Kasus: pengangguran

  • Jualan Keripik di Pasar Internasional Menjanjikan, Ini Faktanya

    Jualan Keripik di Pasar Internasional Menjanjikan, Ini Faktanya

    Jakarta: Setiap orang memiliki peluang untuk bisa menjadi pengusaha. Tidak melulu soal modal besar, berusaha dengan modal kecil asal tau celah pasarnya bisa mendapatkan keuntungan yang fantastis lho.
     
    Contohnya, olahan keripik bisa menjadi masuk pasar ekspor Indonesia karena memang memiliki peminat di berbagai belahan dunia.
     
    Mengutip laman Kemenkop, Minggu, 5 Januari 2024, Keripik itu merupakan makanan olahan yang terbuat dari hasil alam seperti umbi-umbian, sayuran, atau buah-buahan yang diiris tipis-tipis, digoreng dan dibumbui.
     
    Bahan baku sendiri dari pembuatan kripik terbuat dari buah pisang, singkong, ubi, sayuran hijau maupun buah-buahan lainnya yang dikeringkan.
     
    Untuk menghasilkan rasa yang gurih dan renyah, keripik bisa dicampur juga dengan adonan tepung dan diberi bumbu rempah tertentu. Ada juga keripik yang diberi taburan rasa tambahan, seperti keju, coklat, garam, bubuk cabe, hingga rumput laut.
     
    Pada pandemi covid-19 yang lalu beberapa sektor memang terdampak cukup serius hingga gulung tikar. Namun, menurut Menteri Perdagangan, pandemi dua tahun terakhir ini justru malah menjadi berkah oleh sebagian orang.
     

     
    Bahkan bisa menjadi peluang bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan bisnisnya ke kancah internasional.
     
    Salah satu contoh perusahaan makanan ringan level UKM yang berhasil menembus pasar global adalah PT Parestu Estu Guna.
     
    UKM asal Bojonegoro tersebut mulai merambah pasar internasional pada bulan Januari 2020. Produk keripik singkong yang berhasil dikirim oleh UKM Jawa Tengah tersebut sudah menembus pasar Amerika Serikat (Kemendag). Pengiriman pertamanya berjumlah 320 karton dengan nilai USD5.200 atau sekitar Rp74 juta rupiah (kurs hari ini).
     
    Nah, jika Sobat Medcom tertarik untuk memulai berbisnis keripik berikut beberapa negara yang bisa jadi tujuan ekspor: 
    Negara tujuan ekspor keripik

    Hong Kong

    Hong Kong sudah menjadi pusat perdagangan di Asia. Sampai sekarang negara pemilik 8.000 gedung pencakar langit ini terus berkembang dan berhasil menjadi pusat perekonomian dunia.
    Saat ini Hong Kong memegang gelar sebagai kota metropolis dan simbol status sosial di Asia. Jadi tidak mengherankan jika negara pengguna Bahasa Yingyu dan Bahasa Kanton ini kemudian menarik banyak wisatawan mancanegara untuk datang berkunjung.
     
    Banyak merek dagang internasional berlomba-lomba untuk memasarkan produknya di Hong Kong. Kondisi tersebut tentu bisa menjadi peluang besar bagi UKM Indonesia untuk ikut memasarkan produknya di Hong Kong, terutama di bidang pangan olahan seperti makanan ringan. Selain itu, Hong Kong dan Indonesia memiliki hubungan diplomasi ekonomi yang menekankan tiga hal utama. Pertama yaitu meningkatkan intensitas kerja sama perdagangan.
     
    Kedua, memanfaatkan peluang yang belum tergarap. Ketiga, menguatkan dukungan pemerintah dalam bentuk insentif bagi dunia usaha. Menurut KJRI Hong Kong, Hong Kong menempati urutan ketiga asing dengan jumlah USD1,8 miliar atau setara dengan Rp25,5 triliun pada semester pertama di 2020.

    Jerman

    Jerman merupakan ekonomi nasional terbesar di Uni Eropa (UE) dan yang terbesar keempat di dunia setelah Amerika Serikat, Tiongkok, dan Jepang (Fakta Jerman). Sektor-sektor industri penyumbang omset terbesar berasal dari industri mobil, industri konstruksi mesin dan instalasi, industri kimia serta peralatan teknik kedokteran.
     
