Kasus: penembakan

  • Ngeri! Israel Tembak Mati 31 Orang di Dekat Pusat Bantuan Gaza

    Ngeri! Israel Tembak Mati 31 Orang di Dekat Pusat Bantuan Gaza

    Gaza City

    Sedikitnya 31 orang tewas akibat tembakan pasukan Israel di dekat pusat distribusi bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza pada Rabu (11/6) waktu setempat. Ratusan orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan yang sama.

    Juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmud Bassal, seperti dilansir AFP, Rabu (11/6/2025), mengatakan bahwa tembakan yang berasal dari tank dan drone Israel itu mengarah ke ribuan warga sipil yang ada di dekat pusat distribusi bantuan kemanusiaan yang didukung Amerika Serikat (AS) dan Israel.

    “Kami memindahkan setidaknya 31 martir dan sekitar 200 korban luka akibat tembakan tank dan drone Israel terhadap ribuan warga… dalam perjalanan mereka untuk menerima bantuan makanan dari pusat bantuan Amerika,” kata Bassal dalam pernyataannya kepada AFP.

    Belum ada komentar dari militer Israel atas laporan tersebut.

    Pembatasan yang diberlakukan terhadap media di Jalur Gaza dan kesulitan akses di lapangan membuat AFP tidak dapat memverifikasi secara independen soal jumlah korban tewas yang diumumkan badan pertahanan sipil Gaza.

    Bassal mengatakan ribuan warga Palestina telah berkumpul sejak Rabu (11/6) dini hari, sekitar pukul 02.00 waktu setempat, dengan harapan dapat mencapai pusat distribusi bantuan kemanusiaan yang dikelola oleh Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), yang didukung oleh AS dan Israel tersebut.

    Namun, sebut Bassal, ribuan warga sipil tersebut berhadapan dengan tembakan tank dan drone Israel sebelum mencapai pusat distribusi bantuan itu.

    Lihat Video ”Suara Greta Thunberg Tetap Lantang Meski Misi ke Gaza Dijegal Israel’:

    Sejak GHF mulai membuka titik-titik distribusi dan menyalurkan bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza pada akhir Mei lalu, telah terjadi serangkaian penembakan mematikan yang memakan banyak korban jiwa.

    Namun GHF mengatakan tidak ada insiden di lokasi distribusi bantuan mereka yang diklaim aman. GHF bahkan mengklaim pada Senin (9/6) bahwa sejauh ini mereka telah menyalurkan 11,4 juta paket makanan di Jalur Gaza.

    Metode distribusi bantuan yang dilakukan GHF ini dianggap telah mem-bypass Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang selama ini memimpin upaya penyaluran bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza yang dilanda perang berkepanjangan.

    PBB menolak untuk bekerja dengan GHF, dan mempertanyakan netralitas kelompok tersebut. PBB juga menuduh model distribusi GHF sama saja dengan memiliterisasi bantuan kemanusiaan dan mendorong pengungsian paksa.

    Lihat Video ‘Suara Greta Thunberg Tetap Lantang Meski Misi ke Gaza Dijegal Israel’:

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Populasi Penguin ‘Emperor’ Berkurang Hampir Seperempat

    Populasi Penguin ‘Emperor’ Berkurang Hampir Seperempat

    Selamat memasuki pertengahan pekan ini!

    Kami kembali hadir dengan rangkuman informasi berbagai negara, agar Anda bisa dengan mudah mengikuti perkembangan Dunia Hari Ini.

    Edisi Rabu, 11 Juni, akan kami awali dari Antartika.

    Populasi penguin ’emperor’ menyusut

    Perkiraan populasi 16 koloni penguin di antartika, menurun hingga 22 persen, seperti yang terlihat dalam foto satelit yang diambil antara tahun 2009 dan 2024.

    Menurut Peter Fretwell, dari British Antarctic Survey (BAS) yang melacak satwa liar dari luar angkasa, penurunan tersebut sekitar 50 persen lebih buruk daripada perkiraan yang paling pesimistis dari populasi saat ini.

    “Penguin emperor (kaisar) mungkin merupakan contoh paling jelas di mana perubahan iklim benar-benar menunjukkan dampaknya,” kata Fretwell kepada AFP.

    “Tidak ada penangkapan ikan. Tidak ada perusakan habitat. Tidak ada polusi yang menyebabkan populasi mereka menurun.

