“I Cant Start My Bike!” Kata Terakhir Penembak Mati Warga Australia di Bali Sebelum Kabur
Editor
KOMPAS.com –
Polisi masih memburu dua penembak dua warga negara Australia di sebuah vila di Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (14/6/2025) dini hari.
Salah satu pelaku, yang kabur menggunakan motor matic, sempat mengucapkan kalimat berbahasa Inggris dengan logat kental Australia, “I can’t start my bike” (aku tak bisa menyalakan sepeda motor), menurut kesaksian warga.
Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Pol Ariasandy mengatakan, dua pelaku diduga berasal dari negara yang sama dengan korban, yakni Australia.
Saat kejadian, salah satu pelaku mengenakan jaket hijau menyerupai atribut ojek online, sementara satu lainnya mengenakan jaket oranye terang dan helm hitam.
“Saksi melihat dari celah pintu melihat satu orang laki-laki di atas motor matic kecil dengan jaket hijau ojek online, helm gelap, dan makai masker atau penutup wajah dengan bahasa atau logat Australia kental dengan kata ‘I can’t start my bike!’,” kata Ariasandy lewat keterangan tertulis, Sabtu.
Penembakan itu menyebabkan satu korban berinisial ZR (33) meninggal dunia, dan satu korban lain berinisial SG (35) mengalami luka tembak. Keduanya merupakan WNA Australia.
ZR sempat dibawa ke RSUP Prof Ngoerah untuk diotopsi, sementara SG dirawat di rumah sakit di Kuta.
Menurut Ariasandy, penembakan disaksikan oleh istri korban ZR, berinisial GJ (29). Saat itu, GJ sedang tertidur dan terbangun mendengar suara teriakan suaminya.
“Dalam ketakutan, GJ sempat mengintip dari balik selimut melihat seorang pria mengenakan jaket oranye terang dan helm hitam mendekati suaminya,” kata Ariasandy.
Pelaku lalu menembaki suami GJ secara membabi buta di kamar mandi.
Di saat yang sama, GJ juga mendengar suara tembakan dan pecahan kaca dari kamar sebelah, tempat SG berada.
GJ baru berani keluar kamar setelah suara pelaku tak lagi terdengar. Ia menemukan suaminya sudah tak bernyawa dan kemudian menolong SG yang mengalami pendarahan.
Dari hasil identifikasi, ZR mengalami luka tembak di telapak kaki kanan, dua luka tembak di dada kiri, dan luka robek pada pelipis, hidung, serta bahu kiri.
Sementara itu, DN, istri SG, terbangun oleh suara tembakan dari kamar sebelah dan melihat seorang pria mengenakan jaket hijau, helm gelap, dan masker masuk ke dalam kamarnya.
DN langsung melarikan diri ke luar vila untuk meminta pertolongan.
Polisi telah mengamankan barang bukti berupa 17 selongsong peluru, dua proyektil utuh, dan 55 pecahan proyektil.
Kini, aparat tengah memburu dua pelaku yang kabur menggunakan motor matic usai melakukan aksi brutal tersebut.
(Kontributor Bali Yohanes Valdi Seriang Ginta)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Kasus: penembakan
-
/data/photo/2025/06/14/684d21db19ee8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
9 "I Can't Start My Bike!" Kata Terakhir Penembak Mati Warga Australia di Bali Sebelum Kabur Denpasar
-
/data/photo/2025/06/14/684d21db19ee8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
10 Penembakan Warga Australia di Bali: 2 Penembak Berjaket Hijau dan Oranye, 17 Selongsong Peluru Berserakan Denpasar
Penembakan Warga Australia di Bali: 2 Penembak Berjaket Hijau dan Oranye, 17 Selongsong Peluru Berserakan
Tim Redaksi
DENPASAR, KOMPAS.com-
Polisi masih memburu penembak dua warga negara Australia, berinisial ZR (33) dan SG (35), di sebuah vila di Desa Munggu, Kecamtan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (14/6/2025) sekitar pukul 24.15 Wita.