    Jerman termasuk negara yang memiliki angkatan kerja paling tinggi di UE, sekaligus merupakan negara dengan persentase pengangguran remaja paling rendah. Kebanyakan penduduk Jerman memiliki pekerjaan di bidang yang kurang berdekatan dengan bidang kuliner.
     
    Menurut catatan, profesi yang banyak dicari di Jerman adalah juru masak handal. Namun, untuk menutupi kekurangan di bidang ini dan bidang lainnya, pihak pemerintah sudah berusaha melakukan promosi untuk menarik pekerja yang sesuai kualifikasi.
     
    Dengan kondisi tersebut, para importir di Jerman terus memenuhi kebutuhan masyarakat dengan mendatangkan dari negara lain. Salah satunya ialah makanan ringan keripik asal dari Indonesia. Dengan demikian, potensi ekspor makanan ringan ke negara Eropa khususnya Jerman bisa menjadi peluang bagi pelaku usaha di Indonesia
     

    Korea Selatan

     
    Korea Selatan saat ini dikagumi oleh banyak orang dari berbagai sudut pandang. Mulai dari gaya hidup, kemajuan fashion, tradisi dan budaya, sejarah, hingga kemajuan hidupnya.
     
    Negara pelopor operasi plastik ini menjadi negara yang cukup berpengaruh di era digital saat ini. Bagaimana tidak, salah satu jenis musik (kpop) dan serial film (k-drama) dari negara ini mempengaruhi Asia bahkan dunia. Oleh karenanya, banyak sektor lainnya yang juga terpengaruh. Di antaranya adalah industri pariwisata dan kuliner.
     
    Dengan perkembangan era digital memudahkan kerja sama antar negara Indonesia dan Korea Selatan. Bahkan di 2021 sudah ada lima produk makanan ringan khas Jawa Barat yang sudah mendarat di negeri ginseng ini. Kelima produk UKM Jawa Barat ini berbahan baku singkong, ubi, tempe, pisang, dan kerupuk kulit.
     
    Menurut data yang didapat, total ekspor mencapai 20 ton atau sebesar Rp850 juta rupiah. Cemilan tersebut ternyata banyak disukai oleh penduduk Korea Selatan, terutama di musim dingin. Karena jenis makanan ringan tersebut cocok untuk menemani minuman penghangat.
     
    Nah, bagaimana Sobat Medcom? Apakah sudah menambah wawasan untuk berdagang keripik khas Indonesia?
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ANN)

  • Inflasi Masih di Atas Target, Bank Sentral AS Bakal Lakukan Hal Ini

    Inflasi Masih di Atas Target, Bank Sentral AS Bakal Lakukan Hal Ini

    Jakarta

    Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve saat ini sedang berupaya menangani tekanan inflasi. Deputi Gubernur Fed Adriana Kugler mengungkapkan bank sentral tak ingin mengambil risiko mengganggu pasar tenaga kerja dalam penanganan inflasi ini.

    Menurut dia langkah yang akan ditempuh bank sentral adalah mengerem pemangkasan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate (FFR).

    Sebelumnya Fed memangkas suku bunga jangka pendek sebesar 1% pada tahun lalu ke kisaran 4,25% – 4,5%. Kondisi tersebut berpengaruh pada angka inflasi AS yang tercatat 2,4%. Angka ini memang lebih rendah dibandingkan dengan puncak tertinggi pada 2022 yang mencapai 7%.

    Tapi angka tersebut juga masih di atas target Fed yang sebesar 2%. Kondisi ini membuat pemangku kebijakan di AS memproyeksikan pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan periode sebelumnya.

    “Kami sadar belum capai target. Pada saat yang sama, kami ingin tingkat pengangguran tidak meningkat,” kata Kugler dikutip dari Reuters, Minggu (5/1/2025).