    “Hanya suhu di es tempat mereka berkembang biak dan hidup, dan itu benar-benar terdampak perubahan iklim.”

    Sanksi internasional untuk dua menteri Israel

    Australia mengeluarkan sanksi terhadap dua pejabat senior Israel, Itamar Ben-Gvir dan Bezalel Smotrich, yang langsung mendapat kecaman dari pemerintah Amerika Serikat dan Israel.

    Itamar menjabat sebagai menteri keamanan nasional dalam pemerintahan koalisi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, sementara Bezalel adalah menteri keuangan.

    Sanksi ini adalah tindakan bersama yang dilakukan pemerintah Australia, Inggris, Kanada, Selandia Baru, dan Norwegia, yang melarang kedua pria ini berpergian dan aset mereka akan dibekukan.

    Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, mengatakan keduanya “menghasut kekerasan ekstremis dan pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia Palestina.”

    “Retorika ekstremis yang menganjurkan pemindahan paksa warga Palestina dan pembangunan permukiman Israel baru sangat mengerikan dan berbahaya,” katanya dalam pernyataan bersama.

    Penembakan di sekolah Austria

    Polisi Austria menggelar penyelidikan setelah seorang pria melakukan “pembunuhan massal” di sekolah di Graz, sebelum ia bunuh diri, Selasa kemarin.

    Menteri Dalam Negeri Austria, Gerhard Karner, mengatakan selain 10 orang tewas, sejumlah orang lainnya terluka.

    Ia juga mengatakan tersangka pelaku adalah mantan murid di sekolah tersebut yang tidak lulus.

    “Hari ini adalah hari yang gelap dalam sejarah negara kita,” katanya dalam sebuah konferensi pers, yang akan menerapkan tiga hari berkabung nasional.

    Surat kabar Austria Kronen-Zeitung mengatakan polisi menemukan catatan dari penembak saat menggeledah rumahnya, namun tidak disebutkan apa isi catatan tersebut.

    Israel mendeportasi aktivis Greta Thunberg

    Kementerian luar negeri Israel mengatakan sudah mendeportasi Greta Thunberg, setelah ia ditahan saat kapal bantuan yang ia tumpangi hendak masuk ke Gaza.

    Greta sedang dalam penerbangan ke Prancis, sebelum melanjutkan perjalanannya ke negara asalnya Swedia, kata Kemenlu Israel, Selasa kemarin.

    Sementara itu kelompok hak asasi Israel yang bertindak sebagai kuasa hukum, mengatakan jika delapan awak kapal lainnya menolak perintah dideportasi.

    Para aktivis ini akan ditahan di pusat penahanan sebelum sidang di pengadilan, yang belum jelas kapan akan digelar.

    Tonton juga video: Pesto Si Bayi Penguin ‘Gemoy’ yang Digemari Katy Perry

  • 19 Bom-Serangan Drone Guncang Negara Amerika, Kantor Polisi Diincar

    19 Bom-Serangan Drone Guncang Negara Amerika, Kantor Polisi Diincar

    Jakarta, CNBC Indonesia – Serangkaian serangan dengan bom dan penembakan terjadi di wilayah Cali, Kolombia, Selasa (10/6/2025). Rentetan serangan itu menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai sedikitnya 50 orang.

    Polisi mengatakan penyerang melancarkan 19 serangan terhadap sasaran sipil, kantor polisi, dan gedung pemerintahan di Cali dan sejumlah daerah di sekitarnya. Penyerang telah menyerang sasaran dengan bom mobil, bom sepeda motor, tembakan senapan, dan diduga pesawat tanpa awak.

    “Ada dua petugas polisi tewas, dan sejumlah anggota masyarakat juga tewas,” katanya.

    Di Cali dan kota-kota Villa Rica, Guachinte, dan Corinto, bangkai kendaraan dikelilingi puing-puing hangus.

    Serangan itu terjadi beberapa hari setelah percobaan pembunuhan terhadap seorang kandidat presiden di Bogotá membuat negara itu gelisah. Banyak warga Kolombia yang takut akan kembalinya kekerasan pada tahun 1980-an dan 1990-an, ketika serangan kartel, kekerasan gerilya, dan pembunuhan politik merupakan hal yang biasa.

    “Kami pikir itu gempa bumi,” kata warga Corinto bernama Luz Amparo kepada AFP. “Suami saya berkata: ‘Tidak, mereka menembak.’ Semuanya hancur,” ujarnya.