Berdasarkan keterangan saksi di lokasi kejadian, pelaku berjumlah dua orang dan diduga kuat berasal dari negara yang sama dengan korban.
Saat melancarkan aksinya, salah satu pelaku mengenakan jaket hijau yang menyerupai atribut driver ojek online. Sedangkan, satu pelaku lainnya mengenakan jaket oranye terang.
“Dalam kejadian penembakan ini mengakibatkan satu korban WNA Australia meninggal dunia, inisial ZR, dibawa ke RSUP Prof Ngoerah untuk dilakukan otopsi dan satu korban luka tembak inisial SG, dibawa ke rumah sakit di Kuta, Badung, untuk dilakukan perawatan,” kata kata Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Pol Ariasandy, lewat keterangan tertulis, Sabtu.
Ariasandy mengatakan penembakan disaksikan langsung oleh saksi berinisial GJ (29) yang merupakan istri dari ZR, dan DN istri korban SG, di dalam vila tersebut.
Saat kejadian, GJ sedang tertidur pulas di dalam kamarnya. Dia tiba-tiba terbangun saat mendengar suara teriakan suamimya.
Dalam ketakutan, GJ sempat mengintip dari balik selimut melihat seorang pria mengenakan jaket oranye terang dan helm hitam mendekati suaminya.
Pria bersenjata itu lalu menembaki suaminya yang berada di kamar mandi dengan membabi buta.
Saat bersamaan, GJ juga mendengar suara teriakan SG yang berada di kamar sebelahnya, dan diikuti suara tembakan serta suara pecahan kaca jendela.
Dia baru berani bangun dari kasurnya setelah kedua pelaku terdengar meninggalkan lokasi.
Dia pun langsung memeriksa keadaan suaminya, namun denyut nadinya sudah tidak ada.
GJ lalu membantu korban SG yang mengalami pendarahan dan selanjutnya dilarikan ke rumah sakit untuk ditangani lebih lanjut.
“Berdasarkn hasil identifikasi Polres Badung dan Inafis Polda Bali pada ZR, ditemukan satu luka tembak di telapak kaki kanan, dua luka tembak pada dada kiri, dan luka robek pada pelipis, hidung, bahu kiri,” kata dia.
Sementara menurut kesaksian DN, saat itu dia juga sedang tertidur dan tiba-tiba mendengar suara tembakan dari dalam kamar sebelahnya.
Tak lama kemudian, seorang pria mengenakan jaket warna hijau dan wajahnya ditutup masker dan helm hitam masuk ke dalam kamarnya.
Dia pun langsung lari keluar dari vila untuk mencari bantuan.
Sedangkan, saksi lainnya juga sempat melihat saat kedua pelaku langsung melarikan diri mengunakan dua sepeda motor matic usai kejadian tersebut.
“Saksi melihat dari celah pintu melihat satu orang laki-laki diatas motor matic kecil dengan jaket hijau ojek online, helm gelap, dan mekai masker atau penutup wajah dengan bahasa atau logat Australia kental dengan kata ‘I cant start my bike’,” kata Ariasandi.
Ariasandy mengatakan berdasarkan kekerangan saksi-saksi di lokasi kejadian diduga kedua pelaku berasal dari Australia.
Selain memeriksa saksi, polisi juga telah mengamankan barang bukti berupa 17 buah selongsong peluru, 2 buah proyektil utuh dan 55 buah pecahan proyektil.
“Dua orang pelaku dengan logat bahasa Australian kental,” kata kata dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Polisi Duga Pelaku Penembakan WN Australia di Bali Sesama WNA
Denpasar, Beritasatu.com – Polisi mulai mengungkap petunjuk awal terkait pelaku penembakan dua warga negara Australia di Vila Casa Santisya 1, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (14/6/2025) dini hari.
Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Pol Ariasandy mengungkapkan, dari pemeriksaan saksi-saksi, pelaku diduga dua pria berlogat bahasa Australia kental dan mengendarai sepeda motor matik.
