Kasus: penembakan

  • Polisi Ditembak di Lampung, Briptu M Ghalib Tulang Punggung Keluarga

    Polisi Ditembak di Lampung, Briptu M Ghalib Tulang Punggung Keluarga

    Bandar Lampung, Beritasatu.com – Suasana duka menyelimuti rumah Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta (23) di Kelurahan Way Kandis, Kecamatan Tanjung Senang, Bandar Lampung. Dia merupakan salah satu korban dari tiga polisi ditembak di Lampung hingga tewas.

    Briptu M Ghalib gugur dalam insiden penembakan di Way Kanan saat bertugas melakukan penggerebekan arena judi sabung ayam pada Senin (17/3/2025).

    Seusai autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung, jenazah M Ghalib dibawa ke rumah duka, diiringi kerabat, rekan kerja, serta masyarakat yang ingin memberikan penghormatan terakhir. Karangan bunga dan ungkapan belasungkawa tampak memenuhi sekitar kediaman almarhum.

    Sosok Baik dan Bertanggung Jawab

    M Ghalib dikenal sebagai sosok yang periang, peduli, dan selalu menyemangati rekan-rekannya. Sahabatnya sejak SMA, Qori Karim (23), mengungkapkan korban adalah pribadi yang aktif dan selalu siap membantu teman-temannya.

    “Almarhum ini baik dan cukup aktif. Dia sangat peduli dengan teman dan lingkungannya,” ujar Qori saat melayat, Selasa (18/3/2025).

    M Ghalib, yang merupakan salah korban dari tiga polisi ditembak di Lampung, juga dikenal sebagai pribadi yang kuat dan bertanggung jawab terhadap keluarga, terutama setelah kepergian ayahnya sebulan lalu. Ia menjadi tulang punggung keluarga setelah sang ayah wafat.

    “Sebulan lalu terakhir bertemu dia, pas ayahnya meninggal,” tambah Qori.

    Sahabat lainnya, Sugandhi (22), mengaku baru saja bertemu M Ghalib pada Jumat (14/3/2025) lalu. Ia tak menyangka pertemuan itu menjadi yang terakhir.

    “Terakhir ngobrol Jumat kemarin, masih biasa saja, enggak ada firasat apa pun,” ucap Sugandhi.

    Qori dan Sugandhi berharap pelaku penembakan segera ditangkap dan dihukum seadil-adilnya. “Kami minta pelaku diungkap dan dihukum setimpal,” tegas Sugandhi.

    Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta dimakamkan di Bandar Lampung dengan upacara kepolisian. Kepergian salah korban dari tiga polisi ditembak di Lampung hingga tewas itu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, sahabat, dan rekan-rekannya di kepolisian.

  • Apa Itu ‘Texas Hitam’? Julukan TKP Penembakan 3 Polisi di Lampung, Tempat Beredarnya Senpi Rakitan

    Apa Itu ‘Texas Hitam’? Julukan TKP Penembakan 3 Polisi di Lampung, Tempat Beredarnya Senpi Rakitan

    TRIBUNJATIM.COM – Berikut ini arti Texas Hitam julukan tempat yang menjadi TKP penembakan tiga polisi saat gerebek judi sabung ayam.

    Di lokasi tersebut, senpi beredar bebas.

    Terungkap fakta jika Tempat Kejadian Perkara atau TKP penembakan terhadap 3 anggota polisi hingga meninggal di Negara Batin, Way Kanan, Lampung, tak hanya menjadi lokasi sabung ayam saja.

    Di lokasi tersebut ternyata juga tempat beredarnya senjata api rakitan. Bahkan, kawasan tersebut mendapat julukan ‘Texas Hitam’.

    Hal ini disampaikan oleh Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar.

    Diketahui, 3 anggota polisi gugur setelah tertembak dalam penggerebekan judi sabung ayam di Negara Batin, Way Kanan, Senin (17/3/2025) sore. Ada pun pelaku penembakan diduga 2 oknum anggota TNI.

    “Kita semua tahu bahwa lokasi sabung ayam ini kalau kita sebut istilahnya ‘Texas hitam’. Artinya senjata-senjata yang beredar itu sudah jadi perbincangan umum soal buat di mana, dapat di mana,” ujarnya pada Selasa (18/3/2025), dikutip dari Tribun Sumsel.

    Selanjutnya, Eko menjelaskan terkait kronologi penembakan terhadap tiga anggota polisi itu bisa terjadi.

    Di mana, peristiwa berawal ketika tim kepolisian melakukan penggerebekan dan mengeluarkan tembakan peringatan.

    Namun, kata Eko, tembakan tersebut justru dibalas oleh Orang Tak Dikenal (OTK).