    Polisi dan para ahli menyalahkan serangan hari Selasa pada faksi pembangkang dari kelompok gerilya Farc yang dulunya kuat. Serangan ini diduga bertujuan untuk menghentikan operasi militer yang dilaporkan telah melukai atau membunuh pemimpin veteran kelompok tersebut, yang dikenal sebagai “Iván Mordisco”.

    Pakar keamanan Elizabeth Dickenson dari International Crisis Group mengatakan serangan itu kemungkinan merupakan hasil kerja kelompok yang dikenal sebagai Staf Umum Pusat (EMC).

    “Ini adalah serangan yang terkoordinasi dengan sangat baik. Ini benar-benar menunjukkan kapasitas yang telah dibangun kelompok tersebut,” katanya kepada AFP. “Dan saya pikir ini menunjukkan kemampuan mereka untuk melakukan operasi di wilayah metropolitan Cali.”

    Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, EMC memperingatkan masyarakat untuk menjauh dari instalasi militer dan polisi. Namun kelompok itu tidak mengklaim bertanggung jawab.

    Serangan itu terjadi tiga hari setelah senator konservatif Miguel Uribe, 39, ditembak dua kali di kepala dari jarak dekat oleh seorang pembunuh bayaran saat berkampanye di Bogotá. Hingga saat ini, Uribe berada dalam kondisi kritis.

    Pada hari Selasa, seorang remaja berusia 15 tahun mengaku tidak bersalah atas percobaan pembunuhan tersebut. Pemerintah yakin dia adalah seorang pembunuh bayaran.

    “Tidak ada keluarga di Kolombia yang seharusnya mengalami hal ini,” kata istri Uribe, Maria Claudia Tarazona, kepada wartawan di luar rumah sakit. “Tidak ada nama untuk ini – ini bukan rasa sakit, ini bukan kengerian, ini bukan kesedihan.”

    (tps/luc)

  • Horor Penembakan di Sekolah Austria Tewaskan 10 Orang, Pelaku Bunuh Diri

    Horor Penembakan di Sekolah Austria Tewaskan 10 Orang, Pelaku Bunuh Diri

    Wina

    Penembakan massal yang menewaskan sedikitnya 10 orang di sebuah sekolah menengah di Austria dilakukan oleh seorang bekas siswa sekolah tersebut. Pelaku yang berusia 21 tahun itu, tewas bunuh diri usai melakukan aksinya.

    Penembakan massal yang menggemparkan Austria ini tergolong kasus kekerasan senjata api yang belum pernah terjadi sebelumnya di negara tersebut.

    Para personel kepolisian bersenjata lengkap, sebuah helikopter, dan paramedis dikerahkan ke sekolah menengah yang ada di area Dreierschuetzengasse, Graz, setelah penembakan mematikan itu terjadi pada Selasa (10/6). Sekolah menengah itu memiliki 400 siswa yang berusia antara 14 tahun hingga 18 tahun.

    Menteri Dalam Negeri Austria, Gerhard Karner, dalam pernyataan kepada wartawan, seperti dilansir AFP, Rabu (11/6/2025), mengungkapkan bahwa pelaku merupakan mantan siswa di sekolah menengah yang menjadi lokasi penembakan massal itu, namun dia belum menyelesaikan studinya.

    Kepolisian setempat meyakini pelaku bertindak sendirian, atau merupakan penembak tunggal, dalam aksi penyerangan mematikan tersebut. Disebutkan bahwa dalam aksinya, pelaku menggunakan dua senjata api yang dimiliki secara sah.

    Kepolisian mengatakan bahwa pelaku menghabisi nyawanya sendiri di dalam toilet sekolah usai melakukan penembakan itu.

    Identitas pelaku tidak diungkap ke publik, hanya disebutkan oleh kepolisian setempat bahwa dia merupakan warga negara Austria yang berasal dari wilayah Graz.

    Dalam pernyataan pada Selasa (10/6) malam, kepolisian setempat mengatakan mereka menemukan surat perpisahan yang ditulis oleh pelaku dan ditujukan kepada orang tuanya. Surat perpisahan itu ditemukan ketika polisi menggeledah kediaman pelaku.

    Disebutkan pihak kepolisian bahwa sejauh ini belum ada petunjuk tentang motif pelaku.