“Satu pelaku mengenakan jaket oranye terang dan helm hitam, sedangkan pelaku lainnya memakai jaket hijau mirip ojek online, masker gelap, serta helm gelap,” ungkapnya.
Menurut keterangan warga sekitar, kedua pelaku sempat terlihat di depan vila dan salah satunya terdengar berkata, “I can’t start my bike” (saya tidak bisa menyalakan motor saya), sebelum akhirnya kabur ke arah barat.
Penembakan terjadi saat lima WNA Australia tengah menginap di vila tersebut. Korban berinisial ZR tewas di lokasi, sedangkan satu lainnya, SG, mengalami luka dan kini dirawat di BIMC Hospital Kuta.
Tim gabungan dari Polda Bali dan Polres Badung telah dibentuk untuk menyelidiki kasus ini secara intensif dan memburu para pelaku. Polisi juga masih mendalami motif penembakan, termasuk kemungkinan adanya hubungan antara korban dan pelaku. Keamanan kawasan wisata kini diperketat.
-
/data/photo/2025/06/14/684d21db19ee8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kasus Penembakan 2 WN Australia di Bali, 2 Pelaku Diduga WNA Denpasar 14 Juni 2025
Kasus Penembakan 2 WN Australia di Bali, 2 Pelaku Diduga WNA
Tim Redaksi
DENPASAR, KOMPAS.com
– Polisi telah mengindentifikasi dua pelaku penembakan terhadap 2 orang warga negara asing (WNA) asal Australia, berinisial ZR (33), dan SG (35) di sebuah vila di Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali, pada Sabtu (14/6/2025) malam.
Dari hasil pemeriksaan sementara, dua orang pelaku tersebut diduga berasal dari negara yang sama dengan korban.
“Dua orang (terduga) pelaku dengan logat bahasa Australia kental,” kata Kepala Bidang Humas
Polda Bali
Kombes Polisi Ariasandy, Sabtu.
Ariasandy mengatakan kedua pelaku terindentifikasi setelah polisi memeriksa dua saksi mata, berinisial GJ (29), istri dari korban ZR dan DN, isteri korban SG, serta beberapa saksi lainnya yang sempat mendengar peristiwa tersebut.
Saat melancarkan aksinya, satu pelaku dikethaui mengenakan jaket ojek online warna hijau dan wajahnya ditutupi masker dan helm hitam.
Sedangkan, satu pelaku lainnya mengenakan jaket warna orange terang dan menutup wajah menggunakan helm hitam.
“Saksi melihat dari celah pintu melihat satu orang laki-laki di atas motor matic kecil dengan jaket hijau ojek online, helm gelap dan mekai masker atau penutup wajah dengan bahasa atau logat Australia kental dengan kata ‘ I cant start my bike’,” kata dia.
Selaim memeriksa saksi, polisi juga telah mengamankan barang bukti berupa 17 buah selongsong peluru, 2 buah proyektil utuh dan 55 buah pecahan proyektil.
Sebelumnya, berdasarkan keterangan istri korban ZR, berinisial GJ (29), kejadian tersebut terjadi ketika dia sedang tidur di dalam kamar vila.
Dia pun terbangun saat mendengar suaminya berteriak.
Dari balik selimut, dia melihat seorang laki-laki menggunakan jaket orange terang dan helm hitam menembak suaminya yang berada di toilet mengunakan senjata api.
Saat bersamaan, saksi juga mendengar suara teriakan SG yang diikuti suara tembakan yang berada di kamar sebelahnya.
Saat kedua pelaku melarikan diri, saksi baru berani bangun dari kasurnya dan memeriksa keadaan suaminya, namun denyut nadinya sudah tidak ada atau meninggal dunia.
Saksi lalu membantu korban SG untuk menghentikan pendarahan dan selanjutnya dilarikan ke rumah sakit untuk ditangani lebih lanjut.