    Sementara itu, Chairman Bank Sentral San Francisco Mary Daly mengatakan, pada bulan November 2024, tercatat pengangguran di AS sebesar 4,2%. Menurutnya, angka tersebut cukup konsisten dibanding sebelumnya.

    “Pada titik ini, saya tak mau melihat perlambatan lagi pasar tenaga kerja, mungkin bergerak secara bertahap,” kata Daly.

    Meski begitu, baik Kugler maupun Daly, keduanya menyebut bahwa pejabat The Fed sedang mempertimbangkan berbagai kemungkinan dari dampak kebijakan ekonomi presiden terpilih, Donald Trump, termasuk tarif dan pemotongan pajak.

    (kil/kil)

  • Kode Keras 2 Pejabat The Fed Soal Target Inflasi

    Kode Keras 2 Pejabat The Fed Soal Target Inflasi

    Bisnis.com, JAKARTA — Dua pejabat bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve alias The Fed menekankan pentingnya melawan lonjakan harga setelah pandemi sehingga target inflasi 2% bisa tercapai.

    Dilansir dari Bloomberg Minggu (5/1/2025), Presiden The Fed San Francisco Mary Daly mengakui adanya kemajuan signifikan dalam menurunkan harga barang atau jasa dalam dua tahun terakhir. Hanya saja, level inflasi masih di atas target The Fed.

    Gubernur The Fed Adriana Kugler turut menyuarakan sentimen serupa di acara yang diselenggarakan oleh American Economic Association di San Francisco pada Sabtu (4/1/2024) waktu setempat.

    “Jelas pekerjaan kami belum selesai, kami belum mencapai 2%. Jadi kami jelas masih berusaha untuk mencapainya,” ujarnya.

    Di samping itu, Daly dan Kugler juga mengatakan The Fed harus tetap waspada terhadap kondisi pasar tenaga kerja. Daly menyarankan para kolega agar berpikir lebih luas daripada hanya tertuju kepada dua pilihan.

    Sejauh ini, sambungnya, upaya Fed untuk meredam inflasi belum merusak pasar tenaga kerja secara signifikan. Pengangguran telah meningkat tetapi berada pada titik terendah secara historis yaitu 4,2% pada November.

    Daly mengaku tidak ingin melihat perlambatan lebih lanjut di pasar tenaga kerja karena dapat mengganggu keseimbangan dalam lanskap ketenagakerjaan. 

    “Jadi, meskipun kita benar-benar harus terus menekan inflasi ke target 2%—kita harus tegas tentang hal itu—kita harus melakukannya dengan cara yang bijak sehingga kita juga dapat mendukung target tidak adanya pengangguran,” jelasnya.

    The Fed sendiri telah menurunkan suku bunga acuan hingga satu poin persentase penuh sejak September. Kendati demikian, setelah inflasi melambat beberapa waktu belakangan, The Fed mengisyaratkan akan mengambil pendekatan lebih berhati-hati pada 2025.

    Para pembuat kebijakan The Fed secara luas diharapkan untuk mempertahankan biaya pinjaman tetap stabil ketika mengadakan pertemuan pada akhir Januari ini. 

    Sebelumnya, Ketua The Fed Jerome Powell mengindikasikan akan ada pemotongan suku bunga acuan lebih lanjut agar target inflasi 2% bisa tercapai. The Fed mencatat inflasi naik 2,4% pada November dibandingkan tahun sebelumnya.

  • 3
                    
                        Curhat Dosen UB: Banyak Lulusan Mahasiswa Menganggur dan Produk Riset Tak Tembus Pangsa Industri 
                        Surabaya