    Sedikitnya 10 korban tewas dalam penembakan massal itu terdiri atas tujuh korban perempuan dan tiga korban laki-laki. Usia para korban tewas tidak disebutkan lebih lanjut, namun dilaporkan salah satu korban tewas merupakan seorang siswa asal Prancis berusia 17 tahun.

    Sekitar 12 orang lainnya mengalami luka parah dalam penembakan tersebut.

    Kanselir Austria, Christian Stocker, telah mengumumkan masa berkabung nasional selama tiga hari untuk mengenang para korban. Dia juga mengatakan bahwa Austria telah menyaksikan “tindak kekerasan yang tak terbayangkan”.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Penembakan di Sekolah Austria Tewaskan 10 Orang

    Penembakan di Sekolah Austria Tewaskan 10 Orang

    Jakarta

    Penembakan terjadi pada pukul 10 waktu setempat di sekolah menengah atas Borg Dreierschtzengasse di kota Graz, selatan Austria. Operasi penyelamatan dilakukan setelah laporan masuk kepada pihak kepolisian setempat. Helikopter ikut dilibatkan dalam operasi penyelamatan para korban penembakan.

    Kepolisian Steiermark mengumumkan berhasil melakukan proses evakuasi “Situasi telah kembali aman,” jelas pihaknya, “Tidak ada bahaya baru yang terdeteksi,” laporan yang dirilis pada media X.

    Sebanyak sepuluh orang tewas dalam insiden penembakan ini, delapan diantaranya anak-anak dan satu orang dewasa, termasuk pelaku penembakan yang ditemukan tewas di lokasi kejadian.

    Berdasarkan informasi yang dirilis lembaga penyiaran ORF, penembak diperkirakan berusia 22 tahun dan merupakan mantan pelajar sekolah tersebut. Dalam aksinya ia menggunakan dua buah senjata, yakni sepucuk pistol dan senapan gentel, serta menembak di bekas ruang kelasnya. Pelaku dikatakan memiliki persenjataan tersebut secara legal.

    Merespon hal tersebut, Kanselir Federal Austria, Christian Stocker (VP), segera membentuk tim khusus untuk merespon kasus ini . “Kejadian penembakan di sebuah sekolah di Graz merupakan tragedi nasional yang sangat mengguncang seluruh negara kita,” tulis kanselir pada di Platform X.

    Ucapan belasungkawa turut disampaikan oleh Presiden Uni Eropa, Ursula von der Leyen. “Sekolah adalah simbol harapan dan masa depan bagi kaum uda. Sangat berat menerima kenyataan ini ketika sekolah menjadi tempat yang mengancam nyawa dan penuh kekerasan.”

    Sekitar 160 petugas penyelamat dikerahkan merespon krisis ini. Palang Merah Austria memprediksikan setidaknya 50 orang terluka.

    Proyek penelitian Small Arms mencatat sekitar 30 dari 100 penduduk sipil di Austria memiliki senjata api. Meski pemerintah melarang kepemilikan senjata otomatis dan pump action namun revolver, pistol, dan senjata semi-otomatis masih diperbolehkan dengan izin khusus. Senapan dan senapan gentel diperbolehkan jika memiliki izin kepemilikan senjata api, izin menembak untuk berburu, atau merupakan anggota dari klub menembak.

    Artikel ini pertama kali terbit dalam Bahasa Inggris dengan sumber Reuters dan dpa

    Diadaptasi oleh Sorta Caroline

    Editor : Agus Setiawan/Rizki Nugraha

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ngeri Penembakan Massal di Sekolah Austria, 8 Orang Tewas

    Ngeri Penembakan Massal di Sekolah Austria, 8 Orang Tewas

    Wina

    Penembakan massal terjadi di sebuah sekolah menengah di kota Graz, Austria, pada Selasa (10/6) waktu setempat. Sedikitnya delapan orang tewas dan beberapa orang lainnya mengalami luka-luka.

    Laporan media lokal ORF yang mengutip kepolisian setempat, seperti dilansir Reuters, Selasa (10/6/2025), menyebut bahwa beberapa orang mengalami luka serius dalam serangan penembakan itu, termasuk sejumlah siswa dan guru.

    Disebutkan juga oleh ORF dalam laporannya bahwa pelaku penembakan, yang dilaporkan seorang siswa sekolah tersebut, diduga tewas bunuh diri.