    “Awalnya tim dari kepolisian melakukan tembakan peringatan, namun ternyata ada tembakan balik dari lokasi kejadian,” jelasnya.

    Nyatanya, terungkaplah bahwa pelaku adalah dua anggota TNI yaitu Dansubramil Negara Batin, Peltu Lubis dan anggota Subramil Negara Batin, Kopka Basarsyah.

    Eko pun membenarkan pelaku penembakan tersebut adalah anggota TNI. Kini, sambungnya, kedua pelaku sudah ditahan.

    “Benar sudah ditahan,” ujar Eko pada Selasa (18/3/2025).

    Sementara, Kapendam hanya membenarkan hal tersebut dan tidak berkomentar lebih jauh. 

    “Kita masih menunggu hasil investigasi,” kata Eko.

    Kronologi Versi Polda Lampung

    TEMPAT SABUNG AYAM – Lokasi judi sabung ayam yang menyebabkan 3 anggota Polsek Negara Batin, Way Kanan, Lampung, tewas diduga ditembak oknum anggota TNI, Senin (17/3/2025) sore. Lokasi tewasnya tiga polisi yang ditembak anggota TNI saat pembubaran sabung ayam di Way Kanan ternyata juga menjadi tempat peredaran senpi rakitan. Hal ini disampaikan oleh Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar pada Selasa (18/3/2025). (YouTube Kompas TV)

    Sementara, kronologi versi Polda Lampung adalah ketika para korban tengah bertugas dalam melakukan pembubaran sabung ayam di Way Kanan.

    Senada dengan pernyataan Eko, para korban langsung ditembak saat tiba di lokasi dan berujung gugur.

    “Begitu turun, terdengar beberapa kali letusan tembakan, sehingga tiga anggota, salah satunya Kapolsek gugur dalam peristiwa itu,” kata Kapolda Lampung, Irjen Helmy Santika, Selasa pagi.

    Setelah itu, Helmy menuturkan para anggota lain langsung berfokus untuk melakukan evakuasi terhadap ketiga korban.

    Terpisah, Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari Yuyun, menuturkan peristiwa berawal ketika ada 17 personel gabungan Polres Way Kanan mendatangi arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Senin (17/3/2025) sore.

    Setibanya di TKP, petugas langsung ditembaki oleh Orang Tak Dikenal (OTK) yang membuat tiga personel gugur.

    3 Polisi Peroleh Kenaikan Pangkat

    Ketiga polisi yang menjadi korban penembakan itu pun kini memperoleh kenaikan pangkat dari Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

    Ada pun Lusiyanto menerima kenaikan pangkat dari Iptu menjadi AKP Anumerta.

    Sementara, Petrus Aprianto dari Bripka menjadi Aipda Anumerta dan M. Ghalib Surya Ganta menjadi dari Bripda menjadi Briptu Anumerta.

    “Bapak Kapolri memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada setiap anggota Polri dan khususnya dengan peristiwa tersebut terhadap tiga personel diberikan kenaikan pangkat luar biasa anumerta,” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (18/3/2025).

    Selain memberikan kenaikan pangkat, Kapolri juga menerbitkan surat keputusan gugur dalam tugas kepada ketiga korban penembakan.

    Penerbitan surat tersebut, kata Trunoyudo, demi mempermudah ahli waris untuk memperoleh santunan.

    “Sehingga dengan adanya surat keputusan dari Bapak Kapolri ini akan bisa membantu kepada ahli waris keluarga korban mendapatkan santunan,” tuturnya.

    Berita Viral dan Berita Jatim lainnya

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Nasib Bripka Petrus Tewas Ditembak saat Gerebek Sabung Ayam, Tinggalkan Anak usai 20 Tahun Menanti

    Nasib Bripka Petrus Tewas Ditembak saat Gerebek Sabung Ayam, Tinggalkan Anak usai 20 Tahun Menanti

    TRIBUNJATIM.COM – Bripka Petrus Apriyanto, adalah satu di antara polisi yang tewas ditembak saat gerebek sabung ayam.

    Ia bersama dua anggota lain Polsek Negara Batin tewas ditembak saat melakukan penggerebekan judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025).

    Kepergian Bripka Petrus Apriyanto membuat keluarga pilu.

    Pasalnya, ia diketahui baru memiliki anak usai 20 tahun menantinya.

    Melansir dari TribunLampung, hal itu diungkap oleh kakak sepupu korban, Sarposah (41).

    “Dia meninggalkan satu anak masih usia enam bulan,” kata Sarposah, Selasa (18/3/2025).

    Sarposah mendapat kabar soal kematian Bripka Petrus Apriyanto dari adiknya yang juga anggota polisi.

    “Buka puasa saya ditelepon adik kandung, menginformasikan bahwa adik sepupu jadi korban saat penggerebekan judi sabung ayam,” kata Sarposah lagi.

