Kasus: penembakan

  • Mengenal Incel, Fenomena Mengerikan yang Kembali Populer Lewat Serial Adolescence

    Mengenal Incel, Fenomena Mengerikan yang Kembali Populer Lewat Serial Adolescence

    JAKARTA – Fenomena incel yang awalnya sekadar tempat curhat kini bertransformasi menjadi budaya yang toxic di dunia maya. Hal ini terungkap lewat serial Netflix Adolescence.

    Adolescence masih menjadi pembicaraan masyarakat luas sejak ditayangkan pertama kali secara global pada 13 Maret lalu. Hingga dua pekan masa penayangannya, Adolescence telah menjangkau 66,3 juta penonton Netflix.  

    Serial empat episode ini langsung menjadi perhatian, mulai dari orang tua sampai pemerhati anak dan remaja karena ceritanya yang disebut mendekati kehidupan nyata di era sekarang ini.

    Para orangtua yang menonton Adolescence mungkin terkejut dengan cerita yang diangkat, yaitu mengenai penangkapan Jamie Miller (Owen Cooper) yang dituduh membunuh teman sekelasnya, Katie Leonard (Emilia Holliday).

    Secara tidak langsung serial ini memberi banyak paham bagi pemirsa untuk membahas cara orang tua membesarkan anak-anak di era sekarang ini.

    Incel atau involuntary celibate adalah julukan untuk kaum laki-laki yang merasa tidak mampu menarik minat atau terlibat secara seksual atau romantis dengan lawan jenis, padahal mereka menginginkannya. (Ist)

    Media Sosial Jadi Bumerang

    Ide cerita Adolescence yang digagas Stephen Graham dan Jack Thorne, serta diracik sineas Philip Barantini mengangkat isu-isu yang sensitif dan kontroversial di tengah-tengah kehidupan remaja di masa puber mereka.

    Graham mengatakan, ia terinspirasi untuk membuat serial ini setelah melihat dua laporan terpisah tentang anak laki-laki yang menikam bocah perempuan hingga meninggal.

    “Saya membatin apa yang sebenarnya terjadi di masyarakat kita sampai-sampai hal semacam ini menjadi lumrah? Saya sungguh tidak habis pikir. Maka dari itu saya ingin benar-benar mencoba menyoroti masalah spesifik ini,” kata Graham 

    Dalam serial ini, tersirat secara kuat bahwa karater Jamie telah dipengaruhi oleh forum daring yang misoganis. Dalam kasus ini, narasi tersebut menampilkan incel, atau orang-orang yang “involuntary celibate”, serta sudut pandang daring yang ekstrem dapat memengaruhi anak bahkan saat mereka dianggap “aman” di kamar tidur mereka.

    Poster film Adolescence yang sedang tayang di Netflix dan sudah ditonton 66,3 juta pemirsa. (Internet Movie Database) 

    Jack Thorne, selaku penulis Adolescence, membuat gagasan incel menjadi fokus utama dalam serial tersebut karena pembahasan ini menarik untuk diangkat.

    “Gagasan di balik budaya incel sangat menarik karena gagasan tersebut masuk akal untuk banyak hal, seperti perasaan terisolasi, harga diri rendah, perasaan tidak menarik,” ujar Thorne.

    “Gagasan tersebut memberi tahu bahwa ada alasan mengapa dunia menentang kita, karena dunia dibangun dari sudut pandang perempuan, dan para perempuan ini memiliki semua kekuasaan. (Gagasan ini menunjukkan bahwa) kita perlu memperbaiki diri, dengan pergi ke pusat kebugaran, belajar cara memanipulasi dan belajar cara menyakiti,” ungkapnya.

    Thorne juga menuturkan, telepon pintar bisa menjadi bumerang untuk anak-anak yang sedang mencari jati diri. Bukan tentang telepon pintarnya, tapi apa yang diakses di dalamnya, yaitu media sosial.

    Bermula dari Komunitas Orang Kesepian

    Incel adalah kependekan dari involuntary celibate. Secara sederhana, incel adalah julukan untuk kaum laki-laki yang merasa tidak mampu menarik minat atau terlibat secara seksual atau romantis dengan lawan jenis, padahal mereka menginginkannya. Akhirnya, mereka menyalahkan perempuan atas kesepian mereka.

    Meski istilah ini bersinggungan dengan misogini dan kelompok yang didominasi laki-laki, orang yang dianggap sebagai pencetus istilah incel adalah pelajar Kanada yang mengidentiifikasi dirinya sebagai biseksual, dengan nama Alana. Ia yang pertama kali mempopulerkan istilah tersebut pada 1990-an melalui situs web pribadinya yang disebut “Alana’s Involuntary Celibacy Project”.

    Istilah incel menjadi bagian dari bahasa yang ia gunakan dengan para pengikutnya saat mereka membahas perasaan malu dan canggung secara sosial. Awalnya, situs ini dibuat Alana sebagai support system bagi laki-laki dan perempuan yang merasa senasib, yaitu kesepian. 

    Namun, menurut Ryan Muhammad Fahd dan Akbar Muhammad Arief dalam artikel “Fenomena Involuntary Celibacy (Incel), Generasi Mutakhir Terorisme?” ketika Alana mulai meninggalkan situs buatannya pada 2000, incel justru berubah menjadi fenomena dan ideologi ekstrem.

    Alana disebut terkejut karena istilah yang ia perkenalkan berubah menjadi kelompok ekstremis yang membenci perempuan, bahkan beberapa kali berujung pada kasus-kasus pembunuhan.

    Salah satunya kasus pembunuhan di Isla Vista, California pada 23 Mei 2014. Elliot Rodgers menikam tiga orang dan menembaki tiga korban lain, serta melukai 14 lainnya dengan motif misoginis. Setelah itu ia bunuh diri.

    Sebelum menjalankan aksinya, Rodger mempublikasikan video secara online yang menggambarkan kebenciannya hingga ingin membunuh setiap perempuan yang tak mau berkencan dengannya.

    Ada pula kasus Alek Minassian, yang menabrakkan mobil van-nya di Toronto pada 23 April 2018. Insiden ini menimbulkan 11 korban meninggal dan 15 lainnya luka-luka. Aksi Minassian ternyata terinspirasi dari kasus Rodgers sebagai simpatisan kelompok incel.