    3 Curhat Dosen UB: Banyak Lulusan Mahasiswa Menganggur dan Produk Riset Tak Tembus Pangsa Industri Surabaya

    Curhat Dosen UB: Banyak Lulusan Mahasiswa Menganggur dan Produk Riset Tak Tembus Pangsa Industri
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com
    – Prof Drs Sutiman Bambang Sumitro SU DSc dosen Biologi Universitas Brawijaya (UB), mengungkapkan keprihatinannya terkait tingginya angka pengangguran di kalangan lulusan perguruan tinggi.
    Menurutnya, permasalahan ini lebih signifikan dibandingkan dengan jenjang pendidikan lainnya seperti SD, SMP, atau SMA.
    “Permasalahan kita sekarang justru adalah pertama, banyaknya pengangguran di perguruan tinggi. Jadi pengangguran itu tidak di lulusan SD, SMP atau SMA, tapi malah banyak di perguruan tinggi,” kata Prof Sutiman dalam wawancara pada Minggu (5/1/2024).
    Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2024 menunjukkan bahwa terdapat 842.378 lulusan pendidikan tinggi, mulai dari sarjana hingga doktor, yang menganggur.
    Prof Sutiman menilai bahwa kondisi ini disebabkan oleh Indonesia yang belum sepenuhnya bertransformasi menjadi negara industri.
    Ia menekankan bahwa hubungan antara perguruan tinggi dan industri belum terjalin dengan baik.
    “Nah, industri sendiri karena kebanyakan adalah pemegang lisensi dari luar negeri. Sehingga, sebenarnya adalah kepanjangan tangan dari industri yang ada di luar negeri. Ini artinya iklim untuk suatu jalinan kerja ini belum bagus,” ujarnya.
    Prof Sutiman berharap pemerintah Indonesia dapat memberikan solusi untuk masalah ini.
    Ia membandingkan dengan Tiongkok yang saat ini berusaha mengejar ketertinggalan dari Amerika Serikat dalam penguasaan industri dan teknologi.
    “Kita lihat China itu mengejar Amerika, di dalam perkembangan teknologi, sains terapannya, hal-hal yang tidak terjadi di bagian dunia yang lain diadakan. Nah, ini hanya bisa dilakukan kalau ada sinergisme kerja yang bagus,” jelasnya.
    Selama lebih dari 40 tahun berkarir sebagai akademisi, Prof Sutiman juga menyampaikan bahwa tidak semua produk riset yang telah dipatenkannya dapat masuk ke industri.
    Ia mengungkapkan kekecewaannya terhadap hasil riset yang tidak terimplementasi.
    “Dipaten saja gitu, bahkan rasanya kayak dipateni (dimatikan). Karena itu menjadi tumpukan ide yang tidak terimplementasikan,” keluhnya.
    Untuk mengatasi masalah tersebut, Prof Sutiman mengembangkan komunitas penelitian bernama
    Institut Molekul Indonesia
    yang bekerja sama dengan klub Reverse Edging and Homestasis.
    Klub ini terdiri dari anggota yang menghadapi masalah produktivitas individu atau kualitas hidup yang kurang baik.
    “Saya mengembangkan suatu teknik namanya
    nano bubbles
    yang berisi gas-gas yang sebetulnya normal ada di dalam tubuh manusia. Tetapi mengalami masalah ketika dia menjadi menua atau ada penyakit-penyakit degeneratif,” jelasnya.
    “Nah, di dalam klub itulah saya kemudian berusaha memperkenalkan itu. Dan mereka yang setuju member kita sekarang sudah di atas 15.000 untuk klub itu. Bagaimana kualitas hidup bisa kita tingkatkan dengan teknologi
    nano bubbles
    ,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cara Gampang Daftar Petani Milenial 2025, Gaji Rp 10 Juta per Bulan, Intip Syarat-syaratnya di Sini

    Cara Gampang Daftar Petani Milenial 2025, Gaji Rp 10 Juta per Bulan, Intip Syarat-syaratnya di Sini

    TRIBUNJATENG.COM – Cara Gampang Daftar Petani Milenial 2025, Gaji Rp 10 Juta per Bulan, Intip Syarat-syaratnya di Sini

    Pemerintah kini memiliki program khusus bagi masyarakat yang berminat untuk menggarap pertanian melalui Petani Milenial.

    Petani Milenial pertama kali diumumkan oleh Menteri Pertanian, Amran Sulaiman.

    Andi Amran Sulaiman menjelaskan, tujuan program ini adalah mengurangi pengangguran, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan produktivitas untuk mendukung visi Presiden yaitu swasembada dan juga lumbung pangan dunia.