    Laporan surat kabar terkemuka Austria, Kronen Zeitung, menyebut bahwa tersangka penembakan ditemukan tewas di dalam kamar mandi sekolah. Laporan ini belum bisa dikonfirmasi secara independen oleh Reuters.

    Motif di balik penembakan maut ini belum diketahui secara jelas.

    Laporan media-media lokal Austria, seperti dikutip BBC, menyebut rentetan suara tembakan terdengar dari sekolah menengah tersebut, dengan kepolisian setempat mengatakan bahwa pada pukul 10.00 waktu setempat, mereka memulai operasi di sekolah tersebut.

    Kepolisian setempat mengatakan operasi masih berlangsung di ruas jalanan bernama Dreierschuetzengasse, yang menjadi lokasi sekolah menengah tersebut.

    Gedung sekolah tersebut saat ini sedang dievakuasi oleh para personel kepolisian.

    Ada banyak personel kepolisian yang kini berjaga di kompleks sekolah tersebut, termasuk unit khusus.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ngeri Kandidat Capres Kolombia Ditembak di Kepala saat Pidato

    Ngeri Kandidat Capres Kolombia Ditembak di Kepala saat Pidato

    Jakarta

    Calon presiden Kolombia, Miguel Uribe Turbay, ditembak tiga kali dengan dua tembakan di bagian kepala. Uribe telah menjalani operasi di rumah sakit.

    Pelaku penembakan yang merupakan seorang remaja telah ditangkap oleh polisi. Berikut fakta-fakta peristiwanya.

    1. Uribe Ditembak 3 Kali saat Berpidato

    Dilansir AFP dan BBC, Minggu (8/6/2025), seorang kandidat dalam pemilihan presiden Kolombia, Miguel Uribe Turbay ditembak saat tengah berpidato di sebuah taman di Bogota pada Sabtu (7/6) waktu setempat. Ia telah menjalani operasi dan sedang dalam kondisi kritis.

    Partai Centro Democratico yang dipimpin Uribe mengutuk serangan itu, dengan mengatakan bahwa serangan itu “membahayakan kehidupan seorang pemimpin politik… demokrasi dan kebebasan di Kolombia”.

    TKP penembakan capres Kolombia (Foto: AP Photo/Jhon Wilson Vizcaino)2. Ditembak dari Belakang Kepala

    Dilansir The Guardian dan CNN, Minggu (8/6/2025), senator berusia 39 tahun itu adalah anggota partai oposisi konservatif Democratic Center yang didirikan oleh mantan presiden Alvaro Uribe. Kedua pria itu tidak memiliki hubungan keluarga.

    Rekaman telepon yang beredar di internet menunjukkan momen ketika Uribe ditembak di kepala saat tengah berpidato. Orang-orang pun berhamburan karena panik.

    Paramedis mengatakan ia telah ditembak tiga kali, termasuk dua kali di kepala.

    3. Pelaku Seorang Remaja: Sudah Ditangkap

    Seorang petugas keamanan menahan tersangka penyerangan, yaitu seorang anak di bawah umur yang diyakini berusia 15 tahun. Tersangka terluka dalam perkelahian itu dan sedang menerima perawatan, kata direktur polisi Carlos Fernando Triana. Dua orang lainnya–seorang pria dan seorang wanita–juga terluka, dan senjata api jenis Glock disita

    Pernyataan dari Kejaksaan Agung Kolombia menyatakan tersangka yang berusia 15 tahun telah ditangkap membawa “senjata api jenis Glock 9 mm”. Hingga saat ini motif tersangka masih belum diketahui. Investigasi juga sedang berlangsung.

    TKP penembakan capres Kolombia (Foto: AP Photo/Jhon Wilson Vizcaino)4. Kondisi Uribe Usai Operasi

    Senator Miguel Uribe yang berusia 39 tahun sedang berbicara kepada para pendukungnya di ibu kota ketika seorang pria bersenjata menembaknya dua kali di kepala dan sekali di lutut sebelum ditahan. Miguel Uribe telah berhasil menjalani operasi awal, kata wali kota kota itu.

    Yayasan Santa Fe de Bogota melaporkan bahwa mereka menerima Uribe di klinik dalam kondisi kritis. Yang bersangkutan menjalani “prosedur bedah saraf dan vaskular perifer” sekitar pukul 10:00 malam waktu setempat (Minggu dini hari WIB), sebut yayasan tersebut.