    Alarm untuk Orang Tua

    Serial Adolescence tidak hanya mengguncang sekaligus menjadi alarm untuk para orang tua, bahwa bahaya di dunia maya yang mengincar anak-anak tak lagi bisa diremehkan. Orang tua diminta selalu memantau aktivitas digital anak, apa yang diakses di dunia maya, serta memberi pengertian mana yang baik dan tidak baik.

    Theresa Nguyen, Kepala Riset Kesehatan Mental Amerika dan seorang ibu dari dua anak laki-laki usia sekolah mengatakan kemajuan teknologi dapat mempersulit cara orang tua menjaga anak-anak tetap aman.

    “Informasi dan teknologi membawa seluruh dunia ke ujung jari kita, jadi butuh sedikit waktu bagi orangtua untuk memahami cara kita berinteraksi dengan anak-anak kita di sekitar ruang-ruang ini,” katanya kepada Today.com.

    Nguyen menambahkan, kreator konten daring menargetkan anak-anak usia delapan tahun. Saat seorang anak mencapai usia 13, mereka mungkin sudah cukup banyak mengonsumsi konten ini.

    Mobil yang rusak, diduga dikendarai oleh Elliot Rodger, yang melakukan penusukan dan penembakan di Isla Vista, California, pada 2014. (Ist)

    Sehingga, alih-alih menggunakan masa remaja untuk mengeksplorasi seksualitas mereka, anak-anak muda ini menganggap apa yang mereka tonton daring sebagai “model tentang seperti apa seharusnya pria yang kuat”.

    Pada akhirnya, menurut Nguyen, pesan itu mendorong mereka ke arah kekerasan yang lebih besar.

    Hal terbaik yang dapat dilakukan adalah melakukan diskusi setiap hari tentang apa saja yang anak-anak lihat secara daring, bahkan jika anak masih berusia di bawah tujuh tahun.

    “Mulai membangun hubungan dengan anak Anda sehingga Anda bisa menanyakan apa pun dan mereka tidak berpikir ini aneh,” pungkasnya.

  • Komandan Brigade Golani Israel Kirim Pesan Mengerikan ke Pasukan IDF Sebelum Serangan Besar ke Gaza – Halaman all

    Komandan Brigade Golani Israel Kirim Pesan Mengerikan ke Pasukan IDF Sebelum Serangan Besar ke Gaza – Halaman all

    Komandan Brigade Golani Israel Kirim Pesan Terakhir ke Pasukan Sebelum Serangan Besar ke Gaza

    TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Israel dilaporkan telah memperluas agresi militer mereka ke Gaza dengan mengerahkan sejumlah besar kekuatan militer sejak Jumat (4/4/2025).

    Perluasan agresi militer Israel (IDF) ini terjadi di berbagai titik di Jalur Gaza, mulai dari Gaza Utara, Timur, hingga ke Rafah di Gaza Selatan.

    Israel mengklaim, pengerahan besar kekuatan militer IDF ini untuk memulangkan para sandera dan menguasai serta menduduki sebagian besar wilayah di Jalur Gaza.

    Dalam konteks pengerahan kekuatan besar militer ini, Komandan unit pengintaian Brigade Golani, dilansir Khaberni, mengirim pesan kepada prajuritnya sebelum serangan besar di Gaza.

    Khaberni melansir pesan itu bersifat mengerikan karena berisi perintah untuk menghancurkan dan membunuh siapa pun yang mereka temui di Gaza tanpa pandang bulu.

    “Pesan dan perintah dinyatakan sang komandan dengan mengatakan, “Hancurkan siapa pun yang kalian temui di Jalur Gaza, karena mereka adalah musuh”,” tulis laporan Khaberni dikutip, Minggu (6/4/2025).

    SERANGAN BESAR – Pasukan Israel berkumpul jelang penyerbuan dan invasi darat terbuka ke berbagai wilayah di Jalur Gaza.Israel dilaporkan mengerahkan kekuatan besar-besaran dalam agresi selanjutnya ke Gaza.

    Target IDF di Koridor Philadelphia

    Dalam konteks perluasan agresi militer IDF tersebut, Lembaga Penyiaran Israel, KAN melaporkan, mengutip sumber keamanan tingkat tinggi, kalau tentara Israel akan menghancurkan semua terowongan yang terletak di koridor Philadelphia di Jalur Gaza selatan.

    Sumber keamanan mengatakan, “Asumsi sejak 7 Oktober menyatakan kalau kita tidak tahu segalanya, dan oleh karena itu, dengan penghentian bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, kemungkinan besar akan terjadi berbagai jenis operasi penyelundupan, seperti pesawat tanpa awak, kapal, dan lainnya.”

    Sumber tersebut mengonfirmasi keberadaan terowongan yang melintasi perbatasan yang ditutup dari sudut pandang teknis dan berada di bawah kendali tentara Israel.

    Sebagian besar terowongan ditutup dengan beton khusus, beberapa dihancurkan dengan bahan peledak, dan beberapa tetap berada di bawah kendali militer untuk penelitian intelijen dan teknik.

    Sumber keamanan Israel tersebut menyatakan keyakinannya kalau jika IDF tidak hadir di wilayah Philadelphia, warga Palestina akan menggunakan terowongan penyelundupan yang ada atau menggali yang baru.

    Ia menambahkan, “Badan keamanan Israel menerima informasi dan menyampaikannya kepada Menteri Pertahanan Israel Katz kalau Hamas tengah beroperasi di beberapa wilayah untuk menerima bantuan Iran dengan tujuan untuk kembali beroperasi melawan Israel. Oleh karena itu, Hamas tengah mengembangkan rute penyelundupan dari Afrika dan bermaksud membangun kembali pasukan di Jalur Gaza untuk melaksanakan operasi”.

    Dengan dalih ini, Katz bersikeras pasukan Israel tidak mundur dari koridor Philadelphia untuk mencegah Hamas membangun kembali kekuatannya, menurut sumber keamanan.

    Pada pertengahan Maret, situs web berita Israel Walla melaporkan bahwa pasukan teknik militer IDF telah menemukan sekitar 90 terowongan dengan panjang yang bervariasi di sepanjang sumbu dari penyeberangan Rafah yang ditutup hingga ke pantai.

    Laporan itu menunjukkan kalau beberapa terowongan melintasi perbatasan dengan Israel, beberapa mencapai wilayah perbatasan Palestina-Mesir, dan beberapa tidak digunakan dan sebagian digali.

