Kasus: penembakan

  • Komisi I DPR kecam insiden penabrakan bus jamaah haji Palestina

    Komisi I DPR kecam insiden penabrakan bus jamaah haji Palestina

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua Komisi I DPR RI Ahmad Heryawan mengecam keras insiden penabrakan bus jamaah haji Palestina oleh militer Israel di Jenin, Tepi Barat pada Sabtu (31/5) lalu, sebagai perbuatan yang sangat keji dan tidak dapat ditoleransi.

    “Penabrakan kendaraan militer Israel terhadap bus jamaah haji di Jenin adalah simbol nyata dari kebiadaban dan pelanggaran terhadap martabat kemanusiaan,” kata Aher, sapaan karibnya, saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Jumat.

    Dia lantas berkata, “Terlebih para korban sedang dalam perjalanan untuk menunaikan ibadah suci. Ini sangat keji dan tidak dapat ditoleransi.”

    Dia juga menyoroti laporan lain mengenai penembakan 24 warga Palestina yang tengah mencari makanan, serta penggunaan pusat bantuan sebagai jebakan militer di Gaza.

    Aher menilai tindakan tersebut bukan hanya pelanggaran HAM berat, melainkan sudah tergolong kejahatan perang yang sistematis.

    Dia pun menyerukan agar Indonesia mengambil posisi tegas dengan mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera mengerahkan pasukan perdamaian (UN Peacekeeping Forces) ke wilayah Palestina, khususnya di Gaza dan Tepi Barat.

    Hal tersebut, lanjut dia, patut dilakukan untuk melindungi warga sipil, mencegah kejahatan lebih lanjut, serta menciptakan zona aman kemanusiaan.

    “Israel telah kehilangan legitimasi moral di mata dunia. Sudah saatnya dunia internasional, terutama PBB, bertindak lebih dari sekadar kecaman,” ucapnya.

    Menurut dia, pengiriman pasukan perdamaian PBB merupakan langkah nyata dalam menyelamatkan rakyat Palestina sebab tanpa kehadiran fisiknya maka rakyat Palestina akan terus menjadi korban kebiadaban rezim pendudukan.

    “PBB harus hadir, bukan hanya dalam pernyataan, tetapi dalam tindakan nyata di lapangan,” katanya.

    Sebagai upaya menyelamatkan rakyat Palestina, dia mengatakan bahwa DPR RI terus mendorong pemerintah Indonesia untuk memimpin aliansi negara-negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Non-Blok dalam menyuarakan langkah konkret di PBB.

    Termasuk, tambah dia, mendukung rencana Perancis dan Inggris yang akan mengakui kedaulatan penuh negara Palestina, serta mengajak rakyat Indonesia terus memberikan dukungan logistik dan kemanusiaan bagi rakyat Palestina.

    Dia menekankan pula komitmen Komisi I DPR RI yang membidangi urusan luar negeri siap mengawal segala langkah diplomasi aktif pemerintah untuk membela Palestina.

    “Sebagai bangsa yang menjunjung tinggi kemerdekaan dan keadilan, Indonesia tidak boleh tinggal diam,” kata dia.

    Pewarta: Melalusa Susthira Khalida
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

  • 49 Kali Veto demi Lindungi Israel, AS Dituding Bungkam Suara Dunia

    49 Kali Veto demi Lindungi Israel, AS Dituding Bungkam Suara Dunia

    Jakarta, Beritasatu.com – Amerika Serikat kembali menjadi sorotan dunia internasional setelah memveto resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menyerukan gencatan senjata permanen dan tanpa syarat di Gaza, pada Rabu, 4 Juni 2025. Padahal, 14 dari 15 anggota Dewan, termasuk Tiongkok, Rusia, Prancis, dan Inggris, mendukung resolusi tersebut.

    Langkah Washington ini bukan yang pertama. Sejak 1972, AS telah menggunakan hak vetonya sebanyak 49 kali untuk melindungi Israel, terutama dalam konteks konflik dengan Palestina. Sebagian besar veto tersebut bertujuan menggagalkan resolusi yang menuntut penghentian kekerasan, mengutuk serangan terhadap warga sipil Palestina, atau menyerukan pencabutan blokade di wilayah Gaza.

    Dalam resolusi terbaru, kondisi Gaza digambarkan sebagai “bencana kemanusiaan” dan mendesak pencabutan pembatasan terhadap distribusi bantuan. Namun, AS menolak naskah tersebut dengan alasan tidak mencantumkan secara eksplisit pembebasan sandera oleh Hamas.

    “Amerika tidak akan menyetujui resolusi yang menyamakan Israel dengan Hamas,” tegas Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dikutip The Guardian, Kamis (5/6/2025). 

    Ia menyebut resolusi itu “kontraproduktif dan menyasar Israel secara tidak adil.” Rubio juga memastikan bahwa AS akan terus berdiri di sisi Israel dalam forum-forum internasional.

    Amerika Serikat kembali memicu kontroversi setelah memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata permanen dan tanpa syarat di Gaza. – (AP/DOK)

    Dunia internasional langsung menunjukkan reaksi keras atas ulang Amerika Serikat. Duta Besar Inggris untuk PBB, Barbara Woodward, menyebut ekspansi militer Israel di Gaza bersamaan dengan pembatasan bantuan sebagai “tidak manusiawi”. Ia juga mendesak investigasi independen atas jatuhnya korban sipil akibat penembakan di lokasi distribusi bantuan dari Gaza Humanitarian Foundation (GHF), yang justru didukung AS dan Israel.

    “Distribusi bantuan yang dikontrol ketat oleh Israel bukan hanya tidak efektif, tapi juga tidak bermoral,” kata Woodward.

    Duta Besar Tiongkok untuk PBB, Fu Cong, bahkan secara langsung menyebut veto AS sebagai “penghalang utama” dalam upaya menghentikan konflik. “Dunia sudah bersatu meminta gencatan senjata. Hanya AS yang berdiri melawan,” tegasnya.

    Menurut laporan PBB, sedikitnya 27 orang tewas dan ratusan terluka dalam insiden penembakan oleh pasukan Israel terhadap warga Gaza yang tengah mengantre bantuan makanan. Kepala Bantuan Kemanusiaan PBB, Tom Fletcher, meminta penyelidikan independen atas insiden tersebut dan menegaskan bahwa setiap hari warga sipil menghadapi risiko tewas hanya karena ingin bertahan hidup.

    Kondisi Gaza Utara setelah serangan brutal Israel hingga layanan kesehatan lumpuh total. – (Mer-C/Istimewa)

    Rekam jejak panjang veto AS terhadap resolusi yang berkaitan dengan Israel menunjukkan pola yang konsisten. Dari 49 veto yang dijatuhkan sejak 1972, sebanyak 34 di antaranya berhubungan langsung dengan konflik Israel-Palestina. Beberapa contoh termasuk penolakan resolusi yang menyerukan penghentian pembangunan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat.

    Selain itu Amerika juga pernah veto terhadap resolusi yang mengutuk serangan terhadap warga sipil Palestina. Begitu juga dengan veto terkait desakan internasional agar Israel menarik diri dari wilayah pendudukan. Lagi-lagi hal itu digagalkan karena veto Amerika Serikat. 

    Media-media internasional yang fokus pada hak asasi manusia menilai sikap AS tersebut sebagai penghalang utama bagi perdamaian yang adil dan berkelanjutan di Timur Tengah. “Selama veto digunakan untuk membungkam konsensus dunia, maka jalan menuju perdamaian akan selalu tertutup,” tulis mereka.

    Meskipun menuai kecaman, AS tetap bersikeras bahwa resolusi-resolusi tersebut tidak mencerminkan kompleksitas situasi dan terlalu menyudutkan Israel tanpa mempertimbangkan aksi-aksi dari pihak Hamas.

    Namun demikian, dengan memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza dan meningkatnya tekanan internasional, pertanyaan besar kembali muncul: sampai kapan veto akan digunakan untuk menunda keadilan?

  • Warga Gaza Utara Berjuang di Tengah Krisis Pangan-Minimnya Bantuan

    Warga Gaza Utara Berjuang di Tengah Krisis Pangan-Minimnya Bantuan

    Jakarta

    Sebelum perang terjadi, Hazem Lubbad adalah seorang mahasiswa yang juga bekerja sebagai pelayan restoran di Gaza City untuk membiayai kuliahnya. Selama 19 bulan terakhir, ia berlindung bersama keluarga besarnya di Sheikh Radwan, sebuah kawasan di barat laut Kota Gaza.

    Warga di sejumlah daerah di sekitarnya, seperti Beit Lahiya dan Jabalia telah diperintahkan oleh militer Israel untuk ‘mengungsi’ ke arah selatan. Warga mengatakan kawasan ini mengalami serangan udara dan penembakan yang terus menerus. Warga juga harus berjuang keras untuk mendapatkan makanan. Bergerak di wilayah ini pun sangat berbahaya.

    “Kami makan apa pun yang ada, hanya satu kali sehari, dari pagi sampai malam. Kadang-kadang hanya lentil (kacang-kacangan kecil), kadang pasta,” ujar Hazem, 21 tahun, dalam pesan video dari Gaza.

    Sulitnya akses makanan sudah terjadi sejak awal perang, kata Hazem. Kini, meski sebagian kecil bantuan mulai masuk setelah blokade 11 minggu oleh pemerintah Israel, warga mengatakan bantuan itu tidak sampai ke wilayah utara

    Israel menutup semua perlintasan dan menghentikan pengiriman bantuan sejak 2 Maret. Pejabat Israel menyatakan Hamas mencuri bantuan dan menggunakannya untuk kepentingan kelompok mereka, meskipun belum ada bukti yang mendukung klaim tersebut. Hamas, yang menguasai Gaza, dianggap sebagai organisasi teroris oleh Israel, Jerman, Amerika Serikat, dan beberapa negara lainnya.

    Sulitnya perjuangan warga mendapat makanan di tengah perang

    “Sudah satu setengah sampai dua bulan tidak ada tepung sama sekali. Harga satu kilo tepung di pasar gelap bisa mencapai 80 – 100 shekel (sekitar Rp350 – 450 ribu), dan kondisi kami sekarang tidak memungkinkan untuk membelinya,” jelas Hazem.

    Ia menambahkan bahwa tidak ada satu pun anggota keluarga yang memiliki penghasilan tetap akibat perang. Lubbad juga mengatakan bahwa mereka telah membuat stasiun pengisian daya ponsel sederhana bertenaga surya dan warga bisa mengisi daya ponsel dengan membayar sejumlah uang.

    Israel hingga kini tidak mengizinkan jurnalis asing masuk ke Gaza sejak perang dimulai pasca serangan Hamas pada 2023. Karena itu, DW kerap mewawancarai warga Gaza melalui sambungan telepon.

    Warga Gaza utara juga mengikuti dengan ngeri berita tentang jatuhnya korban jiwa, hampir setiap hari, mereka yang mencoba mencapai lokasi distribusi makanan di Gaza selatan. Lokasi ini dijalankan oleh perusahaan swasta Amerika-Israel bernama Gaza Humanitarian Foundation (GHF) dan mendapat pengamanan dari Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

    PBB dan sejumlah organisasi kemanusiaan telah menolak sistem distribusi makanan baru ini. Mereka menyatakan sistem ini tak akan mampu memenuhi kebutuhan 2,3 juta penduduk Gaza dan berisiko membuat makanan sebagai alat untuk mengontrol penduduk. Di Gaza utara tidak ada lokasi distribusi, dan bagi warga yang tinggal di utara, mencapai titik tersebut sangat berbahaya dan terlalu jauh.

    PBB menyatakan bahwa mereka hanya diizinkan membawa sejumlah truk yang membawa tepung, yang hanya boleh dibagikan ke toko roti, serta pasokan terbatas lain seperti obat-obatan dan makanan bayi.

    UN-OCHA: “Ini penderitaan yang dirancang secara sengaja”

    “Ini adalah kelangkaan yang direkayasa,” ujar Jonathan Whittall, kepala UN-OCHA, dalam jumpa pers di Yerusalem pekan lalu. Ia menekankan bahwa bantuan harus diberikan kepada semua warga sipil, di mana pun mereka berada. “Skema ini adalah sistem penjatahan berbasis pengawasan yang melegitimasi kebijakan penderitaan yang dirancang secara sengaja. Ini terjadi ketika warga Gaza, setengahnya adalah anak-anak, sedang berjuang untuk bertahan hidup.”

    Selain kekurangan makanan, warga juga kesulitan mendapatkan air bersih dan gas untuk memasak. Banyak yang terpaksa membakar sampah atau kayu dari bangunan yang hancur untuk menyalakan api.

    Pada Selasa (03/06), dilaporkan terjadi lagi insiden penembakan oleh pasukan Israel dekat pusat distribusi bantuan. Laporan media menyebut 27 orang tewas. Banyak warga harus berjalan jauh untuk mencapai lokasi distribusi, yang biasanya berada dekat zona militer Israel.

    IDF menyebut: “Selama pergerakan massa di sepanjang jalur yang ditentukan menuju lokasi distribusi bantuan, yang jaraknya sekitar setengah kilometer dari lokasi, pasukan IDF akan mengidentifikasi beberapa tersangka yang bergerak mendekat dan menyimpang dari rute akses. Pasukan melepaskan tembakan peringatan, dan ketika para tersangka tidak mundur, tembakan diarahkan ke beberapa individu yang mendekat.”

    Militer Israel mengatakan mereka “mengetahui adanya laporan korban jiwa dan sedang menyelidiki insiden tersebut.” Mereka juga menyatakan bahwa mereka “mengizinkan organisasi sipil Amerika (GHF) untuk beroperasi secara independen agar bantuan bisa disalurkan langsung ke warga Gaza, dan bukan ke Hamas.”

    Palang Merah Internasional (ICRC) menyebut rumah sakit lapangan mereka di Rafah menerima “gelombang korban massal sebanyak 184 pasien” pada Selasa (03/06) pagi. Sebanyak 19 orang meninggal saat tiba, dan delapan lainnya meninggal tak lama kemudian. Mayoritas menderita luka tembak.

    Apa yang terjadi di titik distribusi baru?

    Pekan lalu, DW mewawancarai seorang pria muda yang mengungsi ke Gaza selatan dan berhasil mendapatkan dua kotak makanan dari titik distribusi GHF.

    “Siapa pun bisa bawa sebanyak yang mereka mampu. Tidak ada arahan jumlah, tidak ada pemeriksaan, apa pun,” ujar Muhammad Qishta lewat telepon. Kotak itu berisi beras, gula, tepung, halva (pasta wijen manis), minyak, biskuit, dan pasta. “Karena tidak ada arahan jelas mengenai rute masuk dan keluar, beberapa orang tanpa sadar masuk ke jalan yang ternyata berbahaya, dan terdengarlah suara tembakan. Saya langsung lari, tidak sempat melihat apa-apa, hanya mendengar suara tembakan,” ujar Qishta, 30 tahun.

    Sementara itu, Hazem Lubbad dan keluarganya tetap bertahan di Sheikh Radwan. Mereka enggan mengungsi karena menurut mereka “di mana-mana situasinya buruk. Di mana-mana berbahaya.”

    Kini, Lubbad dan keluarganya menghaluskan pasta dan lentil untuk membuat roti. “Kami buat 20 roti pita per hari dan membaginya untuk 13 orang. Setiap orang hanya mendapat satu atau dua potong roti per hari. Itu cukup untuk bertahan sampai kami menemukan makanan lainnya.”

    Sebelumnya mereka sempat bisa membeli dukkah, campuran rempah yang biasa dimakan dengan roti, tetapi stoknya mulai habis. Makanan kaleng yang mereka beli saat masih tersedia juga telah habis, kata Lubbad.

    “Bagi anak-anak, ini sangat berat,” kata Hazem. “Makan sekali sehari jelas tidak cukup, tapi memang tidak ada makanan untuk lebih dari itu.”

    Artikel ini terbit pertama kali dalam bahasa Inggris

    Diadaptasi oleh Ausirio Ndolu

    Editor: Prita Kusumaputri dan Yuniman Farid

    Lihat juga Video ‘Dalih Israel Tembak Warga Gaza saat Antre Bantuan’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel Serang Suriah Selatan, Ledakan Besar Terdengar

    Israel Serang Suriah Selatan, Ledakan Besar Terdengar

    Damaskus

    Israel menyerang Suriah selatan dengan serangkaian serangan pada malam hari dari Selasa malam hingga Rabu dini hari. Israel mengklaim telah menargetkan senjata milik otoritas Suriah setelah peluncuran proyektil.

    “Ledakan hebat mengguncang Suriah selatan, terutama Kota Quneitra dan wilayah Daraa, setelah serangan udara Israel, yang tidak menimbulkan korban,” kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, seperti dilansir AFP, Rabu (4/6/2025).

    Militer Israel juga mengkonfirmasi telah menembaki Suriah selatan setelah mengumumkan bahwa dua proyektil telah diluncurkan dari negara tetangga tersebut. Proyektil itu jatuh tanpa menimbulkan korban atau kerusakan.

    Menteri Pertahanan Israel Israel Katz mengatakan Presiden sementara Suriah Ahmed al-Sharaa bertanggung jawab atas dua proyektil yang disebut ditembakkan dari Suriah.

    “Kami menganggap presiden Suriah bertanggung jawab langsung atas ancaman atau serangan yang ditujukan ke Negara Israel,” kata Katz dalam pernyataan yang dirilis oleh kantornya, seraya menambahkan bahwa “tanggapan lengkap akan segera menyusul”.

    Suriah mengutuk penembakan Israel sebagai tanggapan atas dua peluncuran proyektil. Suriah menegaskan bahwa pemerintah di Damaskus bukanlah ‘ancaman bagi siapa pun’.

    “Kami dengan tegas mengutuk pemboman Israel… Eskalasi ini merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Suriah dan memperburuk ketegangan di kawasan tersebut,” kata kantor pers Kementerian Luar negeri dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kata kantor berita resmi Sana.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 27 Orang Tunggu Bantuan di Gaza Tewas Ditembak, Israel Lakukan Investigasi

    27 Orang Tunggu Bantuan di Gaza Tewas Ditembak, Israel Lakukan Investigasi

    Gaza

    Palang Merah Internasional mengatakan sebanyak 27 orang tewas ditembak pasukan Israel saat menunggu bantuan di Rafah, Gaza. Militer Israel mengatakan sedang menyelidiki insiden itu.

    “Sebelumnya hari ini, pasukan (Israel) melepaskan tembakan peringatan sekitar setengah kilometer dari area distribusi bantuan, ke arah tersangka yang mendekat dengan cara yang membahayakan keselamatan mereka — keselamatan para prajurit,” kata juru bicara militer Brigadir Jenderal Effie Defrin dalam pernyataan yang disiarkan televisi, seperti dilansir AFP, Rabu (4/6/2025).

    “Insiden ini sedang diselidiki, dan di sini juga, kami akan mengungkap kebenarannya,” imbuhnya.

    Sementara itu, Amerika Serikat (AS) mengatakan sedang memeriksa ‘kebenaran’ laporan tentang penembakan mematikan terhadap pencari bantuan di Gaza, setelah Palang Merah mengatakan 27 orang tewas.

    “Pemerintah mengetahui laporan tersebut, dan saat ini kami sedang menyelidiki kebenarannya. Karena sayangnya, tidak seperti beberapa media, kami tidak menerima pernyataan Hamas dengan sepenuhnya,” kata Sekretaris Pers Karoline Leavitt kepada wartawan.

    PBB Mengecam

    Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam serangan mematikan itu. Kecaman dilontarkan oleh kepala hak asasi manusia PBB, Volker Turk, yang menyebut “serangan mematikan” terhadap warga sipil di sekitar lokasi distribusi bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza merupakan “kejahatan perang”.

    “Serangan mematikan terhadap warga sipil yang putus asa yang mencoba mengakses bantuan makanan dalam jumlah yang sangat sedikit di Gaza tidak dapat dibenarkan,” sebutnya.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 7 Orang Tewas, Rusia Nyatakan Jembatan Ambruk Gegara Ledakan

    7 Orang Tewas, Rusia Nyatakan Jembatan Ambruk Gegara Ledakan

    Jakarta

    Dua jembatan di Rusia yang berbatasan dengan Ukraina ambruk pada Sabtu malam hingga menyebabkan kereta api tergelincir. Rusia menyebut penyebab kejadian itu diduga akibat ledakan.

    Dilansir AFP dan Reuters, Minggu (1/6/2025), penyelidik Rusia meyakini bahwa “ledakan” telah menyebabkan dua jembatan di wilayah perbatasan Kursk dan Bryansk runtuh dalam semalam.

    “Di wilayah Bryansk pada pukul 10:50 malam (1950) pada hari Sabtu “sebuah jembatan jalan runtuh akibat ledakan,” kata Komite Investigasi Rusia dalam sebuah pernyataan.

    Sementara di wilayah Kursk, sebuah jembatan runtuh pada Minggu dini hari atau sekitar pukul 3:00 pagi. Jembatan tersebut merupakan jembatan kereta api.

    “Sebuah jembatan kereta api juga meledak,” tambahnya.

    Sementara itu belum dapat dipastikan apakah kedua insiden itu saling terkait. Dilaporkan 7 orang tewas dan 69 orang lainnya terluka akibat jembatan jalan raya ambruk ke rel kereta api. Insiden itu menyebabkan kereta api tergelincir di wilayah Bryansk pada Sabtu malam, kata kementerian darurat Rusia dan pejabat regional.

    Perusahaan Kereta Api Rusia awalnya mengunggah di aplikasi Telegram yang menyebut ambruknya jembatan Bryansk adalah akibat dari “gangguan ilegal dalam pengoperasian transportasi”, akan tetapi unggahan tersebut kemudian dihapus.

    Selain itu insiden ambruknya jembatan kereta api di wilayah Kursk terjadi saat kereta barang melintasi jembatan.

    “Sebagian kereta jatuh ke jalan di bawah jembatan,” kata Penjabat gubernur wilayah tersebut, Alexander Khinshtein.

    Ia menambahkan bahwa lokomotif terbakar, yang kemudian dengan cepat dipadamkan. Dilaporkan salah satu masinis mengalami cedera kaki, dan selanjutnya masinis beserta tim yang mengoperasikan kereta dibawa ke rumah sakit setempat.

    Ia juga turut mengunggah foto gerbong yang tergelincir di jembatan yang rusak di atas jalan.

    Sementara itu, anggota senior Dewan Federasi, majelis tinggi parlemen Rusia, Andrei Klishas, mengatakan melalui Telegram bahwa insiden di Bryansk menunjukkan bahwa “Ukraina telah lama kehilangan atribut negara dan telah berubah menjadi kantong teroris.”

    Lebih lanjut, tidak ada komentar langsung dari Ukraina. Sejak perang dimulai pada Februari 2022, penembakan lintas batas, serangan pesawat tak berawak, dan serangan rahasia dari Ukraina ke wilayah Bryansk, Kursk, dan Belgorod yang berbatasan dengan Ukraina terus berlanjut.

    Kementerian Situasi Darurat Rusia mengatakan di Telegram bahwa upaya untuk menemukan dan menyelamatkan korban dalam insiden Bryansk berlanjut sepanjang malam. Sekitar 180 personel terlibat dalam operasi tersebut.

    (yld/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Brimob Ditembak di Kulonprogo, Polisi Masih Selidiki Motif Pelaku

    Brimob Ditembak di Kulonprogo, Polisi Masih Selidiki Motif Pelaku

    Kulonprogo, Beritasatu.com – Seorang anggota Brimob menjadi korban penembakan dengan senjata jenis air gun di wilayah Jatirejo, Kapanewon Lendah, Kulonprogo, pada Sabtu (31/5/2025). 

    Pelaku berinisial KI (35), warga Lendah, telah diamankan oleh pihak kepolisian. Sementara motif di balik penembakan masih dalam penyelidikan.

    Kasi Humas Polres Kulonprogo, Iptu Sarjoko, mengonfirmasi bahwa insiden terjadi sekitar pukul 00.30 WIB. Saat itu, korban berinisial AP (33), warga Sewon, Bantul, tengah melintas bersama rekannya yang juga anggota Brimob dengan sepeda motor di Jalan Botokan.

    “Tiba-tiba pelaku menembakkan air gun ke arah korban. Setelah itu, keduanya berhenti. Pelaku pun ikut berhenti. Senjata berhasil direbut oleh anggota dan pelaku langsung diamankan,” jelas Iptu Sarjoko dalam keterangan resminya, Minggu (1/6/2025).

    Pelaku sempat diamankan di Polsek Lendah sebelum akhirnya dibawa ke Polres Kulonprogo untuk proses hukum lebih lanjut. Saat ini, penyidik masih mendalami motif pelaku melakukan penembakan tersebut.

    “Korban tidak apa-apa, (motif) masih penyelidikan,” tambah Sarjoko.

    Meski korban mengalami insiden penembakan, belum ada keterangan resmi mengenai luka yang diderita dan penyelidikan terhadap kasus ini masih berlangsung. 

  • 2 Anggota Brimob Ditembak Air Gun di Kulonprogo

    2 Anggota Brimob Ditembak Air Gun di Kulonprogo

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Dua anggota Brimob dari Satbrimobda Baciro, Yogyakarta, menjadi korban penembakan air gun oleh seorang warga Kulonprogo. Insiden terjadi di Jalan Botokan, Jatirejo, Lendah, pada Sabtu (31/5/2025) dini hari.

    Pelaku berinisial KI (35), warga Kecamatan Lendah, berhasil diamankan oleh Polres Kulonprogo setelah sempat melakukan aksi penyerangan terhadap dua aparat yang tengah melintas.

    “Benar ada penembakan menggunakan air gun. Pelaku sudah diamankan,” kata Kasi Humas Polres Kulonprogo Iptu Sarjoko, Minggu (1/6/2025).

    Kronologi Penyerangan

    Saat penembakan terjadi, korban berinisial AP (33) berboncengan dengan rekannya sesama anggota Brimob. Keduanya sedang melintasi lokasi menggunakan sepeda motor ketika pelaku memepet dan meminta mereka menepi.

    Pelaku yang diduga dalam kondisi mabuk, kemudian melepaskan tembakan menggunakan air gun kepada kedua anggota Brimob tersebut. Tembakan mengenai jaket korban, sementara peluru lainnya meleset.

    Beruntung, tidak ada luka serius dalam peristiwa tersebut. Kedua korban segera merebut senjata pelaku dan menangkapnya di lokasi, yang ternyata tak jauh dari rumah pelaku.

    Suara tembakan yang cukup keras sempat membuat warga sekitar keluar rumah dan melaporkan kejadian ke Polsek Lendah. Setelah diamankan di Polsek, pelaku langsung dilimpahkan ke Polres Kulonprogo untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Polisi belum mengungkap motif pelaku maupun asal-usul air gun yang digunakan dalam insiden penembakan terhadap kedua anggota Brimob itu. Hingga kini, pemeriksaan intensif masih berlangsung.

  • Israel Tembak Kerumunan Warga Gaza yang Mengantre Bantuan Makanan: 10 Tewas, Puluhan Luka

    Israel Tembak Kerumunan Warga Gaza yang Mengantre Bantuan Makanan: 10 Tewas, Puluhan Luka

    GELORA.CO – Setidaknya 10 warga Gaza tewas dan puluhan lainnya terluka dalam 48 jam terakhir saat berupaya mengakses bantuan makanan di tengah krisis kemanusiaan kota tersebut.

    Mereka ditembaki pasukan Israel di titik distribusi bantuan yang dikelola Gaza Humanitarian Foundation (GHF), organisasi yang didukung Amerika Serikat namun ditolak oleh banyak kelompok kemanusiaan dan PBB.

    Menurut laporan Kantor Media Pemerintah Gaza, pasukan Israel menembak langsung ke arah kerumunan warga sipil yang tengah mengantre bantuan makanan di Rafah, Gaza selatan.

    “Lokasi-lokasi ini berubah menjadi perangkap kematian di bawah tembakan pendudukan,” tulis mereka dalam pernyataan resmi, mengutip Al Jazeera, Rabu (28/5).

    Video dari lokasi menunjukkan ribuan warga mendekat ke titik distribusi dengan pengamanan ketat.

    Sebagian besar digiring ke dalam antrean sempit. Sedikitnya 62 orang terluka. Pihak berwenang belum menjelaskan secara pasti kapan dan di mana seluruh penembakan terjadi.

    Kabar pilu lain datang dari Gaza tengah. Dua warga Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka dalam insiden terpisah saat ribuan warga menyerbu gudang bantuan pangan milik Program Pangan Dunia (WFP) di Deir el-Balah, Rabu (8/5).

    Menurut WFP, warga yang kelaparan mendatangi gudang al-Ghafari untuk mencari makanan.

    “Gaza membutuhkan peningkatan bantuan pangan segera. Ini satu-satunya cara untuk memberi kepastian bahwa mereka tidak akan kelaparan,” kata WFP.

    Insiden terjadi di tengah kritik internasional terhadap model pengiriman bantuan oleh GHF.

    Organisasi itu kini telah membuka dua dari empat pusat distribusi yang direncanakan.

    Namun, menurut badan pengungsi PBB (UNRWA), model ini justru mengalihkan perhatian dari pembatasan Israel terhadap sistem bantuan yang dikelola lembaga-lembaga berpengalaman.

    “Biarkan sistem kemanusiaan yang ada bekerja menyelamatkan nyawa. Jangan buat mekanisme baru yang menyimpang dari prinsip,” kata kepala UNRWA dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York.

    Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Sigrid Kaag, menyebut volume bantuan yang masuk ke Gaza “sebanding dengan sekoci penyelamat setelah kapal tenggelam”.

    Ia memperingatkan bahwa seluruh penduduk Gaza kini menghadapi risiko kelaparan.

    Pernyataan ini juga didukung duta besar dari Aljazair, Prancis, dan Inggris, yang meminta Israel mengizinkan bantuan masuk tanpa hambatan.

    Meski demikian, Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon justru menuduh PBB menghambat bantuan dan menuntut pencabutan pernyataan yang menuding Israel melakukan genosida.

    Di sisi lain, Perwakilan Alternatif AS untuk PBB, John Kelley, membela GHF sebagai organisasi independen dan menyerukan kerja sama antara Israel, GHF, dan PBB.

    Blokade selama 11 minggu baru dibuka sebagian pekan lalu. Sejumlah kelompok bantuan menilai pasokan yang diizinkan Israel masih belum memadai.

    Situasi ini mendorong warga Gaza mengambil risiko di titik distribusi yang sering kali tidak aman.

  • Lukisan Bung Karno dan Ngurah Rai tarik perhatian Macron

    Lukisan Bung Karno dan Ngurah Rai tarik perhatian Macron

    Presiden Prabowo Subianto (kanan) dan Presiden Prancis Emmanuel Macron (tengah) dan Ibu Negara Prancis Brigitte Macron (kiri) mendengarkan penjelasan Presiden Prabowo mengenai sosok pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai di ruang kerja Presiden RI, Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (28/5/2025). ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi.

    Lukisan Bung Karno dan Ngurah Rai tarik perhatian Macron
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 28 Mei 2025 – 16:58 WIB

    Elshinta.com – Dua lukisan yang terpajang di tembok ruang kerja Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, yaitu lukisan potret diri Presiden Ke-1 Soekarno dan lukisan pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai menarik perhatian Presiden Prancis Emmanuel Macron.

    Dalam pertemuan empat mata (tête-à-tête) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, Presiden Macron langsung menanyakan lukisan Bung Karno kepada Presiden Prabowo.

    “Aa… jadi ini?” kata Presiden Macron bertanya kepada Presiden Prabowo.

    Presiden Prabowo langsung menjawab lukisan yang dimaksud Macron itu adalah Presiden Ke-1 RI Soekarno.

    “Presiden pertama saya. Presiden pertama Indonesia. Presiden Soekarno,” kata Presiden Prabowo.

    Presiden Macron pun mengungkap kekagumannya terhadap lukisan tersebut, dan dia menyebut merasa terhormat dapat melihat sosok Presiden Ke-1 sekaligus proklamator kemerdekaan Republik Indonesia.

    Lukisan lainnya yang menarik perhatian Macron ialah pahlawan nasional asal Bali I Gusti Ngurah Rai. Macron menanyakan sosok Ngurah Rai itu setelah sesi foto bersama dengan Presiden Prabowo sebelum duduk dan memulai pembicaraan empat mata.

    “(Ngurah Rai) ini adalah salah satu pahlawan kami yang gugur, dia dari Bali, orang Bali. Namanya, I Gusti Ngurah Rai,” kata Presiden Prabowo.

    Presiden Prabowo lanjut bercerita aksi heroik I Gusti Ngurah Rai saat bertempur melawan pasukan penjajah Hindia Belanda yang ingin kembali menguasai Indonesia. Presiden menceritakan I Gusti Ngurah Rai bersama pasukannya terkepung oleh pasukan Belanda, dan saat itu Pasukan Ciung Wanara yang dipimpin oleh Ngurah Rai kehabisan peluru.

    “Pasukan Belanda menawarkan jika dia (Ngurah Rai) menyerah, maka dia akan dibiarkan hidup. Namun, dia berkata tidak, dia tidak mau menyerah. Jadi, dengan bayonet, dia menyerang, dan mereka semua gugur, satu batalyon gugur semuanya. Sosoknya masih terus dikenang,” kata Presiden Prabowo menjawab pertanyaan Presiden Macron.

    Dalam perang Puputan Margarana pada 20 November 1946, I Gusti Ngurah Rai bersama pasukan Ciung Wanara-nya yang berjumlah 96 orang gugur dalam pertempuran. Puputan, merupakan kata dalam Bahasa Bali, yang dapat diartikan sebagai “perang sampai titik darah penghabisan, dan lebih baik mati daripada menyerahkan diri kepada musuh”.

    Presiden Macron kemudian bertanya kapan peristiwa itu terjadi. “Itu terjadi saat perang (setelah) kemerdekaan kami, tahun 1946,” jawab Prabowo.

    Usai berbicara membahas lukisan-lukisan di ruang kerja Presiden Prabowo, Presiden Macron dan Presiden Prabowo lanjut membahas isu-isu strategis yang menyangkut dua negara.

    Presiden Prabowo Subianto menyambut kedatangan Presiden Macron dan Ibu Negara Prancis Brigitte Macron di Istana Merdeka pada Rabu pagi. Konvoi voorijder dan iring-iringan mobil mengantarkan Presiden Macron beserta Ibu Negara Prancis dari hotel mereka menginap sampai Istana.

    Dalam perjalanannya itu, kendaraan Presiden Macron melintasi Monumen Nasional, dan di sana Presiden Macron disambut pasukan berkuda yang mengantarkan iring-iringan sampai ke dalam Istana.

    Di Istana Merdeka, Presiden Prabowo menyambut kedatangan Macron dan Brigitte. Upacara penyambutan pun digelar yang di antaranya diwarnai dengan penembakan meriam sebanyak 21 kali.

    Selepas prosesi penyambutan, Presiden Prabowo memperkenalkan jajaran menterinya kepada Macron, begitu pun sebaliknya.

    Prabowo kemudian mengajak Macron masuk Istana, tetapi tepat di depan pintu, Presiden Prabowo memperkenalkan putra semata wayangnya, Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo kepada pasangan Presiden Macron dan Brigitte Macron.

    Didiet — sapaan Ragowo — berbincang-bincang singkat dengan Presiden Macron dan Brigitte.

    Kemudian, Presiden Macron mengisi buku tamu di ruang kredensial, dan Presiden Prabowo, Presiden Macron serta Brigitte Macron foto bersama.

    Rangkaian selanjutnya, Presiden Prabowo dan Presiden Macron bertemu empat mata, kemudian keduanya memimpin pertemuan bilateral Indonesia dan Prancis, dan dilanjutkan dengan menyaksikan penandatanganan sejumlah dokumen kerja sama antara dua negara.

    Presiden Macron dan Presiden Prabowo kemudian dijadwalkan menyampaikan pernyataan bersama (joint statement) dari hasil pertemuan dua negara di Istana Merdeka hari ini.

    Sumber : Antara