Kasus: penembakan

  • 1 Warga Tersangka, 2 Anggota TNI Masih Saksi

    1 Warga Tersangka, 2 Anggota TNI Masih Saksi

    Jakarta

    Polisi telah menetapkan seorang warga bernama Zulkarnaen sebagai tersangka gugurnya tiga personel Polres Way Kanan. Sementara, dua oknum TNI hingga kini statusnya masih menjadi saksi.

    Kapolda Lampung Irjen Helmy Santika menyebut kasus ini dibagi dua klaster, yakni perjudian sabung ayam dan penembakan yang berujung kematian. Zulkarnaen ditahan di Mapolda Lampung dan dijerat dengan Pasal 303 KUHPidana.

    “Untuk peristiwa pertama perjudian, kami tetapkan Z sebagai tersangka dan sudah menyita barang bukti di TKP di antaranya uang tunai Rp 21 juta, ayam, mobil, motor, senjata tajam jenis pisau, pakaian, taji pisau, senter kepala,” ujar Helmy, dilansir detikSumbagsel, Kamis (20/3/2025).

    Sementara, Pangdam Sriwijaya Mayjen TNI Ujang Darwis menegaskan bahwa dua oknum TNI yang diduga terlibat masih menjadi saksi. Keduanya masih diperiksa di Markas Denpom II/3 Lampung.

    “Sekarang masih sebagai saksi, jadi jangan dibilang nanti sebagai tersangka dan sebagainya ya. Jadi baru saksi, kita mintai keterangan,” kata saat pers rilis di Mapolda Lampung, dilansir detikSumbagsel, Rabu (19/3).

    Menurut Ujang, penetapan tersangka untuk kedua oknum tersebut harus diperkuat dengan bukti yang cukup.

    Seperti diketahui, lokasi judi sabung ayam tersebut berada di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan. Dalam penggerebekan itu, 3 anggota Polri yakni AKP (anumerta) Lusiyanto, Aipda (Anumerta) Petrus, Briptu (Anumerta) Ghalib gugur setelah ditembak oleh pelaku yang diduga oknum TNI saat melakukan penggerebekan judi sabung ayam.

    Baca selengkapnya di sini dan di sini.

    (azh/dhn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Dugaan Setoran Judi Sabung Ayam ke TNI dan Polisi di Way Kanan Perlu Diusut

    Dugaan Setoran Judi Sabung Ayam ke TNI dan Polisi di Way Kanan Perlu Diusut

    Dugaan Setoran Judi Sabung Ayam ke TNI dan Polisi di Way Kanan Perlu Diusut
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Belum tuntas pengusutan kasus penembakan tiga polisi oleh dua personel TNI di Kabupaten Way Kanan, Lampung, isu lain justru bergulir. Diduga, ada setoran yang diberikan pengelola
    judi sabung ayam
    kepada polisi. Isu ini perlu dibuktikan agar tidak semakin liar.
    Bola liar itu salah satunya diungkap melalui unggahan akun TikTok @satr1a6_ alias “Garopa Merah”.
    Dilihat
    Kompas.com
    pada Sabtu (22/3/2025), akun tersebut mengunggah informasi mengenai dugaan setoran dalam jumlah besar yang diberikan pengelola judi sabung ayam kepada polisi.
    Adapun arena judi itu diduga dikelola dua oknum prajurit TNI.
     
    Dalam unggahan disebutkan bahwa diduga oknum polisi meminta tambahan setoran. Bahkan, mereka mengancam akan menggerebek lokasi sabung ayam. Namun permintaan itu tak bisa dipenuhi.
    Sejak diunggah tiga hari lalu, unggahan itu telah mendapatkan 6.129 komentar dan disukai 27.800 kali.
    Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi menyampaikan bahwa pihaknya belum bisa menyimpulkan apakah informasi yang beredar di media sosial tersebut benar atau tidak.
    “Saat ini tim
    investigasi
    Gabungan TNI/Polri masih bekerja melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap peristiwa sabung ayam dan penembakan terhadap 3 anggota Polri di Way Kanan,” kata Kristomei, kepada
    Kompas.com
    , Jumat (21/3/2025).
    “Kita tunggu saja hasil investigasi secara menyeluruh,” tambah dia.
    Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, mengatakan bahwa ia mengikuti perkembangan isu tersebut melalui berbagai unggahan di media sosial.
    Menurutnya, aktivitas yang terjadi di tempat sabung ayam tersebut bukan hanya soal perjudian, tetapi juga sudah menjadi ladang keuntungan yang dinikmati oleh banyak pihak.
    “Sudah satu tahun, lho, bagi-bagi duit (dari judi sabung ayam). Ada duit dikasih, Polsek-Koramil, makan duit,” ucap Eko kepada wartawan di Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (20/3/2025).
    “(Kalau soal) pembagian, saya tidak tahu, tetapi ada yang menerima duit, dan ini beroperasi satu tahun,” tutur Eko.
     