    Menurut Sarposah, Bripka Petrus Apriyanto satu angkatan dengan adiknya.

    “Angkatan 26 bareng dengan adik kandung saya, kebetulan namanya sama-sama Petrus,” kata dia lagi.

    Ia mengatakan, Bripka Petrus Apriyanto sudah bertugas di Polres Way Kanan sejak tahun 2006.

    “Cuma pindah-pindah polsek,” katanya lagi.

    Sarposah juga mengungkap keseharian Bripka Petrus Apriyanto yang cenderung pendiam dan tidak banyak cerita.

    Namun menurut dia, Bripka Petrus Apriyanto adalah seorang ayah yang baik.

    “Gak banyak cerita, gak banyak ngomong, bapak rumah tangga yang cukup ngemong, walaupun banyak kalem,” katanya.

    Ia mengaku terakhir kali berkomunikasi dengan korban pada lima bulan lalu.

    “Kemarin sebelum meinggal dunia ada rencana mau mudik dan kumpul bersama keluarga di Palembang,” ungkap dia.

    Sementara itu, sepupunya yang lain mengatakan kalau anak Bripka Petrus Apriyanto lahir pada akhir tahun lalu.

    “lahir bulan 11 buk, itu sepupu saya ,demi Allah 3 pahlawan tersebut orangnya sangat baik,” tulis akun @gustrinadipa di postingan TikTok @tni_polri1.

    Hal itu dibenarkan oleh akun lain yang mengaku teman istri almarhum.

    “anak nya cwe usianya nya sekitar 6 bulanan kurang lebih ,,,soal nya istrinya beliau teman baik saya ,,,jadi ikut sedih bngt,” tulis @Silvia mega

    Bahkan ada beberapa orang yang mengatakan kalau Bripka Petrus menanti anak pertamanya itu selama 20 tahun.

    “bner kak penantian 20 tahun, anaknya baru satu ini ya,” tulis @YULIKETI123.

    Ada juga yang mengatakan kalau Bripka Petrus sempat menikah sebelumnya dan tidak memiliki anak.

    “iya sm istri yg sekarang. anak muridku istrinya. dan baru punya anak ini,” tulis @Riza Putri.

    Kronologi Penemakan

    Diketahui, satu dari tiga polisi yang tewas dalam penembakan ini merupakan Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Negara Batin, Iptu Lusiyanto.

    Lantas, bagaimana kronologi tiga polisi yang tewas ditembak saat gerebek judi sabung ayam di Lampung?

    Senin siang, Polsek Negara Batin menerima informasi mengenai aktivitas judi sabung ayam di Kampung Karang Manik. Petugas kemudian melakukan penyelidikan.

    Setelah penyelidikan awal, sebanyak 17 personel dikerahkan untuk melakukan penggerebekan di lokasi.

    Penggerebekan dilakukan pada Senin sore, sekitar pukul 16.50 WIB dan Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto, memimpin langsung operasi tersebut.

    Situasi awal tampak normal saat tim kepolisian tiba di arena sabung ayam.

    Namun, tiba-tiba mereka diserang dengan tembakan oleh orang tak dikenal.

    Dalam insiden itu, Kapolsek Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto, dan Bripda Ghalib Surya Ganta tertembak dan meninggal dunia di lokasi.

    Jenazah ketiganya kemudian dibawa ke RS Bhayangkara untuk diotopsi.

    Menurut hasil pemeriksaan sementara, ketiga anggota kepolisian meninggal dunia dengan luka tembak di bagian kepala.

    Usai kejadian, aparat kepolisian dan militer bergerak untuk mengusut pelaku, dan menyelidiki kemungkinan keterlibatan anggota TNI dalam insiden ini.

    Terbaru, oknum anggota TNI terduga pelaku penembakan tiga polisi telah menyerahkan diri dan ditahan.

    Dikutip dari TribunSumsel.com, terduga pelaku penembakan yang ditahan adalah Peltu Lubis selaku Dansubramil Negara Batin dan Kopka Basarsyah selaku anggota Subramil Negara Batin.

    Keduanya sudah ditahan di Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad) Mako Kodim 0427/Way Kanan.

    Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, terkait sudah ditahannya terduga pelaku penembakan.

    “Benar sudah ditahan,” ujar Eko, Selasa (18/3/2025).

    Sementara Kapendam hanya membenarkan hal tersebut dan tidak berkomentar lebih jauh. 

     “Kita masih menunggu hasil investigasi,” kata Eko.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • DPR Dorong Pelaku Penembakan Kapolsek Way Kanan Diadili di Pengadilan Umum

    DPR Dorong Pelaku Penembakan Kapolsek Way Kanan Diadili di Pengadilan Umum

    Bisnis.com, JAKARTA — DPR RI mengutuk keras tindakan yang dilakukan oknum TNI kepada Kapolsek Negara Batin Way Kanan dan dua anggota Polri yang tewas akibat ditembak.

    Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono mendesak tim penyidik TNI dan Polri untuk mengusut tuntas perkara penembakan itu hingga ke akar-akarnya.

    Bahkan, Dave juga meminta agar para tersangka penembakan itu diadili di pengadilan umum bukan di Pengadilan Militer.

    “Hal ini jelas sangat menyedihkan untuk kami. Kami minta kasus ini diusut tuntas, kami juga mengutuk keras penembakan ini,” tuturnya di Jakarta, Selasa (18/3).

    Dave meyakini ada oknum besar lainnya di belakang oknum TNI yang telah menembak Kapolsek Negara Batin Way Kanan. Maka dari itu, perkara penembakan ini tidak boleh berhenti hanya pada pelaku penembakan saja.

    “Jadi harus diselidiki lebih jauh, apakah ada jaringan besar lainnya di belakang semua ini,” katanya.

    Menurutnya, semua pihak terkait seperti di antaranya BIN, Kejaksaan, TNI dan Polri juga harus saling membantu membongkar siapa dalang di balik penembakan tersebut

    “Pemda pun harus dilibatkan agar kasus ini bisa ditangani secara optimal dan objektif,” ujarnya.

    Sebelumnya, Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan insiden penembakan tersebut telah menyebabkan tiga anggota polisi meninggal dunia, yakni Kapolsek Nagara Batin Way Kanan, Iptu Lusiyanto; Bripka Petrus Apriyanto; dan Bripda M Ghalib Surya Ganta.

    “Ketiga korban tersebut saat ini telah di evakuasi pada Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung dalam rangka Otopsi dan pengusutan lebih lanjut,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (18/3/2025).

    Kronologi Penembakan Tiga Polisi di Lampung

    Kabid Humas Polda Lampung Yuni Iswandari menyampaikan insiden ini terjadi di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung pada Senin (17/3/2025) sekitar 16.50 WIB.

    Lokasi itu diduga menjadi tempat perjudian sabung ayam. Mendapatkan informasi itu, 17 anggota kemudian dikerahkan ke TKP. Setibanya di lokasi, belasan anggota korps Bhayangkara itu langsung ditembak oleh orang tidak dikenal.

    “Saat di TKP, polisi langsung ditembaki oleh orang tak dikenal sehingga 3 personel kami gugur dalam tugas,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (17/3/2025).

    Dari belasan orang itu, Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus dan Bripda Ghalib telah tewas lantaran terkena tembakan di bagian kepala atau headshot. 

    Diduga Libatkan Oknum TNI

    Berdasarkan informasi yang dihimpun, lokasi sabung ayam itu diduga berkaitan dengan oknum prajurit TNI. Dalam hal ini, Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar mengaku tengah menyelidiki terkait informasi tersebut.

    “Bahwa informasi yang ada sedang dalam proses penyelidikan penyidikan lebih lanjut di lapangan,” ujar Eko saat dihubungi, Senin (17/3/2025) malam.

    Dia memastikan bahwa apabila nantinya ada keterlibatan oknum prajurit, maka pihaknya tidak akan segan untuk memberikan sanksi terhadap prajurit yang terlibat.

    “Nah, untuk nantinya apabila ada keterlibatan oknum, kita pastikan akan ada sanksi sanksi yang diberikan,” tambahnya.

    Adapun, Eko juga meminta kepada seluruh pihak agar menunggu informasi resmi berkaitan dengan isu yang berkembang terkait dengan insiden tersebut.

  • Olah TKP Polisi Ditembak di Lampung, Arah Tembakan Peluru Terkuak

    Olah TKP Polisi Ditembak di Lampung, Arah Tembakan Peluru Terkuak

    Way Kanan, Beritasatu.com – Olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus tiga polisi ditembak di Lampung hingga tewas mengungkap arah penembakan. Olah TKP dilakukan tim gabungan Polda Lampung dan Pomdam Sriwijaya pada Selasa (18/3/2025).

    Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika bersama Danrem 043/Garuda Hitam Brigjen TNI Rikas Hidayatullah memantau langsung olah TKP yang berada di Kawasan Register 44, Desa Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan.

    Helmy Santika menjelaskan, temuan 12 selongsong peluru dari olah TKP akan diteliti lebih lanjut oleh tim forensik guna mengidentifikasi arah tembakan dan mencari petunjuk tambahan.

    “Kami sudah mendapatkan informasi mengenai arah tembakan. Ini akan dikaitkan dengan alat bukti lain untuk mengungkap pelaku,” ungkapnya.