    Foto-foto yang dibagikan di media sosial menunjukkan momen kejadian, yaitu ketika Uribe berlumuran darah dan dipegang oleh sejumlah orang.

    Ia “mengatasi prosedur bedah pertama,” kata wali kota Bogota Carlos Fernando Galan kepada media, seraya menambahkan bahwa ia telah memasuki “jam-jam kritis” pemulihan.

    Istrinya, dalam rekaman audio yang dibagikan kepada media, mengatakan “ia keluar dengan baik setelah operasi.”

    “Ia bertempur di pertempuran pertama dan bertempur dengan baik. Ia berjuang demi hidupnya,” katanya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • TNI Kutuk Penembakan Warga Sipil oleh OPM di Papua: Serangan Brutal Terhadap Kemanusiaan – Page 3

    TNI Kutuk Penembakan Warga Sipil oleh OPM di Papua: Serangan Brutal Terhadap Kemanusiaan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Aksi kekerasan kembali mengguncang wilayah Papua Pegunungan. Dua arga sipil tewas ditembak oleh Kelompok Separatis Bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) saat tengah mengecat Gereja GKI Imanuel Air Garam di Distrik Asotipo, Kabupaten Jayawijaya, Rabu, (4/6/2025) pagi.

    Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, menyampaikan duka cita mendalam atas insiden berdarah yang menewaskan Rahmat Hidayat (45) dan Saepudin (39), dua pekerja bangunan yang disebutnya tak bersenjata dan tengah melakukan tugas mulia, membangun rumah ibadah.

    “Keduanya meninggal dunia akibat luka tembak. Jenazah korban telah dievakuasi ke RSUD Wamena,” ujar Kristomei dalam pernyataan resmi, Senin (9/6/2025).

    Menurut keterangan TNI, pelaku penembakan adalah bagian dari jaringan OPM yang aktif di wilayah pegunungan Jayawijaya. Setelah melepaskan tembakan, pelaku langsung melarikan diri ke arah hutan pegunungan, meninggalkan duka dan ketakutan di tengah masyarakat.

    Mayjen Kristomei menegaskan bahwa aksi tersebut bukan hanya kekerasan terhadap individu, melainkan serangan terhadap kemanusiaan dan perdamaian. Ia menyoroti bahwa para korban saat itu tengah terlibat dalam pembangunan tempat ibadah umat Kristen di Papua.

    “Menyerang warga sipil yang sedang membangun gereja adalah tindakan biadab dan tidak berperikemanusiaan,” tegasnya. “Ini jelas upaya menciptakan teror dan menghambat pembangunan fasilitas umum dan keagamaan.”

  • Kondisi Kandidat Capres Kolombia Usia Operasi Karena Ditembak Remaja

    Kondisi Kandidat Capres Kolombia Usia Operasi Karena Ditembak Remaja

    Jakarta

    Miguel Uribe, kandidat presiden sayap kanan Kolombia ditembak saat kampanye di Bogota. Miguel Uribe telah berhasil menjalani operasi awal, kata wali kota kota itu.

    Dilansir AFP, Minggu (8/6/2025), senator Miguel Uribe yang berusia 39 tahun sedang berbicara kepada para pendukungnya di ibu kota ketika seorang pria bersenjata menembaknya dua kali di kepala dan sekali di lutut sebelum ditahan.

    Seorang petugas keamanan menahan tersangka penyerang, seorang anak di bawah umur yang diyakini berusia 15 tahun.

    Uribe diterbangkan ke rumah sakit dalam “kondisi kritis” dan menjalani “prosedur bedah saraf” dan “prosedur vaskular perifer,” Klinik Santa Fe di Bogota mengonfirmasi hal itu.

    Ia “mengatasi prosedur bedah pertama,” kata wali kota Bogota Carlos Fernando Galan kepada media, seraya menambahkan bahwa ia telah memasuki “jam-jam kritis” pemulihan.

    Istrinya, dalam rekaman audio yang dibagikan kepada media, mengatakan “ia keluar dengan baik setelah operasi.”

    Gambar dari lokasi penembakan menunjukkan Uribe terkulai di kap mobil putih, berlumuran darah, saat sekelompok pria mencoba menahannya dan menghentikan pendarahan.