    “Mereka yang akan menjadi ujung tombak pertanian masa depan karena menggerakan roda ekonomi dan juga memiliki kemampuan untuk mentransformasi pertanian tradisional ke modern,” jelasnya.

    Pasalnya sektor pertanian masih kurang diminati oleh para kaum muda, padahal menjadi poin penting dalam keberlangsungan hidup di negara Indonesia. 

    Maka dari itu program Petani Milenial dibuat untuk bisa menjaring para kaum muda sehingga bisa terjun langsung pada sektor pertanian. 

    Keuntungan yang didapatkan oleh petani milenial juga ditargetkan bisa mencapai minimal Rp10 juta per bulan. 

    Melansir rilis Kementan, Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti mengatakan, setiap petani berpotensi memiliki pendapatan lebih dari Rp 10 juta per bulan.

    Hitung-hitungan tersebut berasal dari swakelola bagi hasil antara lapangan usaha dan petani baik dari sisi pendapatan produksi maupun hasil jual.

    Dia pun memastikan angka sebesar itu merupakan pendapatan murni alias bukan gaji yang selama ini muncul di pemberitaaan.

    “Itu bukan gaji tapi pendapatan dari harga jual GKG yang mencapai Rp 6000 perkilogram.

    Kemudian ada juga pembagian lainya seperti 20 persen lapangan usaha.

    Jadi kami sudah hitung di dalam 15 orang anggota brigade swasembada panga itu pendapatan perorangnya bisa 10 juta,” katanya.

    Menurut Idha, semua pendapatan itu juga tak lepas dari peran pemerintah yang telah menyiapkan skema pertanian modern untuk memangkas biaya produksi hingga 50 persen.

    Pemerintah akan memberi hibah berupa alat mesin pertanian kepada setiap kelompok brigade swasembada pangan.

    “Dukungan dari pemerintah juga termasuk benih dan juga pupuk yang disiapkan untuk menopang jalanya produksi brigade swasembada pangan,” katanya.

    Syarat Pendaftaran Petani Milenial 2025

    Idha mengatakan terdapat beberapa kriteria bagi petani milenial yang akan masuk dan menjadi bagian dari brigade swasembada pangan ini.

    “Pertama harus jujur, punya prinsip dan memiliki komitmen meningkatkan produktivitas.

    Nanti di lapangan luas lahan yang akan dikelola brigade pangan sekitar 200 hektare melalui kelola kemitraan,” katanya.

    Sebagai informasi, total pendaftar pada brigade swasembada pangan ini mencapai kurang lebih 23 ribu dari berbagai unsur.

    Mereka akan didampingi para ASN yang disiapkan khusus dalam mengawal jalanya produksi untuk swasembada dan juga lumbung pangan dunia.

    Cara Daftar Petani Milenial 2025

    Merujuk Rilis Kementan 774/HM.160/A.7/11/2024,  langkah pertama untuk calon petani harus datang langsung ke dinas-dinas pertanian baik yang ada di Kabupaten/Kota maupun tingkat Provinsi.

    “Dari sana (dinas) akan mengarahkan ke pendamping atau mentor dari kami (kementan),” jelas Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti. (*)

  • Sebut Ahok dan Anies Gelandangan Politik, Loyalis Jokowi: Ndak Level

    Sebut Ahok dan Anies Gelandangan Politik, Loyalis Jokowi: Ndak Level

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies Baswedan disebut sebagai gelandangan politik.

    Komisaris PT Pelni, Dede Budhyarto menyebut, wajar jika Presiden RI ke-7 Joko Widodo yang tak menghadiri perayaan tahun baru 2025 di yang dihadiri para Mantan Gubernur DKI Jakarta karena tak selevel dengan Anies dan Ahok.

    Kang Dede-sapaannya menyatakan, Jokowi pernah dua kali jadi Wali Kota, lalu jadi Gubernur DKI Jakarta, kemudian Presiden dua periode.

    Sedangkan Ahok dan Anies kata dia hanyalah pengangguran dan merupakan gelandangan politik.