“Berdasarkan hasil Identifikasi Ident Polres Badung dan Inavis Polda Bali pada ZR, ditemukan 1 luka tembak telapak kaki kanan, 2 luka tembak pada dada kiri, dan luka robek pada pelipis, hidung, bahu kiri,” kata dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/06/14/684d21db19ee8.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Dua Pria Menyusup Vila di Bali lalu Tembak Dua WNA Australia, Satu Tewas Denpasar 14 Juni 2025
Dua Pria Menyusup Vila di Bali lalu Tembak Dua WNA Australia, Satu Tewas
Editor
DENPASAR, KOMPAS.com
– Dua orang tak dikenal menembak dua warga negara asing (WNA)
Australia
berinisial ZR (33) dan SG (35) di sebuah vila di Kabupaten Badung,
Bali
, Sabtu (14/6/2025).
ZR meninggal dunia di tempat, sementara SG dirawat intensif di rumah sakit wilayah Kuta.
Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes (Pol) Ariasandy mengungkapkan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 00.15 Wita di sebuah vila di Desa Munggu, Kecamatan Mengwi.
“Dua orang terduga pelaku memasuki vila korban dan melakukan penembakan terhadap korban, lalu melarikan diri,” ujar Ariasandy, Sabtu siang.
Korban yang ditembak pertama kali adalah ZR. Saat itu, ZR berada di dalam kamar vila dan sedang tertidur bersama sang istri berinisial GJ (29).
Sang istri terbangun saat mendengar sang suami berteriak kesakitan di dalam toilet kamar.
GJ tidak berani berteriak. Dari dalam selimut, dia mengintip pelaku merupakan laki-laki yang mengenakan jaket oranye terang dan helm hitam menenteng diduga senjata api laras pendek.
Pada waktu yang nyaris bersamaan, GJ juga mendengar suara tembakan diiringi teriakan SG dari kamar sebelahnya.
Namun, GJ tidak melihat pelaku yang menembak SG.
Saat kedua pelaku melarikan diri, saksi baru berani bangun dari kasurnya dan langsung memeriksa keadaan suaminya.
Nahasnya, denyut nadinya sudah tidak ada atau meninggal dunia.
GJ kemudian mencoba menghentikan pendarahan pada SG dan selanjutnya melarikannya ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif.
“Berdasarkan hasil identifikasi Polres Badung dan Inafis Polda Bali pada ZR, ditemukan satu luka tembak di telapak kaki kanan, dua luka tembak pada dada kiri, dan luka robek pada pelipis, hidung, bahu kiri,” kata dia.
(Penulis Kontributor Bali Kompas.com: Yohanes Valdi Seriang)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Iran Serang Israel, Iron Dome Kewalahan-Ledakan Terdengar di Tel Aviv
Jakarta, CNBC Indonesia – Ledakan-ledakan terdengar di Tel Aviv dan Yerusalem ketika sirene dibunyikan pada Jumat (13/6) malam.
Juru bicara militer Israel menyebut sebagai penembakan rudal dari Iran.
Sistem pertahanan Iron Dome Israel nampak mengahalau rudal yang ditembakan Iran ke Tel Aviv.
-
/data/photo/2025/06/12/684ad29772493.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Situasi Wamena Kondusif Pasca-kontak Tembak dengan KKB Pimpinan Egianus Kogoya Regional 13 Juni 2025
Situasi Wamena Kondusif Pasca-kontak Tembak dengan KKB Pimpinan Egianus Kogoya
Tim Redaksi
JAYAPURA, KOMPAS.com
– Aparat gabungan
TNI-Polri
memastikan situasi di
Wamena
, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, aman dan kondusif setelah terjadi kontak tembak dengan kelompok kriminal bersenjata (
KKB
) pimpinan Egianus Kogoya pada Senin (9/6/2025) malam.
Pernyataan tersebut disampaikan Kapolres Jayawijaya, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Agung Made Satriya Bimantara, bersama Dandim 1702/Jayawijaya, Letnan Kolonel Arh Reza Ch A Mamoribo dan Komandan Lanud Wamena, Letnan Kolonel Pnb Kamto Adi Saputra.
Agung menjelaskan bahwa pasca-insiden di Kampung Pugima, distrik Walalegama, situasi di Kota Wamena telah kembali kondusif.
“Meskipun ada ancaman, tetapi kami dari pihak kepolisian bersama aparat TNI terus meningkatkan deteksi dini melalui pemantauan informasi dan aksi di lapangan, guna mencegah gangguan
keamanan
,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (13/6/2025).
Selain kontak tembak tersebut, terdapat beberapa kejadian lain yang diduga dilakukan KKB pimpinan Egianus Kogoya.
Beberapa kasus yang terjadi di Wamena selama beberapa minggu terakhir mencakup penembakan terhadap personel Polres Jayawijaya di depan RSUD Wamena dan penembakan pekerja bangunan gereja hingga menyebabkan korban jiwa.
Agung menambahkan bahwa peristiwa-peristiwa ini menjadi tantangan tersendiri bagi aparat keamanan TNI-Polri untuk memastikan masyarakat tetap aman dan dapat beraktivitas seperti biasa.
“Semua langkah yang kami ambil bersama rekan-rekan TNI bertujuan untuk memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) tetap terjaga, sehingga aktivitas sehari-hari warga dapat berjalan normal,” ungkapnya.
Sementara itu, Dandim 1702/Jayawijaya, Letkol Inf Arh Reza Ch A Mamoribo, menyatakan bahwa pihaknya terus melakukan patroli rutin dan razia di jalan untuk membatasi ruang gerak KKB yang berpotensi mengganggu keamanan.
“Kami memastikan bahwa razia hanya dilakukan di ruas jalan utama, bukan penggeledahan rumah warga,” ujarnya.
Reza juga menanggapi isu yang beredar mengenai operasi TNI-Polri di organisasi warga, menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.
“Jika ada informasi yang mengatakan aparat masuk ke rumah-rumah warga, itu tidak benar atau hoaks,” katanya.
Ia menekankan bahwa razia dilakukan di jalan untuk membatasi ruang gerak pihak-pihak yang mengancam keamanan, bukan untuk menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Sintong Panjaitan Dirumorkan Jadi Komisaris Pertamina
Jakarta –
PT Pertamina (Persero) dikabarkan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan hari ini, Kamis (12/6). Dari informasi yang diterima, salah satu pembahasan dalam RUPS tersebut adalah perombakan pengurus perseroan.
Pada RUPS ini, nama Letjen (Purn) Sintong Panjaitan dirumorkan akan masuk dalam jajaran Komisaris Pertamina. Kabar masuknya mantan Staf Khusus Habibie itu dalam susunan dewan direksi BUMN energi tersebut juga sudah terdengar di Komisi VI DPR RI.
“Saya memang sempat mendengar nama Pak Sintong Panjaitan disebut-sebut dalam beberapa hari terakhir. Tapi dalam proses penentuan komisaris dan direksi BUMN seperti Pertamina, kita semua tahu dinamika bisa berubah setiap detik sampai RUPS resmi mengumumkan susunan yang final,” kata Anggota Komisi VI DPR RI Mufti Aimah Nurul Anam kepada detikcom, Kamis (12/6/2025).
Meski begitu, pria yang akrab disapa Gus Mufti Anam ini mengaku belum bisa memastikan apakah Sintong Panjaitan akan menjadi Komisaris Persero. Sebab dirinya juga masih menunggu pengumuman resmi hasil dari RUPS Tahunan Pertamina.
“Yang penting kita kawal bersama, siapapun nama yang dipilih, harus punya integritas, kapabilitas, dan komitmen kuat untuk memperbaiki tata kelola Pertamina. Karena tantangan Pertamina hari-hari ini sangat besar dari isu oplosan BBM sampai kepercayaan publik yang harus dipulihkan,” terangnya.
Profil Sintong Panjaitan
Dalam catatan detikcom, Sintong Panjaitan merupakan mantan ‘Rising Star’ dalam dunia militer di Indonesia. Terbukti, di usia yang masih relatif muda, Sintong sudah menjabat Pangdam Udayana dengan pangkat Mayor Jenderal.
Karier militer Sintong dimulai secara gemilang sejak di akademi militer. Di Magelang, Sintong lulus dengan predikat terbaik yang akhirnya menghantarkan kariernya menjadi ‘The Rising Star’. Salah satu prestasi gemilang Sintong Panjaitan adalah ketika ia sukses memimpin operasi pembebasan pembajakan pesawat Garuda, Woyla di bandara Don Muang, Bangkok.
Sayangnya karier militer Sintong terhenti saat dia menjabat sebagai Pangdam Udayana. Sintong dituding terkait dalam peristiwa Santa Cruz Dilli, Timor Timur, pada tahun 1991. Peristiwa Santa Cruz adalah terjadinya aksi penembakan terhadap pendemo di Dilli oleh oknum tak bertanggung jawab dari ‘kesatuan misterius’.
Beruntung karier Sintong kembali terangkat saat Habibie mengangkat dia menjadi asisten Menristek. Pangkat Sintong pun dinaikkan menjadi letnan jenderal. Sejak saat itulah, Letjen Sintong Panjaitan dikenal Habibie sebagai seorang perwira tinggi yang profesional, jujur, berdedikasi dan berdisiplin tinggi.
Penilaian Habibie inilah yang menjadikan Sintong selalu ‘dipakai’ Habibie saat dia menjabat sebagai wapres ataupun presiden menggantikan Soeharto. Sampai kemudian nama Sintong kembali tenggelam pasca-jatuhnya Habibie karena dia memilih tidak berpolitik praktis sebagaimana para purnawirawan jenderal lainnya.
(igo/fdl)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5249556/original/057276300_1749647829-IMG-20250611-WA0006.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Anggota TNI yang Tembak Mati 3 Polisi di Lampung Didakwa Pasal Pembunuhan Berencana
Dalam agenda sidang perdana yang dimulai pukul 10.00 WIB, oditur militer membacakan dakwaan terhadap kedua terdakwa. Kopda Bazarsyah disebut sebagai pelaku utama penembakan, dengan tuduhan melakukan pembunuhan berencana terhadap tiga personel Polres Way Kanan.
Selain itu, dia juga dijerat pasal terkait kepemilikan senjata api ilegal. Dakwaan yang dibacakan menekankan bahwa perbuatan terdakwa dilakukan dengan kesengajaan dan rencana yang matang.
“Saudara terdakwa wajib didampingi penasihat hukum, mengingat ancaman pidana dalam perkara ini lebih dari 15 tahun, bahkan pidana mati,” ujar Ketua Majelis Hakim Fredy Ferdian Isnartanto saat membuka persidangan.
Majelis hakim pada sidang tersebut terdiri dari Kolonel CHK (K) Endah Wulandari, Mayor CHK Putra Nova Aryanto, dan Kapten CHK Sugiarto.
-
/data/photo/2025/06/11/684954acb3731.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
TNI AD Pamerkan Alat Anti-Drone hingga Sistem Simulasi AI di Indo Defence
TNI AD Pamerkan Alat Anti-Drone hingga Sistem Simulasi AI di Indo Defence
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –TNI Angkatan Darat
(AD) akan menampilkan berbagai inovasi hasil penelitian dan pengembangan (litbang) dari satuan-satuan di jajaran TNI AD dalam ajang
Indo Defence 2024
yang berlangsung pada 11-14 Juni 2025 di JI Expo Kemayoran, Jakarta.
Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Wahyu Yudhayana menjelaskan, pihaknya hadir dengan dua blok pameran, dalam dan luar ruangan, yang masing-masing memamerkan produk
teknologi militer
dan nonmiliter yang mendukung tugas-tugas AD di medan tempur maupun operasi selain perang.