    Tersangka terluka dalam perkelahian itu dan sedang menerima perawatan, kata direktur polisi Carlos Fernando Triana. Dua orang lainnya–seorang pria dan seorang wanita–juga terluka, dan senjata api jenis Glock disita.

    (rfs/idh)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Capres Kolombia Miguel Uribe Kritis Setelah Ditembak Bocah 15 Tahun

    Capres Kolombia Miguel Uribe Kritis Setelah Ditembak Bocah 15 Tahun

    GELORA.CO -Senator Kolombia Miguel Uribe, seorang politisi konservatif dan calon potensial dalam pemilihan presiden 2026, tengah berjuang untuk hidup setelah ditembak saat menghadiri acara kampanye di taman umum kawasan Fontibon, Bogotá, pada hari Sabtu waktu setempat, 7 Juni 2025.

    Penembakan ini mengguncang panggung politik nasional dan memicu kecaman luas dari berbagai pihak.

    Uribe, 39 tahun, merupakan anggota Partai Pusat Demokratik yang berada di garis depan oposisi terhadap pemerintahan Presiden Gustavo Petro.

    Meski kondisi terkininya belum dirinci secara resmi, video yang beredar di media sosial menunjukkan Uribe mengalami pendarahan di bagian kepala saat dievakuasi oleh tim medis.

    Istri Uribe, Maria Claudia Tarazona, menyampaikan situasi kritis sang suami melalui akun X miliknya. 

    “Miguel sedang berjuang untuk hidupnya. Kami memohon doa dan dukungan dari seluruh rakyat Kolombia,” tulisnya dengan nada emosional, seperti dimuat Reuters pada Minggu, 8 Juni 2025.

    Dalam perkembangan mengejutkan, Kantor Jaksa Agung Kolombia mengungkap bahwa pelaku yang ditangkap adalah seorang anak di bawah umur, berusia kurang dari 15 tahun, yang membawa senjata api jenis Glock 9mm. 

    Presiden Petro segera memerintahkan penyelidikan penuh guna mengungkap siapa yang berada di balik perintah serangan ini.

    “Kami belum dapat menyimpulkan motif atau otak di balik aksi ini. Untuk saat ini, semua masih berupa hipotesis,” ujar Petro dalam pidatonya pada Sabtu malam. 

    Ia juga menegaskan bahwa kegagalan dalam protokol keamanan akan turut diperiksa secara menyeluruh.

    Menteri Pertahanan Pedro Sanchez memastikan bahwa tersangka telah ditahan dan penyelidikan intensif sedang dilakukan. 

    “Saya telah mengunjungi rumah sakit tempat Senator Uribe dirawat. Kami tidak akan tinggal diam sampai kebenaran terungkap,” kata Sanchez.

    Pemerintah Kolombia sendiri mengumumkan hadiah sebesar 730.000 dolar AS bagi siapa pun yang dapat memberikan informasi penting terkait kasus ini. 

    Kantor Kepresidenan juga mengeluarkan pernyataan resmi yang menolak keras segala bentuk kekerasan politik dan menyerukan penyelidikan tuntas.

    Simpati juga mengalir dari luar negeri. Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyampaikan kecaman keras atas insiden ini. 

    “Kami mengutuk dengan sekeras-kerasnya upaya pembunuhan terhadap Senator Uribe. Retorika yang menghasut dari pemerintahan Petro turut menciptakan iklim kekerasan yang berbahaya,” tegasnya dalam pernyataan resmi.

    Miguel Uribe dikenal sebagai figur muda yang menjanjikan dalam politik Kolombia, berasal dari keluarga yang sangat dikenal. 

    Ibunya, jurnalis Diana Turbay, diculik oleh kelompok bersenjata pada tahun 1990 dan tewas dalam operasi penyelamatan setahun kemudian, sebuah tragedi yang dikenang dalam sejarah konflik Kolombia.

    Negeri ini telah lama diguncang oleh kekerasan politik, konflik bersenjata, dan ketegangan antara kelompok kiri, sayap kanan paramiliter, serta pemerintahan pusat. 

    Serangan terhadap Uribe kembali menegaskan rapuhnya stabilitas politik menjelang masa kampanye yang semakin panas.

    Sementara itu, ratusan warga berkumpul di luar rumah sakit Santa Fe Foundation, tempat Uribe dirawat. Mereka menyalakan lilin, berdoa, dan membawa bendera Kolombia sebagai simbol solidaritas dan harapan bagi kesembuhan sang senator