    Menurut Eko, informasi mengenai aliran uang tersebut diperoleh dari keterangan dua saksi yang saat ini tengah diperiksa oleh Detasemen Polisi Militer (Denpom).
    Kedua saksi tersebut adalah Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah, pengelola arena sabung ayam itu.
    “Judi ada profit, ada penerima duit. Saksi menjelaskan (soal setoran) ada. Kalau saksi ngomongnya gitu, ya ada duit, ada setoran,” kata Eko.
    Terpisah, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta publik menunggu hasil investigasi yang sedang berjalan pada saat ini. 
    “Di zaman medsos dan AI (artificial intelligence) seperti sekarang, lebih baik kita tunggu tim yang bekerja dan pasti akan dituntaskan,” kata Listyo Sigit saat dihubungi
    Kompas.com
    , Kamis (20/3/2025).
    Komisi Kepolisian Nasional Indonesia (Kompolnas) mendorong agar masyarakat membuat laporan resmi jika memiliki bukti mengenai keterlibatan oknum polisi di arena judi sabung ayam yang menewaskan tiga polisi di Way Kanan, Lampung.
    “Apa pun opini, informasi, dan sebagainya ya silakan untuk menempuh proses hukum, yang punya informasi itu. Silakan datang ke Polda untuk memberikan informasinya agar ini diproses,” ujar Komisioner Kompolnas Choirul Anam saat dihubungi Kompas.com, Jumat (21/3/2025).
    Anam mengatakan, laporan juga bisa disampaikan melalui Kompolnas untuk dibantu proses hukumnya.
    “Kalau tidak mau ke Kepolisian, ya juga lapor ke Kompolnas biar Kompolnas bisa meneruskan itu untuk memastikan bahwa informasinya itu ditindaklanjuti,” katanya.
    Sementara Kristomei mengatakan, tim gabungan akan bekerja maksimal untuk mendapatkan hasil investigasi yang lengkap.
    Ia juga memastikan bahwa TNI akan menghukum tegas jika prajuritnya terbukti melanggar hukum. Termasuk menerapkan pasal berlapis kepada para pelaku, sebagaimana komitmen Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
    “Sudah menjadi komitmen dan perintah Panglima TNI bagi anggota yang jelas terbukti melakukan pelanggaran hukum, akan dihukum dan ditindak sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku,” tegas Kristomei.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Ditembak di Lampung, Kapolda: Isu Setoran Judi Kaburkan Fakta

    Polisi Ditembak di Lampung, Kapolda: Isu Setoran Judi Kaburkan Fakta

    Bandar Lampung, Beritasatu.com – Isu mengenai uang setoran judi sabung ayam di Way Kanan terus menjadi sorotan kasus polisi ditembak di Lampung hinga tewas. Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika menyebut, isu ini merupakan strategi mistifikasi atau news mystification untuk mengaburkan fakta utama dalam tragedi tersebut.

    Kasus penembakan terjadi saat penggerebekan arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung pada Senin (27/3/2025). Dalam insiden tersebut, Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus Apriyanto, dan Bripda M Ghalib Surya Ganta tewas.

    Isu Setoran Picu Penggerebekan

    Berbagai isu liar bermunculan, termasuk tuduhan Polsek Negara Batin menerima setoran Rp 10 juta per minggu dari hasil judi sabung ayam. Dugaan muncul permintaan tambahan setoran tidak dipenuhi sehingga memicu penggerebekan dan berujung pada insiden penembakan.

    Helmy Santika menegaskan isu setoran dalam kasus polisi ditembak di Lampung tidak berdasar dan digunakan untuk mengalihkan perhatian publik dari fakta utama. “Ini strategi untuk menyamarkan masalah inti, yaitu tragedi penembakan yang mengakibatkan korban jiwa,” katanya, Jumat (21/3/2025) malam.

    Helmy menegaskan, Polri akan menindak tegas anggota yang terbukti terlibat. “Jika ada bukti keterlibatan anggota dalam menerima setoran, kami akan memberikan tindakan hukum,” ujarnya terkait kasus polisi ditembak di Lampung hingga tewas.

    Penyelidikan Masih Berlanjut

    Saat ini, Polda Lampung telah memeriksa 14 saksi terkait kasus ini dan menetapkan seorang warga sipil berinisial Z sebagai tersangka atas kasus perjudian sabung ayam. Tim gabungan Polda Lampung dan Pomdam Sriwijaya juga telah melakukan olah TKP untuk mengungkap fakta di balik peristiwa penembakan ini.

    Dua oknum TNI, Peltu Lubis dan Kopka Basariah, yang diduga terlibat dalam penembakan, telah ditahan di Pomdam Lampung dan masih berstatus saksi. Helmy mengingatkan masyarakat agar tetap fokus pada inti masalah dan tidak terjebak dalam narasi liar. 

    “Tragedi ini adalah persoalan kemanusiaan yang harus diselesaikan secara tuntas dan transparan,” tegasnya.

    Dengan komitmen dari Polda Lampung dan TNI, diharapkan penyelidikan kasus polisi ditembak di Lampung dapat memberikan keadilan bagi para korban dan mengungkap kebenaran secara utuh.

  • Pasca-Insiden Penembakan 3 Polisi di Way Kanan, KSAD Janji akan Evaluasi Seluruh Danrem dan Dandim – Halaman all

    Pasca-Insiden Penembakan 3 Polisi di Way Kanan, KSAD Janji akan Evaluasi Seluruh Danrem dan Dandim – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus penembakan oleh oknum TNI terhadap tiga anggota polisi di Way Kanan, Lampung mendapat perhatian tersendiri dari sejumlah tokoh.

    Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Maruli Simanjuntak angkat bicara terkait insiden yang melibatkan oknum TNI tersebut.

    Ia menduga bahwa ada masalah yang dipicu persoalan “di bawah” yang tak dibicarakan. 

    “Kemungkinan besar ini ada persoalan di bawah mereka,” kata Maruli kepada awak media, Jumat (21/3/2025). 

    Maruli pun berjanji akan mengevaluasi seluruh Danrem dan Dandim.

    “Kita juga akan evaluasi, kenapa Dandim dan Danrem tidak tahu ada persoalan seperti itu. Kita juga akan sampaikan ke kepolisian. Kenapa di bawah ada sengketa seperti itu,” sambungnya.

    Lebih lanjut, Maruli menyebut insiden penembakan 3 polisi yang  melibatkan dua oknum anggotanya itu salah satu kejadian yang unik.

    “Ini termasuk yang unik di Indonesia karena kita hampir di seluruh Indonesia kompak gak ada masalah, ini aja mungkin ada satu atau dua anak bandel, saya tidak menganggap ini remeh karena ada tiga korban meninggal,” terangnya.

    Judi Sabung Ayam

    Sebagaimana diketahui, AKP (Anumerta) Lusiyanto Kapolsek Negara Batin, bersama Aipda (Anumerta) Petrus Apriyanto dari Polsek Negara Batin dan Briptu (Anumerta) M Ghalib Surya Ganta dari Satreskrim Polres Way Kanan menjadi korban penembakan oknum TNI.

    Ketiganya gugur saat bertugas melakukan penggerebekan arena judi sabung ayam pada Senin (17/3/2025) sekitar pukul 16.50 WIB.

    Sementara itu, dua anggota TNI yang diduga telah melakukan penembakan terhadap tiga anggota polisi, kini masih berstatus sebagai saksi.

    Hal ini diungkap langsung oleh Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Ujang Darwis dalam konferensi pers di Polda Lampung, Rabu (19/3/2025).

    “Dua terduga pelaku ini statusnya sebagai saksi. Sejauh ini masih dimintai keterangan, karena untuk menetapkan pelaku sebagai tersangka perlu didukung dengan barang bukti,” katanya.

    Ia menambahkan, apabila terbukti, pelaku baru akan ditetapkan sebagai tersangka dan diproses sesuai hukum yang berlaku.