    Menurut sumber militer Israel, kemungkinan ada terowongan lain yang belum ditemukan, meskipun ada kegiatan rekayasa yang dilakukan oleh tentara bekerja sama dengan dinas keamanan Shin Bet.

    BOMBARDIR ISRAEL – Pesawat Israel membombardir daerah permukiman di Khan Younis, Gaza selatan saat warga Palestina merayakan Hari Raya Idul Fitri pada Minggu (30/3/2025). Dalam serangan Israel ini, sebanyak 20 orang dilaporkan tewas, termasuk delapan anak-anak. (Telegram Quds News Network)

    Bom Sekolah, Ratusan Korban Jiwa

    Tentara pendudukan Israel pada Jumat juga mengumumkan peluncuran operasi darat di Shuja’iyya (Shejaiya), timur Kota Gaza.

    Seorang juru bicara militer Israel mengatakan perluasan operasi darat, khususnya di wilayah Shuja’iyya, dengan tujuan untuk memperdalam kontrol di wilayah tersebut dan memperluas “zona keamanan pertahanan”.

    Dalam perluasan agresinya ini, pasukan IDF melakukan pembantaian yang mengerikan terhadap warga terlantar di wilayah tersebut, yang membuat jumlah korban tewas menjadi 112 sejak Kamis dini hari, saat serangan Israel meluas ke Jalur Gaza selatan.

    Pertahanan Sipil Gaza melaporkan kalau 31 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, tewas, puluhan lainnya terluka, dan enam lainnya masih hilang setelah pesawat tempur Israel mengebom sekolah Dar al-Arqam, yang melindungi orang-orang terlantar di lingkungan al-Tuffah di Kota Gaza.

    Juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmoud Basal mengatakan bahwa puluhan orang yang terluka berada di bawah reruntuhan, dan tim penyelamat tidak dapat mengevakuasi mereka karena kurangnya sumber daya.

    “Mahmoud Basal menambahkan bahwa tempat itu dipenuhi dengan sisa-sisa jenazah anak-anak akibat pembantaian itu, dan menggambarkan apa yang terjadi di Gaza sebagai kegilaan,” tulis Khaberni.

    Gerakan Perlawanan Hamas mengutuk pemboman sekolah tersebut, dengan menggambarkannya sebagai kejahatan brutal baru dalam konteks perang pemusnahan Israel terhadap Gaza.

    Hamas menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengambil tindakan segera guna menghentikan pembantaian terhadap warga sipil dan bencana kemanusiaan yang ditimbulkan oleh pendudukan di Jalur Gaza, dan meminta pertanggungjawaban Israel yang mereka gambarkan sebagai ‘penjahat perang’.

    Sebaliknya, tentara Israel mengklaim kalau kompleks yang menjadi sasarannya di lingkungan Tuffah di Gaza digunakan oleh militan untuk melakukan serangan terhadap pasukannya.

    IDF seperti mengulangi dalih yang sama yang digunakannya untuk membenarkan pembantaian yang dilakukannya kemarin ketika mengebom sebuah klinik UNRWA yang menampung orang-orang terlantar di Jabalia, utara Jalur Gaza, yang mengakibatkan puluhan orang tewas dan terluka.

    Tak lama setelah pembantaian Sekolah Dar Al-Arqam, pesawat Israel menargetkan Sekolah Fahd di dekatnya, menewaskan tiga orang.

    Sumber-sumber Palestina mengatakan kalau pesawat Israel juga mengebom sebuah masjid di dekat sekolah Fahd dan Dar al-Arqam di lingkungan al-Tuffah.

    Sumber-sumber Palestina juga melaporkan bahwa pesawat Israel melancarkan 10 serangan baru di wilayah timur Kota Gaza.

    Sementara itu, sumber medis Palestina mengatakan bahwa 112 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza sejak fajar pada Kamis, 71 di antaranya di Kota Gaza.

    Sumber tersebut juga mengatakan bahwa 1.263 orang tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak dimulainya kembali perang Israel 17 hari lalu.

    Sebelumnya hari ini, TV Al-Aqsa melaporkan kalau ada 37 korban jiwa tiba di Rumah Sakit Baptis sebagai akibat dari penargetan lingkungan Shuja’iyya di bagian timur kota.

    Sumber-sumber Palestina juga melaporkan bahwa tiga orang tewas dan lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menargetkan sebuah rumah di daerah Yarmouk di pusat Kota Gaza.

    Di Deir al-Balah, Gaza tengah, empat warga Palestina tewas dan lainnya terluka dalam serangan udara terhadap patroli polisi di pusat kota, sementara tiga orang tewas dalam serangan udara di kamp pengungsi al-Maghazi di dekatnya.

    Israel juga melancarkan penembakan artileri berat di daerah Al-Maghraqa dan utara kamp Nuseirat di Jalur Gaza tengah.

    Di Khan Yunis, sebelah selatan Jalur Gaza, sumber melaporkan bahwa 10 orang tewas dan lainnya terluka dalam serangan terhadap sebuah rumah dan tenda-tenda yang menampung orang-orang terlantar di daerah al-Katiba di sebelah utara kota.

    Pengeboman udara dan artileri juga menewaskan dan melukai orang-orang di Rafah, bertepatan dengan serangan pasukan Israel ke beberapa lingkungan.

    PENGUNGSI GAZA – Tangkap layar Khaberni, Rabu (26/3/2025) menunjukkan pengungsi warga Gaza yang berpindah mencari lokasi aman dari serangan Israel. Pemerintah Israel menindaklanjuti usulan Amerika Serikat yang mengusulkan pemindahan warga Gaza ke negara ketiga dengan membentuk Direktorat Urusan Pemindahan Sukarela warga Palestina yang ingin ke luar dari Gaza. Media Israel melaporkan, sebagai proyek percontohan, sebanyak 100 warga Gaza akan dikirim ke Indonesia. (khaberni/tangkap layar)

    Pengeboman dan Pengusiran Penduduk

    Sementara itu, tentara Israel hari ini mengumumkan telah memperluas operasinya di Jalur Gaza selatan, dengan melakukan serangan ke Rafah dan Khan Yunis.

    Tentara pendudukan juga mengatakan kalau mereka mengebom lebih dari 600 target di Jalur Gaza sebagai persiapan untuk invasi darat besar-besaran.

    IDF juga mengumumkan bahwa mereka telah mencegat sebuah roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza, setelah sirene berbunyi di pemukiman Nahal Oz di dalam wilayah Gaza.

    Sementara itu, pasukan pendudukan Israel juga terus menggusur warga Palestina dari beberapa wilayah di Gaza, dengan ratusan ribu orang terpaksa meninggalkan kota Rafah saat tank-tank Israel maju ke wilayah tersebut.

    Ribuan orang juga mengungsi dari lingkungan Shujaiya di bagian timur Kota Gaza menuju lingkungan lain di kota tersebut.

    Tentara Israel memperingatkan penduduk daerah baru di Kegubernuran Gaza Utara, termasuk kamp Jabalia dan sembilan lingkungan di kota Jabalia dan Beit Hanoun, untuk mengungsi.

    Tentara pendudukan menganggap peringatan itu sebagai peringatan terakhir dan mengatakan akan melancarkan serangan ke wilayah tersebut.

    Peringatan dan perintah evakuasi paksa dari Israel terus dikeluarkan dari berbagai wilayah Jalur Gaza. 

    Militer Israel pada hari Selasa memerintahkan evakuasi beberapa lingkungan di kota Beit Hanoun dan Beit Lahia di Jalur Gaza utara, termasuk proyek Beit Lahia dan lingkungan Sheikh Zayed, Manshiyya, dan Tel al-Zaatar.

    Ini diikuti oleh peringatan lain untuk mengevakuasi seluruh Provinsi Rafah dan tiga kota di Khan Yunis, selatan Jalur Gaza.

    Sejak melanjutkan genosida di Gaza pada 18 Maret, Israel telah membunuh sekitar 1.300 warga Palestina dan melukai hampir 3.000 lainnya, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita.

     

    (oln/khbrn/*)

  • Video Briefing dari IDF: Tentara Israel Diminta Lenyapkan Setiap Orang yang Ditemui di Gaza – Halaman all

    Video Briefing dari IDF: Tentara Israel Diminta Lenyapkan Setiap Orang yang Ditemui di Gaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Video yang memperlihatkan pejabat militer Israel sedang meminta tentara Israel melenyapkan setiap orang yang mereka temui di Jalur Gaza beredar di media sosial.

    Akun Instagram milik media asal Turki @trtworld turut mengunggahnya tanggal 5 April 2025.

    Permintaan itu disampaikan kepada Brigade Golani Israel. Tidak diketahui kapan pastinya dan di mana hal itu disampaikan.

    Menurut keterangan @trtworld, permintaan tersebut disampaikan IDF sebelum invasi darat Israel ke Kota Rafah, Gaza.

    Pasukan Pertahanan Israel (IDF) diduga diimbau menembak setiap warga Palestina yang ditemukan atau terlihat oleh mereka.

    Dalam video itu terlihat ada seorang tentara yang berdiri untuk mengumumkan sesuatu di dekat para tentara lain. 

    MILITER ISRAEL – Video yang dibagikan oleh akun wartawan Israel bernama Bitton Rosen di X tanggal 4 April 2025 memperlihatkan seorang pejabat Israel meminta IDF melenyapkan semua orang yang ditemui di Jalur Gaza. (X/BittonRosen)

    “Ini operasi untuk memulangkan sandera, bahkan jika kalian tidak pergi ke terowongan atau bangunan tempat sandera berada,” ujar tentara tersebut.

    “Mengapa? Karena kalian memunculkan tekanan militer yang sangat kuat. Kalian membunuh banyak musuh, merampas banyak wilayah dari mereka, dan seperti inilah, hingga kini, sandera dipulangkan.”

    “Setiap orang kalian temui adalah musuh. Kalian mengidentifikasi ancaman, melepaskan tembakan, melenyapkannya, dan bergerak maju. Jangan kebingungan dalam konteks ini.”

    Video itu turut dibagikan oleh seorang wartawan Israel benama Hallel Biton Rosen di akun X @BitonRosen tanggal 4 April. Video bisa dilihat di sini.

    Rosen menyebut pejabat Israel yang sedang menyampaikan pengarahan itu adalah Letnan Kolonel D. Gibor.

    IDF menembak sesuka hati

    Beberapa waktu lalu media Israel bernama +972 Magazine melaporkan kesaksian para tentara Israel mengenai penembakan terhadap warga Palestina.

    Beberapa tentara Israel bersaksi mereka bisa menembak tanpa batasan guna “menyalurkan” tenaga mereka dan mengatasi kebosanan.

    “Ada kebebasan penuh dalam beraksi,” kata B, tentara Israel yang bertugas di Gaza.

    “Bahkan jika merasa ada ancaman, tak perlu menjelaskannya, kamu tinggal menembak.”

    B menyebut ketika ada tentara yang mendekat, tentara itu bisa ditembak.

    “Diizinkan untuk menembak badannya, bukan ke arah udara.”

    “Diizinkan untuk menembak setiap orang, gadis kecil, dan wanita tua.”

    B kemudian menceritakan peristiwa pada November lalu, ketika tentara Israel menembak beberapa warga sipil saat proses evakuasi sekolah di dekat kawasan Zeitun.

    Tentara Israel meminta warga sipil untuk keluar lewat kiri, ke arah laut, bukan ke kanan, tempat tentara berada.

    Ketika terjadi baku tembak di dalam sekolah, warga yang mengambil jalan salah langsung ditembak.

    Sementara itu, C, tentara Israel lainnya di Gaza, menjelaskan ketika tentara mendengar tembakan, mereka mengirimkan pesan lewat radio untuk mengklarifikasi apakah ada satuan militer lain di area itu.

    Jika tidak ada, mereka akan melepaskan tembakan. “Tentara menembak sesuka hati, dengan sekuat tenaga,” ujar C.

    Namun, tembakan serampangan itu juga berisiko membuat tentara Israel tertembak oleh kawannya sendiri.

    Sementara itu, A, seorang perwira Israel, mengatakan penembakan di rumah sakit, klinik, sekolah, lembaga keagamaan, dan gedung organisasi internasional memerlukan izin yang lebih besar.

    Namun, pada kenyataannya, penembakan tetap terjadi.

    “Saya bisa menghitung, dengan satu tangan, kasus-kasus yang di dalamnya kami diminta tidak menembak. Bahkan, dengan hal sensitif  seperti sekolah, (persetujuan) hanya terasa seperti formalitas.”

    “Semangat di dalam ruang operasi ialah tembak dulu, tanyai kemudian.”

    “Itu adalah konsensusnya. Tidak ada yang akan menangis jika kami merobohkan rumah ketika tidak dibutuhkan atau jika kami menembak seseorang yang tidak perlu kami lakukan.”

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Israel Akui Keliru Bunuh Belasan Tenaga Kesehatan di Gaza, Video Bantah Klaim Israel – Halaman all

    Israel Akui Keliru Bunuh Belasan Tenaga Kesehatan di Gaza, Video Bantah Klaim Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengakui bahwa mereka telah melakukan kesalahan karena membunuh 15 tenaga kesehatan (nakes) di Jalur Gaza pada 23 Maret lalu.

    Meskipun demikian, IDF mengklaim bahwa beberapa nakes tersebut memiliki hubungan dengan kelompok Hamas.

    Peristiwa tragis ini terjadi di dekat Kota Rafah, Gaza selatan.

    Awalnya konvoi ambulans dari Bulan Sabit Palestina (PRCS), sebuah mobil PBB, dan truk pemadam kebakaran dari Pertahanan Sipil Gaza ditembaki oleh IDF.

    Menurut laporan BBC, Israel mengklaim bahwa IDF melepaskan tembakan karena konvoi tersebut mendekat dengan mencurigakan dan tidak menyalakan lampu depan.

    Namun, klaim tersebut terbantahkan oleh rekaman ponsel salah satu nakes yang tewas.

    Video yang dibagikan oleh The New York Times menunjukkan kendaraan tersebut memiliki lampu dan sedang dalam perjalanan untuk membantu korban luka.

    Pernyataan IDF dan Bukti Rekaman

    Pada hari Sabtu, IDF menyampaikan pernyataan kepada wartawan yang bahwa mereka sebelumnya menembaki sebuah mobil yang diduga berisi tiga anggota Hamas.

    Ketika ambulans mendekati lokasi, pemantau udara melaporkan bahwa konvoi kendaraan tersebut tampak mencurigakan.

    IDF berasumsi bahwa mereka sedang terancam dan melepaskan tembakan.

    Namun, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa nakes tersebut memegang senjata.

    Akan tetapi, pernyataan Israel itu terbantahkan oleh rekaman dari ponsel salah satu nakes yang tewas. Rekaman tersebut memperlihatkan kendaraan-kendaraan itu memliki lampu. Para nakes menjawab panggilan untuk membantu korban luka.

    Awalnya video tersebut dibagikan oleh The New York Times. Video itu memperlihatkan kendaraan melaju. Lalu, tanpa ada peringatan, kendaraan itu mulai ditembaki.

    Video itu berdurasi sekitar 5 menit. Seorang nakes yang bernama Refat Radwan terdengar mengucapkan doa terakhirnya sebelum para tentara Israel mendekati kendaraan.

    Pejabat Israel juga mengakui bahwa laporan mengenai kendaraan yang mendekat tanpa lampu adalah tidak akurat.

    Penemuan Jenazah dan Tanggapan Internasional

    Jenazah 15 nakes tersebut ditemukan seminggu setelah peristiwa tersebut, setelah badan internasional mengalami kesulitan untuk membuat perlintasan aman ke area tersebut.

    Tim bantuan menemukan ponsel Radwan yang berisi rekaman kejadian.

    Beberapa laporan menyebutkan bahwa nakes sempat diborgol sebelum tewas, namun pejabat militer Israel membantahnya.

    IDF berjanji untuk melakukan penyelidikan menyeluruh terkait insiden ini.

    Bulan Sabit Merah dan organisasi internasional lainnya juga meminta adanya penyelidikan independen.

    Menurut laporan The Times of Israel, PBB mencatat bahwa setidaknya 1.060 nakes telah tewas di Gaza sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023.

    Penembakan terhadap nakes ini terjadi lima hari setelah Israel melanjutkan serangan di Gaza, sementara Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak untuk melanjutkan gencatan senjata ke tahap kedua.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Kronologi Bentrok Warga di Maluku Tengah hingga Anggota Intel Bripka Husni Abdullah Tewas Ditembak  – Halaman all

    Kronologi Bentrok Warga di Maluku Tengah hingga Anggota Intel Bripka Husni Abdullah Tewas Ditembak  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bentrok antar warga di Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, Kamis (3/4/2025) berujung penembakan.

    Panit Intelkam Polsek Wahai, Bripka Husni Abdullah tewas ditembak saat menjalankan tugas melerai bentrokan tersebut. 

    Kapolresta Ambon AKBP Yoga Putra Prima Setya dalam keterangannya menjelaskan kronologi bentrokan hingga Bripka Husni Abdullah tewas ditembak

    Insiden bermula ketika tiga pemuda asal Tulehu, yakni Jakir Malabar (40), Raju Ohorella (meninggal dunia), dan Alan Semarang, berboncengan sepeda motor dari arah Suli menuju Tial. 

    Setibanya di Dusun Salameti, mereka ditegur oleh pemuda Tial.

    Tidak terima dengan teguran tersebut, ketiganya turun dari motor dan melakukan penikaman terhadap seorang warga Tial bernama Sukirang Lestaluhu (28).

    Aksi penikaman ini memicu amarah warga Tial. Massa kemudian mengejar ketiga pemuda Tulehu tersebut.

    Sesampainya di depan SMP Negeri 27 Tial, Dusun Naya, para pelaku berhasil diamankan oleh massa. 

    Nahas, Raju Ohorella tewas di lokasi akibat dianiaya menggunakan parang dan batu. 

    Sementara itu, Jakir Malabar mengalami luka-luka.

    Alan Semarang juga mengalami luka-luka dan telah dilarikan ke RSUD Tulehu untuk mendapatkan perawatan medis. 

    Sementara korban Sukirang Lestaluhu, saat ini tengah dirawat di RS Leimena. 

    Terpisah, warga di Kecamatan Salahutu, Maluku Tengah berharap adanya pemindahan Polsek Salahutu ke lokasi yang lebih strategis.

    Pasalnya, bentrok yang terjadi bukan kali pertama. Sebelumnya bentrokan serupa sudah terjadi dengan terduga pelaku yang sama.

    Hal itu disampaikan Kapoksahli Pangdam XV/Pattimura, Brigjen TNI Julius Jolly Suawa melalui pers rilis, Kamis (3/4/2025) yang dikutip dari TribunAmbon.com.

    “Kami ingin hidup damai dan tenang. Kami juga meminta pemindahan Polsek Salahutu ke lokasi yang lebih strategis, agar penyelesaian masalah lebih efektif,” kata Kapoksahli tiru salah satu perwakilan warga setempat.

    Di samping itu, Kapoksahli Pangdam XV/Pattimura menekankan bahwa kehadiran aparat keamanan adalah bukti nyata kepedulian terhadap masyarakat. 

    “TNI dan Polri selalu ada untuk menjaga keamanan. Kami harap semua pihak bisa menahan diri dan tidak memperbesar konflik ini,” tuturnya.

    BENTROK WARGA – Ilustrasi bentrokan. Aparat TNI Polri saat membubarkan bentrok warga di Kabupaten Maluku Tengah, Kamis (3/4/2025). Panit Intelkam Polsek Wahai, Bripka. Husni Abdullah, dilaporkan gugur akibat ditembak orang tak dikenal (OTK). (TribunAmbon.com/ Jenderal Louis/ist)

    Sementara Bupati Maluku Tengah Awat Amir Zulkarnain yang dikonfirmasi membenarkan kabar tersebut.

    Bupati Zulkarnain juga sudah menyambangi lokasi kejadian dan bertemu dengan tokoh adat, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda di Desa Sawai.
     
    Dalam pertemuan itu, bupati menyerukan pesan-pesan perdamaian. 
     
    Zulkarnain meminta semua pihak tetap menjaga keamanan. Tujuannya tidak lain agar masyarakat bisa beraktifitas kembali.
     
    “Agar seng (tidak) mengganggu dong (kalian) punya kehidupan sehari-hari,” ujar bupati.
     
    Tentu, pesan ini harus disampaikan kepada semua pihak supaya menjadi tanggung jawab bersama.  

    “Jadi Beta minta dari Basudara dong semua mari kita lihat efek yang akan terjadi. Yang perlu Katong tahu Katong seng pernah untung dari sebuah konflik,” tegasnya. 

    Sementara itu, informasi mengenai gugurnya Bripka Husni Abdullah dikonfirmasi oleh Kaur Penum Subbid Penmas Bidhumas Polda Maluku, AKP Imelda Haurissa.

    Ia membenarkan adanya insiden bentrokan dan menyampaikan bahwa satu anggota Polsek Wahai menjadi korban penembakan oleh orang tak dikenal (OTK) hingga meninggal dunia.

    “Memang ada kejadian dan satu anggota Polsek Wahai terkena tembakan dari OTK dan dinyatakan meninggal dunia,” ujar AKP Imelda Haurissa.

    Aipda Husni Abdullah saat itu tengah bertugas di lokasi untuk mengamankan situasi agar tidak terjadi eskalasi konflik yang lebih parah.

    Pihak Polda Maluku saat ini masih menunggu informasi lebih lanjut dari Polres Maluku Tengah dan Polsek Wahai terkait kronologi kejadian secara detail serta langkah-langkah yang akan diambil selanjutnya.

    “Untuk perkembangan selanjutnya menyangkut tindakan Polri di lapangan akan disampaikan kemudian karena sampai saat ini kami masih menunggu baket dari Polres Malteng atau Polsek Wahai,” imbuhnya.

     

  • Ngeri! Remaja Singapura Rencanakan Pembunuhan 100 Muslim di 5 Masjid saat Salat Jumat

    Ngeri! Remaja Singapura Rencanakan Pembunuhan 100 Muslim di 5 Masjid saat Salat Jumat

    GELORA.CO – Otoritas Singapura, Rabu (2/4/2025), mengumumkan penangkapan seorang remaja yang merencanakan pembunuhan terhadap sedikitnya 100 umat Islam di negara itu. Dia terinspirasi dari penembakan dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, pada Maret 2019 yang menewaskan 51 jemaah Salat Jumat.

    Bahkan remaja 17 tahun itu pada Juni 2024 telah menetapkan lima masjid sebagai target serangannya. Kelima masjid tersebut berada di Jurong West, Clementi, Margaret Drive, Admiralty Road, dan Beach Road.

    Dia merencanakan untuk membunuh sedikitnya 100 Muslim saat Salat Jumat, kemudian bunuh diri.

    Rencananya itu digagalkan oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri (ISD) sekaligus mengeluarkan perintah penangkapan pada bulan Maret berdasarkan Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri (ISA).

    Remaja itu sebelumnya telah berada dalam pemantauan ISD. Dia merupakan satu dari dua remaja yang terpapar paham radikal dan sedang dalam penanganan.

    Polisi mengungkap kasus ini setelah menyelidiki pemuda bernama Nick Lee (18), warga Singapura lainnya yang dijerat ISA pada Desember 2024. Lee dan remaja 17 tahun itu saling berkomunikasi di media sosial. Mereka saling bertukar materi Islamofobia dan ekstremisme sayap kanan.

    Remaja tersebut memiliki pandangan rasis terhadap orang Melayu yang juga membuatnya membenci Islam dan pemeluknya. Seperti Lee, dia mengaku sebagai penganut supremasi Asia Timur yang meyakini bahwa suku Han China, Korea, dan Jepang lebih unggul daripada suku Melayu dan India.

    Dia juga rutin mengunggah materi Islamofobia dan ekstremis sayap kanan dengan tujuan menghasut kebencian terhadap Muslim. Remaja itu juga terlibat dalam diskusi dengan Muslim untuk mengkritik agama Islam.

    Dia dan Lee teradikalisasi secara terpisah, tidak pernah bertemu, dan tidak mengetahui rencana satu sama lain untuk melakukan serangan di Singapura.

  • PBB Kecam Penembakan Israel Tewaskan Tim Penyelamat dalam Ambulans di Gaza

    PBB Kecam Penembakan Israel Tewaskan Tim Penyelamat dalam Ambulans di Gaza

    Jakarta

    Kepala HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa Volker Turk mengecam penembakan dilakukan Israel yang menewaskan 15 orang petugas penyelamat dalam ambulans di Gaza. Volker menyebut serangan itu menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut tentang ‘kejahatan perang oleh tentara Israel’.

    “Saya terkejut dengan pembunuhan baru-baru ini terhadap 15 personel medis dan pekerja bantuan kemanusiaan, yang menimbulkan kekhawatiran lebih lanjut atas dilakukannya kejahatan perang oleh militer Israel,” kata Volker Turk di hadapan Dewan Keamanan PBB, dilansir AFP, Jumat (4/4/2025).

    Sebelumnya diberitakan, Bulan Sabit Merah Palestina menyatakan mereka telah menemukan jenazah 15 orang anggota tim penyelamat yang tewas seminggu lalu usai pasukan Israel menyerang ambulans di Jalur Gaza, Palestina. Jenazah itu kemudian dievakuasi untuk proses pemakaman.

    Dilansir AFP, Senin (31/3), jenazah delapan petugas medis dari Bulan Sabit Merah, enam anggota badan pertahanan sipil Gaza, dan satu karyawan badan PBB telah ditemukan pada Minggu (30/3) waktu setempat.

    Satu petugas medis dari Bulan Sabit Merah masih hilang. Kelompok tersebut mengatakan mereka yang tewas menjadi sasaran pasukan penjajah Israel saat menjalankan tugas kemanusiaan.

    “Mereka menuju ke daerah Hashashin di Rafah untuk memberikan pertolongan pertama kepada sejumlah orang yang terluka akibat penembakan Israel di daerah tersebut. Penargetan petugas medis Bulan Sabit Merah oleh penjajah hanya dapat dianggap sebagai kejahatan perang yang dapat dihukum berdasarkan hukum humaniter internasional, yang terus dilanggar oleh penjajah di depan mata seluruh dunia,” ujar Bulan Sabit Merah Palestina.

    Badan pertahanan sipil Gaza juga mengonfirmasi 15 jenazah telah ditemukan dan menyebut pegawai PBB yang tewas tersebut berasal dari badan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA.

    Dalam pernyataan terpisah yang dikeluarkan di Jenewa, Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) mengatakan mereka sangat marah atas kematian delapan petugas medis tersebut.

    “Mereka adalah pekerja kemanusiaan. Mereka mengenakan lambang yang seharusnya melindungi mereka; ambulans mereka ditandai dengan jelas. Mereka seharusnya memulangkan keluarga mereka; tetapi mereka tidak melakukannya,” kata Sekretaris Jenderal IFRC Jagan Chapagain.

    “Hukum Kemanusiaan Internasional tidak bisa lebih jelas lagi, warga sipil harus dilindungi, pekerja kemanusiaan harus dilindungi. Layanan kesehatan harus dilindungi,” sambungnya.

    (wnv/wnv)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel Lakukan Serangan Tewaskan 13 Orang di Wilayahnya, Suriah Berang

    Israel Lakukan Serangan Tewaskan 13 Orang di Wilayahnya, Suriah Berang

    Damaskus

    Suriah menuduh Israel sedang melancarkan serangan destabilisasi yang mematikan setelah gelombang serangan menghantam target militer dan menewaskan 13 orang. Israel pun mengklaim pihaknya melakukan serangan untuk menanggapi tembakan dari orang-orang bersenjata selama operasi di Suriah selatan.

    Dilansir AFP, Kamis (3/4/2025), Israel memperingatkan Presiden Suriah Ahmed al-Sharaa bahwa Suriah akan menghadapi konsekuensi berat jika keamanan Israel terancam. Israel telah melakukan pengeboman yang luas terhadap aset militer Suriah sejak pemberontak yang dipimpin Islamis menggulingkan Bashar al-Assad pada November 2024.

    Israel juga telah melakukan serangan darat ke Suriah selatan dalam upaya untuk menjauhkan pasukan pemerintah baru dari perbatasan. Pihak berwenang di provinsi selatan, Daraa, mengatakan sembilan warga sipil tewas dan beberapa lainnya terluka dalam penembakan Israel di dekat kota Nawa.

    Pemerintah provinsi mengatakan pemboman itu terjadi di tengah serangan darat terdalam Israel ke Suriah selatan sejauh ini. Syrian Observatory for Human Rights mengatakan korban tewas adalah orang-orang bersenjata setempat yang terbunuh saat mencoba menghadapi pasukan Israel menyusul seruan dari masjid di daerah itu untuk berjihad melawan Israel.

    Menurut militer Israel, pasukannya tengah melakukan operasi di daerah Tasil yang terletak di dekat Nawa. Israel juga mengklaim menyita senjata dan menghancurkan infrastruktur teroris ketika penembakan terjadi.

    “Mereka merespons dengan menembaki dan melenyapkan beberapa teroris bersenjata dari darat dan udara,” kata seorang juru bicara Israel.

    “Eskalasi yang tidak dapat dibenarkan ini merupakan upaya yang disengaja untuk mengacaukan Suriah dan memperburuk penderitaan rakyatnya,” ujar Kemlu Suriah dalam sebuah pernyataan di Telegram.

    Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, membalas dengan memberi peringatan kepada Sharaa. Dia juga menggunakan nama samaran lama Sharaa saat masih aktif di kelompok pemberontak.

    “Saya memperingatkan pemimpin Suriah Jolani, jika Anda mengizinkan pasukan musuh memasuki Suriah dan mengancam kepentingan keamanan Israel, Anda akan membayar harga yang mahal. Aktivitas angkatan udara kemarin di dekat bandara di T4, Hama, dan wilayah Damaskus mengirimkan pesan yang jelas dan berfungsi sebagai peringatan untuk masa mendatang,” ujarnya.

    Militer Israel mengatakan pasukannya menyerang kemampuan militer yang masih berada di pangkalan Suriah di Hama dan T4, bersama dengan lokasi infrastruktur militer tambahan yang tersisa di wilayah Damaskus. Israel mengatakan ingin mencegah senjata canggih jatuh ke tangan otoritas baru yang dianggap sebagai teroris.

    Sharaa berjuang untuk Al-Qaeda di Irak setelah invasi pimpinan AS tahun 2003. Dia kemudian mendirikan cabang jaringan kelompok itu di Suriah sebelum memutuskan semua hubungan.

    Kementerian Suriah mengatakan serangan Israel terjadi saat negara itu mencoba membangun kembali setelah 14 tahun perang saudara. Suriah menyebut Israel melakukan strategi untuk menormalkan kekerasan di dalam negeri.