    1 Oknum TNI Ditangkap

    Selain selongsong peluru, tim juga mengamankan barang bukti terkait aktivitas perjudian serta melakukan pembakaran lapak dan gubuk-gubuk di arena sabung ayam. “Dari hasil pemeriksaan, ditemukan beberapa barang bukti, termasuk arena sabung ayam serta 12 selongsong peluru,” ujar Irjen Pol Helmy Santika terkait kasus 3 polisi tewas ditembak di Lampung.

    Sementara itu, Komandan Korem (Danrem) 043/Garuda Hitam Brigjen TNI Rikas Hidayatullah memastikan satu oknum TNI telah diamankan oleh Denpom Sriwijaya terkait kasus polisi tewas ditembak di Lampung.

    “Kami harap semua bersabar. Untuk saat ini, satu oknum pelaku sudah diamankan oleh Denpom,” kata Brigjen Rikas.

    Kronologi Penembakan di Way Kanan

    Sebelumnya, tiga polisi tewas tertembak saat melakukan penggerebekan perjudian sabung ayam di kawasan Register 44, Desa Karang Mani pada Senin (17/3/2025) sore. Korban tewas dalam insiden ini adalah Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, serta dua anggota Polsek Negara Batin, yaitu Bripka Petrus dan Bripda Ghalib.

    TNI telah mengungkap identitas dua prajurit yang terlibat dalam kasus penembakan ini. Mereka diketahui bertugas di Posramil Negara Batin dan kini sudah ditahan di Denpom 2/3 Lampung untuk penyelidikan lebih lanjut.

    “Mereka telah menyerahkan diri,” ungkap Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar terkait kasus polisi ditembak di Lampung hingga tewas.

  • DPR Desak Terduga TNI yang Tembak Tiga Polisi di Lampung Ditindak Tegas: Harus Dihukum Berat

    DPR Desak Terduga TNI yang Tembak Tiga Polisi di Lampung Ditindak Tegas: Harus Dihukum Berat

    PIKIRAN RAKYAT – Anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKB Abdullah mendesak Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto untuk menindak tegas dan dihukum seberat-beratnya pelaku penembakan tiga polisi di Kabupaten Way Kanan Lampung hingga tewas.

    Adapun ketiga personel yang gugur adalah Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, S.H., Bripka Petrus Aprianto, dan Bripda M. Ghalib Surya Nanta. Mereka tewas ditembak oknum yang diduga anggota TNI di lokasi penggerebekan judi sabung ayam.

    “Siapa pun dan apa pun jabatannya, jika anggota TNI yang terlibat, maka harus dihukum berat,” kata Abdullah dalam keterangan tertulis, Selasa, 18 Maret 2025.

    Abdullah meminta agar oknum terduga TNI yang terlibat penembakan harus dipecat dari keanggotaan, kemudian diproses secara pidana. Tidak boleh ada tentara yang menyerang aparat yang sedang menjalankan tugas.

    Selain itu Abdullah juga menegaskan, TNI dan Polri harus mengusut penggunaan senjata dalam peristiwa itu. Sebab, penggunaan senjata tidak boleh sembarangan.

    “Harus diselidiki apakah senjata yang digunakan adalah senjata resmi milik tentara atau senjata ilegal? Kita serahkan penanganan kasus ini ke Polri dan TNI. Semoga para pelaku segera ditangkap,” ujarnya.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Kasus TNI Tembak Polisi di Lampung Diharap Tak Picu Konflik di Kedua Institusi

    Kasus TNI Tembak Polisi di Lampung Diharap Tak Picu Konflik di Kedua Institusi

    Kasus TNI Tembak Polisi di Lampung Diharap Tak Picu Konflik di Kedua Institusi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Fraksi PKS di DPR RI, Jazuli Juwaini, berharap kasus dua
    oknum TNI
    yang menembak tiga polisi di
    Lampung
    tidak memicu konflik lanjutan di antara kedua institusi.
    Sebelumnya, tiga polisi itu ditembak oleh dua oknum TNI saat menggerebek arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, pada Senin (17/3/2025) sore.
    “Fraksi PKS memohon dan berharap kejadian itu tidak memicu konflik dua institusi,” kata Jazuli, usai acara buka puasa bersama di Kawasan Pejaten, Jakarta, Selasa (18/3/2025).
    Selepas kasus ini, anggota Komisi I DPR RI tersebut meminta TNI dan Polri tetap bersikap dewasa serta bersinergi dan bekerja sama.
    Menurut dia, pelaku yang mencoreng nama baik institusi adalah oknum.
    “Yang terjadi ini karena oknum. Maka institusi tetap harus sinergi dan bekerja sama. Tidak boleh institusinya tertarik atau ditarik untuk terkait dengan persoalan saling memanas dan segala macam. Ini jadi masalah,” ujar dia.
    Selain itu, PKS mendesak agar oknum-oknum yang melakukan pelanggaran harus ditindak secara tegas sesuai dengan hukum yang berlaku.
    Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengaku sangat prihatin atas kejadian penembakan yang menewaskan tiga polisi di Lampung.
    Padahal, seharusnya aparat penegak hukum bertugas melindungi agar hal-hal yang melanggar hukum tidak terjadi.
    Syaikhu berharap kasus ini menjadi pelajaran agar tidak lagi terulang ke depannya.
    “Ini harus semuanya berintrospeksi, apalagi ini di bulan suci, sehingga kaitan-kaitan yang sudah terjadi tidak terulang kembali pada kesempatan-kesempatan ke depan,” kata Syaikhu.
    “Dan tentu yang kedua harus semakin dikuatkan kaitan dengan integritas masing-masing institusi,” sambung dia.
    Tiga anggota yang tewas ditembak adalah Inspektur Satu (Iptu) Lusiyanto, Brigadir Kepala (Bripka) Petrus Apriyanto, dan Brigadir Dua (Bripda) Ghalib Surya Ganta.
    Ketiganya diduga ditembak oleh dua anggota TNI.
    Kronologi kasus ini bermula pada Senin siang, saat Polsek Negara Batin menerima informasi mengenai aktivitas judi sabung ayam di Kampung Karang Manik.
    Setelah penyelidikan awal, sebanyak 17 personel dikerahkan untuk melakukan penggerebekan di lokasi.
    Kapolsek Negara Batin, Iptu Lusiyanto, memimpin langsung operasi tersebut.
    Saat tim kepolisian tiba di arena sabung ayam, situasi awalnya tampak normal.
    Namun, tiba-tiba, mereka diserang dengan tembakan oleh orang tak dikenal.
    Ketiganya tertembak dan meninggal dunia di lokasi.
    Jenazah mereka kemudian dibawa ke RS Bhayangkara untuk diotopsi.
    Pasca-penembakan, anggota TNI yang terduga pelaku penembakan yang menewaskan tiga polisi di Lampung telah menyerahkan diri dan ditahan.
    Berdasarkan informasi yang diterima, terduga pelaku penembakan yang ditahan adalah Peltu Lubis selaku Dansubramil Negara Batin, dan Kopka Basarsyah selaku anggota Subramil Negara Batin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Anggota DPR Sebut TNI yang Ada di Lokasi Sabung Ayam Harusnya Bantu Polisi Gerebek: Bukan Melindungi – Halaman all

    Anggota DPR Sebut TNI yang Ada di Lokasi Sabung Ayam Harusnya Bantu Polisi Gerebek: Bukan Melindungi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin, menyebutkan TNI yang berada di lokasi perjudian sabung ayam di di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung, seharusnya membantu polisi melakukan penggerebekan.

    Sebelumnya, tiga polisi yang sedang menggerebek perjudian sabung ayam di Way Kanan, tewas tertembak.

    TB Hasanuddin pun mengecam keras kejadian tersebut dan meminta kasus harus diusut tuntas secara transparan agar tidak menimbulkan spekulasi di masyarakat.

    “Seharusnya prajurit TNI yang berada di lokasi justru membantu kepolisian dalam menertibkan, bukan sebaliknya malah melindungi (perjudian) atau terlibat dalam kegiatan tersebut,” tegasnya saat dimintai tanggapannya, Selasa (18/3/2025).

    “Saya sangat prihatin dan turut berduka cita atas gugurnya tiga anggota kepolisian dalam insiden di Lampung. Peristiwa ini harus diungkap dengan terang agar tidak menimbulkan keresahan,” ujar TB Hasanuddin.

    Pelaku yang melakukan penembakan terhadap tiga polisi tersebut, imbuh dia, harus dijatuhi hukuman seberat-beratnya.

    “Ini adalah perbuatan yang sangat tercela. Pelakunya harus dihukum seberat-beratnya agar menjadi pelajaran bagi semua pihak, terutama aparat, agar tidak terlibat dalam tindakan melawan hukum,” tandasnya.

    Untuk ke depannya, TB Hasanuddin meminta agar polisi dan TNI bisa bekerja sama dalam meningkatkan keamanan supaya kejadian serupa tidak terjadi kembali di masa depan.

    Dia juga mendorong satuan teritorial TNI, seperti Dandim dan Koramil, untuk lebih aktif dalam mengawasi dan mencegah kegiatan ilegal di daerah masing-masing.

    “Saya berharap ke depan ada kerja sama yang lebih baik antara kepolisian dan Polisi Militer dalam menindak perjudian serta kegiatan ilegal lainnya, agar insiden serupa tidak terulang,” pungkasnya.

