Kasus: penembakan

  • Kapolres: Jenazah mantan Kapolsek Mulia dievakuasi ke Timika

    Kapolres: Jenazah mantan Kapolsek Mulia dievakuasi ke Timika

    “Jenazah telah dievakuasi ke Timika pada pukul 10.52 dan kini sudah berada di rumah duka di Kelurahan Kebun Sirih, Distrik Mimika Baru untuk disemayamkan,”

    Timika (ANTARA) – Kapolres Mimika, Papua Tengah AKBP Bilyandha Hildario Budiman mengatakan jenazah mantan Kapolsek Mulia, Kabupaten Puncak Jaya Iptu (Purn) Djamal Renhoat (62) telah dievakuasi ke Timika, Selasa.

    “Jenazah telah dievakuasi ke Timika pada pukul 10.52 dan kini sudah berada di rumah duka di Kelurahan Kebun Sirih, Distrik Mimika Baru untuk disemayamkan,” katanya kepada Antara di Timika, Selasa.

    Jenazah mantan kapolsek dievakuasi menggunakan pesawat jenis Cessna 208B/PK-SNA milik Smart Cakrawala Aviation.

    Mantan Kapolsek Mulia Iptu (Purn) Djamal Renhoat meninggal dunia setelah ditembak oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pada Senin malam di rumahnya.

    Dia menjelaskan saat ini aparat keamanan sementara melakukan penyelidikan lebih lanjut guna mengidentifikasi dan menangkap pelaku penembakan.

    Sebelumnya, Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara mengatakan hingga kini aparat keamanan masih menyelidiki anggota KKB dari kelompok mana yang melakukan penembakan hingga menewaskan korban.

    Dia menambahkan saat ini situasi keamanan di wilayahnya relatif aman namun anggota masih bersiaga mengingat pertikaian antar dua kelompok pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati terkait sengketa pilkada.

    Pewarta: Ardiles Leloltery
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

  • Oditur Militer Jakarta Tak Ajukan Banding Kasus Penembakan Bos Rental
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 April 2025

    Oditur Militer Jakarta Tak Ajukan Banding Kasus Penembakan Bos Rental Megapolitan 8 April 2025

    Oditur Militer Jakarta Tak Ajukan Banding Kasus Penembakan Bos Rental
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Oditur Militer Jakarta II-07 tidak mengajukan banding atas vonis Pengadilan Militer terhadap tiga anggota TNI Angkatan Laut (AL) terdakwa penembakan
    bos rental mobil
    di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak.
    “Oditur tidak ajukan banding, namun akan membuat kontra memori banding para terdakwa dengan permohonan untuk tetap menguatkan putusan Dilmil II-08 Jakarta,” kata Kepala Oditurat Militer II-07 Kolonel Kum Riswandono saat dikonfirmasi
    Kompas.com
    , Selasa (8/4/2025).
    Sementara, kata Riswandono, ketiga terdakwa mengajukan banding atas putusan kasus ini. 
    “Pada hari Jumat tgl 28 Maret 2025 para terdakwa melalui penasihat hukum (PH) sudah ajukan bandingnya,” ujarnya. 
    Riswandono menjelaskan, hingga kini pihaknya masih menunggu jadwal sidang banding yang akan diselenggarakan Pengadilan Militer Tinggi Jakarta.
    “Kalau sidang banding tergantung Majelis Hakim, kami hanya menunggu saja, itu di Pengadilan Militer Tinggi Jakarta,” tutur Riswandono.
    Sebelumnya, dua anggota TNI AL, Kepala Kelasi Bambang Apri Atmojo dan Sersan Satu Akbar Adli, divonis penjara seumur hidup atas kasus penembakan bos rental mobil Ilyas Abdurrahman (48) di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak.
    Selain itu, keduanya juga dipecat dari keanggotaan TNI.
    Keduanya terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana pembunuhan berencana dan penadahan mobil.
    Vonis tersebut dibacakan oleh Ketua Majelis Hakim, Letnan Kolonel (Chk) Arif Rachman di Pengadilan Militer II-08 Jakarta, Selasa (25/3/2025).
    “Terdakwa satu dan terdakwa dua (Bambang Apri dan Akbar Adli) pidana pokok penjara seumur hidup serta diberhentikan dari dinas militer,” ucap Ketua Majelis Hakim ketika membacakan vonis.
    Sementara, satu terdakwa lainnya yang juga anggota TNI AL, Sersan Satu Rafsin Hermawan, divonis 4 tahun penjara.
    Menurut Hakim, Rafsin terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan penadahan mobil.
    Sama seperti Bambang Apri dan Akbar Adli, Rafsin juga dipecat dari prajurit TNI.
    “Terdakwa 3 (Rafsin Hermawan) pidana pokok empat tahun penjara dan diberhentikan dari militer,” ungkap Arif.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Menghadapi upaya kambing hitam dalam teror kepala babi

    Menghadapi upaya kambing hitam dalam teror kepala babi

    Jakarta (ANTARA) – Dalam sejarah mafia Italia, pengiriman bangkai hewan merupakan cara ampuh untuk mengintimidasi dan menanamkan rasa takut kepada lawan. Film mafia legendaris The Godfather dalam salah satu adegannya menggunakan gaya teror ini, menggunakan kepala kuda sebagai simbol teror paling keras.

    Layaknya mind games, ancaman simbolis dengan pengiriman bangkai hewan dimaksudkan untuk menanamkan ketakutan mendalam kepada lawan, tanpa perlu melakukan kekerasan fisik langsung.

    Di Jakarta, beberapa waktu lalu Kantor Tempo juga menerima teror semacam ini. Kantor media tersebut mendapat kiriman potongan kepala babi dengan kuping terputus.

    Kepala babi yang melambangkan kekerasan dan kejahatan digunakan untuk menunjukkan ketidaksukaan satu pihak kepada Tempo atau jurnalis media tersebut. Hingga kini, aparat keamanan belum menemukan pelaku teror tersebut.

    Teror “kepala babi” juga sering terjadi di berbagai negara. Di Inggris, paket kepala babi dikirim saat malam Natal ke rumah ibadah umat Muslim di Leicester.

    Peristiwa serupa juga terjadi di Amerika Serikat. Kepala babi dilempar ke area masjid Komunitas Islam Al-Aqsa Philadelphia, setelah insiden penembakan San Bernardino, California, berujung meningkatnya kekhawatiran Islamofobia.

    Sementara di Rusia, Alexei Venediktov, jurnalis senior yang juga mantan pemimpin redaksi stasiun radio independen Echo of Moscow diteror dengan kepala babi di depan apartemennya, disertai pesan “antisemit” dan simbol Ukraina.