    “Walikota 2 kali, menang Gubernur DKI, menangPresiden 2 kali, menang Harus ngumpul dengan gelandangan politik macam @aniesbaswedan & pengangguran macam Ahok @basuki_btp? Ndak level bro,” tutur Dede yang merupakan Loyalis Jokowi ini, dalam akun X, Sabtu, (4/1/2025).

    Selain Anies dan Ahok juga hadir Gubernur DKI Jakarta 1997-2007, Sutiyoso; Gybernur DKI Jakarta 2007-2012, Fauzi Bowo (Foke).

    Pada kesempatan itu, hadir juga Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta terpilih, Pramono Anung-Rano Karno. Selain itu, juga ada Pj Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi.

    Ahok dan Anies nampak duduk bersebelahan dan sempat saling berbisik. Mereka juga sempat berpose bersama. Keduanya juga sama-sama mengenakan setelan batik.

    Ahok dan Anies sama-sama memberikan kode akan memberikan kejutan kepada publik. “Tunggu tanggal mainnya. Nanti dong, kan sudah dibilang tunggu. Kalau tunggu, ya, harus tunggu dong kita,” ungkap Anies kepada media.

  • Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen Bisa Tercapai Asal Pemerintah Bisa Pertahankan Daya Beli Masyarakat – Halaman all

    Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen Bisa Tercapai Asal Pemerintah Bisa Pertahankan Daya Beli Masyarakat – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Analis Senior Indonesia Strategic and Economic Action Institution, Ronny P Sasmita berpendapat, target pertumbuhan ekonomi di tahun 2025 sebesar 5,2 persen akan tercapai seandainya pemerintah bisa menjaga daya beli masyarakat yang sudah dua tahun ini mulai menurun.

    Menurutnya, daya beli masyarakat akan berpengaruh terhadap konsumsi rumah tangga yang menjadi salah satu penopang pertumbuhan ekonomi selama ini.

    “Ini cukup penting dibicarakan karena daya beli ini berpengaruh langsung terhadap tingkat konsumsi rumah tangga. As we know, konsumsi rumah tangga adalah kontributor utama pertumbuhan ekonomi kita, sekitar 53 persen,” kata Ronny saat dihubungi Tribunnews, Jumat (3/1/2025).

    Ronny mengatakan, ketika pertumbuhan konsumsi rumah tangga terkontraksi maka akan mengganggu pertumbuhan ekonomi yang menjadi satu faktor penentu tercapai atau tidaknya pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen.

    “Selama pemerintahan Prabowo bisa menjaga daya beli masyarakat, menjaga tingkat pertumbuhan konsumsi rumah tangga minimal sama dengan pertumbuhan ekonomi 5 persen, 4,5 persen dan itu akan memastikan tercapainya 5,2 persen ini,” papar dia.

    Kemudian, pemerintah perlu menjaga investasi agar peluang penciptaan lapangan kerja terbuka luas bagi masyarakat. Sebab menurutnya, sejauh ini lapangan pekerjaan tidak banyak bisa disediakan oleh pemerintah maupun oleh proyek pemerintah.

    Sehingga investasi itu sangat menentukan terserap tidaknya angkatan kerja, baik yang sudah menganggur selama bertahun-tahun, maupun angkatan kerja baru.

    “Kalau itu terserap cukup banyak, semakin banyak tenaga kerja kita yang terserap, itu berarti investasi kita pertumbuhannya cukup baik. Nah kalau tidak, kalau pertumbuhannya tidak tinggi maka pengangguran akan bertambah dari tahun ke tahun dan makin banyak orang yang tidak menerima pendapatan,” papar dia.

    “Semakin banyak orang yang tidak menerima pendapatan maka semakin banyak orang yang menahan dan mengurangi konsumsinya,” sambungnya.

    Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen ini akan tercipta ketika pemerintah bisa meningkatkan belanja yang produktif terhadap pertumbuhan ekonomi. 

    Ronny bilang, pada era pemerintahan Presiden Jokowi selama 10 tahun, pemerintah sangat pro melakukan pembangunan infrastruktur namun pertumbuhan ekonominya stagnan di 5 persen, dan jauh dari yang ditargetkan sebesar 7 persen.

