Kasus: penembakan

  • Pria Bersenjata Tembaki Gereja di Sri Lanka Jelang Paskah

    Pria Bersenjata Tembaki Gereja di Sri Lanka Jelang Paskah

    Kolombo

    Seorang pria bersenjata menembaki sebuah gereja di Sri Lanka pada Jumat (18/4) waktu setempat, menjelang perayaan Paskah. Penembakan ini terjadi saat Sri Lanka sedang dalam keadaan siaga tinggi menjelang peringatan enam tahun pengeboman Minggu Paskah yang menewaskan ratusan orang.

    Kepolisian Sri Lanka dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (19/4/2025), menyebut seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke sebuah gereja yang ada di area Manampitiya, yang berjarak 160 kilometer sebelah timur laut ibu kota Kolombo pada Jumat (18/4) waktu setempat.

    Penembakan itu, sebut Kepolisian Sri Lanka, memicu kerusakan pada jendela gedung gereja. Namun dilaporkan tidak ada korban luka akibat tembakan tersebut.

    Kepolisian mengatakan bahwa seorang tersangka telah ditangkap terkait penembakan itu. Namun identitas tersangka itu tidak diungkapkan ke publik.

    “Penyelidikan awal menunjukkan bahwa tersangka telah menargetkan gereja karena permusuhan pribadi dengan sang pendeta,” kata Kepolisian Sri Lanka dalam pernyataannya.

    Penembakan ini terjadi ketika otoritas Sri Lanka meningkatkan dan memperketat keamanan di wilayahnya menjelang peringatan enam tahun pengeboman mematikan tahun 2019 lalu. Para polisi dan pasukan bersenjata dikerahkan ke hampir semua gereja di berbagai wilayah Sri Lanka selama perayaan Paskah tahun ini.

    Tahun 2019 lalu, sejumlah pengebom bunuh diri beraksi di tiga gereja dan tiga hotel di negara tersebut hingga menewaskan sedikitnya 279 orang, termasuk 45 warga negara asing (WNA).

    Lebih dari 500 orang lainnya mengalami luka-luka dalam serangan yang menggemparkan dunia pada saat itu. Otoritas Sri Lanka mengatakan kelompok Islamis lokal sebagai dalang serangan bom tersebut.

    Pada Senin (21/4) mendatang, Gereja Katolik Sri Lanka akan mengenang para korban tewas dengan menyatakan mereka sebagai “Pahlawan Iman”.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Emosinya Keluarga saat Rekonstruksi Kasus 3 Polisi Tewas Ditembak di Lampung, Sebut Pelaku Biadab – Halaman all

    Emosinya Keluarga saat Rekonstruksi Kasus 3 Polisi Tewas Ditembak di Lampung, Sebut Pelaku Biadab – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Lampung – Proses rekonstruksi penembakan tiga anggota polisi yang terjadi di lokasi judi sabung ayam di Negeri Batin, Way Kanan, Lampung, memicu emosi mendalam dari keluarga korban.

    Mereka menilai banyak kejanggalan dalam rekonstruksi yang digelar oleh Denpom II/3 Lampung, pada Kamis (17/4/2025).

    Rekonstruksi ini dilakukan setelah insiden penembakan yang mengakibatkan tewasnya tiga anggota polisi.

    Mereka adalah AKP Anumerta Lusiyanto, Aipda Anumerta Petrus Apriyanto, dan Briptu Anumerta Ghalib Surya Ganta.

    Penembakan tersebut terjadi saat penggerebekan arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik pada Senin, 17 April 2025.

    Tanggapan Keluarga Korban

    Ibu Bripda Ghalib, Suryalina, mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap hasil rekonstruksi.

    “Apa yang ditampilkan dalam proses rekonstruksi tersebut bertentangan dengan fakta sebenarnya di TKP,” ungkapnya.

    Ia menegaskan bahwa anaknya tidak melakukan penembakan terlebih dahulu seperti yang dituduhkan.

    Haryanti, kakak dari Aipda Petrus Apriyanto, juga menyatakan ketidakpuasannya.

    “Kami meminta keadilan harus ditegakkan seadil-adilnya. Itu pembunuhan berencana menurut kami,” tegasnya.

    Ia menambahkan bahwa adiknya meninggalkan seorang anak yang masih kecil.

    Permintaan Keadilan

    Suryalina menilai pelaku sebagai “pembunuh yang biadab” dan meminta agar pelaku dijatuhi hukuman mati.

    “Saya sudah tanya ke temannya yang menjadi saksinya langsung dan tidak ada. Kejam sekali mereka yang membunuh anak saya,” ungkapnya.

    Sapril, keponakan AKP Lusiyanto, juga menyoroti ketidaksesuaian dalam adegan rekonstruksi.

    “Kami tidak mengeklaim tidak sesuai, tapi memang tidak sesuai dengan fakta yang ada,” katanya.

    Ia juga meminta agar persidangan digelar secara terbuka untuk memastikan keadilan bagi para korban.

    Proses rekonstruksi yang dilakukan oleh Denpom II/3 Lampung tidak hanya menimbulkan banyak pertanyaan dari keluarga korban, tetapi juga menambah kesedihan dan kemarahan mereka.

    Keluarga berharap keadilan dapat ditegakkan secepatnya, dan pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal.

    (TribunLampung.co.id/Noval Andriansyah)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Anak Deputi Sheriff Lakukan Penembakan Massal di Universitas Florida, 2 Orang Tewas, 6 Terluka – Halaman all

    Anak Deputi Sheriff Lakukan Penembakan Massal di Universitas Florida, 2 Orang Tewas, 6 Terluka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kasus penembakkan massal kembali menggegerkan Amerika Serikat pada Kamis waktu setempat (17/4/2025).

    Seorang pria berusia 20 tahun membuka tembakan pada hari Kamis di Florida State University (FSU), menewaskan dua orang dan melukai setidaknya enam orang lainnya, menurut penyelidik.

    Penembak berusia 20 tahun tersebut, merupakan putra seorang deputi sheriff yang diduga melakukan penembakan menggunakan senjata dinas milik orangtuanya, menurut pihak berwenang

    “Sayangnya, putranya memiliki akses ke salah satu senjatanya yang ditemukan di lokasi kejadian,” kata Sheriff Kabupaten Leon Walter McNeil dalam konferensi pers.

    Penembakan dimulai sekitar pukul 11.50 waktu setempat (sekitar pukul 22.50 WIB) di dekat gedung serikat mahasiswa di kampus FSU.

    Mahasiswa dan staf diberitahu untuk berlindung di tempat ketika polisi merespons.

    Lebih dari 42.000 mahasiswa yang tengah menghadiri kelas di kampus utama pun melakukan evakuasi.

    Mahasiswa FSU Max Jenkins menggambarkan situasi saat terjadinya penembakan.

    Max mengaku, melihat pelaku keluar dari gedung serikat mahasiswa dan menembakkan senjatanya empat atau lima kali keluar.

    “Dia melihat petugas pemeliharaan yang sedang memberi isyarat kepada semua orang dan saya kira mendengarnya, lalu berbalik dan menembak ke arah itu,” kata Jenkins dalam video di situs web surat kabar Tallahassee Democrat. 

    Polisi meyakini, penembak tersebut merupakan putra seorang deputi sheriff Distrik Leon.

    Dikutip dari Associated Press, pelaku bertindak sendirian dan motifnya belum diketahui hingga berita ini diturunkan.

    Tersangka berusia 20 tahun tersebut, diidentifikasi sebagai sosok bernama Phoenix Ikner yang dipercaya juga berkuliah sebagai mahasiswa FSU di ibu kota negara bagian Tallahassee, kata Jason Trumbower, kepala polisi universitas tersebut.

    Dalam keterangannya, Trumbower memastikan, kedua korban tewas dari penembakan tersebut bukanlah mahasiswa. 

    Trumbower tidak memberikan detail mengenai empat korban lain yang ditembak dan terluka.

    Petugas polisi yang merespons ke lokasi kejadian langsung menembak tersangka ketika dia gagal mematuhi perintah untuk menyerah.

    Pelaku yang berhasil dilumpuhkan kemudian diamankan dan dibawa ke dalam tahanan, menurut pihak berwenang.

    Empat korban luka, ditambah penembak tersebut, dilarikan ke rumah sakit dengan luka tembak.

    Penembakan massal di kampus sekolah di AS telah menjadi tragedi yang berulang dalam beberapa tahun terakhir.

    Insiden Kamis merupakan penembakan kedua di kampus FSU dalam 11 tahun terakhir.

    Sebelumnya pada 2014, seorang lulusan FSU juga melakukan penembakan pada pagi hari di perpustakaan utama sekolah.

    Penembakan tersebut, melukai dua mahasiswa dan seorang karyawan ketika ratusan orang sedang belajar untuk ujian.

    (Tribunnews.com/Bobby)

  • 2 Orang Tewas Usai Penembakan di Universitas Florida, Pelaku Diduga Anak Polisi

    2 Orang Tewas Usai Penembakan di Universitas Florida, Pelaku Diduga Anak Polisi

    Jakarta

    Penembakan massal terjadi di Universitas Florida Amerika Serikat (AS). Dua orang dilaporkan tewas.

    Dilansir AFP, polisi mengungkapkan penembakan massal diduga dilakukan oleh putra seorang deputi sheriff setempat dengan senjata dinas lamanya. Peristiwa penembakan terjadi pada Kamis (17/4/2025) waktu setempat.

    Lima orang dirawat di rumah sakit ketika pria bersenjata yang diidentifikasi sebagai Phoenix Ikner mengamuk di Universita Florida. Pelaku menembaki para mahasiswa, sebelum ia ditembak dan dilukai oleh polisi.

    Saat penembakan, kampus dalam keadaan terkunci. Mahasiswa diperintahkan untuk berlindung di tempat saat petugas tanggap darurat menyerbu lokasi beberapa saat setelah penembakan yang berlangsung saat makan siang.

    Sheriff Leon County Walt McNeil mengungkapkan pelaku teridentifikasi bernama Ikner (20) yang merupakan seorang mahasiswa di universitas tersebut dan putra dari seorang anggota stafnya yang “luar biasa” selama 18 tahun.

    Sayangnya, putranya memiliki akses ke salah satu senjatanya, dan itu adalah salah satu senjata yang ditemukan di tempat kejadian

    Ikner dibawa ke rumah sakit setelah ditembak. Kondisinya belum diketahui.

    Dalam rekaman yang ditayangkan oleh CNN tampak memperlihatkan seorang pemuda berjalan di halaman dan menembaki orang-orang yang mencoba melarikan diri. Para saksi mata berbicara tentang kekacauan saat orang-orang mulai berlarian di kampus yang luas itu saat tembakan terdengar di dekat serikat mahasiswa.

    “Sekitar semenit kemudian, kami mendengar sekitar delapan hingga 10 tembakan.” Saksi mata mengatakan dia melihat seorang pria yang tampaknya telah ditembak di bagian tengah tubuh. “Semuanya terasa tidak nyata. Saya tidak percaya apa yang saya lihat. Semuanya benar-benar sunyi, lalu kacau.”

    (dek/dek)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Detik Detik Penculik Ditembak Polisi, Sempat Sembunyi di Plafon

    Detik Detik Penculik Ditembak Polisi, Sempat Sembunyi di Plafon

    TRIBUNJATENG.COM – Detik-detik polisi menembak pelaku penculikan akhirnya diungkap aparat.

    Seorang pelaku penculikan M. Adi Mahyanto (47) ditembak si rumah kontrakannya di Cijantung, Jakarta Timur.

    Penembakan itu terjadi saat Tim Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya berhasil menangkap M. Adi Mahyanto (47), pelaku penculikan seorang anak berinisial ETZ (13). 

    Penangkapan yang berlangsung pada Selasa (15/4/2025) ini menjadi sorotan setelah pelaku bersembunyi di atas plafon rumah dan mencoba melarikan diri, yang membuat petugas terpaksa mengambil tindakan tegas. 

    Proses penangkapan dimulai dengan upaya pertama polisi yang mengetuk pintu rumah berwarna abu-abu di Jalan Kampung Asam, Cijantung.

    Namun, saat petugas tidak mendapat respons, mereka mencoba mengintip melalui ventilasi dan jendela.

    “Buka, Pak. Buka. Enggak apa-apa, Pak. Buka saja, Pak,” seru salah satu petugas.

    Setelah beberapa kali meminta agar pintu dibuka tanpa hasil, polisi akhirnya mendobrak pintu rumah kontrakan berukuran tiga petak tersebut.

    Pada saat itu, seorang bocah muncul dari ruang tengah dan polisi langsung menanyakan keberadaan pelaku.

    Setelah memeriksa ruang belakang rumah, petugas akhirnya menemukan pelaku bersembunyi di atas plafon.

    Polisi segera memberi perintah tegas. “Turun! Cepat! Sini!,” tegas seorang petugas kepada pelaku yang bertelanjang dada saat itu.

    Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Ressa Fiardi berujar, pelaku melakukan perlawanan saat hendak ditangkap.

     Akibat perlawanan tersebut, polisi terpaksa mengambil tindakan tegas terukur, yaitu menembak kaki pelaku agar tidak melarikan diri lebih jauh.

    “Pada saat giat penangkapan, pelaku melakukan perlawanan dan melarikan diri, sehingga tim mengambil tindakan tegas terukur, yaitu menembak kaki pelaku,” ujar AKBP Ressa dalam keterangan resmi.

    Duduk perkara Kasus ini bermula pada Kamis (10/4/2025) ketika ETZ, anak berusia 13 tahun, dilaporkan hilang setelah dibawa pelaku yang merupakan tetangga kontrakannya di Trikora, Pasar Rebo.

    Pelaku yang baru mengontrak rumah di samping kontrakan korban sekitar satu minggu sebelumnya, diduga mendekati korban dengan menawarkan makanan dan menjanjikan akan membelikan baju baru.

    Menurut keterangan yang dibagikan oleh akun @wtnbnuna di media sosial, pelaku pertama kali mendekati korban dengan memberi makanan dan mengiming-imingi hadiah.

    Pada pagi hari tersebut, korban meninggalkan rumah dan tidak pernah kembali. Orang tua korban mulai mencurigai kepergian anak mereka dan langsung mencari ke rumah kontrakan pelaku.

    “Modus pelaku adalah mengiming-imingi korban beli baju di Pasar Rebo, karena beberapa kali memang pelaku sering membelikan korban makanan,” tulis akun @wtnbnuna.

    Kasus penculikan ini viral di media sosial setelah informasi mengenai hilangnya korban tersebar, memicu keresahan masyarakat sekitar.

  • Bernasib Tragis, Warga Palestina Meninggal 3 Hari sebelum Dibebaskan dari Penjara Israel – Halaman all

    Bernasib Tragis, Warga Palestina Meninggal 3 Hari sebelum Dibebaskan dari Penjara Israel – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Nasib buruk menimpa Musab Hassan Adili (20), seorang warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.

    Adili meninggal Rabu malam, (16/4/2025), atau tiga hari sebelum dijadwalkan dibebaskan oleh Israel.

    Kantor berita Wafa melaporkan Adili berasal dari Desa Osarin, selatan Kota Nablus, Tepi Barat, dan meninggal di Rumah Sakit Soroka.

    Komisi Urusan Tahanan dan Eks Tahanan beserta Masyarakat Tahanan Palestina (PPS) menyebut Adili sudah ditahan sejak 22 Maret 2024. Dia dijatuhi hukuman penjara tiga belas bulan.

    Menurut komisi itu dan PPS, kematian Adili menambah daftar tahanan yang meninggal karena kejahatan yang di dalam sistem penjara Israel.

    Kini jumlah tahanan Palestina yang meninggal atau tewas sejak perang di Jalur Gaza meletus mencapai 64 orang.

    Jumlah itu adalah yang bisa diketahui. Setidaknya 40 dari mereka berasal dari Gaza.

    Kedua organisasi itu meminta lembaga HAM dunia untuk mengambil keputusan guna meminta pertanggungjawaban para pemimpin Israel yang diduga terlibat dalam kejahatan perang.

    Kepala RS di Gaza dilaporkan disiksa

    Sementara itu, Dr. Hussam Abu Safiya yang menjadi Kepala Rumah Sakit (RS) Kamal Adwan di Gaza dilaporkan disiksa di penjara Israel.

    Pengacara Abu Safiya, Gheed Qassem, menyebut tulang rusuk dokter itu patah karena siksaan dari beberapa interogator Israel.

    Menurut Qassem, siksaan itu dilakukan agar Abu Safiya bersedia membuat kesaksian palsu yang akan digunakan Israel untuk melawan dia.

    Meski mendapaat siksaan, Qassem menolak untuk membuat kesaksian palsu apa pun.

    Sejak dokter itu dipenjara, berat badannya telah berkurang lebih dari 20 kg. Dia menderita sejumlah masalah kesehatan.

    Abu Safiya ditangkap Pasukan Pertahanan Israel (IDF) saat Israel menyebut RS Kamal Adwan pada bulan Desember 2024.

    Israel sudah lama dilaporkan melakukan kejahatan perang terhadap para pekerja kesehatan, termasuk menyerang fasilitas kesehatan.

    Salah satu RS yang diserang Israel adalah RS Kristen Al Ahli di Gaza. RS itu dibom Israel saat Minggu Palma tanggal 13 April lalu.

    Israel bunuh 15 tenaga kesehatan

    Beberapa waktu lalu IDF akhirnya mengakui para tentaranya membuat kesalahan karena membunuh lima belas tenaga kesehatan (nakes) di Gaza pada 23 Maret lalu.

    Meski demikian, IDF mengklaim beberapa di antara nakes itu punya kaitan dengan kelompok Hamas.

    Peristiwa pembunuhan itu terjadi di dekat Kota Rafah, Gaza selatan. Awalnya, konvoi ambulans Bulan Sabit Palestina (PRCS), sebuah mobil PBB, dan truk pemadam kebakaran dari Pertahanan Sipil Gaza ditembaki IDF.

    BBC melaporkan Israel awalnya mengklaim IDF melepaskan tembakan konvoi itu mendekat dan “mencurigakan”. Tidak ada sinar lampu depan di mobil.

    Selain itu, Israel mengklaim pengerahan kendaraan itu belum dikoordinasi atau disetujui oleh IDF.

    Akan tetapi, pernyataan Israel itu terbantahkan oleh rekaman dari ponsel salah satu nakes yang tewas. Rekaman tersebut memperlihatkan kendaraan-kendaraan itu memliki lampu. Para nakes menjawab panggilan untuk membantu korban luka.

    Awalnya video tersebut dibagikan oleh media kenamaan asal Amerika Serikat (AS), The New York Times. Video itu memperlihatkan kendaraan melaju. Lalu, tanpa ada peringatan, kendaraan itu mulai ditembaki.

    Video itu berdurasi sekitar 5 menit. Seorang nakes yang bernama Refat Radwan terdengar mengucapkan doa terakhirnya sebelum para tentara Israel mendekati kendaraan.

    Adapun pada Sabtu kemarin, IDF menyampaikan pernyataan kepada wartawan. IDF mengklaim tentaranya sebelumnya menembaki satu mobil yang berisi tiga anggota Hamas.

    Ketika ambulans mendekati tempat kejadian, pemantau dari udara menginformasikan kepada tentara bahwa konvoi kendaraan itu “melaju dengan mencurigakan”.

    Tatkala ambulans berhenti di samping mobil yang diduga berisi anggota Hamas itu, tentara Israel berasumsi mereka sedang terancam sehingga melepaskan tembakan. Padahal, tidak ada bukti satu pun nakes memegang senjata.

    Sebelumnya, Israel mengakui laporan mengenai kendaraan mendekat tanpa lampu itu tidak akurat. Laporan itu punya kaitan dengan pasukan yang terlibat penembakan.

    Salah satu nakes yang selamat berkata kepada BBC, ambulans itu menyalakan lampu. Dia membantah rekan-rekannya punya kaitan dengan kelompok militan apa pun.

    Video rekaman memperlihatkan ambulans diberi tanda dengan jelas. Di samping itu, para nakes mengenakan seragam yang memantulkan cahaya.

    Pejabat Israel mengatakan jenazah 15 nakes itu dikubur di dalam pasir oleh tentara Israel untuk melindungi mereka dari hewan liar.

  • Rekonstruksi Penembakan Polisi di Lampung, Semua Tersangka Dihadirkan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        17 April 2025

    Rekonstruksi Penembakan Polisi di Lampung, Semua Tersangka Dihadirkan Regional 17 April 2025

    Rekonstruksi Penembakan Polisi di Lampung, Semua Tersangka Dihadirkan
    Tim Redaksi
    LAMPUNG, KOMPAS.com
    – Denpom II/3 Lampung menggelar rekonstruksi kasus penembakan
    tiga anggota polisi
    di Kabupaten
    Way Kanan
    , Lampung.
    Rekonstruksi tersebut digelar di Lapangan Satlog Korem 043 Garuda Hitam pada Kamis (17/4/2025) mulai pukul 07.30 WIB.
    Pantauan Kompas.com di lokasi, pihak Denpom telah memasang batas-batas penanda area yang digunakan sebagai lokasi tempat kejadian perkara (TKP).
    Setidaknya, ada 12 titik penanda area di mana adegan penting dalam kasus penembakan itu terjadi.
    Komandan Denpom II/3 Lampung Mayor CPM Haru Prabowo mengatakan, rekonstruksi tersebut digelar sebagai bagian dari proses penyidikan kasus itu.
    “Tersangka kami hadirkan semua, Kopda Basarsyah dan Peltu Lubis,” kata dia di lokasi, Kamis pagi.
    Diketahui, tiga orang polisi gugur saat menggerebek arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Kecamatan Negara Batin, Kabupaten
    Way Kanan
    , Lampung, pada Senin (17/3/2025) sore.
    Korban-korban tersebut adalah AKP (anumerta) Lusiyanto (Kapolsek Negara Batin), Aipda (anumerta) Petrus Apriyanto, dan Briptu (anumerta) Ghalib Surya Ganta.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Ngeri Penembakan di Sekolah AS, 4 Siswa Luka-luka

    Ngeri Penembakan di Sekolah AS, 4 Siswa Luka-luka

    Dallas

    Aksi penembakan terjadi di sebuah sekolah menengah di Dallas, Amerika Serikat (AS). Sedikitnya empat siswa di sekolah tersebut mengalami luka-luka. Pelaku berhasil ditangkap beberapa jam setelah penembakan terjadi.

    Motif penembakan di Sekolah Menengah Wilmer-Hutchins yang ada di area Dallas, Texas, pada Selasa (15/4) siang waktu setempat itu, belum diketahui secara jelas.

    Departemen Pemadam Kebakaran Dallas, seperti dilansir Associated Press, Rabu (16/4/2025), melaporkan tiga siswa sekolah menengah itu mengalami luka-luka akibat tembakan pelaku, sedangkan satu siswa lainnya mengalami luka-luka pada tubuh bagian bawah.

    Disebutkan Departemen Pemadam Kebakaran Dallas bahwa para personel tanggap darurat dikirimkan ke sekolah menengah itu tepat setelah pukul 13.00 waktu setempat.

    Keempat siswa yang luka-luka, semuanya berjenis kelamin laki-laki dan berusia antara 15 tahun hingga 18 tahun, dilarikan ke rumah sakit setempat dengan kondisi luka beragam, mulai dari luka serius hingga luka yang tidak mengancam nyawa mereka.

    Otoritas distrik sekolah independen Dallas mengumumkan pada Selasa (15/4) malam bahwa seorang tersangka telah ditangkap beberapa jam setelah penembakan terjadi. Namun identitas tersangka itu tidak disebutkan lebih lanjut.

    Asisten kepala kepolisian untuk Distrik Sekolah Independen Dallas, Christina Smith, mengatakan dalam konferensi pers bahwa penyelidikan masih berlangsung dan sejauh ini dirinya tidak memiliki informasi apa pun soal apa yang memicu penembakan tersebut.

    Lihat juga Video: Penembakan Massal Terjadi di Sekolah Swedia, 10 Orang Tewas

    Otoritas distrik sekolah independen Dallas hanya memberikan sedikit keterangan selama konferensi pers.

    “Saya tahu ada banyak pertanyaan dan kami tidak akan mendapatkan semua jawabannya sekarang karena beberapa informasinya tidak akurat,” kata pengawas Distrik Sekolah Independen Dallas, Stephanie Elizalde, dalam konferensi pers.

    Elizalde menambahkan bahwa tidak akan ada aktivitas belajar-mengajar di sekolah menengah itu selama sisa pekan ini, namun para konselor akan tersedia bagi para siswa. Diketahui bahwa sekolah yang sama juga dilanda penembakan pada April lalu, dengan seorang siswa menembak seorang siswa lainnya di bagian kaki.

    Gubernur Texas, Greg Abbott, dalam pernyataannya mengatakan dirinya “turut berduka cita kepada para korban aksi kekerasan yang tidak berperikemanusiaan ini”.

    Lihat juga Video: Penembakan Massal Terjadi di Sekolah Swedia, 10 Orang Tewas

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Jenderal IRGC Lama Diam, Berkoar Hasil Perundingan AS-Iran Tak Bisa Nego Keamanan dan Militer Iran – Halaman all

    Jenderal IRGC Lama Diam, Berkoar Hasil Perundingan AS-Iran Tak Bisa Nego Keamanan dan Militer Iran – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang juru bicara Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) telah menekankan bahwa keamanan nasional dan kemampuan militer Iran tidak dapat dinegosiasikan dalam kondisi apa pun.

    Demikian dikatakan oleh Brigadir Jenderal Ali Mohammad Naeini, pada Selasa (15/4/2025), dikutip dari ifpnews.

    “Keamanan nasional, pertahanan, dan kekuatan militer merupakan salah satu garis merah Republik Islam Iran yang tidak dapat didiskusikan atau dinegosiasikan dalam kondisi apa pun,” kataya.

    Ia berbicara saat konferensi pers yang menandai ulang tahun pertama operasi anti-Israel pertama Iran, pada April 2024, yang melibatkan penembakan lebih dari 300 pesawat tak berawak dan rudal ke pangkalan militer di wilayah pendudukan.

    Dijuluki Janji Sejati I, operasi itu terjadi kurang dari dua minggu setelah serangan teroris Israel menewaskan tujuh anggota IRGC di konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus.

    Naeini memuji serangan balasan itu sebagai operasi pesawat tak berawak terbesar di dunia, dengan radius terbang lebih dari 1.000 kilometer.

    Operasi tersebut “menunjukkan inisiatif Iran dan kemampuan ofensif asimetris untuk menyerang musuh Zionis dan merupakan konfrontasi militer langsung dan publik pertama antara Republik Islam dan rezim Zionis,” tambahnya.

    Juru bicara IRGC juga mencatat bahwa Janji Sejati I juga menunjukkan tekad kuat Iran untuk menanggapi Israel dengan tegas, serta kekuatan Angkatan Bersenjata untuk menghadapi rezim teroris.

    Serangan anti-Israel, tegasnya, adalah operasi yang sepenuhnya sah dan dilakukan berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB.

    Hal itu mengungkap lemahnya fondasi keamanan Israel, membuktikan kemampuan ofensif Iran sebagai kekuatan rudal dan pesawat tak berawak di kawasan dan dunia, dan menanamkan rasa harapan dalam diri bangsa Palestina yang tangguh dan rakyat Gaza yang tertindas, kata Naeini.

    Pada bulan Oktober 2024, Iran melancarkan operasi anti-Israel kedua sebagai balasan atas pembunuhan komandan perlawanan oleh rezim tersebut.

    Akhir bulan itu, pesawat tempur Israel menggunakan ruang yang tersedia bagi militer AS di Irak untuk menembakkan rudal ke instalasi militer di Iran yang merupakan pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional dan Piagam PBB.

    Tindakan agresi Israel berhasil dicegat dan dilawan oleh sistem pertahanan udara Iran. Iran telah bersumpah untuk melakukan operasi anti-Israel ketiga sebagai tanggapan atas serangan tersebut.

    Trump Siagakan Militer

    Sementara dikutip dari defence-blog, Presiden AS Donald Trump telah mengeluarkan peringatan keras kepada Iran, menuduh Teheran mengulur-ulur perundingan nuklir dan mengisyaratkan bahwa Amerika Serikat siap mengambil tindakan militer jika perundingan gagal.

    Berbicara dari Ruang Oval pada tanggal 14 April bersama Presiden El Salvador Nayib Bukele, Trump mengungkapkan rasa frustrasinya atas lambatnya diskusi baru-baru ini yang diadakan di Oman antara pejabat AS dan Iran.

    Pembicaraan tersebut merupakan kontak tingkat tinggi pertama sejak Trump kembali menjabat pada bulan Januari.

    “Kami mengadakan pertemuan dengan mereka pada hari Sabtu. Kami memiliki jadwal pertemuan lain pada hari Sabtu mendatang. Saya berkata, ‘Itu waktu yang lama.’ Anda tahu, itu waktu yang lama. Jadi saya pikir mereka mungkin akan memanfaatkan kami,” kata Trump, menurut CNN.

    Presiden menegaskan bahwa AS tidak bersedia menerima penundaan dalam negosiasi sementara Iran terus memajukan program nuklirnya.

    “Mereka harus menyingkirkan konsep senjata nuklir. Mereka tidak boleh memiliki senjata nuklir,” kata Trump.

    Ia menambahkan bahwa Iran “cukup dekat untuk memilikinya”, dan menekankan bahwa waktunya hampir habis.

    “Jika kami harus melakukan sesuatu yang sangat keras, kami akan melakukannya.”

    Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi, yang berbicara kepada media pemerintah setelah pertemuan hari Sabtu, mengatakan kedua pihak “hampir” mencapai kesepakatan mengenai kerangka kerja negosiasi.

    Namun, Teheran telah memperingatkan bahwa tindakan militer apa pun berisiko memicu konflik yang lebih luas di Timur Tengah.

    Pemerintah belum mengungkapkan garis merah atau jadwal operasional yang spesifik, tetapi nada dari Gedung Putih menunjukkan ketidaksabaran yang meningkat. Trump mengatakan dia yakin Iran memanfaatkan pemerintahan sebelumnya, dengan mengatakan, “Mereka sudah terbiasa berurusan dengan orang-orang bodoh di negara ini.”

    Negosiasi saat ini menyusul ketegangan yang meningkat selama berbulan-bulan, termasuk sanksi AS dan aktivitas proksi Iran di seluruh wilayah. Washington telah memperjelas bahwa kesepakatan baru harus berisi pengawasan yang lebih ketat, pembatasan pengembangan rudal, dan pembongkaran penuh pengayaan senjata.

    (Tribunnews.com/Chrysnha)

  • Kepala Palang Merah Dunia: Warga Gaza Sudah Putus Asa, Merasa Lebih Baik Mati Bersama Keluarga – Halaman all

    Kepala Palang Merah Dunia: Warga Gaza Sudah Putus Asa, Merasa Lebih Baik Mati Bersama Keluarga – Halaman all

    Kepala Palang Merah Dunia: Warga Gaza Sudah Putus Asa, Merasa Lebih Baik Mati Karena Tak Ada Masa Depan

    TRIBUNNEWS.COM – Direktur Jenderal Komite Internasional Palang Merah (ICRC), Pierre Krähenbühl, menggambarkan situasi di Gaza sebagai “neraka di bumi,”.

    Hal itu dia ungkapkan saat memperingatkan tentang kondisi kemanusiaan yang mengerikan dan apa yang disebutnya sebagai kampanye “perang genosida” oleh Pendudukan Israel terhadap warga sipil Palestina.

    Berbicara di Forum Diplomasi Antalya yang diadakan di Turki selatan pada tanggal 11-13 April, Krähenbühl mengatakan situasi kemanusiaan di Gaza “benar-benar tak tertahankan,”.

    Dia juga  menyoroti meningkatnya bahaya yang dihadapi oleh para pekerja bantuan di lapangan.

    Ia mencatat kalau beberapa pekerja kemanusiaan telah kehilangan nyawa mereka dan kantor-kantor menjadi sasaran langsung, termasuk insiden penembakan tank pada tanggal 24 Maret.

    Krähenbühl menekankan perlunya upaya internasional yang lebih intensif untuk melindungi warga sipil dan personel kemanusiaan.

    “Orang-orang di Gaza telah benar-benar kehilangan harapan dalam hidup,” katanya.

    Begitu putus asanya warga Gaza, kata Krähenbühl, mereka merasa kalau sudah tidak ada masa depan dan lebih baik mati bersama. 

    Dia menambahkan: “Kami mendengar warga sipil mengatakan mereka lebih baik mati bersama keluarga mereka karena mereka tidak melihat masa depan.”

    Ia memperingatkan situasi saat ini seharusnya membuat dunia khawatir dan dapat menjadi pertanda kemungkinan terjadinya konflik yang lebih luas.

    SERANGAN ISRAEL – Situasi di kawasan Shijaiyah di Jalur Gaza setelah diserang Israel pada hari Rabu, 9 April 2025. (Yedioth Ahronoth)

    Jumlah Korban Tewas di Gaza Capai 51.000 

    Dalam laporan perkembangan terbaru di Gaza, Setidaknya 17 warga Palestina tewas akibat serangan udara Israel selama 24 jam terakhir.

    Atas kematian terbaru itu, jumlah total korban tewas di Gaza menjadi 51.000 sejak dimulainya agresi Israel di Gaza pada Oktober 2023, Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan Selasa.

    Sebanyak 69 orang lainnya terluka, sehingga jumlah korban luka menjadi 116.343.

    Kementerian memperingatkan jumlah korban sebenarnya bisa lebih tinggi, karena “banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan,” sementara operasi penyelamatan terhambat oleh pengeboman yang terus berlangsung.

    Meskipun ada seruan internasional untuk de-eskalasi, Israel melanjutkan serangan militernya per 18 Maret lalu. 

    Sejak saat itu, 1.630 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 4.300 orang terluka.

    Tidak ada resolusi atau pengungkapan publik mengenai kemajuan terkait gencatan senjata atau kesepakatan pertukaran tahanan.

    Pada bulan November, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

    Israel juga masih diadili di Mahkamah Internasional, menghadapi tuduhan genosida atas kampanye yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.

     

    (oln/rntv/*)