    Pandangan klasik

    Teror dimaksudkan menebar ketakutan, dapat bermotif politik atau agama. Teror politik dimaksudkan untuk mengusik, bahkan menggulingkan pemerintahan yang sah. Sementara teror agama bertujuan memperluas sebaran agama, bahkan menghancurkan pengaruh agama lain. Lalu mengapa isu teror acapkali digiring seolah-olah berhubungan dengan pemerintah?

    Antonio Gramsci, filsuf Italia, berpendapat pemerintah menjadi sasaran utama kasus teror, karena bertanggung jawab dalam kuasa dan dominasi kelas tertentu. Kebijakannya acapkali dicurigai dan mendapat tekanan dari berbagai sisi.

    Michel Foucault, filsuf Prancis, berpendapat bahwa pemerintah merupakan sebuah “aparatus” atau perangkat yang mengontrol kekuasaan atas masyarakat. Jika ada kebijakan dirasa mengusik kepentingan tertentu, reaksinya bisa berbentuk teror.

    Teror dianalogikan sebagai “mesin penebar ketakutan”. Magnitudenya menimbulkan ketakutan melalui simbol kekerasan, intimidasi, dan propaganda.

    Karena Tempo bukan institusi pemerintahan atau agama, patut diduga teror bukan bermotif agama atau politik. Kecuali Tempo memiliki afiliasi dengan kekuatan politik atau agama tertentu, dan sedang melakukan sebuah operasi tertentu.

    Para ahli berpendapat bahwa teror dimungkinkan dilakukan pihak yang bersinggungan dengan Tempo. Bisa jadi kompetitor, lawan politik pemerintah, atau spekulan yang menyudutkan Tempo untuk memunculkan tindakan “kambing hitam”.

    Bagian ini mudah dibaca, siapa yang selama ini terusik oleh kebijakan pemerintah. Pihak yang sengaja ingin mengaduk-aduk suasana agar keruh. Lalu menggunakan Tempo, agar publik mengambinghitamkan pemerintah.

    Guna mengurai “benang kusut” ini, aparat harus menemukan siapa pelaku teror Tempo, termasuk aktor di belakangnya.

    Kambing hitam

    Lazimnya teror, selalu didorong faktor ekonomi, sosial, agama, dan politik. Sementara pemerintah memegang kuasa mengendalikan keempat faktor untuk stabilitas dan kesejahteraan masyarakat. Wajar jika ada kebijakan yang dianggap merugikan, kemudian direspons dengan reaksi seperti itu.

    Padahal tindakan ini justru mempersulit upaya pengungkapan aksi teror yang sebenarnya. Tindakan “mengambinghitamkan” dapat diartikan sebagai teror baru ke pemerintah dan harus ditindak tegas.

    Sosiolog Émile Durkheim dalam “Scapegoat Theory” atau teori kambing hitam menyatakan bahwa kambing hitam merupakan tindakan mengalihkan perhatian dari masalah yang sebenarnya, akibat disinformasi, analisa tidak akurat, keterlibatan emosi yang kuat, pengaruh media massa, terutama media sosial, dan kondisi sosial ekonomi tidak stabil.

    Dalam hal ini pemerintah harus “wise”, dengan mengembalikan setiap kasus ke konteks hukum dan regulasi yang berlaku. Bukan direspons secara “konfrontatif”, sehingga memicu spekulasi negatif.

    Bagaimanapun, setiap pernyataan pejabat di lingkaran pemerintah, dipersepsikan mewakili institusi pemerintahan itu sendiri.

    Strategi komunikasi

    Menghadapi upaya “kambing hitam”, pemerintah dapat menerapkan Strategi Komunikasi Massa atau “Mass Communication Strategy” dengan narasi tunggal melalui media massa. Konten diolah dari sumber data dan fakta, termasuk respon publik. Sikap terbuka, bersedia menerima umpan balik suara publik, penting sebagai upaya menyusun pemberitaan yang eligible.

    Dalam kasus Tempo, pemerintah tegas dengan “mengutuk keras”, minta aparat mengusut tuntas, seperti dikemukakan oleh Menkomdigi Meutya Hafid, saat itu. Sikap responsif itu cukup menenangkan publik, membangun sentimen positif, dan pemerintah dinilai tanggap terhadap isu yang mengganggu stabilitas.

    Pakar komunikasi Harold Lasswell mendefinisikan model komunikasi pemerintahan dengan Government Public Relation (GPR), strategi komunikasi sistematis, melalui opini publik. Komunikasi efektif antara publik dengan pemerintah memudahkan mereka memahami isu-isu strategis dan program prioritas.

    Ke depan perlu diperkokoh strategi komunikasi pemerintah berbasis publik. Government PR dapat dijalankan lebih konstruktif untuk memelihara relasi simetris antarpemangku kepentingan secara produktif.

    Kantor Komunikasi Kepresidenan (KKK) sebagai juru bicara pemerintah, dapat “meredefinisikan” ulang model strategi komunikasi pemerintahan, bersandar pada analisis, transparansi, dan partisipasi publik untuk membangun citra positif.

    Tidak boleh lagi ada pernyataan individual di ruang publik, tanpa kendali sistem. Setiap narasi harus dikaji melalui agenda setting bersama.

    *) Dr Eko Wahyuanto, MM, dosen Sekolah Tinggi Multi Media (MMTC) Komdigi Yogyakarta

    Copyright © ANTARA 2025

  • Kesaksian Petugas Medis Gaza yang Selamat dari Pembantaian Israel

    Kesaksian Petugas Medis Gaza yang Selamat dari Pembantaian Israel

    Jakarta

    Satu-satunya korban selamat dari pembantaian paramedis dan pekerja penyelamat Palestina di Gaza, Munther Abed, menceritakan kesaksian yang mengerikan saat rekan-rekannya ditembak satu persatu oleh tentara Israel.

    Ia mengatakan melihat pasukan Israel menembaki ambulan dan kendaraan penyelamat Bulan Sabit Merah, lalu menggunakan buldoser untuk mengubur reruntuhan di sebuah lubang. Abed, berusia 27 tahun, berada di bagian belakang ambulans pertama yang tiba di lokasi serangan udara di distrik Hashashin, Rafah, sebelum fajar pada 23 Maret. Saat itu ambulan tersebut diserang oleh pasukan Israel.

    Dua rekannya dari Bulan Sabit Merah yang duduk di bagian depan tewas, tetapi ia selamat setelah menjatuhkan diri ke lantai kendaraan.

    “Pintunya terbuka, dan di sanalah mereka pasukan khusus Israel berseragam militer, bersenjata senapan, laser hijau, dan kacamata penglihatan malam,” kata Abed kepada Guardian.

    “Mereka menyeret saya keluar dari ambulans, menundukkan kepala agar tidak melihat apa yang terjadi pada rekan-rekan saya.”

    Dia dipukuli, ditahan dengan tangan terikat, dan dipaksa berbaring di tanah. Dari posisi itu, ia dapat melihat sebagian dari apa yang terjadi saat rekan-rekan dan koleganya tiba di lokasi dengan ambulans dan mobil pemadam kebakaran, masing-masing berlarian di tengah hujan tembakan.

    Secara keseluruhan, delapan anggota kru ambulans Bulan Sabit Merah dan paramedis, enam petugas penyelamat pertahanan sipil, serta seorang karyawan PBB tewas.

    Mayat mereka ditemukan di samping kendaraan yang hancur, akhir pekan lalu, di sebuah lubang berpasir, tempat yang disaksikan Abed saat penggalian dilakukan oleh pasukan. Saksi mata lainnya mengatakan kepada The Guardian bahwa beberapa korban ditemukan tewas dengan tangan atau kaki terikat.

    Sementara itu, seorang petugas ambulans Bulan Sabit Merah, Assad al-Nassara, masih belum diketahui keberadaannya. Namun, Abed mengatakan ia melihat Nassara masih hidup dan berada dalam tahanan Israel di sekitar lokasi pembunuhan. Sejak saat itu, Nassara tidak pernah terlihat lagi. Hingga kini, Abed adalah satu-satunya yang kembali hidup-hidup dan mampu menceritakan kisahnya.

    Abed menjadi relawan pada 23 Maret di stasiun ambulans di rumah sakit lapangan Inggris di al-Mawasi, sebuah kamp pengungsi di pesisir. Sekitar pukul 4 pagi, panggilan darurat masuk dari operator layanan gawat darurat yang melaporkan insiden di Hashashin, sebuah daerah berpasir di pinggiran utara Rafah.

    Di bawah tekanan internasional, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan pada hari Kamis bahwa mereka akan meluncurkan penyelidikan formal atas penembakan tersebut. Namun, hingga saat ini, IDF membantah melakukan kesalahan, dan mengklaim bahwa mereka menembaki kendaraan yang “bergerak mencurigakan” tanpa lampu depan atau sinyal darurat. Abed mengatakan bahwa pernyataan itu jelas-jelas tidak benar.

    “Lampu ambulans menyala terang, dan logo Bulan Sabit Merah sangat terlihat saat kami menuju ke lokasi kejadian,” ujarnya. IDF menggambarkan wilayah tersebut sebagai zona perang, tetapi menurut Abed, Hashashin adalah “daerah sipil tempat kehidupan sehari-hari berjalan seperti biasa, bukan zona pertempuran yang ditetapkan.”

    Mereka hampir mencapai lokasi serangan udara yang dilaporkan sekitar pukul 04.20 pagi waktu setempat ketika mereka tiba-tiba diserang.

    “Sejak penembakan dimulai, saya langsung berlindung di lantai ambulans. Saya tidak mendengar apa pun dari rekan-rekan saya, kecuali suara-suara saat-saat terakhir mereka, mendengar mereka mengembuskan napas terakhir,” katanya. “

    “Tiba-tiba, semuanya menjadi sunyi, ambulans berhenti, dan lampu padam. Pintu pengemudi terbuka, dan saya mendengar suara-suara berbicara dalam bahasa Ibrani. Ketakutan dan kepanikan menguasai saya, dan saya mulai melafalkan beberapa kutipan dari Al-Qur’an,” katanya lagi.

    Mayat rekan Abed, Khufaga dan Shaath, digali dari lubang yang sama akhir pekan lalu, bersama dengan sisa-sisa enam pekerja Bulan Sabit Merah lainnya: Saleh Muamer, Mohammad Bahloul, Mohammed al-Heila, Ashraf Abu Labda, Raed al-Sharif dan Rifatt Radwan, serta enam pekerja pertahanan sipil Palestina dan seorang karyawan badan bantuan PBB, UNRWA.

    (suc/suc)

  • Breaking News! KKB Tembak Mati Eks Kapolsek Mulia Puncak Jaya

    Breaking News! KKB Tembak Mati Eks Kapolsek Mulia Puncak Jaya

    Jayapura, Beritasatu.com – Kelompok kriminal bersenjata (KKB) dilaporkan menembak mati mantan Kapolsek Mulia Iptu (Purn) Djamal Renhoat (62) di rumahnya di Kampung Wuyukwi, Distrik Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, Senin (7/4/2025) malam.

    “KKB melakukan penembakan hingga menewaskan Iptu (Purn) Djamal Renhoat,” kata Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara dikutip dari Antara.

    Polisi masih menyelidiki anggota KKB dari kelompok mana yang melakukan penembakan terhadap mantan kapolsek Mulia.

    Saat ini jenazah Djamal Renhoat sudah dievakuasi ke RSUD Mulia. Korban dilaporkan terkena tembakan di bagian pipi kanan tembus leher.

    “Belum diketahui apakah jenazah korban dimakamkan di Mulia atau dikirim ke kampung halamannya, ” kata Kuswara.

    Menurut Kuswara, situasi keamanan di wilayahnya saat ini masih relatif aman. Polisi tetap bersiaga mengingat pertikaian antardua kelompok pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati Puncak Jaya.

    “Anggota masih bersiaga guna mengantisipasi aksi saling serang antarkedua pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati terkait sengketa pilkada,” Kuswara saat dikonfirmasi terkait penembakan eks kapolsek Mulia oleh KKB.

  • Mantan PM Israel Ungkap Satu-satunya Cara Kalahkan Hamas di Gaza: Pakai Ide Arab Saudi dan Mesir – Halaman all

    Mantan PM Israel Ungkap Satu-satunya Cara Kalahkan Hamas di Gaza: Pakai Ide Arab Saudi dan Mesir – Halaman all

    Mantan PM Israel Ehud Barak Ungkap Satu-satunya Cara Kalahkan Hamas di Gaza: Pakai Ide Arab Saudi dan Mesir

    TRIBUNNEWS.COM – Mantan Perdana Menteri Israel, Ehud Barak mengatakan kalau hanya ada satu cara untuk mengalahkan Hamas di Gaza.

    Satu-satunya cara itu, kata dia, yaitu menggantinya dengan entitas lain yang sah menurut hukum internasional, masyarakat internasional, negara-negara Arab tetangga, anggota perjanjian damai Kesepakatan Abraham, dan warga Palestina sendiri.

    “Satu-satunya cara yang realistis adalah mendengarkan Arab Saudi dan Mesir, yang telah mengajukan ide yang agak idealis, untuk mendirikan pemerintahan teknokratis Palestina yang akan mengendalikan kawasan tersebut (Gaza),” jelas Barak dalam sebuah wawancara dengan CNN.

    Dalam sejumlah proposal pembangunan kembali Jalur Gaza, negara-negara Arab dan Mesir memang mensyaratkan agar Hamas lengser dari kekuasaannya di Jalur Gaza agar pendanaan internasional bersedia memberikan bantuan pembangunan.