    “Jadi kedepan pemerintahan Prabowo tantangan salah satunya adalah memastikan bahwa belanja pemerintah, terutama belanja pembangunan maupun belanja rutin itu fungsional terhadap pertumbuhan ekonomi. Memang memberikan kontribusi dan multiplier effect terhadap pertumbuhan ekonomi. Ini tantangan terbesarnya,” ungkapnya.

    Terakhir, Ronny menyebut bahwa faktor lain yang menjadi penentu terciptanya pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen adalah kinerja ekspor Indonesia.

    Meski begitu, dia menilai bahwa ekspor ini perlu kreativitas dari pemerintah untuk memasarkan komoditas ke pasar baru misalnya Afrika, Timur Tengah maupun Amerika Latin.

    “Walaupun kontribusi ekspor-ekspor ini nggak terlalu besar tapi cukup berpengaruh dan cukup besar pengaruhnya terhadap penyediaan lapangan kerja,” ucap Ronny.

    “Semakin besar ekspor kita maka semakin besar tenaga kerja dibutuhkan dalam negeri untuk memproduksi apa yang kita ekspor gitu. Itu empat tantangan utama,” imbuhnya.

  • Pj Gubernur Papua minta OPD terus fokus kembangkan sektor ekonomi baru

    Pj Gubernur Papua minta OPD terus fokus kembangkan sektor ekonomi baru

    Salah satu pantai yang dapat menjadi potensi sektor pertumbuhan ekonomi di Provinsi Papua (ANTARA/Qadri Pratiwi)

    Pj Gubernur Papua minta OPD terus fokus kembangkan sektor ekonomi baru
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 03 Januari 2025 – 07:19 WIB

    Elshinta.com – Penjabat Gubernur Papua Ramses Limbong meminta organisasi perangkat daerah (OPD) dan kepala daerah setempat agar terus fokus mengembangkan sektor pertumbuhan ekonomi baru hal ini dilakukan guna menurunkan kemiskinan dan menyerap banyak tenaga kerja.

    “Hal ini juga berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang telah disahkan sehingga sektor ekonomi perlu didorong,” katanya di Jayapura, Kamis, (2/1).

    Menurut Ramses, sektor ekonomi yang didorong di antaranya perikanan, pertanian, pariwisata dan ekonomi kreatif oleh sebab itu guna mewujudkan hal itu dibutuhkan kerja sama dan kolaborasi selain dari pemerintah namun juga Forkompimda dan masyarakat tentunya.

    “Peran serta masyarakat itu sangat vital dan pemerintah tidak bisa jalan sendiri begitu juga sebaliknya untuk itu perlu ada kolaborasi bersama dalam mencapai tujuan tersebut di mana dengan mendorong optimisme menuju pertumbuhan ekonomi yang lebih baik,” ujarnya.

    Dia menjelaskan seperti sektor perikanan di mana terdapat beberapa kabupaten yang potensi penghasil ekonomi biru yakni Biak, Waropen, Supiori, Kepulauan Yapen, kota Jayapura, dan Sarmi oleh sebab itu pihaknya meminta agar potensi-potensi tersebut dapat dikembangkan.

    “Mulai dari sarana dan prasarananya semua harus disiapkan seperti cold storage, lalu pengemasan, itu yang harus menjadi perhatian semua OPD, kepala daerah serta masyarakat itu sendiri,” ujarnya.

    Dia menambahkan pihaknya yakin dengan kerja sama dan kolaborasi maka Pendapatan Asli Daerah (PAD) Papua akan meningkat dan angka pengangguran ikut menurun, sehingga menciptakan kesejahteraan bagi keluarga.

    “Meski 2025 masih ada tantangan namun dengan optimisme maka saya yakin kita bisa mewujudkan sumber ekonomi baru apalagi seperti diketahui pasca DOB pendapatan mengalami penurunan,” ujarnya lagi.

    Sumber : Antara

  • Rupiah melemah dipengaruhi antisipasi rilis data klaim pengangguran AS

    Rupiah melemah dipengaruhi antisipasi rilis data klaim pengangguran AS

    Klaim pengangguran AS mingguan mengalami tren kenaikan untuk periode minggu terakhir Desember

    Jakarta (ANTARA) – Analis Bank Woori Saudara Rully Nova mengatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi sikap pelaku pasar, mengantisipasi data klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) pada malam ini.

    “Klaim pengangguran AS mingguan mengalami tren kenaikan untuk periode minggu terakhir Desember. Yang akan rilis nanti malam diperkirakan akan mengalami kenaikan 6 ribu menjadi tembus 230 ribu (dari sebelumnya 214 ribu),” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

    Pada hari ini, indeks dolar AS dan yield obligasi AS juga masih berada di level yang tinggi, masing-masing 108 dan 4,6 persen.

    Melihat kondisi dalam negeri, kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terbaru yang hanya untuk barang mewah dinilai sudah terlambat karena ekspektasi harga barang di tengah masyarakat sudah terlanjur naik.

    “Untuk PPN 12 persen yang terbaru, berakibat pemerintah berpotensi kehilangan pemasukan sekitar Rp70 triliun, yang berarti risiko fiskal menjadi meningkat dan rupiah akan sulit menguat. Salah satu solusinya (agar menjaga kurs rupiah) antara lain penghematan anggaran pengeluaran negara,” ungkap Rully.

    Berdasarkan beberapa faktor tersebut, dia memperkirakan nilai tukar rupiah hari ini melemah di kisaran Rp16.120-Rp16.190 per dolar AS.

    Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi, melemah 71 poin atau 0,44 persen menjadi Rp16.203 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.132 per dolar AS.

    Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
    Editor: Faisal Yunianto
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pj Gubernur Teguh Siap Tinggalkan Balai Kota: Beri Pesan Ini untuk Gubernur dan Wagub Terpilih

    Pj Gubernur Teguh Siap Tinggalkan Balai Kota: Beri Pesan Ini untuk Gubernur dan Wagub Terpilih

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Memasuki tahun 2025, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi bersiap meninggalkan kantornya di Balai Kota Jakarta.

    Ia pun berpesan kepada gubernur dan wakil gubernur terpilih yang akan dilantik pada akhir Februari mendatang untuk fokus mengentaskan berbagai permasalahan Jakarta.

    “Sebagai kota besar, ada masalah-masalah yang sering dihadapi, apakah itu masalah kemacetan, kemudian masalah perumahan yang layak huni untuk masyarakat berpenghasilan rendah.

    Masalah kesehatan, pendidik, tapi di Jakarta juga ada masalah misalnya banjir, apakah itu karena hujan intensif tinggi, sungai meluap, ataupun rob, itu juga harus kita siapkan,” ucapnya, Rabu (1/1/2025) dini hari.

    Selain itu, permasalahan kesejahteraan, seperti pengangguran hingga pertumbuhan ekonomi juga harus menjadi perhatian serius bagi gubernur dan wakil gubernur terpilih.

    “Oleh karena itu, untuk gubernur dan wakil gubernur terpilih, ya pastinya masalah-masalah itu harus menjadi utama,” ujarnya.

    Kemudian Teguh juga menyebut pemenuhan kebutuhan dasar, seperti sanitasi dan air bersih, hingga bantuan pendidikan, seperti Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) juga masih perlu dibenahi.

    Berbagai permasalahan itu disebut Teguh sejatinya sudah coba diselesaikannya sejak pertama kali ditunjuk menggantikan Heru Budi Hartono sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta pada medio Oktober 2024 lalu.

    “Namun pastinya untuk membangun satu daerah tidak seperti kita membalik telapak tangan, tidak mudah. Tidak cukup 2 atau 3 bulan, tapi ini harus berkelanjutan,” ujarnya.

    Ia pun berharap, sinergi antara seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Forkopimda di Jakarta bisa membantu gubernur dan wakil gubernur terpilih untuk menuntaskan berbagai persoalan tersebut.

    “Mudah-mudahan apa yang sudah kami lakukan bisa kemudian memudahkan gubernur dan wakil gubernur terpilih untuk melaksanakan tugas pokoknya dengan baik dan lebih semangat lagi,” tuturnya.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya.