Kasus: penembakan

  • Sosok Jillian Lauren, Istri Bassis Weezer yang Ditembak Polisi di Rumahnya: Fakta-Fakta Kejadian – Halaman all

    Sosok Jillian Lauren, Istri Bassis Weezer yang Ditembak Polisi di Rumahnya: Fakta-Fakta Kejadian – Halaman all

    Sosok Jillian Lauren, Istri Bassis Weezer yang Ditembak Polisi di Rumahnya: Fakta dan Awal Mula Kejadian 

    TRIBUNNEWS.COM – Jillian Lauren, istri pemain bas grup musik alternatif, Weezer, Scott Shriner, menjadi pusat perhatian pekan ini setelah serangkaian kejadian aneh yang berpuncak pada aksi petugas kepolisian Los Angeles (LAPD) menembak wanita tersebut.

    Penulis buku terlaris itu yang ditembak oleh polisi dengan tuduhan kalau dia mencoba membunuh seorang petugas LAPD.

    Dirangkum dari LA Times, Jumat (11/4/2025) berikut sederet fakta dan awal mula kejadian penembakan tersebut:

    Bagaimana Awal Mula Kejadian?

    Kekacauan bermula dari insiden tabrak lari di Jalan Bebas Hambatan 134 sekitar pukul 3.25 siang, Selasa lalu.

    Ada tiga tersangka pelaku tabrak lari yang dilaporkan kabur dari lokasi.

    Patroli Jalan Raya California kemudian meminta bantuan Departemen Kepolisian Los Angeles untuk memburu para tersangka.

    Personel LAPD kemudian menyisir lingkungan sekitar Eagle Rock untuk mencari para tersangka.

    Perburuan itu membawa petugas LAPD ke bagian belakang rumah dekat tempat Lauren dan Shriner tinggal, kata petugas dilansir LA TImes.

    Di sana, petugas mengatakan mereka melihat Lauren berdiri di halaman belakang rumah tetangganya dengan pistol terhunus.

    “Lauren mengarahkan senjatanya ke arah petugas dan berulang kali mengabaikan perintah untuk menjatuhkan senjatanya, kata polisi. Kemudian, dia melepaskan tembakan,” kata juru bicara departemen Jennifer Forkish dalam sebuah pernyataan dilansir The Times.

    Lauren terkena tembakan petugas dan melarikan diri ke rumahnya.

    Ia kemudian keluar dari rumah dan dibawa ke rumah sakit oleh Departemen Pemadam Kebakaran Los Angeles, kata polisi.

    Manajer Lauren, Charlie Fusco, mengatakan pada Kamis malam bahwa dia tidak berkomentar mengenai insiden tersebut.

    Tersangka Utama Nyaris Telanjang

    Setelah insiden penembakan, polisi memastikan Lauren adalah penghuni rumah tersebut dan tidak terkait dengan tabrak lari tersebut.

    Polisi memeriksa bukti kotak peluru dan meninjau rekaman kamera video, lalu menahannya atas dugaan percobaan pembunuhan terhadap seorang petugas polisi, kata Forkish.

    Polisi menemukan pistol kaliber 9 mm dari rumahnya.

    Sementara itu, Patroli Jalan Raya menahan tersangka pengemudi tabrak lari sekitar pukul 4:20 sore, menurut juru bicara badan tersebut Daniel Keene.

    Tersangka utama ini ditemukan di halaman belakang rumah di dekatnya dalam keadaan nyaris telanjang hingga hanya mengenakan celana dalam.

    Tabrakan di jalan bebas hambatan itu melibatkan tiga kendaraan dan mengakibatkan satu orang dilarikan ke rumah sakit dengan luka sedang, menurut Patroli Jalan Raya LA.

    Dua tersangka lainnya yang melarikan diri dari tabrak lari itu tidak ditemukan, kata polisi.

    PASUTRI SELEBRITI – Pasangan suami istri dari kalangan selebriti Hollywood, Scott Shriner, anggota grup rock alternatif Weezer dan istrinya Jillian Lauren, penulis buku terlaris dari New Jersey. Lauren dilaporkan ditembak personel Kepolisian LAPD dalam sebuah insiden di rumahnya.

    Bagaimana Nasib Lauren dan Shriner Selanjutnya?

    Lauren membayar uang jaminan sebesar 1 juta dolar dan dibebaskan dari tahanan sekitar pukul 10 malam, pada Rabu, menurut catatan penjara Los Angeles.

    Ia dijadwalkan hadir di pengadilan pada tanggal 30 April.

    Hingga Kamis sore kemarin, belum ada tuntutan yang diajukan terhadap Lauren.

    Menurut juru bicara kantor tersebut, LAPD belum mengajukan kasus terhadap Lauren ke kantor kejaksaan distrik LA County.