    Kedua anggota TNI itu juga masih dalam proses penahanan di Denpom Lampung.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul KSAD Duga Ada Masalah “di Bawah” Terkait Penembakan 3 Polisi di Way Kanan, Singgung Dandim & Danrem

    (Tribunnews.com/David Adi) (TribunSumsel.com/Aggi Suzatri)

  • Perlu Bukti Data dan Fakta

    Perlu Bukti Data dan Fakta

    loading…

    Isu setoran judi sabung ayam terhadap aparat penegak hukum di Polsek dan Koramil Negara Batin, Way Kanan, Lampung perlu pembuktian yang jelas. Hal ini dibutuhkan agar tidak menjadi fitnah liar. Foto: iNews/Andres Afandi

    WAY KANAN – Isu setoran judi sabung ayam terhadap aparat penegak hukum di Polsek dan Koramil Negara Batin, Way Kanan, Lampung perlu pembuktian yang jelas. Hal ini dibutuhkan agar tidak menjadi fitnah liar.

    Hal tersebut disampaikan Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika saat merespons pernyataan Kapendam II Sriwijaya Kolonel Eko Syah Putra Siregar.

    Isu setoran mencuat berdasarkan pengakuan oknum TNI, terduga pelaku penembakan 3 polisi saat menggerebek judi sabung ayam di Kampung Negara Batin, Way Kanan, Lampung, beberapa waktu lalu.

    Menurut Helmy, perlu adanya bukti fakta dan data terhadap isu yang berkembang di media sosial. “Polri kini tengah melakukan penyelidikan terkiat isu berkembang,” ujar Kapolda, Jumat (21/3/2025).

    Pihaknya berkomitmen akan melakukan proses hukum yang tegas dan transparan jika hasil penyelidikan terbukti adanya aliran dana judi sabung ayam di internalnya.

    Terpenting, isu yang berkembang tidak boleh mengaburkan peristiwa tragis yang merenggut 3 nyawa anggota Polri yang saat ini tengah dilakukan penyelidikan dan penyidikan oleh tim gabungan investigasi.

    “Semua pihak dapat memberikan ruang terhadap tim investigasi bersama ini agar dapat mengusut tuntas kasus secara terang benderang,” ucapnya.

    Diketahui, 3 polisi gugur yakni Kapolsek Negara Batin Iptu Lusiyanto, Bripka Petrus, dan Bripda Ghalib. Ketiganya tewas setelah diberondong senjata serbu SS1.

    Terduga pelaku yakni Kopka Basar dan Peltu Lubis, dua oknum anggota TNI pemilik arena judi sabung ayam.

    (jon)

  • Spesifikasi Pistol Pindad G2 Combat, Senjata Kopka Basar sebelum Penembakan 3 Polisi di Lampung

    Spesifikasi Pistol Pindad G2 Combat, Senjata Kopka Basar sebelum Penembakan 3 Polisi di Lampung

    loading…

    Pistol G2 Combat buatan PT Pindad memiliki panjang laras 4,5 inci. FOTO/PINDAD

    SENJATA SERBU – Spesifikasi Pistol Pindad G2 Combat, Senjata yang Dipamerkan Kopka Basar sebelum Insiden Penembakan 3 Polisi di Lampung.

    Spesifikasi pistol Pindad G2 Combat menarik diulas. Biasanya, senjata ini digunakan secara luas oleh angkatan bersenjata Indonesia, karena dapat diandalkan dalam berbagai situasi.

    Baru-baru ini, publik Tanah Air dikejutkan dengan insiden penembakan 3 polisi di Negara Batin, Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025) sore. Petugas gabungan kemudian menangkap Kopka Basar yang diduga sebagai salah satu pelaku penembakan yang menewaskan 3 polisi tersebut.

    Tak lama setelah penangkapan terduga pelaku penembakan polisi itu, viral di media sosial menampilkan sosok yang diduga Kopka Basar sedang memamerkan pistol. Sejumlah sumber menduga bahwa pistol yang dipamerkan itu seperti Pindad G2 Combat.

    Spesifikasi Pistol Pindad G2 CombatG2 Combat merupakan salah satu produk senjata genggam buatan PT Pindad (Persero). Keberadaannya dirancang dengan ketangguhan serta akurasi tinggi guna mendukung operasi taktis.

    Melansir laman resmi Pindad, G2 Combat memakai amunisi 9 x 19 mm parabellum. Pistol ini telah digunakan secara luas oleh angkatan bersenjata Indonesia dan dapat diandalkan dalam berbagai situasi.

    Pada komponennya, G2 Combat memiliki panjang laras 4,5 inci. Bekal tersebut dirancang untuk memastikan akurasi presisi sambil menjaga kemampuan menghadapi situasi pertempuran dengan jarak yang sangat dekat. Lebih jauh, berikut spesifikasi lengkapnya:

    – Kaliber: 9 x 19 mm Parabellum

    – Panjang Keseluruhan: 200 mm

    – Panjang Laras: 4,5 inci

  • Ada Dugaan Setoran Judi Sabung Ayam ke Polsek dan Koramil Picu Insiden Maut Penembakan 3 Polisi – Halaman all

    Ada Dugaan Setoran Judi Sabung Ayam ke Polsek dan Koramil Picu Insiden Maut Penembakan 3 Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terdapat dugaan adanya setoran judi sabung ayam hingga disebut-sebut memicu insiden maut tertembaknya 3 polisi di Way Kanan, Lampung.

    Hal itu diungkap oleh Kapendam II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, menurut keterangan saksi yakni dua oknum TNI yang kini telah ditahan.

    Kolonel Inf Eko Syah Putra mengatakan bahwa setoran judi sabung ayam tersebut diduga mengalir ke Polsek dan Koramil setempat.

    Namun Kapendam tak menyebut soal jumlah setoran yang mengalir dari pemilik judi sabung ayam tersebut.

    “Keterangan sementara dari saksi (oknum TNI) menyatakan ada ikatan komitmen itu (setoran),” ujar Kapendam II Sriwijaya, mengutip tayangan YouTube Kompas TV, Jumat (21/3/2025).

    Namun hingga saat ini dugaan tersebut masih masuk dalam tahap pemeriksaan lanjutan.

    “Ini sabung ayam ada duit ya dibagi, keterangan sanksi itu ada duit dibagi, tapi ini masih proses lebih lanjut, kita tunggu prosesnya, duit dibagi ada ya, kita bukan bodoh-bodoh amat lah,” lanjutnya.

    Awal Mula Kejadian Tragis

    Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika menyebut oknum anggota TNI berinisial Kopka B alias Basarsyah menyebar undangan judi sabung ayam lewat WhatsApp dan Facebook.

    Judi sabung ayam di di Register 44 Way Kanan, Lampung ini dihadiri bukan hanya warga Lampung, namun dari luar Lampung.

    Hal ini lantaran ditemukan sejumlah kendaraan dengan nomor polisi dari luar Lampung.

    Setelah mendapat informasi terkait judi sabung ayam, Senin (17/3/2025), Kapolres Way Kanan memerintahkan jajarannya untuk melakukan penindakan dalam konteks pembubaran. 

    Pada akhirnya dilakukan penggerebekan yang dipimpin oleh Kapolsek Negara Batin pada sore harinya.

    Hingga berujung pada gugurnya tiga polisi, yakni Kapolsek Negara Batin AKP (Anumerta) Lusiyanto, anggota Polsek Negara Batin Aipda (Anumerta) Petrus Apriyanto, dan anggota Satreskrim Polres Way Kanan Briptu (Anumerta) M Ghalib Surya Ganta.

    Irjen Pol Helmy Santika mengatakan awalnya polisi sempat letuskan tembakan peringatan bertujuan untuk membubarkan massa, yakni pada Senin, 17 Maret 2025.

    “Namun, terdengar beberapa kali letusan senjata hingga akhirnya diketahui bahwa tiga anggota Polri meninggal dunia di lokasi. Sementara itu, petugas lainnya berusaha mengevakuasi korban sambil melindungi diri,” kata Helmy dalam konferensi pers di Mapolda Lampung, Rabu (19/3/2025).

    Kopka Basarsyah dan Peltu Lubis Ditahan

    Dua nama anggota TNI  disebut sebagai pembunuh 3 polisi di lokasi judi sabung ayam di Negara Batin, Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025) sore.

    Dua oknum TNI itu yakni Kopka Basarsyah dan Peltu Lubis, yang diduga tembak mati 3 polisi saat penggerebekan.

    Peltu Lubis selaku Dansubramil Negara Batin, dan Kopka Basarsyah selaku anggota Subramil Negara Batin.

    Dua anggota TNI terduga pelaku penembakan tersebut dilaporkan telah ditangkap.

    Baik Peltu Lubis maupun Kopka Basarsyah sudah ditahan di Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad) Mako Kodim 0427/Way Kanan, mengutip TribunLampung.com.

    Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II/Sriwijaya, Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, membenarkan hal tersebut. 

    “Benar sudah ditahan,” kata Eko kepada wartawan, Selasa (18/3/2025).

    Kapendam mengatakan, terhadap keduanya masih dilakukan investigasi.

    Tersangka Warga Sipil

    Irjen Pol Helmy juga menyebut terdapat warga sipil yang menjadi tersangka yakni Z.

    “Sejauh ini yang diamankan untuk menjadi saksi sekaligus tersangka adalah Z. Pada Sabtu, 15 Maret 2025, sekitar pukul 14.00 WIB.”

    “Z mengetahui adanya lapak perjudian sabung ayam di Way Kanan dari teman-temannya, yaitu IPL, R, serta IW (dalam pengejaran). Undangan tersebut disebarkan oleh seorang oknum berinisial B melalui pesan WhatsApp,” beber Helmy.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Kopka Basarsyah Oknum TNI Viral Usai Penembakan 3 Anggota Polisi di Way Kanan Lampung dan dengan judul Awal Mula 3 Polisi Gugur di Way Kanan Lampung, Undangan Sabung Ayam Disebar Kopka B

    (Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunLampung.co.id/Riyo Pratama) (Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunLampung.com/Riyo Pratama)

  • Israel akan Mencaplok Lebih Banyak Tanah di Wilayah Gaza Kata Menteri Pertahanan Israel Yisrael Katz – Halaman all

    Israel akan Mencaplok Lebih Banyak Tanah di Wilayah Gaza Kata Menteri Pertahanan Israel Yisrael Katz – Halaman all

    Israel akan Mencaplok Lebih Banyak Wilayah Gaza, Kata Menteri Pertahanan Israel Yisrael Katz

    TRIBUNNEWS.COM- Surat kabar Israel Haaretz mengutip Menteri Pertahanan Israel Yisrael Katz pada hari Jumat yang mengatakan bahwa jika Hamas terus menolak untuk membebaskan tahanan di Jalur Gaza, maka Hamas akan kehilangan lebih banyak tanah yang akan dianeksasi Israel.

    Katz mengatakan dia telah memerintahkan tentara untuk memperluas zona keamanan di Jalur Gaza dan mengevakuasi penduduk dari daerah tersebut.

    Katz menyatakan bahwa militer Israel mengerahkan segala tekanan yang mungkin kepada Hamas untuk membebaskan sandera yang tersisa, termasuk mengevakuasi penduduk Gaza ke selatan dan melaksanakan rencana pemukiman kembali Presiden AS Donald Trump.

    Menteri Pertahanan Israel menambahkan bahwa negaranya mendukung rencana utusan Timur Tengah Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff, untuk membebaskan semua tahanan dalam dua tahap, disertai dengan gencatan senjata “yang tidak membahayakan tujuan keamanan Israel.”

    Mengomentari pernyataan Katz, Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noël Barrot mengatakan pada hari Jumat bahwa Prancis “menentang segala bentuk aneksasi” di Tepi Barat atau Jalur Gaza yang diduduki.

    Di darat, kendaraan tentara Israel menembus lingkungan Tel al-Sultan, yang terletak di Rafah barat, di Gaza selatan.

    Stasiun radio Palestina Al-Aqsa melaporkan bahwa sekelompok kendaraan Israel lainnya telah maju ke daerah Al-Atatra di Beit Lahia, utara Jalur Gaza, mencatat penembakan Israel yang sedang berlangsung dan tembakan gencar dari kendaraan Israel di berbagai bagian Jalur Gaza.

    Militer Israel melanjutkan operasi daratnya di Jalur Gaza selatan hari ini, sementara Presiden Israel Isaac Herzog menyatakan “kekhawatiran” atas dimulainya kembali pertempuran, dalam kritik langka terhadap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. 

    “Tidak mungkin untuk tidak merasa sangat prihatin dengan kenyataan pahit yang terungkap di depan mata kita,” kata Herzog dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, tanpa menyebut nama Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

    Israel melanjutkan serangannya di Jalur Gaza Selasa lalu setelah gencatan senjata selama seminggu. Serangannya hari itu menewaskan lebih dari 400 orang, salah satu jumlah korban tewas tertinggi dalam satu hari sejak dimulainya perang pada Oktober 2023.

