shinta.

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah optimistis pertumbuhan ekonomi tahun 2025 bisa mencapai 5,2%. Target ini, menurut Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, bisa tercapai dengan terjaganya komponen utama pertumbuhan ekonomi, yakni dari sisi konsumsi rumah tangga, investasi, maupun ekspor.

    “Dengan berbekal basis yang kuat di 2025 dengan beberapa fondasi dan angka-angka tadi, mestinya apa yang menjadi harapan Bapak Presiden akan ada pertumbuhan 8% entah di 2028 maupun di 2029, mestinya cukup realistis kita kejar bersama-sama,” kata Susiwijono dalam Program Evening Up CNBC Indonesia, dikutip Selasa (10/12/2024).

    Lalu bagaimana menurut pengusaha?

    APINDO memperkirakan, situasi perekonomian Indonesia tahun 2025 belum banyak perubahan. Lompatan yang diinginkan pemerintahan Presiden Prabowo sulit untuk terealisasi.

    “Apindo memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 belum akan mengalami lompatan jauh, dan akan tetap stagnan berada dalam rentang 4,90% hingga 5,20% (yoy),” kata Shinta.

    Shinta menjelaskan penyebabnya adalah situasi dunia yang masih gelap. Ini dipengaruhi oleh tensi geopolitik, fragmentasi perdagangan global dan berakhirnya era boom commodity (windfall) dari komoditas CPO dan batubara.

    “Inflasi global yang mulai terkendali tetapi belum kembali pada posisi normal, hingga dinamika di Amerika Serikat pasca terpilihnya Presiden Donald Trump,” ujarnya.

    Dalam negeri, kata Shinta pengaruh utamanya adalah pelemahan kelas menengah yang selama ini menjadi penopang konsumsi dalam negeri, tekanan kenaikan PPN pada barang-barang tertentu, dan potensi layoff akibat kenaikan UMP yang tidak diimbangi dengan produktivitas masyarakat. Pada 2024, jumlah penduduk kelas menengah hanya mencakup 47,8 juta orang, menyusut hingga 9,5 juta orang hanya dalam 5 tahun terakhir.

    “Selain itu, tidak adanya booster pertumbuhan seperti pelaksanaan Pemilu dengan timeline yang berulang seperti tahun ini, dapat menjadi tantangan bagi pertumbuhan ekonomi tahun depan jika hanya mengandalkan faktor pertumbuhan musiman,” jelas Shinta.

    Ekonomi 2025 masih andalkan konsumsi domestik, diikuti dengan realisasi investasi, dan ekspor komoditas dengan dukungan hilirisasi yang semakin masif. Secara sektoral, porsi terbesar masih dipegang oleh industri pengolahan, pertanian, perdagangan, pertambangan, dan konstruksi.

    “Masing-masing sektor tersebut diproyeksikan akan menguasai lebih dari 10% porsi distribusi dalam PDB tahun depan,” kata Shinta.

    “Tahun 2025 akan menjadi sangat krusial bagi perekonomian Indonesia, di mana berbagai tantangan dan peluang akan menentukan arah pertumbuhan di masa mendatang. Untuk
    memastikan Indonesia dapat mencapai pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan, sejumlah agenda strategis harus dijalankan dengan terarah,” ucapnya.

    APINDO menekankan kondisi di mana Indonesia menghadapi tantangan signifikan dalam meningkatkan daya beli masyarakat menjelang tahun 2025.

    Shinta memaparkan, berbagai indikator mengindikasikan pelemahan daya beli masyarakat yang memengaruhi perekonomian nasional, yang saat ini masih ditopang oleh konsumsi masyarakat.

    Dia mengutip data BPS menunjukkan Indonesia mengalami deflasi selama 5 bulan berturut-turut dari Mei hingga September 2024. Selain itu, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dari Bank Indonesia pada Oktober 2024 di angka 121,1 atau mencapai titik 3 terendah sejak Januari 2023. Dan diikuti oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) yang juga terendah sejak Januari 2023, yaitu turun ke 109,9.

    “Tren penurunan inflasi inti selama periode Mei-September 2024 juga mengindikasikan melemahnya permintaan domestik,” sebutnya.