    Sebelumnya, kejadian penembakan tiga anggota polisi Way Kanan, Lampung itu terjadi pada Senin (17/3/2025) sekitar pukul 16.50 WIB.

    Saat itu, ketiga polisi tersebut sedang melakukan penggerebekan di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan.

    Adapun, ketiga polisi itu adalah Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto, dan anak buahnya, Aipda Anumerta Petrus Apriyanto, serta anggota Polres Way Kanan, Briptu Anumerta Ghalib Surya Ganta.

    Lokasi kejadian disebut cukup jauh dari pemukiman warga.

    Setiba di lokasi, polisi yang memergoki pelaku judi sabung ayam mendapat perlawanan.

    Situasi pun memanas, hingga akhirnya polisi terlibat baku tembak.

    Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Yuni Iswandari, membenarkan peristiwa tersebut.

    “Benar terjadi peristiwa penembakan,” katanya saat dikonfirmasi, Senin.

    Saat itu, polisi yang diturunkan melakukan penggerebekan berjumlah 17 orang.

    “Sebanyak 17 personel Polri Polres Way Kanan mendatangi tempat sabung ayam,” ujar.

    Begitu tiba di lokasi, anggota polisi tersebut pun langsung dihujani tembakan.

    “Saat di TKP langsung ditembaki orang tak dikenal sehingga tiga personel gugur dalam tugas,” ucapnya.

    Kini, diketahui terduga pelaku penembakan tiga polisi di Way Kanan, Provinsi Lampung, telah ditahan oleh Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad) di Mako Kodim 0427/Way Kanan. 

    Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, mengonfirmasi penahanan tersebut dilakukan pada Selasa (18/3/2025).

    Terduga pelaku yang ditahan adalah Peltu Lubis, Dansubramil Negara Batin, dan Kopka Basarsyah, anggota Subramil Negara Batin. 

    DPRD Minta Aparat Berantas Praktik Perjudian di Lampung

    Setelah peristiwa penembakan ini, Anggota Komisi 1 DPRD Lampung, Miswan Rody pun minta aparat penegak hukum berantas seluruh praktik perjudian di Provinsi Lampung. 

    “Ini peristiwa yang sangat miris terlebih ini bulan suci Ramadan. Seharusnya bulan ini kita manfaatkan untuk ibadah ini justru perjudian masih marak di Lampung,” kata Miswan, Selasa, dikutip dari TribunLampung.co.id.

    Padahal, dari pihak institusi dan penegak hukum sudah menginstruksikan memerangi seluruh praktik perjudian, tapi ternyata hal tersebut masih terjadi di Lampung. 

    “Maka perlu penegasan lagi dari penegak hukum untuk memberantas perjudian yang ada di Lampung ini.”

    “Fenomena ini tentu sangat memukul kita sebagai masyarakat Lampung,” ucapnya. 

    Atas peristiwa ini, Miswan mengaku akan berkoordinasi dengan ketua Komisi l untuk dibahas bersama seluruh anggota. 

    “Kami berharap fenomena serupa tidak terulang kembali,” pungkasnya. 

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Buntut Penembakan Polisi di Way Kanan, DPRD Minta Aparat Berantas Praktik Perjudian di Lampung

    (Tribunnews.com/Rifqah/Rizki Sandi) (TribunLampung.co.id/Riyo Pratama)

  • Senjata Api Terduga TNI yang Tewaskan Polisi Lampung Ilegal? DPR: Harus Diselidiki

    Senjata Api Terduga TNI yang Tewaskan Polisi Lampung Ilegal? DPR: Harus Diselidiki

    PIKIRAN RAKYAT – Anggota Komisi III DPR RI Abdullah ikut merespons kasus penembakan hingga tewas, terhadap tiga anggota polisi di Way Kanan, Lampung. Ia mendorong agar senjata yang digunakan oleh terduga pelaku oknum TNI ikut diselidiki.

    TNI dan Polri, imbuhnya, wajib mengusut penggunaan senjata dalam peristiwa itu, sebab senjata api notabenenya tidak boleh sembarangan dipakai. Status senjata yang dimilikipun harus didedahkan secara jelas.

    “Harus diselidiki apakah senjata yang digunakan adalah senjata resmi milik tentara atau senjata ilegal?” ujar dia.

    Dalam keterangan serupa, ia mendorong agar para pelaku penembakan tiga polisi yang gugur saat penggerebekan sabung ayam itu dapat dihukum berat seadil-adilnya.

    Ia meminta Polri dan TNI menjatuhkan hukuman seberat-beratnya sebab pelaku telah menghilangkan nyawa tiga anggota polisi yang sedang bertugas.

    “Para pelaku harus segera ditangkap. Mereka telah berani menyerang dan membunuh aparat kepolisian,” kata Abdullah dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, 18 Maret 2025.

    Menurutnya, apabila terbukti oknum tentara terlibat dalam kasus penembakan hingga tewas ini, maka TNI wajib menindak tegas anggota bersangkutan.

    “Tidak boleh ada pihak yang menutup-nutupi kasus tersebut. TNI tidak boleh pandang bulu. Siapa pun dan apa pun jabatannya, jika anggota TNI yang terlibat, maka harus dihukum berat,” ujar dia.

    Untuk itu, dia meminta agar oknum TNI yang terlibat penembakan harus dipecat dari keanggotaan TNI dan diproses secara pidana.

    Jenis Senjata yang Digunakan

    Kapolda Lampung Irjen Pol. Helmy Santika berkomitmen untuk mengungkap peristiwa ini secara transparan kepada publik.

    Irjen Pol. Helmy mengatakan bahwa saat ini tim dari badan reserse dan Pomdam Sriwijaya telah bergabung untuk melakukan investigasi bersama guna mencari fakta dan mengidentifikasi pelaku.

    Hingga saat ini, pihaknya belum mengetahui jenis senjata yang digunakan untuk menembak ketiga anggota polisi tersebut.

    “Untuk jenis senjata yang digunakan, kami belum dapat pastikan. Kami masih menunggu hasil uji balistik terhadap proyektil yang telah dikeluarkan dari jenazah korban,” kata Kapolda Lampung, dikutip dari Antara.

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Anggota TNI Terlibat Harus Dihukum Berat

    Anggota TNI Terlibat Harus Dihukum Berat

    PIKIRAN RAKYAT – DPR RI mendorong agar para pelaku penembakan tiga polisi yang gugur saat penggerebekan sabung ayam di Way Kanan, Lampung, dapat dihukum berat seadil-adilnya.

    Demikian kata Anggota Komisi III DPR RI Abdullah. Ia meminta Polri dan TNI menjatuhkan hukuman seberat-beratnya sebab pelaku telah menghilangkan nyawa tiga anggota polisi yang sedang bertugas.

    “Para pelaku harus segera ditangkap. Mereka telah berani menyerang dan membunuh aparat kepolisian,” kata Abdullah dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, 18 Maret 2025.

    Menurutnya, apabila terbukti oknum tentara terlibat dalam kasus penembakan hingga tewas ini, maka TNI wajib menindak tegas anggota bersangkutan.

    “Tidak boleh ada pihak yang menutup-nutupi kasus tersebut. TNI tidak boleh pandang bulu. Siapa pun dan apa pun jabatannya, jika anggota TNI yang terlibat, maka harus dihukum berat,” ujar dia.

    Untuk itu, dia meminta agar oknum TNI yang terlibat penembakan harus dipecat dari keanggotaan TNI dan diproses secara pidana.

    Kejadian ini berawal dari upaya pembubaran aktivitas sabung ayam di wilayah Way Kanan pada Senin, 17 Maret 2025.

    Ketika para petugas mundur setelah pembubaran, terjadi beberapa tembakan yang mengakibatkan tewasnya tiga anggota Polri, termasuk Kapolsek setempat.

    Tiga polisi yang tewas dalam insiden tersebut adalah Kapolsek Negara Batin Way Kanan Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto, dan Bripda M. Ghalib Surya Nanta saat sedang menjalankan tugas.

    Pada Senin, 17 Maret 2025, Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar memastikan bahwa pihaknya akan memberikan sanksi tegas terhadap oknum yang terlibat dalam penembakan terhadap polisi saat penggerebekan sabung ayam di Way Kanan, Lampung.

    Eko juga menyampaikan bahwa pihaknya saat ini tengah melakukan penyelidikan untuk mengumpulkan bukti dan fakta lebih lanjut terkait peristiwa baku tembak yang merenggut nyawa tiga anggota polisi tersebut.

    Olah TKP Sedang Berlangsung

    Polda Lampung tengah menyelidiki kasus penembakan tiga polisi di Kabupaten Way Kanan, dengan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    Hal ini dikonfirmasi Mabes Polri, tepatnya dari keterangan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan.

    “Personel Polda Lampung masih melakukan penyelidikan berupa olah TKP dan (memberikan) dukungan terhadap Polres Way Kanan,” kata dia, di Jakarta, Selasa, 18 Maret 2025.

    Selain itu, saat ini Polda Lampung juga dikatakan sedang fokus pada autopsi tiga jenazah di Rumah Sakit Bhayangkara setempat.

    “Saat ini Kapolda Lampung (Irjen Pol. Helmy Santika) di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung, fokus terhadap korban untuk dilakukan autopsi dan mengurus jenazah serta keluarga dari korban personel Polri,” ujarnya. ***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News