     

     

    SUMBER: Asharq Al-Awsat

  • 5
                    
                        Jenderal Maruli Sebut Oknum TNI Penembak Mati 3 Polisi di Lampung Sebagai "Anak Bandel"
                        Regional

    5 Jenderal Maruli Sebut Oknum TNI Penembak Mati 3 Polisi di Lampung Sebagai "Anak Bandel" Regional

    Jenderal Maruli Sebut Oknum TNI Penembak Mati 3 Polisi di Lampung Sebagai “Anak Bandel”
    Editor
    KOMPAS.com –
    Jenderal TNI
    Maruli Simanjuntak
    , Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), mengungkapkan tanggapannya terkait insiden penembakan yang melibatkan terduga anggota TNI di Way Kanan, Lampung, yang menyebabkan tiga polisi gugur saat penggerebekan judi sabung ayam.
    Maruli menyebut pelaku sebagai “anak bandel” dan menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi untuk menindaklanjuti peristiwa tersebut.
    Menanggapi insiden tersebut, Jenderal Maruli Simanjuntak mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi terkait kejadian ini, terutama mengenai peran komando di tingkat bawah.
    Maruli mempertanyakan bagaimana permasalahan yang memicu penembakan itu bisa terjadi tanpa diketahui oleh pihak komando, seperti Dandim dan Danrem, yang seharusnya mengawasi situasi di bawahnya.
    “Dalam hal ini, kemungkinan besar ada persoalan di bawah ini, kita juga akan evaluasi kenapa Dandim dan Danrem tidak tahu ada persoalan seperti itu. Kita juga akan sampaikan ke kepolisian,” ujar Maruli, dalam wawancara di Minahasa, Kamis (20/3/2025), dikutip dari
    Kompas TV
    .

    Lebih lanjut, Maruli menggambarkan insiden ini sebagai hal yang tidak biasa.
    Maruli pun menyebut pelaku penembakan dalam kasus ini sebagai “anak bandel” yang tidak mengikuti ketertiban yang telah ditetapkan.
    “Ini termasuk yang unik di Indonesia, karena kita kompak, enggak ada masalah. Ini aja mungkin ada satu anak bandel. Saya tidak bisa menganggap remeh karena ada tiga nyawa meninggal,” kata Maruli.
    Jenderal Maruli juga menegaskan bahwa meskipun ada insiden ini, hubungan antara TNI dan Polri di Indonesia tetap kompak dan kuat.
    “Di semua wilayah kita kompak. Enggak ada masalah kalau di atas, kita ngobrol,” kata dia
    Maruli menyebut, pihaknya tidak akan menoleransi tindakan yang merugikan dan akan memastikan evaluasi menyeluruh dilakukan untuk menjaga ketertiban dan kedisiplinan di tubuh TNI, serta memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
    Sebagaimana diketahui, terjadi insiden penembakan oleh dua oknum TNI kepada tiga anggota Polisi saat menggerebek lokasi judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung pada Senin, 17 Maret 2025.
    Tiga anggota yang tewas ditembak adalah Inspektur Satu (Iptu) Lusiyanto, Brigadir Kepala (Bripka) Petrus Apriyanto, dan Brigadir Dua (Bripda) Ghalib Surya Ganta.
    Ketiganya diduga ditembak oleh dua oknum TNI, yaitu Peltu Lubis selaku Dansubramil Negara Batin, dan Kopka Basarsyah selaku anggota Subramil Negara Batin.
    Kedua terduga pelaku sudah ditahan di Polisi Militer Angkatan Darat (Pomad) Mako Kodim 0427/Way Kanan.
    Dikutip dari Kompas.Id, dugaan keterlibatan polisi di judi Sabung Ayam itu turut dipicu oleh masalah setoran.
    Dugaan awal ini juga beredar di salah satu akun media sosial TikTok, satr1a6_, yang menyebut Polsek Negara Batin diduga sudah meminta tambahan jatah setoran dari judi sabung ayam.
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • TNI Menanggapi soal Kabar Penembakan 3 Polisi di Lampung Dipicu Masalah Setoran Sabung Ayam – Halaman all

    TNI Menanggapi soal Kabar Penembakan 3 Polisi di Lampung Dipicu Masalah Setoran Sabung Ayam – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM –  Di media sosial beredar kabar soal penembakan tiga polisi di Way Kanan, Lampung diduga dipicu oleh masalah setoran sabung ayam baik oleh TNI maupun Polri.