“Produk-produk ini merupakan hasil litbang dan inovasi dari satuan TNI AD, seperti dari Bengkel Pusat Peralatan dan pusat-pusat kesenjataan. Seluruhnya sudah tersertifikasi dan tengah dalam tahapan uji coba untuk menuju produksi massal,” kata Wahyu di sela pameran Indo Defence 2024, Rabu (11/6/2025).
Beberapa alat yang dipamerkan antara lain Rifle Perimeter Management System, hasil litbang dari Pusat Kesenjataan Infanteri yang mampu mendeteksi arah dan lokasi tembakan musuh secara presisi.
Ada pula aplikasi simulasi holometrik berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dikembangkan oleh Pusat Simulasi Pertempuran.
Alat ini digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan cepat oleh komandan satuan dalam kondisi operasi militer.
Simulasi ini mempertimbangkan berbagai variabel seperti kondisi medan, cuaca, dan pergerakan musuh sehingga keputusan bisa diambil lebih cepat dan lebih tepat.
TNI AD juga memperkenalkan Integrated Personal Protection (IPP) set dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang dirancang khusus untuk operasi di wilayah gunung dan hutan dengan elevasi tinggi.
Selain itu, turut diperkenalkan sistem translasi operasional untuk main battle tank Leopard, yang mampu menerjemahkan petunjuk teknis berbahasa Jerman ke dalam Bahasa Indonesia.
Aplikasi ini juga dapat mendiagnosis kerusakan sistem secara cepat.
“Dengan sistem ini, prajurit bisa dengan cepat memahami dan merespons perintah operasional, termasuk dalam kondisi tempur aktif,” ujar Wahyu.
Di zona luar ruangan, TNI AD memamerkan senjata anti-
drone
berbasis
guided art missile
yang dikembangkan oleh Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara (Arhanud).
Sistem ini dirancang untuk mendeteksi dan melumpuhkan ancaman
drone
di sekitar obyek vital.
Sementara, Pusat Kesenjataan Artileri Medan memamerkan sistem peninjauan berbasis pesawat tanpa awak (UAV) yang ditujukan untuk menggantikan fungsi peninjau depan dalam proses tembakan artileri.
“Dengan hasil litbang ini tentu kita bisa meminimalisir penggunaan peninjau depan dari personel, di mana risiko peninjau depan ini itu sangat besar,” kata Wahyu.
“Ada risiko berkaitan dengan medan yang harus dia lalui, lalu yang kedua ada risiko berkaitan dengan pos-pos depan musuh yang mungkin bisa menemukan, menangkap peninjau depan kita sebelum dia mengambil posisi dan menginformasikan kepada tim penembakan tentang data-data yang diperlukan,” ujar dia menjelaskan.
TNI AD juga menampilkan inovasi untuk mendukung program pembangunan nasional, seperti ponton pembersih perairan untuk membersihkan gulma di danau-danau.
Perahu ini telah digunakan di Danau Toba dan Danau Tondano, dengan hasil pembersihan mencapai 30 persen dan 16 persen dari luas gulma air.
Pembersihan ini dilengkapi dengan conveyor darat dan insinerator ramah lingkungan untuk membakar gulma hasil pengangkutan.
Ada pula pompa hidram, bagian dari program unggulan TNI AD “Manunggal Air”, yang berfungsi memompa air dari sumber rendah ke lahan-lahan pertanian terpencil untuk mendukung ketahanan pangan.
“Saya sampaikan di sini bahwa seluruh produk alat yang kita tampilkan pada kesempatan Indo Defence ini menunjukkan bahwa TNI AD itu tidak hanya kuat di medan tempur,” ujar Wahyu.
“Tapi kita juga mencoba untuk terus berinovasi dan kita mencoba untuk adaptif dan solutif berkaitan dengan hal-hal teknis untuk mendukung pelaksanaan tugas kita maupun yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang mendukung program-program pembangunan nasional maupun mengatasi kesusahan masyarakat,” kata dia.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.