    Kantor kejaksaan pada akhirnya akan memutuskan tuduhan apa, jika ada, yang akan diajukan terhadapnya.

    Di California, percobaan pembunuhan terhadap petugas polisi tanpa perencanaan terlebih dahulu dapat dihukum dengan hukuman lima, tujuh, atau sembilan tahun.

    Penggunaan senjata api dapat mengakibatkan hukuman yang lebih berat.

    Sementara itu, Shriner dijadwalkan tampil di Coachella pada hari Sabtu bersama rekan band Weezer-nya, Rivers Cuomo, drummer Patrick Wilson, dan gitaris Brian Bell.

    Saat ditanya tentang cedera dan penangkapan istrinya dalam sebuah pertemuan dengan media di luar rumahnya pada Kamis, Shriner menjawab:

    “Dia baik-baik saja, terima kasih sudah bertanya,” katanya kepada TMZ sambil mengajak keempat anjingnya jalan-jalan.

    “Sampai jumpa di Coachella!” tambahnya, saat tampil untuk mempromosikan pertunjukan tersebut, penampilan keempat band tersebut di festival Indio.

    Weezer adalah band rock alternatif asal Los Angeles yang menjadi terkenal berkat “Blue Album” pada tahun 1994 dan telah mendapatkan banyak nominasi Grammy serta menjual lebih dari 35 juta album di seluruh dunia.

    Sementara itu, Lauren belum berbicara di depan umum atau mengeluarkan pernyataan setelah penangkapannya.

    Lauren adalah penulis buku terlaris dari New Jersey yang dikenal karena memoar pribadinya dan cerita investigatifnya.

    Ia memperoleh pengakuan atas memoarnya tahun 2010, “Some Girls: My Life in a Harem,” yang menggambarkan pengalamannya tinggal di harem Pangeran Jefri Bolkiah dari Brunei selama sekitar satu tahun pada pertengahan 1990-an.

    Ia memiliki dua putra dengan Shriner, yang dinikahinya pada tahun 2005.

    Ia menulis tentang perjuangannya melawan ketidaksuburan dan perjalanannya menjadi ibu melalui adopsi dalam memoarnya tahun 2015, “Everything You Ever Wanted.”

    Tulisannya telah dimuat di berbagai publikasi termasuk The Times , New York Times, Salon, Vanity Fair, dan Harper’s Bazaar.

    Pada tahun 2023, ia menerbitkan “Behold the Monster: Facing America’s Most Prolific Serial Killer,” berdasarkan wawancaranya dengan pembunuh berantai Samuel Little.

    Buku ini menjadi inspirasi untuk serial dokumenter Starz “Confronting a Serial Killer.”

     

     

    (oln/latms/*)

  • Komnas HAM Sebut Ada 3 TKP Penembakan Polisi di Lampung

    Komnas HAM Sebut Ada 3 TKP Penembakan Polisi di Lampung

    Way Kanan, Beritasatu.com – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyebut ada tiga lokasi penembakan dalam peristiwa tewasnya tiga polisi di Kabupaten Way Kanan, Lampung. Fakta tersebut terkonfirmasi saat Komnas HAM mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) di kawasan Register 44, Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin Way Kanan.

    Komisioner Komnas HAM Uli Parulian Sihombing melakukan investigasi langsung ke TKP penembakan tiga anggota polisi saat membubarkan arena sabung ayam di  Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Way Kanan, Kamis (10/4/2025).

    “Kami menggali fakta-fakta di lokasi dengan koordinasi bersama Polda Lampung, Polres Way Kanan dan Polsek Negara Batin, didampingi kuasa hukum para korban,” kata Uli Parulian kepada awak media di Bandar Lampung, Jumat (11/4/2025).

    Selain itu, Parulian Sihombing bersama tim kuasa hukum keluarga korban memeriksa letak korban ditemukan atau lokasi penembakan yang menewaskan AKP Anumerta Lusiyanto, Aipda Anumerta Petrus Apriyanto, dan Briptu Anumerta M Ghalib Surya Ganta.

    Di TKP penembakan, tim Komnas HAM mengumpulkan bukti-bukti mulai dari mengecek lokasi, melakukan konfirmasi beberapa fakta termasuk lokasi korban ditembak di lokasi gelanggang sabung ayam dan juga beberapa tempat turut ditelusuri.

    “Kami juga melakukan pendalaman informasi bersama pihak keluarga korban mengenai kronologi peristiwa. Komnas HAM ingin memastikan terkait dengan proses penegakan hukumnya berjalan dengan baik,” jelas Uli Parulian.

    Uli Parulian mengungkapkan, pihaknya meminta adanya penindakan hukum yang adil dan transparan untuk kasus penembakan tiga polisi tersebut. Selain itu, pihaknya ingin memastikan juga adanya kompensasi dan restitusi karena keluarga korban juga mengalami trauma.

    “Kami memastikan adanya pemulihan untuk keluarga korban, baik untuk anggota keluarga dan pemulihan lainnya terkait dengan ada bantuan psikologi,” ungkap Uli Parulian.

    Setelah melakukan investigasi di TKP penembakan bersama tim kuasa hukum keluarga korban, Komnas HAM akan koordinasi juga dengan berbagai kementerian/lembaga untuk pemulihan korban, juga mengawal penegakan hukumnya agar adil dan transparan.

    Diketahui, peristiwa tragis penembakan tiga polisi anggota Polres Way Kanan tersebut terjadi saat ketiga korban melakukan penggerebekan arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten Way Kanan, Lampung, pada Senin (17/3/2025) lalu.

    Kasus tersebut saat ini masih dalam penyidikan. Satu dari dua oknum TNI yakini Kopda Basaryah telah ditetapkan sebagai tersangka penembakan dan Peltu Lubis ditetapkan tersangka kasus perjudian. Kedua tersangka dalam kasus penembakan polisi di arena sambung ayam tersebut kini ditahan di Denpom Lampung.

  • Kawal Kasus Penembakan 3 Polisi, Hotman Paris Minta Sidang Militer Digelar Terbuka

    Kawal Kasus Penembakan 3 Polisi, Hotman Paris Minta Sidang Militer Digelar Terbuka

    Liputan6.com, Lampung – Tim kuasa hukum keluarga korban penembakan tiga anggota Polri oleh oknum prajurit TNI aktif saat penggerebekan judi sabung ayam di Way Kanan, Lampung, mendesak agar proses persidangan militer terhadap dua tersangka anggota TNI dilakukan secara terbuka. Permintaan itu disampaikan oleh Tim Hotman Paris 911 usai mendampingi keluarga korban menemui jajaran Detasemen Polisi Militer (Denpom) II/3 Lampung, Rabu (9/4/2025). “Biasanya perkara seperti ini digelar terbuka, apalagi menyangkut publik dan institusi negara. Kami meminta agar proses sidangnya juga digelar terbuka, agar transparansi hukum tetap terjaga,” kata perwakilan Tim Hotman 911, Putri Maya Rumanti.

    Tim Hotman 911 bersama keluarga korban tiba di Markas Denpom II/3 Lampung sekitar pukul 10.30 WIB dan disambut langsung oleh Dandenpom II/3 Lampung, Mayor Cpm Haru Prabowo. Mereka kemudian melakukan audiensi secara tertutup di dalam gedung POMAD. Putri menjelaskan, pihaknya telah menanyakan langsung perkembangan penanganan kasus tersebut kepada penyidik militer. “Dari hasil pertemuan, kami mendapat penjelasan bahwa Denpom sedang melakukan pemeriksaan mendalam dan profesional terhadap para tersangka. Mereka juga menegaskan tak ada yang ditutupi, semua bukti dan saksi dikumpulkan secara objektif,” ungkapnya.

    Dia juga menyebut dalam waktu dekat penyidik Denpom akan menggelar rekonstruksi untuk menguatkan rangkaian peristiwa. Tim kuasa hukum dan keluarga akan terus mengawal proses hukum hingga tuntas. “Kami sama-sama berharap proses ini bisa berjalan cepat agar ada kepastian hukum. Denpom juga menginginkan itu. Rekonstruksi rencananya akan digelar dalam satu hingga dua pekan ke depan,” tegas dia.

    Sementara itu, Dandenpom II/3 Lampung, Mayor Haru Prabowo menuturkan bahwa saat rekonstruksi digelar, seluruh saksi akan dihadirkan untuk memastikan kesesuaian dengan fakta dan bukti yang ada. “Rekonstruksi pasti akan dilakukan, tapi waktunya masih kami pertimbangkan. Kami juga memperhitungkan lokasi, cuaca, dan faktor keamanan lainnya,” kata Haru.

    Terkait lokasi sidang dua anggota TNI aktif yang terlibat, yakni Kopda B dan Peltu YHL, Haru menyatakan bahwa Denpom masih menunggu arahan dari Komando Daerah Militer II/Sriwijaya. “Untuk sidang, kami belum bisa pastikan apakah akan digelar di Lampung atau Palembang. Kami tunggu petunjuk dari Kodam II/Sriwijaya,” pungkasnya.

  • Fakta Kasus KKB Serang Pendulang Emas di Yahukimo Papua

    Fakta Kasus KKB Serang Pendulang Emas di Yahukimo Papua

    Bisnis.com, JAKARTA — Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali berulah dengan menyerang pendulang emas di Yahukimo, Papua Pegunungan. Serangan itu diduga mengakibatkan 11 orang tewas. 

    Dalam catatan Bisnis, serangan KKB terjadi pada Selasa (8/4/2025) kemarin. Kepala Satuan Tugas alias Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo menyampaikan insiden penembakan itu terjadi di lokasi 22 dan Muara Kum Yahukimo.

    “Benar [KKB telah menyerang pendulang emas di Yahukimo Papua Pegunungan],” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (9/4/2025).

    Dia menyampaikan hingga saat ini pihaknya masih menyelidiki peristiwa tersebut. Di samping itu, pendataan korban juga masih terus dilakukan oleh aparat keamanan.

    Adapun, sejauh ini korban yang telah teridentifikasi meninggal dunia ada 11 orang. Kemudian, dua disandera dan delapan orang terpisah dari rombongan.

    “Saat ini korban MD [meninggal dunia] yang teridentifikasi ada 11 orang, 2 orang masih disandera, 8 orang terpisah dari rombongan dan belum ditemukan dan 35 mengungsi di kampung Mabul,” pungkasnya.

    Di lain sisi, Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra menyatakan bahwa informasi terkait korban meninggal dunia dari prajurit TNI merupakan berita tidak benar.

    Menurutnya, informasi mengenai prajurit TNI yang menjadi korban adalah propaganda yang sengaja disebar oleh KKB atau Organisasi Papua Merdeka (OPM).

    “Pemberitaan hoaks bahwa korban adalah prajurit TNI, itu propaganda sengaja disebar oleh gerombolan OPM dan simpatisannya. Semua itu alasan yang dicari cari oleh gerombolan OPM untuk mencari pembenaran aksinya untuk membunuh warga sipil,” tutur Candra dalam keterangan tertulis, Rabu (9/4/2025).

    Dua Korban Selamat 

    Brigjen Pol. Faizal Rahmadani juga menambahkan bahwa, dua orang pendulang yang selamat dari serangan KKB telah dievakuasi ke Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

    Evakuasi yang dilakukan Rabu (9/4) itu dilakukan setelah tim penindakan dari Satgas Damai Cartenz dan setibanya di Dekai langsung dibawa ke Mapolres Yahukimo.

    “Dari kedua saksi itu diharapkan didapat informasi terkait penyerangan yang menewaskan rekan-rekannya,” kata Kaops Satgas Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Rahmadani di Jayapura, Rabu petang.

    Dikatakan, dari laporan yang diterima ada beberapa orang pendulang yang sudah mengamankan diri. Saat ini, para korban berada di Kampung Mabul, Distrik Buluanop, Kabupaten Asmat, Papua Selatan.

    Untuk mencapai lokasi penambangan yang diserang KKB, hanya dapat ditempuh dengan menggunakan helikopter, sedangkan dari Asmat dapat menggunakan perahu motor karena wilayah itu berada di perbatasan dengan Kabupaten Asmat.

    Walaupun demikian belum diketahui pasti identitas korban karena anggota masih meminta keterangan dari mereka.

    “Mudah-mudahan dari mereka dapat diketahui kronologi dan jumlah korban yang meninggal serta identitas korban,” harap Kaops Satgas Damai Cartenz Brigjen Pol. Faizal Rahmadani yang juga menjabat sebagai Waka Polda Papua.

  • Meta bakal Rilis Aplikasi Instagram untuk iPad, Penantian 15 Tahun Berakhir? – Page 3

    Meta bakal Rilis Aplikasi Instagram untuk iPad, Penantian 15 Tahun Berakhir? – Page 3

    Lebuh lanjut, Instagram memiliki lebih dari 2 miliar pengguna aktif bulanan. Meskipun tidak semua pengguna tertarik pada video pendek, Instagram Reels telah menjadi fitur utama dalam pengalaman menggunakan platform ini, berkat pengaruh TikTok.

    Dikutip dari Android Police, Kamis (6/3/2025), saat ini Instagram Reels mencatat lebih dari 17,6 juta jam tontonan setiap hari, di mana pengguna menghabiskan sekitar setengah dari waktu mereka di platform untuk menonton Reels. Tren peningkatan konten Reels berbasis grafis belakangan ini pun menjadi sorotan.

    Instagram mendapat sorotan setelah sejumlah pengguna melaporkan adanya perubahan signifikan pada konten Reels yang direkomendasikan. Video yang menampilkan kekerasan, konten seksual, penembakan, penusukan, hingga adengan mengganggu lainnya mulai mendominasi feed pengguna.

  • Cara Polda Jateng Tangani Kasus Brigadir Ade Kurniawan Bunuh Bayinya, Batalkan Sepihak Sidang Etik

    Cara Polda Jateng Tangani Kasus Brigadir Ade Kurniawan Bunuh Bayinya, Batalkan Sepihak Sidang Etik

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Keluarga korban pembunuhan dari Brigadir Ade Kurniawan (AK) mengaku sempat dikelabui oleh polisi terkait pelaksanaan sidang Kode Etik Profesi Polri (KEPP).

    Keluarga korban sempat diberitahu secara resmi bahwa pelaksanaan sidang etik profesi Brigadir AK dilakukan pada Selasa (8/4/2025).

    Namun, setelah keluarga korban tiba di Mapolda Jateng ternyata sidang itu ditunda sepihak.

    Pengacara keluarga korban, M Amal Lutfiansyah menyebut, pembatalan sidang secara sepihak tersebut sangat merugikan keluarga korban.

    Karena itu, keluarga korban terutama nenek korban sempat melakukan protes keras terhadap kepolisian.

    Keluarga korban protes mengapa Polri terkesan melindungi polisi pembunuh.

    Keluarga juga meminta Polri agar jangan sampai lembaganya dirusak oleh pembunuh.

    “Nenek korban sempat emosional di lobi Polda Jateng, dia sempat berteriak-teriak di sana.

    Nenek korban kecewa karena sudah diberitahu sidang tanggal 8 malah dibatalkan sepihak,” ujar Lutfi saat dihubungi Tribun, Rabu (9/4/2024).

    Menurut Lutfi, kepolisian beralasan sidang dibatalkan karena perangkat belum siap.

    “Yang kami sesalkan ketika tidak siap mengapa keluarga diberi tahu sidang dilakukan pada Selasa 8 April,” bebernya.

    Keluarga merasa keberatan sidang etik Brigadir AK selalu molor karena dari pihak keluarga korban berasal dari luar Jawa.

    Keluarga korban merupakan warga Bima, Nusa Tenggara Barat.

    Apalagi nenek korban adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tidak bisa bebas mengajukan izin cuti.

    Keberatan lainnnya, kata Lutfi, keluarga korban khawatir jika kasus Brigadir AK seperti Aipda Robig pelaku penembakan pelajar Semarang hingga tewas.

    Robig masih berstatus polisi hingga di meja persidangan.

    “Jadi kami minta Brigadir AK dipecat. Dia sudah melakukan pelanggaran berat apalagi yang mau dipertahankan,” ungkapnya.

    Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto menyebut, sidang etik terhadap Brigadir AK dilakukan pada Kamis, 10 April 2025 pukul 10.00 WIB. Pihaknya tidak melakukan sidang etik pada Selasa 8 April karena masih melakukan persiapan administrasi. “Sidang jadinya besok (Kamis, 10 April),” bebernya.

    Kronologi Kasus

    – Peristiwa dugaan pembunuhan bermula ketika Brigadir AK anggota Direktorat Intelijen Keamanan (Ditintelkam) Polda Jawa Tengah bersama kekasihnya seorang perempuan berinisial DJP (24) dan anak hasil hubungan mereka bayi laki-laki berusia 2 bulan berinisial AN  berada di dalam mobil di kawasan Pasar Peterongan, Semarang Selatan, Kota Semarang, Minggu 2 Maret 2025 siang sekira pukul 14.30 WIB.

    – DJP meminta Brigadir AK berhenti di pasar tersebut untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Sebelum turun mobil, mereka sempat berfoto bersama. DJP lantas meninggalkan anaknya bersama  Brigadir AK di dalam mobil tersebut.

    – Selepas berbelanja di pasar, DJP kembali ke dalam mobil. Dia syok melihat anaknya sudah dalam kondisi  bibir membiru dan tak sadarkan diri.

    – DJP lantas panik lalu berusaha menepuk-nepuk anaknya untuk menyadarkannya tetapi tidak ada respon.

    – Keterangan dari  Brigadir AK kepada DJP, anak mereka sempat sempat muntah dan tersedak.

    – Brigadir AK juga mengaku sempat  mengangkat tubuh anaknya lalu menepuk-tepuk punggungnya selepas itu anaknya tertidur.

    – Mereka berdua lantas membawa anaknya ke RS Roemani untuk mendapatkan pertolongan.

    – Satu hari kemudian, bayi laki-laki itu dinyatakan meninggal dunia pada Senin , 3 Maret 2025 pukul 15.00.

    – Keterangan DJP yang diperoleh dari para petugas medis  di rumah sakit tersebut menyatakan anaknya meninggal dunia karena gagal pernapasan.

    – Senin malam , 3 Maret 2025 , bayi AN  dibawa ke Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah untuk dimakamkan.  Purbalingga merupakan tempat asal Brigadir AK.

    – Selepas pemakaman anaknya, Brigadir AK menghilang tanpa kabar. DJP curiga karena Brigadir AK lost contact.

    – DJP lantas memutuskan untuk melaporkan kasus kematian anaknya ke Polda Jateng dengan laporan bernomor LP/B/38/3/2025/SPKT, Polda Jawa Tengah, Rabu 5 Maret  2025. Dia melaporkan Brigadir AK ditemani ibu kandungnya.

    – Menindaklanjuti laporan dari DJP, penyidik dari Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Tengah melakukan ekshumasi atau membongkar makam bayi AN di Purbalingga pada Jumat,  7 Maret 2025.

    – Brigadir AK diamankan oleh Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Jateng, Senin, 10 Maret 2025. Sehari kemudian, dia ditahan untuk menjalani penempatan khusus (patsus).

    – Penyidik Ditreskrimum Polda Jateng melakukan pemeriksaaan terhadap Brigadir AK. Hasilnya, mereka menaikan kasus itu dari tahap penyelidikan ke penyidikan, Selasa 11 Maret 2025.

    – Brigadir AK ditetapkan sebagai tersangka , 25 Maret 2025. (Iwn)

  • Isu Politik-Hukum Terkini: Pertemuan Prabowo-Megawati hingga PPDS RSHS

    Isu Politik-Hukum Terkini: Pertemuan Prabowo-Megawati hingga PPDS RSHS

    Jakarta, Beritasatu.com – Sejumlah isu politik dan hukum pada Rabu (9/4/2025) menjadi perbincangan hangat pembaca Beritasatu.com. Berita terkait pertemuan Prabowo-Megawati menarik perhatian pembaca.

    Berita politik dan hukum lainnya, yakni terkait kunjungan menteri Kabinet Merah Putih ke kediaman mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kasus polisi ditembak TNI di Lampung, dugaan pertemuan Djoko Tjandra dan Harun Masiku, hingga kasus dokter PPDS Unpad yang perkosa keluarga pasien di RSHS.

    Isu Politik-Hukum Beritasatu.com

    1. Prabowo-Megawati Bertemu, Gerindra: PDIP Tetap di Luar Pemerintahan

    Partai Gerindra memastikan PDI Perjuangan akan tetap berada di luar pemerintahan meski Presiden Prabowo Subianto sudah bertemu Megawati Soekarnoputri di kediamannya, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (7/4/2025) malam.

    Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan Ketua Umum PDIP Megawati akan tetap mendukung Prabowo-Gibran Rakabuming Raka dari luar pemerintah.

    2. Setelah Bahlil dan Wihaji, Giliran Zulhas Kunjungi Jokowi di Solo

    Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menemui Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) di kediamannya di Jalan Kutai Utara No.1, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jawa Tengah, Rabu (9/4/2025).

    Pantauan Beritasatu.com, pria yang akrab disapa Zulhas itu tiba bersama istrinya di kediaman Jokowi sekitar pukul 10.35 WIB dan langsung dipersilakan masuk. Pertemuan sendiri berlangsung tertutup.

    Selang 1,5 jam kemudian Zulhas dan istri keluar diantar Jokowi dan Iriana. Kepada awak media yang menunggu ia mengatakan datang untuk silaturahmi lantaran selama momen Lebaran belum sempat halalbihalal dengan Jokowi.

    3. Polisi Ditembak di Lampung, Keluarga Tuntut Hukuman Mati Oknum TNI

    Selain berita terkait pertemuan Prabowo-Megawati, isu politik dan hukum lainnya, yakni keluarga tiga anggota polisi yang menjadi korban penembakan oleh oknum TNI di Way Kanan, Lampung, (kasus polisi ditembak TNI di Lampung) mendatangi Detasemen Polisi Militer (Denpom) Lampung pada Rabu (9/4/2025). Mereka datang untuk mempertanyakan perkembangan proses hukum terhadap pelaku dan menuntut hukuman mati serta sidang yang disiarkan secara langsung di televisi.

    Didampingi tim kuasa hukum dari Hotman Paris 911, keluarga korban disambut langsung oleh Komandan Denpom Lampung, Mayor CPM Haru Prabowo, di Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung. Pertemuan tersebut berlangsung secara tertutup.

    4. KPK Dalami Dugaan Pertemuan Djoko Tjandra dan Harun Masiku

    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mendalami dugaan pertemuan antara Djoko Soegiarto Tjandra (DST) dan Harun Masiku (HM) di Kuala Lumpur, Malaysia. Dugaan ini mencuat saat KPK memeriksa Djoko sebagai saksi dalam kasus dugaan suap pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR periode 2019–2024 pada Rabu (9/4/2025).

    KPK belum mengungkap secara rinci waktu maupun tujuan pertemuan tersebut. Namun, Tessa menyebut dugaan pembahasan dalam pertemuan itu berkaitan dengan permintaan bantuan dari Djoko Tjandra kepada Harun Masiku.

    Sementara itu, Djoko Tjandra membantah mengenal Harun Masiku. Ia menyatakan tidak tahu-menahu terkait keberadaan Harun maupun dugaan keterlibatannya dalam kasus yang sedang ditangani KPK.

    5. Kasus Dokter PPDS RSHS Perkosa Pasien, Korban Jadi 3 Orang

    Polisi mengungkap korban pemerkosaan Priguna Anugrah Pratama atau PAP (31), dokter residen program pendidikan dokter spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) menjadi tiga orang. Selain FH (21), keluarga pasien di RSUP Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, dua korban lainnya merupakan pasien RSHS.

    Direktur Direktorat Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Jawa Barat, Kombes Pol Surawan, mengungkapkan ketiga korban mengalami tindak pemerkosaan di waktu yang berbeda.

    Demikian isu politik dan hukum terkini Beritasatu.com, di antaranya terkait pertemuan Prabowo-Megawati.

  • Satgas Cartenz Ungkap KKB Papua Serang Pendulang Emas di Yahukimo, 11 Tewas

    Satgas Cartenz Ungkap KKB Papua Serang Pendulang Emas di Yahukimo, 11 Tewas

    Bisnis.com, JAKARTA — Satgas Damai Cartenz melaporkan telah terjadi peristiwa penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di pendulang emas Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan pada Selasa (8/4/2025).

    Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Yusuf Sutejo menyampaikan insiden penembakan itu terjadi di lokasi 22 dan Muara Kum Yahukimo.

    “Benar [KKB telah menyerang pendulang emas di Yahukimo Papua Pegunungan],” ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (9/4/2025).

    Dia menyampaikan hingga saat ini pihaknya masih menyelidiki peristiwa tersebut. Di samping itu, pendataan korban juga masih terus dilakukan oleh aparat keamanan.

    Adapun, sejauh ini korban yang telah teridentifikasi meninggal dunia ada 11 orang. Kemudian, dua disandera dan delapan orang terpisah dari rombongan.

    “Saat ini korban MD [meninggal dunia] yang teridentifikasi ada 11 orang, 2 orang masih disandera, 8 orang terpisah dari rombongan dan belum ditemukan dan 35 mengungsi di kampung Mabul,” pungkasnya.

    Di lain sisi, Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Candra menyatakan bahwa informasi terkait korban meninggal dunia dari prajurit TNI merupakan berita tidak benar.

    Menurutnya, informasi mengenai prajurit TNI yang menjadi korban adalah propaganda yang sengaja disebar oleh KKB atau Organisasi Papua Merdeka (OPM).

    “Pemberitaan hoaks bahwa korban adalah prajurit TNI, itu propaganda sengaja disebar oleh gerombolan OPM dan simpatisannya. Semua itu alasan yang dicari cari oleh gerombolan OPM untuk mencari pembenaran aksinya untuk membunuh warga sipil,” tutur Candra dalam keterangan tertulis, Rabu (9/4/2025).

  • Besok Brigadir AK Jalani Sidang Etik, Pengacara Sebut Nenek Korban Sempat Emosional Sidang Ditunda – Halaman all

    Besok Brigadir AK Jalani Sidang Etik, Pengacara Sebut Nenek Korban Sempat Emosional Sidang Ditunda – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Polda Jawa Tengah (Jateng) berencana menggelar sidang Komisi Kode Etik Polri bagi Brigadir AK pada Kamis (10/4/2025) besok.

    Sebagaimana diketahui, Brigadir AK dilaporkan sudah membunuh anak kandungnya yang masih berusia bulan.

    Adapun sidang kode etik ini sempat tertunda berulang kali dengan alasan kesiapan perangkat sidang.

    Keluarga korban mengaku sempat dikelabui oleh polisi terkait pelaksanaan sidang kode etik Brigadir AK.

    Mereka diberi tahu secara resmi bahwa pelaksanaan sidang etik akan dilakikan pada Selasa (8/4/2025).

    Namun, setelah keluarga korban tiba di Mapolda Jateng, sidang tersebut ditunda sepihak.

    Pengacara keluarga korban, M Amal Lutfiansyah mengatakan, pembatalan sidang secara sepihak tersebut sangat merugikan keluarga korban.

    Oleh sebab itu, keluarga korban, terutama nenek korban sempat melakukan protes keras terhadap kepolisian.

    Keluarga korban protes mengapa Polri terkesan melindungi pembunuh.

    Keluarga pun meminta Polri supaya jangan sampai lembaganya dirusak oleh pembunuh.

    “Nenek korban sempat emosional di lobi Polda Jateng, dia sempat berteriak-teriak di sana. Nenek korban kecewa karena sudah diberitahu sidang tanggal 8 malah dibatalkan sepihak,” ujar Lutfi saat dihubungi Tribun Jateng, Rabu (9/4/2024).

    Lutfi berujar, kepolisian beralasan sidang dibatalkan karena perangkat belum siap.

    “Yang kami sesalkan ketika tidak siap mengapa keluarga diberi tahu sidang dilakukan pada Selasa 8 April,” ungkapnya.

    Keluarga korban merasa keberatan sidang etik Brigadir AK selalu molor karena mereka berasal dari luar Pulau Jawa.

    Keluarga korban adalah warga Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

    Sementara itu, nenek korban adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tidak bisa bebas mengajukan izin cuti.

    Selain itu, keluarga korban khawatir jika kasus Brigadir AK seperti Aipda Robig Zaenudin, pelaku penembakan pelajar SMK di Semarang hingga tewas yang berstatus anggota Polri hingga di meja persidangan.

    “Jadi kami minta Brigadir AK dipecat. Dia sudah melakukan pelanggaran berat apalagi yang mau dipertahankan,” tuturnya.

    Terpisah, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto mengatakan, sidang etik terhadap Brigadir AK dilakukan pada Kamis, 10 April 2025 pukul 10.00 WIB. 

    Pihaknya tidak melakukan sidang etik pada Selasa, 8 April 2025 karena masih melakukan persiapan administrasi. 

    “Sidang jadinya besok (Kamis, 10 April),” terangnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Keluarga Korban Brigadir AK Sempat di-PHP Polda Jateng soal Sidang Etik.

    (Tribunnews.com/Deni)(TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

  • Polisi Ditembak di Lampung, Keluarga Tuntut Hukuman Mati Oknum TNI

    Polisi Ditembak di Lampung, Keluarga Tuntut Hukuman Mati Oknum TNI

    Lampung, Beritasatu.com – Keluarga tiga anggota polisi yang menjadi korban penembakan oleh oknum TNI di Way Kanan, Lampung, (kasus polisi ditembak TNI di Lampung) mendatangi Detasemen Polisi Militer (Denpom) Lampung pada Rabu (9/4/2025). Mereka datang untuk mempertanyakan perkembangan proses hukum terhadap pelaku dan menuntut hukuman mati serta sidang yang disiarkan secara langsung di televisi.

    Didampingi tim kuasa hukum dari Hotman Paris 911, keluarga korban disambut langsung oleh Komandan Denpom Lampung, Mayor CPM Haru Prabowo, di Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung. Pertemuan tersebut berlangsung secara tertutup.

    Kunjungan ini merupakan bentuk desakan agar penegakan hukum terhadap tersangka Kopda Basariah dilakukan secara adil, transparan, dan terbuka. Kopda Basariah diketahui telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penembakan yang menewaskan tiga anggota polisi saat penggerebekan arena judi sabung ayam di Way Kanan.

    Putri dari salah satu korban, AKP Anumerta Lusiyanto, yakni Sabila, menegaskan pentingnya transparansi dalam pengungkapan kasus polisi ditembak TNI di Lampung ini. Ia meminta agar persidangan kasus polisi ditembak TNI di Lampung disiarkan secara live agar publik dapat mengawal jalannya proses hukum.

    “Kalau bisa ditayangkan di televisi dan media nasional agar kita semua bisa menyaksikan dan mengawal kasus ini. Pelaku harus dihukum seadil-adilnya,” ujar Sabila di hadapan awak media.

    Sabila juga menyatakan keluarga tidak menerima tekanan dalam penanganan kasus ini. Namun ia berharap kasus ini terus dikawal oleh tim hukum Hotman Paris dan pelaku dijatuhi hukuman seberat-beratnya.

    “Dia sudah menghilangkan tiga nyawa. Kami berharap pelaku dijatuhi hukuman mati,” tegasnya.

    Sementara itu, Komandan Denpom Lampung, Mayor Cpm Haru Prabowo, menyatakan pihaknya terbuka terhadap kunjungan dari tim hukum korban. Ia juga menyebut dua tersangka masih ditahan di Denpom Lampung dalam kondisi sehat.

    “Kami masih menunggu arahan dari Kodam terkait lokasi sidang, apakah akan digelar di Palembang atau tetap di Lampung,” kata Haru.

    Mengenai jadwal rekonstruksi, Haru belum dapat memberikan kepastian. Ia menyebut pihaknya tetap bekerja selama libur Lebaran dan terus memeriksa saksi-saksi untuk mendalami kasus ini.

    “Kami tidak ingin gegabah. Penyidikan harus dilakukan sedalam-dalamnya,” ujarnya.

    Setelah menerima keluarga korban, Denpom Lampung akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Kodam II/Sriwijaya untuk menentukan tahapan peradilan terhadap tersangka kasus polisi ditembak TNI di Lampung.