    Belakangan juga ramai soal isu keterlibatan TNI-Polri dalam praktik judi sabung ayam ini.

    Menanggapi informasi tersebut, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi  mengaku masih belum bisa bicara banyak soal kabar yang beredar di media sosial.

    Karena hingga kini, tim investigasi gabungan dari TNI-Polri masih melakukan penyidikan kasus penembakan tiga anggota Polsek Negara Batin tersebut.

    “Saat ini tim investigasi Gabungan TNI/Polri masih bekerja melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap peristiwa sabung ayam dan penembakan terhadap 3 anggota Polri di Way Kanan,” kata Kristomei dilansir Kompas.com, Jumat (21/3/2025).

    Kristomei pun meminta publik untuk bisa bersabar menunggu hasil investigasi menyeluruh dari tim gabungan TNI-Polri.

    “Kita tunggu saja hasil investigasi secara menyeluruh,” terangnya.

    Lebih lanjut Kristomei memastikan anggota TNI yang melanggar hukum akan ditindak lanjut sesuai aturan perundangan yang berlaku.

    Sesuai dengan komitmen Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

    “Sudah menjadi komitmen dan perintah Panglima TNI bagi anggota yang jelas terbukti melakukan pelanggaran hukum, akan dihukum dan ditindak sesuai peraturan dan perundangan yang berlaku,” tegasnya.

    Kapolri Minta Masyarakat Menunggu Hasil Investigasi

    Beredar isu keterlibatan anggota polisi dalam judi sabung ayam di Lampung.

    Diduga, ada setoran hasil judi ayam kepada anggota polisi.

    Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun mengimbau masyarakat untuk menunggu hasil investigasi.

    “Di era media sosial dan kecerdasan buatan seperti sekarang, lebih baik kita menunggu tim yang bertugas dan pasti akan ada penyelesaian,” kata Listyo Sigit, pada Kamis (20/3/2025).

    Sementara itu, Kapendam II/Sriwijaya, Kolonel Eko Syah Putra Siregar membenarkan soal adanya bagi-bagi uang yang dinikmati oleh segelintir oknum ini.

    “Sudah satu tahun lho, bagi-bagi duit (judi sabung ayam). Ada duit dikasih, Polsek-Koramil, makan duit,”

    “(Kalau) pembagian, saya tidak tahu, ada yang menerima duit, dan ini beroperasi satu tahun,” kata Eko, Kamis (20/3/2025).

    Informasi bagi-bagi uang judi sabung ayam tersebut didapatkan dari keterangan para saksi, Peltu Lubis dan Kopka Masarsyah.

    “Judi ada profit, ada penerima duit. Saksi menjelaskan (setoran) ada. Kalau saksi ngomongnya gitu, ada duit, ada setoran, ya ada,” katanya.

    Ia menegaskan, pihaknya pun masih mendalami pengakuan para saksi tersebut.

    “Oknum-oknumnya siapa saja, kita tunggu proses selanjutnya,”

    “Duit dibagi ada, ya. Kita bukan bodoh-bodoh amatlah, duit (judi) ada dibagi iya. Duit ada setor iya, gitu sajalah,” tuturnya.

    Sementara itu, Asisten Intelijen Kasdam II/Sriwijaya, Kolonel Yogi Muhamanto mengatakan, hubungan antara Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto dan Komandan Pos Ramil Negara Batin Peltu Lubis sangat baik.

    Ia menuturkan, pihak kepolisian mengetahui adanya arena sabung ayam.

    Bahkan, Peltu Lubis selalu memberitahukan kepada Lusiyanto apabila ada kegiatan tersebut.

    “Saat Peltu Lubis minta izin menyelenggarakan gelanggang sabung ayam, Lusiyanto menjawab silakan, yang penting harus aman. Kata aman yang dimaksud adalah setoran uang. Jadi, memang ada setoran uangnya,” kata Yogi.

    Diduga, ada komunikasi yang tidak pas antara Lubis dan Lusiyanto sebelum hari penggerebekan.

    “Komunikasi yang tidak baik itu yang akhirnya memicu insiden yang tidak diinginkan tersebut,” tutur Yogi.

    Seperti diketahui, tiga orang anggota polisi tewas ditembak TNI saat tengah merazia sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Lampung, Senin (17/3/2025).

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Muhammad Renald Shiftanto)(Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya)

    Baca berita lainnya terkait Polisi Gugur Ditembak di Lampung.