    Lihat Video ‘Israel Serang Beirut Lebanon, 3 Orang Tewas dan 7 Terluka’:

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Gaspol Hari Ini: Baskara Hindia dan Keresahan Tentang Indonesia

    Gaspol Hari Ini: Baskara Hindia dan Keresahan Tentang Indonesia

    Gaspol Hari Ini: Baskara Hindia dan Keresahan Tentang Indonesia
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com

    Musisi
    Baskara Putria, yang lebih dikenal dengan nama Hindia, menyampaikan keprihatinannya mengenai kondisi Indonesia saat ini.
    Dalam album terbarunya, Baskara mengangkat kisah para
    aktivis 1998
    yang hilang dan tak kunjung kembali, serta menceritakan pengalaman Maria Sumarsih, seorang ibu yang kehilangan anaknya akibat penembakan saat kerusuhan 1998.
    Ia berharap melalui karya ini, masyarakat dapat lebih memahami sejarah kelam yang pernah dialami bangsa.
    Di sisi lain, Baskara juga menyoroti tantangan yang dihadapi oleh para
    musisi
    di Indonesia.
    Menurutnya, kondisi yang dialami para
    pekerja seni
    saat ini jauh dari ideal.
    Banyak fasilitas yang tidak tersedia dan pengaturan hak cipta yang masih belum optimal untuk mensejahterakan para pekerja seni.
    Meskipun menghadapi berbagai kesulitan, Baskara menegaskan bahwa ia tidak akan menyerah.
    Ia berkomitmen untuk terus berjuang dan menyuarakan kritik demi mendorong perbaikan dari pemerintah.
    Ia menyayangkan sikap aparat yang melakukan pembungkaman terhadap Band Sukatani.
    Hal ini menjadi preseden buruk bagi demokrasi Indonesia dan membatasi ruang gerak musisi dalam memberikan masukan kepada pemerintah.
    Untuk mendengarkan lebih lanjut mengenai pandangan dan proses kreatif Baskara, simak dalam program Gaspol! yang tayang di YouTube Kompas.com malam ini, Kamis (3/4/2025).

    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Remaja Ditangkap Terkait Rencana Bunuh 100 Orang di 5 Masjid Singapura

    Remaja Ditangkap Terkait Rencana Bunuh 100 Orang di 5 Masjid Singapura

    Singapura

    Seorang remaja di Singapura ditangkap karena diduga hendak melakukan aksi terorisme dengan membunuh 100 orang di lima masjid. Remaja berusia 17 tahun itu diduga terinspirasi dari penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, pada Maret 2019 yang menewaskan 51 Muslim.

    Dilansir The Straits Times, Kamis (3/4/2025), remaja itu disebut telah mengidentifikasi lima masjid di Jurong West, Clementi, Margaret Drive, Admiralty Road, dan Beach Road sebagai target potensial pada Juni 2024.

    Dia berencana membunuh sedikitnya 100 muslim saat mereka pulang salat Jumat, lalu bunuh diri. Namun rencananya digagalkan oleh Departemen Keamanan Dalam Negeri Singapura (ISD) dan perintah penahanan berdasarkan Undang-Undang Keamanan Dalam Negeri (ISA) dikeluarkan terhadapnya pada Maret 2025.

    Pada tanggal 2 April, ISD mengungkap remaja itu adalah satu dari dua anak muda yang teradikalisasi dan sedang ditangani oleh pihak berwenang. Remaja lain ialah seorang perempuan berusia 15 tahun yang ingin menikahi seorang pejuang ISIS dan memulai keluarga pro-ISIS.

    Dia adalah remaja perempuan pertama dan orang termuda kedua yang ditangani berdasarkan ISA. Remaja perempuan itu disebut siap bertempur di Suriah dan mati sebagai martir.

    Kembali soal rencana teror oleh remaja laki-laki berusia 17 tahun, rencana itu terungkap selama penyelidikan ISD terhadap Nick Lee (18) selaku warga negara Singapura lainnya yang ditahan berdasarkan ISA pada bulan Desember 2024. Remaja berusia 17 tahun itu dan Nick Lee saling bertukar materi Islamofobia dan ekstremis sayap kanan di media sosial.

    Mereka teradikalisasi secara terpisah, tidak pernah bertemu, dan tidak mengetahui rencana satu sama lain untuk melakukan serangan di Singapura. ISD mengatakan radikalisasi remaja berusia 17 tahun itu dimulai pada tahun 2022 ketika dia menemukan materi Islamofobia dan ekstremis sayap kanan daring.

    Seperti Lee, dia mengidentifikasi dirinya sebagai ‘supremasi Asia Timur’ yang meyakini bahwa etnis Han Tiongkok, Korea, dan Jepang lebih unggul daripada etnis Melayu dan India. Pada November 2023, remaja itu diduga menonton video penembakan di Christchurch lewat media sosial dan meneliti penembaknya, Brenton Tarrant.

    Pemuda itu disebut merasa puas menyaksikan umat Muslim ditembak dan melihat Tarrant sebagai pahlawan karena membunuh umat Muslim. Setelah membaca manifesto daring Tarrant dan teroris sayap kanan lainnya seperti Stephan Balliet dan Payton Gendron, pemuda itu mengetahui tentang ‘Penggantian Besar’ dan meyakini hal itu terjadi di Singapura.

    Penggantian Besar adalah teori etno-nasionalis oleh penulis anti-imigrasi Prancis Renaud Camus yang berpendapat populasi Eropa kulit putih digantikan oleh orang non-Eropa melalui migrasi dan tren demografi. Remaja itu mengunggah konten berisi narasi seharusnya ada orang-orang seperti Tarrant di Singapura untuk menembak orang Melayu dan Muslim guna mencegah mereka menggantikan orang Tionghoa sebagai ras dominan.

    Pada awal 2024, dia ingin meniru Tarrant dan menembak orang Muslim di masjid-masjid di Singapura dengan senapan serbu AK-47. Remaja itu juga dipengaruhi oleh konten anti-Semit di internet hingga diduga berfantasi tentang membunuh orang Yahudi, tetapi tidak memiliki rencana serangan yang konkret untuk hal itu.

    Untuk rencana serangannya terhadap masjid-masjid setempat, remaja tersebut melakukan beberapa kali upaya untuk mendapatkan senjata. Namun, upayanya gagal karena sulitnya mendapat senjata ataupun suku cadang senjata di Singapura. Pemuda itu juga gagal mendapatkan senjata karena urusan biaya dan teknis.

    Lihat juga Video ‘Bom Bunuh Diri Tewaskan 18 Orang di Pakistan’:

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.