    “Tantangan ke depan menjadi semakin berat dengan besarnya penurunan jumlah penduduk kelas menengah dari 57,33 juta orang pada 2019 menjadi 47,85 juta orang pada 2024, dengan proporsi terhadap total populasi turun dari 21,45% menjadi 17,13%,” ujar Shinta.

    4 Rekomendasi APINDO

    Untuk itu, APINDO merekomendasikan beberapa kebijakan kepada pemerintah untuk mendorong perekonomian di tengah tingginya ketidakpastian global alias gelap.

    Pertama, menurut Shinta adalah kebijakan fiskal dan moneter yang pro-stability, pro-growth, dan pro-poor untuk menjaga sisi demand. Dengan meningkatkan penerimaan dan menciptakan belanja yang berkualitas.

    “Relaksasi kebijakan suku bunga dimana skema rasio pembiayaan inklusif makroprudensial (RPIM) yang mendukung sektor manufaktur dapat juga mendorong modal sosial melalui peningkatan kualitas SDM,” sebutnya.

    Kedua, meningkatkan efisiensi biaya usaha universal yang berfokus pada pemangkasan biaya melalui reformasi birokrasi dan kepastian hukum, menekan cost of finance dengan suku bunga yang kompetitif, serta pengendalian biaya energi, logistik, dan tenaga kerja.

    “Penguatan National Logistics Ecosystems (NLE) terutama pada jalur laut dan udara diperlukan untuk menciptakan biaya distribusi yang kompetitif,” katanya.

    “Dengan menciptakan ekosistem biaya usaha yang lebih efisien, daya saing Indonesia di akan semakin kuat, sekaligus membuka ruang bagi investasi strategis yang mendukung pertumbuhan jangka panjang,” tukas Shinta.

    Ketiga, meningkatkan investasi untuk penciptaan lapangan kerja yang berkualitas, ditujukan pada sektor strategis seperti padat karya. Sektor ini mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dan mendorong pertumbuhan sektor formal.

    “Pemerintah harus memastikan percepatan investasi dengan mengeliminasi hambatan birokrasi, penyederhanaan perizinan, dan kepastian hukum. Dengan demikian, investasi yang berkualitas akan menjadi motor utama dalam membuka lapangan kerja dan mengurangi pengangguran,” terang Shinta

    Keempat, peningkatan produktivitas dan kualitas SDM. Shinta menegaskan pemerintah harus melakukan akselerasi dengan memastikan link and match antara sistem pendidikan dan kebutuhan industri agar tenaga kerja memiliki keterampilan yang relevan dan siap bersaing di era perkembangan teknologi.

    “Reformasi pendidikan dan pelatihan vokasi yang berorientasi pada reskilling dan upskilling harus menjadi prioritas, dengan penekanan pada penguasaan teknologi dan literasi digital. SDM yang unggul dan adaptif menjadi kunci keberhasilan Indonesia dalam menghadapi transformasi ekonomi global,” pungkas Shinta.

  • DPRD-Pemprov DKI sepakati Raperda MRT dan JIEP masuk ke paripurna

    DPRD-Pemprov DKI sepakati Raperda MRT dan JIEP masuk ke paripurna

    Jakarta (ANTARA) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyepakati tiga rancangan peraturan daerah (raperda) tentang MRT, pendirian dan penyertaan modal PT. Jakarta Industrial Estate Pulogadung (JIEP) di paripurnakan pada Senin (23/12) mendatang.

    “Setelah mendengarkan penjelasan dari pihak eksekutif, serta tanggapan dan saran dari para pimpinan fraksi, pimpinan komisi, maka raperda resmi disepakati,” kata Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Wibi Andrino di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, terdapat tiga raperda yang telah disepakati antara DPRD dan Pemprov DKI, yaitu tentang perubahan perdana nomor 9 tahun 2018 tentang MRT, kemudian pendirian dan penyertaan modal Jakarta Industrial Estate Pulogadung.

    Wibi menjelaskan bahwa ketiga raperda itu akan ditetapkan sebagai perda pada Senin mendatang, dan diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi keberlangsungan badan usaha milik daerah itu.

    Pada saat pembahasan raperda tersebut, ada beberapa masukan yang ditanyakan oleh anggota dewan diantaranya terkait efektivitas angkutan umum di Jakarta lantaran ada beberapa rute yang saling bersinggungan terutama antara MRT dan Transjakarta.

    “Penggunaan transportasi di Indonesia tumpang tindih. Apakah dalam penentuan kajian terkait jalur-jalur transportasi itu sudah betul-betul atau memang asal-asalan,” kata Anggota DPRD Sutikno.

    Sementara itu, Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD DKI Jakarta Abdul Aziz menjelaskan ketiga raperda ini sangat penting untuk menunjang kesejahteraan warga Jakarta. Pasalnya, raperda tersebut berkaitan dengan lapangan kerja serta kehadiran transportasi yang nyaman dan aman.

    “Kami berharap bisa secepatnya dirampungkan, sehingga masyarakat bisa diuntungkan. Terutama dalam aspek mengurangi angka pengangguran di Jakarta,” katanya

    Dengan mengesahkan dua Raperda PT JIEP, maka saham Pemprov bisa lebih dominan. Sebab selama ini saham milik Pemprov hanya 50 persen, sementara 50 persennya lagi milik Danareksa.

    “Nantinya bisa menjadi mayoritas. Sehingga bisa menentukan kebijakan ke depan, apalagi JIEP letaknya cukup strategis di Jakarta Timur dengan lahan 400 hektare lebih, kami harap itu bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk menyerap tenaga kerja,” ujarnya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2024

  • Apindo sebut lima prasyarat kunci dongkrak pertumbuhan ekonomi RI

    Apindo sebut lima prasyarat kunci dongkrak pertumbuhan ekonomi RI

    Jakarta (ANTARA) – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyatakan ada lima prasyarat yang mesti dipenuhi pemerintah untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia, sehingga berdaya saing dan berkualitas.

    Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani di Jakarta, Kamis menjelaskan lima syarat itu yakni mendorong bauran kebijakan fiskal dan moneter, peningkatan efisiensi biaya usaha universal, penciptaan lapangan kerja berkualitas, peningkatan produktivitas dan kualitas SDM, serta menghubungkan antara UMKM dan industri.

    “Kunci pertama adalah mendorong bauran kebijakan fiskal dan moneter yang pro-stability dan pro-growth, ini untuk menjaga sisi demand dengan melakukan collect more dan spending better pada kebijakan fiskal, serta relaksasi kebijakan suku bunga di mana skema rasio pembiayaan inklusif juga mendukung sektor manufaktur, mendorong modal sosial mereka melalui peningkatan kualitas,” kata Shinta.

    Selanjutnya yang dimaksud peningkatan efisiensi biaya usaha universal, yakni skema yang berfokus pada pemangkasan biaya kepatuhan (cost of compliance) melalui reformasi birokrasi dan kepastian hukum, menekan biaya keuangan dengan suku bunga yang kompetitif, serta pengendalian biaya energi, logistik, dan tenaga kerja.

    Ia mengatakan untuk penciptaan lapangan kerja berkualitas, bisa dilakukan melalui percepatan investasi dengan mengeliminasi hambatan birokrasi, penyederhanaan perizinan, dan kepastian hukum. Dengan demikian, investasi yang berkualitas akan menjadi motor utama dalam membuka lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.

    “Peningkatan produktivitas dan kualitas SDM harus diakselerasi dengan memastikan link and match antara sistem pendidikan dan kebutuhan industri agar tenaga kerja memiliki keterampilan yang relevan dan siap bersaing di era perkembangan teknologi,” katanya.

    Sementara untuk menghubungkan antara UMKM dan industri, dikatakan Shinta bisa dimulai dari implementasinya di BUMN, serta menciptakan insentif yang memadai bagi swasta yang melibatkan UMKM dalam aktivitas produksi dan distribusi.

    “Hal ini harus didorong agar membuat UMKM kita naik kelas dan mendorong menjadi Global Value Chain,” katanya.

    Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
    Editor: Biqwanto Situmorang
    Copyright © ANTARA 2024