    Adapun Hamas menyatakan sudah bersedia untuk melepas kendali atas Gaza dan menyerahkannya pada apa yang disebut sebagai Komite Persatuan Palestina.

    Adapun Barak menyatakan kalau dia tidak tahu mengapa Israel memperluas operasi militernya di Gaza dengan tujuan menekan Hamas atau memaksanya menyetujui perjanjian yang diduga justru Israel halangi. 

    Ia berkata, “Saya ragu Netanyahu akan mampu meyakinkan Hamas untuk kembali ke meja perundingan, tetapi itu jelas merupakan hukuman mati bagi sebagian besar sandera yang masih hidup. Jadi, ada pertanyaan penting: Apa yang akan dicapainya?”

    Ia menyimpulkan dengan mengatakan, “Anda telah belajar dari pelajaran yang sulit di Vietnam, Irak, dan Afghanistan. Kita tidak boleh mengulangi kesalahan tersebut. Kita harus menetapkan tujuan yang jelas dan realistis, dan itu bukanlah yang dinyatakan Netanyahu sekarang.”

    PASUKAN ISRAEL – Foto yang diambil dari Yedioth Ahronoth tanggal 1 April 2025 memperlihatkan pasukan Israel di Jalur Gaza. (Yedioth Ahronoth/IDF)

    Pengerahan Pasukan Besar-besaran

    Pasukan Israel dilaporkan telah memperluas agresi militer mereka ke Gaza dengan mengerahkan sejumlah besar kekuatan militer sejak Jumat (4/4/2025).

    Perluasan agresi militer Israel (IDF) ini terjadi di berbagai titik di Jalur Gaza, mulai dari Gaza Utara, Timur, hingga ke Rafah di Gaza Selatan.

    Israel mengklaim, pengerahan besar kekuatan militer IDF ini untuk memulangkan para sandera dan menguasai serta menduduki sebagian besar wilayah di Jalur Gaza.

    Dalam konteks pengerahan kekuatan besar militer ini, Komandan unit pengintaian Brigade Golani, dilansir Khaberni, mengirim pesan kepada prajuritnya sebelum serangan besar di Gaza.

    Khaberni melansir pesan itu bersifat mengerikan karena berisi perintah untuk menghancurkan dan membunuh siapa pun yang mereka temui di Gaza tanpa pandang bulu.

    “Pesan dan perintah dinyatakan sang komandan dengan mengatakan, “Hancurkan siapa pun yang kalian temui di Jalur Gaza, karena mereka adalah musuh”,” tulis laporan Khaberni dikutip, Minggu (6/4/2025).

    SERANGAN BESAR – Pasukan Israel berkumpul jelang penyerbuan dan invasi darat terbuka ke berbagai wilayah di Jalur Gaza.Israel dilaporkan mengerahkan kekuatan besar-besaran dalam agresi selanjutnya ke Gaza.

    Target IDF di Koridor Philadelphia

    Dalam konteks perluasan agresi militer IDF tersebut, Lembaga Penyiaran Israel, KAN melaporkan, mengutip sumber keamanan tingkat tinggi, kalau tentara Israel akan menghancurkan semua terowongan yang terletak di koridor Philadelphia di Jalur Gaza selatan.

    Sumber keamanan mengatakan, “Asumsi sejak 7 Oktober menyatakan kalau kita tidak tahu segalanya, dan oleh karena itu, dengan penghentian bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, kemungkinan besar akan terjadi berbagai jenis operasi penyelundupan, seperti pesawat tanpa awak, kapal, dan lainnya.”

    Sumber tersebut mengonfirmasi keberadaan terowongan yang melintasi perbatasan yang ditutup dari sudut pandang teknis dan berada di bawah kendali tentara Israel.

    Sebagian besar terowongan ditutup dengan beton khusus, beberapa dihancurkan dengan bahan peledak, dan beberapa tetap berada di bawah kendali militer untuk penelitian intelijen dan teknik.

    Sumber keamanan Israel tersebut menyatakan keyakinannya kalau jika IDF tidak hadir di wilayah Philadelphia, warga Palestina akan menggunakan terowongan penyelundupan yang ada atau menggali yang baru.

    Ia menambahkan, “Badan keamanan Israel menerima informasi dan menyampaikannya kepada Menteri Pertahanan Israel Katz kalau Hamas tengah beroperasi di beberapa wilayah untuk menerima bantuan Iran dengan tujuan untuk kembali beroperasi melawan Israel. Oleh karena itu, Hamas tengah mengembangkan rute penyelundupan dari Afrika dan bermaksud membangun kembali pasukan di Jalur Gaza untuk melaksanakan operasi”.

    Dengan dalih ini, Katz bersikeras pasukan Israel tidak mundur dari koridor Philadelphia untuk mencegah Hamas membangun kembali kekuatannya, menurut sumber keamanan.

    Pada pertengahan Maret, situs web berita Israel Walla melaporkan bahwa pasukan teknik militer IDF telah menemukan sekitar 90 terowongan dengan panjang yang bervariasi di sepanjang sumbu dari penyeberangan Rafah yang ditutup hingga ke pantai.

    Laporan itu menunjukkan kalau beberapa terowongan melintasi perbatasan dengan Israel, beberapa mencapai wilayah perbatasan Palestina-Mesir, dan beberapa tidak digunakan dan sebagian digali.

    Menurut sumber militer Israel, kemungkinan ada terowongan lain yang belum ditemukan, meskipun ada kegiatan rekayasa yang dilakukan oleh tentara bekerja sama dengan dinas keamanan Shin Bet.

    BOMBARDIR ISRAEL – Pesawat Israel membombardir daerah permukiman di Khan Younis, Gaza selatan saat warga Palestina merayakan Hari Raya Idul Fitri pada Minggu (30/3/2025). Dalam serangan Israel ini, sebanyak 20 orang dilaporkan tewas, termasuk delapan anak-anak. (Telegram Quds News Network)

    Bom Sekolah, Ratusan Korban Jiwa

    Tentara pendudukan Israel pada Jumat juga mengumumkan peluncuran operasi darat di Shuja’iyya (Shejaiya), timur Kota Gaza.

    Seorang juru bicara militer Israel mengatakan perluasan operasi darat, khususnya di wilayah Shuja’iyya, dengan tujuan untuk memperdalam kontrol di wilayah tersebut dan memperluas “zona keamanan pertahanan”.

    Dalam perluasan agresinya ini, pasukan IDF melakukan pembantaian yang mengerikan terhadap warga terlantar di wilayah tersebut, yang membuat jumlah korban tewas menjadi 112 sejak Kamis dini hari, saat serangan Israel meluas ke Jalur Gaza selatan.

    Pertahanan Sipil Gaza melaporkan kalau 31 warga Palestina, termasuk wanita dan anak-anak, tewas, puluhan lainnya terluka, dan enam lainnya masih hilang setelah pesawat tempur Israel mengebom sekolah Dar al-Arqam, yang melindungi orang-orang terlantar di lingkungan al-Tuffah di Kota Gaza.

    Juru bicara Pertahanan Sipil Gaza, Mahmoud Basal mengatakan bahwa puluhan orang yang terluka berada di bawah reruntuhan, dan tim penyelamat tidak dapat mengevakuasi mereka karena kurangnya sumber daya.

    “Mahmoud Basal menambahkan bahwa tempat itu dipenuhi dengan sisa-sisa jenazah anak-anak akibat pembantaian itu, dan menggambarkan apa yang terjadi di Gaza sebagai kegilaan,” tulis Khaberni.

    Gerakan Perlawanan Hamas mengutuk pemboman sekolah tersebut, dengan menggambarkannya sebagai kejahatan brutal baru dalam konteks perang pemusnahan Israel terhadap Gaza.

    Hamas menyerukan kepada masyarakat internasional untuk mengambil tindakan segera guna menghentikan pembantaian terhadap warga sipil dan bencana kemanusiaan yang ditimbulkan oleh pendudukan di Jalur Gaza, dan meminta pertanggungjawaban Israel yang mereka gambarkan sebagai ‘penjahat perang’.

    Sebaliknya, tentara Israel mengklaim kalau kompleks yang menjadi sasarannya di lingkungan Tuffah di Gaza digunakan oleh militan untuk melakukan serangan terhadap pasukannya.

    IDF seperti mengulangi dalih yang sama yang digunakannya untuk membenarkan pembantaian yang dilakukannya kemarin ketika mengebom sebuah klinik UNRWA yang menampung orang-orang terlantar di Jabalia, utara Jalur Gaza, yang mengakibatkan puluhan orang tewas dan terluka.

    Tak lama setelah pembantaian Sekolah Dar Al-Arqam, pesawat Israel menargetkan Sekolah Fahd di dekatnya, menewaskan tiga orang.

    Sumber-sumber Palestina mengatakan kalau pesawat Israel juga mengebom sebuah masjid di dekat sekolah Fahd dan Dar al-Arqam di lingkungan al-Tuffah.

    Sumber-sumber Palestina juga melaporkan bahwa pesawat Israel melancarkan 10 serangan baru di wilayah timur Kota Gaza.

    Sementara itu, sumber medis Palestina mengatakan bahwa 112 warga Palestina tewas dalam serangan udara Israel di Jalur Gaza sejak fajar pada Kamis, 71 di antaranya di Kota Gaza.

    Sumber tersebut juga mengatakan bahwa 1.263 orang tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza sejak dimulainya kembali perang Israel 17 hari lalu.

    Sebelumnya hari ini, TV Al-Aqsa melaporkan kalau ada 37 korban jiwa tiba di Rumah Sakit Baptis sebagai akibat dari penargetan lingkungan Shuja’iyya di bagian timur kota.

    Sumber-sumber Palestina juga melaporkan bahwa tiga orang tewas dan lainnya terluka dalam serangan udara Israel yang menargetkan sebuah rumah di daerah Yarmouk di pusat Kota Gaza.

    Di Deir al-Balah, Gaza tengah, empat warga Palestina tewas dan lainnya terluka dalam serangan udara terhadap patroli polisi di pusat kota, sementara tiga orang tewas dalam serangan udara di kamp pengungsi al-Maghazi di dekatnya.

    Israel juga melancarkan penembakan artileri berat di daerah Al-Maghraqa dan utara kamp Nuseirat di Jalur Gaza tengah.

    Di Khan Yunis, sebelah selatan Jalur Gaza, sumber melaporkan bahwa 10 orang tewas dan lainnya terluka dalam serangan terhadap sebuah rumah dan tenda-tenda yang menampung orang-orang terlantar di daerah al-Katiba di sebelah utara kota.

    Pengeboman udara dan artileri juga menewaskan dan melukai orang-orang di Rafah, bertepatan dengan serangan pasukan Israel ke beberapa lingkungan.

    PENGUNGSI GAZA – Tangkap layar Khaberni, Rabu (26/3/2025) menunjukkan pengungsi warga Gaza yang berpindah mencari lokasi aman dari serangan Israel. Pemerintah Israel menindaklanjuti usulan Amerika Serikat yang mengusulkan pemindahan warga Gaza ke negara ketiga dengan membentuk Direktorat Urusan Pemindahan Sukarela warga Palestina yang ingin ke luar dari Gaza. Media Israel melaporkan, sebagai proyek percontohan, sebanyak 100 warga Gaza akan dikirim ke Indonesia. (khaberni/tangkap layar)

    Pengeboman dan Pengusiran Penduduk

    Sementara itu, tentara Israel hari ini mengumumkan telah memperluas operasinya di Jalur Gaza selatan, dengan melakukan serangan ke Rafah dan Khan Yunis.

    Tentara pendudukan juga mengatakan kalau mereka mengebom lebih dari 600 target di Jalur Gaza sebagai persiapan untuk invasi darat besar-besaran.

    IDF juga mengumumkan bahwa mereka telah mencegat sebuah roket yang ditembakkan dari Jalur Gaza, setelah sirene berbunyi di pemukiman Nahal Oz di dalam wilayah Gaza.

    Sementara itu, pasukan pendudukan Israel juga terus menggusur warga Palestina dari beberapa wilayah di Gaza, dengan ratusan ribu orang terpaksa meninggalkan kota Rafah saat tank-tank Israel maju ke wilayah tersebut.

    Ribuan orang juga mengungsi dari lingkungan Shujaiya di bagian timur Kota Gaza menuju lingkungan lain di kota tersebut.

    Tentara Israel memperingatkan penduduk daerah baru di Kegubernuran Gaza Utara, termasuk kamp Jabalia dan sembilan lingkungan di kota Jabalia dan Beit Hanoun, untuk mengungsi.

    Tentara pendudukan menganggap peringatan itu sebagai peringatan terakhir dan mengatakan akan melancarkan serangan ke wilayah tersebut.

    Peringatan dan perintah evakuasi paksa dari Israel terus dikeluarkan dari berbagai wilayah Jalur Gaza. 

    Militer Israel pada hari Selasa memerintahkan evakuasi beberapa lingkungan di kota Beit Hanoun dan Beit Lahia di Jalur Gaza utara, termasuk proyek Beit Lahia dan lingkungan Sheikh Zayed, Manshiyya, dan Tel al-Zaatar.

    Ini diikuti oleh peringatan lain untuk mengevakuasi seluruh Provinsi Rafah dan tiga kota di Khan Yunis, selatan Jalur Gaza.

    Sejak melanjutkan genosida di Gaza pada 18 Maret, Israel telah membunuh sekitar 1.300 warga Palestina dan melukai hampir 3.000 lainnya, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita.

     

    (oln/khbrn/*)

     
     

  • Kota-Kota Israel Hujan Roket, Sayap Militer Hamas: Neraka Brigade Qassam Telah Dimulai – Halaman all

    Kota-Kota Israel Hujan Roket, Sayap Militer Hamas: Neraka Brigade Qassam Telah Dimulai – Halaman all

    Kota-Kota Israel Hujan Roket, Sayap Militer Hamas: Neraka Brigade Qassam Telah Dimulai

    TRIBUNNEWS.COM – Brigade Izz ad-Din al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Hamas, mengeluarkan pernyataan pada Minggu (6/4/2025) malam setelah melancarkan serangan roket bergelombang ke kota-kota di Israel Selatan.

    Laporan media-media Israel menyatakan, serangan tersebut menghasilkan kepanikan luar biasa bagi pemukim di mana sirene peringatan serangan udara meraung-raung di berbagai wilayah.

    Dalam pernyataannya, Brigade Al Qassam menyinggung kata-kata yang kerap digemakan Amerika Serikat (AS) dan Israel soal akan terciptanya gerbang neraka di Gaza.

    Dari rentetan serangan rudal yang mereka luncurkan, Brigade Al Qassam menyebut kalau neraka dari mereka buat Israel sudah dimulai.

    Berikut pernyataan lengkap Brigade Al Qassam atas serangan roket yang mereka luncurkan ke sejumlah kota Israel tersebut:

    Atas nama Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. 

    “Dan bukan kamu yang melempar pada waktu kamu melempar, melainkan Allah yang melempar.”

    Wahai seluruh rakyat yang tengah berjuang, wahai rakyat kami yang sabar dan tabah… Kami umumkan, dengan pertolongan Allah SWT dan tekad para mujahidin yang gagah berani, bahwa neraka Brigade Qassam telah dimulai.

    Dan inilah rudal-rudal kita yang diberkahi menghujani pemukiman musuh, mengguncang entitas yang runtuh dan menebarkan teror ke dalam hati para prajurit dan pemukimnya.

    Kami, Brigade Al-Qassam, menegaskan bahwa serangan yang diberkahi ini dilakukan sebagai respons terhadap kejahatan pendudukan Israel yang terus berlanjut terhadap rakyat kami di Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem, dan sebagai respons terhadap penargetan rakyat kami dan Masjid Al-Aqsa kami yang diberkahi. 

    Kami berjanji kepada Anda bahwa masa depan lebih baik, dan api banjir tidak akan padam sampai penjajah diusir dari tanah kami, Insya Allah. 

    Kami menyerukan kepada bangsa dan rakyat kami yang heroik untuk mendukung dan membantu para pejuang mereka, karena pertempuran ini adalah pertempuran setiap orang yang merdeka, dan mendukung perlawanan adalah kewajiban setiap orang yang setia. 

    Itu adalah jihad… kemenangan atau kesyahidan.

    Brigade Izz ad-Din al-Qassam

    Jumat | 6 Syawal 1446 H bertepatan dengan 06/04/2025 M

    DIGUYUR ROKET – Tim pemadam kebakaran dan unit reaksi cepat Israel memadamkan api yang membakar sebuah mobil yang terkena roket serangan di Ashkelon, Israel, Minggu (6/4/2025). Sirene serangan udara diaktifkan di banyak kota Israel di malam itu saat serangan roket dari Gaza Tengah mengguyur kota. (Kredit Foto: Layanan Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Israel)

    Puing Berserakan di Israel

    Hamas menembakkan rentetan roket ke kota-kota di selatan Israel pada Minggu (6/4/2025).

    Serangan Hamas ini sebagai tanggapan atas “pembantaian” warga sipil oleh Israel di Gaza.

    Militer Israel mengatakan sekitar 10 proyektil ditembakkan, tetapi sebagian besar berhasil dicegat.

    Layanan darurat Israel mengatakan mereka merawat satu orang yang terluka akibat pecahan peluru.

    Kaca mobil yang pecah dan puing-puing berserakan di jalan kota, seperti yang ditunjukkan dalam video yang disebarkan oleh layanan darurat Israel.

    Sementara itu, otoritas kesehatan lokal Gaza mengatakan serangan militer Israel menewaskan sebanyak 39 orang di seluruh Jalur Gaza pada hari Minggu.

    Tak lama setelah penembakan roket, militer Israel memposting perintah evakuasi baru di X, yang menginstruksikan penduduk beberapa distrik di Kota Deir Al-Balah di Jalur Gaza bagian tengah untuk meninggalkan daerah mereka, dengan alasan penembakan roket sebelumnya.

    “Ini adalah peringatan terakhir sebelum serangan,” kata pernyataan peringatan militer tersebut, seperti diberitakan Arab News.

    Kemudian, disebutkan bahwa roket itu mengenai peluncur roket yang sebelumnya digunakan untuk meluncurkan proyektil dari Jalur Gaza.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang sedang dalam penerbangan ke Washington untuk bertemu Presiden AS Donald Trump, diberi pengarahan tentang serangan roket tersebut oleh Menteri Pertahanannya, Israel Katz.

    Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya mengatakan bahwa Netanyahu menginstruksikan agar tanggapan yang “kuat” dilakukan dan menyetujui kelanjutan aktivitas intensif oleh militer Israel terhadap Hamas.

    Televisi Channel 12 Israel mengatakan 12 orang yang terluka ringan telah dirawat akibat tembakan roket dari Gaza, mengutip pernyataan pejabat di Rumah Sakit Bazilai di Ashkelon.

    Perang Israel di Gaza Paling Mematikan bagi Jurnalis

    Sementara itu, perang Israel di Gaza telah menewaskan lebih banyak jurnalis daripada gabungan kedua perang dunia, Perang Vietnam, Perang Saudara Amerika, perang di Yugoslavia, dan perang AS di Afghanistan, menurut laporan lembaga pemikir berbasis di AS yang diterbitkan pada 1 April 2025.

    Institut Watson untuk Urusan Internasional dan Publik mengatakan perang di Gaza adalah yang paling mematikan bagi pekerja media yang pernah tercatat.

    Agresi dan serangan Israel telah menewaskan 232 jurnalis sejak Oktober 2023.

    Hal itu membuat jumlahnya menjadi rata-rata 13 wartawan yang terbunuh per minggu.

    Israel menyerang tenda-tenda media di luar dua rumah sakit besar di Jalur Gaza pada malam hari (Rumah Sakit Al Nassr di Khan Younis dan Rumah Sakit Martir Al Aqsa di kota pusat Deir al-Balah) menewaskan dua orang, termasuk Yousef al-Faqawi, dan melukai sembilan lainnya, termasuk enam wartawan, kata petugas medis pada Senin (7/4/2025).

    Dalam rekaman yang mengganggu dari serangan Israel terhadap rumah sakit Al Nassr yang beredar luas di internet, seorang jurnalis untuk Palestine Today yang melaporkan identitasnya sebagai Ahmed Mansour, terlihat dibakar hidup-hidup, sementara warga Palestina dan petugas penyelamat berusaha mati-matian untuk menyelamatkannya.

    “Rekan saya Ahmed Mansour terbakar oleh rudal (Israel) dan masih dalam perawatan intensif, menderita luka bakar serius akibat penargetan tenda tempat dia duduk di kamp jurnalis di Rumah Sakit Nasser,” kata Wael Abo Omar, jurnalis Palestina di Jalur Gaza, Senin, dilansir Al Arabiya.

    Lima belas orang lainnya tewas dalam serangan terpisah di wilayah tersebut, menurut rumah sakit.

    BOLA API – Bombardemen udara Israel ke wilayah Khan Yunis, Gaza Selatan, Senin (24/3/2025) dini hari. Israel dilaporkan melakukan lebih dari 900 pelanggaran gencatan senjata di Jalur Gaza. (khaberni/tangkap layar)

    Israel telah menyerbu rumah sakit beberapa kali, menuduh Hamas menggunakannya untuk tujuan militer, tuduhan yang dibantah oleh staf rumah sakit.

    Militer Israel mengatakan telah menyerang seorang militan Hamas, tanpa memberikan informasi lebih lanjut.

    Militer mengklaim bahwa mereka mencoba untuk menghindari melukai warga sipil dan menyalahkan Hamas atas kematian mereka dengan mengatakan bahwa kelompok tersebut sangat kuat di daerah permukiman.

    Menurut lembaga pemikir tersebut, sebagian besar wartawan yang terluka atau terbunuh, seperti yang terjadi di Gaza, adalah wartawan lokal.

    Lembaga tersebut memperingatkan bahwa pembunuhan terhadap wartawan akan “merusak liputan berita” dan memfasilitasi terciptanya apa yang disebutnya sebagai “kuburan berita.”

    “Reporter lokal tidak hanya menghadapi risiko besar, berdiri sendiri menghadapi kekerasan luar biasa; hal ini juga merusak liputan berita dan sebagai hasilnya, ekosistem informasi di seluruh dunia,” kata Watson Institute for International and Public Affairs.

    Sebagai informasi, tahap pertama gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada 19 Januari 2025 setelah 15 bulan perang dan melibatkan penghentian pertempuran, pembebasan beberapa sandera Israel yang ditahan oleh Hamas, dan pembebasan beberapa tahanan Palestina.

    Namun, Israel mengatakan pada 19 Maret bahwa pasukannya melanjutkan operasi darat di Jalur Gaza bagian tengah dan selatan.

    Kedua pihak saling menyalahkan atas kebuntuan dalam pembicaraan gencatan senjata.

    Lebih dari 50.000 warga Palestina tewas akibat serangan Israel di Gaza, kata pejabat Palestina.

    Israel memulai serangannya setelah ribuan orang bersenjata pimpinan Hamas menyerang masyarakat di Israel selatan pada 7 Oktober 2023, menewaskan 1.200 orang dan menculik 251 orang sebagai sandera, menurut penghitungan Israel.

     
     

  • Pasukan Israel Tembak Mati Remaja Palestina Berkewarganegaraan AS

    Pasukan Israel Tembak Mati Remaja Palestina Berkewarganegaraan AS

    Jakarta

    Pasukan Israel menembak mati remaja Palestina di kota Turmus Ayya, Tepi Barat, Palestina. Sejumlah pejabat Palestina mengatakan remaja yang ditembak tersebut berkewarganegaraan Amerika Serikat.

    Dilansir Reuters dan CNN, Senin (7/4/2025), insiden ini adalah yang terbaru dalam gelombang kekerasan dan konfrontasi yang terjadi hampir setiap hari di wilayah Tepi Barat yang bergejolak. Wali kota Turmus Ayya, Adeeb Lafi, mengatakan kepada Reuters, bahwa Omar Mohammad Rabea (14) ditembak bersama dua remaja lainnya oleh seorang pemukim Israel di pintu masuk Turmus Ayya.

    Sementara dua anak laki-laki Palestina-Amerika lainnya, berusia 14 dan 15 tahun, terluka dalam insiden tersebut, menurut Lafi.

    Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Palestina mengutuk insiden tersebut sebagai “pembunuhan di luar hukum” yang dilakukan pasukan Israel saat melakukan penyerbuan di kota tersebut. Kemlu Palestina mengatakan insiden tersebut merupakan hasil dari “kekebalan hukum” Israel yang terus berlanjut.

    Lebih lanjut, tentara Israel dalam penjelasannya menyebut pihaknya melakukan penembakan karena melakukan pelemparan batu ke jalan raya. Hal itu karena dianggap membahayakan warga yang mengemudi.

    “Selama operasi kontraterorisme di wilayah Turmus Aya, tentara IDF mengidentifikasi tiga ‘teroris’ yang melemparkan batu ke arah jalan raya, sehingga membahayakan warga sipil yang mengemudi,” kata tentara Israel dalam sebuah pernyataan.

    “Tentara melepaskan tembakan ke arah teroris yang membahayakan warga sipil, menewaskan satu teroris dan mengenai dua teroris lainnya,” imbuhnya.

    (yld/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ibu Hamil Lindungi Anak saat Serangan Rusia, Mereka Selamat dari Reruntuhan – Halaman all

    Ibu Hamil Lindungi Anak saat Serangan Rusia, Mereka Selamat dari Reruntuhan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebuah serangan artileri Rusia menghantam rumah warga sipil di Kherson, Ukraina.

    Akibatnya, seorang wanita hamil serta anak laki-lakinya yang masih balita.

    Insiden tersebut dilaporkan oleh Kepala Administrasi Militer Daerah Kherson, Alexander Prokudin, melalui unggahan di Facebook.

    Wanita berusia 31 tahun itu sedang hamil enam bulan ketika peluru menghancurkan rumahnya.

    Dalam kondisi genting, ia melindungi putranya yang hampir berusia dua tahun dengan tubuhnya sendiri.

    Keduanya berhasil ditarik dari bawah reruntuhan dan langsung dibawa ke rumah sakit.

    Anak tersebut mengalami luka akibat ledakan dan gegar otak ringan, dikutip dari Suspilne.

    Sementara sang ibu mengalami cedera kepala dan trauma akibat ledakan.

    Menurut Prokudin, keduanya kini dalam perawatan medis dan kondisi mereka dilaporkan stabil.

    Serangan ini menjadi salah satu dari serangkaian penembakan yang menargetkan wilayah sipil di Kherson, bagian dari eskalasi konflik oleh pasukan Rusia.

    Serangan Udara Rusia di Kharkiv

    Sebuah serangan bom udara oleh pasukan Rusia menghantam desa Tokarivka Druhy di distrik Dergachi, Kharkiv.

    Serangan tersebut dilaporkan pada Minggu (7/4/2025) pagi oleh Kepala Administrasi Militer Regional Kharkiv, Oleg Synegubov, melalui pernyataan resmi.

    Bom berpemandu yang dijatuhkan militer Rusia menewaskan seorang pria berusia 48 tahun.

    Selain itu, dua wanita dilaporkan mengalami reaksi stres akut akibat ledakan dan situasi mencekam yang mereka alami.

    “Seorang pria berusia 48 tahun meninggal akibat benturan tersebut,” tulis Synegubov seperti dikutip dari kanal resmi pemerintah daerah.

    “Dua wanita mengalami reaksi stres akut,” jelasnya.

    Serangan ini menambah panjang daftar korban sipil dalam konflik yang terus berlangsung di Ukraina, dan menunjukkan bahwa wilayah-wilayah di dekat garis depan masih berada dalam ancaman serius.

    Hingga saat ini, belum ada komentar resmi dari pihak Rusia terkait serangan tersebut.

    Serangan Rusia Gempur Dnipropetrovsk

    Pasukan Rusia kembali melancarkan serangan ke dua distrik garis depan di wilayah Dnipropetrovsk, Ukraina pada Minggu (6/4/2025).

    Informasi ini dilaporkan oleh Kepala Administrasi Militer Regional Dnipropetrovsk, Serhiy Lysak, melalui kanal Telegram resminya.

    KHERSON DISERANG RUSIA. – Gambar merupakan tangkap layar dari YouTube НАШ ХЕРСОН yang diambil pada Senin (7/4/2025), Penembakan Kherson 04/07/2025, seorang wanita hamil dan seorang anak terluka di Kherson akibat penembakan Rusia. Akibat tembakan yang mengenai sebuah rumah, seorang wanita Kherson berusia 31 tahun dan putranya, yang hampir berusia dua tahun, terjebak di bawah reruntuhan. Sang ibu menutupi bayinya dengan tubuhnya sendiri. Para korban berhasil ditarik keluar dari reruntuhan. (YouTube НАШ ХЕРСОН)

    Serangan tersebut menyasar Nikopol dan Synelnykivshchyna dan mengakibatkan tiga warga sipil terluka serta kerusakan infrastruktur sipil.

    Nikopol Dihantam Artileri dan Drone Kamikaze

    Di distrik Nikopol, tentara Rusia menyerang dengan menggunakan pesawat tak berawak dan tembakan artileri, yang menghantam komunitas Pokrovska.

    Serangan ini merusak sebuah kafe, empat rumah pribadi, dua jaringan pipa gas, dan saluran listrik. Beruntung, tidak ada korban jiwa dari serangan ini.

    Lysak menambahkan, wilayah ini terus mendapat serangan sejak malam sebelumnya, termasuk komunitas Marhanetska dan Pokrovska, yang juga menjadi sasaran drone kamikaze dan artileri.

    3 Terluka dalam Serangan Udara di Synelnykivshchyna

    Sementara itu, di komunitas Novopavlivska, distrik Synelnykivshchyna, serangan udara dengan bom berpemandu dilakukan oleh militer Rusia pada sore harinya.

    Menurut laporan awal, tiga orang terluka dalam serangan tersebut. Mereka adalah seorang pria berusia 62 tahun, serta dua wanita berusia 23 dan 57 tahun.

    Ketiganya dilarikan ke rumah sakit dan kini dirawat dalam kondisi sedang, ungkap Lysak.

    Kerusakan juga terjadi pada tujuh toko, satu gedung administrasi, sebuah bangunan kosong, dan sebuah garasi.

    Lysak menyatakan bahwa penilaian dampak dan penyelidikan lebih lanjut masih berlangsung.

    (Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

  • Netanyahu Perintahkan ‘Respons Keras’ setelah Hamas Tembakkan Roket dari Gaza ke Israel – Halaman all

    Netanyahu Perintahkan ‘Respons Keras’ setelah Hamas Tembakkan Roket dari Gaza ke Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kantor Perdana Menteri Israel mengumumkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memerintahkan militer Israel untuk merespons rentetan roket yang diluncurkan dari Jalur Gaza pada Senin (7/4/2025).

    Perintah itu disampaikan langsung kepada Menteri Pertahanan, Yisrael Katz, ketika Netanyahu berada di pesawat Zionist Wing dalam perjalanan ke Washington untuk bertemu sekutunya, Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

    “Netanyahu mengeluarkan instruksi untuk menanggapi dengan tegas dan menyetujui kelanjutan operasi intensif yang dilakukan oleh tentara pendudukan di Gaza,” kata kantor Netanyahu, Senin.

    Tak lama setelah menerima perintah itu, Menteri Pertahanan Israel mengatakan tentara pendudukan akan memperluas operasi militer di Jalur Gaza.

    “Kami tidak akan menerima penembakan rudal ke Israel,” ujarnya, seperti diberitakan Al Arabiya.

    Militer Israel kemudian mengeluarkan peringatan kepada penduduk Palestina di beberapa lingkungan di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, untuk mengungsi karena roket telah ditembakkan dari daerah itu dan mereka akan memperluas operasi militernya di sana.

    Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, meminta semua penduduk Jalur Gaza di lingkungan Al-Sahaba, Al-Samah, Al-Awda, Al-Zawaida, dan Al-Salah untuk bergerak menuju Al-Mawasi.

    “Kami akan menyerang dengan kekuatan besar setiap area tempat roket diluncurkan,” tulis Avichay Adraee pada platform X.

    Sebelumnya, Brigade Al-Qassam menembakkan serangkaian roket ke Ashkelon dan Ashdod pada dini hari sebagai tanggapan atas kejahatan pendudukan Israel di Jalur Gaza, seperti diberitakan Al Mayadeen.

    Pihak berwenang Israel melaporkan 12 warga terluka saat menuju tempat perlindungan.

    Sejak 18 Maret 2025, Israel memulai kembali serangannya di Jalur Gaza dan melanggar perjanjian gencatan senjata yang disepakati dengan Hamas pada 19 Januari lalu.

    Jumlah korban tewas di Jalur Gaza mencapai 1.335 orang dan 3.297 lainnya terluka sejak 18 Maret.

    Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza mengumumkan pada Minggu (6/4/2025), jumlah korban tewas akibat pemboman Israel meningkat menjadi 50.695 dan 115.338 orang terluka sejak 7 Oktober 2023.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel